Banyak zat-zat kimia yang digunakan untuk membunuh atau mengurangi jumlah
mikroorganisme patogen. Pengendalian secara kimia, umumnya lebih efektif digunakan pada
sel vegetatif bakteri, virus dan fungi tetapi kurang efektif untuk menghancurkan bakteri
dalam bentuk endospora. Oleh karena tidak ada bahan kimia yang ideal atau dapat digunakan
untuk segala macam keperluan, maka diperlukan beberapa hal dalam memilih dan
menggunakan senyawa kimia untuk tujuan tertentu yaitu aktivitas antimikroba, kelarutan,
stabilitas, tidak bersifat toksik bagi manusia maupun hewan lain, homogenitas, ketersediaan
dan biaya, sifat bahan harus serasi, tipe mikroorganisme, dan keadaan lingkungan (Kusnadi,
2003).
Vibrasi suara pada frekuensi tingg, dalam rentang ultrasonik dan dapat
didengar (20-1000 kc), merupakan teknik yang sering digunakan untuk merusak sel mikroba.
Vibrasi ultrasonik juga dapat menyebabkan depolimerisasi makromolekul dan
pengelompokan kembali intramolekul. Selain itu, penyaringan atau filtrasi merupakan
metode yang digunakan dalam laboratorium untuk sterilisasi bahan-bahan panas. Pengeringan
sel mikroorganisme dan lingkungannya sangat mengurangi atau menghentikan aktivitas
metabolik yang diikuti dengan kematian sejumlah sel. Terakhir adalah tekanan osmotik,
merupakan tekanan difusi melintasi membran semipermeabel (yang memisahkan) dua macam
larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang berbeda. Proses ini cenderung untuk
menyamakan konsentrasi zat terlarut pada kedua sisi membran tersebut. Jadi sel itu akan
terhidrasi, efeknya serupa seperti mengerikan sel, proses ini dikenal dengan nama plasmolisis
(Kusnadi, 2003).
Rujukan
Kusnadi, Peristiwati, Ammi S., Widi P., Diana R. 2003. Mikrobiologi. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia