Anda di halaman 1dari 4

Talents Mapping: MEMBACA POTENSI DIRI

4 Votes

Beberapa bulan lalu LAPAN memfasilitasi analisis bakat (Talents Mapping) sebagian pegawainya.
Menarik juga untuk membaca potensi diri untuk dikembangkan. Tujuh bakat dominan perlu
diperhatikan, masing-masing orang pasti unik. Inilah tujuh bakat dominan saya menurut analisis
Talents Mapping.
1. DEVELOPER
2. IDEATION
3. CONNECTEDNESS
4. STRATEGIC
5. EMPATHY
6. HARMONY
7. ARRANGER
DEVELOPER: Senang memajukan orang lain dan melihat orang lain maju, mendapatkan
kepuasan dari melihat setiap kemajuan masing-masing individu. Dia melihat kemampuan yang
ada pada orang lain. Semua kemampuan mereka itu dapat terlihat oleh nya. Ketika berinteraksi
dengan orang, dia bersedia menolong mereka mencarikan jalan untuk mencapai tujuan.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran
berikut: manager, guru, pelatih, pembimbing, petugas sosial.
IDEATION: Banyak ide, menyukai diskusi kelompok yang bebas, dan baik sekali di dalam
brainstorming. Inovatif, konsep, teori, dan soiusi merupakan hat yang penting bagi orang berbakat
Ideation. Dia memiliki cara yang sederhana untuk menjelaskan banyak kejadian, konsep yang
sangat mendasar seringkati dapat menjelaskan apa yang kelihatannya rumit dan menemukan idea
yang belum lengkap ini merupakan hat menyenangkan. Dia tergila-gila dengan ide-ide. Apakah
ide itu? Ide adalah konsep, penjelasan terbaik tentang berbagai kejadian.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran
berikut: marketing, advertensi, wartawan, perancang, atau pengembang produk baru.

CONNECTEDNES: Memiliki keyakinan dalam menjelaskan gejala secara bathin. Penuh


pertimbangan, penuh perhatian, mudah menerima : inilah kata-kata yang tepat baginya. Segala
sesuatu terjadi pasti ada sebabnya. Dia yakin akan hal itu, karena dalam hatinya dia tahu bahwa
kita semua ini sating berkaitan.
Tema bakat ini merupakan satah satu bakat yang sering terdapat pada peran
berikut: pendengar dan pemberi saran (konselor), leader di dalam membangun team yang berbeda
kelompok, atau membantu orang merasa berguna.
STRATEGIC: Dapat memilih jalan terbaik dari berbagai pilihan berdasarkan data dan intuisi,
dapat melihat pola dari pengalaman dan data, isunya timbul dalam berbagai skenario. What
if? nya timbut karena banyaknya pilihan di depan yang harus diambil. Tema Strategic
memungkinkannya memilah di antara kekusutan dan menemukan jalur yang terbaik. Dia
memisahkan dan memilih sampai ditemukan lintasan yang terbaik.
Tema Bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran
berikut: perencana strategis, manager, leader.
EMPATHY: Dapat merasakan perasaan orang lain seakan terjadi pada dirinya. Mengerti emosi
yang sedang dialami seseorang, walaupun dia tidak selalu perlu setuju dengan perasaan orang
tersebut. Dapat mendengarkan pertanyaan yang tidak terungkapkan.
Tema Bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran
berikut: sales, HRD, guru TK/SD, juru rawat, operator telepon, psikiater, dispatcher, layanan
pelanggan.
HARMONY: Dapat bekerjasama secara baik dengan orang lain. Tidak
suka terhadap adanya konflik, setiap kali dia merasakan adanya perbedaan
pendapat atau perdebatan, dia akan menaruh perhatian terhadap apa yang pernah terucapkan,
memperhatikan apa yang terjadi dan berusaha mendamaikan dengan menunjukkan adanya
kesamaan dari kedua belah fihak
Dia menganggap bahwa pertentangan dan gesekan itu tidak ada hasilnya, sehingga dia berusaha
menguranginya sekecil mungkin.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran
berikut: pembangun jaringan antara orang-orang dengan cara pandang yang
berbeda, juru damai, penasehat.
ARRANGER: Dapat mengorganisir akan tetapi juga memiliki kelenturan yang membantu
pengaturannya. Selalu berusaha memikirkan kembali sesuatu. Slogannya adalah pasti ada jalan
yang lebih baik dari itu!. Dia seorang koordinator. Berhadapan dengan situasi yang sulit yang
melibatkan
banyak faktor, dia senang mengatur semuanya, meluruskan dan meluruskannya lagi sampai dia

merasa yakin bahwa dia tetah mengaturnya dalam konfigurasi yang sangat produktif.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran
berikut: supervisor, manager, event organizer, programmer.

Peran Talent Mapping Bagi Jenjang Karir


Setiap individu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dimana hal tersebut
akan berbeda satu sama lain. Kelebihan ini yang nantinya akan menjadi kekuatan fokus
pengembangan diri individu tersebut. Itulah mengapa setiap individu harus mengetahui apa
kelebihan dan kekurangan dari dirinya sendiri. Dengan memahami hal tersebut, maka diharapkan
individu dapat memanfaatkan, mengembangkan, dan menggali lebih dalam bakat yang dimiliki.
Semakin cepat seseorang mengetahui kelebihan dan kekurangannya maka akan semakin baik. Hal
ini dikarenakan individu tersebut akan semakin mudah untuk diarahkan kepada kekuatan atau
bakatnya. Terlebih untuk karyawan yang bekerja di suatu perusahaan. Fenomena yang terjadi pada
perusahaan saat ini adalah banyak pegawai yang ditempatkan di tempat yang tidak sesuai dengan
minat dan bakatnya, sehingga pegawai tersebut sulit untuk melaksanakan tugas dan
mengembangkan diri.
Salah satu cara yang sering digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan tiap individu
adalah dengan melaksanakan talent mapping. Talent mapping merupakan salah satu metode yang
muncul di awal tahun 1990 dan terus digunakan karena semakin banyak perusahaan yang
menyadari bahwa keberhasilan bisnis mereka ditentukan oleh bakat dan kemampuan karyawan
mereka. Perusahaan akan berfokus pada pengembangan bakat dan mengintegrasikan rencana,
proses bisnis, dan pengelolaan pegawai. Sehingga pengembangan perusahaan akan beriringan
dengan pengembangan pegawai di perusahaan tersebut.
Talent mapping adalah gambaran peta bakat yang ada di dalam diri. Dalam talent mapping, setiap
individu dianggap memiliki 34 bakat. 34 bakat tersebut adalah achiever, activator, adaptability,
analytical, arranger, belief, command, communication, competition, connectedness, context,
consistency, deliberate, developer, disipline, emphaty, focus, futuristic, harmony, ideation,
inclusiveness, individualization, input, intellection, leaner, maximizer, positivity, relator,
responsibility, restorative, self-assurance, significance, strategic, dan woo.
Dalam talent mapping, akan terlihat bakat mana yang lebih dominan dari 34 bakat dari tiap
individu tersebut. Jadi, pada dasarnya tidak ada individu yang memiliki bakat yang sama.
Sehingga ada baiknya setiap individu mampu mengembangkan kelebihannya sesuai dengan bakat
yang dimilikinya dan akan lebih baik jika bakat tersebut dapat dikembangkan di tempat kerja yang
sesuai.
Telah banyak perusahaan yang melakukan metode ini untuk bisa mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari pegawainya. Ada dua pendekatan yang bisa dilakuakan dengan metode ini, yaiutu
dengan pendekatan deficit approach dan strength approach.

Pendekatan deficit approach merupakan pendekatan dengan mencari kelemahan seseorang dan
kemudian berusaha memperbaiki kelemahannya agar menjadi kompeten, sehingga orang tersebut
dapat memberikan kinerja sesuai dengan yang diharapkan. Dalam hasil talent mapping, 10 bakat
terbawah merupakan bakat yang masuk dalam deficit approach. Sedangkan strength approach
adalah pendekatan yang memanfaatkan kekuatan seseorang sehingga dapat meningkatkan
produktifitas dan tentunya membuat dirinya bekerja pada kapasitas maksimum. 10 bakat teratas
merupakan bakat yang masuk dalam strength approach.
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) telah melakukan pemetaan bakat melalui metode talent
mapping yang dilaksanakan sejak tahun 2009. Sampai saat ini, mulai dari tingkat jabatan
supervisor hingga jabatan yang lebih tinggi PT KAI telah melaksanakan talent mapping. Selain
itu, pegawai intake D3 dan S1 juga telah melaksanakan tes talent mapping tersebut. Tujuan dari
dilaksanakannya talent mapping di PT KAI ini selain untuk melihat bakat dari pegawai juga
bertujuan untuk menentukan jenjang karir yang sesuai dengan bakat setiap pegawai. Talent
mapping berperan membantu perusahaan menempatkan karyawannya di tempat yang tepat
sehingga tercapai produktivitas kerja dan karir yang semakin baik bagi karyawan tersebut.
Diharapkan nantinya pegawai yang telah melaksanakan talent mapping dapat mengetahui pilihan
pekerjaan yang sesuai dengan bakatnya sehingga jenjang karir untuk pegawai tersebut dapat
dibuat lebih cepat dan sesuai. (Oleh: Semi Ayu Hapsari)

Anda mungkin juga menyukai