Analisis Manajemen Strategi Perusahaan Nestle
Analisis Manajemen Strategi Perusahaan Nestle
EXECUTIVE SUMMARY
Nestl merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok lebih dari 10
juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya seperti air mineral, kopi, produk susu,
makanan bayi, dan lain-lain. Good Food, Good Life merupakan slogan Nestl yang
menggambarkan komitmen Nestl sebagai produsen makanan yang peduli akan kesehatan
umat manusia dengan menghasilkan makanan yang sehat, bermutu, aman, berkualitas,
bergizi, dan menyenangkan untuk dikonsumsi demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik
Langkah Nestle semakin berkembang pesat. Banyak perusahaan besar yang berhasil
diakuisisi oleh Nestle. Pada tahun 2005, Nestle membeli perusahaan Delta Ice Cream asal
Yunani. Kemudian mengambil alih Dreyers secara penuh pada tahun 2006, hingga
menempatkan Nestle sebagai perusahaan es terbesar di dunia.
LATAR BELAKANG
Nestl adalah sebuah perusahaan multinasional di Vevey, Swiss yang bergerak dalam
bidang makanan. Nama Nestle diambil dari seorang ahli farmasi yang berhasil menciptakan
produk makanan berbasis susu khusus bayi yang kesulitan mengkonsumsi ASI yaitu Henry
Nestle, berhasil menciptakan makanan pendamping bagi bayi yang tidak mendapat cukup
ASI. Farine Lactee berhasil menyelamatkan banyak jiwa bayi pada saat itu dan Nestl pun
mendapatkan kepercayaan masyarakat. Henry Nestl kemudian memanfaatkan nama
keluarganya menjadi logo perusahaannya. Dalam dialek Jerman Swiss, "Nestl" berarti
sarang burung kecil (little nest). Logo itu menjadi lambang rasa aman, kasih sayang,
kekeluargaan dan tradisi.
Perusahaan ini menghasilkan makanan dan minuman seperti makanan bayi, susu, kopi,
cokelat, dan lain-lain. Perusahaan ini masuk dalam bursa saham SWX Swiss Exchange. Pada
tahun 1842, Henry Nestle membeli salah satu industri yang paling progresif dan lincah pada
region itu pada masa tersebut. Ia juga terlibat dalam memproduksi minyak kacang (digunakan
sebagai bahan bakar lampu minyak), minuman keras, rum, dan cuka. Ia juga mulai
mempruduksi dan menjual air mineral bergas dan lemonande, meskipun pada tahun-tahun
krisis dari 1845 dan 1847 Nestle menghentikan produksi air mineralnya.
Nestle mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di
dunia, serta perusahaan makanan dan minuman yang telah di percaya oleh banyak orang di
seluruh dunia secara turun temurun hingga sekarang. Perusahaan Nestle tersebar di seluruh
mancanegara, Nestl berkomitmen untuk tetap mengembangkan produk-produk melalui
inovasi dan renovasi demi memuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh dunia.
lingkungan)
3. Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan K3
4. Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat
5. Perbaikan secara terus menerus di bidang lingkungan dan Nestl selalu menerapkan
nilai-nilai yang selama ini menjadi landasan bagi perusahaan dan seluruh karyawan,
nilai-nilai tersebut dikenal dengan istilah PRIDE, yang merupakan singkatan dari
Passion (Semangat), Respect (menghormati), Integrity (Integritas), Determination
(Gigih), dan Excellence (Unggul).
Tujuan Nestle
Nestle berkeinginan kuat untuk memberikan produk-produk yang sehat bagi
masyarakat luas di seluruh dunia sehingga orang-orang di seluruh dunia dapat terjamin
kesehatannya dengan hadirnya produk-produk Nestle yang terjamin kualitasnya. Selain itu
Nestle mempunyai tujuan seperti kebanyakan perusahaan lainnya yaitu ingin dapat bersaing
dengan perusahaan lainnya dengan persaingan yang sehat dan dapat menguasai pasar dunia.
Sekarang tujuan dari perusahaan Nestle untuk menguasai pasar dunia secara sehat sudah
hampir terwujud dengan menggunakan strategi pasar yang bagus serta kerja keras Nestle
semakin kuat dan berkembang dengan pesat.
Kinerja Perusahaan
Di pasar dunia sekarang Nestle menunjukkan grafik yang sangat menanjak dari tahun
ke tahun, hal ini terbukti dengan sudah banyak nya pabrik-pabrik yang berdiri di hampir
seluruh dunia. Nestle selalu memberikan sesuatu yang baru setiap waktu ke waktu, Nestle
juga menghadirkan produk-produk yang baru dengan berbagai bentuk kemasan yang baru
sehingga harga dari produk Nestle dapat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat luas di
seluruh dunia. Selain kegiatan-kegiatan yang bersifat komersial Nestle pun mengadakan
kegiatan-kegiatan sosial dengan memberikan santunan kepada yayasan-yayasan sosial di
seluruh dunia.
Permasalahan
1.
Kualifikasi produk
Beberapa contoh dari Produk Nestle adalah sebagai berikut :
1) Nestle meluncurkan produk andalannya berupa sereal sarapan untuk anak.
Keunikan produk tersebut didasari pada temuan pusat riset dan Pengembangan
Nestle di Swiss yang baru-baru ini berhasil menerapkan teknologi untuk
memproses gandum. Hasilnya lebih kaya nutrisi tanpa mengurangi kelezatan dan
teksturnya.
2) Nestle juga meluncurkan makanan bayi yaitu nasi beras merah dan susu nestle
beras merah, serta makanan bayi dengan banyak pilihan rasa.
3) Susu Bear Brand terbuat dari susu sapi segar yang disterilkan dan dikemas dalam
bentuk kaleng dengan berta bersih 195 gr.
4) Nestle juga memproduksi susu untuk anak-anak yang beraneka rasa yang
membuat anak-anak suka untuk minum susu, karena didalamnya tedapat berbagai
macam vitamin.
5) Nestle juga memproduksi coklat yang enak-enak, dan tanpa bahan pengawet serta
tanpa pemanis buatan dan tidak ada campuran bahan-bahan kimia.
2.
Jaringan Internasional
Nestle adalah bentuk usaha Joint Venture dengan menggunakan bentuk usaha ini
Nestle mempunyai keuntungan yaitu perusahaan dapat mengambil manfaat dari mitra
lokalnya mengenai pengetahuan tentang kondisi persaingan, budaya, bahasa, sistem
politik dan sistem bisnis di negara dimana perusahaan akan didirikan. Ketika
perkembangan biaya dan atau risiko pembukaan pasar luar negeri tinggi, suatu
perusahaan dapat mengambil keuntungan dengan cara berbagi biaya dan atau risiko ini
dengan mitra lokal. Sehingga Nestle dapat berkembang dengan cepat dan terjalin
hubungan yang kuat.
3.
4.
adalah dari penghematan. Kemudian strategi Nestle dalam membidik produk yang
punya value-added lebih tinggi, dimana porsi COGS lebih kecil dibandingkan dengan
harga jual juga mengambil peran penting. Peningkatan dalam COGS pada 2007,
terutama berasal dari inflasi akibat membumbungnya harga komoditas, terutama
pertanian. Nestle melakukan berbagai macam bentuk strategi yaitu dengan memberikan
Inovasi dan renovasi, menjalin komunikasi dengan baik kepada konsumen.
Lokasi Perusahaan
Lokasi sebuah perusahaan sangatlah mendukung kepada kinerja perusahaan maka
daripada itu Nestle selalu melakukan riset sebelum mendirikan cabang di suatu Negara, hal
ini di tujukan agar nanti saat berdirinya pabrik Nestle di Negara tersebut dapat berjalan
dengan efisien dan efektif.
1.
Kantor Pusat
Nestle mempunyai kantor pusat di Vevey, Swiss dengan alamat Avenue Nestle 55,
Case Postale 353, CH-1800 Vevey, Tlp : 41-21-9242111, Fax :41-21-9211720,
sedangkan pusat pengembangan Nestle adalah Ver-Chez-Les-blance, Case Postale 44,
Ch-1000 Lausanne 26.
2.
Kantor Cabang
Di Asia Tenggara, Nestle memiliki 23 pabrik yang memproduksi berbagai macam
makanan dan minuman. Kantor cabang Nestle terbagi dalam 3 wilayah yaitu di wilayah
Eropa, Amerika, dan wilayah Asia, Oceania, Afrika.
Konsep Strategi
Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi, dengan
mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis sehingga
keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di masing-masing negara. Untuk
mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem
teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh
competitive advantage.
Memilih atau membangun strategi yang tepat bagi perusahaan pada suatu periode
waktu menjadi kata kunci yang harus dilakukan oleh manajer Nestle. Strategi perusahaan
disesuaikan dengan ukuran dan karakter perusahaan. Perusahaan seperti Nestle yang telah
melakukan diversifikasi bisnis, pada umumnya memiliki dua tingkatan strategi:
a.
b.
induk tidak terlibat langsung dalam persaingan. Strategi korporasi berpeluang sukses jika
memberi perhatian utama pada pemeliharaan keunggulan tiap-tiap unit bisnis.
Diversifikasi akan menambah biaya dan hambatan bagi unit bisnis yang sudah ada. Hambatan
dan biaya tersembunyi (hidden costs) yang dibebankan kepada unit bisnis, secara terencana
harus dapat dikurangi. Pemegang saham memiliki kesiapan untuk melakukan diversifikasi
sendiri dengan memilih portofolio bisnis yang resiko dan return-nya sesuai dengan preferensi
mereka. Hal ini menandakan strategi korporasi tidak dapat sukses kecuali ia dapat
memberikan tambahan nilai bagi shareholders, dan industri di mana unit bisnis baru yang
dibentuk memiliki struktur yang mendukung dihasilkannya return yang lebih tinggi dari biaya
modal.
Pertimbangan lain dalam membangun strategi korporasi adalah apakah unit bisnis baru
dapat menghasilkan keunggulan bersaing dari hubungannya dengan unit-unit bisnis lain atau
dengan induk perusahaan. Ada empat konsep strategi korporasi yang telah banyak
diaplikasikan: portfolio management, restructuring, transferring skills, dan sharing
activities. Portfolio management mendasarkan pada sejumlah asumsi vital. Diversifikasi
dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti akuisisi, merger, atau membangun unit bisnis
baru (greenfield company).
Melalui strategi restructuring, perusahaan Nestle mencari perusahaan yang tidak terlalu
maju (undeveloped), sedang sakit, atau yang sedang menghadapi kesulitan akibat perubahan
lingkungan bisnis yang tidak dapat diatasi.
Perusahaan induk Nestle melakukan intervensi dengan mengubah tim manajemen,
mengubah strategi bisnis, memasukkan (infused) teknologi baru, atau menjual/menutup unitunit yang tidak efisien atau yang tidak terkait langsung dengan kompetensi inti unit bisnis
terkait. Dalam transferring skills, terjadi sinergi dan proses aktif untuk mengubah strategi
atau operasional unit bisnis. Proses perubahan dalam suatu unit bisnis sebagai sasaran
transfer ketrampilan harus spesifik dan dapat dikenali. Hampir mirip dengan transferring
skills, dalam sharing activities antar unit bisnis menggunakan beberapa sumber daya dalam
value chain secara bersama.
Pada tataran global, variabel penentu keunggulan bersaing sangat berbeda dari
persaingan domestik. Untuk dapat sukses di arena bisnis global, pertama perusahaan Nestle
perlu mengubah diri menjadi pelaku usaha internasional (multidomestic competitor), yang
memungkinkan anak-anak perusahaan Nestle (subsidiaries) dapat bersaing secara independen
di berbagai pasar domestik. Selanjutnya, perusahaan induk berevolusi menjadi organisasi
global (global competitor) yang mampu mengadu seluruh sistem produk dan posisi pasarnya
melawan berbagai pemain global lainnya. Tantangan bagi global competitor adalah
membangun dan sekaligus menerapkan strategi korporasi yang dilandasi oleh pemikiran:
inovasi strategik apa yang perlu terus diupayakan sehingga perusahaan memiliki keungulan
global.
Selain konsep strategi-strategi di atas Nestle menggunakan strategi merek monolitik,
dualitik atau multilitik yang bergantung pada keseimbangan antara investasi finansial yang
ditanamkan dengan manfaat strategis dan finansial yang hendak dicapai dari investasi ini.
Lantaran strategi merek monolitik dan dualitik memakai satu nama merek yang sama untuk
berbagai produk, nilai merek (brand value) dari merek yang sukses diharapkan bisa
dieksploitasi. Kapitalisasi pada nama merek bisa menghasilkan keuntungan finansial yang
signifikan terhadap pengembangan merek yang sifatnya berkelanjutan.
A. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang.
Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usahausaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah
kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing
strategis. Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan
eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring),
peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).
Lingkungan Makro
Pada lingkungan makro terdiri dari faktor teknologi, pemerintah, ekonomi,
kebudayaan, dan faktor demografi. Pada lingkungan ini Nestle selalu memanfaatkan
faktor-faktor tersebut untuk menyusun sebuah strategi pemasaran di setiap negara.
1.
Teknologi
2.
Pemerintah
Pemerintah
mempunyai
peranan
penting
dalam
kehidupan
Nestle.
Ekonomi
Evaluasi strategi termasuk mempertimbangkan tentang ekonomi, terutama
inflasi dan dasar kondisi kesehatan ekonomi yang diukur dari tingkat
pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Investasi pada Nestle padat modal
membutuhkan waktu yang tepat pada situasi ekonomi yang sehat daripada saat
ekonomi lesu. Biasanya dalam kenyataan lapangan cukup dengan melihat kondisi
ekonomi pada umunya akan dapat mengukur kesehatan ekonomi industri
individual.
4.
Kebudayaan
Bahwa arah perubahan budaya dapat mendatangkan ancaman dan peluang
sepanjang ada kesuaian dengan perusahaan. Pendirian cabang pabrik Nestle harus
memperhatikan budaya perusahaan yang berlaku di suatu negara. Selain itu
perusahaan Nestle selalu bisa melihat kebudayaan masyarakat yang berkembang di
suatu Negara sehingga Nestle dapat mencocokkan produknya dengan sebuah
negara dan dapat menentukan strategi harga yang baik serta cocok untuk Negara
tersebut.
5.
Demografi
Nestle menjadi lebih solid dalam melakukan pembaruan guna membuat Nestle
tetap bertahan juga semakin bisa merajai pasar makanan dan minuman dunia.
Dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan, PT.Nestle yakin bahwa
dominasi pasar produknya, akan dikuasai produk-produk Nestle. Sebab,
perusahaan pioner makanan dan minuman itu sudah memiliki brand dan juga rasa
yang cocok dengan sebagian besar lidah masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Namun demikian, persaingan bisnis sejenis ini tak akan berhenti. Karena produsen
lain melihat peluang besar di sektor usaha ini. Hal ini tentu menguntungkan
konsumen karena semakin mempunyai berbagai pilihan.
2.
Pendatang Baru
Perputaran uang di bisnis susu formula mencapai Rp 6 triliun setahun.
Sepertiganya milik kelas premium dan sisanya kelas biasa. Di kelas premium
persaingan sangat ketat. Di kelas biasa, Pada Nestle untuk produk susu mempunyai
angka penjualan mencapai hampir 50%. Sisanya, tentunya dibagi dengan pemain
lain seperti Sari Husada atau Friesche Vlag, produsen susu Bendera sebenarnya
dapat melakukan persaingan terhadap produk susu keluaran Nestle.
Kontribusi penjualan susu di seluruh dunia cukup lumayan untuk
menggembungkan kas Nestle. Susu formula milik Nestle yang tergolong kelas
menengah ini adalah Lactogen. Pendatang baru untuk jenis produk susu Nestle
mempunyai pesaing yaitu PT Sari Husada. Produsen susu anak SGM, Lactamil,
dan Vitalac ini dalam setahun bisa memproduksi susu sebanyak 41.500 ton. Dari
jumlah itu, Untuk keperluan produk sendiri sebanyak 80% Angka penjualannya
pun terus meningkat. Pada 2003 lalu, angka penjualannya mencapai Rp 1,1 triliun,
meningkat dari Rp 1,02 triliun tahun sebelumnya. Adapun laba bersihnya mencapai
Rp 220,6 miliar. Jadi, sepanjang tahun 2003 pertumbuhan volume bertambah
sebesar 16%. Laba bersih bertumbuh sebesar 24,4. Produk Sari Husada seperti
Vitalac adalah sekelas dengan Dancow milik Nestle. Semula keduanya memang
rukun-rukun saja. Bahkan saling berbagi pasar. Namun, sejak awal 2004, Sari
Husada pun tak malu lagi membikin produk yang bersaing seperti Vitalac 1, 2, dan
3, SGM 1,2 ,3, dan 4, serta Vitalac LF (Lactosa Free) itu berimpit ketat dengan
produk Nestle seperti Dancow dan Lactogen.
3.
Pembeli
Produk Pengganti
Sebenarnya di pasar dunia Nestle telah menjadi raja di produk makanan,
tetapi para kompetitor selalu melakukan perubahan serta mengembangkan produkproduknya untuk dapat bisa menyaingi Nestle. Tetapi sejauh ini Nestle selalu bisa
selangkah lebih maju dari kompetitornya dengan cara membuat produk-produk
baru yang dibutuhkan masyarakat luas, Nestle dalam mengeluarkan produknya
selalu melihat dulu kebutuhan apa yang diinginkan oleh para konsumennya.
Sehingga produk kompetitor-kompetitornya seperti Unilever dapat disaingi oleh
produk Nestle dengan cepat, Selama ini Nestle selalu dapat memenuhi kebutuhan
konsumennya dengan beragamnya produk Nestle yang dikeluarkan.
Penjualan
Raksasa makanan global Nestle penjualannya dalam sembilan bulan pertama
tahun ini merosot 2,3 persen menjadi 79,5 miliar franc (52,6 miliar euro, 78,9
miliar dolar AS), akibat franc Swiss yang menguat. Dampak mata uang mengambil
5,2 persen dari penjualan untuk sembilan bulan pertama tahun ini, pertumbuhan
organik termasuk dampak dari akuisisi dan fluktuasi mata uang -- berdiri di 3,6
persen untuk periode tersebut walau pun begitu Raksasa makanan ini sempat
mencatat
laba
setahun
penuh
18
miliar
franc
pada
tahun
2008.
Sejauh ini penjualan produk Nestle cukup baik di seluruh dunia kita bisa
mengambil contoh penjualan produk Nestle di China. Penjualan Nestle di China
telah naik 12%-13% ketimbang 2008. Tahun lalu, Nestle China mampu
membukukan penjualan hingga 2,23 miliar Swiss Franc atau US$ 2,1 miliar.
Jumlah ini setara 2% penjualan Nestle global sepanjang 2008. Hal ini terjadi tidak
terlepas dari kebijakan Pemerintah China yang memberikan sejumlah subsidi untuk
menggenjot konsumsi dalam negeri membuat penjualan Nestle S.A. melejit. Tak
mengherankan, produsen makanan dan minuman terbesar dunia ini pun
menargetkan, penjualan mereka di China tahun ini bisa naik hingga 20%
dibandingkan tahun lalu. Nestle mampu memanfaatkan kebijakan populer
Pemerintah China ini dengan sangat baik. Saat ini, Nestle China mengoperasikan
21 pabrik dan menjual berbagai produk makanan dan minuman. Kopi, bouillon,
susu, dan es krim adalah produk makanan yang paling laku di negeri semiliar
penduduk itu. Makanya, Nestle pun tak segan membangun satu pabrik bouillon
terbesar di dunia. Pabrik yang melahap investasi 320 juta yuan ini mampu
memproduksi 100.000 ton bouillon per tahun. Pembuatan pabrik bouillon adalah
salah satu cara Nestle menambah kapasitas produksi produk-produk utama.
Kebijakan ini sekaligus menegaskan bahwa akuisisi perusahaan makanan bukan
prioritas.
Selain produk utama, Nestle pun menawarkan produk baru seperti susu cair
dari bahan tradisional China. Peluncuran produk ini dilakukan setelah Pemerintah
China menemukan kandungan melamin dalam susu cair produksi 22 perusahaan,
termasuk China Mengniu Dairy Co, produsen susu cair terbesar di China.
2.
Pemasaran
Nestle telah membangun distribution channel sendiri yang menyediakan
produk-produknya untuk dibeli dimanapun dan kapanpun konsumen mau
membelinya. Penjualan dari konvektorinya tergantung pada banyaknya persediaan,
dengan market research menunjukan lebih 60 seluruh pembelian terlihat.
Konsukuensinya, Nestle mencoba menyalurkan kesemua outlet sebisa mungkin
lalu semua penjual dan retailer channel. Selain itu Nestle mempunyai strategi
marketing mix yang bagus sehingga dalam pemasarannya di lapangan Nestle tidak
mendapatkan kesulitan yang besar.
Iklan membawa peran penting untuk pertumbuhan brand Nestle. Oleh sebab
itu Nestle menyebarkan iklan-iklannya ke seluruh dunia untuk melonjakkan
penjualan produk Nestle sendiri. Selain itu Nestle memasarkan produknya melalui
database Nestle, database ini menggunakan satu kode produk tunggal, sehingga
pembeli produk Nestle di satu negara dapat membeli produk yang sama dari divisi
Nestle di negara lain. Seluruh database Nestle disentarlisasikan di 6 pusat data, dan
dapat diakses lewat internet. Nestle juga dapat mengetahui berapa banyak
pembelian yang dilakukan oleh satu account, proses negosiasi dilakukan
tersentalisasi, sehingga memberikan volume yang lebih besar per satu purchase
order, dengan demikian lebih effisien. Pembelian lintas negara menjadi lebih
mudah dikoordinasikan.
3.
4.
berperan sebagai mediator antara manajemen puncak dan tim. Ia juga dipercaya
dan bertanggung jawab dalam menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan
dalam waktu yang tepat, saat yang tepat dan kuantitas yang tepat pula, sehingga
kinerja perusahaan dapat terjalin dengan baik pula. Manajemen puncak juga
membantu dalam mengumpulkan dukungan yang dibutuhkan dan kerjasama dari
karyawan, yang terkadang bersikap negative terhadap Perusahaan. Manajemen
puncak Nestle biasanya adalah mereka yang terdiri dari orang yang berpengalaman
dan memahami seluk beluk bisnis tersebut, mengerti apa yang bekerja dan tidak,
dan bisa menangani ketidakpuasan karyawan. Oleh karena itu, mereka sudah
terbiasa dalam menangani isu-isu yang menjadi hambatan bagi implementasi
Nestle.
PT Nestle sendiri selalu melakukan open recruitment yang berbeda di setiap
cabang-cabangnya, perusahaan memprioritaskan orang-orang asli yang tinggal di
negara tersebut hal ini agar mendapatkan sumber daya manusia yang cocok dengan
budaya perusahaan yang berlaku di negara tersebut. Tetapi perusahaan juga selalu
mendatangkan tenaga ahli yang berasal dari negara yang berbeda hal ini di
sebabkan karena sumber daya manusia tiap negara memiliki perbedaan.
5.
C. Analisis Swot
Deskripsi
Untuk dapat melakukan persaingan di pasar dunia sebuah perusahaan multinasional
seperti Nestle harus melakukan analisa produknya sendiri dengan melakukan penelitian
dan survey dengan akurat, analisa-analisa tersebut meliputi SWOT (strength, weaknes,
opportunities, threats).
1.
Strenght (Kekuatan)
Sangat penting untuk setiap objek pasar perusahaan adalah berkemampuan
bekerjasama dalam bisnis. Dengan menggunakan analisis SWOT yang sederhana
meningkatkan perusahaan dan setiap direksi yang ingin dipimpin. Kemampuan
perusahaan untuk memposisikan produknya tergantung pada kemampuan dan
kepuasan konsumen dalam kebutuhannya. Ini adalah nilai yang terkandung dalam
pemasaran, termasuk penjualan dan pembagian pasar, analisis dari kompetisi,
penjualan dan keuntungan untuk masa depan dan analisis perubahan perilaku
konsumen.
Nestle secara kooperatif adalah produsen brand makanan terbesar dan
terbaik.
Dengan
kualitas
tinggi
selama
bertahun-tahun
Nestle
tetap
Weakness (Kelemahan)
penjualan
mengalami
peningkatanan
yang
sangat
signifikan
Opportunities (Peluang)
Perubahan pada selera konsumen memberikan peluang yang baik bagi Nestle
untuk membuat varian baru bagi konsumennya, untuk melihat peluang bisnis yang
ada dibutuhkan kepekaan membaca perubahan lingkungan eksternal. Survey
lapangan menjadi cara yang paling baik untuk mengetahui perubahan yang terjadi,
konsumen selalu ingin diperhatikan dan sifatnya variabel atau tidak tetap. Peluang
ada sekarang ini menuntut Nestle untuk terus memperbaharui produknya tapi tetap
berpegangan pada prinsipnya dengan mempertahankan keadaan atau karakter
produk asli yang selalu menjadi ciri khas dari produk Nestle dengan produk
lainnya.
Selain itu nama besar Nestle juga sudah menjadi salah satu peluang yang
baik untuk produk Nestle karena faktor brand minded konsumen itu tadi yang
menyebabkan konsumen akan tetap membeli Nestle dimana dan kapan pun juga.
Selalu memperhatikan objek pasar dimana bisanya produk ini dipasarkan karena
mengharapkan keuntungan jangka panjang otomatis objek pasar tetap ada dan
harus berkembang. Dengan brand yang paten dengan strapline Have a break have
a Nestle mencoba menjangkau semua kalangan menutup segala kemungkinan
pesaing untuk kelengahan dari segala aspek.
4.
Threats
Pada kasus Nestle mengalami pendomplengan nama oleh Danone menyamai
brand ini dengan nama Cit Cat, ini menjadi kelengahan Nestle dan ancaman
reputasi Nestle. Kondisi ini jelas sangat mengganggu karena brand ini yang
memakai duluan adalah Nestle ini tantangan yang cukup berat sehingga dilakukan
usaha pengajuan banding ke Dirjen HAKI khususnya ke direktorat mereknya.
Dalam pengajuan gugatan Cit Cat dikenai gugatan itikad buruk memakai brand
yang sama dengan milik Nestle. Ancaman-ancaman seperti ini yang bisa
mempengaruhi
usaha
berusaha
menyamakan
brand
membuat
konsumen
Nestle adalah perusahaan multinasional yang sangat besar serta perusahaan yang dapat
merajai pasar makanan di pasar dunia dan berdasarkan hasil penelitian dari data-data yang di
dapat, yang mungkin dapat di jadikan masukan dan perbaikan di masa yang akan datang
adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
perusahaan.
Sebaiknya perusahaan lebih menekankan lagi peraturan-peraturan yang ada di dalam
setiap cabang-cabang perusahaan di setiap Negara sehingga dapat menjadi dasar yang
kuat untuk dapat lebih mengembangkan dan menjaga eksistensi perusahaan di pasar
dunia.
KESIMPULAN
Dari data-data yang di peroleh dapat diambil kesimpulan mengenai studi kasus pada
perusahaan Nestle ini, kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1.
Nestle meluncurkan produk andalannya berupa sereal sarapan untuk anak, makanan
bayi yaitu nasi beras merah dan susu nestle beras merah, serta makanan bayi dengan
banyak pilihan rasa, Susu Bear Brand yang terbuat dari susu sapi segar yang disterilkan
dan dikemas dalam bentuk kaleng dengan berta bersih 195 gr, susu untuk anak-anak
yang beraneka rasa. Nestle juga memproduksi coklat yang enak-enak, dan tanpa bahan
2.
3.
Nestle sempat mencatat laba setahun penuh 18 miliar franc pada tahun 2008.
Nestle meluncurkan proyek GLOBE (Global Business Excellence) yang merupakan
proyek terbesar Nestle selama 135 tahun berdirinya perusahaan ini. Tujuan dari proyek
GLOBE adalah meningkatkan kinerja dan efisiensi bisnis Nestle di seluruh dunia.
4.
Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnis Nestle di seluruh dunia maka Nestle
memakai sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas
bisnis agar diperoleh competitive advantage. Semua ini bertujuan mendukung lima
kegiatan bisnisnya yaitu purchasing, marketing, business intelligence, teknologi, dan
manajemen sumberdaya manusia. Corporate interenet ini dikenal dengan Nestle
Intranet Kit Assistant (NIKITA).