Balantidium Coli
Balantidium Coli
dan mamalia lainnya. Hal ini tidak mudah menular dari satu spesies
dari host ke yang lain karena membutuhkan suatu periode waktu
tertentu untuk menyesuaikan diri dengan flora simbiosis dari host baru.
Setelah itu telah disesuaikan untuk suatu spesies host, protozoa dapat
menjadi patogen yang serius, khususnya pada manusia.
Diagnosis dari Balantidiasis bisa menjadi proses rumit, sebagian karena gejala
terkait mungkin atau tidak hadir. Namun, dari diagnosa Balantidiasis dapat
dipertimbangkan bila pasien diare telah digabungkan dengan kemungkinan
sejarah sekarang terpapar amebiasis melalui perjalanan, kontak dengan orang
terinfeksi, atau anal intercourse. Selain itu, dari diagnosa Balantidiasis dapat
dibuat oleh pemeriksaan mikroskopis dari sampel kotoran atau jaringan.
Secara klinik balantidiasis dapat dikacaukan dengan disentri lain dan
demam usus. Diagnosis tergantung pada berhasilnya menemukan
trofozoit dalam tinja encer dan lebih jarang tergantung pada
penemuan kista dalam tinja padat, dan tinja harus diperiksa beberapa
kali, karena pengeluaran parasit dari badan manusia berbeda-beda.
Pada penderita dengan infeksi di daerah sigmoid-rectum, pemakaian
sigmoidiskop berguna untuk mendapatkan bahan pemeriksaan.
Diagnosis laboratorium dapat ditentukan dengan pemeriksaan tinja
untuk menemukan bentuk kista atau tropozoit Balantidium coli.
A. Cara Pencegahan :
1)
2)
Beri penyuluhan dan bimbingan kepada penjamah makanan
melalui instansi kesehatan.
3)
Pembuangan kotoran pada jamban yang memenuhi persyaratan
sanitasi.
4)
5)
Lindungi tempat penampungan/sumber air untuk masyarakat
dari kontaminasi kotoran babi. Filter pasir/tanah dapat menyaring
semua kista, klorinasi air dengan cara yang biasanya dilakukan tidak
menghancurkan kista. Air dalam jumlah sedikit untuk diminum lebih
baik dimasak.
1).
Laporan kepada instansi kesehatan setempat : laporan resmi
tidak diperlukan, Kelas 5 (lihat tentang pelaporan penyakit menular).
2).
3).
4).
5).
6).
Investigasi kontak dan sumber infeksi : pemeriksaan mikroskopis
tinja dari anggota rumah tangga dan kontak yang dicurigai. Lakukan
investigasi terhadap mereka yang kontak dengan babi; bila perlu
berikan tetrasiklin pada babi yang terinfeksi.
7).
Pengobatan spesifik: Tetrasiklin dapat menghilangkan infeksi;
pengobatan dengan metronidazole (Flagyl) juga efektif .
Obat-obatan yang sering digunakan adalah dari golongan
diiodohidroksikinolin (diiodokin), sediaan arsen (karbarson)dan
oksitetrasiklin
Pada balantidiasis, pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan
dengan cara : 1. memperbaiki dan menjaga kebersihan pribadi. 2.
merawat atau menjaga kesehatan 3. mengawasi atau memantau
pengurusan kotoran babi, seperti bagaimana cara pembuangannya.
Beberapa pengamanan khusus meliputi:
Dapus dr http://edpurcool.blogspot.co.id/2012/12/balantidum-colitugas-prostista.html