Anda di halaman 1dari 386

CHAPTER I.

PENYAKIT-PENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT TERTENTU


Penyakit-penyakit
A00-A09
A15-A19
A20-A28
A30-A49
A50-A64
A65-A69
A70-A74
A75-A79

akibat bakteria, chlamydia, dan rickettsia


Penyakit infeksi usus
Tuberculosis
Penyakit bakteri zoonotik tertentu
Penyakit bakteri lainnya
Infeksi dengan penularan terutama melalui hubungan seksual
Penyakit akibat spirochaeta lainnya
Penyakit lain akibat chlamydia
Rickettsioses

Penyakit-penyakit akibat infeksi virus


A80-A89
Infeksi virus sistem syaraf pusat
A90-A99
Demam akibat virus asal-arthropoda dan demam berdarah
akibat virus
B00-B09
Infeksi virus yang khas dengan lesi kulit dan membran mukosa
B15-B19
Hepatitis virus
B20-B24
Penyakit human immunodeficiency virus [HIV]
B25-B34
Penyakit virus lainnya
Penyakit-penyakit
B35-B49
B50-B64
B65-B83
B85-B89

akibat jamur, protozoa, cacing, dan kutu


Mikosis
Penyakit akibat protozoa
Penyakit akibat cacing (helminthiases)
Pediculosis, acariasis dan infestasi lainnya

Hal-hal lain sehubungan dengan penyakit infeksi dan parasit


B90-B94
Sequelae penyakit-penyakit infeksi dan parasit
B95-B97
Bakteria, virus dan agen infeksi lainnya
B99 Penyakit-penyakit menular lainnya

Penyakit-penyakit infeksi pada usus (A00-A09)


A00 Cholera
A00.0 Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar cholerae
Cholera klasik
A00.1 Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar eltor
Cholera El Tor
A00.9 Cholera, tidak dijelaskan
A01 Demam typhoid and paratyphoid
A01.0 Typhoid fever
Infeksi oleh Salmonella typhi
A01.1 Paratyphoid fever A
A01.2 Paratyphoid fever B
A01.3 Paratyphoid fever C
A01.4 Paratyphoid fever, tak dijelaskan
Infeksi oleh S. paratyphi NOS
A02 Infeksi salmonella lainnya
Termasuk: Infeksi atau keracunan makanan oleh Salmonella selain S. typhi dan S.
paratyphi
A02.0 Salmonella enteritis
Salmonellosis
A02.1 Salmonella septicaemia
A02.2
Infeksi salmonella terlokalisir
meningitis salmonella (G01*),
pneumonia salmonella (J17.0*),
arthritis salmonella (M01.3*),
osteomyelitis salmonella (M90.2*),
penyakit tubulo-interstitial ginjal salmonella (N16.0*)
A02.8 Infeksi salmonella lain yang dijelaskan
A02.9 Infeksi salmonella, tidak dijelaskan

A03
A03.0
A03.1
A03.2
A03.3
A03.8
A03.9

Shigellosis
Shigellosis akibat S. dysenteriae; Group A [dysentery Shiga-Kruse]
Shigellosis akibat Shigella flexneri; Group B
Shigellosis akibat Shigella boydii; Group C
Shigellosis akibat Shigella sonnei; Group D
Shigellosis lain
Shigellosis, tidak dijelaskan; disentri basiler NOS

A04 Infeksi usus akibat bakteri lainnya


Kecuali: keracunan makanan akibat bakteri (A05.-);
enteritis tuberkulosa (A18.3)
A04.0 Infeksi E. coli enteropathogenik
A04.1 Infeksi E. coli enterotoxigenik
A04.2 Infeksi E. coli enteroinvasif
A04.3 Infeksi E. coli enterohaemorrhagik
A04.4 Infeksi E. coli lain pada usus;
Enteritis Escherichia coli NOS
A04.5 Enteritis Campylobacter
A04.6 Enteritis akibat Yersinia enterocolitica
Kecuali: yersiniosis extraintestinum (A28.2)
A04.7 Enterokolitis akibat Clostridium difficile
Keracunan makanan akibat Clostridium difficile
A04.8 Infeksi usus akibat bakteri lain yang dijelaskan
A04.9 Infeksi usus akibat bakteri, tidak dijelaskan;
Enteritis bakteri NOS
A05 Keracunan makanan akibat bakteri lainnya, nec
Kecuali: keracunan makanan dan infeksi akibat salmonella (A02.-)
infeksi E. coli (A04.0-A04.4); listeriosis (A32.-);
efek toxik makanan beracun (T61-T62)
A05.0 Keracunan makanan akibat staphylococcus
A05.1 Botulismus
Keracunan makanan klasik akibat Clostridium botulinum
A05.2 Keracunan makanan akibat Cl. perfringens [Cl. welchii];
Enteritis necroticans; Pig-bel
A05.3 Keracunan makanan akibat Vibrio parahaemolyticus
A05.4 Keracunan makanan akibat Bacillus cereus
A05.8 Keracunan makanan akibat kuman lain yang dijelaskan
A05.9 Keracunan makanan akibat kuman, tidak dijelaskan

A06 Amoebiasis
Termasuk: infeksi akibat Entamoeba histolytica
Kecuali: penyakit usus lain akibat protozoa (A07.-)
A06.0 Disentri amubik akut;
Amubiasis akut,
Amubiasis usus NOS
A06.1 Amubiasis usus kronis
A06.2 Kolitis amuba non-disentri
A06.3 Amuboma usus;
Amuboma NOS
A06.4 Abses hati akibat amuba;
Amubiasis hati
A06.5
Abses paru-paru akibat amoeba (J99.8*);
Abses paru (dan hati)
A06.6
Abses otak amuba (G07*);
Abses amuba otak (dan hati) (dan paru-paru)
A06.7 Amubiasis kulit

Apikes Iris, Padang

A06.8 Infeksi amuba di situs lain;


Appendisitis amuba,
Balanitis amuba (N51.2*)
A06.9 Amubiasis, tak dijelaskan
A07 Penyakit usus akibat protozoa lainnya
A07.0 Balantidiasis
Disentri balantidia
A07.1 Giardiasis [lambliasis]
A07.2 Cryptosporidiosis
A07.3 Isosporiasis
Infeksi Isospora belli dan I. hominis;
Coccidiosis usus
Isosporosis usus
A07.8 Penyakit usus akibat protozoa lain yang dijelaskan
Trichomoniasis usus
Sarkositosis
Sarkosporidiosis
A07.9 Penyakit usus akibat protozoa, tidak dijelaskan
Diare flagellata
Kolitis protozoa, diare protozoa, disentri protozoa.
A08 Infeksi usus oleh virus dan infeksi lain yang dijelaskan
Kecuali: Influenza yang melibatkan saluran pencernaan (J10.8, J11.8)
A08.0 Enteritis akibat rotavirus
A08.1 Gastroenteropati akut akibat Norwalk agent;
Enteritis virus dengan struktur kecil bulat
A08.2 Enteritis adenovirus
A08.3 Enteritis virus lainnya
A08.4 Infeksi usus oleh virus, tidak dijelaskan
Enteritis NOS, gastroenteritis NOS, gastroenteropati NOS akibat virus.
A08.5 Infeksi usus lain yang dijelaskan
A09 Diare dan gastroenteritis yang diduga akibat penularan
Catatan: Untuk negara tempat kondisi A09 yang tidak dijelaskan dianggap tidak
menular,
kondisi ini harus diklasifikasikan pada K52.9
Catarrh, enterik atau intestinal
Colitis: NOS, perdarahan, septik
Enteritis: NOS, perdarahan, septik
Gastroenteritis: NOS, perdarahan, septik
Diarrhoea: NOS, dysenterik, epidemik
Penyakit diare menular NOS
Kecuali: akibat bakteri, protozoa, virus dan agen menular lain yang dijelaskan
(A00-A08);
diare non-infektif (K52.9),
diare non-infektif neonatus (P78.3)

Tuberkulosis (A15-A19)
Termasuk: infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis dan M. bovis
sequel TB (B90.-),
Kecuali: TB kongenital (P37.0)
pneumokoniosis dengan TB (J65), silicotuberculosis (J65)
A15 TB pernafasan, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.0 TB paru, dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa kultur.
Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB,
dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa kultur
A15.1 TB paru, dipastikan oleh kultur saja
Kondisi pada A15.0, dipastikan oleh kultur saja
A15.2 TB paru, dipastikan secara histologis

A15.3

A15.4

A15.5

A15.6

A15.7
A15.8

A15.9

Kondisi pada A15.0, dipastikan secara histologis


TB paru, dipastikan melalui cara yang tidak dijelaskan
Kondisi pada A15.0, dipastikan tapi tidak jelas secara bakteriologis atau
histologis
TB kelenjar limfe intratoraks, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
TB kelenjar limfe hilus, mediastinum, trakheobronkus,
dipastikan secara bakteriologis dan histologis
Kecuali: dinyatakan primer (A15.7)
TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, dipastikan secara bakteriologis dan
histologis
TB bronkus, glottis, larings, trakhea, dipastikan secara bakteriologis dan
histologis
Pleuritis TB, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
TB pleura, empyema TB, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan histologis
(A15.7)
TB pernafasan primer, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
TB pernafasan lain, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
TB mediastinum, nasofarings, hidung, sinus hidung,
dipastikan secara bakteriologis dan histologis
TB pernafasan yang tidak dijelaskan, dipastikan secara bakteriologis dan
histologis

A16 TB pernafasan, tidak dipastikan secara bakteriologis atau histologis


A16.0 TB paru, secara bakteriologis dan histologis negatif.
Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB,
secara bakteriologis dan histologis negatif.
A16.1 TB paru, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak dilakukan
Kondisi pada A16.0, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak
dilakukan
A16.2 TB paru, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
TB paru, bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks
TB, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
A16.3 TB kelenjar limfe intratoraks, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis
atau histologis
TB kelenjar limfe hilus, intratoraks, mediastinum, trakheobronkus,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
Kecuali: dinyatakan primer (A15.7)
A16.4 TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, tanpa disebutkan konfirmasi
bakteriologis atau histologis
TB bronkus, glottis, larings, trakhea,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
A16.5 Pleuritis TB, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
TB pleura, empyema TB, pleuritis TB,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan histologis
(A15.7)
A16.7 TB pernafasan primer, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis
TB pernafasan primer NOS
Kompleks TB primer
A16.8 TB pernafasan lain, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis
TB mediastinum, nasofarings, hidung, sinus hidung,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
A16.9 TB pernafasan yang tidak dijelaskan, tanpa disebutkan konfirmasi
bakteriologis atau histologis
TB pernafasan NOS
Tuberkulosis NOS
A17 TB sistem syaraf
A17.0
Meningitis TB(G01*)
TB meningen, leptomeningitis TB
A17.1
Tuberkuloma meningen (G07*)
A17.8
TB lain sistem syaraf

Meningoensepfalitis TB (G05.0*), myelitis TB (G05.0*),


Tuberkuloma otak atau medulla spinalis, TB otak atau medulla spinalis
(G07*),
Abses TB otak (G07*),
Polyneuropathy TB (G63.0*)
A17.9
TB sistem syaraf, tidak dijelaskan (G99.8*)
A18 TB organ lain
A18.0
TB tulang dan sendi
TB panggul (M01.1*), TB lutut (M01.1*), arthritis TB (M01.1*),
TB kolom vertebra (M49.0*)
Synovitis TB (M68.0*), tenosynovitis TB (M68.0*)
Mastoiditis TB (H75.0*),
Osteitis TB (M90.0*), osteomyelitis TB (M90.0*), nekrosis TB tulang
(M90.0*),
A18.1 TB sistem genitourinarius
TB ginjal (N29.1*), TB ureter (N29.1*),
TB bladder (N33.0*),
TB organ genital pria (N51.-*),
TB cervix (N74.0*),
Pelvic inflammatory disease TB wanita (N74.1*)
A18.2 Limfadenopati perifer TB,
Adenitis TB
Kecuali: Adenopati trakheobronkus TB, TB kelenjar limfe intratoraks (A15.4,
A16.3)
TB kelenjar limfe mesenterik dan retroperitoneum (A18.3),
A18.3 TB usus, peritoneum, dan kelenjar mesenterika
Asites TB, TB kelenjar limfe retroperitoneum
Peritonitis TB (K67.3*)
TB anus dan rektum, TB usus (halus, besar), enteritis TB (K93.0*),
A18.4 TB kulit dan jaringan subkutis
Erythema induratum TB, scrofuloderma
Lupus exedens, lupus vulgaris NOS,
Lupus vulgaris kelopak mata (H03.1*),
Kecuali: lupus erythematosus (L93.-),
lupus erythematosus systemic (M32.-)
A18.5
TB mata
Episcleritis TB (H19.0*),
Keratitis interstitialis TB (H19.2*), keratoconjunctivitis TB (H19.2*)
Iridocyclitis TB (H22.0*),
Chorioretinitis TB (H32.0*),
Kecuali: lupus vulgaris kelopak (A18.4)
A18.6 TB telinga
Otitis media TB (H67.0*)
Kecuali: TB mastoiditis (A18.0)
A18.7
TB kelenjar adrenal (E35.1*),
Penyakit Addison pada TB
A18.8 TB organ lain yang dijelaskan:
TB kel. tiroid (E35.0*),
TB perikardium (I32.0*),
TB endokardium (I39.8*),
TB miokardium (I41.0*),
Arteritis serebri TB (I68.1*)
TB esofagus (K23.0*)
A19 TB miliaris
Termasuk: TB disseminata, TB generalisata, poliserositis TB
A19.0 TB miliaris akut pada situs tunggal yang disebutkan
A19.1 TB miliaris akut pada situs ganda
A19.2 TB miliaris akut, tidak dijelaskan
A19.8 TB miliaris lainnya

A19.9 TB miliaris, tidak dijelaskan

Penyakit kuman zoonotik tertentu (A20-A28)


Penyebab: kuman yang biasa hidup pada hewan dan kemudian ditularkan ke
manusia
A20 Plague
Termasuk: infeksi akibat Yersinia pestis
A20.0 Bubonic plague
A20.1 Cellulocutaneous plague
A20.2 Pneumonic plague
A20.3 Plague meningitis
A20.7 Septicaemic plague
A20.8 Bentuk-bentuk lain plague
Plague abortif
Plague asimptomatik
Pestis minor
A20.9 Plague, tidak dijelaskan
A21 Tularaemia
Termasuk: deer-fly fever, infeksi akibat Francisella tularensis, rabbit fever
A21.0 Ulceroglandular tularaemia
A21.1 Oculoglandular tularaemia
Ophthalmic tularaemia
A21.2 Pulmonary tularaemia
A21.3 Gastrointestinal tularaemia
Abdominal tularaemia
A21.7 Generalized tularaemia
A21.8 Bentuk-bentuk lain tularaemia
A21.9 Tularaemia, tidak dijelaskan
A22

Anthrax

Termasuk: infeksi akibat Bacillus anthracis


A22.0 Anthrax kulit
Karbunkel ganas, pustula ganas
A22.1 Anthrax pernafasan
Anthrax inhalasi
Penyakit Ragpicker
Penyakit Woolsorter
A22.2 Anthrax gastrointestinum
A22.7 Septikaemia anthrax
A22.8 Bentuk-bentuk lain anthrax
Meningitis anthrax (G01*)
A22.9 Anthrax, tidak dijelaskan
A23 Brucellosis
Termasuk: Demam: Malta, Mediterranean, undulant
A23.0 Brucellosis akibat B. melitensis
A23.1 Brucellosis akibat B. abortus
A23.2 Brucellosis akibat B. suis
A23.3 Brucellosis akibat B. canis
A23.8 Brucellosis lain
A23.9 Brucellosis, tidak dijelaskan
A24 Glanders and melioidosis
A24.0 Glanders
Infeksi akibat Pseudomonas mallei
Malleus
A24.1 Melioidosis akut dan fulminant
Melioidosis: pneumonia, septicaemia

A24.2 Melioidosis subakut dan kronis


A24.3 Melioidosis lain
A24.4 Melioidosis, tidak dijelaskan
Infeksi Pseudomonas pseudomallei NOS;
Penyakit Whitmore
A25 Rat-bite fevers demam gigitan tikus
A25.0 Spirillosis
Sodoku
A25.1 Streptobacillosis
Erythema arthritik epidemik,
Demam Haverhill,
Streptobacillary rat-bite fever
A25.9 Rat-bite fever, tidak dijelaskan
A26
A26.0
A26.7
A26.8
A26.9

Erysipeloid
Cutaneous erysipeloid; Erythema migrans
Erysipelothrix septicaemia
Bentuk-bentuk lain erysipeloid
Erysipeloid, tidak dijelaskan

A27 Leptospirosis
A27.0 Leptospirosis icterohaemorrhagica
Leptospirosis akibat L. interrogans serovar icterohaemorrhagiae
A27.8 Bentuk-bentuk lain leptospirosis
A27.9 Leptospirosis, tidak dijelaskan
A28 Penyakit bakteri zoonotik lain, not elsewhere classified
A28.0 Pasteurellosis
A28.1 Cat-scratch disease
Cat-scratch fever
A28.2 Extraintestinal yersiniosis
Kecuali: enteritis akibat Y. enterocolitica (A04.6)
plague (A20.-)
A28.8 Penyakit bakteri zoonotik lain yang dijelaskan, not elsewhere classified
A28.9 Penyakit bakteri zoonotik, tidak dijelaskan

Penyakit bakteri lainnya (A30-A49)


A30 Leprosy [Hansen's disease]
Termasuk: infeksi akibat Mycobacterium leprae
Kecuali: Sekuel lepra (B92)
A30.0 Indeterminate leprosy
Lepra I
A30.1 Tuberculoid leprosy
Lepra TT
A30.2 Borderline tuberculoid leprosy
Lepra BT
A30.3 Borderline leprosy
Lepra BB
A30.4 Borderline lepromatous leprosy
Lepra BL
A30.5 Lepromatous leprosy
Lepra LL
A30.8 Bentuk lain leprosy
A30.9 Lepra, tidak dijelaskan
A31 Infeksi akibat mikobakteria lain
Kecuali: tuberculosis (A15-A19), leprosy (A30.-)
A31.0 Infeksi mikobakterium pada paru-paru
Infeksi akibat M. avium, M. intracellulare [Battey bacillus], M. kansasii

A31.1 Infeksi mikobakterium pada kulit


Buruli ulcer
Infeksi akibat M. marinum, M. ulcerans
A31.8 Infeksi mikobakterium lainnya
A31.9 Infeksi mikobakterium, tidak dijelaskan
Infeksi mikobakterium tidak khas NOS
Mycobacteriosis NOS
A32 Listeriosis
Termasuk: infeksi listeria melalui makanan
Kecuali: listeriosis neonatus (disseminata) (P37.2)
A32.0 Listeriosis kulit
A32.1
Meningitis and meningoencephalitis listeria
Meningitis listeria (G01*); meningoencephalitis listeria (G05.0*)
A32.7 Septikemia listeria
A32.8 Bentuk lain listeria
Endocarditis listeria (I39.8*)
Arteritis cerebri Listeria (I68.1*),
Listeriosis okuloglandular
A32.9 Listeriosis, tidak dijelaskan
A33

Tetanus neonatorum

A34

Tetanus obstetri

A35

Tetanus lain, Tetanus NOS

A36 Diphtheria
A36.0 Difteri farings
Angina membranosa difteri
Difteri tonsil
A36.1 Difteri nasofarings
A36.2 Difteri larings,
Laringotrakheitis difteri
A36.3 Difteri kulit
Kecuali: erythrasma (L08.1)
A36.8 Difteri lain
Konjungtivitis difteri (H13.1*); miokarditis difteri (I41.0*), polyneuritis
difteri (G63.0*)
A36.9 Diphtheria, tidak dijelaskan
A37
A37.0
A37.1
A37.8
A37.9

Whooping cough (BATUK REJAN)


Whooping cough disebabkan Bordetella pertussis
Whooping cough disebabkan Bordetella parapertussis
Whooping cough disebabkan spesies Bordetella lain
Whooping cough, tidak dijelaskan

A38 Scarlet fever


Skarlatina
Kecuali: sore throat akibat streptokokus
A39 Infeksi meningokokus
A39.0
Meningitis meningokokus (G01*)
A39.1
Sindroma Waterhouse-Friderichsen (E35.1*);
Adrenalitis haemoragika meningokokus
Sindroma adrenal meningokokus
A39.2 Acute meningococcaemia
A39.3 Chronic meningococcaemia
A39.4 Meningokokaemia, tidak dijelaskan;
Bakteremia meningokokus NOS
A39.5
Penyakit jantung meningokokus
Pericarditis meningokokus (I32.0*)
Endocarditis meningokokus (I39.8*),

Myocarditis meningokokus (I41.0*),


Karditis meningokokus NOS (I52.0*)
A39.8 Infeksi meningokokus lain
Encephalitis meningokokus meningokokus (G05.0*)
Konjunctivitis meningokokus (H13.1*)
Retrobulbar neuritis meningokokus (H48.1*)
Arthritis meningokokus (M01.0*)
Artritis pasca-meningokokus (M03.0*)
A39.9 Infeksi meningokokus , tidak dijelaskan
Penyakit meningokokus NOS
A40 Septikemia streptokokus
Kecuali: setelah: abortus atau hamil ektopik atau mola (O03-O07, O08.0),
infus, transfusi atau injeksi terapi (T80.2), immunisasi (T88.0),
ketika melahirkan (O75.3), masa nifas (puerperal) (O85)
pada neonatus (P36.0-P36.1)
pasca-prosedur (T81.4),
A40.0 Septikemia akibat streptokokus, group A
A40.1 Septikemia akibat streptokokus, group B
A40.2 Septikemia akibat streptokokus, group D
A40.3 Septikemia akibat Streptococcus pneumoniae,
Septikemia pneumokokus
A40.8 Septikemia akibat streptokokus lainnya
A40.9 Septikemia akibat streptokokus, tidak dijelaskan

A41 Septikemia lain


Kecuali: melioidosis septikemik (A24.1), plague septikemik (A20.7)
toxic shock syndrome (A48.3), bacteraemia NOS (A49.9)
setelah: abortus atau hamil ektopik atau mola (O03-O07, O08.0),
infus, transfusi atau injeksi terapi (T80.2), immunisasi (T88.0),
selama melahirkan (O75.3)
septikemia (akibat)(pada): tularaemia (A21.7), anthrax (A22.7),
Erysipelothrix (A26.7), yersiniosis extraintestinum (A28.2), listeria (A32.7),
meningokokus (A39.2-A39.4), streptokokus (A40.-), aktinomikotik (A42.7),
gonokokus (A54.8),
herpesvirus (B00.7), kandida (B37.7),
puerperal (O85), neonatal (P36.-), pasca-prosedur (T81.4),
A41.0 Septikemia akibat Staphylococcus aureus
A41.1 Septikemia akibat stafilokokus lain yang disebutkan
Septikemia akibat stafilokokus koagulase-negatif
A41.2 Septikemia akibat stafilokokus yang tidak dijelaskan
A41.3 Septikemia akibat Haemophilus influenzae
A41.4 Septikemia akibat kuman anaerob
Kecuali: gas gangrene (A48.0)
A41.5 Septikemia akibat organisme Gram-negative lain
Septikemia Gram-negative NOS
A41.8 Septikemia lain yang dijelaskan
A41.9 Septicaemia, tidak dijelaskan;
Septic shock
A42 Actinomycosis
Kecuali: actinomycetoma (B47.1)
A42.0 Aktinomikosis pulmonalis
A42.1 Aktinomikosis abdominalis
A42.2 Aktinomikosis servikofasialis
A42.7 Septikemia aktinomikosis
A42.8 Bentuk lain aktinomikosis
A42.9 Aktinomikosis, tidak dijelaskan
A43

Nocardiosis

A43.0
A43.1
A43.8
A43.9
A44
A44.0

Nokardiosis pulmonalis
Nokardiosis kulit
Bentuk lain nokardiosis
Nokardiosis, tidak dijelaskan
Bartonellosis
Bartonellosis sistemik
Demam Oroya
A44.1 Bartonellosis kulit dan mukosa kulit
Verruga peruana
A44.8 Bentuk lain bartonellosis
A44.9 Bartonellosis, tidak dijelaskan
A46 Erysipelas
Kecuali: erisipelas nifas (O86.8)
A48 Penyakit bakteri lain, not elsewhere classified
Kecuali: actinomycetoma (B47.1)
A48.0 Gas gangrene
Clostridial: cellulitis, myonecrosis
A48.1 Penyakit Legionnaires
A48.2 Penyakit Legionnaires Nonpneumonic [demam Pontiac]
A48.3 Toxic shock syndrome
Kecuali: septikemia NOS (A41.9), syok endotoxik NOS (R57.8)
A48.4 Brazilian purpuric fever;
Infeksi sistemik Haemophilus aegyptius
A48.8 Penyakit bakteri lain yang dijelaskan

A49 Infeksi bakteri, situs tidak dijelaskan


Kecuali: infeksi meningokokus NOS (A39.9),
infeksi spirokhaeta NOS (A69.9)
infeksi chlamydia NOS (A74.9),
infeksi rickettsia NOS (A79.9),
bakteri penyebab penyakit yang diklasifikasikan pada bab lain (B95-B96),
A49.0 Infeksi stafilokokus, tidak dijelaskan
A49.1 Infeksi streptokokus, tidak dijelaskan
A49.2 Infeksi Haemophilus influenzae, tidak dijelaskan
A49.3 Infeksi Mycoplasma, tidak dijelaskan
A49.8 Infeksi bakteri lain dengan situs tidak dijelaskan
A49.9 Infeksi bakteri, tidak dijelaskan;
Bacteraemia NOS

Infeksi yang terutama ditularkan hubungan seks (A50-A64)


Kecuali: penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
uretritis nonspesifik and uretritis non-gonokokus (N34.1)
penyakit Reiter's (M02.3)
A50 Sifilis kongenital
A50.0 Sifilis kongenital dini, dengan gejala
Setiap kondisi sifilis kongenital yang dinyatakan dini atau muncul dalam
waktu kurang dari dua tahun sejak lahir
Sifilis kongenital dini: kulit, mukokutan, viseral
Rhinitis, faringitis, laringitis, pneumonia: sifilitika kongenital dini
Okulopati, osteokondrodistrofi: sifilitika kongenital dini
A50.1 Sifilis kongenital dini, latent
Sifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif
dan uji cairan spinal negatif, kurang dari dua tahun sejak lahir.
A50.2 Sifilis kongenital dini, tidak dijelaskan
Sifilis kongenital NOS kurang dari dua tahun sejak lahir

10

A50.3 Okulopati sifilitika kongenital lanjut


Keratitis interstitialis sifilitika kongenital lanjut
(H19.2*)
Okulopati sifilitika kongenital lanjut NEC (H58.8*)
Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5)
A50.4 Neurosifilis kongenital lanjut [neurosifilis juvenile]
Dementia paralytica juvenilis
Juvenile: general paresis, tabes dorsalis, taboparetic neurosyphilis
Meningitis (G01*), encephalitis (G05.0*): sifilitika kongenital lanjut
Polyneuropathy (G63.0*) sifilitika kongenital lanjut
Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5)
A50.5 Sifilis kongenital lanjut lain dengan gejala klinis
Setiap kondisi sifilis kongenital yang dinyatakan lanjut atau muncul dua
tahun atau lebih sejak lahir
Syphilitic saddle nose [pangkal hidung mencekung seperti sadel]
Gigi atau triad Hutchinson
Clutton's joints (M03.1*): [sendi lutut membengkak]
Artropati sifilitika (M03.1*), osteokhondropati sifilitika (M90.2*)
Sifilis kardiovaskuler kongenital lanjut (I98.0*),
A50.6 Sifilis kongenital lanjut, latent
Sifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif
dan uji cairan spinal negatif, dua tahun atau lebih sejak lahir
A50.7 Sifilis kongenital lanjut, tidak dijelaskan
Sifilis kongenital NOS dua tahun atau lebih sejak lahir
A50.9 Sifilis kongenital, tidak dijelaskan
A51 Sifilis dini
A51.0 Sifilis genital primer
Syphilitic chancre NOS
A51.1 Sifilis primer anus
A51.2 Sifilis primer di tempat lain
A51.3 Sifilis sekunder kulit dan membran mukosa
Condyloma latum
alopecia sifilitika (L99.8*), leukoderma sifilitika (L99.8*), patch mukosa
sifilitika
A51.4 Sifilis sekunder lain
Meningitis sifilitika sekunder (G01*),
iridosiklitis sifilitika sekunder (H22.0*), okulopati sifilitika sekunder NEC
(H58.8*)
myositis sifilitika sekunder (M63.0*), periostitis sifilitika sekunder
(M90.1*)
pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika sekunder (N74.2*),
limfadenopati sifilitika sekunder,
A51.5 Sifilis dini, latent
Sifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif dan
uji cairan spinal negatif, kurang dari dua tahun sejak infeksi
A51.9 Sifilis dini, tidak dijelaskan
A52 Sifilis lanjut
A52.0
Cardiovascular syphilis
Sifilis kardiovaskuler NOS (I98.0*)
Inkompetensi aorta (I39.1*), regurgitasi pulmonalis (I39.3*) sifilitika
Perikarditis (I32.0*), endokarditis NOS (I39.8*), myokarditis (I41.0*),
sifilitika
Arteritis serebri (I68.1*), aneurisma aorta (I79.0*), aortitis (I79.1*), sifilitika
A52.1 Neurosifilis simptomatik
Syphilitic parkinsonism (G22*),
Tabes dorsalis
Charcot's arthropathy (M14.6*)
[sendi rusak karena nyeri di dalamnya tak bisa dirasakan pasien]
Meningitis sifilitika lanjut (G01*), encephalitis sifilitika lanjut (G05.0*),
Polyneuropathy sifilitika lanjut (G63.0*),

11

A52.2
A52.3

A52.7

A52.8

A52.9

Optic atrophy sifilitika lanjut (H48.0*),


Retrobulbar neuritis sifilitika lanjut (H48.1*) radang n. opticus,
Acoustic neuritis sifilitika lanjut (H94.0*)
Neurosifilis asimptomatik (tanpa gejala)
Neurosifilis, tidak dijelaskan
Gumma sifilis pada sistem syaraf pusat NOS
Sifilis (lanjut) pada sistem syaraf pusat NOS
Syphiloma pada sistem syaraf pusat NOS
Sifilis lanjut dengan gejala lainnya
Penyakit glomerulus pada syphilis (N08.0*)
Gumma (sifilitika), sifilis lanjut atau tertier:
semua tempat, kecuali yang diklasifikasikan pada A52.0-A52.3
Episcleritis sifilitika lanjut (H19.0*), chorioretinitis sifilitika lanjut
(H32.0*),
Okulopathy sifilitika lanjut NEC (H58.8*), peritonitis sifilitika lanjut
(K67.2*)
Leukoderma sifilitika lanjut (L99.8*), bursitis sifilitika lanjut (M73.1*),
Pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika lanjut (N74.2*).
Sifilis [stadium tidak dijelaskan] pada:
paru-paru (J99.8*), hati (K77.0*),
otot (M63.0*), synovium (M68.0*), tulang (M90.2*)
Sifilis lanjut, latent
Sifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif fan
uji cairan spinal negatif, dua tahun atau lebih sejak lahir.
Sifilis lanjut, tidak dijelaskan

A53 Sifilis lain dan tidak dijelaskan


A53.0 Sifilis, tidak dijelaskan dini atau lanjut
Sifilis laten NOS
Reaksi serologis sifilis positif
A53.9 Sifilis, tidak dijelaskan
Infeksi Treponema pallidum NOS
Sifilis (didapat) NOS
Kecuali: sifilis NOS penyebab kematian pada usia <2 tahun (A50.2)

A54 Infeksi gonokokus


A54.0 Infeksi gonokokus pada saluran genitourinarius bawah
tanpa abses kelenjar periuretra atau kelenjar aksesorius.
Servisitis gonokokus NOS, vulvovaginitis gonokokus NOS
Cystitis gonokokus NOS, urethritis gonokokus NOS,
A54.1 Infeksi gonokokus pada saluran genitourinarius bawah
dengan abses kelenjar periuretra atau kelenjar aksesorius
Abses gonokokus kelenjar Bartolini
A54.2 Pelviperitonitis gonokokus dan infeksi gonokokus lainnya
Prostatitis gonokokus (N51.0*), orchitis atau epididymitis gonokokus
(N51.1*)
Pelvic inflammatory disease [PID] gonokokus wanita (N74.3*)
Kecuali: peritonitis gonokokus (A54.8)
A54.3 Infeksi gonokokus pada mata
Konjungtivitis gonokokus (H13.1*), iridocyclitis gonokokus (H22.0*)
Ophthalmia neonatorum akibat gonokokus
A54.4 Infeksi gonokokus pada sistem muskuloskeletonl
Arthritis gonokokus (M01.3*), synovitis atau tenosynovitis gonokokus
(M68.0*)
Bursitis gonokokus (M73.0*), osteomyelitis (M90.2*) gonokokus
A54.5 Faringitis gonokokus
A54.6 Infeksi gonokokus pada anus dan rektum
A54.8 Infeksi gonokokus lainnya
Meningitis gonokokus (G01*), abses gonokokus otak (G07*),

12

Perikarditis gonokokus (I32.0*), endokarditis gonokokus (I39.8*),


Miokarditis gonokokus (I41.0*), pneumonia gonokokus (J17.0*),
Peritonitis gonokokus (K67.1*),
Septikemia gonokokus, dan lesi kulit gonokokus
Kecuali: pelviperitonitis gonokokus (A54.2)
A54.9 Infeksi gonokokus, tidak dijelaskan
A55

Limfogranuloma chlamydia (venereum)


Bubo iklim atau tropis
Penyakit Durand-Nicolas-Favre
Esthiomene
Lymphogranuloma inguinale

A56 Penyakit chlamydia lain yang ditularkan melalui hubungan seksual


Termasuk: infeksi hubungan seksual akibat Chlamydia trachomatis
Kecuali: lymphogranuloma chlamydia (A55), kondisi pada A74.pneumonia chlamydia neonatus (P23.1), konjungtivitis chlamydia neonatus
(P39.1),
A56.0 Infeksi chlamydia pada saluran genitourinarius bawah
Servisitis chlamydia, vulvovaginitis chlamydia
Cystitis chlamydia, urethritis chlamydia
A56.1 Infeksi chlamydia pada pelviperitoneum dan organ genitourinarius lain
Orchitis atau epididymitis chlamydia (N51.1*)
Pelvic inflammatory disease [PID] chlamydia wanita (N74.4*),
A56.2 Infeksi chlamydia saluran genitourinarius, tidak dijelaskan
A56.3 Infeksi chlamydia anus dan rektum
A56.4 Infeksi chlamydia farings
A56.8 Infeksi chlamydia melalui hubungan seksual pada tempat lain
A57

Chancroid
Ulcus molle

A58

Granuloma inguinale
Donovanosis

A59 Trikhomoniasis
Kecuali: trikhomoniasis usus (A07.8)
A59.0 Trikhomoniasis urogenital;
Leukorrhoea (vaginalis); Prostatitis (N51.0*) akibat T. vaginalis
A59.8 Trikhomoniasis di tempat lain
A59.9 Trikhomoniasis, tidak dijelaskan

A60 Infeksi herpesviral [herpes simplex] anogenital


A60.0 Infeksi herpesvirus saluran genitalia dan urogenitalis
Infeksi herpesvirus saluran genital: wanita (N77.0-N77.1*); pria (N51.-*)
A60.1 Infeksi herpesvirus kulit perianus dan rektum
A60.9 Infeksi herpesvirus anogenita;, tidak dijelaskan
A63 Penyakit hubungan seksual lain, tidak diklasifikasi di tempat lain
Kecuali: molluscum contagiosum (B08.1), papilloma servix (D26.0)
A63.0 Anogenital (venereal) warts
A63.8 Penyakit hubungan kelamin lain yang dijelaskan
A64

Penyakit hubungan kelamin yang tidak dijelaskan


Penyakit kelamin NOS

Penyakit akibat spirochaeta lainnya (A65-A69)


Kecuali: leptospirosis (A27.-); syphilis (A50-A53)
A65

Sifilis nonvenereal
Bejel; sifilis endemic; Njovera

A66

Yaws

13

Termasuk: Bouba, framboesia (tropica), pian


A66.0 Yaw, lesi awal
Chancre of yaws;
Framboesia, awal atau primer;
Mother yaw
Ulkus framboesia awal
A66.1 Yaw papillomata ganda dan wet crab
Framboesioma
Pianoma;
Papilloma plantaris atau palmaris yaws
A66.2 Lesi awal kulit lain pada yaws
Yaws kulit <5 tahun setelah infeksi;
Yaws (kulit) (makularis) (makulopapularis) (mikropapularis) (papularis) dini
Framboeside pada yaws dini
A66.3 Hiperkeratosis pada yaws
Ghoul hand
Worm-eaten soles
Hyperkeratosis, palmaris atau plantaris (dini) (lanjut) akibat yaws
A66.4 Gummata dan ulkus pada yaws
Framboeside gummatosa
Yaws nodularis (bertukak) lanjut
A66.5 Gangosa
Rhinopharyngitis mutilans
A66.6 Lesi tulang dan kulit pada yaws
Ganglion, hydrarthrosis, osteitis, periostitis (hipertrofik): pada yaws (dini)
(lanjut)
Goundou, gumma tulang, osteitis atau periostitis gummatosa: pada yaws
(lanjut)
A66.7 Manifestasi lain yaws
Nodul yaws juxta-articularis
Yaws mukosa
A66.8 Yaws laten
Yaws tanpa gejala klinis, dengan serologis positif
A66.9 Yaws, tidak dijelaskan
A67 Pinta [carate]
A67.0 Lesi primer pinta
Chancre (primer) atau papula (primer): dari pinta (carate)
A67.1 Lesi intermedia pinta
Plak eritematosa, lesi hiperkromik, hiperkeratosis; pintids: dari pinta
(carate)
A67.2 Lesi lanjut pinta
Lesi kardiovaskuler (I98.1*) dari pinta (carate)
Lesi kulit akromik, sikatriks, atau diskromik: dari pinta (carate)
A67.3 Lesi campuran dari pinta
Lesi kulit akromik bercampur dengan hiperkromik dari pinta (carate)
A67.9 Pinta, tidak dijelaskan
A68 Relapsing fevers demam berulang
Termasuk: Recurrent fever
Kecuali: Lyme disease (A69.2)
A68.0 Louse-borne relapsing fever
Relapsing fever akibat Borrelia recurrentis
A68.1 Tick-borne relapsing fever
Relapsing fever akibat spesies Borrelia. selain Borrelia recurrentis
A68.9 Relapsing fever, tidak dijelaskan
A69 Infeksi spirochaeta lainnya
A69.0 Stomatitis ulseratif nekrotikans [infeksi Vincent]
Cancrum oris
Gangrene fusospirochaeta
Noma

14

A69.1

A69.2
A69.8
A69.9

Stomatitis gangrenosa
Infeksi Vincent lainnya
Gingivitis atau gingivostomatitis ulseratif nekrotikans (akut)
Angina atau gingivitis Vincent, stomatitis spirochaeta, trench mouth
Faringitis fusospirochaeta
Penyakit Lyme
Erythema kronis migrans akibat Borrelia burgdorferi
Infeksi spirochaeta lain yang dijelaskan
Infeksi spirochaeta, tidak dijelaskan

Penyakit lain yang disebabkan chlamydiae (A70-A74)


A70 Infeksi Chlamydia psittaci
Ornithosis; parrot fever, Psittacosis
A71 Trachoma
Kecuali: sequelae of trachoma (B94.0)
A71.0 Stadium awal trachoma
Trachoma dubium
A71.1 Stadium aktif trachoma
Konjungtivitis granularis trachomatosa, konjungtivitis folikularis
trachomatosa
Pannus trachomatosa
A71.9 Trachoma, tidak dijelaskan
A74 Penyakit lain akibat chlamydiae
Kecuali: penyakit chlamydia yang ditularkan melalui hubungan seksual (A55-A56)
pneumonia chlamydia (J16.0)
pneumonia chlamydia neonatus (P23.1)
conjunctivitis chlamydia neonatus (P39.1)
A74.0 Konjungtivitis chlamydia (H13.1*);
Paratrachoma
A74.8 Penyakit chlamydia lain
Peritonitis chlamydia (K67.0*)
A74.9 Infeksi chlamydia, tidak dijelaskan
Chlamydiosis NOS

Rickettsioses (A75-A79)
A75 Typhus fever
Kecuali: rickettsiosis akibat Ehrlichia sennetsu (A79.8)
A75.0 Demam tifus louse-borne epidemik akibat Rickettsia prowazekii
(Demam) tifus klasik
Tifus (louse-borne) epidemik
A75.1 Recrudescent typhus [penyakit Brill];
Penyakit Brill-Zinsser
A75.2 Demam tifus akibat R. typhi;
Murine (flea-borne) typhus [tifus tikus yang dibawa kutu]
A75.3 Demam tifus akibat R. tsutsugamushi;
Scrub (mite-borne) typhus
A75.9 Demam tifus, tidak dijelaskan;
(Demam) typhus NOS
A77 Spotted fever [tick-borne rickettsioses]
A77.0 Spotted fever akibat R. rickettsii:
Rocky Mountain spotted fever, demam Sao Paulo
A77.1 Spotted fever akibat R. conorii
Tick typhus: Afrika, India, Kenya
Tick fever: Bouton, Marseilles, Mediterran
A77.2 Spotted fever akibat R. siberica

15

North Asian tick fever, Siberian tick typhus


A77.3 Spotted fever akibat R. australis
Queensland tick typhus
A77.8 Spotted fever lain
A77.9 Spotted fever, tidak dijelaskan
Tick-borne typhus NOS
A78

Q fever
Infeksi akibat Coxiella burnetii,
Nine Mile fever, quadrilateral fever

A79 Rickettsioses lain


A79.0 Trench fever,
Quintan fever, Wolhynian fever
A79.1 Rickettsial pox akibat Rickettsia akari:
Kew Garden fever, rickettsiosis vesikularis
A79.8 Rickettsioses lain yang dijelaskan
:
Rickettsiosis akibat Ehrlichia sennetsu
A79.9 Rickettsiosis, tidak dijelaskan;
Infeksi Rickettsia NOS
Infeksi virus sistem syaraf pusat (A80-A89)
A80
A80.0
A80.1
A80.2
A80.3
A80.4
A80.9

Poliomielitis akut
Poliomyelitis paralitika akut, akibat vaksin
Poliomyelitis paralitika akut, virus liar, berasal dari luar negeri
Poliomyelitis paralitika akut, virus liar, berasal dari dalam negeri
Poliomyelitis paralitika akut, jenis lain dan tidak dijelaskan
Poliomyelitis non-paralitika akut
Poliomyelitis akut, tidak dijelaskan

A81 Infeksi virus tidak khas pada sistem syaraf pusat


Termasuk: penyakit-penyakit prion pada sistem syaraf pusat
A81.0 Penyakit Creutzfeldt-Jakob:
Ensefalopati spongiformis subakut
A81.1 Panensefalitis sklerosa aubakut
Dawson's inclusion body encephalitis
Van Bogaert's sclerosing leukoencephalopathy
A81.2 Leukoensefalopati multifokus progresif
Leukoensefalopati multifokus NOS
A81.8 Infeksi virus tidak khas lain pada SSP
Kuru
A81.9 Infeksi virus tidak khas pada SSP, tidak dijelaskan
Penyakit prion sistem syaraf pusat

A82
A82.0
A82.1
A82.9

Rabies
Rabies sylvatika
Rabies urban
Rabies, tidak dijelaskan

A83 Ensefalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk


Termasuk: meningoencephalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk
Kecuali: Venezuelan equine encephalitis (A92.2)
A83.0 Japanese encephalitis
A83.1 Western equine encephalitis
A83.2 Eastern equine encephalitis
A83.3 St Louis encephalitis
A83.4 Australian encephalitis;
Kunjin virus disease
A83.5 California encephalitis

16

California meningoencephalitis
La Crosse encephalitis
A83.6 Rocio virus disease
A83.8 Ensefalitis virus lain yang ditularkan melalui nyamuk
A83.9 Ensefalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk, tidak dijelaskan
A84 Ensefalitis virus yang ditularkan melalui kutu
Termasuk: tick-borne viral meningoencephalitis
A84.0 Tick-borne ensefalitis Timur Jauh [Russian spring-summer encephalitis]
A84.1 Tick-borne ensefalitis Eropa Tengah
A84.8 Tick-borne ensefalitis virus lain:
Louping ill, Powassan virus disease
A84.9 Tick-borne ensefalitis virus, tidak dijelaskan
A85 Ensefalitis virus lain, not elsewhere classified
Termasuk: dinyatakan: ensefalomielitis virus NEC, meningoensefalitis virus NEC
Kecuali: khoriomeningitis limfositik (A87.2)
ensefalomielitis myalgika ringan (G93.3)
ensefalitis akibat: virus poliomyelitis (A80.-), herpesvirus [herpes simplex]
(B00.4), zoster (B02.0), virus measles (B05.0), virus mumps (B26.2),
A85.0
Ensefalitis enterovirus (G05.1*);
Ensefalomielitis enterovirus
A85.1
Ensefalitis adenovirus (G05.1*);
Meningoensefalitis adenovirus
A85.2 Ensefalitis virus yang dibawa arthropoda, tidak dijelaskan
A85.8 Ensefalitis virus lain yang dijelaskan
A86

Ensefalitis virus, tidak dijelaskan


Ensefalomielitis virus NOS, meningoensefalitis virus NOS

A87 Meningitis virus


Kecuali: meningitis akibat: virus poliomyelitis (A80.-),
herpesvirus [herpes simplex] (B00.3), zoster (B02.1)
virus measles (B05.1), virus mumps (B26.1),
A87.0
Meningitis enterovirus (G02.0*):
Meningitis Coxsackievirus,
Meningitis Echovirus
A87.1
Meningitis adenovirus (G02.0*)
A87.2 Khoriomeningitis limfositik,
Meningoensefalitis limfositik
A87.8 Meningitis virus lain
A87.9 Meningitis virus, tidak dijelaskan
A88 Infeksi virus sistem syaraf pusat lainnya, not elsewhere classified
Kecuali: encephalitis virus NOS (A86),
meningitis virus NOS (A87.9)
A88.0 Demam eksantema enterovirus [Boston exanthem]
A88.1 Epidemic vertigo
A88.8 Infeksi virus sistem syaraf pusat lain yang dijelaskan
A89

Infeksi virus sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan

Demam arbovirus dan demam berdarah virus (A90-A99)


A90

Demam dengue [dengue klasik]

A91

Demam berdarah dengue

A92 Demam akibat virus yang dibawa nyamuk lainnya


Kecuali: Penyakit Ross River (B33.1)
A92.0 Penyakit virus Chikungunya;
Demam (berdarah) Chikungunya
A92.1 Demam O'nyong-nyong

17

A92.2 Demam equine Venezuela


Venezuelan equine encephalitis
Venezuelan equine encephalomyelitis virus disease
A92.3 Demam West Nile
A92.4 Demam Rift Valley
A92.8 Demam akibat virus yang dibawa oleh nyamuk lainnya
A92.9 Demam akibat virus yang dibawa oleh nyamuk, tidak dijelaskan
A93 Demam arbovirus lain, not elsewhere classified
A93.0 Demam virus Oropouche,
Demam Oropouche
A93.1 Demam Sandfly
Demam Pappataci
Demam Phlebotomus
A93.2 Colorado tick fever
A93.8 Demam arbovirus lain yang dijelaskan
Penyakit virus Piry
Penyakit virus stomatitis vesikularis (demam Indiana)
A94

Demam arbovirus, tidak dijelaskan


Demam atau infeksi arbovirus NOS

A95 Yellow fever


A95.0 Sylvatic yellow fever;
Jungle yellow fever
A95.1 Urban yellow fever
A95.9 Yellow fever, tidak dijelaskan
A96 Demam berdarah arenavirus
A96.0 Demam berdarah Junin
Demam berdarah Argentina
A96.1 Demam berdarah Machupo
Demam berdarah Bolivia
A96.2 Demam Lassa
A96.8 Demam berdarah arenavirus lain
A96.9 Demam berdarah arenavirus, tidak dijelaskan
A98 Demam berdarah virus lain, not elsewhere classified
Kecuali: Demam berdarah dengue (A91)
Demam berdarah chikungunya (A92.0)
A98.0 Demam berdarah Crimea-Congo:
Demam berdarah Asia tengah
A98.1 Demam berdarah Omsk
A98.2 Penyakit Kyasanur Forest
A98.3 Penyakit virus Marburg
A98.4 Penyakit virus Ebola
A98.5 Demam berdarah dengan gejala ginjal
Demam berdarah epidemik, demam berdarah Korea, demam berdarah Russia
Penyakit virus Hantaan
Nephropathia epidemica
Penyakit hantavirus dengan manisfestasi ginjal
Kecuali: sindroma (kardio)pulomonalis hantavirus
A98.8 Demam berdarah virus lain yang dijelaskan
A99

Demam berdarah akibat virus yang tidak dijelaskan

Infeksi virus dengan lesi kulit dan mukosa (B00-B09)


B00 Infeksi herpesvirus [herpes simplex]
Kecuali: Infeksi herpesvirus anogenital (A60.-),
Herpangina (B08.5), mononucleosis gammaherpesvirus (B27.0),

18

Infeksi herpesvirus kongenital (P35.2)


B00.0 Eczema herpeticum;
Erupsi variselliformis Kaposi
B00.1 Dermatitis vesikularis herpesvirus
Herpes simplex fasialis, herpes simplex labialis
Dermatitis vesikularis pada telinga atau bibir akibat human () herpesvirus
2
B00.2 Gingivostomatitis dan pharyngotonsillitis herpesvirus;
Pharyngitis herpesvirus
B00.3
Meningitis herpesvirus (G02.0*)
B00.4
Encephalitis herpesvirus (G05.1*):
Meningoencephalitis herpesvirus,
Penyakit Simian B [simian = monyet]
B00.5 Penyakit mata herpesvirus:
Dermatitis herpesvirus kelopak mata (H03.1*),
Konjungtivitis herpesvirus (H13.1*)
Keratitis herpesvirus (H19.1*), keratoconjunctivitis herpesvirus (H19.1*)
Iridocyclitis herpesvirus (H22.0*), iritis herpesvirus (H22.0*)
Uveitis anterior herpesvirus (H22.0*)
B00.7 Penyakit herpesvirus disseminata,
Septikemia herpesvirus
B00.8 Bentuk lain infeksi herpesvirus
hepatitis herpesvirus (K77.0*), whitlow herpesvirus
B00.9 Infeksi herpesvirus, tidak dijelaskan
Infeksi herpes simplex NOS
B01 Varicella [chickenpox]
B01.0 Meningitis varicella (G02.0*)
B01.1 Ensefalitis varicella (G05.1*)
Ensefalitis postchickenpox; ensefalomyelitis varicella
B01.2 Pneumonia varicella (J17.1*)
B01.8 Varicella dengan komplikasi lain
B01.9 Varicella tanpa komplikasi
Varicella NOS
B02 Zoster [herpes zoster]
B02.0 Ensefalitis zoster (G05.1*);
Meningoensefphalitis zoster
B02.1 Meningitis zoster (G02.0*)
B02.2 Zoster yang melibatkan sistem syaraf lainnya
Ganglionitis genikulata pascaherpes (G53.0*)
Neuralgia trigeminus pascaherpes (G53.0*)
Polyneuropathy pascaherpes (G63.0*)
B02.3 Penyakit mata zoster
Blefaritis zoster (H03.1*), konjungtivitis zoster (H13.1*), skleritis zoster
(H19.0*),
Keratitis zoster (H19.2*), keratokonjungtivitis zoster (H19.2*),
Iritis zoster (H22.0*), dan iridosiklitis zoster (H22.0*)
B02.7 Zoster disseminata
B02.8 Zoster dengan komplikasi lain
B02.9 Zoster tanpa komplikasi, zoster NOS
B03 Smallpox
Tahun 1980 World Health Assembly ke-33 menyatakan smallpox telah hapus.
Klasifikasi ini masih dipertahankan untuk tujuan pengawasan.
B04

Monkeypox

B05 Measles
Termasuk: morbilli
Kecuali: subacute sclerosing panencephalitis (A81.1)
B05.0 Measles dengan komplikasi encephalitis (G05.1*),

19

Ensefalitis pasca measles


B05.1 Measles dengan komplikasi meningitis (G02.0*),
meningitis pasca measles
B05.2 Measles dengan komplikasi pneumonia (J17.1*),
Pneumonia pasca measles
B05.3 Measles dengan pasca measles komplikasi otitis media (H67.1*),
Otitis media pasca measles
B05.4 Measles dengan komplikasi usus
B05.8 Measles dengan komplikasi lain,
Keratitis dan keratoconjunctivitis measles (H19.2*)
B05.9 Measles tanpa komplikasi,
Measles NOS
B06 Rubella [German measles]
Kecuali: rubella kongenital (P35.0)
B06.0 Rubella dengan komplikasi neurologis
Meningitis rubella (G02.0*),
Ensefalitis rubella (G05.1*), meningoensefalitis rubella(G05.1*)
B06.8 Rubella dengan komplikasi lain
Arthritis rubella (M01.4*),
Pneumonia rubella (J17.1*)
B06.9 Rubella tanpa komplikasi
Rubella NOS
B07 Viral warts jerawat virus
Verruca: simplex, vulgaris
Kecuali: anogenital (venereal) warts (A63.0)
papilloma pada: larynx (D14.1), cervix (D26.0), atau bladder (D41.4)
B08 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa, N.E.C.
Kecuali: penyakit virus stomatitis vesikularis (A93.8)
B08.0 Infeksi orthopoxvirus lain:
Cowpox, Pseudocowpox [milker's node],
Penyakit virus Orf, Vaccinia
Kecuali: monkeypox (B04)
B08.1 Molluscum contagiosum
B08.2 Exanthema subitum [sixth disease]
B08.3 Erythema infectiosum [fifth disease]
B08.4 Stomatitis vesikularis enterovirus dengan eksantema
Penyakit tangan, mulut dan kaki
B08.5 Faringitis vesikularis enterovirus ,
Herpangina
B08.8 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa yang dijelaskan
Faringitis limfonodularis enterovirus, penyakit kaki dan mulut
Penyakit virus Tanapox, penyakit virus Yaba pox.
B09

Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa, tidak dijelaskan
Enanthema virus NOS, exanthema virus NOS

Hepatitis virus(B15-B19)
Kecuali: hepatitis herpesvirus [herpes simplex] (B00.8)
hepatitis cytomegalovirus (B25.1), sequelae hepatitis virus (B94.2)
B15 Hepatitis akut A
B15.0 Hepatitis A dengan koma hepatika
B15.9 Hepatitis A tanpa koma hepatika,
Hepatitis A (akut) (virus) NOS
B16 Hepatitis akut B
B16.0 Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), dengan koma hepatika

20

B16.1 Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), tanpa koma hepatika


B16.2 Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dengan koma hepatika
B16.9 Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dan tanpa koma hepatika
Hepatitis B (akut) (virus) NOS
B17
B17.0
B17.1
B17.2
B17.8

Hepatitis virus akut lain


Delta-(super)infection akut terhadap carrier hepatitis B
Hepatitis akut C
Hepatitis akut E
Hepatitis virus akut lain yang dijelaskan,
Hepatitis non-A non-B (akut) (virus) NEC

B18 Hepatitis virus kronis


B18.0 Hepatitis virus B kronis dengan delta-agent
B18.1 Hepatitis virus B kronis tanpa delta-agent,
Hepatitis (virus) kronis B
B18.2 Hepatitis virus C kronis
B18.8 Hepatitis virus kronis lain
B18.9 Hepatitis virus kronis, tidak dijelaskan
B19 Hepatitis virus, tidak dijelaskan
B19.0 Hepatitis virus yang tidak dijelaskan dengan koma
B19.9 Hepatitis virus yang tidak dijelaskan tanpa koma hepatika
Hepatitis virus NOS

Penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)


Kecuali: Status infeksi HIV asimptomatik (Z21)
B20 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit
Kecuali: sindroma infeksi akut HIV (B23.0)
B20.0 Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi mycobacteria
Penyakit HIV yang menyebabkan tuberkulosis
B20.1 Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi bakteri lain
B20.2 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit cytomegalovirus
B20.3 Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi virus lain
B20.4 Penyakit HIV yang menyebabkan kandidiasis
B20.5 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit jamur lain
B20.6 Penyakit HIV yang menyebabkan pneumonia Pneumocystis carinii
B20.7 Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi ganda
B20.8 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit lain
B20.9 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit yang tidak
dijelaskan
Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi NOS
B21
B21.0
B21.1
B21.2
B21.3

Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas


Penyakit HIV yang menyebabkan sarkoma Kaposi
Penyakit HIV yang menyebabkan limfoma Burkitt
Penyakit HIV yang menyebabkan jenis lain limfoma non-Hodgkin
Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas lain pada jaringan
limfoid, hematopoietik dan yang terkait
B21.7 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas ganda
B21.8 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas lain
B21.9 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas yang tidak dijelaskan
B22 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit lain yang dijelaskan
B22.0 Penyakit HIV yang menyebabkan ensefalopati
Dementia HIV
B22.1 Penyakit HIV yang menyebabkan pneumonitis interstitialis llimfoid
B22.2 Penyakit HIV yang menyebabkan wasting syndrome
Penyakit HIV yang menyebabkan gagal bertumbuh
Penyakit kurus (Slim disease)

21

B22.7 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit ganda yang diklasifikasi di tempat
lain
Catatan: Untuk pemakaian kategori ini, perlu rujukan ke aturan pengkodean
morbiditas dan mortalitas di Volume 2.
B23
B23.0
B23.1
B23.2

Penyakit HIV yangmenyebabkan kondisi lain


Sindroma infeksi HIV akut
Penyakit HIV yang menyebabkan limfadenopati umum (persistent)
Penyakit HIV yang menyebabkan kelainan haematologis dan immunologis,
n.e.c.
B23.8 Penyakit HIV yang menyebabkan kondisi lain yang dijelaskan
B24 Penyakit HIV, tidak dijelaskan
Acquired immunodeficiency syndrome [AIDS] NOS
AIDS-related complex [ARC] NOS

Penyakit virus lain (B25-B34)


B25 Penyakit Cytomegalovirus (CMV)
Kecuali: infeksi CMV kongenital (P35.1),
mononucleosis CMV (B27.1)
B25.0 Pneumonitis CMV (J17.1*)
B25.1 Hepatitis CMV (K77.0*)
B25.2 Pancreatitis CMV (K87.1*)
B25.8 Penyakit CMV lain
B25.9 Penyakit CMV, tidak dijelaskan
B26 Mumps
B26.0 Orchitis mumps (N51.1*)
B26.1 Meningitis mumps (G02.0*)
B26.2 Encephalitis mumps (G05.1*)
B26.3 Pancreatitis mumps (K87.1*)
B26.8 Mumps dengan komplikasi lain:
Polyneuropathy mumps (G63.0*), myocarditis mumps (I41.1*)
Arthritis mumps (M01.5*), nephritis mumps (N08.0*)
B26.9 Mumps tanpa komplikasi
Mumps NOS, Parotitis NOS
B27 Mononucleosis infeksiosa
Termasuk: glandular fever, monocytic angina, penyakit Pfeiffer'
B27.0 Mononucleosis gammaherpesvirus;
Mononucleosis akibat virus Epstein-Barr
B27.1 Mononucleosis CMV
B27.8 Mononucleosis infeksiosa lain
B27.9 Mononucleosis infeksiosa, tidak dijelaskan
B30 Konjungtivitis virus
Kecuali: penyakit mata herpesvirus [herpes simplex] (B00.5),
penyakit mata zoster (B02.3)
B30.0 Keratoconjunctivitis akibat adenovirus (H19.2*);
Keratoconjunctivitis epidemika,
Shipyard eye
B30.1 Konjungtivitis akibat adenovirus (H13.1*),
Konjungtivitis folikularis adenovirus akut,
Swimming-pool conjunctivitis
B30.2 Faringokonjungtivitis virus
B30.3 Konjungtivitis hemoragika epidemik akut (enterovirus) (H13.1*);
Konjungtivitis akibat coxsackievirus 24,
Konjungtivitis akibat enterovirus 70
Konjungtivitis hemoragika (akut) (epidemik)
B30.8 Konjungtivitis virus lainnya (H13.1*);
Konjungtivitis Newcastle

22

B30.9 Konjungtivitis virus, tidak dijelaskan

B33 Penyakit virus lain, not elsewhere classified


B33.0 Myalgia epidemik
Penyakit Bornholm
B33.1 Penyakit Ross River
Demam Ross River
Poliartritis dan exantema epidemik
B33.2 Karditis virus
B33.3 Infeksi retrovirus, not elsewhere classified;
Infeksi retrovirus NOS
B33.4
Hantavirus (cardio)-pulmonary syndrome [HPS] [HCPS] (J17.1*)
Hantavirus dengan manifestasi pulmonalis
Penyakit virus Sin Nombre
Gunakan kode tambahan (N17.9) kalau perlu, untuk identifikasi kegagalan
ginjal yang berhubungan dengan HPS yang disebabkan oleh etiologi
hantavirus Andes, Bayou, dan Black Creek Canal
Kecuali: demam berdarah dengan manifestasi ginjal (A98.5 N08.0*)
B33.8 Penyakit virus lain yang dijelaskan.
B34 Penyakit virus dengan situs tidak dijelaskan
Kecuali: infeksi herpesvirus NOS (B00.9)
penyakit CMV NOS (B25.9)
infeksi retrovirus NOS (B33.3)
virus sebagai penyebab penyakit yang diklasifikasikan pada bab lain (B97)
B34.0 Infeksi adenovirus, tidak dijelaskan
B34.1 Infeksi enterovirus, tidak dijelaskan
Infeksi coxsackievirus NOS
Infeksi echovirus NOS
B34.2 Infeksi coronavirus, tidak dijelaskan
B34.3 Infeksi parvovirus, tidak dijelaskan
B34.4 Infeksi papovavirus, tidak dijelaskan
B34.8 Infeksi virus lain yang situsnya tidak dijelaskan
B34.9 Infeksi virus, tidak dijelaskan;
Viraemia NOS

Mycoses (B35-B49)
Kecuali: mycosis fungoides (C84.0)
pneumonitis hipersensitif akibat debu organik (J67.-)
B35 Dermatophytosis
Termasuk: favus
infeksi Epidermophyton, Microsporum and Trichophyton
tinea, semua jenis kecuali yang ada pada B36.B35.0 Tinea barbae dan tinea capitis
Ringworm (jamur) jenggot, ringworm kulit kepala, kerion, sycosis jamur
B35.1 Tinea unguium
Onychomycosis, onychia dermatophyta, dermatophytosis kuku, ringworm
kuku
B35.2 Tinea manuum
Dermatophytosis tangan, hand ringworm
B35.3 Tinea pedis
Athlete's foot, dermatophytosis kaki, foot ringworm
B35.4 Tinea corporis
Ringworm badan
B35.5 Tinea imbricata
Tokelau
B35.6 Tinea cruris;
Dhobi itch, groin ringworm, jock itch
B35.8 Dermatophytosis lain

23

Dermatophytosis disseminata, dermatophytosis granulomatosa


B35.9 Dermatophytosis, tidak dijelaskan;
Ringworm NOS
B36 Mikosis permukaaan lainnya
B36.0 Pityriasis versicolor
Tinea flava, tinea versicolor, [panu]
B36.1 Tinea nigra;
Microsporosis nigra, pityriasis nigra
Keratomycosis nigricans palmaris
B36.2 White piedra
Tinea blanca
B36.3 Black piedra
B36.8 Mikosis superfisialis lain yang dijelaskan
B36.9 Mikosis superfisialis, tidak dijelaskan
B37 Candidiasis
Termasuk: candidosis, miniliasis
Kecuali: kandidiasis neonatus (P37.5)
B37.0 Stomatitis kandida
Oral thrush
B37.1 Kandidiasis pulmonalis
B37.2 Kandidiasis kulit dan kuku;
Onychia kandida, paronychia kandida
Kecuali: dermatitis diaper (L22)
B37.3
Kandidiasis vulva dan vagina (N77.1*);
Vulvovaginitis kandida, vulvovaginitis monilia; vaginal thrush
B37.4 Kandidiasis urogenital lain;
Balanitis kandida (N51.2*), urethritis kandida (N37.0*)
B37.5
Meningitis kandida(G02.1*)
B37.6
Endokarditis kandida (I39.8*)
B37.7 Septikemia kandida
B37.8 Kandidiasis pada situs lain;
Cheilitis kandida
Enteritis kandida
B37.9 Kandidiasis, tidak dijelaskan;
Thrush NOS
B38 Coccidioidomycosis
B38.0 Koksidioidomikosis paru-paru akut
B38.1 Koksidioidomikosis paru-paru kronis
B38.2 Koksidioidomikosis paru-paru, tidak dijelaskan
B38.3 Koksidioidomikosis kulit
B38.4 Koksidioidomikosis meningitis (G02.1*)
B38.7 Koksidioidomikosis disseminata
Koksidioidomikosis generalisata
B38.8 Bentuk lain koksidioidomikosis
B38.9 Koksidioidomikosis, tidak dijelaskan
B39
B39.0
B39.1
B39.2
B39.3

Histoplasmosis
Histoplasmosis capsulati paru-paru akut
Histoplasmosis capsulati paru-paru kronis
Histoplasmosis capsulati paru-paru, tidak dijelaskan
Histoplasmosis capsulati disseminata
Histoplasmosis capsulati generalisata
B39.4 Histoplasmosis capsulati, tidak dijelaskan
Histoplasmosis Amerika
B39.5 Histoplasmosis duboisii
Histoplasmosis Afrika
B39.9 Histoplasmosis, tidak dijelaskan
B40

Blastomycosis

24

Kecuali: Blastomikosis Brazilia (B41.-)


Blastomikosis keloid (B48.0)
B40.0 Blastomikosis paru-paru akut
B40.1 Blastomikosis paru-paru kronis
B40.2 Blastomikosis paru-paru, tidak dijelaskan
B40.3 Blastomikosis kulit
B40.7 Blastomikosis disseminata
Blastomikosis generalisata
B40.8 Bentuk lain blastomikosis
B40.9 Blastomikosis, tidak dijelaskan
B41 Parakoksidioidomikosis
Termasuk: Blastomikosis Brazilia
Penyakit Lutz
B41.0 Parakoksidioidomikosis paru-paru
B41.7 Parakoksidioidomikosis disseminata
Parakoksidioidomikosis umum
B41.8 Bentuk lain parakoksidioidomikosis
B41.9 Parakoksidioidomikosis, tidak dijelaskan
B42 Sporotrichosis
B42.0 Sporotrikosis paru-paru (J99.8*)
B42.1 Sporotrikosis limfokutan
B42.7 Sporotrikosis disseminata
Sporotrikosis umum
B42.8 Bentuk lain sporotrikosis
B42.9 Sporotrikosis, tidak dijelaskan

B43 Chromomycosis and phaeomycotic abscess


B43.0 Kromomikosis kulit
Dermatitis verrucosa
B43.1 Abses otak phaeomikotik
Kromomycosis otak
B43.2 Abses dan kista phaeomikotik subkutis
B43.8 Bentuk lain kromomikosis
B43.9 Kromomikosis, tidak dijelaskan
B44 Aspergillosis
Termasuk: Aspergilloma
B44.0 Aspergillosis paru-paru invasif
B44.1 Aspergillosis paru-paru lainnya
B44.2 Aspergillosis paru-paru tonsil
B44.7 Aspergillosis paru-paru disseminata
Aspergillosis umum
B44.8 Bentuk lain aspergillosis
B44.9 Aspergillosis, tidak dijelaskan
B45 Cryptococcosis
B45.0 Kriptokokosis paru-paru
B45.1 Kriptokokosis cerebralis
Kriptokokosis meningocerebralis
Meningitis cryptococcus (G02.1*)
B45.2 Kriptokokosis kulit
B45.3 Kriptokokosis tulang
B45.7 Kriptokokosis disseminata
Kriptokokosis umum
B45.8 Bentuk lain kriptokokosis
B45.9 Cryptococcosis, tidak dijelaskan
B46 Zygomycosis
B46.0 Mukormikosis paru-paru

25

B46.1
B46.2
B46.3
B46.4

Mukormikosis rhinocerebralis
Mukormikosis gastrointestinalis
Mukormikosis kulit, mucormycosis subkutis
Mukormikosis disseminata;
Mukormikosis umum
B46.5 Mukormikosis, tidak dijelaskan
B46.8 Zygomikoses lain;
Entomophthoromycosis
B46.9 Zygomikosis, tidak dijelaskan;
Phycomycosis NOS
B47 Mycetoma
B47.0 Eumycetoma
Madura foot jenis mikotik; Maduromycosis
B47.1 Actinomycetoma
B47.9 Mycetoma, tidak dijelaskan;
Madura foot NOS
B48 Mikosis lain, not elsewhere classified
B48.0 Lobomycosis
Penyakit Lobo;
Blastomikosis keloid
B48.1 Rhinosporidiosis
B48.2 Allescheriasis
Infeksi Pseudallescheria boydii
Kecuali: eumycetoma (B47.0)
B48.3 Geotrichosis;
Stomatitis geotrichum
B48.4 Penicillosis
B48.7 Mikoses oportunistik
disebabkan oleh jamur dengan keganasan rendah yang hanya menginfeksi
sebagai
akibat terdapatnya faktor-faktor seperti penyakit yang melemahkan atau
pemberian
obat penekan ketahanan dan obat lainnya, atau terapi penyinaran. Hampir
semua
jamur penyebab bersifat saprofit di tanah atau pada vegetasi yang
membusuk.
B48.8 Mikoses lain yang dijelaskan
Adiaspiromycosis
B49

Mycosis, tidak dijelaskan


Fungaemia NOS

Penyakit-penyakit akibat protozoa (B50-B64)


Kecuali:
amoebiasis (A06.-),
penyakit usus akibat protozoal lain (A07.-)
MALARIA
B50 Malaria Plasmodium falciparum
Termasuk: infeksi campuran P. falciparum dengan Pasmodium spp. lain
B50.0 Malaria P. falciparum dengan komplikasi otak
Malaria otak NOS
B50.8 Malaria P. falciparum berat dan berkomplikasi lain
Malaria P. falciparum berat dan berkomplikasi NOS
B50.9 Malaria P. falciparum, tidak dijelaskan
B51 Malaria Plasmodium vivax
Termasuk: infeksi campuran P. vivax dengan Plasmodium spp. lain
Kecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)

26

B51.0 Malaria P. vivax


B51.8 Malaria P. vivax
B51.9 Malaria P. vivax
Malaria P. vivax

dengan ruptur limpa


dengan komplikasi lain
tanpa komplikasi
NOS

B52 Malaria Plasmodium malariae


Termasuk: infeksi campuran P. malariae dengan Plasmodium spp. lain
Kecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
bercampur dengan P. vivax (B51.-)
B52.0 Malaria P. malariae dengan nephropathy
B52.8 Malaria P. malariae dengan komplikasi lain
B52.9 Malaria P. malariae tanpa komplikasi
Malaria P. malariae NOS
B53 Malaria lain yang secara parasitologi dipastikan
B53.0 Malaria P. ovale
Kecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
bercampur dengan P. vivax (B51.-)
bercampur dengan P. malariae (B52.-)
B53.1 Malaria akibat plasmodia simian (monyet)
Kecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
bercampur dengan P. vivax (B51.-)
bercampur dengan P. malariae (B52.-)
bercampur dengan P. ovale (B53.0),
B53.8 Malaria lain yang secara parasitologi dipastikan, not elsewhere classified;
Malaria yang secara parasitologi dipastikan NOS.
B54

Malaria yang tidak dijelaskan


Malaria yang didiagnosa secara klinis tanpa konfirmasi parasitologi

B55 Leishmaniasis
B55.0 Leishmaniasis viseral;
Kala-azar;
Leishmaniasis kulit pasca-kala-azar
B55.1 Leishmaniasis kulit
B55.2 Leishmaniasis mukokutan
B55.9 Leishmaniasis, tidak dijelaskan
B56
B56.0
B56.1
B56.9

Trypanosomiasis Afrika
Trypanosomiasis Gambia; West African sleeping sickness
Trypanosomiasis Rhodesia; East African sleeping sickness
Trypanosomiasis Afrika, tidak dijelaskan; Sleeping sickness NOS

B57 Penyakit Chagas


Termasuk: American trypanosomiasis;
Infeksi Trypanosoma cruzi
B57.0
Penyakit Chagas akut yang melibatkan jantung (I41.2*, I98.1*)
Penyakit Chagas akut yang melibatkan kardiovaskuler NEC (I98.1*)
Penyakit Chagas akut dengan miokarditis (I41.2*)
B57.1 Penyakit Chagas akut tanpa melibatkan jantung;
Penyakit Chagas akut NOS
B57.2 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan jantung
Trypanosomiasis Amerika NOS
Penyakit Chagas (kronis) NOS
Penyakit Chagas (kronis) (dengan) melibatkan kardiovaskuler NEC
(I98.1*),
Penyakit Chagas (kronis) (dengan) myokarditis (I41.2*)
Trypanosomiasis NOS, di tempat penyakit Chagas prevalent
B57.3 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan sistem pencernaan
B57.4 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan sistem syaraf
B57.5 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan organ lain
B58

Toxoplasmosis

27

Termasuk: Infeksi Toxoplasma gondii


Kecuali: Toxoplasmosis kongenital (P37.1)
B58.0
Okulopati toxoplasma;
chorioretinitis toxoplasma (H32.0*)
B58.1
Hepatitis toxoplasma (K77.0*)
B58.2
Meningoencephalitis toxoplasma (G05.2*)
B58.3
Toxoplasmosis paru-paru (J17.3*)
B58.8 Toxoplasmosis yang melibatkan organ lain:
Miokarditis toxoplasma (I41.2*);
Miositis toxoplasma (M63.1*)
B58.9 Toxoplasmosis, tidak dijelaskan
B59 Pneumocystosis (J17.3*)
Pneumonia akibat Pneumocystis carinii
B60 Penyakit protozoa lain, not elsewhere classified
Kecuali: Kriptosporidiosis (A07.2);
Isosporiasis (A07.3)
Mikrosporidiosis usus (A07.8)
B60.0 Babesiosis
Piroplasmosis [infeksi intraeritrosit pada hewan]
B60.1 Acanthamoebiasis
Konjungtivitis akibat Acanthamoeba (H13.1*)
Keratokonjungtivitis akibat Acanthamoeba (H19.2*)
B60.2 Naegleriasis
Meningoensefalitis amuba primer (G05.2*)
B60.8 Penyakit protozoa lain yang dijelaskan:
Mikrosporidiosis
B64

Penyakit protozoa yang tidak dijelaskan

Helminthiases (B65-B83)
B65 Schistosomiasis [bilharziasis]
Termasuk: snail fever
B65.0 Skistosomiasis akibat Schistosoma haematobium [schistosomiasis urine]
B65.1 Skistosomiasis akibat Schistosoma mansoni [schistosomiasis usus]
B65.2 Skistosomiasis akibat Schistosoma japonicum:
Skistosomiasis Asia
B65.3 Dermatitis cercaria
Swimmer's itch
B65.8 Skistosomiasis lain:
Infeksi Schistosoma intercalatum, Schistosoma mattheei, Schistosoma
mekongi
B65.9 Skistosomiasis, tidak dijelaskan
B66 Infeksi cacing jaringan (fluke) lainnya
B66.0 Opisthorchiasis
Infeksi cacing hati kucing
Opisthorchis (felineus)(viverrini)
B66.1 Clonorchiasis
Penyakit cacing hati Cina,
Penyakit cacing hati oriental;
Infeksi Clonorchis sinensis
B66.2 Dicrocoeliasis
Infeksi Dicrocoelium dendriticum
Infeksi cacing jaringan lancet
B66.3 Fascioliasis
Infeksi: Fasciola gigantica, F. hepatica, F. indica;
Penyakit cacing hati domba

28

B66.4 Paragonimiasis
Infeksi Paragonimus sp;
Penyakit cacing paru-paru
Distomiasis paru-paru
B66.5 Fasciolopsiasis
Infeksi Fasciolopsis buski;
Distomiasis usus
B66.8 Infeksi fluke lain
Echinostomiasis, Heterophyiasis, Metagonimiasis, Nanophyetiasis,
Watsoniasis
B66.9 Infeksi cacing jaringan, tidak dijelaskan
B67 Echinococcosis
Termasuk: hydatidosis
B67.0 Infeksi Echinococcus granulosus pada liver
B67.1 Infeksi Echinococcus granulosus pada lung
B67.2 Infeksi Echinococcus granulosus pada bone
B67.3 Infeksi Echinococcus granulosus pada, other and multiple sites
B67.4 Infeksi Echinococcus granulosus, tidak dijelaskan
B67.5 Infeksi Echinococcus multilocularis pada hati
B67.6 Infeksi Echinococcus multilocularis pada situs lain dan ganda
B67.7 Infeksi Echinococcus multilocularis, tidak dijelaskan
B67.8 Echinococcosis pada hati, tidak dijelaskan
B67.9 Echinococcosis, di tempat lain and tidak dijelaskan;Echinococcosis NOS
B68 Taeniasis
Kecuali: cysticercosis (B69.-)
B68.0 Taeniasis Taenia solium
(Infeksi) cacing pita babi
B68.1 Taeniasis Taenia saginata
(Infeksi) cacing pita sapi
Infeksi cacing pita Taenia saginata dewasa
B68.9 Taeniasis, tidak dijelaskan
B69 Cysticercosis
Termasuk: infeksi cysticerciasis akibat bentuk larva Taenia solium
B69.0 Cysticercosis sistem syaraf pusat
B69.1 Cysticercosis mata
B69.8 Cysticercosis pada situs lain
B69.9 Cysticercosis, tidak dijelaskan
B70 Diphyllobothriasis and sparganosis
B70.0 Diphyllobothriasis:
Infeksi Diphyllobothrium (dewasa) (latum) (pacificum),
(Infeksi) cacing pita ikan
Kecuali: diphyllobothriasis larva (B70.1)
B70.1 Sparganosis
Infeksi Sparganum (mansoni)(proliferum); infeksi larva Spirometra
Diphyllobothriasis larva; Spirometrosis
B71 Infeksi cestoda lainnya
B71.0 Hymenolepiasis
(Infeksi) cacing pita cebol (dwarf)
(Infeksi) cacing pita tikus
B71.1 Dipylidiasis
(Infeksi) cacing pita anjing
B71.8 Infeksi cestoda lain yang dijelaskan
Coenurosis
B71.9 Infeksi cestoda, tidak dijelaskan:
(Infeksi) cacing pita NOS
B72 Dracunculiasis
Infeksi Dracunculus medinensis,
Infeksi cacing Guinea

29

B73 Onchocerciasis
Infeksi Onchocerca volvulus,
Onchocercosis,
River blindness
B74 Filariasis
Kecuali: Onchocerciasis (B73);
Eosinofilia (pulmonalis) tropis NOS (J82)
B74.0 Filariasis akibat Wuchereria bancrofti:
Elefantiasis bancrofti,
Filariasis bancrofti
B74.1 Filariasis akibat Brugia malayi
B74.2 Filariasis akibat Brugia timori
B74.3 Loiasis
Infeksi Loa loa
Sembab Calabar
Penyakit cacing mata Afrika
B74.4 Mansonelliasis:
Infeksi Mansonella ozzardi, M. perstans, M. streptocerca
B74.8 Filariasis lain
Dirofilariasis
B74.9 Filariasis, tidak dijelaskan
B75 Trichinellosis
Infeksi Trichinella spp;
Trichiniasis
B76 Hookworm diseases
Termasuk: Uncinariasis
B76.0 Ancylostomiasis
Infeksi Ancylostoma sp.
B76.1 Necatoriasis
Infeksi Necator americanus
B76.8 Penyakit cacing tambang lain
B76.9 Penyakit cacing tambang, tidak dijelaskan:
Cutaneous larva migrans NOS
B77 Ascariasis
Termasuk: Askaridiasis
Infeksi cacing gelang
B77.0 Askariasis dengan komplikasi usus
B77.8 Askariasis dengan komplikasi lain
B77.9 Askariasis, tidak dijelaskan
B78
B78.0
B78.1
B78.7
B78.9

Strongyloidiasis
Strongyloidiasis usus
Strongyloidiasis kulit
Strongyloidiasis disseminata
Strongyloidiasis, tidak dijelaskan

B79 Trichuriasis - Trichocephaliasis;: Whipworm (penyakit)(infeksi)


Trichocephaliasis
(Penyakit)(infeksi) whipworm [cacing cambuk]
B80 Enterobiasis - Oxyuriasis; Pinworm infection; infeksi Threadworm
Oxyuriasis
Infeksi pinworm [cacing jarum]
Infeksi threadworm [cacing benang]
B81 Helminthiasis usus lainnya, not elsewhere classified
Kecuali:
angiostrongyliasis akibat Parastrongylus cantonensis (B83.2)
B81.0 Anisakiasis
Infeksi larva Anisakis

30

B81.1 Capillariasis usus


Capillariasis NOS
Infeksi Capillaria philippinensis,
Kecuali: capillariasis hati (B83.8)
B81.2 Trichostrongyliasis
B81.3 Angiostrongyliasis usus
Infeksi Parastrongylus costaricensis
B81.4 Helminthiasis usus campuran
Helminthiasis campuran NOS
Infeksi cacing usus yang dapat diklasifikasikan pada lebih dari satu di
antara kategori B65.0-B81.3 dan B81.8.
B81.8 Helminthiasis usus lain yang dijelaskan
Infeksi Oesophagostomum sp. [oesophagostomiasis]
Infeksi Ternidens diminutus [ternidensiasis]
B82 Parasitisme usus yang tidak dijelaskan
B82.0 Intestinal helminthiasis, tidak dijelaskan
B82.9 Intestinal parasitism, tidak dijelaskan
B83 Helminthiasis lain
Kecuali: Capillariasis NOS (B81.1), capillariasis usus (B81.1)
B83.0 Visceral larva migrans
Toxocariasis
B83.1 Gnathostomiasis:
Wandering swelling sembab berpindah
B83.2 Angiostrongyliasis akibat Parastrongylus cantonensis
Eosinophilic meningoencephalitis (G05.2*)
Kecuali: angiostrongyliasis usus (B81.3)
B83.3 Syngamiasis
Syngamosis
B83.4 Hirudiniasis internal
Kecuali: Hirudiniasis eksternal (B88.3)
B83.8 Helminthiasis lain yang dijelaskan
Acanthocephaliasis
Gongylonemiasis
Hepatic capillariasis
Metastrongyliasis
Thelaziasis
B83.9 Helminthiasis, tidak dijelaskan:
Cacingan NOS
Kecuali: helminthiasis usus NOS (B82.0)

Pediculosis, acariasis and other infestations (B85-B89)


B85 Pediculosis and phthiriasis
B85.0 Pediculosis akibat Pediculus humanus capitis
Infestasi kutu kepala
B85.1 Pediculosis akibat Pediculus humanus corporis
Infestasi kutu badan
B85.2 Pediculosis, tidak dijelaskan
B85.3 Phthiriasis
Infestasi Phthirus pubis, infestasi crab-louse (kutu daerah pubis)
B85.4 Campuran pediculosis and phthiriasis
Infestasi yang dapat diklasifikasikan pada lebih dari satu di antara kategori
B85.0-B85.3
B86 Scabies
Sarcoptic itch
B87 Myiasis
Termasuk: infestasi oleh larva lalat

31

B87.0 Myiasis kulit


Myiasis menjalar
B87.1 Myiasis luka
Myiasis traumatika
B87.2 Myiasis okuler
B87.3 Myiasis nasopharyngs
Myiasis laryngs
B87.4 Myiasis aural
B87.8 Myiasis tempat lain
Myiasis genitourinarius
Myiasis usus
B87.9 Myiasis, tidak dijelaskan
B88 Infestasi lain
B88.0 Acariasis lain:
Dermatitis acarine;
Trombiculosis
Dermatitis akibat: Demodex sp., Dermanyssus gallinae, Liponyssoides
sanguineus
Kecuali: scabies (B86)
B88.1 Tungiasis [sandflea infestation]
B88.2 Infestasi artropoda lain:
Scarabiasis
B88.3 Hirudiniasis eksternal:
Infestasi leech (lintah) NOS
Kecuali: hirudiniasis internal (B83.4)
B88.8 Infestasi lain yang dijelaskan
Ichthyoparasitism akibat Vandellia cirrhosa
Linguatulosis
Porocephaliasis
B88.9 Infestasi, tidak dijelaskan
Infestasi (kulit) NOS
Infestasi kutu NOS
Parasit kulit NOS
B89

Penyakit parasit yang tidak dijelaskan

Sequel penyakit infeksi dan parasit (B90-B94)


B90
B90.0
B90.1
B90.2
B90.8
B90.9

Sekuel tuberkulosis
Sekuel TB sistem syaraf pusat
Sekuel TB genitourinarius
Sekuel TB tulang dan sendi
Sekuel TB organ lain
Sekuel TB paru-paru dan yang tidak dijelaskan
Sekuel TB NOS

B91

Sekuel poliomyelitis

B92

Sekuel leprosy

B94
B94.0
B94.1
B94.2
B94.8
B94.9

Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain dan yang tidak dijelaskan
Sekuel trakoma
Sekuel ensefalitis virus
Sekuel hepatitis virus
Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain yang dijelaskan
Sekuel penyakit infeksi dan parasit yang tidak dijelaskan

Bakteri, virus dan agen infeksi lain (B95-B97)

32

B95 Streptococcus and staphylococcus penyebab penyakit yang diklasifikasikan


di bab lain
B95.0 Streptokokus, group A
B95.1 Streptokokus, group B
B95.2 Streptokokus, group D
B95.3 Streptokokus pneumoniae
B95.4 Streptokokus lain
B95.5 Streptokokus yang tidak dijelaskan
B95.6 Stafilokokus aureus
B95.7 Stafilokokus lain
B95.8 Stafilokokus yang tidak dijelaskan
B96 Bakteri lain penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain.
B96.0 Mycoplasma pneumoniae [M. pneumoniae]
Pleuro-pneumonia-like-organism [PPLO]
B96.1 Klebsiella pneumoniae
B96.2 Escherichia coli
B96.3 Haemophilus influenzae
B96.4 Proteus (mirabilis)(morganii)
B96.5 Pseudomonas (aeruginosa)(mallei)(pseudomallei)
B96.6 Bacillus fragilis [B. fragilis]
B96.7 Clostridium perfringens [C. perfringens]
B96.8 Agen bakteri lain yang dijelaskan
B97
B97.0
B97.1
B97.2
B97.3
B97.4
B97.5
B97.6
B97.7
B97.8

Agen virus penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain


Adenovirus
Enterovirus: Coxsackievirus, Echovirus
Coronavirus
Retrovirus: Lentivirus, Oncovirus
Respiratory syncytial virus
Reovirus
Parvovirus
Papillomavirus
Virus lainnya

Penyakit-penyakit in feksi lain (B99)


B99

Penyakit infeksi lain dan yang tidak dijelaskan

33

CHAPTER II. NEOPLASMA


Bab ini berisi kelompok-kelompok besar neoplasma sebagai berikut:
C00-C75
Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap primer, pada
tempat yang dijelaskan, selain neoplasma jaringan limfoid,
hematopoietik dan yang berhubungan.
C00-C14
Bibir, rongga mulut, dan farings
C15-C26
Organ pencernaan
C30-C39
Organ pernafasan dan intratoraks
C40-C41
Tulang dan rawan sendi
C43-C44
Kulit
C45-C49
Jaringan mesotel dan jaringan lunak
C50
Mammae
C51-C58
Organ genitalia wanita
C60-C63
Organ genitalia pria
C64-C68
Saluran kemih
C69-C72
Mata, otak, dan bagian lain sistem syaraf pusat
C73-C75
Thyroid dan kelenjar endokrin lain
C76-C80
Neoplasma ganas pada situs yang kurang jelas, sekunder
dan tidak dijelaskan
C81-C96
Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap primer,
pada jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan
C97
Neoplasma ganas pada situs-situs ganda yang independen (primer)
D00-D09
Neoplasma in situ
D10-D36
Neoplasma jinak
D37-D48
Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui [lihat
catatan]
Neoplasma ganas (C00-C97)
Neoplasma ganas bibir, rongga mulut dan farings (C00-C14)
C00 Neoplasma ganas bibir
Kecuali:
kulit bibir (C43.0, C44.0)
C00.0 Bibir atas luar; bibir atas: NOS, area lipstik, batas vermilion
C00.1 Bibir bawah luar: bibir bawah: NOS, area lipstik, batas vermilion
C00.2 Bibir luar, tidak dijelaskan: batas vermilion NOS
C00.3 Bibir atas, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, permukaan oral
C00.4 Bibir bawah, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, permukaan oral
C00.5 Bibir, tak dijelaskan, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, perm.
oral
C00.6 Sudut bibir
C00.8 Lesi overlap pada bibir
C00.9 Lip, tidak dijelaskan
C01 Neoplasma ganas basis lidah
Permukaan dorsal basis lidah
Bagian lidah yang tidak bergerak
Sepertiga belakang lidah
C02 Neoplasma ganas lidah pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan
C02.0 Permukaan dorsal lidah dua-pertiga depan permukaan bawah lidah
Kecuali: permukaan dorsal dasar lidah (C01)
C02.1 Pinggir lidah ujung lidah
C02.2 Permukaan ventral lidah dua pertiga depan permukaan atas lidah
Frenulum linguae
C02.3 Dua-pertiga depan lidah bagian tidak dijelaskan
Sepertiga tengah lidah NOS Bagian lidah yang bergerak NOS
C02.4 Tonsilla lingualis
Kecuali: tonsil NOS (C09.9)
C02.8 Lesi overlap pada lidah

34

titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C01-C02.4


C02.9 Lidah, tidak dijelaskan
C03 Neoplasma ganas gusi
Termasuk: mukosa alveoli (tonjolan); gingiva
Kecuali: neoplasma odontogenik ganas (C41.0-C41.1)
C03.0 Gusi atas
C03.1 Gusi bawah
C03.9 Gusi, tidak dijelaskan
C04
C04.0
C04.1
C04.8
C04.9

Neoplasma ganas lantai mulut


Lantai anterior mulut anterior dari pertemuan premolar - caninus
Lantai lateral mulut
Lesi overlap pada lantai mulut
Lantai mulut, tidak dijelaskan

C05 Neoplasma ganas palatum


C05.0 Palatum durum
C05.1 Palatum molle
Kecuali: permukaan nasofarings palatum molle (C11.3)
C05.2 Uvula
C05.8 Lesi overlap pada palatum
C05.9 Palate, tidak dijelaskan; atap mulut
C06 Neoplasma ganas mulut pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan
C06.0 Mukosa pipi; pipi dalam
C06.1 Vestibulum mulut; sulcus buccalis (upper)(lower), sulcus labialis (upper)
(lower)
C06.2 Area retromolar
C06.8 Lesi overlap mulut pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan
C06.9 Mulut, tidak dijelaskan
Kelenjar saliva minor, situs tidak dijelaskan; rongga mulut NOS
C07

Neoplasma ganas kelenjar parotid

C08 Neoplasma ganas kelenjar saliva mayor lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: kelenjar saliva minor yang dijelaskan, diklasifikasi menurut lokasi
anatomis
kelenjar saliva minor NOS (C06.9); kelenjar parotid (C07)
C08.0 Kelenjar submandibularis; kelenjar submaxillaris
C08.1 Kelenjar sublingualis
C08.8 Lesi overlap pada kelenjar saliva mayor
titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C07-C08.1
C08.9 Major salivary gland, tidak dijelaskan; kelenjar saliva (mayor) NOS
C09 Neoplasma ganas tonsil
Kecuali: Tonsilla lingualis (C02.4); tonsilla pharyngealis (C11.1)
C09.0 Fossa tonsillaris
C09.1 Tonsillar pillar (anterior)(posterior)
C09.8 Lesi overlap pada tonsil
C09.9 Tonsil, tidak dijelaskan
Tonsil: NOS, faucialis, palatina
C10 Neoplasma ganas orofarings
Kecuali: tonsil (C09.-)
C10.0 Vallecula
C10.1 Permukaan anterior epiglottis
Pinggir [batas] bebas epiglottis; plica glossoepiglottis
Kecuali: epiglottis (pars suprahyoidea) NOS (C32.1)
C10.2 Dinding lateral orofarings

35

C10.3
C10.4
C10.8
C10.9

Dinding posterior orofarings


Branchial cleft (fistula branchial); kista branchial [situs neoplasma]
Lesi overlap pada orofarings
Orofarings, tidak dijelaskan

C11 Neoplasma ganas nasofarings


C11.0 Dinding superior nasofarings;
Atap nasofarings
C11.1 Dinding posterior nasofarings;
Adenoid; tonsilla farings
C11.2 Dinding lateral nasofarings;
Fossa Rosenmuller; muara tuba auditorius; recessus farings
C11.3 Dinding anterior nasofarings
Lantai nasofarings
Permukaan nasofarings (anterior)(posterior) palatum molle
Pinggir posterior: choana, septum hidung
C11.8 Lesi overlap pada nasofarings
C11.9 Nasofarings, tidak dijelaskan; dinding nasofarings NOS
C12

Neoplasma ganas sinus piriformis


Fossa pyriformis

C13 Neoplasma ganas hipofarings


Kecuali: sinus pyriformis (C12)
C13.0 Regio postcricoidea
C13.1 Plika ariepiglottis, permukaan hipofarings, NOS, zona pinggir
Kecuali: Plika ariepiglottis, permukaan larings (C32.1)
C13.2 Dinding posterior hipofarings
C13.8 Lesi overlap pada hipofarings
C13.9 Hipofarings, tidak dijelaskan; dinding hipofarings NOS
C14

Neoplasma ganas bibir, rongga mulut, dan farings lainnya, dan yang situsnya
kurang jelas
Kecuali: oral cavity NOS (C06.9)
C14.0 Farings, tidak dijelaskan
C14.2 Cincin Waldeyer
C14.8 Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan farings
titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C00-C14.2

Neoplasma ganas organ pencernaan (C15-C26)


C15 Neoplasma ganas esofagus
Catatan: Terdapat dua subklasifikasi alternatif diberikan, yaitu .0-.2 secara
anatomis, dan .3-.5 menurut pertigaan.
C15.0 Esofagus bagian leher
C15.1 Esofagus bagian toraks
C15.2 Esofagus bagian abdomen
C15.3 Esofagus sepertiga atas
C15.4 Esofagus sepertiga tengah
C15.5 Esofagus sepertiga bawah
C15.8 Lesi overlap pada esofagus
C15.9 Esofagus, tidak dijelaskan
C16 Neoplasma ganas lambung
C16.0 Cardia: pertemuan lambung-esofagus; mulut lambung, esofagus dan
lambung
C16.1 Fundus lambung
C16.2 Korpus lambung
C16.3 Antrum pilori; antrum lambung
C16.4 Pylorus; prepylorus; canalis pylori
C16.5 Kurvatura minor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai dengan C16.1-C16.4

36

C16.6 Kurvatura mayor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai dengan C16.1-C16.4
C16.8 Lesi overlap pada lambung
C16.9 Lambung, tidak dijelaskan; kanker lambung NOS
C17
C17.0
C17.1
C17.2

Neoplasma ganas usus halus


Duodenum
Jejunum
Ileum
Kecuali: katup ileocaecum (C18.0)
C17.3 Divertikulum Meckel
C17.8 Lesi overlap pada usus halus
C17.9 Usus halus, tidak dijelaskan
C18
C18.0
C18.1
C18.2
C18.3
C18.4
C18.5
C18.6
C18.7

Neoplasma ganas kolon


Caecum; katup ileocaecum
Appendix
Kolon asendens
Fleksura hepatis
Kolon transversa
Fleksura lienalis/splenika
Kolon desendens
Kolon sigmoidea; fleksura sigmoidea
Kecuali: rectosigmoid junction (C19)
C18.8 Lesi overlap pada kolon
C18.9 Kolon, tidak dijelaskan; usus besar NOS
C19

Neoplasma ganas rectosigmoid junction

C20

Neoplasma ganas rektum

C21 Neoplasma ganas anus dan saluran anus anal


C21.0 Anus, tidak dijelaskan
Kecuali: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus (C43.5, C44.5)
C21.1 Saluran anus; sphincter ani
C21.2 Zona kloakogenic
C21.8 Lesi overlap pada rektum, anus and saluran anus
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C20-C21.2
C22 Neoplasma ganas hati dan saluran empedu intrahepatik
Kecuali: saluran empedu NOS (C24.9); neoplasma ganas sekunder hati (C78.7)
C22.0 Karsinoma sel hati; Ca hepatocellular; hepatoma
C22.1 Karsinoma saluran empedu intrahepatis; cholangiocarcinoma
C22.2 Hepatoblastoma
C22.3 Angiosarkoma hati; sarkoma sel Kupffer
C22.4 Sarkoma lain pada hati
C22.7 Karsinoma lain yang dijelaskan pada hati
C22.9 Hati, tidak dijelaskan
C23

Neoplasma ganas kantong empedu

C24 Neoplasma ganas saluran empedu yang lain dan tidak dijelaskan
Kecuali: saluran empedu intrahepatik (C22.1)
C24.0 Saluran empedu di luar hati
Saluran empedu NOS; ductus biliaris komunis; d. cysticus; d. hepaticus
C24.1 Ampulla Vateri
C24.8 Lesi overlap pada saluran empedu
Termasuk saluran empedu intra dan ekstrahepatik
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C22.0-C24.1
C24.9 Saluran empedu, tidak dijelaskan

37

C25
C25.0
C25.1
C25.2
C25.3
C25.4
C25.7
C25.8
C25.9

Neoplasma ganas pankreas


Caput pancreas
Corpus pancreas
Cauda pancreas
Ductus pancreaticus
Pankreas endokrin; pulau-pulau Langerhans
Bagian lain pankreas; leher pankreas
Lesi overlap pada pankreas
Pankreas, tidak dijelaskan

C26 Neoplasma ganas organ pencernaan lain dan yang tidak jelas
Kecuali: peritoneum dan retroperitoneum (C48.-)
C26.0 Saluran usus, bagiannya tidak dijelaskan; usus NOS
C26.1 Limpa
Kecuali: Penyakit Hodgkin (C81.-); Limfoma non-Hodgkin (C82-C85)
C26.8 Lesi overlap pada saluran pencernaan
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C15-C26.1
Kecuali: Cardio-oesophageal junction (C16.0)
C26.9 Situs yang tidak jelas di dalam saluran pencernaan
Saluran pencernaan NOS, gastrointestinal tract NOS
Neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks (C30-C39)
Termasuk: telinga tengah
Kecuali: mesothelioma (C45.-)
C30 Neoplasma ganas rongga hidung dan telinga tengah
C30.0 Rongga hidung
Rawan hidung, concha nasales, hidung dalam, septum, vestibulum hidung
Kecuali: pinggir posterior septum nasi dan choana (C11.3)
tulang hidung (C41.0), kulit hidung (C43.3, C44.3),
bulbus olfaktorius (C72.2), hidung NOS (C76.0),
C30.1 Telinga tengah
Tuba Eustachius, telinga dalam, sel-sel udara mastoid
Kecuali: tulang telinga (meatus) (C41.0), rawan telinga (C49.0)
liang atau kulit telinga (luar) (C43.2, C44.2)
C31
C31.0
C31.1
C31.2
C31.3
C31.8
C31.9

Neoplasma ganas sinus-sinus aksesorius


Sinus maxillary: Antrum (Highmore)(maxillary)
Sinus ethmoidalis
Sinus frontalis
Sinus sphenoidalis
Lesi overlap pada sinus aksesorius
Sinus aksesorius, tidak dijelaskan

C32 Neoplasma ganas larings


C32.0 Glottis
Intrinsic larynx; pita suara (sejati) NOS
C32.1 Supraglottis
Plica aryepiglottis, permukaan larings; epiglottis (pars suprahyoidea) NOS;
larings extrinsik; pita suara palsu; permukaan posterior (larings) epiglottis;
ventricular bands
Kecuali: permukaan anterior epiglottis (C10.1),
plika aryepiglottis: NOS (C13.1),
permukaan hipofarings (C13.1), zona pinggir (C13.1)
C32.2 Subglottis
C32.3 Rawan larings
C32.8 Lesi overlap larings
C32.9 Larings, tidak dijelaskan
C33

Neoplasma ganas trachea

38

C34
C34.0
C34.1
C34.2
C34.3
C34.8
C34.9

Neoplasma ganas bronchus dan paru-paru


Bronkus utama: Carina; hilus (paru-paru)
Lobus atas, bronkus atau paru-paru
Lobus tengah, bronkus atau paru-paru
Lobus bawah, bronkus atau paru-paru
Lesi overlap bronkus dan paru-paru
Bronkus atau paru-paru, tidak dijelaskan

C37

Neoplasma ganas thymus

C38 Neoplasma ganas jantung, mediastinum dan pleura


Kecuali: mesothelioma (C45.-)
C38.0 Jantung, perikardium
Kecuali: pembuluh-pembuluh besar (C49.3)
C38.1 Mediastinum anterior
C38.2 Mediastinum posterior
C38.3 Mediastinum, bagiannya tidak dijelaskan
C38.4 Pleura
C38.8 Lesi overlap pada jantung, mediastinum dan pleura
C39 Neoplasma ganas pernafasan dan intratoraks di situs lain dan tidak jelas
Kecuali: intratoraks NOS (C76.1)
C39.0 Saluran pernafasan atas, bagian tidak dijelaskan
C39.8 Lesi overlap pada organ pernafasan dan intratoraks
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C30-C39.0
C39.9 Situs yang tidak jelas di dalam sistem pernafasan
Saluran pernafasan NOS

Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi (C40-C41)


Kecuali: sumsum tulang NOS (C96.7), sinovia (C49.-)
C40
C40.0
C40.1
C40.2
C40.3
C40.8
C40.9

Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi anggota


Skapula dan tulang panjang anggota atas
Tulang pendek anggota atas
Tulang panjang anggota bawah
Tulang pendek anggota bawah
Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi anggota
Tulang dan rawan sendi anggota, tidak dijelaskan

C41 Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi lain dan tidak dijelaskan
Kecuali: tulang anggota (C40.-)
rawan: telinga (C49.0), larings (C32.3), anggota (C40.-), hidung (C30.0)
C41.0 Tulang tengkorak dan muka
Maxilla (superior), tulang orbita
Kecuali:
semua jenis karsinoma pada: sinus maxillaris (C31.0),
rahang atas (C03.0) kecuali intraossea atau odontogenik
C41.1 Mandibula
Kecuali: semua jenis karsinoma pada: rahang NOS (C03.9), rahang bawah
(C03.1) kecuali intraossea atau odontogenik
C41.2 Kolom vertebra
Kecuali: sacrum dan coccyx (C41.4)
C41.3 Iga, sternum dan klavikula
C41.4 Tulang pelvik, sacrum and coccyx
C41.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C40-C41.4
C41.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan

Melanoma dan neoplasma ganas lain kulit (C43-C44)

39

C43 Melanoma maligna kulit


Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /3
Kecuali: melanoma maligna kulit organ genital (C51-C52, C60.-, C63.-)
C43.0 Melanoma maligna bibir
Kecuali: batas vermillion bibir (C00.0-C00.2)
C43.1 Melanoma maligna kelopak mata, termasuk canthus
C43.2 Melanoma maligna telinga dan liang telinga luar
C43.3 Melanoma maligna pada bagian lain dan tidak dijelaskan pada muka
C43.4 Melanoma maligna kulit kepala dan leher
C43.5 Melanoma maligna badan; pinggir atau kulit anus, kulit perianus, kulit
mammae
Kecuali: anus NOS (C21.0)
C43.6 Melanoma maligna anggota atas, termasuk bahu
C43.7 Melanoma maligna anggota bawah, termasuk panggul
C43.8 Lesi overlap melanoma maligna kulit
C43.9 Malignant melanoma kulit, tidak dijelaskan
Melanoma (malignant) NOS
C44 Neoplasma ganas lain pada kulit
Termasuk: Neoplasma ganas: kelenjar sebasea, kelenjar keringat
Kecuali: Sarkoma Kaposi (C46.-)
Melanoma maligna kulit (C43.-), kulit genital (C51-C52, C60.-, C63.-)
C44.0 Kulit bibir: basal cell carcinoma of lip
Kecuali: Neoplasma ganas bibir (C00.-)
C44.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
Kecuali: jaringan ikat kelopak mata (C49.0)
C44.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
Kecuali: jaringan ikat telinga (C49.0)
C44.3 Kulit bagian lain dan yang tidak dijelaskan pada muka
C44.4 Kulit kepala dan leher
C44.5 Kulit badan, pinggir atau kulit anus, kulit perianus, kulit mammae
Kecuali: anus NOS (C21.0)
C44.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
C44.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
C44.8 Lesi overlap pada kulit
C44.9 Neoplasma ganas kulit, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas jaringan mesotel dan jaringan lunak (C45-C49)
C45 Mesothelioma
Termasuk: morphology code M905 dengan kode sifat /3
C45.0 Mesothelioma pleura
Kecuali: neoplasma ganas lain pleura (C38.4)
C45.1 Mesothelioma peritoneum
Mesenterium, mesokolon, omentum, peritoneum (parietal)(pelvic)
Kecuali: neoplasma ganas lain pada peritoneum (C48.-)
C45.2 Mesothelioma perikardium
Kecuali: neoplasma ganas lain perikardium (C38.0)
C45.7 Mesothelioma pada situs lain
C45.9 Mesothelioma, tidak dijelaskan
C46 Sarkoma Kaposi
Termasuk: kode morfologis M9140 dengan kode sifat /3
C46.0 Sarkoma Kaposi skin
C46.1 Sarkoma Kaposi soft tissue
C46.2 Sarkoma Kaposi palatum
C46.3 Sarkoma Kaposi kelenjar limfe
C46.7 Sarkoma Kaposi situs lain
C46.8 Sarkoma Kaposi organ ganda

40

C46.9 Sarkoma Kaposi, tidak dijelaskan


C47 Neoplasma ganas syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Termasuk: syaraf dan ganglion simpatis dan parasimpatis
C47.0 Syaraf perifer head, face and neck
Kecuali: peripheral nerves of orbit (C69.6)
C47.1 Syaraf perifer anggota atas, termasuk bahu
C47.2 Syaraf perifer anggota bawah, termasuk panggul
C47.3 Syaraf perifer toraks
C47.4 Syaraf perifer abdomen
C47.5 Syaraf perifer pelvis
C47.6 Syaraf perifer badan, tidak dijelaskan
C47.8 Lesi overlap syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
C47.9 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom, tidak dijelaskan
C48 Neoplasma ganas retroperitoneum and peritoneum
Kecuali: Sarcoma Kaposi (C46.1); mesothelioma (C45.-)
C48.0 Retroperitoneum
C48.1 Bagian peritoneum yang dijelaskan: mesenterium, mesokolon, omentum,
peritoneum parietalis dan peritoneum pelvik
C48.2 Peritoneum, tidak dijelaskan
C48.8 Lesi overlap pada retroperitoneum dan peritoneum
C49 Neoplasma ganas jaringan penyambung dan jaringan lunak lainnya
Termasuk: pembuluh darah, bursa, rawan, fasia, jaringan lemak, ligament (kecuali
rahim), pembuluh limfe, otot, sinovia, tendon (pembungkus)
Kecuali: rawan (dari): sendi (C40-C41), larings (C32.3), hidung (C30.0),
jaringan ikat mammae (C50.-); sarkoma Kaposi (C46.-); mesothelioma
(C45.-); syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (C47.-); peritoneum (C48.-);
retroperitoneum (C48.0)
C49.0 Jaringan ikat dan lunak kepala, muka dan leher
Jaringan ikat telinga, mata, kelopak mata
Kecuali: jaringan ikat orbita (C69.6)
C49.1 Jaringan ikat dan lunak anggota atas, termasuk bahu
C49.2 Jaringan ikat dan lunak anggota bawah, termasuk panggul
C49.3 Jaringan ikat dan lunak thorax
Axilla, diaphragm, pembuluh besar
Kecuali: mammae (C50.-), jantung (C38.0), mediastinum (C38.1-C38.3),
thymus (C37)
C49.4 Jaringan ikat dan lunak abdomen: Dinding abdomen, hypochondrium
C49.5 Jaringan ikat dan lunak pelvis: Buttock; groin, perineum
C49.6 Jaringan ikat dan lunak pada badan, tidak dijelaskan: Punggung NOS
C49.8 Lesi overlap jaringan ikat dan lunak
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C47-C49.6
C49.9 Jaringan ikat dan lunak, tidak dijelaskan

Neoplasma ganas mammae (C50)


C50 Neoplasma ganas mammae
Termasuk: jaringan ikat mammae
Kecuali: kulit mammae (C43.5, C44.5)
C50.0 Nipple dan areola
C50.1 Bagian sentral mamma
C50.2 Kwadran dalam-atas mamma
C50.3 Kwadran dalam-bawah mamma
C50.4 Kwadran luar-atas mamma
C50.5 Kwadran luar-bawah mamma
C50.6 Ujung mamma arah aksilla
C50.8 Lesi overlap pada mamma
C50.9 Mamma, tidak dijelaskan

41

Neoplasma ganas organ genital wanita (C51-C58)


Termasuk: kulit organ-organ genital wanita
C51
C51.0
C51.1
C51.2
C51.8
C51.9

Neoplasma ganas vulva


Labium mayora, kelenjar Bartholini [vestibula mayor]
Labium minus
Clitoris
Lesi overlap pada vulva
Vulva, tidak dijelaskan; genitalia external wanita NOS; pudendum

C52

Neoplasma ganas vagina

C53
C53.0
C53.1
C53.8
C53.9

Neoplasma ganas servix uteri


Endoservix
Exoservix
Lesi overlap pada servix uteri
Servix uteri, tidak dijelaskan

C54
C54.0
C54.1
C54.2
C54.3
C54.8
C54.9

Neoplasma ganas korpus uteri


Isthmus uteri; segmen bawah rahim
Endometrium
Myometrium
Fundus uteri
Lesi overlap pada korpus uteri
Korpus uteri, tidak dijelaskan

C55

Neoplasma ganas uterus, bagian tidak dijelaskan

C56

Neoplasma ganas ovarium

C57
C57.0
C57.1
C57.2
C57.3
C57.4
C57.7
C57.8

Neoplasma ganas organ genitalia lain wanita dan yang tidak dijelaskan
Tuba Fallopii; oviduct; tuba uterus
Broad ligament (ligamentum latum)
Round ligament (ligamentum rotundum)
Parametrium; ligamen uterus NOS
Adnexa uterus, tidak dijelaskan
Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan; korpus atau duktus Wolffian
Lesi overlap pada organ genitalia wanita
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C51-C57.7, C58
Tubo-ovarium; utero-ovarium
C57.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
Traktus genito-urinarius wanita NOS
C58 Neoplasma ganas plasenta
Choriocarcinoma NOS
Chorionepithelioma NOS
Kecuali: chorioadenoma (destruens) (D39.2)
mola hydatidiformis: NOS (O01.9), invasive (D39.2), malignant (D39.2)

Neoplasma ganas organ genitalia pria (C60-C63)


Termasuk: kulit organ genitalia pria
C60
C60.0
C60.1
C60.2
C60.8

Neoplasma ganas penis


Prepuce; foreskin (kulit depan)
Glans penis
Batang penis; korpus kavernosum
Lesi overlap pada penis

42

C60.9 Penis, tidak dijelaskan; kulit penis NOS


C61

Neoplasma ganas prostat

C62
C62.0
C62.1
C62.9

Neoplasma ganas testis


Undescended testis: ectopic testis; testis tertahan[situs neoplasma]
Descended testis: testis di dalam skrotum
Testis, tidak dijelaskan

C63
C63.0
C63.1
C63.2
C63.7

Neoplasma ganas organ genitalia pria lain dan tidak dijelaskan


Epididymis
Spermatic cord
Skrotum, Kulit skrotum
Organ genitalia pria lain yang dijelaskan: Vesikula seminalis; tunika
vaginalis
C63.8 Lesi overlap pada organ genitalia pria
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C60-C63.7
C63.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan
Traktus genito-urinarius pria NOS

Neoplasma ganas saluran kemih (C64-C68)


C64 Neoplasma ganas ginjal, selain pelvis ginjal
Kecuali: kaliks ginjal (C65), pelvis ginjal (C65)
C65 Neoplasma ganas pelvis ginjal
Pelviureteric junction; kaliks ginjal
C66 Neoplasma ganas ureter
Kecuali: muara ureter di kandung kemih (C67.6)
C67
C67.0
C67.1
C67.2
C67.3
C67.4
C67.5
C67.6
C67.7
C67.8
C67.9

Neoplasma ganas kandung kemih


Trigonum vesicae
Puncak bladder
Dinding lateral bladder
Dinding anterior bladder
Dinding posterior bladder
Leher bladder; lobang internal uretra
Muara ureter
Urachus
Lesi overlap pada bladder
Bladder, tidak dijelaskan

C68 Neoplasma ganas organ perkemihan lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: traktus genito-urinarius NOS: wanita (C57.9), pria (C63.9)
C68.0 Urethra
Kecuali: lobang internal uretra (C67.5)
C68.1 Kelenjar paraurethra
C68.8 Lesi overlap pada organ perkemihan
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C64-C68.1
C68.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan; sistem urinarius NOS
Neoplasma ganas mata, otak dan bagian lain SSP (C69-C72)
C69 Neoplasma ganas mata dan adnexa
Kecuali: jaringan ikat kelopak (C49.0), kelopak (kulit) (C43.1, C44.1)
nervus optikus (C72.3)
C69.0 Conjunctiva
C69.1 Cornea

43

C69.2
C69.3
C69.4
C69.5
C69.6

Retina
Choroid
Korpus siliaris; bola mata
Kelenjar dan duktus lakrimalis; duktus nasolakrimalis
Orbita: jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf perifer orbita, jaringan
retrobulbar, jaringan retrookuli
Kecuali: tulang orbita (C41.0)
C69.8 Lesi overlap pada mata dan adnexa
C69.9 Mata, tidak dijelaskan
C70
C70.0
C70.1
C70.9

Neoplasma ganas meningen


Meningen otak
Meningen spinalis
Meningen, tidak dijelaskan

C71 Neoplasma ganas otak


Kecuali: nervi kraniales (C72.2-C72.5)
jaringan retrobulbar (C69.6)
C71.0 Serebrum, selain lobus dan ventrikel
Corpus callosum; supratentorium NOS
C71.1 Lobus frontalis
C71.2 Lobus temporalis
C71.3 Lobus parietalis
C71.4 Lobus oksipitalis
C71.5 Ventrikel otak
Kecuali: ventrikel IV (C71.7)
C71.6 Serebellum
C71.7 Batang otak; ventrikel IV; infratentorium NOS
C71.8 Lesi overlap pada otak
C71.9 Otak, tidak dijelaskan
C72 Neoplasma ganas medulla spinalis, nervi craniales dan bagian lain SSP
Kecuali: meningen (C70.-)
syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (C47.-)
C72.0 Medulla spinalis
C72.1 Cauda equina
C72.2 Nervus olfaktorius; bulbus olfaktorius
C72.3 Nervus optikus
C72.4 Nervus akustikus
C72.5 Nervi kraniales lain dan yang tidak dijelaskan; nervi kraniales NOS
C72.8 Lesi overlap pada otak dan bagian lain SSP
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C70-C72.5
C72.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf NOS

Neoplasma ganas tiroid dan kelenjar endokrin lain (C73-C75)


C73

Neoplasma ganas kelenjar tiroid3

C74 Neoplasma ganas kelenjar adrenal


C74.0 Kortex kelenjar adrenal
C74.1 Medulla kelenjar adrenal
C74.9 Kelenjar adrenal, tidak dijelaskan
C75 Neoplasma ganas kelenjar endokrin lain dan struktur terkait
Kecuali: Kelenjar adrenal (C74.-), pankreas endokrin (C25.4), ovarium (C56), testis
(C62.-), thymus (C37), kelenjar tiroid (C73)
C75.0 Kelenjar paratiroid
C75.1 Kelenjar pituitary
C75.2 Duktus kraniopharyngeus
C75.3 Kelenjar pineal

44

C75.4 Carotid body


C75.5 Aortic body dan paraganglia lain
C75.8 Keterlibatan banyak kelenjar (pluriglandular), tidak dijelaskan
Catatan: Kalau situs diketahui, mereka harus dikode secara terpisah.
C75.9 Kelenjar endokrin, tidak dijelaskan

Neoplasma ganas pada situs yang tidak jelas, sekunder dan tidak dijelaskan (C76C80)
C76 Neoplasma ganas pada situs-situs lain dan tidak jelas
Kecuali: Neoplasma ganas: genitourinarius NOS: wanita (C57.9), pria (C63.9)
jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan (C81-C96)
situs yang tidak dijelaskan (C80)
C76.0 Kepala, muka dan leher: Pipi NOS, hidung NOS
C76.1 Thorax: Axilla NOS, intratoraks NOS, toraks NOS
C76.2 Abdomen
C76.3 Pelvis: Groin NOS; Situs yang overlap dengan sistem di dalam pelvis, seperti
rektovagina (septum) dan rektovesika (septum)
C76.4 Anggota atas
C76.5 Anggota bawah
C76.7 Situs tidak jelas lainnya
C76.8 Lesi overlap pada situs-situs lain dan tidak jelas
C77 Neoplasma ganas lymph nodes sekunder dan tidak dijelaskan
Kecuali: Neoplasma ganas kelenjar limfe, dinyatakan primer (C81-C87, C96.-)
C77.0 Kelenjar limfe kepala, muka dan leher: Kelenjar limfe supraklavikula
C77.1 Kelenjar limfe intratoraks
C77.2 Kelenjar limfe intra-abdominalis
C77.3 Kelenjar limfe aksillaris dan anggota atas: Kelenjar limfe pektoralis
C77.4 Kelenjar limfe inguinalis dan anggota bawah
C77.5 Kelenjar limfe intrapelvik
C77.8 Kelenjar limfe di berbagai tempat
C77.9 Kelenjar limfe, tidak dijelaskan
C78
C78.0
C78.1
C78.2
C78.3
C78.4
C78.5
C78.6

Neoplasma ganas sekunder


Neoplasma ganas sekunder
Neoplasma ganas sekunder
Neoplasma ganas sekunder
Neoplasma ganas sekunder
Neoplasma ganas sekunder
Neoplasma ganas sekunder
Neoplasma ganas sekunder
Malignant ascites NOS
C78.7 Neoplasma ganas sekunder
C78.8 Neoplasma ganas sekunder

organ pernafasan dan pencernaan


paru-paru
mediastinum
pleura
organ pernafasan lain dan yang tidak dijelaskan
usus halus
usus besar dan rektum
retroperitoneum dan peritoneum

C79 Neoplasma ganas sekunder


C79.0 Neoplasma ganas sekunder
C79.1 Neoplasma ganas sekunder
dijelaskan
C79.2 Neoplasma ganas sekunder
C79.3 Neoplasma ganas sekunder
C79.4 Neoplasma ganas sekunder
dijelaskan
C79.5 Neoplasma ganas sekunder
C79.6 Neoplasma ganas sekunder
C79.7 Neoplasma ganas sekunder
C79.8 Neoplasma ganas sekunder

pada other sites


ginjal dan pelvis renalis
bladder, organ kemih lain dan yang tidak

C80

hati
organ pencernaan lain dan yang tidak dijelaskan

kulit
otak dan meningen otak
bagian sistem syaraf lain dan yang tidak
tulang dan sumsum tulang
pada ovarium
kelenjar adrenal
pada situs lain yang dijelaskan

Neoplasma ganas tanpa penjelasan situs

45

C80 hanya digunakan untuk kondisi utama kalau neoplasma ganas tercatat tanpa
penjelasan mengenai situsnya. Kode tambahan bisa digunakan untuk
identifikasi masing-masing neoplasma ganas tersebut.
C81 Penyakit Hodgkin
Termasuk: kode morfologi M965-M966 dengan kode sifat /3
C81.0 Limfosit lebih menonjol: Limfosit-histiosit lebih menonjol
C81.1 Nodular sclerosis
C81.2 Sel-sel menonjol bercampur
C81.3 Limfosit sangat sedikit
C81.7 Penyakit Hodgkin lain
C81.9 Penyakit Hodgkin, tidak dijelaskan
C82 Limfoma follikuler [nodular] non-Hodgkin
Termasuk: limfoma follikuler non-Hodgkin dengan atau tanpa area yang diffus
Kode morfologi M969 dengan kode sifat /3
C82.0 Small cleaved cell, follikuler (sel-sel kecil terbelah)
C82.1 Campuran sel kecil terbelah dan sel besar, follikuler
C82.2 Sel besar, follikuler
C82.7 Jenis lain limfoma follikuler non-Hodgkin
C82.9 Limfoma follikuler non-Hodgkin, tidak dijelaskan
Limfoma noduler non-Hodgkin NOS
C83 Limfoma diffus non-Hodgkin
Termasuk: kode morfologi M9593, M9595, M967-M968 dengan kode sifat /3
C83.0 Sel kecil (diffus)
C83.1 Sel kecil terbelah (diffus)
C83.2 Campuran sel kecil dan besar (diffus)
C83.3 Sel besar (diffus); sarkoma sel retikulum
C83.4 Immunoblastik (diffus)
C83.5 Lymphoblastik (diffus)
C83.6 Undifferentiated (diffus)
C83.7 Tumor Burkitt
C83.8 Jenis lain limfoma diffus non-Hodgkin
C83.9 Limfoma diffus non-Hodgkin, tidak dijelaskan
C84 Limfoma sel-T perifer dan kulit
Termasuk: morphology code M970 dengan kode sifat /3
C84.0 Mycosis fungoides
C84.1 Penyakit Sezary
C84.2 Limfoma T-zone
C84.3 Limfoma limfo-epithelioid lymphoma; limfoma Lennert
C84.4 Limfoma sel-T perifer
C84.5 Limfoma sel-T lain dan yang tidak dijelaskan
Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-T disebutkan
sehubungan dengan limfoma spesifik, kode yang lebih spesifik.
C85 Limfoma non-Hodgkin dan jenis yang tidak dijelaskan
Termasuk: kode morfologi M9590-M9592, M9594, M971 dengan kode sifat /3
C85.0 Limfosarkoma
C85.1 Limfoma sel-B, tidak dijelaskan
Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-B disebutkan
sehubungan dengan limfoma spesifik, kode yang lebih spesifik.
C85.7 Limfoma non-Hodgkin jenis lain yang dijelaskan
Retikulo-endotheliosis maligna, retikulosis maligna, mikroglioma
C85.9 Limfoma non-Hodgkin, jenis tidak dijelaskan
Limfoma NOS, limfoma maligna NOS, limfoma non-Hodgkin NOS
C88 Penyakit immunoproliferatif maligna
Termasuk: kode morfologi M976 dengan kode sifat /3
C88.0 Makroglobulinaemia Waldenstrom
C88.1 Penyakit alpha heavy chain

46

C88.2
C88.3
C88.7
C88.9

Penyakit
Penyakit
Penyakit
Penyakit
Penyakit

gamma heavy chain; penyakit Franklin


immunoproliferatif usus halus; penyakit Mediterranean
immunoproliferatif maligna lainnya
immunoproliferatif maligna, tidak dijelaskan
immunoproliferatif NOS

C90 Myeloma multipel dan neoplasma sel plasma ganas


Termasuk: kode morfologi M973, M9830 dengan kode sifat /3
C90.0 Myeloma multipel; penyakit Kahler, myelomatosis
C90.1 Leukaemia sel plasma
C90.2 Plasmacytoma, extramedulla
Tumor sel plasma ganas NOS, plasmacytoma NOS, myeloma soliter
C91 Leukaemia limfoid
Termasuk: kode morfologi M982, M9940-M9941 dengan kode sifat /3
C91.0 Leukaemia limfoblast akut
Kecuali: eksasebasi akut leukemia limfosit akut (C91.1)
C91.1 Leukaemia limfosit kronis
C91.2 Leukaemia limfosit subakut
C91.3 Leukaemia prolimfosit
C91.4 Leukaemia hairy-cell (sel-sel berambut): retikuloendotheliosis leukemia
C91.5 Leukaemia sel-T dewasa
C91.7 Leukaemia limfoid lain
C91.9 Leukaemia limfoid, tidak dijelaskan
C92 Leukaemia myeloid
Termasuk: leukaemia: granulosit, myelogen
kode morfologi M986-M988, M9930 dengan kode sifat /3
C92.0 Leukaemia myeloid akut
Kecuali: eksaserbasi akut leukaemia myeloid kronis (C92.1)
C92.1 Leukaemia myeloid kronis
C92.2 Leukaemia myeloid subakut
C92.3 Sarkoma myeloid; khloroma; sarkoma granulosit
C92.4 Leukaemia promyelosit akut
C92.5 Leukaemia myelomonosit akut
C92.7 Leukaemia myeloid lain
C92.9 Leukaemia myeloid, tidak dijelaskan
C93 Leukaemia monosit
Termasuk: leukaemia monositoid
kode morfologi M989 dengan kode sifat /3
C93.0 Leukaemia monosit akut
Kecuali: eksaserbasi akut leukaemia monosit kronis (C93.1)
C93.1 Leukaemia monosit kronis
C93.2 Leukaemia monosit subakut
C93.7 Leukaemia monosit lain
C93.9 Leukaemia monosit, tidak dijelaskan
C94 Leukemia lain dengan jenis sel dijelaskan
Termasuk: kode morfologi M984, M9850, M9900, M9910, M9931-M9932 dengan
kode sifat /3
Kecuali: retikuloendoteliosis leukemik (C91.4) ; leukemia sel plasma (C90.1)
C94.0 Eritremia dan eritroleukemia akut
Myelosis eritremik akut; penyakit Di Guglielmo
C94.1 Eritremia kronis; penyakit Heilmeyer-Schoner
C94.2 Leukemia megakaryoblast akut
Leukaemia: megakaryoblast (akut), megakaryocyt (akut)
C94.3 Leukemia sel mast
C94.4 Panmyelosis akut
C94.5 Myelofibrosis akut
C94.7 Leukemia lain yang dijelaskan; leukemia sel limfosarkoma

47

C95 Leukaemia dengan jenis sel tidak dijelaskan


Termasuk: kode morfologi M980 dengan kode sifat /3
C95.0 Leukemia akut dengan jenis sel tidak dijelaskan
Leukaemia sel blast, leukemia sel stem
Kecuali: eksaserbasi akut leukemia kronis yang tidak dijelaskan (C95.1)
C95.1 Leukemia kronis dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.2 Leukemia subakut dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.7 Leukemia lain dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.9 Leukaemia, tidak dijelaskan
C96

Neoplasma ganas lain dan tidak dijelaskan pada jaringan limfoid,


haematopoietik dan yang berhubungan
Termasuk: kode morfologi M972, M974 dengan kode sifat /3
C96.0 Penyakit Letterer-Siwe
retikuloendotheliosis nonlipid:, retikulosis nonlipid:
C96.1 Histiositosis maligna
Retikulosis medulla histiosit
C96.2 Tumor maligna sel mast
Malignant: mastositoma, mastositosis, sarkoma sel mast
Kecuali: leukaemia sel mast (C94.3), mastositosis (kulit) (Q82.2)
C96.3 Limfoma histiosit sejati
C96.7 Neoplasma ganas lain jaringan limfoid, haematopoietic dan yang
berhubungan
C96.9 Neoplasma ganas jaringan limfoid, haematopoietic dan yang berhubungan,
tidak dijelaskan

Neoplasma ganas situs ganda independen (primer) (C97)


C97 Neoplasma ganas situs ganda independen (primer)
C97. Neoplasma ganas dengan situs ganda primer yang independen
C97 digunakan kalau tercatat dua atau lebih neoplasma ganas primer yang
independen sebagai kondisi utama, tanpa ada yang lebih menonjol. Kode
tambahan bisa digunakan untuk identifikasi masing-masing neoplasma
ganas tersebut.

Neoplasma in situ (D00-D09)


D00 Carcinoma in situ rongga mulut, esofagus, dan lambung
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D00.0 Bibir, rongga mulut dan farings
Plika ariepiglottik: NOS, permukaan hipofarings, zona pinggir
Batas vermillion bibir
Kecuali: plika ariepiglottik, permukaan larings (D02.0)
epiglottis: NOS (D02.0), pars suprahyoid (D02.0)
kulit bibir (D03.0, D04.0)
D00.1 Esofagus
D00.2 Lambung
D01 Carcinoma in situ organ pencernaan lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D01.0 Colon
Kecuali:
pertemuan rektosigmoid (D01.1)
D01.1 Pertemuan rektosigmoid
D01.2 Rektum
D01.3 Anus dan saluran anus
Kecuali: pinggir anus (D03.5, D04.5), kulit anus (D03.5, D04.5)
kulit sekitar anus (D03.5, D04.5)

48

D01.4 Bagian usus lain dan yang tidak dijelaskan


Kecuali: ampulla Vateri (D01.5)
D01.5 Hati, kantong empedu dan saluran empedu; ampulla Vateri
D01.7 Organ pencernaan lain yang dijelaskan; pankreas
D01.9 Organ pencernaan, tidak dijelaskan

D02 Carcinoma in situ of middle ear and respiratory system


Kecuali:
melanoma in situ (D03.-)
D02.0 Larings: Aryepiglottic fold, permukaan larings; Epiglottis (pars suprahyoid)
Kecuali: plika aryepiglottik: NOS, permukaan hipofarings, pinggir (D00.0)
D02.1 Trakhea
D02.2 Bronkus dan paru-paru
D02.3 Bagian lain sistem pernafasan: Sinus aksesorius, telinga tengah, rongga
hidung
Kecuali: telinga (luar)(kulit) (D03.2, D04.2)
hidung: NOS (D09.7), kulit hidung (D03.3, D04.3)
D02.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan
D03 Melanoma in situ
Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /2
D03.0 Melanoma in situ bibir
D03.1 Melanoma in situ kelopak mata, termasuk canthus
D03.2 Melanoma in situ telinga dan liang telinga luar
D03.3 Melanoma in situ bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D03.4 Melanoma in situ kulit kepala dan leher
D03.5 Melanoma in situ badan
Pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, mammae (kulit)(jaringan lunak)
D03.6 Melanoma in situ anggota atas, termasuk bahu
D03.7 Melanoma in situ anggota bawah, termasuk panggul
D03.8 Melanoma in situ tempat lain
D03.9 Melanoma in situ, tidak dijelaskan
D04 Carcinoma in situ kulit
Kecuali: erythroplasia Queyrat (penis) NOS (D07.4); melanoma in situ (D03.-)
D04.0 Kulit bibir
Kecuali: batas vermilion bibir (D00.0)
D04.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
D04.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
D04.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D04.4 Kulit kulit kepala dan leher
D04.5 Kulit badan; pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit mammae
Kecuali: anus NOS (D01.3), kulit organ genital (D07.-)
D04.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
D04.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
D04.8 Kulit tempat lain
D04.9 Kulit, tidak dijelaskan
D05 Karsinoma in situ mammae
Kecuali: karsinoma in situ kulit mammae (D04.5)
melanoma in situ mammae (kulit) (D03.5)
D05.0 Karsinoma lobularis in situ
D05.1 Karsinoma intraductus in situ
D05.7 Karsinoma in situ lain mammae
D05.9 Karsinoma in situ mammae, tidak dijelaskan

D06 Karsinoma in situ servix uteri


Termasuk: cervical intraepithelial neoplasia [CIN], grade III, dengan atau tanpa
disebutkan displasia berat

49

Kecuali: melanoma in situ servix (D03.5); displasia berat servix NOS (N87.2)
D06.0 Endoservix
D06.1 Exoservix
D06.7 Bagian lain servix
D06.9 Servix, tidak dijelaskan
D07 Karsinoma in situ organ genital lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.5)
D07.0 Endometrium
D07.1 Vulva: Vulvar intraepithelial neoplasia [VIN], grade III, dengan atau tanpa
disebutkan displasia berat
Kecuali: displasia berat vulva NOS (N90.2)
D07.2
Vagina: Vaginal intraepithelial neoplasia [VAIN], grade III, dengan atau
tanpa disebutkan displasia berat
Kecuali: displasia berat vagina NOS (N89.2)
D07.3 Organ genitalia wanita yang lain dan tidak dijelaskan
D07.4 Penis; eritroplasia Queyrat NOS
D07.5 Prostat
D07.6 Organ genitalia pria yang lain dan tidak dijelaskan
D09 Karsinoma in situ pada situs lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D09.0 Bladder
D09.1 Organ perkemihan lain dan yang tidak dijelaskan
D09.2 Mata
Kecuali: kulit kelopak (D04.1)
D09.3 Tiroid dan kelenjar endokrin lain
Kecuali: pankreas endocrine (D01.7); ovarium (D07.3), testis (D07.6)
D09.7 Karsinoma in situ pada tempat lain yang dijelaskan
D09.9 Karsinoma in situ, tidak dijelaskan

Neoplasma jinak (D10-D36)


Termasuk: kode morfologi dengan kode sifat /0
D10 Neoplasma jinak mulut dan farings
D10.0 Bibir; bibir (frenulum)(sisi dalam)(mucosa)(batas vermilion)
Kecuali: kulit bibir (D22.0, D23.0)
D10.1 Lidah, tonsilla lingualis
D10.2 Lantai mulut
D10.3 Bagian mulut yang lain dan tidak dijelaskan; kelenjar saliva minor NOS
Kecuali: neoplasma odontogenik jinak (D16.4-D16.5), mukosa bibir (D10.0),
permukaan nasofarings palatum molle (D10.6)
D10.4 Tonsil; tonsil (faucial)(palatina)
Kecuali: tonsilla lingualis (D10.1), tonsil farings (D10.6), tonsillar: fossa
(D10.5), pillars (D10.5)
D10.5 Bagian lain orofarings
Epiglottis, permukaan anterior
Tonsillar: fossa, pillars
Vallecula
Kecuali: epiglottis: NOS (D14.1), pars suprahyoid (D14.1)
D10.6 Nasofarings
Tonsil farings, pinggir posterior septum dan choanae
D10.7 Hipofarings
D10.9 Farings, tidak dijelaskan
D11 Neoplasma jinak kelenjar saliva mayor
Kecuali: neoplasma jinak kelenjar saliva minor yang dijelaskan, yang diklasifikasi
menurut lokasi anatomisnya
neoplasma jinak kelenjar saliva minor NOS (D10.3)
D11.0 Kelenjar parotid

50

D11.7 Kelenjar saliva mayor lainnya; kelenjar: sublingualis, submandibularis


D11.9 Kelenjar saliva mayor, tidak dijelaskan
D12
D12.0
D12.1
D12.2
D12.3
D12.4
D12.5
D12.6
D12.7
D12.8
D12.9

Neoplasma jinak kolon, rektum, anus dan saluran anus


Caecum; katup ileocaecum
Appendix
Kolon asendens
Kolon transversa; fleksura hepatis, fleksura splinikus
Kolon desendens
Kolon sigmoid
Kolon, tidak dijelaskan: adenomatosis, polyposis (herediter) kolon
Pertemuan rektosigmoid
Rektum
Anus dan saluran anus
Kecuali: pinggir (D22.5, D23.5), kulit anus dan perianus (D22.5, D23.5)

D13
D13.0
D13.1
D13.2
D13.3
D13.4
D13.5
D13.6

Neoplasma jinak bagian sistem pencernaan yang lain dan kurang jelas
Esofagus
Lambung
Duodenum
Bagian usus halus lain dan yang tidak dijelaskan
Liver; saluran empedu intrahepatik
Saluran empedu ekstrahepatik
Pankreas
Kecuali: pankreas endokrin (D13.7)
D13.7 Pankreas endokrin: tumor sel pulau, pulau Langerhans
D13.9 Situ yang tidak jelas pada sistem pencernaan
Sistem pencernaan NOS, usus NOS, limpa
D14 Neoplasma jinak telinga tengah dan sistem pernafasan
D14.0 Telinga tengah, rongga hidung dan sinus aksesorius; rawan hidung
Kecuali:
liang telinga (luar)(kulit) (D22.2, D23.2), tulang: telinga
(D16.4), hidung (D16.4),
rawan telinga (D21.0), hidung: NOS (D36.7), kulit (D22.3, D23.3)
bulbus olfaktorius (D33.3), polip: sinus aksesorius (J33.8), hidung
(rongga) (J33.-)
polip telinga (tengah) (H74.4), pinggir posterior dan khoanae (D10.6)
D14.1 Larings; epiglottis (pars suprahyoid)
Kecuali: permukaan anterior epiglottis (D10.5)
polip pita suara dan larings (J38.1)
D14.2 Trachea
D14.3 Bronkus dan paru-paru
D14.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan
D15 Neoplasma jinak other and tidak dijelaskan intrathoracic organs
Kecuali: jaringan mesotel (D19.-)
D15.0 Thymus
D15.1 Heart
Kecuali: pembuluh besar (D21.3)
D15.2 Mediastinum
D15.7 Organ intratoraks lain yang dijelaskan
D15.9 Organ intratoraks, tidak dijelaskan
D16 Neoplasma jinak tulang dan rawan sendi
Kecuali: synovia (D21.-)
D16.0 Skapula dan tulang panjang anggota atas
D16.1 Tulang pendek anggota atas
D16.2 Tulang panjang anggota bawah
D16.3 Tulang pendek anggota bawah
D16.4 Tulang tengkorak dan muka: maxilla (superior), tulang orbital

51

D16.5
D16.6
D16.7
D16.8
D16.9

Kecuali: tulang rahang bawah (D16.5)


Tulang rahang bawah
Kolon vertebrae
Kecuali: sakrum dan koksigis (D16.8)
Iga, sternum dan klavikula
Tulang pelvis, sakrum dan koksigis
Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan

D17 Neoplasma lipomatosa jinak


Termasuk: kode morfologi M885-M888 dengan kode sifat /0
D17.0 Kulit dan jaringan bawah kulit kepala, muka dan leher
D17.1 Kulit dan jaringan bawah kulit badan
D17.2 Kulit dan jaringan bawah kulit anggota
D17.3 Kulit dan jaringan bawah kulit pada situs lain dan tidak dijelaskan
D17.4 Organ intratoraks
D17.5 Organ intra-abdomen
Kecuali: peritoneum dan retroperitoneum (D17.7)
D17.6 Spermatic cord
D17.7 Neoplasma lipomatosa jinak pada situs lain: peritoneum, retroperitoneum
D17.9 Neoplasma lipomatosa jinak, tidak dijelaskan; lipoma NOS
D18 Haemangioma dan lymphangioma, semua situs
Termasuk: kode morfologi M912-M917 dengan kode sifat /0
Kecuali:
nevus biru atau berpigmen (D22.-)
D18.0 Haemangioma, semua situs; angioma NOS
D18.1 Lymphangioma, semua situs
D19 Neoplasma jinak jaringan mesotel
Termasuk: kode morfologi M905 dengan kode sifat /0
D19.0 Jaringan mesotel pleura
D19.1 Jaringan mesotel peritoneum
D19.7 Jaringan mesotel situs lain
D19.9 Jaringan mesotel, tidak dijelaskan; mesotelioma jinak NOS
D20 Neoplasma jinak jaringan lunak retroperitoneum dan peritoneum
Kecuali: neoplasma lipomatosa jinak peritoneum dan retroperitoneum (D17.7)
jaringan mesotel (D19.-)
D20.0 Retroperitoneum
D20.1 Peritoneum
D21 Neoplasma jinak lain jaringan ikat dan jaringan lunak lain
Termasuk: pembuluh darah, bursa, rawan, fasia, lemak, ligamen [kecuali pada
uterus], saluran limfe, otot, sinovia, tendon (pelapis)
Kecuali: rawan: sendi (D16.-), larings (D14.1), hidung (D14.0)
uterus: leiomyoma (D25.-), ligamen (D28.2)
jaringan vaskuler (D18.-), haemangioma (D18.0), lymphangioma (D18.1)
neoplasma lipomatosa (D17.-), jaringan ikat mammae (D24)
peritoneum (D20.1), retroperitoneum (D20.0)
syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D36.1)
D21.0 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain kepala, muka dan leher
Jaringan ikat: telinga, kelopak mata
Kecuali: jaringan ikat orbita (D31.6)
D21.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota atas, termasuk bahu
D21.2 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota bawah, termasuk panggul
D21.3 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain toraks: aksila, diafragma, pembuluh
besar
Kecuali: jantung (D15.1), mediastinum (D15.2), thymus (D15.0)
D21.4 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain abdomen
D21.5 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain pelvis
Kecuali: leiomyoma uterus (D25.-), ligamen uterus (D28.2)

52

D21.6 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain badan, tidak dijelaskan; punggung
NOS
D21.9 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain, tidak dijelaskan
D22 Naevi melanosit
Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /0
naevus: NOS, blue, hairy, pigmented
D22.0 Naevi melanosit bibir
D22.1 Naevi melanosit kelopak mata, termasuk canthus
D22.2 Naevi melanosit telinga dan liang telinga luar
D22.3 Naevi melanosit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D22.4 Naevi melanosit kulit kepala dan leher
D22.5 Naevi melanosit badan: pinggir anus; kulit anus, perianus, mammae
D22.6 Naevi melanosit anggota atas, termasuk bahu
D22.7 Naevi melanosit anggota bawah, termasuk panggul
D22.9 Naevi melanosit, tidak dijelaskan
D23 Neoplasma jinak lain pada kulit
Termasuk: neoplasma jinak: folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar keringat
Kecuali: neoplasma lipomatosa jinak (D17.0-D17.3), naevi melanosit (D22.-)
D23.0 Kulit bibir
Kecuali: batas vermilion bibir (D10.0)
D23.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
D23.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
D23.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D23.4 Kulit kulit kepala dan leher
D23.5 Kulit badan; pinggir anus; kulit anus, perianus, mammae
Kecuali: anus NOS (D12.9), skin of genital organs (D28-D29)
D23.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
D23.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
D23.9 Kulit, tidak dijelaskan
D24 Neoplasma jinak breast
Mammae: jaringan ikat, bagian lunak
Kecuali: displasia jinak mammae (N60.-), kulit mammae (D22.5, D23.5)
D25 Leiomyoma uterus
Termasuk: neoplasma jinak uterus dengan kode morfologi M889 dan kode sifat /0
fibromyoma uterus
D25.0 Leiomyoma submukosa uterus
D25.1 Leiomyoma intramural uterus
D25.2 Leiomyoma subserosa uterus
D25.9 Leiomyoma uterus, tidak dijelaskan
D26
D26.0
D26.1
D26.7
D26.9

Neoplasma jinak lain uterus


Servix uteri
Korpus uteri
Bagian lain uterus
Uterus, tidak dijelaskan

D27

Neoplasma jinak ovarium

D28 Neoplasma jinak organ genitalia lain wanita dan yang tidak dijelaskan
Termasuk: polip adenomatosa, kulit organ genitalia wanita
D28.0 Vulva
D28.1 Vagina
D28.2 Tuba dan ligamen uterus: tuba Fallopii, ligamen uterus (latum)(rotundum)
D28.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan
D28.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan

53

D29 Neoplasma jinak organ genitalia pria


Termasuk: kulit organ genitalia pria
D29.0 Penis
D29.1 Prostat
Kecuali: hyperplasia prostate (adenomatosa) (N40)
prostatic:: adenoma (N40), pembesaran, hipertrofi (N40)
D29.2 Testis
D29.3 Epididymis
D29.4 Skrotum; kulit skrotum
D29.7 Organ genitalia lain pria: vesikula seminalis, spermatic cord, tunica
vaginalis
D29.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan
D30 Neoplasma jinak organ perkemihan
D30.0 Ginjal
Kecuali: kaliks ginjal (D30.1), pelvis ginjal (D30.1)
D30.1 Pelvis ginjal
D30.2 Ureter
Kecuali: muara ureter di bladder (D30.3)
D30.3 Bladder, muara ureter di bladder, lobang pangkal uretra di bladder
D30.4 Urethra
Kecuali: lobang pangkal uretra di bladder (D30.3)
D30.7 Organ perkemihan lainnya: kelenjar paraurethra
D30.9 Urinary organ, tidak dijelaskan; sistem perkemihan NOS
D31 Neoplasma jinak eye and adnexa
Kecuali: jaringan ikat kelopak (D21.0),
kulit kelopak (D22.1, D23.1)
N. Optikus (D33.3)
D31.0 Konjunctiva
D31.1 Kornea
D31.2 Retina
D31.3 Khoroid
D31.4 Korpus siliaris; bola mata
D31.5 Kelenjar dan duktus lakrimalis; saccus lacrimalis, ductus nasolacrimalis
D31.6 Orbita, tidak dijelaskan:
jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf perifer orbita,
jaringan retrobulbar, jaringan retrookuler
Kecuali: tulang orbita (D16.4)
D31.9 Mata, tidak dijelaskan
D32
D32.0
D32.1
D32.9

Neoplasma jinak meningen


Meningen otak
Meningen spinalis
Meningen, tidak dijelaskan; meningioma NOS

D33 Neoplasma jinak otak dan bagian lain sistem syaraf pusat
Kecuali: angioma (D18.0), meningen (D32.-), syaraf perifer dan sistem syaraf
otonom (D36.1), jaringan retro-okuler (D31.6)
D33.0 Supratentorium otak
Ventrikel otak, serebrum, lobus frontalis, oksipitalis, parietalis, temporalis
Kecuali: ventrikel IV (D33.1)
D33.1 Infratentorium otak: batang otak, serebelum, ventrikel IV
D33.2 Otak, tidak dijelaskan
D33.3 Nervi craniales; bulbus olfaktorius
D33.4 Medulla spinalis
D33.7 Bagian lain sistem syaraf pusat yang dijelaskan
D33.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf (pusat) NOS

54

D34

Neoplasma jinak kelenjar tiroid

D35 Neoplasma jinak kelenjar endokrin lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: pankreas endokrin (D13.7), ovarium (D27), testis (D29.2), thymus (D15.0)
D35.0 Kelenjar adrenal
D35.1 Kelenjar parathyroid
D35.2 Kelenjar pituitary
D35.3 Duktus kraniofarings
D35.4 Kelenjar pineal
D35.5 Carotid body
D35.6 Aortic body dan paraganglia lain
D35.7 Kelenjar endokrin lain yang dijelaskan
D35.8 Keterlibatan pluriglandular [berbagai kelenjar yang berbeda]
D35.9 Kelenjar endocrine, tidak dijelaskan
D36 Neoplasma jinak padasitus lain dan yang tidak dijelaskan
D36.0 Kelenjar limfe
D36.1 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Kecuali: syaraf perifer orbita (D31.6)
D36.7 Situs lain yang idjelaskan; hidung NOS
D36.9 Neoplasma jinak pada situs yang tidak dijelaskan

Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui (D37-D48)


Catatan:
Kategori D37-D48 mengklasifikasi neoplasma yang sifatnya tidak jelas
atau tidak diketahui, yaitu terdapat keraguan apakah neoplasma ini ganas
atau jinak, menurut situs. Neoplasma semacam ini diberi kode sifat /1 dalam
klasifikasi morfologi neoplasma
D37
D37.0

D37.1
D37.2
D37.3
D37.4
D37.5
D37.6
D37.7
D37.9

Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada rongga mulut dan
organ pencernaan
Bibir, rongga mulut dan farings
Aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings, zona pinggir
Kelenjar saliva mayor dan minor, batas vermilion bibir
Kecuali: permukaan larings plika aryepiglottik (D38.0), epiglottis: NOS atau
pars suprahyoidea (D38.0), kulit bibir (D48.5)
Lambung
Usus halus
Appendix
Kolon
Rektum, pertemuan rektosigmoid
Hati, kantong empedu dan saluran empedu, ampulla Vateri
Organ pencernaan lainnya:saluran anus, sfingter ani, anus NOS, usus NOS
Kecuali: pinggir anus (D48.5), kulit anus, kulit perianus (D48.5)
Organ pencernaan, tidak dijelaskan

D38

Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada telinga tengah dan
organ pernafasan dan intratoraks
Kecuali: jantung (D48.7)
D38.0 Larynx
Aryepiglottic fold, permukaan larings; epiglottis (pars suprahyoidea)
Kecuali: aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings, pinggir (D37.0)
D38.1 Trachea, bronkus dan paru-paru
D38.2 Pleura
D38.3 Mediastinum
D38.4 Thymus
D38.5 Organ pernafasan lain: sinus, rawan hidung, rongga hidung, telinga tengah
Kecuali: telinga (luar)(kulit) (D48.5), nose: NOS (D48.7), kulit (D48.5)
D38.6 Organ pernafasan, tidak dijelaskan
D39

Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada genitalia wanita

55

D39.0 Uterus
D39.1 Ovarium
D39.2 Plasenta
Chorioadenoma destruens, mola hydatidiformis invasif atau maligna
Kecuali:
mola hydatidiformis NOS (O01.9)
D39.7 Organ genitalia wanita lainnya; kulit organ genitalia wanita
D39.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
D40
D40.0
D40.1
D40.7
D40.9

Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada genitalia pria
Prostat
Testis
Organ genitalia pria lainnya, kulit organ genitalia pria
Organ genitalia pria, tidak dijelaskan

D41 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui organ perkemihan
D41.0 Ginjal
Kecuali: pelvis ginjal (D41.1)
D41.1 Pelvis ginjal
D41.2 Ureter
D41.3 Urethra
D41.4 Bladder
D41.7 Organ perkemihan lain
D41.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan
D42
D42.0
D42.1
D42.9

Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada meningen
Meningen serebri
Meningen spinalis
Meningen, tidak dijelaskan

D43 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada otak dan SSP
Kecuali: syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D48.2)
D43.0 Supratentorium otak:
Ventrikel serebri, serebrum, lobus frontal, oksipital, parietal, temporal
Kecuali: ventrikel IV (D43.1)
D43.1 Infratentorium otak: batang otak, serebellum, ventrikel IV
D43.2 Otak, tidak dijelaskan
D43.3 Nervi kraniales
D43.4 Medulla spinalis
D43.7 Bagian lain sistem syaraf pusat
D43.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf (pusat) NOS
D44 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui kelenjar endokrin
Kecuali: pankreas endokrin (D37.7), ovarium (D39.1), testis (D40.1), thymus
(D38.4)
D44.0 Kelenjar tiroid
D44.1 Kelenjar adrenal
D44.2 Kelenjar parathyroid
D44.3 Kelenjar pituitary
D44.4 Duktus kraniofarings
D44.5 Kelenjar pineal
D44.6 Carotid body
D44.7 Aortic body dan paraganglia lain
D44.8 Keterlibatan pluriglandular; adenomatosis endokrin ganda
D44.9 Endocrine gland, tidak dijelaskan
D45 Polycythaemia vera
Kode morfologi M9950 dengan kode sifat /1
D46 Sindroma myelodysplastik
Termasuk: Kode morfologi M998 dengan kode sifat /1

56

D46.0
D46.1
D46.2
D46.3
D46.4
D46.7
D46.9

Anemia refrakter tanpa sideroblasts, begitu dinyatakan


Anemia refrakter dengan sideroblasts
Anemia refrakter dengan kelebihan blasts
Anemia refrakter dengan kelebihan blasts dengan transformasi
Anemia refrakter, tidak dijelaskan
Sindroma myelodysplastik lain
Sindroma myelodysplastik, tidak dijelaskan;
Myelodysplasia NOS, Preleukaemia (syndrome) NOS

D47

Neoplasma lain dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada limfoid,
hematopoietik dan jaringan yang berhubungan
Termasuk: kode morfologi M974, M976, M996-M997 dengan kode sifat /1
D47.0 Tumor histiosit dan sel mast dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui
tumor sel mast NOS, mastocytoma NOS
Kecuali: mastocytosis (kulit) (Q82.2)
D47.1 Penyakit myeloproliferatif kronis
Myelofibrosis (dengan myeloid metaplasia)
Penyakit myeloproliferatif, tidak dijelaskan
Myelosklerosis (megakaryocytic) dengan metaplasia myeloid
D47.2 Monoclonal gammopathy
D47.3 Essential (haemorrhagic) thrombocythaemia
Idiopathic haemorrhagic thrombocythaemia
D47.7 Neoplasma lain dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui lain yang
dinyatakan pada limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan
D47.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui lain yang dinyatakan
pada limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan
Penyakit limfoproliferatif NOS
D48

Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada situs lain dan yang
tidak dijelaskan
Kecuali: neurofibromatosis (nonmalignant) (Q85.0)
D48.0 Tulang dan rawan sendi
Kecuali: rawan telinga (D48.1), larings (D38.0), hidung (D38.5)
jaringan ikat kelopak mata (D48.1), synovia (D48.1)
D48.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain; jaringan ikat telinga, kelopak mata
Kecuali: rawan sendi (D48.0), larings (D38.0), hidung (D38.5)
jaringan ikat mammae (D48.6)
D48.2 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Kecuali: suaraf perifer orbita (D48.7)
D48.3 Retroperitoneum
D48.4 Peritoneum
D48.5 Kulit: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit mammae
Kecuali: anus NOS (D37.7), kulit organ genital (D39.7, D40.7)
batas vermilion bibir (D37.0)
D48.6 Mammae
Jaringan ikat mammae, cystosarcoma phyllodes
Kecuali: kulit mammae (D48.5)
D48.7 Situs lain yang dijelaskan: mata, jantung, syaraf perifer orabita
Kecuali: jaringan ikat (D48.1), kulit kelopak mata (D48.5)
D48.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui, tidak dijelaskan
Pertumbuhan NOS", neoplasma NOS, pertumbuhan baru NOS, tumor NOS

Morfology neoplasma
International Classification of Diseases for Oncology (ICD-O) edisi kedua tahun
1990 berisi nomenklatur untuk kode morfologi neoplasma. .Nomor ini terdiri
dari lima digit, jenis histologis pada 4 digit pertama, garis miring, dan
sifatnya pada digit ke-5.
Kode sifat tersebut menunjukkan arti sebagai berikut:
/0 Jinak

57

/1
/2
/3
/6
/9

Tidak jelas jinak atau ganas; perbatasan keganasan, potensi keganasan rendah*
Intraepithel, tidak menginfiltrasi, tidak invasif
Ganas, situs primer
Ganas, situs metastatik; ganas, situs sekunder
Ganas, tidak pasti apakah situs primer atau metastatik

Tabel berikut menunjukkan penyesuaian kode sifat dengan bagian-bagian Bab II:
Behaviour code categories kategori kode sifat
/0 Neoplasma jinak
/1 Neoplasma dengan sifat tidak pasti atau tidak
diketahui
/2 Neoplasma in situ
/3 Neoplasma ganas, dinyatakan atau dianggap
primer
/6 Neoplasma ganas, dinyatakan atau dianggap
sekunder

Chapter II
D10-D36
D37-D48
D00-D09
C00-C76; C80C97
C77-C79

58

CHAPTER III. PENYAKIT DARAH DAN ORGAN PEMBUATNYA,


SERTA KELAINAN TERTENTU MEKANISME KEKEBALAN
(D50 - D89)
Kecuali:
Penyakit autoimmun (sistemik) NOS (M35.9)
Kondisi tertentu yang dimulai pada masa perinatal (P00-P96)
Komplikasi hamil, melahirkan, dan nifas (O00-O99)
Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99)
Penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)
Penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
Cedera, keracunan dan akibat lain tertentu penyebab eksternal (S00-T98)
Neoplasma (C00-D48)
Tanda, gejala dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal, nec (R00R99)
Blok-blok pada Bab ini:
D50-D53
Anemia nutrisi
D55-D59
Anemia hemolitika
D60-D64
Anemia aplastika dan anemia lain
D65-D69
Cacad pembekuan, purpura dan kondisi perdarahan lain
D70-D77
Penyakit darah dan organ pembentuk darah lain
D80-D89
Kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun
Anemia nutrisi (D50-D53)

D50

Anemia defisiensi besi

Termasuk: Anaemia: asiderotic, hypochromic


D50.0 Anemia defisiensi besi akibat kehilangan darah (kronis)
Anemia pasca perdarahan (kronis)
Kecuali: anemia pasca perdarahan akut (D62)
anemia kongenital akibat kehilangan darah janin (P61.3)
D50.1 Sideropenic dysphagia
Sindroma Kelly-Paterson, sindroma Plummer-Vinson
D50.8 Anemia defisiensi besi lainnya
D50.9 Anemia defisiensi besi, tidak dijelaskan
D51 Anemia akibat defisiensi vitamin B12
Kecuali: Defisiensi vitamin B12 (E53.8)
D51.0 Anemia defisiensi vitamin B12 akibat defisiensi faktor intrinsik
Anaemia: Addison, Biermer, pernicious (congenital)
Defisiensi faktor intrinsik kongenital
D51.1 Anemia def. vit. B12 akibat malabsorbsi selektif vit. B12 dengan proteinuria
Sindroma Imerslund(-Grsbeck); anaemia megaloblast herediter
D51.2 Defisiensi transcobalamin II
D51.3 Anemia defisiensi vitamin B12 makanan
Anaemia Vegan
D51.8 Anemia defisiensi vitamin B12 lain
D51.9 Anemia defisiensi vitamin B12, tidak dijelaskan
D52 Anemia defisiensi asam folat
D52.0 Anemia defisiensi folat makanan
Anemia megaloblastik gizi
D52.1 Anemia defisiensi folat akibat obat-obatan
D52.8 Anemia defisiensi folat lainnya
D52.9 Anemia defisiensi folat, tidak dijelaskan
D53 Anemia nutrisi lainnya
Termasuk: Anemia megaloblastik yang tidak sembuh dengan terapi vitamin B12
atau folat
D53.0 Anemia defisiensi protein
Anemia defisiensi asam amino, anemia orotaciduric
Kecuali: sindroma Lesch-Nyhan (E79.1)
D53.1 Anemia megaloblastik lain, n.e.c.; Anemia megaloblastik NOS

59

Kecuali: penyakit Di Guglielmo (C94.0)


D53.2 Anemia skorbut
Kecuali: scurvy (E54) kekurangan vitamin C
D53.8 Anemia nutrisi lain yang dijelaskan
Kecuali: defisiensi gizi kalau tidak disebutkan anemia, seperti
defisiensi copper (E61.0), molybdenum (E61.5), atau zinc (E60)
D53.9 Anemia gizi, tidak dijelaskan
Anemia kronis sederhana
Kecuali: anaemia NOS (D64.9)
Anemia hemolitika (D55-D59)
D55 Anemia akibat kelainan enzim
Kecuali: Anemia defisiensi enzim akibat obat-obatan (D59.2)
D55.0 Anemia akibat defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase [G6PD]
Favism, anemia defisiensi G6PD
D55.1 Anemia akibat kelainan lain metabolisme glutathione
Anemia akibat defisiensi enzim jalur hexose monophosphate (HMP)
Anemia hemolitika nonsferositik (herediter), type I
D55.2 Anemia akibat kelainan enzim-enzim glikolisis
Anaemia defisiensi hexokinase, pyruvate kinase, triose-P isomerase
Anemia hemolitika nonsferositik (herediter), type II
D55.3 Anemia akibat kelainan metabolisme nukleotida
D55.8 Anemia akibat kelainan enzim lainnya
D55.9 Anemia akibat kelainan enzim, tidak dijelaskan3
D56 Thalassaemia
D56.0 Thalassaemia alpha
Kecuali: hydrops fetalis akibat penyakit hemolisis (P56.-)
D56.1 Thalassaemia beta
Cooley's anaemia
Thalassaemia intermedia, thalassemia major
D56.2 Thalassaemia delta-beta
D56.3 Thalassaemia trait
D56.4 Hereditary persistence of fetal haemoglobin [HPFH]
Hb fetus persisten herediter
D56.8 Thalassaemia lain
D56.9 Thalassaemia, tidak dijelaskan
Mediterranean anaemia (dengan haemoglobinopathy lain)
Thalassaemia (minor)(campuran)(dengan haemoglobinopathy lain)
D57 Kelainan-kelainan sel sabit [sickle-cell]
Kecuali: haemoglobinopathi lain (D58.-)
D57.0 Sickle-cell anaemia dengan krisis
Penyakit Hb-SS dengan krisis
D57.1 Sickle-cell anaemia tanpa krisis
Sickle-cell: anaemia, penyakit, kelainan NOS
D57.2 Kelainan sabit heterozigot ganda
Penyakit: Hb-SC, Hb-SD, Hb-SE
Thalassemia sel sabit
D57.3 Sickle-cell trait (bakat sel sabit)
Hb-S trait, heterozygous haemoglobin S [HbAS]
D57.8 Kelainan sickle-cell lain
D58 Anemia hemolitika herediter lain
D58.0 Sferositosis herediter
Acholuric (familial) jaundice: congenital (spherocytic) haemolytic icterus
Sindroma Minkowski-Chauffard
D58.1 Hereditary elliptocytosis
Elliptocytosis (congenital): ovalocytosis (congenital)(hereditary)
D58.2 Haemoglobinopati lain
Haemoglobin abnormal NOS, haemoglobinopathy NOS
Anaemia Heinz body congenital, penyakit: Hb-C, Hb-D, b-E,
Penyakit hemolitik hemoglobin tidak stabil
Kecuali: HPFH (D56.4), methaemoglobinaemia (D74.-),
penyakit Hb-M (D74.0), familial polycythaemia (D75.0),
high-altitude polycythaemia (D75.1)
D58.8 Anemia hemolitika herediter yang dijelaskan lainnya: stomatocytosis

60

D58.9 Anemia hemolitika herediter, tidak dijelaskan


D59 Anemia hemolitika yang didapat
D59.0 Anemia hemolitika autoimmun akibat obat-obatan
D59.1 Anemia hemolitika autoimmun lainnya
Penyakit hemolitika autoimun (cold type)(warm type)
Penyakit haemagglutinin cold kronis
Cold agglutinin: penyakit, haemoglobinuria
Anemia hemolitika: cold type (secondary)(symptomatic)
warm type (secondary)(symptomatic)
Kecuali: penyakit hemolitik fetus dan bayi (P55.-),
paroxysmal cold haemoglobinuria (D59.6),
sindroma Evans (D69.3)
D59.2 Anemia hemolitika nonautoimmune akibat obat-obatan
Anemia defisiensi enzim akibat obat-obatan
D59.3 Haemolytic-uraemic syndrome
D59.4 Anemia hemolitika nonautoimmune lainnya
Haemolytic anaemia: mekanis, mikroangiopati, toksik
D59.5 Paroxysmal nocturnal haemoglobinuria [Marchiafava-Micheli]
Kecuali: haemoglobinuria NOS (R82.3)
D59.6 Haemoglobinuria pada haemolysis akibat faktor eksternal lainnya
Haemoglobinuria: akibat olahraga, gerak jalan, dingin paroksismal
Gunakan kode tambahan (Chapter XX), untuk identifikasi penyebab.
Kecuali: haemoglobinuria NOS (R82.3)
D59.8 Anemia hemolitika didapat lainnya
D59.9 Anemia hemolitika didapat, tidak dijelaskan
Anemia hemolitika idiopatik, kronis
Anemia aplastika dan anemia lainnya (D60-D64)
D60 Aplasia eritrosit murni yang didapat [erythroblastopenia]
Termasuk: aplasia eritrosit (acquired)(adult)(with thymoma)
D60.0 Aplasia eritrosit murni yang didapat kronis
D60.1 Aplasia eritrosit murni yang didapat sementara
D60.8 Aplasia eritrosit murni yang didapat lsinnys
D60.9 Aplasia eritrosit murni yang didapat, tidak dijelaskan
D61 Anemia aplastika lainnya
Kecuali: agranulocytosis (D70)
D61.0 Anemia aplastika konstitusional
aplasia eritrosit (murni) (pada): kongenital, bayi, primer
sindroma Blackfan-Diamond, familial hypoplastic anaemia
anemia Fanconi, pansitopenia dengan malformasi
D61.1 Anemia aplastika akibat obat-obatan
D61.2 Anemia aplastika akibat agen eksternal
D61.3 Anemia aplastika idiopatik
D61.8 Anemia aplastika lain yang dijelaskan
D61.9 Anemia aplastika, tidak dijelaskan
D62 Anemia pasca perdarahan akut
Kecuali: anaemia kongenital dari kehilangan darah janin (P61.3)
D63* Anaemia pada penyakit kronis yang diklasifikasikan di tempat lain
D63.0* Anaemia pada penyakit neoplasia (C00-D48)
D63.8* Anaemia pada penyakit kronis lain yang diklasifikasikan di tempat lain
D64 Anemia lain
Kecuali: anemia refrakter:
tanpa sideroblasts (D46.0), dengan sideroblast (D46.1);
dengan kelebihan blasts (D46.2), dengan transformasi (D46.3), NOS (D46.4)
D64.0 Anemia sideroblastik herediter
D64.1 Anemia sideroblastik sekunder akibat penyakit
D64.2 Anemia sideroblastik sekunder akibat obat dan toksin
D64.3 Anemia sideroblastik lain
Sideroblastic anaemia: NOS, responsif pada pyridoxine NEC
D64.4 Anemia diseritropoietik kongenital
Dishematopoietik anemia (kongenital)

61

Kecuali: sindroma Blackfan-Diamond (D61.0),


peny. Di Guglielmo (C94.0)
D64.8 Anemia lain yang dijelaskan
Infantile pseudoleukaemia, anemia leukoerythroblastic
D64.9 Anemia, tidak dijelaskan
Cacad koagulasi, purpura, kondisi perdarahan lain (D65-D69)
D65 Disseminated intravascular coagulation [sindroma defibrinasi]
Afibrinogenaemia didapat; Koagulopati konsumsi,
Koagulasi intravaskuler diffusa atau disseminata (DIC),
Perdarahan fibrinolitik didapat, Purpura fibrinolitik, Purpura fulminans
Kecuali: pada (mempersulit):
abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.1), bayi baru lahir
(P60), hamil, melahirkan dan nifas (O45.0, O46.0, O67.0, O72.3)
D66 Defisiensi faktor VIII herediter
Defisiensi faktor VIII (dengan cacad fungsional)
Haemophilia: NOS, A, klasik
Kecuali: Defisiensi faktor VIII dengan cacad vaskuler (D68.0)
D67 Defisiensi faktor IX herediter
Penyakit Christmas, Haemophilia B
Defisiensi: faktor IX (dengan cacad fungsional), plasma thromboplastin
component [PTC]
D68 Other coagulation defects
Kecuali: yang mempersulit:
abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.1)
hamil, melahirkan dan nifas (O45.0, O46.0, O67.0, O72.3)
D68.0

D68.1

D68.2

D68.3

D68.4

D68.5

D68.6

D68.8
D68.9

Penyakit Von Willebrand


Angiohaemophilia, def. faktor VIII dengan cacad vaskuler, hemofilia vaskuler
Kecuali: defisiensi faktor VIII:NOS (D66), dengan cacad fungsional (D66)
kerapuhan kapiler (herediter) (D69.8)
Defisiensi faktor XI herediter
Haemophilia C
Defisiensi Plasma thromboplastin antecedent [PTA]
Defisiensi herediter faktor pembekuan lainnya
Congenital afibrinogenaemia, Defisiensi: AC globulin, proaccelerin
Defisiensi faktor: I , II, V, VII, X, XII, XIII,
Dysfibrinogenaemia (kongenital), Hypoproconvertinaemia, Penyakit Owren
Kelainan perdarahan akibat antikoagulansia yang beredar
Perdarahan sewaktu penggunaanantikoagulan jangka panjang
Hyperheparinaemia
Peningkatan: antithrombin, anti-VIIIa, anti-IXa, anti-Xa, anti-XIa
Defisiensi faktor koagulasi yang didapat
Defisiensi faktor koagulasi akibat: liver penyakit, defisiensi vitamin K
Kecuali: defisiensi vitamin K bayi (P53)
Primary Thrombophilia
Activated protein C resistance [factor V Leiden mutation]
Deficiency: antithrombin, protein C, protein S
Prothrombin gene mutation
Other Thrombophilia
Anticardiolipin syndrome
Antiphospholipid syndrome
Presence of the lupus anticoagulant
Kecuali
disseminated intravascular coagulation (D65)
hyperhomocysteinemia (E72.1)
Cacad koagulasi lain yang dijelaskan
Cacad koagulasi, tidak dijelaskan

D69 Purpura dan keadaan perdarahan lainnya


Kecuali: trombositemia essensial (haemorrhagic) (D47.3), purpura fulminans
(D65), purpura hipergammaglobulinemia jinak (D89.0), purpura
cryoglobulinaemia (D89.1);
purpura thrombositopenik thrombotik (M31.1)
D69.0
Purpura alergi
Purpura: anaphylactoid, Henoch(-Schnlein), vascular
Purpura nonthrombocytopenic: haemorrhagic, idiopathic
Vasculitis, allergi

62

D69.1

D69.2
D69.3
D69.4

D69.5
D69.6
D69.8
D69.9

Qualitative platelet defects cacad kualitatif platelet


Thrombocytopathy
Kecuali: penyakit von Willebrand (D68.0)
Purpura nonthrombositopenik lainnya
Purpura: NOS, senile, simplex
Idiopathic thrombocytopenic purpura
Sindroma Evans
Trombositopenia primer lainnya
Kecuali: trombositopenia neonatus sementara (P61.0),
sindroma Wiskott-Aldrich (D82.0),
trombositopenia dengan radius absen (Q87.2)
Trombositopenia sekunder
Trombositopenia, tidak dijelaskan
Kondisi perdarahan lain yang dijelaskan
Kerapuhan kapiler (herediter); pseudohaemophilia vaskuler
Kondisi perdarahan, tidak dijelaskan

Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah (D70-D77)


D70 Agranulocytosis
Agranulocytic angina; Infantile genetic agranulocytosis, Neutropenic splenomegaly
Neutropenia: NOS, kongenital, akibat obat, periodik, splenic (primer), toksik
Kecuali: transient neonatal neutropenia (P61.5)
D71 Kelainan fungsi netrofil polimorfonuklir (PMN)
Cacad kompleks reseptor [CR3] membran sel, Congenital dysphagocytosis
Chronic (childhood) granulomatous penyakit, Progressive septic granulomatosis
D72 Kelainan lain sel darah putih
Kecuali: preleukaemia (syndrome) (D46.9), basophilia (D75.8), neutropenia (D70),
kelainan-kelainan immunitas (D80-D89)
D72.0
Kelainan genetik lekosit
Anomaly (granulation)(granulocyte) atau sindroma:
Alder, May-Hegglin, Pelger-Hut
Hipersegmentasi lekosit, hiposegmentasi lekosit, leukomelanopathy
Kecuali: Chediak(-Steinbrinck)-Higashi syndrome (E70.3)
D72.1
Eosinophilia
Eosinofilia: allergic, hereditary
D72.8
Kelainan sel darah putih lain yang dijelaskan
Reaksi lekemoid: limfositik, monositik, myelositik;
Leukositosis, limfositosis (symptomatic),
Limfopenia, monositosis (symptomatic), plasmasitosis
D72.9
Kelainan sel darah putih, tidak dijelaskan
D73 Penyakit-penyakit limpa
D73.0
Hiposplenismus
Asplenia, pasca-bedah; atrofi of spleen
Kecuali: asplenia (kongenital) (Q89.0)
D73.1 Hypersplenism
Kecuali: splenomegaly: NOS (R16.1), kongenital (Q89.0)
D73.2
Splenomegali kongestif kronis
D73.3
Abses limpa
D73.4
Kista limpa
D73.5
Infark limpa
Ruptur non-trauma limpa, limpa terpuntir
D73.8
Penyakit lain pada limpa
Fibrosis limpa NOS, Perisplenitis, Splenitis NOS
D73.9
Penyakit limpa, tidak dijelaskan
D74 Methaemoglobinaemia
D74.0
Methaemoglobinaemia kongenital
Defisiensi kongenital NADH-methaemoglobin reductase
Penyakit haemoglobin-M [Hb-M];
Methaemoglobinaemia, hereditary
D74.8
Methaemoglobinaemia lain
Methaemoglobinaemia didapat(dengan sulfhaemoglobinaemia)
Methaemoglobinaemia toksik
D74.9
Methaemoglobinaemia, tidak dijelaskan

63

D75 Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah


Kecuali: hypergammaglobulinaemia NOS (D89.2), pembesaran kelenjar limfe
(R59.-)
lymphadenitis: mesenteric (akut)(kronis) (I88.0),
lymphadenitis: kronis (I88.1), NOS (I88.9), akut (L04.-)
D75.0
Familial erythrocytosis
Polycythaemia: jinak, keturunan
Kecuali: hereditary ovalocytosis (D58.1)
D75.1
Polycythaemia sekunder
Eritrositosis NOS
Polycythaemia:
acquired, emotional, hypoxaemic, nefrogenous, relative
akibat: erythropoietin, volume plasma turun, high altitude, stress
Kecuali: polycythaemia: neonatorum (P61.1), vera (D45)
D75.2
Essential thrombocytosis
Kecuali: essential (haemorrhagic) thrombocythaemia (D47.3)
D75.8
Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah yang dijelaskan
Basophilia
D75.9
Penyakit darah dan organ pembentuk darah, tidak dijelaskan
D76 Penyakit yang melibatkan jar. limforetikulum dan sistem retikulohistiosit
Kecuali: penyakit Letterer-Siwe (C96.0)
histiocytosis maligna (C96.1)
retikuloendotheliosis atau retikulosis:
. histiocytic medullary (C96.1); leukaemic (C91.4)
. lipomelanotic (I89.8); malignant (C85.7); nonlipid (C96.0)
D76.0
Histiositosis sel Langerhans, not elsewhere classified
Granuloma eosinophilia,
Penyakit Hand-Schller-Christian, Histiocytosis X (chronic)
D76.1 Limfohistiosytosis hemofagositik
Retikulosis hemofagositik keturunan (familial)
Histiostoses fagosit mononuklit selain sel-sel Langerhans NOS
D76.2
Sindroma hemofagositik, berhubungan dengan infeksi
D76.3
Sindroma histiositoses lain
Retikulohistiositoma (giant-cell), histiositosis sinus dengan limfadenopati
luas
Xanthogranuloma
D77* Kelainan lain darah dan pembentuknya pada penyakit yang diuraikan di
tempat lain
Fibrosis limpa pada schistosomiasis [bilharziasis] (B65.-)
Kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun (D80-D89)
Termasuk: cacad sistem komplemen, sarkoidosis,
kelainan imunodefisiensi, kecuali penyakit [HIV]
Kecuali: penyakit auto imun (sistemik) NOS (M35.9), kelainan fungsi netrofil
polimorfonuklir (D71), penyakit [HIV] (B20-B24)
D80 Immunodefisiensi dengan cacad antibodi menonjol
D80.0
Hipogammaglobulinaemia herediter
Agammaglobulinaemia autosom resessif (Swiss type)
Agammaglobulinaemia X-link [Bruton] (dg defisiensi growth hormon)
D80.1
Hipogammaglobulinaemia nonfamilial
Agammaglobulinaemia dengan limfosit B pembawa immunoglobulin
Agammaglobulinaemia (common variable) [CVAgamma]
Hipogammaglobulinaemia NOS
D80.2
Defisiensi selektif immunoglobulin A [IgA]
D80.3 Defisiensi selektif sub-subklas immunoglobulin G [IgG]
D80.4 Defisiensi selektif immunoglobulin M [IgM]
D80.5
Immunodefisiensi dengan peningkatan immunoglobulin M [IgM]
D80.6
Defisiensi antobodi dengan immunoglobulin mendekati normal atau
dengan hiperimmunoglobulinaemia
D80.7
Hipogammaglobulinaemia sementara pada bayi baru lahir
D80.8
Immunodefisiensi lain dengan cacad antibodi menonjol
Defisiensi rantai ringan Kappa (Kappa light chain)
D80.9
Immunodefisiensi dengan cacad antibodi, tidak dijelaskan
D81 Immunodefisiensi gabungan
Kecuali: agammaglobulinaemia autosom resesif (Swiss type) (D80.0)

64

D81.0 Kelainan immunodefisiensi gabungan berat (Severe combined immunodeficiency [SCID]) dengan gangguan pembentukan retikulum
D81.1
SCID dengan jumlah sel T dan B rendah
D81.2
SCID dengan jumlah sel B rendah atau normal
D81.3
Defisiensi adenosine deaminase [ADA]
D81.4
Sindroma Nezelof
D81.5
Defisiensi Purine nucleoside phosphorylase [PNP]
D81.6
Defisiensi kompleks histokompatibilitas major kelas I
Bare lymphocyte syndrome
D81.7
Defisiensi kompleks histokompatibilitas major kelas II
D81.8
Immunodefisiensi gabungan lainnya
Defisiensi karboksilase yang tergantung Biotin
D81.9
Immunodefisiensi gabungan, tidak dijelaskan
Severe combined immunodeficiency kelainan [SCID] NOS
D82 Immunodefisiensi yang berhubungan dengan cacad mayor lainnya
Kecuali: ataxia telangiectasia [Louis-Bar] (G11.3)
D82.0
Sindroma Wiskott-Aldrich
Immunodefisiensi dengan trombositopenia dan eczema
D82.1
Di George's syndrome
Pharyngeal pouch syndrome sindroma saccus pharyngeus
Thymic: alymphoplasia, aplasia atau hypoplasia dengan immunodefisiensi
D82.2
Immunodefisiensi dengan anggota tubuh yang pendek
D82.3
Immunodefisiensi setelah respons cacad herediter terhadap
Virus Epstein-Barr, penyakit limfoproliferatif X-link
D82.4
Sindroma hiperimmunoglobulin E [IgE]
D82.8
Immunodefisiensi, berhubungan dengan cacad mayor lain yang
dijelaskan
D82.9
Immunodefisiensi, berhubungan dengan cacad mayor, tidak dijelaskan
D83 Imunodefisiensi variabel bersama (common variable)
D83.0
Imunodefisiensi var. bersama: kelainan utama jumlah dan fungsi sel B
D83.1
Imunodefisiensi var. bersama: kelainan utama immunoregulatory Tcell
D83.2
Imunodefisiensi var. bersama: autoantibodi terhadap sel B atau T
D83.8
Imunodefisiensi variabel bersama lain
D83.9
Imunodefisiensi variabel bersama, tidak dijelaskan
D84 Imunodefisiensi lainnya
D84.0 Cacad lymphocyte function antigen-1 [LFA-1]
D84.1
Cacad-cacad pada sistem komplement
Defisiensi C1 esterase inhibitor [C1-INH]
D84.8
Imunodefisiensi lain yang dijelaskan
D84.9
Imunodefisiensi, tidak dijelaskan
D86 Sarkoidosis
D86.0
Sarkoidosis paru-paru
D86.1
Sarkoidosis kelenjar limfe
D86.2
Sarkoidosis paru-paru dengan sarkoidosis kelenjar limfe
D86.3
Sarkoidosis kulit
D86.8
Sarkoidosis pada situs lain dan situs gabungan
Iridocyclitis pada sarkoidosis (H22.1*)
Kelumpuhan Nn. Craniales ganda pada sarkoidosis (G53.2*)
Sarcoid: artropati (M14.8*), miokarditis (I41.8*), miositis (M63.3*)
Demam uveoparotid [Heerfordt]
D86.9
Sarkoidosis, tidak dijelaskan
D89 Kelainan lain yang melibatkan mekanisme imun, n.e.c.
Kecuali: hyperglobulinaemia NOS (R77.1)
monoclonal gammopathy (D47.2)
kegagalan dan penolakan transplantasi (T86.-)
D89.0
Polyclonal hypergammaglobulinaemia
Benign hypergammaglobulinaemic purpura
Polyclonal gammopathy NOS
D89.1
Cryoglobulinaemia
Cryoglobulinaemia: essensial, idiopatik, campuran, primer, sekunder

65

Cryoglobulinaemic: purpura, vaskulitis


D89.2
Hypergammaglobulinaemia, tidak dijelaskan
D89.8
Kelainan lain yang dijelaskan yang melibatkan mekanisme imun,
n.e.c.
D89.9
Kelainan yang melibatkan mekanisme, tidak dijelaskan
Penyakit imun NOS

66

CHAPTER IV. PENYAKIT-PENYAKIT


ENDOKRIN, NUTRISI DAN METABOLIK (E00-E90)
Catatan:
Semua neoplasma, baik secara fungsional aktif atau tidak, diklasifikasi pada
Bab II. Kode pada Bab ini (mis. E05.8, E07.0, E16-E31, E34.-) bisa sebagai
tambahan untuk aktifitas fungsional neoplasma dan jaringan endokrin
ektopik atau hipofungsi kelenjar endokrin akibat neoplasma, dan keadaan
lain yang diklasifikasi di tempat lain.
Kecuali:
Komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)
Gejala, tanda, dan kelainan klinis dan laboratorium, n.e.c. (R00-R99)
Kelainan endokrin-metabolik sementara yang khas pada janin dan neonatus
(P70-P74)
Chapter ini berisi blok-blok berikut:
E00-E07
Gangguan pada kelenjar thyroid
E10-E14
Diabetes mellitus
E15-E16
Gangguan lain pengaturan glukosa dan sekresi internal
pankreas
E20-E35
Gangguan pada kelenjar endokrin lain
E40-E46
Malnutrisi
E50-E64
Defisiensi nutrisi lain
E65-E68
Obesitas dan hiperalimentasi lain
E70-E90
Gangguan metabolik
Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut:
E35* Kelainan kelenjar endokrin pada penyakit yang diklasifikasi di tempat
lain
E90* Kelainan nutrisi dan metabolik pada penyakit yang diklasifikasi di
tempat lain
Gangguan pada kelenjar tiroid (E00-E07)
E00 Sindroma defisiensi iodin kongenital
Termasuk:: Defisiensi iodin yang langsung menyerang pasien atau melalui ibu
sewaktu hamil. Beberapa pasien kadar T3/T4-nya normal, tapi
penderitaannya adalah akibat defisiensi pada masa janin. Goitrogen
lingkungan bisa menyebabkan keadaan ini.
Gunakan kode tambahan(F70-F79) untuk retardasi mental yang
berhubungan.
Kecuali: Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis (E02)
E00.0 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe neurologis
Kretin endemik, tipe neurologis
E00.1 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe mixedema
Kretin endemik: hipotiroid, jenis miksedematosa
E00.2 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe campuran
Kretin endemik, tipe campuan
E00.9 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tidak dinyatakan
Hipotiroidisme defisiensi iodin kongenital NOS, kretin endemik NOS
E01 Kelainan tiroid dan keadaan terkait akibat defisiensi iodin
Kecuali: Sindroma defisiensi iodin kongenital (E00.-)
Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis (E02)
E01.0 Goiter difus (endemik) akibat defisiensi iodin
E01.1 Goiter multinodul (endemik) akibat defisiensi iodin
Goiter nodular akibat defisiensi iodin
E01.2 Goiter endemik akibat defisiensi iodin, tidak dijelaskan
Goiter endemik NOS
E01.8 Kelainan tiroid dan kondisi terkait akibat defisiensi iodin lainnya
Hipotiroidisme defisiensi iodin yang didapat.
E02

Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis

E03 Hipotiroidisme lain


Kecuali:Hipotiroidisme: defisiensi iodin (E00-E02), pasca-prosedur (E89.0)
E03.0 Hipotiroidisme kongenital dengan goiter difus
Goiter (nontoksik) kongenital: NOS, parenkimatosa
Kecuali: goiter kongenital sementara dengan fungsi normal (P72.0)
E03.1 Hipotiroidisme kongenital tanpa goiter
Aplasia tiroid (dengan miksedema), atrofi tiroid kongenital, hipotiroid
kongenital NOS

E03.2 Hipotiroidisme akibat obat dan zat dari luar lainnya


E03.3 Hipotiroidisme pasca-infeksi
E03.4 Atrofi tiroid (didapat)
Kecuali: atrofi tiroid kongenital (E03.1)
E03.5 Koma miksedema
E03.8 Hipotiroidisme lain yang dijelaskan
E03.9 Hipotiroidisme yang tidak dijelaskan
Myxedema NOS
E04 Goiter nontoksik lain
Kecuali: Goiter kongenital: NOS, diffus, parenkimatosa (E03.0)
Hipotiroidisme akibat defisiensi iodin (E00-E02)
E04.0 Goiter nontoksik difus
Goiter nontoxic: diffus (koloid), tunggal
E04.1 Nodul tunggal tiroid nontoksik
Nodul koloid (kistik) (tiroid); goiter uninoduler nontoksik, nodul (kistik)
tiroid
E04.2 Goiter nodul-ganda nontoksik
Goiter kistik, goiter (kistik) multinodularis
E04.8 Goiter nontoksik lain yang dijelaskan
E04.9 Goiter nontoksik yang tidak dijelaskan
Goiter NOS, goiter noduler (nontoksik) NOS3
E05 Thyrotoxicosis [hyperthyroidism]
Kecuali: Tiroiditis kronis dengan tirotoksikosis sementara (E06.2)
Tirotoksikosis neonatus (P72.1)
E05.0 Tirotoksikosis dengan goiter diffus
Penyakit Graves, goiter eksoftalmus NOS
Goiter diffusa toksik, goiter toksik NOS
E05.1 Tirotoksikosis dengan tiroid nodul tunggal toksik
Tirotoksikosis dengan goiter toksik uninodular
E05.2 Tirotoksikosis dengan multinodular tiroid toksik
Goiter noduler toksik
E05.3 Tirotoksikosis akibat jaringan tiroid ektopik
E05.4 Tirotoksikosis factitia
E05.5 Krisis/ badai tiroid
E05.8 Tirotoksikosis lain
Kelebihan TSH (thyroid stimulating hormone)
E05.9 Tirotoksikosis, tak dijelaskan
Hipertiroidisme NOS, penyakit jantung tirotoksikosis (I43.8*)
E06 Tiroiditis
Kecuali:Tiroiditis pasca-persalinan (O90.5)
E06.0 Tiroiditis akut
Abses tiroid, tiroiditis piogenik, tiroiditis suppuratif
E06.1 Tiroiditis subakut
Tiroiditis: de Quervain, giant-cell, granulomatosa, non-suppuratif
Kecuali: tiroiditis autoimun (E06.3)
E06.2 Tiroiditis kronis dengan with thyrotoxicosis sementara
Kecuali: tiroiditis autoimun (E06.3)
E06.3 Tiroiditis auto-imun
Tiroiditis Hashimoto, Hashitoksikosis (sementara)
Goiter limfadeniod, struma limfomatosa, tiroiditis limfositik,
E06.4 Tiroiditis yang disebabkan obat
E06.5 Tiroiditis kronis lain
Tiroiditis Riedel, tiroiditis ligneous, tiroiditis kronis fibrosa, tiroiditis: kronis
NOS
E06.9 Tiroiditis, tidak dijelaskan
E07 Gangguan lain pada tiroid
E07.0 Hipersekresi kalsitonin
Hiperplasia sel C tiroid; hipersekresi thyrocalcitonin
E07.1 Goiter akibat ketidakseimbangan hormon (dyshormogenetic)
Goiter dishormogenetik keturunan, sindroma Pendred
Kecuali: goiter kongenital sementara dengan fungsi normal (P72.0)
E07.8 Kelainan lain pada tiroid yang dijelaskan
Kelainan thyroid-binding globulin (TBG)
Perdarahan tiroid, infark tiroid

Sick-euthyroid syndrome
E07.9 Kelainan tiroid, tidak dijelaskan
Diabetes mellitus (E10-E14)
Karakter-keempat berikut digunakan bersama kategori E10-E14:
.0 Dengan koma
Koma diabetes: dengan atau tanpa ketoasidosis, hiperosmolar, hipoglisemia
Koma hiperglisemia NOS
.1 Dengan ketoasidosis
Diabetes asidosis atau ketoasidosis tanpa disebutkan koma
.2 Dengan komplikasi ginjal
Nefropati diabetes (N08.3*), glomerulonefrosis intrakapiler (N08.3*)
Sindroma Kimmerstiel-Wilson (N08.3)
.3 Dengan komplikasi mata
Katarak diabetes (H28.0*), retinopati diabetes (H36.0*)
.4 Dengan komplikasi neurologis
Dibabetic: mononeuropati (G59.0*), polineuropati (G63.2*), amiotrofi
(G73.0*)
Neuropati otonom diabetes (G99.0*), polineuropati otonom diabetes (G99.0*)
.5 Dengan komplikasi sirkulasi perifer
Gangren diabetes, ulkus diabetes, angiopati perifer diabetes (I79.2*)
.6 Dengan komplikasi lain yang dinyatakan
Arthropathy diabetes (M14.2*), dengan neuropati (M14.6*)
.7 Dengan komplikasi ganda
.8 Dengan komplikasi yang tidak dijelaskan
.9 Tanpa komplikasi
E10. Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM)
Termasuk: Diabetes (mellitus): brittle, juvenile-onset, ketosis-prone, type I
Kecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2), malnutrisi
(E12.-),
Glycosuria:: renal (E74.8), NOS (R81)
Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-bedah
(E89.1)
E11 Non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM)
Termasuk: Diabetes (mellitus)(nonobese)(obese): adult-onset, nonketotic, stable,
type II
Diabetes non-insulin-dependent pada remaja
Kecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2), malnutrisi
(E12.-),
Glikosuria: NOS (R81), renal (E74.8)
Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-bedah
(E89.1)
E12 Diabetes mellitus akibat malnutrisi
Termasuk: Diabetes mellitus akibat malnutrisi: insulin-dependent, non-insulindependent
Kecuali: Diabetes mellitus: (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2)
Glycosuria: NOS (R81), renal (E74.8)
Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-bedah
(E89.1)
E13 Diabetes mellitus lain yang dijelaskan
Kecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2), Type I
(E10.-), Type II (E11.-), akibat malnutrisi (E12.-)
Glycosuria: NOS (R81), renal (E74.8)
Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-bedah
(E89.1)
E14 Diabetes mellitus yang tidak dijelaskan
Termasuk:Diabetes NOS
Kecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus(P70.2), Type I
(E10.-), Type II (E11.-), akibat malnutrisi (E12.-)
Glycosuria: NOS (R81), renal (E74.8)
Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-bedah
(E89.1)
Gangguan lain pengaturan glukosa dan sekresi pankreas (E15-E16)
E15

Koma hipoglikemik non-diabetik

Koma insulin akibat obat pada non-diabetik, koma hipoglikemik NOS


Hiperinsulinisme dengan koma hipoglikemia
E16 Kelainan lain sekresi internal pankreas
E16.0 Hipoglikemia akibat obat tanpa koma
E16.1 Hipoglikemia lain
Hipoglikemia nonhiperinsulinemik fungsional, hiperplasia sel beta pankreas
NOS
Hiperinsulinisme: NOS, fungsional; Ensefalopati pasca koma hipoglikemik
E16.2 Hipoglikemia yang tidak dijelaskan
E16.3 Peningkatan sekresi glukagon
Hiperplasia sel endokrin pankreas dengan kelebihan glukagon
E16.4 Sekresi abnormal gastrin
Hipergastrinemia, sindroma Zollinger-Ellison
E16.8 Gangguan lain sekresi internal pankreas yang dijelaskan
Peningkatan sekresi dari endokrin pankreas:
growth hormone-releasing hormone (GHRH), somatostatin,
polipeptida pankreas (PP), vasoactive-intestinal polypeptide (VIP)
E16.9 Gangguan sekresi hormon pankreas yang tidak dijelaskan
Hiperplasia: sel-sel pulau pankreas NOS, sel-sel endokrin pankreas NOS

Gangguan kelenjar endokrin lain (E20-E35)


Kecuali: galactorrhoea (N64.3): gynaecomastia (N62)
E20 Hipoparatiroidisme
Kecuali: Di George's syndrome (D82.1), hypoparatiroidisme pascaproseur (E89.2)
Hypoparatiroidisme neonatus sementara (P71.4), tetani NOS (R29.0 )
E20.0 Hipoparatiroidisme idiopatik
E20.1 Pseudohipoparatiroidisme
E20.8 Hipoparatiroidisme lain
E20.9 Hipoparatiroidisme yang tidak dijelaskan
Tetani paratiroid
E21 Hiperparatiroidisme dan kelainan lain kelenjar paratiroid
Kecuali: osteomalacia: dewasa (M83.-), bayi dan remaja (E55.0)
E21.0 Hiperparatiroidisme primer
Hiperplasia parathyroid
Osteitis fibrosa cystica generalisata [penyakit tulang von Recklinghausen]
E21.1 Hiperparatiroidisme sekunder, not elsewhere classified
Kecuali: Hiperparatiroidisme sekunder akibat ginjal (N25.8)
E21.2 Hiperparatiroidisme lain
Kecuali: hiperkalsemia hipokalsiurik familial (E83.5)
E21.3 Hiperparatiroidisme yang tidak dijelaskan
E21.4 Kelainan lain kelenjar paratiroid yang dijelaskan
E21.5 Kelainan kelenjar paratiroid yang tidak dijelaskan
E22 Hiperfungsi kelenjar pituitary
Kecuali: Sindroma Cushing (E24.-), sindroma Nelson (E24.1)
Overproduksi: ACTH, tidak berhubungan dengan penyakit Cushing
(E27.0), pituitary ACTH (E24.0), thyroid-stimulating hormone (E05.8)
E22.0 Akromegali dan gigantisme pituitari
Artropati sehubungan dengan akromegali (M14.5*), overproduksi growth
hormone
Kecuali: constitutional gigantism (E34.4), peningkatan GHRH pankreas
(E16.8)
E22.1 Hiperprolaktinaemia
E22.2 Sindroma sekresi ADH yang tidak semestinya
E22.8 Hiperfungsi lain kelenjar pituitari
Pubertas precox sentral pubertas dini akibat pengaruh otak
E22.9 Hiperfungsi kelenjar pituitary yang tidak dijelaskan
E23 Hipofungsi dan gangguan lain kelenjar pituitary
Termasuk: keadaan berikut, baik kelainannya di pituitari atau hipotalamus
Kecuali: hipopituitarisme pasca-bedah (E89.3)
E23.0 Hipopituitarisme
Defisiensi tersendiri pada: gonadotropin, growth hormone, hormon pituitary

E23.1
E23.2
E23.3
E23.6
E23.7

Pituitary: cachexia, short stature (pendek), insufisiensi NOS


Defisiensi growth hormone idiopatik, Lorain-Levi short stature
Hipogonadisme akibat hipogonadotropin, sindroma fertile eunuch [kebirisubur]
Nekrosis kelenjar pituitary (pasca melahirkan), panhipopituitarisme
Sindroma Kallmann, sindroma Sheehan, penyakit Simmonds
Hipopituitarisme akibat obat
Diabetes insipidus
Kecuali: diabetes insipidus nefrogenik (N25.1)
Gangguan fungsi hipothalamus, not elsewhere classified
Kecuali: Sindroma Prader-Willi (Q87.1), sindroma Russell-Silver (Q87.1)3
Gangguan lain kelenjar pituitary
Absess pituitari, distrofi adiposogenital
Gangguan kelenjar pituitary yang tidak dijelaskan

E24 Sindroma Cushing


Kelebihan kortikosteroid adrenal akibat tumor korteks adrenal, atau kelebihan
ACTH dari pituitary, tumor paru-paru (small cell carcinoma), dan pemberian
ACTH dari luar. Terapi adrenalektomi menyebabkan kelenjar pituitary
membesar, ACTH dan -MSH (melanocyte-stimulating hormone) meningkat,
sehingga timbul hiperpigmentasi. sindroma Nelson
E24.0 Penyakit Cushing yang tergantung pituitari
Overproduksi ACTH pituitari, hiperadrenokortisisme yang tergantung
pituitari
E24.1 Sindroma Nelson
E24.2 Sindroma Cushing akibat obat
E24.3 Sindroma ACTH ektopik
E24.4 Sindroma pseudo-Cushing akibat alkohol
E24.8 Sindroma Cushing lainnya
E24.9 Sindroma Cushing yang tidak dijelaskan
E25 Kelainan-kelainan adrenogenital
Termasuk: Sindroma adreno-genital penyebab virilisasi atau femininasi, baik
didapat atau sejak lahir karena cacad enzim yang menyebabkan
hiperplasia adrenal.
Wanita: Pseudohermaphroditisme adrenal, pseudopubertas praecox heterosexual,
virilisasi
Pria:
Sexual precocity dengan hiperplasia adrenal, pseudopubertas praecox
isosexual, macrogenitosomia praecox
E25.0 Kelainan adrenogenital kongenital akibat deficiensi enzyme
Hiperplasia adrenal kongenital, defisiensi enzim 21-hydroxylase
Hiperplasia adrenal kongenital dengan kehilangan garam (salt-losing)
E25.8 Kelainan adrenogenital lain
Kelainan adrenogenital idiopatik
E25.9 Kelainan adrenogenital yang tidak dijelaskan
Sindroma adrenogenital NOS
E26 Hiperaldosteronism
E26.0 Hiperaldosteronisme primer
Sindroma Conn, aldosteronisme primer akibat hiperplasia adrenal (bilateral)
E26.1 Hiperaldosteronisme sekunder
E26.8 Hiperaldosteronisme lain
Sindroma Bartter
E26.9 Hiperaldosteronisme yang tidak dijelaskan
E27 Gangguan lain kelenjar adrenal
E27.0 Overaktifitas lain korteks adrenal
Overproduksi ACTH, tak terkait dengan penyakit Cushing, adrenarche
prematur
Kecuali: sindroma Cushing (E24.-)
E27.1 Insufisiensi primer korteks adrenal
Penyakit Addison, adrenalitis autoimmune
Kecuali: amyloidosis (E85.-), penyakit Addison tuberkulosis (A18.7)
sindroma Waterhouse-Friderichsen (A39.1)
E27.2 Krisis Addison
Krisis adrenal, krisis korteks adrenal
E27.3 Insufisiensi korteks adrenal akibat induksi obat
E27.4 Insufisiensi lain dan tidak dijelaskan pada korteks adrenal

Hypoaldosteronism, insufisiensi korteks adrenal NOS, perdarahan/infark


adrenal
Kecuali: adrenoleukodystrophy [Addison-Schilder] (E71.3)
sindroma Waterhouse-Friderichsen (A39.1)
E27.5 Hiperfungsi medula adrenal
Hiperplasia medula adrenal, hipersekresi katekholamin
E27.8 Kelainan lain kelenjar adrenal yang dijelaskan
Kelainan cortisol-binding globulin
E27.9 Kelainan kelenjar adrenal yang tidak dijelaskan
E28 Gangguan fungsi ovarium
Kecuali: Defisiensi gonadotropin tersendiri (E23.0), gagal ovarium pasca-prosedur
(E89.4)
E28.0 Kelebihan estrogen
E28.1 Kelebihan androgen
Hipersekresi androgen ovarium
E28.2 Polycystic ovarian syndrome
Sindroma sclerocystic ovary, sindroma Stein-Leventhal
[menstruasi tidak teratur, sedikit gemuk, hirsutisme (rambut
berlebihan)]
E28.3 Kegagalan primer ovarium
Penurunan estrogen, menopause prematur NOS, resistant ovary syndrome
Kecuali:
keadaan menopause dan climacteric wanita (N95.1)
disgenesis murni gonad (Q99.1), sindroma Turner (Q96.-)
E28.8 Gangguan lain fungsi ovarium
Hiperfungsi ovarium NOS
E28.9 Gangguan fungsi ovarium, tidak dijelaskan
E29 Kelainan fungsi testis
Kecuali: sindroma resistensi androgen (E34.5), (sindroma) femininasi testis
(E34.5),
defisiensi gonadotropin terpisah (E23.0), hipofungsi testis pascaprosedur
(E89.5)
zoo-/oligospermia NOS (N46), sindroma Klinefelter (Q98.0-Q98.2, Q98.4)
E29.0 Hiperfungsi testis
E29.1 Hipofungsi testis
Defisiensi 5-alpha-reductase (dengan pseudohermaphroditisme pria)
Defektif biosintesis androgen testis NOS, hipogonadisme testis NOS
E29.8 Gangguan lain fungsi testis
E29.9 Gangguan fungsi testis, tidak dijelaskan
E30 Gangguan pubertas, not elsewhere classified
E30.0 Pubertas terlambat
Pubertas terlambat konstitusional, perkembangan seksual terlambat
E30.1 Pubertas precox (terlalu cepat)
Menstruasi precox
Kecuali: pubertas precox sentral (E22.8), hiperplasia adrenal kongenital
(E25.0),
pseudopubertas precox heteroseksual wanita (E25.-),
pseudopubertas precox isoseksual pria (E25.-),
sindroma Albright(-McCune)(-Sternberg) (Q78.1)
E30.8 Kelainan lain pubertas
Thelarche prematur
E30.9 Gangguan pubertas, tidak dijelaskan
E31 Disfungsi poliglandular
Fungsi subnormal beberapa kelenjar endokrin yang datang serentak.
Kecuali: Pseudohipoparatiroidisme (E20.1), ataxia telangiectasia [Louis-Bar]
(G11.3)
Dystrophia myotonica [Steinert] (G71.1)
E31.0 Kegagalan poliglandular autoimmun
Sindroma Schmidt
E31.1 Hiperfungsi poliglandular
Kecuali: multiple endocrine adenomatosis (D44.8)
E31.8 Disfungsi poliglandular lain
E31. 9 Disfungsi poliglandular, tidak dijelaskan
E32 Penyakit-penyakit thymus
Kecuali: A/hipoplasia thymus dengan defisiensi immun (D82.1), myasthenia gravis
(G70.0)

E32.0 Hiperplasia persisten thymus


Hipertrofi thymus
E32.1 Abses thymus
E32.8 Penyakit lain thymus
E32.9 Penyakit thymus, tidak dijelaskan
E34 Gangguan lain endokrin
Kecuali:Pseudohypoparathyroidism (E20.1)
E34.0 Sindroma karsinoid
Tumor sel-sel neuroendokrin saluran pencernaan (90%), pankreas, dan
bronkus.
Kode ini bisa sebagai tambahan untuk aktifitas fungsional tumor karsinoid
E34.1 Hipersekresi lain hormon usus
E34.2 Sekresi hormon ektopik, not elsewhere classified
E34.3 Short stature (pendek), not elsewhere classified
Pendek: NOS, konstitusional, tipe Laron, psikososial
Kecuali: pendek: pituitary (E23.0), nutrisi (E45), renal (N25.0),
a/hipokondroplastik (Q77.4), pada sindroma dismorfik khusus - Vol. 3
progeria (E34.8), sindroma Russell-Silver (Q87.1)
anggota tubuh pendek dengan defisiensi imun (D82.2)
E34.4 Constitutional tall stature
Gigantisme konstitusi
E34.5 Sindroma resistensi androgen
Pseudohermafroditisme pria dengan resistensi androgen
Kelainan reseptor hormon perifer, sindroma Reifenstein, (sindroma)
femininasi testis
E34.8 Kelainan lain endokrin yang dijelaskan
Disfungsi kelenjar pineal, progeria
E34.9 Kelainan endokrin, tidak dijelaskan
Kekacauan: endokrin NOS, hormon NOS
E35* Kelainan kel. endokrin pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lain
E35.0*
Gangguan kelenjar tiroid pada penyakit yang diklasifikasi di tempat
lain
Tuberkulosis kelenjar tiroid (A18.8)
E35.1*
Gangguan kelenjar adrenal pada penyakit yang diklasifikasi di tempat
lain
Penyakit Addison tuberkulosis (A18.7)
Sindroma Waterhouse-Friderichsen (meningokokus) (A39.1)
E35.8*
Gangguan kelenjar endokrin lain pada penyakit yang diklasifikasi di
tempat lain

Malnutrisi (E40-E46)
Derajat malnutrisi biasanya dinyatakan dalam standard deviasi (SD) dari
berat badan rata-rata populasi yang relevan. Kalau ada hasil pengukuran
sebelumnya, maka tidak naiknya berat badan anak, atau turunnya berat
badan anak dan dewasa merupakan indikasi malnutrisi. Kalau hanya
berat badan saat itu yang tersedia, diagnosis didasarkan pada
probabilitas (perkiraan statistik) dan tidak bersifat definitif tanpa uji
klinis lain atau laboratorium lainnya. Kalau hasil pengukuran berat
badan tidak ada, bukti klinis harus menjadi sandaran utama.
Malnutrisi berat adalah kalau berat badan 3 SD, malnutrisi sedang kalau
antara 2 SD - <3 SD, malnutrisi ringan kalau 1 SD - <2 SD di bawah ratarata populasi.
Kecuali: anemia gizi (D50-D53), sekuel malnutrisi protein-enerji (E64.0)
penyakit kurus (B22.2), gangguan penyerapan usus (K90.-), kelaparan
(T73.0)
E40 Kwashiorkor
Malnutrisi berat dengan edema dan dispigmentasi kulit dan rambut.
Defisiensi protein lebih menonjol daripada defisiensi enerji
Kecuali:marasmic kwashiorkor (E42)
E41 Nutritional marasmus (defisiensi protein-energi)
Malnutrisi berat dengan marasmus, disebut juga bentuk kering atau kurus
Defisiensi protein dan makanan nonprotein
Kecuali:marasmic kwashiorkor (E42)
E42 Marasmic kwashiorkor
Protein-energy malnutrition berat [seperti pada E43]:

bentuk intermediate (pertengahan),


dengan tanda-tanda kwashiorkor dan marasmus
E43 Protein-energy malnutrition (PEM) berat yang tidak dijelaskan
Berat badan berada pada 3 SD di bawah rata-rata.
Edema kelaparan (busung lapar)
E44 Protein-energy malnutrition sedang dan ringan
E44.0 PEM sedang
Berat badan 2 SD - <3 SD di bawah rata-rata populasi referensi.
E44.1 PEM ringan
Berat badan 1 SD - <2 SD di bawah rata-rata populasi referensi.
E45 Retardasi perkembangan setelah PEM
Nutritional: short stature (pendek),stunting (terhalang waktu bertumbuh)
Retardasi fisik akibat malnutrisi
E46 PEM yang tidak dijelaskan
Malnutrisi NOS, protein-energy imbalance NOS
Defisiensi gizi lainnya (E50-E64)
Kecuali: anemia akibat gizi (D50-D53)
E50 Defisiensi vitamin A
Kecuali: Sekuela defisiensi vitamin A (E64.
E50.0Defisiensi vitamin A dengan xerosis konjungtiva
E50.1 Defisiensi vitamin A dengan Bitot's spot dan xerosis konjungtiva
Bitots spot pada anak kecil
E50.2 Defisiensi vitamin A dengan xerosis kornea
E50.3 Defisiensi vitamin A dengan ulkus dan xerosis kornea
E50.4 Defisiensi vitamin A dengan keratomalasia
E50.5 Defisiensi vitamin A dengan rabun senja
E50.6 Defisiensi vitamin A dengan parut xerophthalmia kornea
E50.7 Manifestasi defisiensi vitamin A lainnya pada mata
Xerophthalmia NOS
E50.8 Manifestasi lain defisiensi vitamin A
Keratosis folikularis, xeroderma, akibat defisiensi vitamin A (L86*)
E50.9 Defisiensi vitamin A, tidak dijelaskan
Hipovitaminosis A NOS
E51 Defisiensi thiamine (Vitamin B1)
Kecuali: Sekuela deficiensi thiamine (E64.8)
E51.1 Beriberi
Beri-beri kering, beri-beri basah (I98.8*)
E51.2 Wernicke's encephalopathy
E51.8 Manifestasi lain defisiensi thiamin
E51.9 Defisiensi tiamin, tidak dijelaskan
E52 Defisiensi Niacin [pellagra]
Defisiensi niasin (-tryptophan), defisiensi nikotinamida, Pellagra (alkoholik)
Kecuali: Sekuela defisiensi niacin (E64.8)
E53 Defisiensi kelompok vitamin B lainnya
Kecuali: Sekuela defisiensi vitamin B (E64.8), anemia karena defisiensi vitamin
B12 (D51.-)
E53.0 Defisiensi riboflavin (vitamin B2)
Ariboflavinosis
E53.1 Defisiensi pyridoxine (vitamin B6)
E53.8 Defisiensi kelompok vitamin B lainnya
Defisiensi: biotin, sianokobalamin (B12), folic acid, panthotenic acid
E53.9 Defisiensi vitamin B, tak dijelaskan

E54 Defisiensi ascorbic acid


Defisiensi vitamin C, scurvy
Kecuali: anemia skorbut (D53.2), sekuela defisiensi vitamin C (E64.2)
E55

Defisiensi vitamin D

Kecuali: sekuela rickets (E64.3), osteoporosis (M80-M81), osteomalacia


dewasa(M83.-)
E55.0 Rickets, aktif
Osteomalasia: bayi, remaja (juvenile)
Kecuali: rickets: inaktif (E64.3), resisten terhadap vitamin D (E83.3),
Crohns (K50.-), coeliaca (K90.0), renal (N25.0),
E55.9 Defisiensi vitamin D, tidak dijelaskan
Avitaminosis D
E56
Other vitamin deficiencies
Kecuali: Sekuela defisiensi vitamin lain (E64.8)
E56.0 Defisiensi vitamin E
E56.1 Defisiensi vitamin K
Kecuali: defisiensi faktor pembekuan karena defisiensi. vitamin K (D68.4)
defisiensi vitamin K bayi (P53)
E56.8 Defisiensi vitamin lain
E56.9 Defisiensi vitamin, tidak dijelaskan
E58 Defisiensi kalsium (Ca) makanan
Kecuali: kelainan metabolisme kalsium (E83.5),
sequelae defisiensi kalsium deficiency (E64.8)
E59 Defisiensi selenium (Se) makanan
Penyakit Keshan
Kecuali: sequelae defisiensi selenium (E64.8)
E60

Defisiensi seng (Zn) diet

E61 Defisiensi elemen diet lainnya


Gunakan kode penyebab eksternal kapan perlu
Kecuali: kelainan tiroid akibat deifisiensi iodin (E00-E02),
sekuela malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya (E64.-),
kelainan metabolisme mineral (E83.-)
E61.0 Defisiensi Copper (Cu)
E61.1 Defisiensi Iron (Fe)
Kecuali: anemia deifisiensi besi (D50.-)
E61.2 Defisiensi Magnesium (Mg)
E61.3 Defisiensi Manganese (Mn)
E61.4 Defisiensi Chromium (Cr)
E61.5 Defisiensi Molybdenum (Mo)
E61.6 Defisiensi Vanadium
E61.7 Defisiensi ganda elemen makanan
E61.8 Defisiensi elemen makanan lain yang dijelaskan
E61.9 Defisiensi elemen makanan, tidak dijelaskan
E63 Defisiensi gizi lainnya
Kecuali: sekuela malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya (E64.-), dehidrasi (E86)
masalah pemberian makanan bayi baru lahir (P92.-), gagal bertumbuh
(R62.8)
E63.0 Defisiensi asam lemak esensial (essential fatty acid [EFA])
E63.1 Ketidakseimbangan konstituen makanan
E63.8 Defisiensi gizi lain yang dinyatakan
E63.9 Defisiensi gizi, tidak dijelaskan
Kardiomiopati gizi NOS (I43.2*)
E64 Sekuela malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya
E64.0 Sequelae malnutrisi protein-energy
Kecuali: perkembangan terhalang setelah PEM (E45)
E64.1 Sequelae defisiensi vitamin A
E64.2 Sequelae defisiensi vitamin C
E64.3 Sequelae rickets
Gunakan kode (M40.1, M40.5) kalau perlu, untuk identifikasi deformitas
vertebra
E64.8 Sequelae defisiensi gizi lain
E64.9 Sequelae defisiensi gizi, tidak dijelaskan

Obesitas dan makan berlebihan (hyperalimentasi) lainnya (E65-E68)


E65 Localized adiposity
Fat pad penebalan lemak
E66 Obesity
Kecuali: adiposogenital dystrophy (E23.6), sindroma Prader-Willi (Q87.1)
lipomatosis: NOS (E88.2), dolorosa [Dercum] (E88.2)
E66.0 Obesitas akibat kelebihan kalori
E66.1 Obesitas akibat obat
E66.2 Obesitas ekstrim dengan hipoventilasi alveoli
E66.8 Obesitas lain
E66.9 Obesity, tidak dijelaskan
E67 Hiperalimentasi lain
Kecuali:sekuel hiperalimentasi (E68), hiperalimentasi NOS (R63.2)
E67.0 Hipervitaminosis A
E67.1 Hipercarotenaemia
E67.2 Megavitamin-B6 syndrome
E67.3 Hipervitaminosis D
E67.8 Other specified hyperalimentation
E68

Sekuel hiperalimentasi

Kelainan Metabolik (E70-E90)


Kecuali: Anaemia haemolitika kelainan enzim (D55.-), defisiensi 5--reductase
(E29.1)
Hiperplasia adrenal kongenital (E25.0), sindroma resistensi androgen
(E34.5)
Sindroma Ehlers-Danlos (Q79.6), sindroma Marfan (Q87.4).
E70
E70.0
E70.1
E70.2

Kelainan metabolisme asam amino aromatik


Phenylketonuria klasik
Hiperphenilalaninaemias lain
Kelainan metabolisme tirosin
Alkaptonuria, hipertirosinemia, ochronosis, tirosinemia, tirosinosis
E70.3 Albinism
Albinisme okuler, okulo-kutaneus
Sindroma: Chediaki (-Steinbrinck)-Higashi; Cross; Hermansky-Pudlak
E70.8 Kelainan lain metabolisme asam amino aromatik
Kelainan metabolisme histidin, triptophan
E70.9 Kelainan metabolisme asam amino aromatik, tidak dijelaskan
E71 Kelainan metabolisme asam amino bercabang dan asam lemak
E71.0 Penyakit maple-syrup-urine
E71.1 Kelainan lain metabolisme asam amino bercabang
Hiperleusin-isoleusinemia, hipervalinemia;
Asidemia: isovalerat, metilmalonat, propionat
E71.2 Kelainan metabolisme asam amino, tidak dijelaskan
E71.3 Kelainan metabolisme asam lemak
Adrenoleukodistrofi (Addison-Schilder), defisiensi carnitine
palmityltransferase otot
Kecuali: penyakit Schilder (G37.0)
E72 Kelainan lain metabolisme asam amino
Kecuali: Gout (M10.-), penemuan abnormal tanpa manifestasi penyakit (R70-R89)
Kelainan metabolisme: asam amino aromatik (E70.-), asam amino
bercabang (E71.0-E71.2), asam lemak (E71.3), purin dan pirimidin
(E79.-)
E72.0 Kelainan transport asam amino
Cystonosis, cystinuria,
Sindroma Fanconi (-de Toni) (-Debr), sindroma Lowe, penyakit Hartnup
Kecuali:
kelainan metabolisme triptophan (E70.8)
E72.1 Kelainan metabolisme asam amino yang mengandung sulfur
Cystathioninuria, homocystinuria, methioninemia, defisiensi sulfite oxidase
Kecuali:
defisiensi transkobalamin II (D51.2)
E72.2 Kelainan metabolisme siklus urea

10

E72.9

Argininemia, citrullinemia, hiperammonemia, asiduria arginosuksinat


Kecuali:
kelainan metabolisme ornitin (E72.4)
Kelainan metabolisme lysine dan hydroxylysine
Asiduria glutarat, hidroksilisinemia, hiperlisinemia
Kecuali: penyakit Refsum (G60.1), penyakit Zelwegger (Q87.8)
Kelainan metabolisme ornithine
Ornithinemia (type I, type II)
Kelainan metabolisme glycine
Hiperhidroksiprolinemia, hiperprolinemia (type-type I, II)
Non-ketotic hiperglisinemia, sarkosinemia
Kelainan metabolisme asam amino lain yang dijelaskan
Kelainan metabolisme: asam amino , siklus -glutamyl
Kelainan metabolisme asam amino, tak dijelaskan

E73
E73.0
E73.1
E73.8
E73.9

Intoleransi laktosa
Defisiensi laktase kongenital
Defisiensi laktase sekunder
Intoleransi laktosa lainnya
Intoleransi laktosa, tidak dijelaskan

E72.3

E72.4
E72.5

E72.8

E74 Kelainan lain metabolisme karbohidrat


Kecuali: Peningkatan sekresi glukagon (E16.3), diabetes mellitus (E10-E14)
Hipoglikemia NOS (E16.2), mucopolisakharidosis (E76.0-E76.3)
E74.0 Glycogen storage disease
Glikogenosis jantung, defisiensi fosforilasi hati
Penyakit: Andersen, Cori, Forbes, Hers, McArdle, Pompe, Tarui, Tauri, von
Gierke
E74.1 Kelainan metabolisme fruktosa
Fruktosuria esensial, defisiensi fruktosa 1,6 difosfatase, intoleransi fruktosa
herediter
E74.2 Kelainan metabolisme galaktosa
Defisiensi galaktokinase, galaktosemia
E74.3 Kelainan lain penyerapan karbohidrat di usus
Malabsorbsi glukosa-galaktosa, defisiensi sukrosa
Kecuali:
intoleransi laktosa (E73.-)
E74.4 Kelainan metabolisme piruvate dan glukoneogenesis
Defisiensi: phosphoenolpyruvate carboxykinase, pyruvate carboxylase,
pyruvate dehydrogenase
Kecuali:
dengan anemia (D55.-)
E74.8 Kelainan lain metabolisme karbohidrat yang dijelaskan
Pentosuria essensial, oxalosis, oxaluria, glikosuria ginjal
E74.9 Kelainan metabolisme karbohidrat, tidak dijelaskan
E75 Kelainan metabolisme sphingolipid dan penyimpanan lipid lainnya
Kecuali: Mucolipidosis, type-type I-III (E77.0-E77.1), penyakit Refsum (G60.1)
E75.0 GM2 gangliosidosis
Penyakit: Sandhoff, Tay-Sachs
GM2 gangliosidosis: NOS, dewasa, remaja (juvenile)
E75.1 Gangliosidosis lain
Mukolipidosis IV
Gangliosidosis: NOS, GM1, GM3;
E75.2 Sphingolipidosis lain
Penyakit: Fabry (-Anderson), Gaucher, Krabbe, Niemann-Pick
Sindroma Farber, leukodistrofi metakromatik, defisiensi sulfatase
Kecuali:
adrenoleukodistrofi [Addison-Schilder] (E71.3)
E75.3 Sphingolipidosis, tidak dijelaskan
E75.4 Ceroid lipofusinosis neuronal
Penyakit: Batten, Bielschowsky-Jansky, Kufs, Spielmeyer-Vogt
E75.5 Kelainan lain penyimpanan lipid
Kholesterosis serebrotendinosa [von Bogaert-Schere-Epstein], penyakit
Wolman
E75.6 Lipid storage disorder, tidak dijelaskan
E76 Kelainan metabolisme glycosaminoglycan
E76.0 Mukopolisakharidosis, type I
Sindroma Hurler, Hurler-Scheie, Scheie
E76.1 Mukopolisakharidosis, type II
Sindroma Hunter

11

E76.2 Mukopolisakharidosis lain


Defisiensi -glukoronidase
Mukopolisakharidosis type III, IV, V, VI
Sindroma: Maroteaux-Lamy (ringan)(berat), Morquio (mirip-)(klasik),
Sanfilipo (type B) (type C) (type D)
E76.3 Mukopolisakharidosis, tidak dijelaskan
E76.8 Kelainan lain metabolisme glucosaminoglycan
E76.9 Kelainan metabolisme glucosaminoglycan, tidak dijelaskan
E77 Kelainan metabolisme glycoprotein
E77.0 Cacad dalam modifikasi enzim lisosom pasca-translasi
Mukolipidosis II (penyakit I-cell), mokulipidosis III (polidistrofi pseudoHurler)
E77.1 Cacad dalam degradasi glycoprotein
Aspartylglukosaminuria, fukosisdosis, mannosidosis, sialidosis
(mokulipidosis I)
E77.8 Kelainan lain metabolisme glycoprotein
E77.9 Kelainan of glycoprotein metabolism, tidak dijelaskan
E78 Kelainan metabolisme lipoprotein dan lipidaemia lainnya
Kecuali: Sphingolipidosis (E75.0-E75.3)
E78.0 Hiperkholesterolaemia murni
Hiperkholesterolemia keturunan, hiperlipidemia group A,
hiperbetalipoproteinemia
Hiperlipoproteinemia: Frederickson IIa, jenis low-density-lipoprotein [LDL]
E78.1 Hipergliseridaemia murni
Hipergliseridaemia endogen, hiperlipidemia group B,
hiperprebetalipoproteinemia
Hiperlipoproteinemia: Frederickson IV, jenis very-low-density-lipoprotein
[VLDL]
E78.2 Hiperlipidaemia campuran
Broad- atau floating betalipoproteinemia, hiperlipidemia group C
Hiperbetalipoproteinemia dengan prebetalipoproteinemia
Hiperlipoproteinemia Frederickson IIb atau III
Xanthoma tubo-eruptif, xanthoma tuberosum
Kecuali:
kholesterosis serebrotendinosa [von Bogaert-Schere-Epstein]
(E75.5)
E78.3 Hiperchylomicronaemia
Hiperlipoproteinemia Frederickson, type I atu V, hiperlipidemia group D
Hipergliseridemia campuran
E78.4 Hiperlipidaemia lain
Hiperlipidemia gabungan keturunan
E78.5 Hiperlipidaemia, tidak dijelaskan
E78.6 Defisiensi lipoprotein
Abetalipoproteinaemia, defisiensi high-density lipoprotein [HDL]
Hipoalfalipoproteinaemia, hipobetalipoproteinaemia (keturunan)
Defisiensi lecithin cholesterol acyltransferase, penyakit Tangier
E78.8 Kelainan lain metabolisme lipoprotein
E78.9 Kelainan metabolisme lipoprotein, tidak dijelaskan
E79 Kelainan metabolisme purine dan pyrimidine
Kecuali: Orotaciduric anaemia (D53.0), kelainan imunodefisiensi gabungan (D81.-)
Gout (M10.-), batu ginjal (N20.0), xeroderma pigmentosum (Q82.1)
E79.0 Hyperuricaemia tanpa tanda-tanda radang arthritis dan penyakit tophi
Hiperurikemia asimptomatik
E79.1 Lesch-Nyhan syndrome
E79.8 Kelainan lain metabolisme purine dan pyrimidine
Xanthinuria herediter
E79.9 Kelainan metabolisme purine dan pyrimidine, tidak dijelaskan
E80 Kelainan metabolisme porphyrin dan bilirubin
Termasuk:
Cacad katalase dan peroxidase
E80.0 Porphyria eritropoietik herediter
Porphyria eritropoietik kongenital, protoporphyria eritropoietik
E80.1 Porphyria cutanea tarda
E80.2 Porphyria lain
Coproporphyria herediter; porphyria: NOS, intermitten akut (hepatika)
E80.3 Cacad katalase dan peroxidase

12

E80.4
E80.5
E80.6
E80.7

Acatalasia [Takahara]
Sindroma Gilbert
Sindroma Crigler-Najjar
Kelainan lain metabolisme bilirubin
Sindroma Dublin-Johnson, sindroma Rotor
Kelainan metabolisme bilirubin, tidak dijelaskan

E83 Kelainan metabolisme mineral


Kecuali: Kelainan parathyroid (E20-E21), defisiensi mineral makanan (E58-E61)
Deficiensi vitamin D (E55.-)
E83.0 Kelainan metabolisme tembaga [copper]
Penyakit: Menkes (rambut patah) (rambut kaku seperti baja steely), Wilson
E83.1 Kelainan metabolisme besi [iron]
Hemokromatosis
Kecuali:
anemia defisiensi besi (D50.-), anemia siderosis (D64.0-D64.3)
E83.2 Kelainan metabolisme seng [zinc]
Acrodermatitis enteropatika
E83.3 Kelainan metabolisme phosphor dan phosphatase
Defisiensi acid phosphatase, hipofosfatemia keturunan, hipofosfatasia
Osteomalasia atau rickets akibat resistensi vitamin D
Kecuali:
osteoporosis (M80-M81), osteomalasia dewasa (M83.-)
E83.4 Kelainan metabolisme magnesium
Hipermagenemia, hipomagnesemia
E83.5 Kelainan metabolisme calcium
Hiperkalsemia hipokalsiuria keturunan, hiperkalsiuria idiopatik
Kecuali: hiperparatiroidisme (E21.0-E21.3), chondrocalcinosis (M11.1M11.2)
E83.8 Kelainan lainmetabolisme mineral
E83.9 Kelainan metabolisme mineral, tidak dijelaskan
E84 Cystic fibrosis
Termasuk: mucoviscidosis
E84.0 Cystic fibrosis dengan manifestasi paru-paru
E84.1 Cystic fibrosis dengan manifestasi usus
Ileus mekonium (P75*)
Kecuali:
obstruksi mekonium pada kasus tempat cystic fibrosis tidak
terjadi (P76.0)
E84.8 Cystic fibrosis dengan manifestasi lain
Cystic fibrosis dengan manifestasi gabungan
E84.9 Cystic fibrosis, tak dijelaskan
E85 Amyloidosis
Kecuali: Penyakit Alzheimer (G30.-)
E85.0 Heredofamilial amyloidosis, jenis non-neuropathic
Demam Mediterran keturunan, nefropati amiloid keturunan
E85.1 Heredofamilial amyloidosis, jenis neuropathic
Polineuropati amiloid (Portuguese)
E85.2 Heredofamilial amyloidosis, tidak dijelaskan
E85.3 Systemic amyloidosis sekunder
Amiloidosis yang berhubungan dengan hemodialisis
E85.4 Organ-limited amyloidosis
Amiloidosis lokal
E85.8 Amyloidosis lainnya
E85.9 Amyloidosis, tidak dijelaskan
E86 Volume depletion kehabisan cairan
Dehidrasi, kehabisan cairan plasma atau ekstraseluler, hipovolemia
Kecuali: dehidrasi pada bayi baru lahir (P74)
syok hipovolemia: NOS (R57.1), trauma (T79.4), pascabedah (T81.1)
E87 Kelainan lain keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa
E87.0 Hyperosmolality dan hypernatraemia
Peningkatan atau kelebihan sodium [Na]
E87.1 Hypo-osmolality dan hyponatraemia
Defisiensi sodium [Na]
Kecuali:
sindroma sekresi ADH yang tidak semestinya (E22.2)
E87.2 Asidosis

13

E87.3
E87.4
E87.5
E87.6
E87.7
E87.8

Asidosis: NOS, laktat, metabolik, respiratorik


Kecuali: DM (E10-E14 dengan karakter keempat .1)
Alkalosis
Alkalosis: NOS, metabolik, respiratorik
Kelainan campuran keseimbangan asam-basa
Hyperkalaemia
Kelebihan kadar potassium [K]
Hypokalaemia
Kekurangan kadar potassium [K]
Fluid overload
Kecuali: edema (R80.-)
Kelainan lain keseimbangan elektrolit dan cairan, not elsewhere classified
Ketidak seimbangan elektrolit, hiperkhloremia, hipokhloremia

E88 Kelainan metabolik lain


Kecuali: Histiositosis X (chronic) (D76.0)
E88.0 Kelainan metabolisme protein plasma, not elsewhere classified
Defisiensi -1-antitripsin, bisalbuminemia
Kecuali: kelainan metabolisme lipoprotein (E78.-), gammopati monoklonal
(D47.2)
hipergammaglonbulinemia (D89.0), makroglobulinemia Waldenstrm
(C88)
E88.1 Lipodystrophy, not elsewhere classified
Lipodistrofi NOS
Kecuali: penyakit Whipple (K90.8)
E88.2 Lipomatosis, not elsewhere classified
Lipomatosis: NOS, dolorosa
E88.8 Kelainan metabolisme lain yang dijelaskan
Adenolipomatosis Launois-Bensaude, trimethylaminuria
E88.9 Kelainan metabolisme, tidak dijelaskan
E89 Kelainan endokrin dan metabolik pasca-prosedur, not elsewhere classified
E89.0 Hipotiroidisme pasca-prosedur
Hipotiroidisem pasca-radiasi, hipotiroidisme pasca-bedah
E89.1 Hipoinsulinaemia pasca-prosedur
Hiperglikemia pasca-pankreatektomi, hipoinsulinesmia pasca-bedah
E89.2 Hipoparatiroidisme pasca-prosedur
Tetani paratiroprival
E89.3 Hipopituitarisme pasca-prosedur
Hipopituitarisme pasca-radiasi
E89.4 Kegagalan ovarium pasca-prosedur
E89.5 Hipofungsi testis pasca-prosedur
E89.6 Hipofungsi korteks (-medulla) adrenal pasca-prosedur
E89.8 Kelainan lain endokrin dan metabolik pasca-prosedur
E89.9 Kelainan endokrin dan metabolik pasca-prosedur, tidak dijelaskan
E90* Kelainan-kelainan gizi dan metabolik pada penyakit yang diklasifikasi di
tempat lain

14

CHAPTER V. KELAINAN-KELAINAN JIWA DAN TINGKAH LAKU


(F00-F99)
Blok-blok di dalam bab ini:
F00-F09
Kelainan jiwa organik, termasuk yang hanya berupa gejala
F10-F19
Kelainan jiwa dan tingkah laku akibat penggunaan zat
psikoaktif
F20-F29
Schizophrenia, schizotype dan waham (delusion)
F30-F39
Kelainan alam perasaan (mood/affective]
F40-F48
Kelainan neurotik, berhubungan dengan stress-dan
somatoformis.
F50-F59
Sindroma tingkah laku akibat kekacauan fisiologis dan faktor
fisik
F60-F69
Kelainan kepribadian dan tingkah laku pada orang dewasa.
F70-F79
Retardasi mental
F80-F89
Kelainan perkembangan psikologis
F90-F98
Kelainan tingkah laku dan emosi dengan onset biasanya pada
masa anak dan remaja
F99
Kelainan mental yang tidak dijelaskan
Kategori asterisk untuk bab ini:
F00* Dementia yang timbul pada penyakit Alzheimer
F02* Dementia yang timbul pada penyakit lain yang klasifikasinya di
tempat lain
Kelainan jiwa organik, termasuk hanya gejala (F00-F09)
F00* Dementia pada penyakit Alzheimer (G30.-)
F00.0*
Dementia pada penyakit Alzaheimer dengan awal dini (G30.0)
Dementia pada penyakit Alzaheimer dengan awal sebelum usia 65 tahun,
dengan pemberatan yang relatif cepat dan dengan berbagai kelainan nyata
pada fungsi korteks yang lebih tinggi.
Penyakit Alzheimer, type 2
Dementia presenilis, type Alzheimer
Dementia progresif primer dari jenis alzheimer, awal dini
F00.1*
Dementia pada penyakit Alzheimer dengan awal lanjut (G30.1)
Dementia pada penyakit Alzheimer dengan awal setelah usia 65 tahun,
biasanya dalam usia 70-an akhir atau sesudahnya, dengan pemberatan yang
lambat, dan dengan gangguan daya ingat sebagai bentuk utama
Penyakit Alzheimer, type 1
Dementia degeneratif primer dari jenis Alzheimer, awal waktu tua
Dementia senilis, type Alzheimer
F00.2*
Dementia pada penyakit Alzaheimer, type tidak khas atau campuran
(G30.8)
Dementia tidak khas, type Alzheimer
F00.9*
Dementia pada penyakit Alzaheimer, tidak dijelaskan (G30.9)
F01
Dementia vaskuler
Termasuk: dementia arteriosklerotik
F01.0 Dementia vaskuler dengan awal yang akut
Biasanya berkembang dengan cepat setelah stroke berturut-turut akibat
trombosis, embolisme atau perdarahan serebrovaskuler. Kadang-kadang
penyebabnya bisa infark tunggal yang besar.
F01.1 Dementia dengan banyak infark
Awal perlahan-lahan, menyusul sejumlah episode iskemik sementara yang
menghasilkan akumulasi infark di parenkim otak
Dementia korteks predominan
F01.2 Dementia vaskuler pada subkorteks
Mencakup kasus dengan riwayat hipertensi dan fokus-fokus kerusakan
iskemik pada subtansia grisea dalam di hemisfer otak. Korteks serebri
biasanya aman, dan ini berlawanan dengan gambaran klinis yang bisa mirip
sekali dengan dementia pada penyakit Alzheimer.
F01.3 Dementia vaskuler campuran korteks dan subkorteks
F01.8 Dementia vaskuler lain
F01.9 Dementia vaskuler ,tidak dijelaskan
F02* Dementia pada penyakit yang klasifikasinya di bagian lain
F02.0*Dementia pada penyakit Pick (G31.0)
Dementia progresif, dimulai pada usia pertengahan, khas dengan perubahan
dini yang berlangsung lambat pada karakter dan pemburukan hubungan

15

sosial, diikuti dengan kerusakan fungsi-fungsi intelek, ingatan, dan bahasa,


dengan apati, euphoria, dan kadang-kadang fenomena ekstrapiramid..
F02.1*Dementia pada penyakit Creutzfeldt-Jakob (A81.0)
Dementia progresif dengan tanda-tanda neurologis yang luas, disebabkan
oleh perubahan neuropatologis yang diduga akibat agen yang ditularkan.
Awal biasanya pada usia pertengahan atau tua, tapi bisa pada usia dewasa.
Perjalanannya subakut, membawa ke kematian dalam satu sampai dua
tahun.
F02.2*Dementia pada penyakit Huntington (G10)
Dementia yang terjadi sebagai bagian dari degenerasi luas tak. Kelainan ini
dibawa oleh sebuah gen autosom dominan tunggal. Gejala biasanya muncul
pada usia dekade ketiga atau keempat. Perjalanan penyakit lambat,
membawa ke kematian dalam 10-15 tahun.
Dementia pada khorea Huntington.
F02.3*Dementia pada penyakit Parkinson (G20)
Dementia yang berkembang dalam perjalanan penyakit Parkinson yang telah
berkembang. Belum ada gambaran klinis tertentu yang menonjol ditentukan
Dementia pada
paralysis agitans
parkinsonisme
F02.4*Dementia pada penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B22.0)
Dementia yang berkembang dalam perjalanan penyakit HIV, tanpa adanya
penyakit atau kondisi yang bersamaan selain infeksi HIV yang bisa
menjelaskan bentuk klinisnya.
F02.8*Dementia pada penyakit lain yang klasifikasinya di tempat lain
Dementia pada:
neurosyphilis ( A52.1 )
trypanosomiasis ( B56.- , B57.- )
hypothyroidism, acquired ( E01.- , E03.- )
niacin deficiency [pellagra] ( E52 ), vitamin B 12 deficiency ( E53.8 )
cerebral lipidosis ( E75.- )
hepatolenticular degeneration ( E83.0 ), hypercalcaemia ( E83.5 )
multiple sclerosis ( G35 ), epilepsy ( G40.- )
polyarteritis nodosa ( M30.0 ), systemic lupus erythematosus ( M32.- )
intoxications ( T36-T65 )
F03
Dementia yang tidak dijelaskan
Dementia presenilis NOS, psikosis presenilis NOS, dementia degeneratif primer
NOS
Dementia senilis: NOS, jenis depresi atau paranoid
Psikosis senilis NOS
Kecuali: dementia senilis dengan delirium atau kebingungan akut (F05.1)
senilitas NOS (R54)
F04
Amnesia organik, bukan akibat alkohol atau zat psikoaktif lain
Termasuk: Psikosis atau sindroma Korsakov, non-alkoholik
Kecuali: amnesia:
anterograde (R41.1), retrograde (R41.2), NOS (R41.3), disosiatif (F44.0)
sindroma Korsakov:
akibat alkohol atau tidak dijelaskan ( F10.6 )
akibat zat psikoaktif lain (F11-F19 dengan karakter keempat .6)
F05
Delirium, bukan akibat alkohol atau zat psikoaktif lain
Termasuk: keadaan akut atau subakut dari:
sindroma otak, keadaan bingung (nonalkoholik), psikosis infektif
reaksi organik, sindroma psiko-organik
Kecuali: delirium tremens, akibat alkohol atau tidak dijelaskan (F10.4)
F05.0 Delirium yang tidak terjadi pada dementia
F05.1 Delirium yang terjadi pada dementia
Kondisi yang memenuhi kriteria di atas tapi berkembang dalam perjalanan
dementia
F05.8 Delirium jenis lain
Delirium yang asal-usulnya campuran
F05.9 Delirium, tidak dijelaskan
F06
Kelainan jiwa lain akibat kerusakan otak atau penyakit badan
Kecuali: berhubungan dengan:
delirium (F05.-), dementia seperti yang diklasifikasikan pada F00-F03
disebabkan penggunaan alkohol atau zat psikoaktif lain (F10-F19)
F06.0 Halusinosis organik diikuti banyak halusinasi

16

F06.1

F06.2

F06.3

F06.4

F06.5

F06.6

F06.7

F06.8

F06.9

Kelainan berupa halusinasi persisten atau berulang, biasanya visual atau


auditorius, yang terjadi ketika sadar penuh dan bisa diketahui atau tidak
diketahui subjek sebagai halusinasi. Pengolahan waham terhadap halusinasi
dapat terjadi, tapi waham tidak mendominasi gambaran klinis; pemikiran ke
dalam (insight) bisa utuh.
Keadaan halusinasi organik (nonalkoholik)
Kecuali: halusinosis alkoholik (F10.5), skizofrenia (F20.-)
Kelainan katatonik organik aktifitas psikomotor terganggu
Kelainan aktifitas psikomotor berupa penurunan (stupor) atau peningkatan
(eksitasi) yang berhubungan dengan gejala katatonik. Kedua ujung ekstrim
kekacauan psikomotor ini bisa timbul bergantian.
Kecuali: catatonic schizophrenia (F20.2)
stupor: NOS (R40.1), dissosiatif (F44.2)
Kelainan waham organik [mirip skizofrenia]
Kelainan dengan waham persisten atau berulang mendominasi gambaran
klinis. Waham bisa diikuti oleh halusinasi. Beberapa gambaran yang
menunjuk pada skizofrenia, seperti halusinasi aneh atau kelainan pikiran,
bisa terdapat.
Keadaan paranoid dan halusinasi paranoid organik
Psikosis mirip-skizofrenia pada epilepsi
Kecuali:
kelainan:
psikotik akkiibat obat (F11-F19) dengan karakter keempat .5)
waham persisten (F22.-), psikotik akut dan sementara (F23.-)
schizophrenia (F20.-)
Kelainan alam perasaan [afektif] organik
Kelainan yang khas dengan perubahan alam perasaan atau afek, biasanya
diikuti oleh perubahan dalam tingkat aktifitas menyeluruh, depresif,
hipomanik, manik, atau bipolar (lihat F30-F38), tapi muncul sebagai akibat
kelainan organik
Kecuali: kelainan alam perasaan, non-organik atau tidak dijelaskan (F30F39)
Kelainan anxietas [cemas] organik
Kelainan yang khas dengan bentuk kelainan cemas umum (F41.1), kelainan
panik (F41.0), atau kombinasi keduanya, tapi muncul sebagai akibat
kelainan organik
Kecuali: kelainan anxietas, non-organik atau tidak dijelaskan (F41.-)
Kelainan disosiatif organik
Khas dengan kehilangan sebagianatau keseluruhan integrasi normal antara
daya ingat masa lalu, kesadaran identitas dan indera saat ini, dan kontrol
gerakan tubuh [lihat F44.-], tapi muncul akibat kelainan organik
Kecuali: kelainan disosiatif [konversi], non-organik atau tidak dijelaskan
(F44)
Kelainan emosi labil [asthenic] organik
Khas dengan emosi tidak stabil, mudah lelah, dan berbagai indera fisik yang
tidak menyenangkan (misalnya pusing) dan nyeri, tapi muncul akibat
kelainan organik
Kecuali: kelainan somatformis, nonorgani atau tidak dijelaskan (F45.-_
Kelainan kognitif ringan
Khas dengan kegagalan daya ingat, kesulitan belajar, dan penurunan
kemampuan berkonsentrasi pada suatu tugas selama lebih dari perodeperiode singkat.
Kelainan jiwa lain yang dijelaskan akibat kerusakan dan gangguan fungsi
otak dan penyakit fisik
Psikosis epileptik NOS
Kelainan jiwa yang tidak dijelaskan akibat kerusakan dan gangguan fungsi
otak atau penyakit badan
Sindroma otak organik NOS, kelainan jiwa organik NOS

F07
F07.0
F07.1
F07.2
F07.8
F07.9

Kelainan kepribadian dan tingkah-laku akibat kerusakan otak


Kelainan kepribadian organik
Sindroma pasca ensefalitis
Sindroma pasca-konkusio
Kelainan kepribadian dan tingkah-laku akibat kerusakan otak lainnya
Kelainan kepribadian dan tingkah-laku akibat kerusakan otak, tidak
dijelaskan.

F09

Kelainan jiwa organik atau simptomatik, tidak dijelaskan.

17

Blok F10-F19: Kelainan jiwa akibat penggunaan zat psikoaktif


.0 Intoksikasi akut
Kondisi setelah pemberian zat psikoaktif yang menyebabkan kekacauan tingkat
kesadaran, kognisi, persepsi, alam perasaan atau tingkah-laku, atau fungsi dan respons
psiko-fisiologis lain. Kekacauan berbanding lurus dengan efek farmakologis dan berkurang
menurut waktu. Kesembuhan sempurna, kecuali kalau kerusakan jaringan atau komplikasi
lain telah terjadi. Komplikasi bisa berupa trauma, inhalasi vomitus, delirium, koma, kejang,
dan lain-lain. Sifat komplikasi tergantung pada jenis farmakologis dan cara pemberian zat
tersebut. Contohnya adalah mabuk alkohol akut, "bad trips" (drugs), mabuk NOS,
intoksikasi patologis, kesurupan' dan kemasukan pada waktu intoksikasi zat psikoaktif
.1 Penggunaan yang berbahaya
Sebuah pola penggunaan zat psikoaktif yang merusak kesehatan. Kerusakan bisa
berupa fisik (seperti hepatitis akibat penyuntikan zat psikoaktif) atau mental (misalnya
episode depresi setelah meminum alkohol dalam jumlah besar).
.2 Sindroma ketergantungan
Campuran fenomena tingkah-laku, kognitif, dan fisiologis yang muncul setelah
pemakaian berulang, Sindroma ini khas dengan adanya dorongan untuk menggunakan zat
tersebut, sulit mengontrol penggunaannya, tetap menggunakan walau mengetahui akibat
yang berbahaya, prioritas untuk menggunakan zat lebih besar dibandingkan dengan
kegiatan dan kewajiban lain, naiknya toleransi terhadap zat, dan kadang-kadang gejala fisik
akibat putus zat. Sindroma ini bisa terjadi pada zat psikoaktif tertentu (tembakau, alkohol,
atau diazepam), satu kelompok obat (opioid), atau berbagai jenis zat psikoaktif yang secara
farmakologis berbeda.
.3 Keadaan putus obat
Kelompok gejala yang terjadi akibat penarikan zat psikoaktif setelah penggunaan
yang menetap. Onset dan arah perjalanan gejala ini terbatas dan tergantung pada zat
psikoaktif dan dosis yang digunakan sebelum penggunaannya dihentikan atau dikurangi.
Keadaan ini bisa diperberat oleh kejang-kejang.
.4 Keadaan putus obat dengan delirium
Keadaan putus obat yang diikuti oleh delirium (F05.-). Kejang juga bisa timbul. Kalau
penyebabnya diduga faktor organik, maka harus diklasifikasikan pada F05.8. Contohnya
delirium tremens (diinduksi alkohol)
.5 Kelainan psikosis
Sekelompok fenomena psikosis yang terjadi selama atau sesudah penggunaan zat
psikoaktif tapi tidak bisa dijelaskan berdasarkan intoksikasi akut saja dan tidak merupakan
bentuk keadaan putus obat. Kelainan ini khas dengan halusinasi (biasanya auditorius, tapi
sering lebih dari satu jenis sensoris), distorsi persepsi, waham (sering bersifat paranoid
atau curiga), kekacauan psikomotor (excitement atau stupor), dan alam perasaan abnormal
yang bisa berkisar dari sangat takut atau sangat senang. Sensoris biasanya jernih, namun
bisa terjadi penurunan kesadaran walau pun tidak berat.
Contohnya adalah halusinosis, cemburu, paranoia dan psikosis akibat alkohol
.6 Sindroma amnesia
Sebuah gejala dengan kerusakan pada ingatan baru dan lama. Ingatan terbaru masih
utuh, sedangkan ingatan baru lebih terganggu daripada ingatan lama. Kekacauan sensasi
waktu dan urutan kejadian biasanya terdapat, di samping kesulitan mempelajari hal baru.
Konfabulasi bisa sangat menonjol walaupun tidak selalu ada. Fungsi kognitif lain biasanya
baik dan kerusakan amnesia tidak berimbang dengan kekacauan lain. Misalnya kelainan
amnesia akibat alkohol atau obat, dan psikosis/sindroma Korsakov akibat alkohol atau zat
psikoaktif lain, atau tidak dijelaskan
.7 Kelainan psikotik sisa (residual) dan mulainya terlambat (late-onset)
Perubahan kognisi, alam perasaan, kepribadian, atau tingkah laku akibat alkohol
atau zat psikoaktif berlangsung lebih lama daripada mestinya. Awal terjadinya kelainan
harus sesuai dengan penggunaan zat psikoaktif. Kalau kelainan terjadi setelah episode
penggunaan zat, kelainan tersebut dikode kalau jelas merupakan efek sisa zat tersebut.
.8 Kelainan jiwa dan tingkah laku lainnya
.9 Kelainan jiwa dan tingkah laku yang tidak dijelaskan
F10.- Kelainan jiwa akibat penggunaan alkohol
F11.- Kelainan jiwa akibat penggunaan opioids
F12.- Kelainan jiwa akibat penggunaan kannabinoids
F13.- Kelainan jiwa akibat penggunaan sedatif atau hipnotik
F14.- Kelainan jiwa akibat penggunaan kokain
F15.- Kelainan jiwa akibat penggunaan stimulants lain, termasuk caffeine

18

F16.- Kelainan jiwa akibat penggunaan hallusinogens


F17.- Kelainan jiwa akibat penggunaan tembakau
F18.- Kelainan jiwa akibat penggunaan pelarut mudah menguap
F19.- Kelainan jiwa akibat penggunaan banyak obat dan zat psikoaktif lain
Includes: penggunaan obat secara salah NOS
Blok F20-F29: Schizophrenia, schizotype dand Waham
F20
F20.0
F20.1
F20.2
F20.3
F20.4
F20.5
F20.6
F20.8
F20.9

Schizophrenia
Skizofrenia paranoid - curiga
Skizofrenia hebefrenik alam perasaan
Skizofrenia katatonik psikomotor: hiperkinensis atau stupor
Skizofrenia undifferentiated gejala di atas tidak tegas
Depresi pasca skizofrenia tekanan perasaan
Skizofrenia residual kronis, gejala sisa
Skizofrenia simplex ringan tapi progresif
Skizofrenia lain
Skizofrenia, tidak dijelaskan

F21

Kelainan schizotype

F22
F22.0
F22.8
F22.9

Kelainan waham persisten


Kelainan waham waham tunggal atau kelompok waham yang berhubungan
Kelainan waham persisten lainnya
Kelainan waham persisten, tidak dijelaskan

F23
F23.0
F23.1
F23.2
F23.3
F23.8
F23.9

Kelainan psikotik akut dan sementara


Kelainan psikotis polimorf akut tanpa gejala skizofrenia
Kelainan psikotik polimorf akut dengan gejala skizofrenia
Kelainan psikotik akut mirip-skizofrenia.
Kelainan psikotik akut lain dengan waham sebagai gejala utama.
Kelainan psikotik akut dan sementara lain
Kelainan psikotik akut dan sementara lain, tidak dijelaskan

F24

Kelainan waham induksi

F25
F25.0
F25.1
F25.2
F25.8
F25.9

Kelainan skizo-afektif
Kelainan skizoafektif, tipe manik
Kelainan skizoafektif, tipe depresif
Kelainan skizoafektif, tipe campuran
Kelainan skizoafektif lain
Kelainan skizoafektif, tidak dijelaskan

F28

Kelainan psikotik non-organik lain

F29

Psikosis non-organik yang tidak dijelaskan

Blok F30-F39: Kelainan alam perasaan (afektif/Mood)


F30
Episode mania
Includes:
kelainan bipolar, episode manik tunggal
F30.0 Hypomania
F30.1 Mania tanpa gejala psikotik
F30.2 Mania dengan gejala psikotik
F30.8 Episode mania lain
F30.9 Episode mania, tidak dijelaskan
F31

Kelainan afektif bipolar


Disini termasuk penyakit, psikosis, atau reaksi manik-depresi
F31.0 episode sekarang hipomania

19

F31.1
F31.2
F31.3
F31.4
F31.5
F31.6
F31.7
F31.8
F31.9

episode sekarang mania tanpa gejala psikotik


episode sekarang mania dengan gejala psikotik
episode sekarang depresi ringan atau sedang
episode sekarang depresi berat tanpa gejala psikotik
episode sekarang depresi berat dengan gejala psikotik
episode sekarang campuran
sekarang dalam remisi
kelainan afektif bipolar lain
kelainan afektif bipolar, tidak dijelaskan

F32
F32.0
F32.1
F32.2
F32.3
F32.8
F32.9

Episode
Episode
Episode
Episode
Episode
Episode
Episode

F33
F33.0
F33.1
F33.2
F33.3
F33.4
F33.8
F33.9

Depresi berulang
Depresi berulang, episode sekarang ringan
Depresi berulang, episode sekarang sedang
Depresi berulang, episode sekarang berat tanpa gejala psikotik
Depresi berulang, episode sekarang berat dengan gejala psikotik
Depresi berulang, sedang dalam remisi
Depresi berulang lainnya
Depresi berulang, tidak dijelaskan

F34
F34.0
F34.1
F34.8
F34.9

Kelainan afektif persisten


Cyclothymia mood tidak stabil; depresi dan perasaan senang ringan
Dysthymia - depresi mood kronis, berlangsung sekurangnya beberapa tahun
Kelainan afektif persisten lainnya
Kelainan afektif persisten, tidak dijelaskan

depresi
depresi ringan
depresi sedang
depresi berat tanpa gejala psikotik
depresi berat dengan gejala psikotik
depresi lain
depresi, tidak dijelaskan

F38

Kelainan afektif lainnya


Kelainan mood yang tidak cukup berat atau berlangsung tidak cukup lama.
F38.0 Kelainan afektif tunggal lainnya
F38.1 Kelainan afektif berulang lainnya
F38.8 Kelainan afektif lainnya
F39

Kelainan afektif yang tidak dijelaskan

Blok F40-F49: Neurosis, DENGAN STRESS DAN SOMATOFORMIS


F40
F40.0
F40.1
F40.2

Cemas fobia (phobic anxiety)


Agoraphobia takut berada di tempat terbuka
Fobia-fobia sosial - anthropophobia atau neurosis sosial
Fobia spesifik (isolated) - acrophobia (takut ketinggian), claustrophobia
(takut tempat tertutup), fobia binatang, fobia sederhana
F40.8 Cemas fobia lainnya
F40.9 Cemas fobia, tidak dijelaskan
F41
F41.0
F41.1
F41.2
F41.3
F41.8
F41.9

Kelainan cemas lainnya


Panik [cemas paroksismal secara episodik]
Kecemasan umum
Cemas campur depresi
Cemas campur lainnya
Cemas lain yang dijelaskan
Cemas, tidak dijelaskan

F42

Kelainan obsesi-kompulsi
(neurosis anankastik atau neurosis obsesif-kompulsif )

20

F42.0
F42.1
F42.2
F42.8
F42.9

Pikiran dengan obsesi yang menonjol


Tindakan kompulsi yang menonjol
Pikiran dan tindakan obsesi campuran
Kelainan obsesi-kompulsi lainnya
Kelainan obsesi-kompulsi, tidak dijelaskan

F43
F43.0
F43.1
F43.2
F43.8
F43.9

Reaksi terhadap stress berat, dan gangguan penyesuaian


Reaksi stress akut - reaksi sementara terhadap stress fisik dan mental
Stress pasca trauma - respons lama terhadap stress fisik dan mental
Gangguan penyesuaian
Reaksi lain terhadap stress berat
Reaksi yang tidak dijelaskan terhadap stress berat

F44
Kelainan-kelainan dissosiasi (konversi)
F44.0 Amnesia disosiasi
Gejala utama adalah hilangnya ingatan tentang kejadian penting yang baru
terjadi, bukan sekedar lupa atau lelah. Amnesia terpusat pada kejadian yang
menyakitkan, seperti kecelakaan atau duka-cita, dan biasanya bersifat
partial (sebagian) dan selektif.
F44.1 Fugue disosiasi
Fugue disosiasi (kehilangan ingatan dan meninggalkan rumah) memiliki
semua gejala amnesia disosiasi, tambah berkelana melebihi aktifitas harian
biasa..
F44.2 Stupor disosiasi
Stupor disosiasi (keadaan setengah sadar) adalah penurunan atau
kehilangan gerakan sadar dan respons terhadap rangsangan luar seperti
cahaya, suara, dan rabaan.
F44.3 Trance and possession disorders
Trance (keadaan seperti dalam mimpi, tapi tidak tidur) adalah kehilangan
sementara identitas pribadi dan kesadaran akan sekitar. Disini termasuk
hanya trance yang tidak disadari atau tidak diinginkan, di luar situasi
keagamaan atau kebudayaan yang dianutnya.
F44.4 Gangguan motorik disosiasi
Kemampuan untuk menggerakkan semua atau sebagian anggota hilang.
Bisa mirip sekali dengan berbagai variasi ataxia (gerak tak terkontrol),
apraxia (tak mampu bergerak dengan pantas), akinesia (gerakan sadar
berkurang), aphonia (tak bisa bersuara), dysarthria (susah mengeluarkan
kata-kata dengan jelas), dyskinesia (tidak sanggup mengontrol gerakan
sadar), seizures, atau paralysis.
F44.5 Konvulsi disosiasi
Mirip dengan epilepsi, tapi jarang disertai lidah tergigit, lecet jatuh, atau
inkontinensia urin, kesadaran bisa dipertahankan atau diganti oleh stupor
atau trance.
F44.6 Anestesia disosiasi dan kehilangan sensoris
Hilangnya rasa di kulit memiliki batas sesuai dengan pendapat pasien
mengenai fungsi tubuh, bukan pendapat medis. Kehilangan sensasi bisa
diikuti keluhan paresthesi (kesemutan). Jarang diikuti oleh kehilangan total
penglihatan atau pendengaran.
F44.7 Kelainan disosiasi (konversi) campuran - gabungan kelainan F44.0-F44.6
F44.8 Kelainan disosiasi (konversi) lainnya
F44.9 Kelainan disosiasi (konversi), tidak dijelaskan
F45

Kelainan somatoformis
Bentuk utama adalah berulang-ulang menyatakan keluhan fisik bersama
permintaan untuk pemeriksaan medis, walau pun hasilnya selalu negatif dan
dokter mengatakan bahwa gejalanya tidak memiliki basis fisik. Kalau pun
ada, kelainan fisik tidak berhubungan dengan gejala dan keyakinan pasien
mengenai penyakitnya.
F45.0 Kelainan somatisasi
Gejala fisik yang banyak, berulang, dan sering berubah selama paling
kurang dua tahun. Kalau gejala jelas dan berlangsung <2 tahun,
klasifikasikan pada F45.1.
Kelainan Briquet
F45.1 Gangguan somatoformis tidak khas
Keluhan somatoformis banyak, bervariasi, dan terus menerus, namun tidak
terdapat bentuk klinis kelainan somatisasi yang jelas.
F45.2 Kelainan hipokondriak

21

Bentuk utama adalah keyakinan persisten adanya kelainan fisik serius dan
progresif. Perhatian biasanya terfokus pada satu atau dua organ atau sistem
tubuh.

F45.3 Gangguan fungsi otonom somatoformis


Keluhan pasien seolah-olah disebabkan penyakit sistem atau organ yang
dikontrol oleh syaraf otonom, seperti kardiovaskuler, pencernaan,
pernafasan, dan urogenital. Gejala biasanya dua jenis, tanpa kelainan pada
sistem atau organ tersebut. Pertama, keluhan berdasarkan tanda-tanda
objektif rangsangan otonom seperti berdebar-debar, keringat, panas-panas,
tremor, dan takut akan kemungkinan kelainan fisik. Kedua, keluhan
subjektif dan berubah-ubah mengenai sakit dan nyeri, rasa terbakar, rasa
beban berat, rasa terjepit, dan perasaan desakan dari dalam, yang dikatakan
oleh pasien akibat organ atau sistem tertentu.
F45.4 Nyeri somatoformis persisten
Keluhan utama adalah nyeri persisten, berat, dan menekan perasaan, tapi
tidak berdasarkan kelainan fisiologis atau fisik, namun berhubungan dengan
konflik emosi atau masalah psikososial yang cukup besar.
F45.8 Gangguan somatoformis lain
Kelainan sensasi, fungsi, dan tingkah-laku yang tidak disebabkan kelainan
fisik, tidak melalui syaraf otonom, terbatas pada sistem atau bagian spesifik
tubuh.
F45.9 Gangguan somatoformis yang tidak dijelaskan kelainan psikosomatik NOS
F48
Neurosis lainnya
F48.0 Neurasthenia
Kelelahan mudah terjadi setelah usaha mental atau setelah usaha fisik
minimal. Sering terdapat perasaan fisik umum yang tidak menyenangkan
seperti pusing, sakit kepala, dan rasa tidak stabil. Nama lain penyakit ini
adalah sindroma kelelahan (Fatigue syndrome)
F48.1 Sindroma depersonalisasi - derealisasi
Pasien mengeluhkan perubahan mutu aktifitas mental, tubuh, dan
lingkungan, sehingga terasa seperti tidak nyata, jauh, dan serba otomatis di
luar kontrol. Pasien sering mengeluh tentang hilangnya emosi dan merasa
terasing dari pikiran, tubuh, atau dunia nyata..
F48.8 Gangguan neurosis lain
F48.9 Gangguan neurosis, tidak dijelaskan - Neurosis NOS

Blok F50-F59: Sindroma akibat gangguan faal dan fisik


F50
F50.0
F50.1
F50.2
F50.3
F50.4

Kelainan makan
Anorexia nervosa
Anorexia nervosa tidak khas
Bulimia nervosa
Bulimia nervosa tidak khas
Makan berlebihan akibat kekacauan psikologis lain
(Psychogenic overeating)
F50.5 Muntah akibat kekacauan psikologis lain
(Psychogenic vomiting)
F50.8 Kelainan makan lainnya
Pica (keinginan makan yang bukan makanan seperti kayu atau kertas) pada
dewasa; nama lain adalah Psychogenic loss of appetite.
Kecuali:
pica pada bayi dan anak kecil (F98.3)
F50.9 Kelainan makan, tidak dijelaskan
F51
F51.0
F51.1
F51.2
F51.3
F51.4
F51.5
F51.8
F51.9

Kelainan tidur non-organik


Insomnia non-organik
Hypersomnia non-organik
Nonorganic disorder of the sleep-wake schedule
Sleepwalking [somnambulism]
Sleep terrors [night terrors]
Nightmares mimpi buruk
Kelainan tidur nonorganik lainnya
Kelainan tidur nonorganik, tidak dijelaskan

22

F52
F52.0
F52.1
F52.2
F52.3
F52.4
F52.5
F52.6
F52.7
F52.8
F52.9

Gangguan fungsi seksual tanpa kelainan atau penyakit organik


Kurang atau hilangnya keinginan seksual frigiditas, nafsu sex hipoaktif
Penghindaran sex dan kurangnya kenikmatan seksual anhedonia (sexual)
Kegagalan respons genital gangguan ereksi atau kekeringan vagina
Gangguan fungsi orgasme - orgasme tidak terjadi atau tercapai sangat lama
Ejakulasi prematur
Vaginismus nonorganic kejang otot sekitar sehingga vagina tertutup
Dyspareunia nonorganik - nyeri selama hubungan seksual
Nafsu seksual berlebihan nymphomania (perempuan), satyriasis (laki-laki)
Disfungsi seksual nonorganik lain
Disfungsi seksual nonorganik, tidak dijelaskan

F53
F53.0
F53.1
F53.8
F53.9

Kelainan jiwa dan tingkah-laku pada puerperium, not elsewhere classified


Kelainan ringan depresi postpartum
Kelainan berat psikosis puerperium NOS
Kelainan lain
Kelainan yang tidak dijelaskan

F54

Kelainan psikologis pada kelainan yang klasifikasinya di tempat lain

F55

Penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan ketergantungan

F59

Sindroma tingkah-laku akibat faktor fisiologis dan fisik yang tidak dijelaskan

Blok F60-F69: Kelainan kepribadian dan tingkah-laku dewasa


F60
F60.0
F60.1
F60.2
F60.3
F60.4
F60.5
F60.6
F60.7
F60.8
F60.9

Kelainan kepribadian spesifik


Gangguan kepribadian paranoid
Gangguan kepribadian skizoid
Gangguan kepribadian antisosial
Kepribadian emosi labil
Kepribadian histrionik
Kepribadian anankastik
Kepribadian hindaran atau cemas
Kepribadian tergantung
Kelainan kepribadian lainnya
Kelainan kepribadian, tidak dijelaskan

F61

Kelainan kepribadian campuran dan lainnya

F62
F62.0
F62.1
F62.8
F62.9

Perubahan kepribadian menetap, bukan karena kelainan otak


Perubahan kepribadian menetap setelah stress berat
Perubahan kepribadian menetap setelah sakit jiwa
Perubahan kepribadian menetap lainnya
Perubahan kepribadian menetap, tidak dijelaskan

F63
F63.0
F63.1
F63.2
F63.3
F63.8
F63.9

Kelainan kebiasaan dan dorongan


Judi yang patologis
Pembakaran yang patologis [pyromania]
Mencuri yang patologis [kleptomania]
Menarik rambut yang patologis (trichotillomania)
Kelainan kebiasaan dan dorongan lainnya
Kelainan kebiasaan dan dorongan, tidak dijelaskan

F64
F64.0
F64.1
F64.2
F64.8
F64.9

Kelainan identitas kelamin


Transsexualisme
Transvestisme peran-ganda
Kelainan identitas kelamin kanak-kanak
Kelainan identitas kelamin lainnya
Kelainan identitas kelamin, tidak dijelaskan

F65

Kelainan nafsu seksual

23

F65.0 Fetishisme
Mengandalkan benda mati (fetish) untuk rangsangan dan kepuasan seksual. Fetish
sering merupakan bagian tambahan tubuh, misalnya pakaian atau sepatu. Contoh umum
lainnya khas dengan texture tertentu seperti karet, plastik atau kulit. Objek-objek fetish
bisa hanya digunakan untuk meningkatkan rangsangan seksual (misalnya dengan partner
yang mengenakan pakaian tertentu).
F65.1 Transvestisme fetish
Pemakaian pakaian jenis seks yang berlawanan untuk rangsangan seksual dan
menciptakan penampilan jenis seks berbeda. Berbeda dari transvestisme trans-seksual,
transvestisme fetish memiliki hubungan yang jelas dengan rangsangan seksual dan
keinginan kuat untuk menanggalkan pakaian tersebut ketika orgasme telah dicapai.
Keadaan ini bisa terjadi pada fase awal perkembangan trans-seksualisme.
F65.2 Exhibitionisme
Tendensi untuk memperlihatkan genitalia kepada jenis seks yang berbeda atau ke
orang banyak di tempat umum, tanpa bermaksud mengadakan kontak seksual. Biasanya,
tapi tidak selalu, rangsangan seksual pada waktu itu diikuti oleh masturbasi.
F65.3 Voyeurisme
Tendensi untuk mengintip orang yang sedang berhubungan seksual atau membuka
baju. Dilakukan tanpa setahu objek, dan diikuti oleh rangsangan seksual dan masturbasi.
F65.4 Paedophilia
Nafsu seks pada anak lelaki dan/atau perempuan sebelum atau awal pubertas.
F65.5 Sadomasochisme
Aktifitas seksual yang melibatkan pemberian rasa nyeri, hinaan, atau ikatan.
Keinginan sebagai penerima disebut masochisme; sebagai pemberi disebut sadisme.
F65.6 Kelainan ganda nafsu seksual
Lebih dari satu preferensi seksual abnormal dan tidak ada yang lebih menonjol.
Kombinasi yang sering adalah fetishisme, transvestisme, dan sadomasochisme.
F65.8 Kelainan nafsu seksual lainnya
Melakukan telpon cabul, menggeserkan badan pada orang lain untuk rangsangan
seks di tempat ramai; aktifitas seksual dengan binatang (zoophilia), mayat (necrophilia),
dan penggunaan cekikan atau anoksia untuk meningkatkan rangsangan seksual.
F65.9 Kelainan nafsu seksual, tidak dijelaskan

F66
Kelainan yang berhubungan dengan perkembangan dan orientasi seksual
Note:
Orientasi seksual saja tidak dianggap sebagai kelainan.
F66.0 Gangguan pematangan seksual
Pasien tidak yakin akan identitas gender atau orientasi seksualnya. Sering pada
remaja yang tidak pasti apakah ia homo-, hetero- atau bi-seksual, atau pada orang dewasa
yang setelah orientasi seksualnya terlihat stabil, mendapatkan bahwa orientasi seksualnya
itu berubah.
F66.1 Orientasi seksual egodystonik
Identitas gender atau preferensi seksual (heterosexual, homosexual, bisexual, atau
prepubertal) tidak diragukan, tapi ia berharap hal ini berbeda, dan mungkin mencari
pengobatan untuk mengubahnya.
F66.2 Gangguan hubungan seksual
Identitas gender atau orientasi seksual (hetero-, homo-, atau bi-sexual) menyebabkan
kesulitan dalam membentuk atau mempertahankan hubungan dengan pasangan
seksualnya.
F66.8 Kelainan perkembangan psikoseksual lainnya
F66.9 Kelainan perkembangan psikoseksual, tidak dijelaskan
F68
F68.0
F68.1
F68.8

Kelainan kepribadian dan tingkah laku dewasa lainnya


Penonjolan gejala fisik untuk alasan psikologis
Menciptakan gejala atau cacad fisik atau psikologis
Kelainan kepribadian dan tingkah laku dewasa lainnya yang dijelaskan

F69

Kelainan kepribadian dan tingkah laku dewasa , tidak dijelaskan

Blok F70-F79: Retardasi Mental


Subdivisi berikut digunakan untuk menunjukkan luasnya kerusakan tingkah
laku.
.0
Kerusakan tingkah laku tidak ada atau minimal

24

.1
.8
.9

Kerusakan tingkah laku nyata dan memerlukan perhatian dan pengobatan.


Kerusakan tingkah laku lain
Kerusakan tingkah laku tidak disebutkan

F70

Retardasi mental ringan


IQ 5069 (pada dewasa, usia mental 912 tahun). Cenderung menyebabkan kesulitan
belajar di sekolah. Banyak dewasa dengan IQ ini masih mampu bekerja dan
mempertahankan hubungan sosial yang baik dan berguna untuk masyarakat.
F71

Retardasi mental sedang


IQ 3549 (pada dewasa, usia mental 6-9 tahun). Perkembangan terlambat di masa
kanak-kanak, tapi umumnya bisa mengurus diri sendiri dengan komunikasi dan akademis
yang memadai. Orang akan memerlukan berbagai sokongan untuk hidup dan bekerja di
masyarakat.
F72

Retardasi mental berat


IQ 20-34 (pada dewasa, usia mental 3-6 tahun), cenderung membutuhkan sokongan
terus menerus.
F73

Retardasi mental sangat berat


IQ di bawah 20 (pada dewasa, usia mental di bawah 3 tahun). Menyebabkan sulit
merawat diri sendiri, buang air besar dan kecil, komunikasi dan gerakan.
F78

Retardasi mental lain

F79

Retardasi mental tidak dijelaskan

Blok F80-F89: Kelainan perkembangan psikologis


F80
F80.0
F80.1
F80.2
F80.3
F80.8
F80.9

Kelainan perkembangan bicara dan bahasa


Gangguan artikulasi (membuat kata) waktu bicara
Gangguan bahasa ekspresif
Gangguan bahasa reseptif
Aphasia didapat dengan epilepsy [Landau-Kleffner]
Kelainan perkembangan bicara dan bahasa lainnya
Kelainan perkembangan bicara dan bahasa, tidak dijelaskan

F81
F81.0
F81.1
F81.2
F81.3
F81.8
F81.9

Kelainan perkembangan keterampilan sekolah


Kelainan khusus membaca - dyslexia perkembangan
Kelainan khusus mengeja
Kelainan khusus keterampilan berhitung
Kelainan keterampilan sekolah campuran
Kelainan perkembangan keterampilan sekolah lainnya
Kelainan perkembangan keterampilan sekolah, tidak dijelaskan

F82

Kelainan perkembangan fungsi gerak

F83

Kelainan perkembangan campuran

F84
Kelainan perkembangan pervasif
F84.0 Autisma kanak-kanak
Ditentukan oleh adanya perkembangan abnormal sebelum usia tiga tahun, dan ciriciri khas fungsi abnormal pada ketiga area psikopatologi (interaksi sosial timbal-balik,
komunikasi, dan tingkah laku yang terbatas, khas dan berulang).
F84.1 Autisma tidak khas
Berbeda dari autisma kanak-kanak dalam usia onset atau tidak terpenuhinya ketiga
set kriteria diagnosa.
F84.2 Sindroma Rett
Pada anak perempuan, perkembangan awal normal lalu diikuti penurunan
kemampuan bicara, keterampilan gerakan dan penggunaan tangan, bersama dengan
perlambatan pertumbuhan kepala, biasanya dengan onset antara usia 7-24 bulan.
F84.3 Kelainan disintegrasi kanak-kanak lainnya
Periode perkembangan yang normal sebelum onset kelainan, diikuti oleh hilangnya
keterampilan yang telah diperoleh dalam waktu beberapa bulan saja.
F84.4 Kelainan overaktif sehubungan dengan retardasi mental dan gerakan
stereotype

25

Kategori ini melibatkan anak-anak dengan retardasi mental berat (IQ <34) dengan
masalah utama pada hiperaktifitas dan perhatian, di samping tingkah laku stereotype.
F84.5 Sindroma Asperger
Interaksi sosial seperti autisma, minat dan aktifitas terbatas, stereotype, dan
berulang. Tidak terdapat retardasi perkembangan bahasa atau kognitif. Kelainan ini sering
berhubungan dengan gerakan yang kacau.
F84.8 Kelainan perkembangan pervasif lainnya
F84.9 Kelainan perkembangan pervasif, tidak dijelaskan
F88

Gangguan perkembangan psikologis lainnya - agnosia perkembangan

F89

Gangguan perkembangan psikologis yang tidak dijelaskan

Kelainan tingkah-laku dan emosi dengan onset biasanya pada masa kanakkanak dan remaja (F90-98)
F90
F90.0
F90.1
F90.8
F90.9

Kelainan hiperkinetik
Kekacauan aktifitas dan perhatian
Kelainan hiperkinetik disertai kelainan perangai
Kelainan hiperkinetik lain
Kelainan hiperkinetik, tidak dijelaskan

F91
Kelainan perangai (conduct disorders)
F91.0 Kelainan perangai yang hanya di dalam keluarga
Agresif (juga melawan, bandel dan disruptif [menghambat kegiatan]) yang hampir
selalu terjadi di rumah dan dengan anggota keluarga inti atau anggota di rumah tangga.
F91.1 Kelainan perangai tanpa sosialisasi
Khas dengan kombinasi tingkah laku dissosial atau agresif dengan pervasif yang
nyata dalam hubungannya dengan anak-anak lain.
F91.2 Kelainan perangai sosialisasi
Mencakup tingkah laku dissosial atau agresif pada orang-orang yang umumnya
menyatu dengan baik dengan teman sebayanya.
F91.3 Kelainan bandel oposisional
Kelainan perangai khas dengan tingkah laku melawan, tidak patuh atau disruptif tapi
tidak melibatkan tindakan yang lebih ekstrim.
F91.8 Kelainan perangai lainnya
F91.9 Kelainan perangai, tidak dijelaskan
F92
Kelainan campuran perangai dan emosi
F92.0 Kelainan perangai depresif
Kombinasi kelainan perangai (F91.-) dengan depresi (F32.-), kehilangan minat akan
aktifitas, menyalahkan diri, dan putus asa. Bisa terdapat gangguan tidur atau selera makan.
F92.8 Kelainan perangai dan emosi campuran lainnya
F92.9 Kelainan perangai dan emosi campuran, tidak dijelaskan
F93
F93.0
F93.1
F93.2
F93.3
F93.8
F93.9

Kelainan emosi dengan onset pada masa kanak-kanak


Kelainan cemas perpisahan pada anak
Kelainan cemas fobia pada anak
Kelainan cemas sosial anak
Kelainan persaingan pada saudara
Kelainan emosi kanak-kanak lainnya
Kelainan perangai dan emosi campuran, tidak dijelaskan

F94
F94.0
F94.1
F94.2
F94.8
F94.9

Kelainan fungsi sosial yang dimulai di masa kanak-kanak atau remaja


Mutisme elektif
Kelainan tambahan bersifat reaktif pada anak
Kelainan tambahan anak-anak bersifat disinhibisi (tanpa hambatan)
Kelainan fungsi sosial masa kanak-kanak lainnya
Kelainan fungsi sosial masa kanak-kanak, tidak dijelaskan

F95
F95.0
F95.1
F95.2

Kelainan Tic
Kelainan tic sementara
Kelainan tic motor atau vocal kronis
Kelainan tic motor atau vocal gabungan [de la Tourette]

26

F95.8 Kelainan tic lainnya


F95.9 Kelainan tic, tidak dijelaskan
F98
Kelainan tingkah laku dan emosi lain dengan awalnya anak atau remaja
F98.0 Enuresis non-organik
Khas dengan kencing di luar kesadaran baik siang atau malam, tidak sesuai dengan
usia mentalnya, dan tidak karena kurangnya kontrol bladder akibat kelainan neurologis,
serangan epilepsi, atau kelainan struktur saluran kencing.
F98.1 Enkopresis nonorganis
Berak berulang baik sadar atau tidak, dengan kepadatan normal atau mendekati
normal, pada tempat yang tidak sesuai dengan setting sosiokultural.
F98.2 Feeding disorder of infancy and childhood
Kelainan pemberian makanan pada masa bayi atau kanak-kanak kecil.
F98.3 Pica pada bayi dan anak
Memakan zat-zat bukan makanan (seperti tanah, cat, pecahan kayu, dsb.) secara
persisten. Ini bisa merupakan bagian dari kelainan psikiatrik yang lebih luas (misalnya
autisma), atau tingkah laku psikopatologis terpisah seperti pada klasifikasi ini.
F98.4 Kelainan gerakan stereotypical
Gerakan sadar, berulang, stereotype, tanpa fungsi (dan sering berirama) yang bukan
bagian dari keadaan psikiatrik atau neurologis yang dikenal. Gerakan yang tidak
membahayakan diri sendiri antara lain body-rocking, head rocking, mencabut rambut,
memutar rambut, finger-flicking, dan hand-flapping.
F98.5 Stuttering [stammering] - gagap
Bicara khas dengan pengulangan atau pemanjangan suara suku kata atau kata, atau
oleh seringnya keraguan atau penghentian yang mengganggu alur irama bicara.
F98.6 Cluttering
Bicara yang cepat dengan gangguan kelancaran, tapi tidak disertai pengulangan
atau keraguan, yang beratnya sampai menyebabkan pembicaraan tidak bisa dimengerti.
Bicara sering salah dan tidak berirama, dengan getaran-getaran cepat yang biasanya
menunjukkan pola kalimat yang tidak benar.
F98.8 Kelainan emosi dan tingkah laku dengan onset kanak-kanak dan remaja
F98.9 Kelainan emosi dan tingkah laku dengan onset kanak-kanak dan remaja
Kelainan tingkah laku dan emosional yang tidak dijelaskan, dengan onset biasanya di
masa kanak-kanak dan remaja
Kelainan mental yang tidak dijelaskan (F99)
F99

Kelainan mental, tidak dijelaskan

PENYAKIT-PENYAKIT
SISTEM PERSYARAFAN (G00-G99)
Kondisis tertentu yang bisa diklasifikasikan pada bab ini bisa disebabkan
oleh efek obat atau penyebab eksternal. Kode dari Bab XX bisa digunakan
sebagai kode tambahan.
Blok-blok di dalam Bab ini adalah:
G00-G09
Penyakit peradangan CNS
G10-G13
Atrofi sistemik yang terutama mengganggu CNS
G20-G26
Kelainan extrapyramid dan gerakan
G30-G32
Penyakit degeneratif lain sistem syaraf
G35-G37
Penyakit-penyakit demielinasi CNS
G40-G47
Kelainan bersifat episode dan paroxysmal
G50-G59
Kelainan syaraf, urat syaraf, dan pleksus
G60-G64
Polineuropati dan kelainan lain sistem syaraf perifer
G70-G73
Penyakit-penyakit myoneural junction dan otot
G80-G83
Kelumpuhan otak dan sindroma kelumpuhan lainnya
G90-G99
Kelainan lain sistem syaraf
Kategori asterisk untuk Bab ini adalah sbb.:
G01*
Meningitis pada penyakit bakteri c.e.
G02*
Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit lain c.e.
G05*
Encephalitis, myelitis dan encephalomyelitis pada penyakit c.e.
G07*
Abses dan granuloma intrakranial dan intraspinal pada
penyakit y c.e.
G13*
Atrofi sistemik yang terutama ,mengganggu CNS pada penyakit
c.e.
G22*
Parkinsonism pada peny. c.e.
G26*
Kelainan extrapyramid dan gerakan pada penyakit c.e.

27

G32*
Kelainan degeneratif lain sistem syaraf pada penyakit c.e.
G46*
Sindroma otak vaskuler pada CVD (cerebrovascular diseases)
G53*
Kelainan syaraf otak (nervus craniales) pada penyakit c.e.
G55*
Penekanan akar syaraf dan pleksus pada penyakit c.e.
G59*
Mononeuropati pada peny. c.e.
G63*
Polyneuropati pada peny. c.e.
G73*
Kelainan myoneural junction dan otot pada penyakit c.e.
G94*
Kelainan otak lainnya pada penyakit c.e.
G99*
Kelainan sistem syaraf lainnya pada penyakit c.e.
(c.e. = classified elsewhere; yang klasifikasinya di tempat lain).

Penyakit-penyakit peradangan sistem syaraf pusat (G00-G09)


G00 Meningitis bakteri, not elsewhere classified
Termasuk: bacterial: arachnoiditis, leptomeningitis, meningitis, pachymeningitis
Kecuali: bacterial:: meningoencephalitis (G04.2), meningomyelitis (G04.2)
G00.0 Meningitis haemophilus
Meningitis akibat Haemophilus influenzae
G00.1 Meningitis pneumokokus
G00.2 Meningitis streptokokus
G00.3 Meningitis stafilokokus
G00.8 Meningitis bakteri lain
Meningitis akibat Escherichia koli, basil Friedlnder, Klebsiella
G00.9 Meningitis bakteri, tak dijelaskan
Meningitis: purulenta NOS, piogenik NOS, supuratif NOS
G01* Meningitis pada penyakit bakteri c.e.
Meningitis (pada):
demam tifus (A01.0), infeksi salmonella (A02.2), tuberkulosa (A17.0)
anthrax (A22.8), leptospirosis (A27.- ), listeria (A32.1), meningococcus
(A39.0)
sifilis: kongenital (A50.4), sekunder (A51.4)
neurosifilis (A52.1), gonokokus (A54.8), penyakit Lyme (A69.2)
Kecuali: meningoensefalitis dan meningomielitis pada penyakit bakteri c.e.
(G05.0*)
G02* Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit lain, c.e.
Kecuali: meningoensefalitis/meningomielitis pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
(G05.1-G05.2*)
G02.0*
Meningitis pada penyakit virus c. e.
Meningitis (akibat):
enterovirus (A87.0), adenovirus (A87.1), herpesvirus [herpes simplex]
(B00.3),
varicella [chickenpox] (B01.0), zoster (B02.1), measles (B05.1),
rubella (B06.0), mumps (B26.1), mononukleosis infesiosa (B27.- )
G02.1*
Meningitis pada mikosis
Meningitis (pada):
kandida (B37.5), koksidioidomikosis (B38.4), kriptokokus (B45.1)
G02.8*
Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit lain, c.e.
Meningitis akibat: tripanosomiasis Afrika (B56.-), penyakit Chagas (kronis)
(B57.4)
G03 Meningitis akibat penyebab lain dan penyebab yang tidak dijelaskan
Termasuk: arachnoiditis, leptomeningitis, meningitis dan pachymeningitis,
akibat penyebab lain dan penyebab yang tidak dijelaskan
Kecuali: meningoensefalitis (G04.-), meningomyelitis (G04.-)
G03.0 Meningitis nonpyogenik
Meningitis nonbakteri
G03.1 Meningitis kronis
G03.2 Meningitis berulang jinak [Mollaret]
G03.8 Meningitis akibat penyebab lain yang dijelaskan
G03.9 Meningitis, tidak dijelaskan
Arachnoiditis (spinal) NOS
G04 Ensefalitis, myelitis dan ensefalomyelitis
Termasuk: myelitis asendens akut, meningoensefalitis, meningomyelitis
Kecuali: ensefalopati: alkoholik (G31.2), toksik (G92), NOS (G93.4)
mielitis transversa akut (G37.3), mielitis nekrotikans subakut (G37.4)
multiple sclerosis (G35), ensefalomielitis mialgika jinak (G93.3)

28

G04.0 Ensefalitis disseminata akut


Ensefalitis dan ensefalomielitis pasca-immunisasi
Gunakan kode eksternal Bab XX untuk identifikasi vaksin
G04.1 Paraplegia spastik tropis
G04.2 Meningoensefalitis dan meningomielitis bakteri, NEC
G04.8 Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis lainnya
Ensefalitis dan ensefalomielitis pasca-infeksi NOS
G04.9 Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis, tidak dijelaskan
Ventrikulitis (serebri) NOS
G05* Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis pada penyakit c. e.
Termasuk
Meningoensefalitis dan meningomielitis pada penyakit c.e.
G05.0*
Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis pada penyakit bakteri c.e.
Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada):
TB (A17.8), listeria (A32.1), meningococcus (A39.8),
sifilis kongenital (A50.4), sifilis lanjut (A52.1)
G05.1*
Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit virus c.e.
Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada):
enterovirus (A85.0), adenovirus (A85.1),
herpesvirus [herpes simplex] (B00.4), postchickenpox (B01.1),
zoster (B02.0), measles (B05.0), rubella (B06.0),
cytomegalovirus (B25.8), mumps (B26.2), influenza (J09, J10.8,
J11.8)
G05.2*
Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit infeksi dan
parasit lain, c.e.
Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada):
tripanosomiasis afrika (B56.-), penyakit Chagas (kronis) (B57.4),
toxoplasmosis (B58.2), naegleriasis (B60.2)
Meningoensefalitis eosinophilia (B83.2)
G05.8*
Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit lain c.e.
Encephalitis pada systemic lupus erythematosus (M32.1)
G06 Abses dan granuloma intrakranium dan intraspinal
G06.0 Abses dan granuloma intrakranium
Abses (embolik)(dari): otak [bagian mana pun], serebellum, serebrum,
otogenik
Abses atau granuloma intrakranium: epidura, extradura, subdura
G06.1 Abses dan granuloma intraspinal
Abses (embolik) dari medulla spinalis [bagian mana pun]
Abses atau granuloma intraspinal: epidura, extradura, subdura
G06.2 Abses ekstradura dan subdura, tidak dijelaskan
G07* Abses dan granuloma intrakranium dan intraspinal pada penyakit c.e.
Abses otak: amoebik (A06.6), gonokokus (A54.8), TB (A17.8)
Granuloma skistosomiasis di otak (B65.-)
Tuberkuloma: otak (A17.8), meninges (A17.1)
G08 Phlebitis dan thrombophlebitis intrakranium dan intraspinal
Embolisme, endoflebitis, flebitis, thromboflebitis, atau thrombosis dengan sepsis
pada sinus venosa dan vena-vena intrakranium atau intraspinal
Kecuali: flebitis dan thromboflebitis intrakranium:
sebagai komplikasi: abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07,
O08.7);
hamil, melahirkan dan nifas (O22.5, O87.3)
yang asalnya nonpyogenik (I67.6)
flebitis dan thromboflebitis intraspinal nonpyogenik (G95.1)
G09

Sequelae penyakit peradangan sistem syaraf pusat (SSP)

Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP (G10-G13)


G10 Penyakit Huntington
Khorea Huntington, khorea herediter progresif
[chorea = gerakan cepat yang tampaknya teratur tapi di luar kesadaran]
G11 Ataxia herediter
[ataxia = kegagalan koordinasi otot, tidak teraturnya kerja otot]
Kecuali: kelainan metabolik (E70-E90),
neuropati herediter dan idiopatik (G60.-), cerebral palsy (G80.-),
G11.0 Ataxia nonprogresif kongenital

29

G11.1 Ataxia serebellum onset-dini


Note: onset biasanya sebelum usia 20 th
Ataxia serebellum onset-dini dengan tremor esensial, mioklonus (ataxia
Hunt), dan refleks tendon masih baik
Ataxia Friedrich (autosom resesif), ataxia spinoserebellum resesif X-linked
G11.2 Ataxia serebellum onset-lanjut
Note: onset biasanya setelah usia 20 th
G11.3 Ataxia serebellum dengan DNA yang diperbaiki dengan tidak sempurna
Ataxia telangiectasia (Louis-Bar)
Kecuali: sindroma Cockayne (Q87.1), xeroderma pigmentosum (Q82.1)
G11.4 Paraplegia spastik herediter
G11.8 Ataxia herediter lain
G11.9 Ataxia herediter, tidak dijelaskan
Ataxia NOS, degenerasi, penyakit, atau sindroma serebellum herediter
G12 Atrofi otot spinalis dan sindroma terkait
G12.0 Atrofi otot spinalis infantil, type I [Werdnig-Hoffman]
G12.1 Atrofi otot spinalis keturunan lainnya
Progressive bulbar palsy kanak-kanak [Fazio-Londe]
Atrofi otot spinalis: bentuk dewasa, bentuk remaja type III [KugelbergWelander] , bentuk kanak-kanak type II, bentuk skapuloperoneus, distal
G12.2 Penyakit neuron motoris
Penyakit neuron motoris familial, amyotrophic lateral sclerosis, primary
lateral sclerosis
Bulbar palsy progresif, atrofi otot spinalis progresif
G12.8 Atrofi otot spinalis lain dan sindroma yang terkait
G12.9 Atrofi otot spinalis, tidak dijelaskan
G13* Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP pada penyakit c.e.
G13.0*
Neuromiopati dan neuropati paraneoplastik
Neuromiopati karsinomatosa (C00-C97)
Neuropati paraneoplastik sensoris [Denny Brown] (C00-D48)
G13.1*
Atrofi sistemik lain yang terutama mengganggu SSP pada penyakit
neoplasma
Ensefalopati limbik paraneoplastik (C00-D48)
G13.2*
Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP pada myxoedema
(E00.1, E03.- )
G13.8*
Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP pada penyakit lain
c.e.
Kelainan ekstrapiramid dan gerakan (G20-G26)
G20 Penyakit Parkinson
Hemiparkinsonisme, paralysis agitans
Parkinsonisme atau penyakit Parkinson: NOS, idiopatik, primer
G21 Parkinsonisme sekunder
G21.0 Sindroma neuroleptik berat
[neuroleptik = obat antipsikosis]
G21.1 Parkinsonisme sekunder akibat obat lainnya
G21.2 Parkinsonisme sekunder akibat agen eksternal lain
G21.3 Parkinsonisme pasca-ensefalitis
G21.4 Parkinsonisme vaskuler
G21.8 Parkinsonisme sekunder lain
G21.9 Parkinsonisme sekunder, tidak dijelaskan
G22* Parkinsonisme pada penyakit c.e.
Parkinsonisme sifilitika (A52.1)
G23 Penyakit degeneratif basal ganglia lain
Kecuali: degenerasi multi-sistem (G90.3)
G23.0 Penyakit Hallervorden-Spatz
Degenerasi pigmentosa korpus pallidum
G23.1 Ophthalmoplegia supranuklir progresif [Steele-Richardson-Olszewski]
G23.2 Degenerasi striato-nigra
G23.8 Penyakit degeneratif basal ganglia lain yang dijelaskan
Kalsifikasi ganglion basalis
G23.9 Penyakit degeneratif basal ganglia, tidak dijelaskan

30

G24 Dystonia [tonus otot tidak teratur sehingga timbul kontraksi bawah sadar]
Termasuk: dyskinesia
Kecuali athetoid cerebral palsy (G80.3)
G24.0 Dystonia akibat obat
G24.1 Idiopathic familial dystonia
Idiopathic dystonia NOS
G24.2 Idiopathic nonfamilial dystonia
G24.3 Spasmodic torticollis leher kaku dan posisi kepala tak normal
Kecuali:
torticollis NOS (M43.6)
G24.4 Idiopathic orofacial dystonia
Orofacial dyskinesia
G24.5 Blepharospasm
G24.8 Dystonia lain
G24.9 Dystonia, tidak dijelaskan
Dyskinesia NOS
G25 Kelainan extrapyramid dan pergerakan lainnya
G25.0 Essential tremor
Familial tremor [getaran otot berirama]
Kecuali:
tremor NOS (R25.1)
G25.1 Tremor akibat obat
G25.2 Bentuk tremor lain yang dijelaskan
Intention tremor
G25.3 Myoclonus [kontraksi sangat cepat satu atau sekelompok otot]
Myoclonus akibat obat
Kecuali:
myoclonic epilepsy (G40.-), facial myokymia (G51.4)
G25.4 Chorea akibat obat
G25.5 Chorea
Chorea NOS
Kecuali:
chorea Huntington (G10), chorea NOS dengan keterlibatan
jantung (I02.0)
chorea rheumatik (I02.-), chorea Sydenham (I02.-)
G25.6 Tic akibat obat dan tic lain dengan asal-usul organik
[tic = gerakan luar sadar berulang, terautr, sering pada bahu dan muka]
Kecuali:
sindroma de la Tourette (F95.2), tic NOS (F95.9)
G25.8 Kelainan extrapyramid dan pergerakan lain yang dijelaskan
Restless legs syndrome, stiff-man syndrome
G25.9 Kelainan extrapyramid dan pergerakan, tidak dijelaskan
G26* Kelainan extrapyramid dan pergerakan pada penyakit c.e.
Penyakit degeneratif lain sistem syaraf (G30-G32)
G30 Penyakit Alzheimer
Termasuk: : bentuk senilis dan presenilis
Kecuali : dementia NOS (F03), degenerasi senilis otak NEC (G31.1), senilitas NOS
(R54)
G30.0 Penyakit Alzheimer dengan onset dini onset biasanya sebelum usia 65
G30.1 Penyakit Alzheimer dengan onset lanjut onset biasanya sesudah usia 65
G30.8 Penyakit Alzheimer lainnya
G30.9 Penyakit Alzheimer, tidak dijelaskan
G31 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf, NEC
Kecuali: Sindroma Reye (G93.7)
G31.0 Atrofi otak dengan batas tegas
Penyakit Pick, progressive isolated aphasia
G31.1 Degenerasi senilis otak, not elsewhere classified
Kecuali: Penyakit Alzheimer (G30.-), senilitas NOS (R54)
G31.2 Degenerasi sistem syaraf akibat alkohol
Ataksia atau degenerasi serebellum akibat alkohol, degenerasi alkoholik
serebrum, ensefalopati alkoholik, disfungsi sistem syaraf otonom akibat
alkohol
G31.8 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf yang dijelaskan
Degenerasi grey-matter [Alpers],
Lewy body(ies)(dementia)(disease)
Ensefalopati nekrotikans subakut [Leigh]
G31.9 Penyakit degeneratif sistem syaraf, tidak dijelaskan

31

G32* Penyakit degeneratif lain sistem syaraf pada penyakit c.e.


G32.0*
Degenerasi kombinasi subakut medulla spinalis pada penyakit c.e.
Degenerasi kombinasi subakut medulla spinalis pada defisiensi vitamin B12
(E53.8)
G32.8*
Penyakit degeneratif lain sistem syaraf yang dijelaskan pada penyakit
c.e.
Penyakit demielinasi SSP (G35-G37)
G35 Multiple sclerosis
Multiple sclerosis (pada): batang otak, medulla spinalis, disseminata, generalisata,
NOS
G36 Demielinasi luas akut lainnya
Kecuali: Ensefalitis dan ensefalomielitis pasca-infeksi NOS (G04.8)
G36.0 Neuromyelitis optikus [Devic]
Demielinasi pada neuritis optikus
Kecuali: neuritis optikus NOS (H46)
G36.1 Leukoensefalitis hemoragika akut dan subakut [Hurst]
G36.8 Demielinasi luas akut lainnya yang dijelaskan
G36.9 Demielinasi luas akut, tidak dijelaskan
G37 Penyakit-penyakit demielinasi lain pada SSP
G37.0 Diffuse sclerosis
Ensefalits periaksial, penyakit Schilder
Kecuali: adrenoleukodystrophy [Addison-Schilder] (E71.3)
G37.1 Demielinasi sentral pada corpus callosum
G37.2 Mielinolisis sentral pada pons
G37.3 Mielitis transversa akut pada penyakit demielinasi SSP
Mielitis transversa akut NOS
Kecuali: multiple sclerosis (G35), neuromielitis optikus [Devic] (G36.0)
G37.4 Mielitis nekrotikans subakut
G37.5 Sklerosis konsentrik [Bal]
G37.8 Penyakit demielinasi lain SSP yang dijelaskan
G37.9 Penyakit demielinasi SSP, tidak dijelaskan

Kelainan-kelainan episodik dan paroxysmal (G40-G47)


G40 Epilepsy
Kecuali: sindroma Landau-Kleffner (F80.3), paralysis Todd (G83.8),
status epilepticus (G41.-), seizure (konvulsif) NOS (R56.8)
G40.0 Epilepsi idiopatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan lokalisasi
dan sindroma epilepsi dengan kejang yang onsetnya lokal
Epilepsi kanak-kanak ringan dengan spikes EEG sentro-temporalis
Epilepsi kanak-kanak dengan paroksisme EEG oksipitalis
G40.1 Epilepsi simptomatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan lokalisasi
dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial sederhana
Serangan epilepsi tanpa perubahan kesadaran
Kejang parsial sederhana yang berkembang menjadi kejang umum sekunder
G40.2 Epilepsi simptomatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan lokalisasi
dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial kompleks
Serangan epilepsi dengan perubahan kesadaran, sering dengan otomatisme
Kejang parsial kompleks yang berkembang menjadi kejang umum sekunder
G40.3 Epilepsi idiopatik umum dan sindroma epilepsi
Epilepsi mioklonik bayi dan kejang neonatus (familial) yang ringan
Epilepsi absen (pyknolepsy] kanak-kanak
Epilepsi absen dan epilepsi mioklonik [petit mal impulsif] remaja
Kejang epilepsi nonspesifik: atonik, klonik, mioklonik, tonik, tonik-klonik
G40.4 Epilepsi umum dan sindroma epilepsi lainnya
Epilepsi dengan: absen mioklonik, kejang mioklonik-astatik
Sindroma Lennox-Gastaut, serangan Salaam, sndroma West
Ensefalopatimioklonik dini simptomatik
G40.5 Sindroma epilepsi khusus
Epilepsia partialis continua [Kozhevnikof]
Epilepsi sehubungan dengan: alkohol, obat, perubahan hormon, kurang
tidur, stress
G40.6 Kejang grand mal, tidak dijelaskan (dengan atau tanpa petit mal)
G40.7 Petit mal, tidak dijelaskan, tanpa kejang grand mal

32

G40.8 Epilepsi lain


Epilepsi dan sindroma epilepsi yang tidak jelas apakah lokal atau umum
G40.9 Epilepsy, tidak dijelaskan
Epileptic: convulsions NOS, fits NOS, seizures NOS
G41 Status epilepticus
G41.0 Status epileptik grand mal
Status epileptik tonic-clonic
Kecuali: epilepsia partialis continua [Kozhevnikof] (G40.5)
G41.1 Status epileptik petit mal
Status absen epileptik
G41.2 Status epileptik parsial kompleks
G41.8 Status epileptik lainnya
G41.9 Status epileptik, tidak dijelaskan
G43 Migraine
Kecuali: sakit kepala NOS (R51)
G43.0 Migrain tanpa aura [common migraine]
G43.1 Migrain dengan aura [classical migraine]
Migrain aura tanpa sakit kepala, basilaris, ekivale, hemiplegik familial
Migrain dengan aura onset dini, aura memanjang, aura khas
G43.2 Status migrain
G43.3 Migrain dengan komplikasi
G43.8 Migrain lain
Migrain ophthalmoplegik, migrain retina
G43.9 Migraine, tidak dijelaskan
G44 Sindroma sakit kepala lainnya
Kecuali: neuralgia trigeminus (G50.0), nyeri muka tak khas (G50.1), sakit kepala
NOS (R51)
G44.0 Cluster syndrome pada tempat tertentu
Hemikrania paroksismal kronik, cluster headache kronik, cluster headache
episodik
G44.1 Sakit kepala vaskuler, not elsewhere classified
Sakit kepala vaskuler NOS
G44.2 Sakit kepala jenis tension
Sakit kepala tension kronik, sakit kepala tension episodik, sakit kepala
tension NOS
G44.3 Sakit kepala kronis pasca trauma
G44.4 Sakit kepala akibat obat, not elsewhere classified
G44.8 Sindroma sakit kepala lain yang dijelaskan
G45 Transient cerebral ischaemic attacks (TIAs) dan sindroma yang terkait
Kecuali: iskemia serebri neonatus (P91.0)
G45.0 Sindroma arteri Vertebro-basilaris
G45.1 Sindroma arteri Carotid (hemisferik)
G45.2 Sindroma arteri preserebralis ganda dan bilateral
G45.3 Amaurosis fugax [buta sementara pada satu mata, akibat gangguan
sirkulasi]
G45.4 Amnesia global sementara
Kecuali: amnesia NOS (R41.3)
G45.8 Serangan iskemia serebri sementara dan sindroma terkait lainnya
G45.9 Serangan iskemia serebri sementara, tidak dijelaskan
Spasme arteri serebralis, iskemia serebri sementara NOS
G46* Sindroma vaskuler otak pada penyakit serebrovaskuler (I60-I67)
G46.0*
Sindroma arteri serebralis media (I66.0)
G46.1*
Sindroma arteri serebralis anterior (I66.1)
G46.2*
Sindroma arteri serebralis posterior (I66.2)
G46.3*
Sindroma stroke batang otak (I60-I67)
Sindroma: Benedikt, Claude, Foville, Millard-Gubler, Wallenberg, Weber
G46.4*
Sindroma satroke serebellum (I60-I67)
G46.5*
Sindroma lakunaris motorik murni (I60-I67)
G46.6*
Sindroma lakunaris sensorik murni (I60-I67)
G46.7*
Sindroma lakunaris lainnya (I60-I67)

33

G46.8*
Sindroma vaskuler otak dalam penyakit serebrovaskuler lainnya (I60I67)
G47 Kelainan-kelainan tidur
Kecuali: kelainan tidur nonorganik (F51.-), sleepwalking (F51.3),
sleep terrors (F51.4), nightmares (F51.5)
G47.0 Kelainan memulai dan mempertahankan tidur [insomnia]
G47.1 Kelainan mengantuk berlebihan [hypersomnia]
G47.2 Kelainan jadwal tidur-bangun
Sindroma fase tidur tertunda, pola tidur-bangun tak beraturan
G47.3 Sleep apnoea apnoea waktu tidur
Apnoea tidur: sentral, obstruktif
Kecuali: sindroma pickwick (E66.2), apnoea tidur pada bayi baru lahir
(P28.3)
G47.4 Narcolepsy dan cataplexy lumpuh sementara ketika tidur
G47.8 Kelainan tidur lainnya
Sindroma Kleine-Levin
G47.9 Kelainan tidur, tidak dijelaskan
Kelainan syaraf, urat syaraf dan pleksus syaraf (G50-G59)
Kecuali: kelainan syaraf, urat syaraf dan pleksus syaraf akibat trauma sekarang
lihat cedera syaraf menurut regio tubuh
radiculitis NOS (M54.1), neuralgia atau neuritis NOS (M79.2)
neuritis perifer pada kehamilan (O26.8)
G50 Kelainan nervus trigeminus (NC V)
Termasuk: kelainan nervus kranialis V
G50.0 Trigeminal neuralgia
Sindroma nyeri muka paroksismal, tic doloreux
G50.1 Nyeri muka tidak khas
G50.8 Kelainan lain nervus trigeminus
G50.9 Kelainan nervus trigeminus, tidak dijelaskan
G51 Kelainan nervus Fasialis
Termasuk: kelainan NC VII
G51.0 Bell's palsy
Facial palsy
G51.1 Ganglionitis genikulatum
Kecuali: ganglionitis genikulatum pasca-herpes (B02.2)
G51.2 Melkersson's syndrome
Sindroma Melkersson-Rosenthal
G51.3 Spasme klonik hemifasialis
G51.4 Myokymia fasialis [myokymia = twitching pada otot tertentu]
G51.8 Kelainan lain n. Fasialis
G51.9 Kelainan n. Fasialis, tidak dijelaskan
G52 Kelainan nervi kraniales lainnya
Kecuali: kelainan n. akustikus [NC VIII] (H93.3) dan n. optikus [NC II] (H46,
H47.0):
strabismus paralytic akibat kelumpuhan syaraf (H49.0-H49.2)
G52.0 Kelainan n. olfaktorius
Kelainan NC I
G52.1 Kelainan n. glossofaringeus
Kelainan NC IX, neuralgia glossofaringeus
G52.2 Kelainan n. vagus nerve NC X
Kelainan n.pneumogastrikus (NC X)
G52.3 Kelainan n. hypoglossal nerve NC XII
Kelainan NC XII
G52.7 Kelainan nn.kraniales ganda
Polyneuritis kranialis
G52.8 Kelainan n. kranialis lain yang dijelaskan
G52.9 Kelainan n. kranialis, tidak dijelaskan
G53* Kelainan n. kranialis pada penyakit yang klasifikasinya di tempat lain
G53.0*
Neuralgia pasca-zoster (B02.2)
Ganglionitis genikulatum atau neuralgia trigeminus pasca-herpes

34

G53.1*
Kelumpuhan
c.e. (A00-B99)
G53.2*
Kelumpuhan
G53.3*
Kelumpuhan
D48)
G53.8*
Kelainan nn.
tempat lain

ganda nn. kraniales pada penyakit infeksi dan parasit


ganda nn. kraniales pada sarcoidosis (D86.8)
ganda nn. kraniales pada penyakit neoplasma (C00kraniales lain pada penyakit lain yang klasifikasinya di

G54 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf


Kecuali: akibat trauma sekarang lihat cedera syaraf menurut regio tubuh
spondylosis (M47.-), kelainan diskus intervertebralis (M50-M51)
neuralgia atau neuritis NOS (M79.2)
neuritis atau radikulitis NOS: brakhialis, lumbais, lumbosacral, torakalis
(M54.1)
radiculitis NOS, radiculopathy NOS (M54.1)
G54.0 Kelainan pleksus brakhialis
Thoracic outlet syndrome
G54.1 Kelainan pleksus lumbosakralis
G54.2 Kelainan urat servikalis, not elsewhere classified
G54.3 Kelainan urat torakalis, not elsewhere classified
G54.4 Kelainan urat lumbosakralis, not elsewhere classified
G54.5 Amyotrophy neuralgik
Sidroma Parsonage-Aldren-Turner, neuritis gelang bahu
G54.6 Phantom limb syndrome dengan nyeri
G54.7 Phantom limb syndrome tanpa nyeri
Phantom limb syndrome NOS
G54.8 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf lainnya
G54.9 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf, tidak dijelaskan
G55* Kompresi urat syaraf dan pleksus syaraf pada penyakit c. e.
G55.0*
Kompresi urat dan pleksus syaraf pada neoplasma (C00-D48)
G55.1*
Kompresi urat dan pleksus syaraf pada kelainan diskus intervertebral
(M50-M51)
G55.2*
Kompresi urat dan pleksus syaraf pada spondylosis (M47.-)
G55.3*
Kompresi urat dan pleksus syaraf pada dorsopati lain (M45-M46,
M48.-, M53-M54)
G55.8*
Kompresi urat syaraf dan pleksus syaraf pada penyakit c. e.
G56
Mononeuropati anggota atas.
Kecuali: akibat trauma sekarang lihat cedera syaraf menurut regio tubuh
G56.0 Carpal tunnel syndrome
G56.1 Lesi lain n. medianus
G56.2 Lesi n. ulnaris
Tardy ulnar nerve palsy
G56.3 Lesi n. radialis
G56.4 Causalgianyeri lengan bawah karena kerusakan syaraf di atasnya
G56.8 Other mononeuropathies of upper limb
Neuroma interdigitalis anggota atas
G56.9 Mononeuropati anggota atas, tidak dijelaskan
G57 Mononeuropati anggota bawah
Kecuali: akibat trauma sekarang lihat cedera syaraf menurut regio tubuh
G57.0 Lesi n. iskhiadikus
Kecuali:
sciatica NOS (M54.3)
akibat kelainan diskus intervertebralis (M51.1)
G57.1 Meralgia paraesthetica
Sindroma n. cutaneous lateralis paha
G57.2 Lesi n. femoralis
G57.3 Lesi. n. popliteus lateralis
Kelumpuhan n. peroneus
G57.4 Lesi. n. popliteus medialis
G57.5 Tarsal tunnel syndrome
G57.6 Lesi n. plantaris
Metatarsalgia Morton
G57.8 Mononeuropati anggota bawah lainnya
Neuroma interdigitalis anggota bawah

35

G57.9 Mononeuropati anggota bawah, tidak dijelaskan


G58
G58.0
G58.7
G58.8
G58.9

Mononeuropati lainnya
Neuropati interkostalis
Mononeuritis multiplex
Mononeuropati lain yang dijelaskan
Mononeuropati, tidak dijelaskan

G59* Mononeuropati pada penyakit c.e.


G59.0*
Mononeuropati diabetikum (E10-E14 , karakter keempat .4)
G59.8*
Mononeuropati lain pada penyakit c.e.
Polyneuropati dan kelainan lain sistem syaraf perifer (G60-G64)
G60 Neuropati herediter dan idiopatik
Kecuali: radiculitis NOS (M54.1), neuralgia NOS (M79.2), neuritis NOS (M79.2)
neuritis perifer pada kehamilan (O26.8)
G60.0 Neuropati motorik dan sensorik herediter
Neuropati motorik dan sensorik herediter, tipe-tipe I-IV
Neuropati hipertrofi bayi, atrofi muskulus Peroneus (tipe axon)(tiper
hipertrofi)
Penyakit: Charcot-Marie-Tooth, Djerine-Sottas
Sindroma Roussy-Lvy
G60.1 Penyakit Refsum
G60.2 Neuropati yang berhubungan dengan ataxia herediter
G60.3 Neuropati progresif idiopatik
G60.8 Neuropati herediter dan idiopatik lainnya
Penyakit Morvan, sindroma Nelaton,
Neuropati sensoris:yang diwarisi secara dominan atau resesif
G60.9 Neuropati herediter dan idiopatik, tidak dijelaskan
G61 Polineuropati peradangan
G61.0 Guillain-Barr syndrome
Polineuritis (pasca-)infektif akut
G61.1 Neuropati serum
G61.8 Polineuropati peradangan lainnya
G61.9 Polineuropati peradangan, tidak dijelaskan
G62
G62.0
G62.1
G62.2
G62.8

Polineuropati lainnya
Polineuropati akibat obat
Polineuropati alkoholik
Polineuropati akibat zat toksik lainnya
Polineuropati lain yang dijelaskan
Polineuropati akibat radiasi
G62.9 Polineuropati, tidak dijelaskan
Neuropati NOS
G63* Polineuropati pada penyakit c.e.
G63.0*
Polineuropati pada penyakit infeksi dan parasit.c.e.
Polineuropati (pada):
TB (A17.8), lepra (A30.-), difteria (A36.8), penyakit Lyme (A69.2)
sifilis: lanjut (A52.1), kongenital (A50.4)
pscaherpes (B02.2), mumps (B26.8), mononukleosis infeksiosa (B27.-)
G63.1*
Polineuropati pada penyakit neoplastik (C00-D48)
G63.2*
Polineuropati diabetikum (E10-E14 , karakter keempat .4)
G63.3*
Polineuropati pada penyakit endokrin dan metabolik lain (E00-E07,
E15-E16, E20-E34, E70-E89)
G63.4*
Polineuropati pada defisiensi gizi (E40-E64)
G63.5*
Polineuropati pada kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M35)
G63.6*
Polineuropati pada kelainan muskuloskeleton lain (M00-M25, M40M96)
G63.8*
Polineuropati pada penyakit lain classified elsewhere
Polineuropati uremik (N18.8)
G64 Kelainan lain sistem syaraf perifer
Kelainan sistem syaraf perifer NOS

36

Penyakit myoneural junction dan otot (G70-G73)


G70 Myasthenia gravis dan kelainan mioneural lainnya
Kecuali: botulismus (A05.1), myasthenia gravis neonatus sementara (P94.0)
G70.0 Myasthenia gravis
G70.1 Kelainan mioneural toksik
G70.2 Myasthenia kongenital dan masa perkembangan
G70.8 Kelainan mioneural lain yang dijelaskan
G70.9 Kelainan mioneural, tidak dijelaskan

G71 Kelainan primer pada otot


Kecuali: metabolic Kelainan-kelainan (E70-E90), myositis (M60.-)
arthrogryposis multiplex congenita (Q74.3)
G71.0 Muscular dystrophy
Muscular dystrophy:
ringan [Becker], berat [Duchenne], mirip Duchenne atau Becker,
autosom resesif, tipe kanak-kanak, ocular, oculopharyngeal,
skapuloperoneus,
skapuloperoneus ringan dengan kontraktur dini [Emery-Dreifuss],
fasioskapulohumerus, distal, limb-girdle
Kecuali: muscular dystrophy kongenital: dengan kelainan morfologis spesifik
serat otot (G71.2), NOS (G71.2)
G71.1 Myotonic Kelainan-kelainan
Dystrophia myotonica [Steinert]
Myotonia: khondrodistrofik, akibat obat, simtomatik
Myotonia congenita: NOS, dominant [Thomsen], recessive [Becker]
Neuromyotonia [Isaacs], paramyotonia kongenital, pseudomyotonia
G71.2 Miopati kongenital
Muscular dystrophy kongenital: NOS, dengan kelainan morfologis spesifik
serat otot
Myopathy: myotubular (centronuclear), nemaline
Penyakit: central core, minicore, multicore
Dsisproporsi jenis serat [Fibre-type disproportion]
G71.3 Mitochondrial myopathy, not elsewhere classified
G71.8 Kelainan primer lainnya pada otot
G71.9 Kelainan primer pada otot, tidak dijelaskan
Miopati herediter NOS
G72 Miopati lainnya
Kecuali: dermatopolymyositis (M33.-), polymyositis (M33.2), myositis (M60.-),
infark iskemik pada otot (M62.2), arthrogryposis multiplex congenita
(Q74.3)
G72.0 Miopati akibat obat
G72.1 Miopati alkoholik
G72.2 Miopati akibat agen toksik lain
G72.3 Periodic paralysis
Periodic paralysis (familial): miotonik, hipokalemik, normokalemik,
hiperkalemik
G72.4 Miopati peradangan, not elsewhere classified
G72.8 Miopati lain yang dijelaskan
G72.9 Miopati, tidak dijelaskan
G73* Kelainan myoneural junction dan otot pada penyakit c.e.
G73.0*
Sindroma miastenik pada penyakit endokrin
Sindroma miastenik pada:
amiotrofi diabetikum (E10-E14 , karakter keempat .4)
tirotoxikosis [hyperthyroidism] (E05.-)
G73.1*
Sindroma Eaton-Lambert (C80) [akibat keganasan]
G73.2*
Sindroma miastenik lain pada penyakit neoplasma (C00-D48)
G73.3*
Sindroma miastenik pada penyakit lain c.e.
G73.4*
Myopathy pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
G73.5*
Miopati pada penyakit endokrin
Miopati pada:
hiperparatiroidisme (E21.0-E21.3), hipoparatioidisme (E20.-)
thyrotoxic myopathy (E05.-)
G73.6*
Miopati pada penyakit metabolik

37

Miopati pada:
glycogen storage disease (E74.0),
kelainan-kelainan lipid storage (E75.-)
G73.7*
Miopati pada penyakit lain c.e.
Miopati pada:
rheumatoid arthritis (M05-M06), systemic lupus erythematosus
(M32.1)
scleroderma (M34.8), sicca syndrome [Sjogren] (M35.0)
Cerebral palsy dan sindroma lumpuh lainnya (G80-G83)
G80 Cerebral palsy
Kecuali: paraplegia spastik herediter (G11.4)
G80.0 Serebral palsi quadriplegik spastik
Spastic paralysis (cerebral) kongenital
Spastic tetraplegic cerebral palsy
G80.1 Diplegia spastik
Spastic cerebral palsy NOS
G80.2 Spastic hemiplegic cerebral palsy
G80.3 Dyskinetic cerebral palsy
Athetoid cerebral palsy
Dystonic cerebral palsy
G80.4 Ataxic cerebral palsy
G80.8 Infantile cerebral palsy lainnya
Sindroma cerebral palsy campuran
G80.9 Cerebral palsy, tidak dijelaskan
Cerebral palsy NOS
G81 Hemiplegia
Kecuali: cerebral palsy kongenital (G80.-)
G81.0 Flaccid hemiplegia [layu]
G81.1 Spastic hemiplegia [kaku]
G81.9 Hemiplegia, tidak dijelaskan
G82 Paraplegia dan tetraplegia
Kecuali: Cerebral palsy kongenital (G80.-)
G82.0 Flaccid paraplegia [layu]
G82.1 Spastic paraplegia [kaku]
G82.2 Paraplegia, tidak dijelaskan
Paralysis kedua anggota bawah NOS, paraplegia (bawah) NOS
G82.3 Flaccid tetraplegia [layu]
G82.4 Spastic tetraplegia [kaku]
G82.5 Tetraplegia, tidak dijelaskan
Quadriplegia NOS
G83 Sindroma paralitik lainnya
Termasuk: paralisis (komplit)(inkomplit), kecuali seperti pada G80-G82
G83.0 Diplegia anggota atas
Diplegia (atas)
Paralisis kedua anggota atas
G83.1 Monoplegia anggota bawah
Paralisis anggota bawah
G83.2 Monoplegia anggota atas
Paralisis anggota atas
G83.3 Monoplegia, tidak dijelaskan
G83.4 Sindroma cauda equina
Neurogenic bladder akibat sindroma cauda equina
Kecuali
cord bladder NOS (G95.8)
G83.8 Sindroma paralitik lainnya yang dijelaskan
Paralisis Todd (pasca epilepsi)
G83.9 Sindroma paralitik, tidak dijelaskan

Kelainan lain pada sistem syaraf (G90-G99)


G90 Kelainan sistem syaraf otonom
Kecuali: disfungsi sistem syaraf otonom akibat alkohol (G31.2)

38

G90.0 Idiopathic peripheral autonomic neuropathy


Carotid sinus syncope [syncope tidak sadar sebentar akibat penurunan
aliran ke otak]
G90.1 Familial dysautonomia [Riley-Day]
G90.2 Sindroma Horner
Sindroma Bernard(-Horner)
G90.3 Multi-system degeneration
Hipotensi ortostatik neurogenik [Shy-Drager]
Kecuali: hipotensi ortostatik NOS (I95.1)
G90.4 Dysrefleksia otonom
G90.8 Kelainan lain sistem syaraf otonom
G90.9 Kelainan sistem syaraf otonom, tidak dijelaskan
G91 Hydrocephalus
Termasuk
hidrosefalus didapat
Kecuali: hidrosefalus: kongenital (Q03.-), akibat toxoplasmosis kongenital (P37.1)
G91.0 Hidrosefalus komunikans
G91.1 Hidrosefalus obstruktif
G91.2 Hidrosefalus dengan tekanan normal
G91.3 Hidrosefalus pasca trauma, tidak dijelaskan
G91.8 Hidrosefalus lain
G91.9 Hidrosefalus, tidak dijelaskan
G92 Toxic encephalopathy
Gunakan kode (Chapter XX) untuk identifikasi agen toksik.

G93 Kelainan-kelainan lain pada otak


G93.0 Kista serebri
Kista arakhnoid, kista porensefalik didapat
Kecuali:
kista periventrikel didapat pada bayi (P91.1), kista serebri
kongenital (Q04.6)
G93.1 Anoxic brain damage, not elsewhere classified
Kecuali
anoksia neonatus (P21.9)
sebagai komplikasi pada:
.
abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.8)
.
kehamilan, persalinan atau kelahiran (O29.2, O74.3, O89.2)
.
asuhan bedah dan medis (T80-T88)
G93.2 Hipertensi intrakranium ringan
Kecuali:
ensefalopati hipertensif (I67.4)
G93.3 Sindroma kelelahan (fatigue) pasca-virus
Ensefalomielitis mialgika ringan
G93.4 Ensefalopati, tidak dijelaskan
Kecuali: ensefalopati: alkoholik (G31.2), toxik (G92)
G93.5 Kompresi otak
Kompresi atau herniasi (batang) otak
Kecuali:
kompresi traumatika otak (diffusa) (S06.2), terfokus (S06.3)
G93.6 Edema serebri
Kecuali
edema serebri: akibat cedera lahir (P11.0), traumatika (S06.1)
G93.7 Sindroma Reye
G93.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada otak
Ensefalopati pasca-radiasi
G93.9 Kelainan otak, tidak dijelaskan
G94* Kelainan lain otak pada penyakit c.e.
G94.0*
Hidrosefalus pada penyakit infeksi dan parasit.c.e.(A00-B99)
G94.1*
Hidrosefalus pada penyakit neoplasma (C00-D48)
G94.2*
Hidrosefalus pada penyakit lain c.e.
G94.8*
Kelainan lain otak yang dijelaskan pada penyakit c.e.
G95 Other Penyakit-penyakit spinal cord
Kecuali: mielitis (G04.-)
G95.0 Syringomyelia dan syringobulbia
[rongga neuroglia (syrinx) di medulla spinalis (syringomyelia) atau batang
otak (syringobulbia)]
G95.1 Mielopati vaskuler

39

Infark akut medulla spinalis (embolik)(nonembolik)


Trombosis arteri pada medulla spinalis
Haematomielia
Flebitis dan tromboflebitis intraspinalis nonpiogenik
Edema medulla spinalis
Mielopati nekrotikan subakut
Kecuali:
flebitis dan tromboflebitis intraspinalis, selain non-piogenic
(G08)
G95.2 Kompresi medulla spinalis, tidak dijelaskan
G95.8 Penyakit lain yang dijelaskan pada medulla spinalis
Cord bladder NOS, mielopati akibat obat atau akibat radiasi
Kecuali:
neurogenic bladder: NOS (N31.9), akibat sindroma cauda
equina (G83.4)
disfungsi neuromuskuler bladder tanpa disebut lesi medulla
spinalis (N31.-)
G95.9 Penyakit medulla spinalis, tidak dijelaskan
Mielopati NOS
G96 Kelainan lain sistem syaraf pusat
G96.0 Cerebrospinal fluid leak [kebocoran cairan otak]
Kecuali
akibat pungsi spinalis (G97.0)
G96.1 Kelainan meningen, not elsewhere classified
Adhesi meningen (serebral)(spinal)
G96.8 Kelainan lain yang dijelakan pada sistem syaraf pusat
G96.9 Kelainan sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan
G97
G97.0
G97.1
G97.2
G97.8
G97.9

Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur, NEC


Kebocoran cairan serebrospinalis akibat pungsi spinalis
Reaksi lain terhadap pungsi spinalis dan lumbalis
Hipotensi intrakranium menyusul shunting ventrikel
Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur lain
Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur, tidak dijelaskan

G98 Kelainan lain pada sistem syaraf, not elsewhere classified


Kelainan sistem syaraf NOS
G99* Kelainan lain sistem syaraf pada penyakit c.e.
G99.0*
Neuropati otonom pada penyakit endokrin dan metabolik
Neuropati otonom amyloid (E85.-)
Neuropati otonom diabetik (E10-E14, karakter keempat .4)
G99.1*
Kelainan lain sistem syaraf otonom pada penyakit lain c.e.
G99.2*
Mielopati pada penyakit c.e.
Sindroma kompresi arteri spinalis anterior dan arteri vertebralis (M47.0)
Mielopati pada:
penyakit neoplasia (C00-D48), spondilosis (M47.-)
kelainan diskus intervertebralis (M50.0, M51.0)
G99.8*
Kelainan lain sistem syaraf yang dijelaskan pada penyakit c.e.

40

CHAPTER VI. PENYAKIT-PENYAKIT MATA DAN ADNEXA (H00-H59)


Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)
Komplikasi hamil, melahirkan dan nifas (O00-O99)
Keadaan tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)
Malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99)
Gejala, tanda, dan hasil klinis dan laboratorium abnormal, nec (R00-R99)
Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab external (S00-T98)
Bab ini mengandung blok-blok berikut:
H00-H06
Kelainan kelopak, sistem lakrimalis, dan orbita
H10-H13
Kelainan konjunctiva
H15-H22
Kelainan sklera, kornea, iris dan korpus siliaris
H25-H28
Kelainan lensa
H30-H36
Kelainan khoroid dan retina
H40-H42
Glaukoma
H43-H45
Kelainan korpus vitreous dan bola mata
H46-H48
Kelainan n. optikus dan jaras penglihatan
H49-H52
Kelainan otot bola mata. gerakan binokuler, akomodasi dan
refraksi
H53-H54
Gangguan penglihatan dan kebutaan
H55-H59
Kelainan lain pada mata dan adnexa
Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut:
H03* Kelainan kelopak pada penyakit yang klasifikasinya di tempat lain
H06* Kelainan sistem lakrimalis dan orbita pada penyakit c.e.
H13* Kelainan konjungtiva pada penyakit c.e.
H19* Kelainan sklera dan kornea pada penyakit c.e.
H22* Kelainan iris dan korpus siliaris pada penyakit c.e.
H28* Katarak dan kelainan lain lensa pada penyakit c.e.
H32* Kelainan khorioretina pada penyakit c.e.
H36* Kelainan retina pada penyakit c.e.
H42* Glaukoma pada penyakit c.e.
H45* Kelainan korpus vitreus dan bola mata pada penyakit c.e.
H48* Kelainan n. optikus dan jaras penglihatan pada penyakit c.e.
H58* Kelainan lain mata dan adnexa pada penyakit c.e.

Kelainan-kelainan kelopak, sistem lakrimalis, dan orbita (H00-H06)


H00 Hordeolum dan chalazion
H00.0 Hordeolum dan peradangan-dalam lain di kelopak
Abses, furuncle, atau stye pada kelopak
[hordeolum = infeksi bernanah kelenjar kelopak]
H00.1 Chalazion [pembesaran kelenjar meibomi akibat saluran tersumbat]
H01 Peradangan lain pada kelopak
H01.0 Blepharitis radang pinggir kelopak
Kecuali:
blepharokonjungtivitis (H10.5)
H01.1 Dermatosis [penyakit kulit] non-infeksi kelopak
Lupus erythematosus diskoid, xeroderma pada kelopak
Dermatitis: allergi, kontak, eksimatosa pada kelopak
H01.8 Peradangan lain kelopak yang dijelaskan
H01.9 Peradangan kelopak, tidak dijelaskan
H02 Kelainan lain kelopak
Kecuali: malformasi kongenital malformations kelopak (Q10.0-Q10.3)
H02.0 Entropion dan trichiasis kelopak
[Entropion - melipat ke dalam)
[Trichiasis - bulu mata tumbuh ke dalam dan menggores mata]
H02.1 Ectropion kelopak
H02.2 Lagophthalmos [penutupan kelopak tidak sempurna]
H02.3 Blepharochalasis [kelopak kaku]

H02.4 Ptosis kelopak [kelopak atas lumpuh/jatuh]


H02.5 Kelainan lain yang mengganggu fungsi kelopak
Ankyloblepharon, blepharophimosis, retraksi kelopak
Kecuali: blepharospasm (G24.5), tic organic (G25.6), tic psychogenic
(F95.-)
H02.6 Xanthelasma kelopak [tumor sel-sel busa berisi lemak]
H02.7 Kelainan degeneratif lain kelopak dan daerah periokuli
Chloasma [bintik coklat], madarosis, vitiligo pada kelopak
H02.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada kelopak
Hypertrichosis (rambut berlebihan) kelopak, benda asing tertahan di
kelopak
H02.9 Kelainan kelopak, tidak dijelaskan
H03* Kelainan kelopak pada penyakit c.e.
H03.0*Infestasi parasit di kelopak pada penyakit c.e.
Dermatitis kelopak akibat Demodex species (B88.0)
Infestasi parasit di kelopak pada: leishmaniasis (B55.-), onchocerciasis
(B73)
loiasis (B74.3), phthiriasis (B85.3)
H03.1*
Keterlibatan kelopak pada penyakit infeksi lain c.e.
Keterlibatan kelopak pada:
TB (A18.4), lepra (A30.-), yaws (A66.-), zoster (B02.3)
infeksi herpesvirus [herpes simplex] (B00.5), molluscum contagiosum
(B08.1)
H03.8*
Keterlibatan kelopak pada penyakit lain c.e
Keterlibatan kelopak pada impetigo (L01.0)
H04 Kelainan sistem lakrimalis
Kecuali: malformasi kongenital sistem lakrimalis (Q10.4-Q10.6)
H04.0 Dacryoadenitis
Pembesaran kronis kelenjar lakrimalis
H04.1 Kelainan lain kelenjar lakrimalis
Dacryops, sindroma mata kering, kista atau atrofi kelenjar lakrimalis
H04.2 Epiphora [air mata mengalir terus]
H04.3 Radang akut dan tidak dijelaskan pada saluran lakrimalis
Dacryocystitis (phlegmonosa), dacryopericystitis, canaliculitis lakrimalis
akut, subakut, atau tak dijelaskan
Kecuali:
dacryocystitis neonatus (P39.1)
H04.4 Radang kronis pada saluran lakrimalis
Dacryocystitis kronis, kanalikulits lakrimalis kronis, mukokel lakrimalis
kronis
H04.5 Stenosis dan insuficiensi saluran lakrimalis
Dacryolith, eversi [bagian dalam menghadap keluar] punctum lakrimalis
Stenosis pada kanalikukus, duktus, atau sakkus lakrimalis
H04.6 Perubahan lain pada saluran lakrimalis
Fistula lakrimalis
H04.8 Kelainan lain sistem lakrimalis
H04.9 Kelainan sistem lakrimalis, tidak dijelaskan
H05 Kelainan orbita
Kecuali: malformasi kongenital orbita (Q10.7)
H05.0 Radang akut orbita
Abses, sellulitis, osteomielitis, periostitis, atau tenositis orbita
H05.1 Kelainan peradangan kronis orbita
Granuloma orbita
H05.2 Kondisi-kondisi eksophthalmik
Pergeseran letak bola mata NOS, perdarahan orbita, edema orbita
H05.3 Deformitas orbita
Atrofi atau eksostosis orbita
H05.4 Enophthalmos
H05.5 Retensi benda asing (lama) menyusul luka tembus orbita
Benda asing retrobulbar
H05.8 Kelainan lain orbita
Kista orbita
H05.9 Kelainan orbita, tidak dijelaskan
H06* Kelainan sistem lakrimalis dan orbita pada penyakit c.e.
H06.0*Kelainan sistem lakrimalis pada penyakit c.e.

H06.1*
Infestasi parasit di orbita pada penyakit c.e.
Infeksi Echinococcus di orbita (B67.-), myiasis orbita (B87.2)
H06.2*Dysthyroid exophthalmos (E05.-)
H06.3*Kelainan lain orbita pada penyakit c.e.
Kelainan-kelainan konjungtiva (H10-H13)
H10 Konjungtivitis
Kecuali: keratokonjungtivitis (H16.2)
H10.0 Konjungtivitis mukopurulenta
H10.1 Konjungtivitis atopika akut
H10.2 Konjungtivitis akut lainnya
H10.3 Konjungtivitis akut, tidak dijelaskan
Kecuali:
ophthalmia neonatorum NOS (P39.1)
H10.4 Konjungtivitis kronis
H10.5 Blepharokonjungtivitis
H10.8 Konjungtivitis lain
H10.9 Konjungtivitis, tidak dijelaskan
H11 Kelainan lain pada konjungtiva
Kecuali: keratokonjungtivitis (H16.2)
H11.0 Pterygium
Kecuali:
pseudopterygium (H11.8)
H11.1 Degenerasi dan deposit pada konjungtiva
Argyrosis [argyria], concretions [pemekatan], pigmentasi, xerosis NOS di
konjungtiva
H11.2 Parut konjungtiva
Symblepharon
H11.3 Perdarahan konjungtiva
Perdarahan subkonjungtiva
H11.4 Kelainan dan kista pembuluh darah konjungtiva lainnya
Aneurisma, hiperemia, edema pada konjungtiva
H11.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada konjungtiva
Pseudopterygium
H11.9 Kelainan konjungtiva, tidak dijelaskan
H13* Kelainan konjungtiva pada penyakit c.e.
H13.0*
Infeksi filaria pada konjungtiva (B74.-)
H13.1*
Konjungtivitis pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Konjungtivitis (akibat):
difteri (A36.8), meningokokus (A39.8), gonokokus (A54.3), chlamydia
(A74.0)
herpesvirus [herpes simplex] (B00.5), zoster (B02.3),
adenovirus follikularis (akut) (B30.1), perdarahan (akut)(epidemik)
(B30.3),
Newcastle (B30.8), Acanthamoeba (B60.1)
H13.2*
Konjungtivitis pada penyakit lain c.e.
H13.3*
Pemphigoid okuler (L12.-)
H13.8*
Kelainan lain konjungtiva pada penyakit c.e.

Kelainan-kelainan sklera, kornea, iris dan korpus siliaris (H15-H22)


H15 Kelainan sklera
H15.0 Scleritis
H15.1 Episcleritis
H15.8 Kelainan lain sklera
Staphyloma equator, ektasia sklera
Kecuali: myopia degeneratif (H44.2)
H15.9 Kelainan sklera, tidak dijelaskan
H16 Keratitis
H16.0 Ulkus kornea
Ulkus kornea, NOS, sentral, marginal, perforata, cincin, dengan hypopyon
Ulkus Mooren
H16.1 Keratitis superfisialis lain tanpa konjungtivitis

Keratitis: areolaris, filamenter, nummularis, stellata, striata, punktata


superficialis
Photokeratitis, snow blindness
H16.2 Keratoconjunctivitis radang kornea dan konjungtiva
Keratoconjunctivitis: NOS, exposure, neurotrofika, phlyctenularis
Keratitis superfisialis lain dengan konjungtivitis, ophthalmia nodosa,
H16.3 Keratitis interstitialis dan profunda
H16.4 Neovascularisasi kornea
Ghost vessels (kornea), pannus (kornea)
H16.8 Keratitis lain
H16.9 Keratitis, tidak dijelaskan
H17 Corneal scars dan opacities Parut dan keopakan kornea
H17.0 Adherent leukoma
H17.1 Keopakan kornea sentral lain
H17.8 Parut dan keopakan kornea lain
H17.9 Parut dan keopakan kornea, tidak dijelaskan
H18 Kelainan lain pada kornea
H18.0 Pigmentasi dan deposit di kornea
Haematokornea, cincin Kayser-Fleischer, spindel Krukenberg, garis Staehli
H18.1 Keratopati bullosa
H18.2 Edema kornea lainnya
H18.3 Perubahan pada membran kornea
Lipatan atau robekan pada membran Descemet

H18.4 Degenerasi kornea


Arcus senilis, band keratopathy
Kecuali:
ulkus Mooren (H16.0)
H18.5 Hereditary corneal dystrophies
Distrofi Fuchs, Distrofi: kornea, epitel, granularis, lattice, makularis
H18.6 Keratokonus
H18.7 Deformitas kornea lainnya
Ekatasia kornea, staophyloma kornea, Descemetocele
Kecuali:
malformasi kongenital kornea (Q13.3-Q13.4)
H18.8 Kelainan lain kornea yang dijelaskan
Anaesthesia, hypaesthesia, atau erosi rekurens pada kornea
H18.9 Kelainan kornea, tidak dijelaskan
H19 Kelainan sklera dan kornea pada penyakit c.e.
H19.0*
Skleritis dan episkleritis pada penyakit c.e.
Episkleritis TB (A18.5), episkleritis sifilitika (A52.7), skleritis Zoster
(B02.3)
H19.1*
Keratitis dan keratokonjungtivitis Herpesvirus (B00.5)
Keratitis dendritic dan diskiformis
H19.2*
Keratitis dan keratokonjungtivitis pada penyakit infeksi dan parasit
lain c.e.
Keratokonjungtivitis epidemika (B30.0)
Keratitis dan keratoconjunctivitis (interstitialis) pada: TB (A18.5), syphilis
(A50.3), zoster (B02.3), measles (B05.8), acanthamoebiasis (B60.1)
H19.3*
Keratitis dan keratokonjungtivitis pada penyakit lain c.e.
Keratokonjungtivitis sicca (M35.0)
H19.8*
Kelainan lain sklera dan kornea pada penyakit c.e.
Keratokonus pada sindroma Down (Q90.-)
H20 Iridosiklitis
H20.0 Iridosiklitis akut dan subakut
Uveitis anterior, siklitis, atau iritis, yang akut, rekurens atau subakut
H20.1 Iridosiklitis kronis
H20.2 Iridosiklitis akibat lensa
H20.8 Iridosiklitis lain
H20.9 Iridosiklitis, tidak dijelaskan
H21 Kelainan lain pada iris dan korpus siliaris
Kecuali uveitis simpatis (H44.1)
H21.0 Hyphaema [perdarahan rongga depan (aqueous humour)]

Kecuali
hyphaema traumatika (S05.1)
H21.1 Kelainan pembuluh darah lain pada iris dan korpus siliaris
Neovaskularizasasi of iris atau korpus siliaris, rubeosis iris
H21.2 Degenerasi iris dan korpus siliaris
Degenerasi: iris (pigment), pinggir pupil; iridoskisis, atrofi iris (essensial)
(progresif), miotic pupillary cyst, translusensi iris [iris tembus pandang]
H21.3 Kista iris, korpus siliaris dan anterior chamber
Kista iris, korpus siliaris dan anterior chamber: NOS, eksudatif,
implaantasi, parasitik
Kecuali
miotic pupillary cyst (H21.2)
H21.4 Pupillary membranes [selaput pada pupil]
Iris bomb, penyempitan pupil, penutupan pupil
H21.5 Adhesi dan disrupsi lain pada iris dan korpus siliaris
Goniosynechiae, iridodialysis, resesi sudut chamber
Synechiae (iris): NOS, anterior, posterior
Kecuali: corectopia (Q13.2) [ektopia pupil]
H21.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada iris dan korpus siliaris
H21.9 Kelainan pada iris dan korpus siliaris, tidak dijelaskan
H22* Kelainan iris dan korpus siliaris pada penyakit c.e.
H22.0*Iridosiklitis pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Iridosiklitis pada: TB (A18.5), sifilis (sekunder) (A51.4), infeksi gonokokus
(A54.3) infeksi herpesvirus [herpes simplex] (B00.5), zoster (B02.3)
H22.1*
Iridosiklitis padap enyakit lain c.e.
Iridosiklitis pada: sarkoidosis (D86.8), ankylosing spondylitis (M45)
H22.8*Kelainan lain iris dan korpus siliaris pada penyakit c.e
Kelainan-kelainan lensa (H25-H28)
H25 Katarak senilis
Kecuali: glaukoma kapsularis dengan pseudoexfoliation lensa (H40.1)
H25.0 Katarak senilis insipiens (incipient = sedang terjadi)
Katarak senilis: koroner, korikalis, punktata
Katarak senilis polaris subkapsularis (anterior)(posterior), water clefts
H25.1 Katarak neuklearis senilis
Cataracta brunescens, katarak sklerosis nuklearis
H25.2 Katarak senilis, tipe morgagni
Katarak hipermatur senilis
H25.8 Katarak senilis lainnya
Bentuk-bentuk gabungan katarak senilis
H25.9 Katarak senilis, tidak dijelaskan
H26 Katarak lain
Kecuali katarak kongenital (Q12.0)
H26.0 Katarak infantil, juvenile [remaja] dan presenilis
H26.1 Katarak traumatika
H26.2 Katarak komplikasi
Katarak: pada iridosiklitis kronis, akibat kelainan mata
Glaucomatous flecks (subcapsular)
H26.3 Katarak akibat obat
H26.4 After-cataract
Katarak sekunder, cincin Soemmerring
H26.8 Katarak lain yang dijelaskan
H26.9 Katarak, tidak dijelaskan
H27 Kelainan lain pada lensa
Kecuali: malformasi kongenital lensa (Q12.-), pseudophakia (Z96.1), komplikasi
mekanis dari lensa intraokuli (T85.2)
H27.0 Aphakia [tanpa lensa]
H27.1 Dislokasi lensa
H27.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada lensa
H27.9 Kelainan lensa, tidak dijelaskan
H28* Katarak dan kelainan lain lensa pada penyakit c.e.
H28.0*Katarak diabetes (E10-E14, karakter keempat .3)
H28.1*
Katarak pada penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik lainnya
Katarak pada hipoparatiroidisme (E20.-), katarak malnutrisi-dehidrasi
(E40-E46)

H28.2*Katarak pada penyakit lain c.e.


Katarak myotonik (G71.1)
H28.8*Kelainan lain lensa pada penyakit c.e.
Kelainan-kelainan khoroid dan retina (H30-H36)
H30 Peradangan khorioretina
H30.0 Peradangan khorioretina terfokus
Khorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis terfokus
H30.1 Peradangan khorioretina disseminata
Khorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis disseminata
Kecuali
retinopati exudatif (H35.0)
H30.2 Siklitis posterior
Pars planitis
H30.8 Peradangan khorioretina lainnya
Penyakit Harada
H30.9 Peradangan khorioretina, tidak dijelaskan
Khorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis NOS
H31 Kelainan-kelainan lain khoroid
H31.0 Parut khorioretina
Parut makula di kutub posterior (pasca-radang)(pasca-trauma), retinopati
solaris
H31.1 Degenerasi khoroid
Atrofi atau sklerosis khoroid
Kecuali: angioid streaks (H35.3)
H31.2 Distrofi khoroid herediter
Choroideremia, gyrate atrophy pada choroid
Dystrophy, choroidal (central areolar)(umum)(peripapillaris)
Kecuali: ornithinaemia (E72.4)
H31.3 Perdarahan dan ruptur khoroid
Perdarahan khoroid: NOS, expulsif
H31.4 Pelepasan khoroid
H31.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada choroid
H31.9 Kelainan choroid, tidak dijelaskan
H32* Kelainan-kelainan khorioretina pada penyakit c.e.
H32.0*Radang khorio-retina pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Chorioretinitis: TB (A18.5), sifilis lanjut (A52.7), toxoplasma (B58.0)
H32.8*Kelainan lain khorio-retina pada penyakit c.e.
H33 Pelepasan dan robekan retina
Kecuali
pelepasan epitel pigment retina (H35.7)
H33.0 Pelepasan retina dengan robekan retina
Pelepasan retina rhegmatogenosa
H33.1 Retinoschisis kista retina
Kista ora serrata, psudokista retina, kista parasit retina NOS
Kecuali: retinoskisis kongenital (Q14.1), degenerasi microkistoid retina
(H35.4)
H33.2 Pelepasan retina serosa
Pelepasan retina: NOS, tanpa robekan retina
Kecuali: khorioretinopati serosa sentralis (H35.7)
H33.3 Robekan retina tanpa pelepasan
Robekan retina NOS, operkulum, robek horseshoe atau round hole tanpa
pelepasan
Kecuali:
parut khorioretina menyusul bedah pelepasan retina (H59.8)
degenerasi retina perifer tanpa robekan (H35.4)
H33.4 Pelepasan retina akibat tarikan (traksi)
Vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina
H33.5 Pelepasan retina lainnya
H34 Sumbatan pembuluh darah retina
Kecuali amaurosis fugax (G45.3)
H34.0 Sumbatan a. retina sementara
H34.1 Sumbatan a. retina sentralis
H34.2 Sumbatan a. retina lainnya
Sumbatan a. retina pada cabang, sebagian, dengan mikroembolisme
Plaque Hollenhorst

H34.8 Sumbatan pembuluh darah retina lainnya


Sumbatan v. retina: sentralis, insipient, sebagian, cabang-cabang
H34.9 Sumbatan pembuluh darah retina, tidak dijelaskan
H35 Kelainan lain pada retina
H35.0 Background retinopathy dan perubahan pembuluh darah retina
Perubahan bentuk pembuluh darah retina
Mikroaneurisma, neovaskularisasi, perivaskulitis, varises, vascular
sheathing, atau vasculitis pada retina
Retinopathy: NOS, background NOS, Coats, exudatif, hipertensif
H35.1 Retinopathy pada prematuritas
Fibroplasia retrolentis [belakang lensa]
H35.2 Retinopati proliferatif lainnya
Vitreo-retinopati proliferatif
Kecuali:
vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina (H33.4)
H35.3 Degenerasi makula dan kutub posterior
Angioid streaks, cyst, Drusen (degeneratif), hole, atau puckering pada
macula
Degenerasi Kuhnt-Junius, makulopati toksik
Degenerasi makula senilis (atrophic)(exudative)
H35.4 Degeneration retina perifer
Degeneration, retina: NOS, lattice, microcystoid, palisade, paving stone,
reticular
Kecuali: dengan robekan retina (H33.3)
H35.5 Hereditary retinal dystrophy
Dystrophy: tapetoretinal, vitreoretinal, retinal (albipunctate)(pigmentary)
(vitelliform)
Retinitis pigmentosa, penyakit Stargardt
H35.6 Perdarahan retina
H35.7 Pemisahan lapisan-lapisan retina
Khorioretinopati serosa sentralis, pelepasan epitel pigment retina
H35.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada retina
H35.9 Kelainan retina, tidak dijelaskan
H36* Kelainan-kelainan pada penyakit c.e.
H36.0*Retinopati diabetikum (E10-E14 , angka keempat .3)
H36.8*Kelainan lain retina pada penyakit c.e.
Retinopati sickle-cell proliferatif (D57.- ), retinopati aterosklerotik (I70.8)
Distrofi retina pada kelainan penyimpanan lipid (E75.- ),
Glaukoma (H40-H42)
H40 Glaukoma
Kecuali: glaukoma absolut (H44.5), traumatika akibat cedera lahir (P15.3),
kongenital (Q15.0)
H40.0 Glaukoma suspect [tersangka glaukoma]
Hipertensi okuli
H40.1 Primary open-angle glaukoma
Glaukoma (primer)(residual stage): kapsularis dengan pseudoexfoliasi lensa,
pigment, chronic simple, tekanan rendah
H40.2 Primary angle-closure glaukoma
Angle-closure glaukoma (primary)(residual stage):: akut, kronis,
intermittent
H40.3 Glaukoma akibat trauma mata
H40.4 Glaukoma akibat peradangan mata
H40.5 Glaukoma akibat kelainan-kelainan mata lainnya
H40.6 Glaukoma akibat obat-obatan
H40.8 Glaukoma lainnya
H40.9 Glaukoma, tidak dijelaskan
H42* Glaukoma pada penyakit c.e.
H42.0*Glaukoma pada penyakit endokrin, gizi, dan metabolik
Glaukoma pada: sindroma Lowe (E72.0), amyloidosis (E85.-)
H42.8*Glaukoma pada penyakit lain c.e.
Glaukoma in onchocerciasis (B73)
Kelainan-kelainan korpus vitreous dan bola mata (H43-H45)
H43

Kelainan-kelainan korpus vitreous

H43.0 Prolaps vitreous


Kecuali: Sindroma vitreous menyusul operasi katarak (H59.0)
H43.1 Perdarahan vitreous
H43.2 Deposit kristal pada korpus vitreous
H43.3 Keopakan vitreous lainnya
Selaput dan benang-benang vitreous
H43.8 Kelainan-kelainan lain korpus vitreous
Degenerasi atau pelepasan vitreous
Kecuali: vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina (H33.4)
H43.9 Kelainan korpus vitreous, tidak dijelaskan
H44 Kelainan bola mata
Termasuk
kelainan-kelainan lain yang mengganggu berbagai struktur mata
H44.0 Endophthalmitis purulenta
Panophthalmitis, abses vitreous
H44.1 Endophthalmitis lainnya
Endophthalmitis parasit NOS, uveitis simpatis
H44.2 Myopia degeneratif
H44.3 Kelainan degeneratif lain bola mata
Chalcosis, siderosis mata
H44.4 Hipotonia mata
H44.5 Kondisi-kondisi degenerasi bola mata
Glaukoma absolut, atrofi bola mata, phthisis [TB] bulbi
H44.6 Retensi benda asing (lama) intraokuli, magnetik
Retensi benda asing magnetik (lama) (pada): anterior chamber, kropus
siliaris, iris, lensa, dinding belakang bola mata, korpus vitreous
H44.7 Retensi benda asing intraokuli, nonmagnetik
Retensi benda asing (lama) (nonmagnetik) (pada): anterior chamber, kropus
siliaris, iris, lensa, dinding belakang bola mata, korpus vitreous
H44.8 Kelainan-kelainan lain bola mata
Haemophthalmos, luxasio bola mata
H44.9 Kelainan bola mata, tidak dijelaskan
H45* Kelainan korpus vitreous dan bola mata pada penyakit c.e.
H45.0*Perdarahan vitreous pada penyakit c.e.
H45.1*
Endophthalmitis pada penyakit c.e.
Endophthalmitis pada:
cysticercosis (B69.1), onchocerciasis (B73), toxocariasis (B83.0)
H45.8*
Kelainan-kelainan lain korpus vitreous dan bola mata pada penyakit
c.e
Kelainan-kelainan n. optikus dan jaras penglihatan (H46-H48)
H46 Neuritis optikus
Neuropati optik, kecuali jenis ischaemic; papillitis optik, neuritis retrobulbar NOS
Kecuali: neuropati optik iskemik (H47.0), neuromyelitis optik [Devic] (G36.0)
H47 Kelainan-kelainan lain n. optikus (NC II) dan jaras penglihatan
H47.0 Kelainan-kelainan n. optikus, not elsewhere classified
Kompresi n. optikus, perdarahan pada pelapis optic nerve, neuropati optik
iskemik
H47.1 Papilloedema, tidak dijelaskan
H47.2 Atrofi optik
Temporal pallor [pucat sementara] pada diskus optikus
H47.3 Kelainan-kelainan lain diskus optikus
Drusen diskus optikus, pseudopapilloedema
H47.4 Kelainan chiasma opticum
H47.5 Kelainan lain jaras penglihatan
Kelainan traktus optikus, nc.geniculatum dan radiatio opticum
H47.6 Kelainan-kelainan visual cortex
H47.7 Kelainan jaras penglihatan, tidak dijelaskan
H48 Kelainan lain NC II dan jaras penglihatan pada penyakit c.e.
H48.0*Atrofi optik pada penyakit c.e.
Atrofi optik pada sifilis lanjut (A52.1)
H48.1*
Neuritis retrobulbar pada penyakit c.e.
Neuritis retrobulbar pada:

infeksi meningokokus (A39.8), sifilis lanjut (A52.1), multiple sclerosis


(G35)
H48.8*Kelainan lain NC II dan jaras penglihatan pada penyakit c.e.

Kelainan otot mata, gerak binokuler, akomodasi, refraksi (H49-H52)


Kecuali

nystagmus dan gerakan irregular mata lainnya (H55)

H49 Strabismus paralitik


Kecuali: ophthalmoplegia: supranuklearis progresif (G23.1),
ophthalmoplegia internuklearis (H51.2), ophthalmoplegia internal
(H52.5)
H49.0 Kelumpuhan NC III [n. oculomotorius]
H49.1 Kelumpuhan NC IV [n. trochlearis]
H49.2 Kelumpuhan NC VI [n. abducent]
H49.3 Ophthalmoplegia (external) total
H49.4 Ophthalmoplegia external progressif
H49.8 Strabismus paralitik lainnya
Ophthalmoplegia external NOS, sindroma Kearns-Sayre
H49.9 Strabismus paralitik, tidak dijelaskan
H50 Strabismus lainnya
H50.0 Strabismus konvergens konkomitant [serentak]
Esotropia (bergantian)(monokuler), kecuali intermittent
H50.1 Strabismus divergens konkomitant strabismus - serentak
Exotropia (bergantian)(monokuler), kecuali intermittent
H50.2 Strabismus vertikal
Hypertropia, hypotropia
H50.3 Intermittent heterotropia
Intermittent esotropia atau exotropia (bergantian) (monocular)
H50.4 Heterotropia lainnya dan yang tidak dijelaskan
Strabismus konkomitant NOS, cyclotropia, microtropia, sindroma monofixasi
H50.5 Heterophoria (phoria = strabismus laten)
Hyperphoria alternans, esophoria, exophoria
H50.6 Strabismus mekanis
Sindroma Brown's sheath, strabismus akibat adhesi,
Hambatan gerak otot mata akibat trauma
H50.8 Other specified strabismus
Sindroma Duane
H50.9 Strabismus, tidak dijelaskan
H51 Kelainan-kelainan lain gerakan binokuler (dua mata)
H51.0 Kelumpuhan conjugate gaze
H51.1 Insufisiensi dan berlebihannya konvergensi
H51.2 Ophthalmoplegia internuklearis
H51.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada gerakan binokuler
H51.9 Kelainan gerakan binokuler, tidak dijelaskan
H52 Kelainan refraksi dan akomodasi
H52.0 Hypermetropia [titik fokus di belakang retina]
H52.1 Myopia [titik fokus di depan retina]
Kecuali
myopia degeneratif (H44.2)
H52.2 Astigmatism [titik fokus tidak menyatu]
H52.3 Anisometropia [fokus tidak seimbang] dan aniseikonia [ukuran bayangan
berbeda]
H52.4 Presbyopia [hypermetropia untuk pandangan dekat]
H52.5 Kelainan-kelainan akomodasi
Ophthalmoplegia internal (complete)(total)
Paresis atau spasme akomodasi
H52.6 Kelainan-kelainan refraksi lainnya
H52.7 Kelainan refraksi, tidak dijelaskan

Gangguan visus dan kebutaan (H53-H54)


H53

Gangguan visus

H53.0 Amblyopia (penurunan daya penglihatan) ex anopsia


Amblyopia: anisometropia, deprivasi, strabismik
H53.1 Gangguan penglihatan subjektif
Metamorphopsia [objek terlihat distorsi],
Scintillating scotoma [bintik buta berpindah-pindah],
Asthenopia [kelelahan mata],
Day blindness, hemeralopia [lebih mudah melihat pada cahaya yang kurang],
Photophobia [tak menyukai cahaya],
Visual halos [area kosong penglihatan], sudden visual loss [visus hilang
mendadak],
Kecuali
halusinasi visual (R44.1)
H53.2 Diplopia
Double vision [penglihatan kembar]
H53.3 Kelainan lain penglihatan binokuler
Korespondensi abnormal retina, suppresi penglihatan binokuler
Fusi dengan stereopsis cacad, persepsi visual simultan tanpa fusi,
H53.4 Defek lapangan pandang
Pembesaran bintik buta
Penyempitan umum lapangan pandang
Hemianop(s)ia (heteronymous)(homonymous)
Quadrant anop(s)ia
Scotoma:. arkuata, Bjerrum, sentral, cincin
H53.5 Defisiensi penglihatan warna
Achromatopsia, defisiensi penglihatan warna didapat, buta warna
Deuteranomaly, deuteranopia [ buta hijau],
Protanomaly, protanopia [buta merah],
Tritanomaly, tritanopia [buta biru]
Kecuali
day blindness (H53.1)
H53.6 Night blindness [rabun senja]
Kecuali
akibat defisiensi vitamin A (E50.5)
H53.8 Gangguan penglihatan lainnya
H53.9 Gangguan penglihatan, tidak dijelaskan
H54 Gangguan penglihatan termausk kebutaan (binokuler atau monokuler)
Note:
Untuk definisi kategori gangguan penglihatan lihat tabel di halam
terakhir bab ini.
Kecuali: amaurosis fugax (G45.3)
Catatan khusus dari Volume 2:
Kode ini tidak digunakan sebagai kode untuk keadaan utama kalau
penyebabnya tercatat, kecuali kalau episode perawatan adalah untuk
kebutaan itu sendiri. Ketika mengkode penyebab, H54.- bisa digunakan
sebagai kode tambahan.
H54.0 Buta, binokuler
Gangguan penglihatan kategori 5.
H54.1 Gangguan penglihatan berat, binokuler
Gangguan penglihatan kategori 2.
H54.2 Gangguan penglihatan sedang, binokuler
Gangguan penglihatan kategori 1.
H54.3 Gangguan penglihatan ringan atau tidak terdapat, binokuler
Gangguan penglihatan kategori 0.
H54.4 Kebutaan, monokuler
Gangguan penglihatan kategori 3, 4, 5 pada satu mata, kategori 0, 1, 2, atau
9 pada mata lain.
H54.5 Gangguan penglihatan berat, monokuler
Gangguan penglihatan kategori 2 pada satu mata, kategori 0, 1 atau 9 pada
mata lain.
H54.6 Gangguan penglihatan sedang, monokuler
Gangguan penglihatan kategori 1 pada satu mata, kategori 0 atau 9 pada
mata lain.
H54.9 Gangguan penglihatan tidak dijelaskan (binokuler)
Gangguan penglihatan kategori 9.
Kelainan-kelainan lain pada mata dan adnexa (H55-H59)
H55 Nystagmus dan gerakan irregulaer lain pada mata
Nystagmus: NOS, kongenital, deprivasition, dissosiasi, latent
H57 Kelainan-kelainan lain pada mata dan adnexa
H57.0 Kelainan fungsi pupil
H57.1 Nyeri mata

10

H57.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada mata dan adnexa


H57.9 Kelainan mata dan adnexa, tidak dijelaskan
H58* Kelainan-kelainan lain mata dan adnexa pada penyakit c.e.
H58.0*Kelainan fungsi pupil pada penyakit c.e.
Fenomena atau pupil Argyll Robertson, sifilis (A52.1)
H58.1*
Gangguan penglihatan pada penyakit c.e.
H58.8*Kelainan lain yang dijelaskan pada mata dan adnexa pada penyakit c.e.
Okulopati sifilitika NEC:
kongenital dini (A50.0), kongenital lanjut (A50.3)
dini (sekunder) (A51.4), lanjut (A52.7)
H59 Kelainan-kelainan mata dan adnexa pasca-prosedur, NEC
Kecuali: komplikasi mekanis dari:
lensa intraokuli (T85.2), alat prostetik, implant, dan graft mata lainnya
(T85.3)
pseudophakia (Z96.1)
H59.0 Keratopati (aphakia bullosa) menyusul operasi katarak
Sindroma vitreus (Touch)
Sindroma kornea vitreus
H59.8 Kelainan-kelainan mata dan adnexa pasca-prosedur lainnya
Parut khorioretina menyusul operasi terhadap pelepasan retina
H59.9 Kelainan mata dan adnexa pasca-prosedur, tidak dijelaskan

11

CHAPTER VII. PENYAKIT-PENYAKIT


TELINGA DAN PROSESUS MASTOIDEUS (H60-H95)
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, nutrisi, dan metabolik (E00-E90)
Komplikasi hamil, melahirkan, dan puerperium (O00-O99)
Kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)
Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99)
Gejala, tanda, dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal, NEC (R00R99)
Injury, poisoning dan konsekuensi tertentu lain dari penyebab eksterna (S00T98)
Chapter ini berisi blok-blok berikut:
H60-H62
Penyakit-penyakit external ear
H65-H75
Penyakit-penyakit middle ear dan mastoid
H80-H83
Penyakit-penyakit inner ear
H90-H95
Other Kelainan-kelainan of ear
Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut:
H62*
Gangguan telinga luar pada penyakit c.e
H67*
Otitis media pada penyakit c.e
H75*
Gangguan lain telinga tengah dan mastoid pada penyakit c.e
H82*
Sindorma vertiginosa pada penyakit c.e
H94*
Gangguan lain telinga pada penyakit c.e
Penyakit-penyakit telinga luar (H60-H62)
H60 Otitis externa
H60.0 Abses telinga luar
Vesikel, karbunkel, furunkel pada aurikula atau liang telinga luar
H60.1 Sellulitis telinga luar
Sellulitis: aurikula, liang telinga luar
H60.2 Otitis externa maligna
H60.3 Otitis externa infektif lainnya
Otitis externa diffusa, otitis externa haemorrhagika, Swimmer's ear
H60.4 Cholesteatoma telinga luar
Keratosis obturans (saluran) telinga luar
H60.5 Otitis externa akut, noninfektif
Otitis externa akut: NOS, aktinik, kimiawi, kontak, eksematoid, reaktif
H60.8 Otitis externa lainnya
Otitis externa kronis NOS
H60.9 Otitis externa, tidak dijelaskan
H61 Kelainan-kelainan lain telinga luar
H61.0 Perikhondritis telinga luar
Chondrodermatitis nodularis chronica helicis
Perichondritis pada: aurikula, pinna
H61.1 Kelainan daun telinga non-infektif
Deformitas didapatpada: aurikula, pinna
Kecuali: cauliflower ear (M95.1)
H61.2 Impacted cerumen
Lilin dalam telinga
H61.3 Stenosis didapat pada liang telinga luar
Kollapse liang telinga luar
H61.8 Kelainan-kelainan yang dijelaskan pada telinga luar
Exostosis liang telinga luar
H61.9 Kelainan telinga luar, tidak dijelaskan
H62* Kelainan telinga luar pada penyakit c.e.
H62.0*Otitis externa pada penyakit bakteri c.e
Otitis externa pada erysipelas (A46)
H62.1*
Otitis externa pada penyakit virus c.e
Otitis externa pada infeksi herpesviral [herpes simplex] (B00.1), zoster
(B02.8)
H62.2*Otitis externa pada mikosis
Otitis externa pada aspergillosis (B44.8), candidiasis (B37.2)
Otomycosis NOS (B36.9)

H62.3*Otitis externa pada penyakit infeksi dan parasit lainnya c.e.


H62.4*Otitis externa pada penyakit lainnya c.e.
Otitis externa pada impetigo (L01.-)
H62.8*Kelainan-kelainan lain telinga luar pada penyakit c.e.
Penyakit-penyakit telinga tengah dan mastoid (H65-H75)
H65 Otitis media non-suppuratif
Termasuk: dengan myringitis (radang membran tympani)
Gunakan kode tambahan untuk identifikasi adanya perforasi membran timpani
(H72.-)
H65.0 Otitis media serosa akut
Otitis media sekretori akut dan subakut
H65.1 Otitis media akut nonsuppuratif lainnya
Otitis media, akut dan subakut: allergika (mukoid)(sanguinosa)(serosa),
mukoid, nonsuppuratif NOS, sanguinosa, seromusinosa
Kecuali: otitis media (akut) NOS (H66.9), otitik barotrauma (T70.0)
H65.2 Otitis media serosa kronis
Chronic tubotympanal catarrh
H65.3 Otitis media mukoid kronis
Otitis media, kronis: musinosa, sekretoris, transudatif; glue ear
Kecuali:
penyakit telinga tengah adhesif (H74.1)
H65.4 Otitis media nonsuppuratif kronis lainnya
Otitis media, kronis: allergika, nonsuppuratif NOS, dengan effusi
(nonpurulenta), eksudatif, seromusinosa
H65.9 Otitis media nonsuppuratif, tidak dijelaskan
Otitis media: allergika, dengan effusi (nonpurulenta), katarrhalis, eksudatif,
mukoid, sekretoris, seromusinosa, serosa, transudatif
H66 Otitis media suppuratif dan tidak dijelaskan
Termasuk: dengan myringitis
Gunakan kode tambahan untuk identifikasi adanya perforasi membran timpani
(H72.-)
H66.0 Otitis media suppuratif akut
H66.1 Otitis media suppuratif tubotimpani kronis
Otitis media suppuratif kronis ringan
Penyakit tubotimpani kronis
H66.2 Otitis media suppuratif attico-antral kronis
Penyakit attico-antral kronis
H66.3 Otitis media suppuratif kronis lainnya
Otitis media suppuratif kronis NOS
H66.4 Otitis media suppuratif, tidak dijelaskan
Otitis media purulenta NOS
H66.9 Otitis media, tidak dijelaskan
Otitis media NOS, akut NOS, kronik NOS
H67* Otitis media pada penyakit c.e.
H67.0*Otitis media pada penyakit bakteri c.e
Otitis media pada: TB (A18.6), scarlet fever (A38)
H67.1*
Otitis media pada penyakit virus c.e
Otitis media pada: measles (B05.3), influenza (J09-J11)
H67.8*Otitis media pada penyakit lain c.e
H68 Eustachian salpingitis dan obstruction
H68.0 Eustachian salpingitis peradangan tuba Eustachius
H68.1 Obstruksi tuba Eustachius
Kompresi, stenosis, striktura tuba Eustachius
H69 Gangguan lain Eustachian tube
H69.0 Patulous Eustachian tube [terbuka karena regangan]
H69.8 Kelainan-kelainan yang dijelaskan pada tuba Eustachius
H69.9 Kelainan tuba Eustachius, tidak dijelaskan
H70 Mastoiditis dan kondisi terkait
H70.0 Mastoiditis akut
Abses atau empyem masoid
H70.1 Mastoiditis kronis
Karies atau fistula mastoid

H70.2 Petrositis
Peradangan os. Petrosus (acute)(chronic)
H70.8 Mastoiditis dan kondisi terkait lainnya
H70.9 Mastoiditis, tidak dijelaskan
H71 Cholesteatoma telinga tengah
Cholesteatoma tympani
Kecuali: cholesteatoma telinga luar (H60.4)
cholesteatoma rekurens pada rongga pasca-mastoidektomi (H95.0)
H72 Perforasi membrana timpani
Termasuk: perforasi gendang telinga: persisten pasca trauma, pasca peradangan
Kecuali: ruptur traumatika gendang telinga (S09.2)
H72.0 Perforasi membran tympani bagian sentral
H72.1 Perforasi membran tympani bagian attic (atas)
Perforasi pars flaccida
H72.2 Perforasi pinggir lainnya pada membran tympani
H72.8 Perforasi lainnya pada membran tympani
Perforasi membran tympani: ganda atau total
H72.9 Perforasi membran tympani, tidak dijelaskan
H73 Kelainan-kelainan lain membran timpani
H73.0 Acute myringitis / Acute tympanitis
Timpanutis akut, miringitis bullosa
Kecuali:
dengan otitis media (H65-H66)
H73.1 Myringitis kronis
Tympanitis kronis
Kecuali:
dengan otitis media (H65-H66)
H73.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada membran timpani
H73.9 Kelainan membran timpani, tidak dijelaskan
H74 Kelainan-kelainan lain telinga tengah dan mastoid
H74.0 Tympanosclerosis
H74.1 Penyakit telinga tengah adhesif
Otitis adhesif
Kecuali: glue ear (H65.3)
H74.2 Diskontinuitas dan dislokasi tulang-tulang pendengaran
H74.3 Kelainan tulang-tulang pendengaran didapat lainnya
Ankylosis atau kehilangan sebagian tulang-tulang pendengaran
H74.4 Polyp telinga tengah
H74.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada telinga tengah dan mastoid
H74.9 Kelainan telinga tengah dan mastoid, tidak dijelaskan
H75* Kelainan-kelainan lain telinga tengah dan mastoid pada penyakit c.e.
H75.0*Mastoiditis pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Mastoiditis TB (A18.0)
H75.8*Kelainan lain telinga tengah dan mastoid yang dijelaskan pada penyakit c.e.

Penyakit-penyakit telinga dalam (H80-H83)


H80 Otosklerosis
Termasuk: otospongiosis
H80.0 Otosklerosis yang melibatkan foramen ovale, nonobliteratif
H80.1 Otosklerosis yang melibatkan foramen ovale, obliteratif
H80.2 Otosklerosis kokhlearis
Otosklerosis yangmelibatkan: kapsul otik, foramen ovale
H80.8 Otosklerosis lainnya
H80.9 Otosklerosis, tidak dijelaskan
H81 Kelainan-kelainan fungsi vestibulum
Kecuali: vertigo: NOS (R42), epidemik (A88.1)
H81.0 Penyakit Mniere
Hidrops labirinth, sindroma atau vertigo Meniere
H81.1 Vertigo paroksismal ringan
H81.2 Neuronitis vestibularis
H81.3 Vertigo perifer lainnya

Sindroma Lermoyez
Vertigo: aura, otogenik, perifer NOS
H81.4 Vertigo yang berasal dari sentral
Nystagmus posisional sentralis
H81.8 Kelainan-kelainan lain fungsi vestibulum
H81.9 Kelainan fungsi vestibulum, tidak dijelaskan
Sindroma vertiginosa NOS
H82*

Sindroma vertiginosa pada penyakit c.e.

H83 Penyakit-penyakit telinga dalam lainnya


H83.0 Labyrinthitis
H83.1 Fistula labirinth
H83.2 Disfungsi labirinth
Hipersensitivitas, hipofungsi, hilangnya fungsi labirinth
H83.3 Efek-efek bising terhadap telinga dalam
Trauma akustik, penurunan pendengaran akibat bising
H83.8 Penyakit-penyakit lain yang dijelaskan pada telinga dalam
H83.9
Penyakit-penyakit telinga dalam, tidak dijelaskan
Kelainan-kelainan lain pada telinga (H90-H95)
H90 Tuli konduktif dan sensorineural
Termasuk: tuli kongenital
Kecuali: deaf mutism [bisu-tuli] NEC (H91.3), tuli NOS (H91.9)
tuli:
akibat bising (H83.3), ototoksik (H91.0)
mendadak (idiopathic) (H91.2), NOS (H91.9)
H90.0 Tuli konduktif, bilateral
H90.1 Tuli konduktif unilateral; sisi kontralateral baik
H90.2 Tuli konduktif, tidak dijelaskan
Tuli konduktif NOS
H90.3 Tuli sensorineural, bilateral
H90.4 Tuli sensorineural unilateral; sisi kontralateral baik
H90.5 Tuli sensorineural, tidak dijelaskan
Tuli sensorineural NOS, tuli kongenital NOS
Tuli: sentral, neural, perseptif, atau sensoris NOS
H90.6 Tuli campur konduktif dan sensorineural, bilateral
H90.7 Tuli campur konduktif dan sensorineural unilateral; sisi kontralateral baik
H90.8 Tuli campur konduktif dan sensorineural, tidak dijelaskan
H91 Tuli lainnya
Kecuali: tuli psikogenik (F44.6), impacted cerumen (H61.2), tuli akibat bising
(H83.3)
tuli menurut klasifikasi pada H90.-,tuli iskemik sementara (H93.0),
persepsi pendengaran abnormal (H93.2)
H91.0 Tuli ototoksik
H91.1 Presbycusis [tuli sensorineural pada penuaan]
Presbyacusia
H91.2 Tuli idiopatik mendadak
Tuli mendadak NOS
H91.3 Bisu-tuli, not elsewhere classified
H91.8 Tuli lain yang dijelaskan
H91.9 Tuli, tidak dijelaskan
Deafness: NOS, frekuensi tinggi, frekuensi rendah
H92 Otalgia dan effusi telinga
H92.0 Otalgia
H92.1 Otorrhoea
Kecuali: bocoran cerebrospinal fluid melalui telinga (G96.0)
H92.2 Otorrhagia [perdarahan melalui telinga luar]
Kecuali: otorrhagia traumatika.
H93 Kelainan-kelainan lain telinga, not elsewhere classified
H93.0 Kelainan-kelainan degeneratif dan vaskular pada telinga
Tuli iskemik sementara
Kecuali:
presbycusis (H91.1)
H93.1 Tinnitus

H93.2 Persepsi pendengaran abnormal lainnya


Auditory recruitment [pendengaran berlebih dari yang ada]
Diplacusis [pendengaran beda antara kedua telinga, pendengaran ganda]
Hyperacusis [sangat sensitif terhadap suara]
Perubahan ambang pendengaran sementara
Kecuali:
hallusinasi auditorius (R44.0)
H93.3 Kelainan-kelainan n. akustikus
Kelainan NC VIII
H93.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada telinga
H93.9 Kelainan telinga, tidak dijelaskan
H94* Kelainan-kelainan lain telinga pada penyakit c.e.
H94.0*Neuritis akustikus pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Neuritis akustikus pada sifilis (A52.1)
H94.8*Gangguan lain telinga yang dijelaskan pada penyakit c.e.
H95 Kelainan pasca-prosedur telinga dan prosesus mastoideus, NEC
H95.0 Kholesteatoma rekuren pada rongga pasca-mastoidectomi
H95.1 Kelainan lain menyusul mastoidectomi
Peradangan kronis, granulasi, kista mukosa: pada rongga pascamastoidectomi
H95.8 Kelainan-kelainan pasca prosedur lain pada telinga dan prosesus mastoideus
H95.9 Kelainan pasca prosedur pada telinga dan prosesus mastoideus, tidak
dijelaskan

CHAPTER VIII. PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM SIRKULASI (I00-I99)


Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
neoplasma (C00-D48)
menyakit endokrin, nutrisi dan metabolik (E00-E90)
serangan iskemik otak sementara dan sindroma yang terkait (G45.-)
kelainan jaringan penyambung sistemik (M30-M36)
komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)
kondisi tertentu yang dimulai pada masa perinatal (P00-P96)
malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99)
tanda, gejala, dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal, n.e.c.
(R00-R99)
cedera, keracunan dan konsekwensi lain tertentu dari penyebab luar
(S00-T98)
Bab ini berisi blok-blok berikut:
I00-I02
Demam rematik akut
I05-I09
Penyakit jantung rematik kronik
I10-I15
Penyakit hipertensi
I20-I25
Penyakit jantung iskemik
I26-I28
Penyakit jantung paru dan penyakit sirkulasi paru-paru
I30-I52
Bentuk-bentuk lain penyakit jantung
I60-I69
Penyakit serebrovaskuler
I70-I79
Penyakit arteri, arteriol, dan kapiler
I80-I89
Penyakit vena, pembuluh limfe, dan kelenjar limfe, n.e.c.
I95-I99
Kelainan sistem sirkulasi lain dan tak dijelaskan
Kategori asterisk untuk bab ini tersedia sebagai berikut:
I32*
Perikarditis pada penyakit c. e.
I39*
Endokarditis dan kelainan katup jantung pada penyakit c. e.
I41*
Miokarditis pada penyakit c. e.
I43*
Kardiomiopati pada penyakit c. e.
I52*
Kelainan jantung lainnya pada penyakit c. e.
I68*
Kelainan serebrovaskuler pada penyakit c. e.
I79*
Kelainan arteri, arteriol dan kapiler pada penyakit c. e.
I98*
Kelainan sistem sirkulasi lain pada penyakit c. e.
Demam rematik akut (I00-I02)
I00
Demam rematik tanpa disebutkan keterlibatan jantung.
Arthritis rematik, akut atau subakut
I01
Demam rematik dengan keterlibatan jantung
Kecuali: penyakit-penyakit kronik yang asal-usulnya rematik (I05-I09), kecuali
kalau demam rematik terdapat pula atau kalau ada bukti munculnya
kembali atau adanya aktifitas proses rematik. Pada kasus dengan
keraguan tentang aktifitas rematik pada waktu kematian, rujuk aturan
pengkodean mortalitas pada Volume 2.
I01.0 Perikarditis rematik akut
Setiap kondisi pada I00 dengan perikarditis
Perikarditis rematik (akut)
Kecuali:
kalau tidak dinyatakan rematik (I30.-)
I01.1 Endokarditis rematik akut
Setiap kondisi pada I00 dengan endokarditis or valvulitis
Valvulitis rematik akut
I01.2 Miokarditis rematik akut
Setiap kondisi pada I00 dengan miokarditis
I01.8 Penyakit jantung rematik akut lainnya (termasuk keterlibatan ganda)
Setiap kondisi pada I00 dengan jenis keterlibatan jantung lain atau ganda.
Pankarditis rematik akut
I01.9 Penyakit jantung rematik akut, tak dijelaskan
Setiap kondisi pada I00 dengan jenis keterlibatan jantung tak dijelaskan
Karditis rematik, akut
Penyakit jantung rematik, aktif atau akut
I02
Khorea rematik
Termasuk: khorea Sydenham
Kecuali: khorea Huntington (G10), khorea NOS (G25.5)
I02.0 Khorea rematik yang keterlibatan jantung
Khorea NOS yang melibatkan jantung

Khorea rematik dengan semua keterlibatan jantung yang bisa diklasifikasi


pada I01.I02.9 Khorea rematik tanpa keterlibatan jantung
Khorea rematik NOS
Penyakit jantung rematik kronik (I05-I09)
I05
Penyakit katup mitral rematik
Termasuk: kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I05.0 atau I05.2-I05.9, baik
dinyatakan rematik atau tidak
Kecuali: kalau dinyatakan bukan-rematik (I34.-)
I05.0 Stenosis mitral
Obstruksi (katup) mitral (rematik)
I05.1 Insuffisiensi mitral rematik
Inkompetensi mitral rematik
Regurgitasi mitral rematik
I05.2 Stenosis mitral dengan insufisiensi
Stenosis mitral dengan inkompetensi atau regurgitasi
I05.8 Penyakit katup mitral lainnya
Kegagalan (katup) mitral
I05.9 Penyakit katup mitral, tak dijelaskan
Kelainan (katup) mitral (kronik) NOS
I06
Penyakit katup aorta rematik
Kecuali: kalau tidak dinyatakan rematik (I35.-)
I06.0 Stenosis aorta rematik
Obstruksi (katup) aorta rematik
I06.1 Insuffisiensi aorta rematik
Inkompetensi aorta rematik
Regurgitasi aorta rematik
I06.2 Stenosis aorta rematik dengan insufisiensi
Stenosis aorta rematik dengan inkompetensi atau regurgitasi
I06.8 Penyakit katup aorta rematik lainnya
I06.9 Penyakit katup aorta rematik, tak dijelaskan
Penyakit (katup) aorta rematik NOS
I07
Penyakit katup trikuspid rematik
Termasuk: baik dinyatakan rematik atau tidak
Kecuali: kalau dinyatakan bukan-rematik (I36.-)
I07.0 Stenosis trikuspid
Stenosis (katup) trikuspid (rematik)
I07.1 Insufisiensi trikuspid
Insufisiensi (katup) trikuspid (rematik)
I07.2 Stenosis trikuspid dengan insufisiensi
I07.8 Penyakit katup trikuspid lainnya
I07.9 Penyakit katup trikuspid, tak dijelaskan
Penyakit katup trikuspid NOS
I08
Penyakit katup ganda
Termasuk: baik dinyatakan rematik atau tidak
Kecuali: endokarditis, katup tak dijelaskan(I38)
penyakit rematik endokardium, katup tak dijelaskan (I09.1)
I08.0 Penyakit katup-katup mitral dan aorta
Keterlibatan katup-katup mitral dengan aorta baik dinyatakan rematik atau
tidak
I08.1 Penyakit katup-katup mitral dengan trikuspid
I08.2 Penyakit katup-katup aorta dengan trikuspid
I08.3 Kelainan gabungan katup-katup mitral, aorta dan trikuspid
I08.8 Penyakit katup ganda lainnya
I08.9 Penyakit katup ganda, tak dijelaskan
I09
Penyakit jantung rematik lainnya
I09.0 Miokarditis rematik
Kecuali:
miokarditis tidak dinyatakan sebagai rematik (I51.4)
I09.1 Penyakit rematik endokardium, katup tak dijelaskan
Endokarditis rematik (kronik)
Valvulitis rematik (kronik)
Kecuali:
endokarditis, katup tak dijelaskan (I38)

I09.2 Perikarditis rematik kronik


Perikardium adherent rematik
Mediastinoperikarditis rematik kronik
Mioperikarditis rematik kronik
Kecuali:
kalau tidak dinyatakan sebagai rematik (I31.-)
I09.8 Penyakit jantung rematik lain yang dijelaskan
Penyakit rematik pada katup pulmonalis
I09.9 Penyakit jantung rematik, tak dijelaskan
Karditis rematik
Gagal jantung rematik
Kecuali:
karditis rematoid (M05.3)
Penyakit-penyakit hipertensi (I10-I15)
Kecuali: melibatkan pembuluh darah koroner (I20-I25)
hipertensi pulmonalis (I27.0)
mempersulit kehamilan, melahirkan dan nifas (O10-O11, O13-O16)
hipertensi neonatus (P29.2)
I10
Hipertensi essensial (primer)
Tekanan darah tinggi
Hipertensi (arteri)(esensial)(primer)(sistemik)(ringan)(berat)
Kecuali: melibatkan pembuluh darah pada: mata (H35.0), otak (I60-I69),
I11
Penyakit jantung hipertensif
Termasuk: semua keadaan pada I50.-, I51.4-I51.9 akibat hipertensi
I11.0 Penyakit jantung hipertensif dengan gagal jantung (kongestif)
Gagal jantung hipertensif
I11.9 Penyakit jantung hipertensif tanpa kegagalan jantung (kongestif)
Penyakit jantung hipertensif NOS
I12
Penyakit ginjal hipertensi
Termasuk: semua keadaan pada N00-N07, N18.-, N19 atau N26 bersama kondisi
I10
arteriosklerosis ginjal, nefritis arteriosklerotik (kronik) (intersitialis)
nefropati hipertensif, nefrosklerosis
Kecuali: hipertensi sekunder (I15.-)
I12.0 Penyakit ginjal hipertensif dengan gagal ginjal
Gagal ginjal hipertensif
I12.9 Penyakit ginjal hipertensif tanpa gagal ginjal
Penyakit ginjal hipertensi NOS
I13
Penyakit jantung dan ginjal hipertensi
Termasuk: semua kondisi pada I11.- bersama semua kondisi pada I12.penyakit: kardiorenal, penyakit ginjal kardiovaskular
I13.0 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif dengan gagal jantung (kongestif)
I13.1 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif dengan gagal ginjal
I13.2 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif dengan gagal jantung (kongestif)
serta gagal ginjal
I13.9 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif, tak dijelaskan
I15
Hipertensi sekunder
Kecuali: melibatkan pembuluh darah: mata (H35.0)
melibatkan pembuluh darah: otak (I60-I69)
I15.0 Hipertensi renovaskuler
I15.1 Hipertensi akibat kelainan ginjal lainnya
I15.2 Hipertensi akibat kelainan endokrin
I15.8 Hipertensi sekunder lain
I15.9 Hipertensi sekunder, tak dijelaskan

Penyakit jantung iskemia (I20-I25)


Catatan: Untuk morbiditas, durasi pada kategori I21-I25 adalah interval antara
awal episode iskemia dan admisi.
Untuk mortalitas, durasi adalah interval antara awal episode iskemia dan
kematian.
Termasuk: Kalau disebutkan hipertensi (I10-I15)
I20
Angina pektoris
I20.0 Unstable angina

Angina: crescendo, de novo effort, makin berat waktu bekerja


Sindroma: koroner intermediate, preinfark
I20.1 Angina pektoris dengan spasme terdokumentasi
Angina: angiospastik, Prinzmetal, akibat spasme, variant
I20.8 Bentuk lain angina pektoris
Angina ketika bekerja
Stenokardia
I20.9 Angina pektoris, tak dijelaskan
Angona: NOS, kardiak
Sindroma angina
Nyeri dada iskemik
I21
Infark miokardium akut acute myocardial infarction (MCI)
Termasuk: MCI yang dinyatakan akut, atau lamanya 4 mg (28 hari) sejak onset.
Kecuali: komplikasi tertentu sekarang menyusul MCI akut (I23.-)
MCI: lama (I25.2), susulan (I22.-)
sindroma pasca MCI (I24.1),
MCI dinyatakan kronik atau durasi > 4 mg (28 hari) sejak onset (I25.8)
I21.0 MCI transmural akut dinding anterior jantung
Infark transmural (akut)(pada):
- (dinding) depan NOS, anteroapikal, anterolateral, anteroseptum
I21.1 MCI transmural akut dinding inferior jantung
Infark transmural (akut)(pada):
- (dinding) inferior NOS, dinding diafragmatika, inferolateral,
inferoposterior
I21.2 MCI transmural akut pada bagian lain jantung
Infark transmural (akut)(pada):
- (dinding) lateral NOS, apical-lateral, basal-lateral, lateral tinggi
- posterior (sejati), posterobasal, posterolateral, posteroseptal, septal NOS
I21.3 MCI transmural akut pada bagian jantung yang tak dijelaskan
MCI transmural NOS
I21.4 MCI subendokardium akut,
MCI non-transmural NOS
I21.9 MCI akut, tak dijelaskan
MCI (akut) NOS
I22
MCI susulan
Termasuk: MCI rekurent
Kecuali: dinyatakan kronik atau durasi >4 minggu (28 hari) sejak onset (I25.8)
I22.0 MCI susulan dinding jantung bagian anterior
Infark susulan (akut)(pada):
- (dinding) anterior NOS, anteroapikal, anterolateral, anteroseptal
I22.1 MCI susulan dinding jantung bagian inferior
Infark susulan (akut)(pada):
- (dinding) inferior NOS, dinding diafragma, inferolateral, inferoposterior
I22.8 MCI susulan pada bagian lain
Infark susulan (akut)(pada):
- (dinding) lateral NOS, apical-lateral, basal-lateral, lateral tinggi
- posterior (sejati), posterobasal, posterolateral, posteroseptal, septal NOS
I22.9 MCI susulan pada bagian yang tak dijelaskan
I23
Komplikasi tertentu sekarang menyusul MCI akut
Kecuali: kondisi berikut ini, kalau:
- muncul bersama MCI akut (I21-I22)
- tidak dinyatakan sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut (I31.-,
I51.-)
I23.0 Hemoperikardium sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut
I23.1 Atrial septal defect (ASD) sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut
I23.2 Ventricular septal defect (VSD) sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI
akut
I23.3 Ruptur dinding jantung tanpa hemoperikardium sebagai komplikasi
sekarang menyusul MCI akut
Kecuali: dengan hemoperikardium (I23.0)
I23.4 Ruptura khordae tendineae sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut
I23.5 Ruptur m. papillaris sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut
I23.6 Trombosis atrium, apendix aurikula, dan ventrikel sebagai komplikasi
sekarang menyusul MCI akut
I23.8 Komplikasi sekarang lainnya menyusul MCI akut

I24
Penyakit jantung iskemik akut lainnya
Kecuali: angina pectoris (I20.-),
iskemia miokadium sementara pada bayi baru lahir (P29.4)
I24.0 Trombosis koroner yang tidak menyebabkan MCI
Embolisme, oklusi, tromboembolisme (arteri)(vena) koronaria:
yang tidak menyebabkan MCI
Kecuali: dinyatakan kronik atau durasi > 4 mg (28 hari) sejak onset (I25.8)
I24.1 Sindroma Dressler
Sindorma pasca MCI

I24.8 Bentuk lain penyakit jantung iskemik akut:


Kegagalan koroner
Insufisiensi koroner
I24.9 Penyakit jantung iskemik akut, tak dijelaskan
Kecuali:
penyakit jantung iskemik (kronik) NOS (I25.9)
I25
Penyakit jantung iskemik kronik
Kecuali: penyakit kardiovaskuler NOS (I51.6)
I25.0 Penyakit kardiovaskuler atherosklerotik, dinyatakan demikian
I25.1 Penyakit jantung atherosklerotik koroner
Penyakit, sklerosis, ateroma, aterosklerosis:
pada (arteri) koronaria
I25.2 MCI lama
MCI sembuh
MCI sebelumnya didiagnosa dengan ECG atau pemeriksaan khusus lain, tapi
saat ini tidak menunjukkan gejala
I25.3 Aneurisma jantung
Aneurisma: mural, ventrikel
I25.4 Aneurisma arteri koronaria
Fistula arterio-vena koronaria, didapat
Kecuali: aneurisma (arteri) koronaria kongenital (Q24.5)
I25.5 Kardiomiopati iskemik
I25.6 Iskemia miokardium tenang (silent)
I25.8 Bentuk-bentuk lain penyakit jantung iskemik kronik
Setiap kondisi pada I21-I22 dan I24.- yang dinyatakan sebagai kronik atau
dengan durasi >4 mg (28 hari) sejak onset
I25.9 Penyakit jantung iskemik kronik, tak dijelaskan
Penyakit jantung iskemik (kronik) NOS
Penyakit jantung-paru dan penyakit sirkulasi pulmonalis (I26-I28)
I26
Emboli pulmonalis
Termasuk: (arteri)(vena) pulmonalis dengan:
- infark
- tromboembolisme
- trombosis:
Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
- kehamilan, melahirkan dan nifas (O88.-)
I26.0 Emboli pulmonalis dengan disebutkan cor pulmonale akut
Cor pulmonale akut NOS
I26.9 Emboli pulmonalis tanpa disebutkan cor pulmonale akut
Emboli pulmonalis NOS
I27
I27.0
I27.1
I27.2

Penyakit jantung-paru lainnya


Hipertensi pulmonalis primer
Penyakit jantung kifo-skoliotik
Hipertensi pulmonalis sekunder lain
Gunakan kode tambahan, kalau perlu, untuk identifikasi penyakit dasar.
I27.8 Penyakit jantung-paru lain yang dijelaskan
Kecuali: Cacad Eisenmenger (Q21.8).
I27.9 Penyakit jantung-paru, tak dijelaskan
Penyakit kardiopulmonalis kronik
Kor pulmonale (kronik) NOS
I28

Penyakit pembuluh pulmonalis lain

I28.0 Fistula arteriovena pembuluh pulmonalis


I28.1 Aneurisma arteri pulmonalis
I28.8 Penyakit pembuluh pulmonalis lain yang dijelaskan:
Ruptur, stenosis, striktura:
pada pembuluh pulmonalis
I28.9 Penyakit pembuluh pulmonalis, tak dijelaskan

Bentuk-bentuk lain penyakit jantung (I30-I52)


I30
Perikarditis akut
Termasuk: effusi perikardium akut
Kecuali: perikarditis rematik (akut) (I01.0)
I30.0 Perikarditis idiopatik nonspesifik akut
I30.1 Perikarditis infeksi
Pericarditis: pneumokokus, stafilokokus, streptokokus, purulenta, virus
Pioperikarditis
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen
infeksi.
I30.8 Bentuk-bentuk lain perikarditis akut
I30.9 Perikarditis akut, tak dijelaskan
I31
Penyakit lain pada perikardium
Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I09.2), komplikasi sekarang menyusul MCI
akut (I23.-),
sindroma pasca-kardiotomi (I97.0),
trauma (S26.-)
I31.0 Perikarditis adhesif kronik
Accretio cordis
Perikardium adherent
Mediastinoperikarditis adhesif
I31.1 Perikarditis konstriktif kronik
Concretio cordis
Kalsifikasi perikardium
I31.2 Hemoperikardium, n.e.c.
I31.3 Effusi perikardium (bukan radang)
Chylopericardium
I31.8 Penyakit lain perikardium yang dijelaskan
Plaque epikardium
Adhesi perikardium pada fokus tertentu
I31.9 Penyakit perikardium, tak dijelaskan
Cardiac tamponade
Perikarditis (kronik) NOS
I32* Perikarditis pada penyakit c. e.
I32.0* Perikarditis pada penyakit bakteri c. e.
Pericarditis: TB (A18.8), meningokokus (A39.5), sifilis (A52.0), gonokokus
(A54.8)
I32.1* Perikarditis pada penyakit infeksi atau parasit lain c. e.
I32.8* Perikarditis pada penyakit lain c. e.
Perikarditis (pada ):
- rematoid (M05.3), systemic lupus erythematosus (M32.1), uremik
(N18.8)
I33
Endokarditis akut dan subakut
Kecuali: endokarditis rematik akut (I01.1)
endokarditis NOS (I38)
I33.0 Endokarditis infeksi akut dan subakut
Endokarditis (akut)(subakut):
- bakteri, infektif NOS
- lenta, ulseratif, malignant, septik
I33.9 Endokarditis akut, tak dijelaskan
Endokarditis, mioendokarditis, periendokarditis:
akut atau subakut
I34
Kelainan katup mitral non-rematik
Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I05.-)
katup mitral dengan: stenosis (I05.0), kegagalan (I05.8), penyakit (I05.9)
kalau penyebab tidak jelas, tapi disebutkan:
- stenosis atau obstruksi mitral (I05.0)
- penyakit katup aorta (I08.0)

I34.0

I34.1

I34.2
I34.8
I34.9

kalau dinyatakan kongenital (Q23.2, Q23.3)


Insufisiensi (katup) mitral
Inkompetensi atau regurgitasi (katup) mitral:
NOS atau penyebab dijelaskan selain rematik
Prolapsus (katup) mitral
Sindroma katup mitral lembek [floppy]
Kecuali:
sindroma Marfan (Q87.4)
Stenosis (katup) mitral non-rematik
Kelainan katup mitral non-rematik lain
Kelainan lain katup mitral non-rematik, tak dijelaskan

I35
Kelainan katup aorta non-rematik
Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I06.-)
kalau sebab tak dijelaskan tapi disebutkan penyakit katup mitral (I08.0)
stenosis subaorta hipertrofik (I42.1)
kalau dinyatakan kongenital (Q23.0, Q23.1)
I35.0 Stenosis (katup) aorta
I35.1 Insufisiensi (katup) aorta
Inkompetensi atau regurgitasi (katup) aorta:
NOS atau penyebab dijelaskan, selain rematik
I35.2 Stenosis (katup) aorta dengan insufisiensi
I35.8 Kelainan katup aorta lain
I35.9 Kelainan katup aorta, tak dijelaskan
I36
Kelainan katup trikuspid non-rematik
Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I07.-), kalau penyebab tak dijelaskan (I07.-)
kalau dinyatakan kongenital (Q22.4, Q22.8, Q22.9)
I36.0 Stenosis (katup) trikuspid non-rematik
I36.1 Insufisiensi (katup) trikuspid non-rematik
Inkompetensi atau regurgitasi (katup) trikuspid:
penyebab dijelaskan, selain rematik
I36.2 Stenosis (katup) trikuspid non-rematik dengan insufisiensi
I36.8 Kelainan katup trikuspid non-rematik lainnya
I36.9 Kelainan katup trikuspid non-rematik, tak dijelaskan
I37
Kelainan katup pulmonalis
Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I09.8)
kalau dinyatakan kongenital (Q22.1, Q22.2, Q22.3)
I37.0 Stenosis katup pulmonalis
I37.1 Insufisiensi katup pulmonalis
Inkompetensi atau regurgitasi (katup) pulmonalis:
NOS atau penyebab dijelaskan, selain rematik
I37.2 Stenosis katup pulmonalis dengan insufisiensi
I37.8 Kelainan katup pulmonalis lain
I37.9 Kelainan katup pulmonalis, tak dijelaskan
I38
Endokarditis, katup tak dijelaskan
Endokarditis (kronik) NOS
Katup yang inkompeten, insufisien, regurgitasi, atau stenosis:
jenis katup tidak disebutkan
NOS atau penyebab dijelaskan, selain rematik atau kongenital
Valvulitis (kronik),
katup tidak disebutkan;
NOS atau penyebab dijelaskan, selain rematik atau kongenital
Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I09.1)
insufisiensi katup jantung kongenital NOS (Q24.8)
stenosis kongenital katup jantung NOS (Q24.8)
fibroelastosis endokardium (I42.4)
I39*
Endokarditis dan kelainan katup pada penyakit c. e.
Termasuk: keterlibatan endokardium pada:
- demam tifoid (A01.0), TB (A38.8), infeksi meningokokus (A39.5)
- sifilis (A52.0), infeksi gonokokus (A54.8), infeksi kandida (B37.6),
- arthritis rematoid (M05.3), penyakit Libman Sacks (M32.1)
I39.0* Kelainan katup mitral pada penyakit c. e.
I39.1* Kelainan katup aorta pada penyakit c. e.
I39.2* Kelainan katup trikuspid pada penyakit c. e.
I39.3* Kelainan katup pulmonalis pada penyakit c. e.
I39.4* Kelainan katup ganda pada penyakit c. e.

I39.8* Endokarditis, katup tidak jelas, pada peny. c. e.


I40
Miokarditis akut
I40.0 Miokarditis infeksi
Miokarditis septik
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen
infeksi.
I40.1 Miokarditis tersendiri (isolated)
I40.8 Miokarditis akut lain
I40.9 Miokarditis akut, tak dijelaskan
I41*
Miokarditis pada penyakit c. e.
I41.0* Miokarditis pada penyakit bakteri c. e.
Miokarditis:
- TB (A18.8), difteria (A36.8), meningokokus (A39.5),
- sifilis (A52.0), gonokokus (A54.8)
I41.1* Miokarditis pada penyakit virus c. e..
Miokarditis influenza (akut):
- virus flu burung teridentifikasi (J09)
- virus lain teridentifikasi (J10.8)
- virus tak teridentifikasi (J11.8)
Miocarditis mumps (B26.8)
I41.2* Miokarditis pada peny. infeksi dan parasit c. e.
Miokarditis pada:
- penyakit Chagas: akut (B57.0), (kronik) (B57.2)
- toxoplasmosis (B58.8)
I41.8* Miokarditis pada penyakit lain c. e.
Miokarditis sarkoid (D86.8)
Miokarditis rematoid (M05.3)
I42
Kardiomiopati
Kecuali: kardiomiopati yang mempersulit: nifas (O90.3), kehamilan (O99.4)
kardiomiopati iskemik (I25.5)
I42.0 Kardiomiopati dilatasi
Kardiomiopati kongestif
I42.1 Kardiomiopati hipertrofik obstruktif
Stenosis subaorta hipertrofik
I42.2 Kardiomiopati hipertrofik lainnya
Kardiomiopati hipertrofik non-obstruktif
I42.3 Penyakit endomiokardium (eosinofilik)
Fibrosis endomiokardium (tropik)
Endokarditis Lffler
I42.4 Fibroelastosis endokardium
Kardiomiopati kongenital
I42.5 Kardiomiopati restriktif lainnya
Kardiomiopati konstriktif NOS
I42.6 Kardiomiopati alkoholik
I42.7 Kardiomiopati akibat drugs dan agen luar lainnya
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
penyebab.
I42.8 Kardiomiopati lain
I42.9 Kardiomiopati, tak dijelaskan
Kardiomiopati (primer) (sekunder) NOS
I43*
Kardiomiopati pada penyakit c. e.
I43.0* Kardiomiopati pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Kardiomiopati pada difteria (A36.8)
I43.1* Kardiomiopati pada penyakit metabolik
Amiloidosis jantung (E85.-)
I43.2* Kardiomiopati pada penyakit gizi
Kardiomiopati nutrisi NOS (E63.9)
I43.8* Kardiomiopati pada penyakit lain c. e.
Penyakit jantung tirotoksikosis (E05.9),
Tofi gout pada jantung (M10.0)
I44
Blok atrioventrikel dan cabang bundel kiri
I44.0 Blok atrioventrikel, tingkat pertama
I44.1 Blok atrioventrikel, tingkat kedua
Blok atrioventrikel tipe I dan II

I44.2

I44.3
I44.4
I44.5
I44.6
I44.7

Blok tingkat kedua, tipe I dan II


Blok Mbitz tipe I dan II
Blok Wenckebach
Blok atrioventrikel komplit
Blok jantung komplit NOS
Blok tingkat ketiga
Blok atrioventrikel lain dan tak dijelaskan
Blok atrioventrikel NOS
Blok fasikulus anterior kiri
Blok fasikulus posterior kiri
Blok fasikulus lain dan tak dijelaskan
Hemiblok cabang bundel kiri NOS
Blok cabang bundel kiri, tak dijelaskan

I45
Kelainan konduksi lain
I45.0 Blok fasikulus kanan
I45.1 Blok cabang bundel kanan lain dan tak dijelaskan
Blok cabang bundel kanan NOS
I45.2 Blok bifasikulus
I45.3 Blok trifasikulus
I45.4 Blok intraventrikel non-spesifik
Blok cabang bundel NOS
I45.5 Blok jantung lain yang dijelaskan
Blok sinoatrium, blok sinoaurikulum
Kecuali:
blok jantung NOS (I45.9)
I45.6 Sindroma pre-eksitasi
Eksitasi atrioventrikel anomali
Konduksi atrioventrikel: dipercepat, tambahan. pre-eksitasi
Sindroma Lown-Ganong-Levine
Sindroma Wolff-Parkinson-White
I45.8 Kelainan konduksi lain yang dijelaskan
Disosiasi atrioventrikel [AV]
Disosiasi interferensi
Sindroma long QT
Kecuali: pemanjangan interval QT (R94.3)
I45.9 Kelainan konduksi, tak dijelaskan
Blok jantung NOS
Sindroma Stokes-Adams
I46
Cardiac arrest
Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)
- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
syok kardiogenik (R57.0)
I46.0 Cardiac arrest dengan resusitasi berhasil
I46.1 Sudden cardiac death; begitu dituliskan
Kecuali:
mati mendadak NOS (R96.-)
mati mendadak dengan:
- infark miokardium (I21-I22), kelainan konduksi (I44-I45)
I46.9 Cardiac arrest, tak dijelaskan
I47
Takikardia paroxismal
Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)
- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
takikardia: NOS (R00.0), sinoaurikuler (R00.0), sinus NOS (R00.0)
I47.0 Aritmia ventrikel re-entri
I47.1 Takikardia supraventrikel
Takikardia paroksismal:
- atrium
- atrioventrikel (AV)
- junction [bundel His dan fasikulus]
- nodus
I47.2 Takikardia ventrikel
I47.9 Takikardia paroksismal, tak dijelaskan
Sindroma Bouveret(-Hoffmann)
I48

Fibrillasi dan flutter atrium

I49
Aritmia jantung lainnya
Kecuali: disritmia neonatus (P29.1)
bradikardia: NOS (R00.1), sinoatrium (R00.1), sinus (R00.1), vagus
(R00.1)
mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)
- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
I49.0 Fibrillasi dan flutter ventrikel
I49.1 Depolarisasi prematur atrium
Denyut prematur atrium
I49.2 Depolarisasi prematur junction
I49.3 Depolarisasi prematur ventrikel
I49.4 Depolarisasi prematur lain dan tak dijelaskan:
Ekstrasistole, aritmia ekstrasistolik
Denyut ektopik, denyut prematur NOS, kontraksi prematur
I49.5 Sick sinus syndrome
Sindroma takikardia-bradikardia
I49.8 Aritmia jantung lainnya yang dijelaskan
Gangguan irama:
- nodus, sinus koronaria, ektopik,
I49.9 Aritmia jantung, tak dijelaskan
Aritmia (jantung) NOS
I50
Heart failure
Kecuali: akibat hipertensi (I11.0), akibat hipertensi dengan penyakit ginjal (I13.-)
setelah bedah jantung atau akibat adanya prostesis jantung (I97.1)
mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)
- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
kegagalan jantung neonatus (P29.0)
I50.0 Payah jantung kongestif
Penyakit jantung kongestif
Payah ventrikel kanan (akibat payah jantung kiri)
I50.1 Payah ventrikel kiri
Edema paru-paru dengan disebutkan:
penyakit jantung NOS atau payah jantung
Asma jantung
Payah jantung kiri
I50.9 Payah jantung, tak dijelaskan
Payah jantung atau miokardium NOS
I51
Komplikasi penyakit jantung dan penyakit jantung yang deskripsinya kabur
Kecuali: setiap kondisi pada I51.4-I51.9 akibat hipertensi (I11.-),
- dengan penyakit ginjal (I13.-)
kalau dinyatakan rematik (I00-I09)
komplikasi yang timbul menyusul MCI akut (I23.-);
I51.0 Cacad septum jantung, didapat
Cacad septum didapat (lama): atrium, aurikuler, ventrikel
I51.1 Ruptur chordae tendineae, not elsewhere classified
I51.2 Ruptur m. papillaris, not elsewhere classified
I51.3 Rhrombosis intracardiak, not elsewhere classified
Thrombosis (lama): apex, atrium, aurikuler, ventrikel
I51.4 Miokarditis, tak dijelaskan
Fibrosis miokardium
Miokarditis: NOS, kronik (interstitium)
I51.5 Degenerasi miokardium
Degenerasi lemak pada jantung atau miokardium
Degenerasi senilis pada jantung atau miokardium
Penyakit miokardium
I51.6 Penyakit kardiovaskuler, tak dijelaskan
Cardiovascular accident NOS
Kecuali: penyakit kardiovaskuler aterosklerotik, begitu dituliskan (I25.0)
I51.7 Kardiomegali
Dilatasi jantung,
Hipertrofi jantung,
Dilatasi ventrikel
I51.8 Penyakit jantung lain yang tidak jelas
Karditis (akut)(kronik)
Pankarditis (akut)(kronik)
I51.9 Penyakit jantung, tak dijelaskan

10

I52* Kelainan jantung lain pada penyakit c. e.


Kecuali: Kelainan kardiovascular NOS pada penyakit c. e. (I98.-*)
I52.0* Kelainan jantung lain pada penyakit bakteri c. e.
Karditis meningokokus NEC (A39.5)
I52.1* Kelainan jantung lain pada penyakit infeksi dan parasit lain c. e.
Penyakit jantung-paru pada skhistosomiasis (B65.-)
I52.8* Kelainan jantung lain pada penyakit lain c. e.
Karditis rematoid (M05.3)
Penyakit-penyakit serebrovaskuler (I60-I69)
Termasuk: dengan disebutkan hipertensi (konditsi pada I10 dan I15.-)
Gunakan kode tambahan, kalau perlu, untuk identifikasi adanya hipertensi
Kecuali: dementia vaskuler (F01.-)
serangan iskemia otak sementara dan sindroma yang terkait (G45.-)
perdarahan intrakranium akibat trauma (S06.-)
I60
Perdarahan subarakhnoid
Termasuk: ruptur aneurisma serebri
Kecuali: sequelae perdarahan subarakhnoid (I69.0)
I60.0 Perdarahan subarakhnoid dari aliran dan percabangan karotid
I60.1 Perdarahan subarakhnoid dari a. serebri media
I60.2 Perdarahan subarakhnoid dari a. komunikans anterior
I60.3 Perdarahan subarakhnoid dari a. komunikans posterior
I60.4 Perdarahan subarakhnoid dari a. basilaris
I60.5 Perdarahan subarakhnoid dari a. vertebralis
I60.6 Perdarahan subarakhnoid dari arteri intrakranium lain
Keterlibatan ganda arteri-arteri intrakranium
I60.7 Perdarahan subarakhnoid dari arteri intrakranium, tak dijelaskan
Ruptura aneurisma berry (kongenital) NOS
Perdarahan subarakhnoid dari:
- arteri serebri NOS, arteri komunikans NOS
I60.8 Perdarahan subarakhnoid lain
Perdarahan meningen
Ruptur malformasi arteriovena serebri
I60.9 Perdarahan subarakhnoid, tak dijelaskan
Ruptura aneurisma serebri (kongenital) NOS
I61
Perdarahan intraserebri
Kecuali: sequelae perdarahan intraserebri (I69.1)
I61.0 Perdarahan intraserebri di hemisfer, subkorteks
Perdarahan intraserebri profunda
I61.1 Perdarahan intraserebri di hemisfer, korteks
Perdarahan lobus serebri
Perdarahan intraserebri superfisialis
I61.2 Perdarahan intraserebri di hemisfer, tak dijelaskan
I61.3 Perdarahan intraserebri di batang otak
I61.4 Perdarahan intraserebri di serebellum
I61.5 Perdarahan intraserebri, intraventrikel
I61.6 Perdarahan intraserebri, lokalisasi ganda
I61.8 Perdarahan intraserebri lain
I61.9 Perdarahan intraserebri, tak dijelaskan
I62
Perdarahan intrakranium non-traumatika lainnya
Kecuali: sequelae perdarahan intrakranium (I69.2)
I62.0 Perdarahan subdura (akut) (non-traumatika)
I62.1 Perdarahan extradura non-traumatika
Perdarahan epidura non-traumatika
I62.9 Perdarahan intrakranium (non-traumatika), tak dijelaskan
I63
Infark serebri
Termasuk: oklusi dan stenosis arteri-arteri serebri dan preserebri, menyebabkan
infark serebri
Kecuali: sequelae infark serebri (I69.3)
I63.0 Infark serebri akibat trombosis arteri preserebralis
I63.1 Infark serebri akibat embolisme arteri preserebralis

11

I63.2 Infark serebri akibat oklusi atau stenosis yang tak jelas pada arteri
preserebralis
I63.3 Infark serebri akibat trombosis arteri serebralis
I63.4 Infark serebri akibat embolism arteri serebralis
I63.5 Infark serebri akibat oklusi atau stenosis yang tak jelas pada arteri
serebralis
I63.6 Infark serebri akibat trombosis vena serebralis, nonpyogenic
I63.8 Infark serebri lain
I63.9 Infark serebri, tak dijelaskan
I64
Stroke, tak dijelaskan sebagai perdarahan atau infark
Cerebrovascular accident NOS
Kecuali: sequelae stroke (I69.4)
I65
Oklusi dan stenosis arteri preserebralis, tidak menyebabkan infark serebri
Termasuk: embolisme, penyempitan, obstruksi (komplit)(parsial) atau trombosis,
pada aa. basilaris, karotis, atau vertebralis,
yang tidak menyebabkan infark serebri
Kecuali: kalau menyebabkan infark serebri (I63.-)
I65.0 Oklusi dan stenosis a. vertebralis
I65.1 Oklusi dan stenosis a. basilaris
I65.2 Oklusi dan stenosis a. karotid
I65.3 Oklusi dan stenosis arteri-arteri preserebralis ganda dan bilateral
I65.8 Oklusi dan stenosis arteri preserebralis lain
I65.9 Oklusi dan stenosis arteri preserebralis yang tak dijelaskan
Oklusi dan stenosis arteri preserebralis NOS
I66
Oklusi dan stenosis arteri serebralis, tidak menyebabkan infark serebri
Termasuk: embolisme, penyempitan, obstruksi (komplit)(parsial) atau trombosis,
pada aa. serebrales media, anterior, dan posterior, serta aa. serebellares,
yang tidak menyebabkan infark serebri
Kecuali: kalau menyebabkan infark serebri (I63.-)
I66.0 Oklusi dan stenosis a. serebralis media
I66.1 Oklusi dan stenosis a. serebralis anterior
I66.2 Oklusi dan stenosis a. serebralis posterior
I66.3 Oklusi dan stenosis aa. serebellares
I66.4 Oklusi dan stenosis arteri otak ganda dan bilateral
I66.8 Oklusi dan stenosis arteri otak lain
Oklusi dan stenosis arteriae perforans
I66.9 Oklusi dan stenosis arteri otak yang tak dijelaskan
I67
Penyakit-penyakit serebrovaskuler lain
Kecuali: sequelae dari kondisi pada daftar berikut (I69.8)
I67.0 Disseksi arteri-arteri serebri, tidak ruptur
Kecuali:
ruptur arteri-arteri serebri (I60.7)
I67.1 Aneurisma otak, tidak ruptur
Aneurisma otak NOS
Fistula arteriovena serebri, didapat
Kecuali:
aneurisma serebri kongenital, tidak ruptur (Q28.-)
ruptur aneurisma serebri (I60.-)
I67.2 Aterosklerosis serebri
Ateroma arteri serebralis
I67.3 Leukoensefalopati vaskuler progresif
Penyakit Binswanger
Kecuali:
dementia vaskuler subkorteks (F01.2)
I67.4 Ensefalopati hipertensif
I67.5 Penyakit Moyamoya
I67.6 Trombosis non-piogenik pada sistem vena intrakranium
Trombosis non-piogenik pada:
- vena otak, sinus vena intrakranium
Kecuali:
kalau meimbulkan infark (I63.6)
I67.7 Arteritis serebri, not elsewhere classified
I67.8 Penyakit serebrovaskuler lain yang dijelaskan
Insufisiensi serebrovaskuler akut NOS
Iskemia serebri (kronik)
I67.9 Penyakit serebrovaskuler, tak dijelaskan

12

I68* Kelainan-kelainan serebrovaskuler pada penyakit c. e.


I68.0* Angiopathy amyloid otak(E85.-)
I68.1* Arteritis serebri pada penyakit infeksi dan parasit c. e.
Arteritis serebri pada:
- TB (A18.8), listeria (A32.8), sifilis (A52.0)
I68.2* Arteritis serebri pada penyakit lain c. e.
Arteritis serebri pada systemic lupus erythematosus (M32.1)
I68.8* Kelainan serebrovaskuler lain pada penyakit c. e..
I69
Sequelae penyakit serebrovaskuler
Catatan: Kategori ini digunakan untuk menunjukkan kondisi-kondisi pada I60-I67
sebagai penyebab sekuel, yang mereka sendiri diklasifikasikan di bagian
lain. Sekuel mencakup kondisi yang disebut demikian atau efek jangka
panjang, atau terdapat satu tahun atau lebih setelah onset kondisi
penyebab.
I69.0 Sekuel perdarahan subarakhnoid
I69.1 Sekuel perdarahan intraserebri
I69.2 Sekuel perdarahan intrakranium non-traumatika lain
I69.3 Sekuel infark serebri
I69.4 Sekuel stroke, yang tidak dinyatakan sebagai perdarahan atau infark
I69.8 Sekuel penyakit serebrovaskuler lain dan tak dijelaskan
Penyakit-penyakit arteri, arteriol dan kapiler (I70-I79)
I70
Aterosklerosis
Termasuk: arteriolosklerosis, arteriosklerosis, penyakit vaskuler arteriosklerotik
ateroma, endarteritis deformans atau obliterans
arteritis senilis, endarteritis senilis
degenerasi: arteri, arteriovaskuler, vaskuler
Kecuali: koronaria (I25.1), pulmonalis (I27.0), serebralis (I67.2), mesenterika
(K55.1)
I70.0 Aterosklerosis aorta
I70.1 Aterosklerosis a. renalis
Ginjal Goldblatt
Kecuali:
aterosklerosis arteriol ginjal (I12.-)
I70.2 Aterosklerosis arteri anggota
Gangren aterosklerosis
Sklerosis (medial) Mnckeberg's
I70.8 Aterosklerosis arteri lainnya
I70.9 Aterosklerosis generalisata dan tak dijelaskan
I71
Aneurisma dan disseksi aorta
I71.0 Disseksi aorta (semua bagian)
Aneurisma dissekans aorta (ruptur)[semua bagian]
I71.1 Aneurisma aorta torakalis, ruptur
I71.2 Aneurisma aorta torakalis, tanpa disebutkan ruptur
I71.3 Aneurisma aorta abdominalis, ruptur
I71.4 Aneurisma aorta abdominalis, tanpa disebutkan ruptur
I71.5 Aneurisma aorta torako-abdominalis, ruptur
I71.6 Aneurisma aorta torako-abdominals, tanpa disebutkan ruptur
I71.8 Aneurisma aorta dengan situs tak dijelaskan, ruptur;
Ruptur aorta NOS
I71.9 Aneurisma aorta dengan situs tak dijelaskan, tanpa disebutkan ruptur
Aneurisma aorta, dilatasi aorta, nekrosis hialin aorta
I72
Aneurisma lain
Termasuk: aneurisma (cirsoid)(palsu)(ruptur)
Kecuali: aneurisma (pada):
- retina (H35.0)
- jantung (I25.3), koronaria (I25.4), a. pulmonalis (I28.1)
- serebri ruptur (I60.-), serebri (nonruptur) (I67.1)
- aorta (I71.-), varicose (I77.0)
- arteriovena: NOS (Q27.3), didapat (I77.0)
I72.0 Aneurisma a. karotid
I72.1 Aneurisma a. anggota atas
I72.2 Aneurisma a. renalis

13

I72.3
I72.4
I72.8
I72.9

Aneurisma
Aneurisma
Aneurisma
Aneurisma

a. iliaka
arteri anggota bawah
arteri lain yang dijelaskan
pada situs yang tak dijelaskan

I73
Penyakit pembuluh darah perifer lainnya
Kecuali: spasma arteri otak (G45.9),
frostbite (T33-T35), immersi tangan atau kaki (T69.0)
chilblains (T69.1) [merah, bengkak, gatal pada jari, hidung, telinga
karena dingin]
I73.0 Sindroma Raynaud
Penyakit, gangren, atau fenomenon (sekunder): Raynaud
I73.1 Thromboangiitis obliterans [Buerger]
I73.8 Penyakit pembuluh darah perifer lain yang dijelaskan
Acrocyanosis
Acroparaesthesia: simple [tipe Schultze], vasomotor [tipe Nothnagel]
Erythrocyanosis [garis-garis merah ungu di paha, sering bersama chilblain]
Erythromelalgia [pelebaran nyeri pada pembuluh darah anggota]
I73.9 Penyakit pembuluh darah perifer, tak dijelaskan
Claudicatio intermittent
Spasme arteri
I74
Embolisme dan trombosis arteri
Termasuk: infark: embolik, trombotik
oklusi: embolik, trombotik
Kecuali: embolisme dan trombosis:
- retina (H34.-), koronaria (I21-I25), pulmonalis (I26.-),
- mesenterika (K55.0), renalis (N28.0)
- vertebralis (I63.0-I63.2, I65.0), basilaris (I63.0-I63.2, I65.1),
- karotid (I63.0-I63.2, I65.2), preserebri (I63.0-I63.2, I65.9)
- serebri (I63.3-I63.5, I66.9),
- mempersulit abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
- mempersulit hamil, melahirkan dan nifas (O88.-)
I74.0 Embolisme dan trombosis aorta abdominalis
Sindroma bifurkatio aorta
Sindroma Leriche
I74.1 Embolisme dan trombosis bagian aorta lain dan tak dijelaskan
I74.2 Embolisme dan trombosis arteri anggota atas
I74.3 Embolisme dan trombosis arteri anggota bawah
I74.4 Embolisme dan trombosis arteri anggota, tak dijelaskan
Embolisme arteri perifer
I74.5 Embolisme dan trombosis arteri iliaka
I74.8 Embolisme dan trombosis arteri lain
I74.9 Embolisme dan trombosis arteri yang tak dijelaskan
I77
Kelainan lain arteri dan arteriol
Kecuali: a. pulmonalis (I28.-)
angiitis hipersensitivitas (M31.0), penyakit kolagen (vaskuler) (M30-M36)
I77.0 Fistula arterio-vena, didapat
Varix dengan aneurisma
Aneurisma arterio-vena, didapat
Kecuali:
koronaria (I25.4), serebri (I67.1)
aneurisma arteriovena NOS (Q27.3)
traumatika - lihat cedera pembuluh darah menurut regio tubuh.
I77.1 Striktura arteri
I77.2 Ruptura arteri
Fistula pada arteri
Kecuali: ruptur trauma arteri; lihat cedera pembuluh darah menurut regio
tubuh
I77.3 Displasia fibromuskuler arteri
I77.4 Sindroma kompresi arteri seliaka [Coeliac artery]
I77.5 Nekrosis arteri
I77.6 Arteritis, tak dijelaskan
Aortitis NOS
Endarteritis NOS
Kecuali:
arteritis or endarteritis:
- koroner (I25.8), serebri NEC (I67.7)
- senilis (I70.-), deformans (I70.-), obliterans (I70.-)
- arkus aorta [Takayasu] (M31.4), giant cell (M31.5-M31.6)

14

I77.8 Kelainan arteri dan arteriol lain yang dijelaskan


Erosi arteri, ulkus arteri
I77.9 Kelainan arteri dan arteriol, tak dijelaskan
I78
Penyakit-penyakit kapiler
I78.0 Telangiektasi hemoragika herediter
Penyakit Rendu-Osler-Weber
I78.1 Naevus, non-neoplastic
Naevus: araneus, spider, stellar
Kecuali: naevus: NOS, biru, melanositik, berambut, berpigmen (D22.-)
naevus:
- flammeus, portwine, sanguinosa, strawberry, verrucosa (Q82.5)
- vascular NOS (Q82.5)
I78.8 Penyakit-penyakit kapiler lain
I78.9 Penyakit-penyakit kapiler, tak dijelaskan
I79* Kelainan arteri, arteriol, dan kapiler pada penyakit c. e..
I79.0* Aneurisma aorta pada penyakit c. e..
Aneurisma aorta sifilitika (A52.0)
I79.1* Aortitis pada penyakit c. e.
Aortitis sifilitika (A52.0)
I79.2* Angiopati perifer pada penyakit c. e..
Angiopati perifer diabetetika (E10-E14 dengan karakter keempat .5)
I79.8* Kelainan arteri, arteriol dan kapiler lain pada penyakit c. e.

Penyakit vena, pembuluh limfatik dan kelenjar limfe, NEC (I80-I89)


I80
Flebitis dan tromboflebitis
Termasuk: endoflebitis, periflebitis, flebitis supuratif, radang vena
Kecuali: tromboflebitis migrans (I82.1), sindroma postflebitik (I87.0)
flebitis and tromboflebitis (pada):
intrakranium dan intraspinal, septik atau NOS (G08), (vena) porta
(K75.1)
intraspinal, nonpiogenik (G95.1), intrakranium, nonpiogenik (I67.6)
mempersulit abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7)
mempersulit hamil, melahirkan dan nifas (O22.-, O87.-)
I80.0 Flebitis dan tromboflebitis vena superfisialis anggota bawah
I80.1 Flebitis dan tromboflebitis vena femoralis
I80.2 Flebitis dan tromboflebitis vena profunda lain anggota bawah
Deep vein thrombosis NOS
I80.3 Flebitis dan tromboflebitis anggota bawah, tak dijelaskan
Embolisme dan trombosis anggota bawah NOS
I80.8 Flebitis dan tromboflebitis pada situs lain
I80.9 Flebitis dan tromboflebitis pada situs yang tak dijelaskansite
I81
Trombosis vena porta
Obstruksi (vena) porta
Kecuali: flebitis vena porta (K75.1)
I82
Embolisme dan trombosis vena lainnya
Kecuali: embolisme dan trombosis vena (pada):
- intrakranium dan intraspinal, septik atau NOS (G08),
- intraspinal, nonpiogenik (G95.1),
- intrakranium, nonpiogenik (I67.6)
- koronaria (I21-I25), pulmonalis (I26.-), otak (I63.6, I67.6)
- anggota bawah (I80.-), porta (I81), mesenterika (K55.0)
- mempersulit abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7)
- mempersulit hamil, melahirkan dan nifas (O22.-, O87.-)
I82.0 Sindroma Budd-Chiari
I82.1 Thromboflebitis migrans
I82.2 Embolisme dan thrombosis vena cava
I82.3 Embolisme dan thrombosis v. renalis
I82.8 Embolisme dan thrombosis vena lain yang dijelaskan
I82.9 Embolisme dan thrombosis pada vena, tak dijelaskan
Embolisme vena NOS
Thrombosis (vena) NOS
I83

Varises vena anggota bawah

15

Kecuali: komplikasi:
- kehamilan (O22.0)
- nifas (O87.8)
I83.0 Varises vena anggota bawah dengan ulkus
Setiap kondisi pada I83.9 dengan ulkus atau dinyatakan bertukak
Varicose ulcer (anggota bawah, semua bagian)
I83.1 Varises vena anggota bawah dengan peradangan
Setiap kondisi pada I83.9 dengan peradangan atau dinyatakan meradang
Stasis dermatitis NOS
I83.2 Varises vena anggota bawah dengan ulkus serta peradangan
Setiap kondisi pada I83.9 dengan ulkus dan peradangan
I83.9 Varises vena anggota bawah tanpa ulkus atau peradangan
Flebektasia pada anggota bawah atau situs yang tak dijelaskan
Varises vena pada anggota bawah atau situs yang tak dijelaskan
Varix pada anggota bawah atau situs yang tak dijelaskan
I84
Haemoroid
Termasuk: piles
varises vena anus dan rektum
Kecuali: mempersulit: kehamilan (O22.4), melahirkan dan nifas (O87.2)
I84.0 Haemoroid internal dengan trombosis
I84.1 Haemoroid internal dengan komplikasi lain
Haemoroid internal dengan:
- perdarahan, prolaps, strangulata, ulserasi
I84.2 Haemoroid internal tanpa komplikasi
Haemoroid internal NOS
I84.3 Haemoroid external dengan trombosis
Trombosis perianus
Hematoma perianus (nontraumatika)
I84.4 Haemoroid external dengan komplikasi lain
Haemoroid external dengan:
- perdarahan. prolaps, strangulata, ulserasi
I84.5 Haemoroid external tanpa komplikasi
Haemoroid external NOS
I84.6 Tonjolan kulit (skin tags) sisa haemoroid
Skin tags pada anus atau rektum
I84.7 Haemoroid dengan trombosis yang tak dijelaskan
Haemoroid dengan trombosis, tak dijelaskan internal atau external
I84.8 Haemoroid yang tak dijelaskan dengan komplikasi lain
Haemoroid yang tak dijelaskan internal atau external dengan:
- perdarahan, prolaps, strangulata, ulserasi
I84.9 Haemoroid yang tak dijelaskan tanpa komplikasi
Haemoroid NOS
I85
Varises esofagus
I85.0 Varises esofagus dengan perdarahan
I85.9 Varises esofagus tanpa perdarahan
Varises esofagus NOS
I86
Varises vena pada situs lain
Kecuali: varises retina (H35.0)
varises vena pada situs yang tak dijelaskan (I83.9)
I86.0 Varices sublingualis
I86.1 Varices skrotum
Varicocele
I86.2 Varices pelvis
I86.3 Varices vulva
Kecuali: mempersulit hamil (O22.1)
mempersulit melahirkan dan nifas (O87.8)
I86.4 Varises lambung
I86.8 Varises vena pada situs lain yang dijelaskan
Varises vena pada septum hidung
I87
Kelainan vena lain
I87.0 Sindroma pasca-flebitis
I87.1 Kompresi vena
Striktura vena
Sindroma vena kava (inferior) (superior)
Kecuali:
pulmonalis (I28.8)

16

I87.2 Insuffisiensi vena (kronik) (periferal)


I87.8 Kelainan vena lain yang dijelaskan
I87.9 Kelainan vena, tak dijelaskan
I88
Limfadenitis nonspesifik
Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan limfadenopati umum (B23.1)
limfadenitis akut, selain mesenterika (L04.-)
pembesaran nodus limfe NOS (R59.-)
I88.0 Limfadenitis mesenterika nonspesifik
Limfadenitis mesenterika (akut)(kronik)
I88.1 Limfadenitis kronik, selain mesenterika
Adenitis kronik pada semua nodus limfe selain mesenterika
Limfadenitis kronik, pada semua nodus limfe selain mesenterika
I88.8 Limfadenitis nonspesifik lain
I88.9 Limfadenitis nonspesifik, tak dijelaskan
Limfadenitis NOS
I89
Kelainan non-infektif lain pembuluh limfatik dan nodus limfe
Kecuali: chylocele: filaria (B74.-), tunica vaginalis (non-filaria) NOS (N50.8)
limfoedema pasca-mastektomi (I97.2)
limfoedema herediter (Q82.0)
pembesaran kelenjar limfe NOS (R59.-)
I89.0 Limfoedema, not elsewhere classified
Limfangiektasis
I89.1 Limfangitis
Limfangitis: NOS, kronik, subakut
Kecuali:
limfangitis akut(L03.-)
I89.8 Kelainan non-infektif pembuluh limfatik dan kelenjar limfe lain yang
dijelaskan
Chylocele (nonfilaria), retikulosis lipomelanotik
I89.9 Kelainan non-infektif pembuluh limfatik dan kelenjar limfe, tak dijelaskan
Penyakit pembuluh limfatik NOS
Kelainan lain dan tak dijelaskan pada sistem sirkulasi (I95-I99)
I95
Hipotensi
Kecuali: sindroma hipotensi maternal (O26.5)
kolaps kardiovaskuler (R57.9)
pembacaan tekanan darah rendah non-spesifik NOS (R03.1)
I95.0 Hipotensi idiopatik
I95.1 Hipotensi ortostatik
Hipotensi, postural
Kecuali:
hipotensi ortostatik neurogenik [Shy-Drager] (G90.3)
I95.2 Hipotensi akibat obat
I95.8 Hipotensi lain
Hipotensi kronik
I95.9 Hipotensi, tak dijelaskan
I97
Kelainan sistem sirkulasi pasca-prosedur, not elsewhere classified
Kecuali: syok pasca-bedah (T81.1)
I97.0 Sindroma pasca-kardiotomi
I97.1 Kekacauan fungsional lain menyusul operasi jantung
Insufisiensi jantung menyusul bedah jantung atau akibat adanya prostesis
jantung
Payah jantung menyusul bedah jantung atau akibat adanya prostesis jantung
I97.2 Sindroma limfoedema pasca-mastektomi
Elefantiasis akibat mastektomi
Obliterasi pembuluh limfatik akibat mastektomi
I97.8 Kelainan pasca-prosedur sistem sirkulasi lain, not elsewhere classified
I97.9 Kelainan pasca-prosedur sistem sirkulasi, tak dijelaskan
I98* Kelainan lain sistem sirkulasi pada penyakit c. e.
Kecuali: kelainan yang diklasifikasikan pada kategori asterisk lain di dalam bab ini
I98.0* Sifilis kardiovaskuler
Sifilis kardiovaskuler:
- kongenital, lanjut (A50.5)
- NOS (A52.0)
I98.1* Kelainan kardiovaskuler pada penyakit infeksi dan parasit lain c. e..

17

Keterlibatan kardiovaskuler pada penyakit Chagas (kronik) NEC (B57.2)


Lesi kardiovaskuler pada pinta [carate] (A67.2),
I98.2* Varises oesofagus tanp perdarahan pada penyakit c. e.
Varises oesofagus pada:
- skistosomiasis (B65.-),
- kelainan hati (K70-K71, K74.-)
I98.2* Varises oesofagus dengan perdarahan pada penyakit c. e.
Varises oesofagus pada:
- skistosomiasis (B65.-),
- kelainan hati (K70-K71, K74.-)
I98.8* Kelainan sistem sirkulasi lain yang dijelaskan pada penyakit c. e.
I99

Kelainan sistem sirkulasi lain dan tak dijelaskan

18

CHAPTER IX. PENYAKIT-PENYAKIT


SISTEM PERNAFASAN (J00-J99)
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, nutrisi dan metabolisme (E00-E90)
Komplikasi kehamilan, melahirkan dan puerperium (O00-O99)
Keadaan tertentu yang berawal dari masa perinatal (P00-P96)
Kelainan kongenital dan kromosom (Q00-Q99)
Gejala, tanda, dan penemuan klinis/lab abnormal (R00-R99)
Cedera, keracunan dan akibat faktor luar lainnya (S00-T98)
Bab ini berisi blok-blok berikut:
J00-J06 Infeksi pernafasan atas akut
J09-J18 Influenza dan pneumonia
J20-J22 Infeksi pernafasan bawah akut lain
J30-J39 Penyakit lain pada saluran pernafasan atas
J40-J47 Penyakit saluran pernafasan bawah kronis
J60-J70 Penyakit paru akibat agen luar
J80-J84 Penyakit pernafasan lain yang terutama pada interstitium
J85-J86 Kondisi supuratif dan nekrotik saluran pernafasan bawah
J90-J94 Penyakit-penyakit lain pleura
J95-J99 Penyakit-penyakit lain sistem pernafasan
Kategori asterisk untuk bab ini adalah sbb.:
J17*
Pneumonia pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lain
J91*
Effusi pleura pada keadaan yang diklasifikasi di tempat lain
J99*
Kelainan pernafasan pada penyakit yang diklasifikasi di
tempat lain
Infeksi saluran pernafasan atas (J00-J06)
Kecuali: Penyakit paru-paru obstruksi kronik (PPOK) dengan eksaserbasi akut
(J44.1)
J00
Nasofaringitis akut [common cold]
Coryza (akut); nasal catarrh [rhinitis katarrhalis], akut; rhinitis akut, rhinitis
infektif
Nasofaringitis: NOS, infektif NOS
Kecuali: rhinitis: vasomotor (J30.0), allergika (J30.1-J30.4), kronik (J31.0), NOS
(J31.0)
faringitis dan sore throat: NOS (J02.9), akut (J02.-), kronik (J31.2)
nasofaringitis, kronik (J31.1)
J01
Sinusitis akut
Termasuk: abses, empyema, infeksi, radang, suppurasi
yang dinyatakan akut pada sinus (aksesorius)(nasalis):
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi
Kecuali: sinusitis, kronik atau NOS (J32.-)
J01.0 Sinusitis maksillaris akut
Antritis akut
J01.1 Sinusitis frontalis akut
J01.2 Sinusitis ethmoidalis akut
J01.3 Sinusitis sfenoidalis akut
J01.4 Pansinusitis akut
J01.8 Sinusitis akut lainnya
Sinusitis akut yang melibatkan lebih dari satu sinus, tapi bukan pansinusitis
J01.9 Sinusitis akut, tidak dijelaskan

J02
Faringitis akut
Termasuk: sore throat akut
Kecuali: abses: retrofarings (J06.0), peritonsil (J36), farings (J39.1)
laringofaringitis akut (J06.0), faringitis kronis (J31.2)
J02.0 Faringitis streptokokus
Sore throat streptokokus
Kecuali: scarlet fever (A38)
J02.8 Faringitis akut akibat organisme lain yang dijelaskan
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen
infeksi

Kecuali: faringitis (akibat):


herpesvirus [herpes simplex] (B00.2), vesikularis enterovirus
(B08.5),
mononukleosis infeksiosa (B27.-)
virus influenza: diidentifikasi (J09, J10.1), tak diidentifikasi
(J11.1)
J02.9 Faringitis akut, tidak dijelaskan;
Faringitis (akut) NOS, gangrenosa, infektif NOS, supuratif, ulseratif
Sore throat (akut) NOS
J03
Tonsillitis akut
Kecuali: abses peritonsil (J36)
sore throat: akut (J02.-), streptokokus (J02.0), NOS (J02.9)
J03.0 Tonsillitis streptokokus
J03.8 Tonsillitis akut karena organisme lain yang dijelaskan
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen
infeksi
Kecuali: faringotonsillitis herpesvirus [herpes simplex] (B00.2)
J03.9 Tonsillitis akut, tidak dijelaskan
Tonsillitis (akut) NOS, folikuler, gangrenosa, infektif, ulseratif
J04
Laryngitis dand trakheitis akut
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi
Kecuali: laringitis obstruktif akut [croup] dan epiglottitis (J05.-)
laringismus (stridulus) (J38.5)
J04.0 Laryngitis akut
Laringitis (akut): NOS, edematosa, subglottis, supuratif, ulseratif
Kecuali:
laringitis kronik (J37.0)
laringitis influenza, virus: diidentifikasi (J09, J10.1), tak
diidentifikasi (J11.1)
J04.1 Trakheitis akut
Trakheitis (akut): NOS, kataralis
Kecuali:
trakheitis kronik (J42)
J04.2 Laryngotrakheitis akut
Laryngotrakheitis NOS;
Trakheitis (akut) dengan laringitis (akut)
Kecuali:
laringotrakheitis kronik (J37.1)
J05
Laryngitis obstruksi akut [croup] dan epiglottitis akut
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi
J05.0 Laryngitis obstruktif akut [croup]
Laryngitis obstruktif NOS
J05.1 Epiglottitis akut
Epiglottitis NOS
J06
Infeksi saluran pernafasan atas akut ganda dan tempat tidak dijelaskan
Kecuali: infeksi saluran pernafasan akut NOS (J22)
virus influenza: diidentifikasi (J09, J10.1), tak diidentifikasi (J11.1)
J06.0 Laryngopharyngitis akut
J06.8 Infeksi saluran pernafasan atas akut lainnya dengan situs ganda
J06.9 Infeksi saluran pernafasan atas akut, tidak dijelaskan
Penyakit saluran pernafasan atas, akut
Infeksi saluran pernafasan atas NOS
Influenza dan pneumonia (J09-J18)
J09

Influenza akibat virus influenza burung yang diidentifikasi


Influenza akibat virus-virus influenza yang normalnya hanya menginfeksi
burung, dan kadang-kadang binatang lain.

J10
Influenza karena virus influenza lain yang diidentifikasi
Kecuali: Haemophilus influenzae [H. influenzae]:sebagai penyebab:
infeksi NOS (A49.2), meningitis (G00.0), pneumonia (J14)
J10.0 Influenza dengan pneumonia, virus influenza lain diidentifikasi
(Broncho) pneumonia influenza, virus influenza lain diidentifikasi
J10.1 Influenza dengan manifestasi pernafasan lain, virus influenza lain
diidentifikasi
Virus influenza lain diidentifikasi pada:
Influenza
Infeksi saluran pernafasan atas akut, faringitis, laringitis, effusi pleura:
influenza,

J10.8 Influenza dengan manifestasi lain, virus influenza lain diidentifikasi


Virus influenza lain diidentifikasi pada:
ensefalopati akibat influenza,
miokarditis (akut) influenza, gastroenteritis influenza:
J11
Influenza, virus tidak teridentifikasi
Termasuk: influenza, virus spesifik tidak dikatakan telah dikenal
influenza virus, virus spesifik tidak dikatakan telah dikenal
Kecuali: Haemophilus influenzae [H. influenzae]:sebagai penyebab
infeksi NOS (A49.2), meningitis (G00.0), pneumonia (J14)
J11.0 Influenza dengan pneumonia, virus tidak diidentifikasi
(Bronkho) pneumonia influenza, virus spesifik tidak dikatakan telah dikenal
J11.1 Influenza dengan manifestasi pernafasan lain, virus tidak diidentifikasi
Influenza NOS
Infeksi saluran pernafasan atas akut influenza, faringitis influenza, laringitis
influenza, effusi pleura influenza, tidak dijelaskan atas virus spesifik tidak
diidentifikasi
J11.8 Influenza dengan manifestasi lain, virus tidak diidentifikasi
Ensefalopati akibat influenza, miokarditis influenza, gastroenteritis
influenza, tidak dijelaskan atas virus spesifik tidak diidentifikasi
J12
Pneumonia virus, not elsewhere classified
Termasuk: bronkhopneumonia akibat virus selain virus influenza
Kecuali: pneumonia pada influenza (J09, J10.0, J11.0)
pneumonia: benda padat dan cairan (J69.-), lipoid (J69.1), interstitialis
NOS (J84.9)
pneumonia aspirasi (akibat):
NOS (J69.0)
anaesthesia sewaktu: hamil (O29.0), melahirkan (O74.0), nifas (O89.0)
pneumonia: kongenital (P23.0), neonatus (P24.9),
pneumonitis rubella kongenital (P35.0)
severe acute respiratory syndrome [SARS] (U04.9)
J12.0 Pneumonia adenovirus
J12.1 Pneumonia virus sinsitium pernafasan (respiratory syncytial virus)
J12.2 Pneumonia virus parainfluenza
J12.8 Pneumonia virus lainnya
J12.9 Pneumonia virus, tidak dijelaskan
J13
Pneumonia akibat Streptococcus pneumoniae
Bronchopneumonia akibat S. pneumoniae
Kecuali: pneumonia kongenital akibat S. pneumoniae (P23.6)
pneumonia akibat streptokokus lain (J15.3-J15.4)
J14
Pneumonia akibat Haemophilus influenzae
Bronchopneumonia akibat H. influenzae
Kecuali: pneumonia kongenital akibat H. influenzae
J15
Pneumonia bakteri, not elsewhere classified
Termasuk: bronkhopneumonia akibat bakteri selain S. pneumoniae and H.
influenzae
Kecuali: penyakit Legionnaires (A48.1),
pneumonia khlamidia (J16.0), pneumonia kongenital (P23.-)
J15.0 Pneumonia akibat Klebsiella pneumoniae
J15.1 Pneumonia akibat Pseudomonas
J15.2 Pneumonia akibat stafilokokus
J15.3 Pneumonia akibat streptokokus, group B
J15.4 Pneumonia akibat streptokoki lain
Kecuali pneumonia akibat: streptokokus, group B (J15.3), S pneumoniae
(J13)
J15.5 Pneumonia akibat Escherichia coli
J15.6 Pneumonia akibat bakteri Gram negatif aerobik lain:
Pneumonia akibat Serratia marcescens
J15.7 Pneumonia akibat Mycoplasma pneumoniae
J15.8 Penumonia bakteri lainnya
J15.9 Penumonia bakteri, tidak dijelaskan
J16
Penumonia akibat organisme menular lainnya, n e c.
Kecuali: ornithosis (A70), pneumocystosis (B59)

pneumonia: NOS (J18.9), kongenital (P23.-)


J16.0 Pneumonia khlamidia
J16.8 Penumonia akibat organisme menular lainnya yang dijelaskan
J17* Pneumonia pada penyakit yan diklasifikasi di tempat lain
J17.0* Pneumonia pada penyakit bakteri c.e.
Pneumonia (akibat)(dalam):
demam tifoid (A01.0), infeksi salmonella (A02.2), tularaemia (A21.2),
anthrax (A22.1), whooping cough [batuk rejan] (A37.-), aktinomikosis
(A42.0),
nokardiosis (A43.0), gonorrhoea (A54.8)
J17.1* Pneumonia pada penyakit virus c.e.
Pneumonia pada: varisella (B01.2), measles (B05.2), rubella (B06.8),
penyakit cytomegalovirus (B25.0)
J17.2* Pneumonia pada penyakit jamur (mycoses)
Pneumonia dalam: kandidiasis (B37.1), kokidioidomikosis (B38.0-B38.2),
histoplasmosis (B39.-), aspergillosis (B44.0-B44.1)
J17.3* Pneumonia pada penyakit parasit
Pneumonia dalam: toxoplasmosis (B58.3 ), skistosomiasis (B65.-), askariasis
(B77.8)
J17.8* Pneumonia pada penyakit lain c.e.
Pneumonia (dalam): spirochaeta, not elsewhere classified (A69.8),
ornithosis (A70), Q fever (A78), demam rematik (I00)
J18
Pneumonia, organisme tidak dijelaskan
Kecuali: pneumonia aspirasi (akibat):
NOS (J69.0),
anaesthesia waktu: hamil (O29.0), melahirkan (O74.0), nifas (O89.0)
pneumonia: solids and liquids (J69.-), lipoid (J69.1)
pneumonia: interstitialis biasa (J84.1), interstitialis NOS (J84.9)
pneumonia: kongenital (P23.9), neonatus (P24.9)
pneumonitis, akibat agen eksternal (J67-J70)
kelainan interstitium paru-paru akibat obat (J70.2-J70.4)
abses paru-paru dengan pneumonia (J85.1)
J18.0 Bronchopneumonia, tidak dijelaskan
Kecuali: bronkhiolitis (J21.-)
J18.1 Pneumonia lobus, tidak dijelaskan
J18.2 Pneumonia hipostatik, tidak dijelaskan
J18.8 Pneumonia lain, organism tidak dijelaskan
J18.9 Pneumonia, tidak dijelaskan

Infeksi saluran pernafasan bawah akut lainnya (J20-J22)


Kecuali: penyakit paru-paru obstruktif kronik dengan:
infeksi saluran pernafasan bawah akut (J44.0), exaserbasi akut NOS
(J44.1)
J20
Bronkhitis akut
Termasuk: bronkhitis NOS, pada orang yang berusia di bawah 15 tahun
bronkhitis akut dan subakut (dengan):
bronkhospasme, tracheitis, septik, fibrinosa, membranosa, purulenta
tracheobronkhitis, akut
Kecuali: bronkhitis NOS, pada orang yang berusia 15 tahun atau lebih (J40)
trakheobronkhitis: NOS (J40), kronik (J42), kronik obstruktif (J44.-)
bronkhitis allergika NOS (J45.0)
bronkhitis kronik:
simpel (J41.0), mukopurulenta (J41.1), NOS (J42), obstruktif (J44.-)
J20.0 Bronkhitis akut akibat Mycoplasma pneumoniae
J20.1 Bronkhitis akut akibat Haemophilus influenzae
J20.2 Bronkhitis akut akibat streptococcus
J20.3 Bronkhitis akut akibat coxsackievirus
J20.4 Bronkhitis akut akibat virus parainfluenza
J20.5 Bronkhitis akut akibat respiratory syncytial virus
J20.6 Bronkhitis akut akibat rhinovirus
J20.7 Bronkhitis akut akibat echovirus
J20.8 Bronkhitis akut akibat organisme lain yang dijelaskan
J20.9 Bronkhitis akut, tidak dijelaskan
J21

Bronkhiolitis akut

Termasuk: dengan bronkhospasme


J21.0 Bronkhiolitis akut akibat respiratory syncytial virus
J21.8 Bronkhiolitis akut akibat organisme lain yang dijelaskan
J21.9 Bronkhiolitis akut, tidak dijelaskan
Bronkhiolitis (akut)
J22
Infeksi pernafasan bawah akut yang tidak dijelaskan
Infeksi (saluran) pernafasan (bawah) akut NOS
Kecuali: infeksi saluran pernafasan atas (akut) (J06.9)
Penyakit lain pada saluran pernafasan atas (J30-J39)
J30
Rhinits vasomotor dan allergi
Termasuk: rhinorrhoea spasmodik
Kecuali: rhinitis NOS (J31.0), rhinitis allergi denganasthma (J45.0)
J30.0 Rhinitis vasomotor
J30.1 Rhinitis allergi akibat pollen
Allergi NOS akibat pollen; hay fever; pollinosis
J30.2 Rhinitis allergi musiman lainnya
J30.3 Rhinitis allergi lain
Rhinitis allergi perennial [berulang]
J30.4 Rhinitis allergi, tidak dijelaskan
J31
Rhinitis, nasofaringitis, dan faringitis kronis
J31.0 Rhinitis kronis
Rhinitis (kronik):
NOS, atrofika, hipertrofika, granulomatosa, obstruktif, purulenta,
ulseratif
Ozena
Kecuali:
rhinitis allergi (J30.1-J30.4), rhinitis vasomotor (J30.0)
J31.1 Nasofaringitis kronis
Kecuali:
nasofaringitis, akut atau NOS (J00)
J31.2 Faringitis kronis
Sore throat kronik
Pharyngitis (kronik): atrofi, hipertrofi, granularis
Kecuali:
faringitis, akut atau NOS (J02.9)
J32
Sinusitis kronis
Gunakan kode (B95-B97), kalau diinginkan, untuk mengidentifikasi agen infeksi
Termasuk: abses, empiema, infeksi, suppurasi (kronik) dari sinus (aksesorius)
(nasalis)
Kecuali: sinusitis akut (J01.-)
J32.0 Sinusitis maksillaris kronis, antritis kronis
Antritis (kronik), sinusitis maxillaris NOS
J32.1 Sinusitis frontalis kronik
Sinusitis frontalis NOS
J32.2 Sinusitis ethmoidalis kronik
Sinusitis ethmoidalis NOS
J32.3 Sinusitis sfenoidalis kronik
Sinusitis sfenoidalis NOS
J32.4 Sinusitis kronik; pansinusitis NOS
Pansinusitis NOS
J32.8 Sinusitis kronis lainnya
Sinusitis (kronik) yang melibatkan lebih dari satu sinus tapi bukan
pansinusitis
J32.9 Sinusitis kronis, tidak dijelaskan
Sinusitis (kronik) NOS
J33
Polip nasi
Kecuali: polip adenomatosa (D14.0)
J33.0 Polip rongga hidung
Polip: khoanae, nasofarings
J33.1 Degenerasi sinus polipoid
Sindroma atau ethmoiditis Woakes
J33.8 Polip sinus lainnya: accessory, ethmoid. maxilla, sphenoid
Polip sinus: aksesorius, athmoidalis, maksillaris, sfenoidalis
J33.9 Polip nasi, tidak dijelaskan

J34
Kelainan lain pada hidung dan sinus hidung
Kecuali: ulkus varikose pada septum nasi (I86.8)
J34.0 Abses, furunkel dan karbunkel hidung
Cellulitis, nekrosis, dan ulserasi dari: hidung (septum)
J34.1 Kista dan mukokel hidung dan sinus hidung
J34.2 Deviasi septum hidung
Defleksi atau deviasi septum (nasi)(didapat)
J34.3 Hipertrofi turbin [conchae] hidung
J34.8 Kelainan hidung dan sinus hidung lain yang dijelaskan
Perforasi septum nasi NOS, rhinolith
J35
Penyakit kronis tonsil dan adenoid
J35.0 Tonsillitis kronis
Kecuali: tonsillitis NOS (J03.9), tonsilltis akut (J03.-)
J35.1 Hipertrofi tonsil
Pembesaran tonsil
J35.2 Hipertrofi adenoid
Pembesaran adenoid
J35.3 Hipertrofi tonsil dengan hipertrofi adenoid
J35.8 Penyakit kronis lain tonsil dan adenoid
Ulkus tonsil, vegetasi adenoid, amigdalolith, tag tonsil, sikatrix tonsil (and
adenoid)
J35.9 Penyakit kronis tonsil dan adenoid, tidak dijelaskan
Penyakit (kronik) pada tonsils dan adenoid NOS
J36
Abses peritonsil
Abses tonsil, selulitis peritonsil, quincy
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau diinginkan, untuk identifikasi agen
infeksi.
Kecuali: abses retrofarings (J39.0),
tonsillitis: NOS (J03.9), akut (J03.-), kronik (J35.0)
J37
Laringitis dan laringotrakheitis kronis
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau diinginkan, untuk identifikasi agen
infeksi.
J37.0 Laringitis kronis; kataralis, hipertrofi, sicca (kering)
Laringitis: katarrhalis, hipertrofika, sikka
Kecuali:
laryngitis: NOS (J04.0), akut (J04.0), obstruktif (acute) (J05.0)
J37.1 Laringotrakheitis kronis
Laringitis, kronik, dengan tracheitis (chronic)
Tracheitis, kronik, dengan laringitis
Kecuali: laringotrakheitis: NOS (J04.2), akut (J04.2)
trakheitis: NOS (J04.1), akut (J04.1), kronik (J42)
J38
Penyakit pita suara dan larings, n.e.c.
Kecuali: laringitis: ulseratif (J04.0), obstruktif (akut) (J05.0)
stenosis subglottik pasca-prosedur (J95.5)
stridor larings kongenital NOS (P28.8), stridor NOS (R06.1)
J38.0 Paralisis pita suara dan larings: laryngoplegia, paralisis glottis
Laringoplegia, paralisis glottis
J38.1 Polip pita suara dan larings
Kecuali:
polip adenomatosa (D14.1)
J38.2 Nodul pita suara, Chorditis (fibrinous)(nodosa)(tuberosa),
Khorditis (fibrinosa)(nodosa)(tuberosa), nodus singer, nodus guru [teacher]
J38.3 Penyakit lain pita suara
Abses, sellulitis, granuloma, leukokeratosis, leukoplakia: pada pita suara
J38.4 Edema larings: glottis, subglottis, supraglottis
Edema (dari): glottis, subglottik, supraglottik
Kecuali: laringitis obstruktif akut [croup] (J05.0), laringitis edematosa
(J04.0)
J38.5 Spasme larings, laryngismus (stridulus)
Laringismus (stridulus)
J38.6 Stenosis larings
J38.7 Penyakit lain pada larings
Abses, sellulitis, penyakit, nekrosi, pachyderma, perikhondiritis, ulkus: pada
larings
J39
Penyakit lain pada saluran pernafasan atas
Kecuali: infeksi saluran pernafasan atas akut (J06.9)
infeksi saluran pernafasan akut NOS (J22)

J39.0

J39.1
J39.2

J39.3
J39.8
J39.9

radang saluran pernafasan atas akibat zat kimawi, gas, asap, atau uap
(J68.2)
Abses retrofarings dan parafarings; abses perifarings
Abses perifarings
Kecuali:
abses peritonsil (J36)
Abses lain pada farings; selulitis farings, abses nasofarings
Sellulitis farings, abses nasofarings
Penyakit lain pada farings; kista dan edema
Kista dan edema pada farigns atau nasofarings
Kecuali: faringitis: ulseratif (J02.9), kronik (J31.2)
Reaksi hipersensitif saluran pernafasan atas, situs tidak dijelaskan
Penyakit lain saluran pernafasan atas yang dijelaskan
Penyakit saluran pernafasan atas, tidak dijelaskan

Penyakit saluran pernafasan bawah kronis (J40-J47)


J40
Bronkhitis, tidak disebutkan akut atau kronis
Bronkhitis yang tidak disebutkan akut atau kronis pada usia di bawah 15 tahun
dapat dianggap akut sehingga diklasifikasikan pada J20.
Termasuk: bronkhitis: NOS, kataralis, dengan trakeitis NOS
trakheobronkhitis NOS
Kecuali: bronkhitis: allergi NOS (J45.0). asmatika NOS (J45.9). kimiawi (akut)
(J68.0)
J41
Bronkitis kronik sederhana dan mukopurulenta
Kecuali: bronkhitis kronis: NOS (J42). obstruktif (J44.-)
J41.0 Bronkhitis kronik sederhana
J41.1 Bronkhitis kronik purulenta
J41.8 Bronkhitis kronik sederhana dan purulenta bercampur
J42
Bronkitis kronis yang tidak dijelaskan
Bronkhitis kronis NOS, trakeitis kronis, trakeobronkitis kronis
Kecuali: bronkhitis kronik simpel dan mucopurulent (J41.-)
bronkhitis asthmatika kronik, bronkhitis emfisematosa kronik (J44.-)
bronkhitis kronik. dengan obstruksi jalan udara (J44.-)
penyakit paru-paru obstruktif kronik NOS (J44.9)
J43
Emfisema
Kecuali: emfisema dengan bronkhitis kronik (obstruktif) (J44.-)
bronkhitis emfisematosa (obstruktif) (J44.-)
emfisema akibat inhalasi zat kimia, gas, asap atau uap (J68.4)
emfisema: interstitialis (J98.2), mediastinum (J98.2), kompensasi (J98.3)
emfisema subkutis traumatika (T79.7), surgical (subkutis) (T81.8)
emfisema interstitialis neonatus (P25.0)
J43.0 Sindroma MacLeod
Emfisema unilateral, transparensi paru-paru unilateral
J43.1 Emfisema panlobular
Emfisema panasinus
J43.2 Emfisema sentrilobularis
J43.8 Emfisema lain
J43.9 Emfisema, tidak dijelaskan
Emphysema (paru-paru): NOS, bullosa, vesicularis
Emphysematous bleb
J44
Penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) lainnya
Termasuk: bronkitis asmatika kronik:, asma obstruktif kronis
bronkitis kronik dengan: sumbatan jalan udara
bronkitis emfisematosa kronik:, bronkitis kronik dengan emfisema
bronkhitis obstruktif kronis, trakeobronkitis obstruktif kronis
Kecuali: bronkitis kronis simpel dan mukopurulenta (J41.-)
bronkitis kronis NOS , trakheitis kronis , trakheobronkitis kronis (J42)
emfisema (J43.-), asma (J45.-), bronkitis asmatika NOS (J45.9),
bronkiektasia (J47)
penyakit paru-paru akibat agen luar (J60-J70)
J44.0 PPOK dengan infeksi saluran pernafasan bawah akut
Kecuali:
dengan influenza (J09-J11)
J44.1 PPOK dengan eksaserbasi akut, tidak dijelaskan
J44.8 PPOK lain yang dijelaskan:

Bronkitis kronis: asmatika (obstruktif) NOS, emfisematosa NOS,. obstruktif


NOS
Excludes: dengan infeksi saluran pernafasan bawah (J44.0)
dengan eksaserbasi akut (J44.1)
J44.9 PPOK yang tidak dijelaskan:
Obstruksi kronis saluran udara NOS, PPOK NOS
J45
Asthma
Kecuali: bronkitis asmatika (obstruktif) kronis (J44.-), asma obstruktif kronis
(J44.-)
asma berat akut (J46), status asmatikus (J46)
penyakit paru-paru akibat agen luar (J60-J70), asma eosinifilika (J82)
J45.0 Asma dengan alergi menonjol
Bronkitis alergika NOS, rhinitis alergika dengan asma
Asma atopik, asma alergika ekstrinsik, hay fever dengan asma
J45.1 Asma non-allergi
Asma idiosinkratik, asma intrinsik non-alergika
J45.8 Asma campuran
Kombinasi kondisi-kondisi pada J45.0 dan J45.1
J45.9 Asma, tidak dijelaskan
Bronkitis asmatika NOS, late onset asthma
J46
Status asthmaticus
Asma berat akut
J47
Bronchiectasis
Bronchiolectasis
Kecuali: bronkiektasia dengan TB (saat ini) (A15-A16), bronkiektasia kongenital
(Q33.4)
Penyakit paru-paru akibat agen luar (J60-J70)
Kecuali: asma yang diklasifikasikan pada J45.J60
Coalworker's pneumoconiosis
Anthrakosilikosis, anthrakosis,
Coalworkers lung (paru-paru pekerja batubara)
Kecuali: dengan tuberkulosis pada A15-A16 (J65)
J61
Pneumokoniosis akibat asbes dan serat mineral lainnya
Asbestosis
Kecuali: plak pleura dengan asbestosis (J92.0),
dengan tuberkulosis pada A15-A16 (J65)
J62
Pneumokoniosis akibat debu yang mengandung silika
Termasuk: Fibrosis silikotik (massif) paru-paru
Kecuali: Pneumokoniosis dengan tuberkulosis pada A15-A16 (J65)
J62.0 Pneumokoniosis akibat debu talkum
J62.8 Pneumokoniosis akibat debu lain yang mengandung silika: silikosis NOS
Silikosis NOS
J63
Pneumokoniosis akibat debu inorganik lainnya
Kecuali: dengan tuberkulosis pada A15-A16 (J65)
J63.0 Aluminosis (paru-paru)
J63.1 Fibrosis bauksit (paru-paru)
J63.2 Berylliosis
J63.3 Fibrosis grafit (paru-paru)
J63.4 Siderosis
J63.5 Stannosis
J63.8 Pneumokoniosis akibat debu inorganik lain yang dijelaskan
J64
Pneumokoniosis yang tidak dijelaskan
Kecuali: dengan tuberkulosis pada A15-A16 (J65)
J65
Pneumokoniosis yang berhubungan dengan tuberkulosis
Setiap kondisi pada J60-J64 dengan semua jenis tuberkulosis (A15-A16)
J66
Penyakit saluran udara akibat debu organik spesifik
Kecuali: pneumonitis hipersensitif akibat debu organik (J67.-)
farmers lung (J67.0); bagassosis (J67.1)
sindroma disfungsi jalan nafas reaktif (J68.3)

J66.0 Byssinosis
Penyakit saluran udara akibat debu kapas
J66.1 Flax-dresser's disease [penyakit penenun]
J66.2 Cannabinosis
J66.8 Penyakit saluran udara akibat debu organik spesifik lainnya
J67
Pneumonitis hipersensitifitas akibat debu organik
Termasuk: alveolitis and pneumonitis allergi akibat menghirup debu organik dan
partikel dari jamur, aktinomises dan sumber lainnya
Kecuali: pneumonitis akibat menghirup zat kimia, gas, asap atau uap (J68.0)
J67.0 Farmer's lung
Harvester's lung, haymaker's lung, penyakit mouldy hay
J67.1 Bagassosis
Penyakit bagasse, pneumonitis bagasse
J67.2 Penyakit atau paru-paru pecinta burung [bird fancier]
Penyakit atau paru-paru pecinta burung: budgerigar, pigeon [merpati]
J67.3 Suberosis
Penyakit atau paru-paru: corkhandler, corkworker [pekerja cork (sumbat
botol)]
J67.4 Maltworker's lung
Alveolitis akibat Aspergillus clavatus
J67.5 Mushroom-worker's lung [paru-paru pekerja ragi]
J67.6 Maple-bark-stripper's lung [paru-paru pengelupas kulit pohon maple]
Alveolitis akibat Cryptostroma corticale, cryptostromosis
J67.7 Air-conditioner and humidifier lung [paru-paru AC dan pelembab]
Alveolitis allergi akibat jamur, aktinomiseta termofilik dan organisme lain
yang hidup di dalam sistem-sistem ventilasi (AC)
J67.8 Pneumonitis hipersensitif akibat debu organik lainnya
Paru-paru: cheese-washer, coffee-worker, fishmeal-worker, furrier
Sequoiosis
J67.9 Pneumonitis hipersensitif akibat debu organik yang tidak dijelaskan
Alveolitis alergi (ekstrinsik) NOS, pneumonitis hipersensitif NOS.
J68
Kondisi pernafasan akibat menghirup zat kimia, gas, asap dan uap
Gunakan kode tambahan penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
penyebab
J68.0 Bronkitis and pneumonitis akibat zat kimia, gas, asap dan uap
Bronkitis kimiawi (akut)
J68.1 Edema paru-paru akibat zat kimia, gas, asap dan uap
Edema paru-paru kimiawi (akut)
J68.2 Radang saluran pernafasan atas akibat zat kimia, gas, asap dan uap, n.e.c.
J68.3 Kondisi pernafasan akut dan subakut lain akibat zat kimia, gas, asap dan
uap
Sindroma disfungsi saluran udara reaktif
J68.4 Kondisi pernafasan kronis akibat zat kimia, gas, asap dan uap
Emfisema (diffusa) (kronik) akibat inhalasi zat kimia, gas, asap dan uap
Bronkiolitis obliteratif (kronik) (subakut) akibat inhalasi zat kimia, gas,
asap dan uap
Ffibrosis paru-paru (kronik) akibat inhalasi zat kimia, gas, asap dan uap
J68.8 Kondisi pernafasan lain akibat zat kimia, gas, asap dan uap
J68.9 Kondisi pernafasan yang tidak dijelaskan akibat zat kimia, gas, asap dan uap
J69
Pneumonitis akibat benda padat dan cairan
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau diinginkan, untuk identifikasi
penyebab
Kecuali: sindroma aspirasi neonatus (P24.-)
J69.0 Pneumonitis akibat makanan dan muntahan
Pneumonia aspirasi (akibat):
NOS, susu, sekresi lambung, (regurgitasi) makanan, muntahan
Kecuali: sindroma Mendelson (J95.4)
J69.1 Pneumonitis akibat minyak-minyak [oils and essences]
Pneumonia lipid
J69.8 Pneumonitis akibat benda padat dan cairan lainnya
Pneumonitis akibat aspirasi darah
J70
Kondisi Pernafasan akibat agen eksternal Lainnya
Gunakan kode tambahan penyebab eksternal (Bab XX), kalau diinginkan, untuk
penyebab

J70.0 Manifestasi akut pada paru-paru akibat radiasi


Penumonitis radiasi
J70.1 Manifestasi kronis dan lainnya pada paru-paru akibat radiasi
Fibrosis paru-paru setelah radiasi
J70.2 Penyakit intersititium paru-paru akut akibat obat
J70.3 Penyakit intersititium paru-paru kronik akibat obat
J70.4 Penyakit intersititium paru-paru yang tidak dijelaskan, akibat obat
J70.8 Kondisi pernafasan akibat agen eksternal lain yang dijelaskan
J70.9 Kondisi pernafasan akibat agen eksternal lain yang tidak dijelaskan

Penyakit pernafasan lain yang terutama pada interstitium (J80-J84)


J80
Adult respiratory distress syndrome [ARDS]
Adult hyaline membrane disease [penyakit membran hialin dewasa]
J81
Edema paru-paru
Edema akut paru-paru
Kongesti (pasif) paru-paru
Kecuali: pneumonia hipostatik (J18.2)
edema paru-paru:
dengan disebutkan sakit jantung NOS atau gagal jantung (I50.1)
akibat zat eksternal (J60-J70), kimiawi (akut) (J68.1)
J82
Pulmonary eosinophilia, not elsewhere classified
Asma eosinophilia
Pneumonia Lffler
Eosinophilia (paru-paru) tropis NOS
Kecuali: akibat:
aspergillosis (B44.-), infeksi parasit yang dijelaskan (B50-B83)
obat-obatan (J70.2-J70.4), kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M36)
J84
Penyakit interstitium paru-paru lainnya
Kecuali: penyakit paru-paru akibat benda asing (J60-J70)
kelainan insterstitium paru-paru akibat obat-obatan (J70.2-J70.4)
emfisema intersitium (J98.2)
pneumonitis limfoid interstitium akibat penyakit HIV (B22.1)
J84.0 Kondisi alveolus dan parieto-alveolus
Proteinosis alveolaris, mikrolithiasis alveoli paru-paru
J84.1 Penyakit interstitium lain paru-paru dengan fibrosis
Fibrosis paru-paru idiopatik, alveolitis fibrosa (kriptogenik), fibrosis diffusa
paru-paru
Sindroma Hamman-Rich
Pneumonia interstitialis biasa
Kecuali:
fibrosis paru (kronis) akibat menghirup zat kimia, gas, asap dan
uap (J68.4)
fibrosis paru (kronis) setelah radiasi (J70.1)
J84.8 Penyakit interstitium paru-paru lain yang dijelaskan
J84.9 Penyakit interstitium paru-paru, tidak dijelaskan
Pneumonia interstitium NOS
Kondisi pernanahan dan nekrosis saluran pernafasan bawah (J85-J86)
J85
Abses paru-paru dan mediastinum
J85.0 Gangren dan nekrosis paru-paru
J85.1 Abses paru-paru dengan pneumonia
Kecuali: dengan pneumonia akibat organisme yang dijelaskan (J09-J16)
J85.2 Abses paru-paru tanpa pneumonia
Abses paru-paru NOS
J85.3 Abses mediastinum
J86
Pyothorax
Termasuk: abses pleura, abses thoraks, empyema, pyopneumothoraks:
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi
Kecuali: akibat tuberkulosis (A15-A16)
J86.0 Pyothorax dengan fistula
J86.9 Pyothorax tanpa fistula

10

Penyakit-penyakit lain pleura (J90-J94)


J90
Effusi pleura, not elsewhere classified
Pleurisi dengan effusi
Kecuali: pada tuberkulosa (A15-A16),
effusi (pleura) limfe (J94.0);
pleurisy NOS (R09.1),
J91*

Effusi pleura pada kondisi yang diklasifikasikan di tempat lain

J92
Pleural plaque
Termasuk: penebalan pleura
J92.0 Plak pleura dengan terdapatnya asbestos
J92.9 Plak pleura tanpa asbestos
Plak pleura NOS
J93
Pneumothorax
Kecuali: pyopneumothorax (J86.-)
pneumotoraks:
TB (penyakit saat ini) (A15-A16)
kongenital atau perinatal (P25.1), traumatika (S27.0)
J93.0 Tension pneumothorax spontan
J93.1 Pneumothorax spontan lainnya
J93.8 Pneumothorax lain
J93.9 Pneumothorax, tidak dijelaskan
J94
Kondisi lain pada pleura
Kecuali: pleurisy NOS (R09.1), TB (A15-A16)
haemopneumothorax traumatika (S27.2),
haemothorax trauma traumatika (S27.1)
J94.0 Chylous effusion effusi limfe
Effusi chyliformis [berisi cairan limfe]
J94.1 Fibrothorax
J94.2 Haemothorax
Haemopneumothorax
J94.8 Kondisi lain pleura yang dijelaskan
Hydrothorax
J94.9 Kondisi pleura, tidak dijelaskan

Penyakit lain sistem respirasi (J95-J99)


J95
Kelainan respirasi pasca-prosedur, not elsewhere classified
Kecuali: manifestasi akibat radiasi pada paru-paru (J70.0-J70.1)
emfisema (subkutis) akibat prosedur (T81.8)
J95.0 Malfungsi trakheostomi
Perdarahan dari stoma trakheostomy
Sepsis pada stoma trakheostomi
Obstruksi jalan udara pada tracheostomy
Fistula trakheo-oesophagus pasca trakheostomy
J95.1 Insuffisiensi pulmonalis akut pasca bedah thoraks
J95.2 Insuffisiensi pulmonalis akut pasca bedah non-thoras
J95.3 Insuffisiensi pulmonalis kronik setelah operasi
J95.4 Sindroma Mendelson [pneumonitis asam setelah aspirasi asam lambung]
Kecuali:
komplikasi melahirkan (O74.0), kehamilan (O29.0), nifas
(O89.0)
J95.5 Stenosis subglottis pasca-prosedur
J95.8 Kelainan pernafasan pasca-prosedur lainnya
J95.9 Kelainan pernafasan pasca-prosedur, tidak dijelaskan
J96
Kegagalan pernafasan, not elsewhere classified
Kecuali: kegagalan pernafasan pasca prosedur (J95.-)
respiratory distress:
sindroma dewasa (J80), pada bayi baru lahir (P22.-)
kegagalan kardio-respirasi (R09.2), respiratory arrest (R09.2)
J96.0 Kegagalan pernafasan akut
J96.1 Kegagalan pernafasan kronis
J96.9 Kegagalan pernafasan, tidak dijelaskan

11

J98
Kelainan pernafasan lainnya
Kecuali: apnea tidur (G47.3)
apnea NOS (R06.8)
apnea tidur pada bayi baru lahir (P28.3), apnea bayi baru lahir (P28.4)
J98.0 Penyakit bronkus, not elsewhere classified
Kalsifikasi, stenosis, atau ulkus bronkhus
Bronkholithiasis
Kolaps trakheobronchus, diskinesia trakheobronchus
J98.1 Kolaps pulmonalis
Atelektasis, kolaps paru-paru
Kecuali:
atelectasis (pada): neonatus (P28.0-P28.1), TB (penyakit saat
ini) (A15-A16)
J98.2 Emfisema interstitium
Emfisema mediastinum
Kecuali:
emfisema:
NOS (J43.9)
pada janin dan neonatus (P25.0)
emfisema subkutis traumatika (T79.7)
emfisema bedah (subkutis) (T81.8)
J98.3 Emfisema kompensasi
J98.4 Kelainan paru-paru lainnya
Penyakit paru-paru NOS
Kalsifikasi paru-paru, penyakit kistika paru-paru (didapat), pulmolithiasis
J98.5 Penyakit mediastinum, not elsewhere classified
Fibrosis, hernia, atau retraksi mediastinum
Mediastinitis
Kecuali:
abses mediastinum (J85.3)
J98.6 Kelainan diaphragma
Diafragmatitis, paralisis diafragma, relaksasi diafragma
Kecuali:
malformasi kongenital diafragma NEC (Q79.1)
hernia diafragmatika (K44.-)
hernia diafragmatika kongenital (Q79.0)
J98.8 Kelainan pernafasan lain yang dijelaskan
J98.9 Kelainan pernafasan, tidak dijelaskan
Penyakit pernafasan (kronik) NOS
J99* Kelainan pernafasan pada penyakit c.e.
J99.0* Penyakit paru-paru rheumatoid (M05.1)
J99.1* Kelainan pernafasan pada kelainan diffus jaringan ikat lainnya
Kelainan pernafasan pada
granulomatosis Wegener (M31.3),
systemic: lupus erythematosus (M32.1)
dermatomiositis (M33.0-M33.1),
polimiositis (M33.2),
sklerosis sistemik (M34.8),
sindroma sikka [Sjgren] (M35.0)
J99.8* Kelainan pernafasan pada penyakit lain yang diklasifikasikan di tempat lain
Kelainan pernafasan pada:
amoebiasis (A06.5),
sifilis (A52.7),
sporotrikhosis (B42.0)
cryoglobulinaemia (D89.1),
ankylosing spondylitis (M45)
There is a new Australian code (J93.2) for Iatrogenic pneurnothorax.

12

CHAPTER X. PENYAKIT-PENYAKIT
SISTEM PENCERNAAN (K00-K93)
Kecuali:

Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)


Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, gizi, dan metabolik (E00-E90)
Komplikasi kehamilan, melahirkan, dan nifas (O00-O99)
Kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)
Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99)
Tanda, gejala, dan penemuan klinis dan labor abnormal, NEC (R00R99)
Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab luar tertentu (S00T98)

Blok-blok di dalam bab ini adalah:


K00-K14
Penyakit rongga mulut, kelenjar saliva dan rahang
K20-K31
Penyakit esofagus, lambung dan duodenum
K35-K38
Penyakit appendix
K40-K46
Hernia
K50-K52
Enteritis dan kolitis non-infektif
K55-K63
Penyakit-penyakit usus lainnya
K65-K67
Penyakit-penyakit peritoneum
K70-K77
Penyakit-penyakit hati
K80-K87
Kelainan kandung empedu, saluran empedu, dan pankreas.
K90-K93
Penyakit lain pada sistem pencernaan
Kategori asterisk untuk bab ini adalah sebagai berikut:
K23* Kelainan esofagus pada penyakit c. e.
K67* Kelainan peritoneum pada penyakit infeksi c. e.
K77* Kelainan hati pada penyakit c. e.
K87* Kelainan kandung empedu, saluran empedu, dan pankreas pada
penyakit c. e..
K93* Kelainan lain organ pencernaan pada penyakit c. e.
[c. e. = classified elsewhere, yang diklasifikasikan di bagian lain]
Penyakit rongga mulut, kelenjar saliva dan rahang (K00-K14)
K00 Kelainan perkembangan dan erupsi gigi
Kecuali: Gigi embedded dan impacted (K01.-)
K00.0 Anodontia
Hipodontia, oligodontia
K00.1 Supernumerary teeth
Distomolar, paramolar, molar IV,
Mesiodens, gigi tambahan
K00.2 Kelainan ukuran dan bentuk gigi
Concrescence [penebalan], fusi, dan geminasi [kembaran] gigi
Dens: evaginatus, invaginatus, in dente [dalam gigi]
Enamel pearls, gigi berbentuk runcing, taurodontism,
Makrodontia, mikrodontia
Tuberkulum paramolare
Kecuali: tuberculum Carabelli dianggap variasi normal dan tidak dikode
K00.3 Mottled teeth [gigi berbercak atau berbintik]
Fluorosis gigi, bercak enamel, keopakan enamel non-fluorida
[akibat minum air dengan fluorida >1 ppm, enamel opak putih sampai
coklat, dan gigi amat tahan terhadap karies]
Kecuali: deposits [accretions] pada gigi (K03.6)
K00.4 Kekacauan dalam pembentukan gigi
Aplasia dan hipoplasia sementum,
Dilaserasi gigi, odontoplasia regional, gigi Turner
Hipoplasia enamel (prenatal) (postnatal) (neonatal)
Kecuali: mottled teeth (K00.3)
gigi Hutchinson dan molar mulberry pada sifilis kongenital (A50.5)
[gigi Hutchinson: insisor 1/3 tengah mengecil sehingga ujungnya
cekung]
[molar mulberry: pengecilan dan bentuk dengan lobulus pada molar]
K00.5 Kekacauan herediter struktur gigi, NEC
Displasia dentin, shell teeth
Amelogenesis, dentinogenesis, dan odontogenesis: imperfecta
[penyakit autosom dominan yang menyebabkan hipoplasia berat enamel]
K00.6 Kekacauan erupsi gigi
Dentia praecox
Erupsi prematur gigi, gigi (desidua) lepas prematur

Natal dan neonatal tooth [gigi pada waktu lahir dan neonatus]
Gigi primer persisten [retained, tidak lepas]
K00.7 Teething syndrome
K00.8 Kelainan lain perkembangan gigi
Perubahan warna sewaktu pembentukan gigi,
Staining [penodaan] intrinsik gigi NOS
[gigi gelap akibat tetrasiklin diakhir kehamilan atau pada usia sampai 9
tahun]
K00.9 Kelainan perkembangan gigi, tidak dijelaskan
Kelainan odontogenesis NOS
K01 Gigi embedded dan impacted
Kecuali: Gigi embedded dan impacted, posisinya atau gigi di dekatnya abnormal
(K07.3)
K01.0 Gigi embedded
[gigi yang erupsinya gagal tanpa dihalangi oleh gigi lain]
K01.1 Gigi impacted
[gigi yang erupsinya gagal karena dihalangi oleh gigi lain]
K02 Dental caries
K02.0 Karies terbatas pada enamel
Lesi bintik putih (karies awal)
K02.1 Karies pada dentin
K02.2 Karies pada sementum
K02.3 Karies gigi terhenti
K02.4 Odontoklasia
Melanodontia infantil; melanodontoklasia
K02.8 Karies gigi lainnya
K02.9 Karies gigi, tidak dijelaskan
K03 Penyakit lain pada jaringan keras gigi
Kecuali: Bruxism (F45.8), teeth-grinding NOS (F45.8); karies gigi (K02.-)
K03.0 Attrisi gigi berlebihan
Kerusakan akibat pemakaian pada bagian approximal atau oklusal [gigitan]
gigi
[bisa akibat diet abrasif, penuaan, atau bruxisme (menggesekkan gigi)]
K03.1 Abrasio gigi
Abrasi gigi karena dentifrice (pasta atau bubuk pembersih gigi),
Abrasi gigi karena: kebiasaan, pekerjaan, agama, tradisi
Cacad baji (wedge) pada gigi
K03.2 Erosi gigi
Erosi gigi: NOS, idopatik, pekerjaan
Erosi gigi akibat: diet, drugs dan obat medis, muntah persisten
K03.3 Resorpsi patologis gigi
Resorpsi gigi (eksternal), granuloma internal pada pulpa
K03.4 Hipersementosis
Hiperplasia sementum
K03.5 Ankilosis gigi
K03.6 Deposits [accretions] pada gigi
Deposit pada gigi: betel (pinang) , tembakau, hitam, hijau, materia alba,
orange
Staining gigi: NOS, ekstrinsik NOS
Kalkulus [karang] gigi pada subgingiva atau supragingiva
[kalkulus: plak kalsifikasi dekat muara kelenjar saliva di
permukaan buccal molar atas, permukaan lingual gigi anterior bawah]
K03.7 Perubahan warna pasca-erupsi pada jaringan keras gigi
[penuaan, merokok, nekrosis pulpa, deposit hemosiderin di pulpa pascatrauma]
Kecuali:
deposit gigi (K03.6)
K03.8 Penyakit lain yang dijelaskan pada jaringan keras gigi
Radiasi enamel, dentin sensitif
K03.9 Penyakit jaringan keras gigi, tidak dijelaskan
K04 Penyakit pulpa dan jaringan periapex
K04.0 Pulpitis
Abses atau polip pulpa
Pulpitis: akut, suppuratif, kronik (hiperplastik) (ulseratif)

K04.1
K04.2

K04.3
K04.4
K04.5
K04.6
K04.7
K04.8

K04.9

[pulpitis dan sekuel lokalnya terjadi ketika karies menyebar ke dalam


dentin]
Nekrosis pulpa
Gangren pulpa
Degenerasi pulpa
Dentikel;
Kalsifikasi atau batu pulpa
Pembentukan jaringan keras abnormal di dalam pulpa
Dentin sekunder atau irreguler
Periodontitis apex akut yang berasal dari pulpa
Periodontitis apeks akut NOS
Periodontitis apex kronik
Granuloma apex atau periapex, periodontitis apex NOS
Abses periapex dengan sinus
Abses gigi atau alveolus gigi dengan sinus
Abses periapex tanpa sinus
Abses NOS pada: gigi, alveolus gigi, periapex
Kista radiks [akar gigi]
Kista: apex (periodontium), periapex, sisa akar
Kecuali:
kista periodontium lateral (K09.0)
Penyakit lain dan tidak dijelaskan pada jaringan pulpa dan periapex

K05 Gingivitis dan penyakit periodontium


K05.0 Gingivitis akut
Kecuali: gingivitis ulseratif nekrotikans akut (A69.1)
gingivostomatitis herpesvirus (herpes simplex) (B00.2)
K05.1 Gingivitis kronik
Gingivitis (kronik): NOS, deskuamasi, hiperplastik, simple marginal,
ulseratif
K05.2 Periodontitis akut
Perikoronitis akut, abses parodontium, abses periodontium
Kecuali:
periodontitis apex akut (K04.7)
abses periapex (K04.7), abses periapex dengan sinus (K04.6)
K05.3 Periodontitis kronik
Perikoronitis kronik, periodontitis: NOS, kompleks, simplex
K05.4 Periodontosis
Periodontosis juvenile [remaja]
K05.5 Penyakit periodontium lain
K05.6 Penyakit periodontium, tidak dijelaskan
[periodontium mencakup ligamen periodontium, gingiva, sementum, tulang
alveolaris]
K06 Kelainan lain pada gingiva dan puncak alveolus tanpa gigi (edentulous)
Kecuali: Atrofi puncak alveolus edentulous (K08.2) [gusi edentulous]
Gingivitis: akut (K05.0), NOS (K05.1), kronik (K05.1)
K06.0 Resesi gingiva
Resesi gingiva (umum) (lokal) (pasca infeksi) (pasca bedah)
K06.1 Pembesaran gingiva
Fibromatosis gingiva
K06.2 Lesi gingiva dan edentulous alveolar ridge akibat trauma
Hiperplasia iritatif puncak edentulus (hiperplasia karena gigi palsu)
Gunakan kode bab dari XX untuk identifikasi penyebab eksternal.
K06.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada gingiva dan edentulous alveolar ridge
Epulis fibrosa, epulis giant cells, flabby ridge [epulis = bengkak kecil pada
rahang]
Granuloma sel raksasa perifer, granuloma piogenik gusi
K06.9 Kelainan pada gingiva dan gusi edentulus, tidak dijelaskan
K07

Anomali dentofasialis [Termasuk maloklusi]


Maloklusi adalah penyimpangan kontak normal gigi maksila dan gigi mandibula.
Keadaan ini bisa akibat rahang terlalu kecil atau gigi terlalu besar. Crrossbite adalah posisi
pinggir buccal gigi bawah lebih eksternal daripada gigi di atasnya.
Kecuali: Hiperplasia atau hipoplasia kondilus unilateral (K10.8),
Atrofi atau hipertrofi hemifasial (Q67.4)
K07.0 Anomali mayor ukuran rahang
Hiperplasia atau hipoplasia mandibula atau maksilla
Makrognathism atau micrognathism (mandibula) (maxilla) [gnath = rahang]
Kecuali:
akromegali (E22.0), sindroma Robin (Q87.0)
K07.1 Anomali hubungan rahang dengan dasar tengkorak

K07.2

K07.3

K07.4
K07.5

K07.6

K07.8
K07.9

Asimetri rahang,
Prognathism (mandibula) (maxilla)
Retrognathism (mandibula) (maxilla)
Anomali hubungan arkus dentis (lengkung susunan gigi)
Crossbite (anterior) (posterior), openbite (anterior) (posterior);
Overbite (berlebihan): dalam, horizontal, vertikal
Disto-oklusi, mesio-oklusi,
Oklusi lingualis posterior pada gigi mandibula
Deviasi garis tengah arkus dentin, overjet
Anomali posisi gigi
Gigi: bertumpuk, diastema, pergeseran, rotasi, jarak abnormal, transposisi
Gigi embedded dan impacted, posisi gigi tersebut atau gigi di dekatnya
abnormal
Gigi impacted atau embedded, posisi gigi tersebut atau di dekatnya
abnormal
Kecuali: gigi embedded dan impacted tanpa posisi abnormal (K01.-)
Maloklusi, tidak dijelaskan
Kelainan fungsional dentofasialis
Penutupan rahang abnormal
Maloklusi karena: menelan abnormal; bernafas di mulut; kebiasaan lidah,
bibir atau jari
Kecuali: bruxism (F45.8); teeth-grinding NOS (F45.8)
Kelainan sendi temporomandibularis
Kompleks atau sindroma Costen, kerusakan sendi temporo-mandibularis
Snapping jaw,
Sindroma sendi-nyeri-disfungsi temporomandibula
Kecuali: sendi temporomandibula saat ini: dislokasi (S03.0), terkilir (S03.4)
Anomali dentofasialis lainnya
Anomali dentofasialis, tidak dijelaskan

K08 Kelainan lain pada gigi dan jaringan penyokongnya


K08.0 Exfoliasi gigi (lapisan terkelupas) akibat penyebab sistemik
K08.1 Kehilangan gigi akibat kecelakaan, pencabutan atau penyakit periodontal
lokal
K08.2 Atrofi puncak alveolaris edentulus
K08.3 Akar gigi tertinggal
K08.8 Kelainan lain pada gigi dan struktur penyokong yang dijelaskan
Pembesaran puncak alveolaris NOS, prosesus alveolaris irregular,
Sakit gigi NOS
K08.9 Kelainan pada gigi dan struktur penyokong, tidak dijelaskan
K09 Kista daerah mulut, not elsewhere classified
Termasuk: Lesi dengan gambaran histologis kista aneurisma dan lesi fibro-ossea
lain
Kecuali: Kista akar gigi (K04.8)
K09.0 Kista odontegik perkembangan
Kista: dentigerosa, erupsi, folikuler, gusi, periodontium lateralis, primordial
Keratokista
K09.1 Kista perkembangan (non-odontogenik) daerah mulut
Kista: globulomaksilla, incisive canal, palatum median, nasopalatina, papilla
palatina
K09.2 Kista rahang lainnya
Kista rahang: NOS, aneurisma, perdarahan, traumatika
Kecuali: kista tulang laten pada rahang(K10.0), kista Stafne (K10.0)
K09.8 Kista lain daerah mulut, not elsewhere classified
Kista dermoid, kista epidermoid, atau kista limfoepitel pada mulut
Kista nasoalveolaris, kista nasolabialis, Epsteins pearl,
K09.9 Kista daerah mulut, tidak dijelaskan
K10 Penyakit rahang lainnya
K10.0 Kelainan perkembangan rahang
Kista tulang laten pada rahang, kista Stafne,
Torus mandibularis, torus palatinus
K10.1 Granuloma sel raksasa, sentral
Granuloma sel raksasa NOS
Kecuali: granuloma sel raksasa perifer (K06.8)
K10.2 Kondisi peradangan rahang
Osteitis, osteomielitis (neonatus), osteoradionekrosis, periostitis
pada rahang (akut) (kronik) (supuratif)
Sequestrum tulang rahang

Gunakan kode bab dari XX untuk identifikasi radiasi, kalau akibat radiasi.
K10.3 Alveolitis rahang
Osteitis alveolaris, dry socket
K10.8 Penyakit lain rahang yang dijelaskan
Cherubismus
Rahang dengan: exostosis, displasia fibrosa:
Hiperplasia atau hipoplasia kondilus unilateral
K10.9 Penyakit rahang, tidak dijelaskan
K11
K11.0
K11.1
K11.2
K11.3
K11.4
K11.5
K11.6

K11.7

K11.8

K11.9

Penyakit kelenjar saliva


Atrofi kelenjar saliva
Hipertrofi kelenjar saliva
Sialoadenitis
Kecuali: parotitis epidemika (B26.-), demam uveoparotid [Heerfordt] (D86.8)
Abses kelenjar saliva
Fistula kelenjar saliva
Kecuali: fistula kongenital (Q38.4)
Sialolithiasis
Kalkulus atau batu pada kelenjar atau saluran saliva
Mucocele kelenjar saliva
Kista ekstravasasi mukus atau kista retensi mukus pada kelenjar saliva,
Ranula
Kekacauan sekresi saliva
Hipoptyalism, ptyalism, xerostomia (mulut kering)
Kecuali: mulut kering NOS (R68.2)
Penyakit lain kelenjar saliva
Lesi limfoepitel jinak kelenjar saliva
Sialometaplasia nekrotikans, sialektasia, penyakit Mikulicz
Stenosis atau striktura saluran saliva
Kecuali:
sindroma sicca (Sjgren) (M35.0)
[Sindroma Sjogren adalah radang sistemik kronik yang penyebabnya
tidak diketahui, khas dengan keringnya mulut, mata dan membran mukosa
lain.]
Penyakit kelenjar saliva, tidak dijelaskan
Sialoadenopati NOS

K12 Stomatitis dan lesi yang terkait


Kecuali: Cancrum oris, stomatitis gangrenosa, noma (A69.0)
Gingivostomatitis herpesvirus (herpes simplex) (B00.2), cheilitis (K13.0)
K12.0 Recurrent oral aphthae [ulkus mulut berulang]
Stomatitis aphtosa (mayor) (minor), aphthae Bednar, ulkus aphthosa
rekurens
Periadenitis mukosa nekrotikans rekurens, stomatitis herpetiformis
[Stomatitis aphthosa rekurens (sariawan) biasanya aphthae minor
dengan
diameter <1 cm, tunggal atau dalam kelompok kecil, sembuh tanpa
bekas.]
K12.1 Bentuk lain stomatitis
Stomatitis: NOS, gigi palsu, ulseratif, vesikuler
K12.2 Sellulitis dan abses mulut
Selulitis (lantai) mulut,
Abses submandibula
Kecuali:
abses: periapex (K04.6-K04.7), periodontium (K05.2)
abses: kelenjar saliva (K11.3), lidah (K14.0), peritonsil (J36)
K13 Penyakit lain bibir dan mukosa mulut
Termasuk: Kekacauan epitel lidah
Kecuali: Penyakit tertentu pada gusi dan gusi edentulus (K05-K06),
Kista mulut (K09.-), stomatitis dan lesi terkait (K12.-),
Penyakit lidah (K14.-)
K13.0 Penyakit bibir
Cheilitis:NOS, angularis, exfoliatif, glandularis
Cheilodynia, cheilosis, perlche NEC
Kecuali:
ariboflavinosis, perlche defisiensi riboflavin (E53.0)
perlche akibat kandidiasis (B37.8), cheilitis akibat kelainan radiasi
(L55-L59)
K13.1 Menggigit pipi dan bibir
K13.2 Leukoplakia dan kerusakan lain epitel mulut, Termasuk lidah
Erythroplakia atau leukoedema pada epitel mulut, Termasuk lidah
Leukokeratosis nikotina palati, palatum perokok (smoker's palate)

K13.3
K13.4

K13.5
K13.6

K13.7

Kecuali: leukoplakia berambut (K13.3)


Hairy leukoplakia (berambut)
Granuloma dan lesi mirip granuloma pada mukosa mulut
Granuloma eosinofilia mukosa mulut, granuloma piogenik mukosa mulut,
Xanthoma verrukosa mukosa mulut
Fibrosis submukosa mulut
Fibrosis submukosa lidah
Hiperplasia iritatif mukosa mulut
Kecuali:
hiperplasia iritatif gusi edentulous [hiperplasia gigi palsu]
(K06.2)
Lesi lain dan tidak dijelaskan pada mukosa mulut
Musinosis mulut terfokus

K14 Penyakit lidah


Kecuali: Eritroplakia, leukoplakia, leukoedema, hiperplasia epitel terfokus: lidah
(K13.2)
Leukoplakia berambut (K13.3), fibrosis submukosa lidah (K13.5),
Makroglosia (kongenital) (Q38.2)
K14.0 Glossitis
Abses lidah, ulserasi (traumatika) pada lidah
Kecuali: glositis atrofi (K14.4)
K14.1 Geographic tongue lidah terkelupas
Glositis migrasi jinak, glositis areata exfoliativa
K14.2 Median rhomboid glossitis (radang lidah dengan nodul di tengah lidah
K14.3 Hipertrofi papilla lidah
Lidah hitam berambut, lingua villosa nigra, lidah berselaput, hipertrofi
papilla foliata
K14.4 Atrofi papilla lidah
Glossitis atrofika
K14.5 Plicated tongue (lidah dengan lipatan-lipatan paralel
Lidah: retak, berlekuk, berkantong
Kecuali:
lidah retak kongenita (Q38.3)
K14.6 Glossodinia
Glossopirosis, lidah nyeri
K14.8 Penyakit lain lidah
Lidah dengan: atrofi, pembesaran atau hipertrofi lidah
K14.9 Penyakit lidah, tidak dijelaskan:
Glossopati NOS
Penyakit esofagus, lambung dan duodenum (K20-K31)
Kecuali:

hiatus hernia (K44.-)

K20 Esofagitis
Abses esofagus; esofagitis: NOS, zat kimia, peptik
Kecuali: esofagitis reflux (K21.0), dengan gastroesophageal reflux disease (GERD)
(K21.0)
erosi esofagus (K22.1),
K21 Gastroesophageal reflux disease (GERD)
K21.0 Penyakit reflux gastro-esofagus dengan esofagitis:
Esofagitis reflux
K21.9 Penyakit reflux gastro-esofagus tanpa esofagitis:
Reflux esofagus NOS
K22 Penyakit lain esofagus
Kecuali: varises esofagus(I85.-)
K22.0 Akhalasia kardia:
Akhalasia NOS [akibat peristalsis esofagus gagal, sfingter esofagus kurang
relaksasi]
Kardiospasme [spasme singter esofagus dekat lambung]
Kecuali: kardiospasme kongenital (Q39.5)
K22.1 Ulkus esofagus:
Erosi esofagus
Ulkus esofagus: NOS, akibat jamur, peptik, makan zat kimia atau obatobatan

Esofagitis ulseratif
Gunakan kode tambahan (Champter XX) untuk identifikasi penyebab
K22.2 Obstruksi esofagus
Esofagus dengan: kompresi, konstriksi, stenosis, atau striktura
Kecuali: stenosis atau striktura esofagus kongenital (Q39.3)
K22.3 Perforasi esofagus
Ruptur esofagus
Kecuali: perforasi traumatika esofagus (torakalis) (S27.8)
K22.4 Diskinesia esofagus
Esofagus corkscrew (pembuka sumbat botol), spasme (diffus) esofagus
Kecuali:
kardiospasme (K22.0)
K22.5 Divertikulum esofagus, didapat
Esophageal pouch [kantong esofagus]
Kecuali:
divertikulum esofagus (kongenital) (Q39.6)
K22.6 Sindroma laserasi-perdarahan gastro-esofagus:
Sindroma Mallory-Weiss
K22.7 Esophagus Barrett
Penyakit Barrett, sindroma Barrett
Kecuali:
Ulkus Barrett (K22.1)
K22.8 Penyakit esofagus lain yang dijelaskan:
Perdarahan esofagus NOS
K22.9 Penyakit esofagus, tidak dijelaskan
K23* Kelainan esofagus pada penyakit c. e.
K23.0*
Esofagitis tuberkolusa (A18.8)
K23.1*
Megaesofagus pada penyakit Chagas (B57.3)
K23.8*
Kelainan esofagus penyakit lain c. e..
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan untuk kategori K25-K28:
.0 Akut dengan perdarahan
.1 Akut dengan perforasi
.2 Akut dengan perdarahan dan perforasi
.3 Akut tanpa perdarahan atau perforasi
.4 Kronik atau tidak dijelaskan dengan perdarahan
.5 Kronik atau tidak dijelaskan dengan perforasi
.6 Kronik atau tidak dijelaskan dengan perdarahan dan perforasi
.7 Kronik tanpa perdarahan atau perforasi
.9 Tidak jelas akut atau kronik, tanpa perdarahan atau perforasi
K25 Gastric ulcer - tukak lambung
Termasuk: Erosi (akut) lambung, ulkus (peptik) pilorus, ulkus (peptik) lambung
Kecuali: Gastritis erosif hemoragika akut (K29.0), ulkus peptikum NOS (K27.-)
K26 Duodenal ulcer tukak duodenum
Termasuk: Erosi (akut) duodenum; ulkus (peptik): duodenum, postpilorika
Kecuali: Ulkus peptikum NOS (K27.-)
K27 Peptic ulcer, situs tidak dijelaskan
Termasuk: Ulkus gastroduodenum NOS, ulkus peptikum NOS
Kecuali: Ulkus peptikum neonatus (P78.8)
K28 Gastrojejunal ulcer tukak gastrojejunum
Termasuk: Ulkus (peptik) atau erosi: gastrokolika, gastrointestinum,
gastrojejunum, jejunum, anastomotik, marginal, stoma
Kecuali: Ulkus primer usus halus (K63.3)
K29 Gastritis dan duodenitis
Kecuali: Gastritis atau gastroenteritis eosinophilika (K52.8)
Sindroma Zollinger-Ellison (E16.4)
K29.0 Gastritis hemoragika akut
Gastritis akut (erosif) dengan perdarahan
Kecuali: erosi (akut) lambung (K25.-)
K29.1 Gastritis akut lain
K29.2 Gastritis alkoholik
K29.3 Gastritis kronik superfisialis
K29.4 Gastritis atrofika kronik
Atrofi lambung
K29.5 Gastritis kronik, tidak dijelaskan
Gastritis kronik: antrum, fundus
K29.6 Gastritis lain

Gastritis hiperrofi raksasa, gastritis granulomatosa, penyakit Mntrier


K29.7 Gastritis, tidak dijelaskan
K29.8 Duodenitis
K29.9 Gastroduodenitis, tidak dijelaskan
K30 Dyspepsia
Indigestion
Kecuali: Dispepsia nervosa, neurotik atau psikogenik (F45.3); heartburn (R12)
K31 Penyakit lain lambung dan duodenum
Termasuk: Kelainan fungsional lambung
Kecuali: Divertikulum duodenum (K57.0-K57.1),
Perdarahan lambung (K92.0-K92.2)
K31.0 Dilatasi akut lambung
Distensi akut lambung
K31.1 Stenosis pilorus hipertrofik dewasa
Stenosis pilorus NOS
Kecuali:
stenosis pilorus kongenital atau infantil (Q40.0)
K31.2 Penyempitan gelas-pasir (hourglass stricture) dan stenosis lambung
Kecuali: kontraksi hourglass lambung (K31.8), lambung hourglass
kongenital (Q40.2);
K31.3 Pylorospasm, not elsewhere classified
Kecuali: pylorospasm: neurotik atau psikogenik (F45.3), kongenital/infantile
(Q40.0)
K31.4 Divertikulum lambung
Kecuali: divertikulum lambung kongenital(Q40.2)
K31.5 Obstruksi duodenum
Duodenum dengan: penyempitan, stenosis, atau striktura; Ileus duodenum
(kronik)
Kecuali: stenosis kongenital duodenum (Q41.0)
K31.6 Fistula lambung dan duodenum
Fistula gastrokolika; fistula gastrojejunokolika
K31.7 Polip lambung dan duodenum
Kecuali:
polip adenomatosa lambung (D13.1)
K31.8 Penyakit lambung dan duodenum lain yang dijelaskan
Achlorhydria, gastroptosis, kontraksi pasir-waktu (hourglass) lambung
K31.9 Penyakit lambung dan duodenum, tidak dijelaskan

Penyakit appendiks (K35-K38)


K35 Appendisitis akut
K35.0 Appendisitis akut dengan peritonitis umum
Appendisitis (akut) dengan:
perforasi, rupture
peritonitis (umum)(lokal) menyusul ruptur atau perforasi,
K35.1 Appendisitis akut dengan abses peritoneum
Abses appendiks
K35.9 Appendisitis akut, tidak dijelaskan
Appendisitis akut dengan peritonitis, lokal atau NOS
Appendisitis akut tanpa: perforasi, abses peritoneum, peritonitis umum,
ruptur

K36 Appendisitis lain


Appendisitis: kronik, rekurens (berulang)
K37

Appendisitis yang tidak dijelaskan

K38 Penyakit lain appendiks


K38.0 Hyperplasia appendiks
K38.1 Concretions (massa padat) appendiks
Faekalith atau sterkolith appendiks
K38.2 Divertikulum (kantong kecil yang terbentuk di dinding) appendiks
K38.3 Fistula appendiks
K38.8 Penyakit lain appendiks yang dijelaskan

Intussusception (dinding memasuki dinding lain seperti teleskop-)


appendix
K38.9 Penyakit appendiks, tidak dijelaskan

Hernia (K40-K46)
Note: Hernia obstruksi dengan gangren yang diklasifikasikan pada hernia dengan
gangren.
Termasuk: Hernia: didapat, rekurens, kongenital (kecuali hernia diafragma atau
hiatus)
K40 Hernia inguinalis
Termasuk: Bubonokel, hernia skrotalis,
Hernia inguinalis: NOS, direct, indirect, double, oblique
K40.0 Hernia inguinalis bilateral, dengan obstruksi, tanpa gangren
K40.1 Hernia inguinalis bilateral, dengan gangren
K40.2 Hernia inguinalis bilateral, tanpa obstruksi atau gangren
Hernia inguinalis bilateral NOS
K40.3 Hernia inguinalis unilateral atau tidak jelas, dengan obstruksi, tanpa
gangren
Hernia inguinalis (unilateral), tanpa gangren:
inkarserasi, strangulasi, irreducible, menyebabkan obstruksi
K40.4 Hernia inguinalis unilateral atau tidak jelas, dengan gangren
Hernia inguinalis NOS dengan gangren
K40.9 Hernia inguinalis unilateral atau tidak jelas, tanpa obstruksi atau gangren
Hernia inguinalis (unilateral) NOS
K41
K41.0
K41.1
K41.2

Hernia femoralis
Hernia femoralis bilateral, dengan obstruksi, tanpa gangren
Hernia femoralis bilateral, dengan gangren
Hernia femoralis bilateral, tanpa obstruksi atau gangren
Hernia femoralis bilateral NOS
K41.3 Hernia femoralis unilateral or tidak jelas, dengan obstruksi, tanpa gangren
Hernia femoralis (unilateral), tanpa gangren: inkarserasi, strangulasi,
irreducible, menyebabkan obstruksi
K41.4 Hernia femoralis unilateral atau tidak jelas, dengan gangren
K41.9 Hernia femoralis unilateral atau tidak jelas, tanpa obstruksi atau gangren
Hernia femoralis (unilateral) NOS
K42 Hernia umbilikalis
Termasuk: Hernia paraumbilikalis
Kecuali: Omphalocele (Q79.2)
K42.0 Hernia umbilikalis dengan obstruksi, tanpa gangren
Hernia umbilikalis, tanpa gangren:
inkarserasi, strangulasi, irreducible, menyebabkan obstruksi
K42.1 Hernia umbilikalis dengan gangren
Hernia umbilikalis gangrenosa
K42.9 Hernia umbilikalis tanpa obstruksi atau gangren
Hernia umbilikalis NOS
K43 Hernia ventralis
Termasuk: Hernia: epigastrika atau insisional [tempat sayatan]
K43.0 Hernia ventralis dengan obstruksi, tanpa gangren
Hernia ventralis, tanpa gangren:
inkarserasi, strangulasi, irreducible, menyebabkan obstruksi
K43.1 Hernia ventralis dengan gangren
Hernia ventralis gangrenosa
K43.9 Hernia ventralis tanpa obstruksi atau gangren
Hernia ventralis NOS
K44 Hernia diafragmatika
Termasuk: Hiatus hernia (esofagus)(sliding); hernia paraesofagus
Kecuali: Hernia kongenital: hiatus (Q40.1), diaphragmatika: (Q79.0)
K44.0 Hernia diafragmatika dengan obstruksi, tanpa gangren
Hernia diafragmatika, tanpa gangren:
inkarserasi, strangulasi, irreducible, menyebabkan obstruksi
K44.1 Hernia diafragmatika dengan gangren
Hernia diafragmatika gangrenosa
K44.9 Hernia diafragmatika tanpa obstruksi atau gangren

Hernia diafragmatika NOS


K45 Hernia abdominalis lainnya
Termasuk: Hernia: abdominalis dengan situs dijelaskan NEC
Hernia: lumbalis, obturator, pudendum, retroperitoneum, siatika
K45.0 Hernia abdominalis lain yang dijelaskan dengan obstruksi, tanpa gangren.
Kondisi pada K45, tanpa gangren:
inkarserasi, strangulasi, irreducible, menyebabkan obstruksi
K45.1 Hernia abdominalis lain yang dijelaskan dengan gangren
Kondisi pada K45 yang dinyatakan gangrenosa
K45.8 Hernia abdominalis lain yang dijelaskan tanpa obstruksi atau gangren
K46 Hernia abdominalis yang tidak dijelaskan
Termasuk: Enterokel, epiplokel, hernia: NOS, interstitialis, intestinum, intraabdomen
Kecuali: Enterokel vaginalis (N81.5)
K46.0 Hernia abdominalis dengan obstruksi yang tidak jelas, tanpa gangren
Kondisi pada K46, tanpa gangren:
inkarserasi, strangulasi, irreducible, menyebabkan obstruksi
K46.1 Hernia abdominalis yang tidak jelas, dengan gangrene
Kondisi pada K46 yang dinyatakan gangrenosa
K46.9 Hernia abdominalis yang tidak jelas, tanpa obstruksi atau gangren
Hernia abdominalis NOS
Kolitis dan enteritis non-infektif (K50-K52)
Termasuk: Penyakit usus dengan radang non-infeksi
Kecuali: Irritable bowel syndrome (K58.-), megakolon (K59.3)
K50 Penyakit Crohn [enteritis regionalis]
Termasuk: enteritis granulomatosa
Kecuali: kolitis ulseratif (K51.-)
K50.0 Penyakit Crohn pada usus halus:
Penyakit Crohn [regional enteritis] pada: duodenum, ileum, jejunum
Ileitis: regionalis, terminalis
Kecuali: kalau bersamaan dengan penyakit Crohn pada usus besar (K50.8)
K50.1 Penyakit Crohn pada usus besar
Kolitis: granulomatosa, regionalis
Penyakit Crohn [enteritis regionalis] pada: kolon, usus besar, rektum
Kecuali: penyakit Crohn pada usus halus dan usus besar (K50.8)
K50.8 Penyakit Crohn lainnya
Penyakit Crohn pada usus halus dan usus besar
K50.9 Penyakit Crohn, tidak dijelaskan
Regional enteritis NOS
K51 Kolitis ulseratif
K51.0 Pankolitis ulseratif (kronik)
Termasuk: ileitis backwash
K51.2 Proktitis ulseratif (kronik)
K51.3 Rektosigmoiditis ulseratif (kronik)
K51.4 Polip radang
K51.5 Kolitis sisi kiri
Termasuk: hemikolitis kiri
K51.8 Kolitis ulseratif lainnya
K51.9 Kolitis ulseratif, tidak dijelaskan
K52
K52.0
K52.1
K52.2

Gastroenteritis dan kolitis non-infektif lainnya


Gastroenteritis dan kolitis akibat radiasi
Gastroenteritis dan kolitis toksik
Gastroenteritis dan kolitis alergi dan dietetik
Gastrokolitis atau kolitis hipersensitifitas makanan
K52.3 Kolitis indeterminata
K52.8 Gastroenteritis dan kolitis non-infektif lain yang dijelaskan
Gastritis atau gastroenteritis eosinofilik
K52.9 Gastroenteritis dan kolitis non-infektif, tidak dijelaskan
Diare, enteritis, ileitis, jejunitis, atau sigmoiditis: dinyatakan tidak menular.
Kecuali:
kolitis, diare, enteritis, atau gastroenteritis:
infeksiosa (A09)
asal-usul tidak dijelaskan (A09)

10

diare psikogenik (F45.3), diare fungsional (K59.1),


diare neonatus (non-infektif) (P78.3)
Penyakit-penyakit lain usus (K55-K63)
K55 Kelainan vaskular usus
Kecuali: Enterokolitis nekrotikans fetus atau neonatus (P77)
K55.0 Kelainan vaskular akut pada usus
Kolitis iskemi fulminant, infark usus, iskemi usus halus: yang dinyatakan
akut
(Arteri)(vena) mesenterika dengan: emboli, infark, atau thrombosis
Kolitis iskemik subakut
K55.1 Kelainan vaskular kronik pada usus
Kolitis, enteritis, enterokolitis: yang dinyatakan iskemia kronik
Striktura iskemik usus, aterosklerosis mesenterium, insuffisiensi vaskuler
mesenterium
K55.2 Angiodisplasia kolon
K55.8 Kelainan vaskular lain pada usus
K55.9 Kelainan vaskular usus, tidak dijelaskan
Kolitis iskemik NOS, enteritis iskemik NOS, enterokolitis iskemik NOS
K56 Ileus paralitika dan obstruksi usus tanpa hernia
Kecuali: Obstruksi duodenum (K31.5), striktura iskemik usus (K55.1),
Stenosis anus atau rektum (K62.4), obstruksi usus pascabedah (K91.3),
Ileus mekonium (E84.1), striktura atau stenosis kongenital usus (Q41Q42)
K56.0 Ileus paralitika
Paralisis: usus, kolon, usus besar
Kecuali: ileus batu empedu (K56.3), ileus obstruktif NOS (K56.6), ileus NOS
(K56.7)
K56.1 Intussusception
Intususepsi atau invaginasi: usus, usus besar, kolon, rektum
Kecuali: intususepsi appendix (K38.8)
K56.2 Volvulus
Kolon atau usus yang: terjepit (strangulasi), bengkok (torsio), atau terpuntir
K56.3 Ileus batu empedu
Obstruksi usus oleh batu empedu
K56.4 Hambatan [impaction] lain pada usus:
Enterolith, hambatan feses, hambatan pada kolon
K56.5 Adhesi [bands] usus dengan obstruksi
Adhesi [bands] peritoneum dengan obstruksi usus
K56.6 Obstruksi usus lainnya dan tidak dijelaskan
Enterostenosis, ileus obstruksi NOS
Usus atau kolon dengan: oklusi, stenosis atau striktura
Kecuali: obstruksi usus neonatus lain atau tidak dijelaskan yang
bisadiklasifikasikan pada P76.8, P76.9
K56.7 Ileus, tidak dijelaskan
K57 Penyakit divertikulum usus
Termasuk: Usus (halus) (besar) dengan: divertikulitis, divertikulosis, atau
divertikulum
Kecuali: Divertikulum: appendix (K38.2), Meckel (Q43.0), kongenital usus (Q43.8)
K57.0 Penyakit divertikulum usus halus dengan perforasi dan abses
Penyakit divertikulum usus halus dengan peritonitis
Kecuali: penyakit divertikulum usus halus dan besar dengan perforasi dan
abses ((57.4)
K57.1 Penyakit divertikulum usus halus tanpa perforasi atau abses
Penyakit divertikulum usus halus NOS
Kecuali: penyakit divertikulum usus halus dan besar tanpa perforasi atau
abses ((57.5)
K57.2 Penyakit divertikulum usus besar dengan perforasi dan abses
Penyakit divertikulum kolon dengan peritonitis
Kecuali: penyakit divertikulum usus halus dan besar dengan perforasi dan
abses ((57.4)
K57.3 Penyakit divertikulum usus besar tanpa perforasi atau abses
Penyakit divertikulum kolon NOS
Kecuali: penyakit divertikulum usus halus dan besar tanpa perforasi atau
abses ((57.5)
K57.4 Penyakit divertikulum usus halus dan kolon dengan perforasi dan abses

11

Penyakit
K57.5 Penyakit
Penyakit
K57.8 Penyakit
abses
Penyakit
K57.9 Penyakit
abses
Penyakit

divertikulum
divertikulum
divertikulum
divertikulum

usus halus dan besar dengan peritonitis


usus halus dan besar tanpa perforasi atau abses
usus halus dan besar NOS
usus, bagiannya tidak jelas, dengan perforasi dan

divertikulum usus NOS dengan peritonitis


divertikulum usus, bagiannya tidak jelas, tanpa perforasi atau
divertikulum usus NOS

K58 Irritable bowel syndrome [sindroma usus irritabel]


Termasuk: Irritable colon
K58.0 Irritable bowel syndrome dengan diare
K58.9 Irritable bowel syndrome tanpa diare
Irritable bowel syndrome NOS
K59 Kelainan fungsional usus lainnya
Kecuali: Kelainan fungsional lambung (K31.-), malabsorbsi usus (K90.-)
Kelainan usus psikogenik (F45.3), perubahan kebiasaan usus NOS (R19.4)
K59.0
K59.1
K59.2
K59.3

Konstipasi
Diare fungsional
Usus neurogenik (gangguan fungsi syaraf usus), not elsewhere classified
Megakolon, not elsewhere classified
Dilatasi kolon, megakolon toksik
Kecuali: megakolon: kongenital (aganglionik), pada penyakit Hirschsprung
(Q43.1)
megakolon pada penyakit Chagas (B57.3),
K59.4 Spasme anus
Proktalgia fugax
K59.8 Kelainan fungsional usus lainnya yang dijelaskan
Atonia kolon
K59.9 Kelainan fungsional usus, tidak dijelaskan
K60 Fissure dan fistula daerah anus dan rektum
Kecuali: Dengan abses atau selulitis (K61.-)
K60.0 Fissura anus akut
K60.1 Fissura anus kronik
K60.2 Fissura anus, tidak dijelaskan
K60.3 Fistula anus
K60.4 Fistula rektum
Fistula rektum ke kulit
Kecuali: fistula: vesikorektum (N32.1), rektovaginalis (N82.3).
K60.5 Fistula anorektum
K61 Abses daerah anus dan rektum
Termasuk: Abses atau selulitis dengan atau tanpa fistula di daerah anus dan
rektum
K61.0 Abses anus
Abses perianus
Kecuali: abses intrasfingter (K61.4)
K61.1 Abses rektum
Abses perirektum
Kecuali: abses iskiorektum (K61.3)
K61.2 Abses anorektum
K61.3 Abses iskiorektum
Abses fossa iskiorektum
K61.4 Abses intrasfingter
K62 Penyakit lain pada anus dan rektum
Termasuk: Anal canal
Kecuali: Hemoroid (I84.-), proktitis ulseratif (K51.2),
Malfungsi kolostomi dan enterostomi (K91.4), inkontinensia feses (R15)
K62.0 Polip anus
K62.1 Polip rektum
Kecuali:
polip adenomatosa (D12.8)
K62.2 Prolapsus ani
Prolapsus anal canal

12

K62.3 Prolapsus rektum


Prolapsus mukosa rektum
K62.4 Stenosis anus dan rektum
Striktura anus (sfingter)
K62.5 Perdarahan anus dan rektum
Kecuali: perdarahan rektum neonatus (P54.2)
K62.6 Ulkus anus dan rektum
Ulkus soliter, ulkus sterkoralis
Kecuali: fissura dan fistula anus dan rektum (K60.-), pada kolitis ulseratif
(K51.-)
K62.7 Proktitis radiasi
K62.8 Penyakit anus dan rektum lainnya yang dijelaskan
K62.9 Penyakit anus dan rektum, tidak dijelaskan
K63 Penyakit-penyakit usus lainnya
K63.0 Abses usus
Kecuali: abses appendiks (K35.1), abses daerah anus dan rektum (K61.-)
dengan penyakit divertikulum (K57.-)
K63.1 Perforasi usus (non-traumatika)
Kecuali:
perforasi (non-traumatika) pada: duodenum (K26.-), appendiks
(K35.0)
dengan penyakit divertikulum (K57.-)
K63.2 Fistula usus
Kecuali: fistula (dari):
duodenum (K31.6), appendiks (K38.3), daerah anus dan rektum
(K60.-)
vesiko-intestinum (N32.1), usus-genital perempuan (N82.2-N82.4)
K63.3 Ulkus usus
Ulkus primer usus halus
Kecuali: ulkus (dari):
duodenum (K26.-), peptik, situs tak disebutkan (K27.-)
gastrointestinum, gastrojejunum, jejunum (K28.-),
anus dan rektum (K62.6), kolitis ulseratif (K51.-)
K63.4 Enteroptosis
K63.5 Polip kolon
Kecuali:
polip kolon adenomatosa (D12.6), poliposis kolon (D12.6)
K63.8 Penyakit usus lainnya yang dijelaskan
K63.9 Penyakit usus, tidak dijelaskan

Penyakit peritoneum (K65-K67)


K65 Peritonitis
Kecuali: Peritonitis:
paroksismal ringan (E85.0),, periodic familial (E85.0),
dengan: appendisitis (K35.-), penyakit divetikulum usus (K57.-)
menyusul abortus atau hamil ektopik atau hamil mola (O00-O07, O08.0)
pelvis:, wanita (N73.3-N73.5),
nifas (O85), neonatus (P78.0-P78.1)
aseptik, kimiawi, akibat talkum atau zat asing lain (T81.6)
K65.0 Peritonitis akut
Peritonitis (akut): generalisata, pelvis laki-laki, subfrenika, suppuratif
Abses:
peritoneum, mesenterium, omentum, subhepatika,
subdiaphragmatika,
subfrenika, retroperitoneum, retrokaekum, abdominopelvis
K65.8 Peritonitis lain
Peritonitis proliferatif kronik, nekrosis lemak atau saponifikasi mesenterium
Peritonitis akibat: empedu, urine
K65.9 Peritonitis, tidak dijelaskan
K66 Kelainan lain pada peritoneum
Kecuali: asites (R18)
K66.0 Adhesi peritoneum
Adhesi: usus, lambung, mesenterium, omentum, dinding perut, diafragma,
pelvis pria
Adhesive bands
Kecuali:
adhesi [bands] (pada): dengan obstruksi usus (K56.5) , pelvis
wanita (N73.6)
K66.1 Haemoperitoneum
Kecuali: haemoperitoneum traumatika (S36.8)

13

K66.8 Kelainan peritoneum lainnya yang dijelaskan


K66.9 Kelainan peritoneum, tidak dijelaskan
K67* Kelainan peritoneum pada penyakit infeksi c. e.
K67.0*
Peritonitis khlamidia (A74.8)
K67.1*
Peritonitis gonokokus (A54.8)
K67.2*
Peritonitis sifilitika (A52.7)
K67.3*
Peritonitis tuberkulosa (A18.3)
K67.8*
Kelainan lain peritoneum pada penyakit infeksi c. e.

Penyakit-penyakit liver (K70-K77)


Kecuali: Hepatitis virus (B15-B19), sindroma Reye (G93.7), jaundice NOS (R17)
Penyakit Wilson (E83.0), haemochromatosis (E83.1)
K70
K70.0
K70.1
K70.2
K70.3

Penyakit hati alkoholik [alcoholic liver disease]


Hati berlemak alkoholik [alcoholic fatty liver]
Hepatitis alkoholik [alcoholic hepatitis]
Fibrosis dan sklerosis alkoholik pada hati
Sirosis hepatis alkoholik [alcoholic cirrhosis of liver]
Sirosis alkoholik NOS [alcoholic cirrhosis NOS]
K70.4 Gagal hati alkoholik [alcoholic hepatic failure]
Gagal hati alkoholik: NOS, akut, subakut, kronik, dengan atau tanpa koma
hepatika
K70.9 Penyakit hati alkoholik, tidak dijelaskan
K71 Toxic liver disease penyakit hati toksik
Termasuk: Penyakit hati akibat obat: idosinkratik (tak terduga), toksik (bisa
diduga)
Kecuali: Penyakit hati alkoholik (K70.-), sindroma Budd-Chiari (I82.0)
K71.0 Penyakit hati toksik dengan kholestasis
Kholestasis dengan kerusakan hepatosit; cholestasis murni.
K71.1 Penyakit hati toksik dengan nekrosis hati
Gagal hati (akut)(kronik) akibat obat-obatan
K71.2 Penyakit hati toksik dengan hepatitis akut
K71.3 Penyakit hati toksik dengan hepatitis kronik persisten
K71.4 Penyakit hati toksik dengan hepatitis lobularis kronik
K71.5 Penyakit hati toksik dengan hepatitis aktif kronik
Penyakit hati toksik dengan hepatitis lupoid
K71.6 Penyakit hati toksik dengan hepatitis, not elsewhere classified
K71.7 Penyakit hati toksik dengan fibrosis dan sirrhosis hati
K71.8 Penyakit hati toksik dengan kelainan hati lainnya:
Penyakit hati toksik dengan:
hiperplasia nodul terfokus, granuloma hepatika,
peliosis hepatis, penyakit hati veno-oklusif.
K71.9 Penyakit hati toksik, tidak dijelaskan
K72 Hepatic failure, not elsewhere classified
Termasuk: Koma hepatika NOS, ensefalopati hepatika NOS,
Nekrosis (sel) hati dengan kegagalan hati
Atrofi atau distrofi hati kuning (yellow liver atrophy or dystrophy)
Hepatitis dengan kegagalan hati: akut, fulminant atau ganas
Kecuali: Gagal hati alkoholik (K70.4), dengan penyakit hati toksik (K71.1)
Ikterus pada janin dan bayi (P55-P59), hepatitis virus (B15-B19)
Gagal hati pada:
abortus, hamil ektopik atau hamil mola (O00-O07, O08.8)
pada hamil, melahirkan dan nifas (O26.6)
K72.0 Gagal hati akut dan subakut
K72.1 Gagal hati kronik
K72.9 Gagal hati, tidak dijelaskan
K73 Hepatitis kronik, not elsewhere classified
Kecuali: Hepatitis (kronik):
virus (B15-B19), alkoholik (K70.1), akibat obat (K71.-),
reaktif nonspesifik (K75.2), granulomatosa NEC (K75.3)
K73.0 Hepatitis persisten kronik, not elsewhere classified
K73.1 Hepatitis lobularis kronik, not elsewhere classified

14

K73.2 Hepatitis
Hepatitis
K73.8 Hepatitis
K73.9 Hepatitis

aktif kronik, not elsewhere classified


lupoid NEC
kronik lain, not elsewhere classified
kronik, tidak dijelaskan

K74 Fibrosis dan sirosis hati


Kecuali: Fibrosis hati alkoholik (K70.2), dengan penyakit hati toksik (K71.7)
Sklerosis hati kardiaka (K76.1)
Sirosis (hati): alkoholik (K70.3), kongenital (P78.8)
K74.0 Fibrosis hati
K74.1 Sklerosis hati
K74.2 Fibrosis hati dengan sklerosis hati
K74.3 Sirosis biliaris primer
Kholangitis destruktif non-suppuratif kronik
K74.4 Sirosis biliaris sekunder
K74.5 Sirosis biliaris, tidak dijelaskan
K74.6 Sirosis hati yang lain dan tidak dijelaskan
Sirrhosis (hati): NOS, makronoduler, mikronoduler, jenis campuran
kriptogenik, portal, postnekrotik
K75 Penyakit radang hati lainnya
Kecuali: Penyakit hati toksik (K71.-), hepatitis kronik NEC (K73.-)
Hepatitis: virus (B15-B19), akut atau subakut (K72.0)
K75.0 Abses hati
Abses hati: NOS, kholangitika, hematogenik, limfogenik, pileflebitik
Kecuali:
abses hati oleh amuba (A06.4)
pileflebitis tanpa abses hati (K75.1), kholangitis tanpa abses hati
(K83.0)
K75.1 Flebitis vena porta
Pileflebitis
Kecuali:
abses hati pileflebitis (K75.0)
K75.2 Hepatitis reaktif non-spesifik
K75.3 Hepatitis granulomatosa, not elsewhere classified
K75.4 Hepatitis autoimmun
K75.8 Penyakit hati meradang lainnya yang dijelaskan
K75.9 Penyakit hati meradang, tidak dijelaskan
Hepatitis NOS
K76 Penyakit-penyakit hati lainnya
Kecuali: Degenerasi amiloid hati (E85.-),
Trombosis vena porta (I81), trombosis vena hepatika (I82.0)
Penyakit hati alkoholik (K70.-), penyakit hati toksik (K71.-)
Penyakit kista hati (kongenital) (Q44.6), hepatomegali NOS (R16.0),
K76.0 Hati (berubah menjadi) berlemak, not elsewhere classified
K76.1 Bendungan pasif kronik terhadap hati
Sirosis hepatis (begitu disebutkan) kardiaka, sklerosis hepatis kardiaka
K76.2 Nekrosis hemoragika sentralis hati
Kecuali:
nekrosis hepatis dengan gagal hati (K72.-)
K76.3 Infark hepatis
K76.4 Peliosis hepatis
Angiomatosis hepatis
K76.5 Penyakit oklusi vena hepatika
Kecuali: sindroma Budd-Chiari (I82.0)
K76.6 Hipertensi portal
K76.7 Sindroma hepatorenal
Kecuali:
setelah bersalin dan melahirkan (O90.4)
K76.8 Penyakit hati lainnya yang dijelaskan
Hiperplasia nodul hati terfokus, hepatoptosis
K76.9 Penyakit hati, tidak dijelaskan
K77* Kelainan hati pada penyakit c. e.
K77.0*
Kelainan hati pada penyakit infeksi dan parasit c. e.
Penyakit hati sifilitika (A52.7)
Hepatitis: herpesvirus [herpes simplex] (B00.8), cytomegalovirus (B25.1)
toxoplasma (B58.1)
Skistosomiasis hepatosplenika (B65.- ), hipertensi portal pada
skistosomiasis (B65.- )

15

K77.8*
Kelainan hati pada penyakit lain c. e.
Granuloma hepatika pada: sarcoidosis (D86.8), berylliosis (J63.2)
Kelainan gallbladder, saluran empedu dan pankreas (K80-K87)
K80 Kholelithiasis batu empedu
K80.0 Batu gallbladder dengan kholesistitis akut
Setiap kondisi pada K80.2 dengan kholesistitis akut
K80.1 Batu gallbladder dengan kholesistitis lain
Setiap kondisi pada K80.2 dengan kholesistitis (kronik)
Kholesistitis dengan kholelithiasis NOS
K80.2 Batu gallbladder tanpa kholesistitis
Batu empedu (tertahan) di saluran atau gallbladder: NOS atau tanpa
kholesistitis
Kholelitiasis, kholesistolitiasis, kolik (rekuren) gallbladder: NOS atau tanpa
kholesistitis
K80.3 Batu saluran empedu dengan kholangitis
Setiap kondisi pada K80.5 dengan kholangitis
K80.4 Batu saluran empedu dengan kholesistitis
Setiap kondisi pada K80.5 dengan kholesistitis (dengan kholangitis)
K80.5 Batu saluran empedu tanpa kholangitis or kholesistitis
Batu empedu (tertahan) di duktus komunis, duktus hepatika, atau duktus
biliaris NOS,
yang tidak dijelaskan, atau tanpa kholangitis atau kholesistitis
Kholedokholitiasis, kholelitiasis hepatika, kolik (rekuren) hepatika:
yang tidak dijelaskan, atau tanpa kholangitis atau kholesistitis
K80.8 Kholelitiasis lain
K81 Kholesistitis
Kecuali: Dengan kholelitiasis (K80.-)
K81.0 Kholesistitis akut
Angiokholesistitis, gallbladder dengan: abses, empyema, atau gangren:
tanpa batu
Kholesistitis: emfisematosa (akut), gangrenosa, supuratif: tanpa batu
K81.1 Kholesistitis kronik
K81.8 Kholesistitis lain
K81.9 Kholesistitis, tidak dijelaskan

K82 Penyakit lain gallbladder


Kecuali: Sindroma pasca-kholesistektomi (K91.5)
Nonvisualisasi gallbladder [pada pencitraan] (R93.2)
K82.0 Obstruksi gallbladder
Oklusi, stenosis, atau striktura: pada ductus cysticus atau gallbladder tanpa
kalkulus
Kecuali:
dengan kholelithiasis (K80.-)
K82.1 Hidrops gallbladder
Mukokel gallbladder
K82.2 Perforasi gallbladder
Ruptura ductus cysticus atau gallbladder
K82.3 Fistula gallbladder
Fistula kholesistokolika, fistula kholesistoduodenalis
K82.4 Kholesterolosis gallbladder
Gallbladder strawberri
K82.8 Penyakit gallbladder lainnya yang dijelaskan
Ductus cysticus atau gallbladder dengan:
adhesi, atrofi, kista, diskinesia, hipertrofi, tak berfungsi, ulkus
K82.9 Penyakit gallbladder, tidak dijelaskan
K83 Penyakit-penyakit lain saluran empedu
Kecuali: Sindroma pasca-kholesistektomi (K91.5)
Kondisi berikut yang melibatkan: d. sistikus (K81-K82), gallbladder (K81K82)
K83.0 Cholangitis
Cholangitis: NOS, asendens, primer, sekunder, rekuren,
Cholangitis (yang membentuk): sklerosis, stenosis, suppuratif
Kecuali:
kholangitis destruktif nonsuppuratif kronik (K74.3)
abses hati kholangitik (K75.0)
kholangitis dengan kholedokholitiasis (K80.3-K80.4)

16

K83.1 Obstruksi saluran empedu


Oklusi, stenosis, atau striktura: pada saluran empedu tanpa batu
Kecuali:
dengan kholelithiasis (K80.-)
K83.2 Perforasi saluran empedu
Ruptura saluran empedu
K83.3 Fistula saluran empedu
Fistula kholedokhoduodenalis
K83.4 Spasme sfingter Oddi
K83.5 Kista biliaris
K83.8 Penyakit saluran empedu lainnya yang dijelaskan
Saluran empedu dengan: adhesi, atrofi, hipertrofi, atau ulkus
K83.9 Penyakit saluran empedu, tidak dijelaskan
K85 Pankreatitis akut
Abses pankreas
Nekrosis akut pankreas, nekrosis infektif pankreas
Pancreatitis: NOS, akut (rekuren), subakut, haemoragika, suppuratif
K85.0 Pankreatitis akut idiopatik
K85.1 Pankreatitis biliaris akut
Pankreatitis batu empedu
K85.2 Pankreatitis akut akaibat alkohol
K85.3 Pankreatitis akut akibat obat
Gunakan kode tambahan (Chapter XX), kalau perlu untuk identifikasi obat
K85.8 Pankreatitis akut lainnya
K85.9 Pankreatitis akut, tak dijelaskan

K86 Penyakit lain pankreas


Kecuali: Tumor sel islet (pankreas) (D13.7), penyakit fibrokistik pankreas (E84.-),
Steatorea pankreatika (K90.3)
K86.0 Pankreatitis kronik akibat alkohol
K86.1 Pankreatitis kronik lainnya
Pankreatitis kronik: NOS, infeksiosa, rekuren, relapsing
K86.2 Kista pancreas
K86.3 Pseudokista pancreas
K86.8 Penyakit pankreas lainnya yang dijelaskan
Pankreas dengan: atrofi, batu, sirosis, fibrosis
Nekrosis pankreas: NOS, aseptik, lemak
Infantilisme pankreatika
K86.9 Penyakit pankreas, tidak dijelaskan
K87* Kelainan gallbladder, saluran empedu dan pankreas pada penyakit c. e.
K87.0*
Kelainan gallbladder dan saluran empedu pada penyakit c. e.
K87.1*
Kelainan pankreas pada penyakit c. e.
Pankreatitis sitomegalovirus (B25.2), pankreatitis mumps (B26.3)
Penyakit-penyakit lain sistem pencernaan (K90-K93)
K90 Malabsorpsi usus
Kecuali: Menyusul bedah gastrointestinum (K91.2)
K90.0 Coeliac disease
Gluten-sensitive enteropathy, steatorea idiopatik, sprue nontropis
K90.1 Sprue tropis
Sprue NOS, steatorrhoea tropis
K90.2 Blind loop syndrome, not elsewhere classified
Blind loop syndrome NOS
Kecuali:
blind loop syndrome: pascabedah (K91.2), kongenital (Q43.8)
K90.3 Steatorea pankreatika
K90.4 Malabsorpsi akibat intoleransi, not elsewhere classified
Malabsorpsi akibat intoleransi terhadap: karbohidrat, lemak, protein, starch
Kecuali:
intoleransi laktosa (E73.-), gluten-sensitive enteropathy (K90.0)
K90.8 Malabsorpsi usus lainnya
Penyakit Whipple (M14.8*)
K90.9 Malabsorpsi usus, tidak dijelaskan

17

K91 Kelainan sistem pencernaan pasca-prosedur, not elsewhere classified


Kecuali: Ulkus gastrojejunum (K28.-)
Kolitis radiasi (K52.0), gastroenteritis radiasi (K52.0), proktitis radiasi
(K62.7)
K91.0 Muntah menyusul bedah gastrointestinum
K91.1 Sindroma pasca-bedah lambung
Sindroma: dumping, pasca-gastrektomi, pasca-vagotomi
K91.2 Malabsorbsi pascabedah, not elsewhere classified
Blind loop syndrome pasca-bedah
Kecuali:
osteoporosis malabsorbsi pascabedah (M81.3)
osteomalasia malabsorbsi dewasa (M83.2)
K91.3 Obstruksi usus pasca-bedah
K91.4 Malfungsi kolostomi dan enterostomi
K91.5 Sindroma pasca-kholesistektomi
K91.8 Kelainan sistem pencernaan pasca-prosedur lainnya, not elsewhere classified
K91.9 Kelainan sistem pencernaan pasca-prosedur, tidak dijelaskan
K92 Penyakit-penyakit lain sistem pencernaan
Kecuali: Perdarahan gastrointestinum neonatus (P54.0-P54.3)
K92.0 Haematemesis
K92.1 Melaena
Kecuali: darah samar dalam feses (R19.5)
K92.2 Perdarahan gastrointestinum, tidak dijelaskan
Perdarahan: lambung NOS, usus NOS
Kecuali:
dengan ulkus peptikum (K25-K28), gastritis hemoragika akut
(K29.0)
perdarahan anus dan rectum (K62.5)
K92.8 Penyakit sistem pencernaan lainnya yang dijelaskan
K92.9 Penyakit sistem pencernaan, tidak dijelaskan
K93* Kelainan lain organ pencernaan pada penyakit c. e.
K93.0*
Kelainan usus, peritoneum dan kelenjar mesenterika karena
tuberkulosis (A18.3)
Kecuali: peritonitis tuberkulosa (K67.3*)
K93.1*
Megakolon pada penyakit Chagas (B57.3)
K93.8*
Kelainan organ pencernaan lainnya yang dijelaskan, pada penyakit c.
e.

18

CHAPTER XI. PENYAKIT-PENYAKIT KULIT DAN JARINGAN


SUBKUTIS (L00L99)
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu ( A00-B99 )
Neoplasma ( C00-D48 )
Penyakit endokrin, gizi, dan metabolik ( E00-E90 )
Retikulosis lipomelanotik ( I89.8 )
Kelainan jaringan ikat sistemik ( M30-M36 )
Komplikasi kehamilan, melahirkan, dan nifas ( O00-O99 )
Kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal ( P00-P96 )
Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital ( Q00-Q99 )
Tanda, gejala, dan penemuan klinis dan labor abnormal, NEC ( R00-R99 )
Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab luar tertentu ( S00-T98 )
Blok-blok di dalam bab ini adalah:
L00-L08
Infeksi kulit dan jaringan subkutis
L10-L14
Kelainan bullosa
L20-L30
Dermatitis dan eczema
L40-L45
Kelainan papulosquamosa
L50-L54
Urtikaria and eritema
L55-L59
Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi
L60-L75
Kelainan pelengkap kulit (skin appendages)
L80-L99
Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain
Kategori asterisk untuk bab ini adalah sebagai berikut:
L14*
Kelainan bullosa pada penyakit c.e.
L45*
Kelainan papulosquamosa pada penyakit c.e
L54*
Erythema pada penyakit c.e
L62*
Kelainan kuku pada penyakit c.e
L86*
Keratoderma pada penyakit c.e
L99*
Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain pada penyakit c.e
[c. e. = classified elsewhere, yang diklasifikasikan di bagian lain]
Infeksi kulit dan jaringan subkutis (L00-L08)
L00
Sindroma kulit melepuh akibat staphylococcus
Pemphigus neonatorum
Penyakit Ritter
Kecuali: toxic epidermal necrolysis [Lyell] (L51.2)
L01
Impetigo
Kecuali: pemphigus neonatorum (L00)
impetigo herpetiformis (L40.1)
L01.0 Impetigo [any organism] [any site]
Impetigo Bockhart
L01.1 Impetiginisasi pada dermatosis lain
L02
Abses, furunkel dan karbunkel kulit
Termasuk: boil, furunkulosis
Kecuali: daerah anus dan rektum (K61.-)
organ genital (eksternal) pria (N48.2, N49.-)
organ genital (eksternal) wanita (N76.4)
L02.0 Abses, furunkel dan karbunkel kulit muka
Kecuali:
kelopak (H00.0),
kelenjar lakrimalis (H04.0)
saluran lakrimalis (H04.3)
orbita (H05.0)
telinga, external (H60.0)
hidung (J34.0)
mulut (K12.2)
submandibula (K12.2)
kepala [semua bagian, kecuali muka] (L02.8)
L02.1 Abses, furunkel dan karbunkel kulit leher
L02.2 Abses, furunkel dan karbunkel kulit badan
Dinding abdomen
Punggung [semua bagian, selain panggul]
Dinding thoraks
Groin [lipat paha dengan perut bawah, inguinal]
Perineum [daerah antara urethra dan anus]
Umbilikus
Kecuali: panggul (L02.4), mammae (N61), omphalitis pada neonatus (P38)
L02.3 Abses, furunkel dan karbunkel kulit bokong

Regio gluteus
Kecuali: kista pilonida dengan abses (L05.0)
L02.4 Abses, furunkel dan karbunkel kulit anggota
Axilla, panggul, bahu
L02.8 Abses, furunkel dan karbunkel kulit di tempat lain
Kepala [semua bagian selain muka]
Kulit kepala [scalp]
L02.9 Abses, furunkel dan karbunkel kulit, tak dijelaskan
Furunkulosis NOS
L03
Sellulitis
Termasuk: limfangitis akut
Kecuali: sellulitis pada:
- kelopak (H00.0)
- apparatus lakrimalis (H04.3),
- liang telinga luar (H60.1)
- hidung (J34.0)
- mulut (K12.2),
- anus dan rektum (K61.-)
- organ genital eksternal pria (N48.2, N49.-)
- organ genital eksternal wanita (N76.4)
limfangitis (kronik)(subakut) (I89.1)
dermatosis neutrofilik febrilis [Sweet] (L98.2)
selulitis eosinofilik [Wells] (L98.3)
L03.0 Sellulitis jari tangan dan kaki
Infeksi kuku, onikhia, paronikhia, perionikhia
L03.1 Sellulitis bagian lain anggota
Axilla, panggul, bahu
L03.2 Sellulitis muka
L03.3 Sellulitis badan
Dinding abdomen, punggung [semua bagian, selain panggul], dinding
thoraks
Umbilikus, groin [lipat paha, inguinal], perineum [daerah antara urethra
dan anus]
Kecuali:
omphalitis neonatus (P38)
L03.8 Sellulitis tempat lain
Kepala [semua bagian selain muka]
Kulit kepala [scalp]
L03.9 Cellulitis, tak dijelaskan
L04
Limfadenitis akut
Termasuk: abses (akut) } pada kelenjar limfe apa saja, selain mesenterika
limfadenitis akut
}
Kecuali: penyakit HIVyang menyebabkan limfadenopati umum (B23.1)
pembesaran kelenjar limfe (R59.-)
limfadenitis:
- mesenterika, nonspesifik (I88.0)
- kronik or subakut, selain mesenterika (I88.1)
- NOS (I88.9)
L04.0 Limfadenitis akut muka, kepala dan leher
L04.1 Limfadenitis akut badan
L04.2 Limfadenitis akut anggota atas
Axilla, bahu
L04.3 Limfadenitis akut anggota bawah
Panggul
L04.8 Limfadenitis akut di tempat lain
L04.9 Limfadenitis akut, tak dijelaskan
L05
Kista pilonida
[kista berisi rambut di ujung medulla spinalis dekat bokong]
Termasuk: fistula } koksigis atau pilonida
sinus
}
L05.0 Kista pilonida dengan abses
L05.9 Kista pilonida tanpa abses
Kista pilonida NOS
L08
Infeksi lokal lain pada kulit dan jaringan subkutis
L08.0 Pyoderma
Dermatitis: purulenta, septik, suppuratif
Kecuali:
pioderma gangrenosum (L88)

L08.1 Erythrasma [kondisi radang kronis bakteri di lipatan kulit]


L08.8 Infeksi lokal lain yang dijelaskan pada kulit dan jaringan subkutis
L08.9 Infeksi lokal pada kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan

Kelainan-kelainan bullosa (L10-L14)


[bulla = blister (kantong kulit berisi cairan) besar]
Kecuali: sindroma kulit melepuh akibat stafilokokus (L00)
nekrolisis epidermis toksik [Lyell] (L51.2),
pemfigus familial jinak [Hailey-Hailey] (Q82.8)
L10
Pemfigus [blister-blister besar timbul di dalam kulit]
Kecuali: pemfigus neonatorum (L00)
L10.0 Pemfigus vulgaris
L10.1 Pemfigus vegetans
L10.2 Pemfigus foliaseus
L10.3 Pemfigus Brazil [fogo selvagem]
L10.4 Pemfigus erythematosus
Senear-Usher syndrome
L10.5 Pemfigus akibat obat
Gunakan kode tambahan (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat
L10.8 Pemfigus lain
L10.9 Pemfigus, tak dijelaskan
L11
Kelainan acantholytic (jaringan tanduk) lainnya
L11.0 Keratosis follikularis yang didapat
Kecuali:
keratosis follikularis (kongenital) [Darier-White] (Q82.8)
L11.1 Dermatosis akantolitik sementara [Grover]
L11.8 Kelainan akantolitik lain yang dijelaskan
L11.9 Kelainan akantolitik, tak dijelaskan
L12
Pemfigoid
Kecuali: impetigo herpetiformis (L40.1), herpes gestationis (O26.4)
L12.0 Pemfigoid bullosa
L12.1 Pemfigoid sikatriks
Pemfigoid jinak membran mukosa
L12.2 Penyakit bulla kronis kanak-kanak
Sermatitis herpetiformis remaja
L12.3 Epidermolisis bullosa didapat
Kecuali:
epidermolisis bullosa (kongenital) (Q81.-)
L12.8 Pemfigoid lain
L12.9 Pemfigoid, tak dijelaskan
L13
Kelainan bullosa lainnya
L13.0 Dermatitis herpetiformis
Penyakit Duhring
L13.1 Dermatitis pustularis subkornea
Penyakit Sneddon-Wilkinson
L13.8 Kelainan bullosa lain yang dijelaskan
L13.9 Kelainan bullosa, tak dijelaskan
L14* Kelainan bullosa pada penyakit yang diklasifikasikan di tempat lain

Dermatitis dan eczema (L20-L30)

Jenis-jenis umum dermatitis pada blok ini adalah:


atopik: kronik, gatal, pada muka, leher, badan atas, lipat siku dan lutut; akibat
alergi herediter
seborrhoeik: kronik, biasanya gatal, sisik kering dengan eritema, sering pada
kulit kepala
diaper:
kontak allergi: akibat paparan zat pada kulit yang sensitif atau allergi
terhadapnya
kontak irritan: akibat paparan zat non-allergi yang merusak kulit
exfoliatif: merah dan bersisik di atas seluruh permukaan kulit
lichen complex kronik dan prurigo: kronik, gatal, dengan plak lichen yang tebal
pruritus: kulit gatal tanpa warna merah.

Kecuali: Penyakit granulomatosa kronik (kanak-kanak) (D71)


Dermatitis:
- stasis (I83.1-I83.2)
- herpetiformis (L13.0), perioral (L71.0)
- kulit kering (L85.3), gangrenosa (L88), faktisia (L98.1)
Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
L20
Dermatitis atopik
Kecuali: neurodermatitis berbatas tegas [sirkumskripta] (L28.0)
L20.0 Prurigo Besnier
L20.8 Dermatitis atopik lainnya
Eczema: flexural NEC, infantil (akut)(kronik), intrinsik (allergik)
Neurodermatitis: atopik, diffus
L20.9 Dermatitis atopik, tak dijelaskan
L21
Dermatitis seborrhoeika
Kecuali: dermatitis infektif (L30.3)
L21.0 Seborrhoea capitis
Cradle cap
L21.1 Dermatitis seborrhoeik infantil
L21.8 Dermatitis seborrhoeika lainnya
L21.9 Dermatitis seborrhoeika, tak dijelaskan
L22
Dermatitis diaper [popok]
Eritema atau rash akibat diaper
Rash popok psoriasiformis
L23
Dermatitis kontak allergi
Termasuk: eksim kontak allergika
Kecuali: eksim telinga luar (H60.5)
dermatitis (pada):
- kelopak mata (H01.1)
- diaper [napkin] (L22)
- kontak irritan (L24.-)
- kontak NOS (L25.9)
- akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan (L27.-)
- NOS (L30.9)
- perioral (L71.0)
kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
alergi NOS (T78.4)
L23.0 Dermatitis kontak alergi akibat logam
Khrom, nikel
L23.1 Dermatitis kontak alergi akibat zat adhesif
L23.2 Dermatitis kontak alergi akibat kosmetika
L23.3 Dermatitis kontak alergi akibat obat yang berkontak dengan kulit
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat
Kecuali:
reaksi alergi NOS akibat obat (T88.7),
dermatitis akibat obat-obatan yang ditelan (L27.0-L27.1)
L23.4 Dermatitis kontak alergi akibat zat pewarna
L23.5 Dermatitis kontak alergi akibat produk kimia lainnya
Semen, insektisida, plastik, karet
L23.6 Dermatitis kontak alergi akibat kontak makanan dengan kulit
Kecuali:
dermatitis akibat makanan yang ditelan (L27.2)
L23.7 Dermatitis kontak alergi akibat tanaman, selain makanan
L23.8 Dermatitis kontak alergi akibat agen lain
L23.9 Dermatitis kontak alergi, penyebab tak dijelaskan
Eksim kontak alergi NOS
L24
Dermatitis kontak irritan
Termasuk: eksim kontak irritan
Kecuali: eksim telinga luar (H60.5)
dermatitis (pada):
- kelopak (H01.1), diaper [popok] (L22), kontak alergi (L23.-)
- contact NOS (L25.9), akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan (L27.-)
- NOS (L30.9), perioral (L71.0)
kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
alergi NOS (T78.4),
L24.0 Dermatitis kontak irritan akibat detergents
L24.1 Dermatitis kontak irritan akibat minyak dan gemuk [greases]

L24.2 Dermatitis kontak irritan akibat pelarut


Pelarut: chlorocompound, siklohexane, ester, glikol, hydrocarbon, keton
L24.3 Dermatitis kontak irritan akibat kosmetika
L24.4 Dermatitis kontak irritan akibat obat yang berkontak dengan kulit
Kecuali: reaksi alergi NOS akibat obat (T88.7)
dermatitis akibat obat yang ditelan (L27.0-L27.1)
L24.5 Dermatitis kontak irritan akibat produk kimia lainnya
Semen, insektisida
L24.6 Dermatitis kontak irritan akibat makanan yang berkontak dengan kulit
Kecuali:
dermatitis akibat makanan yang ditelan (L27.2)
L24.7 Dermatitis kontak irritan akibat tanaman selain makanan
L24.8 Dermatitis kontak irritan akibat agen lain
Zat pewarna
L24.9 Dermatitis kontak irritan, penyebab tak dijelaskan
Eksim kontak irritan NOS
L25
Dermatitis kontak yang tak dijelaskan
Termasuk: eksim kontak yang tak dijelaskan
Kecuali eksim telinga luar (H60.5)
alergi NOS (T78.4)
dermatitis (pada):
- kelopak (H01.1)
- kontak alergi (L23.-)
- kontak irritan (L24.-)
- akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan (L27.-)
- NOS (L30.9)
- perioral (L71.0)
kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
L25.0 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat kosmetika
L25.1 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat obat yangberkontak dengan
kulit
Kecuali: reaksi alergi NOS akibat obat (T88.7)
dermatitis akibat obat yang ditelan (L27.0-L27.1)
L25.2 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat zat pewarna
L25.3 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat produk kimia lainnya
Semen, insektisida
L25.4 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat makanan yang berkontak
dengan kulit
Kecuali:
dermatitis akibat makanan yang ditelan (L27.2)
L25.5 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat tanaman selain makanan
L25.8 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat agen lain
L25.9 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan, penyebab tak dijelaskan
Dermatitis kontak (pekerjaan) NOS
Eksim kontak (pekerjaan) NOS
L26
Dermatitis eksfoliativa
Pityriasis Hebra
Kecuali: penyakit Ritter (L00)
L27
Dermatitis akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan
Kecuali: contact dermatitis (L23-L25)
urticaria (L50.-)
respons fototoksik dari obat (L56.0)
respons fotoalergi dari obat (L56.1)
reaksi makanan yang tidak diinginkan, selain dermatitis (T78.0-T78.1)
allergy NOS (T78.4)
efek yang tidak diinginkan NOS dari obat (T88.7),
L27.0 Erupsi umum kulit akibat obat-obatan
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat
L27.1 Erupsi lokal kulit akibat obat-obatan
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat
L27.2 Dermatitis akibat makanan yang dimakan
Kecuali:
akibat kontak makanan dengan kulit (L23.6, L24.6, L25.4)
L27.8 Dermatitis akibat zat lain yang dimasukkan ke dalam badan
L27.9 Dermatitis akibat zat yang tak dijelaskan yang dimasukkan ke dalam badan
L28
Lichen simplex kronis dan prurigo
L28.0 Lichen simplex kronik [lesi kecil-kecil pada kulit yang menebal]

Neurodermatitis berbatas tegas


Lichen NOS
L28.1 Prurigo nodularis
L28.2 Prurigo lain
Prurigo: NOS, Hebra, mitis
Urtikaria papulosa
L29
Pruritus
Kecuali: exkoriasi neurotik (L98.1), pruritus psikogenik (F45.8)
L29.0 Pruritus ani
L29.1 Pruritus scroti
L29.2 Pruritus vulvae
L29.3 Pruritus anogenitalis, tak dijelaskan
L29.8 Pruritus lain
L29.9 Pruritus, tak dijelaskan
Gatal NOS
L30
Dermatitis lain
Kecuali: dermatitis: kontak (L23-L25), kulit kering (L85.3)
parapsoriasis plak kecil (L41.3)
stasis dermatitis (I83.1-I83.2)
L30.0 Dermatitis nummularis
L30.1 Dyshidrosis [pompholyx]
L30.2 Autosensitisasi kulit
Kandidid [levurid], dermatofitid, eksimatid
L30.3 Dermatitis infektif
Dermatitis eksimatoid infeksiosa
L30.4 Eritema intertrigo
L30.5 Pityriasis alba
L30.8 Dermatitis lain yang dijelaskan
L30.9 Dermatitis, tak dijelaskan
Eksim NOS
Kelainan-kelainan papuloskuamosa (L40-L45)
L40
Psoriasis [patch merah dilapisi sisik keputihan]
L40.0 Psoriasis vulgaris
Psoriasis nummularis, plak psoriasis
L40.1 Psoriasis pustularis generalisata
Impetigo herpetiformis, penyakit Von Zumbusch
L40.2 Acrodermatitis kontinua
L40.3 Pustulosis palmaris et plantaris
L40.4 Psoriasis guttata
L40.5Psoriasis arthropatik (M07.0-M07.3*, M09.0*)
L40.8 Psoriasis lain
Psoriasis flexura
L40.9 Psoriasis, tak dijelaskan
L41
Parapsoriasis
Kecuali: poikiloderma vasculare atrophicans (L94.5)
L41.0 Pityriasis lichenoides et varioliformis acuta
Ppenyakit Mucha-Habermann
L41.1 Pityriasis lichenoides kronik
L41.2 Limfomatoid papulosis
L41.3 Parapsoriasis plak kecil
L41.4 Parapsoriasis plak besar
L41.5 Parapsoriasis retiformis
L41.8 Parapsoriasis lain
L41.9 Parapsoriasis, tak dijelaskan
L42

Pityriasis rosea [radang ringan kulit dengan lesi bersisik, idiopatik]

L43
Liken planus [papul dengan plak keunguan poligonal]
Kecuali: liken planopilaris (L66.1)
L43.0 Liken planus hipertrofik

L43.1 Liken planus bullosa


L43.2 Reaksi obat likenoid
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat
L43.3 Liken planus subakut (aktif)
Liken planus tropikus
L43.8 Liken planus lainnya
L43.9 Liken planus, tak dijelaskan
L44
L44.0
L44.1
L44.2
L44.3
L44.4
L44.8
L44.9

Kelainan papulosquamosa lainnya


Pityriasis rubra pilaris
Liken nitidus
Liken striatus
Liken ruber moniliformis
Akrodermatitis papularis infantil [Giannotti-Crosti]
Kelainan papulosquamosa lain yang dijelaskan
Kelainan papulosquamosa, tak dijelaskan

L45* Kelainan papulosquamosa pada penyakit c.e.

Urtikaria dan eritema (L50-L54)


Kecuali: penyakit Lyme (A69.2),

rosasea (L71.-)

L50
Urtikaria
Kecuali: angio-edema herediter (E84.1)
dermatitis kontak allergika (L23.-)
urtikaria:
- papulosa (L28.2)
- solaris (L56.3)
- neonatorum (P83.8),
- pigmentosa (Q82.2)
- giant (T78.3)
- serum (T80.6)
edema angioneurotik (T78.3)
edema Quincke (T78.3)
L50.0 Urtikaria allergika
L50.1 Urtikaria idiopatik
L50.2 Urtikaria akibat dingin dan panas
L50.3 Urtikaria dermatografik
L50.4 Urtikaria getaran [vibratory]
L50.5 Urtikaria kolinergik
L50.6 Urtikaria kontak
L50.8 Urtikaria lain
Urtikaria:
- kronik
- periodik rekuren
L50.9 Urtikaria, tak dijelaskan
L51
Eritema multiforme [erupsi radang dengan eritem, edema, dan bulla
simetris]
L51.0 Eritema multiforme non-bullosa
L51.1 Eritema multiforme bullosa
Sindroma Stevens-Johnson
L51.2 Nekrolisis epidermis toksik [Lyell]
L51.8 Eritema multiforme lainnya
L51.9 Eritema multiforme, tak dijelaskan
L52

Erythema nodosum

L53
Kondisi eritematosa lain
Kecuali: erythema:
- ab igne (L59.0),
- akibat kontak kulit dengan agen eksternal (L23-L25)
- intertrigo (L30.4)
L53.0 Eritema toksik

L53.1
L53.2
L53.3
L53.8
L53.9

Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
agen eksternal
Kecuali:
eritema toksik neonatus (P83.1)
Eritema annulare centrifugum
Eritema marginatum
Eritema figuratum kronis lain
Kondisi eritema lain yang dijelaskan
Kondisi eritema, tak dijelaskan
Eritema NOS
Eritroderma NOS

L54* Eritema pada penyakit c.e.


L54.0*Eritema marginatum pada demam rematik akut (I00)
L54.8*Eritema pada penyakit lain c.e.

Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)


L55
L55.0
L55.1
L55.2
L55.8
L55.9

Sunburn
Sunburn tingkat satu
Sunburn tingkat dua
Sunburn tingkat tiga
Sunburn lainnya
Sunburn, tak dijelaskan

L56
Perubahan akut lain pada kulit akibat radiasi ultraviolet
L56.0 Respons fototoksik obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Chapter XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
L56.1 Respons photoallergik obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Chapter XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
L56.2 Dermatitis fotokontak [berloque dermatitis]
L56.3 Urtikaria solaris
L56.4 Erupsi polimorfik akibat cahaya
L56.8 Perubahan akut kulit lain yang dijelaskan akibat radiasi ultraviolet
L56.9 Perubahan akut kulit akibat radiasi ultraviolet, tak dijelaskan
L57
Perubahan kulit akibat terpapar radiasi non-ionisasi kronis
L57.0 Keratosis aktinik
[lesi keratotik pra-kanker, diduga karena sinar matahari bertahun-tahun
Keratosis: NOS, senile, solar
L57.1 Retikuloid aktinik
L57.2 Nuchae rhomboidalis kulit
L57.3 Poikiloderma Civatte
L57.4 Cutis laxa senilis
[kulit longgar berlipat-lipat]
Elastosis senilis
L57.5 Granuloma aktinik
L57.8 Perubahan lain kulit akibat terdedah radiasi non-ionisasi kronis
Kulit petani
Kulit pelaut
Dermatitis solaris
L57.9 Perubahan kulit akibat terdedah radiasi non-ionisasi kronis, tak dijelaskan
L58
L58.0
L58.1
L58.9

Radiodermatitis
Radiodermatitis akut
Radiodermatitis kronis
Radiodermatitis, tak dijelaskan

L59
L59.0
L59.8
L59.9

Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain akibat radiasi


Eritema ab igne [dermatitis ab igne]
Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain yang dijelaskan akibat radiasi
Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi, tak dijelaskan

Kelainan-kelainan pelengkap kulit (skin appendages) (L60-L75)


Kecuali: malformasi integumen kongenital (Q84.-)
L60
Kelainan kuku
Kecuali: onychia and paronychia (L03.0)
clubbing of nails (R68.3)
L60.0 Ingrowing nail [ kuku tumbuh ke dalam]
L60.1 Onycholysis [kuku terpisah dari dasar, tapi tidak lepas]
L60.2 Onychogryphosis [kuku mengikuti bengkokan ujung jari]
L60.3 Nail dystrophy
L60.4 Beau's lines
L60.5 Yellow nail syndrome
L60.8 Kelainan kuku lainnya
L60.9 Kelainan kuku, tak dijelaskan
L62* Kelainan kuku pada penyakit c.e.
L62.0*Pachydermoperiostosis dengan clubbed nail (M89.4)
[kulit dan tulang menebal]
L62.8*Kelainan kuku pada penyakit lain c.e.
L63
L63.0
L63.1
L63.2
L63.8
L63.9

Alopesia areata
Alopesia (capitis) totalis [rambut lepas, tanpa penyakit kulit atau sistemik]
Alopesia universalis [rambut lepas dari seluruh tubuh]
Ophiasis
Alopesia areata lainnya
Alopesia areata, tak dijelaskan

L64
Alopesia androgenik
Termasuk: botak pada pria
L64.0 Alopesia androgenik akibat obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat.
L64.8 Alopesia androgenik lainnya
L64.9 Alopesia androgenik, tak dijelaskan
L65
Rambut lepas tanpa-parut lainnya
Kecuali: trikhotillomania (F63.3)
L65.0 Telogen effluvium
L65.1 Anagen effluvium
L65.2 Alopesia musinosa
L65.8 Rambut lepas tanpa parut lain
L65.9 Rambut lepas tanpa parut, tak dijelaskan
Alopecia NOS
L66
Alopesia sikatriks [rambut hilang dengan parut]
L66.0 Pseudopelade
L66.1 Liken planopilaris
Liken planus follikularis
L66.2 Follikulitis decalvans
L66.3 Perifollikulitis kapitis abscedens
L66.4 Follikulitis uleritematosa retikulata
L66.8 Alopesia sikatriks lainnya
L66.9 Alopesia sikatriks, tak dijelaskan
L67
Kelainan warna rambut dan batang rambut
Kecuali: telogen effluvium (L65.0)
monilethrix (Q84.1)
pili annulati (Q84.1)
L67.0 Trichorrhexis nodosa
L67.1 Variasi warna rambut
Ubanan (premature);
Canities [pigmen hilang sehingga jadi putih]
Heterokhromia rambut [warna rambut berbeda-beda]
Poliosis:
- NOS
- circumscripta didapat

L67.8 Kelainan lain warna rambut dan batang rambut


Fragilitas crinium [retak rambut di batas dahi]
L67.9 Kelainan warna rambut dan batang rambut, tak dijelaskan
L68
Hipertrikosis
Termasuk: rambut berlebihan
Kecuali: hipertrikosis kongenital (Q84.2)
lanugo persistent (Q84.2)
L68.0 Hirsutism
[rambut berlebihan, terutama di badan wanita mirip pria]
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat.
L68.1 Hipertrikosis lanuginosa didapat
[rambut halus berlebihan]
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat.
L68.2 Hipertrikosis lokal
[rambut berlebihan di lokasi tertentu]
L68.3 Politrikia
L68.8 Hipertrikosis lain
L68.9 Hipertrikosis, tak dijelaskan
L70
Akne [radang kelenjar sebasea, jerawat
Kecuali:
akne keloid (L73.0)
L70.0 Akne vulgaris
L70.1 Akne konglobata
L70.2 Akne varioliformis
Akne nekrotika miliaris
L70.3 Akne tropika
L70.4 Infantile akne
L70.5 Acn excorie des jeunes filles
L70.8 Akne lainnya
L70.9 Akne, tak dijelaskan
L71
Rosasea
[radang kronis pada muka]
L71.0 Dermatitis perioral
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat.
L71.1 Rhinophyma
L71.8 Rosacea lainnya
L71.9 Rosacea, tak dijelaskan
L72
Kista folikel kulit dan jaringan subkutis
L72.0 Kista epidermis
L72.1 Kista trikilemma
Kista pilar, kista sebasea
L72.2 Steatokistoma multiplex
L72.8 Kista folikel lain pada kulit dan jaringan subkutis
L72.9 Kista folikel kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan
L73
L73.0
L73.1
L73.2
L73.8

Kelainan folikel lainnya


Akne keloid
Pseudofollikulitis barbae
Hidradenitis suppurativa
Kelainan folikel lain yang dijelaskan
Sycosis barbae
L73.9 Kelainan folikel, tak dijelaskan
L74
Kelainan keringat ekrin
Kecuali: hiperhidrosis (R61.-)
L74.0 Miliaria rubra
[bintik-bintik gatal merah, kelenjar keringat tersumbat]
L74.1 Miliaria crystallina
L74.2 Miliaria profunda
Miliaria tropikalis

10

L74.3 Miliaria, tak dijelaskan


L74.4 Anhidrosis
Hipohidrosis
L74.8 Kelainan keringat eccrine lainnya
L74.9 Kelainan keringat ekrin, tak dijelaskan
Kelainan kelenjar keringat NOS
L75
Kelainan keringat apokrin
[pada kelenjar axilla, perineum, anus]
Kecuali: dyshidrosis [pompholyx] (L30.1),
hidradenitis suppurativa (L73.2)
L75.0 Bromhidrosis
L75.1 Chromhidrosis
L75.2 Apocrine miliaria
Penyakit Fox-Fordyce
L75.8 Kelainan keringat apokrin lainnya
L75.9 Kelainan keringat apokrin, tak dijelaskan

Kelainan lain pada kulit dan jaringan subkutis (L80-L99)


L80

Vitiligo

L81
Kelainan pigmentasi lainnya
Kecuali:
birthmark NOS (Q82.5), sindroma Peutz-Jeghers (Q85.8),
naevus - lihat Vol.3.
L81.0 Hiperpigmentasi pasca peradangan
L81.1 Chloasma [bintik-bintik coklat gelap di kulit]
L81.2 Freckles [spot coklat]
L81.3 Caf au lait spots [coklat muda, spserti freckle]
L81.4 Hiperpigmentasi melanin lainnya
Lentigo
L81.5 Leukoderma, not elsewhere classified
L81.6 Kelainan pengurangan pembentukan melanin lainnya
L81.7 Dermatosis purpurik berpigmen
Angioma serpiginosum
L81.8 Kelainan pigmentasi lain yang dijelaskan
Pigmentasi besi
Pigmentasi tattoo
L81.9 Kelainan pigmentasi, tak dijelaskan
L82
Keratosis seborrhoeika
Dermatosis papulosa nigra
Penyakit Leser-Trlat
L83
Akantosis nigrikans
Papillomatosis yang menyatu dan membentuk jaring-jaring
L84
Corns and callosities
Callus [penebalan karena tekanan beban]
Clavus [penebalan karena tekanan sepatu yang tidak pas]
L85
Penebalan epidermis lainnya
Kecuali: kelainan hipertrofik kulit (L91.-)
L85.0 Ikhtiosis didapat
[kulit kering dan bersisik]
Kecuali:
ikhtiosis kongenital (Q80.-)
L85.1 Keratosis didapat [keratoderma] palmaris et plantaris
Kecuali:
keratosis palmaris et plantaris yang diwarisi (Q82.8)
L85.2 Keratosis punktata (palmaris et plantaris)
L85.3 Xerosis kutis
Dermatitis kulit kering
L85.8 Penebalan epidermis lain yang dijelaskan
Cutaneous horn [mata ikan]
L85.9 Penebalan epidermis, tak dijelaskan
L86* Keratoderma pada penyakit yang diklasifikasikan di tempat lain

11

Keratosis follikularis, xeroderma: akibat defisiensi vitamin A (E50.8)


L87
Kelainan dengan eliminasi transepidermis
Kecuali: granuloma annulare (perforans) (L92.0)
L87.0 Keratosis follikularis et parafollikularis in cutem penetrans [Kyrle]
Hiperkeratosis follikularis penetrans
L87.1 Kolagenosis reaktif perforans
L87.2 Elastosis perforans serpiginosa
L87.8 Kelainan dengan eliminasi transepidermis lain
L87.9 Kelainan dengan eliminasi transepidermis, tak dijelaskan
L88
Pyoderma gangrenosum
Dermatitis gangrenosa
Phagedenic pyoderma
L89
Ulkus dekubitus dan area tekanan
Bedsore
Plaster ulcer
Kecuali: ulkus dekubitus (trofik) servix (uteri) (N86)
L89.0 Ulkus dekubitus stadium I dan area tekanan
Ulkus dekubitus [tekanan] terbatas pada eritema saja
Catatan:
ulkus terliha sebagai area tegas dengan kemerahan persisten
(eritema) pada kulit yang berpigmentasi rendah, sedangkan pada
kulit yang lebih gelap ulkus bisa terlihat dengan nada warna merah,
biru atau ungu, tanpa kehilangan kulit
L89.1 Ulkus dekubitus stadium II
Ulkus dekubitus [tekanan] dengan:
abrasi, blister,
ketebalan kulit hilang sebagianmelibatkan epidermis dan/atau
dermis, skin loss NOS
L89.2 Ulkus dekubitus stadium III
Ulkus dekubitus [tekanan] dengan kehilangan ketebalan kulit seluruhnya
termasuk kerusakan atau nekrosis jaringan subkutis yang meluas
ke fasia di bawahnya
L89.3 Ulkus dekubitus stadium IV
Ulkus dekubitus [tekanan] dengan nekrosis otot, tulang atau struktur
penyokong (misalnya tendon atau kapsul sendi)
L89.9 Ulkus dekubitus dan area tekanan, tidak dijelaskan
Ulkus dekubitus [tekanan] tanpa disebutkan stadiumnya
L90
Kelainan atrofik kulit
L90.0 Lichen sclerosus et atrophicus
Kecuali:
lichen sclerosis pada organ genitalia eksterna
- pria (N48.0)
- wanita (90.4)
L90.1 Anetoderma Schweninger-Buzzi
L90.2 Anetoderma of Jadassohn-Pellizzari
L90.3 Atrophoderma Pasini and Pierini
L90.4 Acrodermatitis chronica atrophicans
L90.5 Kondisi parut dan fibrosis kulit
Adherent scar [parut lengket] (kulit)
Cicatrix
Kerusakan bentuk akibat parut
Scar NOS
Kecuali:
parut hipertrofik (L91.0)
parut keloid (L91.0)
L90.6 Striae atrophicae
L90.8 Kelainan atrofik lain pada kulit
L90.9 Kelainan atrofik kulit, tak dijelaskan
L91
Kelainan hipertrofik kulit
L91.0 Parut keloid
Parut hipertrofik, keloid
Kecuali: keloid acne (L73.0)
scar NOS (L90.5)
L91.8 Kelainan hipertrofik lain pada kulit
L91.9 Kelainan hipertrofik pada kulit, tak dijelaskan
L92

Kelainan granulomatosa kulit dan jaringan bwah kulit

12

L92.0
L92.1
L92.2
L92.3
L92.8
L92.9

Kecuali: granuloma aktinik (L57.5)


Granuloma annulare
granuloma annulare perforans
Neckrobiosis lipoidika, not elsewhere classified
Kecuali: disebabkan diabetes mellitus (E10-E14)
Granuloma fasiale [granuloma eosinofilik kulit]
Granuloma benda asing pada kulit dan jaringan subkutis
Kelainan granulomatosa lain padakulit dan jaringan subkutis
Kelainan granulomatosa pada kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan

L93
Lupus eritematosus
[radang kronis jaringan ikat sendi, ginjal, permukaan serosa, dan dinding
pembuluh darah;
terutama pada wanita]
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat.
Kecuali: lupus: exedens (A18.4), vulgaris (A18.4)
systemic lupus erythematosus (M32.-), skleroderma (M34.-)
L93.0 Lupus eritematosus diskoid
Lupus eritematosus NOS
L93.1 Lupus eritematosus kulit subakut
L93.2 Lupus eritematosus lokal lainnya
Lupus:
- eritematosus profundus
- panniculitis
L94
Kelainan jaringan penyambung lokal lainnya
Kecuali: kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M36)
L94.0 Skleroderma lokal [morphea]
Circumscribed scleroderma [berbatas tegas]
L94.1 Linear scleroderma
En coup de sabre lesion
L94.2 Kalsinosis kutis
L94.3 Sklerodaktyly
L94.4 Papula Gottron
L94.5 Poikiloderma vasculare atrophicans
L94.6 Ainhum
L94.8 Kelainan jaringan ikat lokal lain yang dijelaskan
L94.9 Kelainan jaringan ikat lokal, tak dijelaskan
L95
Vaskulitis yang terbatas pada kulit, not elsewhere classified
Kecuali: purpura Henoch(-Schnlein) (D69.0)
urtikaria (L50.-),
angioma serpiginosum (L81.7)
vaskulitis rematoid (M05.2)
polyarteritis nodosa (M30.0),
angiitis hipersensitif (M31.0)
granulomatosis Wegener (M31.3)
pannikulitis (pada):
- lupus (L93.2)
- relapsing [Weber-Christian] (M35.6),
- neck and back (M54.0)
- NOS (M79.3),
serum sickness (T80.6)
L95.0 Livedoid vasculitis
Atrophie blanche (en plaque)
L95.1 Erythema elevatum diutinum
L95.8 Vaskulitis kulit lainnya
L95.9 Vaskulitis kulit, tak dijelaskan
L97
Ulkus anggota bawah, not elsewhere classified
Kecuali: ulkus dekubitus [tekanan] dan area tekanan (L89.-)
infeksi spesifik yang diklasifikasikan pada A00-B99
varicose ulcer (I83.0, I83.2)
skin infections (L00-L08),
gangrene (R02)
L98
Kelainan lain kulit dan jaringan subkutis, not elsewhere classified
L98.0 Granuloma piogenik
L98.1 Dermatitis faktisia

13

L98.2
L98.3
L98.4

L98.5

L98.6
L98.8
L98.9

Exkoriasi neurotik
Dermatosis neutrofilik febrilis [Sweet]
Sellulitis eosinofilik [Wells]
Ulkus kronis kulit, not elsewhere classified
Ulkus kulit NOS
Ulkus kronis kulit NOS
Ulkus tropis NOS
Kecuali:
infeksi spesifik yang diklasifikasikan pada A00-B99
varicose ulcer (I83.0, I83.2)
infeksi kulit (L00-L08)
ulkus dekubitus [tekanan] dan area tekanan (L89.-)
ulkus anggota bawah NEC (L97)
gangrene (R02)
Musinosis kulit
Musinosis terfokus
Lichen myxoedematosus
Kecuali:
musinosis terfokus pada oral (K13.7)
myxoedema (E03.9)
Kelainan infiltratif lain pada kulit dan jaringan subkutis
Kecuali:
hyalinosis cutis et mucosae (E78.8)
Kelainan lain yang dijelaskan pada kulit dan jaringan subkutis
Kelainan kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan

L99* Kelainan lain pada kulit dan jaringan subkutis pada penyakit c.e. lain
L99.0*Amyloidosis kulit (E85.-)
Lichen amiloidosis
Macular amiloid
L99.8*Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain yang dijelaskan pada penyakit c.e.
Alopecia sifilitika (A51.3)
Lukoderma sifilitika (A51.3, A52.7)

14

CHAPTER XII. PENYAKIT-PENYAKIT MUSKULOSKELETON DAN


JARINGAN PENYAMBUNG (M00 M99)
Kecuali: Penyakit infeksi dan parasit trertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)
Komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)
Kondisi tertentu yang berawal dari masa perinatal (P00-P96)
Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99)
Gejala, tanda, dan penemuan abnormal klinis dan laboratoris NEC (R00R99)
Cedera, keracunan, dan akibat lain penyebab eksternal (S00-T98)
Sindroma kompartemen (T79.6)
Blok-blok di dalam bab ini adalah:
M00-M25. Arthropati (penyakit-penyakit sendi anggota)
M00-M03. Arthropati infeksi
M05-M14. Poliarthropati radang
M15-M19. Arthrosis
M20-M25. Penyakit sendi lain
M30-M36. Kelainan jaringan ikat sistemik (penyakit autoimmun dan kolagen)
M40-M54. Dorsopati (penyakit pada vertebra)
M40-M43. Dorsopati yang merusak bentuk
M45-M49. Spondilopati
M50-M54. Dorsopati lain
M60-M79. Kelainan jaringan lunak (penyakit otot, synovium dan tendon)
M60-M63. Kelainan otot
M65-M68. Kelainan sinovium dan tendon
M70-M79. Kelainan jaringan lunak lain
M80-M94. Osteopati dan kondropati (penyakit tulang dan rawan)
M80-M85. Kelainan kepadatan dan struktur tulang
M86-M90. Osteopati lain
M91-M94. Kondropati
M95-M99. Kelainan lain pada sistem musculoskeletal dan jaringan ikat
Kategori asterisk pada bab ini adalah sebagai berikut:
M01*
Infeksi langsung terhadap sendi pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
M03*
Arthropati pasca infeksi dan reaktif pada penyakit c.e.
M07*
Arthropati psoriatik dan enteropatik
M09*
Arthritis remaja pada penyakit c.e.
M14*
Arthropati pada penyakit lain c.e.
M36*
Kelainan sistemik jaringan ikat pada penyakit c.e.
M49*
Spondilopati pada penyakit c.e.
M63*
Kelainan otot pada penyakit c.e.
M68*
Kelainan sinovium dan tendon pada penyakit c.e.
M73*
Kelainan jaringan lunak pada penyakit c.e.
M82*
Osteoporosis pada penyakit c.e.
M90*
Osteopathies pada penyakit c.e.
Tempat keterlibatan muskuloskeleton
Subklasifikasi lain untuk kerusakan lutut, dorsopati, dan lesi biomekanis
yang tidak diklasifikasikan di tempat lain, masing-masing disediakan pada M23,
sebelum M40, dan pada M99.
0. Situs ganda
1. Daerah bahu:
klavikula
skapula
sendi akromio-klavikularis
sendi gleno-humerus
sendi sterno-klavikularis
2. Lengan atas:
humerus
sendi siku
3. Lengan bawah
radius, ulna
sendi pergelangan
4. Tangan:
karpus, metakarpus
jari tangan
sendi-sendi di antara tulang-tulang ini
5. Pelvik dan paha:
bokong
pelvis
femur

6.
7.

8.

9.

(sendi) panggul
sendi sakroiliaka
Tungkai bawah:
tibia, fibula
sendi lutut
Tumit dan kaki:
tarsus, metatarsus
jari kaki
sendi tumit
sendi-sendi lain di kaki
Lain-lain:
kepala
tengkorak
leher
batang tubuh
iga
kolom vertebra
Situs tak dijelaskan

Arthropathy (M00-M25)
Kelainan yang terutama mengganggu sendi-sendi perifer (anggota).
Arthropati infeksi (M00-M03)
Catatan : Blok ini berisi arthropati akibat agen mikrobiologis.
Perbedaan yang dibuat antara jenis-jenis hubungan etiologis berikut
adalah:
- Infeksi langsung pada sendi, dengan terdapatnya organisme yang
menyerang
jaringan synovium dan antigen mikroba di dalam sendi
- Infeksi tidak langsung terbagi atas
a. arthropati reaktif, dengan terbukti adanya infeksi mikroba di dalam
tubuh,
tapi organisme atau antigennya tidak terdapat di dalam sendi
b. arthropati pascainfeksi, dengan terdapatnya antigen mikroba tapi
penemuan
organisme tidak konstan dan tidak ada bukti perbanyakan lokal.
M00 Arthritis piogenik
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M00.0 Arthritis dan poliarthritis stafilokokus
M00.1 Arthritis dan poliarthritis pneumokokus
M00.2 Arthritis dan poliarthritis streptokokus lain
M00.8 Arthritis dan poliarthritis akibat bakteri lain yang dijelaskan
Gunakan kode tambahan (B95-B96), kalau perlu, untuk identifikasi agen
bakteri.
M00.9 Arthritis piogenik, tak dijelaskan
Arthritis infektif NOS
M01* Infeksi sendi langsung pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: arthropati pada sarkoidosis (M14.8*)
arthropati pascainfeksi dan reaktif (M03.-*)
M01.0*Arthritis meningokokus (A39.8)
Kecuali: arthritis postmeningokokus (M03.0*)
M01.1*
Arthritis TB (A18.0)
Kecuali: pada vertebra (M49.0*)
M01.2*Arthritis pada penyakit Lyme (A69.2)
M01.3*Arthritis pada penyakit bakteri lain c.e.
Arthritis pada:
- demam tifoid atau paratifoid (A01.-),
- infeksi lokal salmonella (A02.2)
- lepra [penyakit Hansen] (A30.-),
Arthritis gonokokus (A54.4)
M01.4*Arthritis rubella (B06.8)
M01.5*Arthritis pada penyakit virus lain c.e.
arthritis pada:
- mumps (B26.8)
- demam O'nyong-nyong (A92.1)
M01.6*Arthritis pada mikosis (B35-B49)
M01.8*Arthritis pada penyakit infeksi dan parasit lain c.e.

M02 Arthropati reaktif


[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: demam rematik (I00)
penyakit Behet (M35.2)
M02.0 Arthropati menyusul operasi bypass usus
M02.1 Arthropati pascadisenteri
M02.2 Arthropati pascaimunisasi
M02.3 Penyakit Reiter
M02.8 Arthropati reaktif lainnya
M02.9 Arthropati reaktif, tak dijelaskan
M03* Arthropati pascainfeksi dan reaktif pada penyakit c.e.
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali:: infeksi langsung sendi dari penyakit infeksi dan parasit c.e. (M01.-*)
M03.0*Arthritis postmeningokokus (A39.8)
Kecuali: arhritis meningokokus (M01.0*)
M03.1*Arthropati pascainfeksi pada sifilis
Sendi Clutton (A50.5)
Kecuali:
arthropati Charcot atau tabetik (M14.6*)
M03.2*Arthropati pascainfeksi lain pada penyakit c.e.
Arthropati pascainfeksi pada:
- enteritis akibat Yersinia enterocolitica (A04.6)
- hepatitis virus (B15-B19)
Kecuali:
arthropati virus (M01.4-M01.5*)
M03.6*Arthropati reaktif pada penyakit lain c.e.
Arthropati pada endokarditis infektif (I33.0)
Poliarthropati inflamasi (M05-M14)
M05 Rematoid arthritis seropositif
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: demam rematik (I00),
arthritis rematoid (pada):
- remaja (M08.-)
- spina (M45)
M05.0 Sindroma Felty
Arthritis rematoid dengan splenoadenomegali dan leukopenia
M05.1
Penyakit paru-paru rematoid (J99.0*)
M05.2 Vaskulitis rematoid
M05.3Arthritis rematoid dengan keterlibatan organ dan sistem lain
Polineuropati rematoid (G63.6*)
Miopati rematoid (G73.7*)
Pericarditis rematoid (I32.8*)
Endokarditis rematoid (I39.-*)
Miokarditis rematoid (I41.8*)
Karditis rematoid (I52.8*)
M05.8 Arthritis rematoid seropositif lain
M05.9 Arthritis rematoid seropositif, tak dijelaskan
M06 Rematoid arthritis lain
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M06.0 Arthritis rematoid seronegatif
M06.1 Penyakit Still yang muncul pada usia dewasa
Kecuali:
penyakit Still NOS (M08.2)
M06.2 Bursitis rematoid
M06.3 Nodul rematoid
M06.4 Poliarthropati radang
Kecuali:
poliarthritis NOS (M13.0)
M06.8 Arthritis rematoid lain yang dijelaskan
M06.9 Arthritis rematoid, tak dijelaskan
M07* Arthropati psoriatik dan enteropatik
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: arthropati psoriatik dan enteropatik remaja (M09.-*)
M07.0*Arthropati psoriatik interphalanx distal (L40.5)
M07.1*Arthritis mutilans (L40.5)

M07.2*Spondilitis psoriatik (L40.5)


M07.3*Arthropati psoriatik lain(L40.5)
M07.4*Arthropati pada penyakit Crohn [regional enteritis] (K50.-)
M07.5*Arthropati pada kolitis ulseratif (K51.-)
M07.6*Arthropati entropati lain
M08 Arthritis remaja [juvenile arthritis]
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Termasuk: arthritis anak, dimulai pada usia <16 tahun, berlangsung lebih dari 3
bulan
Kecuali: sindroma Felty (M05.0)
dermatomyositis remaja (M33.0)
M08.0 Arthritis rematoid remaja
Arthritis rematoid dengan atau tanpa faktor rheumatoid
M08.1 Ankylosing spondylitis pada remaja
Kecuali:
ankylosing spondylitis pada dewasa (M45)
M08.2 Arthritis remaja dengan yang onsetnya sistemik
Penyakit Still NOS
Kecuali:
penyakit Still yang dimulai pada dewasa (M06.1)
M08.3Poliarthritis remaja (seronegatif)
Poliarthritis remaja kronis
M08.4 Arthritis remaja pauciarticularis
M08.8 Arthritis remaja lainnya
M08.9 Arthritis remaja, tak dijelaskan
M09* Arthritis remaja pada penyakit c.e.
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: arthropati pada penyakit Whipple (M14.8*)
M09.0*Arthritis remaja pada psoriasis (L40.5)
M09.1*Arthritis remaja pada penyakit Crohn [enteritis regionalis] (K50.-)
M09.2*Arthritis remaja pada kolitis ulseratif (K51.-)
M09.8*Arthritis remaja pada penyakit lain c.e.
M10 Gout
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M10.0 Gout idiopatik
Bursitis gout
Gout primer
Tophus garam urat pada jantung (I43.8*)
M10.1 Gout akibat timah hitam (Pb, lead)
M10.2 Gout akibat obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat.
M10.3 Gout akibat kerusakan fungsi ginjal
M10.4 Gout sekunder lainnya
M10.9 Gout, tak dijelaskan
M11 Arthropati kristal lainnya
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M11.0 Penyakit deposisi hydroxyapatite
M11.1 Chondrocalcinosis keturunan
M11.2 Chondrocalcinosis lainnya
Chondrocalcinosis NOS
M11.8 Arthropati kristal lain yang dijelaskan
M11.9 Arthropati kristal, tak dijelaskan
M12 Arthropati spesifik lainnya
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: arthropati NOS (M13.9)
arthrosis (M15-M19)
arthropati cricoarytenoid (J38.7)
M12.0 Arthropati kronis pasca-rematik [Jaccoud]
M12.1 Penyakit Kaschin-Beck
M12.2 Sinovitis villonodular (berpigment)
M12.3 Palindromic rheumatism
M12.4 Intermittent hydrarthrosis
M12.5 Arthropati traumatika

Kecuali:

arthrosis post-traumatika (dari):


- panggul (M16.4-M16.5)
- lutut (M17.2-M17.3),
- sendi carpometacarpal pertama (M18.2-M18.3),
- sendi tunggal lain (M19.1),
- NOS (M19.1)
M12.8 Arthropati spesifik lainnya, not elsewhere classified
Arthropati transient (sementara)
M13 Arthritis lain
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: arthrosis (M15-M19)
M13.0 Poliarthritis, tak dijelaskan
M13.1 Monoarthritis, not elsewhere classified
M13.8 Arthritis lain yang dijelaskan
Arthritis alergika
M13.9 Arthritis, tak dijelaskan
Arthropati NOS
M14* Arthropati pada penyakit lain c.e.
Kecuali: arthropati pada:
- penyakit neoplasma (M36.1*),
- kelainan darah (M36.2-M36.3*)
- reaksi hipersensitif (M36.4*),
spondilopati neuropatik (M49.4*)
arthropati psoriatik dan enteropatik (M07.-*)
arthropati psoriatik dan enteropatik remaja (M09.-*)
M14.0*
Arthropati gout akibat cacad enzim dan kelainan keturunan lainnya
Arthropati gout pada:
- sindroma Lesch-Nyhan (E79.1),
- kelainan sickle-cell (D57.-)
M14.1*
Crystal arthropati in other metabolic disorders
Arthropati kristal pada hiperparatiroidisme (E21.-)
M14.2*
Arthropati diabetik (E10-E14 dengan karakter keempat .6)
Kecuali:
arthropati neuropatik diabetik (M14.6*)
M14.3*
Dermatoarthritis lipoid (E78.8)
M14.4*
Arthropati pada amiloidosis (E85.-)
M14.5*
Arthropati pada kelainan lain endokrin, gizi dan metabolik
Arthropati pada:
- hipotiroid (E00-E03)
- tirotoksikosis [hipertiroid] (E05.-)
- akromegali dan gigantisme pituitary (E22.0)
- hemokromatosis (E83.1),
M14.6*
Arthropati neuropatik
Arthropati Charcot atau tabetik (A52.1)
Arthropati neuropatik diabetis (E10-E14 dengan karakter keempat .6)
M14.8*
Arthropati pada penyakit yang dijelaskan yang c.e.
Arthropati pada:
- sarkoidosis (D86.8), eritema: multiforme (L51.-),
- eritema nodosum (L52), penyakit Whipple (K90.8)
Arthrosis (M15-M19)
Catatan: Pada blok ini istilah osteoarthritis digunakan sebagai sinonim arthrosis
atau osteoarthrosis. Istilah primer digunakan sesuai dengan arti klinis
yaitu tidak ditemukan kondisi dasar yang menyebabkan timbulnya
penyakit ini
Kecuali: osteoarthritis vertebra (M47.-)
M15 Poliarthrosis
Termasuk: arthrosis dengan disebutkan lebih dari satu situs
Kecuali: keterlibatan sendi tunggal yang bilateral (M16-M19)
M15.0 (Osteo)arthrosis generalisata primer
M15.1 Nodus Heberden (dengan arthropati)
M15.2 Nodus Bouchard (dengan arthropati)
M15.3 Arthrosis multipel sekunder
Poliarthrosis pasca-trauma
M15.4 (Osteo)arthrosis erosif
M15.8 Poliarthrosis lain
M15.9 Poliarthrosis, tak dijelaskan

Osteoarthritis generalisata NOS


M16 Koksarthrosis [arthrosis panggul]
M16.0 Koksarthrosis primer, bilateral
M16.1 Koksarthrosis primer lainnya
Koksarthrosis primer: NOS, unilateral
M16.2 Koksarthrosis akibat displasia, bilateral
M16.3 Koksarthrosis displasia lainnya
Koksarthrosis displasia: NOS, unilateral
M16.4 Koksarthrosis pasca-trauma, bilateral
M16.5 Koksarthrosis pasca-trauma lainnya
Koksarthrosis pasca-trauma: NOS, unilateral
M16.6 Koksarthrosis sekunder lainnya, bilateral
M16.7 Koksarthrosis sekunder lainnya:
Koksarthrosis sekunder: NOS, unilateral
M16.9 Koksarthrosis, tak dijelaskan
M17 Gonarthrosis [arthrosis lutut]
M17.0 Gonarthrosis primer, bilateral
M17.1 Gonarthrosis primer lainnya
Gonarthrosis primer: NOS, unilateral
M17.2 Gonarthrosis pasca-trauma, bilateral
M17.3 Gonarthrosis pasca-trauma lainnya
Gonarthrosis pasca-trauma: NOS, unilateral
M17.4 Gonarthrosis sekunder lainnya, bilateral
M17.5 Gonarthrosis sekunder lainnya
Gonarthrosis sekunder: NOS, unilateral
M17.9 Gonarthrosis, tak dijelaskan
M18 Arthrosis sendi carpometacarpal I
M18.0 Arthrosis primer sendi carpometacarpal I, bilateral
M18.1 Arthrosis primer sendi carpometacarpal I lainnya
Arthrosis primer sendi carpometacarpal I: NOS, unilateral
M18.2 Arthrosis pasca-trauma sendi carpometacarpal I, bilateral
M18.3 Arthrosis pasca-trauma sendi carpometacarpal I lainnya
Arthrosis pasca-trauma sendi carpometacarpal I: NOS, unilateral
M18.4 Arthrosis sekunder sendi carpometacarpal I lainnya, bilateral
M18.5 Arthrosis sekunder sendi carpometacarpal I lainnya
Arthrosis sekunder sendi carpometacarpal I: NOS, unilateral
M18.9 Arthrosis sendi carpometacarpal I, tak dijelaskan
M19 Arthrosis lainnya
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: arthrosis spina (M47.-)
hallux rigidus (M20.2)
polyarthrosis (M15.-)
M19.0 Arthrosis primer sendi lain
Arthrosis primer NOS
M19.1 Arthrosis pasca-trauma sendi lain
Arthrosis pasca-trauma, NOS
M19.2 Arthrosis sekunder lain
Arthrosis sekunder, NOS
M19.8 Arthrosis lain yang dijelaskan
M19.9 Arthrosis, tak dijelaskan
Kelainan sendi lainnya (M20-M25)
Kecuali: sendi-sendi vertebra (M40-M54)
M20 Deformitas didapat pada jari tangan dan kaki
Kecuali: absen kongenital pada jari tangan dan kaki (Q71.3, Q72.3)
deformitas dan malformasi kongenital jari tangan dan kaki (Q66.-, Q68Q70, Q74.-)
absen didapat pada jari tangan dan kaki (Z89.-),
M20.0 Deformitas jari tangan
Deformitas Boutonnire dan swan-neck (leher angsa)
Kecuali: trigger finger (M65.3)
fibromatosis fasia palmaris [Dupuytren] (M72.0),

clubbing of fingers (R68.3)


M20.1 Hallux valgus (didapat):
Bunion
M20.2 Hallux rigidus
M20.3 Deformitas lain hallux (didapat):
Hallux varus
M20.4 Jari kaki gada [hammertoes] lainnya (didapat)
M20.5 Deformitas lain jari kaki (didapat)
M20.6 Deformitas didapat jari kaki, tak dijelaskan
M21 Deformitas didapat lainnya pada anggota
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: deformitas didapat jari tangan atau kaki (M20.-)
coxa plana (M91.2)
deformitas dan malformasi kongenital angota (Q65-Q66, Q68-Q74)
absen kongenital anggota (Q71-Q73)
abses didapat anggota (Z89.-)
M21.0 Deformitas valgus, not elsewhere classified
Kecuali:
talipes calcaneovalgus (Q66.4), metatarsus valgus (Q66.6)
M21.1 Deformitas varus, not elsewhere classified
Kecuali:
tibia vara (M92.5)
metatarsus varus (Q66.2)
M21.2 Deformitas flexi
M21.3 Wrist or foot drop (didapat) [pergelangan atau kaki jatuh]
M21.4 Flat foot [pes planus] (didapat)
Kecuali:
congenital pes planus (Q66.5)
M21.5 Claw hand, clubhand, clawfoot dan clubfoot didapat
Kecuali:
clubfoot, tidak dinyatakan sebagai didapat (Q66.8)
M21.6 Deformitas didapat lain pada tumit dan kaki
Kecuali:
deformitas jari kaki (didapat) (M20.1-M20.6)
M21.7 Panjang anggota tidak sama (didapat)
M21.8 Deformitas didapat lain yang dijelaskan pada anggota
M21.9 Deformitas didapat pada anggota, tak dijelaskan
M22 Kelainan patella
Kecuali: dislokasi patella (S83.0)
M22.0 Dislokasi rekuren pada patella
M22.1 Subluksasio rekuren pada patella
M22.2 Kelainan patellofemoralis
M22.3 Kelainan bentuk lain pada patella
M22.4 Kondromalacia patellae
M22.8 Kelainan lain pada patella
M22.9 Kelainan patella, tak dijelaskan

M23

Kerusakan internal lutut


Subklasifikasi tambahan untuk tempat keterlibatan berikut disediakan
untuk pemakaian tambahan pada subkategori yang sesuai pada M23.-,
lihat juga note pada awal bab ini.
0. Banyak tempat
1. Ligamen cruciata anterior atau Cornu anterior meniskus medialis,
2. Ligamen cruciata posterior atau Cornu posterior meniskus medialis,
3. Ligamen collateral medial atau Meniskus medialis yang lain atau tak dijelaskan
4. Ligamen collateral lateral atau Cornu anterior meniskus lateralis,
5. Cornu posterior meniskus lateralis,
6. Meniskus lateralis yang lain atau tak dijelaskan
7. Ligamen kapsularis
9. Ligamen tak dijelaskan atau Meniskus yang tak dijelaskan
Kecuali: deformitas lutut (M21.-)
kelainan patella (M22.-)
dislokasi atau subluksasi rekurens patella (M22.0-M22.1)
dislokasi atau subluksasi rekurens (M24.4)
ankylosis (M24.6)
osteochondritis dissecans (M93.2)
cedera saat ini - lihat cedera lutut dan tungkai bawah (S80-S89)
M23.0 Meniskus sistikus

M23.1 Meniskus diskoid (congenital)


M23.2 Kerusakan meniskus akibat robek atau cedera lama
Robekan lama pada bucket-handle
M23.3 Kerusakan lain pada meniskus
Degenerasi }
Detachment [lepas]
} meniskus
Retensi [tertahan] }
M23.4 Benda-benda lepas [loose body] di lutut
M23.5 Ketidakstabilan lutut kronis
M23.6 Kerusakan spontan lain pada ligamen lutut
M23.8 Kerusakan internal lain pada lutut
Kelonggaran [laxity] ligamen lutut
Snapping knee [retak, pecah]
M23.9 Kerusakan internal lutut, tak dijelaskan
M24 Kerusakan sendi spesifik lainnya
Kecuali: cedera saat ini - lihat cedera sendi menurut bagian tubuh
kelainan sendi temporomandibularis (K07.6)
snapping knee (M23.8), ganglion (M67.4)
M24.0 Benda-benda lepas pada sendi
Kecuali: benda-benda lepas di lutut (M23.4)
M24.1 Kelainan rawan sendi lainnya
Kecuali:
ochronosis (E70.2)
kalsifikasi metastatik (E83.5)
chondrocalcinosis (M11.1-M11.2), kerusakan internal lutut
(M23.-)
M24.2 Kelainan ligamen
Ketidakstabilan akibat cedera lama pada ligamen
Kelonggaran [laxity] ligamen NOS
Kecuali:
kelonggaran ligamen keturunan (M35.7)
lutut (M23.5-M23.8)
M24.3 Dislokasi dan subluksasi patologis sendi, not elsewhere classified
Kecuali:
rekuren (M24.4)
dislokasi atau pergeseran sendi kongenital - lihat malformasi dan
deformasi kongenital sistem muskuloskeleton (Q65-Q79)
dislokasi atau pergeseran sendi pada cedera sekarang - lihat cedera
sendi dan ligamen menurut regio tubuh
M24.4 Dislokasi dan subluksasi rekurens sendi
Kecuali:
patella (M22.0-M22.1)
subluksasi vertebral (M43.3-M43.5)
M24.5 Kontraktur sendi
Kecuali: deformitas didapat pada anggota (M20-M21)
kontraktur (pelapis) tendon tanpa kontraktur sendi (M67.1)
kontraktur Dupuytren (M72.0)
M24.6 Ankylosis sendi
Kecuali:
kekakuan sendi tanpa ankylosis (M25.6)
ankylosis spina (M43.2)
M24.7 Protrusio acetabuli
M24.8 Kerusakan sendi spesifik lain, not elsewhere classified
Irritable hip
Kecuali:
yang melibatkan sindroma band iliotibialis (M76.3)
M24.9 Kerusakan sendi, tak dijelaskan
M25 Kelainan lain pada sendi, not elsewhere classified
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: deformitas yang diklasifikasikan pada M20-M21,
kalsifikasi: bursa (M71.4), (sendi) bahu (M75.3), tendon (M65.2)
kelainan lenggang [gait] dan mobilitas (R26.-)
kesulitan berjalan (R26.2)
M25.0 Haemarthrosis
Kecuali:
cedera sekarang - lihat cedera sendi menurut regio tubuh
M25.1 Fistula sendi
M25.2 Flail joint sendi tidak stabil
M25.3 Ketidakstabilan lain sendi
Kecuali:
ketidakstabilan sendi akibat:
- cedera lama ligamen (M24.2)
- pengangkatan prosthesis sendi (M96.8)
M25.4 Effusi sendi

Kecuali:
hydrarthrosis rahang (A66.6)
M25.5 Nyeri pada sendi
M25.6 Kekakuan sendi, not elsewhere classified
M25.7 Osteophyte [pertumbuhan tulang]
M25.8 Kelainan lain sendi yang dijelaskan
M25.9 Kelainan sendi, tak dijelaskan

Kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M36)


Termasuk: penyakit autoimmun: NOS, sistemik
penyakit kolagen (vaskuler): NOS, sistemik
Kecuali: sindroma antifosfolipid (D68.6)
penyakit autoimmun, jenis organ tunggal atau sel tunggal (kode ke
kategori kondisi yang relevant)
M30 Poliarteritis nodosa dan kondisi yang berhubungan
M30.0 Poliarteritis nodosa
[radang arteri di berbagai tempat, menyebabkan asma, hipertensi dan
kegagalan ginjal]
M30.1 Poliarteritis dengan keterlibatan paru-paru [Churg-Strauss]
Angiitis granulomatosa allergika
M30.2 Juvenile polyarteritis
M30.3 Sindroma kelenjar limfe mukokutan [Kawasaki]
M30.8 Kondisi lain yang berhubungan dengan poliarteritis nodosa
Sindroma poliangiitis overlap
M31 Vaskulopati nekrotikans lain
M31.0 Angiitis hipersensitivitas
Sindroma Goodpasture
M31.1 Mikroangiopati trombotik
Thrombotic thrombocytopenic purpura
M31.2 Lethal midline granuloma
M31.3 Granulomatosis Wegener
Necrotizing respiratory granulomatosis
M31.4 Sindroma arkus aorta [Takayasu]
M31.5 Giant cell arteritis dengan polymyalgia rheumatica
M31.6 Giant cell arteritis lainnya
M31.7 Microscopic polyangiitis
Microscopic polyarteritis
Excludes: polyarteritis nodosa (M30.0)
M31.8 Vaskulopati nekrotikans lain yang dijelaskan
Vaskulitis hipokomplementemia
M31.9 Vaskulopati nekrotikans, tak dijelaskan
M32 Systemic lupus erythematosus [SLE]
Kecuali: lupus eritematosus (diskoid) (NOS) (L93.0)
M32.0 Systemic lupus erythematosus akibat obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat
M32.1Systemic lupus erythematosus dengan keterlibatan organ atau sistem
Penyakit Libman-Sacks (I39.-*)
Perikarditis lupus (I32.8*)
Systemic lupus erythematosus dengan:
- keterlibatan ginjal (N08.5*, N16.4*), keterlibatan paru-paru (J99.1*)
M32.8 Bentuk lain systemic lupus erythematosus
M32.9 Systemic lupus erythematosus, tak dijelaskan
M33 Dermatopolimiositis
M33.0 Dermatomyositis remaja
M33.1 Dermatomiositis lainnya
M33.2 Polimiositis
M33.9 Dermatopolimiositis, tak dijelaskan
M34 Sklerosis sistemik
Termasuk: skleroderma
Kecuali: skleroderma sirkumskripta (L94.0), skleroderma neonatus (P83.8)
M34.0 Sklerosis sistemik progresif

M34.1 Sindroma CR(E)ST


Kombinasi calcinosis, fenomena Raynaud, disfungsi esofagus, sklerodaktili,
telangiectasia.
M34.2 Sklerosis sistemik akibat obat dan zat kimia
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
penyebab
M34.8 Bentuk lain sklerosis sistemik
Sklerosis sistemik dengan: myopati (G73.7*), melibatkan paru-paru
(J99.1*)
M34.9 Sklerosis sistemik, tak dijelaskan
M35 Ketelibatan jaringan ikat sistemik lainnya
Kecuali: kolagenosis perforata reaktif (L87.1)
M35.0 Sindroma Sicca [Sjgren]
Sindroma Sjgren dengan:
- miopati (G73.7*), keratokonjungtivitis (H19.3*),
- keterlibatan paru-paru (J99.1*), kelainan tubulo-interstitial ginjal
(N16.4*)
M35.1 Sindorma overlap lain
Penyakit jaringan ikat campuran
Kecuali:
polyangiitis overlap syndrome (M30.8)
M35.2 Penyakit Behet
[ulkus mulut, radang mata, dan poliarthritis]
M35.3 Polimialgia rematika
Kecuali: polimialgia reumatika dengan giant cell arteritis (M31.5)
M35.4 Fasiitis diffusa (eosinophilic)
M35.5 Fibrosklerosis multifokus
M35.6 Relapsing panniculitis [Weber-Christian]
Kecuali: panniculitis: lupus (L93.2), NOS (M79.3)
M35.7 Sindroma hipermobilitas
Familial ligamentous laxity [kelonggaran ligamen keturunan]
Kecuali: kelonggaran ligamen NOS (M24.2)
sindroma Ehlers-Danlos (Q79.6)
M35.8 Ketelibatan jaringan ikat sistemik lain yang dijelaskan
M35.9 Ketelibatan jaringan ikat sistemik lain, tak dijelaskan
Penyakit autoimmun (sistemik) NOS
Penyakit kolagen (vaskular) NOS
M36* Kelainan jaringan ikat sistemik pada penyakit c.e.
Kecuali: arthropati pada penyakit c.e. (M14.-*)
M36.0*
Dermato(poli)miositis in penyakit neoplastik (C00-D48)
M36.1*
Arthropati pada penyakit neoplastik (C00-D48)
Arthropati pada:
- multiple myeloma (C90.0)
- leukaemia (C91-C95)
- histiositosis maligna (C96.1),
M36.2*
Arthropati hemofilik (D66-D68)
M36.3*
Arthropati pada kelainan darah lain (D50-D76)
Kecuali: arthropati pada purpura Henoch(-Schnlein) (M36.4*)
M36.4*
Arthropati pada reaksi hipersensitif c.e.
Arthropati pada purpura Henoch(-Schnlein) (D69.0)
M36.8*
Kelainan sistemik jaringan ikat pada penyakit lain c.e.
Kelainan sistemik jaringan ikat pada:
- hypogammaglobulinaemia (D80.-)
- ochronosis (E70.2)
[ochronosis rawan, ligamen, jaringan fibrosa lain menghitam akibat
kelainan metabolik, urin menghitam ketika terkena udara]
Dorsopati (M40-M54)
Dorsopati deformans (M40-M43)
M40 Kiposis dan lordosis
[kiposis: kurvatura vertebra atas terlalu ke belakang]
[lordosis: kurvatura vertebra bawah terlalu ke depan]
[Lihat kode situs sebelum M40]
Kecuali: kiposkoliosis (M41.-)
kiposis dan lordosis:
- kongenital (Q76.4)

10

- pasca-prosedur (M96.-)
M40.0 Kiposis postural
Kecuali: osteokondrosis vertebra (M42.-)
M40.1 Kiposis sekunder lain
M40.2 Kiposis lain dan tak dijelaskan
M40.3 Flatback syndrome [sindroma punggung datar]
M40.4 Lordosis lain
Lordosis:
- didapat
- postural
M40.5 Lordosis, tak dijelaskan
M41 Scoliosis
[Skoliosis: kurvatura vertebra mengarah ke samping]
[Lihat kode situs sebelum M40]
Termasuk: kiposkoliosis
Kecuali: skoliosis kongenital:
- NOS (Q67.5),
- postural (Q67.5),
- akibat malformasi tulang (Q76.3)
penyakit jantung kiposkoliosis (I27.1)
pasca-prosedur (M96.-)
M41.0 Skoliosis idiopatik infantil
M41.1 Skoliosis idiopatik remaja
Skoliosis remaja
M41.2 Skoliosis idiopatik lain
M41.3 Skoliosis torakogenik
M41.4 Skoliosis neuromuskuler
Skoliosis akibat cerebral palsy, ataxia Friedreich, poliomyelitis, dan kelainan
neuromuskuler lain.
M41.5 Skoliosis sekunder lain
M41.8 Bentuk-bentuk lain skoliosis
M41.9 Skoliosis, tak dijelaskan
M42 Osteokondrosis vertebra
[Lihat kode situs sebelum M40]
Kecuali: kiposis postural (M40.0)
M42.0 Osteokondrosis vertebra remaja:
Penyakit Calv
Penyakit Scheuermann
Kecuali:
kiposis postural (M40.0)
M42.1 Osteokondrosis vertebra dewasa
M42.9 Osteokondrosis vertebra, tak dijelaskan
M43 Dorsopati deformans lainnya
[Lihat kode situs sebelum M40]
Kecuali: spina bifida occulta (Q76.0), sindroma Klippel-Feil (Q76.1)
spondilolisis dan spondilolistesis kongenital (Q76.2)
hemivertebra (Q76.3-Q76.4)
lumbarisasi dan sakralisasi (Q76.4), platispondilisis (Q76.4)
kurvatura spina pada:
- osteoporosis (M80-M81),
- penyakit Paget tulang [osteitis deformans] (M88.-)
M43.0 Spondilolisis
M43.1 Spondilolistesis
[satu vertebra lumbalis lebih maju ke depan dari yang di bawahnya]
M43.2 Fusi lain pada spina; ankilosis sendi spina
Kecuali:
ankylosing spondylitis (M45)
pseudoarthrosis setelah fusi atau arthrodesis (M96.0)
status arthrodesis (Z98.1)
M43.3 Subluksasio atlantoaxial rekuren dengan myelopati
M43.4 Subluksasio atlantoaxial rekuren lain
M43.5 Subluksasio vertebra rekuren lain
Kecuali:
lesi biomekanik NEC (M99.-)
M43.6 Tortikollis [leher tertarik ke satu sisi oleh m. sternocleidomastoideus]
Kecuali:
tortikollis:
- cedera sekarang lihat cedera vertebra menurut regio tubuh
- psikogenik (F45.8)
- spasmodik (G24.3)

11

- akibat cedera lahir (P15.2)


- kongenital (sternomastoid) (Q68.0)
M43.8 Dorsopati deformans lain yang dijelaskan
Kecuali:
kyphosis dan lordosis (M40.-)
skoliosis (M41.-)
M43.9 Dorsopati deformans, tak dijelaskan
Kurvature spina NOS
Spondilopathi (M45-M49)
M45 Ankylosing spondylitis
[Lihat kode situs sebelum M40]
Arthritis rheumatoid vertebra
Kecuali: arthropati pada penyakit Reiter (M02.3)
spondylitis (ankylosing) remaja (M08.1)
penyakit Behet (M35.2)
M46 Spondylopati radang lain
[Lihat kode situs sebelum M40]
M46.0 Entesopati spina
Kelainan perlekatan ligamen atau otot ke vertebra
M46.1 Sakroiliitis, not elsewhere classified
M46.2 Osteomielitis vertebra
M46.3 Infeksi diskus intervertebralis (pyogenic)
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen
infeksi
M46.4 Diskitis, tak dijelaskan
M46.5 Spondilopati infektif lainnya
M46.8 Spondilopati radang lain yang dijelaskan
M46.9 Spondilopati radang, tak dijelaskan
M47 Spondylosis
[Lihat kode situs sebelum M40]
[Kaku spina dan degenerasi diskus intevertebra, dengan osteoarthritis (sering
pada orang tua)]
Termasuk: arthrosis atau osteoarthritis spina
degenerasi pertemuan sendi
M47.0
Sindroma kompresi arteri spinalis anterior dan arteri vertebralis
(G99.2*)
M47.1 Spondylosis lain dengan myelopati
Kompresi spondilogenik medulla spinalis (G99.2*)
Kecuali: subluksasio vertebralis (M43.3-M43.5)
M47.2 Spondylosis lain dengan radiculopati
M47.8 Spondylosis lain
Spondylosis servikal
}
Spondylosis lumbosakral } tanpa myelopati atau radikulopati
Spondylosis thorakal
}
M47.9 Spondylosis, tak dijelaskan
M48 Spondilopati lainnya
[Lihat kode situs sebelum M40]
M48.0 Spinal stenosis
Stenosis kaudalis
M48.1 Hiperostosis ankilosis [Forestier]
Diffuse idiopathic skeletal hyperostosis [DISH]
M48.2 Kissing spine
M48.3 Spondilopati traumatika
M48.4 Fatigue fracture of vertebra
Fraktur stress pada vertebra
M48.5 Kolaps vertebra, NEC;
Kolaps vertebra NOS
Vertebra membentuk baji NOS
Kecuali:
kolaps vertebra pada osteoporosis (M80.-)
cedera sekarang lihat cedera vertebra menurut regio tubuh
M48.8 Spondilopati lain yang dijelaskan
Osifikasi ligamen longitudinalis posterior
M48.9 Spondilopati, tak dijelaskan

12

M49* Spondilopati pada penyakit c.e.


[[Lihat kode situs sebelum M40]
Kecuali: arthropati psoriatik dan enteropatik (M07.-*, M09.-*)
M49.0*
Tuberkulosis spina (A18.0)
Kurvatura Pott
M49.1*
Spondilitis brusella (A23.-)
M49.2*
Spondilitis enterobakterium (A01-A04)
M49.3*
Spondilopati pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Kecuali:
spondilopati neuropatik pada tabes dorsalis (M49.4*)
M49.4*
Spondilopati neuropatik
Spondylopati neuropatik pada:
- syringomyelia dan syringobulbia (G95.0),
- spondylopati pada tabes dorsalis (A52.1)
M49.5*
Kolaps vertebra pada penyakit c.e.
Fraktur metastatik vertebra (C79.5)
M49.8*
Spondilopati pada penyakit lainc.e.
Dorsopati lain (M50-M54)
Kecuali: cedera sekarang lihat cedera menurut regio tubuh
diskitis NOS (M46.4)
M50 Kelainan diskus servikalis
Termasuk: kelainan diskus servikalis dengan servikalgia,
kelainan diskus servikotorakalis
M50.0
Kelainan diskus servikalis dengan myelopati (G99.2*)
M50.1 Kelainan diskus servikalis dengan radiculopati
Kecuali: radikulitis brachialis NOS (M54.1)
M50.2 Pergeseran letak lain diskus servikalis
M50.3 Degenerasi lain diskus servikalis
M50.8 Kelainan diskus servikalis lainnya
M50.9 Kelainan diskus servikalis, tak dijelaskan
M51 Kelainan diskus intervertebralis lain
Termasuk: kelainan diskus torakalis, torakolumbalis dan lumbosakralis
M51.0
Kelainan diskus lumbalis dan intervetebralis lain dengan myelopati
(G99.2*)
M51.1
Kelainan diskus lumbalis dan intervetebralis lain dengan radikulopati
(G55.1*)
Sciatica akibat kelainan diskus intervertebralis
Kecuali:
radikulitis lumbalis NOS (M54.1)
M51.2 Pergeseran letak [displacement] diskus intervertebralis lain yang dijelaskan
Lumbago akibat pergeseran letak diskus intervertebralis
M51.3 Degenerasi diskus intervertebralis lain yang dijelaskan
M51.4 Nodus Schmorl
M51.8 Kelainan diskus intervertebralis lain yang dijelaskan
M51.9 Kelainan diskus intervertebralis, tak dijelaskan
M53 Dorsopati lain, not elsewhere classified
M53.0 Sindroma servikokranialis;
Sindroma simpatis servikalis posterior
M53.1 Sindroma servikobrakhialis
Kecuali:
kelainan diskus servikalis (M50.-)
thoracic outlet syndrome (G54.0)
M53.2 Spinal instabilities [ketidakstabilan vertebra]
M53.3 Kelainan sakrokoksigeus, not elsewhere classified;
Coccygodynia
M53.8 Dorsopati lain yang dijelaskan
M53.9 Dorsopati, tak dijelaskan
M54 Dorsalgia
Kecuali: dorsalgia psikogenik (F45.4)
M54.0 Panniculitis yang mengganggu regio leher dan punggung
Kecuali:
panniculitis: lupus (L93.2)
relapsing (M35.6)
NOS (M79.3)
M54.1 Radikulopati
Neuritis atau radiculitis:

13

- brakialis NOS, lumbalis NOS


- lumbosakralis NOS, torakalis NOS
Radikulitis NOS
Kecuali:
neuralgia dan neuritis NOS (M79.2)
radikulopati dengan:
- spondylosis (M47.2)
- kelainan diskus servikalis (M50.1)
- kelainan diskus lumbalis dan intervertebralis lain (M51.1)
M54.2 Servikalgia
Kecuali:
servikalgia akibat kelainan diskus servikalis intervertebralis
(M50.-)
M54.3 Sciatica
Kecuali:
lesi sciatic nerve (G57.0)
sciatica akibat kelainan diskus intervertebralis (M51.1)
sciatica dengan lumbago (M54.4)
M54.4 Lumbago dengan sciatica
Kecuali:
akibat kelainan diskus intervertebralis (M51.1)
M54.5 Low back pain
Loin pain
Low back strain
Lumbago NOS
Kecuali:
lumbago akibat pergeseran diskus intervetebralis (M51.2),
lumbago dengan sciatica (M54.4)
M54.6 Nyeri vertebra torakalis
Kecuali:
nyeri akibat kelainan diskus intervetebralis (M51.-)
M54.8 Dorsalgia lainnya
M54.9 Dorsalgia, tak dijelaskan
Backache [sakit punggung] NOS
Kelainan Jaringan Junak (M60-M79)
Kelainan otot (M60-M63)
Kecuali: distrofi otot dan miopati (G71-G72)
dermatopolimiositis (M33.-)
miopati pada:
- amyloidosis (E85.-),
- arthritis rheumatoid (M05.3)
- polyarteritis nodosa (M30.0), systemic lupus erythematosus (M32.-),
- scleroderma (M34.-), sindroma Sjgren's (M35.0)
M60 Miositis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M60.0 Miositis infektif
Piomiositis tropis
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen
infeksi
M60.1 Miositis interstitialis
M60.2 Granuloma benda asing jaringan lunak, not elsewhere classified
Kecuali:
granuloma benda asing di kulit dan jaringan subkutis (L92.3)
M60.8 Miositis lain
M60.9 Miositis, tak dijelaskan
M61 Kalsifikasi dan ossifikasi otot
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M61.0 Miositis ossifikans akibat trauma
M61.1 Miositis ossifikans progresif
Fibrodisplasia ossifikans progressif
M61.2 Kalsifikasi dan ossifikasi otot akibat paralisis
Miositis ossifikans akibat quadriplegia atau paraplegia
M61.3 Kalsifikasi dan ossifikasi otot akibat luka bakar
Miositis ossifikans akibat luka bakar
M61.4 Kalsifikasi lainnya pada otot
Kecuali: calcific tendinitis (M65.2)
calcific tendinitis pada bahu (M75.3)
M61.5 Ossifikasi lain pada otot
M61.9 Kalsifikasi dan ossifikasi pada otot, tak dijelaskan
M62

Kelainan lain otot

14

[Lihat kode situs pada awal bab ini]


Kecuali: sindroma stiff-man [orang kaku] (G25.8)
miopati alkoholik (G72.1)
miopati akibat obat (G72.0)
mialgia (M79.1)
kramp dan spasme (R25.2)
M62.0 Diastasis otot [pemisahan otot atas bagian-bagiannya]
M62.1 Ruptura lain pada otot (nontraumatika)
Kecuali: ruptur tendon (M66.-)
ruptur otot karena trauma - lihat cedera otot menurut regio tubuh
M62.2 Infark iskemik otot
Sindroma kompartemen, non-traumatika
Kecuali: sindroma kompartemen, traumatika (T79.6)
iskemia traumatika otot (T79.6)
kontraktur iskemik Volkmann (T79.6)
M62.3 Sindroma immobilitas (paraplegia)
M62.4 Kontraktur otot
Kecuali:
kontraktur sendi (M24.5)
M62.5 Penipisan (wasting) dan atrofi otot, not elsewhere classified
Disuse atrophy NEC
M62.6 Muscle strain
Kecuali:
cedera sekarang - lihat cedera otot menurut regio tubuh
M62.8 Kelainan otot lainnya yang dijelaskan
Hernia (pembungkus [sheath]) otot
M62.9 Kelainan otot, tak dijelaskan
M63* Kelainan otot pada penyakit yang diklasifikasikan di tempat lain [c.e. ]
Kecuali: miopati pada:
- penyakit endokrin (G73.5*)
- penyakit metabolik (G73.6*)
M63.0*
Miositis pada penyakit bakteri c.e.
Miositis pada:
- leprosy [penyakit Hansen] (A30.-)
- syphilis (A51.4, A52.7)
M63.1*
Miositis pada infeksi protozoa dan parasit c.e.
Miositis pada:
- toxoplasmosis (B58.8)
- schistosomiasis (B65.-),
- cysticercosis (B69.8)
- trichinellosis (B75)
M63.2*
Miositis pada penyakit infeksi lain c.e.;
Miositis pada mikosis (B35-B49)
M63.3*
Miositis pada sarkoidosis (D86.8)
M63.8*
Kelainan lain otot pada penyakit c.e.

Kelainan synovium dan tendon (M65-M68)


M65 Sinovitis dan tenosinovitis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: sinovitis krepitan kronik pada tangan dan pergelangan (M70.0)
kelainan jaringan lunak akibat penggunaan, penggunaan berlebihan dan
tekanan (M70.-)
cedera sekarang - lihat cedera ligamen atau tendon menurut regio tubuh
M65.0 Abses pembungkus tendon
Gunakan kode tambahan (B95-B96), kalau perlu, untuk identifikasi agen
bakteri
M65.1 (Teno)sinovitis infektif lain
M65.2 Tendinitis kalsifik
Kecuali:
pada bahu (M75.3)
tendinitis yang dijelaskan (M75-M77)
M65.3 Trigger finger
Penyakit tendinosa nodularis
M65.4 Tenosinovitis stiloideus os. radialis [de Quervain]
M65.8 Sinovitis dan tenosinovitis lain
M65.9 Sinovitis dan tenosinovitis, tak dijelaskan
M66 Ruptur spontan sinovium dan tendon
[Lihat kode situs pada awal bab ini]

15

Termasuk: ruptur yang terjadi ketika tekanan normal diberikan pada jaringan
yang kekuatannya dianggap di bawah normal
Kecuali: rotator cuff syndrome (M75.1)
ruptur di tempat tekanan normal diberikan pada jaringan normal lihat
cedera tendon menurut regio tubuh
M66.0 Ruptur kista poplitea
M66.1 Ruptur sinovium
Ruptur kista synovium
Kecuali:
ruptur kista poplitea (M66.0)
M66.2 Ruptur spontan tendon extensor
M66.3 Ruptur spontan tendon flexor
M66.4 Ruptur spontan tendon lainnya
M66.5 Ruptur spontan tendon yang tak dijelaskan
Ruptur pada pertemuan musculotendinosa, nontraumatika
M67 Kelainan synovium dan tendon lain
Kecuali: fibromatosis fasia palmaris [Dupuytren] (M72.0)
tendinitis NOS (M77.9), xanthomatosis lokal pada tendon (E78.2)
M67.0 Tendon Achilles pendek (didapat)
M67.1 Kontraktur (pembungkus) tendon lain
Kecuali:
dengan kontractur sendi (M24.5)
M67.2 Hipertrofi sinovium, not elsewhere classified
Kecuali:
sinovitis villonodularis (berpigment) (M12.2)
M67.3 Synovitis sementara; synovitis toxik
Kecuali:
rheumatisme palindromik [berulang] (M12.3)
M67.4 Ganglion; ganglion sendi atau (pembungkus) tendon
Kecuali:
kista:
- bursa (M71.2-M71.3)
- synovium (M71.2-M71.3)
ganglion pada yaws (A66.6)
M67.8 Kelainan lain synovium dan tendon yang dijelaskan
M67.9 Kelainan synovium dan tendon, tak dijelaskan
M68* Kelainan synovium dan tendon pada penyakit c.e.
M68.0*
Synovitis dan tenosynovitis pada penyakit bakteri c.e.
Synovitis dan tenosynovitis pada:
- tuberculosis (A18.0)
- syphilis (A52.7)
- gonorrhoea (A54.4)
M68.8*
Kelainan lain sinovium dan tendon pada penyakit c.e.

Kelainan lain jaringan lunak (M70-M79)


M70 Kelainan jaringan lunak akibat penggunaan (berlebihan) dan tekanan
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Termasuk: kelainan jaringan lunak akibat pekerjaan
Kecuali: bursitis (pada):
- NOS (M71.9)
- bahu (M75.5)
entesopati (M76-M77)
M70.0 Sinovitis krepitan kronik pada tangan dan pergelangan
M70.1 Bursitis tangan
M70.2 Bursitis olekranon
M70.3 Bursitis lain pada siku
M70.4 Bursitis prepatella
M70.5 Bursitis lain pada lutut
M70.6 Bursitis trokanter
Tendinitis trokanterik
M70.7 Bursitis lain pada panggul,
Bursitis iskium
M70.8 Kelainan jaringan lunak lain akibat penggunaan (berlebihan) dan tekanan
M70.9 Kelainan jaringan lunak akibat penggunaan (berlebihan) dan tekanan, tak
dijelaskan
M71 Bursopati lain
[Lihat kode situs pada awal bab ini]

16

Kecuali: bunion (M20.1)


bursitis akibat penggunaan (berlebihan) dan tekanan (M70.-)
enthesopathies (M76-M77)
M71.0 Abses bursa
M71.1 Bursitis infektif lain
M71.2 Kista sinovium rongga poplitea [Baker]
Kecuali:
dengan ruptur (M66.0)
M71.3 Kista lain pada bursa
Kista sinovium NOS
Kecuali:
kista sinovium dengan ruptur (M66.1)
M71.4 Penumpukan kalsium di bursa
Kecuali:
pada bahu (M75.3)
M71.5 Bursitis lain, not elsewhere classified
Kecuali:
bursitis (pada):
- NOS (M71.9),
- bahu (M75.5)
- kolateral tibia [Pellegrini-Stieda] (M76.4)
M71.8 Bursopati lain yang dijelaskan
M71.9 Bursopati yang tak dijelaskan
Bursitis NOS
M72 Kelainan-kelainan fibroblastik
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: fibromatosis retroperitoneum (D48.3)
M72.0 Fibromatosis fasia palmaris [Dupuytren]
M72.1 Knuckle pads [tonjolan pada sendi tinju]
M72.2 Fibromatosis fasia plantaris
Fasiitis plantaris
M72.4 Fibromatosis pseudosarkomatosa
Fasiitis nodularis
M72.6 Fasiitis nekrotikans
Gunakan kode tambahan, kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi
M72.8 Kelainan fibroblastik lain
Abses fasia }
Kecuali: fasiitis:
}
- diffusa (eosinofilik) (M35.4) }
- nekrotikans (M72.6)
}
- nodularis (M72.4)
}
- perirenal: }
- NOS (N13.5)
}
- dengan infeksi (N13.6)
}
- plantaris (M72.2)
}
M72.9 Kelainan fibroblastik, tak dijelaskan
Fasiitis NOS, Fibromatosis NOS
M73* Kelainan jaringan lunak pada penyakit c.e.
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M73.0*
Bursitis gonococcus (A54.4)
M73.1*
Bursitis sifilitika (A52.7)
M73.8*
Kelainan jaringan lunak lain pada penyakit c.e.
M75 Lesi bahu
Kecuali: shoulder-hand syndrome (M89.0)
M75.0 Kapsulitis adhesif bahu
Frozen shoulder
Periarthritis bahu
M75.1 Rotator cuff syndrome
[rotator cuff = otot-otot yang memegang pangkal humerus]
Robek atau ruptur (komplit)(inkomplit) rotator cuff atau supraspinatus,
tidak dinyatakan akibat trauma
Sindroma supraspinatus
M75.2 Tendinitis biseps
M75.3 Tendinitis kalsifik bahu
Kalsifikasi bursa bahu
M75.4 Impingement syndrome of shoulder
[Sindroma bahu akibat regangan atau geseran kuat]
M75.5 Bursitis bahu
M75.8 Lesi lain pada bahu

17

M75.9 Lesi bahu, tak dijelaskan


M76 Enthesopati anggota bawah, kecuali kaki
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Note:
Istilah yang kelihatannya spesifik seperti bursitis, kapsulitis dan
tendinitis cenderung digunakan seenaknya pada berbagai kelainan
ligamen atau perlekatan otot perifer; hampir semua keadaan ini telah
digabungkan sebagai enthesopati yang merupakan istilah umum untuk
lesi di tempat-tempat ini.
Kecuali: bursitis akibat penggunaan (berlebihan) dan tekanan (M70.-)
M76.0 Tendinitis gluteus
M76.1 Tendinitis psoas
M76.2 Spur krista iliaka
M76.3 Sindroma band iliotibialis
M76.4 Bursitis kolateral tibia [Pellegrini-Stieda]
M76.5 Tendinitis patella
M76.6 Tendinitis Achilles
Bursitis Achilles
M76.7 Tendinitis peroneus
M76.8 Enthesopati lain anggota bawah, kecuali kaki
Sindroma tibialis anterior
Tensinitis tibialis posterior
M76.9 Enthesopati anggota bawah, tak dijelaskan
M77 Enthesopati lain
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: bursitis:
- akibat penggunaan (berlebihan) dan tekanan (M70.-)
- NOS (M71.9),
osteophyte (M25.7),
enthesopati spinal (M46.0)
M77.0 Epikondilitis medialis
M77.1 Epikondilitis lateralis
Tennis elbow
M77.2 Periarthritis pergelangan
M77.3 Spur kalkaneus
M77.4 Metatarsalgia
Kecuali:
metatarsalgia Morton (G57.6)
M77.5 Enthesopati lain pada kaki
M77.8 Enthesopati lain, not elsewhere classified
M77.9 Enthesopati, tak dijelaskan
Spur tulang NOS, Kapsulitis NOS, Periarthritis NOS, Tendinitis NOS
M79 Kelainan jaringan lunak lain, not elsewhere classified
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: nyeri jaringan lunak, psikogenik (F45.4)
M79.0 Rheumatism, tak dijelaskan
Kecuali: palindromic rheumatism (M12.3), fibromialgia (M79.7)
M79.1 Mialgia
Kecuali:
miositis (M60.-)
M79.2 Neuralgia dan neuritis, tak dijelaskan
Kecuali: radikulitis:
}
- NOS }
- brakialis NOS
} NOS (M54.1)
- lumbosakralis
}
mononeuropathies (G56-G58)
sciatica (M54.3-M54.4)
M79.3 Pannikulitis, tak dijelaskan
Kecuali:
panniculitis:
- lupus (L93.2)
- leher dan punggung (M54.0)
- relapsing [Weber-Christian] (M35.6)
M79.4 Hipertrofi fat pad (infrapatella)
M79.5 Sisa benda asing di jaringan lunak
Kecuali:
granuloma benda asing di:
- kulit dan subkutis (L92.3)
- jaringan lunak (M60.2)
M79.6 Nyeri di anggota

18

M79.7 Fibromialgia
Fibromiositis, fibrositis, miofibrositis:
M79.8 Kelainan lain jaringan lunak yang dijelaskan
M79.9 Kelainan jaringan lunak, tak dijelaskan

Osteopati dan Khondropati (M80-M94)


Kelainan kepadatan dan struktur tulang (M80-M85)
M80 Osteoporosis dengan fraktur patologis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Termasuk: kolaps dan pembentukan baji pada vertebra osteoporosis
Kecuali: kolaps vertebra NOS (M48.5)
pembentukan baji vertebra NOS (M48.5)
fraktur patologis NOS (M84.4),
M80.0 Osteoporosis post-menopause dengan fraktur patologis
M80.1 Osteoporosis post-oophorectomy dengan fraktur patologis
M80.2 Osteoporosis disuse (tak digunakan) dengan fraktur patologis
M80.3 Osteoporosis malabsorpsi pascabedah dengan fraktur patologis
M80.4 Osteoporosis akibat obat dengan fraktur patologis
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat
M80.5 Osteoporosis idiopathic dengan fraktur patologis
M80.8 Osteoporosis lain dengan fraktur patologis
M80.9 Osteoporosis dengan fraktur patologis, tak dijelaskan
M81 Osteoporosis tanpa fraktur patologis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: osteoporosis dengan fraktur patologis (M80.-)
M81.0 Osteoporosis postmenopause
M81.1 Osteoporosis postoophorectomy
M81.2 Osteoporosis disuse (tak digunakan)
Kecuali: atrofi Sudeck (M89.0)
M81.3 Osteoporosis malabsorpsi pascabedah
M81.4 Osteoporosis akibat obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat
M81.5 Osteoporosis idiopatik
M81.6 Osteoporosis terlokalisir [Lequesne]
Kecuali: atrofi Sudeck (M89.0)
M81.8 Osteoporosis lain
Osteoporosis senilis
M81.9 Osteoporosis, tak dijelaskan
M82* Osteoporosis in penyakit c.e.
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M82.0*
Osteoporosis pada multiple myelomatosis (C90.0)
M82.1*
Osteoporosis pada kelainan endokrin (E00-E34)
M82.8*
Osteoporosis pada penyakit lain c.e.
M83 Osteomalasia dewasa
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: osteomalasia:
- bayi dan remaja (E55.0)
- vitamin-D-resistant (E83.3)
rickets (active) (E55.0)
- sequel (E64.3)
- vitamin-D-resistant (E83.3)
osteodistrofi ginjal (N25.0)
M83.0 Osteomalasia nifas
M83.1 Osteomalasia senilis
M83.2 Osteomalasia dewasa akibat malabsorpsi
Osteomalasia malabsorpsi pascabedah pada dewasa
M83.3 Osteomalasia dewasa akibat malnutrisi
M83.4 Penyakit tulang akibat aluminium
M83.5 Osteomalasia lain akibat obat pada dewasa

19

Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat
M83.8 Osteomalasia dewasa lainnya
M83.9 Osteomalasia dewasa, tak dijelaskan
M84 Kelainan kontinuitas tulang
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M84.0 Malunion of fracture [penyatuan fraktur tidak benar]
M84.1 Nonunion of fracture [pseudarthrosis] [penyatuan fraktur tidak terjadi]
Kecuali:
pseudarthrosis setelah fusi atau arthrodesis (M96.0)
M84.2 Delayed union of fracture [penyatuan fraktur terlambat]
M84.3 Fraktur stress, not elsewhere classified
Fraktur stress NOS
Kecuali:
fraktur stress pada vertebra (M48.4)
M84.4 Fraktur patologis, not elsewhere classified;
Fraktur patologis NOS
Kecuali:
kolaps vertebra NEC (M48.5)
fraktur patologis pada osteoporosis (M80.-)
M84.8 Kelainan lain kontinuitas tulang
M84.9 Kelainan kontinuitas tulang, tak dijelaskan
M85 Kelainan kepadatan dan struktur tulang
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: osteogenesis imperfecta (Q78.0)
polyostotic fibrous dysplasia (Q78.1)
osteopetrosis (Q78.2)
osteopoikilosis (Q78.8)
M85.0 Displasia fibrosa (monostotik)
Kecuali: displasia fibrosa pada rahang (K10.8)
M85.1 Fluorosis tulang
M85.2 Hiperostosis tengkorak
M85.3 Osteitis kondensans
M85.4 Kista soliter tulang
Kecuali:
kista soliter rahang (K09.1-K09.2)
M85.5 Kista aneurisma tulang
Kecuali:
kista aneurisma rahang (K09.2)
M85.6 Kista lain pada tulang
Kecuali:
kista rahang NEC (K09.1-K09.2)
osteitis fibrosa kistika generalisata [penyakit tulang von
Recklinghausen] (E21.0)
M85.8 Kelainan lain kepadatan dan struktur tulang yang dijelaskan
Hiperostosis tulang, selain tengkorak
Osteosklerosis, didapat
Kecuali:
diffuse idiopathic skeletal hyperostosis [DISH] (M48.1)
Osteosklerosis: kongenita (Q77.4), myelofibrosis (D75.8)
M85.9 Kelainan kepadatan dan struktur tulang, tak dijelaskan

Osteopati lain (M86-M90)


Kecuali: osteopati pascaprosedur (M96.-)
M86 Osteomielitis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: osteomielitis (pada):
- akibat salmonella (A01-A02)
- rahang (K10.2)
- vertebra (M46.2)
M86.0 Osteomielitis hematogen akut
M86.1 Osteomielitis akut lainnya
M86.2 Osteomielitis subakut
M86.3 Osteomielitis multifokus kronik
M86.4 Osteomielitis kronik dengan draining sinus
M86.5 Osteomielitis hematogen kronik lainnya
M86.6 Osteomielitis kronik lainnya
M86.8 Osteomielitis lain
Abses Brodie
M86.9 Osteomielitis, tak dijelaskan
Infeksi tulang NOS

20

Periostitis tanpa disebutkan osteomyelitis

M87 Osteonekrosis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Termasuk: nekrosis avaskuler tulang
Kecuali: osteokondropati (M91-M93)
M87.0 Nekrosis aseptik idiopatik tulang
M87.1 Osteonekrosis akibat obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat
M87.2 Osteonekrosis akibat trauma sebelumnya
M87.3 Osteonekrosis sekunder lain
M87.8 Osteonekrosis lain
M87.9 Osteonekrosis, tak dijelaskan
M88 Penyakit Paget pada tulang [osteitis deformans]
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M88.0 Penyakit Paget tengkorak
M88.8 Penyakit Paget tulang lain
M88.9 Penyakit Paget tulang, tak dijelaskan
M89 Kelainan tulang lain
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M89.0 Algoneurodystrophy
Shoulder-hand syndrome
Atrofi Sudeck
Distrofi reflex simpatis
M89.1 Epiphyseal arrest [pertumbuhan tulang di epifisis terhenti]
M89.2 Kelainan perkembangan dan pertumbuhan tulang lain
M89.3 Hipertrofi tulang
M89.4 Osteoarthropati hipertrofik lainnya
Penyakit Marie-Bamberger
Pachydermoperiostosis
M89.5 Osteolisis
M89.6 Osteopati setelah poliomielitis
M89.8 Kelainan tulang lain yang dijelaskan
Hiperostosis korteks infantil
Ossifikasi subperiosteum pascatrauma
M89.9 Kelainan tulang, tak dijelaskan
M90* Osteopathies in penyakit c.e.
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M90.0*
Tuberkulosis tulang (A18.0)
Kecuali: tuberkulosis vertebra (M49.0*)
M90.1*
Periostitis pada penyakit infeksi lain c.e.
Periostitis sifilitika sekunder (A51.4)
M90.2*
Osteopati pada penyakt infeksi lain c.e.
Osteomielitis:
- salmonella (A02.2)
- gonokokus (A54.4)
- ekhinokokus (B67.2)
Osteopati atau osteokondropati sifilitika (A50.5, A52.7)
M90.3*
Osteonekrosis pada penyakit caisson (T70.3 )
M90.4*
Osteonekrosis akibat haemoglobinopati (D50-D64)
M90.5*
Osteonekrosis pada penyakit lain c.e.
M90.6*
Osteitis deformans pada penyakit neoplasma (C00-D48)
Osteitis deformans pada neoplasma ganas tulang (C40-C41)
M90.7*
Fraktur tulang pada penyakit neoplasma (C00-D48)
Kecuali:
kolaps vertebra pada penyakit neoplasma (M49.5*)
M90.8*
Osteopati padapenyakit lain c.e.
Osteopati pada osteodystrophy ginjal (N25.0)
Kondropati (M91-M94)
Kecuali: Kondropati pasca-prosedur (M96.-)

21

M91 Osteokondrosis panggul dan pelvis remaja


Kecuali: Epifisis femoralis atas bergeser (nontrauma) (M93.0)
M91.0 Osteokondrosis pelvis remaja
Osteokondrosis (remaja) pada:
- acetabulum
- krista iliaka [Buchanan]
- sinkondrosis iskiopubika [van Neck]
- simfisis pubis [Pierson]
M91.1 Osteokondrosis kaput femoris remaja [Legg-Calv,-Perthes]
M91.2 Koxa plana
Deformitas panggul akibat osteokondrosis remaja sebelumnya
M91.3 Pseudokoxalgia
M91.8 Osteokondrosis panggul dan pelvis remaja lain
Osteokondrosis remaja setelah reduksi terhadap dislokasi kongenital
panggul
M91.9 Osteokondrosis panggul dan pelvis remaja, tak dijelaskan
M92 Osteokondrosis remaja lain
M92.0 Osteokondrosis remaja pada humerus
Osteokondrosis (remaja) pada:
- kapitulum humeri [Panner]
- kaput humeri[Haas]
M92.1 Osteokondrosis remaja pada radius dan ulna
Osteokondrosis (remaja) pada:
- ulna bawah [Burns]
- kaput radii [Brailsford]
M92.2 Osteokondrosis remaja pada tangan
Osteokondrosis (remaja) pada:
- lunatum karpal [Kienbck]
- kaput metakarpal [Mauclaire]
M92.3 Osteokondrosis remaja lain pada anggota atas
M92.4 Osteokondrosis remaja pada patella
Osteokondrosis (remaja) pada:
- pusat primer patella [Khler]
- pusat sekunder patella [Sinding-Larsen]
M92.5 Osteokondrosis remaja pada tibia dan fibula
Osteokondrosis (remaja) pada:
- tibia proximal [Blount]
- tuberkulum tibiae [Osgood-Schlatter]
- tibia vara
M92.6 Osteokondrosis remaja pada tarsus
Osteokondrosis (remaja) pada:
- os tibia externa [Haglund]
- kalkaneus [Sever]
- talus [Diaz]
- navikularis tarsus [Khler]
M92.7 Osteokondrosis remaja pada metatarsus
Osteokondrosis (remaja) pada:
- metatarsus II [Freiberg]
- metatarsus V [Iselin]
M92.8 Osteokondrosis remaja lain yang dijelaskan
Apofisitis kalkaneus
M92.9 Osteokondrosis remaja, tak dijelaskan
Apofisitis
}
Epifisitis
} dinyatakan remaja,
Osteokondritis
} situs tak dijelaskan
Osteokondrosis
}
M93 Osteokondropati lainnya
Kecuali: osteokondrosis vertebra (M42.-)
M93.0 Pergeseran epifisis femoralis atas (nontraumatika)
M93.1 Penyakit Kienbck dewasa
Osteokondrosis lunatum karpal dewasa
M93.2 Osteokondritis dissekans
M93.8 Osteokondropati lain yang dijelaskan
M93.9 Osteokondropati, tak dijelaskan
Apofisitis
}
Epifisitis
} tidak dinyatakan dewasa atau remaja,
Osteokondritis
} situs tak dijelaskan
Osteokondrosis
}

22

M94 Kelainan tulang rawan lain


M94.0 Chondrocostal junction syndrome [Tietze]
Costochindritis
M94.1 Relapsing polychondritis
M94.2 Kondromalasia
Kecuali:
kondromalasia patellae (M22.4)
M94.3 Kondrolisis
M94.8 Kelainan tulang rawan lain yang dijelaskan
M94.9 Kelainan tulang rawan, tak dijelaskan

Kelainan muskuloskeleton dan jaringan ikat lain (M95-M99)


M95 Deformitas didapat sistem muskuloskeleton system dan jaringan ikat lain
Kecuali: kelainan dentofasialis [termasuk maloklusi] (K07.-)
deformitas anggota, didapat (M20-M21)
dorsopati deformans (M40-M43)
kelainan muskuloskeleton pascaprosedur (M96.-)
malformasi dan deformasi kongenital sistem musculoskeleton (Q65-Q79)
absen anggota dan organ, didapat (Z89-Z90)
M95.0 Deformitas hidung didapat
Kecuali:
deviasi septum hidung (J34.2)
M95.1 Cauliflower ear
Kecuali:
deformitas telinga didapat lain (H61.1)
M95.2 Deformitas kepala didapat lain
M95.3 Deformitas leher didapat
M95.4 Deformitas dada dan rusuk didapat
M95.5 Deformitas pelvis didapat
Kecuali:
asuhan ibu untuk disproporsi yang diketahui atau dicurigai
(O33.-)
M95.8 Deformitas sistem muskuloskeleton didapat lain yang dijelaskan
M95.9 Deformitas sistem muskuloskeleton didapat, tak dijelaskan

M96 Kelainan muskuloskeleton pascaprosedur, not elsewhere classified


Kecuali: arthropati setelah bypass usus (M02.0)
kelainan akibat osteoporosis (M80-M81)
kehadiran implant fungsional dan peralatan lain (Z95-Z97)
M96.0 Pseudarthrosis setelah fusi atau arthrodesis
M96.1 Sindroma pasca-laminectomi, not elsewhere classified
M96.2 Kifosis pasca-radiation
M96.3 Kifosis pasca-laminektomi
M96.4 Lordosis pasca-bedah
M96.5 Skoliosis pasca-radiasi
M96.6 Fraktur tulang setelah pemasangan implant ortopedi, prosethesis sendi,atau
plat tulang
Kecuali: komplikasi peralatan, implant, atau graft ortopedik internal (T84.-)
M96.8 Kelainan muskuloskeleton pasca-prosedur lainnya
Ketidakstabilan sendi akibat pembuangan prosthesis sendi
M96.9 Kelainan muskuloskeleton pasca-prosedur, tak dijelaskan
M99 Lesi biomekanis, not elsewhere classified
Note:
Kategori ini jangan dipakai kalau kondisi dapat diklasifikasikan di tempat
lain.
Subklasifikasi tambahan yang menunjukkan situs lesi berikut disediakan untuk
penggunaan pilihan dengan subkategori yang sesuai pada M99
0
Daerah kepala
oksipitoservikalis
1
Daerah leher
servikotorakalis
2
Daerah toraks
torakolumbalis
3
Daerah lumbalis
lumbosakralis
4
Daerah sakrum
sakrokoksigis, sakroiliaka
5
Daerah pelvik
panggul, pubis
6
Anggota bawah
7
Anggota atas
acromioklavikularis, sternoklavikularis
8
Dada
kostokondralis, kostovertebralis, sternokondralis

23

Abdomen dan lainnya

M99.0 Disfungsi segmen dan somatik


M99.1 Kompleks subluksasio (vertebra)
M99.2 Stenosis subluksasio pada neural canal
M99.3 Stenosis osseosa pada neural canal
M99.4 Stenosis jaringan ikat pada neural canal
M99.5 Stenosis diskus intervertebralis pada neural canal
M99.6 Stenosis osseosa dan subluksasio pada foramina intervertebralis
M99.7 Stenosis jaringan ikat dan diskus pada foramina intervertebralis
M99.8 Lesi biomekanis lain
M99.9 Lesi biomekanis, tak dijelaskan

24

CHAPTER XIII. HAMIL, MELAHIRKAN, DAN NIFAS (O00-O99)


Kecuali:
penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
cedera, keracunan dan akibat lain tertentu dari penyebab luar (S00-T98)
kelainan jiwa dan tingkah laku yang berhubungan dengan nifas (F53.-)
tetanus obstetris (A34)
nekrosis kelenjar pituitary postpartum (E23.0)
osteomalasia nifas (M83.0)
supervisi: kehamilan resiko tinggi (Z35.-), kehamilan normal (Z34.-)
Bab ini berisi blok-blok berikut:
O00-O08
Hamil dengan akhir abortus
O10-O16
Edema, proteinuria dan hipertensi pada hamil, melahirkan dan nifas
O20-O29
Kelainan maternal lain yang umumnya berhubungan dengan
kehamilan
O30-O48
Asuhan ibu yang berhubungan dengan fetus dan cairan amnion,
dan kemungkinan timbulnya masalah melahirkan
O60-O75
Komplikasi labour dan delivery
O80-O84
Delivery
O85-O92
Komplikasi yang terutama berhubungan dengan nifas
O95-O99
Kondisi obstetrik lain, not elsewhere classified
Kehamilan yang berakhir dengan abortus (O00-O08)
Kecuali: penerusan hamil gestasi ganda yang satu janin atau lebih telah abortus
(O31.1)
O00. Ectopic pregnancy
Termasuk: ruptured ectopic pregnancy kehamilan ektopik terganggu (KET)
Gunakan kode tambahan dari O08.-, kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.
O00.0 Kehamilan abdomen
Kecuali: lahir hidup pada kehamilan abdomen (O83.3)
asuhan ibu untuk janin hidup pada hamil abdomen (O36.7)
O00.1 Kehamilan tuba
Kehamilan Fallopii, ruptur tuba akibat hamil, abortus tuba
O00.2 Kehamilan ovarium
O00.8 Kehamilan ektopik lain
Kehamilan pada servix, kornu (instersititalis), interligamen, mural
(dinding).
O00.9 Kehamilan ektopik, tidak dijelaskan

O01 Hydatidiform mole


Gunakan kode tambahan dari O08.-, kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.
Kecuali: malignant hydatidiform mole (D39.2)

25

O01.0 Hydatidiform mole klasik


Hhydatidiform mole komplit
O01.1 Hydatidiform mole tidak komplit dan parsial
O01.9 Hydatidiform mole, tidak dijelaskan
Penyakit trofoblast NOS, mola vesicularis NOS
O02 Produk abnormal lain dari pembuahan
Gunakan kode tambahan dari O08.-, kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.
Kecuali: Papyraceous fetus (O31.0)
O02.0 Blighted ovum dan mola non-hydatidiformis
Mole: carneous, fleshy, intrauterine NOS,
Ovum patologis
O02.1 Missed abortion
Kematian janin dini dengan retensi janin mati
Kecuali: missed abortion dengan:
blighted ovum (O02.0)
mola: hydatidiformis (O01.-), non-hydatidiformis (O02.0)
O02.8 Produk abnormal lain pembuahan yang disebutkan
Kecuali: dengan:
blighted ovum (O02.0)
mola: hydatidiformis (O01.-), non-hydatidiformis (O02.0)
O02.9 Produk abnormal pembuahan, tidak dijelaskan

Subdivisi karakter keempat berikut digunakan pada kategori O03-O06:


Note: Abortus inkomplit melibatkan hasil konsepsi yang tertinggal setelah abortus
.0.
.1.
.2.
.3.
.4.
.5.

.6.
.7.
.8.
.9.

Inkomplit, dengan komplikasi infeksi saluran genital dan pelvik


dengan kondisi pada O08.0
Inkomplit, dengan komplikasi perdarahan terlambat dan berlebihan
dengan kondisi pada O08.1
Inkomplit, dengan komplikasi embolisme
dengan kondisi pada O08.2
Inkomplit, dengan komplikasi lain dan tidak dijelaskan
dengan kondisi pada O08.3 O08.9
Inkomplit, tanpa komplikasi
Komplit atau tidak jelas, dengan komplikasi infeksi saluran genital dan
pelvik
dengan kondisi pada O08.0
Komplit atau tidak jelas, komplikasi perdarahan terlambat dan berlebihan
dengan kondisi pada O08.1
Komplit atau tidak jelas, dengan komplikasi embolisme
dengan kondisi pada O08.2
Komplit atau tidak jelas, dengan komplikasi lain dan tidak jelas
dengan kondisi pada O08.3 O08.9
Komplit atau tidak jelas, tanpa komplikasi

O03 Abortus spontan


Termasuk: keguguran:
O04 Abortus medis
Termasuk: pengakhiran kehamilan secara legal atau untuk terapi:
O05

Abortus lain

O06 Abortus yang tidak dijelaskan


Termasuk: abortus induksi NOS
O07 Usaha abortus yang gagal
Termasuk: usaha induksi abortus yang gagal
Kecuali: abortus inkomplit (O03-O06)

26

O07.0
O07.1
O07.2
O07.3
O07.4
O07.5
O07.6
O07.7
O07.8
O07.9

O08
O08.0

O08.1

O08.2

O08.3

O08.4

O08.5

O08.6

O08.7
O08.8

O08.9

Abortus medis gagal, komplikasi infeksi saluran genital dan pelvis


Abortus medis gagal, komplikasi perdarahan terlambat atau berlebihan
Abortus medis gagal, komplikasi embolisme
Abortus medis gagal, komplikasi lain dan tidak dijelaskan
Abortus medis gagal, tanpa komplikasi, NOS
Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi infeksi saluran genital
dan pelvis.
Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi perdarahan terlambat
atau berlebihan
Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi embolism
Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi tidak jelas
Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, tanpa komplikasi.
Usaha abortus yang gagal NOS
Komplikasi abortus dan hamil ektopik atau mola
Catatan: Kode ini disediakan terutama untuk pengkodean morbiditas
Infeksi saluran genital dan pelvik setelah abortus, hamil ektopik dan mola.
Endometritis, parametritis, salpingitis, salpingo-oophoritis, oophoritis,
Pelvic peritonitis, sepsis, septicaemia, septic shock;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
Kecuali: embolisme septik atau septikopyemik (O08.2)
infeksi saluran kemih (O08.8)
Perdarahan terlambat atau berlebihan setelah abortus, hamil ektopik dan
mola.
Afibrinogenaemia, defibrination syndrome, intravascular coagulation;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
Embolisme setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola.
Embolism: NOS, udara, bekuan darah, pulmonary,
septic or septicopyaemic, amniotic fluid, pyaemic, soap;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
Shock setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Circulatory collapse, shock (postoperative), )
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
Kecuali: septic shock (O08.0)
Gagal ginjal setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Oliguria, uraemia,
Gagal ginjal (akut), renal shutdown, renal tubulkar necrosis;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07)
Kelainan metabolik setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Gangguan keseimbangan elektrolit
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
Kerusakan pada organ dan jaringan pelvik yang mengikuti kondisi pada
O00-O07
Lacserasi, perforasi, tear atau kerusakan kimiawi pada
bladder, bowel, broad ligament, cervix, periurethral tissue, uterus;
yang mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
Komplikasi lain vena setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Komplikasi lain setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Cardiac arrest (serangan jantung), infeksi saluran kemih;
yang mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
Komplikasi setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola, tidak dijelaskan
Komplikasi tidak dijelaskan yang mengikuti kondisi pada O00-O07

Edema, proteinuria dan kelainan hipertensi pada kehamilan, melahirkan dan


nifas (KMN) (O10-O16)
O10 Hipertensi yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Termasuk: kondisi berikut dengan proteinuria yang telah ada sebelumnya
Kecuali: yang terjadi dengan proteinuria yang meningkat atau yang timbul
kemudian (O11)
O10.0 Hipertensi esensial yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN

27

Setiap kondisi pada I10 sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.1 Penyakit jantung hipertensif yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I11.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.2 Penyakit ginjal hipertensif yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I12.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.3 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif yang sebelumnya telah ada
mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I13.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.4 Hipertensi sekunder yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I15.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.9 Hipertensi yang tidak jelas yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
O11 Kelainan hipertensi yang sebelumnya telah ada diperberat oleh proteinuria
Kondisi pada O10.- yang dipersulit oleh peningkatan proteinuria
Pre-eclampsia yang timbul pada masalah lain (superimposed pre-eclampsia)
O12 Edema dan proteinuria akibat kehamilan [gestational] tanpa hipertensi
O12.0 Edema akibat kehamilan (gestational oedema)
O12.1 Proteinuria akibat kehamilan (gestational proteinuria)
O12.2 Edema akibat kehamilan dengan proteinuria
O13 Hipertensi akibat kehamilan tanpa proteinuria yang nyata
Hipertensi akibat kehamilan (gestational hypertension) NOS;
Pre-eklampsia ringan
O14 Hipertensi akibat kehamilan dengan proteinuria yang nyata
Kecuali: pre-eklampsia yang timbul pada masalah lain (superimposed preeclampsia) (O11)
O14.0 Pre-eklampsia sedang
O14.1 Pre-eklampsia berat
O14.9 Pre-eklampsia, tidak dijelaskan
O15 Eklampsia
Termasuk: kejang yang terjadi setelah timbulnya kondisi O10-O14 dan O16
O15.0 Eklampsia pada kehamilan
O15.1 Eklampsia pada waktu melahirkan
O15.2 Eklampsia pada nifas
O15.9 Eklampsia: tidak dijelaskan waktunya, NOS
O16 Hipertensi maternal yang tidak dijelaskan
Hipertensi sementara pada kehamilan
Kelainan maternal lain pada kehamilan (O20-O29)
Catatan: Kategori-kategori O24.- dan O25 melibatkan kondisi berikut walau pun
terjadinya bisa pada waktu melahirkan atau nifas..
Kecuali: Asuhan ibu untuk masalah janin, amnion, dan mungkin melahirkan (O30O48)
Penyakit ibu yang bisa diklasifikasikan di tempat lain, tapi mempersulit
KMN (O98-O99)
O20 Perdarahan pada kehamilan dini
Kecuali: hamil yang berakhir dengan abortus (O00-O08)
O20.0 Threatened abortion (ancaman abortus:, abortus imminens)
Perdarahan yang dinyatakan sebagai akibat ancaman abortus
O20.8 Perdarahan lain pada kehamilan dini
O20.9 Perdarahan pada kehamilan dini, tidak dijelaskan
O21 Muntah berlebihan pada kehamilan
O21.0 Hyperemesis gravidarum ringan
Hyperemesis gravidarum, ringan atau tidak dijelaskan, dimulai sebelum
akhir minggu ke-22 kehamilan

O21.1

Hyperemesis gravidarum dengan kekacauan metabolik

28

Hyperemesis gravidarum, ringan atau tidak dijelaskan, dimulai sebelum


akhir minggu ke-22 kehamilan, dengan kekacauan metabolik seperti:
kehabisan karbohidrat, dehidrasi, atau gangguan keseimbangan elektrolit
O21.2 Late vomiting of pregnancy
Muntah berlebihan yang dimulai setelah 22 minggu kehamilan
O21.8 Muntah lain yang mempersulit kehamilan
Muntah akibat penyakit c.e.; mempersulit kehamilan
Gunakan kode tambahan, kalau diinginkan, untuk identifikasi penyebab
O21.9 Muntah pada kehamilan, tidak dijelaskan
O22 Komplikasi vena pada kehamilan
Kecuali: embolisme pulmonalis pada obstetri (O88.-),
sebagai komplikasi dari:
abortus, hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7),
melahirkan dan nifas (O87.-)
O22.0 Pelebaran vena (varicose vein) anggota bawah pada kehamilan
Pelebaran vena NOS pada kehamilan
O22.1 Varises genitalia pada kehamilan
Varises perineum, vagina, atau vulva pada kehamilan
O22.2 Thrombophlebitis superfisial pada kehamilan
Thrombophlebitis tungkai pada kehamilan
O22.3 Phlebothrombosis profunda pada kehamilan
Thrombosis vena profundus, antepartum
O22.4 Haemorrhoids pada kehamilan
O22.5 Thrombosis vena serebrealis pada kehamilan
Thrombosis sinus serebro-venosa pada kehamilan
O22.8 Komplikasi vena lainnya pada kehamilan
O22.9 Komplikasi vena pada kehamilan, tidak dijelaskan
Gestational: phlebitis NOS, phlebopati NOS, thrombosis NOS
O23
O23.0
O23.1
O23.2
O23.3
O23.4
O23.5
O23.9

Infeksi
Infeksi
Infeksi
Infeksi
Infeksi
Infeksi
Infeksi
Infeksi
Infeksi

saluran genitourinarius pada kehamilan


ginjal pada kehamilan
kandung kemih pada kehamilan
urethra pada kehamilan
bagian lain saluran urinarius pada kehamilan
saluran urinarius yang tidak dijelaskan pada kehamilan
saluran genital pada kehamilan
saluran genitourinarius lain dan tidak dijelaskan pada kehamilan
saluran genitourinarius pada kehamilan NOS

O24 Diabetes mellitus pada kehamilan


Termasuk: pada kelahiran dan nifas
O24.0 Diabetes mellitus yang sebelumnya telah ada, insulin-dependent
O24.1 Diabetes mellitus yang sebelumnya telah ada, non-insulin-dependent
O24.2 Diabetes mellitus akibat malnutrisi yang sebelumnya telah ada
O24.3 Diabetes mellitus yang tidak dijelaskan yang sebelumnya telah ada
O24.4 Diabetes mellitus yang muncul sewaktu hamil
Gestational diabetes mellitus (diabetes mellitus akibat kehamilan) NOS
O24.9 Diabetes mellitus pada kehamilan, tidak dijelaskan
O25 Malnutrisi pada kehamilan
Malnutrisi pada kelahiran dan nifas

O26 Asuhan ibu untuk kondisi lain yang banyak berhubungan dengan kehamilan
O26.0 Peningkatan berat badan berlebihan pada kehamilan
Kecuali: gestational oedema (edema akibat kehamilan) (O12.0, O12.2)
O26.1 Peningkatan berat badan kurang pada kehamilan
O26.2 Perawatan kehamilan untuk abortus habitualis
Kecuali: orang dengan abortus habitualis:
yang sekarang abortus (O03-O06),
yang sekarang tidak hamil (N96)

29

O26.3 Intrauterine contraceptive device (IUD spiral) tertahan pada kehamilan


O26.4 Herpes gestationis herpes akibat kehamilan
O26.5 Sindroma hipotensi ibu
Sindroma hipotensi pada posisi telentang
O26.6 Kelainan hati pada KMN
Kecuali: sindroma hepatorenal setelah melahirkan (O90.4)
O26.7 Subluxasio symphysis (pubis) in KMN
Kecuali: pemisahan traumatika symphysis (pubis) waktu melahirkan (O71.6)
O26.8 Kondisi lain yang dijelaskan akibat kehamilan
Lemah dan lelah, neuritis perifer, atau penyakit ginjal akibat kehamilan
O26.9 Kondisi akibat kehamilan, tidak dijelaskan
O28 Penemuan abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
Kecuali: penemuan diagnostik c.e. see Alphabetical Index
perawatan ibu untuk masalah janin, amnion atau melahirkan (O30-O48)
O28.0 Penemuan hematologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.1 Penemuan biokimiawi abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.2 Penemuan sitologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.3 Penemuan ultrasonik abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.4 Penemuan radiologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.5 Penemuan kromosom dan genetik abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.8 Penemuan abnormal lain pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.9 Penemuan abnormal lain pada pemeriksaan antenatal ibu, tidak dijelaskan
O29 Komplikasi anaesthesia selama kehamilan
Termasuk: komplikasi ibu akibat pemberian anestetik umum atau lokal, analgesik
atau penenang lain selama kehamilan.
Kecuali: komplikasi anestesia sewaktu:
abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O08),
melahirkan (O74.-)
nifas (O89.-)
O29.0 Komplikasi anestesia pada paru-paru selama kehamilan
Akibat anestesia selama kehamilan
pneumonitis aspirasi,
inhalasi isi atau sekresi lambung NOS,
sindroma Mendelson (pneumonitis setelah aspirasi asam lambung),
atau kolaps paru-paru akibat tekanan,
O29.1 Komplikasi anestesia pada jantung selama kehamilan
Gagal jantung, cardiac arrest atau failure akibat anestesia selama kehamilan
O29.2 Komplikasi anestesia pada sistem syaraf pusat selama kehamilan
Anoksia serebri akibat anestesia selama kehamilan
O29.3 Reaksi toksik terhadap anestesia lokal selama kehamilan
O29.4 Sakit kepala akibat anestesia spinal dan epidural selama kehamilan
O29.5 Komplikasi lain akibat anestesia spinal dan epidural selama kehamilan
O29.6 Intubasi (pemasukan tabung/selang) yang gagal atau sulit selama kehamilan
O29.8 Komplikasi lain anestesia selama kehamilan
O29.9 Komplikasi anestesia selama kehamilan, tidak dijelaskan
Asuhan ibu sehubungan dengan masalah janin, amnion dan mungkin
melahirkan (O30-O48)
O30 Multiple gestation (kehamilan ganda)
Kecuali: komplikasi yang khusus pada kehamilan ganda (O31.-)
O30.0 Twin pregnancy hamil kembar dua
O30.1 Triplet pregnancy hamil kembar tiga
O30.2 Quadruplet pregnancy hamil kembar empat
O30.8 Kehamilan ganda lainnya
O30.9 Kehamilan ganda, tidak dijelaskan,
Kehamilan ganda NOS
O31

Komplikasi yang khusus pada kehamilan ganda

30

Kecuali:
malpresentasi dari satu atau lebih janin (O32.5),
kembar siam penyebab disproporsi (O33.7),
kelahiran tertunda kembaran kedua dari kehamilan ganda. (O63.2),
dengan obstructed labour kelahiran terhalang (O64-O66)
O31.0 Papyraceous fetus,
Fetus compressus
O31.1 Penerusan kehamilan setelah satu janin atau lebih abortus.
O31.2 Penerusan kehamilan setelah kematian intrarahim satu janin atau lebih
O31.8 Komplikasi lain khusus untuk kehamilan ganda

O32 Asuhan ibu untuk malpresentasi fetus yang diketahui atau dicurigai.
Termasuk: kondisi berikut sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: kondisi berikut dengan obstruksi persalinan (O64.-)
O32.0 Asuhan ibu untuk letak (lie) anak yang tidak stabil
O32.1 Asuhan ibu untuk presentasi sungsang
O32.2 Asuhan ibu untuk letak transversa dan oblique (lintang)
Presentasi: transversa, oblique
O32.3 Asuhan ibu untuk presentasi muka, dahi, dan dagu
O32.4 Asuhan ibu untuk kepala yang masih tinggi di saat term (cukup bulan)
Kegagalan kepala janin memasuki pelvic brim (pinggir atas panggul)
O32.5 Asuhan ibu untuk hamil ganda dengan malpresentasi 1 janin atau lebih
O32.6 Asuhan ibu untuk presentasi campuran (compound)
O32.8 Asuhan ibu untuk malpresentasi lain janin
O32.9 Asuhan ibu untuk malpresentasi janin yang tidak dijelaskan
O33 Asuhan ibu untuk disproporsi yang diketahui atau dicurigai
Termasuk: kondisi berikut sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: kondisi berikut dengan dengan obstruksi persalinan (O65-O66)
O33.0 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat deformasi tulang pelvik ibu
Deformitas pelvik menyebabkan disproporsi NOS
O33.1 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat penyempitan panggul secara umum
Penyempitan pelvis NOS menyebabkan disproporsi
O33.2 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat penyempitan inlet panggul
Penyempitan pintu atas (inlet) panggul menyebabkan disproporsi
O33.3 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat penyempitan outlet panggul
Penyempitan rongga tengah panggul menyebabkan disproporsi
Penyempitan pintu bawah panggul (outlet) menyebabkan disproporsi
O33.4 Asuhan ibu untuk disproporsi campuran yang berasal dari ibu dan janin
O33.5 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat janin yang besar dari biasanya
Disproporsi akibat janin dengan janin yang terbentuk normal, disproporsi
janin NOS
O33.6 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat janin hydrocephalus
O33.7 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat deformitas janin lainnya
Disproporsi akibat: kembar siam
janin dengan: asites, hidrops, meningomyelocele, teratoma sakrum, tumor
O33.8 Asuhan ibu untuk disproporsi dengan penyebab lain
O33.9 Asuhan ibu untuk disproporsi, tidak dijelaskan
Disproporsi: sefalopelvik NOS, fetopelvik NOS
O34 Asuhan ibu untuk known or suspected abnormality of pelvic organs
Termasuk: kondisi berikut sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.

31

Kecuali: kondisi berikut dengan dengan obstruksi persalinan (O65.5)


O34.0 Asuhan ibu untuk malformasi kongenital uterus
Asuhan ibu untuk: double uterus, uterus bicornis
O34.1 Asuhan ibu untuk tumor korpus uteri
Asuhan ibu untuk: polip korpus uteri, fibroid uterus
Kecuali: asuhan ibu untuk tumor servix (O34.4)
O34.2 Asuhan ibu akibat jaringan parut dari pembedahan sebelumnya
Asuhan ibu untuk jaringan parut seksio sesar sebelumnya
Kecuali: kelahiran per vaginam setelah seksio sesar sebelumnya NOS
(O75.7)
O34.3 Asuhan ibu untuk inkompetensi servix
Asuhan ibu untuk cerclage (penjahitan servix) atau sutura Shirodkar
dengan or tanpa disebutkan inkompetensi servix
O34.4 Asuhan ibu untuk kelainan lain servix
Asuhan ibu untuk: polyp, tumor, operasi sebelumnya, striktura atau stenosis
servix
O34.5 Asuhan ibu untuk kelainan lain pada uterus hamil
Asuhan ibu untuk: inkarserasi (terjepit), prolaps, atau retroversi uterus
hamil
O34.6 Asuhan ibu untuk kelainan vagina
Asuhan ibu untuk: stenosis vagina (didapat)(kongenital), septate vagina
(berseptum)
striktura, tumor, operasi sebelumnya pada vagina,
Kecuali: asuhan untuk varises vagina pada kehamilan (O22.1)
O34.7 Asuhan ibu untuk kelainan vulva dan perineum
Asuhan ibu untuk: fibrosis perineum, perineum kaku, tumor vulva,
operasi sebelumnya pada perineum atau vulva,
Kecuali: asuhan untuk varises perineum dan vulva pada kehamilan (O22.1)
O34.8 Asuhan ibu untuk kelainan lain pada organ pelvik
Asuhan ibu untuk: cystocele, rectocele, lantai pelvik kaku,
perbaikan lantai pelvik (sebelumnya), pendulous abdomen (berayun)
O34.9 Asuhan ibu untuk kelainan organ pelvik yang tidak dijelaskan
O35 Asuhan ibu untuk kelainan dan kerusakan janin yang diketahui atau
dicurigai
Termasuk: kondisi berikut pada janin sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: asuhan ibu untuk disproporsi yang diketahui atau dicurigai (O33.-)
O35.0 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) malformasi sistem syaraf pusat pada janin
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) fetal: anencephaly, spina bifida
Kecuali: kelainan kromosom pada janin (O35.1)
O35.1 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan kromosom pada janin
O35.2 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) penyakit herediter pada janin
Kecuali: kelainan kromosom pada janin (O35.1)
O35.3 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat penyakit virus ibu
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat
infeksi cytomegalovirus atau rubella pada ibu
O35.4 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat alkohol
O35.5 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat obat-obatan
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat addiksi obat
Kecuali: fetal distress ketika melahirkan akibat pemberian obat (O68.-)
O35.6 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat radiasi
O35.7 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat prosedur medis lain
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat:
amniocentesis, biopsi, pemeriksaan darah, IUD, operasi intra-uterus
O35.8 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan dan kerusakan lain pada janin
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat listeriosis atau
toxoplasmosis ibu
O35.9 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan dan kerusakan janin yang tidak
dijelaskan

32

O36 Asuhan ibu untuk masalah lain yang diketahui atau dicurigai pada janin
Termasuk: kondisi berikut pada janin sebagai alasan untuk: observasi, perawatan
atau asuhan obstetri lain, atau untuk pengakhiran kehamilan.
Kecuali: kelahiran yang dipersulit oleh stress [distress] janin (O68.-)
sindroma transfusi plasenta (O43.0)
O36.0 Asuhan ibu untuk isoimunisasi rhesus
Antibodi Anti-D [Rh], inkompatibilitas Rh (dengan hydrops fetalis)
O36.1 Asuhan ibu untuk other isoimunisasi
Isoimunisasi ABO, isoimunisasi NOS (dengan hydrops fetalis)
O36.2 Asuhan ibu untuk hydrops fetalis
Hydrops fetalis: NOS, tidak berhubungan dengan isoimunisasi
O36.3 Asuhan ibu untuk tanda-tanda hipoksia janin
O36.4 Asuhan ibu untuk kematian intrauterus
Kecuali: missed abortion (O02.1)
O36.5 Asuhan ibu untuk pertumbuhan janin yang lambat
Asuhan ibu untuk berat badan rendah (light-for-dates), ukuran badan kecil
(small-for-dates), atau insufisiensi plasenta, yang diketahui atau dicurigai
O36.6 Asuhan ibu untuk pertumbuhan janin berlebihan
Asuhan ibu untuk janin large-for-dates yang diketahui atau dicurigai
O36.7 Asuhan ibu untuk janin hidup pada kehamilan abdomen
O36.8 Asuhan ibu untuk masalah lain janin yang diketahui
O36.9 Asuhan ibu untuk masalah janin yang tidak dijelaskan
O40 Polyhydramnios
Hydramnios
O41 Kelainan lain pada cairan dan selaput ketuban
Kecuali: ketuban pecah dini premature rupture of membranes (O42.-)
O41.0 Oligohydramnios
Oligohydramnios tanpa disebutkan ketuban pecah
O41.1 Infeksi kantong dan selaput ketuban (amnion)
Amnionitis, chorioamnionitis, membranitis, placentitis
O41.8 Kelainan lain cairan dan selaput ketuban yang dijelaskan
O41.9 Kelainan cairan dan selaput ketuban yang tidak dijelaskan
O42 Premature rupture of membranes - ketuban pecah dini
O42.0 Premature rupture of membranes, persalinan dimulai dalam 24 jam
O42.1 Premature rupture of membranes, persalinan dimulai setelah 24 jam
Kecuali: dengan persalinan diperlambat oleh terapi (O42.2)
O42.2 Premature rupture of membranes, persalinan diperlambat oleh terapi
O42.9 Premature rupture of membranes, tidak dijelaskan
O43 Kelainan plasenta
Kecuali: asuhan ibu untuk pertumbuhan janin yang lambat akibat insufisiensi
plasenta (O36.5),
placenta praevia (O44.-),
pemisahan prematur plasenta [abruptio placentae] (O45.-)
O43.0 Placental transfusion syndromes
Transfusi: fetomaternal, maternofetal, twin-to-twin
O43.1 Malformasi plasenta
Plasenta abnormal NOS, plasenta circumvallata
O43.8 Kelainan lain plasenta: disfungsi plasenta, infark plasenta
O43.9 Kelainan plasenta, tidak dijelaskan
O44 Placenta praevia
O44.0 Placenta praevia yang dinyatakan tanpa perdarahan
Implantasi rendah plasenta yang dinyatakan tanpa perdarahan
O44.1 Placenta praevia dengan perdarahan
Implantasi rendah plasenta, NOS atau dengan perdarahan,
Placenta praevia: marginal, partial atau total, NOS atau dengan perdarahan
Kecuali: persalinan yang dipersulit oleh perdarahan dari vasa praevia
(O69.4)

33

O45 Pemisahan prematur plasenta [abruptio placentae]


O45.0 Pemisahan prematur plasenta dengan cacad koagulasi
Abruptio placentae dengan perdarahan (berlebihan) akibat:
afibrinogenaemia, DIC, hyperfibrinolysis, hypofibrinogenaemia
O45.8 Pemisahan prematur lainnya pada plasenta
O45.9 Pemisahan prematur plasenta, tidak dijelaskan
Abruptio placentae NOS
O46 Perdarahan antepartum, not elsewhere classified
Kecuali: perdarahan pada kehamilan dini (O20), perdarahan intrapartum NEC
(O67)
placenta praevia (O44.-), pemisahan prematur [abruptio] plasenta (O45)
O46.0 Perdarahan antepartum dengan cacad koagulasi
Perdarahan antepartum (berlebihan) akibat:
afibrinogenaemia, DIC, hyperfibrinolysis, hypofibrinogenaemia
O46.8 Perdarahan antepartum lainnya
O46.9 Perdarahan antepartum, tidak dijelaskan
O47
O47.0
O47.1
O47.9

False
False
False
False

labour persalinan palsu


labour sebelum 37 minggu kehamilan
labour pada atau setelah 37 minggu kehamilan
labour, tidak dijelaskan

O48 Prolonged pregnancy


Post-dates, post-term

Komplikasi persalinan dan kelahiran (O60-O75)


O60. Kelahiran preterm
Awal persalinan (spontan) sebelum lengkap 37 minggu kehamilan
O61. Kegagalan induksi persalinan
O61.0 Kegagalan induksi persalinan medis
Kegagalan induksi (persalinan) medis dengan: oxytocin, prostaglandins
O61.1
Kegagalan induksi persalinan dengan instrumen
Kegagalan induksi (persalinan) medis secara: mekanis, bedah
O61.8 Kegagalan induksi persalinan lainnya.
O61.9 Kegagalan induksi persalinan, tidak dijelaskan
O62. Kelainan tenaga persalinan
O62.0 Kontraksi inadekuat primer
Kegagalan dilatasi servix
Disfungsi hipotonik primer uterus
O62.1 Inersia uterus sekunder
Fase aktif persalinan terhenti
Disfungsi hipotonik sekunder uterus
O62.2 Inersi lain uterus
Atonia uterus, persalinan irreguler, persalinan desultory (kontraksi tak
teratur)
kontraksi lemah, inersia uterus NOS, disfungsi hipotonik uterus NOS
O62.3 Precipitate labour persalinan yang cepat [partus presipitatus]
O62.4 Kontraksi hipertonik uterus, tidak teratur dan waktunya memanjang
Distosia uterus NOS, distosia cincin kontraksi [distosia = susah melalui jalan
lahir]
Kontraksi tetanik, kontraksi hour-glass uterus, disfungsi hipertonik uterus
Partus tidak teratur, kerja uterus tak teratur
Kecuali: distosia (janin)(maternal) NOS (O66.9)
O62.8 Kelainan lain tenaga persalinan
O62.9 Kelainan tenaga persalinan, tidak dijelaskan

34

O63.
O63.0
O63.1
O63.2
O63.9

Long labour partus memanjang


Kala I (persalinan) memanjang sejak kontraksi dimulai
Kala II (persalinan) memanjang sejak pembukaan lengkap sampai lahir
Kelahiran bayi kedua.pada twin, triplet, dst. tertunda
Partus memanjang (long labour): tidak dijelaskan, NOS
[Partus lama sering berarti partus terlantar yang kodenya bukan disini]

O64. Persalinan terhambat (obstructed labour) akibat malposisi dan


malpresentasi fetus
O64.0 Persalinan terhambat akibat rotasi kepala janin tidak sempurna
Deep transverse arrest
Persalinan terhambat akibat (posisi) persisten:
oksipito-iliaka, oksipito-posterior, oksipito-sakrum, oksipito-transversa
O64.1 Persalinan terhambat akibat presentasi sungsang
O64.2 Persalinan terhambat akibat presentasi muka
Persalinan terhambat akibat presentasi dagu
O64.3 Persalinan terhambat akibat presentasi dahi
O64.4 Persalinan terhambat akibat presentasi bahu
Prolapsed arm (lengan menumbung)
Kecuali: bahu terhambat atau distosia bahu (O66.0)
O64.5 Persalinan terhambat akibat presentasi campuran
O64.8 Persalinan terhambat akibat malposisi dan malpresentasi lain
O64.9 Persalinan terhambat akibat malposisi dan malpresentasi yang tidak
dijelaskan
O65.
O65.0
O65.1
O65.2
O65.3
O65.4

Persalinan terhambat akibat kelainan pelvik ibu


Persalinan terhambat akibat deformasi pelvis
Persalinan terhambat akibat panggul secara umum sempit
Persalinan terhambat akibat penyempitan pintu atas panggul
Persalinan terhambat akibat penyempitan pintu bawah dan rongga panggul
Persalinan terhambat akibat disproporsi feto-pelvik, tidak dijelaskan
Kecuali: distosia akibat kelainan janin (O66.2-O66.3)
O65.5 Persalinan terhambat akibat kelainan organ pelvik ibu
Persalinan terhambat akibat kondisi yang tercantum pada O34.O65.8 Persalinan terhambat akibat kelainan lain pelvik ibu
O65.9 Persalinan terhambat akibat kelainan pelvik ibu yang tidak dijelaskan
O66. Persalinan terhambat lainnya
O66.0 Persalinan terhambat akibat distosia bahu
Impacted shoulders
O66.1 Persalinan terhambat akibat locked twins si kembar saling mengunci
O66.2 Persalinan terhambat akibat janin sangat besar
O66.3 Persalinan terhambat akibat kelainan lain pada janin
Distosia akibat: kembar siam, janin hidrosefalus,
asites, hydrops, meningomyelocele, sacral teratoma, atau tumor pada janin
O66.4 Kegagalan percobaan persalinan, tidak dijelaskan
Kegagalan percobaan persalinan dengan kelahiran kemudian secara seksio
sesar
O66.5 Kegagalan penggunaan ekstraksi vakum dan forseps, tidak dijelaskan
Kegagalan ekstraksi vakum disusul dengan penggunaan forseps,
atau kegagalan ekstraksi forceps disusul dengan seksio sesar
O66.8 Persalinan terhambat lain yang dijelaskan
O66.9 Persalinan terhambat, tidak dijelaskan
Dystocia: NOS, fetal NOS, maternal NOS
O67. Persalinan dipersulit oleh perdarahan intrapartum, n.e.c.
Kecuali: placenta praevia (O44.-), abruptio placentae (O45.-),
perdarahan antepartum NEC (O46.-), perdarahan postpartum (O72.-)
O67.0 Perdarahan intrapartum dengan cacad koagulasi
Perdarahan (berlebihan) intrapartum akibat:
DIC, afibrinogenaemia, hypofibrinogenaemia, hyperfibrinolysis
O67.8 Perdarahan intrapartum lainnya -

35

Perdarahan intrapartum berlebihan


O67.9 Perdarahan intrapartum, tidak dijelaskan
O68. Persalinan dipersulit oleh fetal stress [distress]
Termasuk: fetal distress pada persalinan dan kelahiran akibat pemberian obat
O68.0 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh kelainan fetal heart rate (FHR)
Fetal: bradycardia, tachycardia, irama jantung tidak teratur
Kecuali: dengan meconium di dalam cairan amnion (O68.2)
O68.1 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh meconium di dalam cairan amnion
Kecuali: dengan kelainan FHR (O68.2)
O68.2 Persalinan dan kelahiran dipersulit kelainan FHR dengan meconium di
cairan amnion
O68.3 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh bukti biokimiawi fetal stress
Asidemia atau gangguan keseimbangan asam basa pada janin
O68.8 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh bukti lain fetal stress
Bukti fetal distress pada: EKG, USG
O68.9 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh fetal stress, tidak dijelaskan
O69. Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi tali pusat
O69.0 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh prolaps umbilikus
O69.1 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus melilit leher, dengan
penekanan
O69.2 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus tersangkut lainnya
Umbilikus tersangkut kusut pada kembar dengan kantong amnion tunggal
Simpul pada umbilikus
O69.3 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus pendek
O69.4 Persalinan dan kelahiran dipersulit vasa praevia [perdarahan dari vasa
praevia]
O69.5 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh lesi pembuluh darah umbilikus
Lecet atau haematoma umbilikus, thrombosis pembuluh darah umbilikus
O69.8 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi umbilikus lainnya
O69.9 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi umbilikus, tidak
dijelaskan
O70. Laserasi perineum sewaktu melahirkan
Termasuk: episiotomy yang diperlebar oleh laserasi
Kecuali: laserasi obstetrik tinggi tersendiri di vagina (O71.4)
O70.0 Luka perineum tingkat satu sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robek ketika melahirkan (melibatkan)
fourchette (lipatan kulit di balik vulva), vulva, vagina, labia, kulit
O70.1 Luka perineum tingkat dua sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robek ketika melahirkan seperti O70.0, yang melibatkan:
lantai pelvik, otot perineum, otot vagina
Kecuali: melibatkan sphincter anus (O70.2)
O70.2 Luka perineum tingkat tiga sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robekan ketika melahirkan seperti O70.1, yang
melibatkan:
septum rektovaginalis, sphincter anus, sphincter NOS,
Kecuali: yang melibatkan mukosa anus atau rektum (O70.3)
O70.3 Luka perineum tingkat empat sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robekan ketika melahirkan seperti O70.2, yang
melibatkan:
mukosa anus atau mukosa rektum,
O70.9 Luka perineum sewaktu melahirkan, tidak dijelaskan
O71. Trauma obstetrik lainnya
Termasuk: kerusakan oleh instrumen
O71.0 Ruptur uterus sebelum awal persalinan
O71.1 Ruptur uterus selama persalinan
Ruptur uterus yang tidak dinyatakan terjadi sebelum awal persalinan
O71.2 Inversi uterus postpartum
O71.3 Luka obstetrik pada serviks
Annular detachment of cervix - lepasnya serviks seperti cincin

36

O71.4 Luka obstetrik tinggi tersendiri di vagina


Luka dinding vagina tanpa disebutkan luka perineum
Kecuali: dengan luka perineum (O70.-)
O71.5 Cedera obstetrik lain pada organ pelvik
Cedera obstetrik pada bladder atau urethra
O71.6 Kerusakan obstetrik terhadap sendi dan ligamen pelvik
Avulsi (lepas) obstetrik rawan bagian dalam simfisis,
Pemisahan traumatika obstetrik simfisis (pubis), kerusakan obstetrik
koksigis
O71.7 Haematoma obstetrik pada pelvis
Haematoma obstetrik: pada perineum, vagina, vulva
O71.8 Trauma obstetrik lain yang dijelaskan
O71.9 Trauma obstetrik, tidak dijelaskan
O72. Postpartum haemorrhage
Termasuk: perdarahan setelah kelahiran janin atau bayi
O72.0 Perdarahan kala III
Perdarahan akibat plasenta tertinggal, terperangkap, atau melekat
Plasenta tertinggal [retained placenta] NOS
O72.1 Perdarahan postpartum segera lainnya
Perdarahan setelah kelahiran plasenta, perdarahan postpartum (atonik) NOS
O72.2 Perdarahan postpartum terlambat dan sekunder
Perdarahan akibat tertahannya bagian plasenta atau membran
Tertahannya produk konsepsi NOS, setelah kelahiran
O72.3 Cacad koagulasi postpartum
Afibrinogenaemia atau fibrinolysis postpartum:
O73. Tertahannya plasenta dan selaput ketuban, tanpa perdrahan
O73.0 Plasenta terahan tanpa perdarahan
Placenta accreta (melekat erat) tanpa perdarahan
O73.1 Bagian plasenta dan membran tertahan, tanpa perdarahan
Produk konsepsi tertahan setelah kelahiran, tanpa perdarahan
O74. Komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran
Termasuk: komplikasi maternal akibat pemberian anestetik umum atau lokal,
analgesia atau sedasi lain sewaktu persalinan dan melahirkan
O74.0 Pneumonitis aspirasi akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
Inhalasi isi atau sekresi lambung NOS selama persalinan dan kelahiran
Sindroma Mendelson akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.1 Kompilasi paru-paru lainnya selama persalinan dan kelahiran
Kolaps tekanan pada paru-paru akibat anestesia selama persalinan dan
kelahiran
O74.2 Komplikasi anestesia terhadap jantung selama persalinan dan kelahiran
Gagal jantung akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.3 Komplikasi anestesia terhadap sistem syaraf pusat selama persalinan dan
kelahiran
Anoksia otak akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.4 Reaksi toksik terhadap anestesia lokal selama persalinan dan kelahiran
O74.5 Sakit kepala akibat anestesia spinal dan epidural selama persalinan dan
kelahiran
O74.6 Komplikasi lain anestesia spinal dan epidural selama persalinan dan
kelahiran
O74.7 Intubasi gagal atau sulit selama persalinan dan kelahiran
O74.8 Komplikasi lain anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.9 Komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran, tidak dijelaskan
O75. Komplikasi lain persalinan dan kelahiran, not elsewhere classified
Kecuali: sepsis nifas(O85), infeksi nifas (O86.-)
O75.0 Maternal distress selama persalinan dan kelahiran
O75.1 Shock selama atau sesudah persalinan dan kelahiran
Obstetric shock
O75.2 Pyrexia selama persalinan dan kelahiran, not elsewhere classified
O75.3 Infeksi lain selama persalinan

37

O75.4

O75.5
O75.6
O75.7
O75.8
O75.9

Septikemia selama persalinan


Komplikasi lain dari operasi dan prosedur obstetrik
Gagal jantung atau anoksia serebri setelah operasi sesar atau operasi dan
prosedur obstetrik lainnya, Termasuk kelahiran NOS
Kecuali: komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran (O74.-)
pada luka (bedah) obstetri dengan:
infeksi (O86.0), disrupsi (O90.0-O90.1), hematoma (O90.2)
Kelahiran terlambat setelah membran dipecahkan secara artifisial
Kelahiran terlambat setelah membran pecah spontan atau tidak dijelaskan
Kecuali: ketuban pecah dini spontan (O42.-)
Kelahiran per vaginam setelah seksio sesar sebelumnya
Komplikasi lain persalinan yang dijelaskan
Komplikasi persalinan, tidak dijelaskan

Kelahiran (O80-O84)
Note: Kode O80-O84 disediakan untuk tujuan pengkodean morbiditas. Kodekode dari blok ini digunakan untuk pengkodean morbiditas primer hanya
kalau tidak tercatat adanya kondisi lain yang bisa diklasifikasikan pada
Chapter XV. Untuk penggunaan kategori ini rujukan hendaknya diarahkan
pada aturan dan pedomen pengkodean morbiditas pada Volume 2.
O80. Kelahiran spontan tunggal
Termasuk: kasus dengan bantuan tidak ada atau minimal, dengan or tanpa
episiotomy
kelahiran pada kasus yang sama sekali normal
O80.0 Kelahiran verteks spontan
O80.1 Kelahiran sungsang spontan
O80.8 Kelahiran spontan tunggal lainnya
O80.9 Kelahiran spontan tunggal, tidak dijelaskan
Lahir spontan NOS
O81. Kelahiran tunggal dengan forsep dan ekstraktor vakum
Kecuali: kegagalan penggunaan ekstraktor vakum atau forseps (O66.5)
O81.0 Kelahiran forseps rendah
O81.1 Kelahiran forseps rongga tengah
O81.2 Forseps rongga tengah dengan rotasi
O81.3 Kelahiran forseps lain dan tidak dijelaskan
O81.4 Kelahiran dengan ekstraksi vakum
Ventouse delivery
O81.5 Kelahiran dengan kombinasi forseps dan ekstraktor vakum
Forceps and ventouse delivery
O82. Kelahiran tunggal dengan seksio sesar
O82.0 Kelahiran dengan seksio sesar elektif
Seksio sesar berulang NOS
O82.1 Kelahiran dengan seksio sesar darurat
O82.2 Kelahiran dengan histerektomi sesar
O82.8 Kelahiran tunggal lainnya dengan seksio sesar
O82.9 Kelahiran dengan seksio sesar, tidak dijelaskan
O83. Kelahiran tunggal lain yang terbantu
O83.0 Ekstraksi sungsang
O83.1 Kelahiran sungsang lain yang dibantu
Kelahiran sungsang NOS
O83.2 Kelahiran yang dibantu oleh manipulasi lainnya
Version dengan extraction
O83.3 Kelahiran janin hidup pada kehamilan abdomen

38

O83.4 Operasi destruktif untuk kelahiran


Cleidotomy, craniotomy, embryotomy untuk memudahkan kelahiran
O83.8 Kelahiran tunggal terbantu lain yang dijelaskan
O83.9 Kelahiran tunggal terbantu, tidak dijelaskan
Kelahiran terbantu NOS
O84 Kelahiran ganda
Gunakan kode tambahan (O80-O83), kalau perlu,
untuk menunjukkan cara kelahiran masing-masing janin atau bayi. .
O84.0 Kelahiran ganda, semua spontan
O84.1 Kelahiran ganda, semua dengan forseps dan ekstraktor vakum
O84.2 Kelahiran ganda, semua dengan seksio sesar
O84.8 Kelahiran ganda lainnya
Kelahiran ganda dengan kombinasi metode
O84.9 Kelahiran ganda, tidak dijelaskan
Komplikasi yang berhubungan dengan nifas (O85-O92)
Note: Kategori O88.-, O91.- and O92.- melibatkan kondisi yang tercantum
walau pun kalau ini terjadi di waktu hamil dan melahirkan..
Kecuali: kelainan jiwa dan tingkah-laku yang berhubungan dengan nifas
(F53.-),
tetanus obstetri (A34), osteomalasia nifas (M83.0)
O85. Puerperal sepsis
Endometritis, demam, peritonitis, atau septikemia pada masa nifas
Gunakan kode tambahan dari (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen
menular.
Kecuali: septikaemia selama persalinan (O75.3),
emboli obstetrik bersifat pyaemik dan septik (O88.3)
O86. Infeksi nifas lainnya
Kecuali: infeksi selama persalinan (O75.3)
O86.0 Infeksi luka bedah obstetrik
Infeksi setelah kelahiran pada: luka seksio sesar, perbaikan perineum
O86.1 Infeksi lain saluran genital setelah kelahiran
Servisitis atau vaginitis setelah kelahiran
O86.2 Infeksi saluran kemih setelah kelahiran
Kondisi pada N10-N12, N15.-, N30.-, N34.-, N39.0 setelah kelahiran
O86.3 Infeksi genitourinarius setelah setelah kelahiran
Infeksi genitourinarius nifas NOS
O86.4
Pyrexia setelah kelahiran dengan penyebab tidak diketahui
Infeksi atau pireksia nifas:
Kecuali: pyrexia selama persalinan (O75.2), demam nifas (O85)
O86.8 Infeksi nifas lain yang dijelaskan
O87. Komplikasi vena di saat nifas
Termasuk: pada saat persalinan, melahirkan dan nifas
Kecuali: komplikasi vena pada kehamilan (O22.-), embolisme obstetrik (O88.-)
O87.0 Thrombophlebitis superfisialis pada waktu nifas
O87.1 Phlebothrombosis profunda pada waktu nifas
Thrombosis vena dalam, postpartum;
Thrombophlebitis pelvik, postpartum
O87.2 Haemorrhoids pada waktu nifas
O87.3 Thrombosis vena cerebralis pada waktu nifas
Thrombosis sinus cerebrovenosa pada waktu nifas
O87.8 Komplikasi lain pada vena pada waktu nifas
Varises genitalia pada waktu nifas
O87.9 Komplikasi vena pada waktu nifas, tidak dijelaskan
Phlebitis nifas NOS, phlebopati nifas NOS, thrombosis nifas NOS

O88 Obstetric embolism

39

Termasuk: emboli paru-paru pada kehamilan, melahirkan dan nifas


Kecuali: embolisme pada abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
O88.0 Embolisme udara obstetrik
O88.1 Embolisme cairan amnion
O88.2 Embolisme bekuan darah obstetrik
Embolisme (pulmonalis): obstetrik NOS, nifas NOS
O88.3 Embolisme pyaemik and septik obstetrik
O88.8 Embolisme obstetrik lain
Embolisme lemak obstetrik
O89 Komplikasi anestesia pada waktu nifas
Termasuk: Komplikasi maternal akibat anestetik umum atau lokal, analgesik atau
sedasi lain yang diberikan pada waktu nifas
089.0 Komplikasi anestesia pada paru-paru pada waktu nifas
Akibat anestesia pada waktu nifas:
sindroma Mendelson, inhalasi isi atau sekresi lambung NOS,
pneumonitis aspirasi,kolaps tekanan pada paru-paru
O89.1 Komplikasi anestesia pada jantung pada waktu nifas
Gagal jantung akibat anestesia pada waktu nifas
O89.2 Komplikasi anestesia pada sistem syaraf pusat pada waktu nifas
Anoksia otak akibat anestesia pada waktu nifas
O89.3 Reaksi toksik anestesia lokal pada waktu nifas
O89.4 Sakit kepala akibat anestesia spinal dan epidura pada waktu nifas
O89.5 Komplikasi lain anestesia spinal dan epidura pada waktu nifas
O89.6 Intubasi sulit atau gagal pada waktu nifas
O89.8 Komplikasi lain dari anestesia pada waktu nifas
O89.9 Komplikasi anestesia pada waktu nifas, tidak dijelaskan
O90 Komplikasi nifas, not elsewhere classified
O90.0 Disrupsi luka seksio sesar
O90.1 Disrupsi luka obstetrik pada perineum
Disrupsi luka: episiotomi, laserasi perineum,
Robekan sekunder perineum
O90.2 Haematoma luka obstetrik
O90.3 Kardiomiopati dalam nifas
Kondisi pada I42.O90.4 Gagal ginjal akut postpartum
Sindroma hepatorenal setelah persalinan dan melahirkan
O90.5 Tiroiditis postpartum
O90.8 Komplikasi lain nifas, not elsewhere classified
Polip plasenta
O90.9 Komplikasi nifas, tidak dijelaskan
O91 Infeksi mammae sehubungan dengan melahirkan
Termasuk: kondisi berikut ini sewaktu kehamilan, nifas, atau laktasi
O91.0 Infeksi papilla mammae sehubungan dengan melahirkan
Abses papilla mammae pada: hamil, nifas
O91.1 Abses mammae sehubungan dengan melahirkan
Aabses mammae, mastitis purulenta, abses subareola: akibat hamil atau
nifas
O91.2 Mastitis nonpurulenta sehubungan dengan melahirkan
Limfangitis mammae pada hamil atau nifas
Mastitis: NOS, interstitialis, atau parenkimatosa pada hamil atau nifas
O92 Kelainan lain mammae dan laktasi sehubungan dengan melahirkan
Termasuk: kondisi yang tercantum selama kehamilan, nifas, atau laktasi
O92.0 Retraksi papilla mammae sehubungan dengan melahirkan
O92.1 Retak papilla mammae sehubungan dengan melahirkan
Fissura papilla mammae pada hamil atau nifas
O92.2 Kelainan lain dan tidak dijelaskan pada mammae sehubungan dengan
melahirkan
O92.3 Agalactia [tidak mampu memproduksi ASI]

40

O92.4
O92.5
O92.6
O92.7

Agalactia primer
Hypogalactia [produksi ASI kurang]
Suppressed lactation [penekanan laktasi]
Agalactia: elektif, sekunder, terapeutika
Galactorrhoea produksi ASI berlebihan
Kecuali: galactorrhoea yang tidak berhubungan dengan melahirkan (N64.3)
Kelainan laktasi lainnya dan tidak dijelaskan
Galactocele nifas tumor mammae berisi ASI

Kondisi obstetrik lain, not elsewhere classified (O95-O99)


Note: Untuk penggunaan kategori O95-O97, rujukan perlu dibuat pada
aturan dan pedoman pengkodean mortalitas pada Volume 2.
O95 Kematian obstetrik yang penyebabnya tidak dijelaskan
Kematian ibu akibat penyebab yang tidak dijelaskan sewaktu KMN (Kondisi
Melahirkan Normal)
O96 Kematian akibat obstetri yang terjadi >42 hari tapi <1 tahun setelah
melahirkan
Gunakan kode tambahan bila perlu untuk identifikasi penyebab kematian
obstetrik.
O97 Kematian akibat sekuel dari penyebab obstetrik langsung
Kematian akibat obstetrik langsung yang terjadi 1 tahun atau lebih setelah
melahirkan.
O98 Penyakit infeksi dan parasit ibu c.e. tapi mempersulit KMN
Termasuk: kondisi berikut kalau mempersulit kehamilan, dipersulit oleh
kehamilan, atau menjadi alasan untuk asuhan obstetrik.
Gunakan kode tambahan bila perlu (Chapter I), untuk identifikasi kondisi spesifik.
Kecuali: tetanus obstetrik (A34),
kalau alasan perawatan ibu adalah bahwa penyakit diketahui atau dicurigai
telah mengganggu janin (O35-O36)
penyakit HIV (B20-B24), bukti laboratorium HIV (R75),
status infeksi asymptomatic HIV (Z21),
sepsis nifas (O85), infeksi nifas (O86.-)
O98.0 Tuberkulosis yang mempersulit KMN
Kondisi pada A15-A19
O98.1 Sifilis yang mempersulit KMN
Kondisi pada A50-A53
O98.2 Gonorrhoea yang mempersulit KMN
Kondisi pada A54.O98.3 Infeksi lain dengan transmisi utama secara seksual yang mempersulit KMN
Kondisi pada A55-A64
O98.4 Hepatitis virus yang mempersulit KMN
Kondisi pada B15-B19
O98.5 Penyakit virus lain yang mempersulit KMN
Kondisi pada A80-B09, B25-B34
O98.6 Penyakit protozoa yang mempersulit KMN
Kondisi pada B50-B64
O98.8 Penyakit infeksi dan parasit lain yang mempersulit KMN
O98.9 Penyakit infeksi dan parasit ibu yang tidak dijelaskan yang mempersulit
KMN
O99 Penyakit maternal lainnya c.e. tapi mempersulit KMN
Note: Kategori ini mencakup kondisi yang mempersulit kehamilan,
diperberat oleh kehamilan, atau menjadi alasan utama asuhan obstetri,
namun Indeks Alfabet tidak menunjuk rubrik spesifik di Chapter XV.
Gunakan kode tambahan, kalau diperlukan untuk mengidentifikasi kondisi spesifik.
Kecuali: penyakit infeksi dan parasit (O98.-);
cedera, keracunan dan konsekwensi tertentu lain dari penyebab luar (S00T98)
kalau alasan asuhan ibu adalah kondisi ini diketahui atau dicurigai telah
mengganggu janin (O35-O36).

41

O99.0 Anemia yang mempersulit KMN


Kondisi pada D50-D64
O99.1 Penyakit lain pada darah dan organ pembentuk darah serta kelainan
tertentu yang melibatkan mekanisme imun yang mempersulit KMN
Kondisi pada D65-D89
Kecuali:
perdarahan dengan cacad koagulasi (O46.0, O67.0, O72.3)
O99.2 Penyakit endokrin, gizi dan metabolik yang mempersulit KMN
Kondisi pada E00-E90
Kecuali: diabetes mellitus (O24.-), malnutrisi (O25), tiroiditis postpartum
(O90.5)
O99.3 Kelainan jiwa dan penyakit sistem syaraf yang mempersulit KMN
Kondisi pada F00-F99 and G00-G99
Kecuali: depresi postnatal (F53.0), psikosis nifas (F53.1)
neuritis perifer akibat kehamilan (O26.8),
O99.4 Penyakit sistem sirkulasi yang mempersulit KMN
Kondisi pada I00-I99
Kecuali:
kelainan hipertensif (O10-O16), embolisme obstetrik (O88.-),
komplikasi vena dan trombosis sinus serebrovenosa pada:
kehamilan (O22.-), persalinan, kelahiran dan nifas (O87.-),
kardiomyopati pada nifas (O90.3),
O99.5 Penyakit sistem pernafasan yang mempersulit KMN
Kondisi pada J00-J99
O99.6 Penyakit sistem pencernaan yang mempersulit KMN
Kondisi pada K00-K93
Kecuali: kelainan hati pada KMN (O26.6)
O99.7 Penyakit kulit dan jaringan subkutis yang mempersulit KMN
Kondisi pada L00-L99
Kecuali: herpes gestationis (O26.4)
O99.8 Penyakit dan kondisi lain yang dijelaskan yang mempersulit KMN
Kombinasi dari kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O99.0-O99.7
Kondisi pada C00-D48, H00-H95, M00-M99, N00-N99, dan Q00-Q99
Kecuali: infeksi genitourinarius pada kehamilan (O23.-),
infeksi genitourinarius setelah melahirkan (O86.0-O86.3),
asuhan ibu untuk kelainan organ pelvis yang diketahui atau dicurigai
(O34.-),
gagal ginjal akut postpartum (O90.4)

42

CHAPTER XIV. KONDISI TERTENTU YANG DIMULAI PADA


PERIODE PERINATAL (P00-P96)
Note: [labour=persalinan; delivery=kelahiran, partus
[labourdelivery]=melahirkan]
Termasuk: kondisi yang awalnya pada masa perinatal dan morbiditas terjadi
kemudian.
Kecuali:
tetanus neonatorum (A33), neoplasma (C00-D48),
penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90),
malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99),
cedera, keracunan dan konsekuensi tertentu lain penyebab eksternal
(S00-T98)
Blok-blok pada Bab ini adalah sebagai berikut:
P00-P04

Janin dan neonatus terganggu oleh faktor-faktor maternal dan


komplikasi kehamilan, persalinan dan kelahiran.
P05-P08
Kelainan yang berhubungan dengan lama kehamilan dan
pertumbuhan janin.
P10-P15
Trauma lahir.
P20-P29
Kelainan pernafasan dan kardiovaskuler khusus pada masa
perinatal.
P35-P39
Infeksi yang khusus pada masa perinatal.
P50-P61
Kelainan perdarahan dan hematologis pada janin dan
neonatus.
P70-P74
Kelainan endokrin dan metabolik sementara khusus pada janin
dan neonatus.
P75-P78
Kelainan sistem pencernaan janin dan neonatus.
P80-P83
Kondisi yang melibatkan integumen dan pengaturan suhu janin
dan neonatus.
P90-P96
Kelainan lain yang berawal pada masa perinatal.
Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut:
P75* Meconium ileus
Janin dan neonatus terganggu oleh faktor maternal dan komplikasi kehamilan,
persalinan dan kelahiran (P00-P04)
Termasuk: kondisi maternal berikut kalau dinyatakan sebagai penyebab
kematian atau kesakitan pada janin atau neonatus.
P00.

Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi maternal yang mungkin tidak
berhubungan dengan kehamilan sekarang.
Kecuali: Janin dan neonatus terganggu oleh: komplikasi maternal kehamilan
(P01.-);
pengaruh merusak yang dikirimkan melalui plasenta atau ASI (P04.-);
kelainan endokrin dan metabolik ibu (P70-P74)
P00.0 Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan hipertensif maternal
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi O10-O11, O13-O16 maternal
P00.1 Janin dan neonatus terganggu oleh penyakit ginjal dan saluran kemih
maternal.
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi N00-N39 maternal
P00.2 Janin dan neonatus terganggu oleh penyakit infeksi dan parasit maternal.
Janin dan neonatus terganggu oleh penyakit infeksi A00-B99 and J10-J11
maternal
Kecuali: infeksi yang khusus pada masa perinatal (P35-P39)
infeksi saluran genital dan infeksi lokal lain pada ibu (P00.8)
P00.3 Janin dan neonatus terganggu oleh penyakit sirkulasi dan respirasi maternal
lain.
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi I00-I99, J00-J99, Q20-Q34
maternal dan tidak Termasuk dalam P00.0, P00.2
P00.4 Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan gizi ibu
Janin dan neonatus terganggu oleh:
kelainan E40-E64 maternal; manutrisi maternal NOS
P00.5 Janin dan neonatus terganggu oleh cedera maternal
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi S00-T79 maternal

43

P00.6 Janin dan neonatus terganggu oleh prosedur bedah maternal


Kecuali: krusakan plasenta akibat amniocentesis, seksio/induksi bedah
(P02.1)
seksio sesar untuk kelahiran sekarang (P03.4)
bedah sebelumnya pada uterus atau organ pelvis (P03.8)
pengakhiran kehamilan, janin (P96.4)
P00.7 Janin dan neonatus terganggu oleh prosedur medis maternal lain, n.e.c.
Janin dan neonatus terganggu oleh pemeriksaan radiologis maternal
Kecuali: krusakan plasenta akibat amniocentesis, seksio/induksi bedah (P02.1)
janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi lain persalinan (P03.-)
P00.8 Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi maternal lain
Janin dan neonatus terganggu oleh:
kondisi pada T80-T88; systemic lupus erythematosus ibu
infeksi saluran genital ibu dan infeksi lokal lainnya ;
Kecuali: kelainan endokrin dan metabolik neonatus sementara (P70-P74)
P00.9 Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi maternal yang tidak dijelaskan
P01
P01.0
P01.1
P01.2
P01.3
P01.4
P01.5

P01.6
P01.7

P01.8
P01.9

Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi kehamilan maternal


Janin dan neonatus terganggu oleh serviks inkompeten
Janin dan neonatus terganggu oleh ketuban pecah dini
Janin dan neonatus terganggu oleh oligohydramnios
Kecuali:
kalau disebabkan oleh ketuban pecah dini (P01.1)
Janin dan neonatus terganggu oleh polyhydramnios
Janin dan neonatus terganggu oleh hydramnios
Janin dan neonatus terganggu oleh kehamilan ektopik
Janin dan neonatus terganggu oleh kehamilan abdomen
Janin dan neonatus terganggu oleh kehamilan ganda
Janin dan neonatus terganggu oleh: triplet (kehamilan) triplet, (kehamilan)
kembar dua
Janin dan neonatus terganggu oleh kematian ibu
Janin dan neonatus terganggu oleh malpresentasi sebelum persalinan
Janin dan neonatus terganggu sebelum lahir oleh:
presentasi muka, presentasi sungsang, letak lintang, letak tak stabil, versi
eksternal
Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi kehamilan lain pada ibu
Janin dan neonatus terganggu oleh abortus spontan
Janin dan neonatus terganggu komplikasi kehamilan pada ibu, tidak
dijelaskan

P02 Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi plasenta, umbilikus, dan
membran
P02.0 Janin dan neonatus terganggu oleh plasenta praevia
P02.1 Janin dan neonatus terganggu oleh pemisahan dan perdarahan lain plasenta
Janin dan neonatus terganggu oleh:
abruptio placentae, pemisahan prematur plasenta
prdarahan tak sengaja, haemorrhagia antepartum, khilangan darah ibu
krusakan plasenta akibat amniosentesis, seksio / induksi bedah
P02.2 Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan bentuk dan fungsi lain dan yang
tidak dijelaskan pada plasenta
Janin dan neonatus terganggu oleh: gangguan fungsi, insuffisiensi, atau
infark plasenta

P02.3 Janin dan neonatus terganggu oleh sindroma transfusi plasenta


Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan plasenta dan umbilikus yang
menyebabkan transfusi twin-to-twin atau transplasenta lainnya
Gunakan kode tambahan untuk kondisi akibatnya pada janin atau neonatus.
P02.4 Janin dan neonatus terganggu oleh umbilikus yang turun (prolapsed cord)
P02.5 Janin dan neonatus terganggu oleh penekanan lain umbilikus
Janin dan neonatus terganggu oleh umbilikus: (melilit ketat) di leher, kusut,
bersimpul
P02.6 Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi umbilikus lain dan tidak
dijelaskan

44

Janin dan neonatus terganggu oleh: umbilikus pendek, vasa previa


Kecuali: arteri umbilikalis tunggal (Q27.0)
P02.7 Janin dan neonatus terganggu oleh chorioamnionitis
Janin dan neonatus terganggu oleh amnionitis, membranitis, plasentitis
P02.8 Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan lain pada membran
P02.9 Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan membran yang tidak dijelaskan
P03 Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi lain persalinan dan kelahiran
P03.0 Janin dan neonatus terganggu oleh kelahiran dan ekstraksi sungsang
P03.1 Janin dan neonatus terganggu oleh malpresentasi, malposisi dan disproporsi
lain selama persalinan dan kelahiran
Janin atau neonatus terganggu oleh :
kondisi pada O64-O66, pelvis sempit, oksipito-posterior persisten, letak
lintang
P03.2 Janin dan neonatus terganggu oleh kelahiran forseps
P03.3 Janin dan neonatus terganggu kelahiran dengan ekstraksi vakum [ventouse]
P03.4 Janin dan neonatus terganggu oleh kelahiran sesar
P03.5 Janin dan neonatus terganggu oleh kelahiran presipitatus
Janin dan neonatus terganggu oleh kala II yang berlangsung cepat
P03.6 Janin dan neonatus terganggu oleh kontraksi abnormal rahim
Janin atau neonatus terganggu oleh:
persalinan hipertonik, inersia uterus, kondisi pada O62.- selain O62.3
P03.8 Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi lain melahirkan yang
dijelaskan
Janin dan neonatus terganggu oleh: kelainan jaringan lunak ibu, induksi
persalinan
operasi destruktif untuk memudahkan kelahiran, kondisi pada O60-O75
prosedur partus yang tidak tercakup oleh P02.- and P03.0-P03.6
P03.9
Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi partus yang tidak
dijelaskan
P04 Janin dan neonatus terganggu oleh pengaruh buruk yang masuk melalui
plasenta atau ASI
Termasuk: efek non-teratogenik dari zat-zat yang dikirim melalui plasenta
Kecuali: malformasi kongenital (Q00-Q99); neonatal jaundice pada hemolisis
berlebihan lain akibat obat atau toksin yang dikirimkan dari ibu (P58.4)
P04.0 Janin dan neonatus terganggu oleh anestesia dan analgesia ibu pada hamil
dan partus
Janin dan neonatus terganggu oleh reaksi dan intoksikasi opiat dan
penenang maternal yang diberikan sewaktu partus
P04.1 Janin dan neonatus terganggu oleh obat-obatan maternal lain
Janin dan neonatus terganggu oleh kemoterapi kanker, obat-obat sitotoksik
Kecuali: penggunaan obat-obatan addiksi oleh ibu (P04.4),
sindroma hidantoin janin (Q86.1), dismorfisme akibat warfarin (Q86.2)
P04.2 Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan tembakau oleh ibu
P04.3 Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan alkohol oleh ibu
Kecuali: fetal alcohol syndrome (Q86.0)
P04.4 Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan obat-obatan addiksi oleh ibu
Kecuali: anestesia dan analgesia maternal (P04.0),
gejala putus obat akibat penggunaan obat-obat addiksi oleh ibu (P96.1)
P04.5 Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan zat-zat kimia nutrisi oleh
ibu
P04.6 Janin dan neonatus terganggu oleh pendedahan ibu pada zat-zat kimiawi
lingkungan
P04.8 Janin dan neonatus terganggu oleh pengaruh merusak lain terhadap ibu
P04.9 Janin dan neonatus terganggu pengaruh merusak terhadap ibu, tidak
dijelaskan

Kelainan yang berhubungan dengan lama kehamilan dan pertumbuhan janin


(P05-P08)
P05.

Pertumbuhan janin lambat dan malnutrisi janin

45

P05.0 Light for gestational age


Biasanya berat <10 persentil, tapi panjang >10 persentil untuk usia
kehamilan.
Light-for-dates ringan untuk usia kehamilan
P05.1 Small for gestational age
Biasanya berat dan panjang <10 persentil untuk usia kehamilan.
Small-for-dates; small-and-light-for-dates kecil untuk usia kehamilan
P05.2 Malnutrisi janin tanpa disebutkan ringan atau kecil untuk usia kehamilan
Neonatus, untuk usia kehamilan tidak ringan atau kecil, tapi dengan tandatanda malnutrisi seperti kulit kering, mengelupas, dan hilangnya jaringan
subkutis.
P05.9 Pertumbuhan lambat janin, tidak dijelaskan
Retardasi pertumbuhan janin NOS
P07. Kelainan yang berhubungan dengan kehamilan singkat dan berat lahir
rendah, n.e.c.
Note: Kalau berat lahir dan usia kehamilan keduanya ada, prioritas harus pada
berat lahir.
Termasuk: kondisi berikut, tanpa spesifikasi lebih lanjut, sebagai penyebab
kematian, kesakitan, atau asuhan tambahan pada neonatus.
Kecuali: berat lahir rendah akibat pertumbuhan lambat janin dan malnutrisi
janin(P05.-)
P07.0 Berat lahir sangat rendah
Berat lahir 999 gram atau kurang
P07.1 Berat lahir rendah lainnya
Berat lahir antara 1000-2499 g.
P07.2 Immaturitas ekstrim
Kehamilan kurang dari 28 minggu lengkap (<196 hari lengkap)
P07.3 Neonatus preterm lainnya
Kehamilan 28 sampai <37 minggu lengkap (196 sampai <259 hari lengkap).
Prematuritas NOS
P08. Kelainan yang berhubungan dengan kehamilan lama dan berat lahir tinggi
Note: Kalau berat lahir dan usia kehamilan keduanya ada, prioritas harus pada
berat lahir.
Termasuk: kondisi berikut, tanpa spesifikasi lebih lanjut, sebagai penyebab
kematian, kesakitan, atau asuhan tambahan pada janin atau neonatus.
P08.0 Bayi sangat besar
Biasanya berarti berat lahir 4500 g atau lebih
Kecuali: sindroma: bayi dari ibu diabetes (P70.1), bayi dari ibu diabetes
gestasi (P70.0)
P08.1 Bayi berat untuk usia kehamilan lainnya
Janin atau bayi berat atau besar lainnya tanpa memperhatikan usia
kehamilannya.
P08.2 Bayi post-term, tapi tidak berat untuk usia kehamilannya
Janin atau bayi dengan kehamilan 42 minggu lengkap atau lebih (294 hari
atau lebih), tidak berat atau besar untuk usia kehamilan.
Postmaturitas NOS

Trauma lahir (P10-P15)


P10. Luka dan perdarahan intrakranium akibat cedera lahir
Kecuali: perdarahan intrakranial janin atau neonatus:
NOS (P52.9), akibat anoxia atau hypoxia (P52.-)
P10.0 Perdarahan subdura akibat trauma lahir
Haematoma subdura (terlokalisir) akibat trauma lahir
Kecuali: perdarahan subdura yang menyertai robekan tentorium (P10.4)
P10.1 Perdarahan otak akibat trauma lahir
P10.2 Perdarahan intraventrikel akibat trauma lahir
P10.3 Perdarahan subarakhnoid akibat trauma lahir
P10.4 Robekan tentorium akibat trauma lahir
[tentorium: bagian subdura yang memisahkan serebellum dari hemisfer
serebri]

46

P10.8 Luka dan perdarahan intrakranium lain akibat trauma lahir


P10.9 Luka dan perdarahan intrakranium yang tidak dijelaskan akibat trauma lahir
P11.
P11.0
P11.1
P11.2
P11.3

Cedera lahir lainnya terhadap sistem syaraf pusat


Edema serebri akibat trauma lahir
Kerusakan lain yang dijelaskan pada otak akibat trauma lahir
Kerusakan yang tidak dijelaskan pada otak akibat trauma lahir
Cedera lahir terhadap n. facialis
Facial palsy (kelumpuhan otot muka) akibat trauma lahir
P11.4 Cedera lahir terhadap n. craniales lainnya
P11.5 Cedera lahir terhadap vertebra dan medulla spinalis
Fraktur vertebra akibat trauma lahir
P11.9 Cedera lahir terhadap sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan
P12
P12.0
P12.1
P12.2
P12.3
P12.4

Cedera lahir terhadap kepala


Cephalhaematoma akibat trauma lahir
Chignon akibat trauma lahir
Perdarahan sub-aponeurosis epikranium akibat trauma lahir
Lecet pada kepala akibat trauma lahir
Cedera pengamatan pada kepala neonatus
Insisi untuk pengambilan sampel, cedera klip (elektroda) pada kepala
P12.8 Cedera lahir lainnya terhadap kepala
P12.9 Cedera lahir terhadap kepala, tidak dijelaskan
P13 Cedera lahir terhadap skeleton
Kecuali: cedera lahir terhadap vertebra (P11.5)
P13.0 Fraktur tengkorak akibat trauma lahir
P13.1 Cedera lahir lain terhadap tengkorak
Kecuali: cephalhaematoma (P12.0)
P13.2 Cedera lahir terhadap femur
P13.3 Cedera lahir terhadap tulang panjang lainnya
P13.4 Fraktur klavikula akibat trauma lahir
P13.8 Cedera lahir terhadap skeleton lain
P13.9 Cedera lahir terhadap skeleton, tidak dijelaskan
P14
P14.0
P14.1
P14.2
P14.3
P14.8
P14.9

Cedera lahir terhadap sistem syaraf tepi


Paralysis Erb akibat cedera lahir [paralisis lengan pleksus brakhialis]
Paralysis Klumpke akibat cedera lahir [paralisis lengan bawah dan tangan]
Paralysis n. phrenicus akibat cedera lahir
Cedera lahir lain terhadap pleksus brakhialis
Cedera lahir terhadap bagian sistem syaraf perifer
Cedera lahir terhadap sistem syaraf perifer, tidak dijelaskan

P15. Cedera lahir lainnya


P15.0 Cedera lahir terhadap hati
Ruptur hati akibat cedera lahir
P15.1 Cedera lahir terhadap limpa
Ruptur limpa akibat cedera lahir
P15.2 Cedera sternomastoid akibat cedera lahir
P15.3 Cedera lahir terhadap mata
Cedera lahir menyebabkan: perdarahan subkonjungtiva, glaukoma
traumatika
P15.4 Cedera lahir terhadap muka
Kongesti muka (sembab karena aliran darah terhambat) akibat trauma lahir
P15.5 Cedera lahir terhadap genitalia externa
P15.6 Nekrosis lemak subkutis akibat cedera lahir
P15.8 Cedera lahir lain yang dijelaskan
P15.9 Cedera lahir, tidak dijelaskan

Kelainan pernafasan dan kardiovaskuler khusus perinatal (P20-P29)


P20.

Hipoksia intrauterus

47

Termasuk: bunyi jantung anak (BJA) abnormal, meconium dalam liquor (amnion)
asidosis, anoxia, asphyxia, distress, hypoxia: pada janin atau intrauterus
pengeluaran mekonium (feses pertama hijau gelap pada neonatus)
Kecuali: perdarahan intrakranium akibat anoxia atau hypoxia (P52.-)
P20.0 Hipoksia intrauterus pertama diketahui sebelum awal persalinan
P20.1 Hipoksia intrauterus pertama diketahui sewaktu persalinan dan kelahiran
P20.9 Hipoksia intrauterus, tidak dijelaskan
P21. Asphyxia lahir
Note: Kategori ini jangan digunakan pada nilai Apgar rendah yang tidak
menyebutkan asphyxia atau masalah pernafasan lain.
Kecuali: hypoxia atau asphyxia intrauterus (P20.-)
P21.0 Asphyxia lahir berat
Nadi <100/menit ketika lahir dan menurun atau tetap, pernafasan tidak ada
atau megap-megap, warna kulit pucat, tonus tidak ada.
Asphyxia dengan nilai Apgar 1-menit 0-3;
Asphyxia putih
P21.1 Asphyxia lahir ringan dan sedang
Pernafasan normal tidak muncul dalam 1 menit, tapi nadi 100/>, terdapat
beberapa tonus otot, dan beberapa respons terhadap rangsangan.
Asphyxia dengan nilai Apgar 1-menit 4-7;
Asphyxia biru
P21.9 Asphyxia lahir, tidak dijelaskan
Anoxia, asphyxia, hypoxia: NOS
P22. Respiratory distress of newborn kesulitan bernafas neonatus
Kecuali: kegagalan pernafasan neonatus (P28.5)
P22.0 Respiratory distress syndrome [RDS] pada neonatus
Hyaline membrane disease [HMD]
P22.1 Transient tachypnoea pada neonatus
P22.8 Distress pernafasan lain pada neonatus
P22.9 Distress pernafasan pada neonatus, tidak dijelaskan
P23. Pneumonia kongenital
Termasuk: pneumonia infektif yang didapatkan dalam rahim atau sewaktu lahir
Kecuali: pneumonia neonatus akibat aspirasi (P24.-)
P23.0 Pneumonia kongenital akibat virus
Kecuali: pneumonitis rubella kongenital (P35.0)
P23.1 Pneumonia kongenital akibat Chlamydia
P23.2 Pneumonia kongenital akibat staphylococcus
P23.3 Pneumonia kongenital akibat streptococcus, group B
P23.4 Pneumonia kongenital akibat Escherichia coli
P23.5 Pneumonia kongenital akibat Pseudomonas
P23.6 Pneumonia kongenital akibat agen bakteri lainnya
Pneumonia kongenital akibat:
Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae, Mycoplasma
Streptococcus, Kecuali group B
P23.8 Pneumonia kongenital akibat organisme lain
P23.9 Pneumonia kongenital, tidak dijelaskan
P24. Sindroma aspirasi neonatus
Termasuk: pneumonia neonatus akibat aspirasi
P24.0 Aspirasi mekonium oleh neonatus
P24.1 Aspirasi cairan amnion dan mukus oleh neonatus
Aspirasi liquor (ketuban)
P24.2 Aspirasi darah oleh neonatus
P24.3 Aspirasi susu dan makanan yang dimuntahkan oleh neonatus
P24.8 Sindroma aspirasi oleh neonatus lainnya
P24.9 Sindroma aspirasi oleh neonatus, tidak dijelaskan
Pneumonia aspirasi pada neonatus NOS
P25.

Emfisema interstitialis dan kondisi terkait yang dimulai pada masa perinatal

48

P25.0
P25.1
P25.2
P25.3
P25.8

Emfisema interstitialis yang dimulai pada masa perinatal


Pneumothorax yang dimulai pada masa perinatal
Pneumomediastinum yang dimulai pada masa perinatal
Pneumoperikardium yang dimulai pada masa perinatal
Kondisi lain yang terkait emfisema interstitialis yang dimulai pada masa
perinatal

P26.
P26.0
P26.1
P26.8
P26.9

Perdarahan paru-paru yang dimulai pada masa perinatal


Perdarahan trakheobronkhialis yang dimulai pada masa perinatal
Perdarahan paru-paru masif yang dimulai pada masa perinatal
Perdarahan paru-paru lainnya yang dimulai pada masa perinatal
Perdarahan paru-paru, tidak dijelaskan, yang dimulai pada masa perinatal

P27. Penyakit pernafasan kronis yang dimulai pada masa perinatal


P27.0 Sindroma Wilson-Mikity
Dismaturitas paru-paru
P27.1 Displasia bronkhopulmonalis yang dimulai pada masa perinatal
P27.8 Penyakit pernafasan kronis lain yang dimulai pada masa perinatal
Fibrosis kongenital paru-paru, paru-paru ventilator pada neonatus
P27.9 Penyakit pernafasan kronis, tidak dijelaskan, yang dimulai pada masa
perinatal
P28. Kondisi pernafasan lain yang dimulai pada masa perinatal
Kecuali: malformasi kongenital sistem pernafasan (Q30-Q34)
P28.0 Atelektasis primer neonatus
Kegagalan primer melebarkan unit-unit terminal pernafasan
Hipoplasia paru-paru yang berhubungan dengan kehamilan singkat
Immaturitas paru-paru NOS
P28.1 Atelektasis neonatus lainnya dan yang tidak dijelaskan
Atelektasis: NOS, partial, sekunder
Atelektasis resorpsi tanpa respiratory distress syndrome [RDS]
P28.2 Serangan sianotik pada neonatus
Kecuali: apnoea neonatus (P28.3-P28.4)
P28.3 Apnoea tidur primer pada neonatus
Apnoea tidur pada neonatus NOS
P28.4 Apnoea lain pada neonatus
P28.5 Kegagalan pernafasan pada neonatus
P28.8 Kondisi pernafasan lain yang dijelaskan pada neonatus
Snuffles pada neonatus (nafas ribut melalui hidung penuh mukus)
Kecuali: rhinitis sifilis kongenital dini (A50.0)
P28.9 Kondisi pernafasan pada neonatus, tidak dijelaskan
P29. Kelainan kardiovaskuler yang dimulai pada masa perinatal
Kecuali: malformasi kongenital sistem sirkulasi (Q20-Q28)
P29.0 Gagal jantung neonatus
P29.1 Disritmia jantung neonatus
P29.2 Hipertensi neonatus
P29.3 Sirkulasi janin persisten
Penutupan duktus arteriosus terlambat
P29.4 Iskemia miokardium sementara pada neonatus
P29.8 Kelainan kardiovaskuler lain yang dimulai pada masa perinatal
P29.9 Kelainan kardiovaskuler yang dimulai pada masa perinatal, tidak dijelaskan

Infeksi yang khusus pada masa perinatal (P35-P39)


Termasuk: infeksi yang diperoleh dalam rahim atau sewaktu lahir
Kecuali: sifilis (A50.-), infeksi gonokokus (A54.-), pneumonia (P23.-): kongenital
penyakit menular usus (A00-A09), tetanus neonatorum (A33),
penyakit menular yang diperoleh setelah lahir (A00-B99, J10-J11)

49

penyakit menular ibu sebagai penyebab kematian atau kesakitan janin atau
neonatus yang tidak menunjukkan gejala penyakit tersebut (P00.2)
penyakit HIV (B20-B24),
bukti laboratorium HIV (R75), status infeksi HIV asymptomatik (Z21)
P35. Penyakit viral kongenital
P35.0 Sindroma rubella kongenital
Pneumonitis rubella kongenital
P35.1 Infeksi cytomegalovirus kongenital
P35.2 Infeksi herpesvirus [herpes simplex] kongenital
P35.3 Hepatitis virus kongenital
P35.8 Penyakit virus kongenital lainnya
Varicella [chickenpox] kongenital
P35.9 Penyakit virus kongenital, tidak dijelaskan
P36. Sepsis bakteri pada neonatus
Termasuk: septikemia kongenital
P36.0 Sepsis neonatus akibat streptokokus, group B
P36.1 Sepsis neonatus akibat streptokoki lain dan tidak dijelaskan
P36.2 Sepsis neonatus akibat Staphylococcus aureus
P36.3 Sepsis neonatus akibat stafilokoki lain dan tidak dijelaskan
P36.4 Sepsis neonatus akibat Escherichia coli
P36.5 Sepsis neonatus akibat kuman anaerob
P36.8 Sepsis bakteri lain pada neonatus
P36.9 Sepsis bakteri pada neonatus, tidak dijelaskan
P37. Penyakit infeksi dan parasit kongenital lainnya
Kecuali: sifilis kongenital (A50.-), ophthalmia neonatorum akibat gonokokus
(A54.3)
tetanus neonatorum (A33), enterokolitis nekrotikans janin dan neonatus
(P77)
diare neonatus: menular (A00-A09), tidak menular (P78.3)
P37.0 Tuberkulosis kongenital
P37.1 Toxoplasmosis kongenital
Hydrocephalus akibat toxoplasmosis kongenital
P37.2 Listeriosis neonatus (disseminata)
P37.3 Malaria falsiparum kongenital
P37.4 Malaria kongenital lainnya
P37.5 Kandidiasis neonatus
P37.8 Penyakit infeksi dan parasit kongenital lain yang dijelaskan
P37.9 Penyakit infeksi dan parasit kongenital, tidak dijelaskan
P38.

Omphalitis neonatus dengan atau tanpa perdarahan ringan

P39. Infeksi lain yang khusus pada masa perinatal


P39.0 Mastitis infektif neonatus
Kecuali: pembesaran saluran mammae neonatus, mastitis noninfektif
neonatus (P83.4)
P39.1 Konjungtivitis and dakriosistitis neonatus
Konjungtivitis chlamydia neonatus, ophthalmia neonatorum NOS
Kecuali: konjungtivitis gonokokus (A54.3)
P39.2 Infeksi janin intra-amnion, not elsewhere classified
P39.3 Infeksi saluran kemih neonatus
P39.4 Infeksi kulit neonatus
Pioderma neonatus
Kecuali: pemphigus neonatorum (L00), sindroma kulit melepuh stafilokokus
(L00)
P39.8 Infeksi lain yang khusus pada masa perinatal, yang dijelaskan
P39.9 Infeksi lain yang khusus pada masa perinatal, tidak dijelaskan
Kelainan perdarahan dan hematologis janin dan neonatus (P50-P61)
Kecuali: anemia hemolitika herediter (D55-D58)

50

sindroma Gilbert's (E80.4) gangguan penangkapan bilirubin plasma oleh


hati
sindroma Crigler-Najjar (E80.5) defisiensi glukoronil transferase
sindroma Dubin-Johnson (E80.6) gangguan ekskresi bilirubin
stenosis dan striktura kongenital saluran empedu (Q44.3)
P50. Kehilangan darah janin fetal blood loss
Kecuali: anemia kongenital akibat kehilangan darah janin (P61.3)
P50.0 Kehilangan darah janin dari vasa praevia
P50.1 Kehilangan darah janin dari ruptur umbilikus
P50.2 Kehilangan darah janin dari plasenta
P50.3 Perdarahan ke dalam saudara kembar
P50.4 Perdarahan ke dalam sirkulasi ibu
P50.5 Kehilangan darah janin dari ujung terpotong umbilikus saudara kembarnya
P50.8 Kehilangan darah janin lainnya
P50.9 Kehilangan darah janin dari, tidak dijelaskan
Perdarahan janin NOS
P51. Perdarahan dari umbilikus neonatus
Kecuali:
omphalitis dengan perdarahan ringan (P38)
P51.0 Perdarahan massif dari umbilikus neonatus
P51.8 Perdarahan dari umbilikus neonatus lainnya
Kebocoran ligatur (pengikat) umbilikus NOS
P51.9 Perdarahan dari umbilikus neonatus, tidak dijelaskan
P52. Perdarahan non-traumatika intrakranium janin dan neonatus
Termasuk: Perdarahan intrakranium akibat anoxia atau hypoxia
Kecuali: Perdarahan intrakranium akibat cedera: lahir (P10.-), maternal (P00.5),
lain (S06.-)
P52.0 Perdarahan intraventrikel (nontraumatika), tingkat 1, janin dan neonatus
Perdarahan subependyma (tanpa perluasan ke intraventrikel)
[ependima: selaput pelapis ventrikel otak dan kanalis sentralis medulla
spinalis]
P52.1 Perdarahan intraventrikel (nontraumatika), tingkat 2, janin dan neonatus
Perdarahan subependyma dengan perluasan ke intraventrikel
P52.2 Perdarahan intraventrikel (nontraumatika), tingkat 3, janin dan neonatus
Perdarahan subependyma dengan perluasan ke intraventrikel dan
intraserebri
P52.3 Perdarahan intraventrikel (nontraumatika) janin dan neonatus, tidak
dijelaskan
P52.4 Perdarahan intraserebri (nontraumatika) janin dan neonatus
P52.5 Perdarahan subarakhnoid (nontraumatika) janin dan neonatus
P52.6 Perdarahan serebellum (nontraumatika) dan fossa posterior janin dan
neonatus
P52.8 Perdarahan intrakranium (nontraumatika) lain janin dan neonatus
P52.9 Perdarahan intrakranium (nontraumatika) janin dan neonatus, tidak
dijelaskan
P53. Penyakit perdarahan janin dan neonatus
Defisiensi vitamin K neonatus
P54. Perdarahan neonatus lainnya
Kecuali: kehilangan darah janin (P50), perdarahan paru yang dimulai pada
perinatal (P26)
P54.0 Haematemesis neonatus
Kecuali: disebabkan darah ibu yang tertelan (P78.2)
P54.1 Melaena neonatus
Kecuali: disebabkan darah ibu yang tertelan (P78.2)
P54.2 Perdarahan rektum neonatus
P54.3 Perdarahan gastrointestinal neonatus lainnya
P54.4 Perdarahan adrenal neonatus
P54.5 Perdarahan kulit neonatus

51

Lecet, ecchymoses, petechiae, hematomata superfisial: janin dan neonatus


Kecuali: cephalhematoma (P12.0), lecet pada kepala(P12.3): akibat cedera
lahir
P54.6 Perdarahan vagina neonatus
Pseudomenses
P54.8 Perdarahan neonatus lain yang dijelaskan
P54.9 Perdarahan neonatus, tidak dijelaskan
P55. Penyakit haemolitika janin dan neonatus
P55.0 Isoimmunisasi Rh janin dan neonatus
P55.1 Isoimmunisasi ABO janin dan neonatus
P55.8 Penyakit hemolitika lain janin dan neonatus
P55.9 Penyakit hemolitika janin dan neonatus, tidak dijelaskan
P56. Hidrops fetalis akibat penyakit hemolitika
Kecuali: hidrops fetalis: NOS (P83.2), bukan kaibat penyakit hemolitika (P83.2)
P56.0 Hidrops fetalis akibat isoimmunization
P56.9 Hidrops fetalis akibat penyakit hemolitika lain dan tidak dijelaskan
P57. Kernikterus
[pigmentasi kuning ganglion basalis dan sel syaraf lain di otak dan medulla
spinalis]
P57.0 Kernikterus akibat isoimunisasi
P57.8 Kernikterus lain yang dijelaskan
Kecuali: Crigler-Najjar syndrome (E80.5)
P57.9 Kernikterus, tidak dijelaskan
P58. Jaundice neonatus akibat hemolisis berlebihan lainnya
Kecuali: jaundice akibat isoimunisasi (P55-P57)
P58.0 Jaundice neonatus akibat lecet
P58.1 Jaundice neonatus akibat perdarahan
P58.2 Jaundice neonatus akibat infeksi
P58.3 Jaundice neonatus akibat polisitemia
P58.4 Jaundice neonatus akibat obat atau toksin dari ibu atau yang diberi pada
neonatus
Gunakan kode tambahan untuk penyebab luar (Chapter XX) atau obat
P58.5 Jaundice neonatus akibat darah maternal
P58.8 Jaundice neonatus akibat hemolisis berlebihan lain yang dijelaskan
P58.9 Jaundice neonatus akibat hemolisis berlebihan, tidak dijelaskan
P59. Jaundice neonatus akibat penyebab lain dan tidak dijelaskan
Kecuali: akibat kesalahan metabolisme sejak lahir (E70-E90), kernikterus (P57.-)
P59.0 Jaundice neonatus yang terkait dengan kelahiran preterm
Hiperbilirubinaemia pada prematuritas
Jaundice akibat konjugasi terlambat yang terkait dengan kelahiran preterm
P59.1 Inspissated bile syndrome [sindroma pemekatan empedu]
P59.2 Jaundice neonatus akibat kerusakan lain dan tidak dijelaskan pada sel-sel
hati
Kecuali: hepatitis virus kongenital (P35.3)
P59.3 Jaundice neonatus akibat inhibitor ASI
P59.8 Jaundice neonatus akibat penyebab lain yang dijelaskan
P59.9 Jaundice neonatus, tidak dijelaskan
Jaundice fisiologis (berat)(berlangsung lama) NOS
P60. Disseminated intravascular coagulation [DIC] pada janin dan neonatus
Sindroma defibrinasi janin dan neonatus
P61. Kelainan hematologis perinatal lain
Kecuali: hipogammaglobulinaemia sementara bayi (D80.7)
P61.0 Trombositopenia neonatus sementara
Trombositopenia neonatus akibat: idiopathic maternal thrombocytopenia
isoimmunisasi, exchange transfusion [penukaran darah]
P61.1 Polycythaemia neonatorum

52

P61.2 Anaemia pada prematuritas


P61.3 Anemia kongenital akibat kehilangan darah janin
P61.4 Anemia kongenital lain, not elsewhere classified
Anemia kongenital NOS
P61.5 Neutropenia neonatus sementara
P61.6 Kelainan koagulasi neonatus sementara lainnya
P61.8 Kelainan hematologis perinatal lain yang dijelaskan
P61.9 Kelainan hematologis perinatal, tidak dijelaskan
Kelainan endokrin dan metabolik sementara khusus pada janin dan neonatus
(P70-P74)
Termasuk: kekacauan endokrin dan metabolik sementara akibat respons bayi
terhadap faktor
endokrin dan metabolik ibu, atau penyesuaiannya pada kehidupan luar
rahim.
P70 Kelainan sementara metabolisme karbohidrat khusus pada janin dan neonatus
P70.0 Sindroma bayi dari ibu dengan diabetes gestasional
P70.1 Sindroma bayi dari ibu dengan diabetes
Diabetes mellitus maternal (ada sebelumnya) mengganggu janin atau
neonatus (dengan hipoglikemia)
P70.2 Diabetes mellitus neonatus
P70.3 Hipoglikemia neonatus iatrogenik
P70.4 Hipoglikemia neonatus lainnya
Hipoglikemia neonatus sementara
P70.8 Kelainan sementara metabolisme karbohidrat janin dan neonatus lainnya
P70.9 Kelainan sementara metabolisme karbohidrat janin dan neonatus, tidak
dijelaskan
P71 Kelainan sementara metabolisme kalsium dan magnesium pada neonatus
P71.0 Hipokalsemia susu sapi pada neonatus
P71.1 Hipokalsemia neonatus lainnya
Kecuali: hipoparatiroidisme neonatus (P71.4)
P71.2 Hipomagnesaemia neonatus
P71.3 Tetani neonatus tanpa defisiensi kalsium atau magnesium
Tetani neonatus NOS
P71.4 Hipoparatiroidism neonatus sementara
P71.8 Kelainan metabolisme Ca dan Mg neonatus sementara lainnya
P71.9 Kelainan metabolisme Ca dan Mg sementara pada neonatus, tidak dijelaskan

P72 Kelainan sementara endokrin neonatus lainnya


Kecuali: hipotiroidisme kongenital dengan atau tanpa goitre (E03.0-E03.1)
dyshormogenetic goitre (E07.1), sindroma Pendred (E07.1)
P72.0 Goiter neonatus, not elsewhere classified
Goiter kongenital sementara dengan fungsi normal
P72.1 Hyperthyroidisme neonatus sementara
Tirotoksikosis neonatus
P72.2 Kelainan fungsi tiroid neonatus sementara lainnya , not elsewhere classified
Hipotiroidism neonatus sementara
P72.8 Kelainan endokrin neonatus sementara lainnya yang dijelaskan
P72.9 Kelainan endokrin pada neonatus neonatus, tidak dijelaskan
P74
P74.0
P74.1
P74.2
P74.3
P74.4
P74.5
P74.8
P74.9

Kekacauan sementara elektrolit dan metabolik neonatus lainnya


Asidosis metabolik terlambat pada neonatus
Dehidrasi neonatus
Kekacauan keseimbangan sodium neonatus
Kekacauan keseimbangan potassium neonatus
Kekacauan elektrolit neonatus sementara lainnya
Tirosinaemia neonatus sementara
Kekacauan metabolik neonatus sementara lainnya
Kekacauan metabolik neonatus sementara, tidak dijelaskan

53

Kelainan sistem pencernaan janin dan neonatus (P75-P78)


P75* Ileus mekonium (E84.1)
P76. Obstruksi usus lain pada neonatus
Kecuali: obstruksi usus yang bisa diklasifikasikan pada K56.P76.0 Meconium plug syndrome [sindroma sumbatan mekonium]
P76.1 Ileus neonatus sementara
Kecuali: penyakit Hirschsprung (Q43.1)
P76.2 Obstruksi usus akibat susu yang merembes
P76.8 Obstruksi usus neonatus lain yang dijelaskan
P76.9 Obstruksi usus neonatus, tidak dijelaskan
P77.

Enterokolitis nekrotikans janin dan neonatus

P78. Kelainan sistem pencernaan perinatal lainnya


Kecuali: perdarahan gastrointestinum neonatus (P54.0-P54.3)
P78.0 Perforasi usus perinatal
Peritonitis mekonium
P78.1 Peritonitis neonatus lainnya
Peritonitis neonatus NOS
P78.2 Hematemesis dan melena neonatus akibat darah ibu tertelan
P78.3 Diare neonatus non-infektif
Diare neonatus NOS
Kecuali: di negara tempat kondisi ini dianggap menular (A09)
P78.8 Kelainan sistem pencernaan perinatal lain yang dijelaskan
Sirosis (hepatis) kongenital, ulkus peptikum neonatus
P78.9 Kelainan sistem pencernaan perinatal, tidak dijelaskan
Kondisi yang melibatkan integumen dan pengaturan suhu janin dan neonatus
(P80-P83)
P80. Hipotermia neonatus
P80.0 Cold injury syndrome sindroma cedera dingin
Hipotermia berat dan biasanya kronis, dengan kulit pink (pink flushed
appearance), edema, serta kelainan neurologis dan biokimiawi.
Kecuali: hipotermia ringan neonatus (P80.8)
P80.8 Hipotermia neonatus lainnya
Hipotermia ringan neonatus
P80.9 Hipotermia neonatus, tidak dijelaskan
P81.
P81.0
P81.8
P81.9

Kekacauan pengaturan suhu neonatus lainnya


Hipertermia lingkungan pada neonatus
Kekacauan pengaturan suhu neonatus lainnya yang dijelaskan
Kekacauan pengaturan suhu neonatus, tidak dijelaskan
Demam neonatus NOS

P83. Kondisi integumen lain yang khusus pada janin dan neonatus
Kecuali: sindroma kulit melepuh (scalded skin) akibat staphylococcus (L00)
cradle cap (L21.0) deposit kuning pada scalp bayi, akibat seborrhoea
dermatitis diaper [napkin] (L22), infeksi kulit neonatus (P39.4),
hidrops fetalis akibat penyakit hemolitika (P56.-)
malformasi kongenital kulit dan integumen (Q80-Q84)
P83.0 Sclerema neonatorum
P83.1 Erythema toxicum neonatorum
P83.2 Hidrops fetalis yang bukan akibat penyakit hemolitika
Hidrops fetalis NOS
P83.3 Edema lain dan tidak dijelaskan khusus pada janin dan neonatus
P83.4 Breast engorgement of newborn pembesaran mammae neonatus
Mastitis noninfektif neonatus
P83.5 Hidrokel kongenital
P83.6 Polip umbilikus neonatus

54

P83.8 Kondisi integumen lain yang dijelaskan yang khusus pada janin dan
neonatus
Bronze baby syndrome, skleroderma neonatus, urtikaria neonatorum
P83.9 Kondisi integumen yang khusus pada janin dan neonatus, tidak dijelaskan

Kelainan lain yang berawal pada masa perinatal (P90-P96)


P90. Konvulsi neonatus
Kecuali: konvulsi ringan neonatus - benign neonatal convulsions (familial) (G40.3)
P91.
P91.0
P91.1
P91.2
P91.3
P91.4
P91.5
P91.8
P91.9

Kekacauan status serebri lain pada neonatus


Iskemia serebri neonatus
Kista periventrikel neonatus yang didapat
Leukomalasia serebri neonatus
Irritabilitas serebri neonatus
Depresi serebri neonatus
Koma neonatus
Kekacauan status serebri lain yang dijelaskan pada neonatus
Kekacauan status serebri lain neonatus, tidak dijelaskan

P92.
P92.0
P92.1
P92.2
P92.3
P92.4
P92.5
P92.8
P92.9

Masalah pemberian makanan neonatus - Feeding problems of newborn


Muntah pada neonatus
Regurgitasi dan ruminasi pada neonatus
Pemberian makanan lambat pada neonatus
Pemberian makanan sedikit pada neonatus
Pemberian makanan berlebihan pada neonatus
Kesulitan pemberian ASI pada neonatus
Masalah pemberian makanan neonatus lainnya
Masalah pemberian makanan neonatus, tidak dijelaskan

P93. Reaksi dan intoksikasi akibat obat yang diberikan kepada janin dan
neonatus
Grey syndrome akibat pemberian chloramphenicol kepada neonatus
Kecuali:
gejala putus obat dari penggunaan obat terapi pada neonatus (P96.2)
jaundice akibat obat atau toksin dari ibu atau diberikan kepada neonatus
(P58.4)
reaksi dan intoksikasi akibat opiat, penenang, dan pengobatan lain pada ibu
(P04.0-P04.1, P04.4)
P94. Kelainan tonus otot neonatus
P94.0 Myasthenia gravis neonatus sementara
Kecuali: myasthenia gravis (G70.0)
P94.1 Hipertonia kongenital
P94.2 Hipotonia kongenital
Nonspecific floppy baby syndrome
P94.8 Kelainan lain tonus otot neonatus
P94.9 Kelainan tonus otot neonatus, tidak dijelaskan
P95. Kematian janin dengan penyebab yang tidak dijelaskan
Deadborn fetus NOS, stillbirth NOS
P96. Kondisi lain yang berawal dari masa perinatal
P96.0 Kegagalan ginjal kongenital
Uremia neonatus
P96.1 Gejala putus obat neonatus akibat penggunaan obat addiksi oleh ibu
Sindroma putus obat pada janin dari ibu yang tergantung obat tersebut
Kecuali: reaksi dan intoksikasi akibat opiat dan penenang waktu melahirkan
(P04.0)
P96.2 Gejala putus obat dari penggunaan obat untuk terapi neonatus
P96.3 Sutura kranialis lebar pada neonatus
Kraniotabes neonatus

55

P96.4 Pengakhiran kehamilan, janin dan neonatus


Kecuali: pengakhiran kehamilan (ibu) (O04.-)
P96.5 Komplikasi prosedur intrauterus, not elsewhere classified
P96.8 Kondisi lain yang dijelaskan yang dimulai pada masa perinatal
P96.9 Kondisi yang dimulai pada masa perinatal, tidak dijelaskan
Debilitas kongenital NOS

56

CHAPTER XV. MALFORMASI, DEFORMASI DAN KELAINAN


KROMOSOM KONGENITAL (Q00-Q99)
Kecuali:

kesalahan metabolisme sejah lahir (E70-E90)

Blok-blok pada bab ini adalah sebagai berikut:


Q00-Q07
Q10-Q18
Q20-Q28
Q30-Q34
Q35-Q37
Q38-Q45
Q50-Q56
Q60-Q64
Q65-Q79
Q80-Q89
Q90-Q99

Malformasi kongenital sistem syaraf


Malformasi kongenital mata, telinga, muka dan leher
Malformasi kongenital sistem sirkulasi
Malformasi kongenital sistem pernafasan
Cleft lip dan cleft palate
Malformasi kongenital sistem pencernaan lain
Malformasi kongenital organ-organ genital
Malformasi kongenital sistem perkemihan
Malformasi dan deformasi kongenital sistem muskuloskeleton
Malformasi kongenital lainnya
Kelainan kromosom, not elsewhere classified

Malformasi kongenital sistem syaraf (Q00-Q07)


Q00. Anencephaly dan malformasi yang mirip dengannya
Q00.0 Anensefali
Acephaly, hemianencephaly, hemicephaly, amyelencephaly, acrania
Q00.1 Kraniorakhiskhisis (kepala terbuka penuh, cacad penutupan kepala)
Q00.2 Iniensefali (pembesaran foramen magnum, otak dan medulla spinalis
menyatu)
Q01. Ensefalokel
Termasuk: meningokel serebri; hidromeningokel kranialis
meningoensefalokel, ensefalomielokel; hidroensefalokel;
Kecuali: sindroma Meckel-Gruber (Q61.9)
Q01.0 Ensefalokel frontalis
Q01.1 Ensefalokel nasofrontalis
Q01.2 Ensefalokel oksipitalis
Q01.8 Ensefalokel pada situs lain
Q01.9 Ensefalokel, tidak dijelaskan
Q02. Microcephaly
Hidromikrosefali, mikrensefalon
Kecuali: sindroma Meckel-Gruber (Q61.9)
Q03. Hidrosefalus kongenital
Termasuk: hidrosefalus neonatus
Kecuali: sindroma Arnold-Chiari (Q07.0),
hidrosefalus:
didapat (G91.-),
akibat toxoplasmosis kongenital (P37.1),
dengan spina bifida (Q05.0-Q05.4)
Q03.0 Malformasi aquaeduktus Sylvii
Anomali; obstruksi kongenital, stenosis: aqueductus Sylvii
Q03.1 Atresia foramen Magendie dan foramen Luschka
Sindroma Dandy-Walker
Q03.8 Hidrosefalus kongenital lainnya
Q03.9 Hidrosefalus kongenital, tidak dijelaskan
Q04. Malformasi otak kongenital lainnya
Kecuali: siklopia (Q87.0), makrosefali (Q75.3)
Q04.0 Malformasi kongenital korpus kallosum
Agenesis korpus kallosum
Q04.1 Arhinensefali
Q04.2 Holoprosensefali kegagalan forebrain membelah dengan benar
Q04.3 Deformitas reduksi lain pada otak
Suatu bagian otak: absen, agenesis, aplasia, hipoplasia

57

Q04.4
Q04.5
Q04.6

Q04.8
Q04.9

Agyria, mikrogyria, pachygyria


Hidranensefali, lissensefali,
Kecuali: malformasi kongenital korpus kallosum (Q04.0)
Septo-optic displasia
Megalensefali
Kista serebri kongenital
Porensefali, skizensefali
Kecuali: acquired porencephalic cyst (G93.0)
Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada otak
Makrogyria
Malformasi kongenital otak, tidak dijelaskan
Anomali, anomali ganda, deformasi, penyakit atau lesi: kongenital otak NOS

Q05 Spina bifida


Termasuk: hidromeningokel (spinal), meningokel (spinal)
mielokel, meningomielokel, mielomeningokel, siringomielokel
rachischisis, spina bifida (aperta)(cystica)
Kecuali: sindroma Arnold-Chiari (Q07.0), spina bifida occulta (Q76.0)
Q05.0 Spina bifida servikalis dengan hidrosefalus
Q05.1 Spina bifida torakalis dengan hidrosefalus
Spina bifida dorsalis atau torakolumbalis dengan hidrosefalus
Q05.2 Spina bifida lumbalis dengan hidrosefalus
Spina bifida lumbosakralis dengan hidrosefalus
Q05.3 Spina bifida sakralis dengan hidrosefalus
Q05.4 Spina bifida tidak dijelaskan dengan hidrosefalus
Q05.5 Spina bifida servikalis tanpa hidrosefalus
Q05.6 Spina bifida torakalis tanpa hidrosefalus
Spina bifida: dorsalis NOS, torakolumbalis NOS
Q05.7 Spina bifida lumbalis tanpa hidrosefalus
Spina bifida lumbosakralis NOS
Q05.8 Spina bifida sakralis tanpa hidrosefalus
Q05.9 Spina bifida, tidak dijelaskan
Q06 Malformasi medulla spinalis kongenital lainnya
Q06.0 Amyelia
Q06.1 Hypoplasia and dysplasia of spinal cord
Atelomyelia, myelatelia, myelodysplasia medulla spinalis
Q06.2 Diastematomyelia
Q06.3 Malformasi kauda equina kongenital lainnya
Q06.4 Hydromyelia
Hydrorachis
Q06.8 Malformasi medulla spinalis kongenital lain yang dijelaskan
Q06.9 Malformasi medulla spinalis kongenital, tidak dijelaskan
Medulla spinalis atau meningen:
anomali, deformitas, penyakit atau lesi kongenital: NOS
Q07 Malformasi sistem syaraf kongenital lainnya
Kecuali: familial dysautonomia [Riley-Day] (G90.1)
neurofibromatosis (nonmalignant) (Q85.0)
Q07.0 Sindroma Arnold-Chiari [malformasi basis tengkorak sehingga bagian
serebellum masuk ke kanalis spinalis]
Q07.8 Malformasi sistem syaraf kongenital lain yang dijelaskan
Agenesis syaraf, pergeseran posisi pleksus brakhialis
Sindroma jaw-winking, sindroma Marcus Gunn
Q07.9 Malformasi sistem syaraf kongenital, tidak dijelaskan
Sistem syaraf dengan: anomali, deformitas, penyakit atau lesi: kongenital
NOS

Malformasi kongenital mata, telinga, muka dan leher (Q10-Q18)


Kecuali: cleft lip dan cleft palate (Q35-Q37)

58

malformasi kongenital pada: parathyroid gland (Q89.2), thyroid gland


(Q89.2)
vertebra servikalis (Q05.0, Q05.5, Q67.5, Q76.0-Q76.4)
hidung (Q30.-), larynx (Q31.-), lip NEC (Q38.0)
Q10 Malformasi kongenital pada kelopak, aparatus lakrimalis, dan orbita
Kecuali: cryptophthalmos: NOS (Q11.2), syndrome (Q87.0) [crypto- = tersembunyi]
Q10.0 Ptosis kongenital
Q10.1 Ektropion kongenital
Q10.2 Entropion kongenital
Q10.3 Malformasi kongenital lain pada kelopak mata
Absen atau agenesis: cilia (bulu mata), kelopak mata
Kelopak mata atau otot mata tambahan (accessory)
Ablepharon, blepharophimosis kongenital, koloboma kelopak mata
Malformasi kongenital kelopak mata NOS
Q10.4 Absen dan agenesis apparatus lakrimalis
Absen punctum lacrimale
Q10.5 Stenosis dan striktur kongenital duktus lakrimalis
Q10.6 Malformasi kongenital lain apparatus lakrimalis
Malformasi kongenital apparatus lakrimalis NOS
Q10.7 Malformasi kongenital orbita
Q11
Q11.0
Q11.1
Q11.2

Anophthalmos, microphthalmos dan macrophthalmos


Cystic eyeball
Anophthalmos lain: agenesis atau aplasia mata
Microphthalmos
Dysplasia, hipoplasia: mata
Cryptophthalmos NOS, mata rudimenter
Kecuali: Sindroma cryptophthalmos (Q87.0)

Q11.3 Macrophthalmos
Kecuali: macrophthalmos pada glaukoma kongenital (Q15.0)
Q12
Q12.0
Q12.1
Q12.2
Q12.3
Q12.4
Q12.8
Q12.9

Malformasi kongenital lensa


Katarak kongenital
Displasia lensa kongenital
Koloboma (fissura) lensa
Aphakia kongenital
Spherophakia
Malformasi kongenital lensa lainnya
Malformasi kongenital lensa, tidak dijelaskan

Q13 Malformasi kongenital segmen anterior mata


Q13.0 Koloboma iris
Koloboma NOS
Q13.1 Absen iris - aniridia
Q13.2 Malformasi kongenital lain pada iris
Anisokoria kongenital, atresia pupil, corectopia (ektopia pupil)
Malformasi kongenital of iris NOS
Q13.3 Congenital corneal opacity
Q13.4 Malformasi kongenital lain pada kornea
Malformasi kongenital kornea NOS, microcornea, anomali Peter
Q13.5 Blue sclera
Q13.8 Malformasi kongenital lain pada segmen anterior mata
Anomali Rieger
Q13.9 Malformasi kongenital segmen anterior mata, tidak dijelaskan
Q14 Malformasi kongenital segmen posterior mata
Q14.0 Malformasi kongenital vitreous humour
Vitreous opak kongenital
Q14.1 Malformasi kongenital retina
Aneurysma retina kongenital

59

Q14.2 Malformasi kongenital optic disc


Koloboma diskus optikus
Q14.3 Malformasi kongenital khoroid
Q14.8 Malformasi kongenital lain segmen posterior mata
Koloboma fundus
Q14.9 Malformasi kongenital segmen posterior mata, tidak dijelaskan
Q15 Malformasi kongenital lain pada mata
Kecuali: ocular albinism (E70.3), nystagmus kongenital (H55), retinitis pigmentosa
(H35.5)
Q15.0 Glaukoma kongenital
Buphthalmos, hydrophthalmos, glaukoma neonatus
Macrophthalmos pada glaukoma kongenital
Keratoglobus kongenital, megalokornea
Q15.8 Malformasi kongenital lain pada mata yang dijelaskan
Q15.9 Malformasi kongenital mata, tidak dijelaskan
Anomali atau deformitas kongenital pada mata:

Q16 Malformasi kongenital telinga sehingga mengganggu pendengaran


Kecuali: congenital deafness (H90.-)
Q16.0 Absen kongenital aurikula (telinga)
Q16.1 Absen kongenital, atresia dan striktura kanalis auditorius (external)
Atresia atau striktura osseous meatus (saluran tulang)
Q16.2 Absen tuba eustachia
Q16.3 Malformasi kongenital tulang-tulang pendengaran
Fusi tulang-tulang pendengaran
Q16.4 Malformasi kongenital lain telinga tengah
Malformasi kongenital telinga tengah NOS
Q16.5 Malformasi kongenital telinga dalam
Anomaly: labirinth membranosa, organ Corti
Q16.9 Malformasi kongenital telinga yang mengganggu pendengaran, tidak
dijelaskan
Absen telinga kongenital NOS
Q17 Malformasi kongenital lain ear
Kecuali: sinus preauricular (Q18.1)
Q17.0 Accessory auricle [daun telingan berlebih]
Tragus (rawan di depan liang telinga luar) tambahan; polyotia,
Preauricular appendage or tag; telinga atau lobulus berjumlah banyak
Q17.1 Makrotia
Q17.2 Mikrotia
Q17.3 Other misshapen ear:
Pointed ear (telinga runcing)
Q17.4 Misplaced ear [telinga salah letak]
Low-set ears
Kecuali: cervical auricle (Q18.2)
Q17.5 Prominent ear [telinga menonjol,
Bat ear
Q17.8 Malformasi kongenital lain pada telinga yang dijelaskan
Absen kongenital lobus telinga
Q17.9 Malformasi kongenital telinga, tidak dijelaskan
Congenital anomaly of ear NOS
Q18 Malformasi kongenital lain pada muka dan leher
Kecuali:
kelainan dentofasial [Termasuk maloklusi] (K07.-)
cleft lip and cleft palate (Q35-Q37), kondisi pada Q67.0-Q67.4,
malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka (Q75.-)
cyclopia (Q87.0), sindroma malformasi yang mengganggu tampilan muka
(Q87.0)
duktus tiroglosus persisten (Q89.2)

60

Q18.0 Sinus, fistula dan kista pada branchial cleft


Branchial vestige
Q18.1 Preauricular sinus and cyst
Fistula (pada): aurikula (kongenital), cervicoaura
Q18.2 Malformasi lain branchial cleft
Malformasi branchial cleft NOS, cervical auricle, otocephaly
Q18.3 Webbing of neck
Pterygium colli
Q18.4 Macrostomia
Q18.5 Microstomia
Q18.6 Macrocheilia [hipertrofi bibir kongenital]
Q18.7 Microcheilia
Q18.8 Malformasi kongenital lain pada muka dan leher, dijelaskan
Kista, fistula atau sinus mdialis pada muka dan leher:
Q18.9 Malformasi kongenital lain pada muka dan leher, tidak dijelaskan
Kelainan kongenital NOS pada muka dan leher

Malformasi kongenital sistem sirkulasi (Q20-Q28)


Q20 Malformasi kongenital rongga dan koneksi jantung
Kecuali: dextrocardia dengan situs inversus (Q89.3)
mirror-image atrial arrangement dengan situs inversus (Q89.3)
Q20.0 Common arterial trunk
Truncus arteriosus persistent
Q20.1 Double outlet right ventricle [ lobang keluar kembar pada ventrikel kanan]
Sindroma Taussig-Bing
Q20.2 Double outlet left ventricle [lobang keluar kembar pada ventrikel kiri]
Q20.3 Discordant ventriculoarterial connection
Dextrotransposisi aorta, transposisi pembuluh besar (komplit)
Q20.4 Double inlet ventricle [lobang masuk kembar pada ventrikel]
Common ventricle, cor triloculare biatriatum, ventrikel tunggal
Q20.5 Koneksi atrioventricular tidak semestinya
Transposisi terkoreksi, laevotransposition, inversi ventrikel
Q20.6 Isomerisme pada atrial appendages
Isomerisme pada atrial appendages dengan asplenia atau polysplenia
Q20.8 Malformasi kongenital lain rongga jantung dan konneksinya
Q20.9 Malformasi kongenital rongga jantung dan koneksinya, tidak dijelaskan
Q21 Malformasi kongenital septum jantung
Kecuali: Cacat katup jantung didapat (I51.0)
Q21.0 Ventricular septal defect cacad septum ventrikel
Q21.1 Atrial septal defect cacad septum atrium
Cacat sinus koronarius, cacad sinus venosus
Foramen ovale patent atau persisten
Ostium secundum defect (type II) patent atau persisten
Q21.2 Atrioventricular septal defect cacad septum AV
Common atrioventricular canal ventrikel menyatu
Endocardial cushion defect cacad lapisan endokardium
Ostium primum atrial septal defect (type I)
Q21.3 Tetralogy Fallot
Cacad septum ventrikel dengan
stenosis atau atresia pulmonalis, dextroposisi aorta dan hipertrofi ventrikel
kanan.
Q21.4 Aortopulmonary septal defect cacad batas aorta dan a. Pulmonalis
Aortic septal defect
Aortopulmonary window
Q21.8 Malformasi septum jantung kongenital lain
Eisenmenger's syndrome
Pentalogy of Fallot
Q21.9 Malformasi kongenital septum jantung, tidak dijelaskan

61

Septal (heart) defect NOS


Q22
Q22.0
Q22.1
Q22.2
Q22.3
Q22.4
Q22.5
Q22.6
Q22.8
Q22.9

Malformasi kongenital katup pulmonalis dan trikuspid


Atresia katup pulmonalis
Stenosis kongenital katup pulmonalis
Insufisiensi kongenital katup pulmonalis
Regurgitasi kongenital katup pulmonalis
Malformasi kongenital lain katup pulmonalis
Malformasi kongenital katup pulmonalis NOS
Stenosis kongenital trikuspid
Atresia trikuspid
Anomaly Ebstein
Sindroma jantung kanan hipoplastik
Malformasi kongenital lain katup trikuspid
Malformasi kongenital katup trikuspid, tidak dijelaskan

Q23 Malformasi kongenital katup aorta and mitral


Q23.0 Stenosis kongenital katup aorta
Atresia atau stenosis kongenital katup aorta:
Kecuali: stenosis kongenital subaorta (Q24.4)
pada hypoplastic left heart syndrome (Q23.4)
Q23.1 Insufisiensi kongenital katup aorta
Katup aorta bikuspid
Insufisiensi kongenital aorta
Q23.2 Stenosis kongenital katup mitral
Atresia kongenital katup mitral
Q23.3 Insufisiensi kongenital katup mitral
Q23.4 Sindroma jantung kiri hipoplastik
Atresia atau hipoplasia nyata pada lobang atau katup aorta,
dengan hipoplasia aorta asendens dan
cacad perkembangan ventrikel kiri (dengan stenosis atau atresia katup
mitral).
Q23.8 Malformasi kongenital lain katup aorta and mitral
Q23.9 Malformasi kongenital katup aorta and mitral, tidak dijelaskan
Q24 Malformasi kongenital lain pada jantung
Kecuali: endocardial fibroelastosis (I42.4)
Q24.0 Dextrocardia
Kecuali:
isomerisme pada atrial appendages (Q20.6)
dextrocardia dengan situs inversus (Q89.3)
susunan mirror-image atrium dengan situs inversus (Q89.3)
Q24.1 Laevocardia
Q24.2 Cor triatriatum jantung dengan tiga atrium
Q24.3 Stenosis infundibularis pulmonalis
Q24.4 Stenosis kongenital subaorta
Q24.5 Malformasi pembuluh koroner
Aneurisma kongenital (arteri) koronaria
Q24.6 Congenital heart block
Q24.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada jantung
Diverticulum kongenital ventrikel kiri
Malformasi kongenital: miokardium, perikardium
Malposisi jantung, penyakit Uhl
Q24.9 Malformasi kongenital jantung, tidak dijelaskan
Anomali atau penyakit kongenital NOS pada jantung
Q25
Malformasi kongenital arteri besar
Q25.0 Patent duktus arteriosus
Patent ductus Botallo
Persistent ductus arteriosus
Q25.1 Coarctatio aorta penyempitan aorta
Coarctatio aorta (preductal)(postductal) sebelum/sesudah duktus arterosus
Q25.2 Atresia aorta

62

Q25.3 Stenosis aorta


Supravalvular aortic stenosis
Kecuali: stenosis kongenital aorta (Q23.0)
Q25.4 Malformasi kongenital lain aorta
Aorta: absen, aplasia, aneurisma kongenital, dilatasi kongenital
Hipoplasia aorta
Konvolusi arkus aorta atau arkus aorta kanan yang menetap (persistent)
Double aortic arch [cincin vaskuler aorta]
Aneurisma sinus Valsalva (mengalami ruptur)
Kecuali: hipoplasia aorta pada hypoplastic left heart syndrome (Q23.4)
Q25.5 Atresia arteri pulmonalis
Q25.6 Stenosis arteri pulmonalis
Q25.7 Malformasi kongenital lain arteri pulmonalis
Arteri pulmonalis: agenesis, aneurisma, anomali, hipoplasia
Arteri pulmonalis aberrant (salah letak),
Aneurisma arteriovena pulmonalis
Q25.8 Malformasi kongenital lain arteri besar
Q25.9 Malformasi kongenital arteri besar, tidak dijelaskan
Q26 Malformasi kongenital vena besar
Q26.0 Stenosis kongenital vena cava
Stenosis kongenital vena cava (inferior)(superior)
Q26.1 Superior vena cava kiri menetap (persistent)
Q26.2 Anomali total koneksi vena pulmonalis
Q26.3 Anomali partial koneksi vena pulmonalis
Q26.4 Anomali koneksi vena pulmonalis, tidak dijelaskan
Q26.5 Anomali koneksi vena porta
Q26.6 Fistula vena porta arteri hepatika
Q26.8 Malformasi kongenital lain vena besar
Absen v. cava (inferior)(superior),
Penerusan vena cava inferior ke v. Azygos,
Vena kardinalis sinistro-posterior persistent,
Sindroma scimitar (seperti golok)
Q26.9 Malformasi kongenital vena besar, tidak dijelaskan
Anomali vena cava (inferior)(superior) NOS
Q27 Malformasi kongenital lain sistem pembuluh darah perifer
Kecuali: aneurisma retina kongenital (Q14.1), anomali av coronaria (Q24.5),
anomali arteri pulmonalis (Q25.5-Q25.7)
anomali av cerebralis dan precerebralis (Q28.0-Q28.3)
haemangioma dan lymphangioma (D18.-)
Q27.0 Absen dan hipoplasia kongenital arteri umbilikalis
Single umbilical artery a. umbilikalis tunggal
Q27.1 Stenosis kongenital arteri renalis
Q27.2 Malformasi kongenital lain arteri renalis
Malformasi kongenital arteri renalis NOS,
Arteri renalis ganda
Q27.3 Malformasi arteriovena perifer
Aneurisma arteriovena
Kecuali: aneurisma arteriovena didapat (I77.0)
Q27.4 Phlebektasia kongenital
Q27.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada sistem vaskuler perifer
A. subclavia aberrant,
Absen arteri atau vena NEC, atresia arteri atau vena NEC
Striktura arteri kongenital
Aneurisma (perifer) kongenital
Varix kongenital:
Q27.9 Malformasi kongenital sistem vaskuler perifer, tidak dijelaskan
Anomali arteri atau vena NOS
Q28

Malformasi kongenital lain sistem sirkulasi

63

Kecuali: aneurisma kongenital:


NOS (Q27.8), perifer (Q27.8)
retina (Q14.1), koroner (Q24.5), pulmonalis (Q25.7),
ruptur pada:
malformasi arteriovena serebralis (I60.8)
malformasi pembuluh preserebralis (I72.-)
Q28.0 Malformasi arteriovena pembuluh preserebralis
Aneurisma arteriovena preserebralis kongenital (nonruptured)
Q28.1 Malformasi lain pembuluh preserebralis
Malformasi kongenital av. preserebralis NOS
Aneurisma kongenital preserebralis (nonruptured)
Q28.2 Malformasi arteriovena pembuluh cerebralis
Malformasi arteriovena otak NOS,
Aneurisma kongenital av serebralis (nonruptured)
Q28.3 Malformasi lain pembuluh serebralis
Malformasi kongenital av serebralis NOS
Aneurisma serebralis kongenital (nonruptured)
Q28.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada sistem sirkulasi
Aneurisma kongenital, situs dijelaskan NEC
Q28.9 Malformasi kongenital sistem sirkulasi, tidak dijelaskan

Malformasi kongenital sistem pernafasan (Q30-Q34)


Q30 Malformasi kongenital hidung
Kecuali: deviasi kongenital septum hidung(Q67.4)
Q30.0 Atresia choanae
Atresia nares (anterior)(posterior)
Stenosis kongenital nares (anterior)(posterior)
Q30.1 Hidung agenesis dan kurang berkembang
Absen kongenital hidung
Q30.2 Hidung retak, cekung dan belah
Q30.3 Perforasi kongenital septum nasalis
Q30.8 Malformasi kongenital lain hidung
Accessory nose hidung tambahan
Anomali kongenital dinding sinus hidung
Q30.9 Malformasi kongenital hidung, tidak dijelaskan
Q31 Malformasi kongenital larynx
Q31.0 Web pada larynx
Web pada: larynx: NOS, glottis, subglottis
Q31.1 Stenosis kongenital subglottis
Q31.2 Hipoplasia larynx
Q31.3 Laryngokel
Q31.4 Stridor larynx kongenital
Stridor kongenital (larynx) NOS
Q31.8 Malformasi kongenital lain pada larynx
rawan cricoid, thyroid, epiglottis, glottis, larynx::
absen, agenesis, atau atresia
cleft thyroid cartilage rawan tiroid belah
posterior cleft of cricoid cartilage rawan cricoid belah di belakang
fissura epiglottis
stenosis kongenital larynx NEC,
Q31.9 Malformasi kongenital larynx, tidak dijelaskan
Q32 Malformasi kongenital trachea dan bronchus
Kecuali: bronkhiektasis kongenital (Q33.4)
Q32.0 Tracheomalasia kongenital
Q32.1 Malformasi kongenital lain pada trachea
Anomali rawan trakhea
Atresia trakhea

64

Trakheokel kongenital
Trakhea dengan dilatasi, malformasi, dan stenosis kongenital
Q32.2 Bronchomalasia kongenital
Q32.3 Stenosis kongenital bronkhus
Q32.4 Malformasi kongenital lain bronkhus
Bronkhus: absen, agenesis, atresia, divertikulum, malformasi kongenital
NOS
Q33 Malformasi kongenital paru-paru
Q33.0 Congenital cystic lung - paru-paru berisi kista kongential
Congenital honeycomb lung
Congenital cystic atau polycystic lung disease
Kecuali: cystic lung disease, didapat atau tidak dijelaskan (J98.4)
Q33.1 Accessory lobe pada paru-paru lobus tambahan
Q33.2 Sequestrasi paru-paru - pemisahan
Q33.3 Agenesis paru-paru
Absen (lobus) paru-paru
Q33.4 Bronkhiektasia kongenital
Q33.5 Jaringan ektopik dalam paru-paru
Q33.6 Hipoplasia dan displasia paru-paru
Kecuali: hipoplasia paru-paru yang terkait dengan kehamilan singkat
(P28.0)
Q33.8 Malformasi kongenital lain pada paru-paru
Q33.9 Malformasi kongenital paru-paru, tidak dijelaskan
Q34
Q34.0
Q34.1
Q34.8

Malformasi kongenital lain pada sistem pernafasan


Anomali pleura
Kista kongenital mediastinum
Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada sistem pernafasan
Atresia nasopharynx
Q34.9 Malformasi kongenital sistem pernafasan, tidak dijelaskan
Absen kongenital organ pernafasan
Anomali kongenital NOS organ pernafasan

Cleft lip dan cleft palate (Q35-Q37)


Kecuali: Sindroma Robin (Q87.0)
Q35 Cleft palate
Termasuk: fissura palatum, palatoskhisis
Kecuali: cleft palate dengan cleft lip (Q37.-)
Q35.0 Cleft hard palate, bilateral
Q35.1 Cleft hard palate, unilateral, NOS
Q35.2 Cleft soft palate, bilateral
Q35.3 Cleft soft palate, unilateral, NOS
Q35.4 Cleft hard palate dengan cleft soft palate, bilateral
Q35.5 Cleft hard palate dengan cleft soft palate, unilateral; NOS
Q35.6 Cleft palate, medial
Q35.7 Cleft uvula
Q35.8 Cleft palate, tidak dijelaskan, bilateral
Q35.9 Cleft palate, tidak dijelaskan, unilateral, NOS
Q36 Cleft lip
Termasuk: cheiloschisis, labioskhisis, fissura kongenital bibir, harelip, labium
leporinum
Kecuali: cleft lip dengan cleft palate (Q37.-)
Q36.0 Cleft lip, bilateral
Q36.1 Cleft lip, medial
Q36.9 Cleft lip, unilateral, NOS
Q37 Cleft palate dengan cleft lip
Q37.0 Cleft hard palate dengan cleft lip, bilateral
Q37.1 Cleft hard palate dengan cleft lip, unilateral, NOS

65

Q37.2
Q37.3
Q37.4
Q37.5
Q37.8
Q37.9

Cleft
Cleft
Cleft
Cleft
Cleft
Cleft

soft palate dengan cleft lip, bilateral


soft palate dengan cleft lip, unilateral, NOS
hard and soft palate dengan cleft lip, bilateral
hard and soft palate dengan cleft lip, unilateral, NOS
palate yang tidak dijelaskan dengan cleft lip, bilateral
palate yang tidak dijelaskan dengan cleft lip, unilateral, NOS

Malformasi kongenital sistem pencernaan lain (Q38-Q45)


Q38 Malformasi kongenital lain tongue, mouth and pharynx
Kecuali: macrostomia (Q18.4), microstomia (Q18.5)
Q38.0 Malformasi kongenital bibir, not elsewhere classified
Fistula kongenital bibir, malformasi kongenital bibir NOS
Sindroma Van der Woude
Kecuali: cleft lip (Q36.-), cleft lip dengan cleft palate (Q37.-)
macrocheilia (Q18.6), microcheilia (Q18.7)
Q38.1 Ankiloglossia
Tongue tie [lidah kaku, seperti dasi]
Q38.2 Makroglossia
Q38.3 Malformasi kongenital lidah lainnya
Aglossia, hipoglossia, mikroglossia
Hipoplasia lidah, lidah bifida [belah seperti bercabang]
Adhesi kongenital lidah, fissura kongenital lidah
Malformasi kongenital lidah NOS
Q38.4 Malformasi kongenital kelenjar dan saluran saliva
Kelenjar atau saluran saliva: absen, atresia, tambahan
Fistula kongenital kelenjar saliva
Q38.5 Malformasi palatum kongenital, n.e.c.
Absen uvula, high arched palate [palatum melengkung tinggi]
Malformasi kongenital palatum NOS,
Kecuali: cleft palate (Q35.-), cleft palate dengan cleft lip (Q37.-)
Q38.6 Malformasi kongenital mulut lainnya
Malformasi kongenital mulut NOS
Q38.7 Pharyngeal pouch
Divertikulum pharynx
Kecuali: pharyngeal pouch syndrome (D82.1)
Q38.8 Malformasi kongenital pharynx lainnya, NOS
Q39 Malformasi kongenital oesophagus
Q39.0 Atresia esophagus tanpa fistula
Atresia esophagus NOS
Q39.1 Atresia esophagus dengan fistula trakheo-esophagus
Atresia esophagus dengan fistula bronkho-oesophagus
Q39.2 Fistula kongenital trakheo-oesophagus tanpa atresia
Fistula kongenital trakheo-oesophagus NOS
Q39.3 Stenosis dan striktura kongenital esophagus
Q39.4 Web esophagus
Q39.5 Dilatasi kongenital esophagus
Q39.6 Divertikulum esophagus
Esophageal pouch
Q39.8 Malformasi kongenital oesophagus lainnya
Esophagus: absen, tergeser secara kongenital, atau duplikasi
Q39.9 Malformasi kongenital esophagus, tidak dijelaskan

Q40 Malformasi kongenital lain saluran pencernaan atas


Q40.0 Stenosis pilorus hipertrofika kongenital
Pilorus dengan kelainan kongenital atau infantil beurpa:
hipertrofi, stenosis, konstriksi, spasme, atau striktura

66

Q40.1 Hiatus hernia kongenital


Masuknya cardia [bagian lambung] melalui hiatus esophagus
Kecuali: hernia diaphragma kongenital (Q79.0)
Q40.2 Malformasi kongenital laimbung lainnya
Duplikasi lambung
Megalogastria, mikrogastria
Kardiospasme kongenital lambung
Bentuk hourglass kongenital lambung
Pergeseran atau divertikulum kongenital lambung
Q40.3 Malformasi kongenital lambung, tidak dijelaskan
Q40.8 Malformasi kongenital lain saluran pencernaan atas
Q40.9 Malformasi kongenital saluran pencernaan atas, tidak dijelaskan
anomali atau deformitas kongenital saluran pencernaan atas NOS
Q41 Absen, atresia and stenosis kongenital usus halus
Termasuk: obstruksi, oklusi dan striktura kongenital pada usus halus atau usus
NOS
Kecuali: ileus mekonium (E84.1)
Q41.0 Absen, atresia dan stenosis kongenital duodenum
Q41.1 Absen, atresia dan stenosis kongenital jejunum
Jejunum imperforata, apple peel syndrome,
Q41.2 Absen, atresia dan stenosis kongenital ileum
Q41.8 Absen, atresia dan stenosis kongenital bagian lain usus halus
Q41.9 Absen, atresia dan stenosis kongenital usus halus, tidak dijelaskan, NOS
Q42 Absen, atresia and stenosis kongenital usus besar
Termasuk: obstruksi, oklusi dan striktura kongenital usus besar
Q42.0 Absen, atresia dan stenosis kongenital rektum dengan fistula
Q42.1 Absen, atresia dan stenosis kongenital rektum tanpa fistula,
Rektum imperforata
Q42.2 Absen, atresia dan stenosis kongenital anus dengan fistula
Q42.3 Absen, atresia dan stenosis kongenital anus tanpa fistula,
Anus imperforata
Q42.8 Absen, atresia dan stenosis kongenital bagian lain usus besar
Q42.9 Absen, atresia dan stenosis kongenital usus besar, tidak dijelaskan
Q43 Malformasi kongenital lain usus
Q43.0 Diverticulum Meckel
Duktus omphalomesenterika atau duktus vitelline persisten
Q43.1 Penyakit Hirschsprung
Aganglionosis
Megakolon (aganglionik) kongenital
Q43.2 Kelainan fungsional kongenital lain kolon
Dilatasi kongenital kolon
Q43.3 Malformasi kongenital fiksasi usus
Adhesi [band] kongenital: anomali omentum, peritoneum
Membran Jackson, malrotasi kolon, mesenterium universal
Rotasi caecum dan kolon yang gagal, inkomplit, tidak memadai
Q43.4 Duplikasi usus
Q43.5 Anus ektopik
Q43.6 Fistula kongenital rektum dan anus
Kecuali: fistula kongenital: rectovagina (Q52.2), urethrorektum (Q64.7)
fistula atau sinus pilonida (L05.-)
disertai oleh absen, atresia dan stenosis (Q42.0, Q42.2)
Q43.7 Kloaka persisten
Kloaka NOS
Q43.8 Malformasi kongenital lain usus
Dolichocolon [kolon panjang], microcolon, megaloappendix,
megaloduodenum
Transposisi: appendix, usus halus, kolon
Blind loop syndrome kongenital

67

Divertikulitis kongenital kolon, divertikulum kongenital usus:


Q43.9 Malformasi kongenital usus, tidak dijelaskan
Q44 Malformasi kongenital kantong empedu, saluran empedu dan hati
Q44.0 Agenesis, aplasia dan hypoplasia kantong empedu
Absen kongenital kantong empedu
Q44.1 Malformasi kongenital lain kantong empedu
Malformasi kongenital kantong empedu NOS
Kantong empedu intrahepatik
Q44.2 Atresia saluran empedu
Q44.3 Stenosis dan striktura kongenital saluran empedu
Q44.4 Choledochal cyst [kista saluran empedu]
Q44.5 Malformasi kongenital lain saluran empedu
Duktus hepatikus tambahan
Duplikasi duktus biliaris atau duktus kistikus
Malformasi kongenital saluran empedu NOS
Q44.6 Penyakit kista hati
Penyakit fibrokista hati
Q44.7 Malformasi kongenital lain hati
Hati tambahan
Sindroma Alagille
Absen kongenital hati, hepatomegali kongenital
Malformasi kongenital hati NOS
Q45 Malformasi kongenital lain sistem pencernaan
Kecuali: hernia diafragmatika kongenital (Q79.0), hiatus hernia kongenital (Q40.1)
Q45.0 Agenesis, aplasia dan hypoplasia pankreas
Absen kongenital pankreas
Q45.1 Pankreas annularis[pankreas seperti cincin]
Q45.2 Kista kongenital pankreas
Q45.3 Malformasi kongenital lain pankreas and duktus pankreatikus
Pankreas tambahan
Malformasi kongenital pankreas atau duktus pankreatikus NOS
Kecuali:
diabetes mellitus kongenital (E10.-) atau neonatus (P70.2)
penyakit fibrokista pankreas (E84.-)
Q45.8 Malformasi kongenital sistem pencernaan lainnya
Absen (komplit)(parsial) saluran pencernaan NOS
Duplikasi atau malposisi kongenital organ pencernaan NOS
Q45.9 Malformasi kongenital sistem pencernaan, tidak dijelaskan
Anomali atau deformitas kongenital sistem pencernaan NOS

Malformasi kongenital organ-organ genital (Q50-Q56)


Kecuali: sindroma resistensi androgen (E34.5); sindroma femininasi testis (E34.5)
sindroma yang terkait dengan anomali jumlah dan bentuk kromosom (Q90Q99)
Q50 Malformasi kongenital ovarium, tuba fallopii dan ligamentum latum
Q50.0 Absen kongenital ovarium
Kecuali: sindroma Turner (Q96.-)
Q50.1 Developmental ovarian cyst [ kista ovarium masa perkembangan]
Q50.2 Torsi kongenital ovarium
Q50.3 Malformasi kongenital lain ovarium
Ovarium tambahan, ovarian streak (berbentuk khas),
Malformasi kongenital ovarium NOS
Q50.4 Kista embronik tuba fallopii
Kista fimbria
Q50.5 Kista embronik ligamentum latum
Kista epoophoron, kista parovarium, kista saluran Gartner
Q50.6 Malformasi kongenital lain tuba fallopii dan ligamentum latum
Absen, atresia atautambahan tuba fallopii dan ligamentum latum

68

Malformasi kongenital tuba fallopii dan ligamentum latum NOS


Q51 Malformasi kongenital uterus dan cervix
Q51.0 Agenesis dan aplasia uterus
Absen kongenital uterus
Q51.1 Uterus kembar dengan cervix dan vagina kembar
Q51.2 Uterus kembar lainnya
Uterus kembar NOS
Q51.3 Bicornate uterus bercabang dua
Q51.4 Unicornate uterus seperti bertanduk satu
Q51.5 Agenesis dan aplasia cervix
Absen kongenital cervix
Q51.6 Kista embrionik cervix
Q51.7 Fistula kongenital antara uterus dengan saluran pencernaan dan saluran
urin
Q51.8 Malformasi kongenital lain uterus dan cervix:
Hipoplasia uterus dan cervix
Q51.9 Malformasi kongenital uterus dan cervix, tidak dijelaskan
Q52 Malformasi kongenital lain genitalia wanita
Q52.0 Absen kongenital vagina
Q52.1
Vagina kembar
Septate vagina [vagina berseptum]
Kecuali: vagina kembar dengan uterus dan cervix kembar (Q51.1)
Q52.2 Fistula rektovaginalis kongenital
Kecuali: kloaka (Q43.7)
Q52.3 Hymen imperforata
Q52.4 Malformasi kongenital vagina lainnya
Malformasi kongenital vagina NOS
Kista kongenital kanalis Nucki atau kista vagina embrionik
Q52.5 Fusi labia
Q52.6 Malformasi kongenital clitoris
Q52.7 Malformasi kongenital vulva lainnya
Absen kongenital, kista kongenital, atau malformasi kongenital NOS pada
vulva
Q52.8 Malformasi kongenital genitalia wanita lainnya
Q52.9 Malformasi kongenital genitalia wanita, tidak dijelaskan
Q53 Undescended testicle
Q53.0 Testis ektopik
Testes ektopik unilateral atau bilateral
Q53.1 Undescended testicle, unilateral
Q53.2 Undescended testicle, bilateral
Q53.9 Undescended testicle, tidak dijelaskan
Cryptorchism NOS
Q54 Hypospadias [muara uretra di permukaan bawah penis]
Kecuali: epispadias (Q64.0) [muara uretra di permukaan atas penis]
Q54.0 Hipospadias, balanic [muara di glans penis bagian bawah]
Hipospadias: koronalis, glandularis
Q54.1 Hipospadias, penis
Q54.2 Hipospadias, penoskrotum[muara di bawah di dekat skrotum]
Q54.3 Hipospadias, perineum [muara di bawah di dekat perineum]
Q54.4 Congenital chordee [penis ereksi membengkok dan nyeri]
Q54.8 Hipospadias lain
Q54.9 Hipospadias, tidak dijelaskan
Q55 Malformasi kongenital lain organ genitalia pria
Kecuali: hidrokel kongenital (P83.5); hipospadias (Q54.-)
Q55.0 Absen dan aplasia testis
Monorkhism
Q55.1 Hipoplasia testis dan skrotum

69

Q55.2

Q55.3
Q55.4

Q55.5
Q55.6

Q55.8
Q55.9

Fusi testes
Malformasi kongenital testis dan skrotum lainnya
Malformasi kongenital testis atau skrotum NOS
Poliorkhismus, testis retraktil, testis migrans
Atresia vas deferens
Malformasi kongenital lain vas deferens, epididimis, vesikula seminalis, dan
prostat
Malformasi kongenital NOS vas deferens, epididimis, vesikula seminalis, dan
prostat
Absen atau aplasia prostat atau spermatic cord
Absen and aplasia kongenital penis
Malformasi kongenital penis lainnya
Malformasi kongenital penis NOS
Kurvatura penis (lateral), hipoplasia penis
Malformasi kongenital organ genitalia pria lainnya
Malformasi kongenital organ genitalia pria, tidak dijelaskan
Anomali atau deformitas kongenital NOS organ genitalia pria

Q56 Indeterminate sex dan pseudohermafroditism


Kecuali: pseudohermafroditism dengan anomali kromosom yang dijelaskan (Q96Q99)
pseudohermafroditism wanita, dengan kelainan korteks adrenal (E25.-)
pseudohermafroditism pria, dengan resistensi androgen (E34.5)
Q56.0 Hermafroditism, n.e.c [memiliki ciri-ciri pria dan wanita]
Ovotestis
Q56.1 Pseudohermafhroditism pria, n.e.c
Pseudohermafroditism pria NOS
Q56.2 Pseudohermafroditism wanita, n.e.c
Pseudohermafroditism wanita NOS
Q56.3 Pseudohermafroditism, tidak dijelaskan
Q56.4 Indeterminate sex, tidak dijelaskan
Ambiguous genitalia

Malformasi kongenital sistem perkemihan (Q60-Q64)


Q60 Agenesis ginjal dan defek reduksi ginjal lainnya
Termasuk: atrofi kongenital atau infantil ginjal
absen kongenital ginjal
Q60.0 Agenesis ginjal, unilateral
Q60.1 Agenesis ginjal, bilateral
Q60.2 Agenesis ginjal, tidak dijelaskan
Q60.3 Hipoplasia ginjal, unilateral
Q60.4 Hipoplasia ginjal, bilateral
Q60.5 Hipoplasia ginjal, tidak dijelaskan
Q60.6 Potter's syndrome [kedua ginjal absen]
Q61 Cystic kidney disease
Kecuali: kista ginjal didapat (N28.1), sindroma Potter (Q60.6)
Q61.0 Kista tunggal kongenital ginjal
Kista ginjal (kongenital) (tunggal)
Q61.1 Ginjal polikista, jenis infantil
Q61.2 Ginjal polikista, jenis dewasa
Q61.3 Ginjal polikista, tidak dijelaskan
Q61.4 Displasia ginjal
Q61.5 Medullary cystic kidney [kista medulla ginjal]
Sponge kidney NOS
Q61.8 Penyakit kista ginjal lainnya
Ginjal fibrokista, degenerasi atau penyakit ginjal fibrokista
Q61.9 Penyakit kista ginjal, tidak dijelaskan
Sindroma Meckel-Gruber

70

Q62 Cacad obstruktif kongenital pelvis ginjal dan malformasi kongenital ureter
Q62.0 Hidronefrosis kongenital
Q62.1 Atresia dan stenosis ureter
Oklusi kongenital ureter, ureteropelvic junction dan muara ureterovesikalis
Impervious ureter [ureter tak bisa dilalui cairan]
Q62.2 Megaloureter kongenital
Dilatasi kongenital ureter
Q62.3 Cacad obstruktif pelvis ginjal dan ureter lainnya
Ureterokel kongenital
Q62.4 Agenesis ureter
Ureter absen
Q62.5 Ureter kembar
Ureter tambahan atau kembar
Q62.6 Malposisi ureter
Ureter atau muara ureter deviasi, bergeser, ektopik, kelainan implantasi
Q62.7 Reflux kongenital vesiko-uretero-renal
Q62.8 Malformasi kongenital ureter lainnya
Anomali ureter NOS
Q63 Malformasi kongenital lain ginjal
Kecuali: sindroma nefrotik kongenital (N04.-)
Q63.0 Accessory kidney [ginjal tambahan]
Q63.1 Lobulated, fused and horseshoe kidney [berlobus, menyatu, sepatu kuda]
Q63.2 Ectopic kidney
Ginjal salah letak kongenital, malrotasi ginjal
Q63.3 Ginjal hyperplastik dan raksasa
Q63.8 Malformasi kongenital ginjal lainnya
Batu ginjal kongenital
Q63.9 Malformasi kongenital ginjal, tidak dijelaskan
Q64 Malformasi kongenital lain sistem perkemihan
Q64.0 Epispadias [muara uretra di permukaan atas penis]
Kecuali: hypospadias (Q54.-)
Q64.1 Exstrophy kandung kemih
Ektopia vesikae; extroversi kandung kemih
Q64.2 Congenital posterior urethral valves [katup uretra posterior kongenital]
Q64.3 Atresia dan stenosis urethra dan leher bladder lainnya
Obstruksi kongenital leher bladder
Striktura kongenital urethra, meatus urinarius, dan orifisium vesikourethrae
Impervious urethra [urethra tak bisa dilewati cairan]
Q64.4 Malformasi urachus
Kista urachus, urachus paten, prolaps urachus
Q64.5 Absen kongenital bladder dan urethra
Q64.6 Divertikulum kongenital bladder
Q64.7 Malformasi kongenital lain bladder dan urethra
Bladder dan urethra tambahan
Urethra atau meatus urinarius kembar
Hernia kongenital bladder
Malformasi kongenital bladder atau urethra NOS
Prolaps kongenital bladder (mukosa), urethra, dan meatus urinarius
Fistula kongenital urethrorektum
Q64.8 Malformasi kongenital sistem perkemihan lainnya
Q64.9 Malformasi kongenital sistem perkemihan, tidak dijelaskan
Anomali atau deformitas kongenital sistem perkemihan NOS
Malformasi dan deformasi kongenital muskuloskeleton (Q65-Q79)
Q65 Deformitas kongenital panggul
[dislokasi = terlepas dari sendi; subluksasio = dislokasi parsial]
Kecuali: clicking hip (R29.4)
Q65.0 Dislokasi kongenital panggul, unilateral

71

Q65.1
Q65.2
Q65.3
Q65.4
Q65.5
Q65.6

Dislokasi kongenital panggul, bilateral


Dislokasi kongenital panggul, tidak dijelaskan
Subluksasio kongenital panggul, unilateral
Subluksasio kongenital panggul, bilateral
Subluksasio kongenital panggul, tidak dijelaskan
Unstable hip
Dislocatable or subluxatable hip [mudah dislokasi atau subluksasi]
Q65.8 Deformitas kongenital panggul lainnya
Anteversi leher femur, displasia kongenital acetabulum
Koxa valga kongenital [koksa saling mendekat, kaki jadi menjauhi sumbu
tubuh]
Koxa vara kongenital [koksa saling menjauh, kaki jadi mendekati sumbu
tubuh]
Q65.9 Deformitas kongenital panggul, tidak dijelaskan
Q66 Congenital deformities of feet
Kecuali: cacad reduksi kaki (Q72.-), deformitas (didapat) valgus (M21.0) atau
varus (M21.1)
Q66.0 Talipes equinovarus [berjalan di jari, kaki bengkok permanen ke depan]
Q66.1 Talipes calcaneovarus [berjalan pada tumit, kaki bengkok ke atas]
Q66.2 Metatarsus varus [kaki menghadap ke dalam]
Q66.3 Deformitas varus kongenital kaki lainnya
Hallux varus, kongenital [ibu jari kaki membengkok ke garis tengah]
Q66.4 Talipes calcaneovalgus [kaki menghadap ke luar, berjalan pada tumit]
Q66.5 Pes planus kongenital [kaki datar]
Flat foot kongenital, rigid, atau spastic (eversi)
Q66.6 Deformitas valgus kongenital kaki lainnya
Metatarsus valgus [kaki menghadap ke luar]
Q66.7 Pes cavus [kaki sangat cekung, (claw foot)]
Q66.8 Deformitas kongenital kaki lainnya
Talipes NOS, talipes asimetris (talipes = tak bisa berjalan pada telapak kaki):
Clubfoot NOS, hammer toe kongenital [jari seperti palu]
Koalisi tarsus, talus vertikal
Q66.9 Deformitas kongenital kaki, tidak dijelaskan
Q67 Deformitas muskuloskeleton kongenital pada kepala, muka, spina dan dada
Kecuali: sindroma malformasi kongenital yang diklasifikasi pada Q87.Potter's syndrome (Q60.6) bilateral renal agenesis
Q67.0 Facial asymmetry [muka tidak simetris]
Q67.1 Compression facies [muka seperti terjepit]
Q67.2 Dolichocephaly [kepala lebih lonjong daripada normal]
Q67.3 Plagiocephaly [bentuk kepala kacau (distorted)]
Q67.4 Deformitas kongenital tengkorak, muka dan rahang lainnya
Depresi [cekungan] pada tengkorak
Deviasi kongenital septum nasalis,
Squash or bent nose, congenital [hidung tergencet atau bengkok kongenital]
Atrofi atau hipertrofi hemifasial (separo muka)
Kecuali:
dentofasial anomalies [Termasuk maloklusi] (K07.-)
syphilitic saddle nose (A50.5)
Q67.5 Deformitas kongenital tulang punggung
Skoliosis kongenital: postural atau NOS
Kecuali: skoliosis idopatik infantil (M41.0 )
skoliosis akibat malformasi kongenital tulang (Q76.3)
Q67.6 Pectus excavatum
Congenital funnel chest (dada seperti cerocok)
Q67.7 Pectus carinatum
Congenital pigeon chest (dada seperti merpati)
Q67.8 Deformaitas kongenital dada lainnya
Deformitas kongenital dinding dada NOS
Q68 Deformitas kongenital muskuloskeleton lainnya
Kecuali: cacad reduksi anggota (Q71-Q73)

72

Q68.0 Deformitas kongenital m. sternocleidomastoideus


Torticollis (sternomastoid) kongenital kepala tertarik ke satu sisi
Kontraktur (m.) sternocleidomastoid, tumor (kongenital) sternomastoid
Q68.1 Deformitas kongenital tangan
Congenital clubfinger jari seperti gada
Spade-like hand (congenital) tangan seperti spade
Q68.2 Deformitas kongenital lutut
Dislokasi kongenital lutut, genu recurvatum kongenital:
Q68.3 Congenital bowing pada femur [femur seperti busur]
Kecuali: anteversi (leher) femur (Q65.8)
Q68.4 Congenital bowing pada tibia dan fibula
Q68.5 Bengkok kongenital tulang panjang tungkai, tidak dijelaskan
Q68.8 Deformitas kongenital muskuloskeleton lainnya
Deformitas kongenital klavikula, siku, lengan bawah, dan skapula
Dislokasi kongenital siku dan bahu
Q69
Q69.0
Q69.1
Q69.2

Polidaktili
Accessory finger(s) jari tangan tambahan
Accessory thumb(s) ibu jari tangan tambahan
Accessory toe(s) [jari kaki tambahan]
Accessory hallux [ibu jari kaki tambahan]
Q69.9 Polidaktili, tidak dijelaskan
Supernumerary digit(s) NOS [jari banyak]
Q70 Sindactili
Q70.0 Fused fingers [jari bersatu]
Sindaktili kompleks jari tangan dengan sinostosis
Q70.1 Webbed fingers [jari seperti jaring]
Sindakctili simpleks jari tangan tanpa sinostosis
Q70.2 Fused toes [jari kaki bersatu]
Sindaktili kompleks jari kaki dengan sinostosis
Q70.3 Webbed toes [jari kaki seperti jaring]
Sindaktili simpleks jari kaki tanpa sinostosis
Q70.4 Polisindaktili
Q70.9 Sindaktili, tidak dijelaskan
Symphalangy NOS
Q71 Cacad reduksi anggota atas
Q71.0 Absen kongenital komplit anggota (-anggota) atas
Q71.1 Absen kongenital lengan atas dan bawah, tangan ada [INGAT: DAN =
DAN/ATAU]
Q71.2 Absen kongenital lengan bawah dan tangan keduanya
Q71.3 Absen kongenital tangan dan jari (-jari)
Q71.4 Cacad reduksi longitudinal radius
Clubhand (congenital), radial clubhand
Q71.5 Cacad reduksi longitudinal ulna
Q71.6 Lobster-claw hand
Q71.8 Cacad reduksi lain anggota (-anggota) atas
Pemendekan kongenital anggota (-anggota) atas
Q71.9 Cacad reduksi lain anggota atas, tidak dijelaskan
Q72
Q72.0
Q72.1
Q72.2
Q72.3
Q72.4

Cacad reduksi anggota bawah


Absen kongenital komplit anggota (-anggota) bawah
Absen kongenital paha dan tungkai bawah, kaki ada
Absen kongenital tungkai bawah dan kaki keduanya
Absen kongenital kaki dan jari (-jari) kaki
Cacad reduksi longitudinal femur
Defisiensi fokal femur proksimal
Q72.5 Cacad reduksi longitudinal tibia
Q72.6 Cacad reduksi longitudinal fibula
Q72.7 Split foot [kaki belah]

73

Q72.8 Cacad reduksi lain anggota (-anggota) bawah


Pemendekan kongenital anggota (-anggota) bawah
Q72.9 Cacad reduksi lain anggota bawah, tidak dijelaskan
Q73 Cacad reduksi pada anggota yang tidak dijelaskan
Q73.0 Absen kongenital anggota (-anggota) yang tidak dijelaskan
Amelia NOS [absen kongenital anggota, atau anggota sangat pendek]
Q73.1 Phocomelia, anggota tidak dijelaskan limb(s)
Phocomelia NOS [anggota proksimal tidak berkembang, tangan atau kaki
melekat ke badan; proksimal absen atau kurang berkembang, distal normal]
Q73.8 Cacad reduksi lain pada anggota (-anggota) yang tidak dijelaskan
Cacad reduksi longitudinal pada anggota yang tidak dijelaskan
Ectromelia anggota NOS (absen satu anggota atau lebih)
Hemimelia anggota NOS (lengan dan tungkai sangat pendek)
Cacad reduksi anggota NOS
Q74 Malformasi kongenital anggota lainnya
Kecuali: polidaktili (Q69.-), sindaktili (Q70.-), cacad reduksi anggota (Q71-Q73)
Q74.0 Malformasi kongenital anggota atas lainnya, Termasuk gelang bahu
Disostosis kleidocranialis, pseudarthrosis kongenital klavikula
Sinostosis radioulnaris, tulang karpal tambahan
Makrodaktilia (fingers), triphalangeal thumb [ibu jari dengan tiga phalanks]
Deformitas Madelung, deformitas Sprengel
Q74.1 Malformasi kongenital lutut
Absen kongenital patella, patella rudimenter
Dislokasi kongenital patella
Genu valgum kongenital, genu varum kongenital
Kecuali: dislokasi kongenital lutut (Q68.2),
genu recurvatum kongenital (Q68.2)
nail patella syndrome (Q87.2)
Q74.2 Malformasi kongenital anggota bawah lainnya), Termasuk lingkaran panggul
Fusi kongenital sendi sacroiliaca
Malformasi kongenital (sendi) tumit dan sakroiliaka
Kecuali: anteversi (leher) femur (Q65.8)
Q74.3 Arthrogryposis multiplex congenita [sendi terfiksir dalam fleksi
(kontraktur)]
Q74.8 Malformasi kongenital anggota lainnya
Q74.9 Malformasi kongenital anggota, tidak dijelaskan
Anomali kongenital anggota NOS
Q75 Malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka lainnya
Kecuali:
anomali dentofasialis [Termasuk maloklusi] (K07.-)
cacad tengkorak yang terkait dengan anomali kongenital otak seperti
anensefali (Q00.0), ensefalokel (Q01.-),
mikrosefali (Q02), hidrosefalus (Q03.-)
malformasi kongenital muka NOS (Q18.-)
deformitas muskuloskeleton kepala dan muka (Q67.0-Q67.4)
sindroma malformasi kongenital yang diklasifikasi pada Q87.Q75.0 Kraniosinostosis
Fusi tidak sempurna tengkorak
Akrosefali, trigonosefali, oxysefali,
Q75.1 Disostosis kraniofasialis
Penyakit Crouzon
Q75.2 Hypertelorism [jarak orbita jauh, akibat pertumbuhan berlebihan]
Q75.3 Makrosefali
Q75.4 Disostosis mandibulofasialis
Q75.5 Disostosis okulomandibularis
Q75.8 Malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka lainnya
Absen kongenital tulang tengkorak
Deformitas kongenital dahi, platybasia [lesi basis meningen oksipitalis]

74

Q75.9 Malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka, tidak dijelaskan


Anomali kongenital: tulang muka NOS, tulang tengkorak NOS
Q76 Malformasi kongenital spina dan tulang rongga dada
Kecuali: deformitas kongenital muskuloskeleton spina dan dada (Q67.5-Q67.8)
Q76.0 Spina bifida occulta [tersembunyi]
Kecuali: meningokel (spinal) (Q05), spina bifida (aperta)(cystica) (Q05.-)
Q76.1 Klippel-Feil syndrome
Sindroma fusi vertebra servikalis
Q76.2 Spondilolisthesis kongenital
Spondilolisis kongenital
Kecuali: spondilolisis (acquired) (M43.0),
spondilolisthesis (acquired) (M43.1)
Q76.3 Skoliosis kongenital akibat malformasi kongenital tulang
Fusi hemivertebra atau kegagalan segmentasi dengan skoliosis
Q76.4 Malformasi kongenital spina lainnya, tidak terkait dengan skoliosis
Kelainan yang tidak dijelaskan atau tidak terrkait dengan skoliosis pada:
absen kongenital vertebra, fusi kongenital spina
kyphosis kongenital, lordosis kongenital
malformasi kongenital (sendi) (regio) lumbosakral
hemivertebra, malformasi vertebra, platispondylisis, supernumerary vertebra
Q76.5 Cervical rib
Iga berlebih pada regio cervicalis
Q76.6 Malformasi kongenital iga lainnya
Iga tambahan, absen kongenital iga, fusi kongenital iga
Malformasi kongenital iga NOS
Kecuali: short rib syndrome (Q77.2)
Q76.7 Malformasi kongenital sternum
Absen kongenital sternum, sternum bifidum
Q76.8 Malformasi kongenital lain tulang rongga dada
Q76.9 Malformasi kongenital tulang rongga dada, tidak dijelaskan
Q77 Osteochondrodysplasia dengan cacad pertumbuhan tulang panjang dan
vertebra
Kecuali: mucopolysaccharidosis (E76.0-E76.3)
Q77.0 Akhondrogenesis [anggota sangat pendek]
Hipokhondrogenesis [ossifikasi vertebra dan pelvis terlambat]
Q77.1 Thanatophoric short stature [vertebra seperti H, femur seperti telepon]
Q77.2 Short rib syndrome
Asphyxiating thoracic dysplasia [Jeune] [toraks atas sangat sempit]
Q77.3 Khondrodisplasia punktata [pemendekan anggota proksimal]
Q77.4 Achondroplasia [dahi menonjol, saddle nose, lordosis lumbal, bowlegs]
Hipokhondroplasia [agak ringan]
Q77.5 Diastrophic dysplasia [cebol, ibu jari pendek, talipes equinovarus terfiksir]
Q77.6 Displasi khondroektodermal
Ellis-van Creveld syndrome [pemendekan anggota distal]
Q77.7 Spondyloepiphyseal dysplasia kyphoskoliosis, muka datar. myopia
Q77.8 Osteokhondrodisplasia lain dengan cacad pertumbuhan tulang panjang dan
vertebra
Q77.9 Osteokhondrodisplasia dengan cacad pertumbuhan tulang panjang dan
vertebra, tidak dijelaskan
Q78 Osteokhondrodisplasia lainnya
Q78.0 Osteogenesis imperfecta [pembentukan tulang tidak sempurna]
Fragilitas ossium, osteopsathyrosis
Q78.1 Displasia fibrosa poliostotik
Sindroma Albright(-McCune)(-Sternberg)
Q78.2 Osteopetrosis
Sindroma Albers-Schnberg
Q78.3 Progressive diaphyseal dysplasia [displasia diafisis progresif]
Sindroma Camurati-Engelmann
Q78.4 Enkhondromatosis

75

Q78.5
Q78.6
Q78.8
Q78.9

Sindroma Maffucci, penyakit Ollier


Metaphyseal dysplasia
Sindroma Pyle
Multiple congenital exostoses
Diaphyseal aclasis
Osteokhondrodisplasia lainnya
Osteopoikilosis
Osteokhondrodisplasia, tidak dijelaskan
Khondrodistrofi NOS, osteodistrofi NOS

Q79 Malformasi kongenital sistem muskuloskeleton, not elsewhere classified


Kecuali: tortikollis (sternomastoid) kongenital (Q68.0)
Q79.0 Hernia diafragmatika kongenital
Kecuali: hiatus hernia kongenital (Q40.1)
Q79.1 Malformasi kongenital diafragma lainnya
Absen diafragma, eventrasi diafragma,
Malformasi kongenital diafragma NOS
Q79.2
Exomphalos
Omphalocele
Kecuali: hernia umbilikalis (K42.-)
Q79.3 Gastroskhisis [lambung belah]
Q79.4 Prune belly syndrome [lapisan otot abdomen absen]
Q79.5 Malformasi kongenital dinding abdomen lainnya
Kecuali: hernia umbilikalis (K42.-)
Q79.6 Sindrome Ehlers-Danlos [kelainan jaringan ikat, semua jaringan melemah]
Q79.8 Malformasi kongenital lain sistem muskuloskeleton
Absen otot atau tendon, amyotrophia congenita
Pemendekan tendon kongenital, band konstriksi kongenital
Otot tambahan (aksesoris),
Sindroma Poland [kelainan ukuran dan bentuk tangan kongenital]
Q79.9 Malformasi kongenital sistem muskuloskeleton, tidak dijelaskan
Anomali atau deformitas NOS sistem muskuloskeleton kongenital

Malformasi kongenital lainnya (Q80-Q89)


Q80 Congenital ichthyosis
[ichthyosis: kulit kering bersisik]
Kecuali: penyakit Refsum (G60.1)
Q80.0 Ichthyosis vulgaris
Q80.1 X-linked ichthyosis
Q80.2 Lamellar ichthyosis
Collodion baby
Q80.3 Congenital bullous ichthyosiform erythroderma
Q80.4 Harlequin fetus [Harlequin ichthyosis]
Q80.8 Ichthyosis kongenital lainnya
Q80.9 Ichthyosis kongenital, tidak dijelaskan
Q81 Epidermolysis bullosa
Q81.0 Epidermolysis bullosa simplex
Kecuali: Cockayne's syndrome (Q87.1)
Q81.1 Epidermolysis bullosa letalis
Sindroma Herlitz
Q81.2 Epidermolysis bullosa dystrophica
Q81.8 Epidermolysis bullosa lainnya
Q81.9 Epidermolysis bullosa, tidak dijelaskan
Q82 Malformasi kongenital kulit lainnya
Kecuali: congenital erythropoietic porphyria (E80.0)
acrodermatitis enteropathica (E83.2)
pilonidal cyst or sinus (L05.-)
Sturge-Weber(-Dimitri) syndrome (Q85.8)

76

Q82.0 Hereditary lymphoedema


Q82.1 Xeroderma pigmentosum
Q82.2 Mastocytosis
Urticaria pigmentosa
Kecuali: malignant mastocytosis (C96.2)
Q82.3 Incontinentia pigmenti [pigment tidak merata]
Q82.4 Ectodermal dysplasia (anhidrotic)
Kecuali: Ellis-van Creveld syndrome (Q77.6)
Q82.5 Naevus non-neoplastik kongenital
Birthmark NOS [tanda lahir]
Naevus: flammeus, portwine, sanguinosa, strawberry, verrukosa
Naevus vascular NOS
Kecuali: caf au lait spots (L81.3), lentigo (L81.4)
naevus: NOS (D22.-), melanocytic (D22.-), pigmented (D22.-)
naevus: araneus (I78.1), spider (I78.1), stellar (I78.1)
Q82.8 Malformasi kongenital kulit lainnya
Garis tangan abnormal, tonjolan aksesoris kulit, anomali dermatografia
Keratosis palmaris et plantaris yang diwariskan, cutis laxa (hyperelastica)
Benign familial pemphigus [Hailey-Hailey]
Keratosis follicularis [Darier-White]
Kecuali: sindroma Ehlers-Danlos (Q79.6)
Q82.9 Malformasi kongenital kulit, tidak dijelaskan
Q83 Malformasi kongenital mammae
Kecuali: absen m. pectoralis (Q79.8)
Q83.0 Absen kongenital mammae dengan absen papilla mammae
Q83.1 Mammae tambahan
Supernumerary breast
Q83.2 Absent papilla mammae
Q83.3 Papilla mammae tambahan
Supernumerary nipple
Q83.8 Malformasi kongenital mammae lainnya
Hipoplasia mammae
Q83.9 Malformasi kongenital mammae, tidak dijelaskan
Q84 Malformasi kongenital lain integumen
Q84.0 Alopesia kongenital
Atrikhosis kongenital
Q84.1 Kekacauan morfologis rambut kongenital, n.e.c.
Rambut berbutir (beaded hair), monilethrix, pili annulati
Kecuali: Menkes' kinky hair syndrome (E83.0)
Q84.2 Malformasi kongenital lain rambut
Hipertrichosis kongenital, lanugo persisten
Malformasi kongenital rambut NOS
Q84.3 Anonikhia kuku absen
Kecuali: nail patella syndrome (Q87.2)
Q84.4 Leukonikhia kongenital kuku putih
Q84.5 Enlarged and hypertrophic nails kuku besar dan hipertrofi
Onikhauxis kongenital, pakhionikhia
Q84.6 Malformasi kongenital kuku lainnya
Clubnail, koilonychia (retak dan cekung),
Malformasi kongenital kuku NOS
Q84.8 Malformasi kongenital integumen lain yang dijelaskan
Aplasia kutis kongenita
Q84.9 Malformasi kongenital integumen, tidak dijelaskan
Anomaly atau deformitas kongenital integumen NOS
Q85 Phakomatoses, not elsewhere classified bercak-bercak kulit
Kecuali: ataxia telangiectasia [Louis-Bar] (G11.3)
familial dysautonomia [Riley-Day] (G90.1)
Q85.0 Neurofibromatosis (nonmalignant)

77

Penyakit Von Recklinghausen [neurofibroma dengan bintik coklat pucat]


Q85.1 Tuberous sclerosis
Penyakit Bourneville, epiloia
Q85.8 Phakomatoses lainnya, n.e.c.
Sindroma: Peutz-Jeghers bintik melanin hitam kecoklatan, dengan
poliposis GI tract
Sturge-Weber(-Dimitri) lesi merah, pink atau ungu di daerah trigeminus
von Hippel-Lindau kista berupa tumor jinak yang isinya organ apa saja
Kecuali: Meckel-Gruber syndrome (Q61.9)
Q85.9 Phakomatosis, tidak dijelaskan;
Hamartosis NOS
Q86 Sindroma malformasi kongenital akibat penyebab luar yang diketahui, n.e.c.
Kecuali: hipotiroidism yang terkait dengan defisiensi iodin (E00-E02)
efek nonteratogenik zat yang masuk melalui plasenta atau ASI (P04.-)
Q86.0 Fetal alcohol syndrome (dysmorphic)
Q86.1 Fetal hydantoin syndrome
Meadow's syndrome
Q86.2 Dismorfisme akibat warfarin
Q86.8 Sindroma malformasi kongenital akibat penyebab luar yang diketahui
lainnya
Q87 Sindroma malformasi kongenital lain yang mengganggu berbagai sistem
Q87.0 Sindroma malformasi kongenital yang terutama mengganggu bentuk muka
Akroefalopolisindaktili, akroefalosindaktili [Apert]
Sindroma kriptoftalmos, cyclopia, whistling face [wajah bersiul]
Sindroma: oro-facial-digital,
Sindroma: Goldenhar, Moebius, Robin, Treacher Collins
Q87.1 Sindroma malformasi kongenital yang terutama berhubungan dengan tubuh
pendek
Sindroma: Aarskog, Cockayne, De Lange, Dubowitz, Noonan, Prader-Willi,
Sindroma: Robinow-Silverman-Smith, Russell-Silver, Seckel, Smith-LemliOpitz
Kecuali: sindroma Ellis-van Creveld (Q77.6)
Q87.2 Sindroma malformasi kongenital yangterutama mengenai anggota
Sindroma: nail patella, sirenomelia
Sindroma: Holt-Oram, Klippel-Trnaunay-Weber, Rubinstein-Taybi
Sindroma: Trombositopenia dengan Absent Radius [TAR]
Sindroma VATER (cacad Vertebra, Anus imperforata, fistula
TrakheoEsophagus, dan displasia Radius and Renal)
Q87.3 Sindroma malformasi kongenital yang mencakup pertumbuhan awal
berlebihan
Sindroma: Beckwith-Wiedemann, Sotos, Weaver
Q87.4 Sindroma Marfan
Q87.5 Sindroma malformasi kongenital dengan perubahan lain pada tulang lainnya
Q87.8 Sindroma malformasi kongenital lain yang dijelaskan, n.e.c.
Sindroma: Alport, Laurence-Moon(-Bardet)-Biedl, Zellweger
Q89 Malformasi kongenital lain, n.e.c.
Q89.0 Malformasi kongenital limpa
Asplenia (kongenital),
Splenomegaly kongenital
Kecuali: isomerisme atrial appendages (dengan asplenia atau polysplenia)
(Q20.6)
Q89.1 Malformasi kongenital kelenjar adrenal
Kecuali: hiperplasia kongenital adrenal (E25.0)
Q89.2 Malformasi kongenital kelenjar endokrin lain
Malformasi kongenital kelenjar parathyroid atau thyroid
Duktus thyroglossus persisten; kista thyroglossus
Q89.3 Situs inversus
Dextrocardia dengan situs inversus
Mirror-image atrial arrangement dengan situs inversus

78

Q89.4
Q89.7

Q89.8
Q89.9

Situs inversus: abdominalis, thoracis


Situs transversus: abdominalis, thoracis
Transposisi visera: abdomen, thoraks
Kecuali: dextrocardia NOS (Q24.0)
Conjoined twins kembar siam
Kraniopagus, disefali, double monster, pigopagus, torakopagus
Malformasi kongenital ganda, n.e.c.
Monster NOS
Anomali atau deformitas kongenital ganda NOS
Kecuali: sindroma malformasi kongenital yang mengganggu banyak sistem
(Q87.-)
Malformasi kongenital lain yang dijelaskan
Malformasi kongenital, tidak dijelaskan
Anomali kongenital NOS, deformitas kongenital NOS

Kelainan kromosom, not elsewhere classified (Q90-Q99)


Q90
Q90.0
Q90.1
Q90.2
Q90.9

Sindroma Down
Trisomi 21, nondisjunction meiosis
Trisomi 21, mosaicism (nondisjunction mitosis)
Trisomi 21, translokasi
c Down, tidak dijelaskan
Trisomi 21 NOS [pada posisi 21 terdapat 3 kromosom, bukan sepasang]

Q91
Q91.0
Q91.1
Q91.2
Q91.3
Q91.4
Q91.5
Q91.6
Q91.7

Sindroma Edwards and Sindroma Patau


Trisomi 18, nondisjunction meiosis
Trisomi 18, mosaicism (nondisjunction mitosis)
Trisomi 18, translokasi
Sindroma Edwards, tidak dijelaskan
Trisomi 13, nondisjunction meiosis
Trisomi 13, mosaicism (nondisjunction mitosis)
Trisomi 13, translokasi
Sindroma Patau, tidak dijelaskan

Q92 Trisomi dand trisomi parsial pada autosome, not elsewhere classified
Termasuk: translokasi dan insersi yang tidak berimbang
Kecuali:
trisomi kromosom 13, 18, 21 (Q90-Q91)
Q92.0 Trisomi whole chromosome, nondisjunction meiosis
Q92.1 Trisomi whole chromosome, mosaicism (nondisjunction mitosis)
Q92.2 Trisomi parsial mayor
Duplikasi whole arm atau lebih.
Q92.3 Trisomi parsial minor
Duplikasi kurang dari whole arm
Q92.4 Duplikasi hanya terlihat pada prometafase
Q92.5 Duplikasi dengan complex rearrangements lainnya
Q92.6 Kromosom extra marker
Q92.7 Triploidi dan poliploidi [sel atau organ dengan kromosom 3N atau lebih]
Q92.8 Trisomi dan trisomi parsial lain pada autosome yang dijelaskan
Q92.9 Trisomi dan trisomi parsial pada autosom, tidak dijelaskan
Q93
Q93.0
Q93.1
Q93.2
Q93.3
Q93.4
Q93.5
Q93.6
Q93.7

Monosomi dan penghapusan dari autosom, n.e.c.


Monosomi whole chromosome, nondisjunction meiosis
Monosomi whole chromosome, mosaicism (nondisjunction mitosis)
Kromosome diganti dengan ring or disentrik
Penghapusan short arm of chromosome 4
Sindroma Wolff-Hirschorn
Penghapusan of short arm of chromosome 5
Cri-du-chat syndrome
Penghapusan lain dari bagian chromosome
Penghapusan hanya terlihat pada prometafase
Penghapusan dengan complex rearrangements lainnya

79

Q93.8 Penghapusan dari autosom lainnya


Q93.9 Penghapusan dari autosom, tidak dijelaskan
Q95 Balanced rearrangements dan structural markers, n.e.c.
Termasuk: Translokasi dan insersi timbal balik berimbang dan Robertson
Q95.0 Translokasi dan insersi berimbang pada individu normal
Q95.1 Inversi kromosom pada individu normal
Q95.2 Balanced autosomal rearrangement pada individu abnormal
Q95.3 Balanced sex/autosomal rearrangement pada individu abnormal
Q95.4 Individu dengan marker heterokromatin
Q95.5 Individu dengan autosomal fragile site
Q95.8 Balanced rearrangements dan structural markers lainnya
Q95.9 Balanced rearrangement dan structural marker, tidak dijelaskan
Q96 Turner's syndrome
[Perkembangan seksual wanita terhalang, ovarium tidak berkembang]
Kecuali: sindroma Noonan (Q87.1)
Q96.0 Karyotype 45,X
Q96.1 Karyotype 46,X iso (Xq)
Q96.2 Karyotype 46,X dengan kromosom sex abnormal, Kecuali iso (Xq)
Q96.3 Mosaicism, 45,X/46,XX or XY
Q96.4 Mosaicism, 45,X/baris sel lain dengan kromoom sex abnormal
Q96.8 Varian lain sindroma Turner
Q96.9 Sindroma Turner, tidak dijelaskan
Q97 Kelainan kromosom sex lainnya, fenotipe wanita, n.e.c.
Kecuali: Sindroma Turner (Q96.-)
Q97.0 Karyotype 47,XXX
Q97.1 Female dengan lebih dari 3 chromosomes X
Q97.2 Mosaicism, barisan dengan berbagai jumlah chromosomes X
Q97.3 Female dengan karitipe 46,XY
Q97.8 Kelainan kromosom sex lainnya yang dijelaskan, fenotipe wanita,
Q97.9 Kelainan kromosom sex, fenotipe wanita, tidak dijelaskan
Q98 Kelainan kromosom sex lainnya, fenotipe pria, n.e.c.
[Sindroma Klinefelter: pria dengan kromosom X ektra, steril, berciri wanita]
Q98.0 Sindroma Klinefelter kariotipe 47,XXY
Q98.1 Sindroma Klinefelter, pria dengan lebih dari 2 kromosom X
Q98.2 Sindroma Klinefelter, pria dengan kariotipe 46,XX
Q98.3 Pria dengan kariotipe 46,XX lainnya
Q98.4 Sindroma Klinefelter, tidak dijelaskan
Q98.5 Kariotipe 47,XYY
Q98.6 Pria dengan kromosom sex berstruktur abnormal
Q98.7 Pria dengan mosaicism kromosom sex
Q98.8 Kelainan kromosom sex lain yang dijelaskan, male phenotype
Q98.9 Kelainan kromosom sex, male phenotype, tidak dijelaskan
Q99 Kelainan kromosom lain, n.e.c.
Q99.0 Chimera 46,XX/46,XY
Chimera 46,XX/46,XY true hermaphrodite
Q99.1 46,XX true hermaphrodite
46,XX dengan streak gonads
46,XY dengan streak gonads
Disgenesis gonad murni
Q99.2 Fragile X chromosome
Sindroma fragilitas X
Q99.8 Kelainan kromosom lain yang dijelaskan
Q99.9 Kelainan kromosom, tidak dijelaskan

80

CHAPTER XVI. GEJALA, TANDA, DAN HASIL


ABNORMAL KLINIS DAN LABORATORIUM, NOT ELSEWHERE
CLASSIFIED (R00-R99)
Kondisi dan tanda atau gejala yang termasuk dalam kategori R00-R99 terdiri
dari:
a. kasus yang tidak bisa diberi diagnosis yang lebih spesifik walau pun semua
fakta yang berhubungan dengan kasus ini diperiksa,
b. tanda atau gejala yang ditemukan pada encounter awal ternyata bersifat
sementara dan penyebabnya tidak bisa ditentukan,
c. diagnosis sementara pada pasien yang tidak kembali untuk pemeriksaan atau
asuhan lebih lanjut,
d. kasus yang dirujuk ke tempat lain sebelum diagnosis ditegakkan,
e. kasus yang karena suatu alasan tidak bisa diberi diagnosis yang lebih tepat,
f. gejala tertentu, dengan informasi tambahan tersedia, yang merupakan
masalah penting tersendiri dalam asuhan medis
Kecuali:
penemuan abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu (O28.-)
kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)
Blok-blok dalam bab ini adalah sebagai berikut:
R00-R09
Tanda dan gejala pada sistem sirkulasi dan pernafasan
R10-R19
Tanda dan gejala pada sistem pencernaan dan abdomen
R20-R23
Tanda dan gejala pada kulit dan jaringan subkutis
R25-R29
Tanda dan gejala pada sistem syaraf dan
muskuloskeleton
R30-R39
Tanda dan gejala pada sistem perkemihan
R40-R46
Tanda dan gejala pada kognisi, persepsi, emosi dan
tingkah laku
R47-R49
Tanda dan gejala pada bicara dan suara
R50-R69
Tanda dan gejala umum
R70-R79
Hasil abnormal pada pemeriksaan darah, tanpa diagnosis
R80-R82
Hasil abnormal pada pemeriksaan urin, tanpa diagnosis
R83-R89
Hasil abnormal pada pemeriksaan cairan tubuh, zat dan
jaringan, tanpa diagnosis
R90-R94
Hasil abnormal pada citra diagnostik dan pemeriksaan
fungsi, tanpa diagnosis
R95-R99
Penyebab kematian yang tidak jelas dan tidak diketahui

Tanda dan gejala pada sistem sirkulasi dan pernafasan (R00-R09)


R00 Kelainan denyut jantung
Kecuali:
kelainan yang dimulai pada masa perinatal (P29.1)
aritmia yang dijelaskan (I47-I49)
R00.0 Tachycardia [denyut jantung cepat], tidak dijelaskan
Tachycardia: sinoauricular NOS, sinus (sinusal) NOS
R00.1 Bradycardia [denyut jantung lambat], tidak dijelaskan
Bradycardia: sinoatrial, sinus, vagal
R00.2 Palpitasi
Sadar akan denyut jantungt
R00.8 Kelainan denyut jantung lain dan tidak dijelaskan
R01 Bising jantung (cardiac murmurs) dan suara jantung lainnya
Kecuali:
yang dimulai pada masa perinatal (P29.8)
R01.0 Bising jantung ringan dan tidak berbahaya
Bising jantung fungsional
R01.1 Bising jantung, tidak dijelaskan
Cardiac bruit NOS
R01.2 Suara jantung lainnya
Cardiac dullness [pekak jantung] meningkat atau menurun; friksi prekordial

R02 Gangrene, not elsewhere classified


Kecuali: gas gangrene (A48.0), pyoderma gangrenosum (L88)
gangrene pada: situs tertentu yang dijelaskan - see Alphabetical Index
gangrene pada: diabetes mellitus (E10-E14 dengan karakter keempat .5)
gangrene pada: aterosklerosis (I70.2),. penyakit pembuluh darah perifer lain
(I73.-)
R03 Pembacaan tekanan darah abnormal, tanpa diagnosis
R03.0 Tekanan darah terbaca meningkat, tanpa diagnosis hipertensi
Note: kategori ini untuk episode peningkatan tekanan darah pada pasien
tanpa diagnosis resmi hipertensi, atau sebagai penemuan insidentil terpisah.
R03.1 Tekanan darah terbaca rendah yang tidak spesifik
Kecuali: hipotensi (I95.-), hipotensi neurogenik orthostatik (G90.3)
sindroma hipotensi maternal (O26.5)
R04 Perdarahan dari saluran pernafasan
R04.0 Epistaxis
Perdarahan dari hidung, mimisan
R04.1 Perdarahan dari tenggorokan
Kecuali:
haemoptysis (R04.2)
R04.2 Haemoptysis
Sputum bercampur darah, batuk dengan perdarahan
R04.8 Perdarahan dari situs lain pada saluran pernafasan
Perdarahan paru-paru NOS
Kecuali: perdarahan paru-paru perinatal (P26.-)
R04.9 Perdarahan dari saluran pernafasan, tidak dijelaskan
R05 Batuk
Kecuali: batuk psikogenik (F45.3), batuk dengan perdarahan (R04.2)
R06 Kelainan pernafasan
Kecuali:
respiratory distress (syndrome)(of): adult (J80), newborn (P22.-)
respiratory: failure (J96.-), failure of newborn (P28.5), arrest (R09.2),
R06.0 Dyspnoea
Orthopnoea, shortness of breath [sesak nafas]
Kecuali: transient tachypnoea of newborn (P22.1)
R06.1 Stridor nafas berbunyi seperti air menggelegak]
Kecuali: laryngismus (stridulus) (J38.5), stridor larynx kongenital (P28.8)
R06.2 Wheezing [nafas menciok]
R06.3 Periodic breathing
Pernafasan Cheyne-Stokes, pernafasan periodik
R06.4 Hyperventilation [nafas dalam]
Kecuali: hiperventilasi psikogenik (F45.3)
R06.5 Mouth breathing
Snoring [bunyi mendengkur, nafas melalui mulut]
Kecuali: mulut kering NOS (R68.2)
R06.6 Hiccough
Kecuali: hiccough psikogenik (F45.3)
R06.7 Sneezing [bersin]
R06.8 Kelainan bernafas lain dan tidak dijelaskan
Apnoea NOS [nafas berhenti], breath-holding (spells) [menahan nafas]
Choking sensation [rasa tercekik], sighing [nafas bunyi mengeluh]
Kecuali: apnoea (pada): tidur (G47.3), newborn (primary) (P28.3), newborn
(P28.4),
R07 Nyeri di tenggorokan dan dada
Kecuali: mialgia epidemik (B33.0), sore throat (acute) NOS (J02.9), disfagia (R13)
nyeri pada: leher (M54.2), mammae (N64.4)
R07.0 Nyeri di tenggorokan
R07.1 Nyeri dada ketika bernafas
Painful respiration
R07.2 Nyeri precordial

R07.3 Nyeri dada lainnya


Nyeri dada depan NOS
R07.4 Nyeri dada, tidak dijelaskan
R09 Tanda dan gejala lain pada sistem sirkulasi dan pernafasan
Kecuali:
respiratory distress (syndrome)(of): adult (J80), newborn (P22.-)
respiratory: failure (J96.-), failure of newborn (P28.5)
R09.0 Asphyxia [tercekik]
Kecuali: asphyxia intrauterine (P20.-), asphyxia lahir (P21.-)
asphyxia (akibat): benda asing (T17.-), trauma (T71), karbon
monoxida (T58)
R09.1 Pleurisy [pleuritis]
Kecuali: pleurisy dengan effusi (J90)
R09.2 Respiratory arrest
Cardiorespiratory failure [gagal kardiorespirasi]
R09.3 Sputum abnormal
Jumlah, warna, atau bau sputum abnormal; sputum berlebihan
Kecuali: sputum bercampur darah (R04.2)
R09.8 Tanda dan gejala lain yang dijelaskan pada sistem sirkulasi dan pernafasan
Perkusi abnormal, suara friksi, suara timpani pada dada
Rales [rhonchi], bruit (arterial), weak pulse [nadi lemah]

Tanda dan gejala pada sistem pencernaan dan abdomen (R10-R19)


Kecuali: pylorospasm (K31.3), obstruksi usus (K56.-), obstruksi usus pada bayi
(P76.-)
perdarahan gastrointestinum (K92.0-K92.2), pada bayi (P54.0-P54.3),
gejala yg dapat dirujuk ke organ genital: pria (N48-N50), wanita (N94.-)
pylorospasme kongenital atau infantil (Q40.0)
tanda dan gejala pada sistem perkemihan (R30-R39)
R10 Nyeri abdomen dan pelvis
Kecuali:
dorsalgia (M54.-), kolik ginjal (N23),
kembung dan kondisi terkait (R14)
R10.0 Acute abdomen
Nyeri hebat abdomen (umum)(lokal)(dengan kejang abdomen)
R10.1 Nyeri lokal di abdomen atas
Nyeri epigastrium
R10.2 Nyeri pelvis dan perineum
R10.3 Nyeri lokal di bagian lain abdomen bawah
R10.4 Nyeri abdomen lain dan tidak dijelaskan
Abdominal tenderness [nyeri tekan] NOS, kolik NOS, kolik infantil
R11 Mual dan muntah
Kecuali:
muntah (pada): psikogenik (F50.5), setelah operasi gastrointestinum
(K91.0)
haematemesis (K92.0), haematemesis neonatus (P54.0)
muntah berlebihan: pada kehamilan (O21.-), muntah pada bayi (P92.0)
R12 Heartburn
Kecuali:
dyspepsia (K30)
R13 Dysphagia
Sulit menelan
R14 Flatulence [kembung] dan kondisi terkait
Distensi perut (berisi gas), bloating, eructation, gas pain, tympanites (perut)(usus)
Kecuali:
aerophagy psikogenik (F45.3)
R15 Faecal incontinence
Encopresis NOS
Kecuali: yang penyebabnya nonorganik (F98.1)
R16

Hepatomegali dan splenomegali, not elsewhere classified

R16.0 Hepatomegaly, not elsewhere classified


R16.1 Splenomegaly, not elsewhere classified
R16.2 Hepatomegaly dengan splenomegaly, not elsewhere classified
Hepatosplenomegaly NOS
R17 Jaundice yang tidak dijelaskan
Kecuali:
jaundice neonatus (P55, P57-P59)
R18 Ascites
Cairan dalam rongga peritoneum
R19 Tanda dan gejala lain pada sistem pencernaan dan abdomen
Kecuali:
acute abdomen (R10.0)
R19.0 Sembab, massa atau bengkak intraabdomen dan pelvik
Sembab atau bengkak difus atau umum: intra-abdomen NOS, pelvik NOS,
umbilikus
Kecuali: distensi abdomen (gas) (R14), ascites (R18)
R19.1 Abnormal bowel sounds [bising usus abnormal]
Bisng usus: absen, hiperaktif
R19.2 Visible peristalsis [peristalsis terlihat]
Hyperperistalsis
R19.3 Abdominal rigidity [kejang abdomen]
Kecuali:
yang disertai nyeri hebat abdomen (R10.0)
R19.4 Change in bowel habit [perubahan kebiasaan usus]
Kecuali: konstipasi (K59.0), diare fungsional (K59.1)
R19.5 Kelainan feses lainnya
Warna feses abnormal, feses banyak sekali, mukus pada feses
Kecuali: melaena (K92.1), melaena pada neonatus (P54.1)
R19.6 Halitosis [bau nafas tidak menyenangkan]
R19.8 Tanda dan gejala lain yang dijelaskan pada sistem pencernaan dan abdomen
Tanda dan gejala pada kulit dan jaringan subkutis (R20-R23)
R20 Kekacauan sensasi kulit
Kecuali:
anestesia dan kehilangan sensasi disosiatif (F44.6),
kekacauan psikogenik (F45.8)
R20.0 Anaesthesia kulit
R20.1 Hypoaesthesia kulit
R20.2 Paraesthesia kulit
Formikasi, pins and needles, tingling skin, kesemutan
Kecuali: acroparaesthesia (I73.8)
R20.3 Hyperaesthesia
R20.8 Kekacauan sensasi kulit lain dan tidak dijelaskan
R21

Rash dan erupsi kulit nonspesifik lainnya

R22 Sembab, massa dan bengkak lokal pada kulit dan jaringan subkutis
Termasuk: nodul subkutis (lokal)(superficial)
Kecuali:
adipositas lokal (E65), pembesaran kelenjar limfe (R59), oedema
(R60.-)
massa dan bengkak pada: breast (N63), intra-abdomen atau pelvik (R19.0)
sembab (pada): sendi (M25.4), intra-abdomen atau pelvik (R19.0)
hasil abnormal pada citra diagnostik (R90-R93).
R22.0 Sembab, massa dan bengkak lokal pada kepala
R22.1 Sembab, massa dan bengkak lokal pada leher
R22.2 Sembab, massa dan bengkak lokal pada badan
R22.3 Sembab, massa dan bengkak lokal pada anggota atas
R22.4 Sembab, massa dan bengkak lokal pada anggota bawah
R22.7 Sembab, massa dan bengkak lokal pada situs ganda
R22.9 Sembab, massa dan bengkak lokal, tidak dijelaskan
R23 Perubahan kulit lainnya
R23.0 Cyanosis

R23.1
R23.2

R23.3

R23.4

R23.8

Kecuali: acrocyanosis (I73.8), serangan sianosis pada bayi (P28.2)


Pallor [pucat]
Clammy skin
Flushing [kemerahan]
Blushing berlebihan
Kecuali: keadaan menopause dan klimakterik wanita (N95.1)
Ecchymoses spontan
Petechiae
Kecuali: purpura (D69.-), ecchymoses pada janin dan bayi (P54.5),
Perubahan texture kulit
Desquamasi, indurasi, persisikan pada kulit
Kecuali: penebalan epidermis NOS (L85.9)
Perubahan kulit lainnya dan tidak dijelaskan

Tanda dan gejala pada sistem syaraf dan muskuloskeleton (R25-R29)


R25 Pergerakan bawah sadar abnormal
Kecuali: kelainan tic (F95.-), kelainan pergerakan stereotype (F98.4)
kelainan pergerakan spesifik (G20-G26)
R25.0 Pergerakan abnormal kepala
R25.1 Tremor, tidak dijelaskan
Kecuali: chorea NOS (G25.5)
tremor: hysterical (F44.4), essential (G25.0), intention (G25.2)
R25.2 Cramp and spasm
Kecuali: spasme karpopedal (R29.0), spasme infantil (G40.4)
R25.3 Fasciculation
Twitching NOS
R25.8 Pergerakan bawah sadar abnormal lain dan yang tidak dijelaskan
R26 Kelainan gait dan mobilitas
Kecuali:
ataxia: lokomotor (sifilitika) (A52.1), herediter (G11.-), NOS (R27.0)
sindroma immobilitas (paraplegia) (M62.3)
R26.0 Ataxic gait
Staggering gait
R26.1 Paralytic gait
Spastic gait
R26.2 Kesulitan berjalan, not elsewhere classified
R26.8 Kelainan gait dan mobilitas lain dan tidak dijelaskan
Unsteadiness on feet NOS
R27 Kehilangan koordinasi lainnya
Kecuali: hereditary ataxia (G11.-), ataxic gait (R26.0), vertigo NOS (R42)
R27.0 Ataxia, tidak dijelaskan
R27.8 Kehilangan koordinasi lainnya dan tidak dijelaskan
R29 Tanda dan gejala pada sistem syaraf dan muskuloskeletal lainnya
R29.0 Tetany
Spasme karpopedal
Kecuali: tetani: histeria (F44.5), neonatus (P71.3),
tetani: parathyroid (E20.9), post-thyroidectomy (E89.2)
R29.1 Meningismus
R29.2 Reflex abnormal
Kecuali: reflex pupil abnormal (H57.0), reflex gag [muntah] hiperaktif
(J39.2)
reaksi vasovagus atau syncope (R55)
R29.3 Postur abnormal
R29.4 Clicking hip
Kecuali: deformitas kongenital panggul (Q65.-)
R29.6 Tendensi jatuh, NEC
Tendensi jatuh karena usia tua atau masalah kesehatan lain yang tidak jelas
Kecuali: kecelakaan NOS (X59)

kesulitan berjalan (R26.2)


pusing dan sulit berdiri (R42)
jatuh karena cedera (W00-W19)
jatuh karena penyakit yang diklasifikasi di tempat lain
pingsan dan kolaps (R55)
R29.8 Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada sistem syaraf dan
muskuloskeletal

Tanda dan gejala pada sistem perkemihan (R30-R39)


R30 Nyeri yang berhubungan dengan berkemih
Kecuali: nyeri psikogenik (F45.3)
R30.0 Dysuria
Strangury
R30.1 Vesical tenesmus [nyeri vesika urinaria]
R30.9 Painful micturition, tidak dijelaskan
Painful urination NOS
R31 Haematuria yang tidak dijelaskan
Kecuali: haematuria rekurent atau persistent (N02.-)
R32 Inkontinensia urin yang tidak dijelaskan
Enuresis NOS
Kecuali: enuresis nonorganik (F98.0)
inkontinensia stress dan inkontinensia urin lain yang dijelaskan (N39.3N39.4)
R33

Retentio urin

R34 Anuria dan oliguria


Kecuali: yang merupakan komplikasi:
abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.4)
hamil, melahirkan dan nifas (O26.8, O90.4)
R35 Polyuria
Sering berkemih, nocturia [berkemih malam]
Kecuali: polyuria psikogenik(F45.3)
R36 Urethral discharge
Penile discharge, urethrorrhoea
R39 Tanda dan gejala lain pada sistem perkemihan
R39.0 Extravasation of urine [lewat di luar pembuluhnya]
R39.1 Kesulitan berkemih lainnya
Enggan berkemih, aliran kemih kurang, aliran kemih bercabang
R39.2 Uraemia extrarenal
Uraemia prerenal
R39.8 Tanda dan gejala lain tidak dijelaskan pada sistem perkemihan

Tanda dan gejala kognisi, persepsi, emosi, dan tingkah laku (R40-R46)
Kecuali:

yangmerupakan bagian dari poa kelainan jiwa (F00-F99)

R40 Somnolens, stupor dan koma


Kecuali: koma: diabetik (E10-E14, karakter keempat .0), hipoglikemik
(nondiabetik) (E15)
koma: hepatik (K72.-), uraemik (N19), neonatus (P91.5)
R40.0 Somnolens
Drowsiness [mengantuk]
R40.1 Stupor
Semicoma
Kecuali: stupor: katatonik (F20.2), manik (F30.2), depresif (F31-F33),
disosiatif (F44.2)
R40.2 Koma, tidak dijelaskan

Tidak sadar NOS [pingsan NOS]


R41 Tanda dan gejala lain pada fungsi kognitif dan kesadaran
Kecuali: kelainan disosiatif [conversion] (F44.-)
R41.0 Disorientasi, tidak dijelaskan
Confusion [bingung] NOS
Kecuali: disorientasi psikogenik (F44.8)
R41.1 Amnesia anterograde
R41.2 Amnesia retrograde
R41.3 Amnesia lain
Amnesia NOS
Kecuali: transient global amnesia (G45.4), sindroma amnesia organik (F04)
sindroma amnesia akibat zat psikoaktif (F10-F19, karakter keempat .6)
R41.8 Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada fungsi kognitif dan
kesadaran
R42 Dizziness and giddiness
Light-headedness, vertigo NOS
Kecuali: sindroma vertiginosa (H81.-)
R43
R43.0
R43.1
R43.2
R43.8

Kekacauan bau dan rasa


Anosmia
Parosmia
Parageusia [kelainan sensasi rasa]
Kekacauan bau dan rasa lain dan tidak dijelaskan
Kekacauan campuran bau dan rasa

R44 Tanda dan gejala lain pada sensasi dan persepsi umum
Kecuali: kekacauan sensasi kulit (R20.-)
R44.0 Halusinasi auditorius
R44.1 Halusinasi visual
R44.2 Halusinasi lain
R44.3 Halusinasi, tidak dijelaskan
R44.8 Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada sensasi dan persepsi umum
R45 Tanda dan gejala pada keadan emosi
R45.0 Nervousness
Nervous tension
R45.1 Restlessness and agitation [gelisah dan ingin ribut]
R45.2 Unhappiness
Worries [khawatir] NOS
R45.3 Demoralization and apathy [kehilangan semangat dan apati]
R45.4 Irritability and anger [tegang dan marah]
R45.5 Hostility [sikap bermusuhan]
R45.6 Physical violence [kekerasan fisik]
R45.7 Keadaan syok dan stress emosi, tidak dijelaskan
R45.8 Tanda dan gejala lain yang melibatkan keadaan emosi
Muncul keinginan (tendensi) bunuh diri
Kecuali: keinginan bunuh diri sebagai bagian dari kelainan jiwa (F00-F99)
R46
R46.0
R46.1
R46.2
R46.3
R46.4
R46.5
R46.6
R46.7
R46.8

Tanda dan gejala pada penampilan dan tingkah laku


Very low level of personal hygiene [kotor]
Bizarre personal appearance [penampilan pribadi aneh]
Strange and inexplicable behaviour [sikap aneh dan tak bisa dijelaskan]
Overactivity
Slowness and poor responsiveness [lamban dan kurang respons]
Kecuali: stupor (R40.1)
Curiga dan jelas menghindar
Perhatian berlebihan dan selalu memikirkan event yang menyebabkan stress
Terlalu banyak bicara detil kejadian sekitar mengaburkan alasan kontak
Tanda dan gejala lain pada penampilan dan tingkah laku

Tanda dan gejala pada bicara dan suara (R47-R49)


R47 Kekacauan bicara, not elsewhere classified
Kecuali: gangguan perkembangan spesifik pada bicaradan bahasa (F80.-)
autisma (F84.0-F84.1), stuttering [stammering] (F98.5), cluttering (F98.6)
R47.0 Dysphasia and aphasia
Kecuali: progressive isolated aphasia (G31.0)
R47.1 Dysarthria dan anarthria
R47.8 Kekacauan bicara lainnya dan tidak dijelaskan
R48
R48.0
R48.1
R48.2
R48.8

Dyslexia dan gangguan fungsi simbolik lain, not elsewhere classified


Kecuali: specific developmental disorders of scholastic skills (F81.-)
Dyslexia [huruf terbalik-balik] and alexia [tak mengerti kata yang tertulis]
Agnosia [tak bisa mengenali tempat, person, rasa, atau bau yang pernah
dikenalnya]
Apraxia [tak bisa membuat gerakan yang biasa]
Gangguan fungsi simbolik lain dan tidak dijelaskan
Acalculia [tak bisa berhitung], agraphia [tak bisa menulis]

R49 Kekacauan suara


Kecuali: kekacauan suara psikogenik (F44.4)
R49.0 Dysphonia
Hoarseness [suara kasar]
R49.1 Aphonia
Loss of voice [suara hilang]
R49.2 Hypernasality and hyponasality
R49.8 Kekacauan suara lainnya dan tidak dijelaskan
Perubahan suara NOS

Tanda dan gejala umum (R50-R69)


R50 Demam dengan asal-usul tidak diketahui
Kecuali: demam dengan asal-usul tidak diketahui (ketika)(pada):
persalinan (O75.2), newborn (P81.9)
demam nifas NOS (O86.4)
R50.2 Demam akibat obat
[gunakan kode tambahan (Bab XX), bila perlu, untuk identifikasi obat]
R50.8 Demam lain yang dijelaskan
Demam dengan menggigil, demam dengan kaku, atau demam persisten
R50.9 Demam, tidak dijelaskan
Hyperpyrexia NOS, pyrexia NOS
Kecuali: hyperthermia maligna akibat anaesthesia (T88.3)

R51 Headache
Nyeri muka NOS
Kecuali: neuralgia trigeminus (G50.0), nyeri muka tidak khas (G50.1)
migraine dan sindroma sakit kepala lainnya (G43-G44)
R52 Pain, not elsewhere classified
Termasuk: nyeri yang tidak bisa dirujuk pada organ atau regio tubuh mana pun
Kecuali: chronic pain personality syndrome (F62.8), kolik ginjal (N23), headache
(R51)
nyeri (pada):
psikogenik (F45.4), mata (H57.1), telinga (H92.0), gigi (K08.8), lidah
(K14.6)
sendi (M25.5), anggota (M79.6), pinggang (M54.5), punggung (M54.9)
bahu (M75.8), spina (M54.-), breast (N64.4), tenggorokan (R07.0)
rongga dada (R07.1-R07.4), abdomen (R10), pelvik and perineum (R10.2)
R52.0 Nyeri akut

R52.1 Nyeri kronis intractable [tak bisa hilang]


R52.2 Nyeri kronis lain
R52.9 Nyeri, tidak dijelaskan
Nyeri umum NOS
R53 Malaise and fatigue
Asthenia NOS, lethargy, tiredness, penurunan fisik umum
Debilitas: NOS, kronis, nervosa
Kecuali: fatigue syndrome (F48.0), fatigue syndrome pascavirus (G93.3)
debilitas: kongenital (P96.9), senilis (R54)
exhaustion and fatigue (akibat)(pada): pertempuran (F43.0), neurasthenia
(F48.0), kehamilan (O26.8), asthenia senilis(R54), exposure (T73.2),
olahraga berlebihan (T73.3), panas (T67.-)
R54 Senilitas
Tua, usia senja tanpa disebutkan psikosis, asthenia atau debilitas senilis
Kecuali: senile psychosis (F03)
R55 Syncope and collapse
Blackout, fainting [tidak sadar tiba-tiba, sebentar, karena penurunan aliran darah
ke otak]
Kecuali: astenia neurosirkulasi (F45.3), pingsan NOS (R40.2)
hipotensi ortostatik (I95.1), hipotensi ortostatik neurogenic (G90.3)
syok: kardiogenik (R57.0), NOS (R57.9), pascabedah (T81.1)
syok yang mempersulit atau menyertai: abortus atau hamil ektopik atau
mola (O00-O07, O08.3), persalinan dan melahirkan (O75.1)
Stokes-Adams attack (I45.9) [akibat asistole atau fibrillasi jantung]
syncope: psikogenik (F48.8), sinus karotid (G90.0), jantung (T67.1)
R56 Konvulsi, not elsewhere classified
Kecuali: konvulsi [kontraksi dan relaksasi cepat berulang] dan kejang (pada):
disosiatif (F44.5), epilepsi (G40-G41), bayi (P90)
R56.0 Kejang demam
R56.8 Kejang lain dan tidak dijelaskan
Fit NOS, seizure (convulsive) NOS
R57 Shock, not elsewhere classified
Kecuali: toxic shock syndrome (A48.3)
syok (akibat): septik (A41.9), psikis (F43.0), obstetrik (O75.1), komplikasi
atau pasca abortus, hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.3), petir (T75.0),
listrik (T75.4), trauma (T79.4), pascabedah (T81.1), anaestesia (T88.2)
syok anafilaktik (akibat): reaksi makanan (T78.0), NOS (T78.2), serum
(T80.5)
R57.0 Syok kardiogenik
R57.1 Syok hipovolemik
R57.8 Syok lain
Syok endotoksik
R57.9 Syok, tidak dijelaskan
Kegagalan sirkulasi perifer NOS
R58 Haemorrhage, not elsewhere classified
Perdarahan NOS
R59 Pembesaran kelenjar limfe
Termasuk: pembesaran kelenjar
Kecuali: limfadenitis: mesenterika (akut)(kronik) (I88.0), kronik (I88.1), NOS
(I88.9)
limfadenitis akut (L04.-)
R59.0 Pembesaran kelenjar limfe lokal
R59.1 Pembesaran kelenjar limfe umum
Lymphadenopathy NOS
Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan limfadenopati umum (persistent)
(B23.1)
R59.9 Pembesaran kelenjar limfe, tidak dijelaskan

R60 Oedema, not elsewhere classified


Kecuali: hydrothorax (J94.8), hydrops fetalis NOS (P83.2), ascites (R18)
oedema (pada): malnutrisi (E40-E46), serebri (G93.6), larynx (J38.4),
pharynx (J39.2), nasopharynx (J39.2), paru-paru (J81), hamil (O12.0), serebri
akibat cedera lahir (P11.0), bayi (P83.3), herediter (Q82.0), angioneurotic
(T78.3)
R60.0 Oedema lokal
R60.1 Oedema umum
R60.9 Oedema, tidak dijelaskan
Retensi cairan NOS
R61
R61.0
R61.1
R61.9

Hiperhidrosis
Hiperhidrosis lokal
Hiperhidrosis umum
Hiperhidrosis, tidak dijelaskan
Keringat berlebihan, keringat malam

R62 Perkembangan fisiologis tidak seperti harapan


Kecuali: pubertas terlambat (E30.0)
R62.0 Delayed milestone
Pencapaian tingkat perkembangan fisiologis yang diharapkan terlambat
Terlambatnya: berbicara, berjalan
R62.8 Perkembangan fisiologis tidak seperti harapan lainnya
Kegagalan: pertambahan berat bada, bertumbuh
Infantilisme NOS, pertumbuhan tidak ada, retardasi fisik
Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan gagal bertumbuh (B22.2)
retardasi fisik akibat malnutrisi (E45)
R62.9 Perkembangan fisiologis tidak seperti harapan, tidak dijelaskan
R63 Tanda dan gejala sehubungan dengan makan dan minum
Kecuali: malnutrisi (E40-E46),
kelainan makan dengan penyebab non-organik (F50.-), bulimia NOS (F50.2)
R63.0 Anorexia
Hilang selera makan
Kecuali: anorexia nervosa (F50.0), hilang selera dengan penyebab nonorganik (F50.8)
R63.1 Polydipsia
Minum berlebihan
R63.2 Polyphagia
Makan berlebihan, hiperalimentasi NOS
R63.3 Kesulitan dan kesalahan pengaturan makan
Masalah pemberian makanan NOS
Kecuali: masalah pemberian makanan pada bayi(P92.-)
kelainan pemberian makanan bayi dengan penyebab non-organik
(F98.2)
R63.4 Penurunan abnormal berat badan
R63.5 Peningkatan abnormal berat badan
Kecuali: obesitas (E66.-), berat badan naik berlebihan pada kehamilan
(O26.0)
R63.8 Tanda dan gejala lain sehubungan dengan makan dan minum
R64 Cachexia
Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan wasting syndrome (B22.2)
malignant cachexia (C80), marasmus gizi (E41)
R68 Gejala dan tanda umum lainnya
R68.0 Hypothermia, tidak ada hubungannya dengan suhu lingkungan yang dingin
Kecuali: hipotermia (akibat)(pada):
suhu lingkungan rendah (T68), NOS (accidental) (T68)
newborn (P80.-), anaesthesia (T88.5)
R68.1 Gejala non-spesifik yang khas pada bayi
Tangis bayi berlebihan, bayi irritable

10

Kecuali: teething syndrome (K00.7), iritabilitas serebral neonatus neonatal


(P91.3)
R68.2 Mulut kering, tidak dijelaskan
Kecuali: mulut kering akibat: dehidrasi (E86), sicca syndrome [Sjgren]
(M35.0)
hiposekresi kelenjar saliva (K11.7)
R68.3 Clubbing of fingers
Clubbing of nails
Kecuali: club finger kongenital (Q68.1)
R68.8 Gejala dan tanda umum lainnya yang dijelaskan
R69 Penyebab sakit yang tidak diketahui dan tidak dijelaskan
Sakit NOS
Penyakit yang tidak terdiagnosa, tidak dijelaskan situs atau sistem yang terlibat

Hasil abnormal pada pemeriksaan darah, tanpa diagnosis (R70-R79)


Kecuali: kelainan (dari)(pada): koagulasi (D65-D68), platelets dan trombosit
(D69.-), lekosit yang diklasifikasikan di tempat lain (D70-D72), lipids (E78.-),
pemeriksaan antenatal ibu (O28.-)
kelainan perdarahan dan hematologis pada janin dan bayi (P50-P61)
diagnostic abnormal findings classified elsewhere - see Alphabetical Index
R70 Peningkatan erythrocyte sedimentation rate dan kelainan kepekatan plasma
R70.0 Peningkatan erythrocyte sedimentation rate
R70.1 Kelainan kepekatan plasma

R71 Kelainan red blood cells


Kelainan morfologi eritrosit NOS, kelainan volume eritrosit NOS
Anisocytosis, poikilocytosis
Kecuali: polycythaemia vera (D45), anaemias (D50-D64)
polycythaemia:
jinak (familial) (D75.0), sekunder (D75.1), neonatorum
(P61.1)
R72 Kelainan white blood cells, not elsewhere classified
Hitung jenis lekosit abnormal NOS
Kecuali: leukocytosis (D72.8)
R73 Peningkatan kadar gula darah
Kecuali: diabetes mellitus (E10-E14), DM pada hamil, melahirkan dan nifas
(O24.-)
hypoinsulinaemia pascabedah (E89.1), kelainan neonatus (P70.0-P70.2)
R73.0 Glucose tolerance test abnormal
Diabetes: kimiawi, laten, kerusajan toleransi glukosa, prediabetes
R73.9 Hyperglycaemia, tidak dijelaskan
R74 Kadar abnormal enzim serum
R74.0 Peningkatan kadar transaminase dan lactic acid dehydrogenase [LDH]
R74.8 Kadar abnormal enzim serum lainnya
Kada abnormal: acid/alkaline phosphatase, amylase, lipase [triacylglycerol
lipase]
R74.9 Kadar abnormal enzim serum yang tidak dijelaskan
R75 Laboratory evidence of human immunodeficiency virus [HIV]
Hasil uji HIV bayi yang tidak memberikan kesimpulan
Kecuali: status infeksi human immunodeficiency virus [HIV] asymptomatik (Z21)
penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
R76 Hasil immunologis serum abnormal lainnya
R76.0 Peningkatan titer antibodi
Kecuali: isoimmunisasi, pada kehamilan (O36.0-O36.1)
isoimmunisasi, pada kehamilan yang mengganggu janin atau bayi (P55.-)
R76.1 Reaksi abnormal terhadap test tuberkulin

11

Hasil abnormal test Mantoux


R76.2 Hasil serological test for syphilis (STS) positif palsu
Reaksi Wassermann positif palsu
R76.8 Hasil immunologis serum abnormal lain yang dijelaskan
Peningkatan kadar immunoglobulins NOS
R76.9 Hasil immunologis serum abnormal, tidak dijelaskan
R77 Kelainan protein plasma lainnya
Kecuali: kelainan disorders metabolisme protein plasma (E88.0)
R77.0 Kelainan albumin
R77.1 Kelainan globulin, hiperglobulinaemia NOS
R77.2 Kelainan alphafetoprotein
R77.8 Kelainan protein plasma lain yang dijelaskan
R77.9 Kelainan protein plasma, tidak dijelaskan
R78 Findings of drugs and other substances, not normally found in blood
Kecuali: Kelainan jiwa dan tingkah laku akibat penggunaan zat psikoaktif (F10F19)
R78.0 Penemuan alkohol di dalam darah
R78.1 Penemuan obat opiat di dalam darah
R78.2 Penemuan kokain di dalam darah
R78.3 Penemuan hallusinogen di dalam darah
R78.4 Penemuan obat lain yang berpotensi adiktif di dalam darah
R78.5 Penemuan obat psikotropika di dalam darah
R78.6 Penemuan zat steroid di dalam darah
R78.7 Penemuan kadar logam berat abnormal di dalam darah
R78.8 Penemuan zat lain yang dijelaskan, yang biasanya tidak ada di dalam darah
Penemuan kadar abnormal lithium di dalam darah
R78.9 Penemuan zat yang tidak dijelaskan, yang biasanya tidak ada di dalam darah
R79 Hasil abnormal lain pada kimia darah
Kecuali: hipoglikemia NOS (E16.2), hiperurikemia asimtomatik (E79.0),
kelainan cairan, elektrolit, dan keseimbangan asam basa (E86-E87)
hasil spesifik yang menunjukkan kelainan metabolisme:
asam amino (E70-E72), karbohidrat (E73-E74), lipid (E75.-)
hipoglikemia neonatus (P70.3-P70.4), hiperglikemia NOS (R73.9)
R79.0 Kadar abnormal mineral darah
Kadar abnormal: cobalt, copper, iron, magnesium, mineral NEC, zinc
Kecuali: defisiensi gizi mineral (E58-E61), kelainan metabolisme mineral
(E83)
hypomagnesaemia neonatus (P71.2), kadar abnormal lithium (R78.8)
R79.8 Hasil abnormal lain yang dijelaskan pada kimia darah
Kadar abnormal gas darah
R79.9 Hasil abnormal kimia darah, tidak dijelaskan.

Hasil abnormal pada pemeriksaan urin, tanpa diagnosis (R80-R82)


Kecuali:
hasil abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu (O28.-)
hasil abnormal pemeriksaan diagnostik yang diklasifikasikan di tempat lain
hasil spesifik yang menunjukkan kelainan metabolisme::
asam amino (E70-E72), karbohidrat (E73-E74)
R80 Isolated proteinuria
Albuminuria NOS, proteinuria Bence Jones, proteinuria NOS
Kecuali: proteinuria: persistent (N39.1), orthostatik (N39.2), gestasi (O12.1)
proteinuria terpisah, dengan lesi morfologis yang dijelaskan (N06.-)
R81 Glycosuria
Kecuali: glycosuria ginjal (E74.8)
R82 Hail abnormal lainnya pada urin
Kecuali: haematuria (R31)
R82.0 Chyluria

12

R82.1
R82.2
R82.3

R82.4
R82.5

Kecuali: chyluria filaria (B74.-)


Myoglobinuria
Biliuria
Haemoglobinuria
Kecuali: haemoglobinuria pada hemolisis akibat faktor eksternal NEC
(D59.6)
paroxysmal nocturnal haemoglobinuria [Marchiafava-Micheli] (D59.5)
Acetonuria, ketonuria
Peningkatan kadar obat dan zat biologis pada urin
Peningkatan kadar di urin: katekolamin, indoleacetic acid, 17-ketosteroids,
steroids

R82.6 Kadar abnormal di urin untuk zat umumnya bukan obat-obatan


Kadar abnormal logam berat di urin
R82.7 Hasil abnormal pada pemeriksaan mikrobiologi urin
Hasil kultur positif
R82.8 Hasil abnormal pada pemeriksaan sitologis dan histologis urin
R82.9 Hasil abnormal lain dan tidak dijelaskan pada urine
Cells and casts pada urine, crystalluria, melanuria
Hasil abnormal pemeriksaan cairan tubuh, zat dan jaringan, tanpa diagnosis
(R83-R89)
Kecuali:
hasil abnormal pada: pemeriksaan antenatal ibu (O28.-)
hasil pemeriksaan tanpa diagnosis: darah (R70-R79), urine (R80-R82)
hasil abnormal diagnostik yang diklasifikasikan di tempat lain see Vol. 2
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan dengan kategori R83-R89:
.0
Kadar abnormal enzym
.1
Kadar abnormal hormon
.2
Kadar abnormal obat dan zat biologis lain
.3
Kadar abnormal zat yang bukan obat-obatan
.4
Hasil abnormal immunologis
.5
Hasil abnormal mikrobiologis: hasil kultur positif
.6
Hasil abnormal sitologis: apusan abnormal Papanicolaou
.7
Hasil abnormal histologis
.8
Hasil abnormal lainnya: hasil abnormal chromosom
.9
Hasil abnormal yang tidak dijelaskan
R83

Hasil abnormal pada cerebrospinal fluid

R84 Hasil abnormal pada specimens dari organ respirasidan thorax


Hasil abnormal: apusan bronkus, sekresi hidung, cairan pleura, sputum, apusan
tenggorokan
Kecuali: sputum bercampur darah (R04.2)
R85 Hasil abnormal pada specimens dari organ pencernaan dan rongga abdomen
Hasil abnormal pada: cairan peritoneum, saliva
Kecuali: kelainan feses (R19.5)
R86 Hasil abnormal pada specimens dari organ genitalia pria
Hasil abnormal pada: sekresi prostat, semen, cairan seminalis; spermatozoa
abnormal
Kecuali: azoospermia (N46), oligospermia (N46)
R87 Hasil abnormal pada specimens dari organ genitalia wanita
Hasil abnormal pada sekresi dan apusan dari: cervix uteri, vagina, vulva
Kecuali: carcinoma in situ (D05-D07.3)
displasia: cervix uteri (N87.), vagina (N89.0-N89.3), vulva (N90.0-N90.3)
R89 Hasil abnormal pada specimens dari organ, sistem dan jaringan lain
Hasil abnormal pada: cairan nipple, cairan synovium, sekresi luka

13

Hasil abnormal citra diagnostik dan function studies, tanpa diagnosis (R90R94)
Termasuk: hasil abnormal nonspecifik pada citra diagnostik menggunakan:
computerized axial tomography [CAT scan], ultrasound [echogram]
magnetic resonance imaging [MRI][NMR], thermography
positron emission tomography [PET scan], pemeriksaan X-ray
Kecuali:
hasil abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu (O28.-)
hasil abnormal diagnostik yang diklasifikasikan di tempat lain
R90 Hasil abnormal pada citra diagnostik sistem syaraf pusat
R90.0 Lesi intrakranium yang memakan tempat
R90.8 Hasil abnormal lain pada citra diagnostik sistem syaraf pusat
Echoencephalogram abnormal
R91 Hasil abnormal pada citra diagnostik paru-paru
Coin lesion NOS, lung mass NOS
R92

Hasil abnormal pada citra diagnostik dada

R93 Hasil abnormal pada citra diagnostik struktur tubuh lainnya


R93.0 Hasil abnormal pada citra diagnostik tengkorak dan kepala, not elsewhere
classified
Kecuali: lesi intrakranium yang memakan tempat (R90.0)
R93.1 Hasil abnormal pada citra diagnostik jantung dan sirkulasi koroner
Abnormal: echocardiogram NOS, bayangan jantung
R93.2 Hasil abnormal pada citra diagnostik hati dan saluran empedu
Nonvisualisasi gallbladder
R93.3 Hasil abnormal pada citra diagnostik bagian lain saluran pencernaan
R93.4 Hasil abnormal pada citra diagnostik pada organ perkemihan
Cacad pengisian pada: bladder, kidney, ureter
Kecuali: hypertrophy of kidney (N28.8)
R93.5 Hasil abnormal pada citra diagnostik daerah abdomen, Termasuk
retroperitoneum
R93.6 Hasil abnormal pada citra diagnostik pada anggota
Kecuali: hasil abnormal pada kulit dan jaring sybkutis (R93.8)
R93.7 Hasil abnormal pada citra diagnostik pada bagian lain sistem
musculoskeleton
Kecuali: Hasil abnormal pada citra diagnostik pada tengkorakl (R93.0)
R93.8 Hasil abnormal pada citra diagnostik pada struktur tubuh lain yang
dijelaskan
Hasil radiologis kulit dan jaringan subkutis
Shift mediastinum
R94 Hasil abnormal pada function studies [penelitian fungsi]
Termasuk: hasil abnormal pada: radionuclide [radioisotope] uptake studies,
scintigraphy
R94.0 Hasil abnormal pada function studies sistem syaraf pusat
Electroencephalogram [EEG] abnormal
R94.1 Hasil abnormal pada function studies sistem syaraf perifer dan sensasi
khusus
Abnormal: electromyogram [EMG], electro-oculogram [EOG],
electroretinogram [ERG], response to nerve stimulation, visually evoked
potential [VEP]
R94.2 Hasil abnormal pada pulmonary function studies
Penurunan: kapasitas ventilasi, kapasitas vital
R94.3 Hasil abnormal pada function studies kardiovascular
Abnormal: electrocardiogram [ECG][EKG], electrophysiological intracardiac
studies, phonocardiogram, vectorcardiogram
R94.4 Hasil abnormal pada function studies ginjal
Abnormal renal function test
R94.5 Hasil abnormal pada function studies hati
R94.6 Hasil abnormal pada function studies tiroid
R94.7 Hasil abnormal pada function studies endokrin lainnya

14

Kecuali: abnormal glucose tolerance test (R73.0)


R94.8 Hasil abnormal pada function studies organ dan sistem lain
Abnormal: basal metabolic rate [BMR], bladder function test, splenic
function test

Penyebab kematian yang tidak jelas dan tidak diketahui (R95-R99)


Kecuali:
fetal death dengan penyebab tidak dijelaskan (P95), kematian obstetri
NOS (O95)
R95

Sudden infant death syndrome

R96 Mati mendadak lainnya, penyebab tidak diketahui


Kecuali: sudden cardiac death, begitu tertulis (I46.1), sudden infant death
syndrome (R95)
R96.0 Instantaneous death [mati mendadak]
R96.1 Kematian terjadi kurang dari 24 jam sejak awal gejala, tanpa penjelasan lain
Kematian yang tidak violent atau mendadak tapi penyebabnya tidak
diketahui
Kematian tanpa tanda-tanda penyakit
R98 Unattended death kematian yang tidak dihadiri
Kematian dengan ditemukan mayat dan tidak ditemukan penyebabnya
Found dead
R99 Penyebab kematian yang kabur dan tidak dijelaskan
Kematian NOS
Penyebab kematian tidak diketahui

15

CHAPTER XVII. CEDERA, KERACUNAN, DAN AKIBAT


LAIN TERTENTU DARI PENYEBAB EKSTERNAL (S00-T98)
Kecuali:
trauma obstetrik (O70-O71)
trauma lahir (P10-P15)
Bab ini berisi blok-blok berikut:
S00-S09
Cedera kepala
S10-S19
Cedera leher
S20-S29
Cedera torak
S30-S39
Cedera abdomen, punggung bawah, vertebra lumbalis, dan
pelvis
S40-S49
Cedera bahu dan lengan atas
S50-S59
Cedera siku dan lengan bawah
S60-S69
Cedera pergelangan dan tangan
S70-S79
Cedera panggul dan paha
S80-S89
Cedera lutut dan tungkai bawah
S90-S99
Cedera tumit dan kaki
T00-T07
Cedera yang melibatkan regio ganda pada tubuh
T08-T14
Cedera bagian badan, anggota atau regio tubuh yang tidak
dijelaskan
T15-T19
Efek dari benda asing yang masuk melalu lobang alamiah
T20-T32
Luka bakar dan korosi
T33-T35
Frostbite [cedera dingin]
T36-T50
Keracunan drugs, obat medis dan zat-zat biologis
T51-T65
Efek toksik zat yang peran utamanya bukan obat medis
T66-T78
Efek penyebab eksternal lain dan yang tidak dijelaskan
T79
Komplikasi dini tertentu dari trauma
T80-T88
Komplikasi asuhan bedah dan medis, not elsewhere classified
T90-T98
Sequelae dari cedera, keracunan dan konsekuensi lain penyebab
eksternal

Cedera kepala (S00-S09)


Termasuk : cedera pada:
telinga, mata, periokuler, muka (semua bagian), kulit kepala
(scalp),
rahang, rongga mulut, gusi, gigi, palatum, lidah, area
temporomandibula
Kecuali:
efek benda asing pada: mulut (T18.0) farings (T17.2), larings
(T17.3), telinga (T16)
mata bagian luar (T15.-), hidung (T17.0-T17.1),
luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35),
gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)

S00 Cedera permukaan kepala


Kecuali:
cedera mata dan orbita (S05.-),
kontusio serebri: (diffus) (S06.2), terfokus (S06.3)
S00.0 Cedera permukaan kulit kepala
S00.1 Kontusio kelopak dan area periokuler
Black eye
Kecuali: kontusio bola mata dan jaringan orbita (S05.1)
S00.2 Cedera permukaan lain pada kelopak dan area periokuler
Kecuali: cedera permukaan konjungtiva dan kornea (S05.0)
S00.3 Cedera permukaan hidung
S00.4 Cedera permukaan telinga
S00.5 Cedera permukaan bibir dan rongga mulut
S00.7 Cedera permukaan ganda pada kepala
S00.8 Cedera permukaan bagian lain kepala
S00.9 Cedera permukaan kepala, bagian tidak dijelaskan
S01 Luka terbuka kepala
Kecuali: cedera mata dan orbita (S05.-),
amputasi traumatika bagian kepala (S08.-)
dekapitasi (S18)
S01.0 Luka terbuka kulit kepala

16

S01.1

S01.2
S01.3
S01.4
S01.5
S01.7
S01.8
S01.9

Kecuali: avulsi kulit kepala (S08.0)


Luka terbuka kelopak dan area periokuler
Luka terbuka kelopak dan area periokuler dengan atau tanpa duktus
lakrimalis
Luka terbuka hidung
Luka terbuka telinga
Luka terbuka pipi dan area temporomandibularis
Luka terbuka bibir dan rongga mulut
Kecuali: fraktur gigi (S02.5), dislokasi gigi (S03.2)
Luka terbuka ganda pada kepala
Luka terbuka bagian kepala lainnya
Luka terbuka kepala, bagian tidak dijelaskan

S02

Fraktur tengkorak dan tulang muka


Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi sebagai
tertutup.
0 closed
1 open
S02.0 Fraktur atap tengkorak
Fraktur: os. frontalis, os. parietal
S02.1 Fraktur basis tengkorak
Fraktur occiput, os. temporalis, sphenoid, atap orbita
Fraktur fossa: anterior, media, posterior
Fraktur sinus: ethmoid, frontal
Kecuali: lantai orbita (S02.3), orbita NOS (S02.8)
S02.2 Fraktur os. nasalis
S02.3 Fraktur lantai orbita
Kecuali: fraktur atap orbita (S02.1), orbita NOS (S02.8)
S02.4 Fraktur os. malaris dan maxilla
Fraktur maxilla superior, (tulang) rahang atas, zygoma
S02.5 Fraktur gigi
Gigi patah
S02.6 Fraktur mandibula
Fraktur (os.) rahang bawah
S02.7 Fraktur ganda yang melibatkan tengkorak dan tulang muka
S02.8 Fraktur tengkorak dan tulang muka lainnya
Fraktur alveolus, palatum, orbita NOS
Kecuali: fraktur atap orbita (S02.1), lantai orbita (S02.3)
S02.9 Fraktur tengkorak dan tulang muka, bagiannya tidak dijelaskan
S03 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen kepala
S03.0 Dislokasi rahang
Dislokasi rahang (rawan)(meniskus), dislokasi mandibula,
S03.1 Dislokasi rawan septum hidung
S03.2 Dislokasi gigi
S03.3 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada kepala
S03.4 Sprain dan strain rahang
Sprain dan strain (sendi)(ligamen) temporomandibula
S03.5 Sprain dan strain sendi dan ligamen bagian kepala lainnya dan yang tidak
dijelaskan
S04 Cedera nervi kraniales
S04.0 Cedera n. optikus dan jaras optik
Cedera NC II, khiasma optikum, korteks visual
S04.1 Cedera n. okulomotorius [NC III]
S04.2 Cedera n. trokhlearis [NC IV]
S04.3 Cedera n. trigeminus [NC V]
S04.4 Cedera n. abdusens [NC VI]
S04.5 Cedera n. fasialis [NC VII]
S04.6 Cedera n. akustikus [NC VIII]
Cedera n. auditorius

17

S04.7 Cedera n. aksessorius [NC XI]


S04.8 Cedera nervi kraniales lainnya
Cedera nn. olfaktorius [I], vagus [X], glossofaringeus [IX], hipoglossus [XII]
S04.9 Cedera tidak dijelaskan pada syaraf kepala
S05 Cedera mata dan orbita
Kecuali: cedera permukaan kelopak (S00.1-S00.2),
luka terbuka kelopak dan area periokuler (S01.1),
fraktur tulang orbita (S02.1, S02.3, S02.8),
cedera pada n. optikus (S04.0), n. okulomotorius (S04.1)
S05.0 Cedera konjungtiva dan abrasi kornea tanpa disebutkan benda asing
Kecuali: benda asing dalam: sakus konjungtiva (T15.1), kornea (T15.0)
S05.1 Kontusio bola mata dan jaringan orbita
Hifema traumatika [hifema = perdarahan ke dalam ruang anterior mata]
Kecuali: black eye (S00.1), kontusio kelopak dan area periokuler (S00.1)
S05.2 Laserasi dan ruptur okuler dengan prolaps atau hilangnya jaringan
intraokuli
S05.3 Laserasi okuler tanpa prolaps atau hilangnya jaringan intraokuli
Laserasi mata NOS
S05.4 Luka tembus orbita dengan atau tanpa benda asing
Kecuali: benda asing (lama) yang tertahan setelah luka tembus orbita
(H05.5)
S05.5 Luka tembus bola mata dengan benda asing
Kecuali: benda asing intraokuli (lama) yang tertahan (H44.6-H44.7)
S05.6 Luka tembus bola mata tanpa benda asing
Penetrasi okuli NOS
S05.7 Avulsi mata
Enukleasi traumatika
S05.8 Cedera lainnya pada mata dan orbita
Cedera duktus lakrimalis
S05.9 Cedera mata dan orbita, bagian tidak dijelaskan
Cedera mata NOS
S06

Cedera intrakranium
0 tanpa luka terbuka intrakranium
S06.0 Konkusio
Commotio cerebri
S06.1 Edema traumatika otak

1 dengan luka terbuka intrakranium

S06.2 Cedera diffus otak


Kontusio otak NOS, laserasi otak NOS, kompresi traumatika otak NOS
S06.3 Cedera otak pada fokus
Kontusio dan laserasi serebri, perdarahan intraserebri traumatika: pada
fokus
S06.4 Perdarahan epidura
Perdarahan extradura (traumatika)
S06.5 Perdarahan traumatika subdura
S06.6 Perdarahan traumatika subarakhnoid
S06.7 Cedera intrakranium dengan koma berlangsung lama
S06.8 Cedera intrakranium lainnya
Perdarahan traumatika: serebellum, intrakranium NOS
S06.9 Cedera intrakranium, tidak dijelaskan
Cedera otak NOS
Kecuali: cedera kepala NOS (S09.9)
S07
S07.0
S07.1
S07.8
S07.9

Cedera remuk kepala


Cedera remuk muka
Cedera remuk tengkorak
Cedera remuk bagian kepala lainnya
Cedera remuk kepala, bagian tidak dijelaskan

S08

Amputasi trauma bagian kepala

18

S08.0
S08.1
S08.8
S08.9

Avulsi kulit kepala


Amputasi trauma telinga
Amputasi trauma bagian kepala lainnya
Amputasi trauma bagian kepala yang tidak dijelaskan
Kecuali: dekapitasi (S18)

S09 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada kepala


S09.0 Cedera pembuluh darah kepala, n.e.c.
Kecuali: cedera: pembuluh darah: otak (S06.-), pra-otak (S15.-)
S09.1 Cedera otot dan tendon kepala
S09.2 Ruptur traumatika gendang telinga
S09.7 Cedera ganda pada kepala
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu dari kategori S00S09.2
S09.8 Cedera kepala lainnya
S09.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada kepala
Cedera: muka NOS, telinga NOS, nose NOS

Cedera leher (S10-S19)


Termasuk: Cedera: tengkuk, supraklavikula, tenggorok
Kecuali: Fraktur vertebra NOS (T08),
Cedera badan NOS (T09.-), cedera medulla spinalis NOS (T09.3),
Efek benda asing pada:
farings (T17.2), larings (T17.3), trakhea (T17.4), esofagus (T18.1)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite [cedera dingin] (T33-T35)
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S10 Cedera permukaan leher
S10.0 Kontusio tenggorokan
Kontusio esofagus bagian leher, larings, farings, trakhea
S10.1 Cedera permukaan tenggorokan lainnya dan tidak dijelaskan
S10.7 Cedera permukaan ganda pada leher
S10.8 Cedera permukaan bagian leher lainnya
S10.9 Cedera permukaan leher, bagian tidak dijelaskan
S11 Luka terbuka leher
Kecuali:
dekapitasi (S18)
S11.0 Luka terbuka melibatkan larings dan trakhea
Luka terbuka trakhea: NOS, servikalis
Kecuali: trakhea torakalis (S27.5)
S11.1 Luka terbuka melibatkan kelenjar tiroid
S11.2 Luka terbuka melibatkan farings dan esofagus servikalis
Kecuali: luka terbuka esofagus NOS (S27.8)
S11.7 Luka terbuka ganda pada leher
S11.8 Luka terbuka bagian leher lainnya
S11.9 Luka terbuka leher, bagian tidak dijelaskan
S12 Fraktur leher
Termasuk: fraktur leher pada: vertebra, spina, prosesus spinosus, prosesus
transversus
fraktur leher pada: arkus vertebra, arkus neuralis
S12.0 Fraktur vertebra servikalis I
Fraktur atlas
S12.1 Fraktur vertebra servikalis II
Fraktur axis
S12.2 Fraktur vertebra servikalis lainnya
Kecuali: fraktur ganda vertebra servikalis (S12.7)
S12.7 Fraktur ganda vertebra servikalis
S12.8 Fraktur bagian leher lainnya
Fraktur: os. hyoid, kartilago tiroid, larings, trakhea
S12.9 Fraktur leher, bagian tidak dijelaskan

19

Fraktur: spina servikalis NOS, vertebra servikalis NOS:


S13 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen setinggi leher
Kecuali: ruptur atau pergeseran diskus intervertebralis (nontraumatika) servikalis
(M50.-)
S13.0 Ruptur traumatika pada diskus intervertebralis servikalis
S13.1 Dislokasi vertebra servikalis
Dislokasi spina servikalis NOS
S13.2 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada leher
S13.3 Dislokasi ganda pada leher
S13.4 Sprain dan strain spina servikalis
Sprain dan strain: (ligamen) longitudinalis anterior, servikalis
Sprain dan strain: (sendi) atlantooksipitalis servikalis, (sendi) atlanto-axialis
Cedera whiplash [leher bergerak seperti lecutan cambuk]
S13.5 Sprain dan strain daerah tiroid
Sprain dan strain: (sendi)(ligamen) krikoaritenoid, (sendi)(ligamen)
krikotiroid
Sprain dan strain: kartilago tiroid
S13.6 Sprain dan strain sendi dan ligamen di bagian leher lainnya dan tidak
dijelaskan
S14 Cedera syaraf dan medulla spinalis setinggi leher
S14.0 Konkusio dan edema of medulla spinalis servikalis
S14.1 Cedera medulla spinalis servikalis lainnya dan tidak dijelaskan
Cedera medulla spinalis servikalis NOS
S14.2 Cedera radiks syaraf spina servikali
S14.3 Cedera pleksus brakhialis
S14.4 Cedera syaraf perifer leher
S14.5 Cedera syaraf simpatis servikalis
S14.6 Cedera syaraf leher lainnya dan tidak dijelaskan
S15 Cedera pembuluh darah setinggi leher
S15.0 Cedera a. carotid
Cedera a. carotid (common) (external) (internal)
S15.1 Cedera a. vertebralis
S15.2 Cedera v. jugularis externa
S15.3 Cedera v. jugularis interna
S15.7 Cedera pembuluh darah ganda setinggi leher
S15.8 Cedera pembuluh darah setinggi leher lainnya
S15.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan setinggi leher
S16

Cedera otot dan tendon setinggi leher

S17
S17.0
S17.8
S17.9

Cedera remuk leher


Cedera remuk larings dan trakhea
Cedera remuk bagian lain leher
Cedera remuk leher, bagian tidak dijelaskan

S18

Amputasi trauma setinggi leher


Dekapitasi

S19 Cedera leher lainnya dan tidak dijelaskan


S19.7 Cedera ganda pada leher
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu dari kategori S10-S18
S19.8 Cedera lain yang dijelaskan pada leher
S19.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada leher

Cedera toraks (S20-S29)


Termasuk: Cedera: mammae, (dinding) dada, area interskapula
Kecuali: Cedera: axilla, klavikula, daerah skapula, bahu (S40-S49),
Fraktur spina NOS (T08)
Cedera: badan NOS (T09.-), medulla spinalis NOS (T09.3)

20

Efek benda asing di: trakhea (T17.4), bronkus (T17.5), paru-paru (T17.8),
esofagus (T18.1)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35)
Gigitan atau sengatan serangga, beracun (T63.4)
S20
S20.0
S20.1
S20.2
S20.3
S20.4
S20.7
S20.8

Cedera permukaan toraks


Kontusio mammae
Cedera permukaan mammae lainnya dan tidak dijelaskan
Kontusio toraks
Cedera permukaan dinding depan toraks lainnya
Cedera permukaan dinding belakang toraks lainnya
Cedera permukaan ganda pada toraks
Cedera permukaan bagian lain dan tidak dijelaskan pada toraks
Cedera permukaan dinding dada NOS

S21 Luka terbuka toraks


Kecuali: pneumotoraks traumatika (S27.0),
haemotorak traumatika (S27.1)
hemopneumotoraks traumatika (S27.2):
S21.0 Luka terbuka mammae
S21.1 Luka terbuka dinding depan toraks
S21.2 Luka terbuka dinding belakang toraks
S21.7 Luka terbuka ganda pada dinding toraks
S21.8 Luka terbuka bagian toraks lainnya
S21.9 Luka terbuka toraks, bagian tidak dijelaskan
Luka terbuka dinding toraks NOS
S22 Fraktur iga, sternum dan spina torakalis
Termasuk: fraktur toraks pada: vertebra, spina, prosesus spinosus, prosesus
transversus
fraktur toraks pada: arkus vertebra, arkus neuralis
Kecuali: fraktur: klavikula (S42.0), skapula (S42.1)
S22.0 Fraktur vertebra torakalis
Fraktur spina torakalis NOS
S22.1 Fraktur ganda spina torakalis
S22.2 Fraktur sternum
S22.3 Fraktur iga
S22.4 Fraktur ganda pada iga
S22.5 Flail chest [dada tak stabil, mudah goyang]
S22.8 Fraktur bagian tulang toraks lainnya
S22.9 Fraktur tulang toraks, bagian tidak dijelaskan
S23 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen toraks
Kecuali: dislokasi, sprain dan strain sendi sterno-klavikulais(S43.2, S43.6)
ruptur atau pergeseran (nontraumatika) diskus intervertebralis toraks
(M51.-)
S23.0 Ruptur traumatika pada diskus intervertebralis toraks
S23.1 Dislokasi vertebra torakalis
Dislokasi spina torakalis NOS
S23.2 Dislokasi bagian toraks lainnya dan tidak dijelaskan
S23.3 Sprain dan strain spina torakalis
S23.4 Sprain dan strain iga dan sternum
S23.5 Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada toraks
S24 Cedera syaraf dan medulla spinalis setinggi toraks
Kecuali: cedera pleksus brakhialis (S14.3)
S24.0 Konkusio dan edema pada medulla spinalis toraks
S24.1 Cedera medulla spinalis toraks lainnya dan tidak dijelaskan
S24.2 Cedera radiks syaraf spina torakalis
S24.3 Cedera syaraf perifer toraks
S24.4 Cedera syaraf simpatis toraks
Cedera plexus: kardiaka, esophagus, pulmonalis;

21

Cedera ganglion: stellata, simpatis torakalis


S24.5 Cedera syaraf lain toraks
S24.6 Cedera syaraf toraks yang tidak dijelaskan

S25 Cedera pembuluh darah toraks


S25.0 Cedera aorta torakalis
Cedera aorta NOS
S25.1 Cedera a. innominata atau a. subclavia
S25.2 Cedera vena kava superior
Cedera vena kava NOS
S25.3 Cedera v. innominata atau v. subklavia
S25.4 Cedera pembuluh darah pulmonalis
S25.5 Cedera pembuluh darah interkostalis
S25.7 Cedera pembuluh darah ganda pada toraks
S25.8 Cedera pembuluh darah toraks lainnya
Cedera: v. azygos, av. mammaria
S25.9 Cedera pembuluh darah toraks yang tidak dijelaskan
S26 Cedera jantung
Termasuk: kontusio, laserasi , tusukan, ruptur traumatika pada jantung
0. tanpa luka terbuka ke rongga toraks
1. dengan luka terbuka
ke rongga toraks
S26.0 Cedera jantung dengan haemoperikardium
S26.8 Cedera lain pada jantung
S26.9 Cedera jantung, tidak dijelaskan
S27 Cedera organ intratoraks yang lain dan tidak dijelaskan
0. tanpa luka terbuka ke rongga toraks
1. dengan luka terbuka ke rongga
toraks
Kecuali: cedera: esofagus servikalis (S10-S19), trakhea (servikalis) (S10-S19)
S27.0 Pneumotoraks traumatika
S27.1 Haemotoraks traumatika
S27.2 Haemopneumotoraks traumatika
S27.3 Cedera paru-paru lainnya
S27.4 Cedera bronchus
S27.5 Cedera trakhea torakalis
S27.6 Cedera pleura
S27.7 Cedera ganda pada organ intratoraks
S27.8 Cedera organ intratoraks lainnya
Cedera: diafragma, duktus limfatikus toraks, esofagus (torakalis), kelenjar
timus
S27.9 Cedera organ intratoraks yang tidak dijelaskan
S28 Cedera remuk toraks dan amputasi trauma bagian toraks
S28.0 Dada remuk
Kecuali: flail chest (S22.5)
S28.1 Amputasi traumatika bagian toraks
Kecuali: transeksi toraks (T05.8)
S29 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada toraks
S29.0 Cedera otot dan tendon setinggi toraks
S29.7 Cedera ganda pada toraks
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu dari kategori S20S29.0
S29.8 Cedera toraks lainnya
S29.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada toraks

Cedera abdomen, punggung bawah, spina lumbalis dan pelvis (S30-S39)


Termasuk: Dinding abdomen, anus, bokong, genitalia external, rusuk, sela paha

22

Kecuali: Fraktur spina NOS (T08),


Cedera: punggung atau badan NOS (T09.-), medulla spinalis NOS (T09.3)
Efek benda asing pada: lambung, usus halus dan kolon (T18.2-T18.4),
Efek benda asing pada: anus dan rektum (T18.5), traktus genitourinarius
(T19.-)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35)
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S30 Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan pelvis
Kecuali: cedera permukaan panggul (S70.-)
S30.0 Kontusio punggung bawah dan pelvis
Kontusio bokong
S30.1 Kontusio dinding abdomen
Kontusio rusuk, sela paha
S30.2 Kontusio organ genital external
Kontusio: labium (majus)(minus), vagina, vulva; penis, skrotum, testis,
perineum
S30.7 Cedera permukaan ganda pada abdomen, punggung bawah dan pelvis
S30.8 Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan pelvis lainnya
S30.9 Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan pelvis, bagian tidak
dijelaskan
S31 Luka terbuka abdomen, punggung bawah dan pelvis
Kecuali: Amputasi trauma bagian abdomen, punggung bawah, pelvis (S38.2S38.3),
Luka terbuka panggul (S71.0)
S31.0 Luka terbuka punggung bawah dan pelvis
Luka terbuka bokong
S31.1 Luka terbuka dindingabdomen
Luka terbuka: rusuk, sela paha
S31.2 Luka terbuka penis
S31.3 Luka terbuka skrotum dan testes
S31.4 Luka terbuka vagina dan vulva
S31.5 Luka terbuka organ genitalia external lainnya dan tidak dijelaskan
Kecuali: amputasi traumatika organ genitalia external (S38.2)
S31.7 Luka terbuka ganda pada abdomen, punggung bawah dan pelvis
S31.8 Luka terbuka bagian abdomen lainnya dan tidak dijelaskan
S32 Fraktur spina lumbal dan pelvis
Termasuk: fraktur lumbosakralis pada: vertebra, prosesus spinosus, prosesus
transversus
fraktur lumbosakralis pada: arkus vertebra, arkus neuralis
Kecuali: fraktur panggul NOS (S72.0)
S32.0 Fraktur vertebra lumbalis
Fraktur spina lumbalis
S32.1 Fraktur sacrum
S32.2 Fraktur koksigis
S32.3 Fraktur ilium
S32.4 Fraktur asetabulum
S32.5 Fraktur pubis
S32.7 Fraktur ganda spina lumbalis dan pelvis
S32.8 Fraktur bagian spina lumbalis dan pelvis lainnya dan tidak dijelaskan
Fraktur: iskium, spina lumbosakral NOS, pelvis NOS
S33 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada spina lumbalis dan
pelvis
Kecuali: dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen panggul (S73.-)
ruptur atau pergeseran (nontraumatika) diskus intervertebralis lumbalis
(M51.-)
kerusakan obstetrik pada sendi dan ligamen pelvik (O71.6),
S33.0 Ruptur traumatika diskus intervertebralis lumbalis
S33.1 Dislokasi vertebra lumbalis

23

S33.2
S33.3
S33.4
S33.5
S33.6
S33.7

Dislokasi spina lumbalis NOS


Dislokasi sendi sakroiliaka dan sakrokoksigeus
Dislokasi bagian spina lumbalis dan pelvis lainnya dan tidak dijelaskan
Ruptur traumatika simfisis pubis
Sprain dan strain spina lumbalis
Sprain dan strain sendi sakroiliaka
Sprain dan strain bagian spina lumbalis dan pelvis lainnya dan tidak
dijelaskan

S34 Cedera syaraf dan medulla spinalis lumbalis setinggi abdomen, punggung
bawah dan pelvis
S34.0 Konkusio dan edema medulla spinalis lumbalis
S34.1 Cedera lain pada medulla spinalis lumbalis
S34.2 Cedera radiks syaraf spina lumbarlis dan sakralis
S34.3 Cedera kauda equina
S34.4 Cedera pleksus lumbosakralis
S34.5 Cedera syaraf simpatis lumbalis, sakralis dan pelvik
Cedera: ganglion atau plexus seliaka, plexus hypogastrika
Cedera: plexus mesenterika (inferior)(superior), n. splanchnikus
S34.6 Cedera peripheral nerve(s) of abdomen, punggung bawah dan pelvis
S34.8 Cedera syaraf lain dan tidak dijelaskan setinggi abdomen, punggung bawah
dan pelvis
S35 Cedera pembuluh darah setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis
S35.0 Cedera aorta abdominalis
Kecuali: cedera aorta NOS (S25.0)
S35.1 Cedera vena kava inferior
Cedera v. hepatika
Kecuali: cedera vena kava NOS (S25.2)
S35.2 Cedera a. seliaka atau mesenterika
Cedera: aa. gastrika, gastroduodenalis, hepatika, mesenterika, lienalis
S35.3 Cedera v. porta atau v. lienalis
Cedera v. mesenterika (inferior)(superior)
S35.4 Cedera pembuluh darah ginjal
Cedera av. renalis
S35.5 Cedera pembuluh darah iliaka
Cedera av. hipogastrika, av. iliaka, av. uterina
S35.7 Cedera pembuluh darah ganda setinggi abdomen, punggung bawah dan
pelvis
S35.8 Cedera pembuluh darah lain setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis
Cedera a. ovarika
S35.9 Cedera pembuluh darah yang tak jelas setinggi abdomen, punggung bawah
dan pelvis
S36 Cedera organ intra-abdomen
S36.0 Cedera limpa
S36.1 Cedera hati atau kandung empedu
Cedera saluran empedu
S36.2 Cedera pankreas
S36.3 Cedera lambung
S36.4 Cedera usus halus
S36.5 Cedera kolon
S36.6 Cedera rektum
S36.7 Cedera organ ganda intra-abdomen
S36.8 Cedera organ intra-abdomen lainnya
Cedera: peritoneum, retroperitoneum
S36.9 Cedera organ intra-abdomen yang tidak dijelaskan
S37 Cedera organ-organ pelvik
0. tanpa luka terbuka ke dalam rongga
1. dengan luka terbuka ke dalam
rongga
Kecuali: Cedera peritoneum dan retroperitoneum (S36.8)
S37.0 Cedera ginjal

24

S37.1
S37.2
S37.3
S37.4
S37.5
S37.6
S37.7
S37.8

Cedera ureter
Cedera kandung kemih
Cedera uretra
Cedera ovarium
Cedera tuba fallopii
Cedera uterus
Cedera organ pelvik ganda
Cedera organ pelvik lainnya
Cedera: kelenjar adrenal, prostat, vesikula seminalis, vas deferens
S37.9 Cedera organ pelvik yang tidak dijelaskan
S38 Cedera remuk dan amputasi traumatika abdomen, punggung bawah dan
pelvis
S38.0 Cedera remuk organ genital external
S38.1 Cedera remuk bagian lain dan tak dijelaskan di abdomen, punggung bawah,
pelvis
S38.2 Amputasi trauma organ genital external
Amputasi trauma: labium (majus)(minus), vulva,
Amputasi trauma: penis, skrotum, testis
S38.3 Amputasi trauma bagian lain dan tak dijelaskan di abdomen, punggung
bawah, pelvis
Kecuali: transeksi abdomen (T05.8)
S39
S39.0
S39.6
S39.7

Cedera lain dan tidak dijelaskan pada abdomen, punggung bawah dan pelvis
Cedera otot dan tendon pada abdomen, punggung bawah dan pelvis
Cedera organ(-organ) intra-abdominal dengan organ(-organ) pelvik
Cedera ganda lain pada abdomen, punggung bawah dan pelvis
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori dari S30S39.6
Kecuali: cedera pada S36.- dengan cedera pada S37.- (S39.6)
S39.8 Cedera abdomen, punggung bawah dan pelvis lainnya
S39.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada abdomen, punggung bawah dan pelvis

Cedera bahu dan lengan atas (S40-S49)


Termasuk: Cedera axilla atau regio skapula
Kecuali:
Cedera: siku (S50-S59),
Cedera bahu dan lengan atas bilateral (T00-T07)
Cedera lengan, level tak jelas (T10-T11),
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35),
Sengatan serangga, berbisa (T63.4)

S40
S40.0
S40.7
S40.8
S40.9

Cedera permukaan bahu dan lengan atas


Kontusio bahu dan lengan atas
Cedera permukaan ganda pada bahu dan lengan atas
Cedera permukaan lainnya pada bahu dan lengan atas
Cedera permukaan bahu dan lengan atas, tidak dijelaskan

S41 Luka terbuka bahu dan lengan atas


Kecuali: Amputasi trauma bahu dan lengan atas (S48.-)
S41.0 Luka terbuka bahu
S41.1 Luka terbuka lengan atas
S41.7 Luka terbuka ganda pada bahu dan lengan atas
S41.8 Luka terbuka bagian lain dan tidak dijelaskan pada gelang bahu
S42 Fraktur bahu dan lengan atas
S42.0 Fraktur klavikula
Fraktur ujung akromion atau batang klavikula, fraktur tulang leher
S42.1 Fraktur skapula
Fraktur: processus acromialis, (processus) akromion,
Fraktur: (korpus)(leher) skapula; shoulder blade
S42.2 Fraktur ujung atas humerus

25

S42.3
S42.4

S42.7
S42.8
S42.9

S43
S43.0
S43.1
S43.2
S43.3
S43.4
S43.5
S43.6
S43.7

Fraktur: ujung proximal, tuberositas mayor, leher anatomis, leher surgical,


epifisis atas
Fraktur batang humerus
Fraktur: humerus NOS, lengan atas NOS
Fraktur ujung bawah humerus
Fraktur: ujung distal, epifisis bawah, prosessus artikularis
Fraktur: kondilus external, epikondilus internal, interkondilus,
suprakondilus
Kecuali: fraktur siku NOS (S52.0)
Fraktur ganda pada klavikula, skapula dan humerus
Fraktur bagian bahu dan lengan atas lainnya
Fraktur gelang bahu, bagian tidak dijelaskan
Fraktur bahu NOS
Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada gelang bahu
Dislokasi sendi bahu
Dislokasi sendi akromioklavikula
Dislokasi sendi sternoklavikula
Dislokasi bagian gelang bahu lainnya dan tidak dijelaskan
Dislokasi gelang bahu NOS
Sprain dan strain sendi bahu
(Ligamen) korakohumerus, (kapsul) rotator cuff
Sprain dan strain sendi acromioklavikula
Sprain dan strain ligamen akromioklavikula
Sprain dan strain sendi sternoklavikula
Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada gelang bahu
Sprain dan strain gelang bahu NOS

S44 Cedera syaraf pada level bahu dan lengan atas


Kecuali: cedera plexus brakhialis (S14.3)
S44.0 Cedera n. ulnaris pada level lengan atas
Kecuali: cedera n. ulnaris NOS (S54.0)
S44.1 Cedera n. medianus pada level lengan atas
Kecuali: cedera n. medianus NOS (S54.1)
S44.2 Cedera n. radialis pada level lengan atas
Kecuali: cedera n. radialis NOS (S54.2)
S44.3 Cedera n. axillaris
S44.4 Cedera n. musculocutaneous
S44.5 Cedera syaraf sensoris kulit pada level bahu dan lengan atas
S44.7 Cedera syaraf ganda pada level bahu dan lengan atas
S44.8 Cedera syaraf pada level bahu dan lengan atas lainnya
S44.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level bahu dan lengan atas
S45 Cedera pembuluh darah pada level bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera arteri subklavia (S25.1) atau vena subklavia (S25.3)
S45.0 Cedera a. aksillaris
S45.1 Cedera a. brakhialis
S45.2 Cedera v. aksillaris atau v. brakhialis
S45.3 Cedera vena superfisialis pada level bahu dan lengan atas
S45.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level bahu dan lengan atas
S45.8 Cedera pembuluh darah lain pada level bahu dan lengan atas
S45.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level bahu dan lengan
atas
S46 Cedera otot dan tendon pada level bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera otot dan tendon pada atau di bawah siku (S56.-)
S46.0 Cedera tendon rotator cuff pada bahu
S46.1 Cedera otot dan tendon pada long kepala of biceps
S46.2 Cedera otot dan tendon pada bagian lain biceps
S46.3 Cedera otot dan tendon pada triceps
S46.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level bahu dan lengan atas

26

S46.8 Cedera otot dan tendon lain pada level bahu dan lengan atas
S46.9 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level bahu dan lengan
atas
S47 Cedera remuk bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera remuk siku (S57.0)
S48 Amputasi trauma bahu dan lengan atas
Kecuali: Amputasi traumatika: siku (S58.0), lengan atas, level tak jelas (T11.6)
S48.0 Amputasi traumatika sendi bahu
S48.1 Amputasi traumatika level antara bahu dan siku
S48.9 Amputasi traumatika bahu dan lengan atas, level tak jelas
S49 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada bahu dan lengan atas
S49.7 Cedera ganda pada bahu dan lengan atas
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori dari S40-S48
S49.8 Cedera bahu dan lengan atas lainnya
S49.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada bahu dan lengan atas

Cedera siku dan lengan bawah (S50-S59)


Kecuali: Cedera pergelangan dan tangan (S60-S69)
Cedera siku dan lengan bawah bilateral (T00-T07)
Cedera lengan, level tak jelas (T10-T11)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35),
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S50 Cedera permukaan lengan bawah
Kecuali: cedera permukaan pergelangan dan tangan (S60.-)
S50.0 Kontusio siku
S50.1 Kontusio bagian lain dan tidak dijelaskan pada lengan bawah
S50.7 Cedera permukaan ganda pada lengan bawah
S50.8 Cedera permukaan lengan bawah lainnya
S50.9 Cedera permukaan lengan bawah, tidak dijelaskan
Cedera permukaan siku NOS
S51 Luka terbuka lengan bawah
Kecuali: luka terbuka pergelangan dan tangan (S61.-),
amputasi traumatika lengan bawah (S58.-)
S51.0 Luka terbuka siku
S51.7 Luka ganda terbuka pada lengan bawah
S51.8 Luka terbuka bagian lengan bawah lainnya
S51.9 Luka terbuka lengan bawah, bagian tidak dijelaskan
S52 Fraktur lengan bawah
Kecuali: fraktur pada level pergelangan dan tangan (S62.-)
S52.0 Fraktur ujung atas ulna
Fraktur: siku NOS, processus coronoideus, processus olecranon, ujung
proximal
Fraktur-dislokasi Monteggia
S52.1 Fraktur ujung atas radius
Fraktur: kepala, leher, atau ujung proximal radius
S52.2 Fraktur batang ulna
S52.3 Fraktur batang radius
S52.4 Fraktur batang ulna dan radius
S52.5 Fraktur ujung bawah radius
Fraktur Colles, fraktur Smith
S52.6 Fraktur ujung bawah ulna dan radius
S52.7 Fraktur ganda pada lengan bawah
Kecuali: fraktur kedua ulna dan radius: batang (S52.4), ujung bawah (S52.6)
S52.8 Fraktur bagian lengan bawah lainnya
Kepala ulna, ujung bawah ulna
S52.9 Fraktur lengan bawah, bagian tidak dijelaskan

27

S53 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen of siku


S53.0 Dislokasi kaput radius
Dislokasi sendi radiohumerus
Kecuali: fraktur-dislokasi Monteggia (S52.0)
S53.1 Dislokasi siku, tidak dijelaskan
Dislokasi sendi ulnohumerus
Kecuali: dislokasi kepala radius tersendiri (S53.0)
S53.2 Ruptur traumatika ligamen kolateral radius
S53.3 Ruptur traumatika ligamen kolateral ulna
S53.4 Sprain dan strain siku
S54 Cedera syaraf pada level lengan bawah
Kecuali: Cedera syaraf di pergelangan dan tangan (S64.-)
S54.0 Cedera
Cedera
S54.1 Cedera
Cedera
S54.2 Cedera
Cedera
S54.3 Cedera
S54.7 Cedera
S54.8 Cedera
S54.9 Cedera

n. ulnaris pada level lengan bawah


n. ulnaris NOS
n. medianus pada level lengan bawah
n. medianus NOS
n. radialis pada level lengan bawah
n. radialis NOS
n. sensoris kulit pada level lengan bawah
syaraf ganda pada level lengan bawah
syaraf pada level lengan bawah lainnya
syaraf pada level lengan bawah, tidak dijelaskan

S55 Cedera pembuluh darah pada level lengan bawah


Kecuali: Cedera pembuluh darah brakhialis (S45.1-S45.2),
Cedera pembuluh darah pada level pergelangan dan tangan (S65.-)
S55.0 Cedera a. ulnaris pada level lengan bawah
S55.1 Cedera a. radialis pada level lengan bawah
S55.2 Cedera vena pada level lengan bawah
S55.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level lengan bawah
S55.8 Cedera pembuluh darah pada level lengan bawah lainnya
S55.9 Cedera pembuluh darah pada level lengan bawah, tidak dijelaskan
S56 Cedera otot dan tendon pada level lengan bawah
Kecuali: Cedera otot dan tendon pada atau di bawah pergelangan (S66.-)
S56.0 Cedera otot dan tendon flexor ibu jari pada level lengan bawah
S56.1 Cedera otot dan tendon flexor jari II, III, IV atau V pada level lengan bawah
S56.2 Cedera otot dan tendon flexor pada level lengan bawah lainnya
S56.3 Cedera otot dan tendon extensor atau abduktor ibu jari pada level lengan
bawah
S56.4 Cedera otot dan tendon extensor jari II, III, IV atau V pada level lengan
bawah
S56.5 Cedera otot dan tendon extensor pada level lengan bawah lainnya
S56.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level lengan bawah
S56.8 Cedera otot dan tendon pada level lengan bawah lainnya dan tidak
dijelaskan
S57 Cedera remuk lengan bawah
Kecuali: Cedera remuk pergelangan dan tangan (S67.-)
S57.0 Cedera remuk siku
S57.8 Cedera remuk bagian lain lengan bawah
S57.9 Cedera remuk lengan bawah, bagian tidak dijelaskan
S58 Amputasi trauma lengan bawah
Kecuali: Amputasi trauma pergelangan dan tangan (S68.-)
S58.0 Amputasi trauma level siku
S58.1 Amputasi trauma level antara siku dan pergelangan
S58.9 Amputasi trauma lengan bawah, level tak jelas
S59 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada lengan bawah
Kecuali: Cedera lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan (S69.-)

28

S59.7 Cedera
Cedera
S59.8 Cedera
S59.9 Cedera

ganda pada lengan bawah


yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori dari S50-S58
pada lengan bawah lainnya
pada lengan bawah, tidak dijelaskan

Cedera pergelangan dan tangan (S60-S69)


Kecuali: Cedera bilateral pergelangan dan tangan (T00-T07),
Cedera lengan, level tak jelas (T10-T11),
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35),
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S60 Cedera permukaan pergelangan dan tangan
S60.0 Kontusio jari tanpa kerusakan kuku
Kontusio jari NOS
Kecuali: kontusio yang melibatkan kuku (matrix) (S60.1)
S60.1 Kontusio jari dengan kerusakan pada kuku
S60.2 Kontusio bagian pergelangan dan tangan lainnya
S60.7 Cedera permukaan ganda pada pergelangan dan tangan
S60.8 Cedera permukaan lain pada pergelangan dan tangan
S60.9 Cedera permukaan pergelangan dan tangan, tidak dijelaskan
S61 Luka terbuka pergelangan dan tangan
Kecuali: Amputasi traumatika pergelangan dan tangan (S68.-)
S61.0 Luka terbuka jari tanpa kerusakan kuku
Luka terbuka jari NOS
Kecuali: luka terbuka melibatkan kuku (matrix) (S61.1)
S61.1 Luka terbuka jari dengan kerusakan kuku
S61.7 Luka terbuka ganda pada pergelangan dan tangan
S61.8 Luka terbuka bagian pergelangan dan tangan lainnya
S61.9 Luka terbuka bagian pergelangan dan tangan, tidak dijelaskan
S62 Fraktur pada level pergelangan dan tangan
Kecuali: Fraktur bagian distal ulna dan radius (S52.-)
S62.0 Fraktur os. navikularis [skafoid] tangan
S62.1 Fraktur tulang karpal lainnya
Fraktur os.: kapitatum [magnum], hamatum [unsiformis], lunatum
[semilunaris]
Fraktur os.: pisiformis, triquetrum [cuneiformis karpus],
Fraktur os.: trapezium [multangularis mayor], trapezoid [multangularis
minor],
S62.2 Fraktur os. metakarpal I
Fraktur Bennett
S62.3 Fraktur os. metakarpal lainnya
S62.4 Fraktur ganda pada tulang metakarpal
S62.5 Fraktur ibu jari
S62.6 Fraktur jari II, III, IV atau V
S62.7 Fraktur ganda pada jari-jari
S62.8 Fraktur bagian pergelangan dan tangan lainnya dan tidak dijelaskan
S63 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen level pergelangan dan tangan
S63.0 Dislokasi pergelangan
Dislokasi:
ujung distal radius dan ulna, (tulang) karpal,
ujung proximal (tulang) metakarpal,
(sendi) distal radioulnaris, (sendi) radiokarpal
(sendi) midkarpal, (sendi) karpometakarpal
S63.1 Dislokasi jari
Dislokasi:

29

S63.7

ujung distal (tulang) metakarpal, (sendi) interphalanx tangan,


(sendi) metakarpophalangeal, phalanx tangan, ibu jari
Dislokasi ganda jari-jari
Ruptur traumatika ligamen pergelangan dan karpus
Ruptur traumatika: kollateral pergelangan, (ligamen) radiokarpal,
ulnokarpal (palmaris)
Ruptur traumatika ligamen jari pada sendi metakarpo-phalanx dan
interphalanx
Ruptur traumatika: kollateral, palmaris, plat volar
Sprain dan strain pergelangan
Sprain dan strain: (sendi) karpal, (sendi) (ligamen) radiokarpal
Sprain dan strain jari-jari
Sprain dan strain: (sendi) metakarpophalanx,
Sprain dan strain: (sendi) interphalanx tangan, phalanx tangan, ibu jari
Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada tangan

S64
S64.0
S64.1
S64.2
S64.3
S64.4
S64.7
S64.8
S64.9

Cedera syaraf pada level pergelangan dan tangan


Cedera n. ulnaris pada level pergelangan dan tangan
Cedera n. medianus pada level pergelangan dan tangan
Cedera n. radialis pada level pergelangan dan tangan
Cedera n. digitalis ibu jari
Cedera n. digitalis jari II, III, IV atau V
Cedera syaraf ganda pada level pergelangan dan tangan
Cedera syaraf pada level pergelangan dan tangan lainnya
Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level pergelangan dan tangan

S65
S65.0
S65.1
S65.2
S65.3
S65.4
S65.5
S65.7
S65.8
S65.9

Cedera pembuluh darah pada level pergelangan dan tangan


Cedera a. ulnaris pada level pergelangan dan tangan
Cedera a. radialis pada level pergelangan dan tangan
Cedera arkus palmaris superfisialis
Cedera arkus palmaris profunda
Cedera pembuluh darah ibu jari
Cedera pembuluh darah jari II, III, IV atau V
Cedera pembuluh darah ganda di level pergelangan dan tangan
Cedera pembuluh darah pada level pergelangan dan tangan lainnya
Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan di level pergelangan dan
tangan

S63.2
S63.3

S63.4

S63.5
S63.6

S66 Cedera otot dan tendon


S66.0 Cedera otot dan tendon
tangan
S66.1 Cedera otot dan tendon
tangan
S66.2 Cedera otot dan tendon
S66.3 Cedera otot dan tendon
dan tangan
S66.4 Cedera otot dan tendon
S66.5 Cedera otot dan tendon
dan tangan
S66.6 Cedera otot dan tendon
S66.7 Cedera otot dan tendon
S66.8 Cedera otot dan tendon
S66.9 Cedera tidak dijelaskan

pada level pergelangan dan tangan


flexor longus ibu jari di level pergelangan dan
flexor jari II, III, IV atau V di level pergelangan dan
extensor ibu jari di level pergelangan dan tangan
extensor jari II, III, IV atau V di level pergelangan
intrinsik ibu jari di level pergelangan dan tangan
intrinsik jari II, III, IV atau V di level pergelangan
flexor ganda pada level pergelangan dan tangan
extensor ganda pada level pergelangan dan tangan
pada level pergelangan dan tangan lainnya
otot dan tendon pada level pergelangan dan tangan

S67 Cedera remuk pergelangan dan tangan


S67.0 Cedera remuk ibu jari dan jari-jari lainnya
S67.8 Cedera remuk bagian lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan
S68
S68.0
S68.1
S68.2

Amputasi trauma pergelangan dan tangan


Amputasi trauma ibu jari (komplit)(parsial)
Amputasi trauma jari II, III, IV atau V (komplit)(parsial)
Amputasi trauma dua atau lebih, jari saja (komplit)(parsial)

30

S68.3 Amputasi trauma


dan tangan
S68.4 Amputasi trauma
S68.8 Amputasi trauma
S68.9 Amputasi trauma

gabungan (bagian) jari dengan bagian lain pergelangan


tangan pada level pergelangan
bagian pergelangan dan tangan lainnya
pergelangan dan tangan, level tak jelas

S69 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan
S69.7 Cedera ganda pada pergelangan dan tangan
Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S60-S68
S69.8 Cedera pada pergelangan dan tangan lainnya
S69.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan

Cedera panggul dan paha (S70-S79)


Kecuali:
Cedera bilateral panggul dan paha (T00-T07),
Cedera tungkai, level tak jelas (T12-T13)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35),
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S70
S70.0
S70.1
S70.7
S70.8
S70.9

Cedera permukaan panggul dan paha


Kontusio panggul
Kontusio paha
Cedera permukaan ganda pada panggul dan paha
Cedera permukaan pada panggul dan paha lainnya
Cedera permukaan panggul dan paha, tidak dijelaskan

S71 Luka terbuka panggul dan paha


Kecuali: Amputasi trauma panggul dan paha (S78.-)
S71.0 Luka terbuka panggul
S71.1 Luka terbuka paha
S71.7 Luka terbuka ganda pada panggul dan paha
S71.8 Luka terbuka bagian lingkaran panggul lainnya dan tidak dijelaskan
S72 Fraktur femur
S72.0 Fraktur leher femur
Fraktur panggul NOS
S72.1 Fraktur pertrokanter
Fraktur intertrokanter, fraktur trokanter
S72.2 Fraktur subtrokanter
S72.3 Fraktur batang femur
S72.4 Fraktur ujung bawah femur
S72.7 Fraktur ganda pada femur
S72.8 Fraktur pada bagian femur lainnya
S72.9 Fraktur femur, bagian tidak dijelaskan
S73 Dislokasi, sprain dan strain pada sendi dan ligamen panggul
S73.0 Dislokasi panggul
S73.1 Sprain dan strain panggul
S74
S74.0
S74.1
S74.2
S74.7
S74.8
S74.9

Cedera syaraf pada level panggul dan paha


Cedera sciatic nerve [n. iskiadikus] pada level panggul dan paha
Cedera n. femoralis pada level panggul dan paha
Cedera syaraf sensoris kulit pada level panggul dan paha
Cedera syaraf ganda pada level panggul dan paha
Cedera syaraf pada level panggul dan paha lainnya
Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level panggul dan paha

S75 Cedera pembuluh darah pada level panggul dan paha


Kecuali: Cedera a. poplitea (S85.0)
S75.0 Cedera a. femoralis
S75.1 Cedera v. femoralis pada level panggul dan paha
S75.2 Cedera v. saphena magna pada level panggul dan paha
Kecuali: cedera v. saphena magna NOS (S85.3)

31

S75.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level panggul dan paha
S75.8 Cedera pembuluh darah pada level panggul dan paha lainnya
S75.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level panggul dan paha
S76
S76.0
S76.1
S76.2
S76.3
S76.4
S76.7

Cedera otot dan tendon pada level panggul dan paha


Cedera otot dan tendon pada panggul
Cedera m. quadriseps dan tendon
Cedera otot dan tendon adduktor pada paha
Cedera otot dan tendon group otot posterior pada level paha
Cedera otot dan tendon pada level paha lainnya dan tidak dijelaskan
Cedera otot dan tendon ganda pada level panggul dan paha

S77
S77.0
S77.1
S77.2

Cedera remuk panggul dan paha


Cedera remuk panggul
Cedera remuk paha
Cedera remuk panggul dengan paha

S78 Amputasi trauma panggul dan paha


Kecuali: Amputasi trauma anggota bawah, level tak jelas (T13.6)
S78.0 Amputasi trauma panggul sendi
S78.1 Amputasi trauma level antara panggul dan lutut
S78.9 Amputasi trauma panggul dan paha, level tak jelas
S79 Cedera lain dan dijelaskan pada panggul dan paha
S79.7 Cedera ganda pada panggul dan paha
Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S70-S78
S79.8 Cedera pada panggul dan paha lainnya
S79.9 Cedera panggul dan paha yang tidak dijelaskan

Cedera lutut dan tungkai bawah (S80-S89)


Termasuk: Fraktur tumit dan malleolus
Kecuali:
Cedera tumit dan kaki (S90-S99)
Cedera bilateral lutut dan tungkai bawah (T00-T07)
Cedera tungkai, level tak jelas (T12-T13)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35)
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S80 Cedera permukaan tungkai bawah
Kecuali: Cedera permukaan tumit dan kaki (S90.-)
S80.0 Kontusio lutut
S80.1 Kontusio bagian lain dan tidak dijelaskan pada tungkai bawah
S80.7 Cedera permukaan ganda pada tungkai bawah
S80.8 Cedera permukaan pada tungkai bawah lainnya
S80.9 Cedera permukaan tungkai bawah, tidak dijelaskan
S81 Luka terbuka tungkai bawah
Kecuali: Amputasi trauma tungkai bawah (S88.-), luka terbuka tumit dan kaki
(S91.-)
S81.0 Luka terbuka lutut
S81.7 Luka ganda terbuka pada tungkai bawah
S81.8 Luka terbuka bagian tungkai bawah lainnya
S81.9 Luka terbuka tungkai bawah, bagian tidak dijelaskan
S82 Fraktur tungkai bawah, Termasuk tumit
Termasuk: malleolus
Kecuali: Fraktur kaki, selain tumit (S92.-)
S82.0 Fraktur patella
Fraktur tempurung lutut
S82.1 Fraktur ujung atas tibia
Fraktur tibia bagian:kepala, kondilus,ujung proximal,atau tuberositas
dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula
S82.2 Fraktur batang tibia

32

S82.3

S82.4
S82.5
S82.6
S82.7

S82.8
S82.9

Fraktur batang tibia dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula


Fraktur ujung bawah tibia
Fraktur ujung bawah tibia dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula
Kecuali: fraktur malleolus medialis (S82.5)
Fraktur fibula saja
Kecuali: fraktur malleolus lateralis (S82.6)
Fraktur malleolus medialis
Fraktur tibia yang melibatkan tumit dan malleolus
Fraktur malleolus lateralis
Fraktur fibula yang melibatkan tumit dan malleolus
Fraktur ganda pada tungkai bawah
Kecuali: fraktur tibia dan fibula pada:
ujung atas (S82.1), batang (S82.2), atau ujung bawah (S82.3):
Fraktur bagian tungkai bawah lainnya
Fraktur (pada): tumit NOS, bimalleolaris, trimalleolaris
Fraktur tungkai bawah, bagian tidak dijelaskan

S83 Dislokasi, sprain dan strain pada sendi dan ligamen lutut
Kecuali: Kerusakan: patella (M22.0-M22.3), lutut, internal (M23.-)
Dislokasi lutut: lama (M24.3), patologis (M24.3), rekuren (M24.4)
S83.0 Dislokasi patella
S83.1 Dislokasi lutut
Dislokasi (sendi) tibiofibula
S83.2 Robekan meniskus, sekarang
Bucket-handle tear (pada): NOS, meniskus lateralis, meniskus medialis
Kecuali: bucket-handle tear lama (M23.2)
S83.3 Robekan rawan sendi lutut, sekarang
S83.4 Sprain dan strain melibatkan ligamen kolateral (fibularis)(tibialis) lutut
S83.5 Sprain dan strain melibatkan ligamen krusiata (anterior)(posterior) lutut
S83.6 Sprain dan strain bagian lutut lainnya dan tidak dijaskan
Sprain dan strain: ligamen patella, sendi dan ligamen tibiofibularis superior
S83.7 Cedera pada struktur ganda lutut
Cedera pada meniskus (lateralis)(medialis) bersama ligamen (collateral)
(cruciate)
S84 Cedera syaraf pada level tungkai bawah
Kecuali: cedera syaraf pada level tumit dan kaki (S94.-)
S84.0 Cedera n. tibialis pada level tungkai bawah
S84.1 Cedera n. peroneus pada level tungkai bawah
S84.2 Cedera syaraf sensoris kulit pada level tungkai bawah
S84.7 Cedera syaraf ganda pada level tungkai bawah
S84.8 Cedera syaraf pada level tungkai bawah lainnya
S84.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level tungkai bawah
S85 Cedera pembuluh darah pada level tungkai bawah
Kecuali: Cedera pembuluh darah pada level tumit dan kaki (S95.-)
S85.0 Cedera a. poplitea
S85.1 Cedera a tibialis (anterior)(posterior)
S85.2 Cedera a. peronealis
S85.3 Cedera v. saphena magna pada level tungkai bawah
Cedera v. saphena magna NOS
S85.4 Cedera v. saphena parva pada level tungkai bawah
S85.5 Cedera v. poplitea
S85.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level tungkai bawah
S85.8 Cedera pembuluh darah pada level tungkai bawah lainnya
S85.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level tungkai bawah
S86 Cedera otot dan tendon pada level tungkai bawah
Kecuali: cedera otot dan tendon pada di bawah tumit (S96.-)
S86.0 Cedera tendon Achilles
S86.1 Cedera otot dan tendon lain group otot posterior pada level tungkai bawah
S86.2 Cedera otot dan tendon group otot anterior pada level tungkai bawah

33

S86.3
S86.7
S86.8
S86.9

Cedera
Cedera
Cedera
Cedera

otot
otot
otot
otot

dan
dan
dan
dan

tendon
tendon
tendon
tendon

group otot peroneus pada level tungkai bawah level


ganda pada level tungkai bawah
pada level tungkai bawah lainnya
yang tidak dijelaskan pada level tungkai bawah

S87 Cedera remuk tungkai bawah


Kecuali: Cedera remuk tumit dan kaki (S97.-)
S87.0 Cedera remuk lutut
S87.8 Cedera remuk bagian lain dan tidak dijelaskan pada tungkai bawah
S88 Amputasi traumatika tungkai bawah
Kecuali: Amputasi traumatika: tumit dan kaki (S98.-), tungkai, level tak jelas
(T13.6)
S88.0 Amputasi traumatika level lutut
S88.1 Amputasi traumatika level antara lutut dan tumit
S88.9 Amputasi traumatika tungkai bawah, level tak jelas
S89 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tungkai bawah
Kecuali: Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tumit dan kaki (S99.-)
S89.7 Cedera ganda pada tungkai bawah
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori dari S80-S88
S89.8 Cedera tungkai bawah lainnya
S89.9 Cedera tungkai bawah yang tidak dijelaskan

Cedera tumit dan kaki (S90-S99)


Kecuali: Fraktur tumit dan malleolus (S82.-),
Cedera bilateral tumit dan kaki (T00-T07),
Cedera tungkai, level tak jelas (T12-T13)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35)
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S90 Cedera permukaan tumit dan kaki
S90.0 Kontusio tumit
S90.1 Kontusio jari kaki tanpa kerusakan kuku
Kontusio jari kaki NOS
S90.2 Kontusio jari kaki dengan kerusakan kuku
S90.3 Kontusio bagian kaki lainnya dan tidak dijelaskan
S90.7 Cedera permukaan ganda pada tumit dan kaki
S90.8 Cedera permukaan pada tumit dan kaki lainnya
S90.9 Cedera permukaan tumit dan kaki, tidak dijelaskan
S91 Luka terbuka tumit dan kaki
Kecuali: Amputasi trauma tumit dan kaki (S98.-)
S91.0 Luka terbuka tumit
S91.1 Luka terbuka jari kaki tanpa kerusakan kuku
Luka terbuka jari kaki NOS
S91.2 Luka terbuka jari kaki dengan kerusakan pada kuku
S91.3 Luka terbuka bagian lain kaki
Luka terbuka kaki NOS
S91.7 Luka ganda terbuka pada tumit dan kaki
S92 Fraktur kaki, selain tumit
Kecuali:
tumit (S82.-), malleolus (S82.-)
S92.0 Fraktur kalkaneus
Fraktur tulang tumit, fraktur os kalsis
S92.1 Fraktur talus
Fraktur astragalus
S92.2 Fraktur tulang(-tulang ) tarsal lainnya
Fraktur: kuboid, kuneiformis kaki (intermedia)(lateral)(medial), navikulare
kaki
S92.3 Fraktur metatarsal tulang
S92.4 Fraktur jempol kaki

34

S92.5 Fraktur jari II, III, IV atau V kaki


S92.7 Fraktur ganda pada kaki
S92.9 Fraktur kaki, tidak dijelaskan
S93 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada level tumit dan kaki
S93.0 Dislokasi tumit sendi
Dislokasi: astragalus, ujung bawah fibula, talus, ujung bawah tibia
S93.1 Dislokasi jari kaki
Dislokasi (sendi) interphalanx, (sendi) metatarsophalanx
S93.2 Ruptur ligamen pada level tumit dan kaki
S93.3 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada kaki
Dislokasi: navikulare kaki, (sendi) tarsus, (sendi) tarsometatarsus
S93.4 Sprain dan strain tumit
Sprain dan strain (ligamen): kalkaneofibularis, kolateral internal,
deltoideus,
Sprain dan strain (ligamen): talofibularis, tibiofibularis distal
Kecuali: cedera tendon Achilles (S86.0)
S93.5 Sprain dan strain jari kaki
Sprain dan strain: (sendi) metatarsophalanx, (sendi) interphalanx
S93.6 Sprain dan strain bagian kaki lainnya dan tidak dijelaskan
Sprain dan strain (ligamen): tarsus, tarsometatarsus
S94
S94.0
S94.1
S94.2
S94.3
S94.7
S94.8
S94.9

Cedera syaraf pada level tumit dan kaki


Cedera n. plantar lateralis
Cedera n. plantar medialis
Cedera n. peroneus profunda pada level tumit dan kaki
Cedera cabang lateralis terminal dari n. peroneus profunda
Cedera syaraf sensoris kulit pada level tumit dan kaki
Cedera syaraf ganda pada level tumit dan kaki
Cedera syaraf pada level tumit dan kaki lainnya
Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level tumit dan kaki

S95 Cedera pembuluh darah pada tumit dan kaki level


Kecuali: Cedera av. tibialis posterior (S85.-)
S95.0 Cedera a. dorsalis pedis
S95.1 Cedera a. plantaris pedis
S95.2 Cedera v. dorsalis pedis
S95.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level tumit dan kaki
S95.8 Cedera pembuluh darah pada level tumit dan kaki lainnya
S95.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level tumit dan kaki
S96 Cedera otot dan tendon pada level tumit dan kaki
Kecuali: cedera tendon Achilles (S86.0)
S96.0 Cedera otot dan tendon pada m. flexor longus jari kaki pada level tumit dan
kaki
S96.1 Cedera otot dan tendon pada m. extensor longus jari kaki pada level tumit
dan kaki
S96.2 Cedera otot dan tendon intrinsik pada level tumit dan kaki
S96.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level tumit dan kaki
S96.8 Cedera otot dan tendon pada level tumit dan kaki lainnya
S96.9 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level tumit dan kaki
S97
S97.0
S97.1
S97.8

Cedera remuk tumit dan kaki


Cedera remuk tumit
Cedera remuk jari kaki
Cedera remuk bagian lain tumit dan kaki
Cedera remuk kaki NOS

S98
S98.0
S98.1
S98.2
S98.3

Amputasi traumatika
Amputasi traumatika
Amputasi traumatika
Amputasi traumatika
Amputasi traumatika

tumit dan kaki


kaki pada level tumit
satu jari kaki
dua atau lebih jari kaki
bagian lain kaki

35

Amputasi traumatika gabugan jari kaki dan bagian lain kaki


S98.4 Amputasi traumatika kaki, level tak jelas
S99 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tumit dan kaki
S99.7 Cedera ganda pada tumit dan kaki
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori dari S90-S98
S99.8 Cedera pada tumit dan kaki lainnya
S99.9 Cedera tumit dan kaki, tidak dijelaskan
Cedera yang melibatkan daerah ganda pada tubuh (T00-T07)
Termasuk: Cedera bilateral anggota pada daerah tubuh yang sama
Cedera menurut jenis pada dua atau lebih daerah tubuh yang bisa
diklasifikasikan pada S00-S99
Kecuali:
Cedera ganda yg hanya melibatkan satu daerah tubuh lihat bagian-S
Sunburn (L55.-), luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35)
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
T00 Cedera permukaan yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
T00.0 Cedera permukaan kepala dengan leher
Cedera permukaan pada situs-situs S00.- dan S10.Kecuali: melibatkan daerah tubuh lainnya (T00.8)
T00.1 Cedera permukaan toraks dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis
Cedera permukaan pada situs-situs dengan klasifikasi S20.-, S30.- dan T09.0
Kecuali: melibatkan daerah tubuh lainnya (T00.8)
T00.2 Cedera permukaan daerah ganda anggota atas
Cedera permukaan pada situs-situs S40.-, S50.-, S60.- dan T11.0
Kecuali: melibatkan anggota bawah (T00.6)
melibatkan: toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T00.8)
T00.3 Cedera permukaan daerah ganda anggota bawah
Cedera permukaan pada situs-situs S70.-, S80.-, S90.- dan T13.0
Kecuali: melibatkan anggota atas (T00.6)
melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T00.8)
T00.6 Cedera permukaan daerah ganda anggota atas dan anggota bawah
Cedera permukaan pada situs-situs T00.2 dan T00.3
Kecuali: melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T00.8)
T00.8 Cedera permukaan pada kombinasi daerah tubuh lainnya
T00.9 Cedera permukaan ganda, tidak dijelaskan
Abrasi, blisters (nonthermal), bruises, kontusio, atau haematoma ganda NOS
Gigitan serangga (tak berbisa): ganda NOS
T01 Luka terbuka yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Kecuali:
Amputasi trauma yang melibatkan daerah ganda pada tubuh (T05.-)
T01.0 Luka terbuka kepala dengan leher
Luka terbuka pada situs-situs S01.- dan S11.Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T01.8)
T01.1 Luka terbuka toraks dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis
Luka terbuka pada situs-situs S21.-, S31.- dan T09.1
Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T01.8)
T01.2 Luka terbuka daerah ganda pada anggota atas
Luka terbuka pada situs-situs S41.-, S51.-, S61.- dan T11.1
Kecuali: melibatkan anggota bawah (T01.6)
melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T01.8)
T01.3 Luka terbuka daerah ganda pada anggota bawah
Luka terbuka pada situs-situs S71.-, S81.-, S91.- dan T13.1
Kecuali: melibatkan anggota atas (T01.6)
melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T01.8)
T01.6 Luka terbuka daerah ganda anggota atas dan anggota bawah
Luka terbuka pada situs-situs T01.2 dan T01.3
Kecuali: melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T01.8)
T01.8 Luka terbuka kombinasi daerah tubuh lainnya
T01.9 Luka ganda terbuka, tidak dijelaskan
Gigitan serangga, sayatan, laserasi, dan luka tusuk: ganda, NOS

36

T02 Fraktur yang melibatkan daerah ganda pada tubuh


T02.0 Fraktur kepala dengan leher
Fraktur pada situs-situs S02.- dan S12.Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T02.8)
T02.1 Fraktur thorax dengan punggung bawah dan pelvis
Fraktur pada situs-situs S22.-, S32.- dan T08
Kecuali: bersama fraktur: anggota (T02.7), daerah tubuh lainnya (T02.8)
T02.2 Fraktur daerah ganda satu anggota atas
Fraktur pada situs-situs S42.-, S52.-, S62.- dan T10 dari satu anggota atas
Kecuali: bersama fraktur: anggota atas yang lain (T02.4), anggota bawah
(T02.6)
bersama fraktur fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis (T02.7)
T02.3 Fraktur daerah ganda satu anggota bawah
Fraktur pada situs-situs S72.-, S82.-, S92.- dan T12 dari satu anggota bawah
Kecuali: bersama fraktur anggota bawah yang lain (T02.5), anggota atas
(T02.6)
bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis (T02.7)
T02.4 Fraktur daerah ganda kedua anggota atas
Fraktur pada situs-situs S42.-, S52.-, S62.- dan T10 yang dinyatakan bilateral
Kecuali: bersama fraktur anggota bawah (T02.6),
bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis (T02.7)
T02.5 Fraktur daerah ganda kedua anggota bawah
Fraktur pada situs-situs S72.-, S82.-, S92.- dan T12 yang dinyatakan bilateral
Kecuali: bersama fraktur anggota atas (T02.6),
bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis (T02.7)
T02.6 Fraktur daerah ganda anggota atas dengan anggota bawah
Kecuali: bersama fraktur: toraks, punggung bawah dan pelvis (T02.7)
T02.7 Fraktur thorax dengan punggung bawah dan pelvis, dan dengan anggota
T02.8 Fraktur yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya
T02.9 Fraktur ganda, tidak dijelaskan
T03 Dislokasi, sprain dan strain yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
T03.0 Dislokasi, sprain dan strain kepala dengan leher
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S03.- dan S13.Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain daerah lainnya (T03.8)
T03.1 Dislokasi, sprain dan strain toraks dengan punggung bawah dan pelvis
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S23.-, S33.- dan T09.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain daerah lainnya (T03.8)
T03.2 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota atas
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S43.-, S53.-, S63.- dan T11.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada:
anggota bawah (T03.4), toraks, punggung bawah dan pelvis (T03.8)
T03.3 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota bawah
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S73.-, S83.-, S93.- dan T13.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada:
anggota atas (T03.4), toraks, punggung bawah dan pelvis (T03.8)
T03.4 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota atas dengan anggota
bawah
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada
thorax, punggung bawah dan pelvis (T03.8)
T03.8 Dislokasi, sprain dan strain kombinasi daerah tubuh lainnya
T03.9 Dislokasi, sprain dan strain yang ganda, tidak dijelaskan
T04 Cedera remuk melibatkan daerah ganda pada tubuh
T04.0 Cedera remuk kepala dengan leher
Cedera remuk pada situs-situs S07.- dan S17.Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T04.8)
T04.1 Cedera remuk thorax dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis
Cedera remuk: pada situs-situs S28.- dan S38.-, badan NOS
Kecuali: bersama: anggota (T04.7), daerah tubuh lainnya (T04.8)
T04.2 Cedera remuk daerah ganda pada anggota atas

37

T04.3

T04.4
T04.7
T04.8
T04.9

Cedera remuk: anggota atas NOS, pada situs-situs S47.-, S57.- dan S67.Kecuali: bersama anggota bawah (T04.4)
bersama toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T04.7)
Cedera remuk daerah ganda pada anggota bawah
Cedera remuk: anggota bawah NOS, pada situs-situs S77.-, S87.- dan S97.Kecuali: bersama anggota atas (T04.4)
bersama toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T04.7)
Cedera remuk daerah ganda pada anggota atas dengan anggota bawah
Kecuali: melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T04.7)
Cedera remuk thorax dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis dengan
anggota
Cedera remuk yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya
Cedera remuk ganda, tidak dijelaskan

T05 Amputasi trauma yang melibatkan daerah ganda pada tubuh


Termasuk: Avulsi yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Kecuali: Dekapitasi (S18), luka trbuka mlibatkan daerah ganda pada tubuh (T01)
Amputasi traumatika: badan NOS (T09.6),
Amputasi traumatika: lengan atas NOS (T11.6), tungkai NOS (T13.6)
T05.0 Amputasi trauma kedua tangan
T05.1 Amputasi trauma satu tangan dan lengan atas yang lain [semua level, selain
tangan]
T05.2 Amputasi trauma kedua lengan [semua level]
T05.3 Amputasi trauma kedua kaki
T05.4 Amputasi trauma satu kaki dan tungkai yang lain [semua level, selain kaki]
T05.5 Amputasi trauma kedua tungkai [semua level]
T05.6 Amputasi trauma anggota atas dan bawah, semua kombinasi [semua level]
T05.8 Amputasi trauma yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya
Transeksi: abdomen, toraks
T05.9 Amputasi trauma ganda, tidak dijelaskan

T06 Cedera lain pada daerah ganda tubuh, not elsewhere classified
T06.0 Cedera otak dan syaraf kepala dengan cedera syaraf dan medulla spinalis
pada leher
Cedera pada S04.- dan S06.- dengan cedera pada S14.T06.1 Cedera syaraf dan medulla spinalis yang melibatkan daerah tubuh lainnya
T06.2 Cedera syaraf yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Cedera ganda pada syaraf NOS
Kecuali: melibatkan medulla spinalis (T06.0-T06.1)
T06.3 Cedera pembuluh darah yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
T06.4 Cedera otot dan tendon yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
T06.5 Cedera organ intrathorax dengan intra-abdominal dan organ pelvik
T06.8 Cedera lain yang dijelaskan yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
T07 Cedera ganda yang tidak dijelaskan
Kecuali: Cedera NOS (T14.9)

Cedera bagian badan, anggota atau daerah yang tidak jelas (T08-T14)
Kecuali: Cedera pada daerah ganda tubuh (T00-T07)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35),
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
T08 Fraktur spina, level tak jelas
Kecuali: fraktur ganda pada spina, level tak jelas (T02.1)
T09 Cedera lain pada spina dan badan, level tak jelas
Kecuali: Cedera remuk badan NOS (T04.1), transeksi badan (T05.8),
Cedera ganda pada badan (T00-T06)
T09.0 Cedera permukaan badan, level tak jelas
T09.1 Luka terbuka badan, level tak jelas

38

T09.2
T09.3
T09.4
T09.5
T09.6
T09.8
T09.9

Dislokasi, sprain dan strain yang tidak dijelaskan sendi dan ligamen badan
Cedera medulla spinalis, level tak jelas
Cedera tidak dijelaskan nerve, spinal nerve root dan plexus badan
Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada badan
Amputasi trauma badan, level tak jelas
Cedera pada badan lainnya, level tak jelas
Cedera badan yang tidak dijelaskan, level tak jelas

T10 Fraktur anggota atas, level tak jelas


Patah lengan atas NOS, fraktur lengan atas NOS
Kecuali: Fraktur ganda lengan atas, level tak jelas (T02.-)
T11 Cedera lain pada anggota atas, level tak jelas
Kecuali: Cedera remuk: anggota atas NOS (T04.2), daerah ganda tubuh (T00-T06)
Fraktur anggota atas, level tak jelas (T10)
T11.0 Cedera permukaan anggota atas, level tak jelas
T11.1 Luka terbuka anggota atas, level tak jelas
T11.2 Dislokasi, sprain dan strain tak jelas di sendi dan ligamen anggota atas, level
tak jelas
T11.3 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada anggota atas, level tak jelas
T11.4 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada anggota atas, level tak
jelas
T11.5 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada anggota atas, level tak
jelas
T11.6 Amputasi trauma anggota atas, level tak jelas
Amputasi trauma lengan NOS
T11.8 Cedera anggota atas lainnya, level tak jelas
T11.9 Cedera anggota atas yang tidak dijelaskan, level tak jelas
Cedera lengan NOS
T12 Fraktur anggota bawah, level tak jelas
Patah tungkai NOS, fraktur tungkai NOS
Kecuali: Fraktur ganda pada tungkai, level tak jelas (T02.-)
T13 Cedera lain pada anggota bawah, level tak jelas
Kecuali: Cedera remuk anggota bawah NOS (T04.3),
Cedera ganda daerah tubuh (T00-T06),
Fraktur anggota bawah, level tak jelas (T12)
T13.0 Cedera permukaan anggota bawah, level tak jelas
T13.1 Luka terbuka anggota bawah, level tak jelas
T13.2 Dislokasi, sprain dan strain tak jelas di sendi dan ligamen anggota bawah,
level tak jelas
T13.3 Cedera syaraf yang tidak jelas pada anggota bawah, level tak jelas
T13.4 Cedera pembuluh darah yang tak jelas pada anggota bawah, level tak jelas
T13.5 Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada anggota bawah, level tak jelas
T13.6 Amputasi trauma anggota bawah, level tak jelas
Amputasi trauma tungkai NOS
T13.8 Cedera anggota bawah lainyan, level tak jelas
T13.9 Cedera anggota bawah yang tidak dijelaskan, level tak jelas
Cedera tungkai NOS
T14 Cedera di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Kecuali: Cedera pada daerah ganda tubuh (T00-T07)
T14.0 Cedera permukaan di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Abrasio [lecet], blister [melepuh] (nonthermal), kontusio, memar,
haematoma: NOS
Cedera akbat benda asing permukaan (serpihan) tanpa luka besar terbuka
NOS
Gigitan serangga (tak berbisa), atau cedera permukaan: NOS
Kecuali: cedera permukaan ganda NOS (T00.9)
T14.1 Luka terbuka di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Sayatan, laserasi , luka terbuka, gigitan binatang, NOS
Luka tembus dengan benda asing (menembus) NOS

39

T14.2

T14.3

T14.4

T14.5

Kecuali: luka terbuka ganda NOS (T01.9)


amputasi trauma ganda NOS (T05.9), amputasi trauma NOS (T14.7)
Fraktur di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Fraktur: NOS, tertutup NOS, dislokasi NOS, displaced NOS, terbuka NOS
Kecuali: fraktur ganda NOS (T02.9)
Dislokasi, sprain dan strain tidak dijelaskan daerah tubuh
Avulsi, laserasi, sprain, atau strain pada (kapsul)(ligamen) sendi NOS
Hemarthrosis, ruptur, subluxatio, robekan: traumatika (kapsul)(ligamen)
sendi NOS
Kecuali: dislokasi, sprain dan strain ganda NOS (T03.9)
Cedera syaraf di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Cedera syaraf NOS; Putus syaraf, hematomielia, paralisis (sementara):
traumatika NOS
Kecuali: cedera ganda pada syaraf NOS (T06.2)
Cedera pembuluh darah di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Avuksi, sayatan, laserasi, cedera pada pembuluh darah NOS
Aneurisma atau fistula (arteriovena), hematoma, ruptur: pada pembuluh
darah NOS
Kecuali: cedera ganda pada pembuluh darah NOS (T06.3)

T14.6 Cedera otot dan tendon di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Avulsi, sayatan, laserasi, ruptur trauma, cedera: pada otot NOS dan tendon
NOS
Kecuali: cedera ganda pada tendon dan otot NOS (T06.4)
T14.7 Cedera remuk dan amputasi trauma di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Cedera remuk NOS, amputasi trauma NOS
Kecuali: cedera remuk ganda NOS (T04.9), amputasi trauma ganda NOS
(T05.9)
T14.8 Cedera lain pada di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
T14.9 Cedera, tidak dijelaskan
Kecuali: cedera ganda NOS (T07)

Efek benda asing yang masuk melalui lobang alamiah (T15-T19)


Kecuali: Benda asing tertinggal pada luka operasi (T81.5),
Sisa benda asing di jaringan lunak (M79.5)
Benda asing pada luka tembus - lihat luka terbuka menurut daerah tubuh
Serpihan tanpa luka major terbuka: lihat cedera permukaan menurut daerah
tubuh
T15 Benda asing di bagian luar mata
Kecuali: Benda asing pada luka tembus:
orbita dan bola mata (S05.4-S05.5)
orbita dan bola mata tertahan (lama) (H05.5, H44.6-H44.7),
Benda asing tertahan di kelopak (H02.8)
T15.0 Benda asing di kornea
T15.1 Benda asing di sakus konjungtiva
T15.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada bagian luar mata
Benda asing di punktum lakrimalis
T15.9 Benda asing di bagian luar mata, bagian tidak dijelaskan
T16 Benda asing di telinga
Benda asing di kanalis auditorius
T17 Benda asing di saluran pernafasan
Termasuk: Asfiksia akibat benda asing,
Inhalasi cairan atau muntahan NOS
Tercekik oleh: makanan (regurgitasi), phlegma [mukus pernafasan]
T17.0 Benda asing di sinus nasalis
T17.1 Benda asing di cuping hidung
Benda asing di hidung NOS
T17.2 Benda asing di farings
Benda asing di: nasofarings, tenggorokan NOS

40

T17.3
T17.4
T17.5
T17.8

Benda
Benda
Benda
Benda
Benda
T17.9 Benda

asing
asing
asing
asing
asing
asing

di
di
di
di
di
di

larings
trakhea
bronkhus
bagian lain dan ganda pada saluran pernafasan
bronkhiolus, paru-paru
saluran pernafasan, bagian tidak dijelaskan

T18 Benda asing saluran pencernaan


Kecuali: Benda asing di farings (T17.2)
T18.0 Benda asing di mulut
T18.1 Benda asing di esofagus
T18.2 Benda asing di lambung
T18.3 Benda asing di usus halus
T18.4 Benda asing di kolon
T18.5 Benda asing di anus dan rektum
Benda asing di (pertemuan) rektosigmoid
T18.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada saluran pencernaan
T18.9 Benda asing di saluran pencernaan, bagian tidak dijelaskan
Benda asing di sistem pencernaan NOS, tertelan benda asing NOS
T19 Benda asing di saluran genitourinarius
Kecuali: Komplikasi mekanis alat kontrasepsi (intrauterus)(vagina): (T83.3),
Kehadiran alat kontrasepsi (intrauterus)(vagina): (Z97.5)
T19.0 Benda asing di uretra
T19.1 Benda asing di kandung kemih
T19.2 Benda asing di vulva dan vagina
T19.3 Benda asing di uterus [semua bagian]
T19.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada saluran genitourinarius
T19.9 Benda asing di saluran genitourinarius, bagian tidak dijelaskan

Luka bakar dan korosi (T20-T32)


Termasuk: Scalds [terkena air panas atau uap panas]
Luka bakar (termal) akibat: api, air panas, gas panas, gesekan, objek panas,
Luka bakar (termal) akibat: listrik, petir, radiasi
Luka bakar kimiawi [korosi] (external)(internal)
Kecuali: Sunburn (L55.-), erythema [dermatitis] ab igne (L59.0)
Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
Luka bakar dan korosi permukaan luar tubuh, menurut situs (T20-T25)
Termasuk: Luka bakar dan korosi:
Tingkat I [erythema], tingkat II [blisters, melepuh] [epidermis lenyap]
Tingkat III [nekrosis dalam pada jaringan di bawahnya] [full-thickness skin
loss]
T20 Luka bakar dan korosi kepala dan leher
Termasuk: Kulit kepala [semua bagian], (daerah) dahi, telinga [semua bagian],
Hidung (septum), bibir, mata dengan bagian lain muka, kepala dan leher
Kecuali:
Luka bakar dan korosi terbatas pada mata dan adnexa (T26.-),
Luka bakar dan korosi pada mulut dan farings (T28.-)
T20.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher
T20.1 Luka bakar tingkat I pada kepala dan leher
T20.2 Luka bakar tingkat II pada kepala dan leher
T20.3 Luka bakar tingkat III pada kepala dan leher
T20.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher
T20.5 Korosi tingkat I pada kepala dan leher
T20.6 Korosi tingkat II pada kepala dan leher
T20.7 Korosi tingkat III pada kepala dan leher
T21 Luka bakar dan korosi badan
Termasuk: Dinding dada, mammae, punggung (semua), daerah interskapula, perut

41

Dinding, pinggang, perineum, penis, testis, skrotum, vulva, labium (majus)


(minus), anus
Kecuali: Luka bakar dan korosi pada: axilla (T22.-), daerah skapula (T22.-)
T21.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada badan
T21.1 Luka bakar tingkat I pada badan
T21.2 Luka bakar tingkat II pada badan
T21.3 Luka bakar tingkat III pada badan
T21.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada badan
T21.5 Korosi tingkat I pada badan
T21.6 Korosi tingkat II pada badan
T21.7 Korosi tingkat III pada badan
T22 Luka bakar dan korosi bahu dan lengan
Termasuk: Lengan [semua, selain pergelangan dan tangan saja], axilla, daerah
skapula
Kecuali: Luka bakar dan korosi: interskapula (T21.-), pergelangan dan tangan saja
(T23.-)
T22.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada pada bahu dan lengan
T22.1 Luka bakar tingkat I pada bahu dan lengan
T22.2 Luka bakar tingkat II pada bahu dan lengan
T22.3 Luka bakar tingkat III pada bahu dan lengan
T22.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada bahu dan lengan
T22.5 Korosi tingkat I pada bahu dan lengan
T22.6 Korosi tingkat II pada bahu dan lengan
T22.7 Korosi tingkat III pada bahu dan lengan
T23 Luka bakar dan korosi pergelangan dan tangan
Termasuk: telapak tangan, (kuku) jari, (kuku) ibu jari
T23.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan
tangan
T23.1 Luka bakar tingkat I pada pergelangan dan tangan
T23.2 Luka bakar tingkat II pada pergelangan dan tangan
T23.3 Luka bakar tingkat III pada pergelangan dan tangan
T23.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan
T23.5 Korosi tingkat I pada pergelangan dan tangan
T23.6 Korosi tingkat II pada pergelangan dan tangan
T23.7 Korosi tingkat III pada pergelangan dan tangan
T24 Luka bakar dan korosi panggul dan tungkai
Termasuk: Tungkai [semua bagian, selain tumit dan kaki saja]
Kecuali: Luka bakar dan korosi tumit dan kaki saja (T25.-)
T24.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada panggul dan tungkai
T24.1 Luka bakar tingkat I pada panggul dan tungkai
T24.2 Luka bakar tingkat II pada panggul dan tungkai
T24.3 Luka bakar tingkat III pada panggul dan tungkai
T24.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada panggul dan tungkai
T24.5 Korosi tingkat I pada panggul dan tungkai
T24.6 Korosi tingkat II pada panggul dan tungkai
T24.7 Korosi tingkat III pada panggul dan tungkai
T25 Luka bakar dan korosi tumit dan kaki
Termasuk: Jempol kaki
T25.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada tumit dan kaki
T25.1 Luka bakar tingkat I pada tumit dan kaki
T25.2 Luka bakar tingkat II pada tumit dan kaki
T25.3 Luka bakar tingkat III pada tumit dan kaki
T25.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada tumit dan kaki
T25.5 Korosi tingkat I pada tumit dan kaki
T25.6 Korosi tingkat II pada tumit dan kaki
T25.7 Korosi tingkat III pada tumit dan kaki

42

Luka bakar dan korosi pada mata dan organ internal (T26-T28)
T26
T26.0
T26.1
T26.2
T26.3
T26.4
T26.5
T26.6
T26.7
T26.8
T26.9

Luka bakar dan korosi pada mata dan adnexa


Luka bakar pada kelopak dan area periokuler
Luka bakar pada kornea dan sakus konjungtiva
Luka bakar dengan akibat ruptur dan kehancuran bola mata
Luka bakar pada bagian lain mata dan adnexa
Luka bakar pada mata dan adnexa, bagian tidak dijelaskan
Korosi pada kelopak dan area periokuler
Korosi pada kornea dan sakus konjungtiva
Korosi dengan akibat ruptur dan kehancuran bola mata
Korosi pada bagian lain mata dan adnexa
Korosi pada mata dan adnexa, bagian tidak dijelaskan

T27 Luka bakar dan korosi saluran pernafasan


T27.0 Luka bakar pada larings dan trakhea
T27.1 Luka bakar yang melibatkan larings dan trakhea dengan paru-paru
Kecuali: sindroma cedera ledakan (T70.8)
T27.2 Luka bakar pada bagian lain saluran pernafasan
Luka bakar pada rongga thorax
T27.3 Luka bakar pada saluran pernafasan, bagian tidak dijelaskan
T27.4 Korosi pada larings dan trakhea
T27.5 Korosi yang melibatkan larings dan trakhea dengan paru-paru
T27.6 Korosi pada bagian lain saluran pernafasan
T27.7 Korosi pada saluran pernafasan, bagian tidak dijelaskan
T28
T28.0
T28.1
T28.2
T28.3
T28.4
T28.5
T28.6
T28.7
T28.8
T28.9

Luka bakar dan korosi organ-organ internal lainnya


Luka bakar pada mulut dan farings
Luka bakar pada esofagus
Luka bakar pada bagian lain saluran pencernaan
Luka bakar pada organ genitourinarius internal
Luka bakar pada organ-organ internal lain dan tidak dijelaskan
Korosi pada mulut dan farings
Korosi pada esofagus
Korosi pada bagian lain saluran pencernaan
Korosi pada organ genitourinarius internal
Korosi pada organ-organ internal lain dan tidak dijelaskan

Luka bakar dan korosi daerah tubuh ganda dan tidak jelas (T29-T32)
T29 Luka bakar dan korosi daerah ganda pada tubuh
Termasuk: Luka bakar dan korosi pada lebih dari satu kategori pada T20-T28
T29.0 Luka bakar pada daerah ganda, tingkat tidak dijelaskan
Luka bakar ganda NOS
T29.1 Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat I
T29.2 Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat II
T29.3 Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan paling kurang satu tingkat III
T29.4 Korosi
Korosi
T29.5 Korosi
T29.6 Korosi
T29.7 Korosi

dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada daerah ganda


ganda NOS
pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat I
pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat II
pada daerah ganda, disebutkan paling kurang satu tingkat III

T30 Luka bakar dan korosi, daerah tubuh tidak dijelaskan


Kecuali: Luka bakar dan korosi, luas permukaan tubuh yang terlibat dinyatakan
(T31-T32)
T30.0 Luka bakar dengan daerah tubuh tidak dijelaskan, tingkat tidak dijelaskan
Luka bakar NOS
T30.1 Luka bakar tingkat I, daerah tubuh tidak dijelaskan
Luka bakar tingkat I NOS

43

T30.2 Luka bakar tingkat II, daerah tubuh tidak dijelaskan


Luka bakar tingkat II NOS
T30.3 Luka bakar tingkat III, daerah tubuh tidak dijelaskan
Luka bakar tingkat III NOS
T30.4 Korosi dengan daerah tubuh tidak dijelaskan, tingkat tidak dijelaskan
Korosi NOS
T30.5 Korosi tingkat I, daerah tubuh tidak dijelaskan
Korosi tingkat I NOS
T30.6 Korosi tingkat II, daerah tubuh tidak dijelaskan
Korosi tingkat I NOS
T30.7 Korosi tingkat III, daerah tubuh tidak dijelaskan
Korosi tingkat III NOS
T31 Luka bakar yang diklasifikasikan menurut luas permukaan tubuh yang
terlibat
Kategori ini hanya digunakan untuk kode primer kalau situs luka bakar tidak jelas. Ia
bisa digunakan sebagai kode tambahan bersama kategori T20-T29 kalau situsnya
dijelaskan.
T31.0 Luka bakar yang melibatkan kurang dari 10% permukaan tubuh
T31.1 Luka bakar yang melibatkan 10-19% permukaan tubuh
T31.2 Luka bakar yang melibatkan 20-29% permukaan tubuh
T31.3 Luka bakar yang melibatkan 30-39% permukaan tubuh
T31.4 Luka bakar yang melibatkan 40-49% permukaan tubuh
T31.5 Luka bakar yang melibatkan 50-59% permukaan tubuh
T31.6 Luka bakar yang melibatkan 60-69% permukaan tubuh
T31.7 Luka bakar yang melibatkan 70-79% permukaan tubuh
T31.8 Luka bakar yang melibatkan 80-89% permukaan tubuh
T31.9 Luka bakar yang melibatkan 90% atau lebih permukaan tubuh
T32
T32.0
T32.1
T32.2
T32.3
T32.4
T32.5
T32.6
T32.7
T32.8
T32.9

Korosi yang diklasifikasikan menurut luas permukaan tubuh yang terlibat


Korosi yang melibatkan kurang dari 10% permukaan tubuh
Korosi yang melibatkan 10-19% permukaan tubuh
Korosi yang melibatkan 20-29% permukaan tubuh
Korosi yang melibatkan 30-39% permukaan tubuh
Korosi yang melibatkan 40-49% permukaan tubuh
Korosi yang melibatkan 50-59% permukaan tubuh
Korosi yang melibatkan 60-69% permukaan tubuh
Korosi yang melibatkan 70-79% permukaan tubuh
Korosi yang melibatkan 80-89% permukaan tubuh
Korosi yang melibatkan 90% atau lebih permukaan tubuh

Frostbite (T33-T35)
Kecuali: Hipotermia dan efek lain penurunan suhu (T68-T69)
T33 Frostbite permukaan
Termasuk: Frostbite dengan kehilangan sebagian ketebalan kulit
Kecuali: Frostbite permukaan pada daerah ganda tubuh (T35.0)
T33.0 Frostbite permukaan kepala
T33.1 Frostbite permukaan leher
T33.2 Frostbite permukaan toraks
T33.3 Frostbite permukaan dinding abdomen, punggung bawah dan pelvis
T33.4 Frostbite permukaan lengan atas
Kecuali: frostbite permukaan pada pergelangan dan tangan saja (T33.5)
T33.5 Frostbite permukaan pergelangan dan tangan
T33.6 Frostbite permukaan panggul dan paha
T33.7 Frostbite permukaan lutut dan tungkai bawah
Kecuali: frostbite permukaan pada tumit dan kaki saja (T33.8)
T33.8 Frostbite permukaan tumit dan kaki
T33.9 Frostbite permukaan situs-situs yang lain dan tidak dijelaskan
Frostbite permukaan (pada): NOS, badan NOS, tungkai NOS
T34

Frostbite dengan nekrosis jaringan

44

Kecuali: Frostbite dengan nekrosis jaringan pada daerah ganda tubuh (T35.1)
T34.0 Frostbite dengan nekrosis jaringan kepala
T34.1 Frostbite dengan nekrosis jaringan leher
T34.2 Frostbite dengan nekrosis jaringan toraks
T34.3 Frostbite dengan nekrosis jaringan dinding perut, punggung bawah dan
pelvis
T34.4 Frostbite dengan nekrosis jaringan lengan
Kecuali: frostbite dengan nekrosis jaringan pergelangan dan tangan saja
(T34.5)
T34.5 Frostbite dengan nekrosis jaringan pergelangan dan tangan
T34.6 Frostbite dengan nekrosis jaringan panggul dan paha
T34.7 Frostbite dengan nekrosis jaringan lutut dan tungkai bawah
Kecuali: frostbite dengan nekrosis jaringan tumit dan kaki saja (T34.8)
T34.8 Frostbite dengan nekrosis jaringan tumit dan kaki
T34.9 Frostbite dengan nekrosis jaringan situs-situs yang lain dan tidak dijelaskan
Frostbite dengan nekrosis jaringan (pada): NOS, badan NOS, tungkai NOS
T35 Frostbite pada daerah ganda tubuh dan frostbite yang tidak dijelaskan
T35.0 Frostbite permukaan pada daerah ganda tubuh
Frostbite permukaan ganda NOS
T35.1 Frostbite dengan nekrosis jaringan pada daerah ganda tubuh
Frostbite ganda dengan nekrosis jaringan NOS
T35.2 Frostbite yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher
T35.3 Frostbite yang tidak dijelaskan pada toraks, abdomen, punggung bawah dan
pelvis
Frostbite badan NOS
T35.4 Frostbite yang tidak dijelaskan pada anggota atas
T35.5 Frostbite yang tidak dijelaskan pada anggota bawah
T35.6 Frostbite yang tidak dijelaskan pada daerah ganda tubuh
Frostbite ganda NOS
T35.7 Frostbite yang tidak dijelaskan pada situs yang tidak dijelaskan
Frostbite NOS

Keracunan obat-obatan dan zat-zat biologis (T36-T50)


Catatan:
Obat-obatan adalah drugs and medicaments
Termasuk: Overdosis zat-zat ini
Zat salah yang diberikan atau termakan karena tidak sengaja.
Kecuali: Ketergantungan obat dan kelainan terkait pada mental dan tingkah laku
akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-F19)
Keracunan obat yang memberikan efek patologis (F10-F19)
Penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan ketergantungan (F55)
Reaksi dan keracunan obat yang mengganggu janin dan neonatus (P00-P96)
Efek samping zat yang diberikan secara benar [hipersensitifitas, reaksi,
dsb.], yang diklasifikasikan menurut sifatnya, seperti:
kelainan darah (D50-D76), gastritis aspirin (K29.-), nefropati (N14.0-N14.2)
dermatitis kontak (L23-L25), dermatitis karena zat yang masuk badan
(L27.-),
efek samping obat yang tidak dijelaskan (T88.7)
T36 Keracunan antibiotika sistemik
Kecuali: Keracunan: antibiotika antineoplastik (T45.1), antibiotika yang dioleskan
secara lokal NEC (T49.0), antibiotika topikal untuk: mata (T49.5),
antibiotika topikal untuk THT (T49.6)
T36.0 Keracunan penisillin
T36.1 Keracunan sefalosporin dan antibiotika beta-laktam lainnya
T36.2 Keracunan group khloramphenicol
T36.3 Keracunan makrolida
T36.4 Keracunan tetrasiklin
T36.5 Keracunan aminoglikosida
Keracunan streptomisin
T36.6 Keracunan rifamisin
T36.7 Keracunan antibiotika antifungus, digunakan secara sistemik

45

T36.8 Keracunan antibitika sistemik lainnya


T36.9 Keracunan antibitika sistemik, tidak dijelaskan
T37 Keracunan obat anti-infeksi dan antiparasit lainnya
Kecuali: Keracunan: anti-infeksi yang dioleskan secara lokal NEC (T49.0), antiinfeksi topikal untuk mata (T49.5), anti-infeksi topikal THT (T49.6)
T37.0 Keracunan sulfonamida
T37.1 Keracunan obat antimikobakteria
Kecuali: streptomisin (T36.5), rifamisin (T36.6)
T37.2 Keracunan obat antimalaria dan obat yang bekerja pada protozoa darah
lainnya
Kecuali: derivat hydroxyquinoline (T37.8)
T37.3 Keracunan obat antiprotozoa lainnya
T37.4 Keracunan anthelminthika
T37.5 Keracunan obat antivirus
Kecuali: amantadine (T42.8), cytarabine (T45.1)
T37.8 Keracunan obat anti-infeksi dan antiparasit lain yang dijelaskan
Keracunan derivat hidroksiquinolin
Kecuali: obat antimalaria (T37.2)
T37.9 Keracunan obat anti-infeksi dan antiparasit, tidak dijelaskan
T38 Keracunan hormon, substitusi dan antagonis sintetiknya, n. e. c.
Kecuali:
Keracunan: hormon oxitosin (T48.0), mineralokortikoid dan
antagonisnya (T50.0), hormon paratiroid dan derivatnya (T50.9)
T38.0 Keracunan glukokortikoid dan analog sintetik
Kecuali: glukokortikoid topikal (T49.-)
T38.1 Keracunan hormon tiroid dan substitusinya
T38.2 Keracunan obat antitiroid
T38.3 Keracunan insulin dan obat hipoglikemik [antidiabetik] oral
T38.4 Keracunan kontrasepsi oral
Keracunan preparat kontrasepsi oral berbahan tunggal atau ganda
T38.5 Keracunan estrogen dan progestogen lainnya
Keracunan campuran dan substitusi estrogen dan progestogen
T38.6 Keracunan antigonadotrofin, antiestrogen, antiandrogen, n. e. c.
Keracunan tamoxifen
T38.7 Keracunan androgen dan obat anabolik
T38.8 Keracunan hormon dan substitusi sintetiknya yang lain dan tidak dijelaskan
Keracunan hormon pituitari anterior [adenohipofisis]
T38.9 Keracunan antagonis hormon lain dan tidak dijelaskan
T39
T39.0
T39.1
T39.2
T39.3
T39.4

Keracunan analgesik, antipiretik dan antirematik non-opioid


Keracunan salisilat
Keracunan derivat 4-aminofenol
Keracunan derivat pirazolon
Keracunan nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID] lainnya
Keracunan antirematik, not elsewhere classified
Kecuali: glukokortikoid (T38.0), salisilat (T39.0)
T39.8 Keracunan analgesik dan antipiretik non-opioid lainnya, n.e.c.
T39.9 Keracunan analgesik, antipiretik dan antirematik non-opioid, tidak
dijelaskan
T40 Keracunan narkotika dan psikodisleptika [hallusinogens]
Kecuali: Ketergantungan obat akibat zat psikoaktif (F10-F19)
Kelainan jiwa dan tingkah laku terkait akibat zat psikoaktif (F10-F19)
T40.0 Keracunan opium
T40.1 Keracunan heroin
T40.2 Keracunan opioid lainnya
Keracunan kodein, morfin
T40.3 Keracunan methadone
T40.4 Keracunan narkotik sintetik lainnya
Keracunan pethidine
T40.5 Keracunan kokain

46

T40.6
T40.7
T40.8
T40.9

Keracunan
Keracunan
Keracunan
Keracunan
Keracunan

narkotika lain dan tidak dijelaskan


(derivat) cannabis
lysergide [LSD]
psychodysleptics [hallucinogens] lain dan tidak dijelaskan
mescaline, psilocin, psilocybine

T41 Keracunan gas-gas anestetik dan terapi


Kecuali: Keracunan: opioid (T40.0-T40.2), kokain (T40.5), benzodiazepin (T42.4)
T41.0 Keracunan anestetik yang dihirup
Kecuali: oksigen (T41.5)
T41.1 Keracunan anestetik intravena
Keracunan thiobarbiturat
T41.2 Keracunan anestetik umum lain dan tidak dijelaskan
T41.3 Keracunan anestetik lokal
T41.4 Keracunan anestetik, tidak dijelaskan
T41.5 Keracunan gas-gas terapi
Keracunan karbon dioxida, oksigen
T42 Keracunan obat antiepilepsi, sedatif-hipnotik dan antiparkinsonisme
Kecuali: Ketergantungan obat akibat zat psikoaktif (F10-F19)
Kelainan jiwa dan tingkah laku yang terkait akibat zat psikoaktif (F10-F19)
T42.0 Keracunan derivat hidantoin
T42.1 Keracunan iminostilbenes
Keracunan karbamazepin
T42.2 Keracunan suksinimida dan oxazolidinediones
T42.3 Keracunan barbiturat
Kecuali: thiobarbiturates (T41.1)
T42.4 Keracunan benzodiazepin
T42.5 Keracunan antiepileptik campuran, not elsewhere classified
T42.6 Keracunan obat antiepilepsi dan sedatif-hipnotik lainnya
Keracunan methaqualone, valproic acid
Kecuali: carbamazepine (T42.1)
T42.7 Keracunan obat antiepilepsi dan sedatif-hipnotik, tidak dijelaskan
Keracunan sleeping: draught, tablet, drug NOS
T42.8 Keracunan obat antiparkinsonisme dan depresan tonus otot pusat lainnya
Keracunan amantadine
T43 Keracunan obat psikotropika, not elsewhere classified
Kecuali: Ketergantungan obat akibat zat psikoaktif (F10-F19)
Kelainan jiwa dan tingkah laku yang terkait akibat zat psikoaktif (F10-F19)
Keracunan: psikodisleptika [hallusinogen] (T40.7-T40.9), barbiturat (T42.3),
benzodiazepin (T42.4), methaqualon (T42.6), depresan nafsu makan (T50.5)
T43.0 Keracunan antidepresan tricyclic dan tetracyclic
T43.1 Keracunan antidepresan monoamine-oxidase-inhibitor
T43.2 Keracunan antidepresan lain dan tidak dijelaskan
T43.3 Keracunan antipsikotik dan neuroleptik phenothiazine
T43.4 Keracunan neuroleptik butyrophenone dan thioxanthene
T43.5 Keracunan antipsikotik dan neuroleptik lain dan tidak dijelaskan
Kecuali: rauwolfia (T46.5)
T43.6 Keracunan psikostimulan dengan potential penyalahgunaan
Kecuali: kokain (T40.5)
T43.8 Keracunan obat psikotropika lain, not elsewhere classified
T43.9 Keracunan obat psikotropika, tidak dijelaskan
T44
T44.0
T44.1
T44.2
T44.3

Keracunan obat-obat sistem syaraf otonom


Keracunan agen antikolinesterase
Keracunan parasimpatomimetika lain [kolinergics]
Keracunan obat penghambat ganglion, not elsewhere classified
Keracunan parasimpatolitik [antikolinergik/antimuskarinik] dan spasmolitik
lain, n.e.c
Keracunan papaverine

47

T44.4 Keracunan agonists alpha-adrenoreseptor, n.e.c


Keracunan metaraminol
T44.5 Keracunan agonists beta-adrenoreseptor, n.e.c
Kecuali: salbutamol (T48.6)
T44.6 Keracunan antagonis alfa-adrenoreseptor, n.e.c
Kecuali: alkaloid ergot (T48.0)
T44.7 Keracunan antagonis beta-adrenoreseptor, n.e.c
T44.8 Keracunan agen yang bekerja sentral dan penghambat neuron adrenergika,
n.e.c
Kecuali: clonidine (T46.5), guanethidine (T46.5)
T44.9 Keracunan obat sistem syaraf otonom lain dan tidak dijelaskan.
Keracunan obat yang merangsang adrenoreseptor alpha- dan betaT45 Keracunan obat-obat sistemik dan hematologis, n. e. c.
T45.0 Keracunan obat antiallergik dan antiemetik
Kecuali: neuroleptik berbasis phenothiazine (T43.3)
T45.1 Keracunan obat antineoplastik dan immunosuppressif
Keracunan antibiotika antineoplastik, cytarabine
Kecuali: tamoxifen (T38.6)
T45.2 Keracunan vitamin, n.e.c.
Kecuali: vitamin K (T45.7), (derivat) nicotinic acid (T46.7)
T45.3 Keracunan enzim, not elsewhere classified
T45.4 Keracunan besi dan komponen yang dibentuknya
T45.5 Keracunan antikoagulan
T45.6 Keracunan obat yang mempengaruhi fibrinoliysis
T45.7 Keracunan antagonist antikoagulan, vitamin K dan koagulan lainnya
T45.8 Keracunan agen lain yang primernya sistemik dan hematologis
Keracunan: preparat hepar dan agen antianemia lain, darah alami, produk
darah, pengganti plasma
Kecuali: besi (T45.4), immunoglobulin (T50.9)
T45.9 Keracunan agen yang primernya sistemik dan hematologis, tidak dijelaskan
T46 Keracunan obat-obat sistem kardiovaskuler
Kecuali: Keracunan metaraminol (T44.4)
T46.0 Keracunan glikoida stimulan jantung dan obat yang kerjanya serupa
T46.1 Keracunan calcium-channel blockers
T46.2 Keracunan obat antidisritmik lain, n.e.c
Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (T44.7)
T46.3 Keracunan vasodilator koroner, n.e.c
Keracunan dipyridamole
Kecuali: antagonis beta-adrenoreceptor (T44.7), calcium-channel blockers
(T46.1)
T46.4 Keracunan inhibitor angiotensin-converting-enzyme
T46.5 Keracunan obat antihipertensi lain, n.e.c.
Keracunan klonidin, guanethidine, rauwolfia
Kecuali: antagonis -adrenoseptor (T44.7), Ca blocker (T46.1), diuretik
(T50.0-T50.2)
T46.6 Keracunan obat antihiperlipidemik dan antiarteriosklerotik
T46.7 Keracunan vasodilator perifer
Keracunan (derivat) nicotinic acid
Kecuali: papaverine (T44.3)
T46.8 Keracunan obat antivarises, Termasuk obat sklerosis
T46.9 Keracunan obat sistem kardiovaskuler lain dan tidak dijelaskan agents
T47
T47.0
T47.1
T47.2
T47.3

Keracunan obat-obat sistem gastrointestinal


Keracunan antagonists H2-receptor histamin
Keracunan obat antasida dan anti sekresi lambung lainnya
Keracunan laxatif stimulan
Keracunan laxatif salin dan osmotik

T47.4 Keracunan laxatif lain


Keracunan obat atonia usus

48

T47.5 Keracunan digestan


T47.6 Keracunan obat antidiare
Kecuali: antibiotika dan anti-infeksi sistemik lainnya (T36-T37)
T47.7 Keracunan emetika
T47.8 Keracunan obat sistem gastrointestinal lainnya
T47.9 Keracunan obat sistem gastrointestinal, tidak dijelaskan
T48 Keracunan obat yang primernya pada otot polos dan lurik dan sistem
pernafasan
T48.0 Keracunan obat oksitosin
Kecuali: estrogen, progestogen dan antagonisnya (T38.4-T38.6)
T48.1 Keracunan relaksan otot lurik [neuromuscular blocking agents]
T48.2 Keracunan obat otot lain dan tidak dijelaskan
T48.3 Keracunan antitusif
T48.4 Keracunan expektoran
T48.5 Keracunan obat anti-common-cold
T48.6 Keracunan antiasmatika, n.e.c.
Keracunan salbutamol
Kecuali: hormon adenohipofisis (T38.8), agonist beta-adrenoreseptor (T44.5)
T48.7 Keracunan obat sistem pernafasan lain dan tidak dijelaskan
T49 Keracunan obat topikal kulit, membran mukosa, mata, THT dan gigi
Termasuk: Glukokortikoid yang dipakai secara topikal
T49.0 Keracunan obat antifungus, anti-infeksi dan anti-inflammasi lokal, n. e. c.
T49.1 Keracunan antipruritika
T49.2 Keracunan astringen lokal dan detergen lokal
T49.3 Keracunan emollients, demulcents dan protectants
T49.4 Keracunan keratolitik, keratoplastik, serta obat dan preparat obat rambut
lainnya
T49.5 Keracunan obat dan preparat ophthalmologis
Keracunan anti-infektif mata
T49.6 Keracunan obat dan preparat otorhinolaringologi
Keracunan anti-infektif telinga, hidung dan tenggorokan
T49.7 Keracunan obat gigi, diberikan secara topikal
T49.8 Keracunan obat topikal lainnya
Keracunan spermisida
T49.9 Keracunan obat topikal, tidak dijelaskan
T50
T50.0
T50.1
T50.2

T50.3
T50.4
T50.5
T50.6
T50.7
T50.8
T50.9

Keracunan diuretika dan obat dan zat biologis yang lain dan tidak dijelaskan
Keracunan mineralocorticoids dan antagonisnya
Keracunan loop [high-ceiling] diuretics
Keracunan inhibitor carbonic-anhydrase, benzothiadiazides dan diuretika
lainnya
Keracunan asetazolamide
Keracunan obat elektrolit, kalorik dan keseimbangan air
Keracunan garam rehidrasi oral, oralit
Keracunan obat metabolisme asam urat
Keracunan depressan nafsu makan
Keracunan antidotum dan chelating agents, n. e. c.
Keracunan alkohol deterrents
Keracunan analeptika dan antagonists reseptor opioid
Keracunan obat diagnostik
Keracunan drug, obat medis dan zat biologis lain dan tidak dijelaskan
Keracunan obat: pengasam, pengalkali, lipotropik, immunoglobulin,
immunologis
Keracunan hormon paratiroid dan derivatnya

Efek toksik zat yang dasarnya bukan obat medis (T51-T65)


Kecuali:
Efek toksik lokal c.e. (A00-R99),
Keadaan pernafasan akibat agen luar (J60-J70),
Korosi (T20-T32)

49

T51 Efek toksik alkohol


T51.0 Efek toksik etanol [etil alkohol]
Kecuali: intoksikasi alkohol akut atau efek hangover (F10.0)
intoksikasi alkohol patologis (F10.0), mabuk (F10.0)
T51.1 Efek toksik methanol
Efek toksik metil alkohol
T51.2 Efek toksik 2-propanol
Efek toksik isopropyl alcohol
T51.3 Efek toksik fusel oil
Efek toksik amyl alkohol, butyl alkohol [1-butanol], propyl alkohol [1propanol]
T51.8 Efek toksik alkohol lain
T51.9 Efek toksik alkohol, yang tidak dijelaskan
T52 Efek toksik pelarut organik
Kecuali: Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan aromatik (T53.-)
T52.0 Efek toksik produk minyak bumi [petroleum]
Efek toksik gasoline [bensin], kerosine [paraffin oil, minyak tanah], lilin
paraffin
Efek toksik petroleum: ether, naphtha, spirits
T52.1 Efek toksik benzene
Kecuali: homolog benzene (T52.2),
derivat nitro dan amino dari benzene dan homolognya (T65.3)
T52.2 Efek toksik homolog benzene
Efek toksik toluene [methylbenzene], xylene [dimethylbenzene]
T52.3 Efek toksik glikol
T52.4 Efek toksik keton
T52.8 Efek toksik pelarut organik lainnya
T52.9 Efek toksik pelarut organik yang tidak dijelaskan
T53 Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan aromatik
T53.0 Efek toksik karbon tetraklorida
Efek toksik tetrakhloromethan
T53.1 Efek toksik khloroform
Efek toksik trikhloromethan
T53.2 Efek toksik trikhloroethylen
Efek toksik trikhloroethen
T53.3 Efek toksik tetrakhloroethylen
Efek toksik perkhloroethylen, tetrachloroethen
T53.4 Efek toksik dikhloromethan
Efek toksik methylene khlorida
T53.5 Efek toksik khlorofluorokarbon
T53.6 Efek toksik derivat halogen lain dari hidrokarbon alifatik
T53.7 Efek toksik derivat halogen lain dari hidrokarbon aromatik
T53.9 Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan aromatik, tidak
dijelaskan
T54
T54.0
T54.1
T54.2

Efek toksik zat-zat yang bersifat korosif


Efek toksik fenol dan homolog fenol
Efek toksik komponen organik korosif lainnya
Efek toksik zat korosif asam dan mirip-asam
Efek toksik acid hydrochloric [HCl], acid sulfuric [[H 2SO4]
T54.3 Efek toksik zat korosif alkali dan mirip alkali
Efek toksik: potassium hydroxide [KOH], sodium hydroxide [NaOH]
T54.9 Efek toksik zat korosif yang tidak dijelaskan
T55

Efek toksik sabun dan deterjen

T56 Efek toksik logam


Termasuk: Efek toksik: asap dan uap logam, semua logam Kecuali bersifat medis
Kecuali: Efek toksik: arsen [As] (T57.0), mangan [Mn] (T57.2), thallium [Th]
(T60.4)
T56.0 Efek toksik lead [Pb] dan komponen yang dibentuknya

50

T56.1
T56.2
T56.3
T56.4
T56.5
T56.6
T56.7
T56.8
T56.9

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

toksik
toksik
toksik
toksik
toksik
toksik
toksik
toksik
toksik

mercury [Hg] dan komponen yang dibentuknya


chromium [Cr] dan komponen yang dibentuknya
cadmium [Cd] dan komponen yang dibentuknya
copper [Cu] dan komponen yang dibentuknya
zinc [Zn] dan komponen yang dibentuknya
tin [Sn] dan komponen yang dibentuknya
beryllium [Be] dan komponen yang dibentuknya
logam lainnya
logam, yang tidak dijelaskan

T57 Efek toksik zat inorganik lainnya


T57.0 Efek toksik arsen[As] dan komponen yang dibentuknya
T57.1 Efek toksik phosphorus [P] dan komponen yang dibentuknya
Kecuali: efek toksik insektisida organophosphat (T60.0)
T57.2 Efek toksik manganese [Mn] dan compoundnya
T57.3 Efek toksik hydrogen cyanide [HCN]
T57.8 Efek toksik zat inorganik lain yang dijelaskan
T57.9 Efek toksik zat inorganik, yang tidak dijelaskan
T58 Efek toksik carbon monoxide
Efek toksik carbon monoxide [CO] dari semua sumber
T59 Efek toksik gas, asap, dan uap lainnya
Termasuk: Efek toksik propellant aerosol
Kecuali: Efek toksik chlorofluorocarbons [CFC] (T53.5)
T59.0 Efek toksik nitrogen oxides [NO]
T59.1 Efek toksik sulfur dioxide [SO2]
T59.2 Efek toksik formaldehyde
T59.3 Efek toksik gas lakrimogenik
Efek toksik tear gas [gas air mata]
T59.4 Efek toksik gas chlorine [Cl]
T59.5 Efek toksik gas fluorine dan hydrogen fluoride [HF]
T59.6 Efek toksik hydrogen sulfide [H2S]
T59.7 Efek toksik carbon dioxide [CO2]
T59.8 Efek toksik gas, asap, dan uap lain yang dijelaskan
T59.9 Efek toksik gas, asap, dan uap yang tidak dijelaskan
T60 Efek toksik pestisida
Termasuk: Efek toksik pengawet kayu
T60.0 Efek toksik insektisida organophosphate dan carbamate
T60.1 Efek toksik insektisida halogen
Kecuali: efek toksik chlorinated hydrocarbons (T53.-)
T60.2 Efek toksik insektisida lainnya
T60.3 Efek toksik herbisida dan fungisida
T60.4 Efek toksik rodentisida
Efek toksik thallium
Kecuali: strychnine dan garamnya (T65.1)
T60.8 Efek toksik insektisida lain
T60.9 Efek toksik insektisida yang tidak dijelaskan
T61 Efek toksik zat beracun yang dimakan sebagai makanan laut
Kecuali: Intoksikasi bakteri yang berasal dari makanan (A05.-)
Reaksi alergi makanan, seperti:
gastroenteritis (noninfektif) (K52.-), dermatitis (L23.6, L25.4, L27.2),
syok anafilaktik akibat reaksi makanan (T78.0)
Efek toksik kontaminan makanan, seperti:
mercury (T56.1), hydrogen cyanide (T57.3),
aflatoxin dan mikotoksin lainnya (T64), cyanides (T65.0)
T61.0 Keracunan ikan ciguatera
T61.1 Keracunan ikan scombroid
Histamine-like syndrome
T61.2 Keracunan ikan dan dan shellfish lainnya

51

T61.8 Efek toksik seafood lainnya


T61.9 Efek toksik dari yang seafood tidak dijelaskan
T62 Efek toksik zat beracun lain yang termakan sebagai makanan
Kecuali:
Intoksikasi bakteri yang berasal dari makanan (A05.-)
Reaksi alergi makanan, seperti gastroenteritis (noninfektif) (K52.-),
dermatitis (L23.6, L25.4, L27.2), syok anafilaktik akibat reaksi makanan
(T78.0)
Efek toksik kontaminan makanan, seperti: mercury (T56.1), hydrogen
cyanide (T57.3), aflatoxin dan mikotoksin lainnya (T64), sianida (T65.0)
T62.0 Efek toksik cendawan yang ditelan
T62.1 Efek toksik berry yang ditelan
T62.2 Efek toksik (bagian) tanaman lain yang ditelan
T62.8 Efek toksik zat beracun lain yang dijelaskan, yang dimakan sebagai
makanan
T62.9 Efek toksik zat beracun yang dimakan sebagai makanan, tidak dijelaskan
T63 Efek toksik kontak dengan binatang berbisa
T63.0 Efek toksik bisa ular
Efek toksik bisa ular-laut
T63.1 Efek toksik bisa reptil lainnya
Efek toksik bisa kadal
T63.2 Efek toksik bisa kalajengking
T63.3 Efek toksik bisa laba-laba
T63.4 Efek toksik bisa artropoda lainnya
Efek toksik gigitan atau sengatan serangga berbisa
T63.5 Efek toksik kontak dengan ikan
Kecuali: keracunan akibat memakan ikan (T61.0-T61.2)
T63.6 Efek toksik kontak dengan binatang laut lainnya
Efek toksik kontak dengan jellyfish, anemone laut, shellfish, starfish
Kecuali: keracunan akibat memakan shellfish (T61.2), bisa ular-laut (T63.0)
T63.8 Efek toksik kontak dengan binatang berbisa lainnya
Efek toksik bisa amfibi
T63.9 Efek toksik kontak dengan binatang berbisa yang tidak dijelaskan
T64

Efek toksik aflatoxin dan kontaminan mikotoksin makanan lainnya

T65 Efek toksik zat lain dan tidak dijelaskan


T65.0 Efek toksik sianida
Kecuali: efek toksik hydrogen cyanide [HCN] (T57.3)
T65.1 Efek toksik strychnine dan garamnya
T65.2 Efek toksik tembakau dan nikotin
T65.3 Efek toksik derivat nitro dan amino dari benzene dan homolognya
Efek toksik: aniline [benzenamine], nitrobenzene, trinitrotoluene
T65.4 Efek toksik carbon disulfide
T65.5 Efek toksik nitroglycerin dan asam dan ester nitrit lainnya
Efek toksik 1,2,3-propanetriol trinitrate
T65.6 Efek toksik cat dan pewarna, not elsewhere classified
T65.8 Efek toksik zat lain yang dijelaskan
T65.9 Efek toksik zat yang tidak dijelaskan
Keracunan NOS

Efek lain dan tidak dijelaskan dari penyebab luar (T66-T78)


T66 Efek yang tidak dijelaskan dari radiasi
Radiation sickness
Kecuali:
Efek samping radiasi yang dijelaskan, seperti
leukaemia (C91-C95), pneumonitis radiasi (J70.0),
gastroenteritis dan kolitis radiasi (K52.0), sunburn (L55.-),
kelainan kulit dan jaringan subkutis radiasi (L55-L59), luka bakar (T20-T31)
T67

Efek panas dan cahaya

52

Kecuali: sunburn (L55.-), kelainan kulit dan jaringan subkutis radiasi (L55-L59),
erythema [dermatitis] ab igne (L59.0), kelainan keringat akibat panas (L74L75)
luka bakar (T20-T31), hipertermia maligna akibat anaestesia (T88.3)
T67.0 Heatstroke dan sunstroke
Heat apoplexy, heat pyrexia, thermoplegia, siriasis
T67.1 Heat syncope
Heat collapse
T67.2 Heat cramp
T67.3 Heat exhaustion, anhydrotic
Heat prostration akibat kehabisan air
Kecuali: heat exhaustion akibat kehabisan garam (T67.4)
T67.4 Heat exhaustion akibat kehabisan garam
Heat prostration akibat kehabisan garam (dan air)
T67.5 Heat exhaustion, tidak dijelaskan
Heat prostration NOS
T67.6 Heat fatigue, sementara
T67.7 Heat edema
T67.8 Efek lain panas dan cahaya
T67.9 Efek panas dan cahaya, tidak dijelaskan
T68 Hypothermia
Hipotermia karena kecelakaan
Kecuali: hipotermia: neonatus (P80.-), frostbite (T33-T35), setelah anestesia
(T88.5)
hipotermia yang tidak berhubungan dengan suhu lingkungan rendah (R68.0)
T69 Efek lain penurunan suhu
Kecuali: Frostbite (T33-T35)
T69.0 Immersi tangan dan kaki
Trench foot[kulit kaki merah melepuh akibat dingin dan lembab, hitam pada
gangren]
T69.1 Chilblains [kulit jari, hidung, telinga menjadi merah, sembab dan gatal
karena dingin]
T69.8 Efek lain yang dijelaskan dari penurunan suhu
T69.9 Efek penurunan suhu, tidak dijelaskan
T70 Efek tekanan udara dan tekanan air
T70.0 Otitic barotrauma
Aero-otitis media, efek perubahan tekanan atmosfir atau tekanan air
terhadap telinga
T70.1 Sinus barotrauma
Aerosinusitis, efek perubahan tekanan atmosfir terhadap sinus
T70.2 Efek lain dan tidak dijelaskan dari tempat tinggi
Alpine or mountain sickness, anoxia high altitude, hipobaropati, barotrauma
NOS
Kecuali: polycythaemia akibat tempat tinggi (D75.1)
T70.3 Caisson disease [decompression sickness]
Compressed-air disease, palsy or paralysis penyelam [perubahan tekanan
mendadak]
T70.4 Efek dari cairan bertekanan tinggi
Traumatic jet injection (industri)
T70.8 Efek lain dari tekanan udara dan air
Sindroma cedera ledakan
T70.9 Efek dari tekanan udara dan air, tidak dijelaskan
T71 Asphyxia
Tercekik (oleh cekikan)
Defisiensi oksigen sistemik akibat: oksigen udara rendah, ancaman mekanis pada
pernafasan
Kecuali: anoxia akibat high altitude (T70.2),
asphyxia akibat: inhalasi makanan atau benda asing ((T17.-), carbon
monoxide (T58), gas, asap atau uap lainnya (T59.-)

53

respiratory distress (syndrome) pada: dewasa (J80), newborn (P22.-)


T73 Efek deprivasi lain
T73.0 Efek kelaparan
Deprivasi makanan, kelaparan
T73.1 Efek haus
Deprivasi air
T73.2 Exhaustion akibat exposure
T73.3 Exhaustion akibat olahraga berlebihan
Overexertion
T73.8 Efek-efek lain deprivasi
T73.9 Efek deprivasi, tidak dijelaskan
T74 Maltreatment syndromes [sindroma salah tindak]
Kalau perlu gunakan kode tambahan untuk identifikasi cedera yang timbul
sekarang.
T74.0 Neglect or abandonment ditinggalkan atau tidak dipedulikan
T74.1 Pelecehan fisik
Battered [dipukuli]: baby or child syndrome NOS, spouse syndrome NOS
T74.2 Pelecehan sexual
T74.3 Pelecehan psikologis
T74.8 Sindroma salah tindak lainnya
Bentuk-bentuk campuran
T74.9 Sindroma salah tindak, tidak dijelaskan
Efek dari: pelecehan adult NOS, pelecehan anakNOS
T75 Efek penyebab luar lainnyay
Kecuali: Efek tidak diharapkan NEC (T78.-),
Luka bakar (listrik) (T20-T31)
T75.0 Efek petir
Syok akibat petir , disambar petir NOS
T75.1 Tenggelam dan perendaman non-fatal
Immersi, kramp perenang
T75.2 Efek getaran
Vertigo akibat infrasound,
Sindroma pneumatic hammer, sindroma vasospastik traumatika
T75.3 Motion sickness
Mabuk udara, mabuk laut, mabuk darat
T75.4 Efek arus listrik
Tersengat listrik (electrocution), syok akibat arus listrik
T75.8 Efek lain yang dijelaskan dari penyebab luar
Efek: daya gravitasi [G] abnormal, keadaan tanpa bobot
T78 Efek yang tidak diharapkan, not elsewhere classified
Kecuali: Komplikasi asuhan bedah dan medis NEC (T80-T88)
T78.0 Syok anafilaktik akibat reaksi makanan yang tidak diharapkan
T78.1 Reaksi makanan lainnya yang tidak diharapkan, not elsewhere classified
Kecuali: intoksikasi akibat bakteri yang berasal dari makanan (A05.-),
dermatitis akibat makanan yang menyentuh kulit (L23.6, L24.6,
L25.4)
dermatitis akibat makanan yang dimakan (L27.2),
T78.2 Syok anafilaksis, tidak dijelaskan
Syok alergi NOS, reaksi anafilaksis NOS, anafilaksis NOS
Kecuali syok anafilaksis akibat:
reaksi makanan yang tak diharapkan (T78.0), serum (T80.5),
efek samping obat yang diberikan dengan benar (T88.6)
T78.3 Edema angioneurotik
Giant urticaria, edema Quincke
Kecuali: urtikaria (L50.-), urtikaria serum (T80.6)
T78.4 Alergi, tidak dijelaskan
Reaksi alergi NOS, hipersensitivitas NOS, idiosyncracy NOS

54

Kecuali: reaksi alergi NOS terhadap obat yang diberikan dengan benar
(T88.7)
jenis reaksi alergi yang dijelaskan seperti: hay fever
(J30.1),
gastroenteritis dan kolitis alergi (K52.2), dermatitis
(L23-L25, L27.-)
T78.8 Efek samping lainnya, not elsewhere classified
T78.9 Efek samping, tidak dijelaskan
Kecuali: efek samping asuhan bedah dan medis NOS (T88.9)

Komplikasi dini tertentu dari trauma (T79)


T79 Komplikasi dini tertentu dari trauma, not elsewhere classified
Kecuali: Respiratory distress syndrome pada: dewasa (J80), neonatus (P22.0)
Komplikasi asuhan bedah dan medis NEC (T80-T88)
Kalau terjadi sewaktu atau setelah prosedur medis (T80-T88)
T79.0 Embolisme udara (traumatika)
Kecuali: embolisme udara sebagai komplikasi: abortus atau kehamilan
ektopik atau mola (O00-O07, O08.2), hamil, melahirkan dan nifas (O88.0)
T79.1 Embolisme lemak (traumatika)
Kecuali: embolisme lemak sebagai komplikasi: abortus atau kehamilan
ektopik atau mola (O00-O07, O08.2), hamil, melahirkan dan nifas (O88.8)
T79.2 Perdarahan sekunder dan rekuren traumatika
T79.3 Infeksi luka pasca-trauma, not elsewhere classified
Kalau perlu gunakan kode dari (B95-B97) untuk identifikasi agen infeksi
T79.4 Syok traumatika
Syok (segera)(tertunda) setelah cedera
Kecuali syok:
sebagai komplikasi abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.3)
obstetric (O75.1), nontraumatika NEC (R57.-)
petir (T75.0), listrik (T75.4), pascabedah (T81.1), anestetik (T88.2),
anafilaktik (akibat): NOS (T78.2), reaksi makanan yang tidak diharapkan
(T78.0),
serum (T80.5), obat yang diberikan dengan benar (T88.6)
T79.5 Anuria traumatika
Crush syndrome, gagal ginjal setelah crushing [tabrakan]
T79.6 Iskemia traumatika pada otot
Compartment syndrome, kontraktur iskemik Volkmann
Kecuali: sindroma tibialis anterior (M76.8)
T79.7 Emfisema subkutis traumatika
Kecuali: emfisema (subkutis) akibat suatu prosedur (T81.8)
T79.8 Komplikasi dini lain dari trauma
T79.9 Komplikasi dini dari trauma, tidak dijelaskan

Komplikasi asuhan bedah dan medis, NEC (T80-T88)


Kecuali: efek samping obat-obatan (A00-R99, T78.-)
mendapat asuhan medis untuk kondisi pascabedah tanpa komplikasi,
seperti:
penutupan stoma eksternal (Z43.-) status lobang buatan (Z93.-),
pemasangan dan penyesuaian alat prostetik eksternal (Z44.-)
komplikasi prosedur bedah selama kehamilan, melahirkan dan nifas (O00O99)
luka bakar dan korosi akibat penggunaan lokal dan radiasi (T20-T32)
keracunan dan efek toksik dari obat dan zat kimiawi (T36-T65)
komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti:
kelainan keseimbangan cairan dan elektrolit (E86-E87)
kebocoran cerebrospinal fluid dari pungsi spinalis (G97.0)
kekacauan fungsi setelah bedah jantung (I97.0-I97.1)
sindroma lymphoedema pasca-mastektomi (I97.2)
sindroma pascabedah lambung (K91.1), malfungsi kolostomi (K91.4)

55

sindroma blind-loop pascabedah (K91.2)


sindroma pasca-laminektomi NEC (M96.1)
T80 Komplikasi pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik
Termasuk: Perfusi
Kecuali: Penolakan transplantasi sumsum-tulang (T86.0)
T80.0 Embolisme udara setelah pemberian infus, transfusion dan injeksi
T80.1 Komplikasi vaskular pemberian infus, transfusi, dan injeksi
Phlebitis, thromboembolism, dan thrombophlebitis setelah infus, transfusi,
dan injeksi
Kecuali kalau kondisi dinyatakan: pasca-prosedur (T81.7), akibat peralatan
prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8, T85.8)
T80.2 Infeksi setelah pemberian infus, transfusi, dan injeksi
Infeksi, sepsis, septikemia, syok septik setelah pemberian infus, transfusi,
dan injeksi
Kecuali kalau kondisi dinyatakan: pasca-prosedur (T81.4), akibat peralatan
prostetik, implant, graft (T82.6-T82.7, T83.5-T83.6, T84.5-T84.7, T85.7)
T80.3 Reaksi inkompatibilitas ABO
Transfusi darah inkompatibel,
Reaksi terhadap inkompatibilitas golongan darah pada infus atau transfusi
T80.4 Reaksi inkompatibilitas Rh
Reaksi akibat faktor Rh pada infus atau transfusi
T80.5 Syok anafilaksis akibat serum
Kecuali: syok: alergi NOS (T78.2), syok anafilaktik NOS (T78.2)
syok anafilaktik akibat obat yang diberikan dengan benar (T88.6)
T80.6 Reaksi serum lainnya
Intoksikasi oleh serum; protein sickness;
Serum: rash, sickness, urticaria
Kecuali: hepatitis serum (B16.-)
T80.8 Komplikasi lain pemberian infus, transfusi, dan injeksi
T80.9 Komplikasi pemberian infus, transfusi, dan injeksi, tidak dijelaskan
Reaksi transfusi NOS
T81 Komplikasi prosedur, not elsewhere classified
Kecuali: Komplikasi: infus, transfusi, dan injeksi(T80.-),: immunisasi (T88.0-T88.1),
Efek samping obat NOS (T88.7)
Komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti:
dermatitis akibat obat-obatan (L23.3, L24.4, L25.1, L27.0-L27.1)
komplikasi prostetik, implant dan graft (T82-T85)
keracunan dan efek toksik obat dan zat kimiawi (T36-T65)
T81.0 Perdarahan dan haematoma sebagai komplikasi prosedur, n. e. c.
Perdarahan pada situs mana saja akibat prosedur
Kecuali: haematoma luka obstetrik (O90.2),
perdarahan akibat prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8, T85.8)
T81.1 Shock selama atau akibat prosedur, n.e..
Kolaps NOS, syok (endotoksik)(hipovolemik)(septik): ketika atau setelah
prosedur
Syok pasca-bedah NOS
Kecuali: syok:
~ obstetrik (O75.1), setelah abortus, hamil ektopik atau mola (O00-O07,
O08.3)
~ electric (T75.4), anafilaktik NOS (T78.2), traumatika (T79.4), anestetik
(T88.2)
~ anafilaktik akibat: serum (T80.5), obat medis yang diberi secara benar
(T88.6)
T81.2 Pungsi dan laserasi sewaktu prosedur, not elsewhere classified
Perforasi tak sengaja sewaktu prosedur pada pembuluh darah, syaraf atau
organ, oleh:
kateter, endoskop, instrumen, atau probe,
Kecuali:
kerusakan akibat instrumen sewaktu melahirkan (O70-O71)

56

T81.3

T81.4

T81.5

T81.6
T81.7

T81.8

T81.9

perforasi, pungsi atau laserasi akibat alat atau implant yang sengaja
ditinggalkan di dalam luka operasi (T82-T85)
komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti sindroma laserasi
ligamentum latum [Allen-Masters] (N83.8)
Disrupsi luka operasi, not elsewhere classified
Dehiscence [benang jahitan lepas] atau ruptur luka operasi
Kecuali disrupsi: luka seksio sesar (O90.0), luka obstetrik perineum (O90.1)
Infeksi setelah prosedur, n.e.c
Abscess pasca-prosedur: intra-abdomen, subfrenik, jahitan atau luka
Septikemia pasca-prosedur
Kecuali: infeksi luka bedah obstetrik (O86.0), infeksi akibat: infus, transfusi
dan injeksi (T80.2), alat prostetik, implant dan graft (T82.6-T82.7, T83.5T83.6, T84.5-T84.7, T85.7)
Benda asing yang tertinggal di rongga tubuh atau luka operasi setelah
prosedur
Adhesi, obstruksi, atau perforasi akibat benda asing yang tertinggal dalam
luka operasi atau rongga tubuh
Kecuali: obstruksi atau perforasi akibat alat prostetik dan implant yang
tertinggal dalam tubuh (T82.0-T82.5, T83.0-T83.4, T84.0-T84.4, T85.0-T85.6)
Reaksi akut terhadap benda asing yang tertinggal sewaktu prosedur
Peritonitis: aseptik, kimiawi
Komplikasi vaskuler setelah prosedur, n.e.c.
Embolisme udara setelah prosedur NEC
Kecuali embolisme:
sebagai komplikasi: hamil, melahirkan dan nifas (O88.-)
abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
akibat alat prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8, T85.8)
traumatika (T79.0), setelah infus, transfusi dan injeksi (T80.0)
Komplikasi lain dari prosedur, n.e.c.
Komplikasi terapi inhalasi, fistula pasca-bedah persisten
Emfisema (subkutis) akibat prosedur
Kecuali: hiperpyrexia maligna akibat anestesia (T88.3)
hipotermia setelah anestesia (T88.5)
Komplikasi yang tidak dijelaskan dari prosedur

T82 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft pada jantung dan pembuluh
darah
Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86.-)
T82.0 Komplikasi mekanis prostesis katup jantung
Prostesis katup menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T82.1 Komplikasi mekanis alat elektronik jantung
Elektroda atau generator denyut (baterai) menyebabkan jantung dan
pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi:
T82.2 Komplikasi mekanis dari bypass a. koronaria dan graft katup
Bypass a. koronaria dan graft katup menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, Obstruksi mekanis, perforasi, protrusi:

T82.3 Komplikasi mekanis dari graft vaskuler lainnya


Graft (penggantian) (bifurkasio) aorta, graft (bypass) arteri (karotid)
(femoralis) menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T82.4 Komplikasi mekanis dari kateter dialisis vaskuler
Kateter dialisis vaskuler menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
Kecuali: komplikasi mekanis kateter dialisis intraperitoneum (T85.6)
T82.5 Komplikasi mekanis dari alat dan implant jantung dan pembuluh lainnya
Kateter infus, jantung buatan, fistula atau shunt arterio-vena akibat bedah,
alat
umbrella, alat balloon (counterpulsation)

57

T82.6
T82.7
T82.8

T82.9

menyebabkan jantung dan pembuluh:


rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
Kecuali: komplikasi mekanis kateter infus epidura dan subdura (T85.6)
Infeksi dan reaksi radang akibat prostesis katup jantung
Infeksi dan reaksi radang akibat alat, implant, dan graft jantung dan
vaskuler lainnya
Komplikasi lain alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis, atau stenosis
akibat alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler
Komplikasi alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler, tidak
dijelaskan

T83 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft genitourinarius


Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86)
T83.0 Komplikasi mekanis kateter (indwelling) urinarius
Kateter sistostomi dan kateter indwelling [tetap di tempat] uretra
menyebabkan:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T83.1 Komplikasi mekanis alat dan implant urinarius lainnya
Alat perangsang elektronik, implant sfingter, dan stent urinarius
menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T83.2 Komplikasi mekanis graft organ urinarius
Graft organ urinarius menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T83.3 Komplikasi mekanis alat kontrasepsi dalam rahim
Alat kontrasepsi dalam rahim menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T83.4 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft lain di traktus genitalis
Prosthesis penis (yang diimplantasi) menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T83.5 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft dalam
sistem urinarius
T83.6 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft dalam
traktus genitalis
T83.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft genitourinarius
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis, atau stenosis
akibat alat prostetik, implant dan graft genitourinarius
T83.9 Komplikasi yang tidak dijelaskan dari alat prostetik, implant dan graft
genitourinarius
T84 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft orthopaedik internal
Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86.-)
Fraktur setelah pemasangan implant ortopedik, prostesis sendi atau plat
(M96.6)
T84.0 Komplikasi mekanis internal prosthesis sendi
Prosthesis sendi menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T84.1 Komplikasi mekanis alat fiksasi internal tulang anggota
Alat fiksasi internal tulang anggota menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T84.2 Komplikasi mekanis internal alat fiksasi tulang lain
Alat fiksasi internal tulang lain menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T84.3 Komplikasi mekanis alat tulang, implant dan graft lainnya
Graft tulang, electronic bone stimulator menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T84.4 Komplikasi mekanis alat ortopedik internal, implants dan grafts lainnya
Graft otot dan tendon menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T84.5 Infeksi dan reaksi radang akibat internal sendi prosthesis
T84.6 Infeksi dan reaksi radang akibat alat fiksasi internal [semua tempat]

58

T84.7 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft ortopedik
internal lain
T84.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis, atau stenosis
akibat alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal
T84.9 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal. tidak
dijelaskan
T85 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft orthopaedik internal
Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86.-)
T85.0 Komplikasi mekanis shunt (komunickans) ventrikel intrakranium
Shunt (komunikans) ventrikel intrakranium menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T85.1 Komplikasi mekanis stimulator sistem syaraf elektronik yang diimplantasi
Neurostimulator elektronik (elektroda) otak, syaraf perifer, medulla spinalis
menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T85.2 Komplikasi mekanis lensa intraokuler
Lensa intraokuler menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T85.3 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft okuler lainnya
Graft kornea, orbita prostetik mata menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T85.4 Komplikasi mekanis prostesis dan implant mammae
Prostesis dan implant mammae menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T85.5 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft gastrointestinum
Prostesis saluran empedu, alat anti-reflux esofagus menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T85.6 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft internal lain yang
dijelaskan
Kateter infus epidura dan subdura, kateter dialisis intraperitoneum,
material bedah non-absorbable NOS, jahitan permanen, menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
Kecuali: komplikasi mekanis dari sutura [jahitan] permanen (kawat) yang
dipakai pada perbaikan tulang (T84.1-T84.2)
T85.7 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft internal
lainnya
T85.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft internal, not elsewhere
classified
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis, atau stenosis
akibat alat prostetik, implant dan graft internal NEC
T85.9 Komplikasi yang tidak dijelaskan dari alat prostetik, implant dan graft
internal
Komplikasi alat prostetik, implant dan graft internal NOS
T86 Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant
T86.0 Penolakan transplant sumsum tulang
Raksi atau penyakit graft-versus-host
T86.1 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant ginjal
T86.2 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant jantung
Kecuali komplikasi dari: jantung buatan (T82.5), transplant jantungparu(T86.3)
T86.3 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant jantung-paru
T86.4 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant hepar
T86.8 Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant lainnya
Kegagalan atau penolakan terhadap transplant:
tulang, usus, paru-paru, pankreas, kulit (allograft) (autograft)
T86.9 Kegagalan dan penolakan yang tidak dijelaskan terhadap organ dan jaringan
transplant
T87

Komplikasi yang hanya pada penyambungan kembali dan amputasi

59

T87.0
T87.1
T87.2
T87.3
T87.4
T87.5
T87.6

Komplikasi (bagian) anggota atas yang disambungkan kembali


Komplikasi (bagian) anggota bawah yang disambungkan kembali
Komplikasi bagian tubuh disambungkan kembali
Neuroma tunggul amputasi
Infeksi tunggul amputasi
Nekrosis tunggul amputasi
Komplikasi lain dan tidak dijelaskan pada tunggul amputasi
Kontraktur (flexi)(sendi proximal), hematoma, atau edema, pada tunggul
amputasi:
Kecuali: phantom limb syndrome (G54.6-G54.7)

T88 Komplikasi lain asuhan bedah dan medis, not elsewhere classified
Kecuali: komplikasi setelah: infus, transfusi dan injeksi (T80.-), prosedur NEC
(T81.-)
pungsi dan laserasi tak sengaja sewaktu prosedur dilakukan (T81.2)
komplikasi yang dijelaskan yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti:
dermatitis akibat obat-obatan (L23.3, L24.4, L25.1, L27.0-L27.1)
keracunan dan efek toksik obat dan zat kimia (T36-T65)
komplikasi dari
~ anestesia: hamil (O29), persalinan dan melahirkan (O74), nifas
(O89)
~ operasi dan prosedur obstetri (O75.4), alat, implant dan graft (T82T85)
T88.0 Infeksi setelah immunisasi
Sepsis, septikemia setelah immunisasi
T88.1 Komplikasi lain setelah immunisasi, not elsewhere classified
Rash setelah immunisasi
Kecuali: ensefalitis pascaimmunisasi (G04.0), artropati pascaimmunisasi
(M02.2)
syok anafilaktik akibat serum (T80.5), reaksi serum lainnya (T80.6)
T88.2 Syok akibat anestesia
Syok akibat anestesia dengan zat yang benar telah diberikan dengan benar
Kecuali: komplikasi anestesia (pada): akibat overdosis zat yang salah (T36-T50),
kehamilan (O29.-), persalinan dan melahirkan (O74.-), nifas (O89.-)
syok pasca-bedah NOS (T81.1)
T88.3 Hiperpyrexia maligna akibat anestesia
T88.4 Intubasi gagal atau sulit
T88.5 Komplikasi lain anestrsia
Hipotermia setelah anestesia
T88.6 Syok anafilaktik akibat efek samping obat yang diberikan dengan benar
Kecuali: syok anafilaktik akibat serum (T80.5)
T88.7 Efek samping yang tidak dijelaskan dari obat-obatan
Efek samping, reaksi alergi, hipersensitivitas, atau idiosinkrasi (dari)
(terhadap)
obat-obatan yang dibeikan dengan benar
Hipersensitivitas obat NOS, reaksi obat NOS
Kecuali: efek samping obat-obatan (A00-R99,T80-T88.6, T88.8)
T88.8 Komplikasi lain yang dijelaskan dari asuhan bedah dan medis, not elsewhere
classified
T88.9 Komplikasi asuhan bedah dan medis, tidak dijelaskan
Kecuali: efek tidak diharapkan NOS (T78.9)

Sequela cedera,keracunan dan akibat lain dari penyebab luar (T90-T98)


T90 Sequelae cedera kepala
T90.0 Sequela cedera permukaan kepala
Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S00.T90.1 Sequela luka terbuka kepala
Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S01.T90.2 Sequela fraktur tulang tengkorak dan muka

60

T90.3
T90.4
T90.5
T90.8
T90.9

Sequela
Sequela
Sequela
Sequela
Sequela
Sequela
Sequela
Sequela
Sequela
Sequela
Sequela

cedera
cedera
cedera
cedera
cedera
cedera
cedera
cedera
cedera
cedera
cedera

yang diklasifikasikan pada S02.nervi kraniales


yang diklasifikasikan pada S04.mata dan orbita
yang diklasifikasikan pada S05.intrakranium
yang diklasifikasikan pada S06.lain yang dijelaskan pada kepala
yang diklasifikasikan pada S03.-, S07-S08 dan S09.0-S09.8
kepala yang tidak dijelaskan
yang diklasifikasikan pada S09.9

T91 Sequela cedera leher dan badan


T91.0 Sequela cedera permukaan dan luka terbuka pada leher dan badan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada:
S10-S11, S20-S21, S30-S31 dan T09.0-T09.1
T91.1 Sequela fraktur vertebra
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S12.-, S22.0-S22.1, S32.0,
S32.7 dan T08
T91.2 Sequela fraktur thorax dan pelvis lainnya
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S22.2-S22.9, S32.1-S32.5 dan
S32.8
T91.3 Sequela cedera medulla spinalis
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada
S14.0-S14.1, S24.0-S24.1, S34.0-S34.1 dan T09.3
T91.4 Sequela cedera organ intrathorax
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S26-S27
T91.5 Sequela cedera organ intra-abdomen dan pelvik
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S36-S37

T91.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada leher dan badan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada:
S13.-, S14.2-S14.6, S15-S18, S19.7-S19.8
S23.-, S24.2-S24.6, S25.-, S28.-, S29.0-S29.8
S33.-, S34.2-S34.8, S35.-, S38.-, S39.0-S39.8
T09.2 dan T09.4 -T09.8
T91.9 Sequela cedera leher dan badan yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S19.9, S29.9, S39.9 dan
T09.9
T92 Sequela cedera anggota atas
T92.0 Sequela luka terbuka anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S41.-, S51.-, S61.- dan T11.1
T92.1 Sequela fraktur lengan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S42.-, S52.- dan T10
T92.2 Sequela fraktur setinggi pergelangan dan tangan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S62.T92.3 Sequela dislokasi, sprain dan strain anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S43.-, S53.-, S63.- dan T11.2
T92.4 Sequela cedera syaraf anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S44.-, S54.-, S64.- dan T11.3
T92.5 Sequela cedera otot dan tendon pada anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S46.-, S56.-, S66.- dan T11.5
T92.6 Sequela cedera remuk dan amputasi trauma anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S47-S48, S57-S58, S67-S68
dan T11.6
T92.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada
S40.-, S45.-, S49.7-S49.8, S50.-,S55.-, S59.7-S59.8,
S60.-, S65.-, S69.7-S69.8, T11.0, T11.4 dan T11.8

61

T92.9 Sequela cedera anggota atas yang tidak dijelaskan


Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S49.9, S59.9, S69.9 dan
T11.9
T93 Sequela cedera anggota bawah
T93.0 Sequela luka terbuka anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S71.-, S81.-, S91.- dan T13.1
T93.1 Sequela fraktur femur
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S72.T93.2 Sequela fraktur lain anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S82.-, S92.- dan T12
T93.3 Sequela dislokasi, sprain dan strain anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S73.-, S83.-, S93.- dan T13.2
T93.4 Sequela cedera syaraf anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S74.-, S84.-, S94.- dan T13.3
T93.5 Sequela cedera otot dan tendon pada anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S76.-, S86.-, S96.- dan T13.5
T93.6 Sequela cedera remuk dan amputasi trauma anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S77-S78, S87-S88, S97-S98
dan T13.6
T93.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S70.-, S75.-, S79.7-S79.8,
S80.-,S85.-, S89.7-S89.8, S90.-, S95.-, S99.7-S99.8, T13.0, T13.4 dan T13.8
T93.9 Sequela cedera anggota bawah yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S79.9, S89.9, S99.9 dan
T13.9
T94 Sequela cedera yang melibatkan daerah tubuh ganda dan tidak dijelaskan
T94.0 Sequela cedera yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T00-T07
T94.1 Sequela cedera pada daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T14.T95 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite
T95.0 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite kepala dan leher
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada
T20.-, T33.0-T33.1, T34.0-T34.1 dan T35.2
T95.1 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite of badan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada
T21.-, T33.2-T33.3, T34.2-T34.3 dan T35.3
T95.2 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada
T22-T23, T33.4-T33.5, T34.4-T34.5 dan T35.4
T95.3 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada
T24-T25, T33.6-T33.8, T34.6-T34.8 dan T35.5
T95.4 Sequela luka bakar dan korosi yang hanya bisa diklasifikasikan menurut luas
keterlibatan permukaan tubuh
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T31-T32
T95.8 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite lain yang dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T26-T29, T35.0-T35.1 dan
T35.6
T95.9 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T30.-, T33.9, T34.9 dan T35.7
T96 Sequela Keracunan drugs, medis dan zat biologis
Sequela keracunan yang bisa diklasifikasikan pada T36-T50
T97 Sequela toxic effects of substances chiefly nonmedicinal as to source
Sequela efek toksik yang bisa diklasifikasikan pada T51-T65
T98 Sequela other dan tidak dijelaskan effects of penyebab luar
T98.0 Sequela efek benda asing yang masuk melalui lobang alamiah

62

Sequela
T98.1 Sequela
Sequela
T98.2 Sequela
Sequela
T98.3 Sequela
Sequela

dari efek yang bisa diklasifikasikan pada T15-T19


efek lain dan tidak dijelaskan dari penyebab luar
dari efek yang bisa diklasifikasikan pada T66-T78
komplikasi dini tertentu trauma
komplikasi yang bisa diklasifikasikan pada T79.komplikasi asuhan bedah dan medis, not elsewhere classified
komplikasi yang bisa diklasifikasikan pada T80-T88

63

CHAPTER XVIII. PENYEBAB-PENYEBAB LUAR DARI


MORBIDITAS DAN MORTALITAS (V01-Y98)
Bab ini berisi blok-blok berikut:
V01-X59. Kecelakaan
V01-V99 Kecelakaan transport
V01-V09
Pejalan kaki cedera dalam kecelakaan transport
V20-V19
Penunggang sepeda cedera dalam kecelakaan transport
V20-V29
Penunggang sepeda motor cedera dalam kecelakaan transport
V30-V39
Pengguna MV roda 3 cedera dalam kecelakaan transport
V40-V49
Pengguna mobil cedera dalam kecelakaan transport
V50-V59
Pengguna truk atau van pick-up cedera dalam kecelakaan transport
V60-V69
Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam kecelakaan
transport
V70-V79
Pengguna bus cedera dalam kecelakaan transport
V80-V89
Kecelakaan transport darat lainnya
V90-V94
Kecelakaan transport air
V95-V97
Kecelakaan transport udara dan angkasa luar
V98-V99
Kecelakaan transport yang lain dan tidak dijelaskan
W00-X59 Penyebab luar lain pada cedera kecelakaan
W00-W19
Jatuh
W20-W49
Terdedah tenaga mekanis bukan makhluk hidup
W50-W64
Terdedah tenaga mekanis makhluk hidup
W65-W74
Kecelakaan tenggelam
W75-W84
Ancaman pernafasan dari kecelakaan lain
W85-W99
Terdedah arus listrik, radiasi, serta suhu dan tekanan ekstrim udara
X00-X09
Terdedah asap dan api
X10-X19
Kontak dengan panas dan benda panas
X20-X29
Kontak dengan hewan dan tanaman beracun
X30-X39
Terdedah kekuatan alam
X40-X49
Keracunan dan terdedah zat-zat beracun
X50-X57
Latihan berlebihan, perjalanan dan kekurangan
X58-X59
Kecelakaan karena terdedah faktor yang lain dan tidak dijelaskan
X60-X84. Sengaja menyakiti diri sendiri
X85-Y09. Assault [serangan]
Y10-Y34. Kejadian yang niatnya tidak diketahui
Y35-Y36. Intervensi hukum dan pelaksanaan perang
Y40-Y84. Komplikasi asuhan medis dan bedah
Y40-Y59
Obat-obatan dan zat biologis penyebab efek tak diinginkan dalam
pengobatan
Y60-Y69
Salah tindak terhadap pasien sewaktu asuhan bedah dan medis
Y70-Y82
Peralatan medis yang berhubungan dengan insiden tak diinginkan
dalam penggunaan diagnostik dan terapi
Y83-Y84
Pembedahan dan prosedur medis lainnya sebagai penyebab reaksi
abnormal pada pasien, atau komplikasi kemudian, tanpa dinyatakan
adanya kesalahan tindakan pada waktu prosedur dilakukan
Y85-Y89. Sekuel penyebab luar morbiditas dan mortalitas
Y90-Y98. Faktor tambahan yang terkait dengan penyebab morbiditas dan
mortalitas c.e.
Pejalan kaki cedera dalam laka-transport (V01-V09)
[Kecelakaan transport = laka-transport]
Kecuali:
tabrakan (pembawa) pejalan kaki dengan (pembawa) pejalan kaki lain
(W51.-),
tabrakan pejalan kaki dengan pejalan kaki lain disusul dengan jatuh (W03.-)

Subdivisi karakter ke-4 berikut digunakan pada kategori V01-V06:


.0 Non-TA
.1 TA
.9 Tidak dijelaskan TA atau Non-TA
V01.

Tabrakan dengan sepeda

V02.

Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3

V03.

Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van

V04.

Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus

V05.

Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel

V06. Tabrakan dengan non-MVlain


Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, hewan yang ditunggangi,
trem
V09. Pejalan kaki cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas
Termasuk: pejalan kaki cedera akibat kendaraan khusus
V09.0 Cedera dalam Non-TA akibat MV lain dan tidak jelas
V09.1 Cedera dalam Non-TA yang tidak jelas
V09.2 Cedera dalam TA akibat MV lain dan tidak jelas
V09.3 Cedera dalam TA yang tidak jelas
V09.9 Cedera dalam laka-transport yang tidak jelas
Penunggang sepeda cedera dalam laka-transport (V10-V19)
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan pada kategori V10-V18:
.0 Pengemudi sepeda cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang sepeda cedera dalam Non-TA
.2 Penunggang sepeda yang tidak jelas cedera dalam Non-TA
.3 Seseorang cedera ketika sedang naik atau turun dari sepeda
.4 Pengemudi sepeda cedera dalam TA
.5 Penumpang sepeda cedera dalam TA
.9 Penunggang sepeda yang tidak jelas cedera dalam TA
V10. Penunggang sepeda tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau hewan yang ditunggangi
(V16.-)
V11.

Tabrakan dengan sepeda lain

V12.

Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3

V13.

Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van

V14.

Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus

V15.

Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel

V16. Tabrakan dengan non-MVlain


Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi,
trem
V17.

Tabrakan dengan objek tak bergerak

V18. Cedera dalam laka-transport bukan tabrakan


Termasuk: jatuh atau terlempar dari sepeda (tanpa didahului tabrakan)
sepeda rebah: NOS, tanpa tabrakan
V19.
V19.0
V19.1
V19.2

Penunggang sepeda cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas


Pengemudi sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, Non-TA
Penumpang sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, Non-TA
Penunggang sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, Non-TA
Tabrakan sepeda NOS, Non-TA
V19.3 Penunggang sepeda Non-TA yang tidak jelas

V19.4
V19.5
V19.6
V19.8
V19.9

Kecelakaan sepeda NOS, Non-TA


Penunggang sepeda cedera dalam Non-TA NOS
Pengemudi sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA
Penumpang sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA
Penunggang sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA
Tabrakan sepeda NOS (lalulintas)
Penunggang sepeda cedera dalam laka-transport lain yang jelas
Terjepit oleh bagian sepeda
Penunggang sepeda cedera dalam TA yang tidak jelas
Kecelakaan sepeda NOS

Penunggang sepeda motor cedera dalam laka-transport (V20-V29)


Termasuk: moped, sepeda motor dengan becak samping, sepeda bermotor, skooter
motor
Kecuali:
MV roda tiga (V30-V39)
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V20-V28:
.0 Pengemudi sepeda motor cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang sepeda motor cedera dalam Non-TA
.2 Penunggang sepeda motor yang tidak jelas cedera dalam Non-TA
.3 Seseorang cedera ketika naik atau turun dari sepeda motor
.4 Pengemudi sepeda motor cedera dalam TA
.5 Penumpang sepeda motor cedera dalam TA
.9 Penunggang sepeda motor yang tidak jelas cedera dalam TA

V20. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan


Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau hewan yang ditunggangi
(V26.-)
V21.

Tabrakan dengan sepeda

V22.

Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3

V23.

Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van

V24.

Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus

V25.

Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel

V26. Tabrakan dengan kendaraan nonmotor lainnya


Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, hewan yang ditunggangi,
trem
V27.

Tabrakan dengan objek tak bergerak

V28. Cedera dalam laka-transport bukan tabrakan


Termasuk: jatuh atau terlempar dari sepeda motor (tanpa didahului tabrakan)
sepeda motor rebah: NOS, tanpa tabrakan
V29. Cedera dalam laka-transport lain dan tak jelas
V29.0 Pengemudi sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak jelas dalam NonTA
V29.1 Penumpang sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak jelas dalam NonTA
V29.2 Penunggang sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak jelas dalam
Non-TA
Tabrakan sepeda motor NOS, nontraffic
V29.3 Penunggang sepeda motor cedera dalam Non-TA yang tak jelas
Kecelakaan sepeda motor NOS, nontraffic
Penunggang sepeda motor cedera dalam Non-TA NOS
V29.4 Pengemudi sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
V29.5 Penumpang sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
V29.6 Penunggang sepeda motor yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak
jelas, TA

Tabrakan sepeda motor NOS (lalulintas)


V29.8 Penunggang sepeda motor cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh bagian sepeda motor
V29.9 Penunggang sepeda motor cedera dalam TA yang tak jelas
Kecelakaan sepeda motor NOS

Penumpang MV roda-tiga cedera dalam laka-transport (V30-V39)


Termasuk: tricycle bermotor
Kecuali:
sepeda motor dengan becak samping (V20-V29)
kendaraan yang dirancang terutama untuk penggunaan di luar jalan (V86.-)
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan pada kategori V30-V38:
.0 Pengemudi MV roda-tiga cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang MV roda-tiga cedera dalam Non-TA
.2 Seseorang di bagian luar MV roda-tiga cedera dalam Non-TA
.3 Pengguna yang tidak jelas pada MV roda 3 cedera dalam Non-TA
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun MV roda-tiga
.5 Pengemudi MV roda-tiga cedera dalam TA
.6 Penumpang MV roda-tiga cedera dalam TA
.7 Seseorang di bagian luar MV roda-tiga cedera dalam TA
.9 Pengguna yang tidak jelas pada MV roda 3 cedera dalam TA
V30. Tabrakan dengan pejalan kaki or animal
Kecuali:
tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan or binatang yang
ditunggangi (V36.-)
V31.

Tabrakan dengan sepeda

V32.

Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3

V33.

Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van

V34.

Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus

V35.

Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel

V36. Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lain


Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, hewan yang ditunggangi,
trem
V37.

Tabrakan dengan benda tak bergerak

V38. Pengguna MV roda 3 cedera dalam laka-transport bukan tabrakan


Termasuk: jatuh atau terlempar dari MV roda 3
MV roda 3 terbalik: NOS, tanpa tabrakan
V39.
V39.0
V39.1
V39.2
V39.3

V39.4
V39.5
V39.6
V39.8
V39.9

Pengguna MV roda 3 cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas


Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tidak jela,s Non-TA
Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, Non-TA
Pengguna tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
Tabrakan NOS yang melibatkan MV roda 3, bukan lalulintas
Pengguna cedera dalam Non-TA yang tak jelas
Kecelakaan NOS yang melibatkan MV roda 3, bukan lalulintas
Penumpang MV roda 3 cedera dalam Non-TA NOS
Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA
Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA
Pengguna tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA
Tabrakan NOS yang melibatkan MV roda 3 (lalulintas)
Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain MV roda 3
Pengguna cedera dalam TA yang tak jelas
Kecelakaan NOS yang melibatkan MV roda 3

Pengguna mobil cedera dalam laka-transport (V40-V49)


Termasuk: minibus
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V4O-V48:
.0 Pengemudi mobil cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang mobil cedera dalam Non-TA
.2 Seseorang di bagian luar mobil cedera dalam Non-TA
.3 Pengguna mobil yang tidak jelas cedera dalam Non-TA
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun mobil
.5 Pengemudi mobil cedera dalam TA
.6 Penumpang mobil cedera dalam TA
.7 Seseorang di bagian luar mobil cedera dalam TA
.9 Pengguna mobil yang tidak jelas cedera dalam TA
V40. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali:
tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang yang
ditunggangi (V46.-)
V41.

Tabrakan dengan sepeda

V42.

Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3

V43.

Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van

V44.

Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus

V45.

Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel

V46. Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lainnya


Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi,
trem
V47.

Tabrakan dengan objek tidak bergerak

V48. Cedera dalam laka-transport bukan tabrakan


Termasuk: mobil terbalik: NOS, tanpa tabrakan
V49.
V49.0
V49.1
V49.2
V49.3
V49.4
V49.5
V49.6
V49.8
V49.9

Cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas


Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
Pengguna tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
Tabrakan mobil NOS, bukan lalulintas
Pengguna cedera dalam Non-TA yang tak jelas
Kecelakaan mobil, bukan lalulintas; pengguna mobil cedera, Non-TA NOS
Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Pengguna tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Tabrakan mobil NOS (lalulintas)
Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain mobil
Pengguna cedera dalam TA yang tak jelas
Kecelakaan mobil NOS

Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam laka-transport (V50-V59)


Kecuali:
kendaraan transport berat (V60-V69)
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V50-V58:
.0 Pengemudi truk pick-up atau van cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang truk pick-up atau van cedera dalam Non-TA
.2 Seseorang di bagian luar truk pick-up atau van cedera dalam Non-TA
.3 Pengguna truk pick-up atau van yang tidak jelas cedera dalam Non-TA
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun truk pick-up atau van
.5 Pengemudi truk pick-up atau van cedera dalam TA
.6 Penumpang truk pick-up atau van cedera dalam TA
.7 Seseorang di bagian luar truk pick-up atau van cedera dalam TA

.9 Pengguna truk pick-up atau van yang tidak jelas cedera dalam TA
V50. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali:
tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang yang
ditunggangi (V56.-)
V51.

Tabrakan dengan sepeda

V52.

Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3

V53.

Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van

V54.

Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus

V55.

Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel

V56. Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lain


Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi,
trem
V57.

Tabrakan dengan objek tidak bergerak

V58. Pengguna cedera dalam laka-transport bukan tabrakan


Termasuk: truk pick-up atau van terbalik: NOS, tanpa tabrakan
V59.
V59.0
V59.1
V59.2
V59.3

V59.4
V59.5
V59.6
V59.8
V59.9

Pengguna cedera dalam laka-transport lain dan tak jelas


Pengemudi abrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, Non-TA
Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tdak jelas, Non-TA
Tabrakan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van, bukan lalulintas
Pengguna cedera dalam Non-TA yang tak jelas
Kecelakaan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van, bukan lalulintas
Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam Non-TA NOS
Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Tabrakan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van (lalulintas)
Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain truk pick-up atau van
Pengguna cedera dalam TA yang tidak jelas
Kecelakaan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van

Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam laka-transport (V60-V69)


Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V60-V68:
.0 Pengemudi kendaraan transport berat cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang kendaraan transport berat cedera dalam Non-TA
.2 Seseorang di bagian luar kendaraan transport berat cedera dalam Non-TA
.3 Pengguna kendaraan transport berat yang tidak jelas cedera dalam NonTA
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun kendaraan transport berat
.5 Pengemudi kendaraan transport berat cedera dalam TA
.6 Penumpang kendaraan transport berat cedera dalam TA
.7 Seseorang di bagian luar kendaraan transport berat cedera dalam TA
.9 Pengguna kendaraan transport berat yang tidak jelas cedera dalam TA
V60. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali:
tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan or binatang yang
ditunggangi (V66.-)
V61.

Tabrakan dengan sepeda

V62.

Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3

V63.

Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van

V64.

Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus

V65.

Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel

V66. Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lain


Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi,
trem
V67.

Tabrakan dengan objek tidak bergerak

V68. Pengguna cedera dalam laka-transport bukan tabrakan


Termasuk: kendaraan transport berat terbalik: NOS, tanpa tabrakan
V69.
V69.0
V69.1
V69.2
V69.3

V69.4
V69.5
V69.6
V69.8
V69.9

Pengguna cedera dalam laka-transport lain dan tak jelas


Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
Tabrakan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat, bukan lalulintas
Pengguna cedera dalam Non-TA yang tidak dijelaskan
Kecelakaan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat, bukan
lalulintas
Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam Non-TA NOS
Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA
Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Tabrakan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat (lalulintas)
Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain kendaraan transport berat
Pengguna cedera dalam laka-transport yang tak jelas
Kecelakaan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat

Pengguna bus cedera dalam laka-transport (V70-V79)


Kecuali:
minibus (V40-V49)
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V7O-V78:
.0 Pengemudi bus cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang bus cedera dalam Non-TA
.2 Seseorang di bagian luar bus cedera dalam Non-TA
.3 Pengguna bus yang tidak jelas cedera dalam Non-TA
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun bus
.5 Pengemudi bus cedera dalam TA
.6 Penumpang bus cedera dalam TA
.7 Seseorang di bagian luar bus cedera dalam TA
.9 Pengguna bus yang tidak jelas cedera dalam TA
V70. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali:
Tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan or binatang yang
ditunggangi (V76.-)
V71.

Tabrakan dengan sepeda

V72.

Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3

V73.

Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van

V74.

Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus

V75.

Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel

V76. Tabrakan dengan non-MVlainnya


Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi,
trem
V77.

Tabrakan dengan objek tak bergerak

V78.

Pengguna bus cedera dalam laka-transport bukan tabrakan

Termasuk: bus terbalik: NOS, tanpa tabrakan


V79.
V79.0
V79.1
V79.2
V79.3
V79.4
V79.5
V79.6
V79.8
V79.9

Pengguna bus cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas


Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
Tabrakan bus: NOS, nontraffic
Pengguna cedera dalam Non-TA yang tak jelas
Kecelakaan bus NOS, non-TA; pengguna bus cedera dalam non-TA NOS
Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Tabrakan bus NOS (lalulintas)
Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain bus
Pengguna cedera dalam TA yang tidak jelas
Kecelakaan bus NOS

Laka-transport darat lainnya (V80-V89)


V80. Penunggang hewan atau pengguna kendaraan ditarik hewan cedera dalam
laka-transport
V80.0 Jatuh atau terlempar dari hewan atau kendaraan dalam kecelakaan bukan
tabrakan
Hewan atau kendaraan ditarik hewan terbalik: NOS, tanpa tabrakan
V80.1 Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang
ditunggangi (V80.7)
V80.2 Tabrakan dengan sepeda
V80.3 Tabrakan dengan MV roda dua atau 3
V80.4 Tabrakan dengan mobil, truk pick-up, van, kendaraan transport berat atau
bus
V80.5 Tabrakan dengan MV lain yang jelas
V80.6 Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel
V80.7 Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lain
Tabrakan dengan: binatang yang ditunggangi, kendaraan ditarik hewan,
trem
V80.8 Tabrakan dengan objek tak bergerak
V80.9 Penunggang cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas
Kecelakaan kendaraan ditarik hewan NOS,
Kecelakaan penunggang hewan NOS
V81. Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera dalam laka-transport
Termasuk: orang yang berada di bagian luar kereta api
V81.0 Tabrakan dengan MV dalam Non-TA
V81.1 Tabrakan dengan MV dalam TA
V81.2 Tabrakan dengan atau dihantam oleh rolling stock [kumpulan kendaraan
beroda]
V81.3 Tabrakan dengan objek lain
Tabrakan kereta api NOS
V81.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari kereta api atau kendaraan rel
V81.5 Cedera akibat jatuh di dalam kereta api atau kendaraan rel
Kecuali: jatuh ketika kereta lepas dari rel:
didahului tabrakan (V81.0-V81.3); tanpa didahului tabrakan (V81.7)
jatuh ketika naik atau turun (V81.4)
V81.6 Cedera akibat jatuh dari kereta api atau kendaraan rel
Kecuali: jatuh ketika kereta lepas dari rel [derailment]:
didahului tabrakan (V81.0-V81.3); tanpa didahului tabrakan (V81.7)
jatuh ketika naik atau turun (V81.4)
V81.7 Cedera dalam derailment tanpa tabrakan
V81.8 Cedera dalam kecelakaan kereta api lain yang jelas
Ledakan atau api;

Dihantam oleh jatuhan: tanah, batu, pohon


Kecuali: jatuh ketika kereta lepas dari rel [derailment]:
didahului tabrakan (V81.0-V81.3); tanpa didahului tabrakan (V81.7)
V81.9 Cedera dalam kecelakaan kereta api yang tidak jelas
Kecelakaan kereta api NOS
V82. Pengguna trem cedera dalam laka-transport
Termasuk: orang yang berada di bagian luar trem
V82.0 Tabrakan dengan MV dalam Non-TA
V82.1 Tabrakan dengan MV dalam TA
V82.2 Tabrakan dengan atau dihantam oleh rolling stock
V82.3 Tabrakan dengan objek lain
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang
ditunggangi (V82.8)
V82.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari trem
V82.5 Cedera akibat jatuh di dalam trem
Kecuali: jatuh: ketika naik atau turun (V82.4), didahului tabrakan (V82.0V82.3)
V82.6 Cedera akibat jatuh dari trem
Kecuali: jatuh: ketika naik atau turun (V82.4); didahului tabrakan (V82.0V82.3)
V82.7 Cedera dalam derailment tanpa didahului tabrakan
V82.8 Cedera dalam laka-transport lain yang jelas
Tabrakan dengan kereta api atau non-MVlain
V82.9 Cedera dalam TA yang tidak jelas
Kecelakaan trem NOS
V83. Pengguna kendaraan khusus industri cedera dalam laka-transport
Kecuali:
kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki
(W31.-)
V83.0 Pengemudi cedera dalam TA
V83.1 Penumpang cedera dalam TA
V83.2 Orang di bagian luar cedera dalam TA
V83.3 Pengguna yang tidak jelas cedera dalam TA
V83.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari kendaraan khusus industri
V83.5 Pengemudi cedera dalam Non-TA
V83.6 Penumpang cedera dalam Non-TA
V83.7 Seseorang di bagian luar cedera dalam Non-TA
V83.9 Pengguna yang tidak jelas pada cedera dalam Non-TA
Kecelakaan kendaraan khusus industri NOS

V84. Pengguna kendaraan khusus pertanian cedera dalam kecelakaan transport


Kecuali:
kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki
(W30.-)
V84.0 Cedera dalam TA
V84.1 Penumpang cedera dalam TA
V84.2 Orang di bagian luar cedera dalam TA
V84.3 Pengguna yang tidak jelas cedera dalam TA
V84.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari kendaraan khusus pertanian
V84.5 Pengemudi cedera dalam Non-TA
V84.6 Penumpang cedera dalam Non-TA
V84.7 Orang di bagian luar cedera dalam Non-TA
V84.9 Pengguna yang tidak jelas cedera dalam Non-TA
Kecelakaan kendaraan khusus pertanian NOS
V85. Pengguna kendaraan khusus konstruksi cedera dalam laka-transport
Kecuali:
kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki
(W31.-)
V85.0 Pengemudi cedera dalam TA
V85.1 Penumpang cedera dalam TA
V85.2 Orang di bagian luar cedera dalam TA
V85.3 Pengguna yang tidak jelas cedera dalam TA

V85.4
V85.5
V85.6
V85.7
V85.9

Orang cedera ketika naik atau turun dari kendaraan khusus konstruksi
Pengemudi cedera dalam Non-TA
Penumpang cedera dalam Non-TA
Orang di bagian luar cedera dalam Non-TA
Pengguna yang tidak jelas cedera dalam Non-TA
Kecelakaan kendaraan khusus konstruksi NOS

V86.

Pengguna kendaraan khusus segala medan (all-terrain) atau MV lain yang


dirancang terutama untuk penggunaan off-road, cedera dalam cedera dalam
laka-transport
Kecuali:
kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki
(W31.-)
V86.0 Pengemudi cedera dalam TA
V86.1 Penumpang cedera dalam TA
V86.2 Orang di bagian luar cedera dalam TA
V86.3 Pengguna yang ridak jelas cedera dalam TA
V86.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari from MV segala medan dan offroad lain
V86.5 Pengemudi cedera dalam Non-TA
V86.6 Penumpang cedera dalam Non-TA
V86.7 Orang di bagian luar cedera dalam Non-TA
V86.9 Pengguna yang tidak jelas lain cedera dalam Non-TA
Kecelakaan MV segala medan NOS, kecelakaan MV off-road NOS
V87. TA yang jenisnya jelas tapi bentuk transportasi korban tak diketahui
Kecuali:
tabrakan yang melibatkan: pengemudi sepeda (V10-V19), pejalan kaki
(V01-V09)
V87.0 Tabrakan antara mobil dengan MV roda 2 atau 3 (TA)
V87.1 Tabrakan antara MV lain dengan MV roda 2 atau 3 (TA)
V87.2 Tabrakan antara mobil dengan truk pick-up atau van (TA)
V87.3 Tabrakan antara mobil dengan bus (TA)
V87.4 Tabrakan antara mobil dengan kendaraan transport berat (TA)
V87.5 Tabrakan antara kendaraan transport berat dengan bus (TA)
V87.6 Tabrakan antara kereta api atau kendaraan rel dengan mobil (TA)
V87.7 Tabrakan antara MV-MV lain yang jelas (TA)
V87.8 Laka-transport bukan tabrakan lain, melibatkan MV (TA)
V87.9 Laka- transport (tabrakan)(bukan tabrakan) lain, melibatkan non-MV (TA)
V88. Non-TA yang jenisnya dijelaskan tapi bentuk transportasi korban tak
diketahui
Kecuali:
tabrakan yang melibatkan: pengemudi sepeda (V10-V19), pejalan kaki
(V01-V09)
V88.0 Tabrakan antara mobil dengan MV roda 2 atau 3 (Non-TA)
V88.1 Tabrakan antara MV lain dengan MV roda 2 atau 3 (Non-TA)
V88.2 Tabrakan antara mobil dengan truk pick-up atau van (Non-TA)
V88.3 Tabrakan antara mobil dengan bus (Non-TA)
V88.4 Tabrakan antara mobil dengan kendaraan transport berat(Non-TA)
V88.5 Orang cedera dalam tabrakan antara kendaraan transport berat dengan bus
(Non-TA)
V88.6 Tabrakan antara kereta api atau kendaraan rel dengan mobil (Non-TA)
V88.7 Tabrakan antara MV-MV lain yang jelas (Non-TA)
V88.8 Laka-transport bukan tabrakan lain, melibatkan MV (Non-TA)
V88.9 Laka-transport (tabrakan)(bukan tabrakan) lain, melibatkan non-MV(NonTA)
V89. Kecelakaan MV atau non-MV, jenis kendaraan tidak jelas
V89.0 Orang cedera dalam kecelakaan MV yang tidak jelas, Non-TA
Kecelakaan MV NOS (Non-TA)
V89.1 Orang cedera dalam kecelakaan non-MV yang tidak jelas (Non-TA)
Kecelakaan non-MVNOS (Non-TA)
V89.2 Orang cedera dalam kecelakaan MV yang tidak jelas (TA)
Kecelakaan MV (motor-vehicle accident [MVA]) NOS
Kecelakaan lalulintas jalan raya (Road (traffic) accident [RTA]) NOS

10

V89.3 Orang cedera dalam kecelakaan non-MVyang tidak jelas (TA)


TA non-MV NOS
V89.9 Orang cedera dalam kecelakaan kendaraan yang tidak jelas
Tabrakan NOS

Laka-transport air (V90-V94)


Termasuk: kecelakaan watercraft dalam rangka aktifitas rekreasi
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V90-V94:
.0 Kapal dagang
.1 Kapal penumpang; kapal ferry; liner
.2 Kapal ikan
.3 Kendaraan air lain dengan mesin; hovercraft (di perairan terbuka); jet
skis
.4 Kapal layar; yacht
.5 Canoe atau kayak
.6 Inflatable craft (tak bermesin)
.7 Water-skis
.8 Kendaraan air tanpa mesin lainnya; surf-board; windsurfer
.9 Kendaraan air yang tidak jelas; boat NOS; ship NOS; watercraft NOS
V90. Kecelakaan pada watercraft yang menyebabkan tenggelam
Termasuk: tenggelam (drowning and submersion) akibat:
jatuh atau melompat dari: kapal terbakar, tabrakan watercraft,
kapal terbalik atau tenggelam, kecelakaan lain pada watercraft
Kecuali:
tenggelam pada transportasi air tanpa kecelakaan watercraft (V92.-)

V91. Kecelakaan watercraft yang menyebabkan cedera lainnya


Termasuk: cedera selain tenggelam akibat kecelakaan watercraft:
cedera dalam kecelakaan watercraft yang melibatkan tabrakan,
jatuh akibat tabrakan atau kecelakaan lain terhadap watercraft,
remuk di antara kapal tabrakan, dihantam sekoci setelah meninggalkan
kapal,
terbakar ketika kapal terbakar,
dihantam objek yang jatuh akibat kecelakaan watercraft,
dihantam oleh kapal atau bagiannya setelah jatuh atau melompat dari kapal
rusak
Kecuali:
luka akibat api atau ledakan lokal di atas kapal (V93.-)
V92. Tenggelam pada transportasi air tanpa kecelakaan watercraft
Termasuk: tenggelam akibat kecelakaan seperti:
jatuh: dari papan penghubung kapal ke dermaga, dari kapal, ke air
terlempar ke air akibat gerakan kapal, diterpa air sehingga jatuh keluar
kapal
Kecuali:
tenggelamnya perenang atau penyelam yang melompat dari kapal
yang tidak mengalami kecelakaan (W69.-, W73.-)
V93. Kecelakaan di atas kapal yang tidak kecelakaan, tidak menyebabkan
tenggelam
Termasuk: keracunan gas atau asap di kapal, kerusakan reaktor atom watercraft
panas berlebihan di: kamar boiler, kamar mesin, kamar penguapan, kamar
api
ledakan boiler kapal uap, api lokal di atas kapal, kecelakaan mesin
watercraft
cedera di watercraft yang disebabkan oleh peralatan mesin di :
deck, kamar mesin, galley (tempat pendayung), laundry, pemuat
jatuh dari satu tingkat ketingkat lain, di tangga atau jenjang pada watercraft
remuk oleh objek yang jatuh di atas kapal
V94. Laka-transport air lain dan tidak jelas
Termasuk: kecelakaan terhadap bukan pengguna watercraft
dihantam kapal ketika bermain ski air

11

Laka-transport udara dan angkasa luar (V95-V97)


V95. Kecelakaan pesawat udara bermesin yang mencederai pengguna
Termasuk: kecelakaan pesawat udara (bermesin) yang: tabrakan dengan objek
bergerak, tak bergerak, atau bisa digerakkan; jatuh, meledak, terbakar,
mendarat darurat
V95.0 Kecelakaan helikopter yang mencederai pengguna
V95.1 Kecelakaan glider ultralight, microlight atau bermesin yang mencederai
pengguna
V95.2 Kecelakaan pesawat udara pribadi bersayap tetap lainnya, mencederai
pengguna
V95.3 Kecelakaan pesawat udara komersial bersayap tetap, mencederai pengguna
V95.4 Kecelakaan pesawat angkasa luar yang mencederai pengguna
V95.8 Kecelakaan pesawat udara lain yang mencederai pengguna
V95.9 Kecelakaan pesawat udara yang tidak jelas mencederai pengguna
Kecelakaan pesawat udara NOS, laka-transport udara NOS
V96. Kecelakaan pada pesawat udara tak bermesin yang mencederai pengguna
Termasuk: kecelakaan pada aircraft tak bermesin yang:
tabrakan dengan objek bergerak, tak bergerak, atau bisa digerakkan
jatuh, meledak, terbakar, mendarat darurat
V96.0 Kecelakaan balon yang yang mencederai pengguna
V96.1 Kecelakaan hang-glider yang mencederai pengguna
V96.2 Kecelakaan glider (tak bermesin) yang mencederai pengguna
V96.8 Kecelakaan pesawat udara tak bermesin lain yang mencederai pengguna
Kecelakaan layang-layang yang membawa orang
V96.9 Kecelakaan pesawat udara tak bermesin yang tidak dijelaskan, mencederai
pengguna
Kecelakaan pesawat udara tak bermesin NOS
V97 Laka-transport udara lain yang jelas
Termasuk: kecelakaan terhadap bukan pengguna pesawat udara
V97.0 Pengguna pesawat udara cedera dalam laka-transport udara lain yang
dijelaskan
Jatuh di dalam, ke atas, atau dari pesawat udara pada laka-transport udara
Kecuali:
kecelakaan ketika naik atau turun aircraft (V97.1)
V97.1 Orang cedera ketika naik atau turun pesawat udara
V97.2 Penerjun payung cedera dalam laka-transport udara
Kecuali:
orang yang terjun setelah kecelakaan pesawat udara (V95-V96)
V97.3 Orang di atas tanah cedera dalam laka-transport udara
Dihantam oleh objek yang jatuh dari pesawat udara
Terhisap oleh mesin jet, cedera karena baling-baling yang sedang berputar
V97.8 Laka-transport udara lainnya, not elsewhere classified
Cedera akibat mesin-mesin pada pesawat udara
Kecuali: kecelakaan pesawat udara NOS (V95.9)
menghadapi perubahan tekanan udara ketika naik atau turun (W94.-)

Laka-transport lain dan tidak jelas (V98-V99)


Kecuali:

kecelakaan kendaraan, jenis kendaraan tidak jelas (V89.-)

V98 Laka-transport lain yang dijelaskan


Termasuk: kecelakaan terhadap, pada, atau melibatkan:
ice-yacht, land-yacht, kereta kabel yang tidak sedang di atas rel,
ski chair-lift [kursi gantung], ski-lift dengan gondola
terperangkap atau diseret oleh kereta kabel yang tidak sedang di atas rel
jatuh atau melompat dari kereta kabel yang tidak sedang di atas rel
objek yang dilemparkan dari atau dalam kereta kabel yang tidak sedang di
atas rel
V99

Laka-transport yang tidak jelas

12

Penyebab eksternal lain pada cedera kecelakaan (W00-X59)


Jatuh (W00-W19)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Kecuali: sengaja melukai diri sendiri (X80-X81), serangan fisik [assault] (Y01-Y02)
jatuh (dalam) (dari):
kendaraan transport (V01-V99), hewan (V80.-),
mesin (yang bekerja) (W28-W31), ke air (dengan tenggelam) (W65W74),
bangunan terbakar (X00.-), ke dalam api (X00-X04, X08-X09)
W00. Jatuh pada level sama yang melibatkan es dan salju
Kecuali: jatuh dengan disebutkan: ice-skates and skis (W02.-), jenjang (W10.-)

W01. Jatuh pada level sama akibat tergelincir, tersandung, dan terantuk
Kecuali: jatuh melibatkan es atau salju snow (W00.-)
W02. Jatuh yang melibatkan ice-skates, skis, roller-skates atau skateboards
W03. Jatuh pada level sama yang lainnya akibat tabrakan dengan, atau didorong
orang lain
Termasuk: jatuh akibat tabrakan (pembawa) pejalan kaki dengan (pembawa)
pejalan kaki lain
Kecuali: remuk atau terdorong oleh keramaian atau human stampede (W52.-)
jatuh yang melibatkan es atau salju (W00.-)
W04. Jatuh ketika digotong atau dipapah orang lain
Termasuk: tidak sengaja terjatuh ketika sedang digotong
W05. Jatuh yang melibatkan kursi roda
W06. Jatuh yang melibatkan tempat tidur
W07. Jatuh yang melibatkan kursi
W08. Jatuh yang melibatkan furnitur lainnya
W09. Jatuh yang melibatkan peralatan playground
Kecuali: jatuh yang melibatkan mesin-mesin hiburan (W31.-)
W10. Jatuh dari jenjang
Termasuk jatuh (ke) (dari):
eskalator [jenjang berjalan], ramp [jalan mendaki dalam gedung],
incline [belokan yang mengalihkan lintasan dari satu level ke level lain]
melibatkan es atau salju pada jenjang
W11. Jatuh dari ladder (tangga dengan dua sisi tegak)
W12. Jatuh dari scaffold (tempat tukang bekerja lebih tinggi di sekitar gedung)
W13. Jatuh dari, keluar dari, atau melalui bangunan atau suatu struktur
Termasuk: jatuh dari, keluar dari, atau melalui: lantai, dinding, atap, jendela,
balkon, railing (pembatas/pagar lantai), bangunan, tiang bendera,
menara, turret (menara kecil), jembatan, viaduct (jembatan lengkung)
Kecuali: kolapsnya suatu bangunan atau struktur (W20.-)
jatuh atau melompat dari bangunan yang terbakar (X00.-)
W14. Jatuh dari pohon
W15. Jatuh dari tebing batu
W16. Terjun atau melompat ke air menyebabkan cedera selain tenggelam
Termasuk: menghantam permukaan air atau dasar air yang dangkal
menghantam dinding atau papan loncat di kolam renang
Kecuali: kecelakaan tenggelam (W65-W74), menyelam dengan suplai udara kurang
(W81.-),
efek tekanan udara waktu menyelam (W94.-)

13

W17. Jatuh lainnya dari satu level ke level lain


Termasuk: jatuh dari atau ke dalam:
rongga, lobang, cekungan, sumur, lobang galian terbuka, dock
tumpukan jerami, tiang batang, tanki
W18. Jatuh lainnya pada level yang sama
Termasuk jatuh: akibat menabrak suatu objek, dari toilet, pada level yang sama
NOS
W19. Jatuh yang tidak jelas
Termasuk: jatuh NOS

Terdedah daya mekanis benda mati (W20-W49)


Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Kecuali: serangan (X85-Y09), sengaja melukai diri sendiri (X60-X84)
kontak atau tabrakan dengan binatang atau orang (W50-W64)
W20. Dihantam oleh objek yang dilemparkan, diarahkan atau jatuh
Termasuk: terkurung reruntuhan tanpa asfiksia [tercekik] atau tak bisa bernafas
bangunan runtuh, kecuali pada kebakaran
jatuhan: batu, pohon
Kecuali: objek yang berjatuhan pada: laka-transport (V01-V99), bencana alam (X34X39)
kecelakaan mesin (W24.-, W28-W31),
objek yang digerakkan oleh: ledakan (W35-W40), senjata api (W32-W34)
kolapsnya bangunan yang terbakar (X00.-), peralatan olahraga (W21.-),
W21. Menghantam atau dihantam oleh peralatan olahraga
Termasuk dihantam oleh: bola yang dipukul atau dilemparkan, tongkat hockey
W22. Menghantam atau dihantam oleh objek lain
Termasuk: membentur dinding
W23. Terperangkap, remuk, terjepit atau terhimpit di dalam atau di antara objek
Termasuk: terperangkap, remuk, terjepit atau terhimpit
antara objek-objek bergerak, antara objek bergerak dan diam,
di dalam objek
seperti:
antara krat pengepakan dan lantai. akibat pegangan terlepas,
objek melipat (folding), pintu geser dan rangkanya,
lingkar pengering mesin cuci
Kecuali: cedera akibat:
kendaraan transport (V01-V99),
alat pengangkat dan transmisi (W24.-),
alat pemotong dan pelobang (W25-W27),
perkakas tangan tanpa mesin (W27.-),
mesin-mesin (W28-W31)
dihantam oleh objek yang dilemparkan, diarahkan atau jatuh (W20.-)
W24. Kontak dengan alat pengangkat dan transmisi, not elsewhere classified
Termasuk: winch silinder horizontal tempat kabel diputarkan
tali besar, kawat, rantai pengangkat, pulley (block) [balok penarik],
drive belt [lantai berjalan], transmission belt or cable kabel transmisi,
Kecuali: laka-transport (V01-V99)
W25. Kontak dengan kaca tajam
Kecuali: jatuh yang melibatkan kaca (W00-W19)
kaca terbang akibat ledakan atau letusan senjata api (W32-W40)
W26. Kontak dengan pisau, pedang, atau belati
W27. Kontak dengan perkakas tangan tanpa mesin
Termasuk: garpu, obeng, hoe [obeng bengkok tegak lurus], pembuka kaleng NOS

14

gunting, mesin jahit tanpa mesin, jarum, pemotong kertas,


rake [sapu dengan ujung-ujung baja, untuk mengumpulkan sampah kering],
pitchfork [garpu pengangkat jerami], ice-pick [pengambil es], shovel [sekop]
chisel [pahat], kapak, gergaji tangan,
W28. Kontak dengan pembersih halaman bermesin [lawnmower]
Kecuali: berhadapan dengan arus listrik (W86.-)
W29. Kontak dengan perkakas tangan bermesin dan mesin rumah tangga lainnya
Termasuk: blender, mesin cuci
alat bermesin seperti:
pengering putar, mesin jahit, pembuka kaleng, gergaji, pisau,
perkakas taman, pemangkas tanaman, perkakas pertukangan sendiri
Kecuali: terdedah arus listrik (W86.-)
W30. Kontak dengan mesin-mesin pertanian
Termasuk: mesin pertanian bertenaga hewan, mesin-mesin pertanian NOS
pemanen gabungan, reaper [pembantu panenan],
thresher [alat pemisah padi dari jerami], pengangkat jerami
Kecuali: kontak dengan mesin pertanian bertenaga atau ditarik kendaraan lain
(V01-V99),
berhadapan dengan arus listrik (W86.-)
W31. Kontak dengan mesin lain dan tidak jelas
Termasuk: mesin NOS, mesin hiburan
Kecuali: kontak dengan mesin pertanian bertenaga atau ditarik kendaraan lain
(V01-V99),
berhadapan dengan arus listrik (W86.-)
W32. Tembakan senjata api genggam
Termasuk: senjata api untuk penggunaan dengan satu tangan: pistol, revolver
Kecuali: very pistol [pistol untuk sinyal cahaya] (W34.-)
W33. Tembakan bedil, shotgun dan senjata api yang lebih besar
Termasuk: bedil tentara, bedil berburu, senapan mesin
Kecuali: senapan angin (W34.-)
W34. Tembakan senjata api lain dan tidak jelas
Termasuk: senapan angin, BB gun, very pistol [flare], luka tembakan NOS,
tertembak NOS,
W35. Ledakan dan pecahan boiler
W36. Ledakan dan pecahan silinder gas
Termasuk: kaleng aerosol, tanki udara, tanki gas bertekanan
W37. Ledakan dan pecahan ban, pipa, atau selang bertekanan
W38. Ledakan dan pecahan peralatan bertekanan lain yang jelas
W39. Tembakan kembang api

W40. Ledakan material lain


Termasuk: bahan peledak, gas eksplosif
ledakan (dalam): NOS, tempat pembuangan, pabrik, gudang gandum,
amunisi
W41. Dihadapkan pada jet bertekanan tinggi
Termasuk: jet hidraulik, jet pneumatik
W42. Dihadapkan pada kebisingan
Termasuk: gelombang suara, gelombang supersonik
W43. Dihadapkan pada getaran
Termasuk: gelombang suara infra

15

W44. Benda asing yang mausk melalui mata atau lobang alamiah
Kecuali: cairan korosif (X49.-),
menghirup atau menelan benda asing dengan obstruksi saluran nafas (W78W80)
W45. Benda atau objek asing yang masuk melalui kulit
Termasuk: pinggir kertas yang kaku, kuku, serpihan, pinggir kaleng
Kecuali: kontak dengan: kaca tajam (W25.-), pisau, pedang, atau belati (W26.-),
perkakas tangan (tanpa listrik)(berlistrik) (W27-W29),
dihantam objek-objek (W20-W22)
W49. Dihadapkan pada daya mekanis lain and tidak jelas dari benda mati
Termasuk: daya gravitasi (G) abnormal

Terdedah daya mekanis makhluk hidup (W50-W64)


Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Kecuali: gigitan, berbisa (X20-X29), sengatan (berbisa) (X20-X29)
W50. Dipukul, ditendang, dipuntir, digigit, atau dicakar oleh orang lain
Kecuali: serangan fisik (X85-Y09), dihantam oleh objek-objek (W20-W22)
W51. Diserang atau dihantam badan oleh orang lain
Kecuali: tabrakan (pembawa) pejalan kaki dengan (pembawa) pejalan kaki lainnya
(W03.-)
W52. Diremuk, didorong, atau diinjak oleh kerumunan manusia
W53. Digigit tikus
W54. Digigit atau diserang anjing
W55. Digigit atau diserang mamalia lainnya
Kecuali: kontak dengan mamalia laut (W56.-)
W56. Kontak dengan mamalia laut
Digigit atau diserang binatang laut
W57. Digigit atau disengat oleh insekta tak berbisa atau artropoda tak berbisa
lainnya
W58. Digigit atau diserang oleh buaya
W59. Digigit atau diremukkan oleh reptil lainnya
Termasuk: lizard, ular yang tak berbisa
W60. Kontak dengan duri dan tonjolan tanaman dan daun tajam
W64. Dihadapkan dengan daya mekanis makhluk hidup lain dan tidak jelas

Tenggelam (W65-W74)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Kecuali: tenggelam akibat: laka-transport (V01-V99), laka-transport air (V90.-,
V92.-),
bencana alam (X34-X39)
W65. Tenggelam ketika di bak mandi
W66. Tenggelam setelah jatuh ke dalam bak mandi
W67. Tenggelam ketika di kolam renang
W68. Tenggelam setelah jatuh ke kolam renang
W69. Tenggelam ketika di perairan alami
Termasuk: danau, sungai, jeram, laut terbuka

16

W70. Tenggelam setelah jatuh ke perairan alami


W73. Tenggelam lain yang jelas
Termasuk: tanki pemadam kebakaran, reservoir
W74. Tenggelam yang tidak jelas
Termasuk: tenggelam NOS, jatuh ke air NOS

Kecelakaan lain yang mengancam pernafasan (W75-W84)


Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
W75. Tercekik (suffocation and strangulation) karena kecelakaan di tempat tidur
Termasuk: tercekik oleh alas kasur, bantal, badan ibu:
W76. Tercekik dan tergantung karena kecelakaan lainnya
W77. Ancaman pernafasan akibat terkurung, tanah longsor dan benda jatuh
lainnya
Termasuk: terkurung reruntuhan (cave-in) NOS
Kecuali: cave-in akibat permukaan tanah berubah cataclysm (X34-X39)
cave-in tanpa sesak nafas atau tercekik (W20.-)
W78. Inhalasi isi lambung
Termasuk: asfiksia atau tercekik oleh vomitus, aspirasi dan inhalasi vomitus NOS
penekanan trakhea atau penghentian nafas akibat vomitus di esofagus
obstruksi nafas akibat vomitus di esofagus
Kecuali:
cedera selain asfiksia atau obstruksi saluran nafas, akibat vomitus
(W44.-)
obstruksi esofagus oleh vomitus tanpa asfiksia atau obstruksi nafas (W44.-)
W79. Menghirup dan menelan makanan menyebabkan obstruksi saluran
pernafasan
Termasuk: asfiksia atau tercekik oleh makanan (termasuk tulang atau biji-bijian)
aspirasi dan inhalasi makanan (ke dalam saluran nafas) NOS
kompresi trakhea, penghentian atau obstruksi nafas akibat makanan di
esofagus
obstruksi farings oleh (bolus) makanan
Kecuali: inhalasi vomitus (W78.-)
cedera akibat makanan, selain asfiksia atau obstruksi saluran nafas (W44.-)
obstruksi esofagus oleh makanan tanpa asfiksia atau obstruksi nafas (W44.-)
W80. Menghirup dan menelan objek lain menyebabkan obstruksi saluran
pernafasan
Termasuk: asfiksia atau tercekik oleh objek selain makanan atau vomitus, yang
memasuki mulut atau hidung
aspirasi dan inhalasi benda asing, selain makanan atau vomitus NOS
kompresi trakhea, penghentian atau obstruksi nafas akibat benda asing di
esofagus
benda asing di hidung, obstruksi farings oleh benda asing
Kecuali: inhalasi vomitus atau makanan(W78-W79)
cedera akibat benda asing, selain asfiksia atau obstruksi saluran nafas
(W44.-)
obstruksi esofagus oleh benda asing tanpa asfiksia atau obstruksi nafas
(W44.-)
W81. Terkurung atau terjebak di dalam lingkungan dengan kadar oksigen rendah
Termasuk: terkurung di dalam refrigerator atau rongga kedap udara lainnya
menyelam dengan suplai udara yang kurang
Kecuali: nafas dihambat oleh kantong plastik (W83.-)
W83. Ancaman lain terhadap pernafasan
Termasuk: nafas dihambat oleh kantong plastik
W84. Ancaman bernafas yang tidak jelas
Termasuk: asfiksia NOS, aspirasi NOS, nafas terhambat (suffocation) NOS

17

Terdedah listrik, radiasi, suhu dan tekanan udara ekstrim (W85-W99)


Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Kecuali: terdedah: panas alami (X30.-), dingin alami (X31.-), radiasi alami NOS
(X39.-)
terdedah cahaya matahari (X32.-), korban petir (X33.-)
W85. Terdedah kabel transmisi listrik
W86. Terdedah arus listrik lain yang jelas
W87. Terdedah arus listrik yang tidak jelas
Termasuk: luka atau cedera lain akibat arus listrik NOS, syok listrik NOS,
elektrokusi NOS
W88. Terdedah radiasi isonisasi
Termasuk: isotop radioaktif, sinar X
W89. Terdedah sinar terlihat dan ultraviolet buatan manusia
Termasuk: cahaya pengelasan
W90. Terdedah radiasi non-ionisasi lainnya
Termasuk: radiasi infrared, laser, frekuensi radio
W91. Terdedah jenis radiasi yang tidak jelas
W92. Terdedah panas berlebihan buatan manusia

W93. Terdedah dingin berlebihan buatan manusia


Termasuk: kontak dengan atau inhalasi:
es kering, udara cair, hidrogen cair atau nitrogen cair,
terdedah unit deep-freeze dalam waktu lama
W94. Terdedah tekanan udara tinggi, rendah dan berubah-ubah
Termasuk: tekanan udara tinggi akibat menyelam terlalu cepat
penurunan tekanan atmosfir waktu naik ke permukaan dari:
menyelam di air dalam, bawah tanah
tinggal atau berkunjung lama di tempat tinggi sebagai penyebab:
anoxia, barodontalgia, barotitis, hypoxia, mountain sickness
perubahan mendadak tekanan udara di dalam aircraft sewaktu naik atau
turun
W99. Terdedah faktor lingkungan buatan manusia yang lain dan tidak jelas

Terdedah asap, api dan nyala (X00-X09)


Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Termasuk: api akibat petir
Kecuali: laka-transport (V01-V99), api ledakan (W35-W40), arson [pembakaran]
(X97.-)
X00.

Terdedah api tak terkontrol di dalam bangunan atau struktur


runtuhnya, dihantam objek yang jatuh dari, jatuh dari, atau melompat dari:
bangunan atau struktur yang terbakar
api yang sangat panas dan tak terkontrol (conflagration)
api, lelehan dari, api membara: pada perabot

X01. Terdedah api tak terkontrol, bukan di dalam bangunan atau struktur
Termasuk: api kebakaran hutan
X02. Terdedah api terkontrol di dalam bangunan atau struktur
Termasuk: api di perapian atau tungku
X03.

Terdedah api terkontrol, bukan di dalam bangunan atau struktur

18

Termasuk: api perkemahan


X04. Terdedah penyulutan material yang sangat mudah terbakar
Termasuk: pembakanan bensin, minyak tanah, minyak bakar
X05.

Terdedah terbakar atau melelehnya pakaian malam

X06. Terdedah terbakar atau melelehnya bahan pakaian lain


Termasuk: penyulutan atau pelelehan perhiasan plastik
X08.

Terdedah asap, api dan nyala lain yang jelas

X09. Terdedah asap, api dan nyala yang tidak jelas


Termasuk: kebakaran NOS, insinerasi NOS

Kontak dengan panas dan benda-benda panas (X10-X19)


Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Kecuali: terdedah panas alami berlebihan (X30.-), api dan nyala (X00-X09)
X10.

Kontak dengan minuman, makanan, lemak dan minyak makan panas

X11. Kontak dengan air kran panas


Termasuk: air panas di bak mandi, ember, wadah perendaman;
air panas yang mengalir dari selang, kran
X12, Kontak dengan cairan panas lainnya
Termasuk: air yang dipanaskan di tungku
Kecuali: logam panas (cair) (X18.-)
X13.

Kontak dengan uap air dan uap panas lain (vapour)

X14. Kontak dengan udara dan gas panas


Termasuk: inhalasi udara dan gas panas
X15. Kontak dengan peralatan rumah tangga yang panas
Termasuk: pemasak, plat panas, pemasak air, pan (kaca) (logam), tungku,
pemanggang roti
Kecuali: alat pemanas (X16.-)
X16.

Kontak dengan alat, radiator, dan pipa pemanas yang panas

X17. Kontak dengan mesin dan perkakas panas


Kecuali: peralatan rumah tangga (X15.-), alat, radiator, dan pipa pemanas (X16.-)
X18. Kontak dengan logam panas lainnya
Termasuk: logam cair
X19. Kontak dengan panas dan benda panas lain dan tidak jelas
Kecuali: objek yang biasanya tidak panas, misalnya yang dipanaskan api rumah
(X00-X09)

Kontak dengan hewan dan tanaman berbisa (X20-X29)


Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Termasuk: zat kimia yang dilepaskan binatang atau serangga;
gigitan dan sengatan berbisa
pelepasan bisa dari taring, rambut, spina, lengan (tentacles) dan perangkat
lainnya
Kecuali:
menelan hewan atau tanaman berbisa (X49.-)
X20. Kontak dengan ular dan kadal berbisa
Termasuk: ular (berbisa), ular laut, kobra, rattlesnake, krait (ular berbisa bewarna
terang)
viper (ular Eropa), fer de lance (viper besar), Gila monster (kadal besar)
Kecuali: kadal (tak berbisa) (W59.-), ular tak berbisa (W59.-)
X21.

Kontak dengan laba-laba berbisa

19

Termasuk: black widow spider, tarantula


X22.

Kontak dengan kalajengking

X23. Kontak dengan wasps [hymenoptera], hornets [wasp besar berbisa] dan
lebah
Termasuk: yellow jacket [wasp kecil bertanda kuning berkelompok, bersarang di
tanah]
X24.

Kontak dengan centipedes [kaki seratus] dan millipedes (tropis) berbisa

X25. Kontak dengan arthropoda berbisa lain yang jelas


Termasuk: semut, caterpillar (ulat)
X26. Kontak dengan binatang dan tanaman laut berbisa
Termasuk: coral, jellyfish, nematocysts
sea: anemone, cucumber, urchin
Kecuali: binatang laut tidak berbisa (W56.-), ular laut (X20.-)
X27.

Kontak dengan binatang berbisa lain yang jelas

X28. Kontak dengan tanaman berbisa lain yang jelas


Termasuk: penusukan racun atau toksin ke atau melalui kulit
oleh duri, spina atau cara lain tanaman
Kecuali:
menelan tanaman beracun (X49.-),
luka tusuk NOS duri atau spina tanaman (W60.-)
X29. Kontak dengan binatang atau tanaman berbisa yang tidak jelas
Termasuk: sengatan (berbisa) NOS, gigitan berbisa NOS

Terdedah kekuatan alam (X30-X39)


Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
X30. Dihadapkan pada panas alami berlebihan
Termasuk: panas berlebihan penyebab sunstroke, terdedah panas NOS
Kecuali: panas berlebihan buatan manusia (W92.-)
X31. Dihadapkan pada dingin alami berlebihan
Termasuk: dingin berlebihan sebagai penyebab: chilblains NOS, imersi kaki atau
tangan
terdedah: dingin NOS, kondisi cuaca
Kecuali: dingin berlebihan buatan manusia (W93.-)
kontak dengan atau inhalasi: es kering (W93.-), gas cair (W93.-)
X32.

Terdedah cahaya matahari

X33. Korban petir


Kecuali: api akibat petir (X00-X09),
ditimpa pohon atau objek yang jatuh akibat petir (W20.-)
X34.

Korban gempa bumi

X35.

Korban letusan gunung berapi

X36. Korban longsor, tanah bergeser dan gerakan bumi lainnya


Termasuk: longsoran lumpur dalam jumlah yang sangat besar
Kecuali: gempa bumi (X34.-), menabrak longsoran tak bergerak (V01-V99)
X37. Korban hujan badai yang menghancurkan
Termasuk: hujan lebat, blizzard [badai salju], tornado [angin putting beliung]
cyclone [angin berputar], hurricane [cyclone dengan hujan dan angin
kencang]
gelombang pasang akibat hujan badai
kendaraan transport terdorong ke luar jalan oleh hujan badai
Kecuali: kolaps bendungan atau struktur buatan menyebabkan tanah bergerak
(X36.-)

20

laka-transport setelah hujan badai (V01-V99)

X38. Korban banjir


Termasuk: banjir akibat hujan badai lokal atau kiriman, banjir hebat akibat salju
meleleh
Kecuali: kolaps bendungan atau struktur buatan menyebabkan pergerakan tanah
(X36.-)
gelombang pasang: NOS (X39.-), akibat hujan badai (X37.-)
X39. Dihadapkan pada kekuatan alam lainnya dan tidak jelas
Termasuk: radiasi alam NOS, gelombang pasang NOS
Kecuali: terdedah NOS (X59.-)

Keracunan dan terdedah zat-zat beracun (X40-X49)


Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Untuk daftar obat dan zat lain yang diklasifikasikan pada kategori 3 karakter, lihat Table of drugs
and chemicals di Alphabetical Index. Bukti keterlibatan alkohol bersama zat yang
disebutkan di bawah bisa diidentifikasi dengan kode tambahan Y90-Y91.
Termasuk: overdosis tak sengaja, salah pemberian obat, dan obat digunakan tidak
sengaja
kecelakaan penggunaan obat dan zat biologis lain pada prosedur medis dan
bedah
keracunan, kalau tidak jelas kecelakaan atau disengaja
Kecuali: pemberian dengan maksud bunuh diri atau membunuh, atau berniat
melukai, atau dalam situasi yang bisa diklasifikasikan pada X60-X69, X85X90, Y10-Y19;
obat yang benar yang diberikan dengan pantas dalam dosis pengobatan atau
pencegahan sebagai penyebab efek tak diinginkan (Y40-Y59)
X40. Keracunan dan terdedah analgetik, antipiretik, dan antirematik non-opioid
Termasuk: derivat 4-aminophenol, nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID]
derivat pirazolone, salisilat
X41.

Keracunan dan terdedah obat antiepileptika, sedatif-hipnotik, antiparkinson,


dan psikotropika, not elsewhere classified
Termasuk: antidepresant, penenang, barbiturat, neuroleptik, iminostilbene, derivat
hidantoin komponen methaqualone, psychostimulant, suksinimida dan
oxazolidinedion
X42. Keracunan dan terdedah narkotika dan psikodisleptik [hallusinogen], not
elsewhere classified
Termasuk: (derivat) cannabis, cocaine, codeine, heroin, lysergide [LSD], mescaline
methadone, morphine, opium (alkaloids)
X43. Keracunan dan terdedah obat lain sistem syaraf otonom
Termasuk: parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitik
parasympathomimetics [cholinergics],
simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik [adrenergik]
X44. Keracunan dan terdedah obat dan zat biologis lain dan tidak jelas
Termasuk: obat sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinum
agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan sistem pernafasan
obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam urat
agen keseimbangan air, hormon and substitusi sintetiknya,
agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan anti-infeksi lainnya
vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal), preparat topis
X45. Keracunan dan terdedah alkohol
Termasuk: alkohol: NOS, butyl [1-butanol], ethyl [ethanol], isopropyl [2-propanol],
methyl [methanol], propyl [1-propanol]; fusel oil
X46. Keracunan dan terdedah pelarut organik dan hidrokarbon berhalogen dan
uapnya
Termasuk: benzene dan homolognya, carbon tetrachloride [tetrachloromethane],

21

chlorofluorocarbons, (derivat) petroleum


X47. Keracunan dan terdedah gas dan uap lainnya
Termasuk: karbnon dioksida, nitrogen oksida, sulfur diokside, utility gas
gas air mata [lacrimogenic gas, tear gas], gas buangan motor (kendaraan)
Kecuali: asap dan uap logam (X49.-)
X48. Keracunan dan terdedah pestisida
Termasuk: fumigants [zat dalam semprotan asap], pengawet kayu
fungisida, herbisida, insektisida, rodentisida
Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X49.-)
X49. Keracunan dan terdedah zat kimia dan zat beracun lain dan tak jelas
Termasuk: aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif,
cat dan pewarna, perekat dan zat adhesif, sabun dan deterjen,
makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan tanaman beracun
logam termasuk asap dan uapnya,
keracunan NOS
Kecuali: kontak dengan binatang dan tanaman berbisa (X20-X29)

Olahraga berlebihan, perjalanan dan keadaan kekurangan (X50-X57)


Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Kecuali: laka-transport (V01-V99), assault (X85-Y09)
X50. Olahraga berlebihan dan gerakan yang berat dan berulang
Termasuk: mengangkat objek berat atau angkat berat, lari maraton, mendayung
X51.

Travel dan berpindah

X52. Tinggal terlalu lama di lingkungan tanpa bobot


Termasuk: keadaan tanpa bobot di (simulator) pesawat ruang angkasa
X53. Kehabisan makanan
Termasuk: kehabisan makanan sebagai penyebab: tanpa daya, kelaparan, makan
tak cukup
Kecuali: tidak diacuhkan atau ditinggalkan (Y06.-)
X54. Kehabisan air
Termasuk: kehabisan air sebagai penyebab dehidrasi atau tanpa daya
Kecuali: tidak diacuhkan atau ditinggalkan (Y06.-)
X57. Privasi [kekurangan] lain yang tidak jelas
Termasuk: destitution [tanpa teman, uang, atau masa depan]

Terdedah faktor lain dan tidak jelas (X58-X59)


Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
X58.

Terdedah faktor lain yang jelas

X59. Terdedah faktor yang tidak jelas


Termasuk: kecelakaan NOS, terdedah NOS

Menyakiti diri sendiri dengan sengaja (X60-X84)


Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Termasuk: sengaja meracuni atau mencederai diri sendiri, (usaha) bunuh diri
X60. Meracuni diri dengan analgetik, antipiretik, dan antirematik non-opioid
Termasuk: derivat 4-aminophenol, nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID]
derivat pirazolon, salisilat
X61.

Meracuni diri diri dengan obat antiepilepsi, sedatif hipnotik, antiparkinson


dan psikotropika, not elsewhere classified

22

Termasuk: antidepresant, penenang, barbiturat, neuroleptik, iminostilbene, derivat


hidantoin
komponen methaqualone, psychostimulant, suksinimida dan oxazolidinedion
X62. Meracuni diri diri dengan narkotika dan psikodisleptika [hallusinogen], n. e.
c.
Termasuk: (derivat) cannabis, cocaine, codeine, heroin, lysergide [LSD], mescaline
methadone, morphine, opium (alkaloids)
X63. Meracuni diri diri dengan obat lain yang bekerja pada sistem syaraf otonom
Termasuk: parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitik
parasympathomimetics [cholinergics]
simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik [adrenergik]
X64. Meracuni diri diri dengan obat-obatan dan zat biologis yang lain dan tidak
jelas
Termasuk: obat yang mempengaruhi: sistem kardiovaskuler, sistem
gastrointestinum
agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan sistem pernafasan
obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam urat
hormon and substitusi sintetiknya, agen keseimbangan air
agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan anti-infeksi lainnya
vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal), preparat topis
X65. Meracuni diri diri dengan alcohol
Termasuk: alkohol: NOS, butyl [1-butanol], ethyl [ethanol], isopropyl [2-propanol],
methyl [methanol], propyl [1-propanol]
fusel oil
X66. Meracuni diri diri dengan pelarut organik dan hidrokarbon berhalogen dan
uapnya
Termasuk: benzene dan homolognya, carbon tetrachloride [tetrachloromethane],
chlorofluorocarbons, (derivat) petroleum
X67. Meracuni diri diri dengan gas dan uap lainnya
Termasuk: karbon monoxida, nitrogen oxida, sulfur dioxida, utility gas
gas air mata [lacrimogenic gas, tear gas], gas buangan motor (kendaraan)
Kecuali: asap dan uap logam (X49.-)
X68. Meracuni diri diri dengan pesticides
Termasuk: fumigants [zat dalam semprotan asap], pengawet kayu
fungisida, herbisida, insektisida, rodentisida
Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X49.-)
X69. Meracuni diri dengan zat kimia dan beracun lain dan tidak jelas
Termasuk: aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif, cat dan
pewarna,
sabun dan deterjen, perekat dan zat adhesif, logam Termasuk asap dan
uapnya
makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan tanaman beracun
X70.

Mencederai diri dengan bergantung, mencekik, dan menutup nafas

X71.

Mencederai diri dengan tenggelam

X72.

Mencederai diri dengan tembakan pistol

X73.

Mencederai diri dengan tembakan bedil, shotgun dan senjata lebih besar

X74.

Mencederai diri dengan tembakan senjata api lain dan tidak jelas

X75.

Mencederai diri dengan bahan peledak

X76.

Mencederai diri dengan asap, api, dan nyala

X77.

Mencederai diri dengan uap air, uap panas dan objek panas

X78.

Mencederai diri dengan benda tajam

23

X79.

Mencederai diri dengan benda tumpul

X80. Mencederai diri dengan melompat dari tempat tinggi


Termasuk: sengaja jatuh dari satu level ke level lainnya
X81.

Mencederai diri dengan melompat atau berbaring di depan objek bergerak

X82. Mencederai diri dengan menabrakkan MV


Termasuk: tabrakan yang disengaja terhadap: MV, kereta api, trem
Kecuali: tabrakan pesawat (X83.-)
X83. Mencederai diri dengan cara lain yang jelas
Termasuk: mencederai diri dengan sengatan listrik, menabrakkan pesawat terbang,
zat kaustik [zat kimia yang bisa merusak jaringan] selain peracunan
X84.

Melukai diri dengan cara yang tidak jelas

Assault [serangan fisik] (X85-Y09)


Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Termasuk: pembunuhan; cedera yang disebabkan orang lain dengan tujuan untuk
mencederai atau membunuh, dengan cara apa pun
Kecuali: cedera akibat: intervensi hukum (Y35.-) ,peperangan (Y36.-)
X85. Serangan dengan obat-obatan dan zat biologis
Termasuk: pembunuhan dengan racun menggunakan: zat biologis, obat, dan obat
medis
X86. Serangan dengan zat korosif
Kecuali: gas korosif (X88.-)

X87. Serangan dengan pestisida


Termasuk: pengawet kayu
Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X89.-)
X88.

Serangan dengan gas dan uap

X89. Serangan dengan zat kimia dan beracun lain yang jelas
Termasuk: makanan dan pupuk tanaman
X90. Serangan dengan zat kimia atau beracun yang tidak jelas
Termasuk: pembunuhan dengan racun NOS
X91.

Serangan dengan menggantung, mencekik, dan menutup pernafasan

X92.

Serangan dengan penenggelaman

X93.

Serangan dengan tembakan pistol

X94.

Serangan dengan tembakan bedil, shotgun dan senjata api lebih besar

X95.

Serangan dengan tembakan senjata api lain dan tidak jelas

X96. Serangan dengan bahan peledak


Kecuali: alat pembakar (X97.-)
X97. Serangan dengan asap, api dan nyala
Termasuk: pembakaran yang disengaja, rokok, alat pembakar
X98.

Serangan dengan uap air, uap panas dan benda panas

X99. Serangan dengan benda tajam


Termasuk: ditusuk NOS
Y00.

Serangan dengan benda tumpul

Y01.

Serangan dengan pendorongan dari tempat tinggi

24

Y02. Serangan dengan mendorong atau meletakkan korban di depan objek


bergerak
Y03. Serangan dengan menabrakkan MV
Termasuk: sengaja menabrak atau melindas dengan MV
Y04. Serangan dengan kekuatan badan
Termasuk: perkelahian tangan kosong
Kecuali: serangan dengan: pencekikan (X91.-), penenggelaman (X92.-),
penggunaan senjata (X93-X95, X99.-, Y00.-),
serangan seksual dengan kekuatan badan (Y05.-)
Y05. Serangan seksual dengan kekuatan badan
Termasuk: (usaha) perkosaan, (usaha) sodomi
Y06.
Y06.0
Y06.1
Y06.2
Y06.8
Y06.9

Tidak diacuhkan dan ditinggalkan [neglect and abandonment]


Oleh pasangan hidup atau partner
Oleh orang tua
Oleh kenalan atau teman
Oleh orang lain yang dijelaskan
Oleh orang yang tidak dijelaskan

Y07. Sindroma salah perlakuan [maltreatment] lainnya


Termasuk: kekejaman mental, pelecehan fisik, pelecehan seksual, penyiksaan
Kecuali: tidak diacuhkan dan ditinggalkan (Y06.-),
serangan seksual dengan kekuatan badan (Y05.-)
Y07.0 Oleh pasangan hidup atau partner
Y07.1 Oleh orang tua
Y07.2 Oleh kenalan atau teman
Y07.3 Oleh penguasa resmi
Y07.8 Oleh orang lain yang dijelaskan
Y07.9 Oleh orang yang tidak dijelaskan
Y08.

Serangan dengan cara lain yang jelas

Y09. Serangan dengan cara yang tidak jelas


Termasuk: (usaha) pembunuhan NOS
pembantaian (bukan-kecelekaan)

Kejadian yang maksudnya tidak diketahui (Y10-Y34)


Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Bagian ini mencakup kejadian dengan informasi yang tidak memadai bagi petugas medis atau
hukum untuk menentukan perbedaan antara kecelakaan, menyakiti diri sendiri atau
serangan fisik. Disini termasuk cedera yang dilakukan terhadap diri sendiri, tapi bukan
peracunan, kalau tidak dinyatakan kecelakaan atau dengan maksud menyakiti.
Y10.

Peracunan oleh dan terdedah analgetik, antipiretik, dan antirematik nonopioid, maksud tidak diketahui
Termasuk: derivat 4-aminophenol, nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID]
derivat pirazolon, salisilat
Y11.

Peracunan oleh dan terdedah obat antiepilepsi, sedatif hipnotik,


antiparkinson dan psikotropika, not elsewhere classified, maksud tidak
diketahui
Termasuk: antidepresant, penenang, barbiturat, neuroleptik, iminostilbene, derivat
hidantoin
komponen methaqualone, psychostimulant, suksinimida dan oxazolidinedion
Y12.

Peracunan oleh dan terdedah narkotika dan psikodisleptika [hallucinogens],


not elsewhere classified, maksud tidak diketahui
Termasuk: (derivat) cannabis, cocaine, codeine, heroin, lysergide [LSD], mescaline
methadone, morphine, opium (alkaloids)
Y13.

Peracunan oleh dan terdedah obat lain yang bekerja pada sistem syaraf
otonom, maksud tidak diketahui
Termasuk: parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitik

25

parasimpatomimetik [cholinergics]
simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik [adrenergik]
Y14.

Peracunan oleh dan terdedah obat, medikamen, dan zat biologis lain dan
tidak jelas, maksud tidak diketahui
Termasuk: obat yang mempengaruhi: sistem kardiovaskuler, sistem
gastrointestinum
agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan sistem pernafasan
obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam urat
hormon and substitusi sintetiknya, agen keseimbangan air
agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan anti-infeksi lainnya
vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal), preparat topis
Y15. Peracunan oleh dan terdedah alkohol, maksud tidak diketahui
Termasuk: alkohol: NOS, butyl [1-butanol], ethyl [ethanol], isopropyl [2-propanol],
methyl [methanol], propyl [1-propanol], fusel oil
Y16.

Peracunan oleh dan terdedah pelarut organik dan hidrokarbon berhalogen


dan uapnya, maksud tidak diketahui
Termasuk: benzene dan homolognya, carbon tetrachloride [tetrachloromethane],
chlorofluorocarbons, (derivat) petroleum
Y17. Peracunan oleh dan terdedah gas dan uap lainnya, maksud tidak diketahui
Termasuk: carbon monoxide, nitrogen oxides, sulfur dioxide, utility gas
gas air mata [lacrimogenic gas, tear gas], gas buangan motor
(kendaraan)
Kecuali: asap dan uap logam (Y19.-)
Y18. Peracunan oleh dan terdedah pesticides, maksud tidak diketahui
Termasuk: fumigants [zat dalam semprotan asap], pengawet kayu
fungisida, herbisida, insektisida, rodentisida
Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X49.-)
Y19. Peracunan dan terdedah zat kimia dan beracun lain dan tidak jelas, maksud
tak diketahui
Termasuk: aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif, cat dan
pewarna,
sabun dan deterjen, perekat dan zat adhesif, logam termasuk asap dan
uapnya
makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan tanaman beracun
Y20. Penggantungan, pencekikan, dan penutupan jalan nafas, maksud tidak
diketahui
Y21.

Tenggelam, maksud tidak diketahui

Y22.

Tembakan senjata genggam, maksud tidak diketahui

Y23. Tembakan bedil, shotgun, dan senjata api yang lebih besar, maksud tidak
diketahui
Y24.

Tembakan senjata api lain dan tidak jelas, maksud tidak diketahui

Y25.

Kontak dengan bahan peledak, maksud tidak diketahui

Y26.

Dihadapkan pada asap, api, dan nyala, maksud tidak diketahui

Y27.

Kontak dengan uap air, uap panas dan objek panas, maksud tidak diketahui

Y28.

Kontak dengan benda tajam, maksud tidak diketahui

Y29.

Kontak dengan benda tumpul, maksud tidak diketahui

Y30. Jatuh, melompat, atau didorong dari tempat tinggi, maksud tidak diketahui
Termasuk: korban yang jatuh dari satu tingkat ke tingkat lain, maksud tidak
diketahui
Y31. Jatuh, berbaring atau lari ke depan atau ke objek bergerak, maksud tidak
diketahui

26

Y32.

Menabrakkan MV, maksud tidak diketahui

Y33.

Kejadian lain yang jelas, maksud tidak diketahui

Y34.

Kejadian yang tidak jelas, maksud tidak diketahui

Intervensi hukum dan pelaksanaan perang (Y35-Y36)


Y35. Intervensi hukum
Y35.0 Intervensi hukum yang melibatkan tembakan senjata api
luka tembakan, tertembak NOS
cedera oleh: senapan mesin, revolver, pelet bedil atau peluru karet
Y35.1 Intervensi hukum yang melibatkan peledak
cedera oleh: dinamit, hulu ledak, granat, bom mortir
Y35.2 Intervensi hukum yang melibatkan gas
asfiksiasi dan peracunan dengan gas, cedera oleh gas air mata
Y35.3 Intervensi hukum yang melibatkan benda tumpul
dipukul dengan: tongkat, kaki kursi, objek tumpul
Y35.4 Intervensi hukum yang melibatkan benda tajam
tersayat, tertusuk, dicederai bayonet
Y35.5 Eksekusi hukum
Eksekusi atas perintah hakim atau pemerintah [permanen atau sementara],
seperti: hukuman mati, ditembak, diracun, dicekik dengan gas, dipancung,
digantung, disengat dengan listrik
Y35.6 Intervensi hukum yang melibatkan cara lain yang jelas
didorong
Y35.7 Intervensi hukum, cara-cara tidak jelas
Y36.

Pelaksanaan perang
Cedera akibat perang yang terjadi setelah genjatan senjata diklasifikasikan pada

Y36.8.
Termasuk: cedera pada personil militer dan sipil akibat perang dan pemberontakan
sipil
Y36.0 Perang yang melibatkan ledakan senjata dari laut
tembakan artilleri dari laut, torpedo,
bom yang meledak pada kedalaman tertentu, ledakan bawah laut,
ranjau laut, ranjau NOS di laut atau pelabuhan
Y36.1 Perang yang melibatkan penghancuran pesawat terbang
pesawat terbang: terbakar, meledak, ditembak jatuh
remuk dihantam pesawat terbang yang jatuh
Y36.2 Perang yang melibatkan ledakan dan pecahan lain
ledakan tak sengaja dari: mesiu yang digunakan dalam perang, senjata
sendiri
ledakan (dari): peluru artilleri, blok meriam, bom mortir, NOS
pecahan: peluru artilleri, peluru, granat, bom, ranjau darat, rudal, roket
bom antipersonil (pecahan), ranjau NOS
Y36.3 Perang yang melibatkan api, kebakaran hebat, dan zat panas
asfiksia, luka bakar, cedera lain: akibat api yang timbul dari alat pembuat
api atau senjata konvensional
bom minyak
Y36.4 Perang yang melibatkan tembakan senjata api dan bentuk lain perang
konvensional
luka pertempuran, cedera bayonet, pellet (shotgun),
tenggelam sewaktu perang NOS
peluru: karaben, senapan mesin, pistol, bedil, (peluru) karet
Y36.5 Perang yang melibatkan senjata nuklir
efek ledakan, efek bola api, panas, terdedah radiasi ionisasi
efek langsung lain dan efek sekunder dari senjata nuklir
Y36.6 Perang yang melibatkan senjata biologis
Y36.7 Perang yang melibatkan senjata kimia dan bentuk lain perang nonkonvensional
gas, asap dan zat kimia; laser
Y36.8 Perang yang terjadi setelah genjatan senjata

27

cedera akibat bom atau ranjau, yang waktu perang, terjadi setelah gencatan
senjata
cedera akibat perang [Y36.0-Y36.7 atau Y36.9], terjadi setelah gencatan
senjata
Y36.9 Perang, tidak jelas

Komplikasi asuhan medis dan bedah (Y40-Y84)


Catatan: Untuk daftar obat spesifik yang diklasifikasikan pada subdivisi karakter
ke 4, lihat Table of drugs and chemicals pada Indeks alfabet.
Termasuk: komplikasi peralatan medis
obat yang benar yang diberikan dengan dosis terapi atau pencegahan
secara benar sebagai penyebab efek yang tidak diinginkan
prosedur bedah dan medis sebagai penyebab reaksi abnormal pasien, atau
komplikasi kemudian, tanpa disebutkan ada kecelakaan pada saat prosedur
kecelakaan pada pasien sewaktu asuhan bedah dan medis
Kecuali: overdosis obat atau obat yang salah diberikan secara tidak sengaja (X40X44)
Obat-obatan dan zat biologis penyebab efek yang tidak diinginkan dalam
pengobatan (Y40-Y59)
Note: Untuk daftar obat yang diberikan dalam subdivisi karakter ke-4, lihat Table
of drugs and chemicals di Alphabetical Index.
Kecuali: Kecelakaan dalam cara pemberian obat-obatan dan zat biologis dalam
prosedur bedah dan medis (Y60-Y69)
Y40. Antibiotika sistemik
Kecuali: antibiotika antineoplastik (Y43.3), antibiotika topikal (Y56.-)
Y40.0 Penisillin
Y40.1 Sefalosporin dan antibiotika beta-laktam lainnya
Y40.2 Group khloramphenikol
Y40.3 Makrolida
Y40.4 Tetrasiklin
Y40.5 Aminoglikosida
Streptomisin
Y40.6 Rifamisin
Y40.7 Antibiotika anti-jamur, dipakai secara sistemik
Y40.8 Antibiotika sistemik lainnya
Y40.9 Antibiotika sistemik, tidak jelas
Y41. Antiinfeksi dan antiparasit sistemik lainnya
Kecuali: anti-infeksi topikal (Y56.-)
Y41.0 Sulfonamida
Y41.1 Obat antimikobakteria
Kecuali: streptomisin (Y40.5), rifamisin (Y40.6)
Y41.2 Antimalaria dan obat yang bekerja pada protozoa darah lainnya
Kecuali: derivat hydroxyquinolin (Y41.8)
Y41.3 Obat antiprotozoa lainnya
Y41.4 Anthelminthika
Y41.5 Obat antivirus
Kecuali: cytarabine (Y43.1), amantadine (Y46.7)
Y41.8 Antiinfeksi dan antiparasit sistemik lain yang jelas
Derivat hydroxyquinolin
Kecuali: obat antimalaria (Y41.2)
Y41.9 Anti-infeksi dan antiparasit sistemik, tidak jelas
Y42. Hormon dan substitusi sintetik serta antagonisnya, not elsewhere classified
Kecuali: mineralokortikoid dan antagonistnya (Y54.0-Y54.1),
hormon paratiroid dan derivatnya (Y54.7), hormon oksitosin (Y55.0)
Y42.0 Glukokortikoid dan analog sintetiknya
Kecuali: glukokortikoid, dipakai secara topikal (Y56.-)
Y42.1 Hormon tiroid dan substitusinya
Y42.2 Obat antitiroid

28

Y42.3 Insulin dan obat hipoglikemik [antidiabetika] oral


Y42.4 Kontrasepsi oral
Preparat berbahan ganda dan tunggal
Y42.5 Estrogen dan progestogen lainnya
Campuran dan substitusinya
Y42.6 Antigonadotrofin, antiestrogen, antiandrogen, not elsewhere classified
Tamoxifen
Y42.7 Androgen dan zat anabolik lainnya
Y42.8 Hormon dan substitusi sintetik lain dan tidak jelas
Hormon pituitari anterior [adenohypophysis]
Y42.9 Antagonis hormon lainnya dan tidak jelas
Y43. Agen-agen yang terutama bersifat sistemik
Kecuali: vitamin NEC (Y57.7)
Y43.0 Obat antiallergi dan antiemetik
Kecuali: neuroleptika berbasis fenotiazin (Y49.3)
Y43.1 Antimetabolit yang bersifat antineoplastik
Cytarabine
Y43.2 Produk alamiah antineoplastik
Y43.3 Obat antineoplastik lainnya
Antibiotika antineoplastik
Kecuali: tamoxifen (Y42.6)
Y43.4 Agen-agen immunosuppressif
Y43.5 Agen-agen pengasaman dan pembasaan
Y43.6 Enzim, not elsewhere classified
Y43.8 Agen lain yang primernya sistemik, not elsewhere classified
Antagonis logam berat (heavy-metal)
Y43.9 Agen yang primernya sistemik, tidak jelas
Y44.
Y44.0
Y44.1
Y44.2
Y44.3
Y44.4
Y44.5
Y44.6
Y44.7
Y44.9
Y45.
Y45.0
Y45.1
Y45.2
Y45.3
Y45.4
Y45.5
Y45.8
Y45.9

Agen-agen yang terutama mempengaruhi konstituen darah


Preparat besi dan preparat anti-anaemia hipokhromik
Vitamin B12, asam folat dan preparat anti-anaemia megaloblastik
Antikoagulan
Antagonis antikoagulan, vitamin K dan koagulan lainnya
Obat antitrombotik [inhibitor aggregasi platelet]
Kecuali: acetylsalicylic acid (Y45.1), dipyridamole (Y52.3)
Obat-obat trombolitik
Darah alam dan produk darah
Kecuali: immunoglobulin (Y59.3)
Substitusi plasma
Agen lain dan tidak jelas yang mempengaruhi konstituen darah
Obat analgesik, antipiretik dan antiperadangan
Opioid dan analgesik yang berhubungan
Salisilat
Derivat propionic acid
Derivat propanoic acid
Nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID] lainnya
Antirematik
Kecuali: chloroquine (Y41.2), glucocorticoids (Y42.0), salicylates (Y45.1)
Derivat 4-aminophenol
Analgesik dan antipyretik lainnya
Analgesik, antipiretik dan anti-radang, tidak jelas

Y46. Obat antiepilepsi dan antiparkinsonisme


Kecuali: barbiturat NEC (Y47.0), benzodiazepin (Y47.1), paraldehida (Y47.3),
asetazolamide (Y54.2)
Y46.0 Suksinimida
Y46.1 Oxazolidinediones
Y46.2 Derivat hidantoin
Y46.3 Deoxibarbiturat

29

Y46.4 Iminostilbenes
Carbamazepine
Y46.5 Valproic acid
Y46.6 Antiepileptik lain dan tidak jelas
Y46.7 Obat antiparkinsonism
Amantadin
Y46.8 Obat antispastik
Kecuali: benzodiazepine (Y47.1)
Y47. Obat sedatif, hipnotik dan anticemass
Y47.0 barbiturat, not elsewhere classified
Kecuali: deoxibarbiturat (Y46.3), tiobarbiturat (Y48.1)
Y47.1 Benzodiazepin
Y47.2 Derivat cloral
Y47.3 Paraldehida
Y47.4 Komponen bromin
Y47.5 Sedatif dan hipnotik campuran, not elsewhere classified
Y47.8 Obat sedatif, hipnotik dan antianxietas lainnyaa
Methaqualone
Y47.9 Obat sedatif, hipnotik dan antianxietas, tidak jelas
Obat tidur NOS
Y48. Gas anestesi dan terapi
Y48.0 Anestetik yang dihirup
Y48.1 Anestetik parenteral
Tiobarbiturat
Y48.2 Anestetik umum lain dan tidak jelas
Y48.3 Anestetik lokal
Y48.4 Anestetik, tidak jelas
Y48.5 Gas-gas terapi
Y49. Obat psikotropika, not elsewhere classified
Kecuali: barbiturat NEC (Y47.0), benzodiazepin (Y47.1), methaqualon (Y47.8)
kokain (Y48.3), kaffein (Y50.2), penekan selera makan [anorektika] (Y57.0)
Y49.0 Antidepressan trisiklik dan tetrasiklik
Y49.1 Antidepressan monoamine-oxidase-inhibitor [MAOI]
Y49.2 Antidepressan lain dan tidak jelas
Y49.3 Antipsikotik dan neuroleptik fenotiazin
Y49.4 Neuroleptika butirofenon dan tioxanthen
Y49.5 Antipsikotik dan neuroleptik lainnya
Kecuali: rauwolfia (Y52.5)
Y49.6 Psikodisleptika [hallucinogens]
Y49.7 Pikostimulan dengan potensi abuse
Y49.8 Obat psikotropika lainnya, not elsewhere classified
Y49.9 Obat psikotropika, tidak jelas
Y50.
Y50.0
Y50.1
Y50.2

Perangsang sistem syaraf pusat, not elsewhere classified


Analeptika
Antagonis reseptor opioid
Metilxantin, not elsewhere classified
Kafein
Kecuali: aminophylline (Y55.6), theobromine (Y55.6), theophylline (Y55.6)
Y50.8 Perangsang sistem syaraf pusat lainnya
Y50.9 Perangsang sistem syaraf pusat, tidak jelas
Y51.
Y51.0
Y51.1
Y51.2
Y51.3

Obat yang primernya mempengaruhi sistem syaraf otonom


Agen antikolinesterase
Parasimpatomimetika [cholinergics] lainnya
Ganglionic blocking drugs, not elsewhere classified
Parasimpatolitika [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitika lain,
NEC
Papaverine

30

Y51.4 Agonis predominan alfa-adrenoreseptor, not elsewhere classified


Metaraminol
Y51.5 Agonis predominan beta-adrenoreseptor, not elsewhere classified
Kecuali: salbutamol (Y55.6)
Y51.6 Antagonis alfa-adrenoreseptor, not elsewhere classified
Kecuali: alkaloid ergot (Y55.0)
Y51.7 Antagonis beta-adrenoreseptor, not elsewhere classified
Y51.8 Centrally acting and adrenergic-neuron-blocking agents, not elsewhere
classified
Kecuali: clonidine (Y52.5), guanethidine (Y52.5)
Y51.9 Obat lain dan tidak jelas yang primernya mempengaruhi sistem syaraf
otonom
Obat perangsang adrenoreseptor alfa- dan betaY52. Agen-agen yang primernya mempengaruhi sistem kardiovaskuler
Kecuali: metaraminol (Y51.4)
Y52.0 Glikosida perangsang jantung dan obat yang memiliki cara kerja yang sama
Y52.1 Calcium-channel blockers
Y52.2 Obat antidisritmika lainnya, not elsewhere classified
Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (Y51.7)
Y52.3 Vasodilator a. coronaria, not elsewhere classified
Dipyridamole
Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (Y51.7), calcium-channel blocker
(Y52.1)
Y52.4 Angiotensin-converting-enzyme inhibitors
Y52.5 Obat antihipertensif lainnya, not elsewhere classified
Clonidine, guanethidine, rauwolfia
Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (Y51.7), Ca-channel blocker (Y52.1)
diuretika (Y54.0-Y54.5)
Y52.6 Obat antihiperlipidemika dan antiarteriosklerotika
Y52.7 Vasodilator perifer
(Derivat) nicotinic acid
Kecuali: papaverine (Y51.3)
Y52.8 Obat antivarises, termasuk sclerosing agents
Y52.9 Agen lain dan tidak jelas yang primernya mempengaruhi sistem
kardiovaskuler
Y53.
Y53.0
Y53.1
Y53.2
Y53.3
Y53.4
Y53.5
Y53.6
Y53.7
Y53.8
Y53.9

Agen yang primernya mempengaruhi sistem gastrointestinum


Antagonis reseptor H2 histamine
Obat antasid dan antisekresi lambung lainnya
Laxatif stimulan
Laxatif salin and osmotik
Laxatif lain
Intestinal atonia drugs
Digestan
Antidiare
Kecuali: antibiotik dan anti-infektif sistemik lainnya(Y40-Y41)
Emetika
Agen lain yang primernya mempengaruhi sistem gastrointestinum
Agen yang primernya mempengaruhi sistem gastrointestinum, tidak jelas

Y54. Agen yang mempengaruhi keseimbangan air dan metabolisme mineral dan
asam urat
Y54.0 Mineralokortikoid
Y54.1 Antagonis mineralokortikoid [antagonis aldosteron]
Y54.2 Inhibitor carbonic-anhydrase
Asetazolamide
Y54.3 Derivat benzotiadiazin
Y54.4 Diuretik loop [high-ceiling]
Y54.5 Diuretik lainnya
Y54.6 Agen keseimbangan elektrolit, kalorik dan air

31

Garam rehidrasi oral


Y54.7 Agen yang mempengaruhi kalsifikasi
Hormon paratiroid and derivatnya, group vitamin D
Y54.8 Agen yang mempengaruhi metabolisme asam urat
Y54.9 Garam mineral, not elsewhere classified
Y55. Agen yang primernya bekerja pada otot polos dan otot lurik, dan sistem
pernafasan
Y55.0 Obat okstosik
Alkaloid ergot
Kecuali: estrogen, progestogen and antagonisnya (Y42.5-Y42.6)
Y55.1 Relaxan otot lurik [neuromuscular blocking agents]
Kecuali: obat antispastik (Y46.8)
Y55.2 Agen lain dan tidak jelas yang primernya bekerja pada otot
Y55.3 Antitusif
Y55.4 Expektoran
Y55.5 Obat anti-common-cold
Y55.6 Antiastmatika, not elsewhere classified
Aminophylline, salbutamol, theobromine, theophylline
Kecuali: agonists beta-adrenoreceptor (Y51.5)
hormon pituitary anterior [adenohypophysis] (Y42.8)
Y55.7 Agen lain dan tidak jelas yang primernya bekerja pada sistem pernafasan
Y56.

Agen-agen topikal yang terutama mempengaruhi kulit dan membran


mukosa, obat mata, obat telinga, hidung dan tenggorokan (THT), dan obat
gigi
Termasuk: glukokortikoid, topikal
Y56.0 Obat anti-jamur, anti-infeksi and anti-peradangan lokal, not elsewhere
classified
Y56.1 Antipruritika
Y56.2 Astringen lokal dan detergen lokal
Y56.3 Emollien, demulsen dan protektan
Y56.4 Keratolitik, keratoplastik serta obat dan preparat pengobatan rambut
lainnya
Y56.5 Obat dan preparat oftalmologis
Y56.6 Obat dan preparat otorhinolaryngologi [THT]
Y56.7 Obat gigi, yang dipakai secara topikal
Y56.8 Agen topikal lainnya
Spermisida
Y56.9 Agen topikal, tidak jelas
Y57.
Y57.0
Y57.1
Y57.2
Y57.3
Y57.4
Y57.5
Y57.6
Y57.7

Obat-obatan lain dan tidak jelas


Depresan selera makan [anorectics]
Obat lipotropik
Antidotum dan chelating agents, not elsewhere classified
Alcohol deterrents
Pharmaceutical excipients bahan-bahan pembawa obat
Media kontras X-ray
Agen diagnostik lainnya
Vitamin, not elsewhere classified
Kecuali: vitamin B12 (Y44.1), vitamin K (Y44.3), nicotinic acid (Y52.7),
vitamin D (Y54.7)
Y57.8 Obat-obatan lainnya
Y57.9 Obat-obatan, tidak jelas
Y58.
Y58.0
Y58.1
Y58.2
Y58.3
Y58.4
Y58.5
Y58.6

Vaksin-vaksin bakteri
Vaksin BCG
Vaksin tifoid and paratifoid
Vaksin kholera
Vaksin plague
Vaksin tetanus
Vaksin difteria
Vaksin pertussis, termasuk kombinasi dengan sebuah komponen pertussis

32

Y58.8 Vaksin bakteri campuran, kecuali kobinasi dengan sebuah komponen


pertussis
Y58.9 Vaksin-vaksin bakteri lain dan tidak jelas
Y59.
Y59.0
Y59.1
Y59.2
Y59.3
Y59.8
Y59.9

Vaksin
Vaksin
Vaksin
Vaksin
Vaksin
Vaksin
Vaksin

dan zat biologis lain dan tidak jelas


virus
rickettsia
protozoa
immunoglobulin
dan zat biologis lain yang dijelaskan
atau zat biologis, tidak dijelaskan

Kecelakaan pada pasien sewaktu asuhan bedah dan medis (Y60-Y69)


Kecuali: peralatan medis berhubungan dengan insiden yang tidak diharapkan
dalam diagnosis dan terapi (Y70-Y82)
prosedur bedah dan medis sebagai penyebab reaksi abnormal pasien, tanpa
disebutkan kesalahan pada saat prosedur (Y83-Y84)
Y60.
Y60.0
Y60.1
Y60.2
Y60.3
Y60.4
Y60.5
Y60.6
Y60.7
Y60.8
Y60.9

Robekan, tusukan, perforasi atau perdarahan yang tidak disengaja sewaktu


asuhan bedah dan medis
Sewaktu operasi bedah
Sewaktu infus atau transfusi
Sewaktu dialisis ginjal atau perfusi lainnya
Sewaktu injeksi atau imunisasi
Sewaktu pemeriksaan endoskopik
Sewaktu kateterisasi jantung
Sewaktu aspirasi, pungsi dan kateterisasi lainnya
Sewaktu pemberian enema
Sewaktu asuhan bedah dan medis lainnya
Sewaktu asuhan bedah dan medis yang tidak jelas

Y61.
Y61.0
Y61.1
Y61.2
Y61.3
Y61.4
Y61.5
Y61.6
Y61.7
Y61.8
Y61.9

Benda asing tertinggal di dalam tubuh sewaktu asuhan bedah dan medis
Sewaktu operasi bedah
Sewaktu infus atau transfusi
Sewaktu dialisis ginjal atau perfusi lainnya
Sewaktu injeksi atau imunisasi
Sewaktu pemeriksaan endoskopik
Sewaktu kateterisasi jantung
Sewaktu aspirasi, pungsi dan kateterisasi lainnya
Sewaktu pengeluaran kateter atau packing
Sewaktu asuhan bedah dan medis lainnya
Sewaktu asuhan bedah dan medis yang tidak jelas

Y62.
Y62.0
Y62.1
Y62.2
Y62.3
Y62.4
Y62.5
Y62.6
Y62.8
Y62.9

Kesalahan sterilisasi sewaktu asuhan bedah dan medis


Sewaktu operasi bedah
Sewaktu infus atau transfusi
Sewaktu dialisis ginjal atau perfusi lainnya
Sewaktu injeksi atau imunisasi
Sewaktu pemeriksaan endoskopik
Sewaktu kateterisasi jantung
Sewaktu aspirasi, pungsi dan kateterisasi lainnya
Sewaktu asuhan bedah dan medis lainnya
Sewaktu asuhan bedah dan medis yang tidak jelas

Y63. Kesalahan dosis sewaktu asuhan bedah dan medis


Kecuali: kesalahan overdosis dari obat atau obat yang diberikan secara salah (X40X44)
Y63.0 Darah dan cairan lain diberikan berlebihan sewaktu transfusi atau infusi
Y63.1 Kesalahan pengenceran cairan yang digunakan sewaktu infusi
Y63.2 Overdosis radiasi yang diberikan dalam pengobatan
Y63.3 Tak sengaja menghadapkan pasien pada radiasi sewaktu asuhan medis
Y63.4 Kesalahan dosis dalam terapi electroshock atau insulin-shock

33

Y63.5
Y63.6
Y63.8
Y63.9

Kesalahan pengaturan suhu pada aplikasi dan packing lokal


Tidak diberikannya obat, medikamen atau zat biologis yang diperlukan
Kesalahan dosis dalam asuhan bedah dan medis lainnya
Kesalahan dosis dalam asuhan bedah dan medis yangtidak jelas

Y64. Zat medis atau biologis yang terkontaminasi


Y64.0 Zat medis atau biologis terkontaminasi, ditransfusikan atau diinfuskan
Y64.1 Zat medis atau biologis terkontaminasi, disuntikkan atau digunakan untuk
imunisasi
Y64.8 Zat medis atau biologis terkontaminasi, diberikan dengan cara lain
Y64.9 Zat medis atau biologis terkontaminasi, diberikan dengan cara yang tidak
jelas
Pemberian zat medis atau biologis terkontaminasi NOS
Y65.
Y65.0
Y65.1
Y65.2
Y65.3

Kesalahan lain sewaktu asuhan bedah dan medis


Darah yang tidak cocok dipakai dalam transfusi
Cairan yang salah digunakan dalam infusi
Kesalahan dalam sutura atau ligatur sewaktu operasi bedah
Selang endotrakhea dipasang pada tempat yang salah sewaktu prosedur
anestesi
Y65.4 Tidak memasang atau melepas selang atau instrumen lain
Y65.5 Pelaksanaan operasi yang tidak semestinya
Y65.8 Kesalahan lain yang jelas sewaktu asuhan bedah dan medis
Y66. Tidak diberikannya asuhan bedah dan dan medis
Penghentian asuhan bedah dan medis secara prematur
Y69.

Kesalahan yang tidak dijelaskan sewaktu asuhan bedah dan dan medis

Peralatan medis berhubungan dengan insiden tak diinginkan dalam diagnosis


dan pengobatan (Y70-Y82)
Subdivisi karakter ke-4 berikut digunakan untuk kategori Y70-Y82:
.0 Peralatan diagnostik dan monitoring
.1 Peralatan terapi (nonbedah) dan rehabilitasi
.2 Peralatan prostetik dan implant, material dan aksesoris lainnya
.3 Instrumen, material dan peralatan bedah (termasuk benang jahitan)
.8 Peralatan lain-lain (miscellaneous), not elsewhere classified
Y70.

Peralatan anestesi berhubungan dengan insiden tak diinginkan

Y71.

Peralatan kardiovaskuler berhubungan dengan insiden tak diinginkan

Y72.

Peralatan THT berhubungan dengan insiden tak diinginkan

Y73. Peralatan gastroenterologi dan urologi berhubungan dengan insiden tak


diinginkan
Y74.

Peralatan umum rumah sakit dan pemakaian sendiri berhubungan dengan


insiden tak diinginkan

Y75.

Peralatan neurologis berhubungan dengan insiden tak diinginkan

Y76. Peralatan obstetrik dan ginekologi berhubungan dengan insiden tak


diinginkan
Y77.

Peralatan oftalmologis berhubungan dengan insiden tak diinginkan

Y78.

Peralatan radiologis berhubungan dengan insiden tak diinginkan

Y79.

Peralatan ortopedik berhubungan dengan insiden tak diinginkan

Y80.

Peralatan pengobatan fisik berhubungan dengan insiden tak diinginkan

Y81. Peralatan bedah umum dan plastik berhubungan dengan insiden tak
diinginkan

34

Y82. Peralatan medis lain dan tidak dijelaskan berhubungan dengan insiden tak
diinginkan

Pembedahan dan prosedur medis lain sebagai penyebab reaksi abnormal


pasien, atau komplikasi di kemudian hari, tanpa disebutkan kesalahan pada
saat prosedur (Y83-Y84)
Y83.

Y83.0
Y83.1
Y83.2
Y83.3
Y83.4
Y83.5
Y83.6
Y83.8
Y83.9
Y84.

Y84.0
Y84.1
Y84.2
Y84.3
Y84.4
Y84.5
Y84.6
Y84.7
Y84.8
Y84.9

Operasi dan prosedur bedah lainnya sebagai penyebab reaksi abnormal


pasien, atau komplikasi di kemudian hari, tanpa disebutkan kesalahan pada
saat prosedur
Operasi bedah dengan transplantasi organ menyeluruh (whole organ)
Operasi bedah dengan implantasi peralatan internal buatan
Operasi bedah dengan anastomosis, bypass atau graft
Operasi bedah dengan pembuatan stoma external
Bedah rekonstruksi lainnya
Amputasi anggota (anggota)
Pembuangan organ lain (partial) (total)
Prosedur bedah lainnya
Prosedur bedah, tidak dijelaskan
Prosedur medis lain sebagai penyebab rekasi abnormal pasien, atau
komplikasi di kemudian hari, tanpa disebutkan kesalahan pada saat
prosedur dilakukan
Kateterisasi jantung
Dialisis ginjal
Prosedur radiologis dan radioterapi
Shock therapy
Aspirasi cairan
Memasukkan sonde (saluran) lambung atau duodenum
Kateterisasi urin
Pengambilan contoh darah
Prosedur medis lainnya
Prosedur medis, tidak dijelaskan

Sequelae dari penyebab eksternal morbiditas dan mortalitas (Y85-Y89)


Kategori Y85-Y89 digunakan untuk menunjukkan berbagai hal sebagai penyebab
kematian, cacad atau disabilitas akibat sequelae atau efek terlambat, yang
diklasifikasikan di tempat lain. Sequelae mencakup kondisi yang dinyatakan demikian, atau
terjadi sebagai efek terlambat satu tahun atau lebih setelah kejadian penyebabnya.
Y85. Sequelae kecelakaan transport
Y85.0 Sequelae kecelakaan MV
Y85.9 Sequelae laka-transport lain dan tidak dijelaskan
Y86.

Sequelae kecelakaan lainnya

Y87. Sequelae
tidak diketahui
Y87.0 Sequelae
Y87.1 Sequelae
Y87.2 Sequelae

sengaja menyakiti diri, serangan, dan kejadian yang maksudnya


menyakiti diri sendiri dengan sengaja
serangan
dari kejadian yang maksudnya tidak diketahui

Y88.
Y88.0
Y88.1
Y88.2

Sequelae dengan asuhan bedah dan medis sebagai penyebab eksternal


Sequelae efek tak diinginkan dari obat-obatan dan zat biologis dalam terapi
Sequelae kecelakaan terhadap pasien sewaktu prosedur bedah dan medis
Sequelae insiden tak diinginkan yang berhubungan dengan peralatan medis
dalam diagnosis dan terapi
Y88.3 Sequelae dari prosedur bedah dan medis sebagai penyebab reaksi abnormal
pasien, atau komplikasi kemudian, tanpa disebutkan kecelakaan pada waktu
prosedur
Y89. Sequelae penyebab eksternal lain
Y89.0 Sequelae intervensi hukum

35

Y89.1 Sequelae pelaksanaaneperang


Y89.9 Sequelae penyebab eksternal yang tidak dijelaskan

Faktor tambahan yang berhubungan dengan penyebab morbiditas dan


mortalitas yang diklasifikasikan di tempat lain (Y90-Y98)
Y90.
Y90.0
Y90.1
Y90.2
Y90.3
Y90.4
Y90.5
Y90.6
Y90.7
Y90.8
Y90.9

Bukti keterlibatan alkohol ditentukan oleh kadar alkohol darah


Kadar alkohol darah kurang dari 20 mg/dl
Kadar alkohol darah 20-39 mg/dl
Kadar alkohol darah 40-59 mg/dl
Kadar alkohol darah 60-79 mg/dl
Kadar alkohol darah 80-99 mg/dl
Kadar alkohol darah 100-119 mg/dl
Kadar alkohol darah 120-199 mg/dl
Kadar alkohol darah 200-239 mg/dl
Kadar alkohol darah 240 mg/dl atau lebih
Terdapatnya alkohol dalam darah, kadar tidak dijelaskan

Y91. Bukti keterlibatan alkohol yang ditentukan oleh tingkat intoksikasi


Kecuali: Bukti keterlibatan alkohol yang ditentukan oleh kadar alkohol darah
(Y90.-)
Y91.0 Intoksikasi alkohol ringan
Bau alkohol pada nafas, fungsi dan respons sedikit kacau, atau koordinasi
agak sulit
Y91.1 Intoksikasi alkohol moderat
Bau alkohol pada nafas, fungsi dan respons agak kacau, atau koordinasi
agak sulit.
Y91.2 Intoksikasi alkohol berat
Fungsi dan respons sangat kacau, koordinasi sulit, atau kerjasama
terganggu
Y91.3 Intoksikasi alkohol sangat berat
Fungsi dan respons kacau hebat, koordinasi sulit sekali, atau kerjasama
tidak mampu
Y91.9 Keterlibatan alkohol, not otherwise specified
Kecurigaan akan keterlibatan alkohol NOS
Y95.

Kondisi nosokomial

Y96.

Kondisi yangberhubungan dengan pekerjaan

Y97.

Kondisi yang berhubungan dengan polusi lingkungan

Y98.

Kondisi yang berhubungan dengan gaya hidup

36

CHAPTER XIX. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


STATUS KESEHATAN DAN KONTAK DENGAN
SARANA PELAYANAN KESEHATAN (Z00-Z99)
Blok-blok pada bab ini adalah:
Z00-Z13
Orang-orang yang mendatangi SPK untuk pemeriksaan
dan penyelidikan.
Z20-Z29
Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan
dengan penyakit menular.
Z30-Z39
Orang-orang yang mendatangi SPK sehubungan dengan
reproduksi.
Z40-Z54
Orang-orang yang mendatangi SPK untuk prosedur dan
asuhan kesehatan spesifik.
Z55-Z65
Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan
dengan sosioekonomik dan psikososial
Z70-Z76
Orang-orang yang mendatangi SPK sehubungan dengan
hal-hal lainnya
Z80-Z99
Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan
dengan riwayat keluarga dan pribadi, dan kondisi tertentu yang
mempengaruhi status kesehatan.
Orang-orang yang mendatangi SPK untuk pemeriksaan dan penyelidikan (Z00Z13)
Catatan: Penemuan abnormal nonspesifik yang terdapat pada waktu pemeriksaan
ini diklasifikasikan pada kategori R70-R94.
Kecuali: Pemeriksaan sehubungan dengan kehamilan dan reproduksi (Z30-Z36,
Z39.-)
Z00. Pemeriksaan dan penelitian umum terhadap orang tanpa keluhan atau
diagnosis
Kecuali: Untuk tujuan administratif (Z02.-), pemeriksaan penyaring khusus (Z11Z13)
Z00.0 Pemeriksaan medis umum
Health check-up NOS, pemeriksaan berkala (tahunan)(fisik)
Kecuali: general health check-up: bayi atau anak (Z00.1), subpopulasi
tertentu (Z10.-)
Z00.1 Pemeriksaan rutin kesehatan anak
Uji perkembangan bayi atau anak
Kecuali: pengawasan kesehatan anak terlantar atau anak sehat lainnya
(Z76.1-Z76.2)
Z00.2 Pemeriksaan untuk periode pertumbuhan cepat kanak-kanak
Z00.3 Pemeriksaan untuk status perkembangan remaja
Status perkembangan remaja
Z00.4 Pemeriksaan psikiatrik umum, not elsewhere classified
Kecuali: pemeriksaan yang diminta untuk alasan medicolegal (Z04.6)
Z00.5 Pemeriksaan calon donor organ atau jaringan
Z00.6 Pemeriksaan untuk kontrol dan perbandingan normal program riset klinis
Z00.8 Pemeriksaan umum lainnya
Pemeriksaan kesehatan dalam survei kependudukan
Z01. Pemeriksaan dan penelitian khusus lain pada orang tanpa keluhan atau
laporan diagnosis
Termasuk: Pemeriksaan rutin sistem khusus
Kecuali: Pemeriksaan untuk:
tujuan administratif (Z02.-), kondisi yang dicurigai, tidak terbukti (Z03.-)
Pemeriksaan penyaring khusus (Z11-Z13)
Z01.0 Pemeriksaan mata dan penglihatan
Kecuali: pemeriksaan untuk surat izin mengemudi (Z02.4)
Z01.1 Pemeriksaan telinga dan pendengaran
Z01.2 Pemeriksaan gigi
Z01.3 Pemeriksaan tekanan darah
Z01.4 Pemeriksaan ginekologis(umum)(rutin)
Apusan Papanicolaou serviks, pemeriksaan pelvik (tahunan) (periodik)

Z01.5
Z01.6
Z01.7
Z01.8
Z01.9

Kecuali: pemeriksaan atau uji kehamilan (Z32.-)


pemeriksaan rutin pemeliharan kontrasepsi (Z30.4-Z30.5)
Uji kulit untuk diagnostik dan sensitisasi
Uji alergi, uji kulit untuk penyakit bakteri atau hipersensitifitas
Pemeriksaan radiologis, not elsewhere classified
Chest X-ray rutin, mammogram rutin
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan khusus lain yang jelass
Pemeriksaan khusus, tidak jelas

Z02. Pemeriksaan kontak dengan SPK untuk tujuan administratif


Z02.0 Pemeriksaan untuk memasuki institusi pendidikan
Pemeriksaan untuk memasuki (pendidikan) prasekolah
Z02.1 Pemeriksaan untuk masuk bekerja
Kecuali: pemeriksaan kesehatan kerja (Z10.0)
Z02.2 Pemeriksaan untuk memasuki institusi residensial
Kecuali: pemeriksaan untuk memasuki penjara (Z02.8)
general health check-up penghuni institusi Z10.1)
Z02.3 Pemeriksaan untuk perekrutan angkatan bersenjata
Kecuali: general health check-up anggota angkatan bersenjata (Z10.2)
Z02.4 Pemeriksaan untuk surat izin mengemudi
Z02.5 Pemeriksaan untuk partisipasi dalam olahraga
Kecuali: uji alkohol darah dan obat di dalam darah (Z04.0)
general health check-up anggota tim olahraga (Z10.3)
Z02.6 Pemeriksaan untuk tujuan asuransi
Z02.7 Penerbitan sertifikat medis
Penerbitan sertifikat medis: penyebab kematian, cacad, tidak mampu,
kesehatan
Kecuali: pemeriksaan medis umum (Z00-Z01, Z02.0-Z02.6, Z02.8-Z02.9,
Z10.-)
Z02.8 Pemeriksaan untuk tujuan administratif lainnya
Pemeriksaan (untuk): masuk penjara, summer camp, adopsi, imigrasi,
naturalisasi, sebelum menikah
Kecuali: pengawasan kesehatan anak terlantar atau anak sehat lainnya
(Z76.1-Z76.2)
Z02.9 Pemeriksaan untuk tujuan administratif, tidak jelas
Z03. Observasi dan evaluasi medis untuk dugaan penyakit dan kondisi
Termasuk: Orang dengan gejala atau bukti kondisi abnormal yang memerlukan
penelitian, tapi yang setelah pemeriksaan dan pengamatan, ternyata tidak
memerlukan pengobatan atau asuhan medis lebih lanjut
Kecuali: Orang dengan keluhan yang ditakutkan tapi tidak ada diagnosis untuknya
(Z71.1)
Z03.0 Pengamatan untuk dugaan tuberkulosis
Z03.1 Pengamatan untuk dugaan neoplasma ganas
Z03.2 Pengamatan untuk dugaan kelainan jiwa dan tingkah laku
Pengamatan: tingkah laku dissosial, membakar-bakar, aktifitas gang, atau
maling toko, tanpa kelainan psikiatrik yang jelas
Z03.3 Pengamatan untuk dugaan kelainan sistem syaraf
Z03.4 Pengamatan untuk dugaan infark miokardium
Z03.5 Pengamatan untuk dugaan penyakit kardiovaskuler lainnya
Z03.6 Pengamatan
Pengamatan
Z03.8 Pengamatan
Z03.9 Pengamatan

untuk
untuk
untuk
untuk

dugaan efek toksik zat yang ditelan


dugaan: efek yang tidak diinginkan dari obat, keracunan
dugaan penyakit dan kondisi lainnya
dugaan penyakit dan kondisi, tidak jelas

Z04. Pemeriksaan dan pengamatan untuk alasan lain


Termasuk: Pemeriksaan untuk alasan medikolegal
Z04.0 Uji alkohol darah dan obat di dalam darah
Kecuali: terdapat: alkohol di dalam darah (R78.0), obat di dalam darah
(R78.-)
Z04.1 Pemeriksaan dan pengamatan setelah kecelakaan transport

Z04.2
Z04.3
Z04.4

Z04.5
Z04.6
Z04.8
Z04.9

Kecuali: setelah kecelakaan kerja (Z04.2)


Pemeriksaan dan pengamatan setelah kecelakaan kerja
Pemeriksaan dan pengamatan setelah kecelakaan lain
Pemeriksaan dan pengamatan setelah tuduhan perkosaan dan seduction
Pemeriksaan terhadap korban atau tertuduh setelah tuduhan perkosaan dan
seduction
Pemeriksaan dan pengamatan setelah timbul cedera lain
Pemeriksaan terhadap korban atau tertuduh setelah timbul cedera lain
Pemeriksaan psikiatrik umum, diminta oleh pemerintah
Pemeriksaan dan pengamatan untuk alasan lain yang jelas
Permintaan untuk pembuktian dari ahli
Pemeriksaan dan pengamatan untuk alasan yang tidak jelas
Observasi NOS

Z08. Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan neoplasma ganas


Termasuk: Pengawasan medis setelah pengobatan
Kecuali: Asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
Z08.0 Pemeriksaan follow-up pasca pembedahan untuk neoplasma ganas
Z08.1 Pemeriksaan follow-up pasca radioterapi untuk neoplasma ganas
Kecuali: sesi radioterapi (Z51.0)
Z08.2 Pemeriksaan follow-up pasca khemoterapi untuk neoplasma ganas
Kecuali: sesi khemoterapi (Z51.1)
Z08.7 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan kombinasi untuk neoplasma ganas
Z08.8 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan lain untuk neoplasma ganas
Z08.9 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan neoplasma ganas, tidak jelas
Z09. Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan kondisi selain neoplasma ganas
Termasuk: Pengawasan medis setelah pengobatan
Kecuali: Asuhan medis follow-up dan penyadaran (Z42-Z51, Z54.-)
Pengawasan medis paca pengobatan neoplasma ganas (Z08.-)
Pengawasan: kontrasepsi (Z30.4-Z30.5), prostetik dan alat medis lain (Z44Z46)
Z09.0 Pemeriksaan follow-up pasca bedah kondisi selain neoplasma ganas
Z09.1 Pemeriksaan follow-up pasca radioterapi kondisi selain neoplasma ganas
Kecuali: sesi radioterapi (Z51.0)
Z09.2 Pemeriksaan follow-up pasca kemoterapi kondisi selain neoplasma ganas
Kecuali: khemoterapi ruminasi [maintenance] (Z51.1-Z51.2)
Z09.3 Pemeriksaan follow-up pasca psikoterapi
Z09.4 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan fraktur
Z09.7 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan gabungan untuk kondisi selain
neoplasma ganas
Z09.8 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan lain kondisi selain neoplasma
ganas
Z09.9 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan yang tidak jelas untuk kondisi
selain neoplasma ganas

Z10. General health check-up rutin pada subpopulasi tertentu


Kecuali: pemeriksaan medis untuk tujuan administratif (Z02.-)
Z10.0 Pemeriksaan kesehatan kerja
Kecuali: pemeriksaan sebelum kerja (Z02.1)
Z10.1 General health check-up rutin pada penghuni institusi
Kecuali: pemeriksaan admisi (Z02.2)
Z10.2 General health check-up rutin angkatan bersenjata
Kecuali: pemeriksaan waktu rekruitmen (Z02.3)
Z10.3 General health check-up rutin tim olahraga
Kecuali: uji alkohol darah dan obat di dalam darah (Z04.0)
pemeriksaan untuk partisipasi dalam olahraga (Z02.5)
Z10.8 General health check-up rutin pada subpopulasi tertentu lainnya
Anak sekolah, mahasiswa
Z11.

Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi dan parasit

Z11.0
Z11.1
Z11.2
Z11.3
Z11.4
Z11.5

Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi usus


Pemeriksaan penyaring khusus tuberkulosis pernafasan
Pemeriksaan penyaring khusus penyakit bakteri lainnya
Pemeriksaan penyaring khusus infeksi akibat hubungan sexual
Pemeriksaan penyaring khusus human immunodeficiency virus [HIV]
Pemeriksaan penyaring khusus penyakit virus lainnya
Kecuali: penyakit usus karena virus (Z11.0)
Z11.6 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit protozoa lain dan cacingan
Kecuali: penyakit usus karena protozoa(Z11.0)
Z11.8 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi dan parasit lainnya
Penyakit khlamydia, riketsia, spirokhaeta, mikosis
Z11.9 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi dan parasit, tidak jelas
Z12.
Z12.0
Z12.1
Z12.2
Z12.3
Z12.4

Z12.5
Z12.6
Z12.8
Z12.9

Pemeriksaan penyaring khusus terhadap neoplasma


Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma lambung
Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma saluran usus
Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma organ pernafasan
Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma payudara
Kecuali: mammogram rutin (Z01.6)
Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma serviks
Kecuali: pada test rutin atau bagian dari pemeriksaan ginekologis
umum(Z01.4)
Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma prostat
Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma kandung kemih
Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma pada situs lainnya
Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma, tidak jelas3

Z13. Pemeriksaan penyaring khusus penyakit dan kelainan lainnya


Z13.0 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit darah dan organ pembentuk darah
dan kelainan yang melibatkan mekanisme imun
Z13.1 Pemeriksaan penyaring khusus diabetes mellitus
Z13.2 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan gizi
Z13.3 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan jiwa dan tingkah laku
Alkoholisme, depresi, retardasi mental
Z13.4 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan perkembangan tertentu kanakkanak
Kecuali: uji perkembangan rutin pada bayi atau anak (Z00.1)
Z13.5 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan mata dan telinga
Z13.6 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan kardiovaskuler
Z13.7 Pemeriksaan penyaring khusus malformasi, deformasi dan kelainan
kromosom kongenital
Z13.8 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit dan kelainan lain yang jelas
Kelainan gigi, kelainan endokrin dan metabolik
Kecuali: diabetes mellitus (Z13.1)
Z13.9 Pemeriksaan penyaring khusus, tidak jelas

Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan penyakit


menular (Z20-Z29)
Z20.
Z20.0
Z20.1
Z20.2
Z20.3
Z20.4
Z20.5
Z20.6

Kontak dengan dan dihadapkan pada penyakit menular


Kontak dengan dan terdedah penyakit infeksi usus
Kontak dengan dan terdedah tuberkulosis
Kontak dengan dan terdedah infeksi akibat hubungan sexual
Kontak dengan dan terdedah rabies
Kontak dengan dan terdedah rubella
Kontak dengan dan terdedah hepatitis virus
Kontak dengan dan terdedah human immunodeficiency virus [HIV]
Kecuali: status infesi asimptomatik human immunodeficiency virus [HIV]
(Z21)
Z20.7 Kontak dengan dan terdedah pediculosis, acariasis dan infestasi lainnya
Z20.8 Kontak dengan dan terdedah penyakit menular lainnya

Z20.9 Kontak dengan dan terdedah penyakit menular yang tidak jelas
Z21. Status infesi asimptomatik human immunodeficiency virus
HIV positive NOS
Kecuali: Penyakit HIV (B20-B24), bukti laboratorium adanya HIV (R75)
Kontak dengan dan dihadapkan pada HIV (Z20.6)
Z22. Carrier penyakit infeksi
Termasuk: Tersangka carrier
Z22.0 Carrier typhoid
Z22.1 Carrier penyakit infeksi usus lainnya
Z22.2 Carrier diphtheria
Z22.3 Carrier penyakit bakteri lain yang jelas
Carrier penyakit bakteri akibat: meningokoki, stafilokoki, streptokoki
Z22.4 Carrier infeksi dengan hubungan sexual sebagai cara penularan utama
Carrier: gonorrhoea, syphilis
Z22.5 Carrier hepatitis virus
Carrier hepatitis B surface antigen [HBsAg]
Z22.6 Carrier infeksi human T-lymphotropic virus type- 1 [HTLV-1]
Z22.8 Carrier penyakit infeksi lainnya
Z22.9 Carrier penyakit infeksi, tidak jelas
Z23. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit bakteri tunggal
Kecuali: immunisasi: terhadap kombinasi penyakit (Z27.-),
immunisasi tidak dilakukan (Z28.-)
Z23.0 Memerlukan imunisasi terhadap cholera saja
Z23.1 Memerlukan imunisasi terhadap typhoid-paratyphoid [TAB] saja
Z23.2 Memerlukan imunisasi terhadap tuberculosis [BCG]
Z23.3 Memerlukan imunisasi terhadap plague
Z23.4 Memerlukan imunisasi terhadap tularaemia
Z23.5 Memerlukan imunisasi terhadap tetanus saja
Z23.6 Memerlukan imunisasi terhadap diphtheria saja
Z23.7 Memerlukan imunisasi terhadap pertussis saja
Z23.8 Memerlukan imunisasi terhadap penyakit bakteri tunggal lainnya
Z24. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal tertentu
Kecuali: immunisasi terhadap kombinasi penyakit (Z27.-)
immunisasi tidak dilakukan (Z28.-)
Z24.0 Memerlukan imunisasi terhadap poliomyelitis
Z24.1 Memerlukan imunisasi terhadap arthropod-borne viral encephalitis
Z24.2 Memerlukan imunisasi terhadap rabies
Z24.3 Memerlukan imunisasi terhadap yellow fever
Z24.4 Memerlukan imunisasi terhadap measles saja
Z24.5 Memerlukan imunisasi terhadap rubella saja
Z24.6 Memerlukan imunisasi terhadap hepatitis virus
Z25. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal lainnya
Kecuali: immunisasi: terhadap kombinasi penyakit (Z27.-),
immunisasi tidak dilakukan (Z28.-)
Z25.0 Memerlukan imunisasi terhadap mumps saja
Z25.1 Memerlukan imunisasi terhadap influenza
Z25.8 Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal lain yang jelas
Z26. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit infeksi tunggal lainnya
Kecuali: immunisasi: terhadap kombinasi penyakit (Z27.-), tidak dilakukan (Z28.-)
Z26.0 Memerlukan imunisasi terhadap leishmaniasis
Z26.8 Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal lain yang jelas
Z26.9 Memerlukan imunisasi terhadap penyakit infeksi yang tidak jelas
Memerlukan imunisasi NOS
Z27. Memerlukan imunisasi terhadap combinations of infectious diseases
Kecuali: immunisasi tidak dilakukan (Z28.-)
Z27.0 Memerlukan imunisasi cholera dengan typhoid-paratyphoid [cholera + TAB]

Z27.1
Z27.2
Z27.3
Z27.4
Z27.8
Z27.9

Memerlukan
Memerlukan
Memerlukan
Memerlukan
Memerlukan
Memerlukan

imunisasi
imunisasi
imunisasi
imunisasi
imunisasi
imunisasi

kombinasi diphtheria-tetanus-pertussis [DTP]


DTP dengan typhoid-paratyphoid [DTP + TAB]
DTP dengan poliomyelitis [DTP + polio]
measles-mumps-rubella [MMR]
kombinasi penyakit infeksi lainnya
kombinasi penyakit infeksi yang tidak jelas

Z28.
Z28.0
Z28.1
Z28.2
Z28.8
Z28.9

Imunisasi tidak dilakukan


Imunisasi tidak dilakukan karena kontraindikasi
Imunisasi tidak dilakukan karena kepercayaan dan tekanan kelompok pasien
Imunisasi tidak dilakukan karena alasan lain dan tidak jelas dari pasien
Imunisasi tidak dilakukan karena alasan lain
Imunisasi tidakdilakukan karena alasan yang tidak jelas

Z29. Memerlukan cara-cara pencegahan [profilaksis] lainnya


Kecuali: desensitisasi terhadap allergens (Z51.6), bedah profilaksis (Z40.-)
Z29.0 Isolasi
Admisi untuk melindungi seseorang dari lingkungannya, atau untuk isolasi
seseorang setelah kontak dengan penyakit infeksi
Z29.1 Imunoterapi profilaksis
Pemberian immunoglobulin
Z29.2 Khemoterapi profilaksis lainnya
Khemoprofilaksis, terapi antibiotika profilaksis
Z29.8 Tindakan profilaksis lain yang jelas
Z29.9 Tindakan profilaksis, tidak jelas

Orang-orang yang mendatangi SPK sehubungan dengan reproduksi (Z30-Z39)


Z30. Penatalaksanaan kontrasepsi
Z30.0 Konseling dan nasehat umum tentang kontrasepsi
Nasehat keluarga berencana NOS, pemberian awal kontrasepsi
Z30.1 Pemasangan alat kontrasepsi (dalam rahim)
Z30.2 Sterilisasi
Admisi untuk pemotongan tuba fallopia atau vas deferens
Z30.3 Menstrual extraction
Intersepsi kehamilan, menstrual regulation
Z30.4 Pengawasan obat-obat kontrasepsi
Peresepan ulang pil kontrasepsi atau obat kontrasepsi lainnya
Pemeriksaan rutin untuk mempertahankan kontrasepsi
Z30.5 Pengawasan alat kontrasepsi (dalam rahim)
Pemeriksaan, pemasangan kembali, atau pengeluaran alat kontrasepsi
(dalam rahim)
Z30.8 Penatalaksanaan kontrasepsi lainnya
Hitung sperma pasca-vasektomi
Z30.9 Penatalaksanaan kontrasepsi, tidak jelas
Z31. Penatalaksanaan prokreatif [usaha memperoleh keturunan]
Kecuali: komplikai yang berhubungan dengan fertilisasi buatan (N98.-)
Z31.0 Tuboplasti atau vasoplasti setelah sterilisasi sebelumnya
Z31.1 Inseminasi buatan
Z31.2 Fertilisasi in vitro
Admisi untuk mengambil atau menanam ova
Z31.3 Metode fertilisasi terbantu lainnya
Z31.4 Penelitian dan pengujian prokreatif
Fallopian insufflation (ditiup), hitung sperma
Kecuali: hitung sperma pasca-vasektomi (Z30.8)
Z31.5 Konseling genetik]
Z31.6 Konseling dan nasehat umum tentang prokreasi
Z31.8 Penatalaksanaan prokreatif lainny
Z31.9 Penatalaksanaan prokreatif, tidak jelas
Z32.

Pemeriksaan dan uji kehamilan

Z32.0 Hamil, tidak atau belum dipastikan


Z32.1 Hamil, dipastikan

Z33. Keadaan hamil, insidentil


Keadaan hamil NOS
Z34.
Z34.0
Z34.8
Z34.9

Pengawasan kehamilan normal


Pengawasan hamil pertama yang normal
Pengawasan hamil lain yang normal
Pengawasan hamil normal, tidak jelas

Z35. Pengawasan hamil resiko tinggi


Z35.0 Pengawasan hamil dengan riwayat infertilitas
Z35.1 Pengawasan hamil dengan riwayat abortus
Pengawasan hamil dengan riwayat mola: hyidatidiformis, vesikularis
Kecuali: habitual aborter: asuhan selama hamil (O26.2), tanpa kehamilan
(N96)
Z35.2 Pengawasan hamil dengan riwayat reproduksi atau obstetri lain yang buruk
Pengawasan hamil dengan riwayat:
kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O10-O92, kematian neonatus, lahir
mati
Z35.3 Pengawasan hamil dengan riwayat antenatal care tidak memadai
Kehamilan: tersembunyi [concealed, hidden]
Z35.4 Pengawasan hamil dengan grand multiparity (jumlah anak telah banyak)
Kecuali: multiparitas tanpa kehamilan sekarangl (Z64.1)
Z35.5 Pengawasan primigravida tua
Z35.6 Pengawasan primigravida sangat muda
Z35.7 Pengawasan hamil resiko tinggi akibat masalah sosial
Z35.8 Pengawasan hamil resiko tinggi lainnya
Z35.9 Pengawasan hamil resiko tinggi, tidak jelas
Z36. Antenatal screening
Kecuali: penemuan abnormal pada antenatal screening ibu (O28.-),
asuhan prenatal rutin (Z34-Z35)
Z36.0 Antenatal screening untuk kelainan kromosom
Amniosentesis, sampel plasenta (diambil melalui vagina)
Z36.1 Antenatal screening untuk kadar alphafetoprotein yang meningkat
Z36.2 Antenatal screening lain didasarkan pada amniocentesis
Z36.3 Antenatal screening malformasi dengan ultrasound dan cara fisik lainnya
Z36.4 Antenatal screening retardasi pertumbuhan dengan ultrasound dan cara
fisik lainnya
Z36.5 Antenatal screening untuk isoimunisasi
Z36.8 Antenatal screening lainnya
Screening terhadap haemoglobinopathy
Z36.9 Antenatal screening, tidak jelas
Z37. Hasil melahirkan [delivery]
Catatan: Kategori ini untuk kode tambahan identifikasi hasil kelahiran pada
catatan medis ibu
Z37.0 Tunggal lahir hidup
Z37.1 Tunggal lahir mati
Z37.2 Kembar dua, keduanya lahir hidup
Z37.3 Kembar dua, satu lahir hidup dan satu lahir mati
Z37.4 Kembar dua, kedunya lahir mati
Z37.5 Kembar lainnya, semua lahir hidup
Z37.6 Kembar lainnya, beberapa lahir hidup
Z37.7 Kembar lainnya, semua lahir mati
Z37.9 Hasil kehamilan, tidak jelas
Kelahiran kembar NOS, kelahiran tunggal NOS
Z38. Bayi lahir hidup menurut tempat lahir
Z38.0 Tunggal, lahir di rumah sakit

Z38.1 Tunggal, lahir di luar rumah sakit


Z38.2 Tunggal, tempat lahir tidak jelas
Bayi lahir hidup NOS
Z38.3 Kembar dua, lahir di rumah sakit
Z38.4 Kembar dua, lahir di luar rumah sakit
Z38.5 Kembar dua, tempat lahir tidak jelas
Z38.6 Kembar lainnya, lahir di rumah sakit
Z38.7 Kembar lainnya, lahir di luar rumah sakit
Z38.8 Kembar lainnya, tempat lahir tidak jelas
Z39. Asuhan dan pemeriksaan postpartum
Z39.0 Asuhan dan pemeriksaan segera setelah melahirkan
Asuhan dan pengamatan pada kasus tanpa komplikasi
Kecuali: asuhan untuk komplikasi postpartum - see Alphabetical Index
Z39.1 Asuhan dan pemeriksaan ibu menyusui
Pengawasan laktasi
Kecuali: kelainan laktasi (O92.-)
Z39.2 Follow-up rutin postpartum

Orang-orang yang mendatangi SPK untuk prosedur dan asuhan kesehatan


spesifik (Z40-Z54)
Catatan: Kategori Z40-Z54 ditujukan untuk alasan memperoleh asuhan. Mereka
bisa untuk pasien yang telah diobati untuk suatu penyakit atau cedera, tapi
sedang memperoleh asuhan follow-up atau profilaksis, asuhan
penyembuhan, atau asuhan untuk memantapkan pengobatan, untuk
menghadapi keadaan sisa, untuk memastikan kondisi tersebut tidak
kembali, atau untuk mencegah kembalinya (recurrence) kondisi tersebut.
Kecuali: Pemeriksaan follow-up untuk pengawasan medis setelah pengobatan (Z08Z09)
Z40. Bedah profilaksis
Z40.0 Bedah profilaksis terhadap faktor resiko yang terkait dengan neoplasma
Admisi untuk pembuangan profilaksis suatu organ
Z40.8 Bedah profilaksis lainnya
Z40.9 Bedah profilaksis, tidak jelas
Z41. Prosedur untuk tujuan selain memperbaiki status kesehatan
Z41.0 Transplantasi rambut
Z41.1 Bedah plastik lain untuk tampilan kosmetik yang tidak terterima
Implantasi payudara
Kecuali: bedah plastik dan rekonstruksi setelah sembuhnya cedera atau
operasi (Z42.-)
Z41.2 Sirkumsisi rutin dan keagamaan
Z41.3 Penusukan daun telinga
Z41.8 Prosedur lain untuk tujuan selain memperbaiki status kesehatan
Z41.9 Prosedur untuk tujuan selain memperbaiki status kesehatan, tidak jelas

Z42. Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik


Termasuk: bedah plastik dan rekonstruksi setelah sembuhnya cedera atau operasi
perbaikan jaringan yang menjadi parut
Kecuali: bedah plastik untuk tampilan kosmetik yang tidak terterima (Z41.1)
bedah plastik untuk pengobatan cedera sekarang - kode menurut cedera [Vol. 3]
Z42.0 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik kepala dan leher
Z42.1 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik payudara
Z42.2 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik bagian lain badan
Z42.3 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik anggota atas
Z42.4 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik anggota bawah
Z42.8 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik bagian tubuh lainnya
Z42.9 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik, tidak jelas

Z43. Perawatan lobang buatan


Termasuk: pemasukan sonde atau bougies, pengeluaran kateter, pembersihan
perubahan, penutupan
Kecuali: status adanya lobang buatan saja, tanpa diperlukan perawatan (Z93.-)
komplikasi stoma eksternal (J95.0, K91.4, N99.5)
perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46)
Z43.0 Perawatan trakeostomi
Z43.1 Perawatan gastrostomi
Z43.2 Perawatan ileostomi
Z43.3 Perawatan kolostomi
Z43.4 Perawatan lobang buatan lainnya pada saluran pencernaan
Z43.5 Perawatan sistostomi
Z43.6 Perawatan lobang buatan lainnya pada saluran kemih
Nefrostomi, ureterostomi, uretrostomi
Z43.7 Perawatan vagina buatan
Z43.8 Perawatan lobang buatan lainnya
Z43.9 Perawatan lobang buatan yang tidak jelas
Z44. Penyesuaian (fitting and adjustment) alat prostetik eksternal
Kecuali: kehadiran alat prostetik (Z97.-)
Z44.0 Penyesuaian lengan buatan (komplit)(sebagian)
Z44.1 Penyesuaian tungkai buatan (komplit)(sebagian)
Z44.2 Penyesuaian mata buatan
Kecuali: komplikasi mekanis prostesis okuler (T85.3)
Z44.3 Penyesuaian prosthesis eksternal payudara
Z44.8 Penyesuaian alat prostetik eksternal lainnya
Z44.9 Penyesuaian alat prostetik eksternal yang tidak jelas
Z45. Pengaturan (adjustment and management) alat yang ditanamkan
Kecuali: malfungsi atau komplikasi lain peralatan see Alphabetical Index
Z45.0 Pengaturan pacemaker jantung
Pemeriksaan dan pengujian generator [battery] pulsa
Z45.1 Pengaturan pompa infusi
Z45.2 Pengaturan alat akses pembuluh darah [vascular access device]
Z45.3 Pengaturan alat pendengaran yang ditanamkan
Peralatan konduksi suara melalui tulang, peralatan cochlea
Z45.8 Pengaturan alat yang ditanamkan lainnya
Z45.9 Pengaturan alat yang ditanamkan yang tidak jelas
Z46. Penyesuaian (fitting and adjustment) peralatan lainnya
Kecuali: pemberian resep ulangan (Z76.0), kehadiran prostetik dan alat lain (Z95Z97)
malfungsi atau komplikasi lain peralatan see Alphabetical Index
Z46.0 Penyesuaian kaca mata dan lensa kontak
Z46.1 Penyesuaian alat bantu pendengaran
Z46.2 Penyesuaian alat lain yang terkait dengan sistem syaraf dan panca indera
Z46.3 Penyesuaian alat prostetik gigi
Z46.4 Penyesuaian alat ortodontik
Z46.5 Penyesuaian ileostomi dan perlengkapan lain pada usus
Z46.6 Penyesuaian alat perkemihan
Z46.7 Penyesuaian alat ortopedik
Orthopaedic: brace, cast [gips], corset, shoes
Z46.8 Penyesuaian alat lain yang jelas
Kursi roda
Z46.9 Penyesuaian alat yang tidak jelas
Z47. Asuhan follow-up ortopedik lainnya
Kecuali: pemeriksaan follow-up setelah pengobatan fraktur (Z09.4),
asuhan yang melibatkan prosedur rehabilitasi (Z50.-),
komplikasi alat ortopedik internal, implants dan grafts (T84.-)
Z47.0 Asuhan follow-up untuk penarikan plat fraktur dan alat fiksasi internal lain
Pengeluaran: pins, plates, rods, screws

Kecuali: penarikan alat fiksasi eksternal (Z47.8)


Z47.8 Asuhan follow-up ortopedik lain yang jelas
Pengubahan, pemeriksaan, atau penarikan: alat fiksasi eksternal atau traksi,
gips
Z47.9 Asuhan follow-up ortopedik, tidak jelas
Z48. Asuhan follow-up bedah lainnya
Kecuali: pemeriksaan follow-up: pembedahan (Z09.0), pengobatan fraktur (Z09.4)
perawatan lobang buatan (Z43.-), asuhan follow-up ortopedik (Z47.-)
perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46)
Z48.0 Perawatan dressing dan sutura bedah
Perubahan dressing, pembuangan sutura
Z48.8 Asuhan follow-up bedah lain yang jelas
Z48.9 Asuhan follow-up bedah, tidak jelas
Z49. Asuhan yang melibatkan dialisis
Termasuk: persiapan dan pengobatan dialisis
Kecuali: status dialisis ginjal (Z99.2)
Z49.0 Asuhan persiapan untuk dialisis
Z49.1 Extracorporeal dialisis
Dialisis (ginjal) NOS
Z49.2 Dialisis lainnya
Dialisis peritoneum
Z50 Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi
Kecuali:
Konseling (Z70-Z71)
Z50.0 Rehabilitasi jantung
Z50.1 Terapi fisik lainnya
Latihan terapi dan pemulihan [therapeutic and remedial exercises]
Z50.2 Rehabilitasi alkohol
Z50.3 Rehabilitasi obat
Z50.4 Psikoterapi, not elsewhere classified
Z50.5 Terapi wicara [speech therapy]
Z50.6 Orthoptic training [cara pengobatan juling]
Z50.7 Terapi kerja dan rehabilitasi kemampuan kerja, not elsewhere classified
Z50.8 Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi lainnya
Rehabilitasi tembakau, latihan dalam activities of daily living [ADL] NEC
Z50.9 Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi, tidak jelas
Rehabilitasi NOS
Z51. Asuhan medis lainnya
Kecuali: Pemeriksaan follow-up setelah pengobatan (Z08-Z09)
Z51.0 Sesi radioterapi
Z51.1 Sesi khemoterapi untuk neoplasma
Z51.2 Khemoterapi lainnya
Khemoterapi pemeliharaaan [maintenance] NOS
Kecuali: khemoterapi profilaksis untuk tujuan imunisasi (Z23-Z27, Z29.-)
Z51.3 Transfusi darah tanpa adalanya laporan diagnosis
Z51.4 Asuhan persiapan untuk pengobatan selanjutnya, not elsewhere classified
Kecuali: asuhan persiapan untuk dialisis (Z49.0)
Z51.5 Palliative care [asuhan untuk meringankan penderitaan]
Z51.6 Desensitisasi terhadap allergen
Z51.8 Asuhan medis lain yang jelas
Kecuali: holiday relief care (Z75.5)
Z51.9 Asuhan medis, tidak jelas
Z52. Donor organ dan jaringan
Kecuali: pemeriksaan calon donor (Z00.5)
Z52.0 Donor darah
Z52.1 Donor kulit
Z52.2 Donor tulang

10

Z52.3
Z52.4
Z52.5
Z52.8
Z52.9

Donor
Donor
Donor
Donor
Donor
Donor

sumsum tulang
ginjal
kornea
organ dan jaringan lainnya
organ dan jaringan yang tidak jelas
NOS

Z53. Orang yang mendatangi SPK untuk prosedur spesifik, tapi tidak dilakukan
Kecuali: imunisasi tidak dilaksanakan (Z28.-)
Z53.0 Prosedur tidak dilakukan karena kontraindikasi
Z53.1 Prosedur tidak dilakukan karena kepercayaan dan tekanan kelompok
Z53.2 Prosedur tidak dilakukan karena alasan lain dan tidak jelas dari pasien
Z53.8 Prosedur tidak dilakukan karena alasan lainnya
Z53.9 Prosedur tidak dilakukan, alasan tidak jelas

Z54.
Z54.0
Z54.1
Z54.2
Z54.3
Z54.4
Z54.7

Penyembuhan
Penyembuhan setelah
Penyembuhan setelah
Penyembuhan setelah
Penyembuhan setelah
Penyembuhan setelah
Penyembuhan setelah
Penyembuhan setelah
Z54.0-Z54.4
Z54.8 Penyembuhan setelah
Z54.9 Penyembuhan setelah

pembedahan
radioterapi
khemoterapi
psikoterapi
pengobatan fraktur
pengobatan kombinasi
kombinasi pengobatan yang diklasifikasikan pada
pengobatan lainnya
pengobatan yang tidak jelas

Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan


sosioekonomik dan psikososial (Z55-Z65)
Z55. Masalah yang berhubungan dengan pendidikan dan kemampuan membaca
Kecuali: kelainan perkembangan psikologis (F80-F89)
Z55.0 Buta huruf dan kemampuan membaca rendah
Z55.1 Sekolah tidak tersedia atau tak tersanggupi
Z55.2 Kegagalan dalam ujian
Z55.3 Prestasi rendah di sekolah
Z55.4 Salah penyesuaian pendidikan dan tidak cocok dengan guru dan kawan
sekelas
Z55.8 Masalah lain sehubungan dengan pendidikan dan kemampuan membaca
Pengajaran tidak memadai
Z55.9 Masalah pendidikan dan kemampuan membaca, tidak jelas
Z56. Masalah yang berhubungan dengan pekerjaan dan pengangguran
Kecuali: dihadapkan pada faktor resiko oleh pekerjaan (Z57.-)
masalah yang berhubungan dengan perumahan dan keadaan ekonomik
(Z59)
Z56.0 Pengangguran, tidak jelas
Z56.1 Perubahan pekerjaan
Z56.2 Ancaman kehilangan pekerjaan
Z56.3 Jadwal kerja yang menyebabkan stress
Z56.4 Ketidaksesuaian dengan pimpinan dan rekan sekerja
Z56.5 Pekerjaan yang tidak diinginkan
Kondisi pekerjaan yang sulit
Z56.6 Tekanan fisik dan mental lain yang berhubungan dengan pekerjaan
Z56.7 Masalah lain tidak jelas yang berhubungan dengan pekerjaan
Z57.
Z57.0
Z57.1
Z57.2
Z57.3

Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resikofactors


Dihadapkan oleh pekerjaan pada kebisingan
Dihadapkan oleh pekerjaan pada radiasi
Dihadapkan oleh pekerjaan pada debu
Dihadapkan oleh pekerjaan pada kontaminan udara lainnya

11

Z57.4 Dihadapkan
Agen padat,
Z57.5 Dihadapkan
Agen padat,
Z57.6 Dihadapkan
Z57.7 Dihadapkan
Z57.8 Dihadapkan
Z57.9 Dihadapkan

oleh
cair,
oleh
cair,
oleh
oleh
oleh
oleh

pekerjaan pada
gas atau uap
pekerjaan pada
gas atau uap
pekerjaan pada
pekerjaan pada
pekerjaan pada
pekerjaan pada

agen toksik dalam pertanian


agen toksik dalam industri lain
suhu ekstrim
getaran
faktor resiko lainnya
faktor resiko yang tidak jelas

Z58. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan fisik


Kecuali: dihadapkan oleh pekerjaan (Z57.-)
Z58.0 Dihadapkan pada kebisingan
Z58.1 Dihadapkan pada polusi udara
Z58.2 Dihadapkan pada polusi air
Z58.3 Dihadapkan pada polusi tanah
Z58.4 Dihadapkan pada radiasi
Z58.5 Dihadapkan pada polusi lain
Z58.6 Suplai air minum tidak memadai
Kecuali: efek dari haus (T73.1)
Z58.8 Masalah lain yang berhubungan dengan lingkungan fisik
Z58.9 Masalah yang berhubungan dengan lingkungan fisik, tidak jelas
Z59. Masalah yang berhubungan dengan perumahan dan keadaan ekonomik
Kecuali: suplai air minum tidak memadai (Z58.6)
Z59.0 Tuna wisma
Z59.1 Perumahan yang tidak memadai
Cacad teknis rumah yang menghambat asuhan memadai, tanpa pemanas,
sempit
Kecuali: masalah yang berhubungan dengan lingkungan fisik (Z58.-)
Z59.2 Ketidaksesuaian dengan tetangga, penyewa kamar [lodger], dan pemilik
rumah
Z59.3 Masalah yang berhubungan dengan kehidupan di institusi residensial
Residen boarding-school
Kecuali: institutional upbringing anak dibesarkan di institusi (Z62.2)
Z59.4 Makanan tidak memadai
Kecuali: malnutrisi (E40-E46), efek kelaparan (T73.0)
kebiasan diet atau makan yang tidak semestinya (Z72.4)
Z59.5 Sangat miskin
Z59.6 Penghasilan rendah
Z59.7 Jaminan sosial dan tunjangan kesejahteraan tidak memadai
Z59.8 Masalah lain pada perumahan dan keadaan ekonomik
Penyitaan karena hutang, masalah dengan kreditor, tempat tinggal terisiolir
Z59.9 Masalah perumahan dan keadaan ekonomik, tidak jelas
Z60. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan sosial
Z60.0 Masalah penyesuaian pada transisi siklus kehidupan
Penyesuaian pada pensiun, empty nest syndrome [anak-anak sudah pergi]
Z60.1 Situasi orangtua tidak khas
Masalah membesarkan anak pada orangtua tunggal atau selain dua
orangtua biologis
Z60.2 Hidup sendirian
Z60.3 Acculturation difficulty [kesulitan penyesuaian di tempat budaya baru]
Migrasi, transplantasi sosial [transmigrasi]
Z60.4 Ekslusi dan penolakan sosial
Ekslusi dan penolakan karena ciri-ciri pribadi, seperti bentuk fisik, penyakit,
atau tingkah laku yang tak biasa.
Kecuali: sasaran diskriminasi yang tidak diinginkan seperti ras atau agama
(Z60.5)
Z60.5 Sasaran dari merasa didiskriminasi dan diperlakukan tidak adil
Diperlakukan tidak adil atau diskriminasi, merasa atau sebenarnya, karena
merupakan

12

anggota suatu kelompok (kulit, agama, asal etnik, dsb), selain ciri-ciri
pribadi.
Kecuali: ekslusi dan penolakan sosial (Z60.4)
Z60.8 Masalah lain yang berhubungan dengan lingkungan sosial
Z60.9 Masalah lingkungan sosial, tidak jelas
Z61 Masalah yang berhubungan dengan kejadian negatif pada kehidupan anak
Kecuali: maltreatment syndromes (T74.-)
Z61.0 Hilangnya hubungan kasih sayang pada kanak-kanak
Hilangnya hubungan akrab emosi, seperti orangtua, saudara, teman dekat,
atau
binatang kesayangan, akibat kematian atau kepergian permanen atau
penolakan
Z61.1 Keluar dari rumah di masa kanak-kanak
Memasuki rumah asuh, rumah sakit atau institusi lain menyebabkan stress
psikologis,
atau dipaksa ikut aktifitas jauh dari rumah untuk waktu yang lama.
Z61.2 Perubahan pola hubungan keluarga pada kanak-kanak
Datangnya orang baru ke dalam keluarga menyebabkan perubahan yang tak
diinginkan
dalam hubungan-hubungan anak. Bisa berupa orangtua kawin lagi atau
kelahiran adik.
Z61.3 Kejadian yang menyebabkan hilangnya harga diri pada kanak-kanak
Kejadian yang berakibat anak merasa diri negatif seperti gagal dalam
tugas,terbukanya
masalah memalukan atau stigma, dan pengalaman lain yang membuat rasa
terhina.
Z61.4 Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan seksual terhadap
anak oleh orang yang berada di dalam kelompok penunjang primer
Masalah yang berhubungan dengan setiap bentuk kontak fisik atau
pendedahan antara
anggota dewasa keluarga anak dengan anak itu, yang menyebabkan
bangkitnya
keinginan seksual, baik anak terlibat dengan sukarela atau tidak dalam
tindakan seksual
(misalnya kontak atau manipulasi genital atau sengaja membuka payudara
atau genital)
Z61.5 Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan seksual terhadap
anak oleh orang yang berada di luar kelompok penunjang primer
Masalah yang berhubungan dengan kontak atau usaha kontak dengan
payudara atau
genital anak atau orang lain, pendedahan seksual di hadapan anak atau
berusaha untuk
menelanjangi atau merayu anak, oleh orang dewasa di luar keluarga anak,
baik
berdasarkan posisi atau statusnya, atau dengan melawan kehendak anak
Z61.6 Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan fisik terhadap anak
Masalah yang berhubungan dengan insiden ketika si anak dicederai di masa
lalu oleh
orang dewasa di dalam rumahtangga, sampai dengan kejadian yang secara
medis nyata
(misalnya fraktur, lecet) atau yang melibatkan bentuk kekerasan abnormal
(misalnya
memukul anak dengan benda keras atau tajam, membakar atau mengikat
anak)
Z61.7 Pengalaman pribadi yang menakutkan di masa kanak-kanak
Pengalaman yang membawa ancaman akan masa depan anak, seperti
penculikan,
bencana alam dengan ancaman nyawa, cedera dengan ancaman harga diri,
atau
menyaksikan trauma yang berat terhadap orang yang disayangi
Z61.8 Kejadian negatif lainnya dalam kehidupan anak
Z61.9 Kejadian negatif dalam kehidupan anak, tidak jelas
Z62.

Masalah lain yang berhubungan dengan membesarkan anak

13

Kecuali: maltreatment syndromes (T74.-)


Z62.0 Pengawasan dan kontrol orangtua tidak memadai
Tidak tahunya orangtua akan apa yang dilakukan anak atau dimana
anaknya, kontrol
yang jelek, tidak peduli atau tidak ada usaha intervensi ketika anak dalam
situasi resiko.
Z62.1 Perlindungan berlebihan dari orangtua
Pola membesarkan anak yang menyebabkan infantilisasi dan tingkah laku
tidak mandiri
Z62.2 Anak dibesarkan di institusi
Asuhan angkat berkelompok tempat tanggungjawab membesarkan anak
sebagian besar
diambil-alih oleh semacam institusi (misalnya panti residensial, panti yatim
piatu, atau
rumah kanak-kanak), atau asuhan terapi dalam periode lama di rumah sakit,
rumah
penyembuhan dan semacamnya, tanpa adanya orangtua yang mendampingi
Z62.3 Kekasaran terhadap dan melempar kesalahan kepada anak
Sikap negatif membesarkan anak yang khusus terfokus terhadap anak
sebagai individu,
berlangsung lama, dan mencakup berbagai tingkah laku anak (misalnya
secara otomatis
menyalahkan anak untuk setiap masalah atau memberi label negatif kepada
anak)
Z62.4 Ketidakpedulian terhadap emosi anak
Orangtua bicara kepada anak dengan cara merendahkan atau kasar. Tidak
adanya
ketertarikan pada anak, simpati pada kesulitan anak, atau memuji dan
mendorongnya.
Marah terhadap kecemasan anak, dan tidak ada rangkulan fisik atau
kehangatan emosi
Z62.5 Masalah lain sehubungan dengan ketidakpedulian dalam membesarkan anak
Tidak adanya pengalaman belajar dan bermain
Z62.6 Tekanan tidak semestinya dan bentuk abnormal membesarkan anak lainnya.
Orangtua memaksa anak berbeda dari norma lokal, menurut kelamin
(berpakaian
perempuan pada anak lelaki), menurut usia (memaksa kewajiban anak di
atas usianya),
atau lainnya (menekan anak ikut aktifitas yang tidak diinginkannya atau
terlalu sulit)
Z62.8 Masalah lain yang jelas sehubungan dengan membesarkan anak
Z62.9 Masalah yang berhubungan dengan membesarkan anak, tidak jelas
Z63. Masalah lain sehubungan dengan group penunjang utama, termasuk
keadaan keluarga
Kecuali: maltreatment syndromes (T74.-)
masalah sehubungan dengan:
kejadian negatif pada kanak-kanak.(Z61.-), membesarkan anak (Z62.-)
Z63.0 Masalah dalam hubungan dengan spouse atau partner
Ketidakcocokan antara partner menyebabkan kehilangan kontrol yang berat
atau
berkepanjangan, perasaan umum untuk kasar atau kritis, atau suasana
kekerasan
antar-personal yang berat (memukul atau meninju)
Z63.1 Masalah dalam hubungan dengan orang tua dan ipar
Z63.2 Sokongan keluarga yang tidak memadai
Z63.3 Ketidakhadiran anggota keluarga
Z63.4 Kehilangan atau kematian anggota keluarga
Anggota keluarga diduga telah meninggal dunia
Z63.5 Pecahnya keluarga akibat perpisahan atau perceraian
Ditinggalkan
Z63.6 Anggota keluarga jauh yang masih tergantung memerlukan asuhan di rumah
Z63.7 Kejadian yang menimbulkan stress mempengaruhi keluarga dan
rumahtangga

14

Kecemasan (normal) akan seorang yang sakit di dalam keluarga, masalah


kesehatan di
dalam keluarga, anggota keluarga sakit atau terganggu, keluarga yang
terisiolasi
Z63.8 Masalah lain yang jelas sehubungan dengan group penunjang utama
Ketidakcocokan dalam keluarga NOS, tingkat emosional tinggi di dalam
keluarga
Komunikasi tidak memadai atau rusak di dalam keluarga
Z63.9 Masalah sehubungan dengan group penunjang utama, tidak jelas
Z64. Masalah yang berhubungan dengan keadaan psikososial tertentu
Z64.0 Masalah sehubungan dengan kehamilan yang tidak diinginkan
Kecuali: pengawasan kehamilan resiko tinggi akibat masalah sosial (Z35.7)
Z64.1 Masalah sehubungan dengan banyak anak [multiparity]
Kecuali: pengawasan kehamilan dengan with grand multiparity (Z35.4)
Z64.2 Mencari dan mendapat intervensi fisik, makanan, dan zat kimia berbahaya
Kecuali: ketergantungan pada zat - see Alphabetical Index
Z64.3 Mencari dan mendapat intervensi tingkah laku dan psikologis yang
berbahaya
Z64.4 Ketidaksesuaian dengan counsellors
Ketidaksesuaian dengan: probation officer, pekerja sosial
Z65. Masalah yang berhubungan dengan keadaan psikososial lainnya
Kecuali: cedera sekarang - see Alphabetical Index
Z65.0 Terbukti bersalah di pengadilan sipil dan kriminal tanpa hukuman penjara
Z65.1 Dihukum penjara dan hukuman kurungan lainnya
Z65.2 Masalah sehubungan dengan pembebasan dari penjara
Z65.3 Masalah sehubungan dengan hukum lainnya
Penangkapan, pengadilan untuk hak memelihara anak, pengadilan,
persidangan
Z65.4 Korban kejahatan dan terorisme
Korban penyiksaan
Z65.5 Dihadapkan pada malapetaka, perang, dan kekerasan lainnya
Kecuali: target dari merasa didiskriminasi dan perlakuan tidak adil (Z60.5)
Z65.8 Masalah lain yang jelas sehubungan dengan keadaan psikososial
Z65.9 Masalah yang berhubungan dengan keadaan psikososial yang tidak jelas

Orang-orang yang mendatangi SPK untuk hal-hal lainnya (Z70-Z76)


Z70. Konseling sehubungan dengan sikap, tingkah laku dan orientasi seksual
Kecuali: Konseling untuk kontrasepsi atau prokreasi (Z30-Z31)
Z70.0 Konseling untuk sikap seksual
Orang yang khawatir pelecehan, keraguan atau respons negatif lain masalah
seksual
Z70.1 Konseling untuk tingkah laku dan orientasi seksual pasien
Pasien khawatir tentang: impotensi, tak-berespons, seks bebas, orientasi
seksual
Z70.2 Konseling untuk tingkah laku dan orientasi pihak ketiga
Mencari nasehat tentang tingkah laku dan orientasi seksual: anak, partner,
spouse
Z70.3 Konseling untuk gabungan sikap, tingkah laku dan orientasi seksual
Z70.8 Sex counselling lainnya
Pendidikan seks
Z70.9 Sex counselling, tidak jelas
Z71. Orang yang mendatangi SPK untuk konseling dan nasehat medis lainnya,
n.e.c.
Kecuali: konseling kontrasepsi atau prokreasi (Z30-Z31), sex (Z70.-)
Z71.0 Orang yang berkonsultasi atas nama orang lainnya
Nasehat dan pengobatan untuk pihak ketiga yang tidak hadir
Kecuali: kekhawatiran (normal) tentang orang sakit di dalam keluarga
(Z63.7)
Z71.1 Orang keluhan yang ditakutkan yang untuknya tidak ada diagnosis dibuat

15

Z71.2
Z71.3

Z71.4
Z71.5
Z71.6
Z71.7
Z71.8
Z71.9

Kondisi takut yang tidak terlihat, masalah adalah hal yang normal, baik tapi
khawatir
Kecuali: observasi dan evaluasi medis untuk sangkaan penyakit dan kondisi
(Z03.-)
Orang yang berkonsultasi untuk penjelasan hasil penelitian
Konseling dan pengawasan diet
Konseling dan pengawasan diet (untuk): NOS, gastritis, colitis, diabetes
mellitus, obesity, hypercholesterolaemia, alergi atau intoleransi makanan
Konseling dan pengawasan penyalahgunaan alkohol
Kecuali: prosedur rehabilitasi alkohol (Z50.2)
Konseling dan pengawasan penyalahgunaan obat
Kecuali: prosedur rehabilitasi obat(Z50.3)
Konseling penyalahgunaan tembakau
Kecuali: prosedur rehabilitasi tembakau (Z50.8)
Konseling human immunodeficiency virus [HIV]
Konseling lain yang jelas
Konsultasi hubungan seksual sedarah (consanguinity)
Konseling, tidak jelas
Nasehat medis NOS

Z72. Masalah sehubungan dengan gaya hidup [lifestyle]


Kecuali: masalah sosioekonomik dan psikologis (Z55-Z65),
masalah kesulitan manajemen kehidupan (Z73.-)
Z72.0 Penggunaan tembakau
Kecuali: tobacco dependence (F17.2)
Z72.1 Penggunaan alkohol
Kecuali: alcohol dependence (F10.2)
Z72.2 Penggunaan obat
Kecuali: penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan ketergantungan (F55)
ketergantungan obat (F11-F16, F19 dengan karakter keempat .2)
Z72.3 Tidak ada berolahraga
Z72.4 Diet dan kebiasaan makan yang tidak baik
Kecuali: malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya (E40-E64), kelainan makan
(F50.-)
kelainan tingkah laku makan bayi atau anak (F98.2-F98.3)
makanan tidak memadai (Z59.4)
Z72.5 Tingkah laku seksual beresiko tinggi
Z72.6 Berjudi dan taruhan
Kecuali: judi kompulsif atau patologis (F63.0)
Z72.8 Masalah lain sehubungan dengan lifestyle
Tingkah laku merusak diri sendiri
Z72.9 Masalah yang berhubungan dengan lifestyle, tidak jelas
Z73. Masalah yang berhubungan dengan kesulitan manajemen kehidupan
Kecuali: masalah sehubungan dengan keadaan sosioekonomik dan psikososial
(Z55- Z65)
Z73.0 Burn-out
Keadaan dengan kelelahan vital
Z73.1 Penguatan [accentuation] ciri-ciri kepribadian
Pola tingkah laku Type A (khas dengan ambisi tak terkontrol, butuh prestasi
tinggi,
tidak sabar, sangat bersaing, dan mendesak)
Z73.2 Tidak adanya relaksasi dan santai
Z73.3 Stress, not elsewhere classified
Ketegangan fisik dan mental NOS
Kecuali: berhubungan dengan pekerjaan atau pengangguran (Z56.-)
Z73.4 Keterampilan sosial tidak memadai, not elsewhere classified
Z73.5 Konflik peran sosial, not elsewhere classified
Z73.6 Keterbatasan aktifitas akibat cacad
Kecuali: tergantung pada pemberi asuhan (Z74.-)
Z73.8 Masalah lain yang berhubungan dengan kesulitan manajemen kehidupan
Z73.9 Masalah kesulitan manajemen kehidupan, tidak jelas

16

Z74. Masalah yang berhubungan dengan ketergantungan pada pemberi asuhan


Kecuali: ketergantungan pada mesin atau alat yang memberi kemampuan NEC
(Z99)
Z74.0 Pengurangan mobilitas
Bedfast [harus selalu di bed], chairfast [harus selalu di kursi]
Z74.1 Memerlukan bantuan untuk perawatan personal
Z74.2 Memerlukan bantuan di rumah dan tidak ada keluarga yang bisa merawat
Z74.3 Memerlukan pengawasan terus menerus
Z74.8 Masalah lain yang berhubungan dengan ketergantungan pada pemberi
asuhan
Z74.9 Masalah ketergantungan pada pemberi asuhan, tidak jelas
Z75. Masalah yang berhubungan dengan fasilitas medis dan asuhan kesehatan
lainnya
Z75.0 Pelayanan medis tidak tersedia di rumah
Kecuali: tak ada keluarga lain yang bisa memberikan asuhan (Z74.2)
Z75.1 Orang yang sedang menunggu admisi ke fasilitas yang memadai di tempat
lain
Z75.2 Waktu tunggu lainnya untuk penelitian dan pengobatan
Z75.3 Tidak tersedia atau tidak terjangkaunya fasilitas asuhan kesehatan
Kecuali: bed tak tersedia (Z75.1)
Z75.4 Tidak tersedia atau tidak terjangkaunya badan pembantu lainnya
Z75.5 Holiday relief care
Penyediaan fasilitas asuhan kesehatan untuk orang yang biasanya dirawat di
rumah,
supaya keluarganya dapat berlibur; Respite care:
Z75.8 Masalah lain sehubungan dengan fasilitas medis dan asuhan kesehatan lain.
Z75.9 Masalah yang tidak jelas sehubungan dengan fasilitas medis dan asuhan
kesehatan lainnya.
Z76. Orang yang mendatangi SPK untuk hal-hal lain
Z76.0 Pemberian resep ulangan
Pemberian resep ulangan untuk: peralatan, obat-obatan, kaca mata
Kecuali: pemberian sertifikat medis (Z02.7), resep ulangan
kontrasepsi(Z30.4)
Z76.1 Pangawasan dan asuhan kesehatan untuk anak terlantar
Z76.2 Pangawasan dan asuhan kesehatan untuk bayi dan anak sehat lainnya
Asuhan medis atau perawatan untuk bayi sehat dalam keadaan seperti
kondisi sosioekonomik yang tidak baik di rumah, menunggu penempatan sebagai anak
asuh atau
anak angkat, penyakit ibu, jumlah anak di rumah menghambat asuhan
normal
Z76.3 Orang sehat yang menemani orang sakit
Z76.4 Orang lain yang menginap di fasilitas asuhan kesehatan
Kecuali: orang tak berumah (Z59.0)
Z76.5 Malingerer [berpura-pura secara sadar]
Orang yang pura-pura sakit (dengan motivasi yang jelas)
Kecuali: factitious disorder, peregrinating patient (F68.1)
Z76.8 Orang yang mendatangi SPK untuk hal lain yang jelas
Z76.9 Orang yang mendatangi SPK untuk hal-hal yang tidak jelas

Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan riwayat


keluarga dan pribadi serta kondisi tertentu yang mempengaruhi status
kesehatan (Z80-Z99)
Kecuali:
Pemeriksaan follow-up (Z08-Z09)
Asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
Ketika riwayat keluarga atau pribadi merupakan alasan untuk screening
khusus atau pemeriksaan lain atau penelitian (Z00-Z13)
Ketika kemungkinan bahwa janin bisa terganggu adalah alasan untuk
observasi dan tindakan sewaktu kehamilan (O35.-)
Z80.

Riwayat neoplasma ganas dalam keluarga

17

Z80.0 Riwayat neoplasma ganas organ pencernaan dalam keluarga


Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C15-C26
Z80.1 Riwayat neoplasma ganas trakhea, bronkhus dan paru-paru dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C33-C34
Z80.2 Riwayat neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks lain dalam
keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C30-C32, C37-C39
Z80.3 Riwayat neoplasma ganas payudara dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C50.Z80.4 Riwayat neoplasma ganas organ genital dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C51-C63
Z80.5 Riwayat neoplasma ganas saluran kemih dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C64-C68
Z80.6 Riwayat leukaemia dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C91-C95
Z80.7 Riwayat neoplasma ganas lain dari jarirngan limfoid, haematopoietik dan
jaringan terkait dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C81-C90, C96.Z80.8 Riwayat neoplasma ganas organ atau sistem lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C00-C14, C40-C49, C69-C79, C97
Z80.9 Riwayat neoplasma ganas dalam keluarga, tidak jelas
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C80
Z81. Riwayat kelainan jiwa dan tingkah laku dalam keluarga
Z81.0 Riwayat retardasi mental dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F70-F79
Z81.1 Riwayat penyalahgunaan alkohol dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F10.Z81.2 Riwayat penyalahgunaan tembakau dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F17.Z81.3 Riwayat penyalahgunaan zat psikoaktif lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F11-F16, F18-F19
Z81.4 Riwayat penyalahgunaan zat lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F55
Z81.8 Riwayat kelainan jiwa dan tingkah laku lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan di bagian lain pada F00-F99
Z82. Riwayat cacad tertentu dan penyakit kronis penyebab cacad dalam keluarga
Z82.0 Riwayat epilepsi dan penyakit lain sistem syaraf dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada G00-G99
Z82.1 Riwayat kebutaan dan kehilangan penglihatan dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada H54.Z82.2 Riwayat tuli dan kehilangan pendengaran dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada H90-H91
Z82.3 Riwayat stroke dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I60-I64
Z82.4 Riwayat penyakit jantung iskemik dan penyakit lain sirkulasi dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I00-I52, I65-I99
Z82.5 Riwayat asma dan penyakit pernafasan bawah kronis lainnya dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada J40-J47
Z82.6 Riwayat artritis dan penyakit muskuloskeletal dan jaringan ikat dalam
keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada M00-M99
Z82.7 Riwayat malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada Q00-Q99
Z82.8 Riwayat cacad lain & penyakit kronis penyebab cacad dalam keluarga, n. e.
c.
Z83. Riwayat kelainan spesifik lain dalam keluarga
Kecuali: Kontak dengan atau dihadapkan pada penyakit menular dalam keluarga
(Z20.-)

18

Z83.0 Riwayat penyakit human immunodeficiency virus [HIV] dalam keluarga


Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada B20-B24
Z83.1 Riwayat penyakit infeksi dan parasit lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada A00-B19, B25-B94, B99
Z83.2 Riwayat penyakit darah dan organ pembentuk darah dan kelainan tertentu
yang melibatkan mekanisme imun dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada D50-D89
Z83.3 Riwayat diabetes mellitus dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada E10-E14
Z83.4 Riwayat penyakit endokrin, gizi dan metabolik lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada E00-E07, E15-E90
Z83.5 Riwayat kelainan mata dan telinga dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada H00-H53, H55-H83, H92-H95
Kecuali: riwayat kebutaan dan kehilangan penglihatan dalam keluarga
(Z82.1)
riwayat tuli dan kehilangan pendengaran dalam keluarga (Z82.2)
Z83.6 Riwayat penyakit sistem pernafasan dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada J00-J39, J60-J99
Kecuali: riwayat asma dan peny pernafasan bawah kronis lain dalam
keluarga (Z82.5)
Z83.7 Riwayat penyakit sistem pencernaan dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada K00-K93
Z84. Riwayat kondisi lain dalam keluarga
Z84.0 Riwayat penyakit kulit dan jaringan subkutis dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada L00-L99
Z84.1 Riwayat kelainan ginjal dan ureter dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada N00-N29
Z84.2 Riwayat penyakit lain sistem genitourinarius dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada N30-N99
Z84.3 Riwayat consanguinity [hubungan seksual sedarah] dalam keluarga
Z84.8 Riwayat kondisi lain yang jelas dalam keluarga
Z85. Riwayat pribadi neoplasma ganas
Kecuali: asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
pemeriksaan follow-up setelah pengobatan neoplasma ganas (Z08.-)
Z85.0 Riwayat neoplasma ganas organ pencernaan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C15-C26
Z85.1 Riwayat neoplasma ganas trakhea, bronkhus dan paru-paru
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C33-C34
Z85.2 Riwayat neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks lain
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C30-C32, C37-C39
Z85.3 Riwayat neoplasma ganas payudara
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C50.Z85.4 Riwayat neoplasma ganas organ genital
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C51-C63
Z85.5 Riwayat neoplasma ganas saluran kemih
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C64-C68
Z85.6 Riwayat leukaemia
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C91-C95
Z85.7 Riwayat neoplasma ganas limfoid, hematopoietik dan jaringan terkait
lainnya
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C81-C90, C96.Z85.8 Riwayat neoplasma ganas organ dan sistem lain
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C00-C14, C40-C49, C69-C79, C97
Z85.9 Riwayat neoplasma ganas, tidak jelas
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C80
Z86. Riwayat pribadi penyakit tertentu lainnya
Kecuali: Asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
Z86.0 Riwayat neoplasma lainnya
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada D00-D48

19

Z86.1

Z86.2

Z86.3
Z86.4

Z86.5
Z86.6
Z86.7

Kecuali: neoplasma ganas (Z85.-)


Riwayat penyakit infeksi dan parasit
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada A00-B89, B99
Kecuali: sequelae penyakit infeksi dan parasit (B90-B94)
Riwayat penyakit darah dan organ pembentuk darah dan kelainan tertentu
yang melibatkan mekanisme imun
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada D50-D89
Riwayat endokrin, gizi dan metabolik
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada E00-E90
Riwayat penyalahgunaan zat psikoaktif
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F10-F19
Kecuali: sedang tergantung (F10-F19 dengan karakter keempat .2)
masalah sehubungan dengan penggunaan:
alkohol (Z72.1), obat (Z72.2), tembakau (Z72.0)
Riwayat pribadi kelainan jiwa dan tingkah laku lainnya
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F00-F09, F20-F99
Riwayat pribadi penyakit sistem syaraf dan organ penginderaan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada G00-G99, H00-H95
Riwayat pribadi penyakit sistem sirkulasi
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I00-I99
Kecuali: sindroma pasca MCI (I24.1), MCI lama (I25.2),
sequelae penyakit serebrovascular (I69.-)

Z87. Riwayat pribadi penyakit dan kondisi lainnya


Kecuali: asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
Z87.0 Riwayat pribadi penyakit sistem pernafasan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada J00-J99
Z87.1 Riwayat pribadi penyakit sistem pencernaan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada K00-K93
Z87.2 Riwayat pribadi penyakit kulit dan jaringan subkutis
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada L00-L99
Z87.3 Riwayat pribadi penyakit sistem muskuloskeleton dan jaringan ikat
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada M00-M99
Z87.4 Riwayat pribadi penyakit sistem genitourinarius
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada N00-N99
Z87.5 Riwayat pribadi komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O00-O99, riwayat pribadi penyakit
trophoblast
Kecuali: habitual aborter (N96)
pengawasan kehamilan sekarang dengan riwayat obstetrik kabur
(Z35.-)
Z87.6 Riwayat pribadi kondisi tertentu yang timbul pada masa perinatal
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada P00-P96
Z87.7 Riwayat pribadi malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada Q00-Q99
Z87.8 Riwayat pribadi kondisi lain yang jelas
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada S00-T98
Z88.
Z88.0
Z88.1
Z88.2
Z88.3
Z88.4
Z88.5
Z88.6
Z88.7
Z88.8
Z88.9

Riwayat pribadi alergi pada obat, medikamen dan zat biologis


Riwayat pribadi alergi penisillin
Riwayat pribadi alergi agen antibiotika lain
Riwayat pribadi alergi sulfonamida
Riwayat pribadi alergi agen antiinfeksi lain
Riwayat pribadi alergi agen anestetik
Riwayat pribadi alergi agen narkotika
Riwayat pribadi alergi agen analgesik
Riwayat pribadi alergi serum dan vaksin
Riwayat pribadi alergi obat, medikamen dan zat biologis lain
Riwayat pribadi alergi obat, medikamen dan zat biologis yang tidak jelas

Z89. Hilangnya anggota yang dialami setelah lahir


Termasuk: Kehilangan anggota: pascabedah, pascatrauma

20

Kecuali: Cacad anggota didapat (M20-M21), cacad kongenital anggota (Q71-Q73)


Z89.0 Hilangnya jari(-jari) tangan [termasuk ibu jari], unilateral
Z89.1 Hilangnya tangan dan pergelangan
Z89.2 Hilangnya anggota atas di atas pergelangan
Hilangnya lengan NOS
Z89.3 Hilangnya kedua anggota atas [semua level]
Hilangnya jari(-jari), bilateral
Z89.4 Hilangnya kaki dan tumit
Hilangnya jari(-jari) kaki
Z89.5 Hilangnya tungkai pada atau di bawah lutut
Z89.6 Hilangnya tungkai di atas lutut
Hilangnya tungkai NOS
Z89.7 Hilangnya kedua anggota bawah [semua level, kecuali jari kaki saja]
Z89.8 Hilangnya anggota atas dan bawah [semua level]
Z89.9 Hilangnya anggota, tidak jelas

Z90. Hilangnya organ yang dialami setelah lahir, not elsewhere classified
Termasuk: Kehilangan bagian tubuh pascabedah atau pascatrauma NEC
Kecuali: Absen pascabedah pada kelenjar endokrin (E89.-), limpa (D73.0)
Z90.0 Hilangnya bagian dari kepala dan leher
Hilangnya mata, larynx, hidung,
Kecuali: hilangnya gigi (K08.1)
Z90.1 Hilangnya payudara
Z90.2 Hilangnya paru-paru [bagiannya]
Z90.3 Hilangnya bagian lambung
Z90.4 Hilangnya bagian lain saluran pencernaan
Z90.5 Hilangnya ginjal
Z90.6 Hilangnya organ lain saluran kemih
Z90.7 Hilangnya organ(-organ) genital
Z90.8 Hilangnya organ lain
Z91. Riwayat faktor resiko pribadi, not elsewhere classified
Kecuali: Dihadapkan pada polusi dan masalah lain lingkungan fisik
(Z58.-)
Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resiko (Z57.-)
Riwayat pribadi penyalahgunaan zat psikoaktif (Z86.4)
Z91.0 Riwayat alergi, selain pada obat dan zat biologis
Kecuali: riwayat pribadi alergi pada obat dan zat biologis (Z88.-)
Z91.1 Riwayat ketidakpatuhan pada pengobatan dan regimen medis
Z91.2 Riwayat kebersihan pribadi yang buruk
Z91.3 Riwayat jadwal tidur-bangun tidak sehat
Kecuali: kelainan tidur (G47.-)
Z91.4 Riwayat trauma psikologis, not elsewhere classified
Z91.5 Riwayat melukai diri sendiri
Parasuicide, meracunidiri sendiri, usaha bunuh diri
Z91.6 Riwayat truma fisik lainnya
Z91.8 Riwayat faktor resiko lainnya, not elsewhere classified
Abuse NOS, maltreatment NOS
Z92. Riwayat pribadi pengobatan medis
Z92.0 Riwayat pribadi kontrasepsi
Kecuali: konsultasi atau manajemen praktek kontrasepsi sekarang (Z30.-)
kehadiran (intrauterine) contraceptive device (Z97.5)
Z92.1 Riwayat pribadi penggunaan (sekarang) antikoagulan jangka panjang
Z92.2 Riwayat pribadi penggunaan (sekarang) medikamen lain jangka panjang
Riwayat pribadi penggunaan aspirin
Z92.3 Riwayat pribadi irradiasi
Riwayat pribadi terapi radiasi
Kecuali: dihadapkan pada radiasi: oleh pekerjaan (Z57.1), lingkungan fisik
(Z58.4)
Z92.4 Riwayat pribadi pembedahan mayor, not elsewhere classified

21

Kecuali: status lobang buatan (Z93.-), status transplantasi organ atau


jaringan (Z94.-)
adanya implant dan graft fungsional (Z95-Z96), status pascabedah
(Z98.-)
Z92.5 Riwayat pribadi tindakan rehabilitasi
Z92.8 Riwayat pribadi pengobatan medis lainnya
Z92.9 Riwayat pribadi pengobatan medis, tidak jelas

Z93. Status lobang buatan


Kecuali: Lobang buatan memerlukan perhatian dan penatalaksanaan (Z43.-)
Komplikasi stoma eksternal (J95.0, K91.4, N99.5)
Z93.0 Status trakheostomi
Z93.1 Status gastrostomi
Z93.2 Status ileostomi
Z93.3 Status kolostomi
Z93.4 Status lobang buatan lain pada saluran gastrointestinum
Z93.5 Status sistostomi
Z93.6 Status lobang buatan lain pada saluran kemih
Nefrostomi, ureterostomi, uretrostomi
Z93.8 Status lobang buatan lainnya
Z93.9 Status lobang buatan, tidak jelas
Z94. Status transplantasi organ dan jaringan
Termasuk: Organ atau jaringan diganti dengan transplant heterogen atau homogen
Kecuali: Komplikasi organ atau jaringan yang ditransplantasikan see Alphabetical
Index
Adanya: graft vaskuler (Z95.-), katup jantung xenogenik (Z95.3)
Z94.0 Status transplantasi ginjal
Z94.1 Status transplantasi jantung
Kecuali: status penggantian katup jantung (Z95.2-Z95.4)
Z94.2 Status transplantasi paru-paru
Z94.3 Status transplantasi jantung dan paru-paru
Z94.4 Status transplantasi hati
Z94.5 Status transplantasi kulit
Status transplantasi kulit autogen
Z94.6 Status transplantasi tulang
Z94.7 Status transplantasi kornea
Z94.8 Status transplantasi organ dan jaringan lainnya
Status transplantasi sumsum tulang, usus, pankreas
Z94.9 Status transplantasi organ dan jaringan, tidak jelas
Z95. Adanya implant dan graft jantung dan pembuluh darah
Kecuali: Komplikasi alat, implant, dan graft jantung dan pembuluh darah (T82.-)
Z95.0 Adanya pacemaker jantung
Kecuali: adjustment or management of cardiac pacemaker (Z45.0)
Z95.1 Adanya graft bypass aortokoronaria
Z95.2 Adanya katup jantung prostetik
Z95.3 Adanya katup jantung xenogenic
Z95.4 Adanya penggantian katup jantung lainnya
Z95.5 Adanya implant dan graft angioplasti koronaria
Adanya prosthesis arteri koronaria, tatus setelah angioplasti koronaria NOS
Z95.8 Adanya implants dan graft jantung dan pembuluh darah lainnya
Adanya prosthesis intravaskular NEC, status setelah angioplasti perifer NOS
Z95.9 Adanya implant dan graft jantung dan pembuluh darah, tidak jelas
Z96. Adanya implant fungsional lainnya
Kecuali: Komplikasi alat prostetik, implant dan graft internal (T82-T85)
Perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46)
Z96.0 Adanya implant urogenital
Z96.1 Adanya lensa intraokular
Pseudophakia
Z96.2 Adanya implant otologis dan audiologis

22

Z96.3
Z96.4
Z96.5
Z96.6
Z96.7
Z96.8
Z96.9

Tabung myringotomy, penggantian stapes, stent tuba Eustachia,


Alat pendengar konduksi tulang, implantasi kokhlea
Adanya larynx buatan
Adanya implant endokrin
Pompa insulin
Adanya impant akar-gigi dan mandibula
Adanya implant sendi orthopaedik
Penggantian sendi jari, penggantian sendi panggul (partial)(total)
Adanya implant tulang dan tendon lainnya
Adanya plat tengkorak
Adanya implant fungsional lain yang jelas
Adanya implant fungsional, tidak jelas

Z97. Adanya peralatan lain


Kecuali: Komplikasi alat prostetik, implant dan graft internal (T82-T85)
Perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46)
Adanya alat drainase cairan serebrospinalis (Z98.2)
Z97.0 Adanya artificial eye
Z97.1 Adanya artificial limb (complete)(partial)
Z97.2 Adanya alat prostetik gigi (complete)(partial)
Z97.3 Adanya kaca mata dan lensa kontak
Z97.4 Adanya hearing-aid eksternal
Z97.5 Adanya (intrauterine) contraceptive device
Kecuali: pemasangan kontrasepsi (Z30.1),
pemeriksaan, pemasangan kembali atau penarikan kontrasepsi (Z30.5)
Z97.8 Adanya peralatan lain yang jelas
Z98. Keadaan pascabedah lainnya
Kecuali: Asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
Komplikasi pascaprosedur atau pascabedah see Alphabetical Index
Z98.0 Status baypass dan anastomosis usus
Z98.1 Status arthrodesis
Z98.2 Adanya alat drainase cairan serebrospinalis
Adanya CSF [cerebrospinal fluid]shunt
Z98.8 Keadaan pascabedah lain yang jelas
Z99.
Z99.0
Z99.1
Z99.2

Ketergantungan pada mesin dan alat yang memberi kemampuan, n. e. c.


Ketergantungan pada aspirator
Ketergantungan pada respirator
Ketergantungan pada dialisis ginjal
Adanya shunt arteriovena untuk dialisis, status dialisis ginjal
Kecuali: persiapan, pengobatan atau sesi dialisis (Z49.-)
Z99.3 Ketergantungan pada kursi roda
Z99.8 Ketergantungan pada mesin dan alat pemberi kemampuan lain
Z99.9 Ketergantungan pada mesin dan alat pemberi kemampuan, tidak jelas.

23

Anda mungkin juga menyukai