Anda di halaman 1dari 5

Manfaat Keluarga Berencana Bagi Indonesia

Kelompok E2

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Abstrak

Pertumbuhan penduduk yang terjadi di Indonesia merupakan pertumbuhan penduduk yang


terjadi dengan sangat cepat dan dapat mengakibatkan Indonesia menjadi sangat penuh dengan
orang. Indonesia menduduki posisi keempat dunia negara terpadat setelah Cina, Amerika Serikat
(AS), India. Dalam mengatasi masalah ini pemerintah merencanakan program keluarga
berencana (KB). Program KB ini dapat dilakukan di posyandu salah satunya. KB merupakan
salah satu program yang dianjurkan oleh pemerintah untuk menekan angka kelahiran bayi dan
angka kematian ibu. Dalam mengatasi masalah tersebut pemerintah menawarkan beberapa alat
kontrasepsi. Namun memilih alat kontrasepsi bukan merupakan hal yang mudah karena efek
yang berdampak terhadap tubuh tidak akan diketahui selama belum menggunakannya. Selain itu
tidak semua alat kontrasepsi selalu cocok untuk semua orang, karena kondisi tubuh setiap orang
berbeda beda.

Kata kunci: alat kontrasepsi, keluarga berencana, posyandu

Abstract

Population growth that happening in Indonesia is a population growth that happening very
quickly and can impact Indonesia became very full of people. Indonesia occupied the fourth
position of the world's most crowded country after China, the United States (US), India. In
addressing this issue the Government planned a family planning program (KB). The KB program
can be done at posyandu. KB is one of the programs advocated by the Government to suppress
the birth rate of the infant and maternal mortality. In addressing the problem of the Government
offering some contraception. But choosing birth control is not an easy thing because of the
effects that affect to the body will not be known for the people who havent used it. In addition
not all contraception is always suitable for everyone, because everyone's body is in different
conditions.

Keywords : contraception, family planning, posyandu

Pendahuluan
Pengendalian pertumbuhan penduduk dunia dirasa semakin mendesak. Pada tahun
2000, jumlah penduduk dunia mencapai 6 milyar jiwa dan pada tahun 2010, jumlah tersebut
diperkirakan mencapai 9 milyar. Dengan ketersediaan sumber daya alam yang semakin
menipis, pertumbuhan penduduk yang sangat cepat itu dapat mengancam pemenuhan
kebutuhan hidup secara layak.1 masalah kependudukan yang dihadapi oleh Indonesia adalah
jumlah penduduk yang besar dengan kualitas hidup yang rendah. Dengan jumlah penduduk
206 juta jiwa, indonesia menempati peringkat ke 4 dunia setelah Cina, Amerika Serikat dan
India.2

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan
perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka
kelahiran dan kematian ibu yang tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak
wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah
kontrasepsi yang tersedia tetapi juga karena kontrasepsi tertentu yang mungkin tidak dapat
diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita
atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi.

Pembahasan

Program keluarga berencana (KB) adalah bagian yang terpadu dalam program
pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi,
spiritual, dan sosial penduduk Indonesia. Tujuan Program KB adalah menjaga kesehatan ibu dan
anak, memperkecil angka kelahiran, dan membatasi kehamilan jika jumlah anak sudah
mencukupi.3 Program KB ini dapat dilakukan di posyandu. Posyandu juga berfungsi untuk
memberikan penyuluhan kepada warga mengenai masalah KB, sehingga masyarakat dapat
mengerti dan dapat berperan aktif dalam menekan ledakan pertumbuhan penduduk.

Kegiatan KB merupakan salah satu komponen dari pelayanan kesehatan reproduksi


esensial (PKRE) yang dapat dilaksanakan di tiap tingkat pelayanan sesuai dengan
kewenangannya.3
KB atau Keluarga Berencana merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh
pemerintah Indonesia untuk mengontrol jumlah populasi rakyat di Indonesia yang makin
meledak. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk
mencegah ataupun menunda kehamilan. Alat kontrasepsi memang sangat berguna sekali dalam
program keluarga berencana (KB) namun perlu diketahuibahwa tidak semua alat kontrasepsi
cocok dengan kondisi setiap orang. Untuk itu setiap pribadi harus bisa memilih alat kontrasepsi
yang cocok bagi dirinya. Kontrasepsi yang akan dibahasa dalam seperti pil KB, kondom,
suntikan, susuk KB, dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

Pil KB

Pil ini adalah hormon yang mengandung estrogen dan progesteron atau progesteron yang
diminum selama 21 sampai 28 hari.3 Cara kerja pil ini adalah dengan mengentalkan lendir leher
rahim sehingga sperma akan sulit untuk masuk dan mencapai telur.4 Pil KB ini akan
menimbulkan efek samping yang tidak berbahaya bagi wanita. Pil KB juga dapat mengatasi
berbagai ganguan kesehatan seperti nyeri pada saat haid, dan mencegah kurang darah.

Suntik

Suntik KB merupakan salah satu kontrasepsi yang paling diminati oleh wanita, biasanya
dilakukan setiap 1 atau 3 bulan sekali. jenis suntikan yang terdiri satu hormon adalah Depo
Provera.3 Suntikan KB ini memiliki efek samping yang biasa seperti keluarnya flek flek, sakit
kepala, dan kenaikan berat badan.4

Susuk KB

Susuk ini terdiri dari 1 atau 6 kapsul yang ukurannya sebesar korek api, dimasukan
kedalam kulit lengan atas secara perlahan melepaskan hormon progesteron selama 3 5 tahun. 3
Efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan susuk KB ini adalah sakit kepala, keluar
flek flek, perubahan pola haid dalam batas normal, serta tidak haid.4
Kondom

Kondom merupakan alat kontrasepsi non hormonal yang praktis dan mudah untuk
digunakan.4 Kondom dapat mencegah penularan penyakit HIV/AIDS, mencegah kehamilan, dan
untuk menghindari penyakit seks.5 Kondom biasanya digunakan untuk pria.

Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

Alat kontrasepsi dalam rahim atau yang biasa disebut IUD (Intra Uterine Device). AKDR
biasanya terbuat dari bahan plastik yang lentur yang kemudian dimasukan ke dalam rahim oleh
bidan atau dokter yang terlatih, efek samping yang dapat terjadi adalah infeksi panggul. 4 AKDR
dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi kecuali oleh perempuan yang terinfeksi
penyakit menular seks.6

Manfaat KB

Manfaat KB yang dapat diperoleh antara lain menurunkan resiko terjangkitnya kanker
rahim dan kanker servik, Dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui asupan gizi yang
cukup, mencegah penularan penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS, dapat meningkatkan
kesejahteraan keluarga, memberi keuntungan bagi kehidupan ekonomi sebuah keluarga dan
masyarakat, pendidikan seorang anak lebih terjamin. Namun dibalik itu masih terdapat beberapa
kendala dalam melaksanakan kb seperti masih adanya persepsi bahwa kematian ibu dan anak
pada saat proses kelahiran adalah mati sahid serta adanya anggapan bahwa banyak anak akan
membawa banyak rezeki bagi keluarga, masih sempitnya pemahaman masyarakat tentang
program KB.

Kesimpulan

Program gerakan KB dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan


bangsa Indonesia dimana pada saat ini pemerintah sedang melakukan pembangunan di segala
bidang, termasuk untuk mengatasi berbagai masalah kependudukan seperti pertumbuhan
penduduk yang tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas sumber daya
manusia yang relatif rendah.
Secara umum Program keluarga berencana memberikan dampak yang positif, yaitu
menurunkan angka kematian ibu dan anak, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi,
meningkatan kesejahteraan keluarga, meningkatan derajat kesehatan, meningkatan mutu dan
layanan KB-KR, meningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas sumber daya manusia. Jadi
masyarakat Indonesia perlu untuk melakukan program KB untuk menjadi bangsa yang lebih baik
sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan keluarga, dan sumber daya manusia dapat
menjadi lebih berkualitas sehingga tidak kalah untuk bersaing dengan negara negara lain.

Daftar Pustaka

1. Koalisi kependudukan. Population of Indonesia: venturing into the future. Jakarta:


BKKBN; 2007.

2. BPS, Bappenas, UNFPA. Proyeksi penduduk Indonesia. Jakarta: BPSl; 2005.

3. Syafrudin. Kebidanan komunitas. Jakarta: EGC; 2009.

4. Siswosuharjo S, Chakrawati F. Panduan super lengkap hamil sehat. Semarang: Penebar


Plus+; 2010.

5. Chandranita IA, Fajar IBG, Gde IB. Memahami kesehatan reproduksi wanita. Jakarta:
EGC; 2009.

6. Bahiyatun. Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta: EGC; 2009.

Anda mungkin juga menyukai