Anda di halaman 1dari 5

Adnindya Maula Sandy - 15010111130101

Dua Teori Awal


Karisma
Karisma adalah kata dalam bahasa Yunani yang berarti berkat yang
terisnpirasi secara agung, seperti kemampuan untuk melakukan keajaiban atau
memprediksi peristiwa masa depan. Menurut Weber, karisma terjadi saat
terdapat sebuah krisis sosial, seorang pemimpin muncul dengan sebuah visi
radikal yang menawarkan sebuah solusi untuk krisis itu, pemimpin menarik
pengikut yang percaya pada visi itu, mereka mengalami beberapa keberhasilan
yang membuat visi itu terlihat dapat dicapai, dan para pengikut dapat
mempercayai bahwa pemimpin itu sebagai orang yang luar biasa.
Kepemimpinan yang Melakukan Transformasi
Kepemimpinan transformasional menyerukan nilai moral dari para pengikut
dalam upayanya untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang masalah etis
dan untuk memobilisasi energi dan sumber daya mereka untuk mereformasi
institusi.
Proses dimana para pemimpin menyerukan nilai dan emosi para pengikut
merupakan sebuah fitur sentral dalam teori saat ini mengenai kepemimpinan
transformasional dan menurut visi dalam organisasi. Semua teori ini menjelaskan
kepemimpinan sebagai sebuah proses mempengaruhi komitmen untuk sasaran
bersama dan memberikan wewenang para pengikutnya untuk mencapainya.

Teori Atribusi dari Kepemimpinan Karismatik


Conger dan Kanungo ( 1987) mengusulkan sebuah teori tentang
kepemimpinan karismatik berdasarkan pada asumsi bahwa karisma merupakan
senuah fenomena yang berhubungan ( atribusional). Menurut teori itu, atribusi
pengikut dari kualitas karismatik bagi seorang pemimpin ditentukan oleh
perilaku, keterampilan pemimpinnta dan aspek situasi.
Ciri dan Perilaku Pemimpin
Atribusi pengikut dari karisma bergantung pada beberapa jenis perilaku
pemimpin.
Karisma akan lebih mungkin dihubungkan dengan pemimpin yang
menyarankan sebuah visi yang amat tidak sesuai dengan status quo, tetapi
masih dalam batas penerimaan para pengikut. Pengikut tidak menyukai
pemimpin yang hanya melakukan sedikit perubahan atau mendukung status quo
namun pengikut juga tidak menyukai visi yang sangat gila yang ditawarkan oleh

pemimpin, dimana visi tersebut di luar batas penerimaan pengikut misalnya visi
perubahan yang mengancam tatanan yang sudah bagus.
Karisma akan lebih dihubungkan dengan pemimpin yang bertindak dalam
cara yang tidak konvensional dalam pencapaian visi tersebut. Penggunaan
strategi inovatif yang terlihat menghasilkan atribusi keahlian superior kepada
pemimpin dari pengikutnya.
Para pemimpin akan lebih mudah dipandang sebagai karismati jika mereka
membuat pengorbanan diri, mengambil risiko pribadi, dan mendatangkan biaya
tinggi untuk mencapai visi yang mereka dukung. Pengikut lebih mempercayai
pemimpin yang tidak terlalu termotivasi oleh kepentingan pribadi.
Para pemimpin yang terlihat lebih percaya diri mengenai usulan mereka
akan lebih mungkin dipandang sebagai karismatik dari pada pemimpin yang
terlihat ragu ragu dan bingung. Keyakinan dan antusiasme seorang pemimpin
dapat menular pada pengikut. Para pengikut yang yakin bahwa pemimpin tahu
bagaimana mencapai sasaran bersama akan bekerja lebih keras, sehingga
meningkatkan kemungkinan keberhasilan yang nyata.
Para pengikut akan lebih mungkin menghubungkan karisma dengan para
pemimpin yang menggunakan pembuatan visi dan daya tarik persuasif daripada
pemimpin yang menggunakan otoritas atau proses keputusan partisipatif.
Proses Pengaruh
Proses pengaruh utama adalah identifikasi pribadi, yang pengaruhnya
diperoleh dari keinginan seorang pengikut untuk menyenangkan dan meniru
pemimpinnya. Pemimpin yang karismatik terlihat begitu luar biasa, disebabkan
oleh wawasan strategis mereka, pendirian yang kuat, keyakinan diri, perilaku
yang tidak konvensional dan energi yang dinamis sehingga bawahan
mengidolakan pemimpin mereka dan ingin menjadi seperti mereka.
Persetujuan pemimpin menjadi sebuah ukuran dari nilai diri bawahan itu
sendiri. Persetujuan diperlihatkan dengan pujian dan pengakuan akan perilaku
dan keberhasilan bawahan, yang membangun keyakinan diri dan rasa kewajiban
yang lebih dalam untuk memenuhi harapan pemimpin itu di masa mendatang.
Pemimpin yang karismatik menciptakan sebuah rasa mendesak yang
membutuhkan upaya yang lebih besar dari bawahan untuk memenuhi harapan
yang tinggi. Banyak bawahan dari pemimpin karismatik melaporkan bahwa
keinginan akan persetujuan pemimpin adalah sumber motivasi mereka yang
utama. Pengikut juga termotivasi oleh ketakutan mengecewakan pemimpin dan
ditolak.
Pengaruh dari seorang pemimpin yang karismatik juga disebabkan oleh
internalisasi dari nilai dan keyakinan baru oleh pengikut. Pengikut lebih
mengambil sikap dan keyakinan pemimpin pekerjaan daripada hanya
mengidentifikasi perilaku pemimpin. Visi pemimpin yang karismatik
menginspirasi, yang berfungsi sebagai sumber motivasi intrinsik untuk
menjalankan misi organisasi.

Kondisi yang Memudahkan


Satu variabel situasional penting adalah kekecewaan para pengikut. Para
pemimpin karismatik akan lebih mungkin muncul saat terjadi krisis. Bahkan saat
tidak adanya krisis asli, seorang pemimpin dapat menciptakan ketidakpuasan
dengan kondisi saat ini dan secara simultan memberikan sebuah visi dari masa
depan yang lebih menjanjikan.

Teori Konsep Diri dari Kepemimpinan Karismatik


Shamir et al ( 1993) : pemikiran tentang motivasi manusia dan gambaran
lebih rinci tentang pengaruh pemimpin pada pengikut.
Indikator dari Karisma
House : Seorang pemimpin yang karismatik memiliki pengaruh yang luar
biasa pada pengikut. Mereka yakin bahwa pemimpinnya benar. Mereka
patuh, merasakan kasih sayang, secara emosional terlibat dalam misi
kelompok, memiliki sasaran kinerja yang tinggi, memiliki keyakinan bahwa
mereka ikut berkontribusi terhadap keberhasilan misi. Namun atribusi
tidak dianggap oleh Conger dan Kanungo.

Ciri dan Perilaku Penting


Pemimpin yang karismatik memiliki kebutuhan yang kuat akan kekuasaan,
keyakinan diri yang tinggi, pendirian yang kuat dalam keyakinan dan
idealisme mereka. Perilaku kepemimpinan mereka dalam mempengaruhi
sikap dan perilaku pengikutnya adalah sebagai berikut.
Menyampaikan sebuah visi yg menarik
Menggunakan bentuk komunikasi yang kuat dan ekspresif saat
menyampaikan visi
Pengorbanan diri untuk mencapai visi
Menyampaikan harapan yang tinggi
Memperlihatkan keyakinan akan pengikut
Pembuatan model peran yang konsisten dengan visi itu
Mengelola kesan pengikut akan pemimpin
Membangun identifikasi dengan kelompok atau organisasi
Memberikan kewenangan kepada pengikut

Proses Pengaruh
Dalam teori konsep diri sumber terpenting pengaruh pemimpin terhadap
pengikut adalah identifikasi sosial, internalisasi dan tambahan self-efficacy
individual dan kolektif.
Saat terdapat identifikasi sosial yang kuat, orang bangga menjadi bagian
dari kelompok atau organisasi dan menganggap keanggotaannya sebagai salah
satu identitas sosial yang terpenting. Identifikasi sosial menghasilkan penguatan
nilai bersama, keyakinan, dan norma perilaku di antara anggota kelompok. Para
pemimpin yang karismatik dapat meningkatkan identifikasi dengan
menghubungkan konsep diri seorang pengikut dengan nilai bersama dan
identitas peran yang terkait dengan kelompok. Dengan menekankan
kepentingan idiologis dari misi dan kualifikasi kelompok yang unik untuk

melakukannya, pemimpin dapat mengilhami kelompok dengan identitas yang


unik yang membedakannya dengan kelompok lain.
Internalisasi terjadi saat pencapaian sasaran tugas menjadi sebuah cara
bagi pengikut untuk memperlihatkan nilai dan identitas sosial mereka. Pemimpin
karismatik menonjolkan nilai yang telah ada atau nilai baru dan menghubungkan
mereka dengan sasaran tugas. Dengan menekankan aspek simbolis dan idiologis
pekerjaan, pemimpin membuatnya sangat kelihatan lebih berarti, terhormat,
heroik dan benar secara moral. Bentuk akhir dr internalisasi adalah pengikut
memandang peran kerja sebagai sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan
konsep dirinya dan nilai diri mereka. Mereka menjalankan peran itu karena
merasa hal itu adalah sifat dan takdir penting bagi mereka.
Kondisi yang Memudahkan
-

Saat terjadinya krisis


Pengaruh motivasional dari pemimpin karismatik akan lebih mungkin
terjadi saat visi pemimpin adalah kongruen dengan nilai dan identitas
yang ada dari pengikut.
Harus terdapat suatu kemungkinan peran tugas dalam hal idiologis yang
akan menarik bagi pengikut. Contoh : susah mengembangkan idiologi
yang menarik dalam industri yang memiliki produk yang kontroversial.

Konsepsi Lain dari Karisma


Dua perspektif alternatif mengenai proses pengaruh karismatik :
a. Psikodinamis
Menjelaskan pengaruh yang super dan kelihatan tidak raional dari
pemimpin yang karismatik, bahwa pemimpin sangat diidolakan oleh
para pengikutnya. Identifikasi pribadi yang kuat dari pengikut
dengan para pemimpin dijelaskan dalam proses psikodinamis
seperti regresi, transferensi, proyeksi.
Transferensi : pengikut dapat mundur ke perasaan masa kanak2
yang bergantung pada orang tua yang terlihat super dan heroik dan
mereka dpt mengidentifikasikan perilaku pemimpin mereka yang
super juga
Proyeksi : seseorang telah melukai hati orng lain dan merasa sangat
bersalah, dia mengidentifikasi perilaku seorang tokoh pemimpin
relijius yang karismatik, seolah mengalami sendiri superioritas
moral si pemimpin, dengan begitu dia mampu mengatasi rasa
bersalahnya.
Regresi :
Menurut penjelasan psikoanalitis, pengikut yang menderita
ketakutan dan rasa bersalah dapat mengalami sebuah perasaan
pemberian kewenangan dan euforia dengan menenggelamkan
identitas mereka dalan pemimpin yang kelihatan super.
Atribusi pengikut dari karisma dimungkinkan oleh orang orang
yang memiliki perasaan bersalah, kekurangan, ketakutan sehingga
menjadikan pemimpin terlihat super.

Anda mungkin juga menyukai