Anda di halaman 1dari 18

Career Coaching adalah coaching 1-on-1 yang dilakukan dalam beberapa sesi berturut-turut

dengan tujuan membantu klien menemukan, merencanakan, dan mengembangkan karir yang
sesuai dengan passion dan panggilan pribadinya.

Karir seseorang adalah salah satu sisi kehidupan seseorang yang besar maknanya karena
merupakan cara seseorang mengekspresikan dirinya.

Dalam perjalanan karier seseorang, ada saat-saat kita bertanya pada diri sendiri, apa yang
ingin kita lakukan dalam hidup, apakah ini karier yang sesuai untuk saya, mengapa saya
kehilangan gairah dalam menjalani pekerjaan saya, apa yang akan saya lakukan setelah karier
saya selesai?

Anda mungkin punya semangat, saya ingin mempunyai karir mapan tapi tak tahu harus mulai
dari mana, saya ingin lebih berprestasi di posisi ini, saya ingin menunjukkan saya bisa.

Semua itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang dapat dibawa ke dalam suatu sesi career
coaching dan kita akan jelajahi peluang-peluang pemecahannya, serta Anda putuskan tindak
lanjutnya.

Apa manfaat yang saya dapatkan dari sesi Career Coaching?

Melalui sesi-sesi Career Coaching, Anda dapat memetik berbagai manfaat, antara lain:

Menemukan kembali makna bekerja bagi diri sendiri

Mengenal kecenderungan karakter pribadi

Menggali potensi kekuatan pribadi

Menggali passion pribadi

Mengembangkan rencana pengembangan karier

Menerapkan rencana pengembangan tersebut

Menjalani kehidupan karier yang memberikan kepuasan dan memenuhi keinginan


pencapaian diri yang diinginkan.

Apa saja yang dibahas dalam suatu sesi Career Coaching?

Pembahasan dalam sesi Career Coaching dapat mencakup hal-hal berikut:

Self awareness

Value dan beliefs

Penggalian potensi dan kekuatan pribadi


Strength Inventory

Melakukan transformasi kelemahan/hambatan menjadi kekuatan/peluang maju

Menggali passion pribadi

Work Life Balance

Dan agenda lain terkait Career

Sebagian besar lulusan perguruan tinggi belum memiliki pengalaman bekerja


profesional. Mereka boleh saja menguasai teori-teori dalam bekerja, tetapi belum
tentu pernah mengalami dinamika bekerja sebenarnya. Karenanya, bimbingan
orientasi menuju dunia kerja atau coaching clinic dibutuhkan para fresh graduate
ini sebagai bekal memasuki dunia kerja.

Adalah tugas para penyelenggara pendidikan tinggi yang wajib membantu


mahasiswa agar tidak gagap saat harus masuk ke dunia kerja. Mahasiswa yang
akan lulus membutuhkan bimbingan atau coaching clinic ini. Coaching clinic di
setiap perguruan tinggi fungsinya sebagai lembaga konsultasi dan
pengembangan skill dan job offer. Dalam perkembangannya, terdapat dua model
bimbingan, yakni job coaching dan career coaching.

Job coaching membantu untuk memasuki dunia kerja pada tahap awal,
sedangkan career coaching untuk membantu mengembangkan karier. Coaching
clinic juga bermanfaat untuk menggali lagi motivasi pada orang-orang yang
menganggap dirinya telah berhasil. Kadang belajar dari sebuah kegagalan justru
baik dan menjadi peringatan.

Ada beberapa hal yang harus disiapkan untuk menentukan karier. Salah satunya
adalah gaji. Gaji dapat mengukur kontribusi pada pekerjaan. Tahapan konsultasi
dalam Coaching clinic terdiri dari 5D, di antaranya definition, yakni mengenali
diri sendiri, discovery untuk menggali potensi diri, dream untuk mengenali tujuan
hidup dan pekerjaan ideal, design untuk strategi dalam membangun karier, serta
destiny yang lebih mengarah pada aksi.

Bimbingan orientasi karier sebaiknya dilakukan konsultan berlatar belakang


psikologi dan asosiasi coach internasional. Konsultasi coaching clinic tak hanya
berhenti pada tahap pengenalan diri dan penggalian protensi, namun juga
sampai pada tahap membuat CV, wawancara kerja dan berbagai hal terkait
pekerjaan juga karier. Saat mengikuti coaching clinic, manfaatkan kesempatan
untuk banyak bertanya kepada konsultan tentang dinamika bekerja secara
profesional

ntuk ketiga kalinya, CareerCoach sekaligus penulis buku Your Job is Not Your Career
Rene Suhardono menyambangi Pengajar Muda. Kini giliran Pengajar Muda III di di Modern
Training Center, Ciawi, bertatap muka untuk mendapat pencerahan lain dalam Forum
Kepemimpinan.

Kedatangan Rene di hari Rabu (21 September 2011) ini memberikan banyak inspirasi kepada
para calon Pengajar Muda, khususnya mengenai pemahaman antara Pekerjaan dan Karir. Ia
mengupas tuntas bukunya yang menegaskan pentingnya memahami perbedaan kerja dan
karir.

Menurut Rene, Pekerjaan adalah milik perusahaan, sedangkan karir adalah milik kita sendiri,
Career is you. Karir merupakan sebuah perjalanan, ujarnya. Dikatakannya, seseorang dapat
memiliki banyak pekerjaan dalam karir, dan bisa juga mengalami banyak pergantian profesi
di dalamnya. Sedangkan career itu erratic dengan pola yang tidak linear dan sulit ditebak.

Karir sangat dipengaruhi oleh refleksi diri dan sudut pandang diri kita. Apabila kita
menganggap karir kita adalah pundi-pundi uang yang masuk ke dalam rekening kita tiap
bulannya, jabatan, pangkat ataupun gelar akademis, makalah itulah refleksi dari karir kita,
ujarnya seraya menambahkan bahwa hal tersebut hanyalah atribut, bukan esensi dari karir.

Menyinggung soal Passion, Rene menegaskan bahwa passion sedikit berbeda dengan hobi,
Passion bukanlah segala sesuatu yang kuasai, namun yang kita cintai. Passion adalah salah
satu unsur karir. Karir haruslah melibatkan passion, tujuan hidup, values, ketercapaian, dan
kebahagiaan.

Rene menegaskan pentingnya kita menemukan passion pribadi sejak awal sebagai sarana
untuk mencapai karir. Ketika seseorang bekerja sesuai dengan passionnya, maka ia berada di
jalur untuk mencapai karirnya. Menemukan passion ini adalah hal yang gampang-gampang
susah karena sesungguhnya passion itu terdapat di dalam diri kita sendiri.

Setelah menemukan passion, menurut Rene, penting bagi seseorang menentukan tujuan hidup
(purpose of life). Semakin jelas, tegas, dan mendetail tujuan hidup yang ditetapkan, semakin
besar kemungkinan terealisasinya tujuan tersebut. Lalu, segera bertindak (aksi) dengan sikap
atau attitude baik yang baik untuk mencapainya.

Terkait pekerjaan dan karir, Rene memberikan ilustrasi figur nabi Muhammad SAW, Nabi
Muhammad mempunyai Job sebagai pedagang dan memiliki Career sebagai seorang nabi
yang menyebarkan risalah Tuhan ke seluruh umat manusia.

Disentil Rene, para calon Pengajar Muda terlihat terpacu untuk menemukan passion dan
merumuskan tujuan hidupnya. Sentilan Rene ini berhasil membangun kekritisan mereka
mengenai tujuan orang bekerja, memperoleh banyak harta, mengejar pangkat atau jabatan,
atau bahkan untuk mencapai tujuan hidup yang mulia, yakni bahagia baik di dunia maupun di
akhirat kelak.

Menurut Rene, menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang sangat mulia, Seorang guru
harus dapat memahami benar hakikat ia bekerja, apakah sekedar untuk memperoleh gaji dari
pemerintah atau benar-benar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Apakah mendidik
generasi bangsa merupakan karir atau sekedar pekerjaan?

Menurut Abah Rama, passion adalah suatu keadaan dimana Anda bisa melakukan suatu
aktifitas dengan Enjoy, Easy dan Excellent.

Anda senang melakukannya, Anda mudah melakukannya dan Anda baik dalam
melakukannya.

Kita sebut saja ketiga E itu sebagai 3-E.

Passion akan muncul bila Anda melakukan aktivitas sesuai dengan karakteristik tertentu yang
melekat dan telah ada pada diri Anda.

Itulah bakat Anda. Karakteristik yang melekat dan telah ada pada diri Anda.

Bukankah Anda diciptakan oleh Sang Pencipta untuk melakukan tugas-tugas tertentu di
dunia?

Dan, untuk melakukan tugas tersebut Anda telah dilengkapi dengan karakteristik tertentu dan
unik yang kita kenal sebagai bakat?

Jadi, bukan passion-nya yang Anda cari-cari

Passion akan muncul bila Anda melakukan apapun sesuai dengan bakat Anda.

Bila bakat Anda kemudian diasah dengan baik maka bakat Anda itu akan memberikan hasil
yang baik untuk Anda.

Dalam pengembangan diri dan karir, passion menurut saya memegang peranan sangat
penting untuk terus menjaga kita antusias dan senang dalam setiap pekerjaan yang kita sukai.
Passion, bukan hanya sebuah pekerjaan di mana kita bagus dalam mengerjakan itu, namun
saat kita mengerjakannya maka kita mengerahkan seluruh cinta yang ada dalam diri kita
untuk mengerjakan itu.

Setiap orang memiliki passion mereka sendiri. Tidak perlu kita menjadi atau terus-menerus
berada di bawah bayang-bayang orang lain. Kita memiliki permata diri yang siap diasah. Kita
memiliki panggung di mana itu merupakan panggung yang memang disediakan untuk kita
tampil. Kita memiliki karpet merah kita sendiri, di mana di karpet merah itu adalah simbol
kita berjalan di sebuah jalur yang terhormat dan terpandang. Namun, tanpa mengetahui apa
passion kita, hal tersebut justru sulit dicapai. Kita tidak tahu di mana panggung ekspresi kita,
kita tidak tahu hal apa yang harus kita kembangkan, kita tidak tahu apa yang menjadi karpet
merah kita. Tulisan kali ini mencoba membantu Anda menemukan di mana passion Anda
yang akhirnya mampu meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan hidup Anda bahkan
hingga 1000%.
Mereka yang hidup tanpa pemahaman passion, seringkali merasa hidup menjadi gersang dan
membosankan. Pekerjaan yang dilakukan sepertinya monoton dan tidak mengasyikkan.
Berbeda dengan orang yang bekerja berdasarkan passion nya. Tugas yang berat sekalipun
akan tetap mampu membuat diri kita senang karena memang kita mencintai pekerjaan itu.

Cara paling mudah untuk menemukan passion menurut saya adalah berani jujur dalam
mengenali diri sendiri. Seringkali kita menganggap sesuatu menjadi passion kita atau tidak
hanya dari opini orang lain. Misal, Anda sangat suka sekali dengan fotografi, namun karena
menurut opini orang profesi fotografer adalah profesi yang kurang ngetop dibanding
kedokteran, maka Anda mencoba menutupi passion Anda sendiri menuruti opini orang lain.

Ketidakjujuran inilah yang seringkali menghambat diri kita untuk mengetahui apa sebenarnya
passion kita sendiri. Awalnya saya pun harus mengalami berbagai kejadian pahit saat saya
tahu bahwa saya suka sekali dengan menulis namun saya adalah mahasiswa teknik, di mana
harusnya lebih cocok dimiliki oleh mahasiswa sastra. Namun, saya berani jujur kepada diri
saya sendiri. Saya menulis hal-hal yang saya sukai, yang berbeda jauh dari bidang keilmuan
saya di Teknik Industri, namun saya menyukainya. Bahkan dari tulisan-tulisan saya yang
sudah dipublikasikan, banyak dikutip antara lain oleh Kotasantri, Doinc, dan banyak sekali
kolom media massa.

Anda tidak perlu takut, karena memang seharusnya orang yang paling tahu diri kita adalah
kita sendiri. Keberadaan orang lain atau sahabat hanya memberikan masukan dan saran, yang
bukan berarti kita disetir, mengikuti orang lain dengan membabi buta, dan akhirnya membuat
kita tidak jujur terhadap passion kita sendiri.

Cara lain yang mudah dilakukan untuk menemukan passion Anda adalah dengan menjawab
beberapa pertanyaan berikut:

1. Kegiatan apa yang jika Anda kerjakan, maka membuat Anda merasa bahwa waktu
Anda menjadi sangat cepat berlalu? (Jawaban saya: menulis, blogging, dan membaca
buku). Apa jawaban Anda?

2. Buku/artikel/blog/situs tentang apa yang sebagian besar Anda baca atau miliki?
(Jawaban saya: pengembangan diri, interpersonal skill, psikologi terapan,
keterampilan menulis dan blogging). Apa jawaban Anda?

3. Hal apa yang membuat diri Anda bermakna atau menjadi hidup? (Jawaban saya: saat
karya saya bisa dinikmati oleh banyak orang, walaupun usia saya masih muda). Apa
jawaban Anda?

Jawaban ketiga pertanyaan tersebut yang kemudian membawa saya menjadi seorang Arry
Rahmawan yang sekarang. Passion umumnya memiliki sebuah keluaran yang spesifik dan
sedikit menuju gambaran profesi atau karir, seperti misalkan menulis (jadi penulis), membaca
(jadi reviewer atau editor), fotografi (menjadi fotografer kreatif), dan lain sebagainya.

Sebagai penutup tulisan ini, Anda tidak perlu takut, iri, apalagi dengki jika melihat
kesuksesan orang lain. Kenapa? Karena Tuhan sudah menciptakan panggung keberhasilan
untuk setiap dari masing-masing diri kita. Setiap dari kita memiliki kemilau diri kita sendiri.
Kita memiliki passion yang unik, dan jadilah diri Anda sendiri dengan mengasah passion
untuk menjadi pribadi yang berkilau dan tak ternilai harganya..
Tulisan ini saya buat bagi Anda sobat yang belum menemukan passionnya, namun punya
keinginan untuk selalu belajar dalam hidup. Anda tidak perlu merasa kecewa jika selama ini
Anda merasa salah jalan karena ketidaktahuan Anda, karena saya pun pernah
mengalaminya. Saatnya Anda berpikir sejenak melalui bacaan ini, apa sebenarnya passion
Anda. Selama Anda masih punya keinginan dan harapan, Anda akan dapat melakukan hal-hal
besar dalam hidup Anda.

Berkaca pada masa lalu, sering kita temui teman kita memiliki suatu bakat tertentu, misalnya
dibidang nyanyi, memainkan alat musik, menggambar dan lain sebagainya yang mereka terus
lakukan dengan konsisten dan kemudian kita berpikir bahwa itulah keahlian atau jalan hidup
mereka di masa depan. Berbeda dari mereka yang telah menemukan bakatnya, banyak
mereka-mereka lainnya yang hanya mengikuti apa kemauan orang lain, misalnya untuk
menyenangkan orang tua ataupun mencoba agar dapat membuat orang lain terpesona dengan
mengejar kesuksesan menjadi kaya, selain itu sisanya banyak yang tidak tahu apa yang harus
dilakukan pada hidupnya, hingga saatnya tiba telah menjadi tua dan menyesali semuanya dan
kemudian bertanya untuk apa hidup saya? mengapa saya tidak melakukan sesuatu yang
berarti dalam hidup? Mengapa saya tidak melakukan sesuatu yang saya sukai dan terlalu
takut untuk memulai sesuatu?

Sobat, mungkin Anda perlu tahu, selama 25 tahun saya adalah orang yang hidup tanpa
arah, tidak tahu keinginan hati saya hingga pada akhirnya saya menemukan formula untuk
diri saya sendiri. Formula yang saya maksud adalah kedisiplinan dan cinta akan ilmu
pengetahuan hingga akhirnya saya mengenali passion saya. Saya tidak menyesali masa lalu
yang saya isi dengan prestasi belajar dan bekerja, saya hanya menyesali waktu yang terbuang
tanpa saya mengetahui passion saya ada dimana, namun sekali lagi tidak ada kata terlambat
untuk memulai apapun

Apakah Passion itu?

Bagi Anda yang belum memahami benar, saya menyimpulkan passion itu adalah suatu
hasrat/keinginan yang besar untuk dapat melakukan suatu karya yang positif secara
konsisten dan membawa dampak kemajuan atau nilai tambah dalam hidup di kemudian
hari. Melakukan passion berefek pada kesenangan emosional.

Menemukan passion dari hobby

Cara mengenali passion Anda yang termudah adalah mengetahui hobby Anda. Tetapi
sebelumnya, Anda harus sadar dulu apa yang Anda lakukan dan apa yang membuat Anda
senang ketika melakukannya. Menemukan hobby itu sendiri tidaklah mudah, karena
seringkali kita terkecoh dengan kesenangan sesaat yang tidak membawa manfaat apa-apa
bagi kehidupan kita, ingat hobby bukanlah passion.

Hobby hanyalah aktivitas yang kita sukai dan kita lakukan dengan konsisten.

Mempunyai hobby belum tentu positif dan membawa dampak kemajuan yang menjadi ciri
khas passion, misalnya seseorang hobby berbelanja, apakah positif? Bisa ya bisa tidak, tapi
kalau belanja menghabiskan banyak uang dan hanya sekedar membeli untuk kesenangan
pribadi, buat apa? Tapi kalau hobby belanja sebagai passion, Anda akan lebih kreatif lagi
misalnya membeli untuk menjual atau untuk belajar menciptakan karya fashion yang lebih
bagus lagi. Selalu ada nilai tambah dalam passion.

Saat ini saya mempunyai beberapa hobby, yaitu membaca buku (tertentu), memelihara
tanaman (indoor), design (ilustrasi) dan kedepannya akan saya akan melakukan kembali
hobby yang dulu, yaitu fotografi (product). Saya berikan tanda kurung pada hobby tersebut
sebagai bagian dari bentuk spesialisasi yang akan mengarah pada passion. Sangat sulit
sebelumnya bagi saya untuk menentukan apa yang saya ingin fokuskan karena saya memang
tidak tahu dan proses berpikir saya belum berkembang seperti itu, yang pasti saya bahagia
dengan semua hobby itu ketika saya melakukannya.

Ketika Anda memfokuskan suatu hobby pada hal-hal tertentu, Anda akan mulai bisa
mencerna apa yang ingin Anda lakukan sehingga membuat pikiran Anda akan lebih fokus
pada penemuan passion Anda.

Sekarang Anda pastinya sudah mengerti kan, bagaimana menemukan hobby dan kemudian
memfokuskannya sehingga akhirnya Anda mengenali passion terbesar Anda ada dimana. Jika
Anda masih belum tahu passion Anda, luangkan waktu bagi diri Anda untuk menemukannya,
coba berbagai hal dan telitilah apa yang Anda sukai dan tidak sukai, karena menemukan
passion berarti Anda menemukan hidup Anda didunia ini mau berkarya apa. Semoga bahasan
ini membantu Anda menemukan passion Anda secepatnya

Passion itu pasti sudah hidup di dalam diri kita masing-masing. Hanya saja kita
seringkali mengabaikannya, tidak memedulikannya, atau menomorduakannya di
bawah kepentingan-kepentingan kita yang lain.

Ketika pertama kali mencari pekerjaan, tentunya kita memiliki idealisme untuk mencari
pekerjaan yang sesuai dengan passion kita. Baik passion dalam arti sesuai dengan latar
belakang ilmu yang kita tekuni saat kuliah atau passion lain yang memang baru kita sadari
belakangan yang berbeda dengan bidang kuliah kita. Bekerja tidak sesuai dengan passion,
kita kuatir rasanya akan seperti makan sayur tanpa garam. Hambar dan akan mempengaruhi
semangat kita dalam berkarya.

Passion berasal dari bahasa Yunani, (paskho) yang berarti menderita atau
menanggung. Namun, saat ini istilah tersebut lebih sering digunakan untuk menggambarkan
perasaan seseorang yang sangat kuat terhadap sesuatu.

Dalam bahasa Indonesia, passion sering diterjemahkan sebagai gairah, yang


artinya mengarah kepada perasaan emosi yang kuat, menarik, antusiasme, atau
hasrat terhadap sesuatu.
Dalam memilih bidang pekerjaan, banyak orang berusaha menyesuaikan dengan passion
yang dimilikinya. Namun, tidak mudah menemukan pekerjaan yang demikian. Mencari
lowongan kerja saja sudah sulit, diterima saja belum tentu, apalagi kalau harus pilah pilih
yang sesuai dengan passion. Wajar jika kita kuatir, kalau terlalu idealis bisa-bisa kita malah
jadi pengangguran abadi.

Namun demikian, kenyataannya memang passion itu begitu pentingnya bagi


pencari kerja, at least sebelum mereka menyadari tidak ada lowongan kerja yang
sesuai dengan passion mereka. Dalam berbagai kesempatan interview calon
karyawan yang berstatus fresh graduates, saya selalu berusaha menanyakan
pertanyaan wajib ini, Mengapa kamu tertarik melamar pekerjaan ini?
Kebanyakan menjawab, mereka melamar karena mencari pekerjaan yang sesuai
dengan passion mereka. Padahal, belum tentu pekerjaan yang mereka lamar
benar-benar sesuai dengan passion mereka setelah mereka tahu detil pekerjaan
itu.

Baca Juga: Tips Sukses Menaklukkan Wawancara Kerja Dari Seorang


Pimpinan HRD Perusahaan Besar di Indonesia

Dalam kesempatan lain, saya bercakap-cakap dengan beberapa manager muda


yang sedang merencanakan pindah kerja. Mereka menceritakan alasan mereka
mencari pekerjaan lain semata-mata karena pekerjaan yang sedang mereka
jalani sekarang tidak sesuai dengan passion mereka, sehingga mereka
kehilangan makna dari bekerja.

Kelihatannya tidak mudah atau mungkin sedikit sekali yang mendapat


keberuntungan bisa berkarya di bidang pekerjaan yang sesuai dengan passion
mereka.

Saya yakin, passion itu bukanlah sesuatu yang perlu dimiliki hanya sebagai
idealisme. Passion itu pasti sudah hidup di dalam diri kita masing-masing. Hanya
saja kita seringkali mengabaikannya, tidak memedulikannya, atau
menomorduakannya di bawah kepentingan-kepentingan kita yang lain.

Yang paling sering menjadi menjadi alasan untuk mengabaikan passion dalam
memilih pekerjaan adalah karena masalah besarnya gaji. Tawaran pekerjaan
yang kita terima tidak sesuai dengan passion kita, namun gajinya lebih besar.
Memang alasan ini terkesan rasional dan merupakah sesuatu yang sangat
manusiawi. Kita bekerja pasti karena kita memerlukan penghasilan yang baik,
apalagi dengan tuntutan hidup yang tinggi, biaya hidup yang besar; masakan
kita tidak memilih pekerjaan yang gajinya lebih besar, meskipun untuk
mendapatkannya kita harus mengabaikan passion kita?

Namun, apapun itu dan bagaimanapun sulitnya, sebenarnya jauh lebih penting
memilih pekerjaan yang sesuai dengan passion daripada hanya sekedar
menerima pekerjaan karena tawaran gaji yang besar, tanpa peduli apakah sesuai
dengan passion kita atau tidak.
Ada 6 keuntungan yang akan kita dapatkan ketika kita memiliki pekerjaan yang
sesuai dengan passion:

1. Kemampuan menyesuaikan diri yang lebih tinggi


Ketika masuk kerja pertama kali di suatu perusahaan, banyak karyawan baru gagal di dalam
proses penyesuaian diri. Baik penyesuaian terhadap lingkungan pekerjaan maupun
penyesuaian dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Masa percobaan
yang hanya berlangsung selama 3 bulan jadi terasa begitu singkat untuk bisa memberikan
gambaran yang meyakinkan kepada atasan bahwa karyawan baru tersebut akan mampu dan
berhasil menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Namun herannya, saya juga menemukan banyak karyawan baru yang dengan mudahnya
dianggap berhasil menyesuaikan diri, meskipun terkadang baru melewati bulan pertama
mereka bekerja di perusahaan baru. Saya memperhatikan, perbedaannya adalah karena
karyawan baru yang demikian mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan passion mereka.

Proses penyesuaian diri seperti berlangsung dengan sendirinya, terjadi begitu


saja ketika pekerjaan yang dijalani memang dijiwai dengan positif. Passion, telah
memudahkan mereka untuk dapat segera tune-in dengan semua hal-hal baru.

Passion juga, saya yakini, yang telah membuat mereka bersemangat untuk
mempelajari, menjalani, dan berhasil melakukan hal-hal baru yang mereka
hadapi itu dengan baik.

2. Energy dan Enthusiasm yang tiada habis untuk mencapai target dan
sasaran kerja
[Image: quotesaddict.com]

Saya dan tim saya memiliki sebuah istilah khusus, "2E" untuk apa yang dimiliki
oleh mereka yang bekerja di bidang yang sesuai dengan passion mereka.
Energy dan Enthusiasm. Mereka memiliki energi yang berlimpah-limpah yang
seakan tidak ada habisnya, dan antusiasme dalam mengerjakan pekerjaan
sampai berhasil mencapai target atau sasaran kerja mereka dengan cemerlang.

Energi muncul dari ketertarikan dan kesukaan yang mendalam terhadap suatu
bidang kerja, sehingga memberikan aliran emosi positif yang kuat di dalam diri.
Aliran emosi positif yang kuat inilah yang akhirnya mendatangkan kesungguhan
dalam mengerjakan pekerjaan.

Tanpa bisa mereka tutup-tutupi, energi yang mereka miliki akan terpancar keluar
dan semua orang akan melihat melalui sikap mereka dalam bekerja yang
antusias, ekspresi wajah yang antusias, bahkan perilaku kerja yang antusias.
Tanpa disadari, dengan otomatis, semua antusiasme tersebut menjadi sumber
utama untuk mengisi kembali energi yang ada dalam diri.

Inilah sebabnya, orang-orang yang bekerja sesuai dengan passion seolah


memiliki energi yang tak pernah habis. Energi mereka selalu fully charged. Selalu
ada energi baru dan energi yang terus terisi penuh.

3. Tidak ada kata bosan dalam menjalani keseharian


Jika harus menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan passion kita, saya sudah
bayangkan betapa akan menyiksanya melewati jam demi jam setiap harinya, hari demi hari
setiap minggunya, dan bulan demi bulan setiap tahunnya. Tidak akan semudah itu
memberikan motivasi buat diri kita untuk bertahan bertahun-tahun, apabila menjalani
keseharian saja sudah begitu beratnya.

Kita bekerja tentunya dengan harapan untuk juga dapat menjalaninya dengan menyenangkan.
Bukan justru membosankan dan malah membuat kita ingin segera meninggalkannya.

Mereka yang bekerja di bidang yang sesuai dengan passion mereka, akan menjalaninya
dengan senang dan ringan. Bukan berarti tanpa kesulitan dan tantangan, tapi semua akan
dijalani dengan penuh semangat tanpa mengenal kata bosan apalagi jenuh.

4. Daya juang yang luar biasa dalam menghadapi kesulitan dan


tantangan
[Image: zen-waves.com]

Tidak ada perjalanan yang mudah. Semua bidang pekerjaan memiliki kesulitan dan
tantangannya masing-masing. Sebagian besar orang-orang hebat di dunia ini, bahkan
mungkin di sekeliling kita, memulai perjalanan karirnya atau kesuksesan hidupnya karena
menekuni bidang kerja atau bidang usaha yang sesuai dengan passionnya. Ada begitu banyak
lika-liku perjuangan mereka sehingga mereka bisa sampai di titik keberhasilan hari ini. Tapi
satu hal yang membedakan mereka dari orang-orang lain adalah karena mereka memiliki
passion yang kuat dalam bidang kerja atau bidang usaha itu. Passion inilah yang menjadi
kobaran api semangat untuk mereka, yang meng-energize mereka setiap saat ketika mereka
menghadapi kesulitan dan tantangan.

Prinsip yang dimiliki orang-orang yang bekerja dengan passion adalah segala
sesuatu yang sudah dimulai harus diselesaikan.

Mereka bukanlah orang-orang yang mudah putus asa, sebaliknya selalu


mencoba berbagai cara penyelesaian setiap kali menghadapi kesulitan. Mereka
tidak pernah merasa gagal, karena mereka selalu percaya akan ada keberhasilan
di balik semua kesulitan. Passion yang mereka miliki membuat mereka mampu
untuk menjalani setiap kesulitan dan tantangan.

5. Pencapaian prestasi yang memuaskan batin


Bukan berarti jika kita bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan passion lantas kita tidak
mungkin berprestasi. Banyak karyawan tetap berprestasi tinggi sekalipun bidang kerjanya
tidak sesuai dengan passionnya. Mereka mendapatkannya karena mereka melakukan usaha
mereka dengan maksimal, dan memang mereka pantas mendapatkannya.

Baca Juga: Tidak Puas dengan Kenaikan Gaji Tahunan dari Atasan?
Tanyakan 3 Hal Penting ini!

Namun, kepuasan yang ditimbulkan berbeda dengan mereka yang bekerja


sesuai dengan passion mereka. Bagi mereka, keberhasilan kecil - apalagi prestasi
yang besar - yang dapat dicapai akan memberikan kepuasan batin yang luar
biasa. Kepuasan yang tidak dapat terukur hanya dengan sejumlah uang.
Kepuasan inilah yang justru dapat mengenergize mereka kembali, mengobarkan
passion mereka untuk lebih berprestasi di kemudian hari.
6. Pengembangan diri dan karir yang menanjak akan menanti
[Image: jenningswire.com]

Saya sering mengibaratkan, ketika kita menemukan bidang kerja yang sesuai dengan passion
kita, maka sebenarnya kita menjalani pekerjaan kita itu seperti sedang berada di dalam
pelatihan kompetensi sekaligus pembinaan karakter. Diasah semakin hari semakin tajam
dengan passion kita tersebut.

Menjalani pekerjaan yang sesuai dengan passion merupakan proses


pembelajaran dan pembinaan yang menyenangkan, bukan suatu paksaan.

Ketika kita menjalani pekerjaan kita dengan sungguh-sungguh, dengan positif, dengan
gembira, dengan tidak berputus asa dalam menghadapi masalah, ada proses pembelajaran dan
juga pembentukan karakter yang juga mengasah kita menjadi pribadi yang lebih tangguh.

Saya melihat, karyawan-karyawan di tempat saya bekerja yang memang passionnya sesuai
dengan bidang kerja yang mereka tekuni sekarang, telah berubah menjadi pribadi yang
berbeda. Tentunya berbeda dalam pengertian yang semuanya positif, dan terutama, lebih
tinggi karirnya dibandingkan saat mereka mengawali pekerjaan mereka.
[Image: geckoandfly.com]
Kata orang bijak, bekerja di bidang yang kita sukai, yaitu yang sesuai dengan passion kita,
akan lebih membuat kita berhasil dibandingkan hanya bekerja sekadar sesuai dengan
keahlian atau kemampuan yang kita miliki. Karier, gaji, dan kesuksesan lainnya pastilah akan
mengikuti.

Selalu saya berkata, dan bahkan berulang-ulang pada setiap teman yang saya temui,

Beruntunglah ia yang bisa menemukan passionnya dari awal, apalagi hingga menghasilkan
sesuatu dari passionnya tersebut.

Sesuatu di sini tidak hanya melulu berbicara soal uang, karena saat kamu menemukan
passion berbagai pintu terbuka mulai dari pengalaman, teman, ya apalagi itu uang pun
mengikuti.

Seorang Dosen pernah berkata,

Jika kamu sudah ahli, berapapun uang yang kamu inginkan, akan selalu ada di
belakangmu.

Passion itu apa? Menurut saya, passion itu suatu hasrat atau keinginan yang besar dalam diri,
yang disertai dengan action, untuk terus melakukan passion itu dalam berbagai kondisi.

Layaknya suatu pernikahan, kamu harus terus menekuni passion itu apapun kondisinya,
senang susah bersama. Ahiiw!

Oke, mungkin kamu tidak akan mendengarkan jika saya yang berbicara. Tapi, apabila sekelas
Steve Jobs yang mengatakannya, mungkin kamu bisa sedikit berpikir,

Orang yang memiliki passion biasanya bisa mengubah dunia menjadi lebih baik
dibandingkan dgn mereka yg tidak memiliki passion

Pertanyaannya, bagaimana jika belum menemukan passion?

Masih dari Steve Jobs juga, ia menjawab,

ambilah dulu pekerjaanmu sampai kamu menemukan passion yg sebenarnya -101 cara gila
menjadi kreatif ala steve jobs 1112

Kenapa saya ingin membagi cerita tentang arti sebuah passion, karena saya termasuk orang
yang hampir tidak beruntung, karena telat menemukan passion. Tapi orang yang tidak
beruntung ialah, ia yang sudah menemukan passionnya tapi malah menyianyiakan atau tidak
menekuninya.

Ya, itu memang pilihan. Pilihan yang keliru, saya pikir.

Saya bukanlah Maria Teguh, atau Psikolog ternama. Saya hanyalah manusia lulusan sarjana
komunikasi, yang masih belajar berkomunikasi, dan telat menyadari arti passion
sebenarnya dan tidak ingin kamu yang belum menemukan passion, terbang ke mana
bagaikan layangan putus.

Sejak kecil, memang saya suka menulis, apapun saya tulis. Dengan awal kalimat, Dear
Diary Hingga menginjak bangku kuliah. Mulanya memilih jurusan Jurnalistik, berharap
bisa menjadi Reporter atau News Anchor, tetapi karena mendengar berbagai bisikan, saya
mengalihkan jalan ke jurusan Manajemen Komunikasi.

Bayangkan, sampai di bangku perkuliahanpun saya belum menemukan passion. Padahal di


zaman itu, banyak orang yang rela menghabiskan waktu, bahkan uang untuk tetap menjalani
passionnya.

Aha, pemikiran mengenai passion itu pun muncul. Mungkin saja, passion saya dalam
marketing. Ya, karena dari sejak sekolah saya gemar berdagang. Masuk dunia pekerjaan, saya
memilih untuk menjadi AE (Account Executive) alias marketing untuk iklan.

Tengtong, cukup sebulan saya bekerja sebagai marketing. Sebulan bagaikan setahun. Tidak
ada kenyamanan dalam menjalankannya. Tekanan dalam pekerjaan, benar-benar terasa. Jika
kamu tidak dapat membayangkannya, bayangkan saja, hari-hari yang kamu jalani saat baru
putus. Menyedihkan dan berat rasanya!

Baru dipekerjaan selanjutnya, saya baru menemukan passion. Menulis!

Bagaimana awal mula menemukan passion?

Bagi saya, passion itu mulanya yang membuat kamu senang sedari awal. Ingat hanya di
awal. Saya suka menulis, ketika ada orang yang melakukan apresiasi terhadap tulisan saya.
Ingat lagi, pujian itu hanya untuk memacu diri, jangan terlena. Stop, jangan malah bernyanyi
lagu terlena.

Setelah tahu apa yang membuat kamu senang, kamu mulai menekuni si passion itu.
Mencintai passion itu, tidaklah mudah. Harus ada sesuatu yang dibayar. Dibayar dengan apa?

Kesabaran: Kamu tidak pernah lelah untuk terus menekuni passion itu, belajar dan
terus belajar. Di dalam kesabaran ini, dibalut dengan rasa Semangat 45 juga.

Evaluasi: Memang terkadang kita harus menjadi tuli dari omongan orang lain jika
kata hati dan intuisi kita tidak terdengar. Tapi, tidak semua bisa begitu, dengarkan dan
lihat diri kita dari sudut pandang orang lain, dan pilah mana yang baik.

Passion akan selalu ada seiring kita bernafas. Akan mati jika diri kita pun mati. Passion
memanglah penting, penting di awal. Passion hanya akan menuntut jalan ketika di
persimpangan. Untuk sampai ke tempat tujuan, passion membutuhkan hal-hal lain, seperti
ketekunan atau kesabaran dan evaluasi.

Sumpah, bukan mau menggurui, karena saya bukanlah lulusan sarjana pendidikan. Saya akan
menjadi guru untuk anak-anak saya kelak nanti. Saya hanya ingin berbagi, agar kamu
temukan passion dari sekarang, meskipun telat.
Sebagai penutup masih terilhami dari Buku Steve Jobs, 101 cara gila menjadi kreatif ala steve
jobs:

Dalam segala hal jobs selalu menempatkan diri sebagai seorang pemula. Dengan demikian, ia
dapat menumbuhkan minat untuk mempelajari segala sesuatu yang ia anggap belum pernah ia
ketahui

Anda mungkin juga menyukai