Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Judul
Judul kegiatan studi lapangan ini adalah Laporan Studi Lapangan Candi Prambanan dan
Situs Istana Ratu Boko.
1.2. Tujuan
a. Menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa/i tentang peninggalan sejarah
khususnya berupa candi, yaitu Candi Prambanan dan Situs Istana Ratu Boko.
b. Menumbuhkan rasa ingin ikut melindungi dan melestarikan Candi Prambanan dan Situs
Istana Ratu Boko.
c. Mengapresiasi Candi Prambanan dan Situs Istana Ratu Boko sebagai wujud budaya
berupa ide atau sistem budaya, tindakan atau sistem sosial, dan artefak atau kebudayaan
fisik.
d. Memenuhi tugas mata kuliah Apresiasi Budaya.
1.3. Waktu
Studi lapangan dilaksanakan pada
Hari, tanggal : Sabtu, 19 November 2016
Waktu
: 06.00 s.d. 15.00 WIB
1.4. Lokasi
Studi lapangan dilaksanakan di:
a. Kompleks Candi Prambanan yang terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan
kecamatan Prambanan, Klaten.
b. Situs Istana Ratu Boko yang berada di wilayah dua Dukuh, yakni Dukuh Dawung,
Desa

Bokoharjo

dan

Dukuh

Sumberwatu,

Desa

Sambireja,

Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Indonesia.


1.5. Peserta
Peserta studi lapangan terdiri dari 37 mahasiswa/i Fakultas Bahasa dan Seni prodi
Pendidikan Bahasa Inggris kelas 1 C.
1.6. Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan untuk kegiatan studi lapangan ini adalah dana dari jurusan
PBI 2016 dan dana pribadi.
1

BAB II
PEMBAHASAN

2. 1. Kegiatan
Kegiatan studi lapangan dilakukan dengan melakukan kunjungan wisata, pertama ke
Candi Prambanan dan yang kedua ke Situs Istana Ratu Boko. Selama perjalanan,
rombongan didampingi oleh guide / pemandu wisata bernama Bapak Sutopo. Beliau
memberikan banyak wawasan dan pengetahuan yang edukatif dan menarik serta fakta
unik terkait tempat yang dikunjungi.
Adapun rincian acara studi lapangan ditulis sebagai berikut:
RUNDOWN KUNJUNGAN WISATA
MATA KULIAH APRESIASI BUDAYA
Pelaksanaan: Sabtu, 19 November 2016
Waktu
06.00
07.00
07.30
07.30 - 08.00
08.00 - 10.30
10.30 - 11.00
11.00 - 12.00
12.00 - 14.30
14.30 - 15.00

Acara
Pengondisian
Berangkat menuju Candi Prambanan
Tiba di Candi Prambanan
Pengondisian
Observasi di Candi Prambanan
Perjalanan menuju Candi Boko
Ishoma
Observasi di Candi Boko
Pulang

Tabel 1. 1

2. 2. Data
Sumber data dari laporan studi lapangan ini menggunakan data primer dan data sekunder.
Di bawah ini merupakan data yang diperoleh dari sumber data:
I.
Data Primer
Sumber data primer terdiri dari narasumber (Bapak Sutopo) sebagai guide /
II.

pemandu wisata. .
Data Sekunder
Sumber data sekunder terdiri dari internet dan catatan perkuliahan Apresiasi
Budaya.

Berikut hasil data yang diperoleh dari kegiatan studi lapangan:


A. Candi Prambanan
Candi Prambanan merupakan candi bercorak Hindu. Candi ini dibangun pada abad
ke-9 Masehi, dibangun sebagai persembahan untuk Trimurti atau tiga dewa utama
Hindu, yaitu: Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara,
dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Candi Prambanan sendiri merupakan kompleks
candi Hindu terbesar di Indonesia dan salah satu yang termegah di Asia Tenggara.
Candi Prambanan sudah diakui UNESCO sebagai salah satu peninggalan sejarah;
sebuah warisan dunia.
Nama Prambanan berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri. Prambanan
dalam agama Hindu artinya Brahman Agung. Brahman atau Brahmana menempati
tempat tertinggi dalam sistem kasta dalam agama Hindu.
Candi Prambanan dibangun oleh Rakai Pikatan pada zaman dahulu, zaman Jawa
kuno, untuk menyaingi Candi Borobudur. Pembangunan candi ini dilanjutkan oleh
beberapa penerusnya hingga akhirnya selesai. Hal ini menunjukkan kuatnya agama
Hindu, agama yang dianut oleh Dinasti Sanjaya asal dari Rakai Pikatan, pada masa
tersebut. Bangunan Candi Prambanan yang memang megah dan agung dijadikan
sebagai tempat pelaksanaan acara-acara penting kerajaan
Candi Prambanan mengalami beberapa kali kerusakan dan kehilangan bagianbagiannya. Kerusakan disebabkan oleh peristiwa gempa bumi hebat yang setidaknya
terjadi dua kali, hingga candi ini hancur lebur meskipun selanjutnya dapat ditemukan
4

kembali oleh penduduk lokal dan dipugar. Sedangkan, penyebab kehilangan adalah
tangan-tangan dari pengunjung maupun penduduk lokal jahil yang dengan sengaja
mengambil bagian-bagian dari kompleks candi. Mereka biasanya akan menjual hasil
curian tersebut dengan harga mahal.
Terdapat 240 candi di kompleks Candi Prambanan, berikut perinciannya:
1. Candi Trimurti (3)
a. Candi Siwa: candi utama, berukuran paling besar. Di dalamnya terdapat
arca Siwa Mahadewa, Resi Agastya, Ganesha putra Siwa, arca sakti atau
istri Siwa, Durga Mahisasuramardini, biasa disebut dengan Roro
Jonggrang.
b. Candi Wishnu: menyimpan arca Wishnu.
c. Candi Brahma: menyimpan arca Brahma.
2. Candi Wahana (3)
a. Candi Nandi: penggambaran kendaraan dari Dewa Siwa, di dalamnya
terdapat arca lembu Nandi.
b. Candi Garuda: penggambaran kendaraan dari Dewa Wishnu, saat ini tidak
terdapat arca Garuda di dalamnya.
c. Candi Angsa: penggambaran kendaraan dari Dewa Brahma, saat ini tidak
terdapat arca Angsa di dalamya.
3. Candi Apit (2)
4. Candi Kelir (4): berupa miniatur candi tanpa tangga, berbentuk kuil kecil yang
fungsinya untuk meletakkan canang atau sesaji.

5. Candi Patok (4): berupa miniatur candi tanpa tangga, berbentuk kuil kecil yang
fungsinya untuk meletakkan canang atau sesaji.
6. Candi Perwara (224): candi pengawal atau candi pelengkap.
Saat ini tersisa setidaknya 18 buah candi saja karena banyak yang belum selesai
dipugar.
Wujud Budaya yang terdapat dalam Candi Prambanan:
1. Ide / Gagasan
Didirikannya Candi Prambanan merupakan ide / pemikiran dari Rakai
Pikatan atas keinginannya untuk menandingi Candi Borobudur dan Candi Sewu.
Selanjutnya, tertulis dalam Prasasti Siwaghra tahun 856 Masehi bahwa bangunan
suci ini dibangun untuk memuliakan dewa Siwa.
Terdapat keyakinan tentang adanya legenda Roro Jonggrang di daerah sekitar,
yaitu legenda tentang putri cantik, raja penguasa, jin, dan raksasa. Salah satu arca
dalam Candi Prambanan dipercayai sebagai hasil dari legenda tersebut.
2. Tindakan
Proses pendirian Candi Prambanan dilakukan oleh Rakai Pikatan pada 850
Masehi. Pembangunan dilanjutkan oleh raja-raja setelahnya secara bertahap hingga
sempurna.
Candi

Prambanan sempat ditelantarkan, kemudian runtuh karena

peristiwa gempa bumi, hingga akhirnya pada tahun 1733 ditemukan oleh CA Lons.
Kejadian ini mengawali penemuan kembali reruntuhan Candi Prambanan. Saat itu,
batu-batu yang ditemukan justru dijarah oleh orang-orang yang tidak bertanggung
jawab. Setelah adanya pembersihan dan pembongkaran besa-besaran tahun 1855
oleh Isaac Groneman, batu-batu Candi Prambanan digunakan sebagai hiasan taman
oleh masyarakat Belanda dan sebagai bahan bangunan atau pondasi rumah oleh
masyarakat pribumi.

Pemugaran baru dimulai pada tahun 1918. Para pemugar menggunakan


kaidah arkeologi dengan benar dan tidak mengulangi kesalahan pendahulunya.
Upaya renovasi masih terus dilakukan hingga saat ini.
3. Artefak
Candi, relief, arca.
B. Situs Istana Ratu Boko
Situs Ratu Boko atau dalam bahasa Jawa Candhi Ratu Boko merupakan situs
arkeologi yang terkenal dengan sejarahnya yang belum terpecahkan. Situs ini
menggambarkan pemukiman atau tempat berkegiatan. Situs ini merupakan situs
pemukiman terbesar yang pernah ditemukan di Tanah Jawa. Fungsi aslinya sendiri
belum jelas. Kompleks Situs Istana Ratu Boko terletak 3 km di sebelah selatan dari
kompleks Candi Prambanan. Secara administratif, situs ini berada di wilayah dua
Dukuh, yakni Dukuh Dawung, Desa Bokoharjo dan Dukuh Sumberwatu, Desa
Sambireja, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Indonesia.
Dilihat dari bentuk bangunan, ada pendapat bahwa Situs Istana Ratu Boko bukan
merupakan sebuah candi melainkan keraton atau istana raja / tempat tinggal raja.
Bangunan tidak bersifat religius, dan ditemukan sisa-sisa benteng di sekitarnya
sebagai struktur pertahanan, serta terdapat bekas-bekas pemukiman penduduk.
Istana Ratu Baka memiliki arti Istana Raja Bangau. Raja Bangau adalah ayah
dari Loro Jonggrang, tokoh legenda terkenal di daerah tersebut.
Situs Ratu Boko terdiri dari paseban, pendopo, miniatur-miniatur candi, kaputren,
dan tempat pemandian. Situs ini memiliki banyak perbedaan apabila dibandingkan
dengan bangunan peninggalan sejarah Jawa kuno yang lain. Tidak hanya terdiri dari
bangunan-bangun suci, terdapat bangunan-bangunan yang bersifat profan. Kompleks
Istana Ratu Boko sangat lengkap, terdiri dari gerbang masuk, pendopo, tempat
tinggal, kolam pemandian, sampai pagar. Terletak di perbukitan yang tinggi, situs
Ratu Boko memperlihatkan adanya suatu sistem dalam mengelola mata air; hal ini
juga dibuktikan dengan adanya kolam pemandian. Perbedaan yang ada membuat situs
ini unik, terkesan menyimpan banyak misteri, dan menarik untuk dieksplorasi.

Jejak sejarah Situs Ratu Boko yang bercorak Hindu dan Buddha ini dimulai pada
abad ke-8 masehi. Awalnya, situs ini merupakan sebuah kompleks vihara seperti yang
disebutkan dalam prasasti tahun 792 M yang menandai peringatan berdirinya
Abhayagiriwihara atau vihara di atas bukit yang damai oleh Rakai Panangkaran. Ia
adalah seorang raja dari Kerajaan Mataram Kuno yang juga membangun candi
Kalasan. Corak Buddha dapat terlihat dari penemuan stupa-stupa dan tiga buah arca
Dhyani Buddha.
Kompleks Istana Ratu Boko berubah menjadi kediaman pengoasa Hindu, Sri
Kumbhaja. Corak Hindu terlihat dari penemuan berbentuk yoni, tiga candi, arca
Durga, dan arca Ganesha.
Bangunan yang Tersisa
1. Kompleks Istana Ratu Boko memiliki dua gapura. Gapura pertama terletak paling
depan, terdiri dari tiga buah gapura berbentuk paduraksa. Di belakangnya, gapura
kedua pun berbentuk paduraksa, terdiri dari lima buah gapura. Puncak dari gapura
terdapat hiasan yang berbentuk ratna.
2. Candi Batu Putih dan Candi Pembakaran yang kemungkinan besar digunakan
untuk kremasi atau penyimpanan abu jenazah raja.
3. Sumur Suci atau yang disebut oleh orang Hindu Amerta Mentana, berupa
sebuah kolam yang terletak di belakang Candi Pembakaran. Air dari sumur saat
ini masih digunakan dalam upacara Tawur Agung (satu hari sebelum perayaan
Nyepi) oleh umat Hindu sebagai air suci.
4. Paseban
5. Pendopo, sebuah bangunan yang dikelilingi dinding dengan hiasan ratna di
atasnya. Di bagian bawah terdapat saluran air yang berfungsi untuk menciprati
tiga candi atau objek lain yang digunakan dalam upacara keagamaan.
6. Kolam, terletak di sebelah timur pendopo. Kolam ini terbagi menjadi dua grup:
kolam bagian utara berbentuk persegi, sedangkan kolam bagian selatan berbentuk
bundar.
7. Keputren
8. Kompleks goa, terdiri dari dua buah goa dan satu kolam. Goa pertama merupakan
Goa Wadon, disebut wadon atau perempuan karena terdapat Yoni di atasnya. Yoni
merupakan simbol wanita dalam agama Hindu. Di belakangnya, terletak di teras

yang lebih tinggi terdapat Goa Lanang. Di mulut Goa Lanang terdapat sebuah
kolam yang di bagian dasarnya terdapat Lingga dan Yoni.
Wujud Budaya yang terdapat dalam Situs Istana Ratu Boko:
1. Ide / Gagasan
Awalnya, situs Istana Ratu Boko ini merupakan sebuah kompleks vihara seperti
yang tertulis dalam prasasti tahun 792 M yang menandai peringatan berdirinya
Abhayagiriwihara atau vihara di atas bukit yang damai oleh Rakai Panangkaran.
2. Tindakan
Pembangunan Situs Istana Ratu Boko dilakukan oleh Rakai Panangkaran, seorang
raja yang juga membangun Candi Kalasan.
3. Artefak
Gapura, candi, pendopo, kolam pemandian, tempat pembakaran jenazah, goa,
sumur, hiasan ratna, pagar.

BAB III
PENUTUP

3. 1. Kesimpulan
Studi lapangan di Candi Prambanan dan Situs Istana Ratu Boko sangat bermanfaat dalam
menambah wawasan serta pengalaman mahasiswa/i mengenai peninggalan sejarah.
Dengan berkunjung langsung ke lapangan, mahasiswa/i dapat secara langsung pula
mengapresiasi dua warisan dunia tersebut. Mahasiswa/i dapat belajar tentang latar
belakang sejarah, bangunan-bangunan yang tersisa, detail bangunan, hingga legendalegenda masyarakat setempat yang berkaitan dengan kedua tempat tersebut. Semakin
mahasiswa/i mengenal lebih dekat, semakin menumbuhkan rasa untuk ingin membantu
menjaga dan melestarikan.
3. 2. Saran
Kegiatan studi lapangan merupakan kegiatan yang efektif untuk mengenal suatu tempat
atau bangunan dengan baik. Kekurangan terdapat pada sedikit kesalahan koordinasi
panitia penyelenggara dengan pihak Candi Prambanan dan Situs Istana Ratu Boko,
tentang informasi guide atau pemandu wisata, namun hal tersebut dapat teratasi dengan
baik. Selebihnya, kegiatan dapat terlaksana dengan lancar dan tepat waktu.

10

Daftar Pustaka

Kepustakaan Candi, Candi Prambanan http://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsijawa_tengah-candi_prambanan (diakses pada tanggal 19 Desember 2016)
Ratu Boko Taman Wisata Candi, https://www.youtube.com/watch?v=6Fk3eMNIbok
(diakses pada tanggal 19 Desember 2016)

11

Lampiran
Gambar 1. 1

Gambar 1. 2

Gambar 1. 3

Gambar 1. 4
Gambar 1. 6 Gambar 1. 5

Gambar 2. 1

Gambar 2. 2

12

Gambar 2. 3

Gambar 2. 4
Gambar 2. 5

Fotografer:
Sekar Puspa
Arsy Albar

13

Anda mungkin juga menyukai