Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG ANEMIA

DI RUANG ANTURIUM RSD Dr. SOEBANDI


KABUPATEN JEMBER

disusun guna memenuhi tugas pada Program Profesi Ners (P2N)


Stase Keperawatan Medikal

OLEH:
Pravita Dwi Ariyani, S.Kep (152311101324)
Devis Yulia Rohmana, S.Kep (152311101276)
Wanda Yudi Putra, S.Kep (092311101056)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2017

1
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Tujuan ......................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................... 2
1.4 Manfaat ....................................................................................... 2
BAB 2. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN...................................3
2.1 Realisasi Pelaksanaan Tindakan............................................... 3
2.2 Khalayak Sasaran....................................................................... 3
2.3 Metode yang Digunakan............................................................ 3
BAB 3. HASIL DAN EVALUASI..................................................................
BAB 4. PENUTUP..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 4
LAMPIRAN.................................................................................................... 5

2
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anemia merupakan masalah medik yang sering dijumpai di klinik di seluruh dunia,
di samping sebagai massalah kesehatan utama masyarakat, terutama di negara
berkembang. Kelaianan ini merupakan penyabab debilitas kronik yang mempunyai
dampak besar terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi, serta kesehatan fisik. Secara
fungsional anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah masa eritrosit sehingga
tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke
jaringan perifer. Secara praktis anemia di tunjukan oleh penurunan kadar hemoglobin,
hematokrit atau hitungan eritrosit. Anemia merupakan istila yang menunjukan
rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah
normal. Anemia bukan merupakan penyakit melainkan merupakan pencerminanan
keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh. Secara fisiologis, anemia terjadi
apabiala apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke
jaringan (Smeltzer, 2002).
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama negara
berkembang yang diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia. Anemia
banyak terjadi pada masyarakat terutama pada remaja dan ibu hamil. Anemia pada
remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi, menurut World Health Organization
(WHO) (2013), Prevalensi anemia dunia berkisar 40-88%. Jumlah penduduk usia
remaja (10-19 tahun) di Indonesia sebesar 26,2% yang terdiri dari 50,9% laki-laki dan
49,1% perempuan (Kemenkes RI, 2013).
Villalpando, et al (2003) menyatakan bahwa penyebab anemia adalah akibat faktor
gizi dan non gizi. Faktor gizi terkait dengan defisiensi vitamin dan mineral, sedangkan
faktor non gizi terkait infeksi. International Nutritional Anemia Consultative Group
(INACG) (2002) dalam Subagio (2007), anemia disebabkan oleh defisiensi zat gizi
makro dan mikro. Pada negara berkembang anemia disebabkan oleh asupan makanan
yang tidak adekuat, khususnya zat gizi yang diperlukan untuk sintesis eritrosit (protein,
besi, asam folat, vitamin B12, vitamin C, vitamin A, dan zink). Almatsier (2003)
menyatakan penyebab masalah anemia gizi besi adalah kurangnya daya beli
masyarakat, untuk mengkonsumsi makanan sumber zat besi, terutama dengan
ketersediaan biologi zat besi yang tinggi.

3
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada
keluarga pasien tentang Anemia di Ruang Anturium RSD dr. Soebandi Jember

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Keluarga pasien mampu menjelaskan tentang pengertian Anemia
b. Keluarga pasien mampu menjelaskan tentang penyebab Anemia
c. Keluarga pasien mampu menjelaskan tentang tanda dan gejala Anemia
d. Keluarga\ pasien mampu menjelaskan tentang penatalaksanaan Anemia
e. Keluarga pasien mampu menjelaskan tentang pencegahan Anemia
f. Keluarga pasien mampu menjelaskan tentang diit untuk pasien Anemia

1.2.3 Manfaat
a. Menambah pengetahuan keluarga tentang anemia
b. Mampu memberikan kontribusi yang positif untuk rumah sakit dalam hal pendidikan
kesehatan.

4
BAB 2. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

2.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi untuk menerapkan cara-cara hidup sehat. Dalam
realisasi penyelesaian masalah mengenai Anemia yang dapat dilakukan adalah
melakukan pendidikan kesehatan tentang semua hal yang terkait anemia mulai
pengertian hingga menu diit pada pasien yang menderita anemia di Ruang Anturium
RSD dr. Soebandi Jember

2.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran pada kegiatan pendidikan kesehatan ini yaitu telah dapat menjelaskan
pengertian, penyebab, tanda gejala hingga menu diit untuk pasien anemia

2.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran : ceramah
2. Landasan teori : Diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindakan lanjut

= Sasaran

= Pemateri

= Fasilitator

= Dokumentasi

5
Lampiran 1. Berita Acara

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2016/2017

BERITA ACARA
Pada hari Kamistanggal 13April 2017 jam 09.00 s/d 10.00 WIB bertempat di Ruang
Anturium RSD dr. Soebandi Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa Timur telah dilaksanakan
Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Anemia oleh Mahasiswa Program Profesi Ners
Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh .. orang (daftar hadir terlampir)

Jember, 13 April2017

Mengetahui,
Pembimbing Klinik

6
Lampiran 2. Daftar Hadir

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2016/2017

DAFTAR HADIR
Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Anemia oleh Mahasiswa Program Profesi Ners
Universitas Jember. Pada hari Kamis, 13 April 2017 jam 09.00 s/d 10.00 WIB bertempat di
Ruang Anturium RSD dr. Soebandi Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa Timur.
NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13 13.

Jember, 13 April 2017

Mengetahui,
Pembimbing Klinik

7
Lampiran 3. Satuan Acara Penyuluhan

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENYAKIT ANEMIA

Tema : Penyakit Anemia


Sasaran : Keluarga Pasien di Ruang anturium RSD dr. Soebandi Jember
Hari / Tanggal : Jumat / 14 April 2017
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Anturium RSD dr. Soebandi Jember

A. TUJUAN

Tujuan Insktruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran penyuluhan dapat memahami


tentang apa itu anemia

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

a. Menjelaskan pengertian anemia.


b. Menyebutkan gejala anemia.
c. Menyebutkan penyebab anemia.
d. Menyebutkan klasifikasi anemia.
e. Menyebutkan klasifikasi anemia.
f. Menyebutkan derajat anemia
g. Menjelaskan cara pencegahan anemia.

B. POKOK BAHASAN

Penjelasan tentang anemia

C. SUB POKOK BAHASAN

a. Pengertian anemia.

b. Gejala anemia.

c. Penyebab anemia

d. Klasifikasi anemia.

e. Komplikasi anemia.

f. Derajat anemia.

g. Pencegahan anemia.

8
D. METODE

Penyuluhan, konseling dan tanya jawab

F. Media

Leaflet, proyektor,LCD

G. PELAKSANAAN KEGIATAN/ PENYULUHAN

Tahap Kegiatan
Waktu
Kegiatan
Penyuluh Sasaran

1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam

Pembukaan 2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan penyuluh

3. Menyampaikan tujuan 3. Mendengarkan penyuluh


5 Menit
4. Kontrak waktu pelaksanaan 4. Menyetujui

waktu pelaksanaan

1. menggali kemampuan sasaran 1. Menyampaikan pengetahuannya


tentang materi yang diberiakan tentang materi penyuluhan

2. menjelaskan mengenai 2. Mendengarkan


pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
klasifikasi, komplikasi derajat dan dan memperhatikan penyuluh
15 pencegahan anemia.
Kegiatan Inti 3. Bertanya tentang materi yang
Menit
3. Member kesempatan pada diberikan
klien untuk bertanya 4. Menjawab pertanyaan
4. Memberikan pertanyaan
kepada sasaran tentang materi yang
diberi.

5 Menit Penutup 1. Menyimpulkan dan mengklarifikasi 1.Sasaran mende-


tentang meteri penyuluhan yang
diberikan ngarkan kesimpulan.

2. Menutup acara dan membuat


kesimpulan dari materi yang diberikan

2. Mendengarkan penyuluh dan


mengucapkan salam

9
F. Evaluasi

Evaluasi diberikan melalui pertanyaan terbuka. Dengan pertanyanaan sebagai berikut:

a. Sebutkan pengertian dari anemia!


b. Sebutkan gejala anemia !
c. Sebutkan klasifikasi anemia!
d. Sebutkan komplikasi anemia !
e. Sebutkan derajat anemia !
f. Jelaskan pencegahan anemia !

G. REFERENSI

1. Mansjoer, Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
FKUI.

2. Yatim, faisal., Dr. 2003. Talasemia Leukimia dan Anemia . Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia

3. http://www.scribd.com/doc/30384752/92/Upaya-pencegahan-Anemia (Diakses pada


tanggal 19 November 2011 pukul 20.00 WIB)

10
Lampiran 4 Materi

Pengertian Anemia

Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta hemoglobin dalam 1mm3 darah atau
berkurangnya volume sel yang dipadatkan dalam 100 ml darah. Kondisi yang ditimbulkan
seperti kehilangan komponen darah, elemen tidak adekuat atau kurang nutrisi yang
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang mengakibatkan penurunan kapasitas
pengangkutan oksigen darah.

Anemia dapat didefinisikan sebagai nilai hemoglobin, hematokrit, atau jumlah eritrosit per
milimeter kubik lebih rendah dari normal (Dallman dan Mentzer, 2006). Menurut Ahmad
Syafiq, dkk (2008) Anemia didefinisikan sebagai keadaan di mana level Hb rendah karena
kondisi patologis. Menurut Anie Kurniawan, dkk (1998) Anemia adalah suatu penyakit di
mana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal.

Penyebab:

a. Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat selama hamil, menstruasi


b. Gangguan absorbsi (post gastrektomi)
c. Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip, gastritis, varises oesophagus,
hemoroid, dll.)

Tanda-Tanda Anemia

Gejala umum dari anemia itu sendiri, yang sering disebut sebagai sindroma anemia yaitu
merupakan kumpulan gejala dari anemia, dimana hal ini akan tampak jelas jika hemoglobin
dibawah 7 8 g/dl dengan tanda-tanda adanya: kelemahan tubuh, lesu, mudah lelah, pucat,
pusing, palpitasi, penurunan daya konsentrasi, sulit nafas (khususnya saat latihan fisik), mata
berkunang kunang, telinga mendenging, menurunnya daya tahan tubuh, dan keringat
dingin.

Atropi papil lidah. Permukaan lidah tampak licin dan mengkilap disebabkan karena hilangnya
papil lidah.

Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit, dan telapak tangan menjadi pucat.

Sistem Urogenital: gangguan haid dan libido menurun.

Epitel: warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit menurun, serta rambut tipis dan
halus.

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Anemia

a. Kehilangan darah yang bersifat kronis dan patologis,


2. Kebutuhan yang meningkat pada prematuritas, pada masa pertumbuhan [remaja],
kehamilan, wanita menyusui, wanita menstruasi. Pertumbuhan yang sangat cepat
disertai dengan penambahan volume darah yang banyak, tentu akan meningkatkan

11
kebutuhan besi,
3. Diet yang buruk/ diet rendah besi Merupakan faktor yang banyak terjadi di negara
yang sedang berkembang dimana faktor ekonomi yang kurang dan latar be lakang
pendidikan yang rendah sehingga pengetahuan mereka sangat terbatas mengenai diet/
asupan yang banyak mengandung zat besi,
4. Mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit, dibandingkan
dengan makanan hewani, sehingga kebutuhan tubuh akan zat besi tidak terpenuhi,
5. Remaja putri biasanya ingin tampil langsing, sehingga membatasi asupan makanan,
dan
6. Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diekskresi, khusunya melalui
feses (tinja)

Menurut Handayani dan Haribowo (2008), pada dasarnya gejala anemia timbul karena dua
hal berikut ini:
a. Anoksia organ target karena berkurangnya jumlah oksigen yang dapat dibawa oleh darah
kejaringan.
b. Mekanisme kompensasi tubuh terhadap Anemia.

Dampak Anemia

a. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.


b. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.
c. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
d. Produktifitas dan aktivitas menurun.
e. Mengakibatkan muka pucat.
f. Daya tahan tubuh menurun sehingga mudah tersern penyakit

Pencegahan Anemia

a. Makanan yang mengandung zat besi dari bahan hewani (daging, ikan, ayam, hati, dan
telur); dan dari bahan nabati (sayuran yang berwarna hijau tua, kacang-kacangan, dan
tempe).
b. Banyak makan makanan sumber vitamin c yang bermanfaat untuk meningkatkan
penyerapan zat besi, misalnya: jambu, jeruk, tomat, dan nanas.
c. Minum 1 tablet penambah darah setiap hari, khususnya saat mengalami haid.
d. Bila merasakan adanya tanda dan gejala anemia, segera konsultasikan ke dokter untuk
dicari penyebabnya dan diberikan pengobatan.
e. Hindari konsumsi alkohol
f. Berhenti merokok

12
13

Anda mungkin juga menyukai