Anda di halaman 1dari 4

JENIS-JENIS ANGIN

1.Angin laut dan Angin Darat


a. Angin Laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut
ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari
dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin
ini bisa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari
menangkap ikan di laut.
b.Angin Darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut, yang pada
umumnya terjadi saat malam hari, dari jam 20.00 sampai dengan 06.00.

2.Angin Lembah dan Angin Gunung


a.Angin Lembah
Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari arah
lembah ke puncak gunung dan biasa terjadi pada
siang hari.
b.Angin Gunung
Angin Gunung adalah angin yang bertiup dari
puncak gunung ke lembah gunung dan terjadi pada malam hari.

3.Angin Fohn
Angin Fohn (Angin Jatuh) adalah angin yang terjadi
sesuai hujan Orografis. Angin yang bertiup pada suaatu
wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang
berbeda.

4.Angin Muson
Angin muson atau biasanya disebut sengan
angin musim adalah angin yang berhembus
secara periodik (minimal 3 bulan) dan
antara periode yang satu dengan periode
yang lain polanya akan berlawan yang
berganti arah secara berlawanan setiao
setengah tahun.

Jenis-jenis Hujan
Hujan dapat diklasifikasikan berdasarkan 3 hal, yaitu berdasarkan proses terjadinya, berdasarkan
ukuran butiran airnya, dan berdasarkan besarnya curah hujannya. Secara lengkap jenis-jenis hujan
berdasarkan 3 parameter tersebut dijelaskan sebagai mana berikut:
a. Jenis Jenis Hujan Berdasarkan Proses Terjadinya
1. Hujan Siklonal
Hujan siklonal adalah hujan yang terjadi akibat naiknya udara panas
dari permukaan bumi disertai adanya angin yang berputar-putar pada
titik tertentu. Jenis hujan siklonal umumnya hanya dapat terjadi di
daerah sekitar katulistiwa.Ciri identik dari hujan ini bisa kita lihat
dengan mendung gelap pekat secara mendadak dan menghasilkan
guyuran hujan yang sangat deras.
2. Hujan Senithal

Hujan senithal (zenithal) adalah hujan yang diakibatkan


pertemuan angin pasat tenggara dan angin pasat timur. Hujan
jenis ini juga umumnya hanya terjadi di sekitar katulistiwa.
Udara panas hasil pertemuan kedua angin tersebut naik ke
atmosfer dan menyebabkan suhu di sekitar awan turung
secara perlahan. Penurunan suhu ini, terjadilah kodensasi
yang secara berangsur-angsur menyebabkan awan mencapai
titik jenuhnya. Pada saat di titik inilah hujan senithal kemudian
turun membasahi bumi.

3. Hujan Orografis

Hujan orografis adalah hujan yang terjadi akibat pergerakan


awan ke arah horizontal yang dibawa angin. Angin membawa
awan mencapai suatu daerah pegunungan dan mengalami
kondensasi karena suhu dingin yang ada di sekitarnya.
Kondensasi berangsur-angsur membuat awan mencapai titik
jenuhnya sehingga terciptalah hujan.

4. Hujan Frontal

Hujan Frontal adaah hujan yang terjadi akibat pertemuan


massa udara dingin dengan massa udara panas. Pertemuan
kedua udara tersebut terjadi pada sebuah tempat yang
bernama bidang front. Pertemuan ini mengakibatkan masa
udara dingin berada di bawah dan menstimulasi terjadinya
hujan di sekitar bidang front.

5. Hujan Muson
Hujan muson adalah hujan yang diakibatkan pengaruh
angin muson. Angin muson sendiri terjadi akibat
pengaruh gerak semu tahunan matahari terhadap
katulistiwa bumi. Di Indonesia, jenis jenis hujan ini
terjadi antara Oktober sampai April, sementara di
kawasan Asia Timur terjadi antara Mei sampai
Agustus. Karena siklus angin dan hujan muson inilah
kita mengenal adanya musim hujan dan musim
kemarau.
6. Hujan Buatan

Hujan buatan adalah hujan yang terjadi akibat campur tangan


manusia dalam memanipulasi keadaan fisik atmosfer lokal,
tepatnya dengan memanfaatkan proses tumbuhkan dan
penggabungan dalam pembentukan awan (ice nucleation). Di
antara jenis-jenis hujan lainnya, hujan buatan-lah yang
biasanya hanya menghasilkan curah hujan yang sedikit.
JENIS-JENIS AWAN

1. Awan KumuloNimbus (Cu-Ni)


Awan CumolaNimbus (KumuloNimbus) merupakan awan
yang menimbulkan hujan dengan kilat guntur. Biasanya
awan Sirostratus terdapat di atas awan Kumulonimbus. Hal
ini biasah terjadi pada waktu angin ribut.

2. Awan Kumulus (Cu)


Awan Kumulus (Cumulus) merupakan awan tebal dengan
puncak-puncak yang tinggi, terbentuk di siang
hari karena udara naik. Jika berhadapan dengan
matahari terlihat terang dan jika memperoleh sinar hanya
sebelah saja akan menghasilkan bayangan yang
berwarna kelabu.
Kelompok Awan Rendah
Kelompok awan ini terletak pada ketinggian kurang dari 3 km. Macam-macam jenis
awan rendah adalah sebagai berikut:
3. Awan NimboStratus (Ni-St)
Awan NimboStratus merupakan awan yang bentuknya
tidak menentu, tepinya compang-camping tak beraturan
dan berwarna putih kegelapan serta penyebarannya
cukup luas. Awan ini menimbulkan hujan gerimis.

4. Awan Stratus (St)


Awan Stratus merupakan awan rendah dan luas dengan
tinggi berada dibawah 200 m. Lapisan melebar
seperti kabut dan berlapis-lapis. Antara kabut dan awan
stratus pada dasarnya tidak berbeda.

5. Awan StratoKumulus (St-Cu)


Awan StratoKumulus (StratoCumulus) merupakan awan
yang berbentuk bola dan memiliki lapisan tipis
yang sering menutupi langit sehingga tampak seperti
gelombang lautan. awan ini merupakan jenis yang tidak

Kelompok Awan Menengah


Kelompok awan ini terletak pada ketinggian yang beragam, dimana pada kawasan
beriklim sedang terletak pada ketinggian 2-7 km, pada kawasan tropis jenis awan ini
terdapat pada ketinggian 2-8 km dan kawasan yang terletak di kutup utara terletak di
ketinggian 2-4 km. Macam-macam jenis awan menengah adalah sebagai berikut:
6. Awan AltoStratus (A-St)
Awan AltoStratus merupakan awan yang berbentuk
luas dengan warna kelabu, sehingga pada matahari
dan bulan tampak terang.

7. Awan AltoKumulus (A - Cu)


Awan AltoKumulus (AltoCumulus) merupakan awan
yang berbentuk kecil-kecil dan berjumlah banyak.
Umumnya berbentuk bola yang agak tebal, berwarna
putih sampai pucat dan ada bagian yang kelabu. Awan
ini bergerombol dan saling berdekatan sehingga
tampak bahwa awan ini saling bergandengan.

Kelompok Awan Tinggi


Kelompok awan ini terletak pada ketinggian yang beragam. Bila di kawasan tropis jenis
awan ini terdapat pada ketinggian 6-18 km, pada kawasan yang beriklim sedang berada
pada ketinggian 5-13 km, sedangkan di kawasan kutup terletak pada ketinggian 3-8 km.
Macam-macam jenis awan yang tergolong awan tinggi adalah sebagai berikut.
8. Awan SiroKumulus (Ci-Cu)
Awan SiroKumulus (Cirrocumulus) merupakan awan
yang terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal
es serta berbentuk seperti segerombolan domba dan
sering menimbulkan bayangan.

9. Awan Sirus (Ci)


Awan Sirus (Cirrus) merupakan awan halus dengan
struktur seperti serat dan berbentuk seperti bulu
burung. Awan cirrus (Ci) tersusun atas pita melengkung
]di langit, sehingga tampak bertemu satu atau dua titik
horizon, dan sering terdapat kristal es.

10. Awan Sirostratus (Ci-St)


Awan Sirostratus (Cirrostratus) merupakan awan yang
berbentuk seperti kelambu putih yang halus dan rata
dengan menutup seluruh langit sehingga tampak cerah
atau juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya
tidak teratur. Awan Sirostratus sering menimbulkan
hallo (lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari
dan bulan. Hal ini sering terjadi di musim kering.

Anda mungkin juga menyukai