Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

TUJUAN PERCOBAAN
Jika batang ditumpu pada kedua ujungnya dan pada bagian tengahnya

diberi beban tegak lurus pada sumbu batang, keadaan pembebanan seperti ini
menyebabkan batang melentur. Suatu batang akan melentur karena momen yang
bekerja padanya.
Tujuan percobaan ini untuk mengetahui fenomena lendutan batang
prismatik dan membandingkan hasil percobaan dan perhitungan.
1.2.

ALAT PERCOBAAN

Alat percobaan ditunjukkan pada gambar 1.2.

Gambar 1.2. Alat percobaan lendutan


1. Unit Penyangga

6. Penggantung beban.

2. Load Cell

7. Beban.

3. Batang uji

8. Tumpuan tetap

4. Dial gage (jam ukur)

9. Baut pengatur kerataan

5. Dial gage holder


Dengan memberikan beban pada batang pada posisi tertentu, maka gaya akan
didistribusikn pada masing-masing penumpunya. Disini penumpu adalah sebuah

load cell (2) dan pada masing-masing penumpu telah disediakan dial gage (4),
sehingga dapat diketahui besar gaya yang terdistribusi pada penumpu - penumpu
tersebut.
1.3.

PROSEDUR PERCOBAAN
Setiap pengoperasian harus didahului dengan mengkalibrasi load cell.

Berikut adalah langkah-langkah kalibrasi load cell.


1. Dengan bantuan waterpass pastikan unit penyangga berada dalam posisi
datar dengan memutar baut (9) pada kaki unit penyangga.
2. Pasanglah tumpuan tetap (8) pada salah satu posisi unit penyangga.
3. Pasang pula load cell (2) yang hendak dikalibrasi pada jarak tertentu yang
diketahui dari tumpuan tetap.
4. Letakkan sebuah batang (3) di atas tumpuan tetap dan load cell.
5. Set dial gage (jam ukur) (4) diatas tepat load cell.
6.

Pasanglah pemberat m di tengah-tengah batang batang seperti terlihat


pada gambar 1.3. Dengan demikian beban pada load cell adalah 0.5 m.

L
Dial gage

B
Tumpuan

Pemberat

2
Load Cell

Gambar 1.3. Set up untuk kalibrasi

7. Putar ulir micrometer load cell sehingga pembacaan pada jam ukur
kembali pada harga semula. Pembacaan pada jam ukur dicatat dan ini
merupakan lendutan pegas untuk beban 0.5 m.

8. Lakukan hal tersebut di atas untuk beberapa harga m dan dengan demikian
akan diperoleh hubungan antara beban dan lendutan pegas, sehingga
didapat nilai konstanta pegas load cell.
1.4.

MACAM PERCOBAAN
Dalam percobaan ini dapat dilakukan banyak sekali macam percobaan

lendutan batang. Macam dan letak tumpuan dapat dibuat sekehendak. Demikian
pula besar dan letak beban pemberat dapat diubah-ubah. Percobaan dengan
tumpuan yang terletak tidak sama tinggi pun dapat pula dilakukan.
1.5.

CONTOH PERCOBAAN
Berikut adalah salah satu contoh percobaan yang dapat dilakukan dengan

menggunakan alat ini.


1. Letakkan batang di atas tumpuan tetap di satu ujungnya dan load cell pada
ujungnya yang lain tanpa dikenai beban.
2. Set dial gauge pada hodernya tepat di atas
micrometer load cell

load cell, kemudian putar

hingga dial gage menunjukkan angka nol. Catat

penunjukkan mikrometer ini sebagai penunjukkan awal.


3. Letakkan beban pada batang dengan menggunakan penggantung beban pada
jarak tertentu yang diketahui dari load cell.
4. Akibat dikenai beban, batang akan melendut sehingga dial gage akan
menunjukkan pada harga tertentu. Gaya akibat lendutan ini dapat dibaca
dengan memutar micrometer load cell hingga penunjukkan dial gage
kembali menjadi nol. Dari selisih nilai penunjukkan mikrometer dan
konstanta hasil kalibrasi load cell, dapat diketahui besar gaya lendutan
batang pada ujung yang ditumpu oleh load cell.

1.6.

PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Apa guna jam ukur dalam percobaan ini ?


2. Dengan suatu cara, berat batang dan penggantung beban dapat diabaikan.
Jelaskan cara ini.
3. Apa perlunya kalibrasi load cell ?
4. Terdapat perbedaan antara hasil pecobaan dan hasil perhitungan menurut
teori. Jelaskan sumber kesalahan pada percobaan dan sumber kesalahan
pada teori.

BAB II
TEORI
2.1. DEFINISI
Defleksi adalah perubahan bentuk pada balok akibat adanya
pembebanan vertikal yang diberikan pada balok atau deformasi pada balok secara
umum dapat dijelaskan berdasarkan defleksi balok dari posisinya sebelum
mengalami pembebanan. Defleksi diukur dari permukaan netral awal ke posisi
netral setelah terjadi deformasi. Konfigurasi yang diasumsikan dengan deformasi
permukaan netral dikenal sebagai kurva elastis dari balok. Sistem struktur yang di
letakkan horizontal dan yang terutama diperuntukkan memikul beban lateral, yaitu
beban yang bekerja tegak lurus sumbu aksial batang. Beban semacam ini
khususnya muncul sebagai beban gravitasi, seperti misalnya bobot sendiri, beban
hidup vertical, beban keran(crane) dan lain-lain. Contoh system balok dapat di
kemukakan antara lain, balok lantai gedung, gelagar jembatan, balok penyangga
keran, dan sebagainya. Sumbu sebuah batang akan terdeteksi dari kedudukannya
semula bila benda dibawah pengaruh gaya terpakai. Dengan kata lain suatu batang
akan mengalami pembebanan transversal baik itu beban terpusat maupun terbagi
merata akan mengalami defleksi.
Unsur-unsur dari mesin haruslah cukup baik untuk mencegah ketidak
barisan dan mempertahankna ketelitian terhadap pengaruh beban dalam gedunggedung, balok lantai tidak dapat melentur secara berlebihan untuk meniadakan
pengaruh psikologis yang tidak diinginkan para penghuni dan untuk memperkecil
atau mencegah dengan bahan-bahan jadi yang rapuh. Begitu pun kekuatan
mengenai karateristik deformasi dari bangunan struktur adalah paling penting
untuk mempelajari getaran mesin seperti juga bangunan-bangunan stasioner dan
penerbangan.dalam menjalankan fungsinya ,balok meneruskan pengaruh beban
gravitasi keperletakan terutama dengan mengandalakan aksi lentur, yang berkaitan
dengan gaya berupa momen lentur dan geser. Kalaupun timbul aksi normal, itu
terutama di timbulkan oleh beban luar yang relatif kecil, misalnya akibat gaya

gesek rem kendaraan pada gelagar jembatan, atau misalnya akibat perletakan yang
di buat miring.
2.2. FAKTOR TERJADINYA DEFLEKSI
1. Kekakuan batang
Semakin kaku suatu batang maka lendutan batang yang akan terjadi pada
batang akan semakin kecil.
2. Besarnya kecil gaya yang diberikan
Besar-kecilnya gaya yang diberikan pada batang berbanding lurus dengan
besarnya defleksi yang terjadi. Dengan kata lain semakin besar beban yang
dialami batang maka defleksi yang terjadi pun semakin kecil.
3. Jenis tumpuan yang diberikan
Jumlah reaksi dan arah pada tiap jenis tumpuan berbeda-beda. Jika
besarnya defleksi pada penggunaan tumpuan yang berbeda-beda tidaklah
sama. Semakin banyak reaksi dari tumpuan yang melawan gaya dari beban
maka defleksi yang terjadi pada tumpuan rol lebih besar dari tumpuan pin
(pasak) dan defleksi yang terjadi pada tumpuan pin lebih besar dari
tumpuan jepit.
4. Jenis beban yang terjadi pada batang
Beban terdistribusi merata dengan beban titik,keduanya memiliki kurva
defleksi yang berbeda-beda. Pada beban terdistribusi merata slope yang
terjadi pada bagian batang yang paling dekat lebih besar dari slope titik.
2.2. APLIKASI DEFLEKSI
1. Jembatan
Disinilah dimana aplikasi lendutan batang mempunyai perananan yang sangat
penting. Sebuah jembatan yang fungsinya menyeberangkan benda atau kendaraan
diatasnya mengalami beban yang sangat besar dan dinamis yang bergerak
diatasnya.Hal ini tentunya akan mengakibatkan terjadinya lendutan batang atau
defleksi pada batang-batang konstruksi jembatan tersebut. Defleksi yang terjadi
secara berlebihan tentunya akan mengakibatkan perpatahan pada jembatan
tersebut dan hal yang tidak diinginkan dalam membuat jembatan.
2. Poros Transmisi

Pada poros transmisi roda gigi yang saling bersinggungan untuk


Mentransmisikan gaya torsi memberikan beban pada batang poros secara radial.
Ini yang menyebabkan terjadinya defleksi pada batang poros transmisi. Defleksi
yang terjadi pada poros membuat sumbu poros tidak lurus. Ketidak lurusan sumbu
poros akan menimbulkan efek getaran pada Pentransmisian gaya torsi antara roda
gigi saat berputar.
3. Konstruksi badan pesawat terbang
Pada perancangan sebuah pesawat material-material pembangun pesawat
tersebut merupakan
yang

tinggi

material-material

ringan

dengan

tingkat

elastisitas

namun memiliki kekuatan yang baik. Oleh karena itu diperlukan

analisa lendutan batang untuk mengetahui batas defleksi yang terjadi pada
material atau batang-batang penyusun pesawat tersebut, untuk mencegah
terjadinya defleksi secara berlebihan yang akan menyebapkan perpatahan
atau fatik karena beban terus menerus.
4. Crane untuk pembangunan gedung-gedung bertingkat
Pada

alat

ini

ujung

pengangkatnya

merupakan

ujung

bebas

tak

bertumpuan sedangkan ujung yang satunya lagi berhubungan langsung atau dapat
dianggap dijepit pada menara pengontrolnya. Oleh karena itu saat mengangkat
material kemungkinan untuk terjadi defleksi pada konstruksinya sangat besar
karena salah satu ujungnya bebas tak bertumpuan. Disini analisa lendutan batang
akan memberikan batas beban maksimum yang boleh diangkut oleh alat
pengangkat tersebut.
2.3. JENIS-JENIS TUMPUAN
1. Engsel
Engsel merupakan tumpuan yang dapat menerima gaya reaksi vertikal dan
gaya reaksi horizontal. Tumpuan yang berpasak mampu melawan gaya yang
bekerja dalam setiap arah dari bidang. Jadi pada umumnya reaksi pada suatu
tumpuan seperti ini mempunyai dua komponen yang satu dalam arah horizontal
dan yang lainnya dalam arah vertikal. Tidak seperti pada perbandingan tumpuan

rol atau penghubung, maka perbandingan antara komponen-komponen reaksi


pada tumpuan yang terpasak tidaklah tetap. Untuk menentukan kedua komponen
ini, dua buah komponen statika harus digunakan.
2. Rol
Rol merupakan tumpuan yang hanyadapat menerima gaya reaksi vertikal.
Alat ini mampu melawan gaya-gaya dalam suatu garis aksi yang spesifik.
3. Jepit
Jepit merupakan tumpuan yang dapat menerima gaya reaksi vertical, gaya
reaksi horizontal dan momen akibat jepitan dua penampang. Tumpuan jepit ini
mampu melawan gaya dalam setiap arah dan juga mampu melawan suatu kopel
atau momen. Secara fisik, tumpuan ini diperoleh dengan membangun sebuah
balok ke dalam suatu dinding batu bata. Mengecornya ke dalam beton atau
mengelas ke dalam bangunan utama. Suatu komponen gaya dan sebuah momen.
2.4. JENIS-JENIS PEMBEBANAN
Salah satu factor yang mempengaruhi besarnya defleksi pada batang
adalah jenis beban yang diberikan. Adapun jenis pembeban :
1. Beban terpusat
Beban terpusat adalah pembebanan paling sederhana. Pembebanan ini
hanya bekerja pada satu titik pegang dengan arah dan besaran tertentu.Titik kerja
pada batang dapat dianggap berupa titik karena luas kontaknya kecil.
2. Beban terbagi merata
Disebut beban terbagi merata karena merata sepanjang batang
dinyatakan dalm qm (kg/m atau KN/m).
3. Beban bervariasi unform
Disebut beban bervariasi uniform karena beban sepanjang batang
besarnya tidak merata.

4. Beban Merata (Uniformly Distributed Load)


Beban merata adalah pembebanan yang bekerja di atas daerah tertentu dan
dapat mempunyai bentuk yang bervariasi (persegi panjang, segitiga, parabola).
Pembebanan ini dinotasikan degan q (kN/m). Besar gaya beban merata dihitung
dengan cara mencari luasan beban merata yang bekerja pada titik berat jenis
beban merata.
5. Beban Momen
Beban luar ketiga yang juga sering dijumpai adalah beban berupa momen.
Beban momen mempunyai besaran momen (kNm) dengan arah putaran (searah
jarum jam atau berlawanan arah jarum jam).
Berdasarkan kemampuan untuk bergerak atau tidak, beban juga dapat
dikategorikan menjadi:
1. Beban Mati (Dead Loads):
Beban mati yaitu beban yang tidak bisa dipindah-pindahkan (posisinya
tetap) di mana beban tersebut adalah gaya yang garis kerjanya adalah sama
dengan arah gravitasi bumi. Pembebanan seperti ini biasanya berupa beban
akibat beratnya sendiri atau akibat elemen-elemen lain yang melekat pada
konstruksi tersebut secara pernamen. Contoh-contoh beban mati adalah lantai,
dinding, kolum, atap, dll.
2. Beban Hidup (Live Loads)
Beban hidup berbeda dengan mati karena bersifat dinamis, sehingga dapat
bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Contoh beban hidup adalah
truk yang berjalan di atas satu jembatan dan gaya yang bekerja pada jembatan
adalah berat truk yang dipikul oleh roda-roda truk.

2.5. JENIS-JENIS BATANG


1. Batang tumpuan sederhana
Bila tumpuan tersebut berada pada ujung-ujung dan pada pasak atau rol.
2. Batang kartilever

Bila salah satu ujung balok dijepit dan yang lain bebas.
3. Batang Overhang
Bila balok dibangun melewati tumpuan sederhana.
4. Batang menerus
Bila tumpuan-tumpuan terdapat pada balok continue secara fisik.
2.6. FENOMENA LENDUTAN BATANG
Untuk setiap batang yang ditumpu akan melendut apabila diberikan beban
yang cukup besar. Lendutan batang untuk setiap titik dapat dihitung dengan
menggunakan metode diagram atau cara integral ganda dan untuk mengukur gaya
yang digunakan load cell. Lendutan batang sangat penting dalam konstruksi
terutama konstruksi mesin, dimana pada bagian-bagian tertentu seperti poros,
lendutan sangat tidak diinginkan karena adannya lendutan maka kerja poros atau
operasi mesin akan tidak normal sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada
bagian mesin atau pada bagian lainnya.
Pada semua konstruksi teknik, bagian-bagian pelengkap suatu bangunan
haruslah diberi ukuran-ukuran fisik yang tertentu. Bagian-bagian tersebut haruslah
diukur dengan tepat untuk menahan gaya gaya yang sesungguhnya atau yang
mungkin akan dibebankan kepadanya. Jadi poros sebuah mesin haruslah
diperlukan dan menahan gaya-gaya luar dan dalam. Demikian pula, bagian-bagian
suatu struktur komposit harus cukup baik sehingga tidak akan melendut melebihi
batas yang diizinkan bila bekerja dibawah beban yang diizinkan.
Batang kontinu yang ditumpu kokoh akan melendut jika padanya
diberikan beban lentur lendutan batang di setiap titik dapat dihitung dengan
metode luas diagram momen atau cara integrasi ganda.
Untuk mengukur gaya, dipakai load cell seperti yang terlihat pada gambar 2.6.
Cara kerja load cell tersebut adalah sebagai berikut :
Jika suatu beban mg bekerja pada plunger, maka plunger tersebut akan
melendut ke bawah. Ulir micrometer E diputar sehingga plunger kembali ke

10

tempatnya semula. Posisi plunger dapat dilihat dengan bantuan jam ukur.
Pembacaan pada skala micrometer menunjukkan lendutan pegas, yang juga
menunjukkan beban pada load cell.

A = Sangkar
B = Plunger
C = Cincin Penjepit
D = Dasar
E = Ulir Mikrometer
F = Selubung Mikrometer
G = Pegas

Gambar 2.6. Load Cell

11

Anda mungkin juga menyukai