KONSEP KEHAMILAN I
Dosen Pembimbing: Ns. Anita Fatarona, S.Kep
Di Susun Oleh:
Kelompok 02
1;
2;
3;
4;
5;
Elok Susilowati
Hamim Hidayatullah
Istatutik Nabillah
Nurul Jazilah
Unilatin Nikma
(14201.06.1400)
(14201.06.140)
(14201.06.14022)
(14201.06.140)
(14201.06.140)
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
2015-2016
HALAMAN PENGESAHAN
MAKALAH
KONSEP KEHAMILAN I
Mengetahui,
Dosen Mata Ajar
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT.
atas segala limpah rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini, dan sholawat serta salam semoga selalu tercurah
limpahkan kepada proklamator sedunia, pejuang tangguh yang tak gentar
menghadapi segala rintangan demi umat manusia, yakni Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas di
STIKES Hafshawaty, kami susun dalam bentuk kajian ilmiah dengan judul
Konsep Kehamilan I dan dengan selesainya penyusunan makalah ini, kami
juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1; KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH.MM sebagai pengasuh pondok
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1; Latar Belakang ..................................................................................
...........................................................................................................
1.2; Rumusan Masalah .............................................................................
...........................................................................................................
1.3; Tujuan ...............................................................................................
1.4; Mamfaat ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa
latin), artinya suku bangsa atau asal-usul. Secara Etimologikata genetika berasal
dari kata genos dalam bahasa latin, yang berarti asal mula kejadian. Namun,
genetika bukanlah ilmu tentang asal mula kejadian meskipun pada batas-batas
tertentu memang ada kaitannya dengan hal itu juga. Oleh karena cara
berlangsungnya alih informasi hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan
persamaan sifat diantara individu organisme, maka dengan singkat dapat pula
dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat.
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang
memungkinkan kejadian kehamilan. Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama
dilakukan sebelum tepat di hari wanita ovulasi karena sperma dapat hidup sampai
3 hari di dalam vagina, sedangkan ovum hanya bertahan 12-24 jam setelah
dikeluarkan dari ovarium (ovulasi). Wanita mengalami ovulasi pada hari ke-12
sampai ke-14 siklus menstruasi, namun cara ini kurang dapat digunakan pada
wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Diperkirakan ada 300 juta sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi dan
yang dapat ditampung oleh bagian belakang vagina, namun dalam perjalanannya
hanya beberapa ribu saja yang dapat mencapai tuba faloppi. Lingkungan vagina
yang asam dan adanya daya fagosit dari uterus membuat sebagian besar sperma
tidak mampu untuk bertahan hidup, yang akhirnya dikeluarkan lagi melalui
vagina.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Genetika
2.1.1 Definisi
Istilah genetika berasal dari kata genos, yang berarti suku bangsa atau asal usul.
Berikut ini adalah beberapa definisi yang berkaitan dengan genetika, antara lain:
1; Genetika, yaitu :
a; Ilmu yang mempelajari tentang asal- usul / keturunan.
b; Ilmu yang mempelajari keturunan dan variasi organisme.
c; Ilmu tentang keturunan yang mempelajari berbagai problematika
Materi herediter yang terdapat di dalam inti setiap sel somatik (tubuh),
menentukan
karakteristik
fisik
seseorang.
Materi
ini
di
sebut
asam
Semua orang ingin punya keturunan yang baik, sempurna jasmani dan
rohani sehingga bila seorang anak lahir, pertama orang tua antara lain akan
bertanya perempuan atau laki-laki. Semua sifat bawaan dan jenis kelamin bayi di
tentukan saat terjadi konsepsi ketika sperma (jenis kelamin laki- laki) memasuki
ovum (jenis kelamin wanita).
kromosom:
Sering terlihat lebih jelas oleh karena kromosom mengandung ribuan gen.
Kelainan kromosom:
Contoh : penyakit kanker di sebabkan oleh karena adanya mutasi gen yang
mengontrol pembelahan / pertumbuhan sel.
5; Penyakit / kelainan yang di sebabkan oleh adanya mutasi materi hereditas
(gen / DNA) pada mitokondria (1988).
Contohnya: penyakit LHON (Leber Heredity Optic Neuropaty) merupakan
penyakit kebutaan mendadak pada saat pra-dewasa, yang di sebabkan
karena maternal inherited.
2.1.4 Pencegahan Penyakit Genetika
Penyakit genetika sampai sekarang masih belum bisa di obati selama
faktor hereditas atau gen tersebut belum bisa diubah fungsinya. Namun demikian,
gejala penyakit tersebut bisa diperingan atau ditiadakan. Dengan tindakan tertentu
timbulnya penyakit genetika ini dapat di cegah. Dan dengan pencegahan terhadap
timbulnya suatu penyakit tersebut lebih baik dari pada mengobati penyakit yang
belum tentu bisa diobati. Pemberi asuhan kesehatan dan ibu serta pasangannya
dapat mencegah timbulnya penyakit genetika bial memahami cara penuruna faktor
genetika yang menyebabkan kelainan atau penyakit tersebut.
Penyelidikan genetika manusia lebih sulit dilakukan dibanding denagn
tumbuhan atau hewan, karena hal-hal seperti di bawah ini :
1; Perkawinan tidak bisa di paksakan.
2; Generasi manusia lama sekali, satu generasi kira-kira = 25 tahun.
3; Keturunan tidak banyak, sehingga rasio klasik mendel tidak dapat
didekati.
4; Eksperimen mutasi tidak dapat di lakukan.
Metode yang paling baik untuk mempelajari genetika manusia adalah dengan
pola silsilah keluarga (pedigree). Pengertian pedigree adalah:
(garis
penghubung
pernikahan/prekawinan) :
4; Perkawinan konsanguinitas/keluarga:
5; Menunjukkan seorang pria mempunyai 2 istri:
menunjukkan
adanya
7;
8;
9;
10;
1
2
Generasi: I, II, III, dst
Urutan anak: 1, 2, 3, dst
Individu dalam istilah silsilah: III-5 (generasi ke 3 orang ke 5), IV-2, dst.
Kembar satu telur
13; Jumlah anak dari masing-masing jenis kelamin yang menderita / kelainan:
4
20; Kehamilan
21; Metode identifikasi seseorang di dalam satu silsilah:
Resesif
Ciri- ciri atau kriteria untuk penurunan autosom dominan dapat di ringkas
sebagaiberikut:
1; Trait (sifat) akan tampak pada semua generasi.
2; Trait di turunkan oleh penderita kepada separuh / setengah jumlah
silsilah keluarga.
4; Bukan penderita (normal) tidak akan menurunkan trait pada anak-anaknya.
5; Peristiwa dan penurunan trait tidak di pengaruhi oleh seks. Hal ini berarti
bahwa pria dan wanita mempunyai peluang yang sama untuk memiliki
traitdan menurunkannya.
6; Artinya: tranmisi sifat tidak di pengaruhi oleh seks tertentu (anak laki-laki
dan perempuan sama).
7; Contoh-contoh kasus pada penurunan autosom dominan, adalah sebagai
berikut:
a; Dentinogenesis Imperfecta :
Berikut ini adalah penjelasan tentang Dentinigenesis imperfecta:
Dentinigenesis imperfecta adalah suatu kelainan pada gigi manusia
sehingga gigi (Dentin) berwarna putih seperti susu. Dalam hal ini
dapat meliputi gigi berwarna coklat. Misalnya simbol D untuk gen
dominan Dentinogenesis Imperfecta, dan d alel normalnya (atau
dengan kata lain, penyebabnya adalah gen dominan D, sehingga
penderita dapat bergenotif DD atau Dd. Sedangkan orang normal
adalah homozigot resesif (dd)).
2; Dentinigenesis imperfecta pada gigi:
a; Berwarna putih seperti susu (opalesen) sama dengan warna coklat.
b; Ruang-ruang pulpa, saluran akar gigi terhapus dengan gigi
abnormal.
c; Tingkat insiden: 1dalam 8000.
d; Dentinogenesis
gen D
e; Normal
gen d
f; Simbol:
- Dd (penderita)
- DD (penderita) jarang
- dd (normal)
3; Dentinogenesis Implerfecta (gigi opalesen):
a; Adalah status kelainan pada gigi manusia.
b; Dentin berwarna putih seperti air susu (opalesen).
c; Penyebabnya adalah gen dominan D, sedangkan alelnya resesif d
bila homozigotik menyebabkan gigi normal.
d; Gen ini diwariskan.
e; Apabila di buat foto rontgen, gigi penderita Dentinogenesis
Imperfecta tampak opalesen (putih seperti air susu), dengan email
1;
Rasio
Dd
dd
50%
50%
F1 penderita Dd (50%)
Normal dd
(50%)
P penderita
Dd
penderita
Dd
b; Akhondroplasia
tulang skelet /rangka, kerdil, tungkai pendek di mana kaki dan tangan
pendek, ukuran kepala umumnya besar, dahi dan hidung menonjol, tetapi
dengan intelegensia normal. Dalam keadaan homozigot biasanya bersifat
letal (mati) pada masa kanak-kanak. Sedangkan dalam keadaaan
heterozigot umumnya menderita penyakit ini. Jadi, penderita
Akhondroplasia selalu bergenotif heterozigot. Perkawinan antar
akhondroplasi jarang terjadi.
2; Akhondroplasia adalah kelainan pada pembentukan skelet, jari dan lengan
tangan dan kaki pendek,dahi menonjol, hidung rata.
3; Penderita Akhondroplasia (Aa) dapat hidung biasa, kemampuan fisik
normal dan IQ juga normal.
Contoh tipe perkawinan akhondroplasia antara lain:
a; Perkawinan antara pria akhondroplasia dengan wanita normal
P pendertia
Aa
Rasio : 50%
normal
aa
50%
F1
penderita Aa 50%
Normal aa 50%
b; Perkawinan antara pria akhondroplasia dengan wanita akhondroplasia
(namun jarang terjadi ):
P
penderita
X
penderita
Aa
Aa
Rasio AA (25%letal pada masa kanak-kanak), Aa (50%),
normal aa (25%)
Fi
penderita AA (25% letal pada masa kanak-kanak )
Penderita Aa (50%)
Penderita aa (25%)
c; Polidaktili:
Berikut ini adalah penjelasan tentang Polidaktili:
1; Polidaktili adalah suatu kelainan yang di wariskan oleh gen autosom
4; Kelainan 2 jempol pada satu kaki saling melekat menjadi satu (di sebut
sidaktili)
Contoh tipe perkawinan polidaktili adalah sebagai berikut:
a; P polidaktili
Pp
Normal
pp
Rasio 50%
50%
F1 polidaktili
Pp 50%
Normal
b; P Normal
pp 50%
X
Normal
Pp
Pp
(75%)
(25%)
d; Thalesemia
3;
4;
5;
6;
7;
8;
9;
b;
c;
d;
e;
Genotif
Fenotif
TT
Taster
Tt
Taster
Tt
Non taster
Fenotip
Genotip
Fenotip
TT x TT Taster x Taster
Semua TT
Taster
TT x Tt
Taster x taster
Taster
TT x tt
Semua Tt
Taster
Tt x Tt
Taster x taster
TT
tiga perempat
Tt
tt
Tt
taster
tt
non taster
Tt x Tt
Tt x tt
f;
Turunan
TT
Semua tt
Non taster
normal.
2; Rata-rata
Penderita akan tampak berkulit merah muda, rambut putih dan bermata
merah.
2; Phenylketonuria (PKU)
Bisu tuli disebabkan karena adanya gen resesif dd dan ee. Dua orang
bisu tuli yang menjadi suami istri dapat mempunyai keturunan yang normal.
Ddee
Bisu tuli
ddEE
Bisu tuli
DdEe
Normal
carrier
XC Y
F (ilial)
XC XC XC Xc
normal
Xc Y
XC Y
XCY
50% normal
50%
AHG.
; Hemofilia tipe ini juga disebut sebagai hemofilia tipe klasik.
; Hemofilia tipe A dikenal di kerajaan Inggris keturunan Queen Victoria
sebagai carrier.
b; Hemofilia B
; Hemofilia karena kekurangan factor plasma thromboplastin
component atau PTC.
; Hemofilia ini disebut juga Christmas disease.
c; Hemofilia C
Hemofilia tipe C karena kekurangan Plasma Tromboplastin Anteseden
(PTA).
Simbol
;
;
;
;
;
XH
Xh
XH XH
XHY
XhY
2.2 Konsepsi
Pembuahan sel sel telur atau konsepsi atau fertilasi terjadi bila suatu sel
mani
adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani (sperma) dengan sel telur
(ovum) diampula tuba fallopian (12-24 jam ovulasi).
Sebagai pendahuluan pembahasan mengenai fertilasi maka akan di uraikan
terlebih dahulu mengenai struktur sperma dan struktur ovum.
Hasil meiosis dari gemet set telur adalah ovum. Proses ini terjadi di dalam
ovarium, tepatnya didalam folikel. Ovum dalam folikel tersebut tumbuh dan
bermigrasi menuju permukaan ovarium. Dengan berjalannya waktu, ovum yang
matur rupture dan keluar, masuk kedalam rongga uterus. Ovum ini merupakan sel
tubuh yang terbesar, dengan diameter sekitar 1/125 inchi.
Ovum terdiri dari massa yang nengandung protoplasma dengan nucleus
yang besar, yang dikelilingi oleh mahkota serabut-serabut menonjol yang disebut
zona pellusida. Nucleus besar pada masing- masing ovum mengandung 23
kromosom, setengah dari jumlah keseluruhan dalam kehidupan manusia. Bila
ovum tidak dibuahi dalam 24 jam, ovum akan mengalami kehancuran dan
mengalir keluar uterus sebagai zat sampah melalui proses menstruasi.
Untuk lebih melengkapi uraian tentang fertilasi berikut ini di uraikan beberapa
penjelasan / hal-hal yang berkaitan dengan pembuahan atau fertilasi tersebut.
1; Dikatakan fertilasi / pembuahan apabila seorang wanita disebut hamil
2;
3;
4;
5;
6;
7;
8;
9;
10;
11;
13;
14;
15;
16;
17;
18;
19;
20;
21;
22;
23;
24;
25;
2; Oosit
27;
28;
29;
30;
31;
32;
2.3; Embriogenesis
2.3.1 Pengertian
Berikut ini adalah beberapa pengertian dari embrio dan embryogenesis:
a; Emnbrio atau mudigah ialah makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh
dalam kandungan
b; Embrio atau mudigah adalah buah kehamilan dari minggu ke-4 sampai
2; Blastula
; Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus
;
;
;
mengalami pembelahan.
Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel
dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan.
Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan
Blastosel.
Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.
3; Gastrula
; Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan
b; Fase Fertilisasi
Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan
akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel
(cleavage).
2;
3;
4;
b;
1;
a; Tangan dan kaki mulai terbentuk, namun lengan masih terlalu pendek
timbul.
Organ-organ dalam seperti usus, hati, pancreas, paru-paru, ginjal mulai
terbentuk dan berfungsi.
g; Hati mulai membentuk sel darah merah.
h; Alat kelamin juga mulai terbentuk.
i; Dengan kata lain, system reproduksi mulai berkembang yaitu gonad
(ovarium dan testis) yang pada awalnya tampak sebagai sepasang
gumpalan jaringan pada kedua jenis kelamin.
f;
Pada akhirnya bulan ke-4, daya menyerbu trofoblast berhenti dan pada
batas antara jaringan janin dan ibu terdapat lapisan jaringan yang nekrotis, yang
disebut lapisan fibrin dari Nitabuch.
Pada akhir kehamilan, plasenta berbentuk sebagai cakram dengan garis
tengah 15-20 cm dan beratnya 500 gram. Dan tebalnya 2-3 cm. Letaknya pada
dinding rahim sebelah depan atau belakang dekat fundus. Permukaan foetal adalah
yang menghadap ke janin, warnanya keputih-putihan dan licin karena tertutup
amnion. Di bawah amnion tampak pembuluh-pembuluh darah.
Permukaan maternal adalah yang menghadap ke dinding rahim, berwarna
merah, dan terbagi-bagi oleh celah. Darah janin menuju plasenta mulai 2 buah
arteri umbilikalis dan dari plasenta kembali ke tubuh janin melalui vena
umbilikalis. Ke-3 pembuluh darah ini terdapat dalam tali pusat.
Seperti telah diterangkan sebelumnya, plasenta sangat penting bagi
pertumbuhan dan kehidupan janin. Secara singkat fungsi plasenta antara lain
sebagai tempat pertukaran zat, penghasil hormone dan sebagai barier (sawar uri).
1; Perkembangan Janin Menurut Perhitungan Minggu
a; Minggu ke 8-12
Panjang janin (dari puncak kepala ke ujung sakrum) sekitar 2,5 cm.
Sampai akhir ke-8, pertumbuhan dan ruas-ruas badan terjadi begitu
cepat, dimana terbentuk 30-35 ruas-ruas badan.
; Hidung, kuping, jari-jari mulai dibentuk.
; Kepala membungkuk ke dada.
; Sampai dengan akhir minggu ke-12, beberapa sistem organ
melanjutkan pembentukan awalnya.
b; Minggu ke-12
;
;
;
;
;
;
f;
BAB 3
PENUTUP
3.1; Kesimpulan
Istilah genetika berasal dari kata genos, yang berarti suku bangsa atau asal
usul. Perkembangan manusia adalah proses yang rumit. Proses ini bergantung
kepada sistematika penguraian instruksi yang di temui dalam materi genetika,
Yang berasal dari persatuan sel telur dan sperma. Sel sperma dan sel telur di sebut
sel benih ( germ cell). Sel ini mengandung 46 kromosom yang di bentuk menjadi
23 pasang. Dalam setiap pasang kromosom terdiri dari 1 kromosom pihak ayah 1
kromosom pihak ibu. Untuk pembahasan lebih lanjut akan di jelaskan di bawah
ini.
Pembuahan sel sel telur atau konsepsi atau fertilasi terjadi bila suatu sel
mani
adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani (sperma) dengan sel telur
(ovum) diampula tuba fallopian (12-24 jam ovulasi).
Embrio atau mudigah ialah makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh
dalam kandungan. Tahap awal perkembangan manusia diawali dengan peristiwa
pertemuan atau peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan
peristiwa Fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut
dengan zygot dan akan melakukan pembelahan diri atau pembelahan sel menuju
pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.
3.2; Saran
Dengan adanya makalah ini, hendaknya akan dapat menambah wawasan pembaca
tentang proses kehamilan yang terjadi pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Maryunani, Anik. 2010. Biologi Reproduksi Dalam Kebidanan. Jakarta: TIM
Baety, Aprilia Nurul. 2011. Biologi Reproduksi Kehamilan dan Persalinan.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika