Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Penelitian Menurut Hasan (2004, h4) penelitian

adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu atau


masalah dengan perlakuan tertentu (seperti memeriksa,
mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat dan
sungguh-sungguh) sehingga diperoleh sesuatu (seperti mencapai
kebenaran, memperoleh jawaban atas masalah, pengembangan
ilmu pengetahuan, dan sebagainya). Menurut Sukardi (2005, h4)
dalam bukunya Metodologi Penelitian Pendidikan :
Kompetensi dan Praktiknya mengutip pengertian penelitian
menurut Kerlinger yaitu proses yang mempunyai karakteristik
sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan
hipotesis atau jawaban sementara. Dari beberapa pengertian
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ialah kegiatan
memeriksa, mempelajari secara detail serta mendasar pada teori
dan memiliki susunan yang sistematis, dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh jawaban. Jenis-jenis Penelitian Menurut
Hasan (2004, h8) ada beberapa jenis penelitian yaitu :
1.Penelitian Survei Penelitian survei adalah penelitian yang
dilakukan untuk memperoleh fakta fakta dari gejala gejala
yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual,
baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu
kelompok ataupun suatu daerah. 2.Grounded Research
Grounded Research adalah penelitian yang mendasarkan diri
pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan, bertujuan
untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep
konsep, membuktikan teori, dan mengembangkan teori, di mana
pengumpulan data dan analisis datanya berjalan pada waktu
yang bersamaan. 3. Studi Kasus Studi kasus adalah penelitian
mengenai status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu

fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.


4.Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen adalah penelitian
yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek
penelitian serta diadakannya kontrol terhadap variabel tertentu.
5.Analisis Data Sekunder Analisis data sekunder adalah analisis
atas data yang sudah tersedia. Menurut Riduwan (2005, h49)
metode penelitian dapat berbentuk: metode penelitian survei, ex
post facto, eksperimen, naturalistic, policy research (penelitian
policy), action research (penelitian tindakan), evaluasi, dan
sejarah. Berikut ini diterangkan secara singkat tentang beberapa
metode penelitian : 1. Penelitian Survei Penelitian survei adalah
penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil
dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian kejadian
relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis
maupun psikologis. Penelitian survei biasanya dilakukan untuk
mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak
mendalam, tetapi generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat
bila digunakan sampel yang representatif. 2. Penelitian Ex Post
Facto Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang
dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan
kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor faktor
yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini
menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian
eksperimen yaitu jika X, maka Y dan dalam penelitian ini tidak
ada manipulasi langsung terhadap variabel bebas (independent).
3. Penelitian Eksperimen Penelitian dengan pendekatan
ekperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam

kondisi yang terkontrol secara ketat. Penelitian ekperimen ini


pada umumnya dilakukan pada laboratorium. 4. Penelitian
Naturalistik Metode penelitian ini sering disebut dengan metode
kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang
diguanakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara
induktif (penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan-keadaan
yang khusus untuk diperlakukan secara umum). Hasil penelitian
lebih menekankan makna dari pada generalisasi. 5. Penelitian
Kebijakan Menurut Majchrzak (1984) yang diterjemahkan oleh
Riduwan (2005, h51) penelitian kebijakan adalah suatu proses
penelitian yang dilakukan pada masalah-masalah sosial yang
mendasar, sehingga hasil temuannya dapat direkomendasikan
kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam
menyelesaikan kasus-kasus di tempat kerjanya. 6. Penelitian
Tindakan Penelitian tindakan adalah suatu proses yang dilalui
oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan
dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan
akan menghasilkan perubahan tersebut dan kemudian, setelah
sampai pada tahap kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan, melaksanakan prosedur tersebut.
Tujuan utama penelitian tindakan adalah untuk mengubah
situasi, perilaku, organisasi dan termasuk struktur mekanisme
kerja, iklim kerja, sarana dan prasarana, dan lingkungan
sekitarnya. 7. Penelitian Evaluasi Penelitian evaluasi dapat
dinyatakan juga sebagai evaluasi. Sebagai evaluasi berarti hal ini
merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk
membandingkan suatu kejadian, kegiatan, produk dengan

standart dan program yang telah ditetapkan. 8. Penelitian


Sejarah Penelitian sejarah berkenaan dengan analisis yang logis
terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Menurut Gulo (2005, h18) ada 3 pertanyaan dasar yang
menentukan tipe penelitian secara empiris, yaitu (1) apa, (2)
bagaimana, dan (3) mengapa. Empat tipe penelitiannya, yaitu :
1. Penelitian Eksploratif Tipe penelitian ini berhubungan dengan
pertanyaan dasar pertama yaitu apa. Pertanyaan ini ingin
mengetahui suatu gejala atau peristiwa dengan melakukan
penjajakan terhadap gejala tersebut. 2. Penelitian Deskriptif Tipe
penelitian ini didasarkan pada pertanyaan dasar yang kedua,
yaitu bagaimana. Kita tidak puas bila hanya mengetahui apa
masalahnya secara eksploratif, tetapi ingin mengetahui juga
bagaimana peristiwa tersebut terjadi. 3. Penelitian Eksplanatif
Tipe penelitian ini bertitik tolak pada pertanyaan dasar mengapa.
Kita tidak puas bila hanya mengetahui apa yang terjadi dan
bagaimana terjadinya, tetapi ingin juga mengetahui mengapa
peristiwa itu terjadi. Dengan kata lain, kita ingin menjelaskan
terjadinya suatu peristiwa. 4. Penelitian Eksperimen Merupakan
tipe penelitian di mana datanya belum pernah ada, sehingga
harus diciptakan terlebih dahulu. Dari beberapa pendapat diatas
disimpulkan bahwa metode penelitian dapat berbentuk: metode
penelitian survei, ex post facto, eksperimen, naturalistic, policy
research (penelitian policy), action research (penelitian
tindakan), evaluasi, sejarah, penelitian eksplanatif, penelitian
deskriptif, penelitian eksploratif. Tujuan Penelitian Menurut
Hasan (2004, h11) ada empat tujuan utama penelitian, yaitu
sebagai berikut : Tujuan eksploratif (tujuan penemuan),
menemukan sesuatu (pengetahuan) yang baru dalam bidang

tertentu. Tujuan verifikatif (tujuan pengujian), menguji


kebenaran sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada.
Tujuan development (tujuan pengembangan), mengembangkan
sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada. Tujuan
penulisan karya ilmiah, pembuatan skripsi, tesis, dan disertasi.
Menurut Sukardi (2005, h4) beberapa tujuan penelitian yang
hendak dicapai antara lain sebagai berikut : 1. Memperoleh
Informasi Baru Penelitian biasanya akan berhubungan dengan
informasi atau data yang masih baru jika dilihat dari aspek si
peneliti. Walaupun mungkin saja suatu data atau fakta tersebut
telah ada dan berada di suatu tempat dalam waktu lama. Apabila
fakta tersebut baru diungkap dan disusun secara sistematis oleh
seorang peneliti pada saat itu maka dpat dikatakan bahwa data
peneliti tersebut dikatakan data baru. 2. Mengembangkan dan
Menjelaskan Dengan melakukan pengembangan dan usaha
menjelaskan melalui teori yang didukung fakta-fakta penunjang
yang ada, peneliti akan dapat sampai pada pemberian pernyataan
sementara yang sering disebut sebagai hipotesis penelitian 3.
Menerangkan, Memprediksi, dan Mengontrol Suatu Ubahan
Seorang peneliti perlu mengetahui variabel bebas (independent
variable) dan variabel tergantung (dependent variable) sehingga
ia dapat mengetahui secara pasti pengaruh variabel satu terhadap
variabel yang lainnya. Dan kemudian dapat menerangkan
keterkaitan dan keterikatan variabel yang ada; dapat
memprediksi apa yang terjadi diantara variabel atau bahkan
mengontrol mereka untuk memperoleh sesuatu yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai