:Disusun oleh
Amir Hidayatullah
Adnanda Yudha Rhezaldi
Syahid Mujahidin
PEMBAHASAN
1. Epistimologi Doa
Dilihat dari konstruksi hurufnya, doa merupakan kata
serapan yang diadopsi dari bahasa Arab, yaitu al-du`a ().
Adapun dari sisi bentuk atau shighat (), lafadz al-du`a (
)merupakan salah satu bentuk derivasi dalam bentuk
mashdar ( )yang di ambil dari lafadz ( - ). Sedangkan
kata kerja ( - )sendiri, termasuk ke dalam fi`il tsulasi
mujarrad, yaitu kata kerja yang terbentuk dari tiga huruf dal,`ain,
dan alif, dengan menyandang predikat bina` mu`tal naqish.
Pembentukan lafadz mashdar al-du`a ( )dari kata kerja
( - ), mengikuti salah satu kaidah pembentukan mashdar
sima`i
fi`il
tsulasi
mujarrad,
yaitu
apabila
suatu
lafadz
sasaran
makna
yang
berbeda.
Berdasarkan
data
]
[ 9
Diriwayatkan dari Nu`man ibn Basyir, bahwa Rasulullah
penjelasan
secara
terperinci
terkait
makna
1 Lihat: Muhammad Fuad Abdul Baqi al-Mu`jam al-Mufahras li Alfadz alQur`an al-Karim (kairo: Dar al-Hadis, t.t.), hlm. 257 260.
2 Lihat: Abu Ja`far al-Thabari, Jami` al-Bayan fi Ta`wil al-Qur`an DVD
Maktabah Syamilah, Pustaka Ridwan, 2008 hlm. 485. Juz 3.
3
4 Lihat: Abu Ja`far al-Thabari, Jami` al-Bayan fi Ta`wil al-Qur`an hlm.
485. Juz 3.
sekunder
dari
Penamaan (al-tasmiyyah)
Permohonan (al-su`al)
3.
Selain
sebagai
kata
yang
memiliki
banyak
makna
Ya Allah, tiada Tuhan selain Engkau.
Wahai Tuhan kami, segala puji hanya bagi-Mu.
Dengan demikian, ketika disebut nama Allah kemudian
diikuti dengan lafadz yang berorientasi kepada pengesaan serta
pujian kepada Allah, ucapan tersebut termasuk dalam kategori
berdoa kepada Allah. Oleh karena itu, ucapan tahlil, tahmid,
takbir dan berbagai bentuk ucapan lain yang memiliki unsur
pengesaan dan pujian kepada Allah masuk ke dalam kategori
doa.
Kedua,
permohonan
yang
bersifat
rohaniah,
seperti
Konsep ijabah atau terkabulnya suatu doa tidak dapat terlepas dari
interpretasi lafadz doa itu sendiri. Hal ini dikarenakan, secara garis besar, doa
memiliki dua pengertian: ibadah sebagai makna pokok, dan juga makna-makna
sekundernya. Dengan kata lain, pengertian ini berimplikasi pada pemahaman
konsep ijabah suatu doa. Oleh karena itu, konsep ijabah al-du`a terbagi menjadi
dua; konsep primer dan sekunder.
doa dirasa tidak terealisasikan didunia, maka terdapat dua kemungkinan. Pertama,
Allah mengabulkannya doa itu di akhirat. Kedua, Allah mewujudkan doa tersebut
dalam bentuk lain yang lebih baik. Dikabulkannya doa, baik itu di dunia, di
akhirat atau bahkan diganti dengan yang lebih baik merupakan hikmah dari Allah
swt. Karena Allah yang Maha mengetahui segala yang baik untuk hambanya.
Dengan kata lain, Allah memberikan apa yang dibutuhkan namun tidak selalu
mengabulkan apa yang diminta.
60. Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina"
Dapat dikatakan juga inti dari ibadah adalah doa. Seperti yang kita dapati
dalam ibadah shalat dan haji, dimana kedua ibadah ini penuh dengan doa dalam
setiap pelaksanaanya. Bahkan menurut Bahasa sendiri shalat artinya adalah doa.
Maka, inti ibadah adalah doa.
10
PENUTUP
1. Kesimpulan
Melalui pembahasan singkat ini, dapat disimpulkan beberapa poin
sebagai berikut:
a. Doa memiliki banyak arti dan makna dalam penggunaannya di
Al-Quran
b. Banyak ayat Al-Quran yang mengisyaratkan perintah doa bagi
seorang muslim
c. Beberapa kata lan di Al-Quran memiliki arti yang menjurus
pada makna doa
d. Doa merupakan permintaan janji Allah untuk mengabulkannya
sebagai salah satu bentuk ibadah yang diperintahkan
2. Penutup
Tidak sedikit dari pembahasan di atas yang masih memiliki banyak
cacat dan kekurangan. Kami selaku penyusun memohon masukan dan
dorongan dari seluruh civitas akademika Universitas Darussalam Gontor
untuk kemajuan kita bersama.
3. Saran
Diharapkan dari para pembaca agar mampu menerapkan konsep doa
menurut al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dengan meyakininya
sebagai bagian dari ibadah yang agung dan diperintahkan oleh Allah
Subhanahu Wa Taala
4. Daftar Pustaka
al-Ashfahani, Al-Raghib, al-Mufradat fi Gharib al-Qur`an, t.t.,
t.p., t.k.
al-Thabari, Abu Ja`far, Jami` al-Bayan fi Ta`wil al-Qur`an DVD
Maktabah Syamilah, Pustaka Ridwan, 2008
Al-Shanani, Muhammad ibn Isma`il al-Kahlani, Subul alSalam DVD Maktabah Syamilah, Pustaka Ridwan, 2008
Fuad Abdul Baqi, Muhammad al-Mu`jam al-Mufahras li Alfadz
al-Qur`an al-Karim, Kairo: Dar al-Hadis
Mandzur, Ibn, Lisan al-`Arab DVD Maktabah Syamilah,
Pustaka Ridwan, 2008
11