Anda di halaman 1dari 5

DESKRIPSI MATERI

PERTEMUAN 9: IMPLEMENTASI STRATEGI DALAM BIDANG


KEBIJAKAN

Mata Kuliah Manajemen Strategi


Dosen Pengampu: Silvia Sari, S.P.,M.Si

PENGANTAR
Tahap implementasi pada dasarnya dalam membuat strategi menjadi
operasional, yaitu suatu tahap di mana perusahaan/organisasi sudah memiliki
tujuan, perencanaan kebijakan, motivasi karyawan, dan alokasi sumber-sumber
sehingga strategi yang telah terformulasi dapat dilaksanakan dalam bentuk
tindakan. Strategi yang jelas dan pendukung yang matang mungkin tidak akan
bermanfaat jika perusahaan gagal melaksanakannya dengan cermat.
Dua point utama dalam hakikat penerapan strategi adalah: 1) perumusan
strategi yang berhasil, tidak menjamin penerapan strategi juga berhasil, 2)
melakukan penerapan strategi selalu lebih sulit dari pada melakukan perumusan
strategi.
Tahapan implementasi strategi sering disebut juga tahapan pelaksanaan
(action)

dari

manajemen

strategik.

Pengimplementasian

strategi

berarti

memobilisasi karyawan dan manajer untuk menerapkan strategi pada pelaksanaan.


Oleh karena implementasi strategi merupakan tahap yang paling sulit, maka
diperlukan disiplin personal, komitmen, dan pengorbanan. Sukses tidaknya
implementasi strategi sangat tergantung pada kemampuan manajer untuk
memotivasi para karyawan, dan kemampuan untuk lebih banyak menggunakan seni
dari pada ilmu.
Dari uraian di atas dapat diringkas bahwa dalam tahapan implementasi
strategi (strategy implementation), meliputi kegiatan penentuan sasaran operasional
tahunan, kebijakan (policy) organisasi/perusahaan, mengalokasikan sumber daya,
dan mengelola konflik perusahan agar strategi yang telah ditetapkan dapat
diimplementasikan.

TUJUAN PERKULIAHAN
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu:

Menjelaskan tentang perbedaan perumusan strategi dan penerapan strategi

Menjelaskan implementasi strategi dalam bidang kebijakan

DESKRIPSI MATERI:
1) Perbedaan perumusan strategi dan penerapan strategi
Formulasi Strategi

Implementasi Strategi

Memfokuskan pada sumber daya yang

Memfokuskan pada sumber daya

akan

yang digunakan selama organisasi

digunakan/

memposisikan

kekuatan sebelum tindakan.

berjalan/

mengelola

kekuatan

selama tindakan.
Memfokuskan pada efektivitas (fokus

Memfokuskan pada efisiensi (fokus

pada tujuan)/ melakukan hal yang

pada

benar

dengan benar

Proses intelektual

Proses operasional

Membutuhkan keterampilan intuitif dan

Membutuhkan

analisis

motivasi dan kepemimpinan yang

proses/cara)melakukan

hal

keterampilan

khusus
Mengkoordinasi

beberapa

individu

dalam organisasi

Mengkoordinasi seluruh individu


dalam organisasi

Kegiatan penentuan sasaran operasional tahunan (annual objective)


merupakan suatu pendelegasian kegiatan kepada semua manajer dalam organisasi.
Tujuan yang masih bersifat luas tersebut perlu diterjemahkan menjadi ukuran
kinerja pada suatu unit/dinas/departemen, grup, tim, individu dalam organisasi.
Sasaran operasional tahunan sebaiknya bersifat:
a. Lebih spesifik dari pada tujuan,
b. Dibatasi waktu,

c. Dapat diukur, dan


d. Dapat dikuantifikasi.
Sasaran tahunan penting bagi organisasi sebab menggambarkan dasar untuk
pengalokasian sumber daya, mekanisme utama untuk evaluasi bagi manajer,
instrumen untuk memonitor perkembangan ke arah pencapaian tujuan jangka
panjang, dan menentukan prioritas setiap dinas dan departemen.

2) Implementasi strategi dalam bidang kebijakan


Perubahan dalam arah strategis perusahaan tidak terjadi secara otomatis.
Dalam kenyataan sehari-hari kebijakan dibutuhkan untuk membuat sebuah strategi
berjalan. Kebijakan memfasilitasi pemecahan masalah yang berulang kali muncul
dan pemandu penerapan strategi. Kebijakan adalah sarana untuk mencapai tujuan
tahunan.
Kegiatan penentuan kebijakan (policy) organisasi/perusahaan merupakan
arahan (guidelines), metode, prosedur, aturan, format, dan praktek administratif
yang ditentukan untuk membantu dan mendorong karyawan ke arah pencapaian
tujuan. Jadi, kebijakan merupakan instrumen untuk pelaksanaan strategi.
Kebijakan menetapkan batas-batas, hambatan, dan limit atas beragam jenis
tindakan administratif yang dapat diambil untuk memberi sanksi dan penghargaan
atas perilaku individu, kebijakan mengklarifikasi apa yang dapat dan tidak dapat
dilakukan dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
Kebijakan memungkinkan baik karyawan maupun manajer mengetahui apa
yang diharapkan dari mereka,sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa strategi
akan mampu dilaksanakan dengan baik. Kebijakan memberikan dasar bagi
pengendalian manajemen, memungkinkan koordinasi antar unit organisasi, dan
menekan waktu yang dihabiskan para manajer dalam pengambilan keputusan.
Kebijakan juga mengklarifikasi pekerjaan apa yang telah dilakukan dan oleh siapa.
Kebijakan mendorong delegasi pengambilan keputusan kepada tingkat manajer
yang tepat dimana persoalan biasanya muncul.
Contoh isu yang membutuhkan kebijakan manajemen

Memberikan tunjangan yang banyak atau terbatas kepada karyawan

Merekrut melalui agen penempatan tenaga kerja, kampus, dan atau


surat kabar

Menetapkan stok persediaan berkeamaan rendah atau tinggi

Membeli, menyewa, atau meminjam peralatan produksi baru dll

Kegunaan kebijakan
Kebijakan mengkomunikasikan pedoman spesifik bagi keputusan.
Mereka dirancang untuk mengendalikan dan memperkuat implementasi
strategi-strategi fungsional dan strategi umum, dan mereka melakukan hal
ini dengan beberapa cara:

Kebijakan menetapkan pengendalian tak langsung atas tindakan


independen dengan secara jelas menyatakan bagaimana sesuatu itu
harus dilakukan saat ini. Dengan membatasi ruang gerak
(discretion), kebijakan sesungguhnya mengendalikan keputusan dan
penyelenggaraan

kegiatan

tanpa

intervensi

langsung

oleh

manajemen puncak.

Kebijakan mendorong cara penanganan yang sama terhadap


kegiatan yang sama. Hal ini memudahkan koordinasi tugas-tugas
pekerjaan dan penanganan yang terpisah atas fungsi yang sama.

Kebijakan memastikan pengambilan keputusan yang lebih cepat

Kebijakan

melembagakan

aspek-aspek

dasar

dari

perilaku

organisasi

Kebijakan

mengurangi

ketidakpastian

dalam

pengambilan

keputusan repetitif (berulang-ulang) dan hari demi hari.

Kebijakan mengatasi penolakan atas strategi yang sudah dipilih oleh


anggota organisasi

Kebijakan memberikan jawaban dimuka, atas masalah-masalah


rutin.

Kebijakan memungkinkan manajer memiliki mekanisme untuk


menghindari keputusan yang tergesa-gesa dalam operasi.

Kebijakan dapat bersifat tertulis dan formal atau tak tertulis dan informal.
Kebijakan tak formal dan tak tertulis biasanya bersangkutan dengan kebutuhan

strategi untuk menjaga kerahasiaan. Manajer dan karyawan seringkali menyukai


keleluasaan yang dijamin oleh kebijakan tak tertulis atau informal. Tetapi kebijakan
demikian dapat mengurangi keberhasilan jangka panjang suatu strategi.
Kebijakan formal dan tertulis setidaknya mempunyai tujuh keunggulan:
1. Mereka menuntut para manajer untuk memikirkan secara seksama makna,
kandungan, dan maksud kebijakan.
2. Mereka mengurangi salah pengertian.
3. Mereka lebih memungkinkan penanganan masalah secara konsisten dan adil.
4. Mereka menjamin penularan kebijakan secara tidak berubah-ubah.
5. Mereka mengkomunikasikan otorisasi atau sanksi kebijakan secara lebih jelas.
6. Memberikan acuan yang mudah dan otoritatif
7. Secara sistematik mereka memperkuat pengendalian tak langsung dan
koordinasi tujuan utama kebijakan di seluruh organisasi.

Sumber :
Fred R. David. 2010. Manajemen Strategi. Salemba Empat
Pearce and Robinson. 1997. Manjemen Strategi (terjemahan). Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai