Laporan Cooling Tower
Laporan Cooling Tower
MODUL
: Cooling tower
PEMBIMBING
Oleh :
Kelompok
: 5 dan 6
Nama
: 3B
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cooling tower system merupakan sarana sirkulasi air pendingin yangsangat berperan
dalam berbagai industri. Air pendingin dalam cooling towersystem didistribusikan ke
beberapa media antara lain ke mesin chiller, cooler, heat exchanger, dan unit lainnya
(Maharani, 2010). Jika aliran air digunakan untukmendinginkan suatu unit mesin maka hal
ini akan menyebabkan air pendingin tersebut akan naik temperaturnya. Fungsi cooling tower
adalah untuk mendinginkan kembali temperatur dan proses tersebut berulang secara terus
menerus.
Dalam dunia industri, cooling tower merupakan salah satu peralatan yang harus dijaga
operasionalnya dengan perawatan yang rutin agar bisa bekerja secara optimal.
Penanggulangan kualitas air pendingin yang kurang memadai menyebabkan mesin seperti
unit heat exchanger akan mengalami korosi atau terbentuk kerak. Heat exchanger yang
mengalami korosi menyebabkan tingkat efisiensi sistem alih panas yang rendah dan
menyebabkan konsumsi energi yang cukup besar (Musalam, 2006). Pada sistem air pendingin
tertutup maupun sistem air pendingin terbuka, kedua sistem tersebut sama akan menimbulkan
masalah seperti korosi. Pada sistem air pendingin terbuka, akan selalu ditambahkan air baru,
sehingga memungkinkan jumlah padatan terlarut, O 2, CO2, dan mineral biologi lain akan
bertambah dan terbawa pada sistem pendingin.
1.2 Tujuan Percobaan
1) Menentukan efisiensi cooling tower
2) Mengetahui massa yang teruapkan
3) Mengevaluasi kinerja cooling tower melalui massa yang teruapkan dan efisiensi
cooling tower
BAB II
DASAR TEORI
Akumulasi Enthalpi pada cooling tower= Entalphi input - entalphi output - laju kalor
total
qi= qsensibel,i+qlaten,i
Cooling tower ini beroperasi menurut prinsip difusi, dimana adanya perubahan
temperatur dapat mengakibatkan perbedaan besarnya laju perpindahan massa dan panas yang
terjadi. Besarnya laju perpindahan massa dan panas dipengaruhi oleh luas daerah kontak
antara fluida panas dengan fluida dingin, waktu kontak, kecepatan fluida dan temperatur
fluida. Sedangkan cooling water adalah air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan
peralatan. Pendinginannya air terjadi didalam cooling tower.
Pada cooling tower sebagian air menguap ke udara dan kalor sensibel berpindah dari
air panas ke udara yang lebih dingin. Kedua proses itulah yang mengakibatkan turunnya
temperatur air dan untuk menjaga keseimbangan air, kita hanya perlu menambahkan air
(make up water) untuk menggantikan air yang hilang karena penguapan atau terbawa oleh
udara.
Macam-Macam Cooling tower
Pada dasarnyacooling tower terbagi beberapa macam antara lain, yaitu:
1). Berdasarkan arah aliran udara masuk
a). Cross flow.
b). Counter current flow.
2). Berdasarkan cara pemakaian alat bantu seperti cooling tower atau blower
a). Induced draf (alat bantu berada dibagian puncak tower)
b). Force draf (alat bantu berada dibagian bawah tower)
3). Berdasarkan kondisi aliran udara bebas tanpa alat pembantu
a). Atmosphere (udara pada kondisi atmosphereric mengalir bebas tanpa
memakai
penutup tower).
b). Natural draf (udara mengalir dalam udara pendinginan dari tower namun kondisi
udara belum tentu atmospheric).
2.2 Air Pendingin (Cooling Water)
Peralatan-peralatan yang digunakan untuk pengolahan/ penyediaan cooling water
adalah:
1) Cooling tower (Basin, ID cooling tower).
2) Pompa Cooling Water.
3) Sistem Injeksi bahan kimia.
Cooling water atau air pendingin adalah suatu media air yang berfungsi sebagai suatu
media air yang berfungsi untuk mengambil panas dari suatu proses atau equipment dengan
jalan perpindahan panas (heat transfer). Cooling water sistem pada garis besarnya dibagi
menjadi 2 (dua) tipe, yaitu:
1). Recirculation Type.
a) Open type, yaitu dimana sebagian air setelah mengalami pemanasan akan diuapkan
untuk proses pendinginannya kembali.
b) Close type, yaitu dimana pendingin kembali airnya tanpa penguapan. Type ini biasanya
dipakai untuk internal engine combustion system.
2) Once Through Type (tergantung penggunaannya).
Cooling water sangat penting gunanya untuk pabrik, karena apabila ada gangguan
cooling waterakan menyebabkan terjadinya pengurangan produksi atau akan menyebabkan
kerusakan alat baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu Cooling Water System
harus dikontrol dengan sebaik-baiknya, minimal mampu beroperasi tanpa gangguan selama
1-2 tahun. Adapun tujuan digunakannya cooling water adalah:
1) Korosi yang terjadi dalam peralatan dapat dihindari sekecil mungkin.
2) Deposit yang terjadi didalam peralatan dapat dihindari sekecil mungkin.
3) Pertumbuhan bakteri, jamur, lumut terkendali.
4) Menaikkan efisiensi alat pendingin.
5) Tidak merusak lingkungan.
Beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap cooling water adalah sebagai
berikut:
1) Make Up Air Pendingin
Sebagai make up adalah filter water. Hal ini mempunyai pengaruh yang besar karena
filter water membawa beberapa komponen yang dapat mengakibatkan timbulnya deposit
maupun korosif.
2) Lingkungan Sekitar
Karena sebagai media pendingin dari air pendingin di cooling water adalah udara
yang diambil dari sekitarnya, maka tidak lepas dari kotoran atau benda asing lainnya yang
dibawa udara masuk kesistem air pendingin, akibatnya terkontaminasi.
3) Proses yang terkait
Yang dimaksud proses terkait adalah bentuk atau macam fluida yang didinginkan, Hal
ini biasanya terjadi karena kebocoran dari peralatan. Misalnya Heat Exchanger untuk
pelumas gas ammoniak atau gas sintesa apabila terjadi kebocoran akan mengakibatkan
kontaminasi air pendingin.
4) Bahan Kimia
Penggunaan bahan kimia melalui injeksi tidak terkontrol menimbulkan efek samping,
pengaruh ini lebih dominan bilamana jumlahnya semakin besar.
L
jc
m
o
b
h
P
,
w
t
s
ilp
d
a
r
k
u
g
n
e
)
(
6
0
3
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
- Air proses dalam suhu panas dari penggunaan praktikum di Laboratorium Pilot Plant.
3.1.2 Alat
BAB IV
DATA PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA
Waktu
(menit
)
Air
Efisisens
i (%)
Udara
Twin
(oC)
24
24
24
Twout
(oC)
22
22
22
Laju Alir
(m/s)
0,66
0,73
0,68
Td1
32
32
32
TW
B
22,5
22
22
Diameter= 1,63 m
Kedalaman Penampung= 0,3 m
Volume Penampung=
1
4
1,3
1
1
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum pilot plant kali ini dilakukan evaluasi kinerja pada cooling tower.
Evaluasi dilakukan dengan mengamati dan mengukur terlebih dahulu efisiensi dan massa
yang teruapkan pada cooling tower. Pengukuran dilakukan selama 60 menit sebanyak tiga
kali ( awal, pertengahan dan akhir ). Tujuan praktikum kali ini adalah menentukan efisiensi
cooling tower, menentukan massa air yang teruapkan dan mengevaluasi kinerja cooling
tower.
Cooling tower adalah rangkaian alat yang digunakan untuk menurunkan suhu air yang
sudah digunakan sebagai kondenser yang mengalami kenaikan suhu. Prinsip kerjacooling
tower yaitu mendinginkan suhu aliran air dengan cara air yang masuk ke cooling tower
dikontakkan dengan udara dingin yang didorong olehcooling tower dari udara. Mekanisme
cooling tower sendiri adalah penjenuhan adiabatik.Air dikontakkan dengan udara dan secara
otomatis massa air berpindah ke udara. Karena air dikontakkan terus menerus dengan udara,
udara menjadi jenuh secara adiabatis dansuhu air mengalami penurunan.
Pengukuran laju alir air massa masuk cooling tower dilakukan dengan cara
menghitung volume aliran masuk dari bagian atas cooling tower yaitu selang kecil di bagian
atas sementara untuk pengukuran laju alir air keluar cooling tower dilakukan dengan
menghitung volume air yang masuk pada tangki penampungan yaitu melalui pipa besar
keluaran. Dari hasil percobaan, diperoleh suhu masukkan cooling tower sebesar 24oC,
sementara suhu keluaran cooling tower sebesar 22oC. Hal ini menunjukkan bahwa alat
cooling tower bekerja dengan rata rata efisiensi 1 %. Efisiensi ini sangat kecil karena
penurunan suhu hanya 2oC. Berdasarkan literatur,cooling tower dapat menurunkan suhu
sampai di bawah suhu udara ambient, karena ada konveksi antara air dan udara dengan
bantuan cooling tower,di mana suhu ambient yangterukur sebesar 22,5oC.
Sebenarnya dilihat dari besar diameter masukan dan keluaran itu sudah berbeda.
Diameter keluaran lebih besar dibandingkan masukan maka dari itu laju alir yang diperoleh
dari masukan sangat kecil sekali. Sedangkan harus mencari massa yang teruapkannya maka
dari itu dilakukan akumulasi massa untuk dapat menentukan massa yang teruapkan dan
mengambil selisih sekitar 10% antara laju alir keluaran dan masukan untuk dapat
mendapatkan massa yang teruapkan. Massa yang teruapkan merupakan selisih antara laju alir
masuk dan keluar dimana laju alir massa masuk adalah 4,0172 kg/ssementara laju alir massa
keluar adalah 3,652 kg/ssehingga laju massa alir teruapkan adalah 0,3652 kg/s.
BAB VI
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Nurcahyo, 2008, Cooling Tower, Laboratorium Pilot Plant Jurusan Teknik Kimia Polban