Anda di halaman 1dari 7

PREPLANNING KANGURU MOTHER CARE (KMC)

DI RUANG PERINATOLOGI RSUD SALATIGA


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Managemen Asuhan Keperawatan Anak

Oleh
1.
2.
3.
4.
5.

Vika Asyharul Ulya


Lastina Fachrunnisa
Karlinda Nuriya Afifah
Nurlela Fitriani
Amanat Buya

22020112120003
22020112140013
22020112130032
22020112130046
22020112140095

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015
PREPLANNING KANGURU MOTHER CARE (KMC)

A. Latar Belakang
Setiap tahun di dunia diperkirakan lahir sekitar 20 juta bayi berat lahir
rendah (BBLR). Kelahiran BBLR sebagian disebabkan oleh lahir sebelum
waktunya

(premature),

dan

sebagian

karena

mengalami

gangguan

pertumbuhan selama masih dalam kandungan. Di negara berkembang, BBLR


banyak dikaitkan dengan tingkat kemiskinan. BBLR merupakan penyumbang
utama angka kematian neonatus. Menurut perkiraan World Health
Orgenization (WHO), terdapat 5 juta kematian neonatus setiap tahun dengan
angka mortalitas neonatus (kematian dalam 28 hari pertama kehidupan)
adalah 34 per 1000 kelahiran hidup, dan 98% kematian tersebut berasal dari
negara berkembang. Secara khusus angka kematian neonatus di Asia
Tenggara adalah 39 per 1000 kelahiran hidup. Di Indonesia saja, menurut
Survey Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2005, kematian neonatus yang
disebabkan BBLR sebanyak 38,85% (Deswita, 2011).
Perawatan BBLR merupakan hal yang kompleks dan membutuhkan
infrastruktur yang malah serta staf yang memiliki keahlian tinggi sehingga
seringkali menjadi pengalaman yang sangat menggangu bagi keluarga. Oleh
karena itu, perawatan terhadap bayi tersebut menjadi beban sosial dan
kesehatan bayi baru lahir (BBL) dapat dicegah per tahun menggunakan
intervensi yang tidak malah namun tepat guna. Salah satu intervensi tersebut
adalah Perawatan Metode kanguru atau Kanguru Mother Care (KMC)
(Depkes RI, 2008).
Perawatan dengan metode kanguru merupakan cara yang efektif untuk
memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu dengan kehangatan
ibu, air susu ibu, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan, dan kasih
sayang. Metode ini merupakan salah satu teknologi tepat guna yang
sederhana, murah, dan sangat dianjurkan untuk perawatan BBLR. metode
kanguru tidak hanya sekedar menggantikan peran inkubator, namun juga
memberikan berbagai keuntungan yang tidak dapat diberikan inkubator.
Dibandingkan dengan perawatan konvensional, PMK terbuktu dapat
menurunkan kejadian infeksi penyakit berat, masalah menyusui, dan

ketidakpuasan ibu, serta meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi


(Deswita, 2011).
Perawatan metode kanguru tidak berarti semua bayi prematur
diperbolehkan keluar dari inkubator. Perawatan metode kanguru intermitten
(jangka pendek) boleh dimulai pada bayi dalam proses penyembuhan yang
masih memerlukan infus atau sedikit tambahan oksigen. Namun, perawatan
metode kanguru continue (terus menerus) baru dapat dilakukan bila bayi
dalam keadaan stabil dapat bernafas tanpa bantuan oksigen. Metode ini
dihentikan apabila bayi telah berumur 37 minggu atau berat badannya 2500
gram. Pada usia tersebut bayi mulai gelisah, rewel kalau dilatakkan pada
posisi kanguru.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melatih ibu cara perawatan bayi dengan Berat Bayi Lahir Rendah
(BBLR) menggunakan metode Kanguru Mother Care (KMC).
2. Tujuan Khusus
a) Meningkatkan hubungan emosional antara ibu dan bayi
b) Menstabilkan denyut jantung dan pola pernafasan bayi
c) Memberikan kehangatan pada bayi
d) Mempercepat peningkatan berat badan dan perkembangan otak
e) Merangsang ASI lebih cepat keluar
C. Rancangan Kegiatan
1. Topik
Pemberian informasi tentang perawatan bayi BBLR dengan metode
Kanguru Mother Care (KMC).
2. Metode Pelaksanaan
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, dan Simulasi
3. Sasaran dan Target
Ibu yang memiliki bayi dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Ruang
Perinatologi RSUD Salatiga.
4. Strategi Pelaksanaan
Melakukan pendidikan kesehatan dengan dibantu menggunakan gambar,
ppt, video, dan simulasi.
5. Media dan Alat Bantu
a) Leptop
b) PPT

c) Leaflet
d) Video cara melakukan metode Kanguru Mother Care (KMC) yang
benar
6. Setting Tempat

Keterangan :
Fasilitator
Klien

Penyaji
Observer

7. Pengorganisasian
Penyaji
: Lastina
Observer
: Buya
Fasilitator : Karlinda, Nurlela. Vika

8. Susunan Acara
No
1.

2.

Kegiatan Pendidikan
Kesehatan
Pembukaan
a. Salam
b. Perkenalan
c. Menjelaskan tujuan
dari pertemuan
d. Kontrak waktu
Pelaksanaan
a. Menyampaikan
materi
- Pengertian
Kanguru Mother
-

Care (KMC)
Pentingnya
melakukan KMC

Waktu

Kegiatan Klien

Media

5
menit

Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan

30
menit

Memperhatikan
- Leptop
- PPT
- Video

bagi ibu dengan


-

bayi BBLR
Cara melakukan

Menanyakan hal
yang kurang jelas

KMC yang baik


dan benar
b. Memberikan waktu
3.

untuk bertanya jawab


Penutupan
a. Memberikan

5
menit

pertanyaan lisan

Leaflet
Menjawab
pertanyaan

kepada klien
b. Menyimpulkan

Memperhatikan

kegiatan yang sudah


dilaksanakan
c. Memberikan leaflet

Menerima leaflet

Kanguru Mother Care

Menjawab salam

(KMC)
d. Memberikan salam
penutup
9. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1) Penyuluh mempersiapkan acara pendidikan kesehatan dengan
konsultasi

materi

yang

akan

disampaikan

kepada

pembimbing klinik.
2) Penyuluh telah mempersiapkan dan membawa media untuk
kebutuhan penyuluhan
3) Penyuluh telah membuat kontrak dengan klien sebelum
dilakukan pendidikan kesehatan.
b. Proses
1) Pada awal perkenalan, penyuluh telah mengenalkan semua
anggota dan perannya selama proses penyuluhan. Selain itu
penyuluh telah menjelaskan tujuan dilakukannya pendidikan
kesehatan dan praktik tentang metode kangaroo mother care
bagi bayi BBLR dan dampaknya bagi kesehatan anak.
2) Selama kegiatan pendidikan kesehatan, ibu
mendengarkan dan memperhatikan.

aktif

3) Selama praktek pelaksanaan metode kangaroo mother care 3


dari 4 ibu tampak tenang dan dapat menyusui bayi dengan
cara yang benar.
4) Ibu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir dan selama
praktek pelaksanaan metode kangaroo mother care yaitu 3
jam.
c. Hasil
1) Ibu kooperatif selama diskusi berlangsung.
2) Ibu tampak kooperatif dalam menjawab pertanyaan
3) Bayi tampak tenang dan mau menyusui selama metode
kangaroo
4) Ibu bayi tampak bahagia dan puas setelah dilibatkan dalam
proses perawatan bayinya.
5) Belum adanya perubahan yang cukup berarti dari ke-4 bayi
karena beberapa bayi memiliki refleks menelan dan
menghisap yang kurang baik.
10. Materi
Terlampir
11. Dokumentasi
Terlampir
12. Daftar Pustaka
Deswita, Besral, Yuni rustina. 2011. Pengaruh Perawatan Metode
Kanguru terhadap Respons Fisiologis Bayi Prematur. Jurnal
Kesehatan masyarakat nasional. Volume 5, Nomor 5, April
2011.
Depkes RI. 2008. Perawatan Bayi Berat Lahir rendah (BBLR) dengan
Metode Kanguru. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai