A. PEMAHAMAN KOMPETENSI
Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan
kompetensi dasar. Untuk menjaga kesinambungan SKL, KI, dan KD, IPK perlu
dilakukan analisis.
1. KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang
harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran secara langsung
kepada peserta didik.
3.1. Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan kerajinan tekstil
berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya.
4.1. Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan berdasarkan
konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya.
2. KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap spiritual dan sikap social yang
harus dicapai peserta didik sebagai dampak pengiring yang merupakan
pengalaman belajar tidak langsung.
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugrah Tuhan.
2.1. Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya.
2.2. Menghayati perilaku jujur,percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha.
2.3. Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat dan membuat karya kerajinan di
wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat usaha.
3. Keempat kompetensi tersebut harus merupakan hasil pembelajaran secara
utuh atau terpadu.
2. Indikator Keterampilan
Metode
Kompetensi Dasar Keterampilan Abstrak Keterampilan Konkret yang
disarankan
1. Menggambarkan 1. Membuat desain dan Diskusi
4.1. Mendesain produk
motif ragam hias pengemasan produk kelompok
dan pengemasan
pada kerajinan tekstil Presentasi
karya kerajinan
tekstil. 2. Menyajikan secara
berdasarkan konsep
2. Merancang teknik lisan atau tulisan
berkarya dengan
pembuatan benda mengenai karya
pendekatan budaya
kerajinan tekstil. kerajinan tekstil.
setempat dan
3. Merancang 3. Membuat kemasan
lainnya
pengemasan karya karya kerajinan tekstil
kerajinan tekstil.
Latihan :
1. Buat analisis dan indikator pencapaian antara SKL, KI, dan KD, IPK yang lainnya.
2. Tunjukkan Kompetensi Inti 1 (Spiritual) dan Kompetensi Inti 2 (Sosial) pada
Buku Guru dan Buku Siswa.
3. Tunjukkan Pembelajaran Saintifik Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi Inti 4 pada
Buku Guru dan Buku Siswa.
B. PEMAHAMAN MATERI
Lingkup materi pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di SMA sederajat
disesuaikan dengan potensi sekolah, dan daerah setempat, karena sifat mata
pelajaran ini menyesuaikan dengan kondisi dan potensi yang ada di daerah tersebut.
Penyesuaian ini berangkat dari pemikiran ekonomis, budaya dan sosiologis. Ekonomis,
karena pada tingkat usia remaja sudah harus dibekali dengan prinsip kewirausahaan
agar dapat tercapai kemandirian paska sekolah. Budaya yaitu pengembangan materi
kearifan lokal melalui prakarya. Sosiologis, karena teknologi tradisi mempunyai nilai-
nilai kecerdasan kolektif bangsa Indonesia. Pada mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan terdapat empat (4) strand yaitu Kerajinan, Rekayasa, Budidaya dan
Pengolahan. Penjelasan ruang lingkup dari masing-masing strand tersebut adalah
sebagai berikut,
1. Kerajinan
Kerajinan dikaitkan dengan nilai pendidikan diwujudkan dalam prosedur
pembuatan. Prosedur memproduksi dilalui dengan berbagai tahapan dan
beberapa langkah yang dilakukan oleh beberapa orang. Kinerja ini
menumbuhkan wawasan, toleransi sosial serta social corporateness memulai
pemahaman karya orang lain. Pembuat pola menggambarkan di atas dikerjakan
oleh perancang gambar dilanjutkan dengan pewarnaan sesuai dengan warna
lokal (kearifan lokal) merupakan proses berangkai dan membutuhkan kesabaran
danketelitian serta penuh toleransi. Jika salah seorang membuat kesalahan maka
hasil akhir tidak akan seperti yang diharapkan oleh pembuat pola dan motif
hiasnya. Prosedur semacam ini memberikan nilai edukatif jika dilaksanakan di
sekolah. Kerajinan yang diproduksi maupun direproduksi dikemas ulang dengan
system teknologi dan ekosistem agar efektif dan efsien berdasarkan potensi
lingkungan yang ada.
2. Rekayasa
Rekayasa yang diartikan usaha memecahkan permasalahan kehidupan sehari-
hari dengan berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan kerangka kerja
yang efektif dan efisien. Pengertian teknologi erat sekali dengan pembelajaran
mandiri, seperti menggoreng daging dengan lemaknya sendiri. Oleh karenanya,
konsep teknologi untuk mengembangkan diri dengan kemampuan yang
diperoleh dari belajar tersebut. Kata rekayasa merupakan terjemahan bebas
dari kata engineering yaitu perancangan dan rekonstruksi benda atau pun
produk untuk memungkinkan penemuan produk baru yang lebih berperan dan
kegunaan. Prinsip rekayasa adalah mendaurulang sistem, bahan serta ide yang
juga membutuhkan perasaan terutama rasa lidah dan bau-bauan agar sedap.
Kerja ini akan melatih rasa, dan kesabaran maupun berpikirap praktis serta
tepat. Kognisi untuk menghafalkan rasa bumbu, serta racikan yang akan
membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Manfaat pendidikan teknologi
pengolahan bagi pengembangan kepribadian peserta didik adalah: pelatihan
rasa yang dapat dikorelasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengolahan telah
dilakukan oleh pendahulu bangsa kita dengan teknologi tradisi yang sederhana,
namun telah menunjukkan konsep pengolahan yang aplikabel namun belum
mempunyai standar ketepatan dengan suasana/iklim cuaca maupun ekonomi
yang sedang berkembang, maka pembelajaran prakarya-budidaya diharapkan
mampu menemukan ide pengembangan berbasis bahan tradisi dengan
memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan tersebut.
LATIHAN :
- Cari di Buku Siswa dan Buku Guru tentang dimensi
pengetahuan untuk faktual, konseptual, prosedural dan
metakognitif.
PENGEMBANGAN MATERI
Materi dapat dikembangkan dengan menggunakan sumber lain dengan
cara meninjau langsung sentra pengrajin tekstil setempat, mendatangkan
nara sumber pengrajin tekstil yang berhasil, mengunjungi pameran
kerajinan tekstil, membaca buklet tips membuat benda kerajinan tekstil.
INTEGRASI MULOK
a. Kekinian
Materi kerajinan tekstil dapat diintegrasi pada mulok dengan
memperhatikan tren yang sedang terjadi pada saat ini seperti ada
pilpres atau tren pertandingan bola dunia, materi pembelajaran yang
terintegrasi dengan mulok membuat pernak pernik kerajinan tekstil
yang berhubungan dengan tren tersebut.
b. Lingkungan
Materi kerajinan tekstil dapat diintegrasi pada mulok dengan
memperhatikan Lingkungan sekitar. Seperti membuat kerajinan tekstil
dari bahan perca/bahan sisa jahit apabila di sekitarnya banyak yg
berwirausaha jahit, membuat kancing baju dari batok kelapa apabila
disekitar banyak pohon kelapa.
c. Kebutuhan
Materi kerajinan tekstil dapat diintegrasi pada mulok dengan
memperhatikan kebutuhan saat itu seperti pada saat bulan ramadhan
membuat pernik pernik kerajinan tekstil untuk idul fitri.
e. Mengkomunikasikan
Contoh : Membuat laporan hasil observasi kerajinan tekstil,
Mempresentasikan pengetahuan, bahan, alat, teknik dan proses
pembuatan karya dan pengemasan kerajinan tekstil.
- Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir meliputi :
Menyimpulkan proses dan pengemasan kerajinan tekstil.
Memberi tugas pengemasan hasil kerajinan yang kreatif untuk
dipamerkan pada kegiatan kepramukaan.
LATIHAN :
Buat rancangan kegiatan pembelajaran saintifik dengan format seperti di
bawah ini
Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan KD, Topik, Sub Topik dan Tujuan
pembelajaran yang dibuat.
Tahap Pembelajaran
Kegiatan Model Pembelajaran .
Saintik
Menanya 1.
Mengamati 1.
Mengumpulkan
1.
Informasi
Mengasosiasi 1.
Mengkomunikasikan 1.
D. PEMAHAMAN PENILAIAN
Penilaian kompetensi sikap
Contoh indikator dari sikap spiritual dan sikap social
Sikap Indikator
1. Sikap spiritual Bersyukur atas keberhasilan dan keberagaman
Menghargai dan produk kerajinan
menghayati ajaran agama
yang dianut
2. Sikap Sosial Menunjukkan perilaku peduli.
Jujur Menunjukkan perilaku jujur.
Adalah perilaku dapat Menunjukkan perilaku percaya diri.
dipercaya dalam Menunjukkan perilaku mandiri.
perkataan, tindakan, dan Menunjukkan perilaku berkerjasama.
pekerjaan. Menunjukkan perilaku toleransi.
Menunjukkan perilaku bekerjasama.
Menunjukkan perilaku toleransi.
Menunjukkan perilaku tanggung jawab.
Menunjukkan perilaku kreatif dan
menunjukkan perilaku inovatif.
Contoh : Format Penilaian Konsep Diri Peserta Didik (dalam Kontekas Kewirausahaan)
Inventori digunakan untuk menilai konsep diri peserta didik dengan tujuan untuk
mengetahui kekuatan dan kelamahan diri peserta didik. Rentangan nilai yang digunakan
antara 1 dan 2. Jika jawaban YA maka diberi skor 2, dan jika jawaban TIDAK maka
diberi skor 1. Kriteria penilaiannya adalah jiak rentang nilai antara 0-5 dikategorikan
tidak positif ; 6-10, kurang positif; 11-5 positif dan 16-20 sangat positif