Anda di halaman 1dari 10

Jenis-Jenis Refrigeran

JENIS-JENIS REFRIGERAN (BAHAN PENDINGIN)

Proses pendinginan (refrigerasi) merupakan proses pemindahan energi panas


yang terkandung di dalam suatu ruangan. Untuk keperluan pemindahan energi
panas ruangan tersebut dibutuhkan suatu fluida penukar kalor yang
disebutRefrigeran. Persyaratan yang harus dimiliki oleh suatu refrigeran antara lain
adalah :

Titik penguapan yang rendah

Kestabilan tekanan

Panas laten yang tinggi

Mudah mengembun pada suhu ruang

Mudah bercampur dengan oli pelumas

Tidak korosif

Tidak mudah terbakar

Tidak beracun
CFC (Cloro fluoro Carbon) adalah Jenis refrigeran yang paling terkenal ,
akibat yang ditimbulkan oleh jenis ini adalah merusak lapisan ozon dan berkontribusi
tinggi terhadap efek pemanasan global. Sehingga jenis ini dihapuskan dan sebagai
gantinya adalah HCFC-22, HFC-134a dan HC-600a.
Menurut sifat penyerapan dan ekspansi panas, maka refrigeran dapat dibagi
menjadi 2 klasifikasi yaitu :
Kelas 1 :
Adalah refrigeran yang dapat memberikan efek pendinginan dengan
menyerap panas laten dari substansi yang didinginkan. Yang termasuk dalam
klasifikasi ini adalah Sulfur Dioksida, Metil Klorida, Ethil Klorida, Amonia, Carbon
Dioksida, Isobutan, CFC-11, CFC-12, CFC-13, CFC-21, HCFC-22, CFC-113, CFC114, CFC-115 dan HCFC-502.
Kelas 2 :
Adalah refrigeran yang hanya dapat menyerap panas sensibel dari substansi
yang didinginkannya. Yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah Udara, Cairan
kalsium klorida, Cairan sodium klorida dan Alkohol.
Jenis-jenis refriferan (bahan pendingin) adalah sebagai berikut :
1. Refrigeran-11 (R-11)
Merupakan CCL3 F (Trichloro Monofluoro Methane) yang mempunyai
karakteristik antara lain sebagai berikut :

Titik didihnya adalah 23,8oC atau 74,9 F pada 1 atmosfer

Tekanan penguapannya adalah 24 inch Hg vakum pada (-15)C

Tekanan kondensasinya 3,5 psig pada 30C. Kalor laten uap 73, 8 Btu/lb
pada titik didih

Sangat stabil, tidak dapat beracun, tidak dapat korosif, tidak dapat terbakar
dan tak mudah meledak,

Merupakan isolator yang baik karena mempunyai kekuatan dielektrik yang


besar. Maka R - 11 sering digunakan untuk membersihkan bagian dalam dan sistem
lemari es atau air conditioning unit yang motornya terbakar.

Dapat melarutkan karet alam, tetapi tidak dapat bereaksi dengan karet
sintesis.
2. Refrigeran-12 (R-12)

Merupakan CCL2 F2 (Dichloro Diflurio Methane) yang sangat populer dan banyak
Karakteristiknya antara lain sebagai berikut :
Titik didih - 29,8C pada tekanan 1 atmosfir
Tekanan penguapan 11,8 psig pada 15C
Tekanan kondensasi 93,3 psig pada 30C.
Sangat aman karena tidak dapat korosif, tidak dapat beracun, tidak dapat
terbakar atau meledak dalam bentuk cair maupun dalam bentuk gas.
Tidak berwarna, bahkan transparan dan tidak dapat berbau.
Stabil pada suhu kerja rendah maupun pada suhu kerja tinggi.
Tidak dapat melarutkan air, tetapi dapat melarutkan hydrocarbon, alkohol, ether,
ester, dan ketone.
Merusak karet alam tetapi tidak dapat bereaksi dengan karet sintesis.
Mempunyai kekuatan dielektrik yang besar.
Dapat bercampur dengan minyak pelumas dalam semua keadaan.
Jika bercampur dengan air pada suhu tinggi dapat membentuk asam halogen
sehingga akan menjadi korosif.
Pemakaian yang sangat luas adalah untuk lemani es, frezer, ice cream
cabinet, water coller, refrigerasi dan air oinditioning yang besar. R - 12 mempunyai
beberapa keunggulan dibanding dengant R -22 yaitu:
Tekanan kerja dan suhu kerja lebih rendarh
Lebih bercampur dengan minyak pelumas dalam semua keadaan
Harga lebih murah.
3. Refrigeran-13 (R-13)
Merupkan CCL F3 (Chloro Friflaoro Methane) yang dapat dipakai untuk
menggantikan R - 22 atau R - 500 pada pemakaian suhu yang rendah dan
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Mempunyai titik - 18,4F pada 1 atmosfir
Tekanan penguapan 117,1 psi pada - 15C.
Tekanan kondensasi 546,6 psig pada 28,9C
Kalor laten uap 63,85 Btu/lb pada titik didih
Tidak dapat bercampur dengan minyak pelumas
Suhu kritis 28,8C pada 1 atm
4. Refrigeran -22 (R-22)
Merupakan CHCl F2 (Chloro DiFluoro Methane) yang sangat populer, karena
banyak dipakai untuk air conditioning ukuran kecil dan sedang. Adapun sifat-sifat
utama dari R- 22 adalah :
Titik didih pada tekanan atmosfir -40, 8C
Tekanan penguapan pada - 15C ada 28,3 psi
Tekanan kondensasi pada 30C adalab 158,2 psig.
Kalor laten uap 100, 6 Btu/lb pada titik didih
Mempunyai kekuatan dielektrik yang besar
Tidak korosif terhadap logam seperti besi, tembaga, aluminium, kuningan, baja dan
lain-lain.
Dapat bercampur dengan minyak pelumas pada tekanan rendah terutama di
evaporator.
dipakai untuk mesin pendingin domestik.

Mempunyai kemampuan menyerap air sebesar tiga kali Iebih besar dari R -12.
Tidak beracun, tidak berbau dan mudah dideteksi.
5. Refrigeran-40 (R-40)
Merupakan CH3 Cl (MethyI Chlorida) yang mempunyai sifat-sifat
(karakteristik) sebagai berikut :
Titik didih pada tekanan 1 atmosfir - 23,7C
Tekanan penguapan pada - 15C adalah 6,5 psig
Tekanan kondensor pada 30C adalah 80 psig
Kalor laten uap 180,6 Btu/lb pada titik didih
Tidak beracun
Dapat terbakar dan meledak bila bercampur dengan udara pada konsentrasi 8-17 %
dan volume.
Dapat memabukkan orang pada konsentrasi (kadar) yang tinggi.
Korosif terhadap logam ferro dan non ferro terutama untuk aluminium, seng dan
Magnesium.
Korosif terhadap karet alam dan sintesis.
Dapat membentuk asam hydroclorik yang lemah bila bercampur dengan air.
Dapat bercampur dengan minyak pelumas.
Oleh karena R - 40 banyak mengandung kelemahan, maka refrigeran ini
sudah jarang dipakai dan banyak diganti dengan bahan pendingin golongan
fluokarbon.
6. Refrigeran-113 (R-113)
Merupakan C2Cl3F3 (Trichloro Trifluoro Ethane) yang menpunyai sifat-sifat
(karakteristik) sebagai berikut :
Titik didih pada tekanan 1 atmosfir 47,6C
Tekanan penguapan pada -15C adalah 27,9 inch Hg
Tekanan kondensasi pada 30C adalah 13,9 inch Hg
Kalor laten uap 63,12 Btu/Ib pada titik didih
Mempunyai kekuatan dielektrik yang besar
Mempunyai struktur yang sangat stabil
7. Refrigeran-114 (R-114)
Merupakan C2Cl2F4 F (Dichloro Tetrafluora Ethane). Bila R - 114 dicampur
dengan R - 12 dapat digunakan dalam bidang kosmetik tanpa memberi efek
sampingan pada kulit. Sifat-sifat da R - 114 adalah sebagai berikut :
Titik didih pada tekanan 1 atmosfir 3, 8C
Tekanan pengembunan pada -15C adalah 16,2 inch Hg
Tekanan pengembunan pada 30C adalah 21,6 psig
Kalor laten uap 59 Btu/lb pada titik didih
Tidak berwarna
Tidak dapat meledak
Tidak korosif walaupun berhubungan dengan air
Tidak berbau
Strukturnya sangat stabil
Dapat bercampur dengan minyak pelumas kompressor pada tekanan tinggi, tetapi
tidak bercampur pada tekanan rendah terutama di evaporator

8. Refrigeran-134a (R-134a)
Merupakan Ch2 FC F3 (Ethene Tetrafluoro) yang mempunyai sifat-sifat
(karakteristik) sebagai berikut :
Titik didih pada tekanan 1 atmosfir - 26,1C
Suhu kritis 101C
Tekanan kritis 4060 Kpa
Tekanan penguapan pada 25C adalah 668 Kpa.
Tidak korosif
Tidak berbau
Tidak dapat terbakar dan tak dapat meledak
Struktur kimianya stabil
Tidak beracun
Mempunyai kekuatan dielektrik yang besar
Dapat bercampur dengan minyak pelumas.
Tidak dapat merusak ozon
9. Refrigeran-500 (R-500)
Merupakan Ccl2F2 dan CH3CHF2 (Azeatrope). Dilihat dan rumus kimianya
bahwa R - 500 adatah refrigeran campuran, yaitu campuran dari 73,8% dari R - 12
dan 26,2% dari R - 152A. Sifat-sifat dan R - 500 adalah sebagai berikut :
Titik didih pada 1 atmosfir - 33,5C
Tekanan penguapan pada - 15C adalah 16,4 psig
Tekanan pengembunan pada 30C adalah 112,9 psig
Kalor laten uap 88,5 Btu/Ib pada titik didih
Tidak dapat terbakar
Tidak beracun
Susunan strukturnya stabil
Dapat bercampur dengan minyak kompresor dengan baik
Mempunyai kemampuan daya serap air yang besar
10. Refrigeran-502 (R-502)
Merupakan CHCIF2 dan CClF2 CF3, kalau dilihat dari rumus kimianya bahwa
R - 502 adalah refrigeran campuran, yaitu campuran dari 51,2% R - 115 dari 48,8%
R - 22. Sifat-sifat R - 502 adalah sebagai berikut :
Titik didih pada 1 atmosfir - 45,4C
Tekanan penguapan pada - 15C adalah 35,9 psig
Tekanan kondensasi pada - 30C adalah 176,6 psig
Kalor laten uap 76.46 Btu/lb pada titik didih
Tidak korosif terhadap logam
Tidak beracun
Tidak berwarna
Tidak dapat terbakar
Pada temperatur 18C dapat menyerap air 15 kali lebih banyak dari R- 12 yaitu 12
ppm (part permillion) dan cukup berat.
11. Refrigeran-503 (R-503)

Merupakan CHF3 dan CCIF3. Dari rumus tersebut terlihat bahwa R - 503
adalah refrigeran campuran, yaitu campuran dan 59,9% R-13 dan 40,1% R -23.
Sifat-sifat dari R - 503 ialah :
Titik didih pada 1 atmosfir - 88,7C
Tekanan penguapan pada - 15C adalah 249,3 psig
Suhu knitis 19,5C dan tekanan knitis 592,3 psig
Kalor laten uap 77,15 Btu/Ib pada titik didih
Tidak mudah terbakar
Pada suhu rendah menyerap air
Pada suhu rendah tidak dapat bercampur dengan bahan pelumas
12. Refrigeran-504 (R-504)
Merupakan CH2 F2 dan CF3 CCIF2. Dilihat dan rumus kimianya, R - 504 juga
merupakan refrigeran campuran, yaitu 48,3 persen R - 32 dan 51,7 persen R 115. Sifat-sifat dan R - 504 antara lain:
Titik didih pada 1 atmosfir -57C
Tekanan penguapan pada - 15C adalah 85,93 psig
Tekanan kritis 690 psig
Pada tekanan rendah sulit bercampur dengan pelumas
13. Refrigeran-717 (R-717)
Karakteristiknya sebagai berikut :
Titik didih pada 1 atmosfir - 33
Tekanan penguapan pada - 15C adalah 19.6 psig
Tekanan kondensasi pada 30C adalah 154,5 psig
Kalor laten uap 5893 Btu/Ib pada titik didih kalor laten ini paling besar dari pada
bahan pendingin lainnya
Efisiensinya tinggi
Tidak dapat korosif terhadap logam jika tidak dapat bercampur
Mudah terbakar dan meledak
Sangat beracun
Mudah bercampur dengan udara
Apabila bercampur dengan air akan korosif terhadap logam non - ferro, terutama
dengan tembaga, kuningan, seng dan timah
Kekuatan dielektriknya rendah
Tidak dapat larut dengan minyak pelumas kompresor
Mudah larut dalam air.
14. Refrigeran-744 (R-744)
Merupakan CO2 (Carbon Dioxide). Adapun sifat-sifat dari refrigeran ini ialah :
Titik didih pada 1 atmosfir - 79C
Tekanan penguapan pada - 15C adalah 317,5 psig
Tekanan kondensasi pada 30C adalah 1031 psig
Kalor laten uap 116 Btu/lb pada titik didh
Suhu kritis 31C
Tidak dapat korosif
Tidak dapat terbakar atau meledak
Tidak berbau

Tidak beracun
Tidak dapat bercampur dengan minyak pelumas
Kebocoran dapat dicari dengan air sabun
15. Refrigeran-764 (R-764)
Merupakan S02 (sulfur Dioxide). Adapun sifat-sifat dari R - 764 ialah :
Titik didih pada 1 atmosfir - 10C
Tekanan penguapan pada - 15C adalah 51,8 psig
Kalor laten uap 172,3 Stu/Ib pada - 15C
Sangat beracun
Tidak berwarna
Tidak terbakar dan tidak meledak
Tidak korosif terhadap logam-logam bila dalam keadaan murni
Tidak dapat bercampur dengan minyak pelumas, R - 764 lebih berat dan minyak
pelumas
Baunya sangat pedas dan tajam
Bila kena cairan ammonia, akan mengeluarkan asap tebal putih. Maka untuk
mencari kebocoran R - 764 dapat menggunakan kain lap yang dicelupkan dengan
cairan ammonia.
Disamping jenis-jenis refrigeran yang d diatas masih ada refrigeran yang lain,
walaupun jarang digunakan. Adapun jenis refrigeran yang belum dijelaskan antara
lain:
a.R-23 (CHF3)
b.R-31 (CH2C/F)
c.R-32 (CH2F2)
d.R-115 (CCIF2CF3)
e.R-152A (CH3CHF2)
f.R-160 (C2H5Cl)
g.R-170 (C2H6)
h.R-290 (C3H8)
I.R-600 (C4H10)
j. R-611(C2H4O2)
k.R-702 (H)
I. R-704 (He)
m.R-720 (Ne)
n.R-728 (N)
o.R-729 (H2O)
p.R-732 (0)
q.R-740 (Ar)
r. R-1130 (C2H2 Cl2)
Saat ini telah ditemukan beberapa refrigeran yang dapat digunakan sebagai
pengganti CFC. Refrigeran alternatif tersebut berasal dari keluarga HFC (hidro fluoro
karbon) dan HC (hidro karbon) serta Carbon Dioksida, juga HCFC-22 atau R-22.
Lebih jelasnya tentang jenis dan penggunaan refrigeran dapat dilihat pada
tabel 1 berikut ini :

*)klik gambar tabel untuk memperbesar dimensi tabel


sedangkan warna tabung dari masing-masing jenis refrigeran dapat dilihat pada
tabel 2 berikut ini.
Tabel 4.2 Warna tabung type bahan pendingin

sebagai contoh di bawah ini ditampilkan warna tabung untuk jenis refrigeran-22 (R22) seperti terlihat pada gambar :

1.

Gambar 1. Warna tabung refigeran-22 (R-22)


Refrigerant fluorocarbon terhidrogenasi (HFC)

HFC merupakan refrigeran baru sebagai alternatif untuk menggantikan posisi freon. Hal
ini disebabkan karena refrigeran freon mengandung zat chlor (Cl) yang dapat merusak
lapisan ozon. Sedangkan HFC terdiri dari atom-atom hidrogen, fluorine dan karbon
tanpa adanya zat chlor (Cl).
Macam-macam HFC dan pemakaiannya :

HFC 125 (CHF2CF3)

Sebagai pengganti freon115 / R115 untuk pendingin air.

HFC 134a (CH3CH2F)

Merupakan alternatif pengganti freon-12 / R-12. tidak mudah meledak dan tingkat
kandungan racun rendah, digunakan untuk pengkondisian udara, lemari es dan
pendingin air.

HFC 152a (CH3CHF2)

Sebagai pengganti freon-12 / R-12 digunakan untuk penyegaran udara, pendingin air.
2.

Freon atau Cloro Fluoro Carbon (CFC)

Freon merupakan refrigeran yang paling banyak digunakan dalam sistem pendingin.
Bahan dasarnya ethane dan methane yang berisi fluor dan chlor dalam komposisinya.

Karena mengandung unsur chlor refrigeran jenis ini mempunyai dampak penipisan ozon
dimana akan berpengaruh negatif terhadap kehidupan makhluk hidup di bumi. Selain itu,
juga berdampak negatif terhadap iklim, yaitu meningkatkan suhu rata-rata dan
perubahan iklim global serta pencemaran udara.
Spesifikasi freon yang biasa digunakan dalam pendinginan :
Nama Rumus- Kimia- Titik Didih (C)

Freon 11 CCl3F 23,8 (C)

Freon 12 CCl3F2 29,8 (C)

Freon 13 CClF3 81,4 (C)

Freon 21 CHCL2F 8,9 (C)

Freon 22 CHClF2 40,8 (C)

3.

Terhidrogenasi klorofluorokarbon refrigeran (HCFC)

Terdiri dari hidrogen, klorin, fluorin, dan karbon. Refrigeran ini mengandung jumlah
minimal klorin, yg tidak merusak lingkungan karena berbeda dari refrigeran lain.
4.

Carbon Dioksida (CO2)

Senyawa ini tidak berwarna, tidak berbau dan lebih berat dari udara. Titik didihnya
-78,5C, berat jenisnya 1,56 dan hanya dapat beroperasi pada tekanan tinggi sehingga
pemakaiannya terbatas dan biasanya dipakai pada proses refrigerasi dengan tekanan
per ton yang besar.
5.

Azetropes

Merupakan campuran dari beberapa refrigeran yang mempunyai sifat berbeda. Jenis
yang banyak dipakai :

Correne-7
Yang terdiri dari campuran 73,8 % freon-12 dan 26,2% genetron 100.
Refrigeran-502
Merupakan campuran dari 98,8 % freon-12 dan 51,2 % freon-115

6.

Methil Clorida (CH3Cl)

Berupa cairan tidak berwarna dan tidak berbau merangsang. Titik didihnya 23,7 0F.
7.

Uap Air

Refrigeran ini paling murah dan paling aman. Pemakaiannya terbatas untuk pendingin
suhu tinggi karena mempunyai titik beku yang tinggi, yaitu 0C. pemakaian utamanya
untuk comfort air cionditioning dan water cooling.

8.

Hidrocarbon

Dipakai pada industri karena harganya murah. Jenisnya butana, iso butana, propana,
propylana, etana dan etylana. Semuanya mudah terbakar dan meledak.
Berikut ini macam-macam nama kimia dari hidrokarbon :
Ketentuan penomoran+ Nama kimia Rumus kimia

50 Metana CH4

170 Etana C2H6

290 Propana C3H8

9.

Amonia (NH3)

Amonia ini digunakan secara luas pada mesin refrigerasi industri atau refrigerasi
kapasitas besar. Titik didihnya kurang lebih 33C. zat ini mempunyai karakteristik bau
meskipun pada konsentrasi kecil di udara. Tidak dapat terbakar, tetapi meledak jika
bereaksi dengan udara dengan prosentase 13,28 %. Oleh karena itu efek korosi
amonia, tembaga atau campuran tembaga tidak boleh digunakan pada mesin dengan
refrigeran ammonia
10. Larutan Garam (brine)
Larutan garam (brine) juga digunakan untuk refrigeran misalnya untuk pendinginan
lokasi lapangan es (ice skating rinks).

Anda mungkin juga menyukai