Anda di halaman 1dari 6

Nama : Suzy Nurhasanah

NIM : 03031381320002
Shift : A, Indralaya
Kelompok : 3

MAGNETIC PARTICLE TEST (MT)

Dalam pengujian sebuah logam kita harus memahami metode-motode


yang di gunakan, salah satunya dengan cara non destructive test (pengujian tak
merusak) yang didalamnya terdapat metode Magnetic particle inspection.
Pengujian ini akan mengetahui cacat atau tidaknya sebuah logam . Logam akan di
uji dengan menggunakan tiga metode dari metode magnetic particle yaitu
metode dry particle, wet particle, dan wet fluorescent . Dengan menggunakan
metode ini, cacat permukaan (surface) dan bawah permukaan (subsurface) suatu
komponen dari bahan ferromagnetic dapat diketahui.
Prinsipnya adalah dengan memagnetisasi bahan yang akan diuji. Adanya
cacat yang tegak lurus arah medan magnet akan menyebabkan kebocoran medan
magnet. Kebocoran medan magnet ini mengindikasikan adanya cacat pada

material. Cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran medan


magnet adalah dengan menaburkan partikel magnetic dipermukaan. Partikel-
partikel tersebut akan berkumpul pada daerah kebocoran medan magnet .

Kelemahan metode ini hanya bisa diterapkan untuk material ferromagnetik . Selain
itu, medan magnet yang dibangkitkan harus tegak lurus atau memotong daerah
retak serta diperlukan demagnetisasi di akhir inspeksi.
Magnetic Particle Test (MT) merupakan salah satu pengujian tidak
merusak Atau Non-Destructive Test (NDT) yang relatif mudah, efisien, dan
ekonomis. Pengujian menggunakan prinsip medan magnet untuk mendeteksi ada
tidaknya kerusakan atau cacat pada material.Medan magnet tersebut timbul dari
adanya arus listrik yang mengaliri specimen uji elektromagnet. Pada magnetic
particle test terdapat beberapa peralatan antara lain yaitu yoke, prods, coil shot,
central conductor, dan head shot. Prinsip kerja dari magnetic particle test adalah
dengan memagnetisasi benda yang di inspeksi yaitu dengan cara mengalirkan arus
listrik dalam bahan yangg di inspeksi serta menaburkan serbuk ferromagnetic
pada benda yang diuji. Ketika terdapat cacat peda benda uji maka arah medan
magnet akan berbelok sehingga terjadi kebocoran dalam fluks magnetic. Bocoran
flux magnetic akan menarik butir-butir ferromagnetic yang telah ditaburkan di
permukaan sehingga lokasi cacat dapat di tunjukan.
Magnet Permanen, merupakan bahan-bahan logam tertentu yang jika di
magnetisasi maka bahan logam tersebut akan mampu mempertahankan sifat
magnetnya dalam jangka waktu yang lama ( permanen). Secara umum magnet
permanent terbagi atas 4 jenis, yaitu:
1) Ceramic or Ferrite, jenis magnet ini dapat ditemukan dimana saja khususnya
dalam bentuk aksesoris rumah tangga, seperti magnet aksesoris kulkas,
mainan anak-anak, white board, jam dinding,dan lain-lain. Magnet ini
kekuatannya relatif kecil dan kemampuan terapinya sangat lemah dan tidak
dianjurkan untuk digunakan dalam terapi magnet. Harganya murah dan
warnanya hitam. magnet ini adalah magnet paling rendah tingkatannya.
2) Alnico, jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat-alat motor (kipas
angin, speaker, mesin motor), juga sering dijumpai dalam perkakas rumah
tangga, mainan anak-anak,dan lain-lain. Magnet ini juga sering dijumpai
dalam lab sekolahan bahkan juga dapat ditemukan pada sepatu kuda yang
berfungsi untuk meningkatkan daya lari kuda. Magnet ini kekuatannya relatif
sedang dan kemampuan terapinya sangat lemah dan tidak dianjurkan untuk
digunakan dalam terapi magnet. Harganya murah, magnet ini adalah magnet
yang masih termasuk kategori berenergi rendah.
3) Samarium Cobalt (SmCo), jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat-alat
elektronik seperti VCD, DVD, VCR Player , Handphone, dan banyak lagi.
Magnet ini kekuatannya relatif kuat dan kemampuan terapinya biasa saja,
jarang digunakan dalam terapi magnet pada umumnya. Harganya cukup
mahal. magnet ini adalah magnet yang termasuk kategori berenergi sedang.
4) Neodymium Iron Boron (NdFeB or NIB), jenis magnet ini dikenal juga
dengan sebutan king of magnet yaitu raja dari segala magnet permanent
yang kita sebut tadi baik dari segi kekuatan magnet, daya terapi, harga, dan
manfaat dalam membantu memulihkan kesehatan tubuh manusia. Magnet ini
sangat terkenal diberbagai bidang kesehatan baik secara fisiotherapy dan
pengobatan alternatif, juga digunakan oleh rumah sakit-rumah sakit (seperti
MRI), dan terapi magnet dalam pakar fisiotherapy. Magnet ini sangat
dianjurkan untuk kebutuhan terapi karena memiliki energi yang sangat kuat.
Elektromagnet, merupakan magnet yang terbuat dari bahan ferromagnetik
yang jika diberikn arus listrik maka bahan tersebut akanmenjadi magnet, tetapi
jika pemberian arus listrik di hentikan, maka sifat magnet pada bahan tersebut
akan hilang. Elektromagnet adalah prinsip pembangkitan magnet dengan
menggunakan arus listrik. Aplikasi praktisnya kita temukan pada motor listrik,
speaker, relay, dsb. Sebatang kawat yang diberikan listrik DC arahnya
meninggalkan kita (tanda silang), maka disekeliling kawat timbul garis gaya
magnet melingkar, Sedangkan gambar visual garis gaya magnet didapatkan dari
serbuk besi yang ditaburkan disekeliling kawat beraliran listrik.
Magnetic Testing (MT) digunakan untuk mendeteksi cacat atau
diskontinuitas las-lasan yang berada di permukaan (suface) dan di bawah
permukaan (sub-surface) dengan kedalaman plus minus 2 mm. Cara kerjanya
dengan menggunakan alat yang disebut yoke yang didalamnya berisi kumparan
atau koil yang apabila dialiri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang
fungsinya nanti menarik keluar magnetic flux pada benda uji. Dimana flux line
yang berada pada cacat benda uji akan berpendar dan menjadi magnetic attractive
poles north dan south. Sehingga menimbulkan medan magnet dan keberadaan
cacat pun bisa terbaca dari sini. Dalam beberapa kasus, MPI dapat meninggalkan
sisa bidang yang kemudian mengganggu perbaikan pengelasan. Ini dapat
dihilangkan dengan perlahan menyeka permukaan dengan AC yoke energi. MPI
sering digunakan untuk mencari keretakan pada sambungan las dan di daerah-
daerah yang diidentifikasi sebagai rentan terhadap lingkungan retak (misalnya
korosi retak tegang atau hidrogen induced cracking), kelelahan retak atau creep
retak. Basah neon MPI menemukan digunakan secara luas dalam mencari
kerusakan lingkungan di bagian dalam kapal.

1. Metode Magnetisasi
Magnetisasi adalah proses yang di lakukan untuk membangkitkan medan
magnet pada benda yang akan di inspeksi. Ada beberapa matode dalam
magnetisasi suatu benda kerja yaitu:
1) Magnetisasi longitudinal, dihasilkan dari arus listrik yang dialirkan dalam
koil .
2) Magnetisasi yoke, magnetisasi dengan menggunakan yoke. Dengan cara ujung
kaki yoke ditempelkan pada material yang akan dimagnetisasi.
3) Magnetisasi sirkular, magnetik sirkular terdiri dari :
a. Magnetik tak langsung, arus listrik di alirkan ke konduktor sentral. Medan
magnet mengenai bahan dan benda yang dilingkupinya.
b. Magnetisasi langsung, arus listrik di alirkan pada bahan yang akan
dimagnetisasi.

c. Magnetisasi dengan cara material ferromagnetic dililiti dengan logam


tembaga kemudian dialiri arus listrik.

2. Demagnetisasi
Demagnetisasi adalah penghilangan magnet sisa pada benda uji setelah
dilakukan pengujian. Tujuan dilakukan demagnetisasi adalah agar
setelah pengujian benda yang di uji tidak mengganggu atau mempengaruhi proses
berikutnya. Demagnetisasi dapat dilakukan menggunakan arus AC atau DC.

3. Metode Pengaplikasian Partikel Ferromagnetik


3.1. Metoda Kering
Partikel magnetik yang digunakan berupa bubuk kering. Metoda ini
digunakan pada permukaan benda uji yang kasar. Suhu kerja yang baik yaitu pada
suhu kamar 10C hingga 55C, metoda ini juga masih dapat dilakukan pada suhu
tinggi asalkan benda uji masih berwujud padat . Metoda ini tidak cocok dilakukan
pada suhu dingin karena serbuk ferromagnetic akan lengket terkena embun.
Warna partiker ferromagnetik yang dipilih harus kontras terhadap benda uji.
Bubuk diarahkan pada lokasi yang diinginkan secara perlahan-lahan, sisa partikel
yang berlebih dihilangkan dengan air.
3.2. Metoda Basah
Partikel magnetik yang digunakan dalam bentuk suspensi. Metoda ini bisa
digunakan pada metoda kontinyu maupun residual. Metoda basah biasa digunakan
pada permukaan benda uji yang halus. Metoda ini cocok digunakan pada suhu
dingin dan batas maksimalnya adalah tidak boleh lebih dari batas akhir temperatur
kamar, yaitu 55C karena suspensi akan mengalami penguapan jika suhu terlalu
panas.
4. Standar Penerimaan Dari ASME Section V Artikel 7
Indikasi relevan berikut ini tidak dapat diterima:
1) Setiap retak atau indikasi linear.
2) Indikasi bulatan dengan dimensi parutan dari 3/16 inci (5,0 mm)
3) Empat atau lebih bulat indikasi dalam garis dipisahkan oleh 1/16 inci (2,0
mm) atau kurang, tepi ke tepi.
4) Sepuluh atau lebih bulat indikasi dalam 6 persegi di permukaan dengan
dimensi utama dari daerah ini tidak melebihi 6 in (150 mm) dengan daerah
yang diambil di lokasi yang paling menguntungkan relatif terhadap indikasi
sedang dievaluasi.
DAFTAR PUSTAKA

Rohmawati, E. 2013. Magnetic Particle Test. (Online: http://www.pelatihan-


ndt.com). (Diakses pada tanggal 19 Maret 2016)
Rahmat, A. 2014. Laporan Magnetic Particle Inspection. (Online: http://www.
slideshare.net). (Diakses pada tanggal 19 Maret 2016)
Laily, U. 2014. Modul Praktek Uji Bahan. Madura: Jurusan Teknik Mesin Labo-
ratorium Alat Berat Politeknik Negri Madura.

Anda mungkin juga menyukai