ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY S AKSEPTOR PRO PEMASANGAN INDOPLANT
DI RB. STIKES YARSI SURABAYA
DISUSUN OLEH
SEPTIN KOMALASARI
250010186
LEMBAR PENGESAHAN
Septin Komalasari
250010186
Mengetahui
Penguji I
Penguji II
Yunik Windarti,SST
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Akseptor adalah peserta program keluarga berencana. (Kamus Kedokteran dr. Hendra T.
Laksman). Akseptor dibagi menjadi :
1. Akseptor aktif adalah akseptor yang saat ini sedang menggunakan kontrasepsi untuk
menjarangkan ataupun menghentikan kehamilan.
2. Akseptor baru adalah akseptor yang baru pertama kali menggunakan kontrasepsi baik
untuk menjarangkan ataupun menghentikan kehamilan.
Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi, alat, atau obat-obatan
(Sinobsis Obstetri Jilid 1.1998)
Kontrasepsi Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang berupa kapsul berisi hormon
progesteron yang dimasukkan di bawah kulit lengan atas bagian dalam.
(www.medicastore.com)
B. PROFIL
1. Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, atau Implanon.
2. Nyaman.
3. Dapat dipakai oleh semua Ibu usia reproduksi.
4. Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan.
5. Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut.
6. Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenorea.
7. Aman dipakai pada masa laktasi
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2. 2006)
C. JENIS
1. Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan
diameter 2,4 cm, yang diisi dengan 36 Levonogestrel kerjanya 5 tahun.
2. Implanon. Terdiri dari satu atang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
3. Jadena dan Indoplant. Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 Levonogestrel dengan
lama kerja 3 tahun.
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2. 2006)
E. EFEKTIFITAS
1. Angka kegagalan Norplant : < 1/100 wanita tiap tahun dalam 5 tahun pertama. Ini lebih
rendah dibandingkan kontrasepsi oral, IUD dan metode barier.
2. Efektifitas Norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun, dan pada tahun ke -6 kira-kira 2,53% akseptor menjadi hamil.
3. Norplant-2 sama efektifnya seperti Norplant, untuk waktu 3 tahun pertama. Semula
diharapkan Norplant-2 juga akan efektif untuk 5 tahun, tetapi ternyata setelah pemakaian
3 tahun terjadi kehamilan dalam jumlah besar yang tidak diduga sebelumya, yaitu sebesar
5-6%. Penyebabnya belum jelas, disangka terjadi penurunan dalam pelepasan
hormonnnya.
(Hartanto, Hanafi, dr. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. 2010)
F. KEUNTUNGAN
1. Daya guna tinggi.
2. Perlindungan jangka panjang sampai 5 tahun.
3. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
4. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
5. Bebas dari pengaruh estrogen.
6. Tidak menganggu kegiatan senggama.
7. Tidak mengganggu ASI.
8. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
9. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
G. KETERBATASAN
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan bercak
spotting, hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorea.
Timbulnya keluhan-keluhan seperti :
Nyeri kepala.
Nyeri payudara.
Perasaan mual.
Pening/pusing kepala.
Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS.
Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan
keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan.
Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi 1,3 per 100.000 perempuan per tahun
H. PERSYARATAN PEMAKAIAN
Yang boleh menggunakan Implant :
1. Usia reproduksi.
2. Telah memiliki anak ataupun yang belum.
3. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan pencegahan kehamilan
4.
5.
6.
7.
8.
9.
jangka panjang.
Menyusui dan mebutuhkan kontrasepsi yang lama.
Pasca persalinan dan tidak mau menyusui bayinya.
Pasca keguguran.
Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi.
Riwayat kehamilan ektopik
Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau anemia
4.
5.
6.
7.
8.
kehamilan.
Nyeri perut bagian bawah yang hebat, kemungkinan terjadi kehamilan ektopik.
Terjadi perdarahan banyak dan lama.
Adanya nanah atau perdarahan atau bekas insersi implan.
Ekspulsi batang implant (Norplant).
Sakit kepala migraine, sakit kepala berulang yang berat, atau penglihatan menjadi kabur.
Penanganan
Pastikan hamil atau tidak, bila tidak hamil, tidak memerlukan
penanganan khusus cukup konseling saja.
Bila klien teteap saja tidak dapat menerima, angkat implant dan
Amenorea
Perdarahan bercak
(spotting) ringan
timbulmnya perdarahan.
Jelaskan bahwa perdarahan ringan sering ditemukan pada tahun
pertama. Bila tidak ada masalah dank lien tidak hamil, tidak
diperlukan tindakan apapun. Bila klien tetap saja mengeluh
masalah perdarahan dan ingin melanjutkan pemakaian implant
dapat diberikan pil kombinasi satu siklus, atau ibuprofen 3 x 800
mg selama 5 hari. Terangkan pada klien bahwa akan terjadi
perdarahan setelah pil kombinasi habis. Bila terjadi perdarahan
lebih banyak dari biasanya berikan 2 tablet dari pil kombinasi
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta. Yayasan
Bina Pustaka Prawirohardjo
Hartanto, Hanafi, dr. 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan
Yudho, Prihartono, dr. 1997. Kapita Selekta Peningkatan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta. Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(www.ilmukeperawatan.com)
(www.medicastore.com)
TINJAUAN KASUS
Tanggal Pengkajian
Tempat
: 27 Januari 2012
Jam
:12.00 WIB
LANGKAH I PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Istri
: Ny S
Umur
: 28 Tahun
Agama
: Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SI
Pekerjaan
: PNS (Guru SD)
Alamat
: Kel. Wonokromo
Rt. 05 Rw. 03
Surabaya
2. Status Perkawinan
Perkawinan Ke : 1
Umur Kawin : 19 Tahun
Lama Kawin : 9 Tahun
Nama Suami
Umur
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: Tn A
: 33 Tahun
: Islam
: Jawa/Indonesia
: SI
: PNS (Guru SMA)
: Kel. Wonokromo
Rt. 05 Rw. 03
Surabaya
Perkawinan Ke : 1
Umur Kawin : 24 Tahun
Lama Kawin : 9 Tahun
3. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin memakai alat kontrasepsi susuk karena tidak ingin hamil dalam
beberapa tahun ke depan.
4. Riwayat Kebidanan
a. Menstruasi
Menarche
Siklus/Lama
Banyaknya
: 12 Tahun
: 28 hari / 7 hari
: hari 1 3 ganti kotex 2 3x/hari
hari 4 7 ganti kotex 2x/hari
Warna/Bau: merah/anyir
Dysmenorhea
: pada hari ke-1 dan ke-2 saat haid
Flour Albus
: sebelum dan sesudah haid, tidak amis dan tidak gatal
HPHT
: 21 Januari 2012
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kawin
ke
Hamil
Persalinan
Anak
Nifas
KB
Ke
Usia
Jenis
Pnlg
Tmpt
Pnylit
9 Bln
Spt B
Bdn
BPS
9 Bln
Spt B
Bdn
BPS
BBL/PB
3000 gr /
49 cm
3100 gr /
50 cm
Sex
Hdp
Mati
Pnylit
ASI
3 Thn
2 Thn
6 Bln
6 Bln
Implan
5. Riwayat KB
Ibu mengatakan setelah melahirkan anak pertamanya Ibu memakai KB susuk selama 3
tahun. Karena sudah habis masa aktif implannya dan Ibu juga ingin hamil lagi, Ibu
kemudian ingin melepas implannya. Setelah melahirkan anak ke-2 Ibu ingin memakai
KB susuk lagi. Selama memakai KB susuk Ibu tidak merasakan keluhan apapun.
6. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami perdarahan abnormal, Ibu tidak menderita
penyakit kandungan misalnya seperti penyakit radang panggul atau tumor dan kanker
pada alat kandungan. Ibu tidak pernah operasi pada alat kandungan dan payudara.
7. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah opname dan operasi. Ibu tidak pernah menderita penyakit
menular (Hepatitis, TBC, HIV/AIDS), menurun (DM, Asma, dan Hipertensi), serta
penyakit menahun (Jantung dan Asma).
8. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga Ibu dan suami tidak ada yang menderita penyakit menular (Hepatitis,
TBC, HIV/AIDS), menurun (DM, Asma, dan Hipertensi), serta penyakit menahun
(Jantung dan Asma).
9. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Makan
: 3x/hari, porsi sedang (nasi, lauk, sayur, kadang-kadang buah-buahan)
Minum
: 7 8 gelas/hari (air putih)
b. Pola Eliminasi
BAB
: 1x/hari (lembek, kuning, tidak ada keluhan)
BAK
: 4 5x/hari (jernih, tidak ada keluhan)
c. Pola Istirahat
Siang
: 1 2 jam/hari (tidur nyenyak, tanpa gangguan)
Malam
: 6 7 jam/hari (tidur nyenyak tanpa gangguan)
d. Pola Aktivitas
Ibu sebagai ibu rumah tangga melakukan kegiatan seperti memasak, mencuci, dan
membersihkan rumah.
e. Pola Personal Hygiene
Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju dan celana dalam 2x/hari, keramas
3x/minggu.
f. Pola Sexual
Ibu mengatakan pada saat melakukan hubungan seksual tidak mengalami keluhan.
10. Riwayat Psikososial dan Spiritual
a. Psikososial
: Suami dan keluarga mendukung ibu sepenuhnya untuk
memamkai alat kontrasepsi guna mengatur jarak kehamilan dan kelahiran. Hubungan
ibu dengan keluarga serta suami baik.
b. Spiritual
: Ibu selalu menjalankan sholat 5 waktu. Dalam agama yang dianut
Ibu tidak ada aturan yang menentang dalam pemakaian kontrasepsi.
11. Riwayat Sosial Budaya
Ibu, suami, dan seluruh keluarganya berasal dari suku Jawa. Tidak ada kepercayaan atau
adat yang menghalangi ataupun yang menghambat ibu saat mengikuti KB IUD.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran
: Composmentis
Postur Tubuh : Tegak
Cara Berjalan : Normal (tidak pincang)
BB/TB
: 60 kg/ 158 cm
b. TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 37 C
Rr : 24x/menit
2. Pemeriksaan Fisik Khusus
a. Inspeksi
Kepala
: Rambut hitam, tidak rontok, kulit kepala bersih
Muka
: Simetris ,tidak pucat, tidak odem
Mata
: Simetris, conjungtiva tidak pucat, sclera tidak kuning, palpebra
Hidung
tidak oedem
: Lubang hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung,
Telinga
Mulut & Gigi
Leher
Ketiak
Dada
Payudara
jugularis
: Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
: Simetris, tidak ada tarikan intercostae
: Simetris, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada benjolan
Abdomen
Genetalia
kelenjar
thyroid,
teraba
Ketiak
Payudara
Abdomen
c. Auskultasi
Dada
d. Perkusi
Reflek patella
: Tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
Kesimpulan
Ny S dengan calon akseptor indoplant dengan k/u ibu baik pro pemasangan.
tidak
Ds
Do
bersih
Palpasi
Payudara :Tidak teraba benjolan massa, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
Kebutuhan
LANGKAH V INTERVENSI
Dx
Tujuan
Kriteria Hasil :
Intervensi
1.
N : 68 100x/menit
Rr : 16 24x/menit
kecemasan pasien.
Lakukan informed consent
R/ Tanda bukti persetujuan tindakan yang dilakukan.
5.
Lakukan persiapan pemasangan implant
R/ Mempermudah pemasangan implan secara benar dan tepat.
6. Lakukan pemasangan implant sesuai prosedur
R/ Mengurangi efek samping dan komplikasi.
7. Lakukan pendokumentasian
R/ Rekam medis dan bukti pertanggung jawaban atas tindakan yang telah dilakukan.
4.
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal
: 27 Januari 2012
Jam
: 12.00 WIB
Dx
Jam
Jam
Kerugian
1. Terjadi perubahan pola haid
2. Jika ingin mencabut implant harus datang ke klinik
3. Tidak melindungi dari IMS (Infeksi Menular Seksual),
HIV/AIDS
4. Membutuhkan pembedahan minor untuk pemasangan dan
pelepasan
Efek samping
1. Perubahan pola haid (amenorea/tidak haid)
2. Perdarahan bercak (spotting)
3. Ekspulsi (keluarnya kapsul implant tanpa disadari)
4. Infeksi pada daerah insersi (kemerahan, nyeri berkepanjangan,
keluar nanah, panas)
5. Penurunan atau peningkatan berat badan
TTV
TD
: 110/80 mmHg
N
: 80x/menit
S : 37 C
Rr
: 24x/menit
Inspeksi
Muka
: Simetris, tidak oedem, tidak pucat
Payudara
Palpasi
Payudara
Abdomen
konsistensi kenyal
:Tidak teraba benjolan massa, tidak ada nyeri tekan
pada ulu hati, tidak teraba pembesaran hepar, tidak
teraba fundus uteri
Jam
Jam
Alat-alat Steril
1. 1 Duk berlubang
2. 1 Ps handscoon
3. Trocart & pendorong
4. Scalpel & bisturimess
5. Pinset anatomi
6. Kapsul implant
Alat-alat Non Steril
1. Bak sampah medis &non medis
2. Larutan klorin 0,5% dalam ember
3. Lidocain 2%
4. Band aid
7. Kasa steril
8. Deppers
9. Spuit dispossible 5 cc
10. Bak Instrumen
11. Mosquito
12. 3 Cucing
6. Bengkok
7. Perlak
8. Spidol
9. Patron
5. Perban, betadhine
Menyiapkan ruangan
Menutup pintu, menutup korden (tirai), mengatur penerangan (lampu
sorot) sehingga dapat melihat serviks dengan jelas.
Menyiapkan pasien
1. Meminta pasien ke kamar mandi untuk mencuci lengan atas dengan
sabun kemudian dibilas sampai bersih lalu biarkan kering sendiri.
2. Memberitahu pasienpada saat pemasangan pasien akan sedikit
merasa nyeri dan sakit serta memberitahu pasien bahwa akan diberi
obat bius pada tempat pemasangan.
3. Memposisikan ibu dan posisi berbaring dengan menekuk lengan
Jam
sabun lalu
8. Desinfeksi lengan yang sudah digambari pola dengan deppres dan betadine
secara melingkar dari dalam ke luar ( 8 13 cm) tegak lurus lalu
memasang duk lubang.
9. Menyuntikkan anastesi lokal dari titik pusat pola secara IC 15 sebanyak
0,3 cc (diaspirasi dulu) hingga mengelembung seperti kulit jeruk lalu
teruskan jarum antara pola 1 & 2 secara SC 45 sebanyak 1 cc (diaspirasi
dulu) lalu masukkan obat sambil jarum ditarik, kemudian mengarahkan dan
memasukkan jarum disamping pola 2 secara SC 45 sebanyak 1 cc
(diaspirasi dulu) lalu memasukkan obat sambil jarum ditarik dan
mengeluarkan jarum. Meletakkan spuit pada bengkok.
10. Menunggu 2 menit lalu uji efek anastesinya dengan menggunakan
musquito pada daerah yang dianestesi.
11. Menjepit deppers dengan menggunakan mosquito (dipegang tangan
terdengar bunyi klik. (ibu jari dan jari telunjuk memgang pangkal
torcart). Kemudian mengeluarkan trocart sampai batas ujung trocart (skala
2),
terpasang sempurna.
13. Memasukkan kembali trokart serta pendorong ke arah pola 2 sampai skala
1 dengan cara dorong-jungkit kulit sampai terasa ada tahanan pada ujung
trocart. Mengeluarkan pendorong dan memasukkan 1 kapsul ke dalam
trokart menggunakan pinset anatomi lalu masukkan kembali pendorong ke
dalam trocart sampai ada tahanan, menarik trocart ke arah pangkal
pendorong dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri
sampai terdengar bunyi klik. (ibu jari dan jari telunjuk memgang pangkal
torcart). Kemudian mengeluarkan trocart sampai batas ujung trocart (skala
2),
terpasang sempurna.
14. Tangan kiri mengambil musquito dengan menjepit deppers, mengeluarkan
trocart, mendepp luka insisi 30 60 detik atau sampai perdarahan
berhenti.
posisi
vertical,
kemudian
mengambil
kassa
dan
sampah-sampah
yang
telah
terkontaminasi,
tentang
tanda-tanda
infeksi
(demam,
5.
6.
7.
8.
Jenis implant
: Indoplant / 2 kapsul
Lama perlindungan : 3 Tahun
Kejadian istimewa
: Tidak ada
Nama terang dan tanda tangan petugas kesehatan yang memasang
implant.
: 25 Januari 2012
Dx
Jam
: Ibu mengatakan merasa lega setelah dipasang susukl tanpa ada hambatan dan
ibu sudah tidak takut hamil lagi.
Ingatkan pasien untuk control 1 minggu lagi atau jika ada keluhan saja
Ingatkan pasien untuk merawa luka sebagai pencegahan infeksi yaitu
pembalut luka tidak boleh terkena air selama 48 jam dan band aid tidak boleh
dilepas 5-7 hari.