Anda di halaman 1dari 61

XXX PRA ORMED XXX

SEBELUM PETUALANGAN DIMULAI


( 17 22 JANUARI 2015 )
Pra ormed merupakan latihan untuk
persiapan pelaksanaan ormed sehingga
perbekalan nanti benar-benar sesuai dengan
kebutuhan, berupa materi dan latihan fisik,
tentu bermanfaat bagi Ormeder 2015. Materi
diberikan oleh sang ahli, korek terus ilmu
hingga menghujam memori jangka panjang.
Adapun materi Praormed yaitu Manajemen
perjalanan, manajemen resiko, packing, SAR,
Water Rescue, Komunikasi, IMPK, Survival.
1. Manajemen perjalanan
Meliputi manajemen pra perjalanan, ketika
perjalanan, dan pasca perjalanan.
Pra perjalanan
Perencanaan yang matang dan manajemen
resiko yang terjadi sehingga bisa dihindari
atau diminimalisir.
X Hari H perjalanan

Dalam perjalanan sudah ditentukan titik-titik


berkumpul, waktu tempuh dan jalur. Plotting
peta dilakukan untuk merekam jejak pada
peta.
X Pasca Perjalanan
Hasil perjalanan berupa plottingan dan peta
pita. Laporan perjalanan digunakan untuk
menceritakan ulang dari perjalanan ormed
beserta pelajaran apa saja yang sudah
didapatkan.
2. Manajemen Resiko
Merupakan kegiatan memanajemen resiko
yang ada, beserta cara untuk mengurangi
dan mencegah kemungkinan terburuk.
Manajemen resiko harus dibuat secara detail,
sehingga persiapan yang diberikan matang.
3. Komunikasi
Dalam
kegiatan
dialam,
komunikasi
merupakan hal yang sangat penting. Alat
komunikasi bisa dilakukan melalui sandi dan
alat elektronik [HT]. Kita tidak pernah tahu
apa yang ada di alam, sehingga komunikasi
merupan elemen penting.
4. Packing
Pad waaktu ormed, kita seperti hidup
mengelana layaknya pengembara. Bahan
makanan disimpan di carrier, Barang- barang

yang dibawa harus ditata sesuai kebutuhan


dan tingkat kepentingan.
5. Water Rescue
Water rescue tentunya dilakukan air,kami
berenang di kolam renang angkatan udara di
Juanda.
Belajar
teknik
SAR
dan
menyelamatkan korban di ai
6. SAR
SAR adalah merupakan singkatan dari Search
And Rescue, dengan demikian maksud dan
tujuan dari misi SAR adalah mencari dan
menolong.
Secara spesifik lagi SAR dapat didefinisikan
sebagai pengarahan personal dan fasilitas
yang
tersedia
didalam
memberikan
pertolongan kepada manusia atau sesuatu
yang berharga yang berada dalam keadaan
celaka atau distress dilokasi yang terisolir.
7. Survival
Survival adalah suatu tindakan yang paling
awal yang dilakukan oleh setiap makhluk
yang hidup untuk mempertahankan hidupnya
dari berbagai ancaman, survival adalah
perjuangan agar tetap hidup.

Kita menggunakan
barang-barang yang
berguna untuk survival, seperti lampu,
senter, dll.
8. IMPK
Ketika dialama, tentunya kita harus bisa
menentukan posisi, nah disini kita belajar
menetukan posisi dengan metode resection
dan intersection,. Terus dilanjut dengan
Simulasi langsung dengan menggunakan
peta ITS.

( lagi pada upacara pelepasan ceritanya )

xxx Hari pertama xxx


Perjalanan dimulai
(25 januari 2015)

( masih bisa duduk walaupun nggak punya tiket duduk


Hari pertama, 25 januari 2015 )

Setelah repacking, akhirnya kami istirahat


sebelum berangkat. Pukul 3 pagi kami
bangun dan bersiap-siap menuju stasiun
Gubeng menuju stasiun kesamben, Blitar
menaiki lyn. Tas carrier ditata rapi. Sampai di
stasiun pukul 4.30
buru buru kami
mengantri. Tiket tanpa tempat duduk, tidak
menyiutkan
semangat kami,
ini
baru
permulaan.
Selagi
penumpang
yang

mendapat tempat duduk belum datang,


tempat duduk masih bisa digunakan. Bagasi
penuh dengan tas carrier, dan yang masih
ngantuk melanjutkan tidur. Karena hari libur,
maka kereta penuh dan saling bercanda
tawa, meski baru pertama kali ketemu.

(briefing awal kegiatan)

( kelompok pasai siap siap dulu mau berangkat )

Tas dibawa masing-masing ketika


mendekati tujuan. Setelah sampai di Stasiun
kesamben, satu persatu turun dari kereta.
Sebagian ada yang menuju toilet. menuju
tempat yang dituju dengan naik colt, dan
supirnya sudah menunggu. Satu jam,
perjalanan ditempuh. Hijau pepohonan dan
udara yang panas. Pukul 12 kami sampai di
masjid untuk ganti baju perang, makan dan
sholat. Setelah itu, perjalanan dimulai.
Melewati ladang jagung panjang, terlihat
pantai yang sangat indah.
Melewati sungai, ada yang sepatunya di lepas
dan ada juga yang tetep dipakai, karena
seminggu kedepan bakalan menemui medan
yang sama.
Setelah satu jam berjalan, semua kelompok
berkumpul. Sudaah terlihat keletihan, tapi
ingat ini baru pemanasan, begitu kata kak
Handrew.
kami
di
instruksikan
untuk
resection, untuk menenutukan posisi degan
mengamati kenampakan alam sekitar. Mulai
berakasi dengan douglass. Masing masing
tim berpikir keras, namun iming-iming, yang
sudah tahu lebih dahulu akan berangkat
awal. Akhirnya kelompok demak berangkat
duluan. disusul oleh kelompok Samuddera

Pasai, karena gengsi untuk kompas bokong,


akhirnya teralihat salinngg balapan. Jalan
yang penuh dengan ladang jagung harus hati
hati dan terus waspada.
Ketika turunan, pendamping kelompok kami,
terjungkal
ditanah,
akhirnya
kami
memutuskan untuk istirahat ditempat. Sambil
mengisi air perbekalian sekalian melaporkan
posisi kepada sweeper. Airnya sangat segar,.
Setelah puas, akhirnya kami melanjutkan
perjalanan. Sempat bingung menenutukan
jalur, orientasi dilakukan guna menentukan
titik yang cepat.
Masuk keluar ladang
jagung. Sensasi yang luar biasa, ketika
menentukan jalan. Awan mulai bergerak
turun, langit tidk mampu membwa beban air,
akhirnya hujan membasahi, berhenti untuk
mengamankan
barang-barang
dan
mengamkan HT yang sensitif.
Tanah lembek dan licin, serta curam, akhirnya
kami naik kebagian atas dengan tenaga yang
diperkuat, memang ini tidak mudah bagi
kami, namun kamii erus berusaha naik
dengan memegang akar pohon jagung.
Berteduh dibawah pohon besar, sambil
laporan kepada sweeper. Awalnya kelompok
kami kehilangan jejak, namun.
tik tik tik hujan turun deras.

Jauh diseberang terlihat sweeper, HT diambil


dengan hati-hati, takut basah. Akhirnya,
dengan segenap tenaga, kami memutari
jalan, suara lolongan anjing menyambut
kami. Membuat begidik ngeri.
Tapi kami harus tetap berjalan, agar tidak
terlalu malam, masing-masing kelompok juga
laporan sedanh posisi. Dipersimpangan jalan,
kemompok demak berjalan, akhirya kita
menuju pos selanjutnya secara bersamaasama. Dan kelompok Persia yang sudah
sampai di tujuan, Pantai Jolosutro pun harus
kembali. Kamibermalam di sebuah masjid
penduduk, hujan terlihat reda, barangbarang pun dikeluarkan, sebagian membuat
bivouck dan yang lain, memasak. Hujan
tambah deras, barang-barang dipindahkan
dengan sigap. Malam itupun kami masak
ditemani rintikan hujan.
Kelelahan, sebagian tertidur.
Pada saat evaluasi, semua peserta dan patih
bangun. Evaluasi hari pertama, masalah
komunikasi HT yang seharusnya digunakan,
serta karena keseringan berhenti, jadi
waktunya lebih molor.

( Evaluasi kegitan pada hari ppertama , nbanyak


yang sudah tertidur heheh )

xxx Hari ke-2 xxx


samudra pasai dalam
tragedi
( 26 Januari 2015 )

(Masjid berjasa)

Mentari pagi ini sangat cerah. Langit


biru dan perbukitan hijau bah lukisan alam
yang sangat menawan. Walaupun tubuh ini
menolak untuk bangun tapi kami harus tetap
melanjutkan perjalanan hari ini. Meskipun

kaki sudah mulai terasa pegal-pegal tapi


semangat kami tak pernah padam. Go ormed
hari ketiga Samudera Pasai !
Pagi ini kami disibukkan dengan
aktivitas yang cukup ribet. Banyak yang
harus kami persiapkan. Mulai dari giat
pribadi, menyiapkan sarapan, packing, dan
membersihkan masjid. Dampak dari hujan
deras semalam, Masjid yang awalnya bersih
kini menjadi bah pengungsian, penuh dengan
jemuran. Agar cepat selesai kami membagi
tugas, ada yang memasak, ada yang
membersihkan masjid, ada yang mencuci jas
hujan dan perlengkapan lainnya, dan secara
bergantian kami melakukan giat pribadi. O
iya, pagi ini 3 tim ormeder memasak
bersama-sama, alasannya selain karena
minimnya tempat dan menghemat watu juga
biar semakin terasa kekeluargaannya. Menu
pagi ini yaitu nasi (agak terlalu matang),
sardine, kulupan kangkung, sambal kacang
seingatku.
Ditengah-tengah kami sedang sibuk
memasak, Kak Febrian mengajak kami untuk
senam pagi. Ada yang menarik pada senam
kali ini yaitu gerakan senam ala Kak Jeni,
nama gerakannya di emek emek. Pasti
pada penasaran ya? Dari namanya aja sudah

keren apalagi gerakannya. Setelah selesai


senam kami melanjutkan memasak, setelah
selesai kami berkumpul bersama di teras
masjid dan siap menyantap masakan
bersama-sama.
Setelai semua selesai makan, kami
diberi waktu sampai pukul 08.00 WIB untuk
beres-beres
dan
packing
sebelum
melanjutkan
perjalanan.
Nah,
ketika
ditengah-tengah
kegiatan
packing
ada
tragedi menegangkan yaitu ketika Kak Putri
menarik tongkat milik Kak Alex dan lepas
pernya. Suasana yang tadinya riuh seketika
sunyi saat Kak Alex membentak Kak Putri.
Akhirnya Kak Putri meminta maaf atas
kesalahannya itu, dan Kak Alex dibantu
dengan Kak Abid berusaha memperbaiki dan
syukurlah tongkat itu bisa diperbaiki.
Alhamdulilah. Tak terasa waktu menunjukkan
kurang lebih pukul 08.30 WIB. Tet tot, kami
kena hukuman push up 10 kali dari Kak Lutfi.
Eh, kami dan carier lebih kami tepatnya.
Karena kami push up dengan menggendong
carier, hebat kan?
Nah,
setelah
selesai
melakukan
hukuman, masing-masing tim harus segera
ploting peta dan melaporkan posisi. Jika
sudah melapor dan benar maka akan diberi

tahu koordinat tujuan dan berangkat duluan.


Entah kebetulan atau memang kebetulan,
Samudera Pasai beberapa kali mencoba
melaporkan posisi tapi salah, peta pita juga
salah. Akhirnya kami diberi waktu sampai
pukul 09.00 untuk menyelesaikan plotingan
dan peta pita. Alhasil Samudera Pasai
menjadi tim yang berangkat terakhir, kedua
tim yang lain sudah tidak terlihat dan
nampaknya mereka sudah berjalan jauh.
Kami ditantang oleh Kak Alex, Budal keri
dewe tapi nek iso teko disik dewe, hebat
katanya. Okeee Samudera Pasai akan
buktikan Kak

(Arahan dari Kak Iqbal untuk Samudera Pasai)

Setelah mendapat koordinat tujuan dan


arahan tentang garis tengkorak (batas yang
tidak boleh dilewati) dari Kak Iqbal, dengan
penuh semangat, Samudera Pasai memulai
perjalanan hari kedua. Di hari kedua itu
Samudera Pasai didampingi oleh Kak Abid
dan Kak Elok. Meskipun menjadi tim yang
berangkat terakhir tetapi Samudera Pasai
bertekad penuh untuk menjadi tim pertama
yang nantinya akan sampai mid point
(walaupun khayal rasanya) hahaha.
Langkah kami pagi ini diiringi oleh sinar
matahari yang cukup terik, setelah beberapa
menit berjalan menyusuri jalan beraspal kami
sampai di pinggir Pantai Jolosutro.

(Pantai Jolosutro, pantai pertama Rek...)

Kak Abid menyuruh kami untuk berfoto,


tapi kami memutuskan untuk tidak berfoto
dulu
karena
masih
enggan
untuk
mengeluarkan hp. Kami berjalan menyusuri
pantai dan tak lama kami bertemu Persia
sedang beristirahat dan tiba juga Demak.
Akhirnya
kami
berjalan
bersama-sama
sampai ke sebuah muara sungai yang cukup
lebar, berbatu, dan deras. Dengan berhatihati kami menyeberang bersama-sama.
Ketika sampai di seberang muara, kami
memutuskan untuk berhenti sejenak untuk
melakukan resection dan berfoto. Setelah
dirasa cukup puas dan tampaknya Persia dan
Demak
sudah
tidak
terlihat,
kami
memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.
Setelah beberapa menit berjalan, kami tiba di
sebelah utara tambak, nah ketika itu sweeper
meminta informasi posisi. Persia dan Demak
sudah melaporkan posisi mereka, nampaknya
mereka sudah berjalan menuju atas bukit
cukup jauh. Karena kami merasa baru
berjalan sangat dekat (bayangin, baru sampai
utara tambak persis) akhirnya Kak Abid
mengarahkan untuk jangan laporan dulu
tetapi mencari arah mana yang akan
berjalan. Pada saat itu kami berdiskusi sangat
lama, sampai akhirnya kami memutuskan

untuk berjalan ke arah yang berlawanan


dengan Persia dan Demak karena untuk
menjauhi garis tengkorak.
Setelah
beberapa
langkah
kami
berjalan, ada sebuah sungai kecil. Akhirnya
kami memutuskan untuk potong kompas dan
menyusuri sungai tersebut. Setelah dirasa
susur sungai tidak aman, karena batuan yang
licin dan terjal, kami memilih untuk masuk ke
dalam ladang jagung. Ada jalan bekas petani
dan kami ikuti jalan tersebut. Kami berjalan
menembus ladang jagung tanpa arah, yang
penting
naik
terus
hehe.
Kak
Abid
mengingatkan kami untuk lapor posisi, jadi
kami berusaha mencari tempat yang
memungkinkan untuk melakukan resection.
Setelah ada tempat yang pas, kami resection
sambil beristirahat dan minum minuman
yang manis-manis.
Suegerrrrr. Setelah
mengetahui dimana posisi kami, sebelum
lapor ke sweeper Kak Elok mengecek dulu
dengan GPS, ya hasilnya tidak jauh beda.
Setelah kami melakukan seek you sweeper
2x, kami melanjutkan perjalanan menaiki
bukit ladang jagung yang terjal, menyusuri
jalan air dengan penuh semangat. Walaupun
ketika itu wajah kami perih tergores daun-

daun jagung dan terik matahari membuat


keringat kami menetes deras.
Setelah
kami
bersusah
payah
menembus ladang jagung yang lebat,
akhirnya kami menjumpai jalan setapak.
Horeeeee. Karena tidak memungkinkan untuk
potong kompas dan dirasa lebih aman, kami
memutuskan untuk berjalan menyusuri jalan
setapak tersebut. Setelah lama berjalan
menanjak, kami bertemu dengan sweeper
yaitu Kak Iqbal dan Kak Alex sedang
beristirahat. Kata mereka kami tim pertama
yang melewati jalan ini, hahaha akhirnya
sedikit lega dan tidak percaya juga. Kak Alex
menyuruh kami untuk melakukan resection
dan segera lapor posisi. Segera kami mencari
tempat, tapi sebelumnya kami berfoto-foto
dulu karena saat itu kami sedang berada di
atas bukit dengan pemandangan Samudera
Hindia yang sangat indah.

( Keren kan ya??? )

Setelah puas berfoto dan telah


melakukan resection, kami pun melanjutkan
perjalanan. Ketika kami tiba sebuah pertigaan
kecil, kami bertemu dengan Demak yang
sedang tersesat. Agar tidak disalip oleh
Demak, kami memutuskan untuk berjalan
terus
menyusuri
jalan
setapak
yang
sepertinya memang itu jalan satu-satunya.
Selama perjalanan beberapa kali kami
beristirahat,
mengisi
tenaga
dengan
makanan
dan
minuman
manis-manis.

Ditengah perjalanan yang terik, dengan HT


kami bercanda menggoda Demak dan Pasai
yang posisinya berada di belakang agar tidak
melakukan kompas bokong. Kompas bokong,
belok kanan mandi di laut goda kami.
Seketika sweeper (Kak Iqbal) menyahut
Untuk para Ormeder dilarang mandi di laut.
Hahaha sepertinya Kak Iqbal salah paham.
Ternyata seru sekali berkomunikasi dengan
HT ya. Kak Putri berinisiatif untuk meminta
maaf sekali lagi ke Kak Alex tentang tragedi
tadi pagi. Kata Kak Alex Iyo gakpopo kok,
gak nesu kok. Syukurlah.
Setelah kami berjalan cukup jauh tanpa
menemukan tempat berteduh, akhirnya kami
menemukan tempat yang lumayan untuk
beristirahat
sejenak
yaitu
di
bawah
pepohonan. Ada dua orang bapak ditempat
tersebut, kami mengobrol sebentar dengan
beliau. Sesekali Kak Putri mengecek apakah
Demak sudah terlihat atau belum dan
sepertinya cukup terpisah jauh hehehe.
Karena perjalanan masih cukup jauh
dan waktu semakin mepet, serta keinginan
melihat pantai yang sangat besar, kami
memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.
Baru kurang lebih 15 meter kami berjalan,
Kak Putri bertanya siapakah yang membawa

HT (Nah, tragedi kedua dimulai). Namun


setelah di cek tidak ada satupun anggota
kami
yang
membawa
HT.
Lalu
pertanyaannya, dimana HT nya?. Seketika
semua panik. Kak Putri dan Kak Ghinan
memutuskan untuk kembali ke tempat tadi
kami beristirahat untuk mengecek siapa tahu
tertinggal atau jatuh. Akan tetapi ketika
sampai di tempat tadi, tidak ada satupun
barang yang tertinggal. Bapak-bapak yang
tadi juga masih berada di sana. Bapak itu
bilang kalau tidak ada barang yang
tertinggal, kalaupun ada pasti masih ada di
sini karena semenjak kami pergi tidak ada
satupun orang yang lewat tempat tersebut.
Bapak itu juga bilang bahwa sepertinya Htnya
dibawa mas-mas yang tadi terakhir. Nah,
sepertinya Kak Abid yang terakhir, tapi tadi
pas ditanya Kak Abid bilang tidak tau dan
tidak membawa Htnya.
Akhirnya Kak Putri dan Kak Ghinan kembali
dan bertanya ulang ke Kak Abid, tapi tetap
saja Kak Abid mengaku kalau tidak
membawa. Terusssss? Htnya dimana?? Kak
Putri yakin kalau Htnya tidak mungkin hilang
apalagi jatuh. Karena Kak Putri ingat kalau
tadi Htnya dikasihkan ke Kak Fajar, tapi Kak
Fajar tidak merasa menerima HT dari Kak

Putri. Lagi-lagi tragedi dengan tersangka


utama Kak Putri. Seketika Kak Putri panik dan
cemas. Kak Abid mencoba menenangkan
kami dan menyarankan untuk melanjutkan
perjalanan saja agar cepat sampai di Pantai
Mondangan. (Gimana bisa tenang Kak?????)
Tidak ada pilihan lain, akhirnya kami
melanjutkan perjalanan menuju pantai yang
menjadi mid point hari itu. Ya meski dengan
keadaan hati yang campur aduk tapi
Samudera Pasai tetap solid dan semangat.
Karena waktu sudah menunjukkan Pukul
15.00 WIB, maka pendamping mengambil
alih kendali. Kak Abid dan Kak Elok
memutuskan untuk potong kompas agar kami
cepat sampai di Pantai Mondangan. Akhirnya
kami memilih untuk menuruni sebuah tebing
yang cukup curam dengan bebatuan yang
rawan longsor. Pelan-pelan kami menuruni
tebing itu. Kak Elok mencoba berkomunikasi
dengan Sweeper dan Pioner tapi tidak bisa
tersambung
karena
sepertinya
kami
terhalang bukit sehingga sinyal tidak
memadahi. Setelah kami berhasil turun, kami
menemukan sebuah sungai yang kira-kira
bermuara ke Pantai Mondangan. Maka dari
itu, Kak Abid mengajak kita untuk susur
sungai.

Sekitar Pukul 15.30, akhirnya kami


sampai juga di Pantai Mondangan. Terjawab
sudah tantangan Kak Alex. Meskipun
Samudera Pasai berangkat terakhir, tapi kami
tim pertama yang tiba di Pantai Mondangan.
Horeeeee.

(Tim Pertama yang sampai di Pantai Mondangan


nih..)

Karena
kami
belum
menemukan
dimana Pioneer berada dan masih susah
berkomunikasi, kami tidak menyia-nyiakan
kesempatan langka ini. Jepret sana jepret sini
menikamati pemandangan sore yang indah.
Sayang ini pantai selata jadi, nggak bisa lihat

sunset.
Huhu.
Tapi
gakpapa,
cukup
melegakan
karena
Pantai
Mondangan
memiliki hamparan pasir putih yang sangat
luas dan ombak-ombak yang relatif aman.
Nampak semenanjung yang sangat panjang
dan hijau. Seketika hilang rasa lelah, letih,
lesu, gelisah karena perjalanan dan trageditragedi yang terjadi.

(Senyum asam manis Samudera Pasai....)

(Walaupun perjalanan terasa jauh......)

(tapi kami tetap semangat untuk terus berlari....)

(Untuk sampai.......)

(dan menjadi yang pertama.....)

(melepaskan semua beban dan amarah....)

(dan menggantinya dengan canda tawa


sumringah.)

Setelah
mencoba
berkali-kali
menghubungi Pioneer yaitu Kak Yafi, akhirnya
Kak Elok mendapat informasi bahwa mid
point di ubah, tidak jadi di Pantai Mondangan
tetapi di jembatan. Hal itu dikarenakan waktu
yang tidak memungkinkan. Karena dua tim
lain sudah berada di jembatan, beserta
pioneer dan sweeper, Kak Yafi memutuskan
untuk menjemput kami di pantai. Ya, setelah
kami menunggu cukup lama akhirnya Kak Yafi
tiba dan segera kami berjalan menyusul
Ormeder yang lain. Ternyata perjalanan dari
pantai ke jembatan cukup jauh, dan sedkit
menanjak. Sangat susah mengikuti langkah
Kak Yafi yang berjalan begitu cepat karena
tidak membawa carier.
Sesampainya di jembatan, ternyata
ormeder yang lain sudah bersuka ria bermain
air, ada yang mengisi stok air minum, ada
juga yang mandi. Setelah puas bermain-main
air lalu kami melanjutkan perjalanan, namun
kali ini karena hari sudah mulai gelap kami
berjalan dengan rombongan besar namun
tetap berkelompok. Kami melewati jalan
makadam dengan track yang menanjak
terus.
Sekitar
jam
19.00
WIB
kami
memutuskan untuk beristirahat sebentar
sambil makan snack, setelah dirasa cukup

beristirahat kami melanjutkan perjalanan


menuju Desa Kalitekuk. Lega rasanya ketika
kami sudah mendengar suara sepeda motor,
seperti ada tanda-tanda kehidupan. Setelah
lama berjalan, akhirnya kami tiba di jalan
beraspal. Namun bukan itu tujuan kami
malam itu. kami harus menyusuri jalan
beraspal menuju rumah Ketua RT. Karena
sudah malam dan tidak tahan rasanya ingin
segera melepas lelah, kami berjalan sekuat
tenaga. Sesampainya di rumah Ketua RT kami
mendirikan bivak di kebun jati depan rumah
beliau. Setelah selesai mendirikan bivak,
saatnya
mengisi
tenaga
yang
hilang
seharian, kami menyiapkan makan malam.
Dan setelah semuanya matang kami makan
malam bersama-sama.
Kegiatan terakhir malam hari ini yaitu
evaluasi. Evaluasi di hari kedua ini lebih
antusias dibandingkan dengan evaluasi hari
pertama. Salah satu bahan evaluasi malam
ini yaitu HT milik Samudera Pasai yang entah
dimana. Sebagai hukumannya besok hari ke3 Samudera Pasai harus membawa tali
karmentel. Meskipun awalnya menegangkan,
tapi evaluasi malam ini terasa berbeda. Rasa
kekeluargaan begitu terasa sekali, di akhir
evaluasi ada canda tawa dan senyum bangga

dari Kak Lutfi untuk peserta Ormed karena


sudah jauh lebih baik dibandingkan hari
kemarin. Setelah selesai evaluasi kami pun
segera beristirahat, memulihkan tenaga
untuk besok hari ke-3. Menuju Semi Final
Destination.

xxx HARI KETIGA xxx


IKUTI JEJAKKU DAN NIKMATILAH
( 25 januari 2015 )

( Senam pagi dipimpin oleh kak elok yang


)
Hari ketiga gagah
kami bangun
sekitar pukul

05.00 WIB. Pagi yang sejuk walaupun badan


Terasa sangat lelah karena perjalanan di hari
kedua
yang
sangat
melelahkan
bagi
kelompok kami. Hari ini seperti biasa kami
bergegas manunaikan sholat shubuh dan
bersih diri. Beberapa ada yang sholat di
masjid dekat camp kami, beberapa juga ada
yang sholat disekitar camp dengan memakai
matras sebagai alas untuk sholat.

Setelah sholat dan bersih bersih kami


segera memasak makanan hari ini. Kami
bekerja sama dengan kelompok demak.
Seperti biasa pentolan pada saat masak
adalah kak Jeni, dia ini yang paling semangat
saat masak. Dari kelompok Pasai yang
memasak adalah Kak Ely dan Kak Putry. Menu
kami hari ini adalah sardine, dan telor dengan
ditambahi kering tempe milik kak Fajar.
Namun tiba tiba kak Elok mengajak semua
orang agar bersiap siap untuk melakukan
senam pagi. Kami segera membereskan
masakan
kami
yang
belum
matang
sepenuhnya itu.
Senam pun dimulai, dipimpin oleh kak
Elok yang gagah tapi menawan di depan,
kami melakukan pemanasan sebentar. Lalu
diteruskan dengan dipimpin kak Jeni yang
melakukan senam peregangan yang dinamai
senam diemek - emek. Senam ini cukup
mudah kita hanya mengangkat tangan kita
lurus ke ataske samping dengan keadaan
tangan lurus tidak ditekuk. Sangat terasa
pada bahu dan lengan atas. Terbukti dengan
semua peserta senam yang mengeluh eluh
sakit dan meminta segera mengakiri senam
itu.

( Senam diemek emek ala kak Jeni,

Selanjutnya ampunnn
kami melanjutkan
memasak.
........ )
Jadilah masakan kami nasi sarden telur kering
tempe hehehe dengan ditambahi segelas
energen sereal. Makanan kami nikmati
bersama sama. Makanan ini terasa lebih
enak daripada 2 hari sebelumnya karena
memang nasinya tidak lagi gosong. Makanan
itu pun kami lahap dengan cepat tanpa
bersisa, meluapkan kelelahan kami karena
perjalanan kemarin. Setelah selesai makan
kak Ghinan dan kak Ely bergegas mencuci
tempat makanan sementara yang lain segera
melakukan packing dan segera berangkat.
Setelah semua selesai packing kami
segera bersiap siap berangkat. Tetapi kami
diingatkan
agar
segera
menyelesaikan
ploting perjalanan hari kedua oleh kak Alex

dengan gayanya yang khas. Kami pun


berkumpul dan segera melaporkannya.
Ternyata plotingan kami salah, akhirnya kami
dengan semangat melakukannya lagi dan
alhamdulillah kami dapat restu dari kak Alex
walaupun
tidak
sepenuhnya
benar
plotingannya . Lalu kami dipersilahkan
menunggu sebentar , menunggu patih yang
masih belum siap. Ya kali ini kami jadi
kelompok
pertama
yang
siap
untuk
berangkat alhamdulillah memang.
Akhirnya yang jadi fasil kami adalah
kak Lutfi dan kak Niqma. Kami pun segera
berangkat tak lupa kami diberi amanah
membawa karmentel sebagai imbalan karena
telah menghilangkan HT kami. Jadi hari ini
kami berangkat tanpa HT, ya setidaknya kami
berangkat
pertamalah
hehe.
Akhirnya
disepakati karmentel yang lumayan berat itu
dibawa bergantian yang pertama dibawa oleh
kak Fajar. Hari ini sedikit berbeda karena kita
berjalan denagn mengikuti petunjuk rafia
merah yang ditemui di jalan begitulah kata
para patih.
Kami pun memulai perjalanan, pagi yang
cerah dan sedikit panas. Setelah kami

berjalan beberapa menit bertemulah kami


dengan tanda jejak pertama kami pun belok
kanan ke arah hutan sesuai petunjuk tanda
jejak tersebut. Saat perjalanan kami berusaha
menghibur diri dengan bernyanyi namun
sepertinya sedang kepanasan jadi tidak
semuanya merespon. Akhirnya kami berjalan
dengan ocehan ocehan tanpa irama, setelah
lama kami berjalan kami mulai keluar dari
hutan dan menemui ladang jangung yang
sangat luas. Ladang jagung ini mengingatkan
kami pada pengalaman hari pertama yang
sangat menegangkan. Mulai dari sini kami
lebih berhati hati. Alhamdulillah tidak
ditemukan kesulitan berarti saat membaca
tanda jejak. Yang susah adalah menahan
panas akibat teriknya matahari pada saat itu.
Setelah lama berjalan kami akhirnya
sampai pada checkpoint pertama di senuah
gubuk kecil milik salah satu petani disana
kami beristirahat. Kami diminta menunggu
kelompok yang lainnya. Kami pun segera
melepaskan barang bawaan kami termasuk
kak Fajar yang menaruh karmentelnya.
Alhamdulillah entengnya gak pake karmentel
ucap kak Fajar. Kami pun segera
mengeluarkan snack kami dan minuman

rasa - rasa . Kami juga saling berbagi


dengan para patih kami. Disana kami juga
disambut dengan ramahnya pemilik pondok
tersebut kami sampai kami ditawari air
minumnya. Namun langsung dilarang oleh
kak iqbal karena memang mengambil airnya
susah kasihan ibunya kata kak iqbal. Saat
disana akhirnya kami bertemu juga dengan
kak Alex dan langsung mengingatkan ka mi
untuk segera mencari koordinat dimana kita
istirahat ini. Namun kami lebih memilih untuk
istirahat sebentar.
Tetapi bebrapa dari kami sudah ada
yang tidak sadarkan diri ( tertidur ). Kak
Ghinan dan kak Lutfi yang sudah tertidur
pulas. Bahkan kak Lutfi sampai sampai
ngorok saking pulasnya. Memang gubuk itu
berada di tengah ladang yang luas sehingga
angin sepoi sepoi bertiup dari mana mana.
Sekitar 1 jam kemudian datanglah kelompok
Demak.
Akhirnya
mereka
pun
ikut
beristirahat dengan kami. Meskipun kak
Ghinan tetap tidur sementara kak Putri dan
Kak Ely sedang bermain masin dan sedang
curhat kelihatannya. Tak lama kemudia
kelompok Persia pun datang. Mereka pun ikut

beristirahat di gubuk tadi gubuk tadi seketika


menjadi penuh.
Tak lama itu juga kak Alex memutuskan
agar
kita
segera
berangkat.
Namun
sebelumnya kita harus tahu posisi kita
beristirahat dimana. Akhirnya kita mencoba
melaukan
resection
namun
karena
keadaanya yang memang susah untuk
menentukan posisi akhirnya kelompok kami
menebaknya
saja.
Akhirnya
kami
melaporakannya ke kak Alex dan bisa ditebak
hasilnya salah. Setelah itu kita beranjak pergi
ke belakang bukit dekat gubuk tersebut
mencoba
melakukan
resection
namun
hasilnya juga tidak berhasil menemukannya.
Akhirnya kami menebaknya di lokasi dan
menentukannya koordinar kita. Setelah itu
kita melaporkannya ke kak Alex. Yah
walaupun tidak sepenuhnya benar tetapi
setidaknya kita sudah mendekati losai aslinya
lah.
Akhirnya
kita
ditunjukkan
loasi
sebenarnya oleh kak Alex. Kelompok sampai
alhamdulillah selesai diurutan kedua. Yang
pertama adalah kelompok persia. Saat itu
kelompok Demak udah bernagkat dahulu.
Menurut laporan yang disampaikan kelompok

demak sudah mencapai seberang sungai.


Dan sedang menunggu di dekat mata air.
Setelah menunggu, akhirnya kelompok
kami berangkat, kami segera menuruni bukit
untuk segera sampai ke sungai yang terletak
di belakang gubuk tempat istirahat tadi. Kami
berjalan dibimbing oleh pra patih kami tak
lupa juga karmentel tetap di bawa kelompok
kami tetap dibawa kak fajar. Saat mencari
jalan untuk turun ke sungai pra patih bingun
jalannya dimana akhirnya kak Ghinan diutus
pergi dahulu ke depan untuk mencari jalan
waktu sudah sampai dibawah rombongan
memutuskan untuk bergerak ke kiri namun
terjadi salah paham kak Ghinan bergerak ke
kanan smapai melewati agak naik dan hampir
terhisap lumpur. Akhirnya dia memutuskan
untuk kembali dan alhmadulillah ia berhasil
kembali, walau sempat menghilang untuk
beberapa saat.
Akhirnya sampailah kita pada sungai
disana kelompok persia sudah melewatinya
akhirnya kelompok pasai pun lewat juga.
Sungai ini lumayan dalam sekitar setinggi
dada orang dewasa sekitar 1,5 meter jadi
kami berjalan beriringan untuk melewati

sungai tersebut. Ditambah lagi lumpur


didasar sungai yang lumayan dalam semakin
menyusahkan kami saat jalan. Namun
akhirnya kami sampai juga pada seberang
sungai dengan selamat dan utuh.
Sesampainya di seberang sungai kak
Kisron dari kelompok demak memanjat pohon
kelapa yang ada di dekat sana. Ada sekitar 3
buah kelapa mudah dipanjat oleh kak Kisron.
Kelompok Pasai dan Persia pun menikmati
buah kelapa itu bersama sama. Tanpa
kelompok Demak yang sudah didepan. Saat
menikmati kelapa muda kami menambahkan
jeruk nipis dan ada juga yang menambahkan
jasjus rasa anggur ke dalam air kelapa
mudanya. Akhirnya setelah kelapa mudanya
habis dilahap akhirnya kita melanjutkan
perjalanan untuk ke camp malam ke 3 yaitu
di pantai jonggring. Setelah kita berjalan
tidak lama kemudia kita bertemu dengan
kelompok demak yang sedang beristirahat.
Dekat dengan mata air yang sangat jernih
dan mengalir dengan derasnya. Kami
berhenti sejenak untuk mengisi air minum
kami dan beberapa juga ada yang membasuh
mukanya disana.

Setelah puas bermain air lalu kami


melanjutkan perjalanan tetapi kali ini kami
berjalan dengan rombongan besar namun
tetap berkelompok. Kelompok pasai didepan
lalu selanjutnya kelompok Persia dan lalu
kelompok Demak yang terakhir. Kali ini
Karmentel ganti dibawa oleh kak Ghinan.
Setelah semua siap kami berangkat. Medan
kali ini adlah bukit yang menanjak naik ke
atas dengan kemiringan sekitar 45 derajat.
Namun kelompok kami justru tetap berada
didepan bahkan paling semangat. Kak Ghinan
yang membawa karmentel meskipun awalnya
tertatih tatih akhirnya bisa di posisi paling
depan bersama kak Iqbal.
Dikarenakan jalur yang menanjak dan
cenderung panas membuat rombongan
menjadi sering sekali beristirahat. Setelah
puas beristirahat sambil menikmati snack
yang
kami
bawa.
Kami
melanjutkan
perjalanan menuju ke camp hari ketiga.
Alhamdulillah jalanannya menurun, sehingga
perjalanan terasa lebih mudah.
Seperti yang sebelumnya kelompok
pasai berada di urutan paling depan
walaupun
kami
kebagian
membawa

karmentel hehehe. Sekitar setengah jam


kami pun sampai pada lokasi camp hari ke
tiga yaitu pantai Jonggring Saloka.
Di pantai Jonggring ini ada bekas
pemukiman warga jadi kami masih bisa
memanfaatkannya untuk mengambil air dan
mandi yang ada di sebuah rumah di sana.
Disana juga kami menemui banyak pohon
kelapa yang akhirnya dipanjat oleh kak Arga
dan kak Kisron. Jadilah kami disana berpesta
kelapa muda. Ada sekitar sepuluh buah
kelapa yang kami nikmati disana. Hehe
kenyang kelapa.
Disana kami juga tak bisa bebas dari
tugas kami yaitu menentukan posisi dan
ploting rute perjalanan hari ketiga. Setelah
kami melakukan ploting dengan serius dan
seksama, fokus dan penuh perhatian, lalu
kami laporkan kepada kak Alex. Dan hasilnya
ditolak mentah mentah hasil plotingan kami.
Akhirnya
kami
memutuskan
untuk
mengerjakannya untuk esok hari. Kegiatan
dilanjutkan dengan kegiatan bersih diri
masing masing anggota, namun hanya kak
Ghinan yang tidak mandi seperti anggota
yang lainnya.
Setelah itu kami segera

memasak makanan. Karena saat itu kami


merasa bahwa perjalanan besok lumayan
jauh makanya kami makan sedikit lebih
banyak hari ini. Menu hari ini adalah sardine,
telor, kering tempe, plus ikan asin. Sekitar
jam 8 malam kita makan malam bersama
sama dengan kelompok lain. Menikmati
makan malam dengan di iringi angin malam
di pinggir pantai memberikan sensasi
berbeda, membuat makanan yang kami
makan terasa lebih enak dari sebelumnya.
Tak lama setelah kami makan hujan
pun datang dan akhirnya kami segera
berberes diri dan berteduh di rumah warga di
pantai itu. Hujan terjadi selama lebih kurang
20 menit. Setelah hujan turun kami segera
membangun bivak untuk segera beristirahat.
Setelah semua bivak terpasang akhirnya
kami segera melakukan evaluasi dengan
sebelumnya kami membuat api unggun,
untuk menghangatkan diri. Sesi evaluasipun
dimulai, tidak ada kendala yang berarti dari
para perserta ormed hanya dari kelompok
kami curhat bahwa rasanya membawa
karmentel di saat ormed itu sesuatu hehe.
Dan itu ditanggapi dengan tertawanya semua
orang disana. Kak Lutfi juga menanggapi

bahwa kelompok kami hari ini bertambah


cepat saat perjalanan hingga kak Lutfi
kewalahan mengikuti kelompok kami. Setelah
selesai sesi evaluasi kami segera bergegas
untuk tidur dan akhirnya kamipun semua
terlelap hehehe.

XXX Hari ke Empat XXX


AKHIRNYA SAMPAI JUGA
( 28 JANUARI 2015 )
pada harii ke-4 ini kami sangat
bersemangat tak tahu kenapa, mungkin
karena sudah hari terahir jadinya kita sangat
seneng hehe. dari bangun tidur kami sudah
sangat segar sekali karena pada saat malam
hari kita tertidur pulas dengan terpaan
angina laut.
setelah itu kami langsung saja bersiapsiap memulai perjalanan tanpa makan pagi
terlebih dahulu karena medan yang kami
lewati ini adalah muara sungan yang ketika
siang hari akan naik debit airnya, maka dari
itu kami langsung saja bergegas agar datap
melewati muara itu.
dan kami pun berangkat menuju medan
selanjutnya untuk melewati muara sungai,
sebelum melewati muara sungai ini kita
memutar arah karena jika kita tidak mungkin
melewati secara langsung karena merupakan
tebing batu, setelah kita melewati muara
sungai itu kita lanjut perjalan ke sungai
selanjutnya untuk
menasak dan sarapan
pagi yang kami tunda sesaat.

setelah sarapan pagi kita melanjutkan


perjalanan, dan sewaktu di tengah-tengah
perjalanan kami sedikit mengalami masalah
dengan arah yang kami tuju, sehingga para
kakak-kakak fasil mencarikan jalan keluar
yang bisa dilalui. di awalnya kita menyusuri
sungai, akan tetapi ketika akan melewati
sebuah
bukit
yang
terjal
kita
tidak
menemukan jalan yang telah ditentukan
sewaktu survey sebelumnya. jadi kita putar
balik lagi dan mencari jalan yang sebenarnya,
dan setelah beberapa menit berlalu, kami
pun diberi petunjuk oleh-Nya sehingga kakakkakak fasil menemukan jalan yang bisa kita
lalui.
dan selanjutnya kita mengikuti kakakkakak yang lebih tahu mengenai jalan dan
medan selanjutnya, kami melewati hutan dan
jalan setapak yang hanya bisa dilalui oleh
satu baris orang saja. dan waktu itu hujan
turun sehingga medan yang dilalui sedikit
agak licin apa lagi jika kita berada pada baris
belakang, dan disitu saya merasa sedih,
karena beberapa kali terpeleset waktu jalan,
hingga sampailah di suatu pantai kecil yang
dikelilingi oleh tebing karang yang lumayan
terjal sehingga kami harus melewati bagian
karang yang sedikit kearah laut.

dan disitu saya merasa tertantang


karena pada medan kali ini kita baru
merasakan adrenalin kita serasa membara
karena medan yang kita lalui ini sangat
extreme untuk dilalui ormeder pemula seperti
kami ini, dan medan yang kami hadapi ini
berupa karang di pinggir laut yang bisa
dikatakan dengan tanjung yang amat besar,
sehingga dalam melewatinya kami harus
sangat berhati-hati.
sebelum kami melewati tebing karang
itu kami memakai sarung tangan supaya
pada saat melewatinya tidak ada cidera yang
serius dan menghambat perjalanan kami
para ormeder. kemudian kami memanjat
tebing karang itu dan melewatinya, akan
tetapi setelah itu ada tantangan lagi yang
harus kita lalui, yaitu kita harus melewati
muara sungai dengan panjang sekitar 50-70
meter dengan bantuan tali karmentel ahirnya
kita bisa melewatinya.
kamipun beristirahat sejenak di tepi
sungai yang terlihat seperti pantai yang
tertutupi oleh daratan itu, dan kami pun
bercanda sejenak untuk mengembalikan
semangat
kami
lagi
supaya
dapat
melanjutkan perjalanan itu kembali dengan
kesenang.

setelah dirasa cukup beristirahat, kami


pun melanjutkan perjalanan kembali, kami
pun melewati sebuah hutan yang didana
banyak sekali ditumbuhi pohon rotan, dan
pada saat itu medan yang kami lewati juga
licin karena ketika itu gerimis melanda kita
sehingga air dan kami terus saja melalui
medan sehingga kami sampai pada tepi
pantai, dan disana kita melewati pantai
sepanjang kurang lebih setengah km sebelum
sampai pos terahir.
akan tetapi setelah itu ternyata ada satu
bukit dan satu hamparan pasir lagi yang
harus kita lalui, dan ahirnya kita putuskan
untuk istirahat sejenak, setelah itu kita
melanjutkan untuk mendaki bukit tersebut,
dan kami rasa ini adalah bukit yang paling
tajam tanjakannya, akan tetapi karena kami
sudah
ternawa
ras
aingin
cepat
menyelesaikan ini maka kami dengan mudah
dan semangat yang membara melewati bukit
yang terahir ini, dan setelah beberapa kilo
kami pun tiba pada pos pemberhentian
terahir di pantai ngliyep.

XXX Hari kelima XXX


Waktunya liburan
( 29 Januari 2015 )
Hari ini kita mulai dengan semangat
pagi yang cerah dengan ebergi baru setelah
bisa semalaman tidur nyenyak walapun
sempat diguyur hujan pada malam harinya.
Pagi yang indah kami dibangunkan dengan
deruan ombak yang
saling bertrabakan
membuat suatu irama yang indah. Subuh
kami sudah bangun. Kami mulai dengan
sholat subuh, dan membersihkan diri,
walaupun tidak semua. Hari ini adalah hari
terakhir, jadi bisa dibilang hari yang paling
tepat untuk menikmati suasana pantai di pai
hari. Setelah semua perserta dan patih siap
untuk makan pagi maka kami segera
bergegas untuk senam pagi. Di depan pantai
yang indah disambut deruan ombak yang
begitu mempesona. Senam kali ini sedikit
berbeda dari sebelumnya, terlihat dari wajah
rekan rekan semua. Karena memang inilah
hari terakhir
jadi kami berusaha sebaik
mungkin untuk menimati hari ini.

( senam dulu yuk .....)

Setelah kami selesai senam kami


segera mempersiapkan diri untuk simulisasi
SAR, namun ternyata kegiatan satu ini
tidaklah terlaksana karena memang dari
patih maupun peserta sedang sibuk dengan
kegiatan masing masing. Akhirnya kami pun
menikmati pantai ini dengan benar benar
bebas. Maasih ada 7 jam hingga kita mulai
untuk berangkat melanjutkan perjalanan
untuk sampai ke surabaya. Banyak cara yang
kami lakukan, banyak yang tidur tiduran
hingga sekedar mengambil gambar. Sampai
main bola di tengah pantai. Mataharipun
mulai terik, namun tidak menghalangi niat
kami untuk menikmati hari terakhir ini.

Namun karena memang sama sama sedang


kelelahan maka banyak yang melanjutkan
tidur.
Di saat semua sedang bersenag senang, juru
masak yang dikomandoi oleh kak Alex. Dimana
semua bahan yang tersisa kita kumpulkan
menjadi satu. Dan hasilnya adalah sebuah
hidangan yang nikmat dan beragam mulai dari
makanan
pembuka
sampai
makanan
penutup.mulai dari jeli, hingga nasi goreng,
dengan minum ramuan anti lelah racikan kak
Alex. Terlihat kak jeni sangat menikmatinya,
karena pada saat itu memang kak jeni sedang
sakit.

(saatnya makan besar...)

Makan pun dimulai, diawali dengan jeli


dengan coklat dan susu kental manis putih,
dilanjutkan dengan ubi kukus dengan coklat yang
lezat. Setelah itu kita lanjutkan dengan makanan
utama. Belum berapa detik makanan sudah
hilang tidak bersisia. Terlihat bagaimana mereka
balas dendam terhadap kelelahan di hari
kemarin. Setelah itu dilanjutkan dengan menu
penutup, dengan dibawa secara estafet dalam
sekejap pun kami segera menghabiskannya.
Setelah semua selesai makan, maka tinggal sesi
melamun. Banyak yang setelah selesai makn
mulai fasa pelamunannya.

Setelah makan kami segera mengemas


barang banrang kami, namun tidak ada satupun
dari kami yang melakukannya. Kami malah
menjelajahi
bukti
di
sekitannya.
Maka
rombongan
peserta
dan
patih
bergegas
menjelajah
gunung kombang di tempat itu
biasanya. Di gunung kombang sedang terjadi
kegiatan masyarakat hindu yang melakukan .
Disana baik peserta maupun patih sedang asyik
dengan kegitannya sendiri.
Setelah selasai jalan jalan maka setelah itu
peserta bersiap siap melakukan packing barang.
Muali dari awal sampai akhir. Tepat jam 3 truk
pemjemut belum. Setelah itu lalu kami bergegas
untuknaik truk namun , tidak lupa kita
mengambil foto bareng.
Mulai dari panitia
sampai peserta. Setelah semua anggota naik
truk. Setelah itu kita siap untuk
berada di
rumah. Kembali ke kampus tercinta. Pada saat
perjalanan curam karena kita masih percayalah
kalau memang mampu buat ini.

( waktunya pulang... )

Perjalanan pun dimulai, ternyata setelah saya


amati untuk bergerak ke atas butuh waktu yang
lumayan lama. Naik turun berkelok kelok,
begitulah yang kami rasakan saat berada dia tas
truk untuk pulang ini. Akhirnya setelah kurang
lebih satu setengah jam maka sampailah kami
pada stasiun kepanjen. Namun karena masih
memiliki waktu hingga kereta kami siap untuk
bernagkat. Akhirnya kami segera bergegas untuk
sholat ashar di masjid di dekat stasiun itu.
Sekitar 500 meter dari stasiun, adda sebuah
masjid besar. Disana kami beristirahat. Lalu kami
makan mie ayam di dekat masjd itu, dengan
sebagian berjaga di masjid. Setelah puas
menikmati mie ayam di sana kami segera

bergerak ke masjid kembali. Setelah itu kami


sholat maghrib dan akhirnya kami bergegas
untuk menuju stasiun kembali. Tidak berapa
lama kereta kami datang, akhirnya kami pun
bergegas untuk naik, dan alhamdulillah ali ini
kami mendapat tiket duduk. Sehingga kita bisa
menikmati tidur kami dengan nyenyak hehe.

Awalnya saat di kereta kita saling


berbincang bincang namun seleksi alam
terjadi satu persatu tumbang dalam tidurnya.
Yang tersisa hanyalah kak Alex yang sedang
berbincang dengan kak Ely dan Kak Putri.
Setelah sekitar 3 jam sampailah kami pada
stasiun gubeng. Dengan perasaan kangen
rumah dan kangen ormed lagi kita kembali ke
kampus tercinta ini. Di ITS kami disambut
( foto dulu sebelum pulang )

dengan oleh kak Arda dan beberapa


pembina. Disana kami disuguhi jamuan yang
boleh jadi sangat membantu kami dalam
menyenyakkan tidur kami hehe. Setelah
sedikit berbincang bincang akhirnya kami
lahap semua makanan yang ada.perut terisi
kenyang dan tentunya siap untuk tidur hehe.
Hari terakhir yang penuh cerita hehe. Esok
harinya kami bergegas untuk pulang ke
tempat masing masing.

RUTE PERJALANAN

Xxx tamat xxx

RUTE PERJALANAN
RUTE PERJALANAN

RUTE PERJALANAN

Anda mungkin juga menyukai