Anda di halaman 1dari 9

Nama : Adhi Izhar Mutaqin

Notar : 20021032
Kelas : TRO B

 Pengertian
Refrigerasi adalah suatu usaha untuk memilihara tingkat temperatur dari suatu produk
atau ruangan agar temperatur lebih rendah dari temperatur lingkungan sekitarnya dengan cara
penyerapan kalor/panas dari bahan atau ruangan itu, dapat diartikan juga bahwa refrigerasi
sebagai suatu pengelolaan terhadap kalor/panas. (Ilyas,1993)
 Berikut pengertian refrigerant menurut para ahli:

1) Bakerf, Silvertonf, Biol. Refrigerant merupakan cairan yang memiliki kalor laten
tinggi dan bisa diubah menjadi gas dengan sedikit perubahan tekanan.
2) Kubba. Refrigerant adalah senyawa kimia yang digunakan sebagai pembawa
panas yang berubah dari gas ke cairan dan berubah ke gas lagi dalam sistem
pendinginan kulkas.
3) Environmental Protection Agency (EPA). Refrigerant artinya sebuah substansi
yang digunakan untuk proses pemanasan atau pendinginan karena kemampuannya
menyerap dan menstransfer energi.
4) Kruger dan Seville. Definisi refrigerant ialah zat kimia yang bisa mentransfer
panas dengan berubah dari cairan menjadi gas dan menjadi cairan lagi, mengalir
di antara sistem indoor dan outdoor.
5) Rajput. Pengertian refrigeratn merupakan substansi yang menyerap panas dalam
proses ekspansi ataupun evaporasi dan kehilangan panas dalam proses kondensasi
dalam sistem pendinginan.

 Syarat – Syarat Referigan

1. Refrigeran yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut :


2. Tidak beracun, tidak berwarna, tidak berbau dalam semua keadaan.
3. Tidak dapat terbakar atau meledak sendiri, juga bila bercampur dengan udara, minyak
pelumas dan sebagainya.
4. Tidak korosif terhadap logam yang banyak dipakai pada sistem refrigerasi dan air
conditiioning.
5. Dapat bercampur dengan minyak pelumas kompresor, tetapi tidak mempengaruhi atau
merusak minyak pelumas tersebut.
6. Mempunyai struktur kimia yang stabil, tidak boleh terurai setiap kali di mampatkan,
diembunkan dan diuapkan.
7. Mempunyai titik didih yang rendah. Harus lebih rendah daripada suhu evaporator
yang direncanakan.
8. Mempunyai tekanan kondensasi yang rendah. Tekanan kondensasi yang tinggi
memerlukan kompresor yang besar dan kuat, juga pipanya harus kuat dan
kemungkinan bocor besar.
9. Mempunyai tekanan penguapan yang sedikit lebih tinggi dari 1 atmosfir. Apabila
terjadi kebocoran, udara luar tidak dapat masuk ke dalam sistem.
10. Mempunyai kalor laten uap yang besar, agar jumlah kalor yang diambil oleh
evaporator dari ruangan jadi besar.
11. Apabila terjadi kebocoran mudah diketahui dengan alat-alat yang sederhana.
12. Harganya murah.

 Jenis-jenis Referigan

1. Refrigeran-11 (R-11)
Merupakan CCL3 F (Trichloro Monofluoro Methane) banyak digunkan pada proses
pembersihan pada lemari ea dan ac yang unit motornya terbakar. Mempunyai
karakteristik antara lain sebagai berikut :
a. Titik didihnya adalah 23,8°C atau 74,9° F pada 1 atmosfer
b. Tekanan penguapannya adalah 24 inch Hg vakum pada (-15)°C
c. Tekanan kondensasinya 3,5 psig pada 30°C. Kalor laten uap 73, 8 Btu/lb pada titik
didih
d. Sangat stabil, tidak dapat beracun, tidak dapat korosif, tidak dapat terbakar dan tak
mudah meledak,
e. Merupakan isolator yang baik karena mempunyai kekuatan dielektrik yang besar.
Maka R-11 sering digunakan untuk membersihkan bagian dalam dan sistem lemari es
atau air conditioning unit yang motornya terbakar.
f. Dapat melarutkan karet alam, tetapi tidak dapat bereaksi dengan karet sintesis.

2. Refrigeran-12 (R-12)
Merupakan CCL2 F2 (Dichloro Diflurio Methane) banyak dipakai untuk mesin pendingin
domestik. Karakteristiknya antara lain sebagai berikut :
a. Titik didih - 29,8°C pada tekanan 1 atmosfir
b. Tekanan penguapan 11,8 psig pada 15°C
c. Tekanan kondensasi 93,3 psig pada 30°C.
d. Sangat aman karena tidak dapat korosif, tidak dapat beracun, tidak dapat terbakar atau
meledak dalam bentuk cair maupun dalam bentuk gas.
e. Tidak berwarna, bahkan transparan dan tidak dapat berbau.
f. Stabil pada suhu kerja rendah maupun pada suhu kerja tinggi.
g. Tidak dapat melarutkan air, tetapi dapat melarutkan hydrocarbon, alkohol, ether,
ester, dan ketone.
h. Merusak karet alam tetapi tidak dapat bereaksi dengan karet sintesis.
i. Mempunyai kekuatan dielektrik yang besar.
j. Dapat bercampur dengan minyak pelumas dalam semua keadaan.
k. Jika bercampur dengan air pada suhu tinggi dapat membentuk asam halogen sehingga
akan menjadi korosif.

3. R-13 atau Chloro Fruflaoro Methane


Merupakan salah satu jenis refrigerant yang sering digunakan untuk mengganti
penggunaan jenis refrigerant R-22 dan R-500. R-13 digunakan pada suhu rendah R-13
memiliki warna tabung biru muda dengan ban biru tua. R-13 memiliki karakteristik
diantaranya yaitu:
a. Mempunyai titik-18,4°F pada 1 atmosfir
b. Mempunyai tekanan penguapan 117,1 psi pada -15°C.
c. Mempunyai tekanan kondensasi 546,6 psig pada 28,9°C
d. Memiliki kalor laten uap 63,85 Btu/lb pada titik didih • Tidak memiliki
kemampuan untuk bercampur dengan minyak pelumas
e. Memiliki suhu kritis 28,8°C pada 1 atm

4. Refrigeran -22 (R-22)


Merupakan CHCl F2 (Chloro DiFluoro Methane) yang sangat populer, karena banyak
dipakai untuk air conditioning ukuran kecil dan sedang. Adapun sifat- sifat utama dari R-
22 adalah :
a. Titik didih pada tekanan atmosfir -40, 8°C
b. Tekanan penguapan pada - 15°C ada 28,3 psi
c. Tekanan kondensasi pada 30°C adalab 158,2 psig.
d. Kalor laten uap 100, 6 Btu/lb pada titik didih
e. Mempunyai kekuatan dielektrik yang besar
f. Tidak korosif terhadap logam seperti besi, tembaga, aluminium, kuningan, baja dan
lain-lain.
g. Dapat bercampur dengan minyak pelumas pada tekanan rendah terutama di
evaporator.
h. Mempunyai kemampuan menyerap air sebesar tiga kali Iebih besar dari R -12.
i. Tidak beracun, tidak berbau dan mudah dideteksi.

5. Refrigeran-40 (R-40)
Merupakan CH3 Cl (MethyI Chlorida) yang mempunyai sifat-sifat (karakteristik) sebagai
berikut :
a. Titik didih pada tekanan 1 atmosfir - 23,7°C
b. Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 6,5 psig
c. Tekanan kondensor pada 30°C adalah 80 psig
d. Kalor laten uap 180,6 Btu/lb pada titik didih
e. Tidak beracun
f. Dapat terbakar dan meledak bila bercampur dengan udara pada konsentrasi 8-17 %
dan volume.
g. Dapat memabukkan orang pada konsentrasi (kadar) yang tinggi.
h. Korosif terhadap logam ferro dan non ferro terutama untuk aluminium, seng dan
Magnesium.
i. Korosif terhadap karet alam dan sintesis.
j. Dapat membentuk asam hydroclorik yang lemah bila bercampur dengan air.
k. Dapat bercampur dengan minyak pelumas.

6. Refrigeran-113 (R-113)
Merupakan C2Cl3F3 (Trichloro Trifluoro Ethane) yang menpunyai sifat-sifat
(karakteristik) sebagai berikut :
a. Titik didih pada tekanan 1 atmosfir 47,6°C
b. Tekanan penguapan pada -15°C adalah 27,9 inch Hg
c. Tekanan kondensasi pada 30°C adalah 13,9 inch Hg
d. Kalor laten uap 63,12 Btu/Ib pada titik didih
e. Mempunyai kekuatan dielektrik yang besar
f. Mempunyai struktur yang sangat stabil

7. Refrigeran-114 (R-114)
Merupakan C2Cl2F4 F (Dichloro Tetrafluora Ethane). Bila R - 114 dicampur dengan R -
12 dapat digunakan dalam bidang kosmetik tanpa memberi efek sampingan pada kulit.
Sifat-sifat da R - 114 adalah sebagai berikut :
a. Titik didih pada tekanan 1 atmosfir 3, 8°C
b. Tekanan pengembunan pada -15°C adalah 16,2 inch Hg
c. Tekanan pengembunan pada 30°C adalah 21,6 psig
d. Kalor laten uap 59 Btu/lb pada titik didih
e. Tidak berwarna
f. Tidak dapat meledak
g. Tidak korosif walaupun berhubungan dengan air
h. Tidak berbau
i. Strukturnya sangat stabil
j. Dapat bercampur dengan minyak pelumas kompressor pada tekanan tinggi, tetapi
tidak bercampur pada tekanan rendah terutama di evaporator

8. Refrigeran-134a (R-134a)
Merupakan Ch2 FC F3 (Ethene Tetrafluoro) yang mempunyai sifat-sifat (karakteristik)
sebagai berikut :
a. Titik didih pada tekanan 1 atmosfir - 26,1°C
b. Suhu kritis 101°C
c. Tekanan kritis 4060 Kpa
d. Tekanan penguapan pada 25°C adalah 668 Kpa.
e. Tidak korosif
f. Tidak berbau
g. Tidak dapat terbakar dan tak dapat meledak
h. Struktur kimianya stabil
i. Tidak beracun
j. Mempunyai kekuatan dielektrik yang besar
k. Dapat bercampur dengan minyak pelumas.
l. Tidak dapat merusak ozon

9. Refrigeran-500 (R-500)
Merupakan Ccl2F2 dan CH3CHF2 (Azeatrope). Dilihat dan rumus kimianya bahwa R -
500 adatah refrigeran campuran, yaitu campuran dari 73,8% dari R
- 12 dan 26,2% dari R - 152A. Sifat-sifat dan R - 500 adalah sebagai berikut :
a. Titik didih pada 1 atmosfir - 33,5°C
b. Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 16,4 psig
c. Tekanan pengembunan pada 30°C adalah 112,9 psig
d. Kalor laten uap 88,5 Btu/Ib pada titik didih
e. Tidak dapat terbakar
f. Tidak beracun
g. Susunan strukturnya stabil
h. Dapat bercampur dengan minyak kompresor dengan baik
i. Mempunyai kemampuan daya serap air yang besar

10. Refrigeran-502 (R-502)


Merupakan CHCIF2 dan CClF2 CF3, kalau dilihat dari rumus kimianya bahwa R
- 502 adalah refrigeran campuran, yaitu campuran dari 51,2% R - 115 dari 48,8% R - 22.
Sifat-sifat R - 502 adalah sebagai berikut :
a. Titik didih pada 1 atmosfir - 45,4°C
b. Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 35,9 psig
c. Tekanan kondensasi pada - 30°C adalah 176,6 psig
d. Kalor laten uap 76.46 Btu/lb pada titik didih
e. Tidak korosif terhadap logam
f. Tidak beracun
g. Tidak berwarna
h. Tidak dapat terbakar
i. Pada temperatur 18°C dapat menyerap air 15 kali lebih banyak dari R- 12 yaitu 12
ppm (part permillion) dan cukup berat.
11. Refrigeran-503 (R-503)
Merupakan CHF3 dan CCIF3. Dari rumus tersebut terlihat bahwa R - 503 adalah
refrigeran campuran, yaitu campuran dan 59,9% R-13 dan 40,1% R -23. Sifat- sifat dari R
- 503 ialah :
a. Titik didih pada 1 atmosfir - 88,7°C
b. Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 249,3 psig
c. Suhu knitis 19,5°C dan tekanan knitis 592,3 psig
d. Kalor laten uap 77,15 Btu/Ib pada titik didih
e. Tidak mudah terbakar
f. Pada suhu rendah menyerap air
g. Pada suhu rendah tidak dapat bercampur dengan bahan pelumas

12. Refrigeran-504 (R-504)


Merupakan CH2 F2 dan CF3 CCIF2. Dilihat dan rumus kimianya, R - 504 juga
merupakan refrigeran campuran, yaitu 48,3 persen R - 32 dan 51,7 persen R -
115. Sifat-sifat dan R - 504 antara lain:
a. Titik didih pada 1 atmosfir -57°C
b. Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 85,93 psig
c. Tekanan kritis 690 psig
d. Pada tekanan rendah sulit bercampur dengan pelumas

13. Refrigeran-717 (R-717)


Karakteristiknya sebagai berikut :
a. Titik didih pada 1 atmosfir - 33
b. Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 19.6 psig
c. Tekanan kondensasi pada 30°C adalah 154,5 psig
d. Kalor laten uap 5893 Btu/Ib pada titik didih kalor laten ini paling besar dari pada
bahan pendingin lainnya
e. Efisiensinya tinggi
f. Tidak dapat korosif terhadap logam jika tidak dapat bercampur
g. Mudah terbakar dan meledak
h. Sangat beracun
i. Mudah bercampur dengan udara
j. Apabila bercampur dengan air akan korosif terhadap logam non - ferro, terutama
dengan tembaga, kuningan, seng dan timah
k. Kekuatan dielektriknya rendah
l. Tidak dapat larut dengan minyak pelumas kompresor
m. Mudah larut dalam air.

14. Refrigeran-744 (R-744)


Merupakan CO2 (Carbon Dioxide). Adapun sifat-sifat dari refrigeran ini ialah :
a. Titik didih pada 1 atmosfir - 79°C

b. Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 317,5 psig


c. Tekanan kondensasi pada 30°C adalah 1031 psig
d. Kalor laten uap 116 Btu/lb pada titik didh
e. Suhu kritis 31°C
f. Tidak dapat korosif
g. Tidak dapat terbakar atau meledak
h. Tidak berbau
i. Tidak beracun
j. Tidak dapat bercampur dengan minyak pelumas
k. Kebocoran dapat dicari dengan air sabun

15. Refrigeran-764 (R-764)


Merupakan S02 (sulfur Dioxide). Adapun sifat-sifat dari R - 764 ialah :
a. Titik didih pada 1 atmosfir - 10°C
b. Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 51,8 psig
c. Kalor laten uap 172,3 Stu/Ib pada - 15°C
d. Sangat beracun
e. Tidak berwarna
f. Tidak terbakar dan tidak meledak
g. Tidak korosif terhadap logam-logam bila dalam keadaan murni
h. Tidak dapat bercampur dengan minyak pelumas, R - 764 lebih berat dan minyak
pelumas
i. Baunya sangat pedas dan tajam
j. Bila kena cairan ammonia, akan mengeluarkan asap tebal putih. Maka untuk mencari
kebocoran R - 764 dapat menggunakan kain lap yang dicelupkan dengan cairan ammonia.

16. R-32
R-32 merupakan salah satu jenis refrigerant yang banyak digunakan pada sistem AC
ruangan sejak tahun 2013. R-32 memiliki karakteristik yang lebih ramah lingkungan serta
penyebab potensi pemanasan global yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis R-
410A. Namun R-32 memiliki kelemahan yaitu mudah terbakar walaupun masih aman
digunakan pada sistem AC rumah.

17. R-290
R-290 merupakan freon yang memiliki jenis yang sama dengan R-410A. R- 290 termasuk
dalam jenis HFC. Namun R-290 memiliki potensi pemanasan global yang lebih rendah
dibanding dengan jenis refrigerant yang lain. Oleh karena itu freon jenis ini banyak
digunakan pada AC rumah tangga. Walaupun untuk sekarang sudah jarang digunakan
karena dapat mudah terbakar.

18. R-410A
R-410A merupakan salah satu jenis refrigerant yang digunakan pada AC inverter. R-
410A tidak memiliki potensi merusak lapisan ozon yang lebih rendah daripada R-22.
Namun memiliki kemampuan untuk pemanasan global yang lebih tinggi. Selain itu R-410
tidak mudah terbakar sama seperti jenis R-22.

Anda mungkin juga menyukai