Anda di halaman 1dari 2

1.

Konflik Antar Suku


Konflik antara suku bangsa di Indonesia sudah
sering sekali terjadi. Tak jarang pun konflik yang
berlangsung langsung tersebut menyebabkan
terjadinya pertumpahan darah/perkelahian pada
pihak-pihak yang terkait. Meski pun seringkali
sumber penyebab pro dan kontra tersebut adalah
hal yang tidak terlalu penting sekali.
Fanatisme

kesukuan

yang

tinggi

membuat

permasalahan yang tidak terlalu penting tersebut berubah menjadi masalah yang sangat serius.
Rasa gotongroyong/solidaritas sangat kecil dan pola pemikiran yang sangat dangkal membuat
merka tidak berpikir panjang dalam menyikapi permasalahan yang timbul tersebut. Oleh karena
itu, proses penyelesaian masalah pun kadangkala dilakukan dengan cara kekerasan tanpa
mendepankan dialog dari pihak bertikai.
2. Konflik Antar Ras

Kasus perbudakan kulit hitam


uraian : Pada era 1800-an, orang - orang berkulit hitam di Amerika dijadikan budak oleh orang orang yang berkulit putih. Hal ini berlangsung sampai Abraham Lincoln naik menjadi presiden
Amerika Serikat dan memereintahkan pembebasan orang - orang berkulit hitam.
3. Konflik Antar Agama

Sepanjang sejarah agama dapat memberi sumbangsih


positif bagi masyarakat dengan memupuk persaudaraan dan semangat kerjasama antar anggota
masyarakat. Namun sisi yang lain, agama juga dapat sebagai pemicu konflik antar masyarakat

beragama. Ini adalah sisi negatif dari agama dalam mempengaruhi masyarakat Dan hal ini telah
terjadi di beberapa tempat di Indonesia.
Pada bagian ini akan diuraikan sebab terjadinya konflik antar masyarakat beragama khususnya
yang terjadi di Indonesia dalam perspektif sosiologi agama. Hendropuspito mengemukakan
bahwa paling tidak ada empat hal pokok sebagai sumber konflik sosial yang bersumber dari
agama.
Dengan menggunakan kerangka teori Hendropuspito, penulis ingin menyoroti konflik antar
kelompok masyarakat Islam - Kristen di Indonesia
4. Konflik Antar Golongan
Perseturuan dua kubu di DPR merupakan tontonan yang
tidak mendidik dan dibenci masyarakat. Mayoritas
masyarakat

kecewa

dengan

perilaku

egositis

yang

ditampilkan para angota DPR tersebut.


Janji mereka yang katanya akan memperjuangankan amanat rakyat menjadi tidak terbukti dan
mungkin tidak dipercayai oleh rakyat sendiri. Banyak komentar miring dari rakyat yang bisa
kita baca di dunia sosial media dan surat pembaca koran-koran, mengenai tontonan pertikaian
KMP dan KIH.
Untuk itu, sebaiknya para wakil rakyat tersebut segera menyudahi dan bekerja menjalankan
tugas dan fungsinya, sebagaimana tanggung jawab yang diembanya.
Mestinya DPR harus lebih peka terhadap kepentingan dan suara rakyat ketimbang supersensitif
terhadap jabatan dan posisi yang hari ini diperebutkan. Mestinya juga, mereka segera
menghentikan kegaduhan politik dan memulai bekerja mengawal program-program pemerintah
yang benar-benar menyejahterakan rakyat. Kalo hal demikian tidak disudahi, citra DPR bakal
semakin buruk lagi di mata rakyat.
hal ini akan berdampak pada ketidakpercayaan rakyat terhadap lembaga legislatif, yang tentunya
5 tahun kedepan, rakyat mungkin akan bersikap antipati atau mungkin berbalas dendam dengan
'mengorot" uang caleg-caleg yang sedang bersaing merebut simpati dan kepercayaanya.

Anda mungkin juga menyukai