RMK SEMINAR AKUNTANSI ERM Dan SOA (Ulfa Nur Rahmadani A31113010)
RMK SEMINAR AKUNTANSI ERM Dan SOA (Ulfa Nur Rahmadani A31113010)
Nim
: A31113010
Kepercayaan publik sebagai salah satu pilar mekanisme pasar modal telah
rusak dan butuh usaha keras untuk memulihkannya kembali. Semua skandal ini
merupakan contoh tragis bagaimana fraud schemes berdampak sangat buruk
terhadap pasar, stakeholders dan para pegawai.
Belajar dari pengalaman itulah, para regulator Amerika serikat menyusun
Sarbanes-Oxley Act untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Konggres
berangapan bahwa skandal-skandal keuangan tersebut tidak bisa dilihat sebagai
kasus , namun sebuah indikasi perlunya sebuah peraturan yang lebih ketat yang
mengatur penyiapan dan pemeriksaan laporan keuangan. Dengan ditetapkan
c
d
e
Business
Ketidakmampuan manajemen dalam mempertimbangkan resiko
Internal control yang lemah
Kesulitan untuk mencapai Goal congruence
keseluruhan
Konsep risk appetite harus dipertimbangkan
ERM memberikan keyakinan positif yang masuk akial tapi tdk pada
pencapaian objective
ERM dirancang untuk membantu mencapai tujuan.
Risk components
entity and unit level components
Bagan ini menunjukkan kerangka COSO ERM ini Sebagai tiga dimensi kubus
dengan komponen-komponen:
a
b
c
ERM versi COSO terdiri dari 8 komponen yang saling terkait. Kedelapan
komponen ini diturunkan dari bagaimana manajemen menjalankan perusahaan
dan diintegrasikan dengan proses manajemen. Kedelapan komponen ini
diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan, baik tujuan strategis,
operasional, pelaporan keuangan, maupun kepatuhan terhadap ketentuan
perundang-undangan. Komponen-komponen tersebut adalah:
1. Lingkungan Internal (Internal Environment) Lingkungan internal sangat
menentukan warna dari sebuah organisasi dan memberi dasar bagi cara
pandang terhadap risiko dari setiap orang dalam organisasi tersebut. Di dalam
lingkungan internal ini termasuk, filosofi manajemen risiko dan risk appetite,
nilai-nilai etika dan integritas, dan lingkungan di mana kesemuanya tersebut
berjalan.
2. Penentuan Tujuan (Objective Setting) Tujuan perusahaan harus ada terlebih
dahulu sebelum manajemen dapat menidentifikasi kejadian-kejadian yang
berpotensi mempengaruhi pencapaian tujuan tersebut. ERM memastikan
bahwa manajemen memiliki sebuah proses untuk menetapkan tujuan ddan
bahwa tujuan yang dipilih atau ditetapkan tersebut terkait dan mendukung misi
perusahaan dan konsisten dengan risk appetite-nya.
3. Identifikasi Kejadian (Event Identification) Kejadian internal dan eksternal
yang mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan harus diidentifikasi, dan
dibedakan antara risiko dan peluang. Peluang dikembalikan (channeled back)
kepada proses penetapan strategi atau tujuan manajemen.
4. Penilaian
Risiko
(Risk
Assessment)
Risiko
dianalisis
dengan
Lingkungan Internal
Penentuan tujuan
Identifikasi peristiwa
Penilaian risiko
Kerangka COSO yang diterima secara de facto sebagai acuan dalam penilaian
internal organisasi terbatas penggunaannya pada penetuan tujuan pengendalian
pelaporan keuangan dalam konteks organisasi secara luas. Sementara dalam
lingkungan yang semakin bergerak ke lingkungan berbasis Komputer, tujuan
pengendalian internal dan audit terhadap system informasi memiliki ruang
lingkup yang lebih luas dibandingkan penilaian pengendalian internal dan audit
terhadap akuntansi.
Referensi:
http://asdarmunandar.blogspot.com/2012/02/penerapan-sarbanes-oxley-diindonesia.html
http://evi-komalasari.blogspot.com/2012/01/sarbanes-oxley-act.html
http://www.scribd.com/doc/128851143/62473207-COSO
http://www.scribd.com/doc/22910449/1/A-COSO
http://little-economist.blogspot.com/2011/03/committee-of-sponsoringorganizations.html