Strategi STRATEGI PENANGANAN KAWASAN KUM PDF
Strategi STRATEGI PENANGANAN KAWASAN KUM PDF
ABSTRAK
Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia dan merupakan faktor penting dalam meningkatkan harkat dan martabat
serta mutu kehidupan yang sejahtera dalam masyarakat yang adil dan makmur.
Perumahan dan permukiman juga merupakan bagian dari pembangunan nasional
yang perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan secara terpadu, terarah,
terencana, dan berkesinambungan.
Pembangunan perumahan dan permukiman yang kurang terpadu, terarah,
terencana, dan kurang memperhatikan kelengkapan prasarana dan sarana dasar
seperti air bersih, sanitasi (jamban), sistem pengelolaan sampah, dan saluran
pembuangan air hujan, akan cenderung mengalami degradasi kualitas
lingkungan atau yang kemudian diterminologikan sebagai Kawasan Kumuh.
Kata Kunci : Kawasan Kumuh, Perumahan, Permukiman
1. PENDAHULUAN
Perumahan
dan
permukiman
makmur.
Perumahan
dan
terarah,
terencana,
dan
hunian
prasarana
rumah
adalah
yang
berfungsi
kelompok
sebagai
dan
sarana
dengan
lingkungan,
dan
teratur
sebagaimana
dan
yang
berfungsi
diharapkan.
maupun
perdesaan
yang
tempat
Perumahan
dilengkapi
tinggal
berkesinambungan.
yang
atau
lingkungan
kegiatan
yang
hunian
dan
mendukung
Permukiman
dapat
pula
11
didefinisikan
sebagai
didominasi
oleh
kawasan
lingkungan
yang
hunian
yang
dilengkapi
dengan
tempat
masih
kerja
yang
memberikan
belum
optimal
menyangkut
mendukung
perikehidupan
penghidupan
sehingga
dan
khususnya
kesadaran
akan
fungsi-fungsi
Masalah
perumahan
dan
dan
permukiman
terarah,
tetapi
masalah
hujan,
dengan
kemudian
di
kota
kecil
proses
pun
pembangunan,
serta
dan
masalah
permukiman
ini
disebabkan, karena :
dan
kurang
terencana,
akan
cenderung
mengalami
diterminologikan
sebagai
dalam
perkembangan
dan
permukiman
Oleh
karena
itu,
meminimalisir
dalam
munculnya
rangka
kawasan
kawasan
upaya
kumuh
pada
beberapa
secara
komprehensif
yang
menyangkut
2. Keterbatasan
kapasitas
12
terpadu,
kurang
Kawasan Kumuh.
pembangunan
Munculnya
yang
perumahan
kemampuan
dalam
dan
berbagai
aspek
yang
kumuh tersebut.
penyediaan
ekonomi
ketersediaan
yang
memerlukan
prasarana
dan
sarana
menyusul
pertumbuhan
tersedianya
sarana
ada
seringkali
menimbulkan
(misalnya
kebakaran
dan
Kurang
dasar
ini
tumbuhnya
wilayah
laju
penduduk.
mengakibatkan
bagian
dengan
akan
beberapa
perkotaan
menjadi
diidentikkan
yang
jorok
dengan
dengan
kawasan
masalah
Gb.1
Beberapa
contoh
kawasan
kumuh
atau
kemiskinan kota.
Kawasan kumuh adalah sebuah
kawasan
dengan
tingkat
kepadatan
kumuh
berbagai
kota
dapat
besar
di
ditemui
di
Indonesia.
dan
Kawasan
sumber
menjadi
dari
pengangguran
kumuh
dapat
pula
pusat
tinggi.
menjadi
masalah
kesehatan
CSUs
Department,
Urban
kawasan
Studies
kumuh
ketiakmampuan
daya
dukung
yang
tinggi.
Di
wilayah
13
yang
rendah,
ditimbulkan
kekumuhan
oleh
kondisi
wilayah
sanitasi
kriteria
Di
berbagai
penduduk
kawasan
tinggal
Squatter
masyarakat
untuk
seperti
kebakaran.
ambulans
dan
Kurangnya
kawasan
squatter.
yang
dilewati
di
kumuh,
kawasan
kendaraan
pemadam
pelayanan
pembuangan
atau
atas
squatter
bukan
permukiman;
yang
terkonsentrasi
bertumpuk-tumpuk.
beberapa
tahun
Dalam
terakhir
ini
pantai,
meningkat,
berkembang
meningkatnya
ini
sejalan
populasi
dengan
penduduk.
dan
adalah
suatu
diperuntukkan
seringkali
pada
bagi
tumbuh
lokasi
terlarang
tanahnya,
dibawah
karena
jembatan,
cepat
terlambat
dll.)
sebagai
dan
hunian
diantisipasi;
dan
masalah
(tanah
kawasan
kumuh
dengan
negara,
tempat
pembuangan
bahkan
tanah
sampah,
dengan
tidak dimanfaatkan).
perumahan
modern
yang
kawasan
kumuh
atau
Kelompok
merupakan
squatter
pendatang
milik
umumnya
dari
wilayah
yang
merupakan
tetap,
pemiliknya,
yang
berpendidikan
umumnya
membawa
karenanya,
pada
konsekuensi
terbatas
komunitas
juga
secara
kemasyarakatan
masyarakat
menghadapi
14
tersebut,
karena
tidak
rendah,
dengan
sosial
yang
mereka
berketrampilan
tatanan
yang
eksklusifisme
sosial
longgar,
dari
kemungkinan
menyangkut
lahan
yang
tersedia
prasarana
sering
fasilitas
dasar
sarana
lingkungan
terkena
banjir
dan
hunian,
dan
polusi
pemecahannya
yang
fungsi
elemen-elemen
lingkungan lainnya.
kawasan
Pertumbuhan permukiman kumuh
(slum dan squatter) ini terasa makin
pesat, terutama sejak terjadinya krisis
yang menasional, mulai dari krisis
kumuh
akan
memberikan
kalayakan
keterjaminan
kawasan
kualitas
maupun
hidup
dan
krisis
multidimensi
mengakibatkan
jumlah
bertambah
penduduk
yang
besarnya
miskin
baik
di
3. FAKTOR PENYEBAB
MUNCULNYA KAWASAN KUMUH
Sejalan dengan perkembangaan
ini
telah
Hal
menyebabkan
itu
terjadi
karena
banyak
dari
sementara
perdesaan
yang
berbagai
situasi
rumit
dari
akar
persoalannya
dan
dicari
paradigma
berkembang
budaya,
tempat
sebagai
sampai
pandangan
bahwa
proses
dengan
bahwa
kota
ekologi
munculnya
kota
merupakan
berkumpulnya
berbagai
Howard
Becker
(1970an,
dari
15
1925,
the
Chicago
School):
yang
standar
kota
yang sehat;
merupakan
produk
dari
dengan
keterbatasan
adanya
secara
berbagai
ekonomi
di
pusat
menyediakan
kegiatan
layanan
serta
primer
dan
dengan
harapan
bisa
perhatiannya
terhadap
Kondisi
tersebut
pada
kenyataannya mengakibatkan :
lebih
pesat
kemampuan
dari
masyarakat
akan
pendayagunaan
pemerintah
primer
lainnya
kawasan
kemudahan
dukungan
kegiatan
usaha ekonomi.
Dari penjelasan diatas maka dapat
ditegaskan
bahwa
permasalahan
berpenghasilan
rendah,
dapat
nasional.
Oleh
mendorong
kegiatan
karena
ekonomi
itu
bidang
dalam
secara
layak/memadai;
2. Tumbuhnya
pada
16
berkembangnya
permukiman
lingkungan
perumahan
secara
formal
yang
oleh
perumahan
memenuhi
cenderung
perumahan
berkembang
menjadi
15
dari
nasional.
kebutuhan
Kekurangan
lingkungan).
dipenuhi
secara
perumahan
yang
kekumuhan
meliputi
pendanaan
status
oleh
masyarakat
formal.
Pembangunan
Faktor
kepemilikan
lingkungan
menimbulkan
kondisi
lahan,
rumah,
kepadatan
berlangsung
kebutuhan
terus
social
sesuai
dan
dengan
kemampuan
lingkungan
yang
sanitasi
menimbulkan
MCK,
untuk
menyelenggarakan
pengadaan
Kondisi
demikian
ini
pembangunan
perumahan
dilaksanakan
oleh
terutama
yang
sampah,
swadaya.
kondisi
pengelolaan
yang
lingkungan
perumahan
menyebabkan
timbulnya
nilai
kesehatan
yang
masyarakat
dan
permukiman-
pengembangan
Pada
tersebut
akan
permasalahan
fisik
berkembangnya
akhirnya
ruang
hal
mengakibatkan
kota.
Dengan
demikian
nilai
kekumuhan
Sedangkan
lingkungan
yang
sanitiasi
menyebabkan
yang
terlihat
dari
banyaknya
faktor
yang
tidak
bersih
sehingga
yang
bersifat
penggunaan
MCK
serta
kawasan
kumuh
hajat
(kondisi
perumahan
adalah
faktor
dan
fisik
sanitasi
secara
berpotensi
tidak
sehat,
menimbulkan
sehingga
pencemaran
17
Faktor-faktor
yang
tidak
akan
menimbulkan
dampak
yang
langsung
dinilai
berdampak
terhadap
kekumuhan
masyarakat.
Belum
adanya
pengelolaan
sampah
sarana
mengakibatkan
dan
pembuangan
terjadinya
kurangnya
sampah
penumpukan
di
satu
penyebab
kumuh.
sampah
munculnya
Kondisi
ini
kawasan
menimbulkan
mengakibatkan
sebagian
masyarakat
(drainase).
langsung
Faktor
terhadap
adalah
kondisi
rendah,
dampak
timbulnya
yang
terhadap
dinilai
memiliki
terakhir
berpengaruh
langsung
lingkungan
jaringan
kumuh
jalan.
Rendahnya
sehingga
kemampuan
untuk
langsung
adalah
2.
Faktor
Yang
Langsung
Faktor-faktor
langsung
secara
adalah
langsung
bersifat
Tidak
terhadap
kondisi
sosial
kekumuhan
kependudukan
yang
bersifat
faktor-faktor
tidak
tidak
yang
dengan
berhubungan
tingkat
pendidikan
dan
rendahnya
pengetahuan
terbukti
18
menyebabkan
kekumuhan.
kemampuan
masyarakat
dan
terhadap
mendorong
kesadaran
yang
rendah
4. PARAMETER
masyarakat
kesehatan
lingkungan
masyarakat
kesehatan dirinya.
kumuh
yang
juga
munculnya
yaitu
faktor
ikut
kawasan
budaya
yang
tingkat
kebiasaan
juga
munculnya
pendidikan,
menjadi
kawasan
faktor
pendoroong
kumuh.
Faktor
Penilaian
Kawasan
melakukan
penilaian
Kumuh
kawasan
kumuh
beberapa
parameter
digunakan
yang
terdapat
yang
dapat
didasarkan
pada
komponen
komponen
sanitasi
sosial
lingkungan;
kependudukan;
Lebih
jelasnya
parameter
Lahan
(Land
Use),
sekalipun
dibanding
sempadan
pemerintah
kondisi
oleh
tidak
sehat,
berada
tidak
lebih
terhadap
enak
terlantar
merasa
Dalam
aktivitas
mempengaruhi
4.1 Parameter
menyebabkan
lain
KRITERIA
terhadap
melakukan
Faktor
DAN
dalam
dimanfaatkan
masyarakat.
Selain
sungai,
dan
daerah
aktivitas lainnya.
itu
faktor
adat
istiadat
b. Keadaan
Permukiman,
parameter
rumah,
penghuni,
untuk
suatu
bangunan
suasana
tetap
tinggal
dalam
kondisi
rumah,
kepadatan
darurat;
privacy
jumlah
bangunan,
tidak
adanya
(pribadi)
bagi
19
rumahnya
dibandingkan
dengan
jumlah
penghuninya.
c.
wilayah
air
yang
dan
Kualitas
diteliti
kualitas
udara
matahari.
dan
pencahayaan
(drainase)
e. Penumpukan
pengelolaan
disebabkan
persampahan
karena
tidak
diukur
dalam
wilayah tertentu.
dan
Upaya
sampah,
di
kondisi
hitung
dari
banyaknya
kondisi
seperti
ini
akan
akan
menggangu
MCK
penentuan
oleh
nilainya
Warga,
adalah
jamban
tempat
membuang
satuan
wilayah
sebagai
hajat
tertentu
dalam
(satuan
wilayah desa).
Pembuangan
limbah,
keviasaan
penduduk
persen
penduduk
yang
satu
tahun
pada
satuan
g. Kondisi
jalan
jalan
lingkungan,
lingkungan
kondisi
diukur
dalam
(satuan
wilayah
desa/kelurahan).
h. Kondisi penerangan dan komunikasi,
kondisi penerangan dan komunikasi
diukur dalam persentase KK yang
mendapatkan pelayanan penerangan
dasar
penumpukkan
dan komunikasi.
air
f.
lokasi
desa).
20
satuan
pencahayaan
c.
dalam
tangga
penduduk,
diukur
dari
kepekarangan
(bekerja,
setengah
pengangguran
atau pengangguran)
c.
kepadatan
penduduk,
penduduk,
ngumpul, dll.
melihat
Komponen Ekonomi
a. Tingkat
penduduk
dalam
dari
ekonomi
atau
mata
besarnya
jumlah
penduduk
yang
diukur
tujuannya
Pendapatan,
Sarana
atau
fasilitas
penunjang
penduduk,
tujuannya
melihat
berapa
ekonomi
yang
besar
dapat
fasilitas
melayani
penduduk
yang
terkena
penyakit, dll.
kekumuhan.
Dalam
hal
ini,
status
melakukan
yaitu :
kebiasaan-kebiasaan
sampah
disembarang
Ko
K1
K2
K3
K4
Untuk
=
=
=
=
=
Tidak kumuh
Kurang kumuh
Cukup Kumuh
Kumuh
Sangat kumuh
jelasnya
mengenai
21
Tabel 1
PENETAPAN KRITERIA KAWASAN KUMUH
NO
KOMPONEN
PENILAIAN
Komponen Fisik
Kondisi Rumah
Jenis Rumah
Tidak
Kumuh (K0)
Sangat
Kumuh (K4)
Baik
Hampir Baik
Cukup
Buruk
Sangat
Buruk
Permanen
Semi
Permanen
Temporer
Temporer
Temporer
Rendah
Sedang
< 50 %
5 Org
60 %
6 7 Org
4
5
Kepadatan
bangunan
KDB
Jumlah Penghuni
Sirkulasi Udara
Baik
Cukup
Pencahayaan
Matahari
Baik
Cukup
II
Komponen Sosial
Pendidikan
> 75 % SMA
50 75 %
SMA
25 50 %
SMA
5 25 %
SMA
< 5 % SMA
Kesehatan
Baik
Hampir Baik
Cukup
Buruk
Sangat
Buruk
III
Komponen Budaya
Kebiasaan
Penduduk
Ramah Lingk.
Sedang
Cukup
Kurang
Baik
Hampir Baik
Cukup
Buruk
1.000.000
750.000
Bekerja
Hampir
Mencukupi
750.000
500.000
Bekerja
kurang
mencukupi
500.000
250.000
< 250.000
Bekerja tidak
mencukupi
Bekerja
sangat tidak
mencukupi
5 25 %
25 50 %
50 75 %
> 75 %
50 75 %
25 50 %
5 25 %
Sedikit dan
Dikelola
Sedikit tapi
tidak dikelola
Sedang dan
dikelola
Sedang tapi
tidak dikelola
<5%
Banyak dan
tidak
dikelola
<5%
5 25 %
25 50 %
50 75 %
Baik
Sedang
Cukup
Buruk
1
2
Adat Istiadat
IV
Komponen Ekonomi
Pendapatan
Perkapita per bulan
> 1.000.000
Bekerja dan
mencukupi
Hampir
tinggi
70 %
8 9 org
Hampir
Cukup
Hampir
Cukup
Tinggi
80 %
10 Org
Kurang
Kurang
Status Pekerjaan
Sampah
Air Limbah ( Ke
pekarangan)
Drainase
Jalan lingkungan
Baik
Sedang
Cukup
Buruk
Frekuensi Banjir
Penerangan dan
komunikasi
0 kali/th
1 2 kali/th
34 kali/th
5-6 kali/th
Baik
Sedang
Cukup
Kurang
Sangat
Tinggi
> 90 %
> 10 Org
Sangat
Kurang
Sangat
Kurang
Sangat
Kurang
Sangat
Buruk
> 75 %
Sangat
buruk
Sangat
buruk
> 7 kali/th
Sangat
kurang
Sumber : Dimodifikasi dari Kriteria Kawasan Kumuh Ir. Budi D. Sinulingga M.Si, 2006
22
5. CONTOH
KUMUH
KASUS
DI
KOTA
KAWASAN
lahan
PANGKAL-
PINANG
Di
Kota
terdapat
Pangkalpinang
kawasan
kumuh
tidak
yang
kumuh),
mengingat
ini
dapat
Kota
dipahami
Pangkalpinang
untuk
perkembangan
permukiman
menampung
kekumuhan
di
jumlah
Kota
ekonomi
dalam
ketidakmampuan
menciptakan
yang
sehat
arti
masyarakat
lingkungan
permukiman
karena
keterbatasan
tergolong
memiliki
tempat tinggalnya.
Pangkalpinang
kecil,
juga
sehingga
masih
masyarakat
Pangkalpinang
sangat
berbeda
sehingga
muncul
daerah-daerah
:
:
:
:
:
:
RT 01 RW 02
2 Hektar
60 Unit
75 KK
75 95 %
40 % rumah yang ada di lokasi ini dapat dikatakan
kumuh karena merupakan rumah temporer yang
tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Kondisi Ekonomi
23
Kondisi Prasarana
Penyebab kekumuhan
Kondisi Sosial
24
RT 012 RW 03
4 Hektar
115 Unit
115 KK
75 90 %
60 % rumah yang ada di lokasi ini dapat dikatakan
kumuh karena merupakan rumah temporer yang
tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Etnis Campuran
Kondisi Ekonomi
Kondisi Prasarana
Penyebab kekumuhan
Kelurahan Ketapang
Lokasi
Luas Kawasan Kumuh
Jumlah Rumah
Jumlah KK
KDB Rata-rata
:
:
:
:
:
RT 02 RW 03
6 Hektar
270 Unit
295 KK
75 95 %
25
Kondisi Rumah
Kondisi Sosial
Kondisi Ekonomi
Kondisi Prasarana
Penyebab kekumuhan
26
:
:
:
:
:
:
Kondisi Sosial
Kondisi Ekonomi
:
:
Kondisi Prasarana
Penyebab kekumuhan
RT 01 RW 01
3 Hektar
35 Unit
35 KK
80 90 %
100 % rumah yang ada di lokasi ini dapat dikatakan
kumuh karena merupakan rumah temporer yang
tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Etnis campuran
Pekerjaan masyarakat umumnya pedagang 50 %,
buruh 30 %, dan swasta 20 %. Penghasilan ratarata berkisar antara Rp. 500.000 Rp.750.000,Jalan lingkungan dalam kondisi buruk dengan
konstruksi berupa jalan papan; penangan limbah
domestik dalam keadaan buruk (dibuang ke
pekarangan); air bersih dalam kondisi buruk, pada
musim kemarau lokasi ini kekurangan air, sumur
yang dibuat airnya banyak mengandung zat besi
(kecoklatan dan berkarat); kondisi persampahan di
lokasi ini buruk, banyak masyarakat yang
membuang sampah ke sembarang tempat seperti
ke selokan (drainase), pekarangan, atau sungai;
penerangan ada.
27
:
:
:
:
:
:
Kondisi Sosial
Kondisi Ekonomi
:
:
Kondisi Prasarana
Penyebab kekumuhan
RT 04 RW 01
1 Hektar
20 Unit
25 KK
70 95 %
40 % rumah yang ada di lokasi ini dapat dikatakan
kumuh karena merupakan rumah temporer yang
tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Etnis campuran
Pekerjaan masyarakat umumnya buruh 100 %.
Penghasilan rata-rata berkisar antara Rp. 500.000
Rp.750.000,Jalan lingkungan dalam kondisi buruk dengan
konstruksi berupa jalan tanah; penangan limbah
domestik dalam keadaan buruk (dibuang ke
pekarangan); air bersih dalam kondisi sedang;
kondisi persampahan di lokasi ini buruk, banyak
masyarakat yang membuang sampah dibelang
rumah; penerangan ada.
6. STRATEGI PENANGANAN
Mulai
KAWASAN KUMUH
6.1 Beberapa Strategi Yang Pernah
28
pemerintah
kemiskinan
program
yang
pengentasan
dianggap
sebagai
Dilakukan
maupun
dari
daerah
dalam
mencoba
menangani
masalah
yang
penanganan
kumuh
melalui
Alleviation
untuk
memperbaiki
through
Rural-Urban
berkesinambungan
permasalahan
penghidupan
sampai
dengan
Pengentasan
bagi
berbagai
kawasan
pendekatan
kehidupan
mereka.
dan
Melalui
P2KP
(Program
Kemiskinan
Perkotaan)
dapat
masyarakat).
Berbagai
pengentasan
kemiskinan,
program
masyarakat
antara
dari
lain
melalui
sebagian
yang
lain
belum
bekerja
bersama
untuk
tersebut
diatas?
berdatangan
kaum
sehingga
semakin
merebak
persoalan
kawasan-kawasan
Lalu,
model
migran
pula
kumuh.
penanganan
yang
diterapkan,
agar
sesuai
realitas
peluang
upaya-upaya
agar
memperbaiki
menjangkau
layak.
mereka
mampu
kehidupannya
permukiman
dan
yang
Program-program
lebih
menunjukkan
justru
bahwa
pembenahan
yang
termasuk
terjadinya
diatas
dasarnya
seolah-olah
diarahkan
penyadaran
kemampuan
komunitas
menggusur
dan
masyarakat
dirinya
dapat
upaya
peningkatan
masyarakat
program-program
Pemerintah
pada
sehingga
kumuh
sendiri.
ini
dapat
Melalui
diharapkan
dibantu
dalam
hanya
memindahkan
ke
tempat
yang
lain,
dan
masyarakat
yang
29
dengan
masyarakat
untuk membenahinya.
sebagai
program
yang
penanganan
dinas,
akan
tetapi
setiap
kegiatan
kawasan
upaya
penanggulangan
lingkungan
menanggulangi
yang
merumuskan
mengarah
lingkungan
berdampak
berikut :
faktor-faktor
terhadap
perbaikan
lingkungan kumuh.
Strategi
program-program
kepada
kumuh
yang
pengendalian
adalah
sebagai
utama
yang
harus
bertujuan
lingkungan
pengetahuan
kumuh
adalah
Program
untuk
meningkatkan
masyarakat
tentang
pentingnya
upaya
menjaga
Program
kesehatan
lingkungan
dengan
pengendalian
lingkungan
menerapkan
sebagai
langsung.
demikian
lingkungan
koordinasi
kesehatan.
Program
dilaksanakan
yang
dibawah
pola
hidup
upaya
sehat
menciptakan
hidup
dan
Kegiatan
dilakukan
dilaksanakan
mengatasi
mengingat
faktor-faktor
upaya
penyebab
30
atau
penyuluhan
dinas
dengan
memanfaatkan
acara-acara
kemasyarakatan
dapat
lainnya.
sosial
Melalui
dilaksanakan
pelaksana
merumuskan
tersebut,
2. Pembinaan
masyarakat
sadar
bersama
masyarakat
pengelolaan
sehingga
dibangun
dinas
sarana
sarana
termanfaatkan
yang
dan
Lingkungan
Kegiatan ini berbentuk kegiatan yang
terpogram dan mengarah kepada
terwujudnya masyarakat yang sadar
lingkungan. Program yang demikian
dilakukan
sebaiknya
dalam
panjang
program-program
dan
secara
lingkungan
mayarakat
mandiri
desa
jangka
mampu
mewujudkan
yang
sehat
dan
lestari.
berbentuk
pemberdayaan
pengembangan
potensi
Lingkungan Hidup.
demikian
dengan
infrastruktur
pengadaan
sanitasi
lingkungan.
bak-bak
pemanfaat
masyarakat,
sampah
sarana
mengingat
ini
maka
adalah
sebelum
tentang
arti
penting
program
ini
diarahkan
yang
kuat
sehingga
lingkungan
diharapkan
kumuh,
peningkatan
perikanan,
peternakan,
yang
dinilai
sesuai
untuk
31
5. Peningkatan
Kualitas
rumah
Pendidikan
liar
(squatter)
Bantaran
pendidikan
yang
menggunakan
pendorong
munculnya
kumuh
perlu
melakukan
faktor
kawasan
Kegiatan
Sempadan.
daerah
Masyarakat
menjadi
di
model
ini
dapat
Pola
partisipatif.
dilaksanakan
diatasi
dengan
peningkatan
kualitas
penambahan
sarana
terjadi
formal
sarana
perlu
yang
dengan
secara
tepat.
Hal
akan
pemerintah
mampu
dalam
kesehatan
PKBM
kondisi
dan
tenaga
medis.
membantu
menuntaskan
oleh
ditimbulkan
adalah
ini
sekolah.
kumuh
dilokasi
yang
pendidikan
didahului
permasalahan
satu
6.3
Dinas Pendidikan.
peremajaan kota
Kawasan
Bantaran/
kawasan
bantaran
dan
sarana
yang
sesuai
penguatan
peraturan
pemanfaatan
daerah
sempadan
32
tentang
bantaran
sebagai
daerah
sekaligus
memperindah
penampilan
dimaksud
untuk
mengatasi
permasalahan
bisa
berupa
perumahan,
drainase,
persampahan,
air
kegiatan
peremajaan
jaringan
kota
tersebut
antara lain :
sempadan
rumah
susun
ini
tersedia
sangat
terbatas,
susun
ini
pengolahan
lingkungan,TPS,
limbah,
Pembangunan
dan
dll.
pengelolaan
bekerjasama
dengan
penjualannya
dilakukan
jual
terhadap
penduduk
pendatang.
dengan
yang
pada
tingkat
rendah.
Selain
dengan
sarana
dan
air
bersih,
pengolahan
lainnya.
Pendekatan
yang
secara
bersama-sama.
terpadu
Selama
pembangunan
masyarakat
dan
proses
berlangsung
penghuni
mendapat
sedangkan
setelah
yang
disesuaikan
kemampuan
diprioritaskan
buruh
pendapatan
seperti
rumah
Bersih,
dan
berdasarkan
dengan
masyarakat
hasil
kesepakatan
bersama.
kawasan-
33
3. Pembangunan
Rumah
Sederhana
Sehat (RsH)
Untuk
memudahkan
masyarakat
(RsH),
Keputusan
dan
melalui
Menteri
Prasarana
penerbitan
Permukimaan
Wilayah
Nomor.
pada
daerah-daerah
jarang
yang
penduduknya
masih
(tingkat
kepadatan rendah).
4. Program Perbaikan Kampung (KIP)
Program perbaikan kampun (KIP)
merupakan
program
untuk
dalam
Perumahan
dan
perrmukiman
kampung.
Program
ini
sektor-sektor
Perumahan.
genangan,
Nomor
kampung
403/KPTS/M/2002
tentang
terkait.
Kawasan
merupakan
tua,
dan
kampungpendapatan
Sehat.
program
Dalam
pedoman
tersebut
ini
adalah
meningkatkan
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
mutu
untuk
kehidupan,
penataan
lingkungan
peningkatan
serta
tembok)
prasarana
kemampuan
masyarakat,
menjadi
rumah
yang
jenis
dasar,
dan
penyediaan
sehingga
akan
menempati
bantaran
daerah-daerah
sempadan,
hal
ini
34
adalah :
rehabilitasi
kualitas
Sempadan
suatu
Kegiatan
ini
penataan
ulang
untuk
sebagai
kawasan
lindung
(konservasi)
dari
banjir
Kegiatan
pada
antara lain :
a. Tingkat
ini
bertujuan
program
bahaya
dipriritaskan
penguasaan
lahan
ini.
bukti
harus
menyediakan
primer
kawasan
penghunian)
cukup tinggi.
b. Tata
pemilikan/
oleh
masyarakat
letak
permukiman
tidak/kurang
berpola,
dilakukan
pemanfaatan
yang
berupa
penertiban
dengan
beragam
c.
menjadi
ada
dan
menata
mengembangkan
dan
daerah
hijau
kawasan
fungsional
hunian.
7.
Resettlement
(pemindahan
penduduk)
penataan
kawasan
permukiman
hak
kumuh
melalui
pemindahan
milik
masyarakat.
hal
ini
pada
jarang
daerah-daerah
yang
penduduknya
kepadatan rendah).
masih
(tingkat
dilakukan
tersebut
tidak
dikarenakan
berada
layak
direhabilitasi
pada
sehingga
dan
kawasan
kawasan
perlu
dapat
35
7. PENUTUP
yang
tinggi.
Di
wilayah
perumahan
dan
yang
rendah,
ditimbulkan
kekumuhan
oleh
wilayah
kondisi
sanitasi
Faktor
penyebab
munculnya
rumah
dasar
dapat
merupakan
manusia
yang
kebutuhan
masih
belum
yang
terencana,
perumahan
dan
kurang
terpadu,
dan
kurang
Strategi
penanganan
kawasan
faktor-faktor
yang
hujan,
mengalami
kemudian
akan
cenderung
diterminologikan
sebagai
berdampak
Kawasan Kumuh.
terhadap
perbaikan
lingkungan kumuh.
Beberapa karakteristik kawasan
kumuh di Indonesia menggambarkan
suatu kawasan permukiman yang secara
fisik memiliki kondisi lingkungan yang
8. DAFTAR PUSTAKA
1. Bintoro
Tjokroamidjojo,
MA,
Gunung Agung,
36
ketiakmampuan
daya
dukung
to
Human
Behaviour.
13. Standar
Perencanaan
Kota,
dan
Perundangan
Jakarta.
Peraturan
Perumahan,
Tentang
Perumahan
dan
Permukiman.
Dinas
Metode-Metode
Masyarakat,
PT.
7. Masalah
Perumahan
permukiman,
Jurnal
dan
PWK-ITB,
Rukmana,
Manajemen
Pembangunan
Prasarana
W.J.S,
Kamus
Prasarana
Tim
Kota
Koordinasi
Diwiryo,
Pembangunan
Profesi
37