KERACUNAN MAKANAN
Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
makalah ini tepat pada waktunya. Laporan makalah ini merupakan laporan hasil
diskusi dan analisis dari skenario yang telah diberikan. Makalah ini merupakan suatu
kewajiban tiap kelompok untuk menyampaikan hasil dari diskusinya dalam FGD
(Focus Group Disscussion) mengenai hal-hal yang berkenaan dengan skenario yang
telah diberikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang baik secara
langsung maupun tidak langsung membantu hingga terselesaikannya laporan makalah
ini, antara lain Tutor kami dalam FGD (Focus Group Discussion) Kelompok 2, dr.
Ayu Cahyani.
Kami menyadari bahwa laporan makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh
karena itu saran atau kritik yang bersifat positif dan membangun sangat kami
harapkan untuk menyempurnakan laporan ini.Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul..............................................................................................
Kata Pengantar.............................................................................................
Daftar isi.......................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................
C. Tujuan............................................................................................
1. Tujuan Umum.........................................................................
2. Tujuan Khusus........................................................................
1. Tinjauan Teoritis.....................................................................
2. Konsep Fishbone....................................................................
10
B. Pembahasan......................................................................................
12
18
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................
21
B. Saran..............................................................................................
21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keracunan makanan adalah kondisi yang muncul akibat mengonsumsi
makanan yang telah terkontaminasi oleh organisme menular, seperti bakteri, virus,
dan parasit. Selain itu bisa karena racun yang mereka keluarkan di makanan.
Kontaminasi dapat terjadi saat makanan sedang diproses atau dimasak dengan
tidak benar.
Kontaminasi yang umumnya terjadi pada kasus keracunan makanan
disebabkan oleh:
B. Rumusan Masalah
1. Apakah penyebab keracunan makanan yang diderita oleh keluarga
tersebut?
2. Bagaimana langkah yang perlu dilakukan untuk menangani kasus ini ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a) Bagi Instansi Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Sebagai Informasi dan pencegahan agar kejadian
keracunan makanan di restoran tersebut tidak terulang
dan mencegah timbulnya keracunan makanan di daerah
tersebut.
b) Bagi Masyarakat
Sebagai dasar pengetahuan dan pemikiran serta menjadi
informasi
dalam
upaya
pencegahan
Keracunan
makanan
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui penyebab keracunan makanan yang
diderita oleh keluarga tersebut
b) Untuk mengetahui langkah yang perlu dilakukan untuk
menangani kasus ini
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis
Pada skenario dijelaskan bahwa terjadi peristiwa keracunan makanan yang
diduga disebabkan oleh makanan yang disajikan dalam suatu restoran. Hal ini
berawal disaat satu keluarga mengadakan pesta ulang tahun yang kemudian
dihadiri oleh 30 orang termasuk anggota keluarga tersebut untuk pesta makan
malam dalam suatu restoran yang cukup terkenal.
Hidangan yang disajikan terdiri dari :
a. Nasi goring
b. Nasi putih
c. Ayam panggang
d. Burung dara goring
e. Sup Kepiting
f. Salad
g. Gurami asam manis
h. Es cream
i. Air es
j. Es buah
k. Buah-buahan
3 jam setelah pesta selesai, ada berita bahwa ada keluarga yang memberitahu
tuan rumah bahwa salah satu keluarganya menderita muntah dan berak sesampainya
7
dirumah, sehingga terpaksa dirawat di rumah sakit, keluarga tuan rumahpun 2 orang
juga terserang mual-mual serta sedikit mules perutnya. Ternyata beberapa keluarga
lainnya juga terserang muntah berak tetapi sudah sembuh setelah berobat ke dokter
praktek.
Menurut pemeriksaan dari tim Survailans, mereka tidak dapat menemukan
sampel makanan karena sudah dibuang, dan bahan muntahan dan faeces pun tidak
ditemukan. Periode inkubasi berkisar antara 3 60 jam, kemudian tim Survailans
melakukan swab terhadap seluruh pelayan dan penjamah makanan di restoran
tersebut dan didapatkan hasil :
A. Hasil pendataan terhadap anggota keluarga dan undangan yang makan di
restoran dengan gejala sebagai berikut :
Tabel 1. Prosentase menurut gejala penderita
Gejala
Nausea
Muntah
Kram Perut
Mencret
Dehidrasi
Sub Febril
Kejang/Gangguan Neurologi
Total
Jumlah
9
8
6
4
2
1
0
30
%
30
27
20
13
7
3
0
100%
Tabel 2. Attack rate dan relative risk penderita yang makan makanan tertentu
8
Tertentu
Jenis makanan
Sakit Tidak
AR-1
Sakit Tidak
AR-2
Selisih
RR
1. Nasi Goreng 10
2. Nasi Putih
6
3. Ayam
4
Sakit
5
4
5
0,66
0,6
0,444
3
4
7
Sakit
2
6
4
0,6
0,4
0,636
AR (1-2)
0,066
0,2
-0,192
1,11
1,5
0,689
Panggang
4. Burung
0,4
0,2
0,2
Dara
5. Sup
11
0,647
0,666
-0,019
0,971
Kepiting
6. Gurami
0,333
0,5
-0,167
0,666
Asam Manis
7. Salad
3
8. Es Cream
2
9. Es Buah
3
5
6
1
0,375
0,25
0,75
5
1
4
7
11
14
0,416
0,083
0,222
-0,041
0,167
0,528
0,901
3,012
3,378
10. Air Es
0,25
10
0,833
-0,583
0,3
Makan Makanan
Tertentu
Jenis Makanan
Sakit Tidak
AR
Sakit Tidak
Sakit
Sakit
9
AR
Selisih
AR
RR
1. Es Buah
2. Nasi Goreng
3. Sup Kepiting
4. Nasi Putih
3
10
11
6
1
5
6
4
0,75
0,66
0,647
0,6
4
3
2
4
14
2
1
6
0,222
0,6
0,666
0,4
0,528
0,066
-0,019
0,2
Masukan :
1.Dana terbatas
2. pengolahan
kurang sehat
3. keterampilan
SDM
Proses :
Lingkungan :
1. Pengolahan bahan
makanan
Lingkungan :
2. Penyajian makanan
3,378
1,11
0,971
1,5
Pengolahan bahan makanan yang kurang sehat sangat erat kaitannya dengan
aspek keterampiilan SDM dan kemungkinan SDm yang digunakan untuk
mengolah bahan makanan kemungkinan dalam kondisi tidak sehat
3. Keterampilan SDM yang kurang
Keterampilan SDM akan berhubungan dengan aspek yang kedua dimana
keterampilan SDM menentukan hasil dari pekerjaannya berupa kualitas
makanan
yang
baik
atau
buruk.
fungi,virus), fisikal(benda atau bahan asing seperti rambut, cebisan kaca, paku
dan lain-lain),kimia(racun serangga, racun rumpai, bahan pencuci kimia, aditif
makanan seperti pengawet yang berlebihan).
Akibat yang ditimbulkan olehkeracunan pun beragam, sepertidiantaranya
kekejangan otot, demam, sering buang air besar, tinja cair dan mungkin disertai
darah, nanah atau mukus, otot-otot lemah, lesu, muntah,sakit perut, kadangkala
demam, dehidrasidanseringkalidisertai hilang selera makan.
B. Pembahasan
Dari analisis yang telah dilakukan, kita tau bahwa akibat dari penyakit yang
timbul adalah adanya kesalahan pada makanan yang dikonsumsi. Ada banyak
kemungkinan yang dapat menjadi faktor penyebab para tamu undangan keracunan
makanan tersebut. Misalnya saja, cara penyajian yang kurang higienis, bahanbahan yang digunakan kurang layak, adanya bakteri atau mikroorganisme yang
terdapat dalam makanan tersebut dan masih banyak faktor yang lainnya.
Namun dari analisis yang telah dilakukan, yang menjadi penyebab para tamu
undangan mengalami keracunan makanan adalah karena adanya bakteri atau
mikroorganisme pada makanan yang dikonsumsi tersebut sehingga menyebabkan
para tamu undangan yang mengkonsumsi makanan tersebut mengalami gejala
gejala seperti yang telah disebutkan pada skenario.
Mengenai kebersihan restauran dan lingkungan sekitarnya masih belum dapat
dipastikan secara jelas. Oleh karena itu masih banyak kemungkinan yang dapat
menyebabkan bakteri atau mikroorganisme tersebut ada dalam makanan tersebut.
Riwayat kesehatan dari masing masing tamu undangan yang hadir
sebelumnya adalah dalam keadaan baik. Namun setelah mereka mengkonsumsi
makanan yang dihidangkan, mereka mengalami gejala gejala seperti yang telah
disebutkan di dalam skenario. Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa penyebab
munculnya gejala gejala tersebut adalah dikarenakan para tamu undangan
mengkonsumsi makanan yang telah disediakan.
Dari hasil analisa dan pengukuran yang telah dilakukan, dapat ditentukan
12
bahwa makanan yang menyebabkan hal tersebut terjadi adalah es buah. Banyak
kemungkinan bakteri atau mikroorganisme yang bisa menyebabkan penyakit
tersebut yaitu sebagai berikut.
a. Salmonella
Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui
makanan
(foodborne
diseases).
Pada
umumnya,
serotipe
Salmonella
muntah.
Gejala-gejala Akibat Infeksi E. Coli
Gejala infeksi bakteri E. coli biasanya dimulai tiga hingga empat hari setelah
tubuh terpapar oleh bakteri, tapi Anda akan mulai merasa sakit pada satu hari
hingga lebih dari satu minggu kemudian. Berikut ini adalah gejala-gejala yang
muncul akibat infeksi E. coli:
Perut kram.
Diare, dengan tingkat keparahan ringan hingga parah, dan bahkan berdarah.
Demam.
Kelelahan.
Gejala-gejala ini biasanya bertahan hingga satu minggu jika tidak
terjadi komplikasi, tapi beberapa infeksi E. coli bisa sangat berbahaya.
Semua orang yang mengalami infeksi E. coli berisiko terhadap komplikasi,
tapi komplikasi lebih cenderung terjadi pada anak-anak. Hal ini disebabkan
anak-anak lebih susah untuk bertahan ketika kehilangan banyak cairan dan
darah akibat muntah dan diare.
patogenitas
karena
penggumpalan fibrin
yang
Masukan
A. Perilaku sanitasi rendah
Masyarakat sering mengabaikan kebersihan dirinya, sehingga masyarakat sering
terkena penyakit. Prilaku sanitasi yang rendah, contoh yg sederhana adalah ketika
masyarakat akan makan malam, masyarakat tidak mencuci tangan, untuk
membersihkan kotoran yang berada di tangan dan menghindari dari penyakit.
Proses
A. makanan yang tidak higienis
Makanan yang tidak higienis bisa karna beberapa hal, karena bahannya, cara
pengolahan, alat pengolahan dan orang yang mengolah. Sehingga untuk menghindari
makanan itu tidak higienis maka perlu memperbaiki beberapa hal.
B. Tingkat kehigienisan makanan rendah
Seharusnya pihak restoran mengatur tingkat hegienitas makanan yang disajikan,
sehingga makanan yang disajikan memiliki tingkat higienis yang sedang dan
masyarakat tidak mengalami penyakit setelah mengkonsumsi makanan tersebut.
C. Tingkat pengawasan restoran rendah
Ini merupakan tindakan yang merugikan konsumen dan dapat menyebabkan
konsumen mengalami penyakit. Pihak restoran seharusnya mengawasi makanan yang
mereka sajikan, mulai dari bahannya berasal darimana dan apakah bahan tersebut
sudah dicuci sebelum diolah, cara pengolahan bagaimana, alat-alat yang dipakai
mengolah apakah sudah dibersihkan terlebih dahulu dan umur alat itu sendiri.
16
BAB III
17
RENCANA PROGRAM
Parameter
Masalah
A
1. Prevalence
2. Severity
3. Rate % increase
study
8. Resources availability
JUMLAH
1
24
3
31
3
30
3
31
3
25
2
21
4
30
3,8
3,75
3,8
3,125
2.625
3,75
feasibility
parameter)
5 masalah kesehatan :
Masalah A : Dana Terbatas
Masalah B : Pengolahan Kurang Sehat
Masalah C : Ketrampilan SDM
Masalah D : Pengolahan Bahan Makanan
Masalah E : Penyajian Makanan
Masalah F : Sumber Air tidak Steril
Masalah G : Banyak Hama
Kegiatan
Sasaran
Target
1.
Volu
Rincian
Lokas Tenaga
me
Kegiatan
Pelaksan
Kegia
Pelak
Pelaksan
tan
1x
1.
saan
restor
Juru
Januar
aan
Alat
an
Masak,
Tulis
Pertemua
Juru
1.
Masak,
mengetah
Melakuk
Pemilik
ui apa saja
an
Pemilik
restoran,
yang perlu
pendataa
restoran,
Pihak
dipersiapk
Pihak
kesehata
an dalam
keperluan
kesehata
meningkat
apa saja
kan
yang
kualitas
dibutuhk
pengolaha
an untuk
n masakan
meningka
2.
tkan
mengatur
mutu
jadwal
pengolah
pelatihan
an
bagaiman
makanan
a cara
2.
mengolah
mensepa
makanan
kati
dengan
periode
baik
dilaksana
3.
kan
Mencari
pelatihan
Pelatih
para juru
masak
dalam
mengolah
19
Jadwal Kebutuha
makanan
Pelatihan
Pelaksaan
Juru
100%
3x
pelatihan
Masak
peningkat
semin yang
Resto
Juru
Januar
Alat
ran
Masak,
y-
Masak,
juru
an kualitas ggu
dilakukan
orang
Februa Bahan
masak
juru
untuk
yang
ry
masak
meningka
melatih
dalam
tkan
mengolah
kualitas
makanan
juru
masakan,
Tempat
memasak
masak
dalam
mengolah
3
Evaluasi
1x
makanan
1.
Resto
Juru
ran
masak,
Juru
100%
Masak,
kegiatan
Mendata
Pemilik
terlaksana
apakah
pemilik
restoran,
pelatihan
restoran,
Tenaga
yang
tenaga
kesehata
dilakukan
kesehata
sudah
meningka
tkan
kualitas
juru
masak
dalam
mengolah
makanan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
20
Maret
Alat tulis
A. Kesimpulan
1. Penyebab Muntah Berak yang dialami oleh keluarga tersebut adalah
kurangnya kemampuan dalam pengolahan bahan yang menyebabkan makanan
tersebut menjadi racun dan menimbulkan penyakit bagi konsumen
2. makanan yang diduga menyebabkan muntah dan berak pada keluarga
tersebut adalah Air Es, karena memiliki nilai AR-RR Positif (+)
B. Saran
1. Dalam suatu proses pengolahan makanan, banyak yang perlu diperhatikan
utamanya cara pengolahan bahan makanan tersebut karena hal ini yang
memiliki persentase paling besar dalam menimbulkan penyakit bagi
consumen
2. Bagi Konsumen, perhatikan kebersihan dan kualitas dari tempat serta
makanan yang akan dikonsumsi, pilihlah tempat yang memang memiliki
kualitas SDM dalam mengolah makanan yang baik dan memiliki fasilitas
yang bersih serta layak untuk mengolah makanan
DAFTAR PUSTAKA
Suarjana, I Made. 2011. Kejadian Luar Biasa Keracunan Makanan. Badung
21
22