Perlakuan Khusus PDF
Perlakuan Khusus PDF
PERLAKUAN KHUSUS
6.1 PENDAHULUAN
Dalam membudidayakan tanaman sayur ada beberapa jenis tanaman sayur yang
memerlukan perlakuan khusus, terutama perlakuan untuk membuat tanaman dapat
berbunga. Untuk dapat berbunga, tanaman sayur tertentu seperti familia Cruciferae dan
Umbelliferae, tanaman harus dihadapkan pada suhu yang relatif sangat rendah dalam
jangka waktu tertentu. Perlakuan suhu rendah pada tanaman sayur untuk menstimulasi
berbunganya tanaman dikenal dengan istilah vernalisasi. Selain dengan memaparkan
tanaman pada suhu rendah, beberapa jenis tanaman sayur ada yang sangat sensitif
terhadap Iamanya periode penyinaran (fotoperiode) atou panjang hari (daylength) supaya
tanaman sayur dapat berbunga. Fenomena seperti ini disebut sebagai fotoperiodisme.
spinach, inisiasi pembungaan terjadi setelah tanaman dipaparkan pada suhu rendah
beberapa minggu atau beberapa bulan.Tanaman sayur yang sudah dewasa (tua) memiliki
tanggapan (respon) yang Iebih baik terhadap vernalisasi daripada benih dan bibit.
Pembungaan tanaman sayur merupakan respon kuantitatif terhadap suhu rendah, dengan
demikian Iamanya tanaman sayur dipaparkan pada suhu rendah yang dibutuhkan untuk
inisiasi pembungaan menurun sejalan dengan meningkatnyo suhu. Dengan semakin rendah
suhu udaranya semakin pendek pemaparan suhu untuk vernalisasi. Sebagai contohnya
adalah tanaman lobak yang dipaparkan pada suhu yang berbeda tetapi dalam jangka waktu
yang sama selama delapan hari, tanaman lobak akan berbunga Iebih cepat apabila
memperoleh suhu 5C danipada suhu 1 0C. Akan tetapi, jika selama pertumbuhannya
tanaman dipaparkan pada suhu tinggi, tanaman sayur yang menghendaki adanya vernolisasi
kemungkinan gagal membentuk bunga (tanaman tidak dapat berbunga).
Sangat penting untuk memaparkan tanaman sayur pada suhu rendah jika tanaman ini
sangat responsif terhadap suhu rendah ini (fase induktil) sehingga tanaman dapat berbunga
untuk selanjutnya menghasilkan biji. Munculnya tangkai bunga dan pembungaan sebelum
waktunya disebut bolting, yang dapat menyebabkan hilangnya hasil jika tanaman
ditumbuhkan sebagai sayuran yang dipanen pada saat pertumbuhan vegetative. Kejadian ini
terjadi jika tanaman sayur memperoleh suhu dingin relatif kecil. Ini merupakan masalah di
daerah yang bersuhu rendah atau selama bulan dingin dataran rendah.
Di daerah iklim sedang, vernalisasi tanaman terjadi secara alami di lahan selama usim
dingin. Diantara tanaman sayur seperti lobak, sawi dan mustard diketahui sangat responsif
terhadap pembungaan apabila bijinya dikenai vernolisasi; tanaman tersebut juga sangat
responsif terhadap pembungaan jika tanamannya dikenai vernalisasi. Akan tetapi tanaman
sayur sepenti kubis, cauliflower dan brokoli; tidak responsif terhadap pembungaan apabila
bijinya dikenai vernalisasi.
Apabila tanaman yang dikenai vernalisasi ditanam dibawah kondisi lingkungan yang
menguntungkan, tanaman akan cenderung berbunga lebih awal daripada tanaman yang
tidak dikenal vernalisasi. Pembungaan akan terjadi secara serentak antar tanaman sayur
dan hasil bijinya lebih tinggi. Pengaruh vernalisasi bisa jadi sebagian atau ruhnya dapat
dibalikkan oleh suhu tinggi di lahan produksi. Fenomena seperti ini disebut sebagai
devernalization.
Varietas berbeda tanggapannya terhadap suhu rendah. Sebagai contoh, varietas sawi hanya
memerlukan tujuh hari pada suhu 500-100 C untuk vernalisasi, yang Iainnya memerlukan
Universitas Gadjah Mada
Iebih dan 30 hari pada suhu 0-5 C. OIeh karena itu, penting untuk mengetahui kondisi yang
dibutuhkan untuk setiap varietas terhadap vernalisasi. Apabila vernalisasi telah terjadi
dengan sempurna, sangat kecil kemungkinannya untuk terjadinya devernalisasi.
Pada bawang bombay, kultivar sangat beragam tanggapannya terhadap suhu rendah dan
Iamanya pemaparan yang diperlukan untuk pembungaan. Pemaparan terhadap suhu rendah
selama 1 -2 bulan sudah cukup untuk merangsang inisiasi pembungaan berbagai kultivar.
Untuk beberapa kultivar tertentu, suhu antara 10C sampal 15C cukup untuk merangsang
pembungaan. Pemindahan tanaman bawang bombay ke suhu tinggi dapat meniadakan
sebagian pengaruh kumulatif suhu dingin yang meninduksi pembungaan.
Beberapa tanaman sayur memiliki respon kualitatif yaitu mereka akan berbunga apabila
batas panjang hari tertentu terlampaui. Tanaman hari pendek (short-day plants) berbunga
lebih cepat apabila mendapatkan hari pendek kurang dan fotoperiode kritisnya dan tanaman
Universitas Gadjah Mada
hari panjang (long-day plants) berbunga lebih cepat apabila harinya lebih panjang daripada
fotoperiode kritisnya. Sesungguhnya yang penting adalah panjang malam harinya, jadi
tanaman hari pendek memerlukan periode gelap yang Iebih panjang setiap harinya untuk
memacu pembungaan. Sebaliknya tanaman panjang memerlukan periode gelap yang lebih
pendek setiap harinya untuk memacu pembungaan (Gambar 1 2). Klasifikasi tanaman sayur
menurut fotoperiodenya tercantum dalam Tabel 8.
Amaranth
Jagung manis
Bayam
Ubi jalar
Mentimun
Beet gula
Kacang panjang
Tomat
Allium
Kacang hijau
Cabai merah
Kubis
Kedelai
Terung
Wortel
Kecipir
Artichoke
Sawi
Bayam tropis
Selada
Garland chrysanthemum
Lobak
Labu siam
Kentang
Beberapa tanaman lebih peka terhadap fotoperiode (panjang hari) dibanding tanamantanaman yang lain. Tanaman hari pendek berbunga dalam jumlah hari yang tetap saat
panjang hari lebih pendek daripada fotopeniode knitisnya dan tidak akan terjadi pembungaan
apabila panjang harinya sama dengan atau Iebih dari fotoperiode kristisnya. Apabila panjang
periode terang melebihi fotoperiode kritis maka fase vegetatif akan terpacu dan fase
generatif akan lambat untuk tanaman hari pendek. Sebaliknya tanaman hari panjang
berbunga dalam sejumlah hari yang tetap pada saat panjang hari lebih panjang daripada
fotoperiode kritisnya dan tidak ada pembungaan pada fotoperiode yang Iebih pendek.
Sebaliknya vegetaif terpacu dan fase generatif terhambat apabila panjang periode
penyinaran kurang dan fotoperiode kritis.
Tanaman yang tidak terpengaruh oleh panjang hari disebut tanaman hari netral (dayneutral
plants). Tanaman ini dapat berbunga pada sembarang periode panjang hari. Pengetahuan
fotoperiode
kritis
dan
suatu
tanaman
fotoperiodis
memungkinkan
petani
untuk
merencanakan waktu tanam sehingga pembungaan akan terjadi setelah tanaman mencapai
pertumbuhan vegetatif yang rnencukupi. Tanaman kecipir misalnya adalah tanaman hari
pendek. Tanaman ini akan berbunga apabila panjang hari kurang dari 1 jam. Apabila
ditanam terlalu awal pada saat panjang hari masih Iebih dari 11 jam tanaman ini akan
menghasilkan trubus dalam jangka waktu yang lama sebelum berbunga. Apabila ditanam
pada saat panjang hari kurang dari 11 jam tanaman cipir akan segera berbunga meskipun
baru menghasilkan beberapa daun saja sehingga hasil buahnya rendah.
Panjang periode gelap dan tenang juga mempengaruhi waktu pembentukan organ
penyimpanaan tertentu. Hari panjang mempercepat pembentukan bulb bawang, hari pendek
mempercepat pembentukan tuber kentang, pembesaran akar di ketela rambat dan
pembentukan corm toro (Gambar 13).
Khusus untuk familia Cucurbitaceae, panjang hari bersama dengan intensitas cahaya dan
suhu diketahui mempengaruhi ekspresi kelamin bunga. Secara umum hari yang panjang dan
suhu tinggi cenderung membuat tanaman menghasilkan Iebih banyak bunga jantan
(tanaman berkelamin jantan) (Gambar 1 4).
Gambar14. Pengaruh panjang hari pada mentimun A. Lebih banyak bunga jantan pada hari
panjang. B. Lebih banyak bunga betina pada hari pendek.
Universitas Gadjah Mada
saat terjadi bunga es, suhu air Iebih tinggi daripada suhu udara dan pada saat 1 g
air membeku 80 kal. Energi panas dilepaskan ke Iingkungan.
b. Menambahkan panas secara Iangsung ke Iingkungan dengan alat pemanas atau
dengan mencampurkan udara panas (dengan alat pemanas) dan udara dingin
(dan kipas angin) sehingga terjadi pemanasan udara di sekitar tanaman.
c. Perangkap panas dengan menempatkan pagar otau penghalang berupa bahan
tanaman, seperi buluh, dedaunan atau tanaman lain yang ditempatkan tegak
lurus terhadap matahari untuk menurunkan kehitangan radiasi panas sehingga
dapat meningkatkan keawetan panas dengan menghambat kehilangan panas
waktu malam hari.
d. Sungkup atau tudung panas melindungi tiap-tiap batang atau sekelompok
tanaman dalam satu barisan. Sungkup panas berupa tenda yang terbuat dan
kertas kaca atau plastik yang ditempatkan di atas satu atau beberapa tanaman
muda. Bahan ini memiliki pengaruh rumah kaca mini sehingga berperan sebagai
perangkap panas dan penurun radiasi.
e. Lorong plastik yang terbuat dan satu atau beberapa lembar plastik yang ditopang
oleh bambu, kayu atau kawat untuk melingkupi tanaman sayur.
f.
Kerangka dingin dan panas. Kerangka ini mirip bangunan semi permonen yang
terbuat dan kayu atau beton dengan atap kaca bening atau plastik. Panas dan
sinar matahari dapat meningkatkan suhu udara. Untuk kerangka panas sumber
panas dan pupuk kandang yang sedang mengalami dekomposisi, kompos atau
pipa pemanas di bawah permukaan tanah atau kawat listrik.
g. Rumah kaca yang dilengkapi dengan pemanas, pendingin (AC) dan sarana
pengelolaan lingkungan yang lain sering dengan peralatan yang canggih dan
otomatis, seperti pengatur suhu, karbondioksida, kelembaban relatif, ventilasi,
irigasi dan fumigasi.
h. Bahan anti beku. Bahan anti beku ini dapat membantu munculnya kecambah
melalui tanah yang beku karena dapat meninkatkan aerasi tanah dan mengurangi
terjadinya penyakit akar. Gipsum don vermikulit sebagai penutup biji yang
merupakan bahan anti beku, atau mulsa aspal untuk meningkatkan serapan
ponas.
2. Penghalang angin dan barisan pelmndung.
Angin dapat merusak tanaman sayur secara fisik melalui tiupan atau akibat pasir dan
debu yang dibawanya. Penghalang angin dan barisan tanaman pelindung dapat
membantu mengurangi kerusokan tersebut. Barisan pelindung yang berfungsi
sebagam penghalang angin dapat berupa tanaman hidup (pohon atau semak) yang
cukup tinggi atau dapat berupa tanaman misalnya jagung untuk menurunkan
kecepatan angin.
4. Hidroponik.
Hidroponik merupakan cara menumbuhkan tanaman sayur dalam larutan nutrisi atau
dengan
menggunakan
media
tanam
buatan.
Hidropinik
ini
sangat
besar
6. 3 RANGKUMAN
Dalam membudidayakan tanaman sayur ada beberapa jenis tanaman sayur yang
memerlukan perlakuan khusus, terutama supaya tanaman dapat berbunga. Untuk dapat
berbunga, tanaman sayur tertentu seperti familia Cruciferae dan Umbelliferae, mnaman
harus dipapaikan pada suhu yang relatif sangat rendah dalam jangka waktu rtentu.
Pemaparan tanaman sayur pada suhu rendah untuk menstimulasi berbunganya anaman
dikenat dengan istilah vernalisasi. Selain dengan memaparkan tanaman pada suhu rendah,
beberapa jenis tanaman sayur ada yang sangat sensitif terhadap lamanya periode
penyinaran atau panjang hari supaya tanaman sayur dapat berbunga. Fenomena sepenfi ini
disebut sebagai fotoperiodisnie. Pengaruh panjang hari pada tanaman sayur selain
pembungaan juga pembentukan organ penyimpanan seperti pembentukan bulb pada
bawang apabila mendapatkan han panjang, dan han pendek berpengaruh pada
pembentukan umbi akar pada ubi jalar, corm pada taro dan tuber pada kentang. Pada
tanaman Cucurbitaceae, panang han berpengaruh terhadap ekspresi kelamin bunga. Han
panang dan suhu tinggi pada tanaman mentimun akan memunculkan banyak bunga lantan.
Dalam membudidayakan tanaman sayur tidak selamanya kondisi Iingkungan mendukung
pertumbuhan dan perkembangan tanaman sayur. Membudidayakan tanaman sayur di tuar
musim tanamnya dikenal dengan istilah vegetable forcing. Penanaman tanaman sayur di
luar musim tanamnya ini dilakukan untuk tetap menjaminnya pasokan sayuran yang
dibutuhkan oleh konsumen. Budidaya tanaman di luar musim tanamnya mi tentunya haru
dilakukan dengan memodifikasi Iingkungan tumbuhnya, seringkali dilakukan di dalam
Bangunan pembantu seperti greenhouse atau rumah plastik polyetilene yang dilengkapi
dengan pengaturan air, udara seperti karbondioksida, suhu, kelembaban relatif dan cahaya.
6.4. Penutup
6.4.1. Tes Formatif
1. Apakah yang dimaksud dengan vernalisasi?
2. Apakah yang dimaksud dengan fotopeniode?
3. Bagaimana pengaruh panjang hari terhadap berbunganya tanaman sayur?
Jelaskan!
4. Pengaruh apa sajakah yang ditimbulkan oleh panjang han pada tanaman sayur
selain menstimulasi pembungaan? Sebutkan
5. Apakah yang dimaksud dengan vegetables forcing?
6. Mengapa vegetables forcing perlu dilakukan?
10
1. Vernaisasi adalah pemaparan bibit atau tanaman pada suhu rendah dalam jangka waktu
tertentu untuk menstimulasi tanaman berbunga. Vernalisasi ini diperlakukan pada
tanaman sayur iklim dingin atau biennuals.
2. Fotoperiode adalah lamanya penyinaran matahari yang dinyatakan dalam jam, dihitung
sejak matahari terbit hingga matahari terbenam.
3. Pengaruh panjang hari terhadap pembungaan tanaman sayur hanya terjadi pada
tanaman sayur yang sensitif terhadap lamanya penyinaran. Untuk tanaman sayur hari
pendek, tanaman hanya akan berbunga apabila mendapatkan lamanya penyinaran Iebih
pendek daripada fotoperiode kritisnya, sedangkan tanaman sayur han panjang hanya
akan berbunga apabila mendapatkan penyinaran melebihi fotoperiode kritisnya.
Tanaman sayur hari netral untuk berbunganya tanaman tidak terpengaruh oleh panjang
pendeknya hari. Sebenarnya yang berpengaruh terhadap pembungaan tanaman sayur
penganut fotoperiodisme adalah Iamanya periode gelap. Jadi tanaman sayur hari
pendek, tanaman dapat berbunga apabila mendapatkan periode gelap lebih panjang dan
periode kritisnya, dan sebaliknya tanaman hari panjang akan berbunga apabila
mendapatkan periode gelap lebih pendek daripada periode knitisnya.
4. Selama pembungaan, fotoperiode juga mempengaruhi tanaman sayur dalam hal
pembentukan organ penyimpanan, misalnya fotopeniode yang panjang menangsang
pembentukan bulb pada bawang, sedangkan fotoperiode yang pendek akan merangsang
pembentukan corm pada taro, tuber pada kentang dan umbi akar pada ketela rambat.
Selain itu pengaruh fotoperiode adalah ekspresi kelamin pada bunga terutama familia
Cucurbitaceae. Sebagai contoh, tanaman mentimun yang mendapatkan fotoperiode yang
panjang dan suhu yang tinggi akan menghasilkan banyak bunga jantan.
5. Vegetables forcing adalah membudidayakan tanaman sayur di lingkungan yang kurang
mendukung
untuk
tumbuh
dan
berkembangnya
tanaman
dengan
baik
atau
11
12