untuk
mengidentifikasi
intelektual
anak-anak
kurang
bagi
mempelajari
keterbelakangan
mental
pada
anak-anak
[1]
sekolah
Antara 1905
1908, dan penelitian mereka di sebuah sekolah anak laki-laki, dalam Grangeaux-Belles , menyebabkan mereka mengembangkan tes Binet-Simon; menilai
perhatian , memori , dan keterampilan verbal. Ujian ini terdiri dari 30 item
mulai dari kemampuan untuk menyentuh hidung satu atau telinga, ketika
ditanya, dengan kemampuan untuk menggambar desain dari memori dan
untuk
mendefinisikan
konsep-konsep
abstrak,
dan
bervariasi
dalam
kesulitan. Pada tahun 1912, William Stern menciptakan konsep usia mental
(MA): tingkat individu merupakan perkembangan mental relatif terhadap
orang lain. Binet menempatkan interval kepercayaan sekitar skor kembali
dari tes-nya, baik karena dia pikir intelijen agak plastik, dan karena melekat
margin kesalahan dalam tes psikometri.
Pada 1916, Stanford psikolog Lewis Terman merilis "Stanford RevisiSimon Skala Binet", yang "Stanford-Binet", untuk pendek. Dibantu oleh
mahasiswa pascasarjana dan percobaan validasi, dia mengambil beberapa
Binet
secara
eksplisit
didefinisikan
intelijen
yang
diukur
Dia
tampaknya
suatu
bentuk
yang
sangat
formal,
seperti
ia
jauh. Dalam periode awal Binet juga belajar Hippolyte Taine, Thodule
Armand Ribot (1839-1916) dan John Stuart Mill.
Pada tahun 1884 Binet menikah Laure Balbiani, putri Edouard-Grard
Balbiani (1823-1899), seorang embriologi di College de France. They had two
daughters. Mereka mempunyai dua anak perempuan. Pada tahun 1887 ia
dihormati oleh Akademi Perancis Moral dan Ilmu Politik sebagai laurat,
dengan hadiah sebesar 1.000 franc, sejumlah besar uang pada masa itu.
Dalam semua kali ini ia aktif, menulis artikel dan kertas di eksperimen di
Salpetriere, serta ide-ide pribadinya dan renungan. Dia bekerja dengan ayah
mertuanya yang kuliah pada keturunan, ia menulis pada kehendak bebas
versus determinisme, dan dia mempelajari psikologi pengadilan hukum.
Binet pada
dengan
subyek.
Anehnya,
walaupun
perbedaan
usia
antara
mereka
Beaunis
setuju,
mungkin
karena
baik-to-do
Binet
tidak
membutuhkan gaji.
Pada tahun 1892 ia diangkat asisten direktur laboratorium Psikologi
Fisiologis dibuat di Sorbonne pada tahun 1889 dan disutradarai oleh Henri
Beaunis. Pada tahun yang sama dia diberikan Dr ilmu Es - dokter ilmu alam dengan disertasi tentang hubungan antara serangga fisiologi dan perilaku.
Pada tahun 1895 Binet dan Beaunis mendirikan jurnal Perancis pertama dari
psikologi, L'Annee psychologique, yang tetap dalam pers hari ini. Pada tahun
yang sama ia berhasil Beaunis di Laboratorium, sekarang terhubung dengan
Ecole pratique des Hautes Etudes, di mana ia bekerja hingga kematiannya
pada tahun 1911.
1900
ia
(1898?),
mendirikan
Dengan
gratis
Ferdinand
Socit
Buisson
pour
l'tude
dan
Nyonya
de
l'enfant
penyelidikan
karakteristik
mental
dari
kedua
putrinya,
yang
Eksperimen
ini
menunjukkan
ketidakmungkinan
adalah
klasifikasi,
bukan
pengukuran
...
kita
tidak
ukur,
kita
karyanya
diabaikan.
Pada
saat
yang
sama
Binet
ditemukan
anak yang kurang pandai). Alat tes itu dinamakan Tes Binet-Simon. Tes ini
kemudian direvisi pada tahun 1911.
Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika mengadakan
banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Sumbangan utamanya adalah
menetapkan indeks numerik yang menyatakan kecerdasan sebagai rasio
(perbandingan) antara mental age dan chronological age. Hasil perbaikan ini
disebut Tes Stanford Binet. Indeks seperti ini sebetulnya telah diperkenalkan
oleh seorang psikolog Jerman yang bernama William Stern, yang kemudian
dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Tes Stanford-Binet ini banyak
digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.
Salah satu reaksi atas tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet adalah
bahwa tes itu terlalu umum. Seorang tokoh dalam bidang ini, Charles
Sperrman mengemukakan bahwa inteligensi tidak hanya terdiri dari satu
faktor yang umum saja (general factor), tetapi juga terdiri dari faktor-faktor
yang lebih spesifik. Teori ini disebut Teori Faktor (Factor Theory of
Intelligence).
Alat tes yang dikembangkan menurut teori faktor ini adalah WAIS
(Wechsler Adult Intelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC (Wechsler
Intelligence Scale for Children) untuk anak-anak. Di samping alat-alat tes di
atas, banyak dikembangkan alat tes dengan tujuan yang lebih spesifik,
sesuai dengan tujuan dan kultur di mana alat tes tersebut dibuat. Inteligensi
merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum
ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik.
Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu
suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan,
atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut
Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk
menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat
segera
diketahui
lewat
tes
inteligensi.
Alat
yang
digunakan
untuk
menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test.
ketahanan dan
skala
kedua
yang
dikenal
sakala
1908,
jumlah
tesnya
diperbanyak dan beberapa tes pada skala pertama yang terbukti tidak
begitu baik dibuang. Kemdian skor anak dalam tes dinyatakan dalam bentuk
usia mental yang sama dengan usia kronologis anak normal yang berhasil
mengerjakan tes pada level tersebut. Pengertian usia mental adalah sama
dengan level mental yang merupakan istilah yang lebih disukai oleh Binet.
berdasar
sampel masyarakat
dan
multietnik,
penyelenggaraan
dan
buku
kecil
pen-skoran
untuk
tester,
skala.Dalam
serta
pedoman
penyelenggaraan
tes
70-79
: Boderline defective
69 kebawah
ADMINSTRASI TES
1.
Prolognya
pemeriksaan,
penjelasan tentang alat yang akan digunakan, prosedur ijin
kebelakang,
menanyakan kesiapan testee, dan etika hasil.
2. Mengecek alat-alat yang akan digunakan
3. Melaksanakan tes binet
4. Melakukan scoring tes binet
5. Membuat laporan
PENGUNAAN TES
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan awal tes binet
adalah:
1. Menentukan umur kronologis anak ( CA )
2. Tes dimulai pada titik dimana anak mempunyai kemungkinan untuk
brhasil, akan tetapi dengan usaha.
3. Pada umumnya tes binet dimulai setengah tahun atau 1 tahun
dibawah umur kronologis anak.
4. Misal usia anak 5 tahun pada umur
III III-6 IV IV-6 V VI VII dst
MENENTUKAN TINGKAT UMUR BASAL DAN CELLING
Umur basal jika seorang testee dapat menjawab seluruh item pada
suatu subtest.
Umur celling jika seorang testee tidak dapat menjawab seluruh item
pada suatu subtest.
G. PERHITUNGAN IQ
IQ = MA X 100
CA
MA = Umur mental didapatkan dengan cara : umur basal ditambah
dengan kredit tambahan yang diperoleh subjek diatas umur basalnya
CA = Chronological age diperoleh dari menghitung umur berdasarkan
tanggal kelahian atau umur kalender.
Pada tahun 1908, skala kedua, jumlah tes ditingkatkan, sejumlah tes yang tidak
memuaskan dari dkala terdahulu dihapus, dan semua tes dikelompokka dalam tingkatan umur
atas dasar kinerja dari 300 anak normal berusia antara 3 sampai 13 tahun. Dengan demikian,
pada level 3 tahun ditempatkan semua tes yang sudah dilalui dan berhasil dikerjakan oleh 80
sampai 90% anak anak normal berusia 3 tahun, pada level 4 tahun, semua tes yang dilalui oleh
anak-anak normal 4 tahun; dan seterusnya sampai usia 13 tahun. Skor anak pada seluruh tes bisa
dirumuskan sebagai tingkatan mental yang berhubungan dengan usia anak-anak normal yang
kinerjanya ia samakan.
Pada tahun 1991, ini adalah Revisi ketiga atas skala Binet-simon, tahun meningalnya
Binet pada usia yang masih muda. Dalam skala ini, tak dilakukan perubahan fundamental. Hanya
adalah revisi kecil dan relokasi atas tes-tes khusus. Lebih banyak tes ditambahkan ke beberapa
tingkatan usia, dan skala ini di perluas sampai pada level orang dewasa.
Bahkan sebelum revisi 1908, tes Binet-simon menarik perhatian luas para psikolog
diseluruh dunia.terjemahan dan adaptasi muncul dibanyak Negara, termasuk di Amerika Serikat.
Pertama kali dilakukan oleh H.H.Goddard, kemudian oleh psikolog riset di Vineland Training
School (untuk anak-anak terbelakang mental).
REVISI-REVISI SKALA STANFORD BINET
Di Amerika Serikat revisi yang paling terkenal dan paling banyak dipakai selama
bertahun-tahun ialah revisi yang dilakukan oleh L.M. Terman dan kawan-kawan di Stanford,
Oleh karena itu Skala binet yang terkenal diberi nama: The Stanford Revision of the Binetsimon Intelegence Scale
Revisi Stanford pertama atas skala Simon-Binet, dipersiapkan oleh terman dan kolegakoleganya di standford university, diterbitkan pada tahun 1916. Revisi ini memperkenalkan
begitu banyak perubahan dan tambahan sehingga sungguh-sungguh menampilkan suatu tes baru.
Dan sejumlah soal lama di revisi, dialokasi ulang pada berbagai tingkat usia yang berbeda, atau
disingkirkan. Keseluruhan skala ini di standarisasi ulang pada sebuah sampel orang amerika
yang terdiri dari kurang lebih 1000 anak dan 400 orang dewasa. Intruksi rinci untuk
penyelengarakan tes dan menentukan skor telah disediakan, dan istilah IQ digunakan untuk
pertama kalinya dalam tes psikologi.
Revisi Standford yang kedua, muncul pada tahun 1937, terdiri dari dua bentuk yang
ekuivalen, L dan M. dalam revisi ini, skalanya sekali lagi diperluas dan distandarisasi ulang
sepenuhnya berdasarkan sampel baru dari masyarakat amerika. Akan tetapi, meskipun ada
upaya-upaya serius untuk memperoleh potongan silang (cross-section) dari masyarakat, sampel
yang terdiri dari 3.184 responden itu agak lebih tinggi daripada masyarakat AS dalam tingkat
sosioekonomis, yang memuat ekses dari kasus-kasus urban, dan mencakup hanya orang-orang
kulit putih yang lahir disana.
Revisi standford yang ketiga, diterbitkan pada tahun 1960, menyediakan satu bentuk
tungal (L-M) yang memuat soal-soal terbaik dari kedua bentuk 1937. Dalam mempersiapkan
Standford-Binet 1960, para pengarang dihadapkan pada dilema umum tes psikologis. Disatu
pihak, revisi yang sering dilakukan memang dikehendaki dengan maksud memamfaatkan
kemajuan-kemajuan teknis dalam penyusunan tes, pengalaman terdahulu dalam pengunaan tes,
serta mempertahankan aktualitas tes itu. Pertimbangan yang disebut terakhir ini terutama penting
untuk soal-soal informasi dan materi bergambar, yang bisa dipengaruhi oleh perubahan gaya
dalam pakaian, perlengkapan rumah tangga, mobil dan hal-hal umum lainya. Pengunaan isi tes
yang tidak actual lagi bisa secara serius memperkecil Rapport dan mengubah tingkat kesulitan
soal-soal. Dipihak lain, revisi bisa mengubah banyak data terakumulasi yang tidak dapat
diaplikasikan kebentuk baru.
KLASIFIKASI IQ:
140 Keatas
120-139
110-119
90-109
80-89
70-79
69-Kebawah
Very Superior
Suerior
Rata-rata Atas (High average)
Normal atau Rata-rata
Rata-rata Bawah (Low average)
Boderline Deffective
Cacat Mental ( mentally devective)
PROLOG :
MA : umur mental didapatkan dengan cara umur basal ditambah dengan kridit tambahan yang
diperoleh subjek diatas umur basalnya.
CA : Kronologi umur diperoleh dari menghitung umur berdasarkan tanggal kelahiran atau umur
kalender.
TUGAS TESTER :
1. Mengevaluasi yang dilakukan subjek tertentu pada kondisi yang telah ditentukan.
2. Penyekoran tes binet harus diskror selama penyajian, sedangkan konsultasi dengan kunci
penyekoran setelah skor penyekoran.
3. Mempertahankan validitas dalam penyajian tes, dimana ada 3 hal penting yaitu :
a.
b. Tercipta dan terpeliharanya hubungan baik agar testee mendapatkan rasa nyaman dan tenang
dalam tes.
c.
1. Seorang tester boleh mengulangi pertanyaan lebih dari satu kali, tapi sedapat mungkin
pertanyaan tersebut jangan diulang.
2. Apabila testee tidak mengerti pertanyaan yang diajukan , maka tester bias menjelaskan bagian
terpenting dari pertanyaan tersebut.
3. Untuk tes ingatan tidak dapat diulang, kecuali ada yang membuat testee tidak mengerti seperti
suara tester yang tidak jelas atau pendengaran testee yang kurang baik.
4. Apabila jawaban yang diberikan meragukan dalam penyajian tes, maka perlu dilakukan
penjelasan lebih lanjut dari jawaban yang diberikan oleh testee.
5. Skor positif hanya apabila subjek tahu arti standar atau baku walaupun jawaban lain betul.
Sumber Referensi
Anne Anastasi, Susana Urbina. 2007. Tes Psikologi edisi ketujuh. Jakarta : PT Indeks
http://adhyatmanprabowo.files.wordpress.com/2010/10/sejarah-dan-administrasi-tes-inteleg
tes
ditingkatkan
menjadi
58
soal,
sejumlah
tes
yang
tidak
yang paling sering digunakan saat ini adalah skala modifikasi Stanford-Binet.
Tahun 1916, revisi pertama dilakukan oleh Terman dan koleganya. Revisi
dilakukan dengan menambah kecermatan skala secara psikometri. Dimana
Item tes disusun berdasarkan tingkat kesukaran dan tingkat umur. Dalam
tes inilah konsep IQ muncul dan digunakan untuk pertama kalinya. Revisi
kali ini terdiri dari 90 Item, yang distandardisasi ulang dengan menggunakan
sample 1000 anak dan 400 orang dewasa. Revisi Stanford yang kedua
muncul pada tahun 1937, terdiri dari dua bentuk yang ekuivalen,
yaitu
Kontinuitas
dengan
edisi-edisi
sebelumnya
diusahakan
dengan
masing-masing
individu
hanya
mengambil
soal-soal
yang
norma-norma baru, dan pada tahun 1960 mengkombinasikan formulir L dan M atas
dasar suatu revisi statistik. Binet juga telah memperkenalkan konsep tentang usia
mental (mental age), kemampuan rata-rata yang diharapkan dari individu, khususnya
seorang anak pada usia kronologis tertentu, yang akhirnya menghasilkan konsep
tentang IQ (Inteligence Quotient). Bersama Theodore Simon, mereka mendefinisikan
inteligensi dalam tiga komponen, yaitu kemampuan untuk mengarahkan pikiran,
kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan,
kemampuan untuk mengeritik diri sendiri atau melakukan autocriticism. Binet
mengatakan bahwa inteligensi bersifat monogenetik, yaitu berkembang dari satu faktor
satuan atau faktor umum. Selanjutnya ia mengatakan bahwa inteligensi merupakan sisi
tunggal dari karakteristik yang terus berkembang sejalan dengan proses kematangan
seseorang. Ia menggambarkan inteligensi sebagai sesuatu yang fungsional sehingga
memungkinkan orang lain untuk mengamati dan menilai tingkat perkembangan
individu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Jadi untuk melihat inteligen seseorang,
dapat diamati dari cara dan kemampuannya untuk melakukan suatu tindakan dan
kemampuannya untuk mengubah arah tindakannya tersebut.
Alfred Binet (1857-1911) termasuk salah satu ahli psikologi yang mengatakan bahwa inteligensi
bersifat monogenetik, yaitu berkembang dari satu faktor satuan atau faktor umum(g). Menurut
Binet, inteligensi merupakan sisi tunggal dari karakteristik yang terus berkembang sejalan
dengan proses kematangan seseorang, Binet menggambarkan inteligensi sebagai sesuatu yang
fungsional sehingga memungkinkan orang lain untuk mengamati dan menilai tingkat
perkembangan individu berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Sumber : Pengantar Psikologi Inteligensi (Drs. Saifuddin Azwar, MA)
Diposkan oleh nina wulandari di 20.16
IQ seseorang berdasarkan usia mental dan usia kronologis nya. Sehingga tes ini
sering dilakukan untuk mengetahui tingkat intelejensi secara keseluruhan. Tapi
kekurangan dari tes ini, seringkali orang menjudge anak dengan IQ yang rendah.
Padahal hasil tes IQ bukan satu-satunya ukuran untuk menilai kompetensi anak.