Pewarnaan kromosom
Ada beberapa cara pewarnaan kromosom:
1. Pewarnaan Giemsa (G banding). Zat warna ini akan memberi warna yang lebih gelap
pada daerah kromosom yang kaya A (adenin) dan T (timin). Masing-masing larik
mengandung jutaan pasangan basa dan dapat mengandung ratusan gen.
2. R banding. Pewarnaan in menggunakan acridine orange yang akan menyisip diantara
basa-basa kromosom (interkalasi). Fluorosensinya berwarna jingga-merah bila terikat
ssDNA dan kuning-hijau bila terikat dsDNA. Setelah perlakuan bufer fosfat panas, R
band berwarna kuning-hijau, G band berwarna jingga-merah. R band merupakan daerah
kromosom yang kaya G dan C.
3. Kariotipe spektral (SKY). Pewarnaan ini menggunakan zat warna yang dapat
berfluorosensi. Dengan menggunakan probe spesifik yang diberi konsentrasi zat-zat
warna yang berbeda, masing-masing kromosom akan mempunyai warna yang sedikit
berbeda. Perbedaan ini belum tentu dapat dibedakan oleh mata telanjang, tetapi dapat
diolah warnanya oleh program komputer sehingga warna diubahnya menjadi warna yang
mudah dibedakan oleh mata.