Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Sintesis Kimia Organik, Tahun Akademik 2016/2017

Reaksi Rearrangement: RearrangementAsam Benzilat


Nuur Indah Wulan Sari (1406557094), Larassati Denaputri (1406603176), Arbhyando Tri
Putrananda (1406529784)
Departemen Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia
Kampus UI Depok, 16424, Depok, Jawa Barat, Indonesia
E-mail: nuurindahws@gmail.com
Abstrak
Pada percobaan kali ini dilakukan sintesis asam benzilat dari bahan awal benzil. Sintesis ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana sintesis asam benzilat, mekanismenya, serta fungsi reagen yang
digunakan dalam percobaan ini. Sintesis ini melalui mekanisme penataan ulang dari senyawa benzil
yang direaksikan dengan basa. Rearangement benzil adalah reaksi pertukaran posisi dari benzil dengan
suatu basa (KOH,NaOH dll) dimana KOH atau NaOH akan bereaksi dengan asam benzilat.
Terbentuknya Asam Benzilat pada fase padat, karena energi yang mesti dicapai untuk memperoleh
padatan Asam Benzilatnya lebih rendah (Endoterm) dan stabilisasi Kristalnya juga pada fase
padatannya. Hasil yang diperoleh ialah Asam Benzilat berbentuk padatan kristal berwarna putih,
didapatkan massa Asam Benzilat murninya sebesar 0,73 gram. Dengan % Yield massa dari
perhitungannya sebesar 62,19 % dan % KR sebesar 32,81 %.
Kata kunci: Penataan ulang, benzil, NaOH, asam benzilat
1. PENDAHULUAN
Reaksi penataan ulang (rearrangement) adalah suatu reaksi organik dimana struktrur rangka
karbon dari suatu molekul mengalami perubahan untuk membentuk isomer rangka dari senyawa
organik yang bersangkutan. Umumnya suatu substituen berpindah dari satu atom karbon ke atom
karbon lainnya untuk memberikan sebuah bentuk rangka senyawa organik yang lebih stabil. Pertama
kali dilakukan oleh Justus Liebig pada tahun 1838, dimana jenis reaksinya ditunjukkan oleh 1,2
diketones dengan produk yang terbentuk adalah sebuah -hydroxycarboxylic acid.
Reaksi ini dihasilkan dari pemaksaan pergantian ikatan anion. Reaksi ini didasarkan pada
konversi dari anion yang kurang stabil menjadi lebih stabil. Dalam percobaan ini, akan dilakukan
reaksi penataan ulang senyawa benzil membentuk isomer rangkanya yakni asam benzilat.
Kebanyakan reaksi rearrangement yang umum dihasilkan dari formasi dari kekurangan elektron yang
mana menarik pasangan elektron tetangga yang tidak berikatan ataupun yang berikatan
Persamaan reaksi :

Gambar 1. Persamaan Reaksi Rearrangement Benzil


Sumber gambar : https://en.wikipedia.org/wiki/Benzilic_acid_rearrangement

2. TINJAUAN PUSTAKA
Rearrangement (penataan ulang) adalah reaksi penataan ulang dari reaksi organik di mana
rangka karbon dari molekul yang disusun kembali untuk memberikan isomer struktural molekul asli.
Seringkali substituen bergerak dari satu atom ke atom lain dalam molekul yang sama. Dalam contoh di
bawah substituen R bergerak dari atom karbon untuk atom karbon 1 2. Tiga reaksi penting pada
rearrangement adalahpenataan ulang1,2; reaksi pericyclic dan olefin metatesis. (March & Jerry, 1985)
Benzil adalah senyawa organic dengan formula (C 6H5CO)2., atau biasa disingkat dengan (PhCO)
2. Benzil berupa padatan berwarna kuning, dan dikenal sebagai salah satu senyawa diketon yang paling
umum. Kegunaan utamanya adalah untuk menjadi photoinitiator dalam kimia polimer (Quang. Shen,

Laporan Praktikum Sintesis Kimia Organik, Tahun Akademik 2016/2017


Kolbjoern. Hazel, 1987). Benzil mempunyai titik leleh 95C dan titik didih 656F. Senyawa ini memiliki
berat molekul 210,23 gr/mol. Senyawa ini larut dalam air panas dan air dingin.(Carey, 2008)

Gambar 2. Struktur Benzil


Sumber gambar : https://en.wikipedia.org/wiki/benzil

Terdapat dua jenis katalis basa yang dapat digunakan, yaitu katalis basa homogen dan katalis
basa heterogen. 4 Katalis basa homogen seperti NaOH (natrium hidroksida) dan KOH (kalium
hidroksida) merupakan katalis yang paling umum digunakan dalam proses pembuatan biodiesel karena
dapat digunakan pada temperatur dan tekanan operasi yang relatif rendah serta memiliki kemampuan
katalisator yang tinggi. Akan tetapi, katalis basa homogen sangat sulit dipisahkan dari campuran reaksi
sehingga tidak dapat digunakan kembali dan pada akhirnya akan ikut terbuang sebagai limbah yang
dapat mencemarkan lingkungan.

Gambar 3. NaOH
Sumber Gambar : https://en.wikipedia.org/wiki/NaOH

Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan
merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam
industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan
cairan yang sangat korosif. Asam klorida pernah menjadi zat yang sangat penting dan sering digunakan
dalam awal sejarahnya. Ia ditemukan oleh alkimiawan Persia Abu Musa Jabir bin Hayyan sekitar tahun
800. Senyawa ini digunakan sepanjang abad pertengahan oleh alkimiawan dalam pencariannya mencari
batu filsuf, dan kemudian digunakan juga oleh ilmuwan Eropa termasuk Glauber, Priestley, and Davy
dalam rangka membangun pengetahuan kimia modern.

Gambar 4. HCl
Sumber Gambar : https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_klorida

3. METODE PERCOBAAN
Metode yang digunakan adalah metode penumbukkan, rekristalisasi dan penyaringan dengan
corong Buchner. Penumbukkan dilakukan dengan mortar & alu, agar senyawa lebih halus disertai
penambahan 2 tetes Air. Rekristralisasi dilakukan dengan mencampurkan air panas supaya larut
sempurna, dan dinginkan pada suhu ruang. Rearrangement Asam Benzilat dihasilkan endapan yang
berwarna putih (kristal), tetapi didalam endapan tsb masih terdapat banyak air yang menempel dengan
Kristal endapannya, sehingga tak hanya dilakukan penyaringan saja tetapi juga dilakukan pengeringan
selama kurang lebih seharian.
3.1

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada percobaan ini antara lain tabung reaksi baik kecil maupun besar yang
berfungsi sebagai wadah terjadinya reaksi, gelas ukur untuk mengukur volume reagen, Ice Bath untuk
2

Laporan Praktikum Sintesis Kimia Organik, Tahun Akademik 2016/2017


membuat suasana reaksinya menjadi endoterm, penyaring Buchner yang digunakan untuk menyaring
sisa fasa cairan yang masih menempel di endapannya, dan Mortar & Alu yang berfungsi wadah dan
untuk menumbuk padatannya, guna mendapatkan padatan yang halus. Sedangkan untuk bahan yang
digunakan pada percobaan rearrangement Asam Benzilat ini, yaitu : Benzil 1 gram, KOH 1 g, beberapa
mL HCl Pekat dan 2 tetes Air (H2O)

3.2

Pembuatan Asam Benzilat

Menghaluskan benzil 1 g bersama dengan NaOH atau KOH 1 g di dalam sebuah mortar dengan
bantuan alu agar dapat membuat serbuk yang mudah mengalir. Material tersebut kemudian diambil ke
dalam labu Erlenmeyer kering yang ditutup dengan alumuniumfoil, dan kemudian memanaskan di
dalam water-bath selama 15-20 menit. Mendinginkan material tersebut dalam suhu ruang, lalu
melarutkan dengan sedikit air (jika ada benzil tidak bereaksi, dapat dilepaskan dengan penyaringan) dan
mengasamkan larutan aqua ini dengan HCl pekat serta mendinginkan dengan es. Menyaring endapan
asam benzilat dan mencucinya dengan air dingin, lalu menimbang endapan yang diperoleh.
3.4

Metode Perhitungan

Persentase yield pada percobaan ini dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

% yield =

massa percobaan
X 100
massa literatur

Kesalahan relatif pada percobaan ini dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

massa percobaan massa teoritis


X 100
massa teoritis

% Kr =

Massa teoritis dapat dihitung dengan menggunakan stoikiometri reaksi.


4.
4.1

HASIL DAN PEMBAHASAN


Perhitungan Massa, Kesalahan Relatif, dan % Yield dari Benzil Hasil Rearrangement
Massa kertas saring + Kristal = 1,2 gram
Massa kertas saring kosong = 0,47 gram
Massa Kristal
= (massa kertas saring + Kristal) - (massa kertas saring kosong )
= (1,2 gram) (0,47 gram)
= 0,73 gram

mol benzil=

massa( gr )
1 gram
=
=0.00476 mol
gr
210.23 gram/ mol
Mr (
)
mol

Reaksi yang terjadi pada percobaan


O
OH
OH
O

M
B

m
b
s

4.76 x 10

-3

mol

4.76 x 10

-3

mol

2,378 x 10-3
2,378 x 10-3
0

2,378 x 10-3

4.76 x 10

2,378 x 10-3

-3

mol

-3

mol

____________________________________________________________
S

4.76 x 10

mol

Massa teoritis asam benzilat = mol x Mr = (0.00476 mol) x (228,25 gram/mol) = 1,08647 gram
3

Laporan Praktikum Sintesis Kimia Organik, Tahun Akademik 2016/2017

percobaan
|massa teoritismassa
|x 100
massateoritis

K esalahan Relatif :

gram0.73 gram
|1,086471,08647
|x 100 =32,81
gram

Y ield :

massa percobaan
0.73 gram
x 100 =
x 100 =67,19
massa teoritis
1,08647 gram

4.2

Pembahasan
Praktikum kali ini adalah rearrangement benzil asam benzilat yang bertujuan untuk mengetahui
proses reaksi penataan ulang benzyl untuk membuat asam benzilat. Prinsip dari reaksi ini adalah reaksi
rearrangement atau penataan ulang, yaitu reaksi penataan kembali suatu struktur molekul baru yang
strukturnya berbeda dengan struktur awalnya tanpa mengurangi jumlah atomnya.
Proses dari reaksi rearrangement yaitu terjadi pemutusan ikatan karbon-karbon lalu diikuti oleh
perpindahan gugus yang ikatannya telah terputus tersebut untuk membentuk ikatan baru dengan atom
karbon yang lain. Beberapa jenis reaksi rearrangement adalah :
- Penataan ulang anionotropik atau nukleofilik, yaitu gugus berpindah bersamasama dengan
pasangan elektronnya.
- Penataan ulang kationotropik atau elektrofilik, yaitu gugus berpindah tanpa membawa pasangan
elektron bila yang berpindah H+ disebut penataan ulang prototropik
- Penataan ulang radikal bebas, yaitu gugus berpindah dengan membawa sebuah elektron
Langkah pertama yang dilakukan adalah mereaksikan benzyl dan KOH dan ditumbuk halus agar
terjadi pemerataan. Pemerataan ini tanpa menggunakan air karena reagen yang digunakan bersifat
higroskopis yang mudah terurai dengan keberadaan air. Benzyl berfungsi sebagai reagen utama yang
nantinya akan mengalami reaksi rearrangement. KOH berfungsi sebagai reagen utama sekaligus sebagai
pemberi suasana basa yang mempercepat jalannya reaksi rearrangement, selain itu KOH dapat bereaksi
dengan gugus karboksilat yang terbentuk dari rearrangement dan membentuk Kalium Benzilat. Setelah
rata semua, dipindahkan campuran benzyl dan KOH ke dalam elenmeyer kecil tanpa mengenai leher
erlenmeyer.

Gambar : memindahkan campuran benzyl dan KOH ke dalam erlenmeyer kecil tanpa mengenai
leher erlenmeyer
Langkah selanjutnya adalah campuran dipanaskan di water bath untuk mempercepat reaksi dan
menguapkan beberapa pengotor. Pemanasan dilakukan dalam keadaan tertutup agar uap pemanasan tidak
bercampur ke lingkungan. Campuran kemudian didiamkan hingga mencapai suhu ruangan kemudian
dilarutkan dalam air yang berfungsi sebagai pencuci kristal dari pengotor polar. Lalu dilakukan
penambahan HCl dan didinginankan dalam bak es. HCl berfungsi sebagai pemberi suasana asam yang
akan memaksimalkan pembentukan kristal asam benzilat serta sebagai agen penghidrolisis yang akan
mengubah kalium benzilat kembali menjadi asam benzilat. Pendinginan dalam bak es berfungsi sebagai
langkah untuk mempercepat pembentukan inti kristal.

Laporan Praktikum Sintesis Kimia Organik, Tahun Akademik 2016/2017

Gambar : memasukan erlemeyer kedalam water bath, dilakukan penambahan air, penambahan
HCL dan pendinginan dalam ice bath
Langkah selanjutnya adalah menyaring kristal yang diperoleh dan dicuci dengan air dingin
dengan tujuan untuk memaksimalkan pengendapan asam benzilat pada kertas saring. Pada percobaan ini
tidak dilakukan proses karakterisasi, namun apabila ditinjau dari literatur, titik leleh dari asam benzilat ini
adalah 150C.
Hasil produksi utama adalah asam benzilat dan produk sampingan adalah NaCl. NaCl akan
terlarut sempurna dalam air karena NaCl memiliki persamaan kepolaran dengan pelarutnya yaitu air,
sedangkan asam benzilat memiliki kepolaran yang berbeda dengan pelarut air. Hal tersebut menyebabkan
asam benzilat memiliki kelarutan yang kecil dalam air dan mengenda
Pada percobaan ini, reaksi penataan ulang yang terjadi merupakan reaksi penataan ulang
intramolekular yaitu perpindahan gugusnya terjadi di dalam satu molekul yang sama dan jenis penataan
ulangnya adalah penataan ulang aniotrop karena gugus yang berpindah itu membawa pasangan electron
berupa anion yaitu gugus fenil. Gugus fenil ini dapat berpindah karena merupakan leaving group yang
lebih baik dibandingkan OH. Penataan ulang aniotrop dapat terjadi perpindahan (migrasi) dari gugus C ke
C, C ke O, C ke N, N ke C maupun O ke C. pada percobaan ini yang terjadi adalah perpindahan C ke C
dari gugus fenil ke posisi gugus OH.
Mekanisme yang terjadi secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

Gambar 12. Mekanisme Reaksi Rearrangement Benzil

Sumber gambar : http://www.academia.edu/10857048/reaksi_rearranggement_benzil


Dari percobaan didapatkan produk sebesar 0,73 gram dengan kesalahan relatif sebesar

32,81 % dan yield sebesar 67,19 %. Kesalahan dalam percobaan ini kemungkinan disebabkan oleh

beberapa kesalahan yaitu proses pemanasan yang kurang lama sehingga reaksi yang terjadi tidak berjalan

Laporan Praktikum Sintesis Kimia Organik, Tahun Akademik 2016/2017


sempurna, proses pembentukan kristal yang terganggu, tidak sterilnya peralatan yang digunakan, keadaan
reagen yang kurang baik dan terdapat pengotor pada hasil percobaan.
5.

KESIMPULAN

Reaksi penataan ulang (rearrangement) adalah suatu reaksi organik dimana struktrur rangka
karbon dari suatu molekul mengalami perubahan untuk membentuk isomer rangka dari senyawa organik
yang bersangkutan. Umumnya suatu substituen berpindah dari satu atom karbon ke atom karbon lainnya
untuk memberikan sebuah bentuk rangka senyawa organik yang lebih stabil.
Metode Reaksi kimia zat padat adalah cara yang dilakukan dengan mereaksikan padatan dengan
padatan tertentu pada suhu tinggi. Metode ini merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk
sintesis bahan anorganik dengan mengikuti rute yang hampir universal, yakni melibatkan pemanasan
berbagai komponen pada temperatur tinggi selama periode yang relatif lama. Reaksi ini melibatkan
pemanasan campuran dua atau lebih padatan untuk membentuk produk yang juga berupa padatan.
Hasil yang diperoleh dari percobaan kali ini, yaitu Asam Benzilat, dimana Asam Benzilat
berbentuk padatan kristal berwarna putih. Hasil yang diperoleh kemudian di timbang berat massanya.
Didapatkan massa Asam Benzilat murninya sebesar 0,73 gram. Dengan % Yield massa dari
perhitungannya sebesar 67,19 % dan % KR sebesar 32,81 %
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih saya ucapkan kepada rekan
praktikum saya, Larasati Denaputri , Arbhyando Tri
Putrananda, Yudis Ananda, Shafira Kuamila, dan
Syahrul Rizky yang telah membantu dan bekerja sama
dengan baik, serta terima kasih untuk Kak Dewo,
sebagai asisten laboratorium atas bimbingan, bantuan,
dan petunjuk yang diberikan selama praktikum
sehingga saya dan rekan praktikum saya dapat
menyelesaikan praktikum rearanggement benzil ini
dengan baik. Juga saya ucapkan terima kasih untuk
para dosen dan laboran yang telah mengawasi jalannya
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden. 1992. Kimia organik. Jakarta : PT. Gramedia.
Groggin, P.H. 1985. Unit Processes in Organic Synthesis. Mac, Grow Hill Book Company Inc. New
York.
Harvey, David. 2000. Modern Analytical Chemistry. Singapore: Mc Graw Hill International Ed.
Riswiyanto. 2009. Kimia organik. Jakarta : Erlangga
Skoog DA, West DM, Holler FJ. 1996. Fundamentals of Analytical Chemistry. 7th edition. New York:
Saunders College Publishers.
Tim KBI Organik. 2013. Praktikum Sintesis Kimia Organik. Depok : FMIPA UI.
http://www.academia.edu/10857048/reaksi_rearranggement_benzil

RIWAYAT PENULIS

Laporan Praktikum Sintesis Kimia Organik, Tahun Akademik 2016/2017

Nuur Indah Wulan Sari lahir pada tanggal 21 Mei 1996


di Bogor. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga
bersaudara. Pendidikan yang telah ditempuh dari SDN 05
Gunung Putri, Bogor. SMP Puspanegara dan SMA Negeri 01
Cibinong, Bogor. Lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) pada
tahun 2014 dan melanjutkan ke S-1 Ilmu Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA),
Universitas Indonesia di Kota Depok, Jawa Barat dan sedang
menjalani kuliah semester lima. Saat ini, penulis sedang
menyelesaikan Laporan Praktikum Kimia Organik sebagai
salah satu prasyarat untuk lulus disemester lima ini.

Anda mungkin juga menyukai