Pengertian Dan Jenis Angket
Pengertian Dan Jenis Angket
KUANTITATIF)
Pengertian Angket
Pengertian angket berdasarkan depdikbud tahun 1975 adalah suatu alat pengumpul data yang
berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban.
Angket adalah suatu alat yang dignakan untuk mengumpulkan data dengan cara membuat
daftar pertanyaan secara tertulis dan lalu oleh narasumber (read : responden) akan diisi
dengan cara tertulis pula. Oleh masyarakat luas, angket sering kali juga disebut dengan
sebutan Quesioner.
Jenis-Jenis Angket
Angket atau Quesioner terdir dari lima jenis, yaitu :
1. Angket tertutup
Angket tertutup yaitu angket yang didalamnya telah terdapat alternative jawaban yang telah
ditentukan oleh si pemuat angket. Jawaban tertsebut bisa berupa jawaban yes or no, atau
pilihan ganda sehingga narasumber (read : Responden) tidak berkesempatan untuk mengisi
dengan jawaban sendiri.
2. Angket terbuka
Angket terbuka yaitu angket yang system menjawabnya tidak menggunakan pilihan ganda
maupun yes or no sehingga responden (narasumber) bisa leluasa mengisi pertanyaan dalam
angket tersebut dengan jawaban dan pendapat mereka sendiri tanpa dibatasi oleh alternative
jawaban dari angket tersebut.
3. Kombinasi angket terbuka dan angket tertutup
Jenis angket ini yaitu gabungan dari kedua jenis angket sebelumnya, maksudnya dalam
angket ini terdapat pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan alternative jawabannya,
namun terdapat pula pilihan alternative bagi responden (narasumber) untuk membuat
jawabannya sendiri untuk mengemukakan pendapatnya apa bila didalam pilihan jawaban
yang disediakan oleh pembuat angket tersebut tidak terdapat jawaban seperti yang responden
inginkan.
4. Angket langsung
Angket langsung yaitu angket yang berisi daftar pertanyaan yang berhubungan dengan
respondens (jawaban tentang diri responden, missal jumlah anak, jumlah penghasilan,dll)
5. Angket tidak langsung
Angket tidak langsung yaitu angket yang berisi daftar pertanyaan tentang orang lain dan diisi
oleh responden yang mengetahui tentang orang tersebut (dimana responden menjawab
pertanyaan tentang orang lain)
Cara Membuat Angket
Angket merupakan suatu cara untuk mendapatkan data dalam usaha memechkan suatu
permasalahan dalam penelitian, karnanya untuk membuat sutu angket perlu memperhatikan
hal-hal berikut :
1. menggunakan bahasa yang sederhana, dengan pertimbangan yang dihadapi adalah orangorang yang berbeda karakteristik maupun pengetahuan, sehingga hindari istilah istilah
teknis, serta pilih kata-kata yang mengandung arti sama bagi semua orang.
2. menggunakan kalimat yang pendek, dengan pertimbangan kalimat majemuk, panjang, dan
berbelit-belit akan membuat responden kesulitan mengerti.
3. Jauhi pertanyaan yang berhubungan dengan harga diri dan bersifat pribadi dari responden.
4. Menyusun angket dengan sesingkat, sehingga tidak akan memakan waktu yang lama.
5. Dalam daftar pertanyaan jauhi kata-kata yang menyinggung perasaan responden
(narasumber) atau usaha untuk memberikan pemahaman (read : menggurui) kepada
responden terhadap angket yang kita buat.
Untuk membuat sebuah angket yang valid perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain
:
1. Pertanyaan haruslah mudah dipahami dan tidak menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda.
2. Pertanyaan harus berhubungan dengan topik permasalahan.
3. Pertanyaan harus menarik sehingga responden merasa senang untuk menjawabnya.
4. Jawaban responden diusahakan bisa konsisten sejak pertanyaan pertama hingga akhir.
5. Alternative Jawaban yang diberikan harus beragam (variatif) agar responden tidak
kebosanan.
Contoh Angket
PENYUSUNAN INSTRUMEN
PENGKAJIAN PROGRAM PAUDNI
Oleh: Drs. Kustopo, M.Pd
(Makalah disampaikan dalam workshop Pamong Belajar Provinsi Jawa Tengah)
A. Pengertian
Menurut Suharsimi Arikunto (2007), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Alat bantu yang digunakan
dalam pengumpulan data ini bias berupa alat ukur, kuesioner, soal tes atau soal ujian, cek lis
dan lain sebagainya. Moleong (2006), mengatakan bahwa Instrumen penelitian merupakan
alat pengumpul data. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi intrumen penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Diungkapkan juga oleh Moleong bahwa ciri umum peneliti sebagai
instrument mencakup segi responsive, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan,
mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan, dan memanfaatkan
kesempatan mencari respon yang tidak lazim atau idiosinkratik.
Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah alat
bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi keadaan tentang variabel
yang sedang diteliti. Instrumen atau alat pengumpul data merupakan suatu alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Data tersebut dibutuhkan untuk
menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
Menyusun instrumen
memahami betul apa yang menjadi variabel penelitian. Pemahaman Penelitia terhadap
variabel dan hubungan antar variabel aan mempermudah peneliti dalam menentukan dan
menyususn intrumen penelitian yang akan digunakan. Setelah memahami variabel peneliti
dapat menyusun instrumen untuk dapat menjabarkan kedalam bentuk sub variabel,
indikator, descriptor/item dan butir-butir pertanyaan. Dengan demikian maka instrumen
penelitan menajdi hal penting untuk menjaga agar penelitian yang dilakukan tersebut bermutu
dan berkualitas.
B. Jenis-jenis Instrumen
Penyusunan instrument sangat terkait dengan teknik pengumpulan data yang akan
dilakukan oleh pengkaji program. Berdasarkan teknik pengumpulan data, instrumen
penelitian yang dapat dilakukan oleh pengkaji program, meliputi:
1. Tes (test)
Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau soal-soal
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu maupun kelompok.
Adapun beberapa macam tes instrumen pengumpul data, antara lain:
a.
a.
Angket terbuka (angket tidak berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk
pertanyaan terbuka sehingga responden dapat memberikan isian jawaban sesuai dengan
kehendak dan keadaannya.
Contoh angket terbuka:
1) Bagaimanakah pendapat Anda tentang diadakannya program Desa Vokasi di tempat tinggal
Anda?
2) Apakah Anda pernah mengikuti kegiatan yang diselenggarakan pada program Desa Vokasi
yang diselenggarakan di tempat Anda?
b. Angket tertutup (angket terstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian
rupa,
responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik
dirinya dengan memberikan tanda silang (X) atau tanda check list ().
Contoh angket tertutup yang pengisiannya cukup dengan menggunakan tanda silang (X).
Berilah tanda silang pada pernyataan berikut.
1)
Apakah saudara merasa senang mengikuti pelatihan otomotif yang diselenggarakan oleh
SKB?
a. Ya
b. Tidak
2) Apakah peralatan pelatihan yang disediakan oleh SKB dalam pelatihan sudah lengkap?
a. Ya
b. Tidak
Contoh angket tertutup yang pengisiannya cukup dengan menggunakan tanda check list
atau centang ().
Berilah tanda check list atau centang () pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan
kondisi Anda.
1) Jenis kelamin Anda .
Laki-laki
Perempuan
2) Status pernikahan Anda .
Belum kawin
Kawin
Duda/janda
Sugiyono (2005), mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai
teknik pengumpulan data yaitu:
orang lain (bukan pengkaji) dapat membantu mengambil data/melakukan wawancara dengan
pertanyaan-pertanyaan yang sudah tersusun.
b. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana pengkaji tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancaranya berupa garis-garis besar permasalahan yang
akan ditanyakan kepada responden. Pertanyaan dapat berkembang sesuai dengan kemampuan
pewawancara untuk menggali informasi yang lengkap dari responden.
Dalam melakukan wawancara antara pengkaji dengan responden akan terjadi kontak pribadi,
oleh karena itu harus pengambil data harus memahami situasi dan kondisi responden.
Contoh butir pertanyaan dalam panduan wawancara tidak terstruktur:
Bagaimana peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan program Desa Vokasi?
Pertanyaan ini akan berkembang menjadi:
Bagaimana kehadirannya?
Desain pelatihan
Kurikulum
Kondisi
Ada
lengka
p
Ada
sebagia
n
Tidak
ada
Pembuatan instrument untuk dokumen ini dapat dimodifikasi dengan berbagai bentuk,
dengan tujuan untuk mempermudah pengkaji program melakukan pengumpulan data,
sehingga tujuan akhir dari pengambilan data, yaitu pengolahan data, dapat dilakukan dengan
mudah.
6.
pertanyaan yang berisi skala sikap bertingkat yang harus dipilih dengan cara member tanda
silang (X), check list atau centang (), maupun melingkari (0) pada jawaban yang sudah
disediakan. Pada rating scale, data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan
dalam pengertian kualitatif. Bentuk instrument Rating Scale ini hampir sama dengan
kuesioner tertutup, yang membedakan adalah penekanan pada jawaban pernyataan yang lebih
menekankan adanya tingkatan/herarkis sikap dari responden.
Contoh instrument Rating Scale:
1) Berilah tanda silang (X) pada kolom yang disediakan sesuai dengan pernyataan:
SS
= jika setuju,
= jika ragu-ragu
TS
STS
Pernyataan
TS
S
1
ST
S
2) Berilah tanda check list atau centang () pada kolom skor yang disediakan sesuai dengan
kondisi yang ada pada penyelenggaraan Program Pelatihan Otomotif di tempat saudara:
1
Pernyataan
SKOR
1
dipisahkan. Jenis metode yang akan digunakan dalam pengambilan data akan berpengaruh
pada jenis instrument yang akan dipakai sebagai alatnya. Berikut adalah gambaran
keterkaitan antara metode dengan instrument.
No
1.
Metode
Jenis Instrumen
Angket/Kuesione
r
Rumusan Butir
Instrumen
Angket/Kuesioner,
Rating Scale, Test
Angket, daftar
cocok/check list, Skala,
inventory, soal tes
2.
Wawancara/
interviu
Wawancara
Pedoman wawancara,
daftar cocok, daftar
pertanyaan
3.
Pengamatan/
observasi
Observasi/Pengamatan,
Wawancara,
Dokumentasi
Lembar pengamatan,
catatan kasus, catatan
peristiwa, panduan
observasi, panduan
wawancara, dokumentasi
4.
Studi
Dokumentasi
Dokumentasi,
Observasi
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrument yang reliable
berarti instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan
menghasilkan data yang sama pula.
Kualitas instrumen ditentukan oleh dua kriteria utama, yaitu validitas dan reliabilitas.
Validitas suatu instrumen menunjukkan seberapa jauh ia dapat mengukur apa yang hendak
diukur. Sedangkan reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi dan akurasi hasil pengukuran.
Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliable dalam pengumpulan data, maka
diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliable. Instrumen yang valid dan reliable
merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang benar-benar akurat.
itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan selanjutnya dikorelasikan secara silang. Jika
dengan dua kali pengujian dalam waktu yang berbeda, maka akan dapat dianalisis keenam
koefisien reliabilitas. Bila keenam koefisien korelasi itu semuanya positif dan signifikan,
maka dapat dinyatakan bahwa instrumen itu reliabel.
4. Internal Consistency
Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik-teknik tertentu.
Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Pengujian
reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split
half), KR20, KR21 dan Anova Hoyt.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakaeta: Bumi Aksara
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitaian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta
_______. 2002. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta