Anda di halaman 1dari 94

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN CAFE BURGER LOVES ME

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh:
Nama
NRP
Program Studi
Konsentrasi

:
:
:
:

Ilmy Dewantari
204.612.085
Komunikasi
Periklanan

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
JAKARTA

2011

SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BURGER LOVES ME DALAM
MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN

Adalah benar hasil karya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua
sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan dengan jelas dan dapat
diperiksa kebenarannya serta dipertanggung jawabkan di depan hukum.
Apabila di kemudian hari ditemukan unsur - unsur plagiat, penulis bersedia
menerima sanksi pencabutan gelar akademik.
Jakarta,

Januari 2011s

Ilmy Dewantari
204.612.085

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN VETERAN JAKARTA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI PERIKLANAN
Nama : Ilmy Dewantari
NRP : 204.612.085

Judul : Strategi Komunikasi Pemasaran Caf BURGER LOVES ME


dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen.
(xi+64) halaman (8 gambar) (1 tabel )+ daftar pustaka + (21 buku) + 13
lampiran
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menggambarkan strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan caf Burger Loves Me dalam meningkatkan jumlah konsumennya
berdasarkan teori Kotler (1997;46) yaitu Bauran pemasaran yang terdiri dari Empat P
(4P) yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi).
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan tentang
penggunaan Strategi pemasaran yang dilakukan oleh owner caf Burger Loves Me
yaitu Anas Tabitha Hutasoit yang meliputi keunggulan produk dengan rasa yang
tidak kalah dengan product (produk) yang lebih dulu dikenal. Rasa yang sudah
disesuaikan dengan lidah orang Indonesia yang tentunya terbuat dari bahan yang
lebih alami dan higienis dalam pengolahannya. Price (harga) yang ditawarkan
terjangkau, dengan adanya paket dan potongan harga, Place (tempat) yang diberikan
sebagai fasilitas pemenuhan akan rasa nyaman disesuaikan dengan gaya anak muda
yang menjadi sasaran utama caf Burger Loves Me, yaitu dengan adanya fasilitas
internet (hotspot), games dan mini library, kemudian P keempat adalah Promotion
(promosi) yaitu sebuah cara caf Burger Loves Me menyampaikan pesan akan
product (produk), price (harga) dan place (tempat) dalam mencapai sasaran melalui
media komunikasi pemasaran seperti Sales promotion (promosi penjualan), personal
selling (pemasaran langsung), point of purchase (alat promosi), advertising
(periklanan) dan publicity (publikasi)
Data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan owner caf Burger
Loves Me yaitu Anas Tabitha Hutasoit sebagai key informan dan dua orang
narasumber desainer, seorang asisten rumah tangga dan tiga orang konsumen sebagai
informan sekaligus untuk menguji keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat strategi komunikasi pemasaran
yang dilakukan cafe Burger Loves Me dalam meningkatkan konsumennya adalah
dengan promotion (promosi) dimana hasil ini didapat peneliti berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti dengan ketiga konsumen yang terdiri dari seorang
konsumen lama dan dua konsumen baru.

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN.................................................................................
ABSTRAK........................................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................

i
ii
iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

vi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah .....................................................

1.2

Rumusan masalah ...............................................................

1.3

Tujuan Penelitian ................................................................

1.4

Manfaat Penelitian ..............................................................

1.5

Sistematika Penulisan .........................................................

KERANGKA TEORITIS
2.1

Komunikasi Pemasaran .......................................................

2.2

Strategi Komunikasi Pemasaran .........................................

14

2.3

Iklan ....................................................................................

18

2.3.1 Jenis-jenis Iklan .......................................................

19

2.3.2 Tujuan dan Manfaat Iklan .......................................

23

2.3.3 Pesan Iklan ..

24

Konsumen ...........................................................................

29

2.4
BAB III

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian ....................................................................

31

3.2

Key Informan dan Informan ..............................................

32

3.3

Teknik Pengumpulan Data .................................................

33

3.4

Teknik Keabsahan Data ......................................................

36

3.5

Teknik Analisis Data ..........................................................

37

3.6

Tempat dan Waktu Penelitian .............................................

38

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


4.1

Profil Burger Loves Me .....................................................

39

4.1.1 Sejarah singkat Burger Loves Me ..........................

41

4.1.2 Logo .........................................................................

41

4.1.3 Perkembangan Burger Loves Me ............................

42

4.2

BAB V

Analisis dan Pembahasan ...................................................

43

4.2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran .............................

44

4.2.2 Peningkatan Jumlah Konsumen ..............................

57

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ...........................................................................

64

5.2 Saran .......................................................................................

64

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 ..43
Gambar 4.2 ...... 49
Gambar 4.3 .. 50
Gambar 4.4 .. 51
Gambar 4.5 .. 55
Gambar 4.6.......56
Gambar 4.7...56
Gambar 4.8...58

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tahapan Kegiatan Penelitian 40

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Riwayat Hidup
Lampiran 2. A1
Lampiran 3. A2.2
Lampiran 4. A5
Lampiran 5. Surat Permohonan Riset
Lampiran 6. Surat Keterangan Pelaksanaan Riset
Lampiran 7. Kartu Hasil Studi
Lampiran 8. Print Out Bukti Setoran Pembayaran
Lampiran 9. Hasil Tes TOEIC
Lampiran 10. Surat Bebas Peminjaman Perpustakaan
Lampiran 11. Foto Google Map Caf Burger Loves Me
Lampiran 12. Foto gambar brosur dan spanduk Caf Burger Loves Me
Lampiran 13. Draft Wawancara Key Informan dan Informan

BAB I
PENDAHULUAN
1.6

Latar Belakang Masalah


Industri periklanan yang semakin pesat dan maju dalam hal kreativitas
pemasaran dan promosi produk atau jasa menyebabkan persaingan yang
semakin kuat dalam menarik untuk merebut pasar. Oleh karena itu, diperlukan
strategi yang terencana dalam mendapatkan perhatian dan hati masyarakat.
Salah satu cara tersebut adalah dengan mengenali terlebih dahulu kebutuhan
dan keinginan masyarakat, demi tercapainya sebuah keputusan yang
memuaskan bagi masyarakat dan tentunya bagi perusahaan yang menawarkan
produk atau jasa tersebut. Kemudian proses kreativitas dalam menarik perhatian
masyarakat pun tidak hanya menggunakan below the line (media lini atas) yaitu
media iklan luar ruang seperti, brosur dan spanduk, melainkan dapat dibantu
dengan media alternative lainnya yang bisa menambah keefektifan pemasaran
yaitu menyesuaikan dengan teknologi yang semakin modern seperti internet
dengan memasang foto produk atau jasa yang ditawarkan melalui situs
pertemanan facebook, ataupun mengadakan event yang terkait dengan
pengenalan barang atau jasa yang ditawarkan, sehingga masyarakat bisa lebih
mengetahui dan mengenal produk atau jasa tersebut secara lebih baik lagi.
Dengan demikian akan lebih mudah bagi perusahaan merebut pangsa pasar.
Dalam dunia bisnis, periklanan selain merupakan usaha menyebarkan
gagasan, ide, atau pesan, juga mampu mempengaruhi seseorang dalam proses
pengambilan keputusan untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa
tersebut. Karena hal tersebut, iklan memiliki peranan penting dalam

penyampaian informasi yang perlu disampaikan pada masyarakat, perlu adanya


pendekatan-pendekatan antara produk atau jasa dengan khalayak, yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi khalayak yang dapat diketahui oleh
perusahaan dengan menganaisis terlebih dahulu peluang pasar yang ada,
sebelum menentukan pasar sasaran. Pendekatanpendekatan yang dilakukan
tentunya merupakan langkah yang menjadi strategi dengan melakukan
komunikasi pemasaran sebagai bentuk penyampaian pesan yang ingin
disampaikan oleh suatu perusahaan produk atau jasa tertentu, komunikasi
pemasaran juga dibuat atau diciptakan dengan tujuan utama yaiu menjual.
Untuk mencapai suatu tujuan kita membutuhkan sebuah komunikasi
pemasaran yang benar dan terencana dikarenakan agar dapat berhasil mencapai
tujuan yang tepat sasaran dengan waktu yang relative cepat dengan biaya yang
tidak besar.
Pemanfaatan media iklan dalam mencapai sasaran, diperlukan sebuah
strategi yang terencana, jangan sampai biaya yang keluar terbuang dengan
percuma, karena hal tersebut media iklan kreatif dan efisien merupakan hal
yang mendasar dalam strategi komunikasi pemasaran yang diperlukan
perusahaan baik dalam perusahaan baru sebagai penanaman kesadaran
masyarakat akan produk atau jasa yang ditawarkan atau pun sebagai strategi
komunikasi pemasaran sebuah perusahaan produk atau jasa yang sedang
berkembang yang tentunya menginginkan adanya peningkatan penjualan.
Demikian halnya dengan cafe Burger Loves Me diusianya yang baru
memasuki tahun pertamanya berdiri, langkah dan strategi pun kerap disusun
dalam pencapaian penjualan yang sesuai dengan harapan dan impiannya

sebagai anak muda yang ingin cepat kaya raya, Anas Tabitha Hutasoit pemilik
dari cafe Burger Loves Me mencoba menekuni usaha kuliner yang memang
telah lama menjadi hobinya sebagai anak tunggal yang sering ditinggal
mamanya bekerja, bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Tantangan dan
kendala tentu saja ada menghambat bahkan bisa saja mematikan usaha yang
menawarkan menu burger dan mie ini bila tidak segera ditanggulangi dan
mendapatkan solusi dalam menghadapi permasalahan yang ada. Mental akan
keyakinan dan kepercayaannya yang besar dalam mencapai taraf Internasional
semakin menguatkannya untuk terus menawarkan burger sebagai makanan
asing yang berasal dari Hamburg, Jerman ini dengan rasa yang telah ia
sesuaikan dengan lidah orang Indonesia, dapat dikenal dan mampu memasuki
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini yang kini tengah marak ramai
dengan dikenal istilah Enterpreunership atau kewirausahaan.
Tidak lepas dari filosofi bisnis yang bukan sekedar bisnis akan tetapi ada
semangat spiritual untuk membuka lapangan pekerjaan sehingga bisa
mengentaskan kemiskinan yang tengah menjadi salah satu perhatian pemerintah
dalam waktu dekat ini jelas tak diragukan lagi UMKM memiliki peranan
penting dalam dan strategis dalam perekonomian Indonesia. Hal ini dapat
dilihat dengan semakin meningkatnya kuantitas UMKM yang memiliki
kemampuan dalam menyerap tenaga kerja yang tinggi dan sumbangan terhadap
produk domestik bruto yang tidak kecil (Bisnis.com).
Dengan bisnis makanan yang menurutnya merupakan bisnis yang tidak
pernah ada matinya karena setiap orang perlu makan, Anas Tabitha Hutasoit
sebagai anak muda yang menyadari akan gaya hidup masyarakat sekitarnya

merupakan komunitas yang bergaya hidup praktis, dinamis dan modern, Ia pun
memiliki konsep usaha tempat makannya dengan bergaya cafe ini dengan menu
yang ditawarkan sebagai berikut : burger, mie ayam, kentang goreng, hingga nasi
pecel ayam dan lele, disertai berbagai minuman seperti berbagai juice segar, es teh
manis, teh tarik hingga berbagai variant kopi pun tersedia. Dengan mengunggulkan
rasa alami yang terbuat dan diolah dengan higienis tanpa bahan pengawet dalam
setiap masakannya, membuat sensasi rasa yang ditawarkan lebih sehat dan alami.
Kesegaran bahan olahan yang terjaga dan berkualitas menjamin setiap menu yang
ditawarkan lebih sehat.
Tak hanya sampai pada pemenuhan kebutuhan akan makanan dan minuman,
yang dijamin kehalalannya, Anas T.H sebagai owner dari Burger Loves Me pun
ingin memberikan kepuasan akan tempat makan yang bisa memberikan kebutuhan
akan kenyamanan dalam menikmati suasana makan dengan menyediakan fasilitas
hotspot, perpustakaan mini, diiringi dengan alunan musik jazz yang tentunya
menambah kenyamanan konsumen saat berada dan menikmati menu yang
ditawarkan.
Dengan keselarasan kebutuhan, keinginan dan rasa nyaman yang dapat
diciptakan cafe Burger Loves Me diharapkan dapat menarik perhatian dan hati dari
setiap masyarakat yang mengetahui dan mengenal cafe Burger Loves Me.
Terkait dengan hal tersebut maka sebuah perencanaan bisa sukses harus
didasarkan pada suatu akar filosofi atau kerangka konseptual yang memberikan
suatu dasar analisis, pelaksanaan, eksekusi dan evaluasi. Suatu pemahaman
yang mendalam mengenai pemasaran dan perencanaan harus diusulkan dengan

konsep dan ide kreatif yang baik. Hal ini dilakukan agar dalam prakteknya,
pemasaran yang dilakukan dapat menarik khalayak sebanyak mungkin.
Terkait dengan hal tersebut dalam penelitian ini penulis pun tertarik untuk
memahami dan mengetahui akan fenomena sebuah UMKM dalam mengembangkan
usahanya perlu untuk memiliki strategi pemasaran yang kreatif, efektif dan efisien
dalam menarik khalayak.
Penulis melakukan penelitian bertempat di Burger Loves Me yang
beralamat di Jl. Merdeka Raya blok VI/ 13, Depok Timur. Di mana strategi
komunikasi pemasaran yang digunakan Burger Loves Me sebagai upaya
dalam meningkatkan konsumen menjadi fokus penelitian penulis. Selain itu
penulis melakukan penelitian ini sebagai syarat kelulusan dalam menempuh
pendidikan S-1 Ilmu Komunikasi di FISIP UPN VETERAN JAKARTA.
1.7

Rumusan masalah
Keinginan besar Burger Loves Me dalam menjalankan usahanya,
mengembangkan agar menjadi lebih besar dan kemudian mencapai puncak.
Bukan hal yang mudah baginya, tantangan dengan target audience yang
demikian besar, dan persaingan usaha makanan yang ada cukup bersaing dan
variatif, tentunya Burger Loves Me sebagai tempat makan dengan konsep cafe
yang menjanjikan rasa yang lebih alami dengan kenyamanan akan suasana dan
fasilitas

yang

diberikan

demi

memenuhi

kebutuhan

dan

keinginan

konsumennya, kehadirannya yang baru dirasakan di kancah bisnis makanan di


kota Depok, perlu menerapkan strategi komunikasi pemasaran yang kreatif
dalam menarik perhatian khalayak.

Dari hal tersebut tampak bahwa pentingnya komunikasi pemasaran yang


perlu

dilakukan

Cafe

Burger

Loves

Me

dalam

perkenalan

dan

pengembangannya. Oleh karena itu kegiatan komunikasi pemasaran ini sangat


diperlukan sebagai upaya meningkatkan jumlah konsumen Burger Loves Me,
maka berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka penulis
merumuskan pokok permasalahannya sebagai berikut :
Bagaimana Strategi komunikasi pemasaran yang digunakan Cafe Burger
Loves Me sebagai upayanya dalam meningkatkan jumlah konsumen.
1.8

Tujuan Penelitian
Sebagai tempat usaha kuliner yang berkembang, Cafe Burger Loves Me
tentunya memiliki konsep dan strategi yang digunakan sebagai usaha dalam
meningkatkan jumlah konsumen.
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka
tujuan penelitian yang penulis teliti adalah :
Untuk mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
Burger Loves Me dalam meningkatkan jumlah konsumen.

1.9

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain :
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi
pengembangan ilmu komunikasi khususnya dalam bidang periklanan tentang
komunikasi pemasaran yang diterapkan dalam iklan-iklan produk atau jasa
yang akan disampaikan pada khalayak luas.
b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Burger Loves Me


sebagai tolok ukur akan penyampaian strategi komunikasi pemasaran dalam
meningkatkan jumlah konsumen. Juga bagi mahasiswa

yang membaca

dalam menentukan strategi komunikasi pemasaran yang tepat dalam upaya


meningkatkan jumlah konsumen. Dalam hal ini khususnya mahasiswa yang
tertarik dengan dunia periklanan.
1.10 Sistematika Penulisan
Sistematika penelitian ini diuraikan sebagai berikut :
BAB I

: PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS


Berisikan uraian dari beberapa teori yang menjadi landasan pokok
permasalahan pada penyusunan skripsi.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Berisikan mengenai jenis penelitian, sifat penelitian, penentuan Key
informan, Informan, metode pengumpulan data dengan wawancara
mendalam dan observasi, waktu dan lokasi penelitian.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berisikan tentang gambaran umum sejarah Cafe Burger Loves Me,
perkembangan Cafe Burger Loves Me, Strategi komunikasi
pemasaran, kegiatan komunikasi pemasaran, analisis hasil-hasil
penelitian yang penulis lakukan.

BAB V : PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II
KERANGKA TEORITIS
2.5

Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah suatu scape yang menantang dan
informasi internal (perusahaan) sampai dengan sistem pengambilan
keputusan konsumen. Termasuk di dalamnya pesan dan citra produk yang
dipresentasikan oleh perusahaan kepada konsumen potensil maupun
stakeholders lainnya (Kotler, 2008: 8).
Definisi dasar komunikasi pemasaran adalah proses manajemen di
mana organisasi masuk untuk melakukan komunikasi kepada berbagai
ragam masyarakat (Fill, 1999: 13). Komunikasi pemasaran merupakan
promosi dari organisasi mengenai apa yang ditawarkan dan memberi
makna tentang tindakan dalam proses pemasaran yang berdampak pada
benak konsumen (Fill, 1999: 12-13). Menurut Shimp (1986: 4),
komunikasi pemasaran mempunyai arti sangat luas yang mewakili semua
elemen dalam bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, dan promosi)
yang menjadi fasilitator dalam pertukaran informasi untuk memberi suatu
arti kepada konsumen.
Berdasarkan

pengertian

komunikasi

pemasaran

yang

telah

dikemukakan oleh beberapa pakar di atas, penulis dapat memahami bahwa


inti komunikasi pemasaran kepada konsumen maupun khalayaknya yang
dituju dengan media tertentu, melalui bauran pemasaran (produk, harga,
distribusi, dan promosi) perusahaan yang digunakan dalam menarik
perhatian konsumen, sehingga konsumen tertarik untuk datang dan
mencoba produk, barang atau jasa yang ditawarkan, dalam hal ini yang
dipilih untuk dikomunikasikan adalah Cafe Burger Loves Me sebagai

tempat makan dan minum yang menyediakan fasilitas hotspot yang


nyaman dan bersahabat.
Bauran Pemasaran
Pemasar adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon
pembeli yang akan terlibat dalam pertukaran nilai. Tugas pemasar adalah
menyusun program atau rencana pemasaran untuk mencapai tujuan yang
diinginkan perusahaan. Pemasaran memiliki program yaang terdiri dari
sejumlah keputusan tentang bauran alat-alat pemasaran yang digunakan.
Mengutip dari skripsi Agatha (2010), Definisi bauran pemasaran
menurut Kotler (1997: 46) : Perangkat alat pemasaran taktis yang dapat
dikendalikan. Produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar
sasaran.
Bauran pemasaran terdiri dari empat kelompok yaitu Empat P (4P)
pemasaran yaitu Product (produk), Price (harga), Place (tempat), dan
Promotion (promosi).
a. Product (Produk yang baik)
Produk

meliputi

kualitas,

keistimewaan,

desain,

gaya,

keanekaragaman, bentuk, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan


dan pengembalian. Pemasaran dapat dibangun dari keunggulan
elemen-elemen produk tersebut.

b. Price (Penetapan harga yang menarik)


Merupakan jumlah uang yang pelanggan bayar untuk produk
tertentu. Dalam penentuan harga suatu produk ada tiga faktor yang
menentukan, yaitu: kualitas produk, tingkat persaingan, kegiatan
promosi.
c. Place (Tempat)
Pendistribusian produk bagi konsumennya yang tepat sasaran
perusahaan.
d. Promotion (Promosi yang menarik)
Komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan
konsumen terhadap produk. Promosi merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan suatu program pemasaran yang bersifat
membujuk sasaran untuk membelinya. Kotler 1997 pada skripsi
Agatha Devani, pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui tahapan-tahapan dasar
yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi perusahaan yang
disebut dengan bauran promosi yang terdiri dari :
1. Iklan
Semua bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang
atau jasa yang dibayar oleh satu sponsor tertentu.
2. Komunikasi pemasaran
Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.

3. Hubungan masyarakat dan publisitas


Berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi
citra perusahaan atau produk individualnya.
Komponen lain yang sangat penting dalam promotional mix
suatu perusahaan adalah metode hubungan masyarakat (public
relations). Perusahaan menggunakan metode hubungan masyarakat
untuk menyampaikan pesan dan menciptakan sikap, citra dan opini
yang benar. Selama ini Humas tidak lebih dari alat promosi/
komunikasi yang paling sedikit digunakan. Namun demikian, alat
ini memiliki potensi besar untuk membangun kesadaran dan
frekuensi di pasar, untuk memperkuat kembali posisi produk, dan
untuk mempertahankan produk.
Menurut Dominick (dalam Porter, 1998: 14) jika suatu
organisasi merencanakan dan mendistribusikan informasi secara
sistematis dalam upaya untuk mengontrol dan mengelola citra serta
publisitas

yang

diterimanya,

maka

perusahaan

itu

tengah

menjalankan tugas hubungan dengan masyarakat.


4. Penjualan secara pribadi
Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih
untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan menerima
pesanan.

Penjualan

personal

(personal

selling)

merupakan

komunikasi personal yang mencoba menginformasikan kepada


konsumen tentang suatu produk dan membujuknya untuk membeli
produk tersebut. Penjualan perseorangan menjamin perusahaan

dalam berkomunikasi dengan kontak langsung dengan calon


konsumen yang istimewa.
Tujuan

penjualan

perseorangan

bermacam-macam,

tergantung pada perannya terhadap komunikasi yang terintegrasi


dalam jangka panjang meliputi menemukan calon konsumen,
memberikan informasi kepada calon konsumen, membujuk calon
konsumen untuk membeli dan menjaga kepuasan konsumen melalui
pelayanan setelah penjualan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
wiraniaga tidak hanya terampil dalam menjual, tetapi juga harus
memahami karakteristik produk secara teknis.
5. Pemasaran langsung (Interaktif)
Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat
penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara
langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari
pelanggan tertentu dan calon pelanggan. Pemasaran interaktif
merupakan saluran pemasaran langsung yang bekerjasama secara
elektronik. Internet menyediakan pemasar dan konsumen dengan
peluang yang lebih besar dalam berinteraksi dan lebih bersifat
individual. Internet saat ini sudah menjadi media iklan yang
menarik. Banyak praktisi pemasaran mengiklankan produk merek
baik di website sendiri maupun di website milik perusahaan lain.
Dapat dikatakan internet merupakan media yang bahkan dapat
digunakan untuk melaksanakan seluruh elemen bauran promosi.
Selain digunakan untuk beriklan, internet juga dapat digunakan

untuk melakukan kegiatan promosi bentuk lainnya seperti


komunikasi pemasaran dengan kupon, kontes dan undian secara
online. Praktisi pemasaran juga menggunakan internet untuk
melakukan pemasaran langsung, penjulan personal serta kegiatan
hubungan masyarakat secara lebih efektif dan efisien.
Menurut Elizabeth Weise 1998, menyatakan bahwa Internet
adalah sebuah kenyataan yang tidak lagi dapat diabaikan oleh para
pengiklan dan pemasar, dan menurut Depkominfo, pada tahun 2010
diperkirakan akan mencapai 80,2 juta pengguna internet sampai
bulan Juni mendatang, dan pertumbuhan pengguna internet
diperkirakan sekitar 30%.
Pernyataan tersebut dapat dilihat dengan jelas sekali seperti
situs pertemanan Facebook begitu semarak kini yang bukan lagi
hanya sebagai gaya hidup, akan tetapi bisa menjadi kebutuhan
dalam bersosialisasi. Peluang ini pun telah menjadi salah satu
strategi Cafe Burger Loves Me dalam promosinya dengan
mencantumkan foto-foto Cafe Burger Loves Me dan acara-acara
yang telah diadakan pada situs pertemanan facebook. Percakapan
melalui sarana chattingnya pun kerap menjadi media dalam
penyampaian segala informasi tentang Cafe Burger Loves Me.
2.6

Strategi Komunikasi Pemasaran


John A. Byrne (Brannnan, 2005: 2) mendefinisikan strategi sebagai
sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan yang
direncanakan, penyebaran sumberdaya dan interaksi organisasi dengan

pasar, pesaing dan faktor-faktor lingkungan. Sementara itu, Trout


menjelaskan inti dari strategi komunikasi pemasaran adalah bagaimana
bertahan hidup dalam dunia kompetitif, bagaimana membuat persepsi yang
baik di benak konsumen, menjadi berbeda, mengenali kekuatan dan
kelemahan pesaing, menjadi spesialisasi, menguasai satu kata yang
sederhana di kepala, kepemimpinan yang memberi arah dan memahami
realitas pasar dengan menjadi yang pertama daripada menjadi yang lebih
baik.
Ketepatan strategi yang disusun ditentukan oleh bagaimana strategi
dijabarkan dalam sebuah perencanaan kegiatan. Analisis yang dibutuhkan
untuk membantu menyusun perencanaan marketing communication adalah
a. Analisis peluang pasar
Dalam beberapa aspek, analisis ini mencakup karakteristik dan
kebutuhan pasar, strategi produk, tempat daya beli masyarakat yang
memiliki maksud yaitu pendapatan, jika permintaan dan keinginan
kuat tapi daya beli tidak ada produk dapat diistilahkan seperti
mengawang-awang. Kemudian analisis peluang pasar juga mencakup
saluran distribusi, dan sebagainya. Analisis peluang usaha dibutuhkan
pada produk yang akan memasuki pasar baru, produk baru ke dalam
pasar, atau produk baru untuk pasar baru. Peluang pasar (market
oppurtunities) adalah wilayah di mana terdapat kecenderungan
permintaan yang positif. Perusahaan percaya bahwa di pasar masih
terdapat kebutuhan yang belum terpuaskan, yang dianggap sebagai
peluang bagi produk baru untuk memenuhinya, dan perusahaan

berpeluang memasuki pasar jika di pasar terdapat persaingan yang


efektif. Jadi dapat digambarkan bahwa peluang pasar ini tercipta jika di
pasar terdapat tiga hal :
- Permintaan
- Kebutuhan dan peluang yang belum terpuaskan
- Persaingan yang efektif
Kita selalu berusaha mengaitkan upaya pemasaran (produk) untuk
bertemu dengan kebutuhan dan kecenderungan permintaan serta
segmentasi pasar yang berbeda.
b. Analisis pesaing
Dalam penyusunan strategi perencanaan marketing communication
bagi produk dan layanan, dibutuhkan analisis tentang kondisi persaingan
di pasar yang akan dimasuki. Pengamatan terhadap segmentasi atau pasar
sasaran tiap-tiap restoran pesaing akan membantu dalam melihat sejauh
mana peluang pangsa pasar yang dapat dipengaruhi, berapa harga yang
mereka tetapkan untuk produk yang sejenis dengan produk yang dimiliki,
bagaimana mereka memberikan layanan terbaik pada tamu, dan
kemampuan financial (ekuitas) mereka. Adapun dalam menganalisis
pesaing, pesaing produk dibagi menjadi dua bagian menurut Kennedy dan
Soemanagara (2008: 64) sebagai berikut :
- Pesaing langsung (direct competitor)
Adalah pesaing yang memiliki hubungan langsung dengan produk
kita, di mana produknya dapat beragam, yang disajikan untuk
memenuhi kebutuhan tertentu.

- Pesaing tidak langsung ( indirect competitor)


Adalah perusahaan yang memilii produk berbeda dengan produk
kita, tetapi keberadaan produk ini bersifat substitutive (produk
pengganti), yang disajikan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang
sama.
Analisis menyangkut pesaing usaha ini perlu untuk melihat sejauh
mana kemampuan dalam memposisikan produk dipasar. Dengan
melihat kondisi persaingan yang ada, dapat diputuskan strategi
marketing communication yang akan disusun.
b. Menetapkan pasar sasaran
Setelah melakukan analisis terhadap peluang pasar dan pesaing,
selanjutnya memilih satu atau lebih pasar sasaran. Langkah ini menjadi
focus dari hasil, tujuan dan pencapaian yang merupakan harapan
perusahaan terhadap pasar. Strategi promosi yang disusun akan berbeda
dari strategi perusahaan lain. Perbedaan strategi antara perusahaan satu
dengan yang lainnya ditentukan oleh pasar apa yang digunakan,
pencapaian yang diharapkan, dan kemampuan keuangan yang dimiliki.
Proses ini dapat kita tentukan melalui langkah-langkah dasar, yaitu
identifikasi pasar tentang kebutuhan yang belum terpuaskan, menentukkan
segmentasi pasar, menyeleksi pasar sasaran, dan pemosisian perusahaan
melalui strategi pemasaran.

2.7

Iklan
Iklan

merupakan senjata utama

bagi

perusahaan

untuk

mendobrak pasar (produk baru) atau mendongkrak penjualan (produk


lama). Oetomo (dalam www.dwipekanonline, 2005) menyatakan
bahwa perusahaan-perusahaan di AS rela mengeluarkan uang dalam
jumlah besar untuk menarik minat calon pembeli melalui iklan dan ini
terbukti berhasil mendongkrak penjualan suatu produk.
Pengertian iklan menurut Ralph S. Alexander, ed (1965)
(dalam Morissan, 2007: 8) Iklan atau advertising adalah any paid
form of non personal communication about an organization, product,
service, or idea by an identified sponsor. (setiap bentuk komunikasi
non personal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang
dibayar oleh satu sponsor yang diketahui).
Adapun maksud beberapa pernyataan diatas seperti dibayar
menurut buku tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu
bagi suatu pesan iklan melibatkan media massa (tv, radio, majalah dan
koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar
kelompok individu pada saat bersamaan. Kemudian sifat non personal
iklan berarti pada umumnya tidak tersedia kesempatan untuk
mendapatkan umpan balik yang segera dari penerima pesan.
Menurut

Kasali

(2007:

9),

iklan

adalah

pesan

yang

menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat


suatu media. Dan menurut Jefkins (Kasali, 2007: 9) mengemukakan
bahwa, Iklan adalah penyajian pesan-pesan penjualan persuasive

mungkin demi pemasaran produk atau jasa dengan biaya yang


semurah-murahnya.
Berdasarkan

beberapa

pendapat

di

atas

penulis

dapat

menyimpulkan bahwa iklan adalah media promosi berupa pesan yang


disampaikan kepada khalayak luas dengan tujuan untuk menawarkan
suatu produk atau jasa melalui sebuah media yang dapat membujuk
untuk membeli.
2.7.1

Jenis-jenis Iklan
Menurut Bitner (1996: 22) umumnya iklan terdiri dari dua jenis,
yaitu :
a. Iklan standar, adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan
memperkenalkan barang atau jasa pelayanan konsumen melalui sebuah
media. Tujuannya adalah untuk merangsang motif dan minat para
pembeli melalui daya tariknya yang besar, maka iklan menggugah
minat, perasaan konsumen dan mengambil sikap terhadap barang dan
jasa.
b. Iklan Masyarakat, merupakan jenis iklan yang bersifat non profit, jadi
iklan ini tidak mencari keuntungan akibat pemasangannya kepada
khalayak. Umumnya iklan ini bertujuan memberika informasi dan
penerangan yang sarat akan pendidikan kepada masyarakat, dalam
rangka pelayanan dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi,
bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan.

Kemudian Menurut Bitner (1996: 24) menyatakan bahwa secara


teoritik, umumnya terdiri dari dua jenis iklan, yaitu :
a. Iklan Komersial
Iklan Komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung
kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersil ini sendiri
terbagi menjadi beberapa macam yaitu : ( Lwin & Aitchison, 2005: 14)
1. Iklan Strategis
Digunakan untuk membangun merek. Hal ini dilakukan
dengan mengkomunikasikan nilai merk dan manfaat produk.
Perhatian utama dalam jangka panjang adalah memposisikan
merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar.
2. Iklan Taktis
Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk
mendorong konsumen agar segera melakukan kontrak dengan merk
tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus
jangka pendek yang mengacu konsumen memberikan respon
kepada produk.
b. Iklan Corporate
Menurut

Madjadikara

(2004),

Iklan

yang

bertujuan

membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan


juga membangun citra positif produk atau jasa yang diproduksi oleh
perusahaan tersebut.

Iklan Corporate akan efektif bila didukung oleh fakta yang


kuat dan relevan dengan masyarakat, mempunyai nilai berita dan
biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi pada
kepentingan masyarakat.
Iklaniklan diatas sudah pasti menggunakan media yang
ditentukan dalam mengkomunikasikan produk atau jasa sehingga iklan
juga dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan pada mediumnya,
yaitu :
1. Media above the line
Iklan jenis ini, dikuasai oleh lima media yang berhak
mengatur pengakuan dan pembayaran komisi kepada biro-biro
iklan yakni pers (koran dan majalah). Radio, televisi, lembagalembaga jasa iklan luar ruang (outdoor) dan sinema atau bioskop.
2. Media below the line
Media-media yang tidak memberi informasi komisi dan
pembayaran sepenuhnya berdasarkan biaya-biaya operasi plus
sekian persen keuntungan, yakni mulai dari directmail, pameranpameran, perangkat peragaan (display) di tempat-tempat penjualan
langsung (point of sale), serta selebaran pengumuman penjualan
dan berbagai media lainnya, seperti yang dikemukakan Jefkins
(dalam Kotler, 1997: 86).

Media Below The Line (Suyanto, 2007: 195) dibagi dalam dua
bagian, yaitu:
a) POP (Point Of Purchase)
Adalah materi iklan yang membantu penjualan secara
langsung dan terdapat pada outlet di mana produk atau jasa
tersebut dijual. Misalnya : Sticker, pembatas buku, balon
b) POS (Pos Material)
Hampir seperti POP hanya lebih umum dan lebih luas
ditambah beberapa materi, seperti : poster, booklet, banner,
brosur, leaflet, billboard.
Empat hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
Brosur, (sumber: Bedah Bisnis : 2009).
a)

Lakukan tes kecil terlebih dahulu. Maksudnya, sebar brosur


dalam jumlah sedikit, untuk mengetahui respons dari
masyarakat. Apabila terjadi peningkatan penjualan tambahlah
jumlah brosur untuk disebar pada periode berikutnya.

b) Desain
Buat desain brosur semenarik mungkin. Untuk menghindari
kecenderungan orang membuang brosur tanpa membacanya
secara detail. Perhatikan mulai dari ukuran font, warna,
foto/gambar, agar menarik minat pembaca.
c)

Kelengkapan Isi Brosur


Segala informasi yang berkaitan dengan nama toko atau counter,
nomor telepon, alamat e-mail, alamat website, faximilie, daftar
nama dan harga produk harus tertera jelas pada brosur.

d) Pemilihan Kata
Pilih dan gunakan kata atau istilah yang umum dan bukan
segmented yang hanya beberapa kalangan saja yang mengerti.

Kegiatan di atas sesuai dengan pendapat Yanto Sidik


Pratiknyo, pengamat marketing (Bedah Bisnis : 2009).
2.7.2

Tujuan dan Manfaat Iklan


Sebagaimana pendapat yang diungkapkan oleh (Kotler, 1997: 638)
mengenai tujuan iklan yang digolongkan menjadi 3 macam, yaitu :
a. Iklan untuk menyampaikan informasi (informative advertising)
Iklan ini khususnya ditujukan kepada tahap pengenalan atau
penjajakan produk yang bertujuan membangun permintaan utama,
iklan ini dapat berisi informasi harga, kegunaan dan keunggulan
produk tersebut. Biasanya, iklan dengan cara ini dilakukan dengan
besar-besaran pada awal peluncuran suatu jenis produk dengan tujuan
membentuk permintaan awal.
b. Iklan untuk membujuk (persuasive advertising)
Iklan ini digunakan khususnya pada tahap persaingan, dimana
perusahaan membangun peminat selektif, dan berusaha membujuk
bahwa produknya lebih baik dari produk lain. Dalam hal ini,
perusahaan melakukan persuasi tidak langsung dengan memberikan
informasi tentang kelebihan produk yang dikemas sedemikian rupa
sehingga menimbulkan perasaan menyenangkan yang akan mengubah
pikiran orang untuk melakukan tindakan pembelian.
c. Iklan untuk mengingatkan (reminder advertising)
Merupakan produk iklan yang mengingatkan pada tahap
kematangan dari sebuah produk untuk mengingatkan konsumen
mengenai produk tersebut dengan meyakinkan pembeli bahwa telah

melakukan pilihan yang benar. umumnya, iklan ini digunakan pada


fase kedewasaan (maturity) suatu merek ( Kotler, 1997: 638 ).
(Kasali,

2007:

11)

manfaat

iklan

bagi

pembangunan

masyarakat dan ekonomi antara lain :


1. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi
konsumen, sering dikatakan tak kenal maka tak sayang iklan
secara megah tampil di hadapan masyarakat dengan ukuran besar
dan logo yang cantik menimbulkan kepercayaan yang tinggi bahwa
perusahaan yang membuat bonafit dan produknya bermutu.
2. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan,
konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk yang pada
gilirannya menimbulkan adanya pilihan.
3. Iklan membuat orang kenal, ingat, dan percaya.
2.7.3

Pesan Iklan
Menurut Suyanto (2005 ; 68), Strategi merancang pesan
membutuhkan strategi kreatif dengan melewati tahap pembentukan,
evaluasi, seleksi dan pelaksanaan pesan. Iklan harus dapat disampaikan
secara kreatif, bahkan kreativitas lebih penting dari pada jumlah uang yang
dikeluarkan.
Pesan juga harus menginformasikan kekhususannya yang tidak ada
dalam barang (serupa) merek lain dan pada akhirnya pesan harus bisa
dipercaya.
Pengaruh

pesan

tidak

hanya

tergantung

pada

apa

yang

diutarakannya saja, melainkan juga bagaimana cara mengutarakannya.


Para pembuat iklan harus mengutarakan pesannya demi meraih perhatian
dan keinginannya khalayak yang ditargetkan.

Suyanto (2007: 169) mereka yang kreatif dapat menyajikan


pesannya dalam berbagai gaya yang berbeda, seperti:
a. Bagian kehidupan (Slice of life)
Gaya dimaksudkan memperlihatkan seseorang atau orang- orang yang
menggunakan atau memakai barang tertentu dalam kehidupannya.
b. Gaya hidup (Life style)
Gaya ini melukiskan bagaimana suatu barang cocok dengan suatu gaya
hidup.
c. Khayalan (Fantasy)
Gaya tersebut menciptakan suatu khayalan tentang barang atau
penggunanya.
d. Suasana hati (Mood)
Image (mengesankan) gaya ini membentuk suatu keadaan jiwa atau
suasana yang mengesankan tentang barang atau ketenangannya.
e. Bernuansa musik (Musical)
Gaya demikian memperlihatkan seseorang atau orang yang sedang
menyanyikan sebuah lagu yang melibatkan barang yang
ditawarkannya.
f. Simbol pribadi (Personality symbol)
Gaya dimaksudkan membentuk karakter yang melambangkan kualitas
suatu barang.
g. Teknisi (Technical expense)
Gaya tersebut memperlihatkan keahlian teknis suatu perusahaan atau
orang- orang dengan pengalamanya membuat dan menghasilkan suatu
barang.
h. Bukti ilmiah (Scientific eveidence)
Gaya ini menyajikan hasil survei atau bukti ilmiah bahwa merek
ataupun barangnya lebih dapat dipercaya khasiatnya dibandingkan
merek atau barang lain.
i. Buat penghargaan (Testimonial evidence)
Keistimewaan untuk bisa dipercaya dan dapat menyenangkan
merupakan sumber bantuan bagi penjualan suatu barang.
Slogan menjadi pernyataan standar yang mudah diterima di benak
konsumen. Sedangkan logo merupakan suatu identitas merek yang
mengkomunikasikan secara luas tentang produk, pelayanan, dan organisasi
dengan cepat.
Logo bukan sekedar suatu label tetapi dapat menampilkan pesan
kualitas dan semangat produk melalui pemasaran, periklanan dan kinerja
produk. Logo juga harus bersifat unik, mudah diingat dan mudah dikenali.

Menurut Sumiasumantri (Blythe, 2009: 89) menjelaskan bahwa


pengetahuan ada beberapa jenis. Pada umumnya pengetahuan dibagi
menjadi beberapa jenis di antaranya:
a. Pengetahuan langsung (immediate)
Pengetahuan immediate adalah pengetahuan langsung yang
hadir dalam jiwa tanpa melalui proses penafsiran dan pikiran. Kaum
realis (penganut paham Realisme) mendefinisikan pengetahuan seperti
itu. Umumnya dibayangkan bahwa kita mengetahui sesuatu itu
sebagaimana adanya, khususnya perasaan ini berkaitan dengan
realitas-realitas yang telah dikenal sebelumnya seperti pengetahuan
tentang pohon, rumah, binatang, dan beberapa individu manusia.
b. Pengetahuan tak langsung (mediated)
Pengetahuan mediated adalah hasil dari pengaruh interpretasi
dan proses berpikir serta pengalaman-pengalaman yang lalu. Apa yang
kita ketahui dari benda-benda eksternal banyak berhubungan dengan
penafsiran dan pencerapan pikiran kita.
c. Pengetahuan indrawi (perceptual)
Pengetahuan indrawi adalah sesuatu yang dicapai dan diraih
melalui indra-indra lahiriah. Sebagai contoh, kita menyaksikan satu
pohon, batu, atau kursi, dan objek-objek ini yang masuk ke alam
pikiran melalui indra penglihatan akan membentuk pengetahuan kita.
d. Pengetahuan konseptual (conceptual)
Pengetahuan konseptual juga tidak terpisah dari pengetahuan
indrawi. Pikiran manusia secara langsung tidak dapat membentuk
suatu konsepsi-konsepsi tentang objek-objek dan perkara-perkara
eksternal tanpa berhubungan dengan alam eksternal. Alam luar dan
konsepsi saling berpengaruh satu dengan lainnya dan pemisahan di
antara keduanya merupakan aktivitas pikiran.
e. Pengetahuan partikular (particular)
Pengetahuan partikular berkaitan dengan satu individu, objekobjek tertentu, atau realitas-realitas khusus. Misalnya ketika kita
membicarakan satu kitab atau individu tertentu, maka hal ini
berhubungan dengan pengetahuan partikular itu sendiri.
f. Pengetahuan universal.
Pengetahuan universal mencakup individu-individu yang
berbeda. Sebagai contoh, ketika kita membincangkan tentang manusia
di mana meliputi seluruh individu.
Proses komunikasi pemasaran, saat iklan ditayangkan akan
menimbulkan ketertarikan yang dirangsang/ distimuli dari panca indera
dan selanjutnya akan memberikan interest (minat). Minat konsumen

akan menciptakan kebutuhan yang akhirnya akan memberikan action


dalam bentuk keputusan pembelian.
Model hierarchy of effect dijelaskan oleh Kotler ( 1997:115),
audience sasaran dapat berada di salah satu dari enam kesiapan
keadaan pembeli, yaitu : 'Kesadaran (Awareness), Pengetahuan
(Knowledge),

Kegemaran

(Liking),

Preferensi

(Preference),

Keyakinan (Conviction) dan Pembelian (Purchase).


a. Kesadaran (Awareness)
Apabila sebagian besar kelompok sasaran tidak mengetahui
produk tersebut, maka tugas perusahaan adalah mernperkenalkan
produk tersebut pada kelompok sasaran yang dituju. Jadi perusahaan
harus membangun kesadaran dari kelompok sasaran.
b. Pengetahuan (Knowledge)
Jika kelompok sasaran tidak mempunyai pengetahuan yang
memadai mengenai produk, maka tugas perusahaan adalah
membangun pengetahuan tentang produk atau perusahaan sebagai
sasaran komunikasinya,
c. Kegemaran (Liking)
Untuk mengetahui tanggapan kelompok sasaran akan produk, maka
perusahaan dapat membuat suatu skala yang meliputi: sangat
menggemari, agak menggemari. Acuh. tidak menggemari, sangai tidak
menggemari. Perusahaan harus selalu membangun perasaan yang
mendukung.

d. Preferensi (Preference)
Jika kelompok sasaran lebih menyukai produk lain, maka tugas
perusahaan adalah mencoba membangun preferensi kelompok sasaran
dengan menonjolkan mutu, nilai, dan keistimewaan dari produk yang
ditawarkan.
e. Keyakinan (Conviction)
Jika kelompok sasaran sudah menyukai suatu produk tertentu,
naniim tidak mempunyai keyakinan untuk membeli, maka tugas
perusahaan ialah harus dapat meyakinkan kelompok sasarannya
bahwa dengan membeii produk tersebut merupakan keputusan
yang tepat.
f. Pembelian (Purchase)
Jika kelompok sasaran sudah memiliki keyakinan akan produk
tersebut

tetapi

belum

membuat

keputusan,

misalnya

dengan

menawarkan produk berkualitas dengan harga miring.


Sedangkan respon dalam ilmu komunikasi, menurut Kennedy dan
Soemanagara (2006:3)

mencakup area pengetahuan (cognitive

response), area perasaan (affective response) dan area tindakan


(behavioral response). Berbagai model dapat diketahui dengan
mengukur respon dari suatu media komunikasi, yaitu model AIDA,
model Hierarchy of Effect, model Adopsi Inovasi dan Model
Komunikasi. Hierarchy of Effect merupakan model yang sering
digunakan.

2.8

Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,,
orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Usaha dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dan
mempertahankan serta mempertinggi kesejahteraan masyarakat sesuai
dengan Suyanto (2007: 14).
(Kennedy dan Soemanagara, 2006: 79) mengaitkan antara konsumen
dengan kebutuhan, keinginan, permintaan dan daya beli sebagai berikut :
1. Kebutuhan
Maslow menyatakan adanya hirarki kebutuhan (needs) yang terdiri
dari lima angkatan, yang dimulai dari kebutuhan yang paling utama,
yaitu kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal
sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi segera, dan kebutuhan lanjutan
yang terdiri dari kebutuhan akan penghargaan diri dan cinta, hingga
kebutuhan akan aktualisasi diri.
Kebutuhan dibagi dua :
- Utama : Kebutuhan yang diakui benar-benar ada dan harus segera
didapatkan, ditunjukkan oleh gejala gejala (acquired needs).
- Lanjutan : Setelah kebutuhan terpenuhi, maka kebutuhan lainnya
menjadi pertimbangan.
2. Keinginan
Adalah kebutuhan yang dijadikan referensi bagi konsumen.
Kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhankebutuhan yang lebih mendalam. Sebagai contoh, nasi merupakan cara
orang Indonesia memenuhi rasa lapar, dan karena orang Amerika juga
sama-sama manusianya dengan orang Indonesia, maka burger dapat
dijadikan alat pemenuhan kebutuhan akan rasa lapar itu. Dalam hal ini,
burger merupakan substitusi bagi nasi yang dapat memenuhi rasa lapar
itu. Bedanya terletak pada nilai atau harga. Jika ada tempat yang sama
dijual nasi dan burger, kemudian ia memilih burger yang harganya lebih
mahal dari nasi, maka burger dijadikan sebagai alat pemuas dengan
diikuti sebuah keinginan, yaitu untuk dianggap sebagai sebuah gaya
hidup.
3. Permintaan
Adalah alasan sebuah barang diproduksi dalam jumlah tertentu.
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa pada saat awal suatu
produk memasuki sebuah pasar, maka dia perlu melakukan identifikasi
pasar untuk mengetahui secara lebih detail mengenai karakteristik

pasar, kebutuhan dan permintaan. Sebuah permintaan muncul pada


suatu kebutuhan muncul dan dirasakan untuk segera dipenuhi, dan
terkadang permintaan ini belum terpenuhi oleh jumlah produk yang
beredar di pasar. Respons konsumen melalui telepon menunjukkan
adanya kebutuhan akan produk dan layanan itu dan ini yang disebut
demand. Dengan kata lain permintaan adalah keinginan akan produk
spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk
membelinya. Keinginan menjadi permintaan jika didukung daya beli.
4. Daya beli
Daya beli ternyata menjadi bagian terakhir dari strategi pemasaran.
Mungkin saja keinginan untuk memperoleh sebuah produk
(permintaan) sangat kuat, tetapi jika tidak didukung dengan daya beli,
produk itu seperti mengawang-awang.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang penulis menggunakan
pendekatan kualitatif lapangan yang menafsirkan gejala yang terjadi pada
cafe Burger Loves Me yaitu apa yang dialami oleh subyek penelitian dalam
aspek strategi yang digunakannya dalam meningkatkan jumlah konsumen.
Bila dikaitkan dengan masalah pokok, untuk mengetahui
bagaimana strategi komunikasi. Bila dikaitkan dengan masalah pokok,
untuk mengetahui bagaimana komunikasi pemasaran yang digunakan cafe
Bule dalam upayanya meningkatkan jumlah konsumen, dalam hal ini
dilihat dari pemasaran, media iklan, alat promosi, maka jenis penelitian
yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif karena untuk dapat
mengetahui dan memahami fenomena yang dialami subyek penelitian
dalam upaya meningkatkan jumlah konsumen, dengan memanfaatkan
berbagai metode seperti wawancara mendalam, pengamatan, dan
pemanfaatan dokumen.
Berkaitan dengan metode yang penulis gunakan adalah metode
kualitatif dengan pendekatan eksplanatif. Eksplanatif adalah periset
menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep
(variabel) yang diteliti.
Apabila dikaitkan hal di atas dengan masalah pokok penelitian
mengenai komunikasi pemasaran seperti apa yang digunakan Cafe Burger
Loves Me dalam meningkatkan jumlah konsumen, maka untuk

menguraikan dan menelaah strategi komunikasi pemasaran dengan


menggunakan teknik eksplanatif dari subyek yang diteliti agar dapat
sebanyak mungkin memperoleh data.
Apabila dikaitkan dengan masalah pokok penelitian mengenai
komunikasi pemasaran Burger Loves Me merupakan sebuah sebab yang
dapat menjadikan akibat yaitu meningkatnya jumlah konsumen. Hal
tersebut merupakan sebuah fenomena yang dapat diketahui penulis.
3.2

Key Informan dan Informan


Dalam

menentukan

key

informan

dan

informan,

penulis

memperhatikan aspek-aspek yang dapat memberikan informasi terkait


dengan masalah penelitian yaitu strategi komunikasi pemasaran Burger
Loves Me dalam meningkatkan jumlah konsumen.
Dalam penelitian ini, yang menjadi key informan adalah pemilik
atau owner dari Caf Burger Loves Me dengan tujuan untuk mengetahui
strategi komunikasi pemasaran yang digunakan dalam meningkatkan
jumlah konsumen cafe Burger Loves Me. Kemudian seperti key informan,
penulis pun melakukan wawancara terhadap asisten rumah tangganya
Feny untuk membandingkan informasi yang diperoleh penulis dari key
informan Anas T.H.
Informan yang dipilih penulis adalah konsumen Cafe Burger Loves
Me merupakan subyek yang dapat memberikan informasi secara langsung
kepada penulis yang meneliti strategi komunikasi pemasaran cafe Burger
Loves Me dalam meningkatkan jumlah konsumen. Dari informanlah yang
akan memberikan informasi kepada penulis apakah strategi komunikasi

pemasaran yang digunakan Burger Loves Me dalam meningkatkan


jumlah konsumen dapat dikatakan sukses atau tidak dalam mencapai target
sasarannya.
Kemudian untuk mengetahui informasi konsumen yang meningkat,
penulis melakukan wawancara terhadap Agus (konsumen lama), Angga
dan Mya (konsumen baru). Di mana dalam penentuan informan penulis
memilih Agus sebagai konsumen yang sudah lama atau lebih dulu
mengenal Burger Loves Me. Sedangkan informan seperti Angga dan Mya,
merupakan konsumen baru yang dipilih penulis dalam memperoleh
informasi terkait dengan strategi komunikasi pemasaran Burger Loves Me
dalam meningkatkan jumlah konsumennya.
3.3

Teknik Pengumpulan Data


Data penelitian berdasarkan cara perolehan dan sumber data dibedakan
menjadi :
a. Data Primer
Adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya
dengan diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer yang
peneliti

gunakan

dalam

penelitian

adalah

melalui

pengamatan

(observasi) dan pertanyaan (wawancara mendalam).


Bila dikaitkan dengan penelitian penulis, data primer merupakan
data utama yang berkaitan dengan strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan Burger Loves Me dalam meningkatkan jumlah konsumen.
Data tersebut diperoleh dari :

1. Wawancara mendalam
Perolehan dan pengumpulan data primer dari penelitian ini
dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam (depth interview).
Wawancara mendalam adalah riset atau penelitian yang dilakukan
dengan cara melakukan percakapan antara tujuh orang (peneliti
dengan key informan dan informan) yang dimulai pewawancaraan
dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dan informasi yang
sesuai dengan penelitian dan dipusatkan pada isi yang dititikberatkan
pada tujuan prediksi dan penjelasan sistematik mengenai penelitian
tersebut.
Wawancara mendalam ini tentunya dilakukan penulis dengan
memusatkan perhatian untuk memperoleh data atau informasi yang
dapat dijadikan data utama penelitian penulis.
a) Wawancara mendalam dengan pihak internal Burger Loves Me,
(key informan) dilakukan pada masa penelitian. Wawancara
mendalam pada penelitian ini dilakukan dengan nara sumber dari
lingkungan internal dilakukan langsung pada pemilik Burger Loves
Me, yang dalam hal ini adalah sumber yang terpercaya karena
terlibat langsung dalam kegiatan strategi komunikasi pemasaran
Burger Loves Me. Seperti key informan nara sumber yang terlibat
sebagai pihak intern dari Bule adalah asisten rumah tangga Anas
T.H yaitu Fenny.

b) Sedangkan wawancara mendalam dengan narasumber lain


(informan) dilakukan pada khalayak, dalam penelitian ini adalah 3
orang konsumen dari caf BULE sebagai individu yang memiliki
informasi yang relevan dengan masalah penelitian.
2. Observasi
Merupakan pengamatan yang dilakukan secara sengaja,
sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis
untuk kemudian dijadikan pencatatan.
Apabila dikaitkan dengan masalah utama penelitian,
observasi atau pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui
fenomena yang diteliti dalam hal ini adalah strategi komunikasi
pemasaran

Burger

Loves

Me

dalam meningkatkan

jumlah

konsumen, di mana dalam pelaksanaan di lapangannya peneliti


menggunakan beberapa alat bantu seperti kamera, dan alat perekam
suara dalam mengambil informasi dari pihak intern Anas T.H selaku
owner dan Fenny selaku asisten rumah tangganya dan Agus selaku
konsumen lama, Angga dan Mya selaku konsumen baru yang terkait
tentang strategi pemasaran yang telah dilakukan Cafe Burger
Loves Me.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.
(Hasan, 2002: 8). Data sekunder diperoleh dari buku serta materi tertulis
yang relevan dengan tujuan penelitian.

Bila dikaitkan dengan penulisan penelitian mengenai strategi


komunikasi pemasaran Burger Loves Me dalam meningkatkan jumlah
konsumen, data sekunder ini diperoleh dari buku-buku yang terkait
dengan masalah penelitian penulis, dokumen atau arsip-arsip tertulis
lainnya maupun dokumentasi.
Data sekunder dikumpulkan dari dokumentasi Cafe Burger Loves
Me :
1. Photo-photo yang berkaitan dengan strategi komunikasi pemasaran
Cafe Burger Loves Me dalam meningkatkan jumlah konsumen
2. Brosur dan sticker sebagai alat promosi Cafe Burger Loves Me.
Dari semua data yang tersebut digunakan untuk menjawab
masalah pokok penelitian yaitu bagaimana komunikasi pemasaran
BULE

dalam

upaya

meningkatkan

jumlah

konsumen

yang

eksplanatifnya yang berkaitan denganBULE menerapkan berbagai


media iklan & promosi.
3.4

Teknik Keabsahan Data


Teknik keabsahan data adalah dengan menggunakan teknik
triangulasi. Hal ini merupakan salah satu pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong,
2006:330).
Pemeriksaan dan pengecekan yang dilakukan peneliti pada
penelitian

ini

adalah

melalui

sumber

lain

yaitu

dengan

cara

membandingkan data hasil pengamatan dan hasil wawancara dengan key

informan dan informan. Ini juga termasuk dokumen yang berkaitan yaitu
alat promosi yang digunakan BULE dalam upaya meningkatkan jumlah
konsumen.
3.5

Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang penulis lakukan
menggunakan deskripsi yang menggambarkan proses strategi komunikasi
pemasaran yang dilakukan oleh pemilik Bule dengan melalui kegiatankegiatan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Caf Burger
Loves Me dengan menggunakan teori Kotler
1. Iklan below the line seperti penggunaan banner, brosur, neon sign line,
sticker.
2. Personal selling (pemasaran langsung) seperti mengunduh foto-foto
Burger Loves Me serta menu dan harga yang ditawarkan.
3. Sales promotion (promosi penjualan) seperti memberikan paket harga
dengan pembelian Burger dan mie ayam sebagai main couse dengan
pembelian menu lebih dari satu.
4. Publicity (publikasi) dengan mengadakan event seperti Buka bersama
dan Halal Bihalal.
5. Point Of Purchase ( alat promosi) dengan kupon yang memberikan
potongan harga dengan ketentuan tertentu.

Adapun Tahapan kegiatan peneliti yang dilakukan adalah sebagai berikut :


Tabel 1.
Tahapan Kegiatan Penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
3.6

Tahap Kegiatan

Bulan
3
4

Studi Pustaka
Observasi Awal
Perumusan Pedoman Wawancara
Observasi Penerapan Strategi
Komunikasi Pemasaran Bule
Wawancara dan Pengumpulan Data
Analisis Data
Penyusunan Laporan
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Caf Burger Loves Me, Jl. Merdeka Blok
VI /13, Depok Timur. Waktu penelitian terhitung mulai dilakukan selama
6 bulan, terhitung dari bulan Mei sampai dengan bulan Oktober 2010.

BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab IV penulis menjelaskan profil, sejarah singkat Burger Loves


Me,

gambaran

umum

komunikasi

pemasaran

Burger

Loves

Me

dan

mendeskripsikan hasil penelitian tentang komunikasi pemasaran Burger Loves Me


dalam meningkatkan jumlah konsumen. Dengan penggunaan strategi komunikasi
pemasaran dalam meningkatkan jumlah konsumennya, dengan kegiatan-kegiatan
seperti diatas, penulis pun mewawancarai Key informan Anas Tabitha Hutasoit
selaku owner Bule dan seperti key informan, penulis pun mewawancarai nara
sumber lain pihak internal Bule yaitu Fenny selaku asisten rumah tangganya.
Kemudian untuk memperoleh informasi yang lebih menitikberatkan pada
hasil dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Anas T.H, penulis pun
mewawancarai Informan, yaitu konsumen seperti Agus, yang dipilih penulis
dengan alasan konsumen lama, kemudian Angga dan Mya selaku konsumen baru.
4.3

Profil Burger Loves Me


Anas Tabitha Hutasoit sebagai owner Burger Loves Me memiliki visi
dan misi dalam mendirikan Usaha Kecil Mandirinya, yaitu ingin menjadi
bagian pengusaha besar di bidang kuliner dengan tetap memenuhi
kebutuhan pasar yang tentunya tetap memperhatikan makanan yang
disajikan merupakan makanan yang sehat, dan selalu memberikan yang
terbaik demi menjaga kepercayaan, kenyamanan suasana makan
pelanggan. Burger Loves Me merupakan tampat makan dengan bergaya
cafe yang menawarkan Burger dan Mie Ayam sebagai main course (menu

utama). Adapun menu lain yang ditawarkan seperti kentang goreng, nasi
pecel ayam, nasi pecel lele, disertai berbagai minuman seperti berbagai
juice segar, es teh manis, Teh tarik hingga berbagai variant kopi pun
tersedia. Burger Loves Me yang dapat diartikan sebagai aku mencintai
burger, ataupun burger mencintaiku, di mana maksudnya adalah bahwa
burger pun dapat mencintaiku karena dengan memberikan cinta yang
berupa rasa. Burger dan mie ayam pun telah lama menjadi makanan yang
sifatnya sudah umum dan familiar bagi siapa saja, tanpa mengenal ras,
derajat, bahkan usia. Siapa saja dapat menikmati menu makanan ini untuk
menjadi pilihan berdasarkan atas makanan yang banyak dikonsumsi anakanak remaja maupun dewasa pada umumnya karena mengenyangkan,
bergizi, dan harga pun terjangkau.
Dengan tetap menyesuaikan dengan kebutuhan serta trend yang ada
saat ini, fasilitas hotspot pun menjadi salah satu daya tarik khalayak yang
disediakan

BULE

panggilan

akrab

Burger

Loves

Me.

Tanpa

mengenyampingkan pengunjung yang tidak menggunakan fasilitas


hotspot, namun tetap merasa nyaman, BULE pun menyediakan
perpustakaan kecil dalam peminjaman komik, cerpen, majalah, ataupun
Koran untuk menemani pengunjung sambil menunggu pesanan makan
atau menunggu teman, kolega datang tanpa merasa jenuh. Permainan
scrabble pun tersedia bagi pengunjung yang biasa senang bermain dan
berkumpul bersama teman-teman selepas menyantap sajian makanan.

4.3.1

Sejarah singkat Burger Loves Me


Berawal dari hobi makan, wisata kuliner pun menjadi kesenangan
yang tak lepas Anas lakukan di mana pun ia berada. Hingga ia pun jatuh
cinta akan burger dan mie. Di mana kedua makanan itu menjadi makanan
favorite bagi Anas. Terbiasa ditinggal sang Mama bekerja menuntut Anas
untuk mandiri dalam berbagai hal., termasuk soal makan. Hingga pada
satu acara keluarga besar Hutasoit, burger dan mie ayam yang telah
menjadi menu favorite keluarga pun mendapat sambutan yang luar biasa
dari kerabat Hutasoit lainnya.
Kebanggaan Anas pun semakin memberikan keyakinan saat
bertukar makanan dengan tetangga pun mendapat respon yang
menyenangkan. Semakin memotivasinya untuk memperkenalkan makanan
favoritenya untuk bisa menjadi makanan favorite khalayak dengan rasa
yang tak kalah dengan Burger dari brand terkenal, namun jelas lebih
sehat. Hal ini disadari betul saat lingkungan sekelilingnya memberikan
dukungan hebat bagi Anas untuk membuka usaha mandiri, dengan
pesanan dari para tetangga dan kerabat.

4.3.2

Logo

Gambar 4.1 Logo Caf Burger Loves Me


Pengembangan Strategi Kreatif dituntun oleh tujuan dan sasaran
serta didasari sejumlah faktor meliputi : peserta target, masalah dasar
periklanan harus beralamat, sasaran pesan.

Suatu bagian penting dari

komunikasi pemasaran adalah menentukan pesan yang sifatnya kreatif dan


mudah diingat.
Logo Burger Loves Me dibuat tanpa gambar atau icon, unsur
kesengajaan ini tentunya memiliki tujuan dalam strategi membangun
merek atau brand. Sebuah brand atau merek baru dalam perkenalan
menjadi hal yang amat penting baginya untuk menanamkan merek di
benak konsumen. Hal ini yang mendasari Robbie sang desainer muda ini
untuk menyampaikan pesan secara baik yang dengan mudah diingat,
dimengerti oleh khalayak. Setiap Huruf yang digunakan dengan
menggunakan huruf kecil semua dan bukan kapital karena Burger Loves
Me ingin menyampaikan bahwa Bule memiliki karakter yang netral
sesuai dengan lingkungan. Warna logo merah dan kuning mengandung
philosophy tersendiri bagi Anas, di mana merah yang artinya berani dan
kuning melambangkan emas, kemenangan, diharapkan keduanya dapat
memberikan keberuntungan bagi usahanya.
4.3.3

Perkembangan Burger Loves Me


Perkembangan akan Burger Loves Me merupakan sebuah proses
yang tak mudah utuk dicapai, butuh waktu dan strategi yang cukup rumit.
Dari pembentukan konsep makanan, penyajian, property tempat, fasilitas,
hingga strategi pemasaran dan promosi kreatif yang akan digunakan dalam
memperkenalkan dirinya. Proses pelaksanaan dari sebuah perencanaan
komunikasi pemasaran pada umumnya adalah program-program yang
merangsang pembelian, penjualan, dan kepuasan konsumen.

Selain hal di atas yang lebih menarik dari BULE ternyata mampu
untuk menarik perhatian Bule Amerika bernama Christine yang tinggal tak
jauh dari Cafe Burger Loves Me untuk sering datang dan menikmati sajian
makanan yang ditawarkan Cafe Burger Loves Me. Hal ini semakin
memberikan keyakinan yang luar biasa bagi Anas Hutasoit sebagai putra
Indonesia dalam memperkenalkan burger buatannya sendiri untuk bisa
masuk dan bersaing di kelas Internasional.
4.4

Analisis dan Pembahasan


Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada Cafe
Burger Loves Me, penulis mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran
yang dilakukan oleh Burger Loves Me. Penulis memaparkan beberapa dari
hasil observasi dan wawancara mendalam depth interview dengan Key
Informan, dan Informan. Dalam menentukan Key informan, penulis
melakukan pertimbangan bahwa karakteristik key informan adalah yang
dianggap memiliki banyak informasi tentang strategi komunikasi
pemasaran. Maka key informan pada penelitian ini adalah Anas Hutasoit
sebagai owner atau pemilik dari Cafe Burger Loves Me. Pertanyaan yang
penulis ajukan pada key informan adalah tentang komunikasi pemasaran
yang dilakukan Burger Loves Me dalam meningkatkan jumlah konsumen.
Selain Key Informan, penulis pun melakukan wawancara
mendalam atau depth interview dengan Informan, dalam hal ini penulis
memilih konsumen sebagai pihak yang dapat memberikan informasi
kepada penulis terkait penelitian yang dilakukan penulis, yaitu Strategi
Komunikasi Pemasaran Burger Loves Me dalam meningkatkan jumlah

konsumen. Pertanyaan yang diajukan peneliti kepada konsumen sebagai


informan berupa komunikasi pemasaran yang membawa mereka untuk
datang dan membeli menu yang ditawarkan.
Kemudian hasil observasi serta wawancara penulis kepada key
informan dan informan direchek kebenarannya berdasarkan teknik
keabsahan data triangulasi.
4.4.1

Strategi Komunikasi Pemasaran


Sebagai usaha dagang yang mandiri, Burger Loves Me selalu
melakukan yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen untuk tercapainya suatu kepuasan bagi konsumen.
Seperti halnya pada proses komunikasi pemasarannya yang
menggunakan beberapa bentuk strategi yang termasuk dalam bentuk
komunikasi pemasaran dengan tujuan meningkatkan jumlah konsumen.
Terkait hal tersebut, maka Anas sebagai owner menerapkan
produk, harga, tempat dan bentuk promosinya dengan mengarahkannya
kepada kegiatan komunikasi pemasaran seperti : Advertising (periklanan),
Personal Selling (pemasaran langsung), Sales Promotion (promosi
penjualan), Publicity (publikasi) dan Point of Purchase.
1. Product (produk)
Dalam penelitian ini terkait dengan kegiatan komunikasi
pemasaran yang dilakukan Bule dalam penyampaian pesan akan produk
atau menu yang ditawarkan seperti beef burger, beef cheese burger,
double cheese burger, mie ayam jamur, mie ayam jamur baso, french
fries (kentang goreng), hingga menu tambahan yang sengaja diadakan

berdasarkan request yang merupakan kebutuhan konsumen seperti nasi


pecel ayam, nasi pecel lele. Selain itu minuman yang ditawarkan pun
seperti berbagai jus segar, di antaranya adalah jus mangga, jus
strawberry, jus alpukat, jus jeruk dan juga berbagai variant tea, di
antaranya adalah lemon tea, vanilla tea, green tea hingga teh tarik.
Berbagai variant coffee pun ditawarkan pada menu seperti cappucino,
moccacino, carrebean coffee, hingga kopi susu dan kopi hitam, yang
tersaji dalam minuman dingin ataupun hangat.
2. Price (harga)
Dalam penawarannya Cafe Burger Loves Me memberikan harga
yang disesuaikan dengan target sasarannya. Adanya paket harga yang
ditawarkan adalah untuk memberikan potongan harga kepada pelajar
khususnya. Namun sejalannya dengan strategi peningkatan jumlah
konsumennya Cafe Burger Loves Me pun memberikan penawaran paket
harga untuk umum, dengan ketentuan pembelian lebih dari satu menu.
3. Place (tempat)
Tempat yang nyaman, yang dapat memenuhi segala kebutuhan
konsumen diharapkan dapat menarik khalayak untuk menjadi
konsumen benar-benar dipikirkan Anas sebagai owner, hal ini
disesuaikan dengan kemajuan teknologi seperti internet yang tengah
mewabah masyarakat Depok khususnya. Berdasarkan hal tersebut maka
Ia pun mengadakan fasilitas hotspot di mana konsumen dapat
menikmati sajian yang ditawarkan dengan nyaman. Selain itu, Ia pun
memikirkan bagi mereka yang tidak menggunakan fasilitas hotspot ini

dengan memberikan kenyamanan yang lain berupa Mini Library, yaitu


peminjaman majalah, komik, novel, hingga kamus bahasa. Terkait
dengan kamus bahasa Inggris dan Indonesia yang tersedia, Cafe Burger
Loves Me pun menyediakan scrabble games yang memang dalam
permainannya memerlukan kamus dalam penyusunan katanya.
4. Promotion (promosi)
Dalam penelitian ini terkait dengan kegiatan komunikasi
pemasaran yang dilakukan Bule dalam penyampaian pesan akan
pemberitahuan, informasi atau menawarkan produk dengan tujuan
meningkatkan jumlah konsumen adalah melalui pemanfaatan media
iklan lini bawah (below the line) seperti spanduk, brosur, sticker, neon
sign line. Promosi ini dilakukan juga pada pemasaran langsung
(personal selling) dengan pemanfaatan media elektronik seperti
penggunaan jaringan internet situs pertemanan facebook. Promosi
penjualan (sales promotion) berupa paket harga. Promosi pun dilakukan
dengan kegiatan publikasi (publicity) dalam event Nonton bareng Piala
Dunia, Buka Bersama dan Halal Bihalal. Promosi lainnya seperti
penggunaan alat promosi penjualan (Point Of Purchase) dalam kegiatan
komunikasi pemasaran ini menggunakan kupon dengan desain sticker.

Berikut kegiatan strategi komunikasi pemasaran Cafe Burger


Loves Me dalam meningkatkan jumlah konsumennya.
1. Iklan

Banner
Berbagai cara sudah menjadi kelayakan bagi dunia usaha
dalam

mencari

sesuatu

yang

sifatnya

menarik.

Dalam

penyampaiannya sebuah pesan yang akan tersampaikan tersebut


baiknya tak lepas dari hal mendasar lainnya dalam beriklan, yaitu
informatif dan persuasif.
Dengan komposisi berbentuk gambar ataupun tulisan tanpa
mengurangi nilainya, banner merupakan salah satu media iklan luar
ruang yang digunakan Anas (owner) sebagai media informasi
tentang produk atau menu yang ditawarkannya.

Gambar 4.2 banner caf Burger Loves Me


Neon Sign line
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, dunia periklanan
terus mencari peluang dalam mencapai sasarannya dengan tetap
memberikan informasi dan pengaruh bagi khalayak. Baik dengan
bahasa verbal atau pun non verbal. Tujuannya tetap sama yaitu
menjual produk sebanyak-banyaknya baik dalam jangka waktu pendek
ataupun jangka panjang. Segala usaha tentunya terus dicoba dan

dilakukan demi tercapainya sebuah karya yang creative dan inovative,


yang tentunya memiliki daya jual. Menghadapi persaingan dalam
pemasaran yang kompleks sifatnya, diperlukan strategi kreatif untuk
tetap meningkatkan niat beli dari konsumen.

Gambar 4.3 Neon sign line caf Burger Loves Me


Pemasangan neon sign line berada tepat area parkir Cafe
Burger Loves Me, yang keberadaanya dapat terlihat jelas khalayak saat
melewati Cafe Burger Loves Me. Neon sign line didesain menyerupai
burger berikut dengan tanda panah yang menunjuk tepat ke arah Cafe
Burger Loves Me.
Periklanan biasa digunakan sebagai sarana untuk mencapai
lebih banyak calon pembeli namun biaya yang rendah, dan waktu
yang relatif singkat. Dari segi jangka panjang, berusaha membantu
untuk menjual

produk pada bulan depan atau tahun depan dan

seterusnya.
Dalam penyampaian

pesannya, iklan diharapkan dapat

memberikan solusi atau jalan kluar atas segala permasalahan yang


dihadapi masyarakat. Untuk menciptakan hubungan simbolis, penulis
telah meyakini bahwa setiap iklan merupakan bahasa kiasan dalam

mengekspresikan sesuatu dengan hal yang biasanya digunakan untuk


melambangkan hal lain yang dianggap berkaitan.

Sticker
Pemasaran merupakan pengembangan dari strategi kreatif, di
mana merek yang kuat akan mendapatkan posisi yang baik dalam
benak konsumen. Pada umumnya iklan memiliki tujuan dalam
mencapai sasarannya, baik sebagai informasi, persuasi, atau pun
sebagai pengingat. Namun iklan apa yang digunakan Bule dalam
mencapai sasarannya mengingat, bahwa Bule merupakan Usaha
Dagang Mandiri yang baru mengembangkan usahanya dalam
meningkatkan konsumennya.

Gambar 4.4 Sticker caf Burger Loves Me


Sticker ditempel di pintu angkutan D.02 jurusan terminal
Depok Depok II Tengah, Timur Depan, Timur Dalam. Angkutan
umum M.04 jurusan Depok-Ps. Minggu pun menjadi target media
iklan

Bule

dalam

mencapai

sasarannya.

Tujuannya

untuk

menginformasikan akan pesan yang ada pada sticker pada khalayak


sebagai penumpang angkutan tersebut.

Meski dengan orang yang berbeda, desain sticker yang


dipercayakan Anaz kepada teman sekolahnya sewaktu SMP tidak
mempengaruhi banyak perubahan pada konsep iklan yang Anaz ingin
tampilkan. Namun di sini ia ingin lebih memperlihatkan jelasnya Cafe
Burger Loves Me.
Sebagai desainer muda yang berkompeten di bidang art visual
dengan gaya vectornya yang sudah masuk peringkat asia, Aidil Fachry
lulusan Diploma di salah satu perguruan tinggi swasta ternama di
Jakarta ini disela pertanyaan yang diajukan penulis pun menerangkan
bahwa symbol yang mudah dimengerti merupakan sebuah pesan yang
baik, yang mudah dipahami, terlebih lagi sasaran erupakan masyarakat
umum yang bisa saja berada dikelas A, B, atau C.
Periklanan harus inovatif sehingga lebih diingat daripada
promosi dengan aktivitas lainnya. Daya tarik pesan pun menjadi
sebuah penentuan dalam kemungkinan akan tingkat

keberhasilan

tersampaikannya pesan dari iklan tersebut. Berkaitan dengan hal ini


Aidil Fachry (desaingraph) pun menuturkan kepada penulis bahwa
Daya tarik dalam penggunaan desain sticker merupakan daya tarik
berdasarkan

emosional,

yang

berhubungan

dengan

kebutuhan

konsumen untuk membeli suatu produk. Ia pun menerangkan


penggunakan

gambar

burger

memiliki

tujuan

yang

dapat

menginspirasikan seseorang yang berada dalam angkot tersebut untuk


mengkonsumsi

burger,

berdasarkan

alasan

tersebut

Ia

pun

mencantumkan alamat caf Burger Loves Me, dimana penumpang

angkutan umum tersebut dapat langsung datang ke caf Burger Loves


Me dan membeli produk yang ditawarkan.
Pada umumnya konsumen termotivasi untuk mengambil
keputusan dan membeli suatu produk karena berdasarkan emosi belaka
dan perasaan terhadap merek dapat menjadi lebih penting daripada
pengetahuan terhadap atribut dan pernak-pernik produk tersebut.
Berdasarkan keterangan di atas, penulis pun dapat melihatnya
dalam kehidupan sehari-hari bahwa peran iklan dengan daya tarik
emosional lebih mudah menarik perhatian khalayak karena bentuk
ekspresif lebih mudah ditangkap benak konsumen karena sifatnya yang
spontan dan juga dalam berekspresi tidak semua orang dapat
mengapresiasikannya ke dalam sebuah pesan.
2. Promosi penjualan
Proses pelaksanaan dari sebuah perencanaan dari komunikasi
pemasaran pada umumnya adalah program-program yang merangsang
pembelian, penjualan dan kepuasan konsumen. Dalam hal ini
pelaksanaan dari program yang direncanakan tersebut tentunya dapat
memberikan pengaruh kepada calon pembeli baik dalam jangka
pendek mau pun jangka panjangnya. Terlebih lagi apa pun itu
bentuknya, komunikasi yang disampaikan melalui promosi penjualan
tersebut baiknya bersifat menarik dan menguntungkan konsumen.
Menanggapi perihal tersebut Anas dalam wawancaranya dengan
peneliti pun menjelaskan strateginya dalam menarik perhatian
khalayak, diperlukan sebuah kemasan yang menarik sebagai sebuah

kesan pertama yang harus tertanam dalam benak konsumen. Hal ini
dipikirkan oleh Anas mengingat bahwa caf Burger Loves Me
merupakan caf dengan taget marketing anak muda yang baru seumur
jagung.
Dalam sebuah pengenalan, seperti pepatah yang mengatakan
Tak kenal maka tak sayang, maka segala hal positif dan yang
baiknya haruslah diperhitungkan secara matang, karena pengenalan
merupakan langkah awal dalam mengawali langkah selanjutnya.
Adapun alat promosi seperti uji coba gratis, paket harga dan potongan
harga yang berlaku untuk jangka pendek, yang dilakukan Anas dalam
mencapai sasarannya.
Promosi merupakan bagian dari pemasaran yang tak dapat
terpisahkan satu dengan yang lainnya karena dalam merebut perhatian
pasar, baik untuk produk baru ataupun produk lama, baiknya promosi
sebagai media pengenalan dilakukan dan disesuaikan pasar demi
kelangsungan produk ataupun merek tersebut.
Alat promosi yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran
Cafe Burger Loves Me yang tengah direncanakan Anaz untuk acara
Reuni SMP 4 Depok angkatan 2000 meliputi kupon, yaitu sebagai alat
promosi untuk memberikan pengurangan harga dan mendorong
peserta reuni yang hadir, tertarik untuk datang membeli menu paket
yang ditawarkan di Burger Loves Me. Berkaitan dengan promosi
menggunakan kupon, Anas pun menjelaskan alasan dan tujuan dari
penggunakan Kupon adalah sebagai bentuk media promosi potongan

harga yang sengaja Ia buat dengan menggunakan kesempatan acara


reuni sekolah yang akan berlangsung. Selain itu Anas pun
menerangkan bahwa promosi ini ia yakini sebuah bentuk perkenalan
yang dilandasi dengan silahturahmi dapat berdampak baik pada
usahanya kelak, dimana tak hanya kehadiran para peserta reuni saja
sasaran kupon akan diberikan, para guru dan adik-adik kelas yang
mengisi acara pun bisa mengetahui keberadaan dan mengenal akan
kehadiran caf Burger Loves Me. Demikian hal tersebut menjadi
alasan baik bagi Anas dalam penggunaan kupon sebagai media
promosi yang dilakukannya sebagai usaha meningkatkan jumlah
konsumennya.

Gambar 4.5 kupon caf Burger Loves Me


Kupon dengan desain bentuk sticker yang digunakan sebagai
media pengenalan Burger Loves Me ini pun memberikan pengurangan
harga bagi peserta reuni yang membawanya dengan membeli menu
paket di Burger Loves Me. Tentunya dengan syarat ada tanda stempel
acara REUNI SLTPN 4 DEPOK angkatan 2000. Kerjasama yang
dijalin Anas sebagai panitia di dalamnya pun dilengkapi dengan
memberikan 10% dari penghasilan yang didapat dari pembelian paket
menu Burger Loves Me yang menggunakan kupon acara reuni
tersebut.

3. Pemasaran Langsung
Pemasaran

langsung

merupakan

sistem

pemasaran

yang

menggunakan saluran langsung untuk mencapai konsumen tanpa melalui


perantara pemasaran. Untuk dizaman serba modern seperti sekarang ini
pemasaran interaktif merupakan saluran pemasaran langsung yang bekerja
secara elektronik.

Gambar 4.6 tampak depan caf Burger Loves Me

Gambar 4.7 menu caf Burger Loves Me


Dalam program pemasaran langsung, interaksi antara penjual dan
calon pembeli dapat terjadi secara langsung, di mana pertanyaan bahkan
saran dan kritik pun bisa langsung dijawab dan ditanggapi langsung oleh
penjual.
Dapat dilihat bahwa dengan penggunaan pemasaran langsung
interaktif melalui media internet meliputi pengiriman penawaran,
pemberitahuan, pengingatan, atau hal hal lain kepada seseorang dapat
dilakukan dengan penghematan waktu, uang bahkan tenaga.

Dalam pengembangan sebuah usaha, pelaksanaan komunikasi


pemasaran harus berjalan dengan tujuan dan dengan penulis pun dapat
mengerti bahwa sifat dari berdagang itu sendiri mandiri, jadi janganlah
pernah berhenti untuk mencari peluang. Karena peluang selalu ada
disekitar kita. Dalam memilih media promosi baiknya media yang dapat
langsung memberikan interaksi yang langsung dari calon pembelinya.
Sehingga respon sebagai bentuk interaksi yang tercipta bisa dijadikan
saran dan kritik yang membangun dimasa yang akan datang.
4. Publikasi / Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat adalah alat komunikasi dan promosi
pemasaran yang sangat penting dalam sebuah perkenalan usaha. Dalam
menyampaikan pesan, dan mencipta citra dan opini yang benar,
hubungan masyarakat memiliki peranan penting di dalamnya. Sebagai
usaha dagang mandiri yang terus menerus mencoba mengembangkan
sayap usahanya dalam meningkatkan jumlah konsumennya,

bentuk

publikasi yang bagaimanakah yang dibuat Burger Loves Me dalam


meningkatkan jumlah konsumen, menurut informasi yang penulis dapat
dari Anas (owner) cara Bule mengkomunikasikan usahanya sebagai
tempat makan baru yang bersifat dinamis ini kepada masyarakat dalam
meningkatkan jumlah konsumennya adalah dengan memanfaatkan eventevent yang sesuai dengan acara atau tema yang sedang berlangsung,
berdasarkan tanggal atau musim saat itu.

Dari berbagai kegiatan publikasi yang dilakukan Anas, kehadiran


Bule pun mendapat sambutan positif dari temannya yang sudah menjadi
pelanggan Bule yang hadir saat acara Nonton Bersama yang dilakukan pada
bulan Mei 2010 kemarin dengan baik, penulis dapat melihat sambutan baik itu
dengan kedatangan temannya yang tak hanya datang sekali saja, dan
sambutan itu pun terlihat dengan hasil observasi penulis dengan kedatangan
mereka yang tak hanya mengatasnamakan kedatangan mereka berdasarkan
nobar saja, akan tetapi keinginan mereka untuk mencoba kemnbali menu yang
ditawarkan.
Event lainnya yang dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2010
merupakan salah satu bentuk publikasi yang baik di mana alasan dalam
pengadaanya karena merupakan sebuah acara yang bisa dibilang rutinitas bagi
umat islam pada umumnya yaitu melaksanakan Ibadah berbuka puasa di
bulan Ramadhan.

Gambar 4.8 event caf Burger Loves Me


Akan tetapi bukan hanya itu saja yang menjadi alasan kuat kenapa event
ini diadakan di Burger Loves Me , karena selain tempat yang bergaya cafe
dengan konsep anak muda yang dinamis menjadi sasarannya, letaknya yang

strategis dan mudah terjangkau pun menjadi alasan kuat bagi Alumni SLTPN 4
DEPOK angkatan 2000 ini, untuk mengadakannya di Bule.
Berdasarkan observasi penulis yang menjadi bagian dari acara buka
bersama tersebut pun dapat melihat dan merasakan betul akan peran positif dari
sebuah jaringan pertemanan facebook.

Di mana publikasi yang tengah

dilakukan Bule merupakan wujud sebuah niat dari menuju perkembangan yang
didasari dari hubungan sosial yang baik.
Hasil observasi yang melibatkan penulis di dalam kegiatan publikasi
event Buka bersama dan Halal Bihalal tersebut, menghasilkan kesepakatan
untuk mengadakan acara yang lebih besar lagi, yaitu Reuni SLTPN 4 DEPOK
Angkatan 2000. Terkait hal tersebut kabar baik ini jelas mempengaruhi income
Bule sebagai tempat dalam pengadaan gathering dalam menyusun rencana
pengadaan reuni sekolah tersebut.
4.2.2 Peningkatan Jumlah Konsumen
Hasil wawancara antara penulis dengan key informan yaitu Anas T.H
selaku owner dari Cafe Burger Loves Me Depok Timur, yang memiliki
rencana dalam meningkatkan jumlah konsumennya, tengah menerapkan
komunikasi pemasaran dengan memanfaatkan beberapa media iklan dan
promosi. Terkait hal tersebut maka penulis ingin mengetahui apakah
strategi komunikasi yang dilakukan sudah efektif atau belum dalam
meningkatkan jumlah konsumennya. Dalam wawancaranya owner pun
menerangkan kepada penulis bahwa adanya dampak kegiatan pemasaran
yang menjadi strategi komunikasi dalam peningkatan jumlah konsumen
Caf Burger Loves Me, sudah bisa dipastikan terlihat. Hal ini dipastikan

kembali oleh owner dengan menyatakan adanya peningkatan pembelian


bahan baku yang meningkat setiap harinya. Dimana dalam pembelian
bahan baku dapat meningkat sebesar 3% setiap harinya.
Adanya peningkatan konsumen tersebut pun diakui Feny selaku
asisten rumah tangga Burger Loves Me,

meski demikian Ia pun

memberikan pengakuan bahwa peningkatan konsumen tidak terjadi atau


berlangsung setiap harinya. Hal ini dikarenakan adanya faktor cuaca yang
tidak menentu dalam beberapa bulan terakhir ini. Musim penghujan yang
kerap menjadi salah satu kendala dalam penjualan Burger Loves Me ini
pun dapat penulis akui berdasarkan observasi yang dilakukan penulis
selama mengadakan penelitian di Caf Burger Loves Me.
Dengan berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti dari Anas
dan Feny, penulis pun mencoba untuk memperoleh keterangan yang lebih
dapat menjawab keingintahuan peneliti akan pengaruh strategi komunikasi
pemasaran

terhadap

peningkatan

jumlah

konsumennya,

dengan

mewawancarai salah satu konsumen yang mengaku sudah lama menjadi


konsumen Caf Bule bernama Agus. Keterangan yang diperoleh penulis
saat menemui konsumen lama tersebut, penulis pun mengetahui akan
informasi terkait pengetahuan Agus akan keberadaan caf Burger Loves
Me diperolehnya dari Anas (owner) sendiri yang tidak bukan adalah
temannya. Dengan adanya pernyataan tersebut penulis pun mengetahui
melalui facebook Agus diundang dalam malam peresmian caf Burger
Loves Me. Dengan demikian penulis pun dapat mengetahui adanya sebuah
keberhasilan dari strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan caf

Burger Loves Me yang memanfaatkan media internet sebagai pemasaran


langsung dalam mencapai sasaran yang dimulai dari hubungan
pertemanannya. Agus pun mengakui informasi terkait caf Burger Loves
Me tidak hanya ia dapat sebagai undangan dalam malam peresmian, akan
tetapi Ia juga sering mendapatkan kiriman-kiriman foto menu, harga dan
event terbaru terkait strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Anas
(owner) caf Burger Loves Me. Kemudian Agus (konsumen lama) pun
menerangkan alasannya untuk tetap menjadi konsumen caf Burger Loves
Me berdasarkan kebutuhannya dalam memanfaatkan fasilitas hotspot yang
tersedia.
Menurut pengamatan yang dilakukan dan dari informasi yang
diperoleh dari satu orang konsumen lama cafe Burger Loves Me bernama
Agus, penulis merasa belum cukup untuk mengetahui meningkat atau
tidaknya jumlah konsumen Bule. Penulis pun kembali meneliti dengan
kembali mewawancarai konsumen lainnya dengan pertanyaan yang sama
yaitu sejak kapan menjadi konsumen dan bagaimana konsumen bisa
mengetahui informasi terkait keberadaan Burger Loves Me. Dalam
wawancaranya penulis menemui Mya seorang wanita muda yang sedang
asyik bercengkrama dengan seorang anak perempuan yang belakangan
diketahui penulis adalah keponakannya. Keterangan sebagai konsumen
yang baru datang ke caf Burger Loves Me diakui Mya berdasarkan faktor
ketidaksengajaannya melewati caf Burger Loves Me dan melihat ada
neon

signline

dengan

lampu

warna-warninya

berjalan

memutar

membentuk Burger dan penunjuk arah berupa tanda panah mengarah caf

Burger Loves Me. Wanita muda yang mengaku bekerja disalah satu
perusahaan swasta ini pun mengaku ketertarikannya bukan hanya berawal
dari neon signline sebagai media iklan yang digunakan Anas (owner)
sebagai salah satu strategi komunikasi pemasarannya dalam meningkatkan
jumlah konsumennya saja, akan tetapi berdasarkan juga pada rasa
keingintahuannya pada rasa dari produk yang ditawarkan caf Burger
Loves Me, khususnya burger.
Demikian dengan konsumen lainnya, penulis pun mengajukan
pertanyaan yang sama dengan konsumen lainnya seperti Angga yang
ditemui penulis saat datang bersama teman-temannya untuk berkumpul
atas referensi dari temannya. Kemudian ia pun menjelaskan bahwa Ia
mengetahui keberadaan Bule dari temannya yang sudah pernah datang
sebelumnya dari acara Buka bersama pada bulan Ramadhan dan Halal
Bihalal yang pernah diadakan di Burger Loves Me.
Berdasarkan informasi serta observasi yang diperoleh selama
melakukan penelitian di Burger Loves Me, penulis pun dapat mengambil
kesimpulan akan strategi komunikasi pemasaran dengan media iklan
promosi sudah dapat dikatakan berjalan. Hal ini dapat dilihat dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti dengan konsumen menyatakan akan
kedatangan mereka sebagai konsumen berdasarkan kegiatan pemasaran
yang telah Burger Loves Me lakukan, baik dalam media iklan maupun
promosi.

Terkait dengan teori yang mendasari strategi komunikasi pemasaran


yang diterapkan Anas T.H (owner) dalam penelitian ini, maka peneliti
ingin mengetahui lebih banyak lagi informasi yang bisa diperoleh penulis
dari konsumen cafe Burger Loves Me. Salah satu informasi yang ingin
diperoleh peneliti dari konsumen adalah apa yang menjadi ketertarikan
konsumen untuk datang dan membeli menu yang ditawarkan di Burger
Loves Me. Untuk dapat mengetahui adanya peningkatan yang terjadi pada
Burger Loves Me setelah kegiatan-kegiatan komunikasi pemasaran
diterapkan, maka penulis memiliki alasan dalam pemilihan wawancara
berdasarkan adanya konsumen lama dan konsumen baru.
Dengan demikian hasil wawancara peneliti terhadap tiga orang
informan selaku konsumen lama dan konsumen baru, penulis memperoleh
informasi yang terkait dengan dengan meningkatnya jumlah konsumen
berdasarkan :
1. Agus (konsumen lama) yang mengetahui Burger Loves Me dan
menu variatif

yang ditawarkan berawal dari undangan uji gratis sales

promotion (promosi penjualan) pada malam persemian cafe Burger Loves


Me yang diberikan Anas (owner) dengan menggunakan kegiatan
komunikasi pemasaran personal selling (pemasaran langsung) dengan
memanfaatkan media elektronik dengan situs pertemanan facebook. Terkait
dengan teori dasar empat P (4P), Agus memberikan alasan atas
keputusannya sebagai konsumen Bule berdasarkan kelebihan yang dimiliki
Bule seperti product (produk) yang memiliki porsi lebih mengenyangkan
dan place (tempat) yang dapat memberikan kebutuhan kenyamanan.

2. Angga (konsumen baru) yang mengetahui Burger Loves Me


melalui temannya yang pernah datang dan menjadi konsumen Bule sejak
menghadiri kegiatan komunikasi pemasaran publicity (publikasi) dalam
event Halal Bihalal. Di mana ketertarikan Angga sebagai konsumen baru
Bule yang diketahui adalah berdasarkan place (tempat) yang cozy dan price
(harga) yang terjangkau dengan adanya menu paket.
3. Mya (konsumen baru) yang mengetahui Burger Loves Me
berawal dari ketidak sengajaannya saat melewati Bule dan tertarik untuk
menjadi konsumen ketika melihat komunikasi pemasaran berupa media
iklan below the line (lini bawah) yaitu neon sign line. Ketertarikan Mya pun
selaku konsumen baru berdasarkan product (produk).
Dari hasil wawancara peneliti terhadap ketiga konsumen Agus selaku
konsumen lama, Angga dan Mya selaku konsumen baru, penulis pun dapat
mengetahui bahwa informasi yang berupa komunikasi pemasaran dengan
memanfaatkan media iklan dan promosi dapat dikatakan berjalan dengan
baik, hal ini dapat dilihat dari tanggapan ketiga orang konsumen dalam
menjawab pertanyaan yang diajukan penulis di mana tindakan dalam
mengambil keputusan yang diambil untuk menjadi konsumen Burger Loves
Me berdasarkan kegiatan komunikasi pemasaran Burger Loves Me.
Hasil wawancara pun dapat mengarah sesuai dengan pesan yang ingin
disampaikan oleh Burger Loves Me dalam meningkatkan jumlah
konsumennya. Dalam penelitian ini dengan berdasarkan hasil wawancara
penulis terhadap informan, penyampaian pesan dan informasi berupa media

iklan dan promosi yang merupakan bauran dari pemasaran sejauh penelitian
berlangsung dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan hasil keseluruhan observasi yang dilakukan penulis
dalam penelitian ini penulis dapat mengetahui bahwa pentingnya peranan
iklan dan promosi dalam penyampaian pesan dan informasi dalam UMKM
dalam mencapai sasaran. Dan tentunya selain penentuan komunikasi yang
efektif dan kreatif, pemenuhan akan kebutuhan dan keinginan dari setiap
konsumen perlu diseimbangkan demi tercapainya sebuah kepuasan
konsumen yang sifatnya dapat mempertahankan jumlah konsumen yang
sudah ada.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Strategi Komunikasi
Pemasaran Caf Burger Loves Me dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen,
adalah merumuskan strategi. Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
oleh cafe Burger Loves Me adalah melalui teori yang dikemukakan oleh Kotler
yaitu empat P (4P) Product (produk), Price (harga), Place (tempat) dan
Promotion (promosi). Dari keempat faktor tersebut, penulis dapat mengetahui
dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan penulis selama melakukan
penelitian yang paling berhasil adalah faktor Promotion (promosi) yang
memanfaatkan media iklan below the line (lini bawah) berupa neon sign line,
personal selling (pemasaran langsung) melalui situs pertemanan facebook,
publicity (publikasi) melalui beberapa event yang dilakukan oleh cafe Burger
Loves Me.
5.2 Saran
Strategi peningkatan jumlah konsumen dalam jangka panjangnya
sebaiknya dilakukan lebih efektif lagi dengan ditingkatkannya kualitas akan
product (produk) dengan penyesuaian price (harga) pada setiap produk yang
ditawarkan cafe Burger Loves Me.

DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Ameera, Audra. 2009. Ide-ide Usaha Anak Gaul, Sakti, Yogyakarta.
Bittner, John, R. 1996. Mass Communication: An Introduction, USA :
Sumas, WA.
Blythe, Jim. 2009. 100 Great Marketing Ideas. Singapore : Marshall
Cavendish.
Brannan, Tom. 2005. Integrated Marketing Communication. Jakarta : PPM.
Durianto, Darmadi. Sugiarto. Lie Joko. 2004. Brand Equity Ten ; Strategi
Memimpin Pasar.
Fill, Chris.1999. Marketing Communications: Context, Content, And
Strategic. 2nd edition. Mc Graw Hill. Canada.
Kasali, Rhenald.1992. Manajemen Periklanan Konsep & Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta. PT. Pustaka Utama Grafiti.
_____________. 2007. Manajemen Periklanan. Jakarta : Pustaka Utama
Grafiti.
Kennedy, John E. Dermawan. 2006. Marketing Communication ; Taktik dan
Strategi. PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Kotler Phillip. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Prenhallindo.
Kotler, Philip. G, Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta :
Erlangga.
Lwin, May. Jim, A. 2005. Clueless In Marketing Communications. PT.
Bhuana Ilmu Populer.
Madjadikara, Agus. S. 2004. Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.
Moleong, Lexy. J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif edisi Revisi. PT.
Remadja Rosdakarya. Bandung.
Morissan. 2007. Periklanan Komunikasi Terpadu. Jakarta. Ramdina Prakarsa.
Porter, M. E. 1998. What is Strategy. Harvard Business Review.
Shimp, A Terence. 2003. Periklanan dan Promosi (Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu). Jakarta : Erlangga.

Shimp, Terence A. De Lozier, M. Wayne. 1986. Promotion Management and


Marketing Communications. United Stated of America: The Dryden
Press, a division of Holt, Rirehart and Fishton Inc. BIP. Gramedia.
Soehadi, Agus. W. 2005. Effective Branding, PT. Mizan Pustaka, Bandung.
Soemanagara, Rd. 2008. Strategic Marketing Communication. Konsep
Strategis dan Terapan. Bandung : Alfabeta.
Suyanto, M. 2007. Marketing Strategy. Top Brand Indonesia, Andi Offset,
Yogyakarta.

B. Skripsi
Devani, Agatha.2010. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Dalam Menggunakan RBT (Ring Back Tone). Jakarta : Universitas
Pembangunan Nasional Veteran.

C. Sumber lain
Artikel Majalah Concept. Vol.05. Edisi 29/ 2009
www.dwipekanonline, 2005
http; //duniamakanan.com
http; //cybermed.cbn.net.id
http; emjaiz.wordpress.com/2009/09/04/below-the-line-btl/
Bisnis.com

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama Lengkap

: Ilmy Dewantari

Tempat/Tanggal Lahir

: Depok. 2 Mei 1985

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Kewarganegaraan
Alamat

: Indonesia
: Jl. Pajajaran VI / 45, Depok II Tengah

Telepon

: 021-92365207

Pendidikan Formal
2004 - 2010

: Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

2000 - 2003

: SMK Yapemri Depok

1997 - 2000

: SLTPN 4 Depok

1991 - 1997

: SD Yaspen Tugu Ibu Depok

Hasil Wawancara Owner Burger Loves Me


Nama
Umur
Lokasi
Waktu

:
:
:
:

Anas Tabitha Hutasoit


25 tahun
Caf Burger Loves Me
31 Mei 2010

Peneliti : Selamat Sore Mas, minta waktu sebentar untuk wawancara mengenai
Burger Loves Me, Boleh..?
Owner : Oh boleh..silahkan..
Peneliti : Sebagai owner dengan usaha yang baru berkembang, apa yang menjadi
tujuan Anda kedepannya..?
Owner : Yang pasti kedepannya saya ingin memberikan yang terbaik bagi
konsumenkebutuhannya..keinginannyahingga memberikan mereka
satu kepuasan setiap kali mereka datang
Peneliti : Apa saja yang Anda lakukan dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan dan
keinginan
mereka tersebut?
Owner : Banyak yah, dari segi makanannya rasa yang penting sehat tidak ada unsur
pengawet sama sekali..karena bahan-bahan yang diperlukan selalu
freshtiap hari baru..engga ada yang sisa kemaren trus diangetin..ga ada
yang seperti itu.. kemudian dari keinginan mereka yang untuk harga..saya
coba untuk lihat yah lingkungan disini sebelumnya banyak sekolahan,
komunitas anak muda rata-rata..perumahan..jadi saya juga engga mau
memberikan mereka harga yang rata-rata di Mall..yang penting
terjangkau..untuk tempat pun saya coba sesuaikan dengan trend yang
sedang marak yahcontohnya seperti fasilitas internetjadi mereka
makan datang kesini bisa duduk lama dengan nyaman..trus juga yang
tidak menggunakan fasilitas internet pun saya bisa sediakan buku, komik,
novel, majalah, Koran..trus bagi mereka anak-anak sekolahan, atau
siapapun yang merasa perlu saya sediakan kamus..ada games juga kaya
scrabbledalam permainan itu kan kadang perlu kamus kan.. jadi tuh
saya ingin mereka datang kemari bukan hanya makan dan minum
ajamereka bisa duduk berlama-lama disini dengan nyaman dan merasa
senang dengan semua yang ada
Peneliti : Sejauh ini apakah yang menjadi kendala bagi usaha Anda ?
Owner : Kendala.., bisa iya..mungkin iya seperti itulah yakarena mungkin target
marketing saya anak sekolah awalnya..jadi saya lupa kalo mereka ada
liburnya..tapi saya rasa itu engga begitu memberikan pengaruh yang buruk
kok..Bule masih baik-baik aja..

Peneliti : Apa yang Anda lakukan dalam mengatasi kendala tersebut ?


Owner : Yapp..yang pasti saya ingin meningkatkan konsumen doong..dalam hal ini
saya pernah belajar untuk masalah pemasaran ya..yang saya tau itu iklan,
publikasi, personal selling yah..trus promosi penjualan..yah saya terapkan
disini saat ini..
Peneliti : Apa yang menjadi media iklan Anda dalam pemasaran tersebut?
Owner : Media iklannya siihh ya saya sesuaikan yah dengan budget yang bisa
dikendalikanyang
pasti
yang
sifatnya
umum..mudah
dimengerti..kemungkinan besar saya pake media luar ruang..biar luas
penyampaiannya..
Peneliti : Bisa dijelaskan Apa yang menjadi kegiatan pemasaran Anda dalam
meningkatkan konsumen tersebut?
Owner : Sesuai kebutuhan yamacem brosur..yang bisa disebar kerumah-rumah,
sekolahan, bahkan orang lewat dan konsumen yang datang pun bisa
ambil..trus ada sticker yang ditempel di angkutan umum yang mengakses
kearah sini..ada juga neon sign line yang sengaja banget saya gunakan
soalnya kayanya sii buat di Depok belum banyak orang pake yah..trus
menarik gitu lo ada lampu-lampunya ..desainnya juga simple..ilustrasi
bentuk burger dengan tanda panah menunjuk kearah sini..kesan lain yang
dapat menarik khalayak gitu lho..trus saya juga coba pake banner..untuk
informasi menu dan harga yang ditawarkan ga mahal ko..buat mereka
yang melihat tampilan luar, mungkin banyak yang nilai bule tuh
mahal..denger-denger sih gitutapi dengan banner ini yah informasi
banget kan buat mereka..
Berdasarkan salah satu fasilitas yang dimiliki Bule adalah internet, penulis pun
ingin mengetahui seberapa besar peranan internet bagi Bule.
Penulis : Apakah dalam pemasarannya Anda pun menggunakan jasa internet ?
Owner : Ooh tentunyadengan teknologi yang modern semakin terasa dengan
kehadiran internet sebagai media elektonik yang terbukti dapat masuk
dengan cepat bahkan menggila ya..akhirnya dapat memiliki sisi positifnya
..terbukti ada manfaatnya bahkan peluang besar dapat saya rasakan
..seperti dengan facebook..saya suka nge-tag foto-foto Bule ke tementemen saya..menu, harga, sampai alamat Bule buat saya bisa hampir
seharian panteng didepan monitor..gimana engga, bukan hanya berteman,
situs pertemanan ini sejak saya gunakan sedabagi media promosi ke
temen-temen saya, banyak sekali pertanyaan dan komentar masuk..yah
terlepas dari omongan yang nyeleneh dan diluar pembahasan..tapi yah
saya anggep itu biasalah..namanya juga respon yaahh..ditanggapi sebisa
mungkin deh..toh engga sedikit juga yang memberi respon positif dari
penawaran saya tersebut, yang bisa menjadi masukan buat sayamodal
seadanya, computer dan internet..saya bisa menekan budget promosi yang
lumayan kok..engga perlu keluar panas-panasan yang belum tentu juga
mereka merespon..hehehe
Merasa tak cukup dengan jawaban Anas (owner) yang penjelasannya menurut penulis
kurang detail, Penulis pun ingin mengetahui promosi penjualan yang dilakukan Anas
dalam meningkatkan konsumennya.

Penulis : Tadi Anda sempat menyebutkan promosi penjualan salah satu langkah
Anda dalam pemasaran yang Anda lakukan dalam meningkatkan jumlah
konsumen Anda, bisa dijelaskan kegiatan tersebut?
Owner : Iya promosi ini saya lakukan awalnya ya itu tadilewat facebook
awalnya
saya
undang
temen-temen
deket,
kerabat..saudaralah..tetangga..lagi malam peresmiannya, gratis makan
dan minum..kemudian untuk sekarang saya buat menu paket..harganya
lebih ringan banget..bukan hanya untuk pelajar..tapi umum..dengan
pembelian menu Burger dan Mie ayam saja lebih dari satu porsi..semakin
banyak belinya..hematnya lebih..lebihlagi
Dengan melihat latar belakang Anas T.H (owner) sebagai mahasiswa komunikasi
Publik Relation, terkait dengan kegiatan pemasaran yang dilakukan Anas dalam
meningkatkan konsumennya, penulis pun ingin mengetahui langkah yang diambil
dalam kegiatan publikasi tersebut.
Penulis : Dengan latar belakang Publik relation yang sedang mengembangkan usaha
meningkatkan jumlah konsumen, apa yang menjadi langkah Anda dalam
kegiatan tersebut? Tolong Anda jelaskan.
Owner : Bentuk publikasi yang saya lakukan itu disesuaikan dengan
kondisi..seperti waktu Piala dunia kemaren saya lakukan nonton bareng
disini...kemudian..bulan puasa..buka bersama..abis lebaran.. halal
bihalal..Saya percaya sekali dengan niat baik semua akan berjalan dengan
baik..setidaknya itu yang saya lihat dari teman-teman saya..mereka
ternyata dari mulut ke mulut pun saling menyampaikan perihal tempat
usaha saya..

Hasil Wawancara Graphic Design


Nama

: Robby Firmanto

Pekerjaan

: Graphic Design

Waktu Wawancara

: 16 0ktober 2010

www.robbiephung.wordpress.com
Penulis
Desainer
Penulis
Desainer

Penulis
Desainer

: Selamat sore Mas..bisa minta waktunya sebentar untuk informasi terkait


yang Anda gunakan pada media iklan Burger Loves Me ?
: Oh gitu..boleh silahkan
: Dari informasi yang saya terima, Anda desainer iklan Burger Loves Me,
media apa saja yang Anda desain ? Tolong dijelaskan..
: Logo, Spanduk, Brosur Bule saya yang desain..itu berdasarkan apa yang
saya lihat saja dan apa yang menjadi maksud Anas (owner) aja..saya coba
sampaikan disitu..dan tentunya tetap dengan mencerminkan citra dari
Bule itu sendiri..
: Bisa dijelaskan mengapa Anda mendesain hanya menggunakan huruf dan
bukan gambar dalam logo?
: Pada dasarnya saya ingin logo ini dapat diingat dengan baik dan mudah
dimengerti khalayak..dengan penulisan Burger Loves Me..itu saya rasa

Kemudian penulis pun ingin mengetahui maksud dan tujuan dari pembuatan logo dengan
unsur merah dan kuning serta penulisan logo yang menggunakan huruf kecil semua.
Penulis

: Apa maksud Anda dengan penggunaan huruf kecil tanpa huruf capital
pada logo yang Anda desain?

Desainer

: Seperti yang saya bilang, dari awal saya melihat lingkungan dalam
mendesain sesuatu..lingkungan bule..target audiencenya gimanajadi
maksud saya disini saya ingin menyampaikan karakter bule yang netral,
yang menyesuaikan dengan lingkungan, seperti icon hotspot yang berada
di pojok kanan bawah itu menggambarkan adanya fasilitas hotspot yang
disediakan Anas sebagai penyesuiannya terhadap lingkungan yang
tengah menggandrungi internet saat ini.

Penulis
Desainer

: Bagaimana dengan arti warna itu sendiri, dalam desain yang logo
yang Anda buat?
: Kalo untuk masalah warna itu request dari Anas yang memiliki
filosophy tersendiri dalam hal itu..saya hanya menyesuaikan saja..

Penulis

: Tadi Anda pun menyebutkan bahwa neon sign line juga Anda yang
desain, apa yang mendasari Anda mendesainnya dengan ilustrasi
burger dan tanda panah seperti itu kenapa bukan dengan bentuk tulisan
seperti desain Anda dalam logo?

Desainer

: Beginisaya coba untuk menampilkan image yang Bule miliki..modern


dan dinamis..karena neon sign line ini saya liat kayaknya belum banyak
orang pake untuk di Depok..so buat saya ini akan lebih menarik dengan
adanya lampu warna-warnimenarik itu prioritas utamanya..

Hasil Wawancara Design Graphic


Nama
Pekerjaan
Waktu wawancara

: Aidil Fachrie
: Graphic Design
: 20 Oktober 2010

www.tracelandvectorie@yahoo.com
Penulis

: Selamat sore..bisa minta waktunya sebentar Mas..untuk informasi terkait


yang Anda gunakan pada media iklan Burger Loves Me ?

Desainer : Oke..silahkan
Penulis

: Dari informasi yang saya terima, Anda desainer iklan Burger Loves Me,
media apa saja yang Anda desain ? Tolong dijelaskan..

Desainer : Desain Bule..saya hanya mendesain untuk sticker dan neon sign
line
Penulis

: Gaya apa yang Anda gunakan dalam mendesain sticker tersebut?

Desainer : Daya tarik dalam penggunaan dari desain sticker merupakan daya tarik
berdasarkan emosional, yang berhubungan dengan kebutuhan konsumen
untuk membeli suatu produk. Nahh..dalam masalah ini saya
menggunakan gambar burger yang dapat menginspirasikan seseorang
yang berada dalam angkot tersebut jadi kepingin burger, karena dari
sticker yang ditempel, dapat dilihat alamat jelasnya soo..orang itu tidak
perlu susah mencari juga, karena angkutan umum yang ia tumpangi
merupakan angkutan umum yang menjadi angkutan dalam mencapai
akses jalan menuju Cafe Burger Loves Me.
Penulis
: Apa alasan Anda menggunakan gambar Burger dalam menyampaikan
pesan Bule tersebut, sedangkan jika dilihat dari logonya, Bule tidak
menggunakan gambar melainkan dengan penulisan, bagaimana dengan
hal tersebut, bisa Anda jelaskan?
Desainer : Mengapa menggunakan gambar Burgerkarena buat saya gambar
adalah bentuk perwakilan gaya seseorang dalam menyampaikan
sesuatu..dalam hal ini iklan Burger ya saya coba dengan gambar
Burgernya..dengan target marketnya penumpang dalam angkutan
umum, ya saya coba untuk menampilkan gambaran yang simple,
sederhana yang mudah dimengertijadi bisa dinikmati siapa saja tanpa
melihat atau membandingkan kelas seseorang..
Peneliti : Kemudian apa arti warna kuning yang mendominasi media sticker
tersebut, jelaskan..
Desainer : Pertama yah..karena basic warna yang digunakan Bule pun kuning
kan..yah selanjutnya saya pilih warna kuning sebagai tanda perasaan
positif yang dapat memberikan kejayaan..jadi maksudnya siihh..siapa

pun yang melihat media iklan ini dapat menanggapinya dengan


perasaan positifnya..ingin dan datang membeli menu yang ditawarkan di
Bulebegitu kurang lebihnya
Penulis : Tadi Anda pun menyebutkan bahwa neon sign line juga Anda yang
desain, apa yang mendasari Anda mendesainnya dengan ilustrasi
burger dan tanda panah?
Desainer : Beginisaya coba untuk menampilkan image yang Bule
miliki..modern dan dinamis..karena neon sign line ini saya liat
kayaknya belum banyak orang pake untuk di Depok..soo buat saya ini
akan lebih menarik dengan adanya lampu warna-warnimenarik itu
prioritas utamanya..

Wawancara Pihak Internal Burger Loves Me


Nama
Pekerjaan
Waktu wawancara
Lokasi wawancara

: Fenny
: Asistent Rumah Tangga (Juru Masak)
: 20 Oktober 2010
: Caf Burger Loves Me

Penulis

: Selamat Sore Mba..maaf mengganggu ya Mba..boleh


saya ingin bertanya-tanya seputar Burger Loves Me dan
pekerjaan Mba..?
: Iya boleh..
: Sudah berapa lama mba bekerja disini?
: Ya sejak tempat makan ini berdiri
: Berapa orang yang bekerja disini Mba?
: Ada dua orang termasuk saya..
: Selama Mba bekerja disini ada kendala enggak Mba?
Maksud saya entah dari pekerjaan mba atau dari
konsumen gitu..? Bisa dijelaskan?
: Sejauh ini sih ga ada apa-apa
: Selama Mba menghadapi konsumen ada engga yang
kurang menyenangkan dalam melayani konsumen yang
datang?
: Enggabiasa aja..
: Disini yang datang setiap harinya rame mba?
: Kalo dibandingin dengan yang sebelumnyapertamatama buka mahtapi itungan ramenya belum bisa
dibilang setiap hariapalagi kalo ujan

Asisten RT Bule
Penulis
Asisten RT Bule
Penulis
Asisten RT Bule
Penulis
Asisten RT Bule
Penulis
Asisten RT Bule
Penulis
Asisten RT Bule

Hasil wawancara dengan Informan Pertama


Nama
Umur
Tanggal wawancara
Lokasi wawancara

:
:
:
:

Agus
26 tahun
20 Oktober 2010
Caf Burger Loves Me

Pertanyaan wawancara konsumen lama


1. Berapa lama Anda sudah menjadi konsumen Burger Loves Me?
Jawab : Sudah lama..dari pertama caf ini berdiri..
2. Apa yang membuat Anda tertarik untuk menjadi konsumen Bule?
Jawab : Mie ayamnya enak banyak porsinyatrus disini bisa wifi-an juga..
3. Dari mana Anda mengetahui adanya Bule?
Jawab : Dari Anas sendiri..owner disinikebetulan dia temen saya..
Berdasarkan Informasi yang didapat penulis dari informan bernama
Agus ini kurang memberikan informasi yang kurang sesuai dengan
maksud pertanyaan yang diarahkan padanya, penulis pun melanjutkan
wawancara dengan mengajukan pertanyaan yang lebih mengarahkan ke
media yang menjadi kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan
Anas sebagai owner Bule
4. Melalui media apa Anda mendapat informasi tentang Bule?
Jawab : Ooo..kalo itu Saya tahu dari undangan peresmian Bule lewat
facebook
5. Apa yang biasa Anda pesan disini?
Jawab : Setiap kemari saya coba-coba makanan...Burger sama kentangnya udah
pernah...Mie Ayam juga udah sering...porsinya banyak...lebih kenyang
dari Burgernya...tapi kalo untuk sekarang saya tadi makan pecel
ayam...
6. Menurut Anda, range harga yang ditentukan sudah sesuai apa belum ?
Jawab : Wah kalo ngomongin soal harga..buat saya ini sudah murah
yah..apalagi dengan adanya menu paket yang ada..murah..
7. Jika menu yang ingin pesan habis, apa yang akan Anda lakukan ?
Jawab : Mmm...tetap pesan yang lainlah... yang pasti tetap makan disini..
Berdasarkan keterangan yang didapat sebelumnya dari Agus yang
menyatakan pertemanannya dengan Anas yang mengundangnya dalam
malam peresmian Bule maka penulis pun ingin mengetahui akan

ketertarikannya pada Bule jika ia bukan teman dari Anas. Maka


penulis pun mengajukan pertanyaan berikut pada Agus :
8. Tadi Anda mengatakan bahwa anda konsumen lama yang mengetahui adanya
bule berdasarkan pertemanan yang ada antara Anda dengan Anas sebagai
owner, jika Anda bukan temannya Anas, apakah Anda akan tetap tertarik untuk
menjadi konsumen Bule?
Jawab : Iya..disini nyaman yah..ada hotspotnya..itu yang bikin asyik buat
saya..jaringannya juga bagus..ga lemot..
9. Anda datang keBule rutin berapa hari atau minggu sekali?
Jawab : Paling engga..seminggu sekali..enggak tentu juga sih..tergantung
keperluannya..
10. Menurut Anda iklan itu apa ya ?
Jawab : Iklan..? Buat saya iklan itu menipu, karena inti dari iklan hanya ingin
laku,..jadi
hanya
mengiming-imingi
khalayak..yang
belum
kenyataannya sesuai dengan iklannya..
11. Selama Anda menjadi konsumen Bule, sudah efektifkah Iklan iklan dan
promosi yang dilakukan Bule dalam kegiatan komunikasi pemasarannya dalam
meningkatkan jumlah konsumennya?
Jawab

: Menurut saya..sudah cukup sejauh ini yah..iklan dan promosinya


..tinggal proses menuju efektif atau tidaknya mah itu perlu waktulah...

Hasil Wawancara Dengan Informan Kedua


Nama
Umur
Tanggal wawancara
Lokasi wawancara

:
:
:
:

Angga
28 tahun
25 Oktober 2010
Caf Burger Loves Me

1. Berapa lama Anda sudah menjadi konsumen Burger Loves Me?


Jawab : Saya baru kesinibaru tau juga sii..
2. Apa yang membuat Anda tertarik untuk menjadi konsumen Bule?
Jawab : Kemari karna pengen ngumpul-ngumpul sama temen-temen..
3. Dari mana Anda mengetahui adanya Bule?
Jawab : Kebetulan dari temen juga kan referensi tempatnya..katanya enak buat
ngumpul-ngumpul...iya juga sih enak buat ngumpul-ngumpul ...cozy...
4. Bisa Anda jelaskan bagaimana teman Anda mengetahui akan keberadaan Bule
sehingga teman Anda mereferensikan tempat ini kepada Anda?
Jawab : Ya dia pernah kemari waktu ada acara Nonton bareng Piala Dunia..trus
juga dari temannya yang ikut acara reuni sekolah katanya..
5. Apa yang Anda pesan disini?
Jawab : Tadi saya makan Mie Ayam.. karena ada harga paketnya...
6. Menurut Anda, range harga yang ditentukan sudah sesuai apa belum ?
Jawab : Karena ada harga paketnya..lumayan apalagi kita rame-rame..murah sih
jatohnya...
7. Jika menu yang ingin pesan habis, apa yang akan Anda lakukan ?
Jawab : Yaaa..secara saya baru kesini..ya ga ada salahnya saya pesan menu yang
lain..nyobain..
8. Apa yang menjadi pertimbangan Anda saat memilih tempat makan ?
Jawab : Rasa makanannya enak apa engga..kalo emang baru mo nyobain
ditempat baru...yah liat dari tempatnya..nyaman, bersih ga...kalo harga
kan tergantung dari dua hal itu...

9.

Menurut Anda iklan itu apa ya ?


Jawab : Buat saya iklan itu media informasi supaya orang tau dan beli produk
yang diiklankan tadi..
Sebelum melanjutkan wawancara dengan mengajukan ke pertanyaan berikutnya,
penulis terlebih dahulu menerangkan dan menunjukkan beberapa media iklan
dan promosi yang yang dilakukan Anas sebagai owner dari Cafe Burger Loves
Me, dengan maksud ingin mengetahui pendapat konsumen terkait hal kegiatan
komunikasi pemasaran dalam meningkatkan jumlah konsumen.

10. Menurut Anda, sudah efektifkah Iklan dan promosi yang dilakukan Bule dalam
meningkatkan jumlah konsumennya ?
Jawab

: Kalo menurut saya mungkin udah efektif yah..contohnya kaya


sayalah..kan taunya dari temen yang udah pernah kemari sebelumnya,
trus temen saya bilang-bilang deh ke saya..mungkin juga die bilang
ke temen lainnya..kan saya gak tau juga..nah kemungkinan juga
orang lain kan bisa melakukan hal yang sama seperti temen saya ke
saya..enggak mungkin enggak kan...bisa aja..

Hasil wawancara dengan Informan Ketiga


Nama
Umur
Tanggal wawancara
Lokasi wawancara

:
:
:
:

Mya
25 tahun
25 September 2010
Caf Burger Loves Me

1. Berapa lama Anda sudah menjadi konsumen Burger Loves Me?


Jawab

: Saya baru siihh kemarinyatapi taunya sih udah lumayan lama


yahsaya tau pas
kebetulan lewat sini, liat itu tuh lampu yang
nyala-nyala..(sambil nunjuk neon sign line)

2. Apa yang membuat Anda tertarik untuk menjadi konsumen Bule?


Jawab : Yang pasti datang kemari saya mo nyobain Burgernya...
3. Dari mana Anda mengetahui adanya Bule?
Jawab : Saya tau pas kebetulan lewat sini, liat itu tuh lampu yang nyalanyala..(sambil nunjuk neon sign line).
4. Apa yang Anda pesan disini ?
Jawab : Yang pasti datang kemari saya mo nyobain Burgernya...
5. Menurut Anda, range harga yang ditentukan sudah sesuai apa belum ?
Jawab : Kalo harga sii..waktu saya liat dimenu kaya-nya sesuai...standard harga
Burger lah..tapi kalo diliat menu paket..terbilang murah sii..
6. Jika menu yang ingin pesan habis, apa yang akan Anda lakukan ?
Jawab : Tergantung yah...kalo emang lagi kepengennya burger, tapi burgernya
engga ada yah..pulang lagi..nyari ditempat lain mungkin..
7. Apa yang menjadi pertimbangan Anda saat memilih tempat makan ?
Jawab : Pertama-tama saya liat menunya sesuai engga sama yang lagi pengen
saya makan..trus tempatnya..bersih apa engga...kalo masalah harga
relative ya buat saya..
8.

Menurut Anda iklan itu apa ya ?


Jawab : Iklan...mmm...suatu cara untuk menarik perhatian orang supaya beli
yang diiklanin itu kali ya..
Sebelum melanjutkan wawancara dengan mengajukan ke pertanyaan berikutnya,
penulis terlebih dahulu menerangkan dan menunjukkan beberapa media iklan

dan promosi yang yang dilakukan Anas sebagai owner dari Cafe Burger Loves
Me, dengan maksud ingin mengetahui pendapat konsumen terkait hal kegiatan
komunikasi pemasaran dalam meningkatkan jumlah konsumen.
9.

Menurut Anda, sudah efektifkah Iklan dan promosi yang dilakukan Bule
dalam meningkatkan jumlah konsumennya ?
Jawab : Mungkin efektif ya..seperti saya yang taunya juga kan dari lampu itu...
(lampu yang dimaksud adalah Neon Sign Line)

Google Map Caf Burger Loves Me

Lokasi Caf Burger Loves Me, Jl. Merdeka Raya Blok 6 No.13

SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, Owner Burger Loves Me, menerangkan
bahwa :
Nama
NRP
Lembaga Pendidikan
Jakarta
Jurusan
Periklanan

: Ilmy Dewantari
: 204.612.085
: Universitas Pembangunan Nasional Veteran
: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Komunikasi

Yang bersangkutan adalah benar telah melakukan riset dan turut serta
dalam kegiatan komunikasi pemasaran di Caf Burger Loves Me.
Demikian surat keterangan ini kami buat, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Owner Burger Loves Me

Anas Tabitha Hutasoit

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERANJAKARTA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


Jl. RS. Fatmawati Pondok Labu Jakarta Selatan 12450
Telp/Fax . 7565971 ext. 156
A5

TANDA PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI


Nomor :

B /

/ 2010 / FISIP

Dengan ini Ketua Program menyatakan bahwa Mahasiswa:


Nama
: Ilmy Dewantari
Nomor Pokok
: 204.612.085
Program Studi
: Ilmu Komunikasi
Konsentrasi
: Periklanan
Telah menyelesaikan penulisan skripsi berjudul:
Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen
Dengan ketentuan telah memenuhi persyaratan untuk diuji baik dari
segi isi maupun dari segi teknis. Ujian Skripsi akan dilangsungkan
pada:
Hari
:
Tanggal
:
Jam
:
Tempat / Ruang
:
Jakarta, Desember 2010
Mengetahui,
Pembimbing
Ka. PROGDI

( Drs. Aan Setiadarma M.Si )

1.
2.
3.
4.

Tembusan:
Ketua Program
Ka.Bag.TU
Pembimbing
Mahasiswa yang bersangkutan

(Dra. Rini Riyantini, M.Si.)

Media Iklan Below The Line yang pertama digunakan caf Burger Loves Me

Anda mungkin juga menyukai