ALAMAT REDAKSI : Jalan Kiansantang No. 5 Kec. Garut Kota REKENING : BRI KCP Guntur No. Rek. 1345.01.001421.50.9 a/n Agah Margana E-MAIL :
dedi_jun60@yahoo.com, herdymulyana@ymail.com, juraganfarhan@gmail.com, jangs8269@gmail.com, jangs8269_grt@yahoo.com PENCETAK : PT. Granesia
Bandung Jl. Soekarno-Hatta - Bandung (Isi diluar tanggungjawab percetakan)
4 Website : www.kandaga.id
Prolog
Menunggu Momentum
EMBACA yang terhormat, ini adalah edisi terakhir Majalah Kandaga
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan Pers usai pembentukan Tim Saber Pungli di Jakarta.*
UNGUTAN liar yang sudah yang normal, kita permisif terha- Di hadapan para gubernur, Presi-
GUBERNUR Jawa Barat saat mengukuhkan Tim Saber Pungli tingkat provinsi di Gedung Sate Bandung.*
PEGAWAI Pemkab Garut saat menerima arahan dari Bupati Garut, Rudy Gunawan terkait larangan Pungli.*
KAJARI Garut saat melakukan sosialisasi kepada para kepala SMK di Garut.*
kan adalah dibentuknya komite se- lah (BOS) ia mengatakan masih re- ini tak harus lagi mengikuti les di
kolah. Sehingga komite sekolah bi- latif. Pasalnya jika dikatakan cukup luar jam pelajaran.
sa menjembatani antara kepenti- ya cukup, tapi dalam arti kata cu- Jadi masyarakat memiliki pilahan
ngan sekolah dengan peran serta kup untuk standar. Kalaulah tidak sekolah seperti apa yang mereka
orang tua siswa. Sehingga ada ke- ada partisipasi dari masyarakat, inginkan. Tentunya dengan berba-
sepahaman antara orang tua siswa sekolah hanya bisa menyeleng- gai resiko yang telah ditentukan.
dengan pihak sekolah demi terca- garakan pendidikan sesuai dengan Namun dirinya berharap, sebisa
painya proses kegitan mengajar standar KBM. Jadi bagi sekolah mungkin semua sekolah di Garut
yang telah ditentukan. yang akan menjadikan sekolah harus membebaskan diri dari sifat-
Kadisdik berharap dalam setiap unggulan tentunya harus ada biaya nya pungutan. "Selain itu, dirinya
penyelenggaraan pendidikan ada ekstra. telah mengintruksikan kepada se-
norma keadilan. Jadi meski jumlah Mahmud mencontohkan, SMA 1 luruh staf dan bawahannya agar
iuran yang harus diberikan orang Garut. Menurutnya SMA 1 Garut jangan sekali-kali mencoba untuk
tua siswa jangan dipukul rata. Se- membutuhkan banyak biaya jika melakukan Pungli. Pasalnya, seba-
hingga tidak memberatkan orang dibanding sekolah lainnya. Pasal- gai orang nomor satu di Disdik
tua yang tidak mampu. "Kalau bisa nya di sekolah ini guru untuk satu Garut tak akan segan-segan mem-
ada subsidi silang," imbaunya. mata pelajaran saja lebih dari satu berikan sanksi jika ada bawahan-
Saat disinggung terkait besaran orang. Namun keunggulannya, sis- nya yang terbukti melakukan Pun-
anggaran Biaya Operasional Seko- wa yang menimba ilmu di sekolah gli," umbarnya.
Drs.H.Mahdar Suhendar,M.Pd
Ketua PGRI Garut
UNGLI itu sebenarnya serupa hantu, keberadaannya tidak diakui tetapi dirasakan oleh semua
P lapisan. Sudah menjadi rahasia umum dalam kehidupan sehari-hari terutama yang berkaitan
dengan pelayanan publik, Pungli selalu menjadi celah bagi oknum dari suatu institusi untuk
memperkaya diri. Tentu saja semuanya di luar sistem, transaksinya pun dilakukan dengan diam-
diam. Si pemberi dan pemungut Pungli seakan memiliki kesepakatan tak tertulis, persoalan akan
menjadi lancar kalau ada sejumlah pelicin. Dengan kata lain banyak persoalan yang pada akhirnya
bisa diselesaikan dengan uang.
Pungli adalah budaya memalukan yang mengakali lemahnya pengawasan dalam birokrasi.
Celakanya lagi, karena sudah berlangsung begitu lama, masyarakat sering menganggapnya seba-
gai hal yang biasa. Di Indonesia Pungli bahkan dianggap sebagai hal yang jamak terjadi. Meskipun
hal ini tergolong ke dalam Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) nyatanya kebiasaan buruk ini su-
sah sekali diberantas. Tak heran Presiden Joko Widodo menyatakan kegundahannya dan secara
terbuka menyatakan kemarahannya ke hadapan publik.
Kemarahan Presiden tentu mewakili kegundahan masyarakat yang tidak bisa berbuat banyak
untuk melawannya. Karenanya, Pungli seharusnya menjadi musuh bersama karena akibat
buruknya bersifat masif yang merugikan bangsa dan negara. Menurut hasil studi dari Pusat Studi
Asia Pasifik Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan United State Agency for International
Development (USAID) pada tahun 2004, biaya pungli yang dikeluarkan oleh para pengusaha di sek-
tor industri manufaktur berorientasi ekspor saja, pertahunnya bisa mencapai Rp 3 triliun. Jum-
lahnya sangat fantastis apalagi kalau ditambah dengan sektor-sektor lainnya
Dalam skala yang lebih spesifik, Pungli juga menjadi masalah serius di dunia pendidikan. Sudah
banyak cerita yang mengemuka tentang hal ini. Sekolah bahkan dianggap sudah berorientasi kepa-
da profit karena banyaknya pungutan yang dibebankan kepada orangtua. Meski begitu, tampaknya
kita juga harus arif memandang persoalan ini, dengan kata lain tidak semua kebijakan yang berkait-
an dengan uang bisa disebut Pungli.
Kalau merujuk pada pengertian di atas, kebijakan pemungutan dana oleh sekolah baru bisa
dikatakan Pungli apabila prosesnya dilakukan tidak sesuai aturan, penggunaan dananya tidak jelas
dan tidak transparan dan tanpa ada persetujuan semua stake holder (komite sekolah, orang tua
siswa dan instansi terkait). Pungutan dana kepada orang tua bisa saja tidak masuk kategori Pungli
selama pihak sekolah berpegang pada prinsip akuntabilitas dan transparansi
Kini langkah pemberantasan Pungli sudah digaungkan bahkan dilembagakan dengan membentuk
Satgas Saber Pungli (Sapu Bersih Pungutan Liar). Sebelum semuanya menjadi terlambat, tampak-
nya pihak terkait perlu mengeluarkan edaran/rambu-rambu hal-hal apa saja yang termasuk Pungli.
Hal ini menjadi penting agar para pelaku pendidikan tidak dicekam ketakutan saat mengambil
kebijakan. Di luar konteks Pungli yang memang harus diberantas sampai akar-akarnya. Kita juga
harus mulai berpikir memberikan ruang partisipasi yang sehat kepada masyarakat dalam mem-
bantu pendidikan. Sebagaimana amanat UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan
Pendidikan itu adalah tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.
Membiarkan sekolah melakukan Pungli adalah kesalahan besar,tetapi akan menjadi dosa besar
kalau membiarkan sekolah berjuang sendiri dalam mengelola pendidikan . Kalau hal ini terjadi, pen-
didikan kita tidak akan pernah kemana-mana dan tidak akan pernah menghasilkan apa-apa selain
prasangka satu sama lain. (*)
Jabatan Kadisdik
Dilelang
enjelang berakhirnya
Siapa
ada satu
orang pe-
lamar yang da-
tang dari luar
Garut meski le-
i lang jabatan
yang Jad dibuka seca-
ra umum
roses lelang jabatan yang di- Iman menambahkan, setelah lo- spektorat, Undang Sarifudin
lelang jabatan,
inilah statmen yang disampaikan
akan lebih baik dari pada sistem
yang sebelumnya, itu positif-positif
saja. Selagi lelang jabatan itu
dilakukan dengan sungguh-sung-
Ketua Komisi D DPRD Garut
Asep D Maman, guh, ungkapnya
Paling tidak, kata politisi fraksi
PPP tersebut, lelang jabatan akan
Kepada Kandaga Asep mene- menjadikan visi dan misi pejabat
gaskan, DPRD Kabupaten Garut yang bersangkutan linier dengan
secara kelembagaan tidak jabatan yang didudukinya. Apalagi,
mengetahui adanya proses lelang seleksinya ditangani oleh orang-
jabatan yang dilakukan Bupati orang yang memiliki kapasitas keil-
Rudy Gunawan muan dan profesional. Namun,
Menurut Asep, Komisi D DPRD dirinya berharap dalam prosesnya
Garut, hanya sebagai mitra kerja tidak ada intervensi dari pihak Asep D Maman
pemerintah saja yang berkaitan manapun dan panitia seleksi juga Ketua Komisi D DPRD Garut
dengan tugas pokok dan fungsi harus menolak upaya-upaya inter-
dari Dinas Pendidikan dan RSU dr vensi dari pihak manapun. Apalagi, dilaksanakan secara transfaran.
Slamet Garut. Sementara, yang anggota panitia seleksi juga pas- Pokoknya saya harapkan jangan
berkaitan dengan kepegawaian di tinya membawa nama baik mas- ada lagi titipan-titipan, agar hasil-
dinas tersebut, ada di komisi lain ing-masing lembaganya. nya lebih baik, tegasnya.
(Komisi A DPRD Garut,red). Asep hanya berharap, tim selek- Sementara terkait calon Kepala
Jadi lebih baik ke komisi itu saja, si bisa lebih bisa menempatkan Dinas Pendidikan yang merupakan
saya takut salah jawab, katanya. para pejabat sesuai dengan latar salahsatu kursi jabatan yang paling
Meski sama sekali tidak diajak belakang pendidikannya. banyak disorot, Asep mengaku
bicara oleh jajaran pemerintahan Yang pasti barangkali, untuk tidak mau berspekulasi karena
terkait kebijakan lelang jabatan, jabatan-jabatan kepala dinas itu, mengaku tidak memiliki kapasitas
Asep mengaku tetap mendukung sesuai dengan latar belakang pen- untuk menilai.
kebijakan bupati melelang lima didikannya, tegasnya Pokoknya saya sebagai mitra
jabatan kepala dinas jika kebijakan Selain itu, kata mantan kepala kerja, siapapun kepalanya, yang
tersebut memang menghasilkan desa di Kecamatan Bayongbong penting bisa menjalankan tupoksi-
yang lebih baik dari sistem seleksi ini, diharapkan proses dan hasil nya dengan baik, katanya . Farhan
yang sebelumnya dilakukan. seleksi oleh Pansel itu, akan SN
kami agendakan dalam rapat
paripurna,
H Alit Suherman
Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Garut yang juga Ketua Pansus SOTK
ONY juga menyoroti masalah Sony juga menandaskan DPRD man menyatakan, jumlah UPT
ARI beragam tindakan yang lah kekerasan terhadap perempuan Dalam situs www.rahima.or.id
Tina Sapedah guru jaman kiwari. Tapi pangajen ti masarakat mah sigana leuwih
alus batan ayeuna. Sok sanajan sadidinten angkat ka sakolana
nikreuh atawa nganggo sapedah butut, warga masarakat teu weleh
rengkuh lamun papanggih jeung guru. Malah nyebutna oge apan
Mobil Mewah na mah geus lain nganggo sapedah butut, tapi mobil kaluaran anyar.
Malah aya oge anu nganggo mobil mewah, mapaesan tempat parkir
di sakola. Ironis, ceuk bahasa legegna mah.
Lian ti morosotna pangajen masarakat ka para guru, kualitas pen-
didikan oge cenah mah nyirorot kalawan drastis, pangpangna atikan
moral. Malah kungsi kabejakeun aya guru anu dianiaya ku murid
jeung kolotna. Aya oge anu nepi ka dipidanakeun alatan nyintreuk
muridna di sakola. Hal ieu mangrupa bukti yen morali-
tas pelajar geus nepi ka titik anu sangat mempri-
hatinkan.
Ceuk Si Ocoy, sigana mah nyirorotna
kualitas pendidikan teh akibat
kurang komunikasi antara guru
jeung kolot murid.
Para guru sibuk
nyieun adminis-
trasi anu
sabebedan,
ditambah kudu
sakola deui.
Balukarna cul
dogdog, ting-
gal igel, kawa-
jiban ngajarna
jadi kaluli-luli,
puguhning
komunikasi jeung
kolot murid mah.
Harapkan
Bantuan
Pemerintah
ruang kelas sudah
tidak layak, dari mulai
lantai yang sudah
pada bolong, bahkan ruang guru.
dinding kelas yang Walau kondisi sekolah mempri-
sudah rusak. hatinkan, tetapi pernah meraih
Selain itu sekolah prestasi. Diantaranya, Juara 2 Ca-
yang terletak tidak ja- tur putra tingkat Gugus tahun
uh dari kawasan kan- 2014, Juara 3 Bulutangkis Putri
tor pemerintahan itu tingkat Kecamatan Tahun 2015,
seperti dianak tirikan, Juara 1 Bulutangkis Putra Tingkat
sampai saat ini belum Kecamatan tahun 2016, Juara 1
mendapatkan bantu- Bulutangkis Putri tingkat Kecamat-
an, padahal ada lahan an Tahun 2016.
DN Sukagalih 1 terletak di Jl Jumlah siswa saat ini 202 orang,
S
bekas rumah dinas sekolah yang
Bojong Koneng Kelurahan sudah tidak terpakai, tetapi kon- tenaga pendidik 4 Guru PNS, Ho-
Sukagalih Kecamatan Taro- disinya sudah rusak berat. norer 5 orang. Jumlah siswa pada
gong Kidul Garut. Sekolah tersebut Menurut Kepala SDN Sukagalih 1 tahun ini berkurang dibanding ta-
mengharapkan bantuan dari peme- Atan Surpandi S.Pd, sampai saat hun sebelumnya, mungkin dikare-
rintah, untuk memperbaiki sarana ini belum ada bantuan dari peme- nakan fasilitas sekolah yang ku-
dan prasarana. rintah, padahal sekolah sangat rang baik, dan banyaknya sekolah
Saat ini sekolah tersebut hanya membutuhkan bantuan apalagi swasta di sekitar.
memiliki 5 ruang kelas, bahkan ruang kelas, perpustakaan, serta "Saya menjabat menjadi kepala
Ruang Praktik Teknik Kendaraan Ringan Ruang praktik jurusan tata busana SMK Fauzaniyah
Kepala UPTD Kecamatan Garut Kota, Drs. H. Engkur , SH., M.Si., (ketiga
dari kiri) saat bernyanyi bersama para pengawas pada resepsi HUT PGRI
Lomba senam PGRI ke 71 di Kecamatan Garut Kota, Sabtu (26/11/2016).
Deddy Mizwar saat meberikan sambutan pada acara pembukaan Ngaruat Deddy Mizwar saat memberikan bibit pohon kepada siawa SMP Persada
& Ngarawat Cikuray di Kampus SMP dan SMK Persada Bayongbong
EMAKIN kritisnya hutan lin- masyarakat dan aktifis lingkungan manusia sangat bergantung ter-
K sebagai kesatuan Negera Republik Indonesia harus tetap teguh memegang nilai-nilai kebhinekaan. Oleh
sebab itu, toleransi harus selalu dikedepankan dalam menjalani kehidupan sosial dan bernegara. Lalu
bagaimana tanggapan para remaja di Garut dalam menilai kebhinekaan dalam kehidupan?
Azri Nazwa
SMAN 2 Garut
Dian Silviani
SMAN 2 Garut
Riri Handayani
SMAN 8 Garut
Kita tidak mau bangsa ini jadi bangsa yang terpecah belah seperti beberapa
negara yang ada di timur tengah atau Afrika, mau apapun agamanya, mau apapun
suku bangsa, kita harus bersatu dan menjaga toleransi masing masing. Jangan sal-
ing menghujat, jangan saling merendahkan, karena pada intinya, kedudukan
manusa di mata Tuhan itu sama, tidak ada yang lebih unggul atau yang lebih ren-
dah.Yuyus
Lucky Firmansyah
SMKN 2 Garut
Kebhinekaan di Indonesia diwariskan sejak ribuan tahun lalu dari nenek moyang
pendiri bangsa ini. Sayang jika kemudian kebhinekaan tersebut luntur atau malah
hancur gara gara sekedar sentimen semata, apalagi hancur gara gara masalah poli-
tik. Kebhinekaan perlu dijaga, karena kalau tidak dijaga hancurlah negara ini. Kita
tidak mau rasa toleransi kita dicabik cabik hanya karena persoalan sepele, yang
sebenarnya dengan musyawarah segala persoalan tersebut bisa selesai.Yuyus
Cisompet
Kekurangan
Kepala SD
MANAT Perda Nomor 11 Ta- sekolah-sekolah lainya seperti SD
Memperkuat
Budaya
Literasi di
SMP Negeri
2 Garut
EMBACA dan menulis be-
Warga
Sukasari
Cisompet
Terancam
Tanah
Amblas
besok pagi mereka harus kembali tara II dengan lahan milik kehutan-
ETIAP turun hujan deras, ra-
S
menguras tenaga untuk menghidu- an.
sa was-was dan ketakutan pi keluarga. Itulah yang menyeli- Ketua RW setempat Anden me-
pun pasti datang. Apalagi ka- muti puluhan warga RT 03 RW 09 ngaku sampai berita ditulis, pihak-
lau terjadi hujan deras di malam kampung Sukasari desa Cihaur- nya belum sempat melaporkan
hari, warga dipastikan tak bisa tidur kuning Cisompet. Penyebabnya secara resmi kejadian tersebut
tenang. Padahal, istirahat malam adalah mereka takut rumahnya ter- kepada pihak-pihak terkait. Karena
sangat penting bagi mereka setelah gusur tanah amblas. itu, sampai berita ini ditulis juga
seharian bekerja keras. Sementara Pantauan Kandaga di lapang- belum ada pihak pemerintah se-
an, tanah tersebut bukan hanya tempat yang datang memantau ke-
amblas. Tetapi rusak berat karena adaan. Padahal, kata Anden kejadi-
retak-retak dan longsor. Sedang- an ini sudah berlangsung beberapa
kan jarak dari pemukiman warga, bulan lalu. Anden pun berjanji akan
hanya beberapa meter saja. Tanah segera melaporkan kejadian terse-
amblas luasnya diperkirakan men- but kepada pihak pemerintah desa
capai ratusan meter dengan keda- setempat.
laman sekitar 30-50 meter. Se- Setelah itu, kami berharap pe-
mentara tanah retak terjadi di be- merintah segera mengkoordinasi-
berapa titik dengan panjang rata- kanya dengan pihak-pihak terkait,
rata 30-40 meter dengan lebar 0,5- dan dapat mencarikan solusi ter-
1 meter. Sedangkan di ujung barat baik bagi warga, kata Anden.
kampung tersebut juga terjadi Sementara itu, Dian Hudiana
longsor yang cukup besar dan ber- warga yang rumahnya paling dekat
bahaya. dengan lokasi kejadian mengaku
Diperkirakan belasan tempat sangat tidak nyaman. Karena kata-
tinggal pun terancam tergusur. Na- nya, sejak adanya kejadian terse-
mun tak seorang pun warga yang but rumahnya mengalami bebera-
mengungsi atau pindah rumah. pa perubahan. Diantaranya posisi
Mereka tetap bertahan. Alasannya, rumah jadi agak miring. Daun pintu
selain tidak punya biaya,mereka ju- pun sukar dibuka tutup. Sementara
ga mengaku tidak lagi memiliki la- tembok teras rumah retak-retak.
han yang bisa dijadikan lahan pe- Mewakili warga, Dian Hudiana ber-
mukiman. Kebetulan, kampung ter- harap agar pihak-pihak berwenang
sebut letaknya terhimpit oleh lahan segera turun tangan mengatasi ke-
perkebunan karet milik PT. Nusan- jadian tersebut. Sumpena
Jalan Cisompet-Hegarmanah
Rusak Berat
ANJANGNYA sekitar 13 kilometer. Ini satu-satu- lumpur dan berlubang serta batu-batu jalan yang ambu-
2016) pada wa- PELETAKKAN batu pertama pembangunan rumah baca di Bayongbong.*
Peran Guru
dari Masa
Ke Masa
Oleh Drs.H.Dedi Junaedi,M.Pd
EBAGAIMANA telah diketahui terus bergelora dan memuncak Peran Guru pada Masa
Proklamasi kemerdekaan 17
nal dan HUT PGRI ke-71. Sehu- Pada tahun 1932 persatuan guru Agustus 1945 menjadikan peran
bungan dengan hal tersebut untuk hindia belanda (PGHB) berubah guru dalam kehidupan berbangsa,
mengenang jasa-jasa guru, maka menjadi persatuan guru Indonesia bernegara, dan bermasyarakat le-
pada kolom Guru Menulis kali ini (PGI). Perubahan nama ini suatu bih terbuka dan maksimal. Dengan
diturunkan sebuah tulisan yang langkah berani penuh risiko, kare- semangat proklamasi, para guru
berhubungan dengan sejarah sing- na mengusung nama Indonesia bersepakat menyelenggarakan
kat peran guru dari masa ke masa. di mana Belanda tidak suka dengan kongres guru Indonesia yang ber-
Semoga bermanfaat. kata tersebut yang dianggap meng- langsung tanggal 24-25 November
obarkan semangat nasionalisme 1945 di Solo (Surakarta). Dalam
yang tinggi serta dorongan untuk kongres tersebut disepakati untuk
Peran Guru pada Masa hidup merdeka menjadikan organi- menghilangkan segala perbedaan
Penjajahan sasi ini tetap eksis sampai pemer- latar belakang yang ada pada guru,
intahan kolonial Belanda berakhir. seperti perbedaan ijazah, lingkun-
Pada masa penjajahan guru Ketika pemerintahan kolonial Je- gan pekerjaan, daerah asal, politik,
tampil dan ikut mewarnai perjuan- pang berkuasa, segala organisasi agama, dan suku. Mereka melebur
gan bangsa indonesia. Semangat yang dianggap membahayakan ke- dalam suasana ke-Indonesia dan
kebangsaan Indonesia tercermin beradaan pemerintah kolonial Je- siap mengabdi demi kemajuan
dan terpatri dari guru pada masa pang dilarang, termasuk persatuan bangsa dan negara Indonesia yang
penjajahan tersebut. Hal ini dapat guru Indonesia (PGI). Praktis lebih baik dan sejahtera. Melalui
kita lihat dari lahirnya organisasi selama pemerintahan kolonial Je- kongres ini didirikan organisasi
perjuangan guru-guru pribumi pa- pang, PGI tidak dapat melakukan Persatuan Guru Republik Indonesia
da zaman Belanda pada tahun aktivitasnya dengan terbuka. (PGRI), tepatnya tanggal 25 No-
1912 dengan nama persatuan guru Dari penjelasan di atas dapat di- vember 1945.
hindia belanda. Organisasi ini me- katakan bahwa peran guru pada Dengan melalui kongres guru In-
rupakan dari guru bantu, guru de- masa penjajahan sangat penting donesia, maka semua guru di In-
sa, kepala sekolah, dan pemilik dan mempunyai nilai yang strate- donesia melebur dan menyatu da-
sekolah. gis dalam membangkitkan seman- lam suatu wadah PGRI. Kini tidak
Dengan semangat perjuangan gat kebangsaan Indonesia menuju ada lagi sekat-sekat guru karena
dan kebangsaan yang menggelora, cita-cita kemerdekaan. Dengan perbedaan latar belakang guru.
para guru pribumi menuntut per- peran guru sebagai pengajar dan Melalui organisasi PGRI, siap ber-
samaan hak dan kedudukan deng- pendidik yang berhadapan lang- juang untuk mengangkat harkat
an pihak Belanda. Sebagai salah sung dengan para siswa, maka dan martabat guru, sekaligus har-
satu bukti dari perjuangan ini ada- guru bisa secara langsung me- kat dan martabat bangsa Indone-
lah kepala HIS yang sebelumya nanamkan jiwa nasionalisme dan sia.
selalu dijabat oleh orang belanda, menekankan arti penting sebuah PGRI sebagai organisasi per-
bergeser ke tangan orang Indone- kemerdekaan bagi bangsa Indo- juangan, organisasi profesi, dan
sia. Semangat perjuangan guru nesia. organisasi ketenagakerjaan terus
I era digital seperti saat ini, yang ditiru dari orang lain, proses guru sebagaimana mereka meniru
Bukan
Seperti
yang
Mereka
Oleh Lisna Wahyu Nurani
Siswa Kelas IX D SMPN 2
Kadungora Garut
Katakan
Ku pegang tangannya yang lembut nan dingin itu, terlihat helaan napasnya yang amat teratur seolah tak ada
beban pikiran yang kini membebani tubuh tuanya. Kumohon ibu bertahanlah ! gumamku. Hanya itu yang
mampu kuucapkan saat ini, hatiku terlalu sakit melihat wajah tua penuh penderitaan itu. Meski umur ibuku
belum sangat tua tapi raut wajahnya yang pucat ditambah uban yang mulai bermunculan di rambutnya mem-
buat tubuh ringkihnya tampak sangat tua. Entah sudah berapa lama aku duduk termenung menemani ibu,
dalam hati aku terus merutuki kebodohanku sendiri. Mengapa aku bisa meragukan kasih sayang, perhatian,
dan kekhawatiran seseorang yang kini terbaring lemah di hadapanku. Suara dentingan jarum jam serta alat
pendeteksi denyut jantung itu mengalunkan irama yang sangat serasi bagaikan melodi, tapi itu semua tak
menghentikan lamunanku.
Selamat pagi ! sapa ibu. Selamat pagi tante, eh Muka kamu kenapa ditekuk gitu, Nad? tanya Sinta.
Penyejuk
Kulihat seorang nenek tua menawarkan dagangannya, kue tradisional.
Satu plastik harganya lima ribu rupiah. Aku sebenarnya tidak berminat,
tetapi karena kasihan aku beli satu plastik.
Kalbu
Si nenek penjual kue terlihat letih dan duduk di teras mesjid tak jauh
dariku. Kulihat masih banyak dagangannya. Tak lama kulihat seorang anak
lelaki dari kompleks sekolah itu menghampiri si nenek. Aku perkirakan
bocah itu murid kelas satu atau dua.
Dialognya dengan si nenek jelas terdengar dari tempat aku duduk.
Berapa harganya Nek?
Satu plastik kue lima ribu, nak, jawab si nenek.
Kulihat anak kecil itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari sakunya
dan berkata : Saya beli 10 plastik, ini uangnya, tapi buat nenek aja, kuenya Pengasuh :
kan bisa dijual lagi. Drs. H. Dedi Junaedi, M.Pd.
Kulihat si nenek jelas sekali, air matanya berbinar-binar.
Ya Allah terima kasih banyak nak. Alhamdulillah ya Allah telah menga-
bulkan doaku untuk membeli obat cucuku yang lagi sakit. Si nenek lang-
sung pergi.
Refleks aku panggil anak itu. Siapa namamu? Kelas berapa?. Nama
saya Radit, kelas 2 pak,jawabnya sopan.
Uang jajan kamu sehari lima puluh ribu?
Oh... tidak pak, saya dikasih uang jajan sama papa sepuluh ribu sehari.
Tapi saya tidak pernah jajan, karena saya juga bawa bekal makanan dari
rumah.
Jadi yang kamu kasih ke nenek tadi tabungan uang jajan kamu sejak
hari Senin?, tanyaku semakin tertarik.
Betul pak, jadi setiap Jumat saya bisa sedekah lima puluh ribu rupiah.
Dan sesudah itu saya selalu berdoa agar Allah berikan pahalanya untuk ibu
saya yang sudah meninggal. Saya pernah mendengar ceramah ada se-
orang ibu yang Allah ampuni dan selamatkan dari api neraka karena
anaknya bersedekah sepotong roti, Pak, anak itu berbicara dengan fasih-
nya.
Aku pegang bahu anak itu. Sejak kapan ibumu meninggal, Radit?
Ketika saya masih TK, pak.
Tak terasa air mataku menetes. Hatimu jauh lebih mulia dari aku Radit,
ini aku ganti uang kamu yang lima puluh ribu tadi ya....,kataku sambil
menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan ke tangannya.
Tapi dengan sopan Radit menolaknya dan berkata : Terima kasih
banyak, pak...Itu untuk keperluan bapak aja. Saya masih anak kecil tidak
punya tanggungan. Tapi bapak punya keluarga . Saya pamit balik ke kelas,
pak, Radit menyalami tanganku dan menciumnya.Semoga Allah men-
jagamu,nak..., jawabku lirih.
Aku pun beranjak pergi, tidak jauh dari situ kulihat si nenak penjual kue
ada di sebuah apotik. Bergegas aku ke sana, kulihat si nenek akan mem-
bayar obat yang dibelinya.
Aku bertanya pada kasir berapa harga obatnya. Kasir menjawab
:Empat puluh ribu rupiah.... Aku serahkan uang yang ditolak anak tadi ke
kasir. Ini saya yang bayar...Kembaliannya berikan kepada si nenek ini....
Ya Allah...Pak....
Belum sempat si nenek berterima kasih, aku sudah bergegas mening-
galkan apotik.
Sahabat, adakalanya seorang anak lebih jujur daripada orang dewasa.
Oleh karena itu, ajarilah anak-anak kita tindakan nyata, bukan teori sema-
ta. (*)
60
BINTANG PELAJAR
M. Nabil A
Renang Menjadi
Pilihan Utama
NTUK menjadi seorang atlet memang tidak tahun 2009 saat Kejurnas di Solo mendapatkan me-
Hani Oktaviani
Model
Berjilbab
yang
Juga
Penari
Tradisional
ULU mungkin sedikit aneh, jika ada model tapi lebih berminat ke tari modern.
G ran Garut 16
Agustus 2005 ini
memang memiliki bakat
yang luar biasa, teruta-
ma di bidang olahraga
Bulutangkis.
Sejak kecil ia mulai
dikenalkan terhadap
cabang olahraga ini
oleh sang ayah.
Dari situlah ia mulai
berlatih, walau hanya
berlatih bersama orang
tua, tetapi karena bakat,
akhirnya ia bisa men-
juarai beberapa kejua-
raan, walau baru ting-
kat kecamatan, tetapi
dirinya merasa bangga.
Prestasi dara yang
akrab dipanggil Ajeng
ini, walau baru meng-
ikuti kejuaraan di ting-
kat kecamatan tetapi
dirinya telah membuk-
tikan bahwa bisa men-
jadi juara 1 tahun 2015.
Selain bulutangkis,
dirinya juga menjadi
juara 1 pidato tingkat
kecamatan tahun 2016.
Anak pasangan Diat
Hidayat dan Yani Nur-
yanti ini selain punya
bakat di olahraga, ia
juga selalu menjadi jua-
ra kelas. Bahkan dirinya
mendapatkan peringkat
ke 3 nilai ujian tertinggi
tingkat Madrasah.
Dara manis yang
beralamat di Jl. Pem-
Ajeng Nurazizah Agustin bangunan Rt 04/10
Tarogong Kidul ini me-
miliki cita-cita menjadi