Decompression Sickness
Decompression Sickness
Definisi
Caisson disease disebut juga Bends, Compressed air illness, Diver,s palsy,
dysbarism dan aeroembolism. Tetapi istilah itu sudah jarang digunakan. Pertama
kali penyakit ini ditemukan oleh Triger pada tahun 1841, yang melihat adanya
gejala-gejala nyeri pada tungkai dan kejang otot yang diderita pekerja tambang
caisson disease sampai akhirnya pada tahun 1937, Swindle dan End menemukan
dan agregasi trombosit. Hukum fisika yang berhubungan dengan penyakit ini
adalah Hukum Henry yang berbunyi banyaknya gas yang terlarut didalam cairan
gelembung gas dari fase larut dalam darah atau jaringan. Ekspansi gas dari paru-
paru dapat mengakibatkan ruptur alveolus yang biasa disebut dengan Pulmonary
menjadi dua tipe. Tipe I yang lebih ringan, tidak mengancam nyawa, dan ditandai
1
dengan rasa nyeri pada persendian dan otot-otot serta pembengkakan pada
dan biasanya gangguan nervus perifer dan / atau gangguan susunan saraf pusat.3,4,5
2. Etiologi
gas, yang dapat menyebar ke seluruh tubuh, yang menyebabkan berbagai macam
dapat menyebabkan nyeri terlokalisir (the bends). Gelembung gas pada jaringan
neuropraxia, atau paralisis. Sementara gelembung gas yang terbentuk pada system
Beberapa macam gas bersifat lebih mudah larut dalam lemak. Nitrogen misalnya,
3. Diagnosis5
Gejala klnis timbul saat dekompresi atau dipermukaan (paling lama 24 jam
setelah menyelam). Mula-mula rasa kaku kemudian rasa nyeri, kekuatan otot
menurun, bengkak kemerahan Peau dorange, banyak pada penyelam ulung dan
singkat, anggota atas 2-3x lebih banyak dari bawah, kasus pada bahu kemudian
siku, pergelangan tangan, tangan, sendi paha, lutut dan kaki, asimetri, kasus
Tipe I
2
CD tipe I ditandai dengan satu atau beberapa dari gejala berikut :
2) Pruritus, atau skin bends yang menyebabkan rasa gatal atau terbakar pada
kulit, dan
3) Ruam pada kulit yang biasanya beraneka warna atau menyerupai marmer atau
papular, atau ruam yang menyerupai plak. Pada kasus tertentu yang jarang
Tipe II
3) Gangguan pada sistem saraf. Dari kasus yang dilaporkan hanya ada sekitar
30% yang disertai dengan keluhan nyeri. Tanda dan gejalanya bervariasi
karena kompleksnya susunan saraf pusat dan perifer. Onset gejala biasanya
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah rutin
3
Pada pasien yang datang gejala neurologik yang persisten dalam beberapa
atau lebih.
mikroemboli.
3. Elektrokardiogram (EKG)
4. Penatalaksanaan3,7,8
b) Pemberian cairan untuk mempertahankan output urin yang baik. Cairan yang
yang dimediasi oleh kerusakan endotel. Cairan dapat diberikan secara oral
atau diberikan secara intravena berupa NaCl 0.9% atau kristaloid / koloid
4
perendaman menyebabkan penyelam kehilangan 250-500 cc cairan per jam)
bagian dalam.
konsentrasi darah yang dipertahankan 10 sampai 20 mcg / mL. Jika lebih dari
anti-platelet.
antikoagulan tidak boleh digunakan secara rutin dalam pengobatan DCS. Satu
Heparin molekul berat rendah (LMWH) harus digunakan untuk semua pasien
mungkin setelah cedera untuk mengurangi risiko trombosis vena dalam (DVT)
5
DAFTAR PUSTAKA