Soedjatmoko dikenal sebagai cendekiawan Pelintas Batas pemikirannya sangat
beragam, tema-tema pemikirannya meliputi ilmu, pendidikan, kebudayaan, agama,
sejarah dan pembangunan. 1. Bidang ilmu dan pendidikan : Soedjatmoko menegaskan pentingnya ilmu dan pendidikan diperhatikan untuk kemudian mampu menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas. Yang disebut manusia berkualitas adalah yang memiliki dengan sadar disiplin ilmiah, kritis dan mampu menganalisis serta menyusun teori dengan tetap menjaga kejernihan serta kejujuran dan keberanian ilmiah. Perhatian Soedjatmoko terhadap lembaga pendidikan tidak hanya terbatas pada tingkat perguruan tinggi, tetapi meliputi pendidikan dasar dan menengah, yang dianggapnya sangat berperanan untuk dicermati karena kualitas ilmiah bangsa sebagian penting tergantung dari tanggapan jiwa yang ditanam dan dipupuk pada tingkat dasar dan menengah. 2. Bidang Kebudayaan Pemikiran Soedjatmoko tentang kebudayaan meliputi kedinamisan kebudayaan yang memiliki daya pendorong dan daya penentang perubahannya yang wujud dialektikanya akan menunjukkan vitalitas dan pribadi bangsa serta kebudayaannya. Politik dan ekonomi juga tak bisa dilepaskan dari permasalahan kebudayaan karena keduanya sering menampakan diri dalam wujud budaya dan berpengaruh dalam mengarahkannya. 3. Bidang Agama Pemikiran Soedjatmoko tentang Agama sama seperti perhatiannya terhadap ilmu, pendidikan dan kebudayaan. Agama dipandang berkait erat dengan berbagai persoalan hidup. Bagi Soedjatmoko, Agama bertanggungjawab terhapa efek perkembangan ilmu dan teknologi yang tidak selalu positif bahkan sering membawa malapetaka bagi manusia. Soedjamoko sangat yakin bahwa pendidikan agama akan dapat menumbuhkan fungsi iman yang perwujudannya dalam bentuk amal. Inilah yang pada gilirannya nanti mendorong untuk ikut terjun dan berperan sangat penting dalam pembangunan bangsa. 4. Bidang Pembangunan Dalam bidang Pembangunan, Soedjatmoko memaparkan bahwa pembangunan bangsa bukan semata ekonomi, tetapi integral di segala bidang. Titik sentralnya tentang hal ini adalah manusia dan daya kreatifnya dalam usaha pembangunan. Prosesi dan tujuan akhir dari pembangunan haruslah kebahagiaan dan kebebasan manusia serta hak pribadinya, tidak hanya sekedar sisi material semata-mata.