Anda di halaman 1dari 8

PERAYAAN NATAL DI JERMAN

Hari Natal adalah hari yang dinantikan oleh segenap umat Kristiani
di seluruh dunia. Secara umum, perayaan Natal identik dengan
kehadiran pohon terang atau pohon Natal, krans Natal dengan empat lilin
advent nya, kidung-kidung Natal dan juga saling mengucapkan selamat
Natal atau berkiriman kartu Natal. Walau Inti dari perayaan Natal sendiri
adalah memperingati kelahiran sang Mesias yaitu Yesus Kristus lebih dari
2000 tahun lalu di Betlehem,namun, cara memperingatinya di berbagai
negara berbeda-beda.

Tradisi memperingati hari Natal berkembang terkait dengan


pemahaman juga budaya bangsa. Secara umum, malam Natal dirayakan
pada tanggal 24 Desember dan hari Natal jatuh pada tanggal 25
Desember setiap tahunnya. Namun, beberapa gereja di Eropa Timur,

sebut saja gereja Ortodoks di Rusia, mereka merayakan malam Natal


tanggal 6 Januari dan hari Natal tanggal 7 Januari terkait dengan
perayaan Epifania (merayakan kelahiran dan babtisan Yesus).

Di

Jerman

sendiri,

tradisi

merayakan

Natal

atau

disebut

Weihnachten dimulai saat gereja memasuki masa advent, yaitu empat


minggu sebelum hari Natal. Masa advent ditandai dengan kehadiran
pasar Natal atau dikenal dengan weihnachtsmarkt dimana pasar
musiman ini menjual berbagai macam pernak-pernik Natal, kebutuhan
musim dingin, juga makanan dan minuman Natal. Seiring dengan
dibukanya Pasar Natal maka Weihnachtspyramiden(Piramid Natal)
menjadi satu ciri dari Pasar Natal di Jerman yang sebenarnya adalah
menggambarkan pohon Natal. Selain itu, kue khas Natal Stollen (kue
yang berisi buah kering lalu ditaburi gula), Lebkuchen (kue-kue dengan

rasa mengandung rempah-rempah) dan glhwein (anggur yang terlebih


dahulu dihangatkan) adalah jajanan Natal yang tidak pernah sepi dari
pengunjung pasar Natal.

Saat memasuki advent pertama, jalan-jalan utama di Jerman


sudah berhias ornamen Natal, dan bagi umat Kristiani biasanya mereka
mulai menghias jendela dengan hiasan-hiasan Natal juga lampu
berwarna-warni, termasuk juga di balkon atau di halaman rumah. Tradisi
membuat weihnachtspltzchen atau kue Natal (kering) yang memiliki
bentuk-bentuk unik seperti pohon Natal, snowman, santa, bintang dan
lainnya juga sudah dimulai sejak awal masa advent.

Tradisi menggunakan advent kalender yang diperkenalkan di awal


abad ke 19 oleh gereja Lutheran di Jerman tetap berlangsung hingga
saat ini. Pada awalnya, kehadiran kalender advent yang terdiri dari 24
jendela kecil yang didalamnya berisi cokelat, hanyalah untuk menambah
semangat anak-anak dalam menyambut Natal, dimana setiap harinya
jendela-jendela kecil itu hanya boleh dibuka satu. Nyatanya saat ini,
penggunaan advent kalender semakin bervariasi dan tidak terbatas
hanya untuk anak-anak saja.

Perayaan Sankt Nikolaus atau Santo Nikolas yang jatuh pada


tanggal 6 Desember adalah hari yang ditunggu oleh anak-anak selain
menunggu

membuka

jendela-jendela

kalender

advent.

Sehari

sebelumnya, anak-anak akan meninggalkan sepatunya yang baru atau


bersih di depan pintu dengan harapan Nikolas akan mengisinya dengan
cokelat, permen atau makanan-makanan yang manis. Saat ini, bukan
hanya anak-anak yang melakukannya tetapi sudah terbawa menjadi
tradisi. Buktinya tanggal 6 Desember kemarin saya juga menemukan
cokelat di dekat sepatu saya yang kotor. Tahu begitu, kan saya bersihin
dulu sepatunya.

Memasuki advent ke empat, seperti hari ini Minggu 23 Desember


2012, gereja sudah menyalakan ke empat lilin krans Natal. Seiring
dengan itu, umat Kristiani di Jerman juga akan menghias pohon Natal di
rumah yang biasanya di tempatkan di ruang tamu atau di dekat perapian

di ruang keluarga. Karena di sini pada umumnya menggunakan pohon


cemara khusus yang hidup untuk pohon Natal (bukan dari bahan plastik),
maka mereka akan mulai menghias pohon Natal sehari sebelum malam
Natal atau bahkan jelang malam Natal, tanggal 24 Desember agar daundaun cemara itu terlihat segar.

Pada saat misa malam Natal, gereja biasanya akan penuh. Karena
tidak hanya mereka yang rutin beribadah mingguan yang hadir di malam
Natal bahkan bukan hanya umat Kristiani saja (pada akhirnya, memang
untuk sebagian masyarakat Jerman, mengikuti misa malam Natal
menjadi tradisi).

Setelah ibadah dari gereja selesai, biasanya akan dilanjutkan


makan malam bersama keluarga di rumah. Menu makan malam istimewa
biasanya hadir di malam Natal, seperti weihnachtsgans atau angsa
panggang spesial Natal, schufeleatau daging ham yang diasapi, wurst
(sosis) lalu akan disajikan dengan variasi kentang, sauerkraut (kubis
yang diiris tipis-tipis dan difermentasikan) tidak lupa jenis-jenis salad
yang menyegarkan. Makan malam biasanya ditutup dengan makanan
yang manis seperti creme buah dan bratafeln (apel panggang) saus
cokelat atau vanilla. Setelah makan malam, masih akan diikuti oleh
serangkaian acara keluarga lainnya termasuk menikmati kue-kue Natal
dan wine bersama di ruang keluarga, tukar kado (tepatnya orang tua atau
orang yang lebih tua biasanya menyediakan kado) lalu beramah tamah
sampai larut malam.

Tepat tanggal 24 Desember, biasanya toko-toko hanya akan buka


setengah hari walau ada juga yang buka sampai pukul 02:00 atau 03:00
sore. Dan ketika malam sudah mulai menjemput, kota akan terasa
lengang seperti saat Lebaran di Jakarta, dimana jalanan juga sepi. Jadi,
jangan pernah berharap makan malam istimewa di luar setelah misa
malam Natal, karena restoran juga tutup kecuali fast food seperti Mc.
Donald. Pada tanggal 25 dan tanggal 26 Desember diperingati sebagai
hari Natal pertama dan kedua, dimana ibadah Natal tetap dilaksanakan di
gereja. Walau bagi umat Kristiani Jerman, malam Natal seolah adalah
puncak perayaan Natal itu sendiri, karena tanggal 25 dan 26 Desember
gereja tidak akan sesak pengunjung seperti pada saat malam Natal.

Anda mungkin juga menyukai