Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

Asuhan Keperawatan Pada Tn.A ( 68 thn ) Diruang Mawar


RSUD KABUPATEN CIAMIS
I. Pengkajian
A. Identitas
Nama

: Tn.A

Umur

: 68 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Status Perkawinan : Kawin


Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Buruh

Agama

: Islam

No medrek

: 390551

Tgl Masuk

: 16-10-2016

Tgl Pengkajian

: 18-10-2016

Diagnosa Medis : Stroke PIS


Alamat

: Kertasari 02/06 Ciamis

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama

: Ny.E

Umur

: 55 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Pendidikan
Pekerjaan

: SMP
: IRT

Hubungan dengan klien : Istri


Alamat

: Kertasari 02/06 Ciamis

C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama
Klien mengatakan kepala pusing
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien masuk Rumah Sakit dengan keluhan kepala terasa pusing berputar-putar.
Pusing bertambah bila bergerak Pusing disertai mual muntah. Klien riwayat
jatuh dari kamar mandi 3 hari yang lalu, klien mengaku kepala tidak terbentur
apapun namun kaki sebelah kiti terbentur toilet. Pada saat di kaji tanggal 1810-2016 klien mengatakan sakit kepala disertai mual muntah dan badan
sebelah kiri lemah tidak bisa digerakan.
3. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga klien mengatakan 1 tahun klien memilik riwayat hipertensi. Klien
tidak rutin berobat dan jarang mengontrol sakit HT ini. Penyakit jatung, ginjal,
diabetes disangkal oleh keluarga klien.
4. Riwayat penyakit keluarga
Menurut klien dan keluarga anggota keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit TBC, hepatitis, hipertensi dan Diabetes Melitus.
D. Riwayat ADL
NO

AKTIVITAS
Nutrisi

1
a.

SEBELUM SAKIT

Makan
Frekuensi

2 x/hari porsi kecil

2x/hari porsi kecil

Nafsu makan

Baik, 1 porsi habis

Baik, 1/2 porsi habis

Jenis

Nasi,lauk

Nasi,

pauk,

sayuran
b.

SETELAH SAKIT

sayur

bayam,

tahu, ayam, pisang.

Minum
Jenis

Air putih,air the dan kopi

Air putih dan air teh

Jumlah
2

6 -7 gelas/hari

6 -7 gelas /hari

Frekuensi

1 x/hari

1 x/hari

Konsistensi

Lembek

Lembek

Warna

Kuning

Kuning

3-4 x/hari

Terpasang DC (Dower

Eliminasi
BAB

BAK
Frekuensi

Catheter)
Warna
Istirahat tidur

Kuning jernih

Siang

Tidak/jarang

Malam

siang

00.00-04.00

Kualitas

21.00-05.00

Sering

Nyenyak

karena sesak

Kuning jernih

tidur

Jarang
terbangun

Personal hygine
a.

Mandi

2 x/ hari

diseka tanpa sabun

b.

Keramas

3x / minggu

Belum

c.

Gosok gigi

2 x / hari

1x/hari

d.

Gunting kuku
Aktivitas

Kalau panjang
Sehari-hari

Belum
Klien hanya tidur di

bekerja

klien
dan

tempat tidur

mengerjakan pekerjaan
rumah tangga seperti :
memasak dan mencuci

E. Data psikologis
Penampilan klien tampak murung, tempramen tenang dan dapat mengendalikan
emosinya, klien dapat mengungkapkan perasaannya. Klien menanyakan tentang
keadaan penyakitnya dan bagaimana proses penyembuhannya

F. Data sosial

Klien dalam kesehariannya mempunyai kebiasaan merokok. Klien mengatakan


hubungan dengan anggota keluarga dan masyarakat dilingkungan klien terjalin
dengan baik begitu juga dengan hubungan klien dengan pasien lain dan tim
kesehatan tampak baik
G. Data spiritual
Klien beragama islam, dalam kondisinya sekarang ibadah sholat klien terganggu.
Klien meyakini sakitnya adalah cobaan dari Allah. Sebagai manusia biasa klien
hanya bisa berusaha dan berdoa
H. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum pasien
Klien tampak lemah
2. Tanda umum pasien
TD
Nadi
RR
Suhu

:220/110 mmHg
:100x/menit
: 20 kali/menit
: 36 0 C

3. Kesadaran
Composmentis, GCS 13
4. Sistem pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada sanosis,
hidung kokoh, jalan nafas paten, sinus tidak nyeri, tidak ada secret pada
hidung, , mukosa berwarna merah muda, fibrisae ada, Konka tidak membesar,
tidak ada polip, tidak ada deviasi septum, pada saat mengatakn ah uvula
bergerak bebas dan letak simetris, tidak ada pembesaran tonsil, leher tampak
simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada deviasi trakea,
tidak terpasang O2, dada simetris, Pergerakan dada tidak simetris, Diameter
anterior : posterior 1: 2, tidak tampak adanya retraksi interkostal, ekspansi
paru kiri normal, vocal premitus paru kiri normal, frekuensi nafas 20 x/menit,
5. Sistem kardiovaskuler

Konjungtiva pucat, terdapat peningkatan JVP 5 + 3 cmH 2O, akral teraba


dingin , tidak ada cyanosis pada ujung-ujung ekstrimitas, tidak terdapat
clubbing finger, CRT kembali dalam 3 detik, tidak ada pembesaran KGB,
palpasi arteri radialis teraba berdenyut cukup kuat dan regular dengan
frekuensi Nadi 100 x/ menit, Bunyi jantung S1 dan S 2 murni dan regular,
point of maksimal impuls antara ICS 4 dan 5 Mid klavikula kiri. tekanan darah
220/110 mmHg
6. Sistem persyarafan
I. Tes Fungsi Cerebral
a) Tingkat Kesadaran
Kualitas : composmentis klien dapat berespon dengan tepat terhadap
stimulus yang diberikan melalui suara, taktil dan visual
Kuantitas ; GCS 13 E = 4, M = 6, V= 3
b) Status mental
Orientasi klien terhadap orang waktu dan tempat baik terbukti dengan
klien mampu menjawab dimana dia berada, kapan masuk RS dan siapa
yang menemaninya.
Daya ingat : klien mampu menjawab kapan dia menikah
II. Tes Fungsi kranial
a) N I ( olfaktorius )
Fungsi penciuman baik klien dapat membedakan bau kayu putih dan
kopi
b) N II ( optikus)
Klien tidak dapat membaca papan nama perawat dalam jarak kurang
lebih 30 cm
c) N III,IV,VI (okulomotoris, trokhealis, abdusen )
Dilatasi reaksi pupil normal, terjadi

pengecilan pupil ketika ada

pantulan cahaya. Tidak ada gangguan dalam pergerakan bola mata.


Tidak dapat menggerakkan bola mata ke samping
d) N V (trigeminus )
Mata klien berkedip pada saat pilinan kapas diusapkan pada kelopak
mata, klien merasakan sentuhan saat kapas diusapkan kemaksila dengan
mata tertutup

e) N VII ( Fasialis )

Wajah klien tampak asimetris saat klien tersenyum. Terdapat gangguan


pada otot wajah.
f)

N VIII (auditorius )
Klien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan baik tanpa harus
diulang

g) N IX, X ( glosofaringeus, vagus )


Ada gangguan dalam kemampuan menelan. Palatum simetris, periksa
keras bicara klien.
h) N XI (asesorius )
Kepala klien susah digerakkan dan susah mengangkat bahu
i)

N XII ( hipoglosus )
Respon lidah tidak baik, klien tidak bisa menggerakkan lidah dari sisi
yang satu ke yang lain, terdapat kesulitan dalam menelan.
III. Fungsi Motorik

Reflek

a. Reflek fisiologis
1)

Reflek kornea : berkedip (baik)

2)

Reflek faring : +

3)

Reflek cahaya : +

4)

Reflek abdominal : +

5)

Reflek kremaster : +

6)

Reflek anal : -

7)

Reflek bulbocavernosa : -

8)

Reflek bicep : fleksi lengan bawah kanan : dan fleksi lengan bawah kiri : +

9)

Reflek tricep : pada lengan kanan : pada lengan kiri : +

10) Reflek brachioradilia : pada pergelangan tangan kanan : pada pergelangan tangan kiri : +
11) Reflek quandriceps : +
b. Reflek Patologis
1.

Reflek Hofman Tromner : jari tangan kanan : jari tangan kiri : +

2.

Reflek Jaw : +

3.

Reflek Babinski : +

4.

Reflek Chaddock : +

5.

Reflek Oppenheim : +

c. Reflek Regresi
1.

Reflek Glabella : -

2.

Reflek Snout : -

3.

Reflek Svcking : -

4.

Reflek graps : telapak tangan kanan : Telapak tangan kiri : +

5.

Reflek Palmomental : +
IV. Fungsi Sensorik
Klien dapat membedakan sensasi tumpul dan tajam.

7. Sistem pencernaan
Sklera putih, mata tidak cekung, bentuk bibir simetris, mukosa bibir kering,
tidak terdapat iritasi pada rongga mulut, gigi lengkap, tidak terpasang gigi
palsu, tidak terdapat caries, bentuk lidah simetris. Susuna gigi lengkap,
Abdomen tampak cekung pada saat klien terlentang, bising usus 6 x/menit,
pada saat diperkusi terdengar timpani, pada saat dipalpasi tidak ada nyeri tekan
dan nyeri lepas
8. Sistem muskuleskeletal
Klien mengatakan pada bagian kanan/ekstremitas atas sebelah kiri tidak bisa
digerakkan, tingkat kekuatan otot 1 yaitu tidak ada gesekan, teraba/terlihat
adanya kontraksi otot 10% dalam melakukan ROM klien dapat melakukan
miring kanan dan kiri, pada ekstremitas atas atau lengan kanan terpasang infus
RL 20 tpm, tidak terdapat oedem pada ekstremitas atas dan bawah.
9. Sistem integumen
Kulit kepala tampak bersih, rambut tidak lengket, distribusi rambut merata,
tidak mudah dicabut. Kuku tangan panjang kuku kaki pendek,kulit lengket dan
berkeringat, suhu 360C. Turgor kulit baik, bila dicubit kembali dalam waktu
waktu 3 detik, klien mengatakan nyeri pada dada kirinya. Tampak lingkaran
hitam di kelopak mata

10. Sistem endokrin


Tidak ada edema, kelenjar tiroid tidak teraba dan tidak mengalami pembesaran.
klien tidak ada keluhan polipagi, polidipsi dan poliuri.
I. Data penunjang
1. Laboratorium
16-10-2016
-

Hematologi :
Hemoglobin : 13,1 g/dl
Hematokrit : 39,0 %
Leukosit

: 10,6 10*3/uL

Trombosit : 224 10*3/uL


-

Kimia darah :
Gula darah sewaktu : 87 mg/dl
Kolesterol total : 147 mg/dl
Kolesterol HDL : 23 mg/dl
Kolesterol LDL : 113 mg/dl
Trigliserida : 55 mg/dl

Electrolit
Natrium : 142 mmol/L
Kalium : 4,5 mmol/L
Clorida : 109 mmol/L
Kalsium : 10,1 mg/dl

2. Pemeriksaan imaging
CT SCAN : PIS 11,59 cm ( Stroke PIS carots kanan )
3. Therafy
Th/ :
-

Inf NaCL 30 gtt/m

Kalnek 2x1 amp

Manitol 20 % 200

Vit K 1x1 amp

Ranitidine 2x1 amp

Amplodipin 10 mg 1x1

Lasik 1x1 amp

150

II. Analisa Data


Data
Data Subjektif :
- Klien mangatakan
kepala

pusing

berputar
Data Objektif :
- Klien

klien

Masalah keperawatan
Gangguan perfusi

Proses metabolisme

jaringan otak

dalam otak terganggu


Penurunan suplai darah

tampak

gelisah kesakitan
TD: 220/110
N : 100
R : 20
S : 36 C

DS :

Etiologi
Perdarahan intra cerebral

mengatakan

dan O2 ke otak

Gangguan perfusi
jaringan otak
Peningkatan TIK

Gangguan mobilitas

Arteri vertebra Basilaris

fisik

badan lemah sebelah


kiri

Disfungsi N XI
Kelemahan anggota gerak

DO :
-

Klien tampak lemah


Kerusakan mobilitas fisik
Badan klien sebelah

kiri

tidak

dapat

digerakan

III. Diagnosa Keperawatan


1.
2.

Gangguan perfusi jaringan otak b.d pendarahan intra cerebral


Gangguan mobilitas fisik b.d hemiplegia

IV. Intervensi Keperawatan


V.

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

VI.
IX.

VIII.
XI. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif b/d

XIV.

Rencana keperawatan

VII.

Tujuan dan Kriteria Hasil

X.

NOC :

XVII.

Intervensi
NIC :

gangguan afinitas Hb oksigen, penurunan

Circulation status

Monitor TTV

konsentrasi Hb, Hipervolemia, Hipoventilasi,

Neurologic status

Monitor AGD, ukuran pupil,

gangguan transport O2, gangguan aliran arteri dan

Tissue Prefusion : cerebral

vena

XV.

XII.
XIII.

Setelah dilakukan asuhan

ketajaman, kesimetrisan dan reaksi

pandangan kabur, nyeri kepala

selamaketidakefektifan perfusi jaringan

DO

Monitor adanya diplopia,

cerebral teratasi dengan kriteria hasil:

Monitor tonus otot pergerakan

Tekanan systole dan diastole dalam rentang

Monitor status cairan

Tinggikan kepala 0-45o tergantung

Gangguan status mental

Perubahan perilaku

Perubahan respon motorik

Tidak ada ortostatikhipertensi

pada konsisi pasien dan order

Perubahan reaksi pupil

Komunikasi jelas

medis

Kesulitan menelan

Menunjukkan konsentrasi dan orientasi

XVIII.

Kelemahan atau paralisis ekstrermitas

Pupil seimbang dan reaktif

Abnormalitas bicara

Bebas dari aktivitas kejang

Tidak mengalami nyeri kepala

yang diharapkan

XVI.

XIX.

Gangguan mobilitas fisik

XX.

Berhubungan dengan :

XXII.

NOC :

Joint Movement : Active

Gangguan metabolisme sel

Mobility Level

Keterlembatan perkembangan

Self care : ADLs

Pengobatan

Transfer performance

Kurang support lingkungan

Keterbatasan ketahan kardiovaskuler

selama.gangguan mobilitas fisik teratasi

Kehilangan integritas struktur tulang

dengan kriteria hasil:

XXIII.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

XXV.

NIC :

XXVI.

Exercise therapy :

ambulation
1.

Monitoring

vital

sign

sebelm/sesudah latihan dan lihat


respon pasien saat latihan
2.

Konsultasikan dengan terapi fisik


tentang rencana ambulasi sesuai
dengan kebutuhan

Terapi pembatasan gerak

Kurang pengetahuan tentang kegunaan pergerakan fisik

Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas

tongkat saat berjalan dan cegah

Indeks massa tubuh diatas 75 tahun percentil sesuai

Memverbalisasikan perasaan dalam

terhadap cedera

meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah

dengan usia

Kerusakan persepsi sensori

Tidak nyaman, nyeri

Kerusakan muskuloskeletal dan neuromuskuler

Intoleransi aktivitas/penurunan kekuatan dan stamina

Depresi mood atau cemas

Kerusakan kognitif

Penurunan kekuatan otot, kontrol dan atau masa

Keengganan untuk memulai gerak

Klien meningkat dalam aktivitas fisik

3.

Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk


mobilisasi (walker)

Bantu klien untuk menggunakan

Kaji kemampuan pasien dalam


mobilisasi

XXIV.

Latih pasien dalam pemenuhan


kebutuhan ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan

Dampingi dan Bantu pasien


saat mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs ps.

Ajarkan

pasien

bagaimana

Gaya hidup yang menetap, tidak digunakan,


deconditioning

Malnutrisi selektif atau umum


XXI. DO:

Penurunan waktu reaksi

Kesulitan merubah posisi

Perubahan gerakan (penurunan untuk berjalan,


kecepatan, kesulitan memulai langkah pendek)

Keterbatasan motorik kasar dan halus

Keterbatasan ROM

Gerakan disertai nafas pendek atau tremor

Ketidak stabilan posisi selama melakukan ADL

Gerakan sangat lambat dan tidak terkoordinasi


XXVII.
XXVIII.
XXIX.
XXX.

merubah

posisi

dan

bantuan jika diperlukan

berikan

XXXI.
XXXII.

Implementasi Keperawatan

XXXIII.
N

XXXIV.

Diagnosa keprawatan

XXXV.

Implementasi

XXXVIII. Gangguan perfusi jaringan XL. Tanggal 18-10-2016


XLI. Jam 13.00
XXXVII.
otak b.d pendarahan intra cerebral
XLII.
1.
1. Monitor TTV
XXXIX.

XLIII.

XXXVI.

L.
LI.

Evaluasi

Tanggal 18-10-2016
Jam 15.00
LII.

Hasil : Td : 220/110 mmHg,

R : 20x/m N : 100 x/m S : 36 C

XLIV.
2.

Monitor AGD, ukuran pupil, ketajaman,

LIII.

Hasil : Dilatasi reaksi pupil

kesimetrisan dan reaksi

normal, terjadi

XLV.

ketika ada pantulan cahaya.

pengecilan pupil

XLVI.
3.

Monitor adanya diplopia, pandangan kabur, nyeri


kepala

4.

Monitor tonus otot pergerakan


XLVII.
XLVIII.

LIV.

Respon : klien mengatakan

kepala pusing seperti berputar-putar


LV.Respon ; klien mengatakan badan
sebelah kiri lemah tidak bisa

5.

Monitor status cairan

6.

Tinggikan kepala 0-45o tergantung pada konsisi


pasien dan order medis
XLIX.

digerakan
LVI.

Hasil : terpasang cairaan

infus NaCL 0,9%


LVII.

Hasil : klien tampak dalam

posisi semifowler
LVIII. LIX.
2.

Gangguan

mobilitas fisik

berhubungan dengan hemiplagia

1.

LX.
Tanggal 18-10-2016
LXI.
Jam 13.30
LXII.
Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan dan
lihat respon pasien saat latihan
LXIII.

2.

Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana


ambulasi sesuai dengan kebutuhan
LXIV.

3.

Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat


berjalan dan cegah terhadap cedera

LXVI.
LXVII.
LXVIII.

Tanggal 18-10-2016
Jam 15.30

LXIX.

Hasil : TD : 200/110 mmHg

R: 24 x/menit N: 94x/menit S: 36 C
LXX.

Respon : klien dan keluarga

menyimak dan memahami


LXXI.

Respon : klien mengatakan

kaki sebelah kiri terbentur toilet

LXV.
4.

Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi

5.

Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs


secara mandiri sesuai kemampuan

LXXII.

Respon : klien mengatakan

badan sebelah kiri lemah


LXXIII.

Respon : klien dan keluarga

6.

Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan


bantu penuhi kebutuhan ADLs ps.

7.

Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan

mengerti
LXXIV.

berikan bantuan jika diperlukan


LXXV.
LXXVI.
LXXVII.

Hasil : klien mengerti

LXXVIII. Evaluasi

LXXIX.
Hari/
t
a

LXXX.
No.

LXXXII.

LXXXI.

Evaluasi

Para

g
al

LXXXIV.

LXXXIII.
Selas

LXXXV. S : klien mengatakan masih pusing

LXXXVI. O : klien meringis

a
1

LXXXVII.

TD: 180/90 mmHg R: 28 x/m

N : 96 x/m

LXXXVIII.

sebagian

Masalah

teratasi

LXXXIX. P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,6

1
6

XC.

I:

Monitor TTV

Monitor AGD, ukuran pupil, ketajaman,


kesimetrisan dan reaksi

Monitor adanya diplopia, pandangan kabur,


nyeri kepala

Monitor tonus otot pergerakan

XCI.

Tinggikan kepala 0-45o tergantung pada


konsisi pasien dan order medis

XCII.

XCIII.

Selas

XCIV.

S : klien mengatakan badan

C.

sebelah kiri lemes

a
1
9
-

XCV.

O : klien tampak lemah

XCVI.

TD: 180/90 mmHg R: 28 x/m N :

96 x/m

1
0

XCVII.

A : masalah teratasi sebagian

XCVIII.

Lanjutkan

intervensi

1,2,4,5,6,7

XCIX.

I:

Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan


dan lihat respon pasien saat latihan
Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat
berjalan dan cegah terhadap cedera
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi
dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps
Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi
dan berikan bantuan jika diperlukan
CI. R

CII.

CIII.

S : klien mengatakan pusing

berkurang

b
u

CIV.

O : klien tenang

CIX.

CV.

TD: 160/90 mmHg R: 24 x/m

N : 88 x/m

1
0

CVI.

A : Masalah teratasi sebagian

CVII.

P : Lanjutkan intervensi 1,3 dan 6

CVIII.

I:

1
6

Monitor TTV

Monitor adanya diplopia, pandangan kabur,


nyeri kepala

Tinggikan kepala 0-45o tergantung pada


konsisi pasien dan order medis

CX.

CXI.

Rabu

CXII.

S : klien mengatakan badan

sebelah kiri masih lemes

1
9
1

CXIII.

O : klien tampak lemah

CXIV.

TD: 160/90 mmHg R: 24 x/m N :

88 x/m

0
-

CXV.

A : masalah teratasi sebagian

CXVI.

P : Lanjutkan intervensi 1,4,5,7

CXVII.

I:

1
6

Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan


dan lihat respon pasien saat latihan
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri sesuai kemampuan

CXVIII.

Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi


dan berikan bantuan jika diperlukan
CXIX.

CXX.

Kami

CXXI.

S : klien mengatakan pusing

CXXVI.

hilang

s
CXXII.

2
0

O : klien tenang

CXXIII.

TD: 150/90 mmHg R: 24 x/m

N : 80 x/m

1
0

CXXIV.

A : Masalah sebagian

CXXV.

P : Pertahankan intervensi

1
6
CXXVII. CXXVIII. CXXIX.
Kami

S : klien mengatakan badan

sebelah kiri lemes berkurang

s
2
0
-

CXXX.

O : klien tampak baik

CXXXI.

TD: 150/90 mmHg R: 24 x/m N :

80 x/m

1
0

CXXXII. A : masalah teratasi sebagian

1
6

CXXXIII. P : Lanjutkan intervensi 1,4,5


CXXXIV. I :
Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan
dan lihat respon pasien saat latihan
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri sesuai kemampuan

CXXXV.

CXXXVI. CXXXVII. CXXXVIII.


Juma

klien

mengatakan

badan sebelah kiri lemes berkurang

t
2
1
-

CXXXIX. O : klien tampak baik


CXL.

TD: 150/80 mmHg R: 20 x/m N :

80 x/m

1
0

CXLI.

A : masalah teratasi sebagian

CXLII.

P : Lanjutkan intervensi 1,4,5

CXLIII.

I:

1
6

Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan


dan lihat respon pasien saat latihan
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
CXLV.

CXLIV.

Anda mungkin juga menyukai