PENDAHULUAN
Fardhu Kifayah hukumnya belajar ilmu tajwid (mengetahui istilahistilah dan hukum-hukumnya).
2.
Apabila disebut 28 maksudnya ialah huruf yang tersebut diatas itu, selain
alif.
Karena alif bila berbaris adalah hamzah, dan huruf alif yang sebenarnya
hanya sebagai huruf mad (pemanjang fathah).
BAB I
TEMPAT KELUARNYA HURUF
Tenggorokan
1.
2.
3.
Lidah
1.
2.
: tenggorokan bawah
: tenggorokan tengah
: tenggorokan atas
:
:
3.
4.
5.
:
:
6.
7.
ujung
lidah
agak
kedalam
sedikit
dari
makhraj
9.
10.
8.
Bibir
1.
bagian tengah dari bibir bawah dengan ujung dua gigi yang
diatas
2.
:
:
rapat,
sedangkan
agak
Rongga
Pangkal Hidung
BAB II
sukun atau tanwin apabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah
yang 28, maka cara membacanya 4 macam :
Izhar Halqi
Yaitu
dengan tiada berdengung.
Hurufnya 6 :
Contohnya :
. Idgham
Yaitu memasukkan bunyi sukun atau tanwin kepada huruf yang
berikutnya, sehingga jadi keduanya seperti satu huruf yang bertasydid.
Idgham terbagi 2 yaitu :
Idgham Bigunnah
Ialah melakukan Idgham dengan mendengungkan suara.
Hurufnya 4 :
Contohnya :
Perhatian :
sukun apabila bertemu dengan atau didalam satu kalimat,
maka tiada diIdghamkan dan tiada didengungkan tetapi diIzharkan.
Disebut Izhar Wajib
Contohnya :
.
Idgham Bilagunnah
Ialah melakukan Idgham dengan tiada mendengungkan suara.
Hurufnya 2 :
Contohnya :
. Iqlab
Yaitu membalikkan (menukarkan) bunyi sukun atau tanwin menjadi
bunyi yang ringan dengan berdengung.
Hurufnya 1 :
Contohnya :
. Ikhfa haqiqi
Yaitu menyembunyikan (menyamarkan) bunyi sukun
atau tanwin
antara Izhar dan Idgham dengan berdengung, artinya harus terang
tetapi disambung dengan huruf yang lain dimukanya dengan
memdengung.
Hurufnya 15 :
Contohnya :
BAB III
SUKUN
sukun apabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah yang 28,
maka cara membacanya 3 macam :
menyembunyikan sukun
Ikhfa Syafawi
Yaitu
didengungkan.
Hurufnya 1 :
Contohnya :
samara-samar
dibibir
dan
Idgham Miymiy
Yaitu
berdengung.
Hurufnya 1 :
Contohnya :
Izhar Syafawi
Yaitu
tertutup dan tiada didengungkan.
Contohnya :
BAB IV
BAB V
MACAM-MACAM IDGHAM
Idgham Mutamaatsilayn
Yaitu huruf yang sukun dimasukkan kepada huruf berikutnya yang sama
/ semisal, seperti :
Dari kaidah,
pengecualian :
idgham
mutamaatsilayn
ini
mempunyai
Idgham Mutaqaaribayn
Yaitu huruf yang sukun dimasukkan kepada huruf yang hampir sama
makhraj-nya dan sifatnya, seperti :
Keterangan :
diIdghamkan kepada boleh dibaca :
a.
(sifat
Istila ) tetap.
b.
Idgham Mutajaanisayn
(sifat Istila
Yaitu huruf yang sukun dimasukkan kepada huruf yang sama makhrajnya tetapi berlainan sifatnya, seperti :
BAB VI
BACAAN PANJANG
.
Yaitu huruf mad yang bertemu dengan hamzah didalam satu
kalimat, wajib dipanjangkan 5 harkat (2 alif).
Contohnya :
.
Yaitu huruf mad yang bertemu dengan hamzah pada awal kalimat
yang lain, boleh dipanjangkan 2 harkat, 4 harkat dan 5 harkat.
Contohnya :
.
Yaitu huruf atau yang sukun didahului baris fathah, dibaca
sekedar lunak dan lemas.
Contohnya :
.
Yaitu atau
.
Yaitu pengganti fathah tanwin selain ketika
berhenti dengan fathah saja dan dipanjangkan 2 harkat.
Contohnya :
.
Yaitu hamzah yang bertemu dengan mad, dipanjangkan bunyinya 2
harkat.
Contohnya :
Karena yang sebenarnya, huruf mad yang ada disitu tadi asalnya
hamzah yang jatuh sukun, kemudian diganti dengan alif atau waw
atau ya, sesuai dengan jenis baris huruf sebelumnya :
Asalnya
Asalnya
Asalnya
.
Yaitu huruf mad yang bertemu dengan huruf yang bertasydid
didalam satu kalimat, dipanjangkan 6 harkat.
Contohnya :
.
Yaitu huruf mas yang bertemu dengan huruf yang sukun,
dipanjangkan 6 harkat.
Didalam Al-Quran yang menurut hukum ini hanya satu perkataan
yaitu : asalnya yang ada di dua tempat dalam
surah Yunus (ayat : 51 dan 91).
.
Yaitu mad dari huruf-huruf pembuka surah yang pembacaannya
dengan nama-nama hurufnya, dipanjangkan 6 harkat.
Hurufnya 8 :
Pembacaan huruf-huruf yang serangkai berlaku hokum Izhar,
Idgham dan Ikhfa. Contohnya :
.
Yaitu mad dari huruf-huruf pembuka surah yang pembacaannya
dengan fathah, dipanjangkan 2 harkat.
Hurufnya 5 :
Contohnya :
Perhatian :
Apabila sebelum ha dhamir tadi hurufnya yang sukun atau
dihubungkan dengan huruf yang lain sesudahnya, maka tiada
boleh dibaca panjang.
Contohnya :
.
Yaitu yang bertemu dengan hamzah yang
berbaris, boleh dipanjangkan 2 harkat, 4 harkat dan 5 harkat.
Contohnya :
.
Ada 2 macam :
a.
dan
bertemu dengan
diIdghamkan.
Contohnya :
b.
.
Yaitu untuk membedakan antara
diipanjangkan 6 harkat (3 alif ).
Terdapat pada 4 tempat :
pertanyaan
atau
bukan,
BAB VII
MAD FATHAH YANG BISA DIBACA PENDEK
Contohnya :
menjadi
merupakan
Kalimat ,
Contohnya
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
.
.
.
.
.
Pada
surah
Ad-Dahr
ayat
15
dan
16 :
Perhatian :
Bila terpaksa berhenti pada yang kedua (ayat 16) maka
disukunkan, bila terus alif dianggap tidak ada.
BAB VIII
BAB IX
TANWIN
Bila tanwin bertemu huruf washal
tanwin dianggap
hilang dan diganti dengan . Bila fathah tanwin, alif dianggap tidak ada
pula.
Contohnya :
Berhenti diayat 1
Dibaca terus/washal
BAB X
Alif dan Lam () apabila bertemu / dihubungkan dengan salah satu huruf
hijaiyah yang 28, maka cara membacanya 2 macam :
Al-Qamariyah
. Al-Syamsiyah
Yaitu membacanya harus dihilangkan, bunyi dimasukkan kepada
huruf yang dihadapannya beserta ditasydidkan.
Hurufnya 14 :
Contohnya :
BAB XI
HAL BACAAN
(TEBAL ATAU TIPIS)
terbagi tiga :
yang berbaris
1.
a.
b.
yang sukun
2.
Contohnya :
Atau
tebal karena
sebelumnya kasrah yang bukan asli dari asal perkataan.
2. apabila sesudah yang sukun dengan baris kasrah terdapat huruf
istila yang berbaris fathah, maka dibaca tebal.
Istila artinya : meninggi atau berat, karena bunyi hurufnya agak
berat.
Contohnya :
Hurufnya :
Dan bila huruf istila itu berbaris kasrah, maka boleh dibaca tebal
atau tipis (tafkhim atau tarqiq).
Contohnya :
yang disukunkan
3.
b.
c.
d.
Imalah
Yaitu dibaca antara baris fathah dan kasrah, terdapat pada surah Hud
ayat 41 :
. Isymam
Yaitu sementara mendengungkan ( bertasydid),kedua
bibir
dihimpunkan kemuka dan ditahan satu harkat, terdapat pada surah
Yusuf ayat 11 :
. Tas-hil
Yaitu huruf alif sesudah hamzah diganti dengan hamzah yang berbaris
fathah pula dan membacanya dengan ringan (suara antara hamzah dan
alif tanpa mad), terdapat pada surah Haa Mim As-Sajadah ayat 44 :
. Naqal
Dibaca
BAB XII
HAL BACAAN
Cara membaca ada dua macam :
1.
Tebal (tafkhim)
Yaitu apabila terletak pada perkataan dan didahului baris
fathah atau dhammah.
Contohnya :
2.
Tipis (tarqiq)
Yaitu apabila terletak pada perkataan tetapi didahului baris
kasrah, dan semua bacaan yang selain daripada .
Contohnya
Perkataan dinamakan :
BAB XIII
QALQALAH
Qalqalah ialah : memantulkan suara atau suaranya berbalik, apabila
huruf qalqalah itu sukun atau disukunkan.
Hurufnya 5 :
Qalqalah terbagi 2 :
1.
Qalqalah Shughro (kecil)
Yaitu apabila huruf qalqalah berbaris sukun yang asli/terletak ditengah
kata, dibaca tidak begitu keras pantulan suaranya.
Contohnya
:
2.
BAB XIV
SAKTAH
Saktah ialah : berhenti sejenak sekitar dua harkat dengan tiada bernafas.
, (tidak diIkhfakan)
Pada surah YaaSiin ayat 52 :
Pada surah Al-Qiyamah ayat 27 : (tidak
Dibaca
.
.
diIdghamkan)
(tidak
BAB XV
HURUF
1.
2.
3.
, huruf boleh
dibaca atau
4.
, huruf tetap
BAB XVI
WAQAF
Waqaf ialah : menghentikan suara pada akhir kalimat hingga bernafas.
Waqaf terbagi 3 :
1.
Men-Sukun-kan satu huruf
a.
Kalimat yang akhirnya berbaris sukun, diwaqaf-kan pada baris
sukun itu, dibaca dengan tidak ada perubahan.
Contohnya :
b.
Kalimat yang akhirnya berbaris fathah atau dhammah atau
kasrah dan yang berbaris dhammah tanwin atau kasrah tanwin
diwaqaf-kan dengan men-sukun-kan baris akhirnya.
Contohnya
c.
2.
a.
Kalimat yang akhirnya berupa marbuthah () diwaqafkan dengan membunyikannya menjadi yang sukun.
Contohnya :
Men-Sukun-kan dua huruf
Kalimat yang akhirnya berbaris dan huruf yang kedua dari yang
akhirnya itu sukun, diwaqaf-kan dengan men-sukun-kan dua huruf
dengan suara pendek, atau dibaca sepenuhnya tetapi huruf yang
terakhir dibaca setengah suara.
Contohnya :
dibaca :
setengah suara)
, atau
(dengan
3.
Menghilangkan baris
Kalimat yang akhirnya berbaris fathah tanwin (), diwaqaf-kan dengan
membunyikannya menjadi baris fathah saja dan memanjangkannya 2
harkat.
Contohnya :
Tambahan :
1.
) diiringi yang
Contohnya :
2.
harkat.
Contohnya :
3.
Berwaqaf pada huruf qalqalah yang bertasydid, suaranya ditekan
dan ditahan 1 harkat serta diikuti qalqalah.
Contohnya :
BAB XVII
TANDA-TANDA WAQAF
1.
2.
: harus berhenti.
Contohnya :
: tidak boleh berhenti, kecuali jika
dibawahnya terdapat tanda awal ayat yang membolehkan waqaf secara
mutlak, maka boleh waqaf tanpa diulangi lagi yang membolehkan
waqaf.
Contohnya :
3.
: dibaca terus lebih utama.
Contohnya :
: berhenti lebih utama.
Contohnya :
: berhenti sejenak dengan tidak bernafas.
Contohnya :
4.
5.
6.
Contohnya
7.
diganti dengan :
8.
Contohnya
:
9.
Contohnya :
10.
= : boleh berhenti karena waqaf berikutnya
terlalu jauh, terus lebih utama.
Contohnya :
diganti dengan :
11.
= : sangat baik sekali jika berhenti.
Contohnya :
12.
= : lebih baik berhenti.
Contohnya :
13.
= : lebih baik berhenti.
Contohnya :
#
Adapula tanda waqaf :
14.
15.
ingin menghafal Al-Quran dalam jangka dua tahun
BAB XVIII
WAQAF IKHTIAR / DISENGAJA
Contohnya
:
Maka untuk meneruskan bacaan, wajib mengulang dari lafazh tersebut
atau dari lafazh yang sebelumnya.
Catatan :
Bias mengetahui betul waqaf-waqaf tersebut apabila mengerti tata
susunan kalimat atau tata bahasa dan maknanya (faham bahasa arab).
Tambahan :
Pada surah Ar-Ruum ayat 54 :