Akbar Tahir
Akbar Tahir
2. BIOMARKER DAN KEUTAMAANNYA
2.1. Pengertian Biomarker
23
Akbar Tahir
sensitif terhadap stressor lingkungan dan relevansi ekologis
yang tinggi, namun sifatnya jangka panjang (Gambar ..).
Laju Pertu
Mutasi Jar
Kehilangan Kes
Abnormalitas Fisiologis
Patologi Sel
Perubahan Tingkah L
Awal
Signal Dampak/Tekanan
Akbar Tahir
25
Akbar Tahir
berubahnya fungsi dari suatu organel, sel atau jaringan. Pemaparan
organisme di alam melalui kontak dengan media lingkungan yang
terkontaminasi dikenal sebagai konsentrasi eksternal (external
concentration), dimana proses internalisasi media yang
terkontaminasi melalui ingesti atau absorpsi epitel/kulit menghasilkan
suatu konsentrasi internal (internal concentration). Jumlah atau
besaran konsentrasi internal yang dibutuhkan untuk menimbulkan
respon atau efek bagi kesehatan selanjutnya dinamakan konsentrasi
efektif biologis (biologically effective concentration).
26
Akbar Tahir
bahan kimia asing (xenobiotics) yang dapat diukur dalam suatu sistem
atau sampel biologis (CBM-NRC, 1987). Biomarker secara umum
dapat digolongkan sebagai pemarka dari pemaparan, dampak atau
kerentanan. Pemilihan jenis biomarker yang tepat untuk digunakan
dalam evaluasi ancaman bahaya (hazard) dilakukan berdasarkan
pada mekanisme dari suatu kondisi penyakit yang disebabkan oleh
suatu bahan kimia. Beberapa waktu berselang timbul kesadaran
tentang kemungkinan penggunaan organisme alami/liar sebagai
biomarker non-lethal dari penyakit-penyakit yang ada di lingkungan,
yang kemudian dihubungkan dengan efek buruk yang bersesuaian
pada manusia.
27
Akbar Tahir
Non- Kompensasi
Kompensasi Homeostasis
28
Akbar Tahir
lingkungan laut, yang memerlukan strategi-strategi baru
dalam pemantauan dampaknya. Oleh karena itu,
penggunaan biomarker sebagai penera dalam cairan tubuh,
sel atau jaringan untuk kepentingan deteksi pemaparan pada
kontaminan atau stressor lingkungan lainnya (biomarker
pemaparan) atau mekanisme-mekanisme aksi dari respon
inang (biomarker dampak) dianggap sebagai suatu
pendekatan yang sangat menjanjikan, karena selain
merespon kepada pemaparan dan/atau konsentrasi (salah
satu atau keduanya) senyawa xenobiotics yang dapat
memberi informasi bahwa suatu organisme di bawah suatu
kondisi tekanan lingkungan (biomarker kerentanan)
(Chambers et al., 2002; Handy et al., 2003).
29
Akbar Tahir
yang dikombinasikan dengan analisis bahan kimia, telah
digunakan dalam mendeteksi dampak jangka pendek
maupun dampak jangka panjang pada beberapa parameter
ekologis yang relevan untuk menghubungkannya dengan
teknik penilaian kesehatan organisme dalam kompleks
ekosistem, sehingga memungkinkan untuk menetapkan
hubungan antara stressor lingkungan dan dampaknya
(Hagger et al., 2006; Bebianno et al., 2007). Beberapa
biomarker telah dimasukkan sebagai piranti utama dalam
beberapa organisasi intersional untuk penilaian dampak
pencemaran lingkungan (OSPAR, 2000; Galloway et al.,
2004; Schiedek et al., 2005). Aplikasi dan pertimbangan-
pertimbangan dalam memilih biomarker akan dibahas pada
bagian-bagian selanjutnya dalam buku ini.
30
Akbar Tahir
jaringan-jaringan yang dapat diperoleh melalui biopsi atau
nekropsi.
31
Akbar Tahir
untuk mengkonfirmasinya. Penggunaan biomarker dampak
dalam jenis-jenis uji tersebut sangat tinggi spesifitasnya
untuk setiap jenis bahan kimia sehingga penggunaannya
sangat terbatas. Contoh dari biomarker dampak termasuk:
uji daya hambat enzim cholinesterase otak oleh insektisida
Karbamat, induksi asam delta aminolevulinic synthetase dan
inhibisi asam aminolevulinic dehydratase (ALAD) oleh Pb dan
logam-logam berat tertentu lainnya.
Biomarker Kerentanan
32
Akbar Tahir
suatu perubahan kondisi fisiologi dan biokimiawi yang
menjadikan individu spesies terkena dampak, baik yang
berupa faktor kimia, fisik atau patogen. Biomarker ini
terutama bermanfaat dalam memprediksi kondisi penyakit
pada manusia menggunakan hewan sebagai acuannnya.
Pemaparan hewan pada konsentrasi rendah TCDD (2,3,7,8-
tetrachlorodibenzo-p-dioxin) akan menyebabkan
meningkatnya aktifitas enzim cytochrome P4501A1 atau
P4501A2 pada hewan, tanpa dampak buruk. Sedangkan
peningkatan aktifitas enzim tersebut pada manusia diketahui
terkait dengan tingginya resiko terserang kanker akibat
aktifasi sejumlah prokarsinogen. Demikian juga dengan
beberapa senyawa xenobiotics yang menghambat aktifitas
sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan
meningkatnya kerentanan organisme terhadap organisme
patogen dan kanker.
Interpretasi Biomarker
33
Akbar Tahir
Sebab bahan kimia yang sama dapat menginduksi protein
yang berbeda dalam satu spesies dibanding spesies lainnya,
dan enzim yang sama dapat memiliki spesifisitas bahan yang
berbeda, bahkan dalam spesies yang kekerabatannya sangat
dekat. Perbedaan dalam kelas cytochrome P450 yang
diinduksi terlihat pada pemaparan spesies ikan yang sama
(salah satunya adalah hasil budidaya laboratorium) pada
kontaminan TCDD. Hal ini jelas menunjukkan bahwa
dibutuhkan pemahaman menyeluruh dalam bidang fisiologi
dan biokimia komparatif.
34
Akbar Tahir
Beberapa ide dasar (Long et al., 2004; Huo, 2006;
Lehtonen, 2009) dalam mengaplikasikan biomarker, sebagai
berikut:
35
Akbar Tahir
terjadi pada suatu tingkatan, untuk selanjutnya memahami
cara memadukan perubahan-perubahan tersebut ke
tingkatan-tingkatan berikutnya, yang lebih tinggi.
36
Akbar Tahir
program pemantauan lingkungan berbasis biomarker
(Peakall, 1992), yaitu:
Konsentrasi Lysozyme
Respon Makrofag
Hambatan AChE
Hambatan ALAD
Hambatan NTE
Integritas DNA
Profil Porfirin
Induksi MFO
Logam Toksik
37
Akbar Tahir
PAHs
PHAHs
Organofosfat dan
Karbamat
38
Akbar Tahir
B
wP
a
m
ik
B
n
o
esp
R a
b
eru
lg
fiso
-p
n
h D
in
k
p
m
a
l D
vu
d t
lsin
u
o
d
k
p
m
a
Gambar 2. Keterkaitan antara dampak bahan pencemar lingkungan dengan
respon-respon biokimiawi-fisiologis pada individu hingga populasi
dan komunitas (Peakall, 1992).
39