KELOMPOK II
DEWI PURNAMA SARI
LA ODE FARDIANSYAH
2110043
2110045
KATA PENGANTAR
kami
dapat
menyusun
makalah
ini
tepat
pada
i.
mendapat
balasan
yang
setimpal
dari
Allah
Subbhana Wa Taala.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca
sangat
penulis
harapkan
untuk
penyusunan
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalh ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua.
Bab II
Hal.
i.
ii.
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang ..................................................
1.2. Tujuan ...............................................................
1.
2.
Pembahasan
2.1. Defenisi .............................................................
2.2. Keunggulan pembelajaran Klink .......................
2.3. Tantangan Pembelajaran Klinik .........................
2.4. Masalah Pembelajaran Klinik ............................
3.
3.
3.
4.
ii.
4.
11.
Penutup
3.1. Kesimpulan........................................................
13.
Daftar Pustaka.......................................................................
iii.
Bab III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan tinggi keperawatan merupakan tingkatan
pendidikan
yang
bertujuan
menghasilkan
perawatan
proses
transformasi
mahasiswa
menjadi
Pada
akan dibahas
tentang
model
bimbingan
praktik
pada
pendidikan
transformasi
mahasiswa
menjadi
perawat
mampu
memahami
pembelajaran di klinik.
b) Mahasiswa mampu menjelaskan
tentang
tentang
metode
tujuan,
iv.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Pembelajaran praktisi klinik adalah
suatu bentuk
klien,
mahasiswa
dan konteks
situasional
memiliki
banyak
fisik,
argumentasi
klinik,
pengambilan
adalah
sebagai
berikut :
Di batasi oleh waktu.
Berorientasi pada tuntutan klinik (jumlah klien dan
mahasiswa).
Meningkatnya jumlah mahasiswa.
Jumlah klien yang sedikit (hari rawat inapnya pendek,
klinik
adalah
sebagai berikut :
Belum jelasnya tujuan yang ingin di capai.
Lebih cenderung untuk fokus pada aspek pengetahuan
berdasar fakta daripada pengembangan sikap serta
prinsip
mengajar
yang
baik
dapat
adalah
memberikan
panduan
pada
metode
pembelajaran
digunakan
adalah
klinik/lapangan
eksperinsial,
yang
konferensi,
hubungan
antara
pengalaman
dari
dengan
teori
teori
kognitif
proses
yang
informasi
dipadukan
dan
teori
pengambilan keputusan.
6. Kegiatan pada metode ini meliputi :
situasi penyelesaian masalah.
membantu peserta didik meningkatkan sikap
professional.
mampu
menerapkan
masalah
konseptual
data
relevan
yang
menunjang masalah ;
mengajukan hipotesis yang relevan ;
vii.
situasi
pengambilan
keputusan
peserta
reflektif
didik
mengembangkan
berdasarkan
kejadian
klinik/insiden.
b. Insiden berasal dari pengalaman praktik aktual
atau dikembangkan secara hipotetikan.
c. Bisa dalam bentuk insiden terkait klien, staf atau
tatanan praktik.
B. Konferensi
Keguanaan dari metode konferensi adalah sebagai
berikut :
1. Dirancang melalui diskusi kelompok
viii.
percaya
diri
dalam
berinteraksi
dengan kelompok.
10. Kemampuan menggali perasaan, sikap dan nilai-nilai
yang mempengaruhi praktik.
11. Mengembangkan keterampilan beragumentasi.
12. Mengembangkan keterampilan kepemimpinan.
Jenis konferensi adalah sebagai berikut :
pre dan post konferensi,
peer review,
issue dan
multidisiplin.
C. Observasi (Ronde Keperawatan)
Manfaat dari observasi adalah sebagai berikut ;
Mendapatkan pengalaman atau contohnya.
ix.
keperawatan
merupakan
suatu
metode
menstranfer
dan
mengaplikasikan
pemikiran
bahwa
tindakan
kemampuan
menilai
hasil
membuat
kerja,
dan
memodifikasi Renpra.
2. Karakteristik
a. Klien dilibatkan langsung
b. Klien merupakan fokus kegiatan peserta didik
c. Peserta didik dan pembimbing melakukan
diskusi
d. Pembimbing memfasilitasi kreaktifitas pesrta
didik adanya ide-ide baru.
e. Pembimbing
klinik
membantu
untuk
meningkatkan
kemampuan
dalam
mengatasi masalah.
3. Kelemahan
Klien dan keluarga merasa kurang nyaman dan
privacy terganggu
4. Tujuan Ronde Keperawatan
a. Menumbuhkan cara berpikir kritis
b. Menumbuhkan pemikiran bahwa tindakan
keperawatan berasal dari masalah klien.
c. Meningkatkan pola pikir sistematis
d. Meningkatkan validitas data klien
e. Menilai kemampuan menentukan diagnosa
keperawatan.
f.
6. Peran Pembimbing
a. Membantu peserta didik untuk belajar.
b. Mendukung dalam proses pembelajaran
xi.
c. Memberikan justifikasi
d. Memberikan Reinforcement
e. Menilai
kebenaran
intervensi
dari
keperawatan
masalah
serta
dan
rasional
tindakan.
f.
peserta
didik
prosedural,
untuk
menguasai
menumbuhkan
sikap
komunikasi
melalui
pengamatan
langsung.
xii.
3. Prinsip
a. Sikap fisik maupun psikologis dari pembimbing
klinik peserta didik dan klien.
b. Jumlah peserta didik dibatasi (ideal 5-6 orang)
c. Diskusi pada awal dan paska demonstrasi didepan
klien dilakukan seminimal mungkin.
d. Lanjutkan dengan redemonstrasi
e. Kaji pemahaman peserta didik sesegera mungkin
terhadap apa yang didapatnya saat itu.
f.
belum
sebelumnya,
pernah
diperoleh
atau
apabila
peserta
peserta
didik
didik
kesempatan
menerapkan
pada
peserta
keterampilan
didik
teknik
dengan
staff
diklinik
agar
tidak
rumusan
rencana
evaluasi.
Evaluasi
10
atau
Membantu
dalam
mengumpulkan
evaluasi
pembelajaran
klinik
adalah
atau
pun
di
laboratorium.
Mahasiswa
yang
melaksanakan praktik biasanya terbagi menjadi kelompokkelompok kecil dengan jumlah 8-12 mahasiswa untuk
setiap bagian. Masing-masing bagian melaksanakan praktik
klinik
selama
tiga
sampai
dengan
empat
minggu,
evaluasi
pembelajaran
klinik
ada
xiv.
memuaskan.
pengeloaan
evaluasi
Oleh
ikut
karena
itu
baik
menentukan
tidaknya
penguasaan
pembelajaran
didik
untuk
yang
penting
mempersiapkan
diberikan
kepada
mereka
menjadi
dan
kemampuan
lapangan
akademik
mengembangkan
diharapkan
dan
ketrampilan
dapat
membentuk
profesional,
dalam
mampu
memberikan
Daftar Pustaka
Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem. Bumi Aksara : Jakarta
Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam
Keperawatan Profesional. Edisi Pertama. Jakarta : Salemba
Medika.
Nursalam, 2007.
Manajemen
Keperawatan:
Aplikasi
Dalam
xvi.