ZAKIAH
107101001778
ABSTRAK
Pengendalian
diperlukan dalam manajemen mutu uutuk menjamin agar kegiatan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan.
Kegiatan magang dilakukan selama 26 hari mulai 7 Maret 11 April 2011.
Kegiatan magang ini bertujuan untuk mengetahui Mengetahui gambaran pelaksanaan
pengendalian mutu (quality control) dalam menjamin pemenuhan gizi pelanggan oleh
PT. Tata Wisata Jakarta Tahun 2011. Pelaksanaan kegiatan magang dimulai dengan
pengenalan institusi magang PT. Tata Wisata,
menerapkan kegiatan pengendalian mutu (quality control) yang mengacu pada Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008.
Kegiatan pengendalian mutu dilaksanakan pada setiap proses produksi yang
dilaksanakan oleh PT. Tata Wisata Jakarta untuk mencapai sasaran mutu yang telah
ditetapkan. Salah satu bagian mutu dari proses produksi yang harus dikendalikan adalah
pemenuhan gizi makanan yang diproduksi.
Bahan Bacaan: 10 ( 1988-2011)
Judul Magang
Telah disetujui untuk diuji dihadapan Tim Penguji Magang Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta,
Juni 2011
Mengetahui
Febrianti, M.Si
Edi Santoso
Pembimbing Fakultas
Pembimbing Lapangan
Penguji I,
Febrianti, M.Si
Penguji II,
PERSONAL DATA
Nama
: Zakiah
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Alamat
: kya_syadee@ymail.com
Nomor HP
: 085260027565
PENDIDIKAN FORMAL
1994 - 1995
1995 - 2001
2001 - 2004
2004 - 2007
2007 Sekarang
PENGALAMAN ORGANISASI
Intra
Anggota OSMID (Organisasi Murid Intra Dayah) bag. Bahasa (setara OSIS)
Ekstra
Sekretaris Departemen Seni dan Budaya Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Aceh
(IMAPA) Cabang Ciputat
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang,
ataslimpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang ini.
Shalawat dan salam senantiasa tecurahkan kepada Rosul tercinta yang telah membawa
kebenaran yaitu Islam dan telah menjadi suri tauladan bagi umatnya.
Laporan magang ini disusun saat penulis melaksanakan magang di Dinas
Kesehatan Kabupaten Cianjur, pada tanggal 7 Maret Februari sampai 11 April 2011.
Dengan bekal pengetahuan, pengarahan serta bimbingan yang diperoleh selama
perkuliahan dan selama berlangsungnya magang, penulis menyusun laporan magang
berjudul
Menjamin Pemenuhan Gizi Pelanggan oleh PT. Tata Wisata Jakarta Tahun 2011.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Ummi dan Alm. Ayah atas kasih sayang yang tak terhingga dan doa yang tak pernah
henti untukku.
2.
Bapak Prof. DR. (HC) dr. MK Tadjuddin, Sp. And, selaku dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Dr. Yuli Prapanca Satar, MARS, selaku ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
5.
Ibu Febrianti, M.Si sebagai dosen pembimbing magang yang telah banyak
membantu penulis dari mulai awal Praktek Belajar Lapangan sampai akhir penulisan
laporan magang ini.
6.
Bapak Aryono Soerjo selaku direktur PT. Tata Wisata Jakarta yang telah mengizikan
penulis untuk melaksanakan kegiatan magang di PT. Tata Wisata Jakarta.
7.
Bapak Edi Santoso selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan bimbingan
dan arahan selama penulis magang.
8.
Seluruh Staf PT. Tata Wisata Jakarta yang telah menerima dan mengajarkan bamyak
hal kepada penulis.
9.
Adik-adikku, Zikriah dan Ziaulhaq, yang selalu menjadi motivasi dan penguat
bagiku.
10. Pengurus Mahasiswa Beasiswa Santri Departemen Agama yang telah memberikan
motivasi baik moril maupun materil.
11. Teman-teman CSS MoRa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya angkatan
2007.
12. Teman seperjuangan magang, Tiwi dan Hara. Fighting!
13. Teman-teman Jeumala Amalku tercinta, Nora, Amah, Mini, Vida, Dila dan Yoyon,
terimakasih atas dukungan jarak jauhnya. Kangen kalian!
14. Teman-teman Gizi dan K3 2007.
15. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar di masa
mendatang penulis dapat menyusun laporan yang lebih baik lagi.
Semoga dengan disusunnya Laporan ini akan memberikan manfaat bagi banyak
pihak, khususnya bagi penulis serta bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PEMBIMBING....
iii
iv
DAFTAR RIWAYAT
HIDUP.
KATA
PENGANTAR..
vii
DAFTAR
ISI
DAFTAR
TABEL
xv
DAFTAR BAGAN
..
xvi
DAFTAR
LAMPIRAN....
xvii
BAB I PENDAHULUAN
....
1.1
LATAR
BELAKANG............
1.2
TUJUAN.
1.3
1.2.1.
Tujuan
Umum......
1.2.2.
Tujuan
Khusus.............
MANFAAT
1.4
1.3.1
Manfaat Bagi
Mahasiswa.............
1.3.2.
1.3.3.
RUANG
LINGKUP...
2.2
2.1.1
2.1.2
11
2.2.1
12
2.2.2.
12
2.2.3.
14
2.3
15
2.4
17
....
2.4.1.
Dokumentasi
.............
Sistem
Mutu.............
.................
........
2.4.2
Pengendalian
...............
Rancangan.............
.................
........
2.4.3.
Pengendalian
..................
Dokumen.............
.................
........
2.4.5.
Pengendalian
.................
Pembelian.............
.................
........
2.4.5.
Pengendalian
............
2.3.6.
2.4.7
Pengendalian
........................
........
20
2.4.8
21
2.4.9
21
2.4.10
Inspeksi
dan
Pengujian..
Status
21
2.4.11
Pengendalian
Produk
Sesuai.................................
Tidak
2.4.12
Tindakan
Koreksi.
2.4.13
Penanganan,
Pengiriman..
2.4.14
Catatan-Catatan
Mutu..
2.4.15
Audit
Internal..
2.4.16
Pelatihan
Produk
yang
Dipasok
Proses.............
Penyimpanan,
Pembeli.............
.................
yang
Pengemasan
18
18
19
19
20
20
22
22
dan
22
23
Mutu
dan
23
23
Motivasi.
2.6.
23
2.6.1.
24
2.6.2.
25
2.6.3.
26
2.6.4.
Kelengkapan dan
Makanan..........
34
Kecukupan
Zat
Gizi
dalam
37
3.1
37
3.2
39
46
4.1
46
4.2
46
4.1.2.
48
4.1.3.
49
54
4.2.1
54
4.2.2
54
4.3
4.4
56
4.3.1
57
4.3.2
57
4.3.3
59
4.3.4
59
4.3.5
61
Mutu.............
.................
........
63
4.4.1.
Dokumentasi
.............
4.4.2
64
4.4.3.
64
4.4.4.
66
4.4.5.
68
4.4.6.
69
4.4.7
70
4.4.8
73
4.4.9
74
4.4.10
75
4.4.11
76
63
4.5
4.4.12
Tindakan
.............
Koreksi.............
.................
........
.............
4.4.13
78
4.4.14
80
4.4.15
80
4.4.16
81
Mutu.............
Dokumentasi
.............
4.5.2
84
4.5.3.
84
4.5.4.
84
4.5.5.
85
4.5.6.
85
4.5.7
86
4.5.8
86
4.5.9
87
4.5.10
88
4.5.11
89
4.5.12
Tindakan
.............
89
4.5.13
90
4.5.14
90
4.5.15
90
.................
........
........
82
4.5.1.
Koreksi.............
.................
77
.............
82
4.5.16
91
93
5.1
93
5.2
96
98
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel
2.1.
Halaman
Kecukupan Makanan yang Dianjurkan untuk Rata-rata
29
Orang Indonesia
2.3.
31
3.1.
38
DAFTAR BAGAN
Nomor Bagan
Halaman
3.1.
36
4.1.
46
4.2.
49
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Daftar Menu
Lampiran 4
Jumlah pelanggan PT. Tata Wisata Jakarta di Lokasi KCI Maret 2011
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
BAB I
PENDAHULUAN
Gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral serta turunannya yang bermanfaat bagi
pertumbuhan dan kesehatan manusia.
Selain itu, mutu gizi dari suatu sumber makanan juga mutu gizi pangan menurut
Hardiansyah, 2001, merupakan salah satu factor yang mempengaruhi penerimaan
(acceptability) dan penggunaan (ultilisation) makanan oleh tubuh, yang pada gilirannya
mempengaruhi status gizi dan kesehatan individu dan masyarakat. Mutu gizi pangan
merupakan salah satu komponen totalitas mutu pangan.
Kandungan zat gizi dalam makanan merupakan salah faktor yang penting karena
kecukupan gizi pangan atau makanan akan mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan
dan produktivitas seseorang. Pemenuhan gizi secara seimbang akan menghasilkan
manfaat yang optimal bagi pertumbuhan, perkembangan dan produktivitas seseorang.
Pada pekerja, pemenuhan gizi yang tepat akan meningkatkan produktivitas kerja dan
mempertahankan kondisi pekerja agar tetap sehat dan baik.Oleh karena itu, apapun
makanan yang dimakan dan dari manapun suatu makanan diperoleh, baik dari emakanan
keluarga maupun makanan institusi dan jasa boga, makanan tersebut haruslah dapat
menghasilkan keadaan gizi dan kesehatan yang optimal. Oleh karena itu, faktor gizi
pada penyelenggaraan makanan tidak dapat diabaikan. Untuk memastikan suatu
makanan memenuhi kebutuhan gizi yang harus dicukupi, perlu adanya suatu sistem
pengendalian mutu yang menjamin pemenuhan gizi tersebut.
Secara umum, pengendalian mutu (Quality Control) adalah pengawasan mutu
produk selama proses produksi dengan melakukan pemerikasaan secara penuh, dengan
tiga langkah utama, yaitu menilai kinerja operasi, membandingkan dengan satandar, dan
koreksi atau perbaikan (Muhandri 2008).
Kegiatan pengendalian mutu mencakup kegiatan menginterpretasikan dan
mengimplementasikan rencana mutu. Rangkaian kegiatan ini terdiri dari pengujian pada
saat sebelum dan sesudah proses produksi yang dimaksudkan untuk memastikan
kesesuaian produk terhadap persyaratan mutu termasuk di dalamnya. Dalam hal
pemenuhan gizi makanan, bagian quality control bertugas menilai keterpenuhan gizi
pada menu sejak proses perencanaan sampai implementasi serta evaluasi untuk
perbaikan dan peningkatan mutu.
PT. Tata Wisata Jakarta merupakan salah satu perusahaan tata boga yang
menyelenggarakan makanan untuk perusahan domestik, regional maupun internasional
yang berada di wilayah Indonesia, baik di darat (onshore) ataupun lepaslaut (offshore).
Untuk memenuhi harapan klien dan kebutuhan pekerja di perusahaan yang dilayaninya,
PT. Tata Wisata Jakarta telah menerapkan pengendalian mutu yang dimulai dari
penerapan standar yang berdasarkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 : 2008.
Mengingat pentingnya Quality Control dalam produksi suatu produk pangan dan
komitmen yang begitu besar dari PT. Tata Wisata Jakarta untuk menjadi mutu
produknya yaitu mengenai pemenuhan gizi menu yang akan diselenggarakan, maka
peneliti ingin mengamati secara langsung bagaimana pelaksanaan kegiatan Quality
Control terhadap pemenuhan gizi menu oleh PT. Tata Wisata Jakarta. Selain itu peneliti
juga berharap mendapatkan pengalaman praktis dan gambaran nyata tentang Quality
Control di dunia kerja.
1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan umum
Mengetahui gambaran pelaksanaan pengendalian mutu (quality control)
dalam menjamin pemenuhan gizi pelanggan oleh PT. Tata Wisata Jakarta Tahun
2011.
department
yang
terkait
langsung
dengan
1.2.2.4.
1.2.2.5.
1.3. MANFAAT
1.3.1. Bagi Mahasiswa
1.3.1.1.
1.3.1.2.
1.3.1.3.
1.3.1.4.
1.3.2.2.
2. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Maka dari itu tidak cukup mengartikan mutu dengan satu definisi, berikut
adalah beberapa definisi yang berkaitan dengan mutu.
Menurut Goetsch dan Davis (1994, p. 4), mutu merupakan suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
J.M. Juran mengatakan bahwa mutu adalah kesesuaian dengan tujuan atau
manfaatnya.
Menurut Deming yang dikutip oleh M.N. Nasution bahwa mutu adalah:
kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Perusahaan harus benar-benar memahami
apa yang di butuhkan konsumen atas produk yang dihasilkannya.
produk atau jasa dikatakan bermutu bila memenuhi kebutuhan, persyaratan dan
harapan pelanggan serta dipersepsikan secara positif oleh pelanggan.
mutu
produk
selama
proses
produksi
dengan
melakukan
pemerikasaan secara penuh, dengan tiga langkah utama, yaitu menilai kinerja
operasi, membandingkan dengan satandar, dan koreksi atau perbaikan
metode
menetapkan sasaran mutu yang terukur pada setiap fungsi dan tingkatan yang
relevan
sasaran mutu harus konsisten dengan kebijakan mutu (SMM ISO 9001:2008)
Sistem Manajemen Mutu mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
kebijakan mutu dan sasaran mutu. Sistem Manajemen Mutu didefinisikan sebagai sistem
manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu. Oleh
karena itu, seluruh kegiatan fungsi manajmen harus menetapkan dan melaksanakan
kebijakan mutu, sasaran mutu dan tanggung jawab. Dengan demikian, Sistem
Manajemen Mutu merupakan hubungan timbal baik antara sumber daya dengan
kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk menentukan sasaran mutu. Sedangkan
definisi kebijakan mutu menurut ISO 9000:2000 adalah maksud dan arahan organisasi
secara menyeluruh yang terkait dengan mutu, seperti yang dinyatakan secara resmi oleh
pimpinan puncak. Kebijakan mutu dan sasaran mutu ditetapkan oleh organisasi untuk
memberikan fokus perhatian dan mengarahkan organisasi pada tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Keduanya menentukan hasil yang diinginkan dan membantu
organisasi dalam penggunaan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai hasil yang
baik. Perencanaan strategis organisasi dan kebijakan mutu menyediakan kerangka kerja
bagi penetapan dan peninjauan sasaran mutu.
Berdasarkan ISO 9001:2008, sasaran mutu adalah sesuatu yang dicari atau dituju
berkaitan dengan mutu. Dengan demikian manajemen puncak hendaknya menetapkan
sasaran mutu yang menuju perbaikan kinerja organisasi. Dalam menetapkan dan
mendokumentasikan sasaran mutu, Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2000 mengharuskan bahwa sasaran tersebut haruslah
SMART. Definisi dari SMART tersebut antara lain:
1) Specifik (spesifik, khusus)
2) Measurable (terukur dan terhitung)
3) Achievable (dapat tercapai)
4) Realistic (realistis, wajar)
5) Time Frame (berjangka waktu). (Rudi Suardi, 2003:81)
Sasaran mutu harus Specifik dalam artian bahwa sasaran mutu harus mengarah
pada target yang spesifik dan jelas. Measurable berarti bahwa sasaran mutu haruslah
dapat diukur dan dihitung. Achievable mengandung pengertian bahwa target sasaran
mutu haruslah sesuatu yang mungkin dan bisa dicapai.
Sasaran mutu harus Realistic bahwa sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan
dengan fungsi dari organisasi atau orang yang diberikan sebuah target. Sedangkan
sasaran mutu harus Time Frame mengandung pengertian bahwa dalam menetapkan
sasaran mutu diperlukan adanya batasan waktu kapan sasaran mutu tersebut harus
tercapai.
Sasaran mutu harus dibuat sejak proses mulai direncanakan dan harus konsisten
dengan kebijakan mutu dan konsisten dengan perbaikan yang berkesinambungan serta
dalam pencapainnnya harus terukur, sehingga memungkinkan tinjauan oleh manajemen
secara efektif dan efisien. Dalam pelaksanaannya, manajemen puncak harus memastikan
bahwa sasaran mutu, termasuk yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelanggan
dan peraturan perundang-undangan, ditetapkan menurut fungsi dan tingkat yang relevan
dalam organisasi.
penarikan
produk
cacat/rusak
dari
pasar
serta
untuk
juga dapat berupa hidangan untuk makan atau sarapan pagi, untuk makan siang atau
makan malam saja ataupun hidangan makan untuk satu hari penuh dengan atau tanpa
makan selingan.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Menu bebas, yaitu Menu bebas, yaitu menu yang disusun sesuai dengan
keinginan pemesan. Jenis makanan yang disajikan biasanya bukan yang
biasa disajikan sehari-hari. Jenis masakan dan jumlah masakan yang akan
disajikan dapat beragam tergantung permintaan pelanggan.
Menu pilihan, adalah yaitu jenis menu yang menyajikan pilihan jenis
makanan sehingga konsumen dapat memilih makanan sesuai dengan
seleranya. Akan tetapi, pilihan jenis masakan dapat saja terdiri dari
macam masakan yang sama, tetapi bahan utama makanan yang berbeda.
Misalnya ikan goreng, ayam goreng, dan udang goreng.
Menu
standar,
adalah
usunan
menu
yang
digunakan
untuk
2.5.3.1.
Yang dimaksud
yang
menerangkan secara rinci jenis bahan, jenis bumbu dan bahan penyedap, tata
cara pengolahan dan memasak suatu masakan sehingga diperoleh cita rasa
yang diinginkan.
Teknik dan tata cara memasak makanan yang tertera dalam resep baku
haruslah diikuti dengan teliti. Ada makanan yang harus dimasak dengan api
kecil atau harus senantiasa diaduk untuk mendapatkan resep masakan, ada
dua hal yang perlu diketahui dengan baik yaitu :
1.
Ukuran bahan
2.5.3.2.
Beras
350 gram
Daging
100 gram
Telur
50 gram
100 gram
Kacang kacangan +
25 gram
Sayuran
200 gram
Buah buahan
150 gram
Gula pasir
25 gram
Minyak goreng
25 gram
Sumber: Penyelenggaraan Makana Institusi, Moehyi, 1992
Tabel 2.2. Kecukupa Besar porsi baku makanan untuk menu Indonesia
Nama Bahan Makanan
Besar Porsi
Beras
150 gram
Daging sapi
50 gram
Daging Kambing
50 gram
Daging ayam
75 gram
Hati sapi
50 gram
Ikan segar
65 gram
Udang / kepiting
125 gram
Sayuran campuran
75 gram
Buah buahan
75 gram
Sumber: Penyelenggaraan Makana Institusi, Moehyi, 1992
2.5.3.3.
yang
harus
dilakukan
dalam
penghitungan
3. Jangan memilih buah-buahan yang terlalu masak atau terlalu mentah. Buahbuahan yang terlalu masak akan mudah rusak sewaktu diangkut.
4. Hindarkan bahan makanan dari sinar matahari baik sewaktu diangkutmaupun
disimpan.
5. Simpanlah bahan makanan yang mudah layu ditempat yang lembab
dan dingin.
6. Cucilah bahan makanan sebelum dipotong-potong, dikupas, diiris, atau
digiling.
7. Bahan makanan yang sudah dipotong, diiris atau yang sudah dikupas harus
segera dimasak jangan dibiarkan terlalu lama dalam keadaan demikian.
8. Jangan menggunakan terlalu banyak air sewaktu memasak, kecuali air untuk
memasak itu juga akan digunakan dalam pemasakan.
9. Jika
merebus
dididihkan
sayuran
terlebih
atau
dahulu,
bahan
makanan
kemudian
lainnya
baru
sebaiknya
bahan
air
makanan
BAB III
ALUR DAN JADWAL KEGIATAN
1.5.
Pelaksanaan
1. Pelaksanaan kegiatan magang mulai 7 Maret 28 April 2011
2. Mengikuti alur kerja institusi magang tentang
Hari
Tanggal
Kegiatan
- Perkenalan dengan pembimbing lapangan.
Senin
07-03-2011
Selasa
08-03-2010
Rabu
09-03-2011
Accounting
o Mengenal dan mempelajari PR, PO, MICS dan DI
o Mengisi form , MICS dan DI
- Melakukan bagi ilmu atau hal apa saja yang telah didapat
di tiap divisi dengan pembimbing lapangan dan
mahasiswa magang.
- Koordinasi untuk rencana melakukan site visit ke salah
satu catering perusahaaan yaitu di PT. KCI Pulogadung.
- Pengenalan dan pemaparan singkat oleh pembimbing
lapangan mengenai seluk beluk catering PT. Tata Wisata
yang berlokasi di PT. KCI Pulogadung sebelum
melakukan site visit.
4
Kamis
Jumat
11-03-2011
Senin
14-03-2011
Selasa
15-03-2011
Rabu
16-03-2011
Kamis
17-03-2011
baku.
- Bimbingan dengan campboss dan wawancara dengan
storeman mengenai penerimaan dan penyimpanan bahan
baku.
10
Jumat
18-03-2011
Senin
21-03-2011
12
Selasa
22-03-2011
13
Rabu
23-03-2011
kepuasan pelanggan.
- Ikut serta melihat proses pengolahan dan penyajian,
pemorsian makanan pada hari itu.
- Mempelajari dan memahami penerapan sistem
manajemen mutu ISO 9001-2008.
- Mempelajari dan memahami penerapan sistem
14
Kamis
24-03-2011
keselamatan kerja.
- Bimbingan dengan campboss dan wawancara non formal
mengenai penerapan ISO 9001-2008 dan keselamatan
kerja di catering tersebut.
- Pembuatan leaflet tentang gizi dam keselamatan kerja
15
Jumat
25-03-2011
Senin
28-03-2011
17
Selasa
18
Rabu
30-03-2011
19
Kamis
31-03-2011
20
Jumat
21
Senin
04-04-2011
Selasa
05-04-2011
23
Rabu
06-04-2011
24
Kamis
07-04-2011
25
Jumat
08-04-2011
Senin
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PROSES BISNIS
PT. TATA WISATA
P
E
R
S
Y
A
R
A
T
A
N
Sumber Daya :
1. Sumber daya Manusia
- Proses rekruitmen
- Proses pelatihan &
pengembangan KPS
(keterampilan, pelayan &
sikap)
- Pemahaman budaya
kerja, K3LH
- Prasarana
INPUT
SERAH
TERIMA
Tender :
1. Proses Marketing
- Proses Tender sektor
MOG
- Proses tender industri
Kontrak :
1. Proses pemenang tender
kontrak
- Terima kontrak
- Review kontrak
Pengukuran analisa
dan peningkatan :
1. Kepuasan mutu
internal
2. Audit Mutu Internal
3. Pengendalian
produk tidak sesuai
Analisa Data :
1. Tindakan
perbaikan dari
pengolahan
OUTPUT
P
E
L
A
N
G
G
A
N
Operasional :
1. Pramobilisasi
- Site visit
- Crew orientasi
2. Mobilisasi
- Crew schedule
- Food stuff
- Kitchen/mess
utensils
- Housekeeping
linen
- PPE/uniform/
safety shoes
Pembelian :
1. Proses pembelian
2. Penetapan jenis
barang/bahan yang
akan dipasok
3. Daftar pemasok
terseleksi
Warehouse/Logistik :
1. Quality Control
2. Food Guard
K
E
P
U
A
S
A
N
Start production :
1. Staf terampil
2. Raw Material
3. Equipment
4. Menu
5. Penyajian
P
E
L
A
N
G
G
A
N
6. Pelayanan
2.6.3. Struktur Organisasi,Visi, Misi, Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu PT.
Tata Wisata Jakarta
2.6.3.1.
Struktur Organisasi
2.6.3.2.
Visi
2.6.3.3.
Misi
2.6.3.4.
Nilai
f.
Memberikan
pelatihan
dan
mengaudit
para
vendor
bagaimana
2.6.3.5.
Kebijakan Mutu
2.
3.
4.
5.
2.6.3.6.
Sasaran Mutu
2.
3.
4.
5.
2.6.3.7.
meningkatkan
secara
berkelanjutan
keefektifan
sistem
b)
c)
menentukan
kriteria
dan
metoda
yang
e)
memastikan
analisis proses-proses tersebut
pemantauan,
pengukuran
dan
f)
memastikan
penerapan
tindakan
yang
2.
3.
4.
melakukan kunjungan-kunjungan
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1.
2.
3.
4.
Tercapainya
produktifitas
kerja
yang
Penerapan
dan
pengembangan
sistem
majemen perusahaan meliputi dan tidak terbatas pada SMM ISO 9001 : 2008 dan
sistem terkait lainya
Surat
pernyataan
kepuasan
dan/atau
penghargaan
pelanggan.
Kepuasan calon dan/atau pelanggan terhadap kinerja dan dokumen
perusahaan sebelum pelaksanaan kontrak dan/atau pada masa tender
dan/atau masa evaluasi adalah ditujukan sebagai bukti kepuasan pelanggan
terhadap kinerja perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam mengikuti
tender dan/atau evaluasi calon pelanggan serta membuktikan tingkat
kepercayaan dan ekpektasi pelanggan epada perusahaan.
Penyampaian kepuasan pelanggan yang tidak disertai dokumen
merupakan catatan tersendiri yang dapat dipertimbangkan oleh manajemen.
2.8.4. Produktifitas
Kerja
yang
Didukung
oleh
Pelatihan
dan
Pengembangan SDM
Setiap pimpinan departemen terkait bertanggung jawab untuk
memberdayakan SDM pada departemennya dengan mengoptimalkan jumlah
SDM yang telah ditetapkan serta kemampuan yang dimiliki tiap karyawan
sehingga tercapai efisiensi dan produktifitas yang diharapkan.
Team manajemen menyusun dan menetapkan standar kompetensi yang
dibutuhkan setiap jabatan/posisi sebagai acuan untuk perekrutan dan
pengembangan karir karyawan.
Setiap pimpinan department wajib mengetahui standar (mutu)
kompetensi SDM yang ada pada departemennya, dan bertanggung jawab
untuk memastikan kompetensinya dapat diberdayakan seoptimal mungkin
guna menunjang operasi dibidangnya, berkaitan dengan hal tersebut setiap
pimpinan departemen diharus kan melakukan hal hal berikut:
a)
Melakukan
identifikasi,
analisa
kompetensi
karyawan
didepartemennya
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
pelaksanaan
pemantauan
dan
pengukuran
disusun
dan
2.9. GAMBARAN
KEGIATAN
PENGENDALIAN
MUTU
(QUALITY
b)
c)
d)
e)
prosedur-prosedur
yang
sesuai
dengan
proses-proses
g)
h)
dokumen
pendukung
lainnya
yang
diperlukan
dalam
mutu di P.T. Tata Wisata adalah dengan menggunakan media kertas dan media
elektronik yang pengendaliannya diatur dalam prosedur pengendalian dokumen.
Dokumentasi sistem mutu merupakan salah satu upaya penting sabagi bukti
objektif pelaksanaan pengandalian mutu dalam proses produksi. Namun, pada
beberapa tahap proses produsi, prosedur-prosedur standar yang terdokumentasi
atau Standart Operational Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK) belum ada.
majemen perusahaan meliputi dan tidak terbatas pada SMM ISO 9001 : 2008 dan
sistem terkait lainya
Rancangan/ rencana produk dalam hal ini dibuat oleh HSE/QA officer and
nutritionist. Selanjutnya dikendalikan oleh HSE/QA officer and nutritionist. Hal
ini dapat membuat proses pengendalian kurang objektif.
2.9.4.1.
Proses Pembelian
Pernyataan
Kemampuan
dan
dengan
proses
permintan,
pembelian,
penyeleksian,
penerimaan
dan/atau
supplier/pemasok harus
penolakan
terhadap
barang
dan
jasa
dari
mutu/arsip.
2.9.4.2 Informasi Pembelian
Dalam proses pembelian, segala sesuatu yang berhubungan dengan
data dan informasi produk dan jasa yang dibeli dinyatakan secara jelas
dan/atau disampaikan kepada supplier / pemasok sebagai bagian dari
persyaratan mutu barang dan jasa.
Untuk memastikan mutu dan spesifikasi barang dan jasa yang akan
dibeli dan diterima perusahaan, dokumen yang berhubungan dengan
pembelian dibuat rangkap sesuai kebutuhan perusahaan.
Dalam proses pemastian kesesuaian barang dan jasa yang diberikan
oleh supplier/pemasok perusahaan menetapkan personel yang bertanggung
jawab dalam mengevaluasi / menyeleksi dan/atau melakukan penerimaan
barang.
hasil produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan yang mengacu pada
ketentuan-ketentuan dalam kesepakatan kerja dengan pelanggan.
Apabila dalam proses produksi terjadi ketidak sesuaian dan/atau kesalahan
setiap bagian yang bertanggung jawab terhadap proses tersebut diharuskan untuk
melakukan tindakan penelusuran (tindak telusur ) guna menemukan penyebabnya
serta melakukan perbaikan agar hasil produksi dan jasa memenuhi standar dan
ketentuan yang dipersyaratkan dan mengupayakan pencegahan agar tidak terjadi
pengulangan kasus yang tidak diharapkan.
Dokumen dokumen tindak telusur dan hasilnya dilakukan sesuai ketentuan
standar pengendalian dokumen dan catatan mutu.
dan
kamar dan jasa terkait lainnya yang berkaitan dengan produksi dan jasa
dibidang tersebut.
Secara umum informasi tentang produk dan jasa perusahaan
digambarkan dalam profil perusahaan, namun dalam pelaksanaan kerjanya
mengacu pada perjanjian kontrak yang telah disepakati dengan pelanggan.
Dalam perjanjian kerjasama tersebut menyangkut tentang hak dan
kewajiban perusahaan dan juga pelanggan yang mengacu pada peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
produksi dan jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan yang
diharapkan.
Intruksi kerja dibuat, dievaluasi sesuai kebutuhan perusahaan dengan
dasar berbagai aspek yang bertujuan untuk terpenuhinya standar-standar
mutu yang diharapkan.
Intruksi kerja dibuat sebagai dokumen resmi perusahaan yang
pembuatannya memenuhi kaedahkaedah pembuatan dokumen sebagaimana
tertuang dalam prosedur pengendalian dokumen dan catatan mutu
perusahaan.
c. Penggunaan Peralatan
Dalam rangka pelaksanaan produksi dan jasa perusahaan, kebutuhan
peralatan dipenuhi dengan beberapa cara yaitu :
perusahaan hal- hal yang dilakukan perusahaan antara lain mencakup namun
tidak terbatas pada :
Standar operasi dan intruksi kerja atau bentuk intruksi lainnya sebagai
pedoman pelaksanaan pemantauan dan pengukuran disusun dan disosialisasikan
sesuai ketentuan SMM ISO 9001 -2008.
Ditanda
tanganinya
dokumen
dokumen
yang
berhubungan
guna memastikan
proses telah berjalan sesuai yang diharapkan mencakup namun tidak terbatas pada:
a.
b.
c.
Pemakaian
metode
dan
prosedur
yang
spesifik
dengan
operasional perusahaan.
d.
e.
b.
c.
Mengevaluasi
tindakan
yang
diperlukan
untuk
e.
f.
dan/atau
perubahan
jumlah
personel,
pelatihan
dan/atau
pengarahan, Perubahan spesifikasi bahan baku dan lain sebagainya yang dapat
merubah dan meningkatkan hasil produksi dan jasa
2.9.14. Catatan-Catatan Mutu
Catatan-catatan mutu memberikan bukti obyektif bahwa mutu produk yang
disyaratkan telah dicapai dan berbagai unsur sistem mutu telah dilaksanakan
dengan efektif.
Dalam proses produksi catatan-catatan mutu yang ada antara lain:
Dokumen Standar Operasi (SOP),
Instruksi Kerja(IK)
Formulir dan Checklist
Setiap catatan mutu diisi dan dilaporkan oleh campboss dilapangan untuk
dilaporkan ke kantor pusat sabagai bukti dan data pengandalian mutu serta bahan
evaluasi Namun, seringkali catatan-catatan mutu tersebut tidak dilaporkan tepat
pada waktunya sehingga evaluasi tidak dapat dilakukan sesuai dengan keadaan
dilaangan dan tepat waktu.
dan
memonitor pelaksanaan AMI tersebut agar dapat dipastikan bahwa AMI yang
dilaksanakan sudah sesuai dengan persyaratan / ketentuan baku system manajemen
mutu iSO 9001-2008.
Management Representative dan/atau yang ditugaskan juga bertanggung
jawab untuk memastikan tindak lanjut terhadap temuan AMI, serta melakukan
koordinasi dan komunikasi pada pihak terkait sehubungan dengan upaya penindak
lanjutan temuan yang dimaksud.
Perencanaan dan pelaksanaan AMI ditetapkan dalam prosedur yang
terdokumentasi. Auditor yang melaksanakan audit adalah karyawan yang sudah
dianggap mempunyai kompetensi yang cukup, memenuhi persyaratan sebagai
auditor , mampu bersikap independent , objektif dan netral
Manajemen Representative bertanggung jawab untuk melakukan tinjauan
dan klarifikasi terhadap hasil AMI apabila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai
dengan yang diharapkan, meliputi namun tidak terbatas upaya untuk mendapatkan
hasil yang maksimal bahkan sampai dilakukanya pengulangan proses AMI apabila
dibutuhkan.
Dokumentasi dan pencatatan AMI dilakukan sesuai ketentuan pengendalian
dokumen dan catatan mutu yang telah ditetapkan.
yang akan bekerja di proyek PT. Tata Wisata diberi pelatihan oleh trainer dari
kantor pusat ata campboss yang memiliki kompetensi, tentang pelaksanaan proses
produksi sesuai dengan pedoman mutu yang ditetapkan untuk mencapai sasaran
mutu yang harus dicapai.
Pada proses pelaksanaan, campboss berkewajiban memberikan penjelasan
tentang prosedur-proseur pelaksanaan yang benar. Namun, dalam pelaksanaannya
belum ada pedomen khusus tentang pelatihan dan motivasi terhadap pekerja di
lokasi produksi sebagai acuan yang ahrus disampaikan trainer atau campboss.
2.10.
GAMBARAN
KEGIATAN
PENGENDALIAN
MUTU
(QUALITY
sistem manajemen mutu ISO 9001-2008 PT Tata Wisata Jakarta yaitu dokumen
SOP, IK dan form/checklist.
Berikut merupakan SOP, IK dan form/checklist yang berkaitan dengan
pengendalian mutu gizi makanan yang telah ditetapkan oleh PT. Tata Wisata
terdiri dari:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
IK pengolahan makanan
g.
Checklist IK
h.
Checklist Masakan/menu
i.
j.
k.
dokumen mutu yang belum ada. Dokumen mutu yang belum ada dan harus
dibuat tersebut antara lain:
a.
b.
c.
d.
IK perencanaan menu
e.
f.
HSE/QA and
Nutritionist, dengan kata lain kedua proses ini dilakuakan oleh pihak/orang sama
sehingga kesalahan akibat kurang objebtif dapat terjadi.
verifikasi kesesuaian produk dan jasa yang dipesan/ dibeli perusahaan terhadap
barang yang disediakan / diberikan oleh supplier / pemasok serta menetapkan
personel yang diberi tugas dan kewenangan dibidangnya.
Pengendalian pembelian juga dilakukan dengan mengatur dan merencanakan
serta melakukan pembelian sesuai biaya/budget yang dianggarkan dan menu
yang akan diproduksi.
Menu hanya dapat disajikan apabila telah memenuhi standar gizi yang
direncanakan. Setiap proses penyelenggaran menu disesuaikan dengan persyaratan
yang telah disetujui.
Identifikasi produk dan kemampuan telusur dilakukan pada tahap
penyelenggaraan makanan untuk menghasilkan produk yang sesuai dipersyaratkan
pelanggan, seperti pada tahapan perencanaan menu, bila kebutuhan kalori,
rancangan menu, kebutuhan zat gizi tidak sesuai persyaratan yang diajukan
pelanggan, maka akan diperbaiki kembali.
Dalam hal ini, belum adanya SOP dan IK tertentu seperti yang telah
disebutkan dalam dokumentasi sistem akan menjadi hambatan pada proses
identifikasi produk.
atau tidak, kemudian dari proses, dilakukan pengecekan dilihat kesesuaian dengan
standar kerja dan instruksi kerja yang telah ditetapkan berlandaskan pada SMM
ISO 9001-2008 PT Tata Wisata.
Inspeksi dan pengujian pada pengendalian mutu gizi makanan dilakukan
oleh campboss di lokasi dengan melakukan pengawasan dan pemantauan dalam
pelaksanaan proses produksi. Dalam menjamin pemenuhan gizi, campboss
bertanggung jawab melakukan inspeksi terhadap berlangsungnya produksi sesuai
prosedur penyelenggaraan makanan sesuai dengan daftar menu yang telah
ditetapkan dan memastikan porsi yang disajikan sesuai dengan porsi saji yang
telah ditetapkan untuk memenuhi gizi pelanggan.
pengukuran
kepuasan
pelanggan
mengenai
pelayanan
dan
produk/makanan.
Metode kuantitatif merupakan analisa, pengolahan dan pengukuran yang
dilakukan dengan metode hitungan-hitungan yang mengacu pada pola dan kaedah
statistik, seperti pada analisa menu untuk standar zat gizi, porsi dan kebutuhan
kalori pelanggan serta analisa biaya yang terkait dengan proses dan produk.
Pengukuran terhadap pemenuhan gizi menu secara spesifik berdasarkan
kandungan gizi yang terkandung di dalam menu tidak dapat dilakukan di lokasi
selama proses terjadi karena tidak ada nutrisonist/pekerja terlatih yang memiliki
kompetensi untuk menghitung kandungan gizi.selain itu didak diperlukan uji-uji
khusus tertentu untuk menjamin pemenuhan gizi makanan.
Perhitungan terhadap menu yang diproduksi dilakukan oleh HSE/QA Officer
dan Nutritionist. Proses evalusi berdasarkan DI (Daily Issues/ Pengeluaran Harian)
yang diterima dari lokasi, apakah telah sesuai dengan jumlah kandungan gizi yang
harus dicapai atau tidak. Evaluasi dengan cara ini memiliki kelemahan karena
makanan yang tersisa tidak menjadi pettimbangan penghitungan yang harus
dieliminasi.
Selain itu, pengujian juga harus memastikan bahwa produk yang akan dihasil
sesuai dengan target finansial, kepuasan pelanggan, keselamatan kerja,
kemampuan/kinerja pekerja dan sejalan dengan SMM 9001:2008.
kandungan
gizi
yang
disajikan
sesuai
dengan
kontrak
kepada
pelanggan.
Campboss
bertanggung
jawab
memastikan
kandungan gizi setiap makanan yang disajikan telah sesuai dengan rencana.
Makanan yang disajikan akan dicacat dalam Recapitulation Meal Count Sheet
Record. Pengisian Recapitulation Meal Count Sheet Record berfungsi untuk
memantau jumlah sajian makanan. Namun, sering kali Recapitulation Meal Count
Sheet Record belum digunakan sebagaiman mestinya atau diisi dan dilaporkan.
Sedangkan inspeksi eksternal yang dilakukan oleh pelanggan atau pihak
lain. Hasil nspeksi ekternal ini deperoleh melalui:
disajikan tidak cukup maka campboss dapat mengambil inisiatif untuk mengganti
menu denngan tetap menjamin pemenuhan gizi yang dibutuhkan pelngggan.
Sedangkan tindakan koreksi pada gizi menu dilakukan apabila terjadi
masalah/keluhan pada menu yang disajikan sebelumnya, misalnya gizi yang
disajikan kurang atau lebih, atau ada permintaan pelanggan untuk melakukan
pengembangan menu dan peningkatan kandungan gizi makanan. Tindakan
koreksi ini dilakukan oleh HSE/QA officer dan nutritionist di kantor pusat.
2.10.13. Penanganan, Penyimpanan, Pengemasan dan Pengiriman
Penanganan berkaitan langsung engan pemorsian makanan. Porsi makanan
yang disajiakn, seperti disebutkan sebelumnya, disesuaikan dengan kebutuhan
gizi pelanggan.
Penyimpanan, pengemasan dan yang penyajian/ pengiriman secara umum
berjalan sesuai dengan SOP dan IK yang ada. Tidak berhubungan langsung
dengan pemenuhan gizi makanan
2.10.14. Catatan-Catatan Mutu
Catatan-catatan mutu yang berkaitan dengan pemenuhan menu antara lain:
a.
Checklist masakan/menu
b.
Checklist IK
c.
d.
e.
f.
Laporan harian.
BAB V
PENUTUP
5.1
KESIMPULAN
5.1.1
PT. Tata Wisata Jakarta PT. Tata Wisata adalah perusahaan Swasta
Nasional dengan 100 % Perusahaan Modal Dalam Negeri (PMDN) yang
didirikan sejak tanggal 5 Desember 1973 dengan Bidang usaha
pengembangan kepariwisataan dan kejasabogaan serta jasa-jasa terkait
lainnya yang berorientasi kepada standar hygiene sanitasi dan standar mutu
yang mengacu pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001.
5.1.2
5.1.3
Sasaran mutu yang telah ditetapkan oleh PT. Tata Wisata, yaitu: target
Finansil, kepuasan pelanggan, keselamatan kerja, produktifitas kerja yang
didukung oleh pelatihan dan pengembangan SDM dan Penerapan dan
pengembangan sistem majemen perusahaan meliputi dan tidak terbatas
pada SMM ISO 9001 : 2008 dan sistem terkait lainya. Dari kelima sasaran
mutu yang telah ditetapakan tersebut, belum ada sasaran mutu yang
5.1.5
IK
SARAN
5.2.1 Perlu dibuatnya sararan mutu khusus tentang pemenuhan gizi untuk
menjamin pemenuhan gizi makanan setiap pelanggan.
5.2.2 Perlu dilakukan pembuatan beberapa prosedur-prosedur standar yang
terdokumentasi atau Standart Operational Prosedur (SOP), Instruksi Kerja
(IK) dan catatan mutu yang belum ada dalam pelaksanaan prose produksi
secara umum. Secara khusus dalam pengendalian mutu gizi makanan
beberapa dokumen yang belum ada dan harus dilengkapi, yaitu: SOP pelam
pengndalian mutu gizi makanan rhitungan kebutuhan dan nillai zat gizi, SOP
pendistribusian makanan sesuai dengan kebutuhan gizi, SOP penyajian
makanan, IK perencanaan menu, IK perhitungan kebutuhan dan nilai zat gizi
dan Checklist pemorsian menu.
5.2.3 Perlu adanya pemisahan tanggung jawab antara pembuatan rancangan mutu
produk dan pengendalian mutu produk agar kedua tanggung jawab tersebut
dapat dilaksanakan dengan lebih objektif.
5.2.4 Perlu dilakukannya motivasi dan stimulasi kepada campboss agar Pelaporan
catatan-catatan mutu tepat pada waktunya.
5.2.5 Perlu adanya pedoman khusus tentang pelatihan dan motivasi terhadap
pekerja di lokasi produksi tentang pekerjaan yang akan dilakukan, khususnya
pada pengendalian mutu gizi makanan perlu adanya pedoman tentang
penyajian dan pemorsian yang tepat sesuai dengan kebutuhan gizi.
5.2.6 Perlu adanya penambahan nutrisonist/pekerja terlatih di lokasi agar
pengukuran terhadap pemenuhan gizi menu secara spesifik dapat dilakukan
secara mandiri di masing-masing lokasi. Penambahan nutrisonist/pekerja
terlatih juga dapat berperan dalam proses evaluasi kandungan gizi yang lebih
tepat yang langsung dilaksanakn di lokasi dan bukan hanya mengandalkan DI
saja.
DAFTAR PUSTAKA
Makanan
Institusi
dan
Jasa
Boga.