Makalah Tata Hidang Ii
Makalah Tata Hidang Ii
TABLE MANNER
Diajukan sebagai Tugas Mandiri Mata Kuliah NTM
Semester Ganjil Tahun Akademik 2015 / 2016
Angkatan XIII
Disusun Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah TATA HIDANG II. Makalah ini merupakan salah satu tugas di
program studi Management Perhotelan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata
Internasional (STEIN). Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Herra Heryani, Dra. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Pengantar Akuntansi II dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan
serta arahan selama penulisan makalah ini.
Istilah Table Manner sering digunakan dalam dunia perhotelan atau Restoran.
Bahkan dalam hal ini kesopanan dalam meja makan menggambarkan status seorang
pribadi dalam pergaulan, oleh karena itu Penulis tertarik untuk membuat makalah dengan
judul Table Manner . Dengan harapan bisa menambah pengetahuan dan memperdalam
ilmu akan adat sopan santun dan etika di meja makan, semoga makalah ini bisa menjadi
acuan dan panutan kita dalam mengetahui adat kesopanan di meja makan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah table manner alias etiket makan merupakan suatu aturan tersendiri dalam
sebuah jamuan makan yang terdiri dari beberapa tahap menu yang dihidangkan
bergantian dari mulai pembuka (appetizer) sampai pada tahap penutup (dessert). Pada
aturan makan ini si penikmat hidangan mesti mengetahui aturan-aturan, etika dan sopan
santun yang berlaku selama jamuan makan berlangsung, selain aturan pemakaian tahapan
peralatan makan juga diantaranya etika duduk, etika makan dan minum, serta etika
berbicara.
Table manner selama ini identik dengan acara jamuan makan resmi bergaya Barat.
Sebenarnya tidak demikian. Etiket makan tidak hanya ada di negara-negara barat. Di
negara lain seperti Jepang, Cina, termasuk di Indonesia pun, dikenal etiket makan.
1.3 TUJUAN
Suatu kegiatan tanpa tujuan itu suatu hal yang sia-sia, adapun tujuan utama dalam
penyusunan makalah ini adalah :
1. Agar dapat membedakan etiket makan orang Indonesia dengan Negara lain,
2. Agar dapat mengetahui etiket makan dalam budaya jawa,
3. Agar dapat mengetahui tata cara berbicara dalam jamuan makan,
4. Agar dapat mengetahui tata cara duduk yang benar dalam table manner,
5. Agar dapat mengetahui urutan penggunaan alat alat makan dalam table
manner,
6. Agar dapat mengetahui tata cara minum yang benar dalam table manner,
7. Agar dapat mengetahui pengaturan alat makan dalam Table Manner,
8. Agar dapat mengetahui etiket umum jamuan makan bisnis,
9. Agar dapat mengetahui hal hal tabu dalam jamuan makan,
10. Agar dapat mengetahui aturan umum dalam jamuan makan,
11. Agar dapat mengetahui tata cara penggunaan nampkin,
12. Agar mudah bergaul
13. Percaya diri/ terhindar dari rasa canggung atau malu
14. Dapat menikmati suasana jamuan dengan nyaman
1.4 MANFAAT
1. Dapat mengetahui tata cara dapat membedakan etiket makan orang Indonesia
dengan Negara lain,
2. Dapat mengetahui etiket makan dalam budaya jawa,
2
3. Dapat mengetahui tata cara berbicara dalam jamuan makan,
4. Dapat mengetahui tata cara duduk yang benar dalam table manner,
5. Dapat mengetahui urutan penggunaan alat alat makan dalam table manner,
6. Dapat mengetahui tata cara minum yang benar dalam table manner,
7. Dapat mengetahui pengaturan alat makan dalam Table Manner,
8. Dapat mengetahui etiket umum jamuan makan bisnis,
9. Dapat mengetahui hal hal tabu dalam jamuan makan,
10. Dapat mengetahui aturan umum dalam jamuan makan,
11. Dapat mengetahui tata cara penggunaan nampkin,
12. Dapat menikmati suasana jamuan dengan nyaman, dan
13. Dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam menghadiri jamuan makan.
BAB II
TABLE MANNER
3
2.1 PENGERTIAN TABLE MANNER
Etik Makan atau Table Manner adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap
bersama di meja makan. Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan
aturan standar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara
makan bersama di keluarga besar. Meskipun sebebarnya Etika tersebut telah ada jauh
sebelum peradaban Eropa menyebar ke seluruh dunia.
Jika mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak
langsung menunjukkan kualitas pergaulan, intelektualitas dan etika pergaulan seseorang.
Etika makan tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak
usia anak dan remaja. Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang
baik maka merupakan proses pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makan dibentuk
secara instan maka akan menghasilkan kualitas etika makan yang canggung dan tidak
luwes. Bila seseorang diundang di sebuah restoran terkenal atau jamuan makan malam
resmi dengan meja makan yang sudah di setting sedemikian rupa harus mengikuti aturan
etika makan yang baik.Setiap negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda.
Untuk masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan profesional, table manner paling
banyak diadopsi dari standar Amerika. Meski tentu saja tetap dicampur dengan adat
kebiasaan orang Indonesia itu sendiri.
Bicara tentang cara makan atau tata cara makan, cara makan seperti apa yang biasa
anda gunakan? Cara makan bisa berhubungan dengan cara kita menggunakan alat untuk
menyantap makanan atau bisa juga berhubungan dengan bagaimana kita makan seperti
makan cepat, lambat, pakai banyak sambal, dan lain sebagainya.
Untuk alat makan, Di Indonesia sebagian besar orang biasa makan dengan
menggunakan sendok dan garpu. Ya inilah cara makan yang umum di gunakan di
Indonesia, selain cara makan langsung dengan tangan tentunya. Tapi di samping itu ada
4
banyak cara makan dengan menggunakan peralatan lain di Indonesia, beberapa di
antaranya adalah :
5
kesulitan menyantap makanan yang berkuah, anda mungkin akan tetap membutuhkan
sendok untuk menikmati kuah dari makanan anda.
3) Sumpit
Makan dengan memakai sumpit juga bukan merupakan hal yang asing di
Indonesia. Tempat-tempat makan bertema Jepang, Cina, atau Korea biasanya selalu
menyediakan sumpit bagi anda. Makan dengan menggunakan sumpit memiliki seni
tersendiri, anda harus bisa memegang sumpit dengan benar agar dapat menyantap
hidangan anda dengan nyaman dan terhindar dari rasa sakit atau nyeri di tangan
akibat cara memegang sumpit yang salah. Saat makan dengan sumpit, usahakan
untuk selalu menjepit makanan anda dengan sumpit dan jangan menusuk makanan
serta menggunakan sumpit seperti anda menggunakan garpu.
5) Suru
Untuk yang satu ini, mungkin suru adalah kata yang asing bagi telinga anda.
Suru adalah sebuah alat makan yang biasanya terbuat dari daun pisang, dan biasa
digunakan untuk menyantap pecel di beberapa daerah di Jawa Tengah. Suru
berfungsi seperti sendok, dua atau tiga lembar daun pisang berukuran sekitar 3 x 7
cm ditumpuk menjadi satu, lalu anda memegang salah satu ujung daunnya dengan
cara ibu jadi di bagian atas dan menekan bagian tengah daun agar bagian tengah daun
melengkung ke dalam, lalu jari telunjuk dan jari tengah di bagian bawah daun kiri
6
dan kanan untuk menopang daun. Setelah itu daun akan menjadi seperti sendok dan
siap digunakan untuk makan.
7
Etika Makan Internasional.
Jamuan makan yang dilakukan di hotel maupun restauran biasanya
menggunakan Buffet Service (Prasmanan). Aturan mainnya, tamu melakukan Self
Service. Mulai dari hidangan pembuka (Appetizer), menu utama (Main Course)
sampai penutup (Dessert), anda diwajibkan mengambil hidangan sendiri dan
menyantap di atas meja makan yang sudah di set up piranti makannya. Ada juga yang
menggunakan American Service. Aturan main pelayanannya, tamu duduk di
sekeliling meja makan, sedangkan hidangan dikeluarkan secara berurutan oleh Waiter.
Dalam jamuan makan, meja makan sudah di set up alat-alat makannya sesuai
menu yang akan di sajikan. Standarnya, didepan anda persis ada Show Plate, sebuah
piring besar yang tidak digunakan untuk makan. Fungsi dari Show Plate hanya
sebagai pemanis meja makan, menempatkan napkin dan sebagai alas piring saji.
Tahap pertama, setelah anda duduk, buka napkin dan letakan di pangkuan Anda. Jika
ukuran napkin terlalu lebar, bukalah separunya saja. Gunakan alat makan, baik itu
garpu, pisau, dan sendok selalu mulai dari arah paling luar atau paling jauh dari
piring. Ambil berpasangan kiri dan kanan, kecuali pisau, garpu atau sendok dessert
yang letaknya di atas piring (Main Course).
8
Giliran kedua Hot Appetizer (pembuka panas), makanan yang disajikan
biasanya aneka jenis soup. Alat hidang yang digunakan adalah mangkuk kecil
dengan dua telinga dan sendok soup. Bentuk sendok sup, bertangkai pendek dan
berujung bulat. Cara makannya, hirup soup dari tepi sendok bukan disuap dari
ujung sendok, jika hampir habis, miringkan cup soup sehingga anda mudah
mengambilnya. Jangan sekali-kali meniup soup yang disajikan panas. Aduk
perlahan dan tunggu beberapa saat sampai panas agak berkurang. Anda
diperkenankan menghirup soup dari mangkok soup, dengan catatan soup
disajikan dengan mangkuk bertelinga (sebaiknya jangan dilakukan). Setelah
selesai, letakan sendok soup di atas saucer (alas cup soup) agar waiter lebih
mudah melakukan Clear up.
9
3. Hidangan Penutup (dessert)
Hidangan penutup banyak sekali ragamnya, ada kalanya disajikan aneka
cake, ice cream, pudding, potongan buah-buahan, shorbet atau punch. Alat
hidang yang digunakan berupa sendok, garpu dan pisau kecil yang diletakan
pada bagian atas piring main course. Jika dessert berupa minuman yang
disajikan dengan gelas disertai hiasan di atasnya, santap hiasan terlebih dahulu
atau sisihkan sehingga memudahkan anda di saat menikmatinya.
4. Digestif Drink
Sering juga disebut dengan after dinner drink, minuman ini dinikmati
setelah acara jamuan makan selesai. Fungsi dari sajian digestif drink adalah
untuk membantu mencerna makanan. Sering disajikan aneka minuman yang
mengandung alkohol seperti, Cohnac, Brandy, Calvados atau Whiskey. Untuk
para wanita umumnya lebih menyukai Apricot Brandy, Orange Liqueur atau
Benedictine.
Jika anda bukan penikmat wine, mintalah dengan sopan kepada pelayan
untuk diganti dengan juice, soft drink, kopi maupun teh. Untuk minuman yang
disajikan dengan sendok pengaduk, jangan sampai saat mengaduk sendok
membentur dasar maupun dinding cangkir sehingga mengeluarkan bunyi.
Sedangkan minuman yang disajikan dengan gelas berkaki, pegang dengan posisi
jari kelingking, jari manis dan tengah berada dikaki gelas, sedangkan ibu jari dan
jari telunjuk menahan keseimbangan pada badan gelas. Adakalanya waiter
menawarkan tambahan minuman, cara menolaknya cukup anda menyentuh bibir
gelas dengan jari telunjuk dan katakan terima kasih. Jaga jangan sampai ada
noda lipstick di bibir gelas atau ujung sedotan.
10
1. Hendaknya menunggu makanan sudah tersedia di depan semua tamu,
setelah nyonya rumah memberi isyarat baru mulai bersantap. Sebelum nyonya
rumah mengambil sendok atau garpu, para tamu hendaknya tidak mengambil
makanan apapun. Ini adalah kebiasaan orang Amerika, yang agak berbeda
dengan beberapa negara di Eropa.
2. Serbet makan hendaknya dibentang di atas lutut. Bila agak besar, hendaknya
dilipat dan diletakkan di atas paha. Apabila agak kecil, boleh dibuka
keseluruhannya. Serbet makan meskipun boleh dikenakan di sekeliling leher
atau di depan dada, namun terlihat kurang sedap dipandang, maka sebaiknya
jangan dilakukan.
3. Boleh menggunakan serbet makan untuk menyeka mulut ataupun jari
tangan, namun jangan dipakai untuk menyeka peralatan makan.
4. Pada saat makan duduklah tegak, jangan terlalu miring ke depan, juga
jangan meletakkan ke dua siku di atas meja, agar tidak membentur tamu di
samping.
5. Dalam menggunakan pisau dan garpu, hendaknya tangan kanan memegang
pisau, tangan kiri memegang garpu. Bila hanya menggunakan garpu boleh
menggunakan tangan kanan. Dalam menggunakan pisau, bagian yang tajam
jangan menghadap ke luar. Terlebih lagi jangan menggunakan pisau
memasukkan makanan ke dalam mulut.
6. Sewaktu memotong daging jangan menimbulkan suara berisik beradunya
pisau dan piring. Ketika makan mie, boleh dimakan dengan dililitkan pada
garpu, jangan ditusuk. Di pertengahan jalan bila meletakkan pisau dan garpu,
hendaknya diletakkan di atas piring dengan membentuk huruf ( V ) terbalik
yaitu ( )
7. Apabila pisau dan garpu diletakkan bersama memiliki arti telah selesai
makan.
8. Roti hendaknya diambil dengan tangan, kemudian diletakkan pada piring
kecil di samping atau di bagian pinggir piring besar, janganlah mengambil roti
dengan menusukkan garpu. Mentega hendaknya diambil dengan pisau mentega,
11
jangan menggunakan pisaunya sendiri. Mentega yang diambil diletakkan di
piring kecil di samping, jangan langsung dioleskan di atas roti. Jangan
memotong roti dengan pisau, juga jangan mengoleskan mentega keseluruh
permukaan roti, melainkan setiap kali dicabik sedikit, diolesi dan dimakan.
9. Salad dimakan dengan garpu. Garpu dipegang dengan tangan kanan,
ujungnya menghadap ke atas. Bila salad dimakan bersama roti atau kue kering,
tangan kiri boleh memegang sepotong roti kecil atau kue kering, membantu
garpu mengambil salad.
10. Ketika menyantap ikan, tangan kiri boleh memegang roti, tangan kanan
memegang pisau untuk menyingkirkan duri. Tulang dan duri ikan yang sudah
berada dalam mulut jangan langsung diludahkan ke dalam piring, melainkan
ditangkap dengan garpu dan diletakkan di atas piring dengan perlahan. Atau
diupayakan tanpa menarik perhatian diambil dengan tangan dan diletakkan
dipinggir piring, jangan dibuang di atas meja atau lantai.
11. Makanan di dalam mulut hendaknya ditelan dulu sebelum minum, jangan
mendorong makanan di dalam mulut dengan air. Perlu diperhatikan untuk
menyeka mulut sebelum minum air dari gelas agar tidak mengotorinya.
12. Pada saat menyantap jangan mengangkat mangkuk atau lepek. Minum kuah
boleh kopi jangan meletakkan sendok di dalam gelas.
13. Bersantap, terutama minum kuah jangan mengeluarkan suara. Pada waktu
mengunyah hendaknya menutup mulut.
14. Jangan membuang ingus atau bersendawa di meja makan. Bila bersin atau
batuk hendaknya meminta maaf kepada orang di sekeliling.
15. Di meja makan jangan mengorek gigi. Bila ada yang mengganjal di sela
gigi, terpaksa harus dikeluarkan, hendaknya menutupi mulut dengan serbet
makan, sebaiknya menunggu tidak ada orang lain baru dikeluarkan.
16. Waktu makan selalu berdiam diri adalah kurang sopan, hendaknya
berbincang dengan orang di sebelah. Namun pada saat mengunyah jangan
berbicara. Sekalipun ada yang mengajak Anda berbicara, juga mesti menelan
dulu makanan di mulut baru menjawab. Sewaktu berbicara boleh tidak
meletakkan pisau garpu, namun jangan sambil menggerak-gerakkannya di udara.
12
17. Di meja makan, segala makanan hendaknya di-ambil dengan pisau dan
garpu. Hanya seledri, buah-buahan, snack kering, buah kering, permen, irisan
kentang goreng, jagung, paha katak, roti dan lain-lain, boleh dimakan dengan
dipegang tangan.
18. Ketika pelayan membagikan makanan secara berurutan, saat sampai di
sebelah kiri, baru merupakan giliran Anda. Bila pelayan masih berdiri di sebelah
kanan janganlah mengambil, saat itu merupakan giliran tamu yang ada di
sebelah kanan Anda untuk mengambil makanan.
19. Waktu mengambil, sebaiknya setiap macam diambil sedikit, dengan
demikian akan menyenangkan nyonya rumah. Kalau memang sangat tidak
menyukai makanan tertentu, juga boleh mengatakan : Terima kasih, tidak.
20. Ketika nyonya rumah akan mengambilkan makanan untuk anda. Anda boleh
menyodorkan piring bersama pisau dan garpu kepadanya atau menyerahkan
kepada petugas. Bila beliau tidak menawarkan kepada anda, andapun tidak dapat
meminta tambah, karena berbuat demikian sangatlah tidak sopan.
21. Beberapa jenis makanan seperti roti, mentega, selei, acar, buah-buahan yang
dikeringkan, permen dan lain lain, perlu menunggu nyonya rumah
mempersilahkan baru boleh disantap.
22. Para tamu ketika bergilir mengambil makan, tamu pria selayaknya
mempersilahkan tamu wanita disampingnya mengambil dahulu, atau
menawarkan jasa untuk mengambilkannya.
23. Sewaktu makan, jangan mengambil makanan melintasi muka orang. Bila
memerlukan sesuatu hendaknya disampaikan melalui bagian belakangnya.
24. Setelah makan, para tamu hendaknya menunggu nyonya rumah berdiri baru
satu per satu mengikutinya meninggalkan meja makan. Meninggalkan perjamuan
ketika masih makan atau ketika perjamuan belum selesai adalah kurang sopan.
Setelah berdiri, tamu pria hendaknya membantu kaum wanita untuk
mengembalikan kursi ke tempatnya semula.
25. Serbet makan diletakkan di atas meja, jangan dilipat seperti keadaan semula.
13
26. Agar seluruh perjamuan dipenuhi atmosfir menggembirakan dan harmonis,
bukan saja para tamu mesti berperilaku tepat dan sopan, sikap tuan dan nyonya
rumah juga sangat menentukan.
27. Setelah perjamuan dimulai, kewajiban tuan dan nyonya rumah adalah
memfasilitasi komunikasi yang hidup dan menarik, setiap tamu tidak terabaikan.
Bila ada seseorang yang membicarakan topik yang kurang tepat, tuan rumah
hendaknya secara cerdik segera mengalihkan topik pembicaraan.
28. Dalam perjamuan, tuan rumah hendaknya menunggu para tamu selesai
menyantap sejenis makanan baru melanjutkan dengan jenis berikutnya.
29. Tuan rumah hendaknya tidak makan terlalu cepat, bila kebanyakan orang
sudah selesai, sedangkan ada beberapa orang masih belum menyelesaikannya,
maka sebaiknya mengurangi kecepatan agar tidak ada tamu yang merasa kurang
nyaman.
30. Dalam perjamuan, tuan rumah hendaknya berusaha keras agar setiap tamu
merasa nyaman dan leluasa. Andaikan seorang tamu menjatuhkan pisau garpu di
lantai, hendaknya dengan sopan segera mengupayakan penggantinya.
31. Bila seorang tamu tanpa sengaja memecahkan piring atau mangkuk, nyonya
rumah hendaknya dengan tenang membereskannya dan mengucapkan kata-kata
yang menghibur, jangan menunjukkan wajah yang tidak senang.
32. Tuan rumah tidak boleh memerinci perhitungan biaya yang dikeluarkan
dalam perjamuan di depan para tamu.
Adapun makanan yang dapat dipegang dengan tangan dalam etika makan internasional
yaitu :
1. Roti : break slices of bread, rolls and muffins in half or into small pieces
by hand before buttering.
2. Daging : jika potongan dagingnya tebal, makanlah dengan menggunakan
pisau dan garpu. Jika garing, pecahkan dengan garpu dan makanlah dengan
tangan.
14
3. Makan dengan tangan : Ikuti pedoman tuan rumah. Jika makanan tersebut
disajikan dalam piring, ambil dan letakkan pada piring anda sebelum
memakannya.
4. Makanan yang biasanya langsung dimakan dengan tangan : jagung pada
ikan tongkol, tulang iga, lobster, kepiting dan tiram dengan cangkang terbuka,
sayap ayam dan tulang (untuk situasi tidak resmi), sandwiches, beberapa jenis
buah tertentu, buah zaitun, seledri, roti dan kue kering.
2. Brunch alias breakfast lunch, diadakan antara waktu makan pagi hingga
siang. Biasanya di atas jam sembilan, makanan disajikan prasmanan.
4. Tea Time biasanya acara minum teh yang diadakan pukul 14.30-17.00.
Apabila ada makanan yang terselip dari mulut, dapat disingkirkan dengan cara :
1. Serpihan buah zaitun: keluarkan dengan hati-hati ke telapak tangan sebelum
membuangnya ke piring.
2. Tulang ayam: gunakan garpu untuk membuang ke piring.
3. Duri ikan: buanglah dengan jari.
4. Bagian yang lebih besar: tulang atau makanan yang tidak ingin anda makan
keluarkan dengan hati-hati dan tersembunyi ke dalam serbet makan hingga
tidak diketahui orang lain.
Dalam etika makan internasional terdapat pula tata cara untuk minum, sebagai berikut :
15
1. MUG (gelas agak besar tanpa kaki) yang digunakan untuk minum kopi, teh
atau minuman panas lainnya, biasanya digunakan pada acara tak resmi. Tatakan
biasanya disertakan untuk meletakkan sendok kecil, bahkan kadang tidak
disediakan sama sekali. Bila disertai tatakan/lepek, biasanya sendok diletakkan
dengan posisi menghadap ke bawah atau di sisi piring mentega atau piring
makan. Jangan lupa mengeluarkan sendok dari mug pada waktu akan minum.
2. Letakkan teh celup yang sudah dicelupkan ke dalam cangkir yang berisi air
panas pada piring alas/tatakan cangkir.
3. Sebelum mereguk es teh manis, es kopi susu, atau jus, jangan lupa
singkirkan sendok pengaduk yang berbentuk panjang. Letakkan di tatakan
setelah selesai mengaduk minuman. Bila tak tersedia, jangan lupa memintanya.
4. Bila kopi atau teh tumpah, tanyakan apakah bisa mengganti tatakan. Bila
tidak memungkinkan, gunakan serbet atau tisu untuk membersihkannya. Hal ini
untuk menghidari tumpahan yang lebih banyak atau mengenai baju Anda.
5. Jika disuguhi minuman dengan gelas yang biasa digunakan untuk anggur
merah, pegang kaki gelas. Untuk anggur putih, pegang badan gelas untuk
menjaga kedinginan minuman tersebut. Bila di gelas minuman terdapat hiasan
buah seperti stroberi, ceri, dan lainnya tapi Anda tidak ingin memakannya, boleh
disingkirkan.
6. Sebaiknya jangan meniup minuman yang panas untuk mendinginkannya.
Agar cepat dingin, Anda bisa mengaduk minuman secara perlahan atau tunggu
sampai panasnya berkurang.
16
etiquette bertujuan mempererat hubungan sosial antara yang mengundang maupun
tamunya, baik untuk kepentingan bisnis atau keperluan lainnya. Tips bagi pengundang,
tentukan restorannya, datang lebih awal, siapkan pembayaran, dan selalu menawarkan.
Sementara bagi penerima undangan jangan terlambat, perhatikan kode-kode
undangan, beri tahu jika vegetarian/ alergi terhadap makanan tertentu.
17
duduk di sebelah Anda. Para wanita menghargai sikap ini. Pada meja yang agak
padat, beri ruang pada seorang wanita yang akan duduk ataupun berdiri.
3. Perbaiki Dasi.
Walaupun Anda sedang merasa sangat lapar dan ingin segera makan, jangan lupa
atur letak dasi sebelum mulai menyantap hidangan sehingga tidak mengganggu saat
Anda tengah makan. Jangan letakkan dasi ke belakang bahu karena hal ini tampak
tidak sopan dan tidak rapi. Bila tidak mempunyai klip khusus untuk dasi, masukkan
sedikit bagian ujung dasi ke dalam kemeja. Serbet juga dapat dipakai untuk menutupi
dasi Anda.
4. Cicipi.
Anda tidak tahu apakah makanan yang akan dimakan sudah cukup asin atau
belum. Jangan rusak acara makan tersebut dengan menambahkan garam pada
makanan sebelum Anda tahu pasti apakah makanan tersebut sudah cukup asin atau
belum bagi Anda. Karena dengan langsung menambahkan garam tanpa mencicipinya
terlebih dahulu dan ternyata makanan tersebut sudah cukup asin, Anda tidak mungkin
dapat menghabisi makanan tersebut dan hal ini akan memberi kesan tidak baik.
Alasan berikut (dan hanya berlaku di pesta makan malam), menambahkan garam
pada makanan di piring Anda akan memberi kesan seakan Anda tidak percaya
terhadap masakan tuan rumah. Bila ditanya apakah perlu garam, minta garam dan
lada, karena garam dan lada selalu berada bersama.
5. Siku Di Meja.
Meletakkan siku di meja memang nyaman tetapi hal ini tidak dibenarkan bila
Anda melakukannya pada suatu jamuan makan siang atau makan malam. Hal ini
memberi kesan tidak sopan. Apalagi bila kemeja yang Anda kenakan berlengan
panjang. Bila terkena noda, akan terlihat jelas. Kapan Anda boleh meletakkan siku di
meja makan? Waktu yang tepat adalah di antara dua makanan. Maksudnya, pada
waktu selesai menyantap makanan pembuka dan akan masuk ke makanan utama atau
pada saat selesai menyantap makanan utama dan akan melahap makanan penutup.
Anda dapat relaks sebentar sambil menantikan makanan berikutnya. Atau dapat juga
pada saat Anda harus berbicara dengan teman satu meja yang posisinya tak langsung
di sebelah Anda. Letakkan siku di atas serbet dan dekatkan posisi Anda dengan lawan
18
bicara sehingga Anda dapat mendengar apa yang dikatakannya, demikian pula
sebaliknya.
19
Perhatikan waktu makan. Gunakan waktu break Anda dengan sebaik-baiknya.
Meskipun seolah-olah Anda makan sambil bekerja, tapi performa kerja Anda
tidaklah maksimal. Selesaikan dengan cepat makanan Anda, kemudian
bersiaplah bekerja kembali.
Jaga kebersihan. Bersihkan meja kerja Anda setelah makan, jangan sampai ada
sisa makanan yang tertinggal. Selain demi kenyamanan Anda bekerja, remah-
remah yang terselip di keyboard atau di meja Anda adalah media yang baik
untuk perkembangan bakteri merugikan.
Hargai rekan kerja Anda. Saat Anda sedang asyik makan, mungkin rekan kerja
Anda masih sibuk bekerja. Maka hargailah mereka dengan tidak membuat
terlalu banyak keributan atau mengajak mereka mengobrol. Apalagi jika mulut
Anda penuh dengan makanan, selain tidak sopan juga untuk mencegah Anda
secara tidak sengaja menyemburkan makanan ke wajah mereka.
Bersihkan diri setelah makan. Karena Anda masih harus bekerja setelah makan,
jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun untuk kebersihan dan menyikat
gigi. Selalu bawa sabun atau hand sanitizer jika tempat kerja Anda adalah
shared workspace.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, diharapkan Anda dapat tetap menjaga etika
sekalipun sebenarnya makan dalam kantor dianggap kurang pantas. Selain itu, jika
memang memungkinkan ada baiknya mulai memisahkan antara waktu bekerja dan makan
atau istirahat siang. Hal ini supaya dua-duanya dapat berjalan baik tanpa saling
mengintervensi satu sama lain.
Penataan meja makan di hotel dan restoran memiliki setandar internasional. Baik
jenis alat makan maupun napkin. Ukuran napkin setandar jamuan resmi yang disarankan
untuk hotel dan restoran adalah 45 x 45 cm sampai dengan 50 x 50 cm. Adapun peletakan
napkin biasanya diletakan di atas dinner plate atau piring makan. Adakalanya, napkin
diletakkan disebelah kiri piring makan. Berikut table setting atau peletakan alat makan
standar internasional.
20
Gambar Table Setting.
Keterangan Gambar :
1. Place mate
6.
Napkin (Serbet makan)
2. Garpu salad
7.
Cup soup
3. Dinner fork 8. Dinner spoon
4. Show plate 9. Pisau salad
5. Dinner plate 10. Soup spoon
21
4. Memberikan kode atau isyarat kepada pelayan. Jika anda akan
meninggalkan meja makan sebentar, misalnya ke toilet atau ada keperluan
lain dan akan kembali ke meja makan. Lipat napkin segi empat dan letakan
napkin di atas sandaran atau pegangan kursi. Jika kursi tidak memiliki
sandaran atau pegangan, letakkan napkin di atas tempat duduk. Ini sebagai
tanda kepada pelayan agar alat makan dan hidangan di atas meja makan
anda tidak dibersihkan karena anda akan kembali lagi.
5. Ketika selesai makan, lipat napkin segi empat dan letakan di sebelah kanan
atau kiri piring makan anda. Jangan membiarkan serbet ditinggalkan begitu
saja tanpa dilipat, ini menandakana anda kurang memahami etiket jamuan
makan.
6. Jangan menggunakan napkin untuk mengelap ingus/kotoran hidung.
Mengalungkan napkin di leher dan menutupi dada dianggap kurang etis di
dalam jamuan makan.
7. Napkin juga berfungsi sebagai menutupi mulut saat anda mengeluarkan
tulang, biji atau mengambil kotoran yang terselip digigi.
2.4 ATURAN UMUM TABLE MANNER SERTA HAL TABU DI JAMUAN
MAKAN
22
7. Tutupi mulut saat batuk atau bersin.
Ada pun beberapa hal yang tidak boleh dilakukan selama jamuan makan yaitu sebagai
berikut :
1. Selama jamuan makan berlangsung, jangan duduk membungkuk atau bersandar
malas. Duduklah dengan tegak dengan jarak badan dengan tepi meja selebar
lima jari. Hindari mengembangkan kedua belah siku dan meletakannya di atas
meja makan.
2. Jika jamuan dilakukan di rumah dan anda duduk satu meja dengan host (tuan
rumah), jangan buka napkin sebelum tuan rumah melakukannya. Serbet makan
hanya digunakan untuk menyeka jari tangan dan bibir. Jangan sekali-kali
menyeka keringat, hidung atau membersihkan peralatan makan dengan napkin.
3. Jangan menyuap makanan dengan porsi yang besar, apalagi mengunyah dengan
berkecap. Kunyah makanan dengan posisi mulut tertutup dan tanpa kecap.
Berbicara ketika mulut masih penuh makanan juga harus dihindari.
4. Minum dilakukan pada saat mulut tidak terisi makanan. Teguklah perlahan tanpa
mengeluarkan bunyi.
5. Jangan berbicara atau mengambil hidangan tanpa meletakan peralatan makan
terlebih dahulu.
6. Jika anda melakukan kesalahan, seperti menumpahkan minuman atau
menjatuhkan alat makan. Jangan panik, segera minta maaf dengan tamu yang
diduk disekeliling kita dan panggil waiter untuk membersihkannya.
7. Apabila ada hidangan yang disajikan dengan sumpit, makan dengan posisi
kepala agak menunduk agar tidak berjatuhan. Jangan menusuk makanan dengan
sumpit atau mengembalikan makanan yang telah di ambil.
8. Jangan mengambil makanan yang berlebihan sehingga piring anda terlihat
seperti gunung. Ambil seperlunya dan tambah lagi jika anda menginginkannya.
9. Usahakan jangan meninggalkan meja selama jamuan berlangsung. Jika anda
terpaksa harus meninggalkan ruangan dan akan kembali lagi, mintalah ijin dan
letakan napkin di sandaran atau di dudukan kursi sebagai tanda anda akan
kembali lagi.
23
10. Merokok sebaiknya dilakukan bila semua tamu telah selesai menyantap
hidangan penutup. Biasanya dilakukan saat digestif drink pada akhir jamuan.
11. Sebisa mungkin jangan menggunakan tusuk gigi di meja makan, lakukan di
toilet. Jika terpaksa dilakukan, tutup mulut anda dengan napkin atau telapak makan
sebelah kiri.
12. Di akhir jamuan, sampaikan sedikit pujian kepada tuan rumah atau pihak
penyelenggara, seperti makananya lezat atau suasana pestanya meriah. Ucapkan
terima kasih dengan memberi senyuman dan berpamitlah.
24
2. China
Sejarah panjang kuliner China ternyata berlaku pula untuk tata cara makannya
yang telah berusia ribuan tahun. Tata cara makan China yang berkembang hingga
saat ini berasal dari zaman Dinasti Zhou pada abad ke-11. Tata cara makan ala
kerajaan ini kemudian berkembang dengan berbeda di tiap-tiap wilayah China. Dulu,
perbedaan tata cara makan tergantung pada strata sosial yang terbagi menjadi
kelompok ningrat, pejabat, pedagang, rakyat biasa. Sekarang umumnya tata cara
makan hanya dua macam, yakni tuan rumah dan tamu. Tata cara makan di China
mirip seperti Jepang, hanya ada sedikit perbedaanantara lain seperti :
Tempat duduk paling utama biasanya ditempatkan menghadap timur atau
pintu masuk.
Etnis China juga memiliki kebiasaan bersulang. Namun sulang tidak
dilakukan bersamaan melainkan berurutan mulai dari tamu terhormat,
diikuti yang duduk di sebelahnya, hingga tempat duduk terakhir. Saat santapan
dimulai, orang harus menjaga cara makannya agar tetap sopan. Orang
muda harus menunggu orang lebih tua mengatakan, Ayo makan, untuk mulai
makan.
Aturan dalam memegang mangkuk, jempol harus berada di tepi mangkuk di
dekat mulut.
3. Arab
Anda tidak akan menemukan sendok dan garpu di meja-meja makan orang arab,
karena kenikmatannya mereka lebih suka makan dengan tangan. Selain itu mereka
suka makan ramai-ramai dalam satu tempat, misalnya nasi di tempatkan di wadah
yang agak besar & dari wadah inilah mereka makan berjamah. Selain nasi juga di
tumpuk daging, bisa daging kambing dan onta. Makanan Arab memang kebanyakan
terbuat dari daging dan semacam roti yang bentuknya bulat.Salah satu kebiasaan lain
ialah makan sambil ngobrol, bahkan jika makan sudah selesai, tetap dilanjutkan. Dan
juga makanan berlebih setiap selesai makan. Ambilah makanan yang terdekat dengan
anda, jika anda ingin mengambil makanan yang letaknya agak jauh, maka permisi
terlebih dahulu, karena memang meja makannya besar dan panjang.
25
4. Amerika Serikat
Pasca Perang Dunia II, AS sebagai pemenang perang menerapkan budaya santap
makan baru. Jadwal kerja dibuat seefisien mungkin dengan cara Amerika yaitu sistim
one hour lunch break. Peradaban Latin mereka yang sudah berumur ribuan tahun
mengajarkan bahwa makan adalah ritual yang Sacr. Setelah kenyang menyantap
makanan utama, diperlukan waktu santai sambil minum kopi. Disini kita
menyebutnya dengan istilah menurunkan nasi sebelum melanjutkan kerja. Ini
memakan waktu paling tidak 2 jam. Tahun 1980-an, pada waktu gerai-gerai
McDonald, Kentucky Fried Chicken dan lain-lain memulai ekspansinya dari AS ke
berbagai negara di dunia menawarkan Fastfood. Tidak dapat dibantah bahwa
Fastfood adalah budaya Gastronomi AS. Burger, hot dog bahkan pizza adalah
makanan asli Eropa yang dulu juga ikut bermigrasi ke Amerika, pasca pelayaran
Christopher Columbus. Kini mereka menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk
kembali ke Eropa dengan wajah lain, yaitu wajah fastfood la Amerika Serikat.
biasanya mereka makan menggunakan pisau dan garpu.
5. Eropa
Menu Utama bergaya Eropa identik dengan penggunaan saus dan pasta. Di
Inggris, cara makan kita harus sesuai dengan table manner. Jika tidak, kita akan dicap
sebagai orang yang kurang tahu sopan santun. mirip seperti orang2 di ameerika,
mereka pun juga kebanyakanmakan menggunakan pisau dan garpu. Mulai makanan
ringan sebagai pembuka hingga hidangan penutup, yang bisa menyajikan enam jenis
menu atau bahkan lebih. Banyak hidangan bisa disajikan, mulai abalone (kerang),
udang, hingga risotto khas Italia.Hidangan utama ala Eropa biasanya hampir sama.
Rata-rata menggunakan saus, daging sapi, atau aneka bahan baku dari laut, kata Chef
Spesialis menu Eropa, Wijaya Gunawan.
Hidangan utama bergaya Eropa biasanya juga disesuaikan dengan tema serta
acara yang akan dilangsungkan. Menu utama ala Eropa yang paling banyak digemari
adalah yang menggunakan saus, pasta, ataupun bahan-bahan seperti daging asap dan
26
kentang. Menu utama ala Eropa juga disajikan dengan segelas Champagne atau Wine
( Wine merah ataupun Wine putih ).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Banyak hal yang dapat kita ambil dalam makalah ini, penulis menyipulkan bahwa
table manner itu penting agar kita tidak dipandang sebelah mata dalam jamuan makan
yang formal nantinya, serta tidak membuat kita malu jikalau kita benar-benar mendalami
itu semua. Tidak akan pernah ada yang tau akan jadi apa kita nantinya, tapi siapa tau juga
kita menjadi salah seorang yang akan berada pada situasi jamuan penting itu. Who
knows..
3.2 SARAN
27
Makan, adalah alat bantu komunikasi. Paham etiket di meja makan mempermudah
kita dalam pergaulan. Dalam acara jamuan makan, tata cara makan atau table manner
merupakan hal utama yang penting diperhatikan. Tata cara makan menunjukkan siapakah
diri kita sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
John Fuller, Modern Restaurant Service, Virtue & Company Limeted, London,
28
1983
29