Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Segala benda di alam semesta, termasuk tubuh manusia merupakan materi. Materi
memiliki tiga macam wujud yaitu : padat, cair, dan gas. Secara umum materi terbagi
menjadi dua bagian yaitu campuran dan zat murni. Campuran adalah suatu zat yang
terbentuk dari gabungan dua atau lebih senyawa atau unsur. Campuran terbagi
menjadi dua jenis yaitu campuran yang tidak dapat lagi dibedakan zat-zat
pembentuknya (homogen) dan campuran yang masih dapat dibedakan zat-zat
pembentuknya (heterogen). Campuran homogen tidak dapat lagi dibedakan zat-zat
pembentuknya secara kasat mata. Campuran ini disebut juga dengan larutan,
contohnya adalah larutan gula. Pada campuran heterogen, zat-zat pembentuknya
dapat dibedakan secara kasat mata, contohnya seperti air yang dicampurkan dengan
minyak.
Jenis materi dikenal berdasarkan sifat-sifatnya dan dibedakan menjadi dua
macam, yaitu sifat fisik dan sifat kimia. Sifat fisik merupakan karakteristik materi
yang tidak melibatkan perubahan apapun ke materi lain, contohnya titik leleh, titik
didih, kerapatan, viskositas, kalor jenis, dan kerapatan. Sedangkan sifat kimia
merupakan kualitas yang khas dari suatu materi yang menyebabkan materi tersebut
berubah ke materi lain. Contoh sifat kimia adalah alkohol terbakar, besi berkarat,
kayu melapuk, dan lain sebagainya. Selain sifat kimia dan sifat fisika, materi juga
memiliki sifat intrinsik dan ekstrinsik. Sifat intrinsik adalah kualitas yang bersifat
khas dari materi yang menunjukkan identitas materi tersebut. Sedangkan sifat
ekstrinsik merupakan sifat yang tidak khas dari materi seperti ukuran, bentuk,
panjang, bobot, dan suhu.
Materi dapat mengalami perubahan jika dipengaruhi oleh energi kalor, listrik,
dan bahan kimia. Perubahan yang dialami oleh materi terbagi kedalam dua jenis
yaitu, perubahan fisika yang tidak mengakibatkan terbentuknya zat baru dan
perubahan kimia yang mengakibatkan terbentuknya zat baru. Berdasarkan uraian
diatas, maka dilakukanlah percobaan untuk mengetahui perbedaan antara campuran
homogen dan campuran heterogen serta bagaimana proses terjadinya perubahan
kimia dan perubahan fisika.
1.2. Tujuan Percoaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membedakan campuran homogen dan
heterogen serta perubahan fisika dan perubahan kimia.

1.3. Manfaat Percobaan


Manfaat dari percobaan ini adalah praktikan mampu membedakan campuran
homogen dan heterogen serta perubahan fisika dan perubahan kimia.

BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Materi adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang, yang
jumlahnya diukur oleh suatu sifat atau kekhasan materi yang dapat di kenal dan di
bedakan dari lainnya (Petrucci, 1992). Materi adalah setiap bahan atau objek yang
membutuhkan ruang untuk ditempati, yang jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang
disebut massa (Petrucci, 1987).
Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya. Pada
prinsipnya, semua materi dapat berada dalam tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas.
Padatan adalah benda yang rigid (kaku) dengan bentuk yang pasti. Cairan tidak
serigid padatan dan bersifat fluida, yaitu dapat mengalir dan mengambil bentuk sesuai
wadahnya. Seperti cairan, gas bersifat fluida, tetapi tidak seperti cairan, gas dapat
mengembang tanpa batas. Wujud-wujud tersebut bisa dapat berubah dari wujud yang
satu ke wujud yang lain. Perubahan wujud ini dipengaruhi dengan perlakuan pada
wujud-wujud tersebut, seperti pada padatan akan mencair atau meleleh ketika
dipanaskan dan pemanasan lebih lanjut akan mengubah cairan menjadi gas. Disisi
lain, Gas didinginkan akan mengembun. Dan pengembunan lebih lanjut akan
memadatkannya. (Chang, 2003).
Ilmuan juga menggolongkan materi berdasarkan susunan dan sifatnya. Materi
dapat digolongkan menjadi zat, campuran, unsur, dan senyawa. Campuran bisa
homogen atau heterogen. Ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah
pengadukan yang cukup lama, susunan dari campurannya diseluruh bagian larutan
akan sama. Larutan ini adalah campuran homogen. Namun, jika dicampurkan dengan
serbuk besi, butir pasir dan serbuk besi akan tetap terihat dan terpisah. Penambahan
minyak kedalam air juga menghasilkan campuran heterogen karena cairannya tidak
memiliki susunan yang konstan. Setiap campuran, apakah homogen atau heterogen,
dapat dibuat dan kemudian dipisahkan dengan cara fisika menjadi komponenkomponen murninya tanpa mengubah identitas dari setiap komponen. Zat
diidentifikasi dari sifat-sifatnya dan susunannya. Sifat fisika dapat diukur dan diamati
tanpa mengubah susunan atau identitas suatu zat. Sifat kimia dapat diamati dengan
melakukan perubahan kimia, yang dalam hal ini adalah pembakaran. Semua sifat
materi yang dapat diukur dibagi dalam dua golongan, yaitu sifat ekstensif dan
intensif. Nilai sifat ekstensif yang terukur bergantung pada seberapa banyak materi
ukur. Massa, panjang, dan volume adalah sifat-sifat ekstensif. Semakin banyak
materi, semakin besar massanya. Nilai terukur dari suatu sifat intensif tidak
bergantung pada jumlah materi yang diukur. Suhu merupakan salah satu sifat intensif
(Chang, 2003).

Zat adalah materi yang memiliki susunan tertentu atau tetap dan sifat-sifat
yang tertentu pula. Contohnya air, perak, etanol, dan garam dapur. Zat terbagi
menjadi dua, yaitu :
1. Zat Murni
Zat Murni adalah suatu zat asli tanpa adanya campuran (zat terlarut) dalam
suatu pelarut. Zat murni dikelompokkan sebagai berikut :
a. Unsur
Unsur adalah suatu zat murni dengan upaya proses kimiawi tidak dapat
dipecah lagi menjadi zat yang lebih sederhana.
Contoh : emas (Cu), besi (Fe), perak (Ag), dan oksigen (O2).
b) Senyawa
Senyawa adalah zat murni dengan upaya proses kimiawi dapat dipecah
menjadi zat yang lebih sederhana.
Contoh : air (H2O) dapat dipecah menjadi hidrogen (H) dan Oksigen (O2)
2. Zat Campuran
Zat campuran adalah perpaduan zat tunggal yang dapat diuraikan lagi menjadi
komponen penyusun melalui proses fisika yaitu dengan cara dipanaskan,
penyulingan, siltrasi, dan lainnya.
a) Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran yang tiap bagian dari sistem
mempunyai susunan yang sama. Contoh : air, sirup, udara yang
dimasukkan dalam tabung.
b) Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran yang tiap bagian dari sistem tidak
terdiri dari dari bagian yang sama. Contoh : air kopi, ada bagian endapan
kopi dan ada yang tidak, lumpur, ada bagian yang banyak tanahnya dan ada
yang banyak airnya.
Sifat intrinsik adalah kualitas yang bersifat khas dari materi yang tidak
bergantung dari bentuk dan ukurannya yang menunjukkan identitas materi tersebut,
seperti pada pembakaran gula dan garam. Sedangkan sifat ekstrinsik merupakan sifat
yang tidak khas dari materi, seperti ukuran, bentuk, panjang bobot, dan temperatur
(Moore, 2003).
Reaksi kimia adalah perubahan ketika sedikitnya satu zat berubah komposisi
dan seperangkat sifatnya. Cara khas ketika suatu zat menjalani reaksi kimia atau
gagal menjalani reaksi kimia dinamakan sifat kimia. Contoh sifat kimia adalah
flamabilitas (daya nyala), pertahanan Karat, reaktifitas, dan biodegradabilitas.
(Goldberg, 2007).
Perubahan materi dan perubahan fisika adalah perubahan yang tidak
menyebabkan terjadinya perubahan baru. Perubahan fisika dapat disebabkan oleh
perubahan-perubahan berikut. Perubahan wujud, contoh : air membeku, lilin yang
meleleh, iodium menyublim perubahan ukuran, contoh: gula larut dalam air.
Perubahan bentuk, contoh: kain menjadi baju, emas menjadi cincin. Perubahan kimia
dapat disebabkan oleh proses pembakaran, contoh: kertas dibakar menjadi arang.

Proses peragian, contoh: kacang kedelai menjadi kecap. Proses kerusakan, contoh:
besi berkarat. Proses kimia didalam tubuh makhluk hidup, contoh: karbohidrat gula
(Purba, 2006).
Perubahan sifat materi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
pembakaran, perkaratan oleh oksigen dan air, pemanasan, pembusukan, pendinginan,
dan pemberian tekanan.
a) Pembakaran
Proses perubahan sifat materi yang tidak dapat kembali ke wujud aslinya
Contohnya : batang lidi yang dibakar tidak akan berubah wujud kembali
menjadi batang lidi yang seutuhnya.
b) Perkaratan oleh oksigen dan air
Perkaratan disebakan karena faktor udara dan dapat pula disebabkan oleh air
yang akan mengakibatkan perubahan warna pada materi. Perubahan tersebut
biasanya terjadi pada matengandung yang mengandung logam.
Contohnya : besi jika dibiarkan terlalu lama di tempat terbuka dan suhu yang
rendah maka akan terjadi perkaratan yang ditandai dengan muncunya warna
kuning kecoklatan pada materi tersebut.
c) Pemanasan
Pemanasan akan mengakibatkan suatu sifat materi yang semula padat dapat
meleleh atau mencair. Pemanasan dapat dilakukan dengan cara memberikan
suatu sumber panas seperti sinar matahari, api, belerang pada materi lain yang
berbeda.
Contohnya : air di sungai yang terkena panas matahari akan hangat.
d) Pembusukan
Pembusukan dapat terjadi karena ada bakteri dan kandungan air yang
berlebihan serta faktor udara yang mengakibatkan suatu materi tersebut
membusuk.
Contohnya : buah selama 1 bulan jika di letakkan di tempat yang lembab akan
mudah sekali mngaalami pembusukan.
e) Pendinginan
Pendinginan adalah diturunkannya suhu pada suatu materi.
Contohnya : ikan segar dibekukan dengan menggunakan es agar tidak mudah
membusuk.
f) Pemberian tekanan
Pemberian tekan akan mengakibatkan sifat benda berubah. Hal ini dapat
dilakukan dengan menekan benda.
Contoh : plastisin dapat berubah bentuknya apabila ditekan.

Anda mungkin juga menyukai