Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 10:

Adinda Dewi Putri, Hafizh Adhitama, Risyadi Suriapraja


Pendahuluan
Seperti yang telah kita ketahui bahwa kemajuan teknologi semakin pesat, hal ini
membuat organisasi di segala bidang berasumsi bahwa teknologi merupakan sumber daya yang
sangat penting dan tak terelakkan untuk mencapai ultimate goal atau visi dengan menggunakan
kemajuan teknologi tersebut. Oleh karena asumsi ini, hampir seluruh organisasi di dunia ini ingin
berinvestasi di bidang teknologi. Tetapi, Nicholas Carr memiliki asumsi yang berbeda. Di dalam
paper nya yang berjudul IT Doesnt Matter, Nicholas mengemukakan pendapatnya bahwa
teknologi informasi bukan merupakan sesuatu yang sangat krusial. Ia mengatakan bahwa
terdapat beberapa hal lain yang lebih penting dibandingkan dengan teknologi informasi. Paper
yang dibuat oleh Nick memiliki tiga segmen utama, yaitu:
1) Vanishing Advantage
2) The Commoditization of IT
3) From Offense and Defense
Tentu saja setiap argumen seseorang memiliki pihak pendukung (Pro) maupun pihak yang
menentang (Kontra).

Pembahasan
Pada tugas kali ini, kami akan membahas mengenai beberapa argumen yang diungkapkan
oleh pihak penentang (Kontra) terhadap isi dari paper Nicholas Carr. Ada beberapa argumen
yang menentang pendapat Nicholas Carr.
Menurut Steve Lohr dalam paper yang dibuatnya dengan judul Does Nick Carr Matter,
Carr hanya memandang teknologi informasi hanya sebagai komoditas semata, sama seperti
perkembangan telegraf dan elektronik. Menurut Steve, kekuatan penerapan teknologi informasi
dapat meningkatkan produktivitas yang disebabkan oleh penurunan aktivitas komunikasi,
pencarian, dan transaksi dari pengotomatisan seluruh pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh

manusia. Sehingga dengan adanya penerapan teknologi informasi di dalam suatu perusahaan
akan memberikan manfaat yang lebih dibandingkan kerugian yang didapatkan.
Menurut Ward dan Peppard pada tahun 2002, ada tiga sasaran utama dari upaya
penerapan teknologi informasi dalam suatu organisasi, yaitu memperbaiki efisiensi kerja dengan
melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi, meningkatkan keefektifan
manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan, dan
memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah
gaya dan cara berbisnis. Sasaran utama dari penerapan teknologi informasi akan terwujud jika
suatu organisasi menerapkan teknologi informasi dengan benar yaitu sesuai dengan kebutuhan
bisnis organisasi. Jika penerapan teknologi informasi tepat maka investasi teknologi informasi
tidak akan mengeluarkan biaya yang besar dan keuntungan yang didapatkan akan lebih
maksimal. Ada beberapa cara yang dilakukan perusahaan untuk mengoptimalkan teknologi
informasi yaitu, memahami apa yang sebenarnya organisasi butuhkan dari teknologi informasi,
menyiapkan sumber daya manusia yang paham akan pemanfaatkan teknologi informasi secara
efisien di organisasi, menginvestasikan sumber daya yang dimiliki organisasi dengan
meminimalkan input yang akan memaksimalkan output, dan memilih vendor teknologi informasi
yang tepat. Dengan melakukan hal tersebut penerapan teknologi informasi akanoptimal sesuai
dengan fungsinya sehingga keuntungan yang didapatkan lebih besar dibandingkan dengan biaya
yang dikeluarkan. Sehingga jika teknologi informasi tidak digunakan dalam proses bisnis berarti
tiga sasaran utama dalam perusahaan tidak terwujud dengan cepat.
Menurut Jean Mounet (Presiden Syntec dari Prancis) artikel Nicholas Carr merupakan
ancaman dan upaya yang dibuat untuk memberikan penafsiran yang salah tentang teknologi
informasi.Penyanggahan Mounet terhadap artikel Nicholas

Carr tentang pembuktian

pendapatnya yang menganalogikan teknologi informasi dengan produksi tenaga listrik dan kereta
api, menurut Mounet kenyataan yang terjadi pada tahun 1860an pada perusahaan kereta api juga
mengalami overinvestment, artinya bagaimanapun perusahaan tidak mungkin menghindari risiko
deflasi dalam masa pengadopsian teknologi informasi. Saat ini teknologi informasi memberikan
keuntungan yang lebih tinggi dari sekedar yang dibutuhkan untuk bisnis, harga teknologi
informasi dapat terjangkau, sehingga terjangkau untuk semua. Pada saat ini juga vendor
teknologi informasi diposisikan sebagai utilitas, terutama bagi perusahaan dalam layanannya
yang berbasis web yang telah didukung dengan perkembangan internet.

Menurut Nicholas Carr, teknologi informasi bukanlah hal yang utama karena teknologi
informasi dinilai hanya bisa dianggap penting pada saat awal digunakan tetapi setelah digunakan
menjadi bagian dari infrastruktur yang komersial atau dibisniskan. Hal itu muncul bermula dari
ilustrasi perkembangan teknologi seperti perkembangan teknologi informasi dari steam engine
dan rel kereta api pada telegraf dan telepon, kemudian menuju pada generator listrik dan internal
combustion engine. Dalam perkembangannya yang cukup singkat, teknologi tersebut menjadi
bagian dari infrastruktur komersial atau bisnis. Dari hal itu, Carr melanjutkan bahwa dari sebuah
prinsip strategis perusahaan menjadi tidak terlihat, seakan-akan teknologi tersebut bukan sesuatu
yang penting. Pendapat tersebut benar jika dilihat dari sudut pandang tersebut, namun jika dilihat
dari sudut pandang yang berbeda hal itu tidak benar karena teknologi informasi adalah berbeda
dengan teknologi informasi yang disebutkan oleh Carr. Teknologi informasi merupakan sebuah
proses revolusi perkakas, di mana di dalamnya terjadi konvergensi dari beberapa teknologi yang
terpisah, misalnya komputer, bahasa pemrograman, teknologi microchip, telekomunikasi, mobile
phone, dan sebagainya dan prosesnya sampai saat ini masih terus berlangsung. Teknologi yang
disebutkan oleh Carr misalnya rel kereta api dan steam engine merupakan dua buah entitas
tersendiri dalam teknologi di bidang transportasi, bukan merupakan gabungan dari beberapa
teknologi. Sehingga sampai saat ini teknologi informasi adalah sesuatu yang masih penting dan
belum berhenti berkembang dan sebuah bisnis masih harus memantau perkembangan teknologi
informasi karena proses perkembangannya masih berlangsung.
Jurnal Evaluation of Service-Oriented IT Management in Practice oleh Axel Hoschstain,
Rudiger Zarnekow, Walter Brenner (Institute for Information Management, University of St.
Gallen Switzerland) tentang penelitian bagaiman pengembangan teknologi informasi bisa
mendukung service-oriented yang dijalankan oleh perusahaan. Dalam jurnal tersebut terdapat
beberapa keuntungan yang diperoleh apabila sebuah perusahaan menerapkan IT Management
secara baik, yaitu standar efisiensi dapat tercapai, proses bisnis dapat berjalan secara otomatis
dan akan berpengaruh terhadap keefektifan proses bisnis tersebut, selain itu transparansi dari
setiap proses juga akan terlihat melalui sistem dokumentasi dan monitoring. Evaluasi yang dapat
dilakukan agar service oriented IT Management dapat berjalan optimal adalah memperhitungkan
komponen biaya dengan baik. Pendapat Carr yang menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi
informasi adalah sebuah bentuk pemborosan biaya, dalam hal ini Carr belum dapat memberikan

data yang konkrit mengenai hal ini, sedangkan dalam jurnal ini dinyatakan terdapat enam
komponen biaya yang perlu diperhatikan dan nilainya juga tidak kecil, tetapi apabila enam
komponen tersebut dapat diperhitungkan dengan baik makan akan meningkatkan keuntungan
yang signifikan.
Jurnal Strategic Application of Information and Communication Technology for Effective
Service Delivery in Banking Industry oleh Adeosun, O.O., Adeosun, TH, Adetunde I. A.,
Adagundo (2008 International Conference on Computer and Electrical Engineering) tentang
hasil penelitian untuk mengetahui seberapa besar peran yang sudah diambil alih oleh teknologi
informasi terutama di bidang Banking dan ternyata untuk mencapai effective service delivery
dalam industry banking, teknologi informasi memegang peranan terbesar.
Langdon (Does IT Matter? HBR Debate) menyatakan ketidaksetujuannya dengan
kesimpulan akhir yang diambil oleh Carr dengan mengilustrasikan fungsi teknologi informasi
sama dengan fungsi telepon yang tentu saja bisa diakses dan digunakan oleh semua orang. Nilai
tambah ada software dan mechanical system telah ada di dalam teknologi informasi. Bisnis
proses yang terjadi dalam perusahaan dikendalikan secara otomatis. Ia mengambil contoh bahwa
perusahaan di beberapa industri menggunakan ERP dan CRMsoftware untuk membuat proses
bisnis dan aktivitas yang berhubungan dengan customer terjadi secara otomatis. Softwarization
bukan merupakan pekerjaan dengan satu langkah melainkan penggunaannya harus terus menerus
dimonitor. Nilai tambah tersebut terus-menerus ditambahkan dan diupdate ke dalam sistem
(software) agar fungsi software tersebut bisa terus memenuhi harapan perusahaan. Jika teknologi
informasi digunakan sebagai mature infrastruktur maka akan menurunkan unit cost dan kerja IT
bisa terus berlanjut tanpa harus meningkatkan biaya teknologi informasi. Powerfull hardware
ditambah flexiblesoftwareakan menambah nilai lebih dari peruahaan yang didapat melalui
informasi system yang baik.
Artikel tentang Why IT Matter yang ditulis oleh Robert M. Metlcalfe pada 1 Juni 2004,
menurutnya Carr salah menyamakan teknologi informasi saat ini dengan listrik dan kemudian
Carr salah mencirikan listrik statis, dan salah menyatakan akhir dsari sejarah. Menurutya, sejarah
listrik belum berakhir dan teknologi informasi lainnya masih berkembang pesat, dan merupakan
elemen penting dari strategi perushaan. Selain itu, sebagian besar penelitian tentang penggunaan
teknologi informasi yang Carr kutip mempunyai validitas meragukan, seperti yang Carr katakan,

konsistensi menunjukan bahwa pengeluaran untuk teknologi informasi sebagai sebagian kecil
dari pendapatan perusahaan berbanding terbalik dengan kinerja keuangan. Satu studi yang Carr
kutip menyatakan bahwa 25 perusahaan dengan keuntungan ekonomi tertinggi menghabiskan
rata-rata hanya 0,8 persen dari pendapatan untuk teknologi informasi, sementara typical
perusahaan menghabiskan rat-rata 3,7 persen. Hal ini tidak membuktikan kesimpulan Carr.
Sebaliknya ini menunjukkan bahwa perusahaan berinvestasi tepat dalam teknologi informasi
meningkatkan pendapatan jauh lebih cepat daripada perusahaan yang tidak berinvestasi teknologi
informasi. Namun jika perusahaan yang berinvestasi buruk dalam teknologi informasi tidak
dapat meningkatkan pendapatannya dengan cepat, karena pengeluaran teknologi informasi
mereka lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi informasi masih penting di dalam
perusahaan. Jika teknologi informasi tidak dikembangkan maka inovasi tidak akan muncul.
Menurut Robert, sebelum ada argumen dari Carr manajer teknologi informasi sudah mengerti
tentang penggunaan teknologi yan tepat sehingga teknologi informasi tersebut dapat dijalankan
untuk memberikan keuntungan bagi perusahaan, jika tidak digunakan dengan baik manajer
mengetahui risiko dari penggunaan teknologi informasi yang tidak tepat yang didapatkannya
hanya kerugian. Menurut Robert, teknologi informasi masih berkembang dan penting bagi
perusahaan.
Terdapat studi empiris tentang dampak teknologi informasi terhadap kinerja atau
produktivitas, studi ini dilakukan pada perusahaan sektor jasa hingga manufaktur. Penelitian
yang dilakukan oleh Brynjolfsson dan Hitt pada tahun 1994, sumber data dari IDG, Compustat,
Bureau of Economics Analysis (BEA), memiliki temuan bahwa IT membawa dampak pada
peningkatan produktivitas dan menciptakan value bagi customer. Penelitian yang dilakukan oleh
Kwon dan Stoneman pada tahun 1995, sumber data berasal dari UK Based Survey, memiliki
temuan bahwa IT memiliki dampak positif terhadap output dan produktivitas. Penelitian yang
dilakukan oleh Sircar, Tumbow, dan Bordoloi pada tahun 2001, sumber data perusahaan yang
tercantum pada Fortune 500 dan Fortune Service 500, memiliki temuan bahwa investasi pada IT
memiliki hubungan positif dengan sejumlah ukuran kinerja, seperti penjualan, asset, dan ekuitas.
Dari hasil penelitian tersebut bahwa IT memiliki dampak positif terhadap kinerja atau
produktivitas perusahaan.
Kesuksesan Wal-Mart dalam Penggunaan IT

Kesuksesan Wal-Mart dikarenakan caranya menambahkan AIS kepada proses distribusi,


control inventory,komunikasi, pembelian dan management. Perusahan tersebut menggunakan
komputer untuk mengontrol inventori sejak 1974. Tahun 1983, Wal-Mart mulai menggunakan
point of sale scanner yang mengurangi waktu tunggu customer di kasir sekitar 25%-30%. Antara
1985-1987, Wal-Mart memasang jaringan komunikasi satelit terbesar, jaringan Wal-Mart
memperbolehkan komunikasi voice dan data antara kantor pusat, pusat distribusi, supplier dan
toko-tokonya.Melalui penggunaan teknologi sistem informasi, Wal-Mart mengalami peningkatan
produktivitas dan pendapatan dibantu dengan penuruan penggunaan bahan bakar dan penurunan
biaya.

Kesimpulan
Saat ini ITmenjadi salah satu faktor yang dapat membantu perusahaan untuk melakukan
analisis terhadap data-data yang tidak bisa dilakukan secara manual. Dilihat dari segi waktu
dengan mengesampingkan human error pada saat pengoprasiaan atau technical failure dapat
menjadi salah satu tolak ukur efektifitas operasional perusahaan secara umum yang secara
langsung mempengaruhi daya saing (competitive advantages) perusahaan. Untuk dunia bisnis
ITdapat menghubungkan perusahaan dengan customer, perusahaan induk dengan cabang dan
perusahaan dengan supplieryang dapat mengurangi biaya. Sebuah bisnis masih harus memantau
perkembangan IT, karena proses perkembangannya masih berlangsung.

Daftar Pustaka

https://onvalue.wordpress.com/2007/10/09/it-doesn%E2%80%99t-matter/(Diakses pada

hari Sabtu, 14 Febuari 2015 pukul 10.30 WIB).


http://warkop-it.blogspot.com/2012/09/information-technology-it-doesnt-

matter.html(Diakses pada hari Sabtu, 14 Febuari 2015 pukul 11.00 WIB).


http://www.distrodoc.com/3755-review-it-doesnu2019t-matter(Diakses pada hari Sabtu,

14 Febuari 2015 pukul 11.05 WIB).


http://www.academia.edu/6162519/Tugas_MTI_Review_Artike_IT_Doesnt_Matter_by_
Carr(Diakses pada hari Sabtu, 14 Febuari 2015 pukul 10.40 WIB).

http://www.distrodoc.com/5357-tugas-review-u201c-it-doesnu2019t-matter-u201c-by-

nicholas-g-carr(Diakses pada hari Sabtu, 14 Febuari 2015 pukul 10.30 WIB).


http://www.technologyreview.com/featuredstory/402800/why-it-matters/(Diakses

hari Sabtu, 14 Febuari 2015 pukul 17.00 WIB).


Ardiati, Retno. Tinjauan terhadap Dampak Teknologi Informasi dalam Organisasi Bisnis
dan Upaya untuk Merealisasikan Manfaat Positifnya, UniversitasKristen Petra.

pada

Anda mungkin juga menyukai