Topik : ADHD
Hari/tanggal :
Sasaran : Keluarga pasien dan pengunjung
Tempat : Ruang tunggu Poli Tumbang
Waktu : 20 menit
Penyuluh : Mahasiswa Program profesi NERS STIKES Katolik
St.Vincentius A Paulo Surabaya
1.Latar Belakang
7. Pengorganisasian
Moderator : Albertus T., S.Kep
Penyaji : Ana Sulastri., S.Kep
Observer : Adelia Putri., S.Kep
Faslitator :
Amalia Gracia., S.Kep
Maria Elisabeth F., S.Kep
Dokumentasi : Mira., S.Kep
8. Evaluasi
1) Struktur
- Peralatan yang dibutuhkan lengkap
- Kontrak waktu dilakukan minimal 20-30 menit sebelum kegiatan dimulai
2) Proses
- Evaluasi dilakukan pada saat pendidikan kesehatan diberikan, meliputi:
- Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
- Keluarga dapat berpartisipasi dalam kegiatan diskusi.
- Kegiatan dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
9. Langkah Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Petugas Kegiatan keluarga
1 Pembukaan 5 menit Persiapan
1) Menyampaikan salam dan 1) Keluarga menjawab
memperkenalkan diri salam.
2) Menjelaskan tujuan 2) Keluarga
pendidikan kesehatan yang mendengarkandan
diberikan dan gambaran memperhatikan
umum tentang materiyang penyuluhan kesehatan yang
akan diajarkan beserta diberikan.
manfaatnya
2) Memberikan pertanyaan
padakeluarga tentang 2) Keluarga menjawab
materi yangtelah pertanyaan yang
diberikan. diberikan.
3) Memberikan kesempatan
padakeluarga untuk 3) Keluarga memberikan
bertanya. pertanyaan.
Penyuluh
Audience
Audience
LAMPIRAN MATERI ADHD
1. Pengertian ADHD
ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas
motorik anak-anak hingga menyebabkan perilaku anak yang berlebihan dan tidak
lazim yang ditandai dengan gangguan pemusatan perhatian dan gangguan
konsentrasi (in attention), berbuat dan berbicara tanpa memikirkan akibat
(impulsif) dan hiperaktif yang tidak sesuai dengan umurnya.ADHD adalah suatu
kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (sulit memusatkan
perhatian), Minimal Brain Disorder (ketidakberesan kecil di otak), Minimal Brain
Damage (kerusakan kecil pada otak), Hyperkinesis (terlalu banyak bergerak/aktif)
dan Hyperactif (hiperaktif).
ADHD muncul pada masa kanak-kanak awal. Biasanya mulai timbul di usia
tiga tahun dan 5 13% terjadi pada anak usia sekolah. Sekitar 3 -7 % anak usia
sekolah.
2. Penyebab ADHD
Secara fisik
1) Faktor genetik
Terdapat mutasi gen pengkode neurotransmiter dan reseptor dopamin(D2
dan D4) pada kromosom 11p.
2) Faktor gangguan otak dan metabolisme
- Trauma lahir atau hipoksia yang berdampak injury pada lobus frontalis
di otak.
- Pengurangan volume serebrum.
- Gangguan fungsi astrosit dalam pembentukan dan penyediaan laktat
serta gangguan fungsi oligodendrosit.
1. Jenis ADHD
a. ADHD Tipe Inatensi (Sering disebut sebagai ADD)
- Mudah terganggu perhatiannya oleh lingkungan sekitar (suara, gerakan)
- Terlihat tidak mendengarkan ketika diajak bicara secara langsung
- Sulit memusatkan perhatian pada tugas dan aktivitas bermain
- Lupa dengan aktivitas harian
- Tidak mengikuti perintah dan gagal untuk menyelesaikan tugas
sekolah atau pekerjaan (bukan karena tidak mengerti)
- Menghindar, tidak menyukai pekerjaan yang membutuhkan usaha
pemikiran seperti tugas sekolah atau pekerjaan rumah
- Gagal untuk memusatkan perhatian pada hal yang detail dan membuat
banyak kesalahan besar
- Kehilangan benda - benda yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas atau
beraktivitas
- Sulit untuk mengorganisir tugas dan akitivitas
2. Dampak ADHD
Berdasarkan penelitian 70%-80% anak penderita ADHD yang tidak
terdeteksi akan terbawa sampai dewasa. Disebutkan setelah dewasa anak
yang menderita ADHD akan berdampak:
Dampak Fisik:
1. Mengalami luka akibat kecelakaan
2. Pecandu alkohol atau narkoba
Dampak Psikis:
1. Masalah perselingkuhan, perjudian
2. Masalah hukum atau hal lain yg sifatnya mengandung resiko besar
3.Problem dengan tingkah laku dan kedisiplinan
Dampak Sosial:
1. Kesulitan sosial dan perselisihan keluarga
2. Sulit mendapatkan pekerjaan
3. Tidak dapat menyelesaikan sekolah
3. Peran Orang Tua Dalam Menghadapi Anak Dengan ADHD
1. Memahami keadaan anak apa - adanya (positif - negatif, kelebihan dan
kekurangan).
2. Memahami kebiasaan-kebiasaan anak
3. Menyadari apa yang bisa dan belum bisa dilakukan anak
4. Memahami penyebab perilaku buruk atau baik anak-anak
5. Membentuk ikatan batin yang kuat yang akan diperlukan dalam kehidupan
di masa depan.
6. Mengupayakan alternatif penanganan sesuai kebutuhan anak.
7. Pendampingan yang intensif.
8. Menyekolahkan anak pada usia sekolah
9. Membawa anak ke pelayanan kesehatan misalnya di poli tumbuh kembang
RSJ Menur Surabaya
10. Memodifikasi lingkungan sehingga menjadi aman bagi anak.
4. Cara Menangani Anak Dengan ADHD
Secara Fisik
1. Mengatur rutinitas anak berolahraga
2. Tetapkan sebuah tugas sederhana untuk dilakukan oleh anak setiap hari,
seperti membereskan mainannya, meletakkan handuk di gantungan sehabis
mandi. Cara ini dapat melatih anak berkonsentrasi.
3. Atur dan batasi kegiatan individual anak, seperti menonton televisi,
bermain PS2, atau mendengarkan musik dengan earphone
4. Kembangkan ketrampilan anak mengatur waktu dengan mengajaknya
membuat jadwal harian.
Secara Psikis
1. Ajarkan kedisplinan
2 .Lebih banyak bersabar
3. Memberikan pujian saat anak mampu melakukan hal yang positif
Secara Sosial
1. Menjaga komunikasi dan biarkan anak merasakan kasih saying
2. Meningkatkan kemampuan akademis,
3. Mengajarkan perilaku pro-sosial dan regulasi diri
4. Bantu anak menemukan bakatnya untuk mengembangkan perilaku
sosialnya
DAFTAR PUSTAKA
Doenges ME. 2006. Rencana asuhan keperawatan psikiatri. Ed 3. Alih bahasa: Laili M.
2007. Jakarta: EGC.
Maramis, WF. 2005. Buku catatan ilmu kedokteran jiwa. Cet 8. Surabaya: Airlangg
university press.
Videbeck SL. 2001. Buku ajar keperawatan jiwa. Alih bahasa: Renata K. 2012. Jakarta:
EGC.
Yoseo, I. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama