Anda di halaman 1dari 479

Tryout Bersama Kode A

1. D.Atresia bilier
Keywords : Anak usia 2 bulan, ikterik, gejala
obstruktif (+)

Ikterik persisten diatas usia anak 1 bulan


dengan gejala obstruktif kemungkinan ke arah
atresia bilier.

www.padiukdi.com
Ikterus Neonatorum Klasifikasi,
Etiologi
Ikterus Fisiologis Etiologi
Terjadi pada bayi aterm (5-6 Produksi (hemolisis):
mg/dl) hematoma, ABO/Rh
Onset ikterus setelah 24 jam inkompatibilitas, G6PD def,
pertama sferositosis, polisitemia
Puncak ikterus pada hari ke 3-5 sekresi bil: prematur,
Ikterus membaik dalam 1 hipotiroid, bayi ibu DM, def
minggu enzim konjugasi
sirkulasi enterohepatik:
Ikterus Patologis asupan enteral
Dapat terjadi pada semua bayi (breastfeeding jaundice),
Onset ikterus <24 jam stenosis pilorus, atresia usus,
Puncak ikterus lebih lambat MH
Ikterus membaik dalam 2 Gangguan obstruktif:
minggu kolestasis, atresia bilier, kista
koledokus
Mekanisme campuran: sepsis

www.padiukdi.com
Ikterus Neonatorum Warning Sign!
Ikterus yang timbul pada saat lahir atau sejak
hari pertama kehidupan
Kenaikan bilirubin berlangsung cepat
(>5mg/dL)
Kadar bilirubin serum >12 mg/dL
Ikterus menetap pada usia 2 minggu atau
lebih
Peningkatan bilirubin direk >2mg/dL
www.padiukdi.com
Ikterus Neonatorum DDx/
Ikterik pada 24 jam pertama Ikterik yang muncul sesudah satu
Dapat disebabkan erythroblastosis minggu
fetalis, perdarahan tersembunyi, breast milk ikterik, septicemia,
sepsis, atau infeksi intrauterine, atresia congenital, hepatitis,
termasuk sifilis, rubella, galaktosemi, hipotiroidisme,
sitomegalo, rubella, dan anemia hemolitik kongenital
toxoplasmosis kongenital (spherocytosis), anemia hemolitik
Ikterik yang muncul pada hari ke- akibat obat.
2 atau ke-3 Ikterik yang persisten selama satu
Umumnya fisiologis, Crigler-Najjar bulan
syndrome dan breast feeding kondisi hyperalimentation-
ikterik, sepsis bakteri atau infeksi associated cholestasis, hepatitis,
saluran kemih, maupun infeksi cytomegalic inclusion disease,
lainnya seperti sifilis, syphilis, toxoplasmosis, familial
toksoplasmosis, sitomegalovirus, nonhemolytic icterus, atresia bilier,
atau enterovirus. atau galaktosemia. Ikterik fisiologis
dapat berlangsung beberapa
minggu pada kondisi hipotiroid
atau stenosis pilori

www.padiukdi.com
Atresia bilier

Kelainan kongenital
dimana duktus biliaris
komunis tidak terbentuk
atau terobstruksi total.
Angka kejadian di USA
1/10.000 1/15.000 kasus
Gejala obstruksi biasa
didapatkan di usia 1 6
minggu.

www.padiukdi.com
Atresia bilier

Three main types


of extrahepatic
biliary atresia:
Type I: atresia
restricted to the
common bile
duct.
Type II: atresia of
the common
hepatic duct.
Type III: atresia of
the right and left
hepatic duct.

www.padiukdi.com
Ikterus Neonatorum - Tatalaksana
Tatalaksana Usia Fototerapi
(Bil tot)
Transfusi
Tukar
Fototerapi (Bil indir)
NCB-SMK: bil tot 12 <24 jam 10-12 mg/dl 20 mg/dl
mg/dl 24-48 jam 12-15 mg/dl 20-25 mg/dl
NKB sehat: bil tot > 10
48-72 jam 15-18 mg/dl 25-30 mg/dl
mg/dl
>72 jam 18-20 mg/dl 25-30 mg/dl
Transfusi tukar
Bil indirek 20 mg/dl
Digunakan bil indirek
karena ditakutkan
kernikterus

www.padiukdi.com
2. B.GNA
Keywords : Anak dengan edema, hematuria,
hipertensi, riwayat ISPA Mengarah ke
Glomerulonefritis akut pasca Streptococcus
(GNAPS)

www.padiukdi.com
GNAPS
GNAPS terjadi akibat deposisi kompleks imun (Rx
hipersensitifitas tipe 3) pada GBM dan atau
mesangium sehingga terjadi reaksi inflamasi
gangguan fungsi ginjal komplikasi: ensefalopati
hipertensif, gagal jantung, edema paru dan gagal
ginjal

Didahului oleh infeksi Streptococcus beta


hemoliticus group A nefritogenik (tipe 4, 12, 16,
25, dan 49) di saluran napas atas. Reaksi Ag-Ab
terjadi setelah infeksi saluran napas atas telah
usai. www.padiukdi.com
SN (Sindrom nefrotik)
Keluhan utamanya adalah edema yang masif. Keluhan
hematuria biasanya hanya mikroskopik. Disertai
parameter lab lain : Hipoalbuminemia, proteinuria,
hiperkolesterolemia
GNA (Glomerulonefritis akut)
Merupakan sebutan lain untuk glomerulonefritis akut
pasca streptococcus. Jika ada pilihan GNAPS maka
jawaban yang sesuai adalah GNAPS.
GNK (Glomerulonefritis kronik)
Contohnya pada nefritis lupus

www.padiukdi.com
3. C. Marasmik kwashiorkor
Keywords : Anak 2 tahun diare kronis. Sering
sakit. Lemak tipis, edema (+), BB/TB <3 SD.
Klasifikasi malnutrisi?

Ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala klinis


serta pengukuran antropometri.
Anak didiagnosis gizi buruk apabila:
BB/TB < -3 SD atau <70% dari median (marasmus)
Edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh
tubuh (kwashiorkor: BB/TB >-3SD atau marasmik-
kwashiorkor: BB/TB <-3SD

www.padiukdi.com
Kwashiokor Marasmus
Perubahan mental sampai Penampilan wajah seperti orang
apatis tua, terlihat sangat kurus
Anemia Perubahan mental, cengeng
Perubahan warna dan tekstur Kulit kering, dingin dan
mengendor, keriput
rambut, mudah
dicabut/rontok Lemak subkutan menghilang
hingga turgor kulit berkurang
Gangguan sistem Otot atrofi sehingga kontur
gastrointestinal tulang terlihat jelas
Pembesaran hati Kadang-kadang terdapat
(dermatosis) bradikardia
Atrofi otot Tekanan darah lebih rendah
Edema simetris pada kedua dibandingkan anak sehat yang
sebaya
punggung kaki, dapat
sampai seluruh tubuh

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
4. A
Keywords : Pasien post imunisasi HepB, DPT,
dan polio. Post vaksinasi demam.

Vaksinasi yang paling sering menyebabkan


demam adalah campak, namun pada soal ini
kita harus memilih antara HepB, DPT, dan
polio.

www.padiukdi.com
Vaksin polio hampir tidak pernah
menimbulkan masalah serius. Masalah yang
ditemukan biasanya hanya kemerahan/nyeri
di daerah injeksi. Kemungkinan reaksi alergi
sangat kecil.

Vaksin hepatitis B juga merupakan vaksin yang


sangat aman, hampir tidak pernah
menimbulkan masalah serius.
Nyeri di lokasi injeksi pada 25% pasien
Demam pada 1 dari 15 pasien
Reaksi alergi pada 1 dari 1,1 juta pasien.
www.padiukdi.com
Vaksin DPT lebih sering menimbulkan reaksi alergi
maupun reaksi lain ;
Demam pada 1 dari 4 pasien
Kemerahan/bengkak dan nyeri pada lokasi
penyuntikan pada 1 dari 4 pasien
Gejala-gejala ini lebih sering timbul pada penyuntikkan
DPT ke 4 atau ke 5.
Dapat juga terjadi reaksi yang lebih berat seperti kejang,
incosollable crying, hiperpireksia, dan kerusakan otak
permanen walaupun lebih jarang.

Direkomendasikan untuk memberikan antipiretik dan


anti nyeri pada pasien setelah penyuntikan.

www.padiukdi.com
Pemberian vaksinasi DPT selalu diberikan
bersamaan, tidak pernah diberikan masing2
secara sendiri.
Vaksin pertussis monovalen sudah tidak
diproduksi lagi.
Vaksin TD (Tetanus dan difteri) tanpa Pertusis
diberikan pada dewasa sebagai booster.

Soal ini sebenarnya ambigu, jadi:


Jika disuruh memilih antara Difteri, Pertusis, atau
Tetanus, pilih Pertusis
Kita ada pilihan DPT gabungan pilih DPT
Jika ada pilihan DPT, campak, dan vaksinasi lain,
pilihlah campak
www.padiukdi.com
5. A. Anemia defisiensi besi
Keywords : Bayi 10 bulan dengan anemia
mikrositik hipokrom. Riwayat keluarga kurang
mampu.

Prevalensi tersering dari anemia mikrositik


hipokrom adalah ec.defisiensi besi.
Riwayat keluarga kurang mampu berhubungan
dengan kemampuan membeli asupan makanan,
kurang protein hewani, kacang2an Defisiensi
besi Anemia
www.padiukdi.com
Definisi penurunan massa total RBC
Dilihat dari penurunan Hb dan Ht
Hal-hal lain yang biasanya diperhatikan dalam
pemeriksaan eritrosit:
Ukuran: normositik, mikrositik, makrositik
Derajat hemoglobinisasi (berdasarkan warna):
normokrom, hipokrom
Bentuk
Indikatornya:
MCV: rata-rata volume eritrosit (femtoliter m3)
MCH: rata-rata massa hemoglobin per eritrosit
(pikogram)
MCHC: rata-rata hemoglobin pada sel-sel darah merah
dengan volume tertentu (g/dl)
RDW: koefisien variasi volume sel darah merah.

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Ukuran
Anemia mikrositik : defisiensi Fe, thalassemia,
penyakit kronik (gangguan utilisasi Fe), anemia
hemolitik.
Anemia normositik : perdarahan akut, anemia
penyakit kronik, anemia aplastik, gagal ginjal
Anemia makrositik : defisiensi folat, defisiensi
B12

www.padiukdi.com
Beberapa kelainan Bentuk
Thalassemia: sel target, berinti, basophilic
stipping dan leukosit imatur
Defisiensi G6PD: bite cells
Anemia def besi: sel pensil
Leukemia: leukositosis abnormal dan sel blast

www.padiukdi.com
Berdasarkan Penyakit
Anemia defisiensi Besi : Darah tepi anemia mikrositik hipokrom, Serum Iron
, Feritin, TIBC , sel pensil. Terapi : suplementasi besi.
Anemia hemolitik : Darah tepi anemia mikrositik hipokrom. Terdapat sel
target dan anisopoikilositosis (bentuk sel bermacam-macam karena lisis),
Bilirubin indirek . Ikterik, splenomegali. Biasanya karena thalassemia.
Pemeriksaan tambahan : elektroforesis Hb.
Anemia karena keganasan (Leukemia) : Pansitopenia, leukosit meningkat
namun abnormal. Blast +, hepatomegali. Pemeriksaan tambahan : Bone
Marrow Puncture (BMP). Tx : kemoterapi.
Anemia aplastik : Pansitopenia. Tidak ada organomegali. Pemeriksaan
tambahan : BMP gambaran hipoplastik.
Anemia karena penyakit kronis : Karena gangguan utilisasi besi. Anemia
normositik normokrom.
Anemia perdarahan : Normositik normokrom.
Anemia makrositik : karena defisiensi B12 (pada post-op gastrointestinal),
asam folat, liver disease
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
6. A. Hirschsprung
Keywords: Bayi, usia 30 bulan, BAB encer menyemprot,
tidak mau makan, BB sulit naik

Pasien Hirchsprung late onset (keluhan tidak segera


setelah lahir) dapat datang dengan keluhan seperti
enterocolitis : distensi abdomen, BAB encer berbau,
sulit makan, letargi

GERD dan gastritis Tidak ada keluhan BAB


Atresia ani sejak lahir sama sekali tidak BAB
Invaginasi nyeri, onset akut, red currant jelly stool,
teraba massa di abdomen
www.padiukdi.com
Morbus Hirschsprung
Congenital aganglionic megacolon
Wanita : pria = 4:1
Terjadi di: kolon (letak tinggi atau letak
rendah*)
Kapan: segera stlh lahir usia 10 tahun
Gejala: mekonium keluar > 48 jam, muntah
hijau/coklat, RT menyemprot, distensi
abdomen, diare berdarah
Sumber: emedicine www.padiukdi.com
Morbus Hirschsprung
Apa yang terjadi: sebagian daerah kolon tidak memiliki
pleksus Auerbach tidak dapat relaksasi feses
tidak dapat lewat konstipasi kronik
Diagnosis:
Rectal touche: feses menyemprot
Barium enema: dilatasi abdomen proksimal, konstriksi distal

www.padiukdi.com
Morbus Hirschsprung: Tatalaksana
Kolostomi + reanastomosis (pull through)
Reanastomosis: teknik Swenson (pull
through), Duhamel, Soave, Boley
Prognosis: baik

www.padiukdi.com
7. A. Ateletaksis
Keywords : Riwayat batuk berlendir, sesak
nafas, kepadatan bentuk segitiga pada apeks
paru dengan penarikan trakea
Mengarah ke adanya ateletaksis, kemungkinan
akibat sumbatan/mucous plug pada bronkus
paru kanan atas.

Jawaban : A. Ateletaksis

www.padiukdi.com
Pendekatan Klinis Efusi Pleura,
Pneumotoraks & Atelektasis

Palpasi
Inspeksi Perkusi Auskultasi
(fremitus)

Sisi sakit
Efusi pleura Melemah Redup Menurun
tertinggal

Trakea
Pneumotoraks terdorong ke sisi Melemah Hipersonor Menurun
sehat

Trakea tertarik
Atelektasis Melemah Redup Menurun
ke sisi sakit

www.padiukdi.com
Atelektasis
Adalah kolapsnya paru Gejala: sesak napas dan
(atau berkurangnya nyeri dada
volume paru) akibat: Ro toraks:
Obstruksi (benda asing, Opasifikasi
mukus, atau tumor di
Hilus tertarik ke sisi yang
bronkus atau bronkiolus)
sakit
Non-obstruksi
Relaksasi [efusi pleura,
Tata laksana bisa medis
pneumotoraks] atau bedah, tergantung
Kompresi [tumor] penyebabnya
Adesi [defisiensi surfaktan]
Sikatriks [bekas TB]

www.padiukdi.com
Atelektasis

www.padiukdi.com
Efusi Pleura
Adalah penumpukan Dua jenis efusi:
cairan abnormal di ruang Transudat
pleura karena produksi CHF
yang berlebihan atau Perikarditis konstriktif
absorpsi yang kurang. Sirosis
Gejala: sesak napas, Eksudat
Infeksi (pneumonia, TB)
batuk, nyeri dada Keganasan
Ro toraks: sudut Emboli paru
costofrenikus tumpul Penyakit vaskular kolagen
(RA, SLE)
Membedakan transudat Penyakit GI (pankreatitis,
dan eksudat dengan ruptur esofagus, abses
torakosentesis diagnostik abdomen)

www.padiukdi.com
Efusi Pleura
Kriteria Light eksudat Tata laksana
apabila: Bila simptomatik, lakukan
Rasio protein pleura:serum torakosentesis terapeutik
>0,5 Transudat biasanya
Rasio LDH pleura:serum >0,6 asimptomatik dan sembuh
Kadar LDH pleura > 2/3 kadar sendiri jika penyakit
normal tertinggi serum (200 penyebabnya ditatalaksana
IU/I) Bila penyebabnya infeksi,
antibiotik saja cukup, kecuali
Bila hasil meragukan (mis. jika luas (>1/2 hemitoraks)
memenuhi kriteria Light tapi atau empiema
pasien ada CHF atau sirosis) Pleurodesis untuk efusi
periksa gradien kadar refrakter akibat keganasan
albumin serum pleura
eksudat bila <1,2 g/dl

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Pneumotoraks Definisi, Gejala Klinis,
Diagnosis & Tatalaksana
Adanya udara di dalam Tata laksana
kavitas pleura Pneumotraks spontan
Gejala: sesak napas dan primer atau iatrogenik:
aspirasi jarum sederhana
nyeri dada akut
Pneumotoraks spontan
Bila ada hipotensi, sekunder/traumatik:
hipoksia, trakea terdorong pemasangan chest tube
ke sisi yang sehat, atau dan WSD
takikardia tension
pneumothorax Tension pneumothorax:
dekompresi jarum darurat,
Ro toraks: radiolusensi, dilanjutkan dengan
terlihat gambaran pemasangan chest tube
avaskuler dengan pleural dan WSD
line

www.padiukdi.com
Pneumotoraks

www.padiukdi.com
8. D. Efusi pleura
Keywords : Pasien dengan demam tinggi,
pemeriksaan lab kearah DBD. Kelainan
penyerta?

Ciri khas pada DBD adalah ada kebocoran


plasma (hemokonsentrasi, efusi pleura, asites,
hipoproteinemia)

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
9. E. Penyakit jantung reumatik
Keywords : Remaja dengan keluhan mengarah ke
kelainan jantung, arthralgia (+), riwayat sering
ISPA,
PF : Thrill (+), JVP meningkat Kelainan katup
jantung

Penyakit jantung reumatik / Rheumatic heart


disease/ RHD meurpakan komplikasi dari
Rheumatic fever (RF). Gejala RF salah satunya
Pharyngitis diakibatkan group A beta-hemolytic
streptococcal.
www.padiukdi.com
Diagnosis PJR
Kriteria mayor:
Karditis takikardia, murmur mitral regurgitasi, S3 gallop, pericardial friction
rub, dan kardiomegali
Migratory polyarthritis
Sydenhams chorea
Nodul subkutaneus
Eritema marginatum
Kriteria minor:
Suhu tinggi
Sakit sendi (artralgia)
Riwayat pernah menderita DR/PJR
Lab: reaksi fase akut
Ditambah bukti-bukti adanya suatu infeksi Streptococcus sebelumnya
yaitu hapusan tenggorok yang positif atau kenaikan titer tes serologi
ASTO

Bila terdapat adanya infeksi Streptococcus sebelumnya maka diagnosis


DR/PJR atas adanya:
Dua gejala mayor atau
Satu gejala mayor dengan dua gejala minor

www.padiukdi.com
Bacterial/Infective Endocarditis adalah Infeksi pada
permukaan endokard jantung, termasuk katup jantung,dan
endokardium mural.
Etiologi: infeksi mikroorganisme yang masuk ke dalam
sirkulasi melalui infeksi fokal atau trauma, misal pengguna
jarum suntik. Staphylococcus aureus bloodstream
infections (BSI), meurpakan patogen endokarditis.

Gejala Endokarditis:
Demam, sesak napas, batuk, nyeri dada, mual, muntah,
penurunan berat badan, nyeri otot atau sendi, murmur
jantung, pembesaran limpa, stroke emboli, perdarahan
intrakranial, dll.
Echocardiography dapat menujukkan vegetasi pada katup

www.padiukdi.com
Tata laksana:
Penyakit Jantung Reumatik: aspirin, steroid,
antibiotik (kalau positif), obat-obat gagal jantung
(kalau ada)
Endokarditis: Penicillin G/ceftriaxone, dan
tatalaksana suportif

Miokarditis: biasanya virus, ada peningkatan


troponin, CK, atau CK-MB. Ditemukan juga
peningkatan CRP dan LED.

www.padiukdi.com
Characteristic/Parameter Pericarditis Myocardial infarction
Sharp, pleuritic, retro-sternal Crushing, pressure-like, heavy
Pain description (under the sternum) or left pain. Described as "elephant on
precordial (left chest) pain the chest."
Pain radiates to the trapezius
ridge (to the lowest portion of Pain radiates to the jaw, or the
Radiation
the scapula on the back) or no left or arm, or does not radiate.
radiation.
Exertion Does not change the pain Can increase the pain
Pain is worse in the supine
Position position or upon inspiration Not positional
(breathing in)
Sudden or chronically
Sudden pain, that lasts for hours worsening pain that can come
Onset/duration or sometimes days before a and go in paroxysms or it can
patient comes to the ER last for hours before the patient
decides to come to the ER

Friction rub on the left lateral


Auscultation Not specific
sternal border

www.padiukdi.com
10. C. Bronkiolitis
Keywords : Anak usia < 2 tahun dengan sesak
nafas. Batuk-pilek, demam (+).
PF:Mengi (+), ronki(+)
Ro/toraks : Hiperaerasi, diameter AP
memanjang, infiltrat (+).

www.padiukdi.com
Bronkiolitis - Pathogenesis
Invasi virus inflamasi akumulasi mukus,
debris dan edema obstruksi bronkiolus
pada fase inspirasi dan ekspirasi ada
mekanisme klep yang menyebabkan air
trapping overinflasi dada ventilasi turun
dan hipoksemia frekuensi napas naik; pada
keadaan berat dapat terjadi hiperkapnia,
obstruksi todal dapat menyebabkan
atelektasis
www.padiukdi.com
Bronkiolitis Definisi, Gejala Klinis,
Diagnosis, Tatalaksana
Definisi Diagnosis
Inflamasi bronkiolus akut PF: demam, dyspnea
akibat infeksi virus (umumnya (expiratory effort), ekspirasi
RSV, parainfluenza, memanjang, mengi,
adenovirus) hipersonor (air trapping)
Umumnya pada anak usia <2 PP: foto dada AP-lateral (air
tahun, paling sering anak usia trapping), AGD: hiperkarbia,
6 bulan asidosis
Gejala Klinis metabolik/respiratorik
Diawali dengan demam Tata laksana:
subfebris dan AURI Oksigen
Kemudian terjadi batuk, Bronkodilator (hanya kalau
sesak, dan mengi menghasilkan perbaikan)
Jarang menjadi berat Antibiotik (hanya kalau ada
bukti infeksi bakterial)

www.padiukdi.com
Gambaran
radiologis:
hiperinflasi,
atelektasis
subsegmental,
peningkatan
diameter AP.

Sumber:
http://radiopaedia.o
rg/articles/viral-
bronchiolitis
www.padiukdi.com
11. D. Phenitoin IV 10 mg/kgBB
Keywords : Kejang, sudah diberikan diazepam
2x namun tetap kejang. Tatalaksana?

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
12. C. Tetanus
Keywords : Anak dengan lumpuh otost,
hipersensitivitas sensorik, riwayat tertusuk
bambu.
PF menujukkan gejala khas tetanus : trusmus,
opistotonus, kaku otot (hipereksitasi neuronal
akibat aktivitas neurotoksin pada sinaps).

www.padiukdi.com
Sumber : www.cdc.gov
Tetanus Patogenesis, Patofisologi
Spasme:
Otot napas & laring:
asfiksia & sianosis
Otot uretral: retensio
urin
M.mastikatoris: trismus
M.erector trunki: kuduk
kaku, opistotonus
M.rectus abdominis:
o perut papan
M.fasialis: risus
sardonikus
Ekstremitas inferior:
ekstensi, lengan kaku,
tangan mengepal

Sumber : www.cdc.gov
Tetanus Gejala Klinis & Tatalaksana
Tampilan klinis:
Trismus, kaku leher, disfagia, kekakuan abdomen,
opistotonus, fleksi lengan, ekstensi tungkai, dan disfungsi
otonom
Bisa terjadi kejang, baik akibat rangsangan maupun
spontan
Pasien tetap sadar dan merasa kesakitan
Jarang terjadi demam
Penunjang: tes spatula
Tata laksana:
Metronidazole (untuk membunuh bakteri yang
memproduksi toksin)
ATS atau TIG (untuk mengikat toksin bebas)
TT (untuk menginduksi imunitas)
Diazepam (meringankan gejala spasme)

Sumber : www.cdc.gov
Profilaksis Tetanus

Sumber :
www.health.state.mn.us
13. C. Vitamin A 200.000 IU
Keywords : Anak usia 4 tahun, akan diberikan
vitamin A

Jumlah angka kecukupan gizi vitamin A


(Retinol/retinal/asam retinoat) yang dianjurkan
(KGA-2004) per hari 400 ug retinol untuk anak-
anak dan dewasa 500 ug retinol.
Sumber:
Hewani sebagai retinol
Nabati sebagai pro vitamin A sebagai karotin, dengan
bantuan tirosin dikonversi menjadi retinol.

www.padiukdi.com
Program Depkes pemberian setiap 6 bulan
(Februari dan Agustus).
Kapsul Vitamin A Biru dengan dosis 100.000 IU
(30.000 ug retinol) hanya diberikan untuk bayi
usia 6-11 bulan . Dengan kebutuhan 400 ug
perhari maka setiap pemberian akan memenuhi
2-3 bulan kedepan
Kapsul Vitamin A Merah dengan dosis 200.000 IU
( 60.000 ug retinol) hanya diberikan untuk anak
balita dan ibu nifas. Dengan kebutuhan 500 ug
perhari maka setiap pemberian akan memenuhi
kebutuhan vitamin A 5-6 bulan kedepan.

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
14. D. Fenobarbital
Keywords : Anak usia 10 hari, kejang 1 jam
SMRS.

Untuk bayi <2 minggu tatalaksana kejang


menggunakan fenobarbital (larutan
200mg/ml) dalam dosis 20 mg/kgBB diulangi
dengan dosis 10 mg/kgBB 30 menit setelahnya
apabila kejang berlanjut.

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
15. A. Demam Dengue
Keyword:
Anak 5 tahun demam sejak 4 hari yang lalu.
Mimisan.
PF: Hemodinamik stabil
Lab: dalam batas normal

Diagnosis pasien ini adalah Demam Dengue

www.padiukdi.com
Kriteria diagnosis DBD
Pada pasien ini, tidak ada kriteria
laboratorium yang terpenuhi, jadi kita
tidak bias mendiagnosa DBD.

www.padiukdi.com
DERAJAT DEMAM DENGUE + DEMAM
BERDARAH DENGUE
Demam dengue (DD) demam akut 2-7 hari disertai gejala
1/lebih: nyeri kepala, retroorbita, mialgia, artralgia, ruam
kulit, manifestasi perdarahan(jarang), leukopenia, IgM/IgG
positif. Tidak ada kebocoran plasma (hemokonsentrasi, efusi
pleura, asites, hipoproteinemia)
DBD derajat 1 gejala DD + uji tourniquet (+)
DBD derajat 2 gejala DD + perdarahan spontan
DBD derajat 3 gejala DD + kegagalan sirkulasi (nadi
melemah)
DBD derajat 4 gejala DD + syok berat, nadi tidak terukur

www.padiukdi.com
16. B. Fimosis

Keywords : Sulit BAK, ujung penis


menggembung bila BAK

www.padiukdi.com
Fimosis: preputium tidak dapat diretraksi, sakit
dan nyeri saat berkemih, perlu mengedan dan
sebelum berkemih ada gelembung di penis
Parafimosis: preputium menjepit batang penis,
saat diretraksi tidak dapat dikembalikan lagi,
merupakan keadaan emergency dalam urologi
Hipospadia: orifium uretra eksterna tidak berada
di ujung glans penis, tetapi di bagian bawah
(ventral), keluhan pasien: kencing menetes
Epispadia: OUE pada bagian atas (dorsal) penis
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
17. B. Kretinisme

Keywords: Anak 8 bulan, retardasi mental,


ukuran tubuh kecil, perut buncit, hidung datar-
lebar, edema periorbita, lidah besar menonjol
Semua ciri fisik yang menunjukkan adanya
hipotiroidism / kretinisme.

Grave disease, adenoma toksik ,


hashitoksikosis hipertiroid
www.padiukdi.com
Penyakit Tiroid: Klasifikasi
Pembesaran tiroid semata Hipertiroidisme
Defisiensi yodium (struma difusa Penyakit Graves
nontoksik/goiter endemik) Struma nodular nontoksik
Bisa berkembang menjadi struma yang menjadi toksik
nodular nontoksik
Adenoma toksik
Goiter sporadik (jarang)
Lain-lain (mis. tiroiditis
destruktif, hormon tiroid
Hipotiroidisme ekstratiroidal, tumor hipofisis)
Defisiensi yodium yang lebih berat
Tiroiditis Hashimoto, tiroiditis Neoplasma
subakut (awal hipertiroid namun
berkembang menjadi hipotiroid Pada pemeriksaan dapat
ditemukan massa terfiksir,
Iatrogenik cepat membesar
Lain-lain (mis. obat, kongenital,
hipopituitarisme, kelainan
hipotalamus)

* Tiroiditis subakut (pada tipe Subacute granulomatous thyroiditis )


: dapat ditemukan keluhan demam, nyeri pada kelenjar
www.padiukdi.com
Cretinism/congenital hypotiroidism
Symptom: Coarse facial features
Decreased activity Macroglossia
Large anterior fontanelle Umbilical hernia
Poor feeding and weight Mottled, cool, and dry
gain skin
Small stature or poor Developmental delay
growth
Jaundice
Pallor
Decreased stooling or Myxedema
constipation
Hypotonia
Hoarse cry

www.padiukdi.com
Penyakit Grave
Definisi: penyakit autoimun, ditandai kondisi
hipertiroid akibat proses autoantibodi. Thyroid-
stimulating immunoglobulins (TSIs) mengaktivasi
reseptor thyrotropin hormon tiroid meningkat
Gejala: penurunan BB, keringat meningkat, proptosis,
pembesaran kel tiroid, gynecomasti, takipnu, takikardi,
bising usus meningkat, tremor halus

Hashitoxicosis:
Transient hyperthyroidism disebabkan oleh inflamasi
yang berkaitan dengan thyroiditis hashimoto dimana
terjadi gangguan folikel tiroid sehingga terjadi
pelepasan hormon tiroid

Thyrotropin (TSH)-secreting pituitary adenoma :


Penyebab yang jarang (<1 persen) dari hipertiroid.
www.padiukdi.com
18. C. TOF
Keywords : Anak 3 tahun sianotik, sesak (+),
Overriding aorta (+)

www.padiukdi.com
PJB - Klasifikasi
Penyakit Jantung Bawaan (PJB)
Darah kaya O2 bocor, Darah kaya O2 tercampur
beban jantung bertambah dengan miskin O2
Asianotik Sianotik

aliran Aliran darah aliran


L-R Shunt Tanpa L-R Shunt
darah ke paru ke paru N darah ke paru
PDA AS TGA dgn VSD TGA tanpa PS ToF
ASD PS Truncus Arteriosus Atresia Pulmoner
VSD CoA TAPVD Atresia Trikuspid

www.padiukdi.com
TOF
VSD, pulmonary stenosis, overriding aorta and
right ventricular hypertrophy
Cyanotic spell: biru jadi tambah biru karena
sistemik perifer resistance (nangis). Dapat
diperbaiki dengan cara resistensi perifer
(jongkok)
PF: single second heart sound (PS)
Foto thoraks: boot shape

www.padiukdi.com
Overriding aorta

Kelainan
kongenital
dimana aorta
terletak
langsung pada
lokasi VSD
bukan pada
ventrikel kiri.
Sehinga aorta
menerima
sebagian aliran
darah dari
ventrikel kanan.

www.padiukdi.com
PDA
Left to right shunt
LA, LV, ascending Ao and PA enlargement
pulmonary hypertension (PH) eisenmenger
syndrome
PF: continuous murmur

www.padiukdi.com
TGA
Penyebab tersering PJB sianotik pada
neonatus. Terjadi diskordansi
ventriculoarterial dimana aorta muncul dari
ventrikel kanan dan arteri pulmonal muncul
dari ventrikel kiri.
PF : Peningkatan palpasi denyut vent.kanan,
murmur holosistolik prominent grade 3-4/6,
bunyi jantung ke3, murmur middiastolik, dan
gallop.

www.padiukdi.com
Pulmonary Stenosis
Obstruksi aliran dari ventrikel kanan ke arteri
pulmonal. Memiliki 3 tipe : valvular (90%),
subvalvular, atau periferal (supravalvular).
Bisanya asimptomatik, kecuali pada PS berat
terjadi dyspneu on effort dan gejala gagal jantung
kanan.
PF : Denyut yang teraba dari ventrikel kanan pada
PS berat, sistolik thrill di 2nd intercostal space,
normal S1, split S2, systolic ejection
murmur/click.

www.padiukdi.com
19. C. 2RHZ-4RH
Keywords
Anak 2 tahun, BB tidak kunjung naik. Kontak TB(+)
ibu pasien, Mantoux (+)
Pada pasien ini skornya sudah minimal 6, jadi
langsung berikan OAT. Rejimen OAT pada anak
adalah 2 RHZ 4 RH

www.padiukdi.com
Prinsip: skor > 6 diberikan OAT
Kurang dari itu, lihat apakah perlu diberikan
kemoprofilaksis atau tidak, syaratnya:
Ada paparan TB kemoprofilaksis primer (INH 6
bulan)
Ada bukti infeksi (mantoux (+) ) kemoprofilaksis
sekunder (INH 6-9 bulan)
Hal yang perlu dilakukan: bila anak skor TB kurang
dari 6, tex mantoux untuk cari tahu bukti infeksi.
Bila negatif dan belum di BCG, vaksin BCG selama
umurnya belum sampe 5 tahun. Kalau positif kasih
kemoprofilaksis sekunder

www.padiukdi.com
TB Anak Klasifikasi (ATS/CDC)
Class Contact Infection Disease Management
Kontak dinilai dengan adanya kontak dengan pasien
TB di sekitar lingkungan
0 - - - - Infeksi dinilai dengan uji Mantoux
Disease dinilai dengan TB scoring menurut WHO
I + - - 1st proph.

II + + - 2nd proph.

III + + + OAT thera.

www.padiukdi.com
TB Anak
Pencegahan/Kemoprofilaksis
Kemoprofilaksis primer Kemoprofilaksis
Diberikan untuk sekunder
mencegah infeksi Diberikan untuk
Diberikan pada anak mencegah sakit TB
dengan kontak TB (+) Diberikan pada kontak
tetapi uji tuberkulin (-) TB (+), uji mantoux (+),
Obat: INH 5-10 tetapi klinis (-), Ro (-)
mg/kgBB/hari selama 6 Obat: INH 5-10
bulan mg/kgBB/hari selama 6-
9 bulan

www.padiukdi.com
TB Paru Tatalaksana
Paduan OAT lini pertama
Kategori-1 (2HRZE/4H3R3)
Pasien baru TB paru BTA positif.
Pasien baru TB paru BTA negatif foto toraks positif
Pasien baru TB ekstra paru
Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
Pasien kambuh
Pasien gagal
Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat
(default)
Kategori Anak (2RHZ/4RH)
OAT Sisipan (RHZE)
www.padiukdi.com
20. B. Syok hipovolemik
Keywords : Anak 15 tahun dengan penurunan
kesadaran, gejala DM (+), nafas kussmaul, keton
(+), GDS 600 Gejala ketoasidosis diabetikum
/diabetic ketoacidosis (DKA).

Gangguan hemodinamik (penurunan tekanan


darah) pada DKA terutama terjadi karena
osmotic diuresis berlebihan akibat hiperglikemia,
pasien dewasa dengan DKA dikatakan bisa
mengalami defisit cairan tubuh hinggal 6 Liter
(100ml/kgBB) disertai defisit elektrolit lainnya.

www.padiukdi.com
Keadaan dehidrasi ini disertai dengan asidosis
akibat metabolisme anareob membuat
gangguan hemodinamik berat dan
mengancam nyawa pada pasien DKA.

Tatalaksana utama DKA : Fluid replacement.


Baru disertai dengan terapi lain seperti
Bicarbonate, terapi elektrolit, dan terapi
suportif untuk mengatasi komplikasi lain
seperti edema serebri.

www.padiukdi.com
21. Ht serial 4-6 jam.
Keywords : Anak dengan gejala DBD,
gangguan hemodinamik, dan
hemokonsentrasi (Ht meningkat)

Pada keadaan DBD dengan tanda syok dan


hemokonsentrasi yang harus dilakukan adalah
pemeriksaan ulang hematokrit / 6 jam.

www.padiukdi.com
Pemantauan pasien dengan DBD :
Untuk anak dengan syok:
Petugas medik memeriksa tanda vital anak setiap jam
(terutama tekanan nadi) hingga pasien stabil, dan periksa nilai
hematokrit setiap 6 jam. Dokter harus mengkaji ulang pasien
sedikitnya 6 jam.
Untuk anak tanpa syok:
Petugas medis memeriksa tanda vital anak (suhu badan,
denyut nadi dan tekanan darah) minimal empat kali sehari
dan nilai hematokrit minimal sekali sehari.
Catat dengan lengkap cairan masuk dan cairan keluar.
Jika terdapat tanda berikut: syok berulang, syok
berkepanjangan, ensefalopati, perdarahan hebat, gagal hati
akut, gagal ginjal akut, edem paru dan gagal napas, segera
rujuk.
www.padiukdi.com Sumber : Pocketbook WHO
22. E. Kotrimoksazole
Keywords : Bayi 10 bulan dengan disentri.
Leukosit meningkat. Pengobatan yang tepat?

Di tingkat pelayanan primer semua diare


berdarah selama ini dianjurkan untuk diobati
sebagai shigellosis dan diberi antibiotik
kotrimoksazol. Jika dalam 2 hari tidak ada
perbaikan, dianjurkan untuk kunjungan ulang
untuk kemungkinan mengganti antibiotiknya

www.padiukdi.com
Anak dengan disentri yang harus dirawat di RS:
Anak dengan gizi buruk dan disenteri
Bayi muda (umur < 2 bulan)
Anak yang menderita keracunan, letargis,
mengalami perut kembung dan nyeri tekan atau
kejang,
Mempunyai risiko tinggi terhadap sepsis

Penanganan dehidrasi dan pemberian makan


sama dengan diare akut.

www.padiukdi.com
Yang paling baik adalah pengobatan yang didasarkan
pada hasil pemeriksaan tinja rutin, apakah terdapat
amuba vegetatif. Jika positif diberikan metronidazol
dengan dosis 50 mg/kg/BB dibagi tiga dosis selama 5
hari.

Jika tidak ada amuba, maka dapat diberikan


pengobatan untuk Shigella. Contoh antibiotik yang
sensitif terhadap strain shigella di Indonesia :
siprofloxasin, sefiksim dan asam nalidiksat

Beri tablet zinc sebagaimana pada anak dengan diare


cair tanpa dehidrasi.
Pada bayi muda (umur < 2 bulan), jika ada penyebab
lain seperti invaginasi rujuk anak ke spesialis bedah

www.padiukdi.com Sumber : Pocketbook WHO


23. C. Pungsi lumbal
Keywords : Bayi 3,5 bulan dengan kejang +
demam, riwayat batuk pilek. Kaku kuduk (+),
hiperrefleks (+) Gejala mengarah ke
meningitis.

Pada pasien dengan kecurigaan meningitis,


langkah pertama adalah pastikan diagnosis
dengan pungsi lumbal dan pemeriksaan LCS,
kecuali jika ada tanda-tanda peningkatan TIK.

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com Sumber : Pocketbook WHO
www.padiukdi.com
24. B. Escherichia coli
Keywords : Anak perempuan 5 tahun, demam, gejala
ISK.

ISK sering terjadi, terutama pada bayi muda


perempuan. Berhubung kultur bakteri biasanya tidak
tersedia, diagnosis berdasarkan pada tanda klinis dan
mikroskopis urin.

Kuman penyebab tersering : Escerichia coli (+/- 85%),


sisanya Klebsiella, proteus, enterobacter, citrobacter,
staphlococcus saprophyticus, enterococcus
www.padiukdi.com
Diagnosis
sangat bervariasi dan sering tidak khas
demam, berat badan sukar naik, atau anoreksia
disuria, poliuria, nyeri perut/ pinggang, mengompol, polakisuria,
urin yang berbau menyengat
nyeri ketok sudut kosto-vertebral, nyeri supra simfisis
kelainan pada genitalia eksterna (fimosis, sinekia vulva, hipospadia,
epispadia)
kelainan pada tulang belakang seperti spina bifida.

Pemeriksaan penunjang
Urinalisis: proteinuria, leukosituria, (leukosit > 5/LPB), hematuria
(eritrosit
> 5/LPB).
Diagnosis pasti dengan ditemukannya bakteriuria bermakna pada
biakan
urin. Pemeriksaan penunjang lain dilakukan untuk mencari faktor
risiko.
www.padiukdi.com
Tatalaksana
Medikamentosa
Sebelum ada hasil biakan urin dan uji kepekaan, antibiotik diberikan
secara empirik selama 7-10 hari untuk eradikasi infeksi akut. Berikan
pengobatan rawat jalan, kecuali:
- Jika terjadi demam tinggi dan gangguan sistemik (seperti
memuntahkan semuanya atau tidak bisa minum atau menyusu), atau
- Terdapat tanda pielonefritis (nyeri pinggang atau bengkak), atau
- Pada bayi muda.
Berikan kotrimoksazol oral (24 mg/kgBB setiap 12 jam) selama 5 hari.
Sebagai alternatif dapat diberikan ampisilin, amoksisilin dan sefaleksin.
Jika respons klinis kurang baik atau kondisi anak memburuk, berikan
gentamisin (7.5 mg/kg IV sekali sehari) ditambah ampisilin (50 mg/kg
IV setiap 6 jam) atau sefalosporin generasi ke-3 parenteral.
Pertimbangkan komplikasi seperti pielonefritis atau sepsis.

www.padiukdi.com Sumber : Pocketbook WHO


25. E. Sindrom Down
Keywords : Anak 10 bulan, gangguan tumbuh
kembang, facies mongoloid, simian crease
Sindrom Down

SINDROM DOWN
Trisomi 21
Ciri-ciri: retardasi mental, dagu kecil, mongoloid
face, hidung pipih, lipatan palmar tunggal,
makroglosia, jarak lebar antara ibu jari kaki dan
jari kedua

www.padiukdi.com
SINDROM JACOBS SINDROM MARFAN
47+XYY Kelainan genetik pada jaringan
kolagen
Ciri: berwajah kriminal, suka
menusuk-nusuk mata Ciri: jangkung, ekstremitas
panjang, jari-jari tipis dan panjang
Komplikasi serius: aneurisma
SINDROM DANDY-WALKER aorta
Kelainan otak kongenital yang
melibatkan cerebellum dan ruang
cairan otak adi sekelilingnya SINDROM KLINEFELTER
terutama ventrikel IV. 47+XXY (laki-laki)
Tampilan kuncinya adalah tidak Ciri-ciri: hipogonadisme (fitur
adanya sebagian/keseluruhan seks sekunder berkurang),
jaringan otak di antara 2 hemisfer fertilitas berkurang
cerebelli.
SINDROM TURNER
45+XO (perempuan)
Ciri-ciri: pendek, webbed neck,
amenorea, steril

www.padiukdi.com
26. B. Abses paru
keywords:
Batuk berlendir yang sejak 4 minggu. Keluhan
disertai demam, sesak dan nyeri dada.
Pada pemeriksaan foto thoraks didapatkan cavitas
berdinding tebal dengan air fluid level. Apakah
diagnosa pasien tersebut?

Air fluid level: ada komponen udara dan cairan

www.padiukdi.com
A typical chest radiographic
appearance of a lung abscess
is an irregularly shaped cavity
with an air-fluid level inside.

Sumber: http://emedicine.medscape.com/article/299425-workup#a0720
www.padiukdi.com
27. B. INH, pirazinamid, rifampicin
keywords:
keluhan kulit menjadi kuning setelah 3 hari
minum obat yang diberikan dokter.
Tiga bulan yang lalu pasien mengeluh batuk
berdahak yang kadang disertai darah dan demam
yang tidak terlalu tinggi mendapat obat
Obat apa yang dapat menyebabkan keluhan
pada pasien?
INH, pirazinamid, rifampicin

www.padiukdi.com
Sumber: konsensus PDPI 2002
www.padiukdi.com
Hepatitis Imbas Obat
Penatalaksanaan
1.Bila klinik (+) (Ikterik [+], gejala mual, muntah [+])
OAT Stop
2.Bila gejala (+) dan SGOT, SGPT > 3 kali,: OAT stop
3.Bila gejala klinis (-), Laboratorium terdapat
kelainan:
a. Bilirubin > 2 OAT Stop
b. SGOT, SGPT > 5 kali : OAT stop
c. SGOT, SGPT > 3 kali teruskan pengobatan,
dengan pengawasan

www.padiukdi.com
Panduan OAT yang dianjurkan :
1. Stop OAT yang bersifat hepatotoksik (RHZ)
2. Setelah itu, monitor klinik dan laboratorium.
3. Bila klinik dan laboratorium normal kembali (bilirubin,
SGOT, SGPT), maka tambahkan H (INH) desensitisasi
sampai dengan dosis penuh (300 mg).
4. Selama itu perhatikan klinik dan periksa laboratorium saat
INH dosis penuh , bila klinik dan laboratorium normal ,
tambahkan rifampisin, desensitisasi sampai dengan dosis
penuh (sesuai berat badan).
5. Sehingga paduan obat menjadi RHES
6. Pirazinamid tidak boleh diberikan lagi

www.padiukdi.com
28. E. Sel pneumosit tipe II
keywords:
Demam tinggi mendadak, flu dan batuk berdahak
putih. Dahak disertai bercak darah dan sesak makin
memberat. Pasien seorang peternak ayam dan 1
minggu sebelumnya beberapa ekor ayam mati
mendadak.
PF: tampak sakit sedang, suhu 39,5 oC, denyut nadi
110x/menit, frekuensi nafas 30x/menit. Pada
auskultasi didapatkan suara nafas vesikular dengan
suara ronki basah di seluruh lapangan paru.
Sel apakah yang mengalami kerusakan?
Sel pneumosit tipe II
www.padiukdi.com
In cases with a longer disease duration,
changes consistent with the fibrous
proliferative phase (organizing diffuse alveolar
damage) and the final fibrotic stage
(interstitial fibrosis) have been observed.
Hyperplasia of type II pneumocytes has been
demonstrated in most autopsy cases

Sumber: Korteweg C, Gu J.Pathology, Molecular Biology, and Pathogenesis of


Avian Influenza A (H5N1) Infection in Humans. AJP May 2008, Vol. 172, No. 5
www.padiukdi.com
29. A. DC shock
keywords:
Tidak sadar sejak 2 jam yang lalu. Mengeluh nyeri
dada dan tiba-tiba kejang kemudian tidak sadar.
Tidak ada riwayat trauma.
Pemeriksaan TTV: TD tidak terukur nadi tidak
teraba dari pemeriksaan EKG didapatkan ventrikel
takikardi.
Apakah penangan awal pada pasien ini?
DC shock
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
30. D. Aterosklerosis arteri
keywords:
Nyeri pada kaki sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri
dirasakan sejak 1,5 tahun yang lalu. Awalnya nyeri
saat berjalan namun sekarang jalan menjadi lebih
pendek dan nyeri. Merokok sejak 20 tahun yang
lalu, sehari 2 bungkus rokok.
PF: ekstremitas bawah tidak adanya pulsasi arteri
dorsalis pedis dan arteri tibialis anterior.
Diagnosis pasien ini adalah...
Aterosklerosis arteri
www.padiukdi.com
Mengapa bukan thrombosis arteri kronis?
Karena kalau thrombosis di arteri umumnya
bersifat akut (mis. akibat atheroma yang
pecah)
Riwayat merokok pada pasien ini juga lebih
berhubungan dengan aterosklerosis

www.padiukdi.com
Sumber: http://circ.ahajournals.org/content/27/5/964.full.pdf

The symptoms of chronic occlusive arterial


disease result from impairment of blood flow
to the extremities. The symptoms may appear
gradually as a result of slowly progressive
occlusion or suddenly as a result of acute
arterial thrombosis or embolism. They may
progress episodically or remain relatively
static for many years.

www.padiukdi.com
The examination should include careful and
unhurried palpation of the radial and ulnar
arteries at the wrists, the abdominal aorta, and
the femoral, popliteal, posterior tibial, and
dorsalis pedis arteries.
Absence or reduction in the amplitude of
pulsation in any of these arteries except the
dorsalis pedis or possibly the posterior tibial
arteries usually indicates occlusive arterial
disease.

www.padiukdi.com
31. C. Infark miokard akut
keywords:
Laki-laki 72 tahun, keluhan nyeri dada 1 jam yg
lalu. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan DM
tidak terkontrol.
Pemeriksaan fisis: TD 170/100 mmHg, RR 18
kali/menit, nadi 90 kali/menit, suhu 36,50C.
Pemeriksaan penunjang: GDS 240 mg/dl, EKG ST
elevasi di V1-V6, troponin T meningkat.
Diagnosisnya adalah: Infark miokard akut
www.padiukdi.com
Unstable
NSTEMI STEMI
Angina
Trombus
Sumbatan trombus Oklusi trombos total
parsial/intermiten
kerusakkan jaringan
dan nekrosis minimal
miokard
ST elevasi atau
Nonspesifik EKG
ST depresi +/- LBBB baru pada EKG
T inversi
Enzim Jantung
Peningkatan enzim Peningkatan enzim
normal
Jantung Jantung

www.padiukdi.com
32. D. Hiperamonia
keywords:
Penurunan kesadaran. Keluhan serupa (+).
PF: asites, sklera mata berwarna kuning, tangan
dan tungkai kurus, terdapat edema tungkai, dan
gambaran vena kolateral di abdomen.
Keadaan tidak sadar tersebut kemungkinan
disebabkan oleh?
Hiperamonia

www.padiukdi.com
Amonia seharusnya didetoksifikasi oleh hati
Penyebab hiperamonia pada ensefalopati
hepatikum:
Penurunan fungsi hepatosit
Adanya portosystemic shunting menyebabkan
penyebaran sistemik dari amonia

Sumber: http://emedicine.medscape.com/article/186101-overview#aw2aab6b3
www.padiukdi.com
33. C. Penyakit jantung reumatik
keywords:
Perempuan 19 tahun , mengeluh sesak terutama
saat beraktivitas sejak 3 bulan yang lalu.
Pasien mengeluh nyeri sendi berpindah-pindah
sejak 2 tahun yang lalu.
PF: bising pansistolik grade 3-4 di apeks.
Diagnosisnya adalah:
Penyakit jantung reumatik

www.padiukdi.com
Rheumatic Fever
Sumber: http://reference.medscape.com/calculator/jones-criteria-diagnosis-rheumatic

Major Diagnostic Criteria Carditis, Polyarthritis,


Chorea, Erythema marginatum, Subcutaneous
Nodules
Minor Diagnostic Criteria Fever, Arthralgia, Previous
rheumatic fever or rheumatic heart disease, Acute
phase reactions: ESR / CRP / Leukocytosis, Prolonged
PR interval

www.padiukdi.com
Rheumatic Heart Disease
Vs.
Rheumatic Fever
sumber: https://www.chop.edu/service/cardiac-center/heart-conditions/rheumatic-fever.html

Required Criteria
Evidence of antecedent Strep infection: ASO / Strep
antibodies / Strep group A throat culture / Recent scarlet
fever / anti-deoxyribonuclease B / anti-hyaluronidase
In some cases rheumatic fever causes long-
term damage to the heart and its valves. This
is called rheumatic heart disease.

www.padiukdi.com
34. A. Amebiasis hepar
keywords:
demam dan nyeri perut bagian atas kanan sejak 2
minggu.
USG didapatkan kavitas besar pada hepar dan
dikeluarkan cairan pus 15 cc dari kista tersebut.
Pemeriksaan mikroskopik : detritus dengan sel
target di sekitarnya dan mikroorganisme yang
menempel di organ tersebut.
Diagnosis? Amebiasis hepar
www.padiukdi.com
Sumber: http://emedicine.medscape.com/article/183920-overview

Amebic liver abscess is the most frequent


extraintestinal manifestation of Entamoeba
histolytica infection. Amebic liver abscess is an
important cause of space-occupying lesions of
the liver

www.padiukdi.com
Abscesses of some duration
sumber: http://www.ultrasoundtraining.com/liverAbscess.htm

On sonography an
abscess shows thick
walls which may vary
from a few mm to 1.5
cm in thickness. The
echogenicity of the
abscess also varies,

www.padiukdi.com
35. D. Atenolol
keywords:
Berdebar-debar sejak 2 bulan yang lalu. Disertai
benjolan pada leher dan penurunan BB sejak 3
bulan yang lalu.
TD 110/70 mmHg, nadi 115 x/menit. Pemeriksaan
lab: TSHs < 0,0005 U/L, T4 6,3 mU/L.
Obat apa yang tepat untuk menurunkan rasa
berdebar-debar pada pasien? Atenolol

www.padiukdi.com
Suspek Graves disease. Klinis : Berat badan ,
nafsu makan , berdebar-debar, tremor,
cemas, diare, berkeringat, iritabel. Pada graves
terdapat exophtalmus.
Lab : TSH , FT4 , FT3
Tatalaksana : PTU, Methimazole. Pada ibu
hamil trimester I harus dengan PTU. Selain itu
juga diberikan b-bloker (propranolol).

Sumber: Pedoman Pelayanan Medis Ilmu Penyakit Dalam - PAPDI


www.padiukdi.com
36. Jawaban paling mendekati 2100
kkal
Keywords:
Pasien 62 tahun, keluhan penurunan BB drastis,
sering kencing, selalu haus terutama malam hari.
BB 51 kg, TB 170 cm, TD 110/70 mmHg, nadi 85
x/menit.
Gula darah sewaktu 310 mg/dl, HbA1C 8,5 %.
Berapa jumlah kalori basal yang dibutuhkan
pasien ini?
2268 kkal

www.padiukdi.com
Perhitungan berat badan Ideal (BBI) dengan
rumus Brocca yang dimodifikasi adalah sbb:
Berat badan ideal = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg.
Bagi pria dengan tinggi badan di bawah 160 cm
dan wanita di bawah 150 cm, rumus dimodifikasi
menjadi:
Berat badan ideal (BBI) = (TB dalam cm - 100) x 1 kg
BB Normal : BB ideal 10 %
Kurus : < BBI - 10 %
Gemuk : > BBI + 10 %

Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011


www.padiukdi.com
Perhitungan berat badan ideal menurut Indeks
Massa Tubuh (IMT).Indeks massa tubuh dapat
dihitung dengan rumus: IMT = BB(kg)/ TB(m2)
Klasifikasi IMT
BB Kurang < 18,5
BB Normal 18,5-22,9
BB Lebih 23,0
Dengan risiko 23,0-24,9
Obes I 25,0-29,9
Obes II > 30

Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011


www.padiukdi.com
Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan kalori antara lain :
Jenis Kelamin
Kebutuhan kalori wanita sebesar 25 kal/kg BB dan untuk pria sebesar 30
kal/ kg BB.
Umur
Untuk pasien usia di atas 40 tahun kebutuhan kalori dikurangi 5%, untuk
dekade antara 40 dan 59 tahun dikurangi 10%, untuk dekade antara 60
dan 69 tahun dan dikurangi 20%.
Aktivitas Fisik atau Pekerjaan
Kebutuhan kalori dapat ditambah sesuai dengan intensitas aktivitas fisik.
Penambahan sejumlah 10% dari kebutuhan basal diberikan pada kedaaan
istirahat, 20% pada pasien dengan aktivitas ringan, 30% dengan aktivitas
sedang, dan 50% dengan aktivitas sangat berat.
Berat Badan
Bila kegemukan dikurangi sekitar 20-30% tergantung kepada tingkat
kegemukan. Bila kurus ditambah sekitar 20-30% sesuai dengan kebutuhan
untuk meningkatkan BB.

Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011


www.padiukdi.com
Berat badan ideal (BBI) = 90% x (170 - 100) x 1 kg
BBI = 63 Kg
BB aktual: 51 Kg
Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan kalori pada pasien ini :
Jenis Kelamin
Laki-laki 30 kkal/kg BB
Umur
Untuk pasien usia 60-69 tahun kebutuhan kalori dikurangi 20 %
Aktivitas Fisik atau Pekerjaan
Ditambah 20% pada pasien dengan aktivitas ringan
Berat Badan
Bila kurus ditambah sekitar 20-30% sesuai dengan kebutuhan untuk
meningkatkan BB.

www.padiukdi.com
IMT = 17,64 (BB Kurang < 18,5)
Kebutuhan kalori:
63 Kg x 30 kkal/Kg = 1890 kkal
Umur: -20%
Aktivitas Fisik atau Pekerjaan: +20 %
Berat Badan: +20 %
Total: 20 %. 20 % x 1890 = 378 kkal
Total kebutuhan kalori:
1890 kkal + 378 kkal = 2268 kkal

www.padiukdi.com
37. C. Ketoasidosis diabetik
Keywords:
mual dan muntah sejak 1 hari. Perut nyeri dan
lemas (+). banyak kencing dan sering merasa
haus.
PF: pasien tampak kurus. GCS : E2M3V4, TD 90/60
mmHg, nadi 120 x/menit, RR 32/menit dan
dalam. Mulut dan kulit kering.
GDS: 500 mg/dl. Keton urin (+).
Diagnosis ? Ketoasidosis diabetik
www.padiukdi.com
Ketoasidosis diabetik (KAD):
kadar glukosa darah yang tinggi (300-600
mg/dL),
tanda dan gejala asidosis dan plasma
keton(+) kuat
Osmolaritas plasma meningkat (300-320 mOs/
mL) dan terjadi peningkatan anion gap

Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011


www.padiukdi.com
Status Hiperglikemi Hiperosmolar (SHH)
peningkatan glukosa darah sangat tinggi (600-
1200 mg/dL),
tanda dan gejala asidosis (-)
osmolaritas plasma sangat meningkat (330-
380 mOs/mL)
plasma keton (+/-), anion gap normal atau
sedikit meningkat.
www.padiukdi.com
Prinsip tatalaksana: cairan dulu selama 2-3 jam karena
kematian KAD disebabkan oleh dehidrasinya, bukan
karena keton atau GDS yang tinggi, tetapi karena
dehidrasi menyebabkan shock.
Setelah cairan, baru masukkan insulin dan Kalium (harus
diberikan kalium karena insulin menyebabkan influx
kalium ke dalam sel, sehingga menyebabkan
hipokalemia) berapa jumlah yang dimasukkin lihat
jumlah elektrolit awal K+ nya brapa.
Insulin yang dipakai yaitu kerja cepat half life pendek,
agar bila terjadi hipoglikemia dapat kita hentikan
insulinnya dengan segera.

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Sumber: Harrison 17th
38. C. Hipoglikemi
Keywords:
Laki-laki 53 tahun, ke IGD dengan keadaan tidak
sadar. Berkeringat dingin dan gemetar. Membeli
obat DM dan tidak makan.
PF: TD 130/80 mmHg, RR 90x/m, GCS 10, tidak
ada defisit neurologis fokal.
Penyebabnya ? Hipoglikemi

www.padiukdi.com
Hipoglikemia
Hipoglikemia ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah <
60 mg/dL
Bila terdapat penurunan kesadaran pada penyandang diabetes
harus selalu dipikirkan kemungkinan terjadinya hipoglikemia.
Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh penggunaan
sulfonilurea dan insulin.

Gejala hipoglikemia:
gejala adrenergik (berdebar-debar,banyak keringat, gemetar, dan
rasa lapar)
gejala neuro-glikopenik (pusing, gelisah, kesadaran menurun
sampai koma).

www.padiukdi.com
Penanganan Hipoglikemia
pasien dengan kesadaran yang masih baik diberikan
makanan yang mengandung karbohidrat atau minuman
yang mengandung gula berkalori atau glukosa 15-20
gram melalui intra vena.
Untuk penyandang diabetes yang tidak sadar
sementara dapat diberikan glukosa 40% intravena
terlebih dahulu sebagai tindakan darurat, sebelum
dapat dipastikan penyebab menurunnya kesadaran.
Perlu dilakukan pemeriksaan ulang glukosa darah 15
menit setelah pemberian glukosa. Glukagon diberikan
pada pasien dengan hipoglikemia berat.

www.padiukdi.com
39. C. Duodenum
Nyeri ulu hati sejak 7 bulan yang lalu disertai
mual dan muntah.
Nyeri berkurang dengan makan atau minum
antasida.
Dimana letak gangguan pada kasus di atas?
Duodenum

www.padiukdi.com
Sumber: http://emedicine.medscape.com/article/181753-clinical#a0216

Epigastric pain is the most common symptom


of both gastric and duodenal ulcers. It is
characterized by a gnawing or burning
sensation and occurs after mealsclassically,
shortly after meals with gastric ulcer and 2-3
hours afterward with duodenal ulcer.
Food or antacids relieve the pain of duodenal
ulcers but provide minimal relief of gastric
ulcer pain.

www.padiukdi.com
40. C. Sfingter yang lemah
Keywords:
Dada terasa terbakar setelah makan.
PF: nyeri tekan epigastrium.
Hasil endoskopi: sfingter esofagus hiperemis,
ditemukan epitel kolumnar dan permukaan
seperti beludru.
Mekanisme penyakit yang paling mungkin?
Sfingter yang lemah

www.padiukdi.com
Sumber: Giorgi FD, Palmiero M, Esposito I, et al. Pathophysiology of gastro-oesophageal reflux disease
Acta Otorhinolaryngol Ital. Oct 2006; 26(5): 241246.

The LES ( lower oesophageal sphincter ) is an


anatomically complex zone located at the
gastro-oesophageal junction
Both the LES and the diaphragm contribute to
gastro-oesophageal sphincter competence.
Physiologically, relaxations of the LES, prior to
contractions of the oesophagus, allows food
to pass through into the stomach.

www.padiukdi.com
A minority of patients with GERD have a
constantly weak, low-pressure LES, which
permits reflux every time the pressure in the
stomach exceeds the LES pressure.
This occurs when LES pressure is < 6 mmHg.
A chronically decreased LES resting tone is
usually associated with severe oesophagitis.

www.padiukdi.com
41. A. Proton pump inhibitor
Nyeri ulu hati berulang.
Dada seperti terasa terbakar, mual (+),
muntah (-). Sering langsung tidur sehabis
makan.
Obat apa yang dapat menjadi pilihan utama?
Proton pump inhibitor

www.padiukdi.com
Am J Gastroenterol 2013; 108:308 328; doi: 10.1038/ajg.2012.444;
www.padiukdi.com
published online 19 February 2013
42. B. Artritis akut
Keywords:
nyeri dan bengkak di sendi-sendi tangan sejak 2
minggu lalu. Nyeri berlangsung 20 menit, hilang saat
digerakkan.
PF: bengkak pada ujung sendi jari dan bagian tengah
jari telunjuk dan ibu jari. Pembesaran pada sendi yang
bersangkutan dan pangkal sendi jari I, II, dan III.
Diagnosis yang tepat adalah?
Artritis akut
(Diagnosis yang paling mendekati berdasarkan
gejala pada soal adalah reumatoid artritis)

www.padiukdi.com
Sumber: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000422.htm

Gout is a type of arthritis. It occurs when uric


acid builds up in blood and causes
inflammation in the joints.
Acute gout is a painful condition that often affects
only one joint.
Chronic gout is repeated episodes of pain and
inflammation. More than one joint may be
affected.

www.padiukdi.com
Sumber:
https://www.rheumatology.org/Practice/Clinical/Patients/Diseases_And_Conditions/Psoriatic_Arthritis/

Psoriatic arthritis :
type of arthritic inflammation that occurs in about
15 percent of patients who have a skin rash called
psoriasis. This particular arthritis can affect any
joint in the body, and symptoms vary from person
to person.

www.padiukdi.com
43. C. Bone densitometry
Keywords:
Wanita 67 tahun datang, nyeri panggul.
Menopause sejak 14 tahun yang lalu. Riwayat
trauma (-), PF: dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang untuk mencari
etiologi adalah...
Bone densitometry

www.padiukdi.com
Sumber: http://www.aafp.org/afp/2009/0201/p193.html
http://nof.org/articles/8

Osteoporosis is diagnosed clinically or


radiographically.
Bone Density Test
the only test that can diagnose osteoporosis
before a broken bone occurs. This test helps to
estimate the density of your bones and your
chance of breaking a bone. NOF recommends a
bone density test of the hip and spine by a central
DXA machine to diagnose osteoporosis.

www.padiukdi.com
44. C. Hipertensi grade I
Wanita 55 tahun, keluhan pusing sejak 2 hari
yang lalu. Mual dan muntah (+).
PF: TD 155/90 mmHg. Pemeriksaan lain dalam
batas normal.
Apakah diagnosis pada pasien di atas?
Hipertensi grade I

www.padiukdi.com
Sumber: http://emedicine.medscape.com/article/241381-overview
JNC 7

Normal: Systolic lower than 120 mm Hg,


diastolic lower than 80 mm Hg
Prehypertension: Systolic 120-139 mm Hg,
diastolic 80-89 mm Hg
Stage 1: Systolic 140-159 mm Hg, diastolic 90-
99 mm Hg
Stage 2: Systolic 160 mm Hg or greater,
diastolic 100 mm Hg or great

www.padiukdi.com
45. C. E. Coli

Keywords:
Wanita 22 tahun, nyeri saat BAK sejak 2 hari lalu disertai
rasa panas pada alat kelamin. Frekuensi BAK meningkat.

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit 6/lpb,


piuria (+), bakteriuria (+).
Bakteri penyebab yang tersering adalah...
A. Staphylococcus
B. Proteus
C. E. Coli
D. Streptococcus
E. Candida
www.padiukdi.com
Sumber: Pedoman Tatalaksana ISK (IAUI)

Kuman Jumlah
E. Coli 1161 (34,,85%)
Klebsiella sp 554 (16,63%)
Pseudomonas sp 498 (14,95%)
Staph. Epidermidis 165 (4,95%)
Enterobacter aerogenes 153 (4,59%)
Lain-lain 800 (24,01%
www.padiukdi.com
46. D. Serologi dengue
Demam sejak 5 hari yang lalu terutama sore
dan malam hari. Keluhan disertai sakit kepala,
pusing, mual, muntah.
PF: RR 17x/menit, nadi 110 x/menit
Lab: Hb 11,9, leukosit 4000.
Pemeriksaan penunjang untuk pasien ini
adalah...
Serologi dengue
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Dengue: guidelines for diagnosis, treatment, prevention and control - 2009
47. B. IgM (-) IgG (+)
Demam 3 hari terus menerus. Dari pemeriksaan fisik:
suhu 390C, rumple leede (+).
Hasil laboratorium: Hb 12, leukosit 8000, Ht 45%,
trombosit 130.000. Hasil serologi menunjukkan infeksi
aktif.
Hasil serologi yang diharapkan?
IgM (-) IgG (+)
(Kesan dengue sekunder karena: 1) serologi penyebab
DEN-3 merupakan jenis terbanyak di Indonesia, 2)
kesan klinis pasien berat dan sudah terdapat
hemokonsentrasi atau DBD. DBD lebih umum terjadi
pada dengue sekunder ketimbang primer)

www.padiukdi.com
Dari Dengue WHO Guidelines - 2009

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Dengue: guidelines for diagnosis, treatment, prevention and control - 2009
48. E. Anemia penyakit kronis
Keywords:
Perempuan 28 tahun, mudah lelah dan lemas
disertai sakit perut sejak 2 jam yang lalu. Pasien
mempunyai riwayat penyakit SLE.
PF: konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik.
Diagnosisnya adalah...
Anemia penyakit kronis

www.padiukdi.com
Sumber: Giannouli S, Voulgarelis M, Ziakas PD, et al. Anaemia in systemic lupus
erythematosus: from pathophysiology to clinical assessment. Ann Rheum Dis. Feb
2006; 65(2): 144148

Haematological abnormalities are common in


systemic lupus erythematosus.
Anaemia is found in about 50% of patients,
with anaemia of chronic disease being the
most common form.
Impaired erythropoietin response and
presence of antibodies against erythropoietin
may contribute to the pathogenesis of this
type of anaemia.

www.padiukdi.com
49. C. Vitamin B12 dan asam folat
Wanita 30 tahun, pusing dan sakit kepala sejak
1 minggu. Post partum 1 minggu. Pasien
seorang vegetarian. Setiap hari pasien hanya
mengkonsumsi susu 1/3-3/4 gelas, nasi
semangkuk kecil 3x/hari, tempe 3x/hari dan
sayur-sayuran.
Defisiensi apa yang mungkin terjadi pada
pasien ini?
Vitamin B12 dan asam folat

www.padiukdi.com
Sumber: http://www.webmd.com/a-to-z-guides/understanding-anemia-basics?page=2

Dietary deficiency: Eating little or no meat


may cause a lack of vitamin B12, while
overcooking or eating too few vegetables may
cause a folate deficiency.

www.padiukdi.com
50. A. Penyempitan lumen bronkus
Keywords:
sesak nafas. Riwayat hidung gatal dan bersin-
bersin bila terkena debu.
PF: wheezing ekspiratoar.
Bagaimana mekanisme terjadinya keluhan
diatas?
Penyempitan lumen bronkus

www.padiukdi.com
Sumber: http://emedicine.medscape.com/article/296301-overview#aw2aab6b2b4

The pathophysiology of asthma is complex and


involves the following components:
Airway inflammation
Intermittent airflow obstruction
Bronchial hyperresponsiveness
In some patients with chronic asthma, airflow
limitation may be only partially reversible because of
airway remodeling (hypertrophy and hyperplasia of
smooth muscle, angiogenesis, and subepithelial
fibrosis) that occurs with chronic untreated disease.
www.padiukdi.com
Sumber: Robbins & Cotran Pathologic Basis of Disease

The hallmarks of asthma are: increased airway


responsiveness to a variety of stimuli,
resulting in episodic bronchoconstriction;
inflammation of the bronchial walls; and
increased mucus secretion.

www.padiukdi.com
Sumber: Robbins & Cotran Pathologic Basis of Disease

The other characteristic histologic findings of


asthma, collectively called airway
remodeling include:
Overall thickening of airway wall
Sub-basement membrane fibrosis
Increased vascularity
An increase in size of the submucosal glands and
mucous metaplasia of airway epithelial cells
Hypertrophy and/or hyperplasia of the bronchial
wall muscle
www.padiukdi.com
51. A. Lebam pada ujung-ujung
ekstremitas
Keywords:
Tn. X, 20 tahun, ditemukan meninggal gantung diri
di kamar kosnya
Ia langsung diturunkan dan dibaringkan terlentang
di lantai segera setelah ditemukan
Terakhir kali terlihat sedang berbicara 8 jam
sebelumnya
2 jam setelahnya ia dikirimkan ke rumah sakit
untuk di periksa
Hasil pemeriksaan?
www.padiukdi.com
Visualisasi skenario

H H+8 jam H +10 jam


Terakhir kali terlihat
berbicara Ditemukan meninggal Dibawa ke RS

Perkiraan waktu kematian =


8 jam sebelum ditemukan Dibaringkan

H+30 menit: muncul lebam pada H+8 jam: lebam yang ada (pd ujung-ujung jari)
ujung-ujung jari, (lokasi terendah menetap, TIDAK berubah dengan perubahan
tubuh) karena poisisi tergantung posisi (misal dibaringkan). Kecuali dibaringkan
sebelum lebam menetap
www.padiukdi.com
Pilihan lainnya
B. Terdapat lebam yang berwarna merah cerah
Pada kasus keracunan CO
C. Terdapat pembusukan di perut
Muncul setelah 24 jam setelah mati, berupa warna kehijauan pada perut kanan bawah
D. Terdapat kaku mayat lengkap
Rigor mortis/kaku mayat: kekakuan yang terjadi pada otot yang terjadi setelah periode
pelemasan/ relaksasi primer
Terjadi setelah 14 jam (kaku muncul 2 jam setelah waktu kematian, lengkap 12 jam setel
ahnya, dipertahankan setelah 12 jam, kemudian menghilang dalam urutan yang sama.)
E. Lebam hanya ditemukan pada punggung
Livor mortis/lebam mayat: suatu bercak merah kebiruan pada lokasi terendah tubuh m
ayat akibat penumpukan eritrosit. Mulai tampak 20-30 menit setelah meninggal, menet
ap setelah 8-12 jam
Terjadi apabila mayat SEGERA dibaringkan setelah meninggal dunia

www.padiukdi.com
52. A. Pupil midriasis
Keywords:
Nina, 19 tahun, ditemukan jatuh dari jembatan
layang
Ia dibawa ke rumah sakit terdekat dan tiba 15
menit kemudian.
Pada saat datang, dokter yang memeriksa
mengatakan bahwa pasien telah meninggal saat
datang death on arrival
Tanda kematian dini?

www.padiukdi.com
Perubahan dini pada tubuh mayat
Kerja jantung dan perdarahan terhenti
Pernapasan berhenti
Refleks cahaya dan kornea menghilang
Kulit pucat
Relaksasi otot

www.padiukdi.com
53. E
Yang termasuk tanda kekerasan tajam?
A. Luka gores
B. Luka lecet panjang 7 x 12 cm
C. Memar berwarna biru kemerahan
D. Luka di pelipis kanan ukuran 12 cm yang bil
a digabungkan membentuk setengah lingkaran
E. Bukan salah satu diatas

www.padiukdi.com
Luka akibat kekerasan Luka akibat kekerasan
benda tumpul benda setengah tajam
Memar Jejas gigit
Luka lecet
Luka lecet gores (scratch)
Luka lecet serut Luka akibat kekerasan
(impression) benda tajam
Luka lecet geser (friction Luka sayat
abrsion)
Luka lecet tekan
Luka tusuk
Luka robek Luka bacok

www.padiukdi.com
Yang termasuk tanda kekerasan tajam?
A. Luka gores kekerasan benda tumpul
B. Luka lecet panjang 7 x 12 cm kekerasan
benda tumpul
C. Memar berwarna biru kemerahan keker
asan benda tumpul
D. Luka di pelipis kanan ukuran 12 cm yang bil
a digabungkan membentuk setengah lingkaran
E. Bukan salah satu diatas

www.padiukdi.com
54. C. Sesungguhnya pasien telah meninggal
dan alat ventilator dicabut atas persetujuan
keluarga pasien.

Rudolf, 70 tahun dirawat di sebuah ruang ICU


rumah sakit. Ia dipasang alat ventilator untuk
menunjang kehidupannya. Pada suatu saat, ia
mengalami mati batang otak (brain stem
death). Bagaimana pandangan Anda yang
paling tepat sebagai dokter?

www.padiukdi.com
Policy should be balanced with
concern for the family
In the clinical setting the diagnosis of brain stem death, the pronouncement of
death are usually compressed into a matter of hours or a few days
Because of this, family members should be approached in steps so that they are
able to fully comprehend the process.
The first step : to inform the family of the poor prognosis for recovery of
neurological functions
The second step : to raise the possibility that the patient may be brain dead; at this
point families should be told that studies are being performed to determine
whether this is the case.
The third step should be taken when it seems fairly certain that brain stem death
has occurred, and the family should then be told clearly and unequivocally that the
usual practice at the hospital is to pronounce a person dead once neurological
criteria have been confirmed. With this approach, a family should be able to fully
understand that the pronouncement of death is not their decision and that the
determination of brain stem death as death is a medical determination just as
cardiorespiratory death is

Ronald Crafford. BMJ. Jun 26, 1999; 318(7200): 17531755


www.padiukdi.com
Policy should be balanced with
concern for the family
At the same time, practitioners should be sensitive to the feelings
of families who are suddenly confronted with the death of their
loved one, who may still look alive and who may have been a
healthy and vibrant human being just a few hours ago. Thus, it
seems reasonable and humane to give the family some time to
understand the process and integrate the concept
In this case the doctors acted wisely and humanely, balancing a
uniform policy on brain stem death with appropriate concern for
the family. Involving the general practitioner who knew the family
well was also wise. Only when practitioners have more experience
in handling cases of brain stem death and when there is more
widespread acceptance among the public will these controversies
diminish. Until then, dilemmas like the one discussed by Swinburn
et al will continue to arise

Ronald Crafford. BMJ. Jun 26, 1999; 318(7200): 17531755


www.padiukdi.com
55. C. Pola luka akibat pembekapan
Jenazah bayi ditempat pembuangan sampah dan
diantar ke RS untuk diotopsi
PF: luka lecet berbentuk seperti bulan sabit di sekitar
mulut, hidung dan pipi, luka lecet berwarna
kemerahan, perabaan kasar. Memar ditemukan
disekitar luka lecet dan selaput mukosa bibir
Wajah tampak gelap, sklera mata merah, mukosa bibir
dan ujung jari kebiruan. Dtemukan bendungan
pembuluh darah di semua organ dalam asfiksia
Pola luka pada jenazah bayi tersebut adalah?

www.padiukdi.com
Pembekapan (smothering)
Penutupan lubang hidung dan mulut yang menghambat
pemasukan udara ke paru-paru
Mekanisme kematian: asfiksia
Tanda: perbendungan sirkulasi pada organ dalam, petekie,
darah lebih gelap dan encer, busa halus di sal. pernapasan
Cara kematian:
Bunuh diri
Kecelakaan (neonatus yang mulutnya tertutup bantal)
Pembunuhan (biasa terjadi pada kasus pembunuhan anak
sendiri/pada orang dewasa yang tidak berdaya)
Temuan yang mungkin: luka lecet tekan/geser, goresan kuku dan
luka memar pada ujung hidung, bibir, pipi, dan dagu
www.padiukdi.com
Pencekikan
Pencekikan: penekanan leher dengan tangan
dinding saluran napas tertekan penyempitan
saluran napas udara tidak lewat
Mekanisme kematian: asfiksia dan refleks vagal
Pemeriksaan:
Perbendungan pada muka dan kepala
Adanya tanda kekerasan pada leher (luka lecet pada kulit,
berbentuk bulan dabit akibat penekanan kuku jari)
Luka memar pada kulit akibat penekanan jari
Fraktur tulang lidah
Tanda asfiksia bila mekanisme kematiannya asfiksia

www.padiukdi.com
Kenapa bukan pencekikan?
Pada kasus tidak ada tanda-tanda kekerasan
pada leher
Tanda-tanda yang ditemukan lebih cocok
dalam kasus pembekapan

www.padiukdi.com
56. A. Tidak melakukan informed
consent dan melakukan operasi
Keywords:
Dianita, 15 th, dengan Kondisi emergency
kesadaran menurun dan Tidak perlu informed
perdarahan pervaginam,
pasien ditemani oleh teman consent asas non
prianya yang berusia 19 tahun.
Pasien takut datang untuk
maleficence lebih
memeriksakan keadaanya diutamakan dibanding
karena khawatir hamil dan
diketahui kedua orang tuanya. autonomi (prima facie)
Dx: perdarahan akibat Teman korban bukanlah
kehamilan ektopik yang
rupture dan harus dilakukan wali dan usianya belum 21
penanganan segera tahun
www.padiukdi.com
57. D. Memberitahukan hasil pemeriksaan
pada keduanya secara terpisah

Armein, 25 tahun, datang ke praktek dokter


bersama calon istrinya, Ruby, untuk
melakukan konsultasi pernikahan. Pada hasil
pemeriksaan didapatkan Armenin mengalami
azoospermia dan Ruby mengalami aplasia
uteri. Apa yang harus dilakukan oleh dokter?

www.padiukdi.com
Nazarudin, 40 tahun, ingin 58. A. Rumah Sakit
meminta rekam medis pada
dokter, karena tidak puas
terhadap pelayanan yang Pasal 46 ayat (1) Undang-Undang Nomor 29 Tahun
diberikan. Rumah sakit 2004 tentang Praktik Kedokteran (UU Praktik
menolak memberikan rekam Kedokteran) yang mengatakan bahwa setiap
medis dan hanya memberikan dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik
resume penyakit. Siapa yang kedokteran wajib membuat rekam medis
berhak memiliki rekam medis?

Pasal 47 UU Praktik Kedokteran diatur bahwa:


(1) Dokumen rekam medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 merupakan milik
dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis
merupakan milik pasien.
Pada kasus ini, pilihan yang paling tepat adalah RS karena situasi kasus terjadi
berlatar belakang rumah sakit sesuai dengan Pasal 29 ayat (1) huruf h Undang-
Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(2) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disimpan dan dijaga
kerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
(3) Ketentuan mengenai rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur
www.padiukdi.com
dengan Peraturan Menteri.
Pasal 12 ayat (2) dan ayat (3) Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam
Medis (Permenkes 269/2008)isi rekam
medis merupakan milik pasien yang dibuat
dalam bentuk ringkasan rekam medis.

www.padiukdi.com
Hak pasien atas isi rekam medis
ini juga ditegaskan dalam Pasal 52 UU Praktik Kedokteran:
Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik
kedokteran, mempunyai hak:
a. mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang
tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45
ayat (3);
b. meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;
c. mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
medis;
d. menolak tindakan medis; dan
e. mendapatkan isi rekam medis.

www.padiukdi.com
Pasal 12 ayat (4) Permenkes 269/2008
ringkasan rekam medis dapat diberikan, dicatat, atau
dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas
persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang
berhak untuk itu.

yang berhak mendapatkan ringkasan rekam medis adalah:


a. Pasien
b. Keluarga pasien
c. Orang yang diberi kuasa oleh pasien atau keluarga pasien
d. Orang yang mendapat persetujuan tertulis dari pasien atau
keluarga pasien

www.padiukdi.com
59. C. Euthanasia menghilangkan
penderitaan pasien

Ny. Florence, 80 tahun, mengalami rasa sakit


tidak tertahankan karena tumor ganas di
paru yang sudah menjalar pada hati. Pada
pemeriksaan tanda vital didapatkan TD
120/80 mmHg, N 80x/menit, RR 20 x/menit,
S 36,5C. Ny. Florence meminta dilakukan
euthanasia pada dirinya. Alasan
mengabulkan euthanasia?

www.padiukdi.com
Euthanasia (kodeki)
(1) berpindahnya ke alam baka dengan tenang dan aman
tanpa penderitaan, untuk yang beriman dengan nama
Allah di bibir;
(2) waktu hidup akan berakhir, diringankan penderitaan si
sakit dengan memberinya obat penenang;
(3) mengakhiri penderitaan dan hidup seorang sakit dengan
sengaja atas permintaan pasien sendiri dan keluarganya.

Oxford English Dictionary; sebuah kematian yang lembut dan


nyaman; dilakukan terutama dalam kasus penyakit yang
penuh dengan penderitaan dan tak tersembuhkan.

www.padiukdi.com
Euthanasia di Indonesia
pada dasarnya masih dianggap tidak ada bedanya dengan pembunuhan yang
secara hukum dapat diancam pidana berdasarkan KUHPidana.
Pasal 344 : Barang siapa menghilangkan nyawa orang lain atas permintaan yang
tegas dan sungguh sungguh dari orang lain itu sendiri dihukum dengan hukuman
penjara selama lamanya dua belas tahun. Ketentuan di atas dilakukan bila atas
permohonan pasien atau keluarganya (melakukan euthanasia aktif).
Namun bila dilakukan tanpa permintaan pasien (dikategorikan euthanasia pasi f ),
ancamannya Pasal 338 dan 340 KUHPidana.
Pasal 338 : Barangsiapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain, karena
salah telah melakukan pembunuhan dihukum dengan hukuman penjara selama
lamanya lima belas tahun.
Pasal 340 : Barangsiapa dengan sengaja dan dengan direncanakan terlebih dahulu
menghilangkan nyawa orang lain, karena salah telah melakukan pembunuhan
dengan direncanakan terlebih dahulu, dihukum dengan hukuman mati atau
dengan hukuman penjara seumur hidup atau dengan hukuman penjara sementara
selama lamanya dua puluh tahun.
www.padiukdi.com
Kesimpulan mengenai euthanasia di
Indonesia
Hukum (pidana) positif di Indonesia jelas
belum memberikan ruang bagi euthanasia,
baik euthanasia aktif maupun euthanasia
pasif.
Apabila hukum di Indonesia kelak mau
menjadikan persoalan euthanasia sebagai
salah satu materi pembahasan, semoga tetap
diperhatikan dan dipertimbangkan sisi-sisi
nilainya, baik sosial, etika, maupun moral

www.padiukdi.com
Euthanasia di negara lain
Beberapa negara memberikan toleransi
Euthanasia digolongkan sebagai tindakan toleransi sehingga
dapat melindungi seorang dokter bila
1. Permintaan pasien harus bersifat sukarela;
2. Pasien berada dalam penderitaan yang tidak dapat
ditolerir;
3. Semua alternatif untuk meringankan penderitaan yang
bisa diterima oleh pasien, telah dicoba;
4. Pasien mempunyai informasi lengkap / cukup ( the right
to die in dignity );
5. Dokter telah berkonsultasi dengan dokter kedua, yang
penilaiannya diharapkan independen.

www.padiukdi.com
Jenis-jenis VeR
60. C. VeR definitif VeR hidup
Definitif: dibuat seketika, dimana
Dude, 30 th, korban korban tidak memerlukan perawatan
perampokan, dengan luka dan pemeriksaan lanjutan sehingga
memar pada tangan. tidak menghalangi pekerjaan korban.
Dokter kemudian Kualifikasi luka ditulis derajat I.
melakukan pemeriksaan Sementara: dibuat sementara waktu
dan mencatat hasil nya karena korban memerlukan
Setelah memeriksa, perawatan dan pemeriksaan
dokter memperbolehkan lanjutan sehingga menghalangi
pasien pulang karena pekerjaan korban. Kualifikasi luka
pasien tidak memerlukan tidak ditulis.
perawatan lebih lanjut. Lanjutan: yaitu VeR yang dibuat saat
Pihak kepolisian meminta luka korban telah sembuh atau
untuk dibuatkan surat pindah rumah sakit atau pindah
keterangan. dokter atau pulang paksa. Kualifikasi
luka ditulis.
VeR jenazah
Terhadap korban yang sudah
www.padiukdi.com
meninggal
61. A. Tonometri
Keywords
Nani, 64 tahun, dengan penurunan penglihatan mendadak
sejak 3 jam lalu
Ia merasakan nyeri kepala, seperti melihat pelangi, mual, dan
muntah
Riw. menderita katarak dan disarankan untuk segera dioperasi
Pada pemeriksaan didapatkan kornea edema dan bilik mata
depan yang dangkal
Diagnosis: Glaukoma akut fakomorfik (lens induced glaucoma )
glaukoma sekunder akibat katarak lanjut yang mengalami
pembengkakan/ post prosedur ekstraksi katarak.

Pemeriksaan?
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Phacomorphic glaucoma is the term used for
secondary angle-closure glaucoma due to lens
intumescence (pembengkakan). The increase
in lens thickness from an advanced cataract, a
rapidly intumescent lens, or a traumatic
cataract can lead to pupillary block and angle
closure.

www.padiukdi.com
Pilihan lainnya
B. Gonioskopi untuk melihat sudut mata
C. Funduskopimelihat retina, arteri vena
sentral
D. Refraktometri mengukur visus
E. Perimetri untuk mengetahui lapang
pandang

www.padiukdi.com
62. A. Ekstraksi katarak
Terapi DEFINITIF glaukoma fakomorfik adalah
ekstraksi katarak
Penurunan tekanan IO, iridotomi hanya terapi
awal saja

www.padiukdi.com
Pilihan lainnya
Iridotomi pembuatan lubang pada iris, terapi
pada glaukoma sudut tertutup
TrabekulektomiPembuangan sebagian
jaringan konjungtiva agar aliran cairan terkontrol,
terapi glaukoma jika trabelukoplasti gagal

Eviserasi, enukleasi, exanterasi


Eviserasi membuang isi mata, menyisakan
sklera dan otot intraokular (co. Untuk terapi
endoptalmitis)
Enukleasi membuang isi mata, menyisakan
otot (co. Utk terapi tumor intraorbita)
Eksanterasi membuang seluruh isi orbita
(co. Utk terapi tumor ganas orbita)

www.padiukdi.com
63. B. Keratokonjungtivitis toksik
Diandra, 25 tahun, keluhan mata kering, seperti ada yang
mengganjal di kedua matanya sejak 3 minggu yang lalu,
kadang disertai dengan mata merah ringan
sering meneteskan sendiri gentamycin selama lebih dari 2
bulanpajanan terhadap bahan kimia/obat dalam waktu
lama
PF: visus 20/25, kornea agak keruh, tes fluorescein tampak
kornea terwarnai (tanda keratitis), injeksi konjungtiva dan
reaksi folikular pada tarsus konjungtiva atas dan bawah
(tanda konjugtivitis)
Diagnosis?

www.padiukdi.com
Pilihan lainnya
A. Keratokonjungtivitis viral sekret jernih,
ada folikel
C. Keratokonjungtivitis alergi gatal, ada
papila, sekret cair
D. Keratokonjungtivitis vernal: cobblestone
appearance
E. Keratokonjungtivitis bakteri sekret
purulen, kelopak mata lengket

www.padiukdi.com
64. B. Episkleritis

Ny. Poniyem, 55 tahun, dengan selaput kemerahan


pada mata sejak 3 minggu yl. Kadang disertai nyeri
PF: Visus N, area berwarna merah yang berbatas tegas
pada sklera. Pada saat benjolan merah tersebut ditekan
dengan kapas, pasien merasakan nyeri di matanya.
Tidak ada riwayat trauma dan kelilipan. Pasien memiliki
riwayat nyeri sendi karena asam uratnya sering tinggi
Diagnosisnya? www.padiukdi.com
Episkleritis

Inflamasi episklera (jaringan yang terletak di antara sklera dan


konjungtiva)
Gejala dapat uni maupun bilateral: nodul pada episklera yang
berwarna merah/pink, kadang disertai nyeri lokal
Beda dg konjungtivitis: pada episkleritis tidak ada sekret
Berkaitan dengan penyakit inflamasi sistemik atau penyakit
rematik
Tx: anti inflamasi oral/topikal

www.padiukdi.com
A. Tumor konjungtiva

www.padiukdi.com
Pinguecula dan pterigium

www.padiukdi.com
65. B. Aksis bola mata yang panjang

Ello, 30 tahun, diagnosis miopia ODS


Status refraksi ODS S-9,00 D. mata tampak
eksoftalmus
Aksis bola mata ODS 29 mm
Kekuatan refraksi kornea ODS +43 D (dalam batas
normal)
BMD normal, lensa normal dan vitreus jernih,
Diagnosis: miopia berat
Apa penyebab keadaan tersebut ? Aksial miopia
(karena aksis bola mata terlalu panjang)
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Pilihan lainnya
A. Perubahan indeks bias
C. Aksis bola mata yang pendek hipermetropia
D. Kurvatur kornea terlalu datar kekuatan refraksi
kurang hipermetropia
E. Kurvatur kornea terlalu cembung kekuata refrksi
kuat refraktif miopia

www.padiukdi.com
66. A. Morbus Hansen
Batugini, 35 tahun, dg nyeri pada mata kanan
sejak 3 hari yl
PF: VOD 6/60, konjungtiva hiperemis, injeksi siliar
(+), injeksi sirkumkorneal (+) mata merah visus
turun
kornea jernih, terdapat hipopion yang mengisi
dari bilik mata depan
Diagnosis: Uveitis anterior
Penyakit sistemik yang menyebabkan?

www.padiukdi.com
Uveitis anterior

Bentuk paling sering: iritis akut, sering disertai dengan


bagian tengah koroid iridosiklitis akut
Gejala: nyeri tumpul pada mata, gangguan visus, fotopobia,
epifora
Koroiditis (uveitis post. Tidak nyeri, karena anterior melibatkan
nervus siliaris
Diagnosis: injeksi siliaris atau injeksi campuran, hipopion,
kornea jernih
Gang. Visus krn adanya protein/fibrin di BMD (efek tyndall)
Uveitis anterior+media+post panuveitis
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Bagaimana membedakan dengan
glaukoma akut?

www.padiukdi.com
67. E. Panoftalmitis
Jollan, 60 tahun, dg penurunan penglihatan pada mata kanan
sejak 1 hari yang lalu
Riwayat operasi katarak pada mata kanan 2 hari yang lalu. Tekanan
darah 130/80 mmHg, nadi 90 kali/menit, suhu 38,4 C. Pada
pemeriksaan di dapatkan VOD 1/300, tekanan intraokuler
meningkat, konjungtiva hiperemis dan mengalami kemosis,
kornea edema, BMD terdapat flare dan hipopion, pergerakan
bola mata terhambat.
Komplikasi operasi katarak yang terjadi pada pasien ini adalah

www.padiukdi.com
68. E. Faktor pembekuan darah
Riskiani, 27 tahun, dengan keluhan mata
kanan tiba-tiba berwarna merah sejak 1 hari
yang lalu. Tidak ada nyeri dan riwayat trauma.
VODS 6/6. Tekanan intraokuler 20 mmHg.
Kornea, BMD, iris, pupil, dan lensa dalam
batas normal. TD 100/70 mmHg.
Diagnosis: perdarahan subkonjungtiva
Apakah pemeriksaan laboratorium dapat
diperiksa pada pasien ini ?

www.padiukdi.com
Pada pasien TD normal tidak hipertensi,
jadi pemeriksaan yang dapat dilakukan
adalah faktor pembekuan darah

www.padiukdi.com
69. A. Keratitis
Nando, 32 tahun, datang ke puskesmas
dengan keluhan mata kanan terkena gurinda.
Pada pemeriksaan ditemukan VOD 6/6.
Kasus mata terkena benda asing komplikasi
tersering

www.padiukdi.com
70. D. Antihistamin topikal
Anak, 9 tahun, mengeluh mata gatal
PF: blepharospasme, fotofobia, sekret mata
yang mukoid, visus mata normal
slit lamp : cobblestone pada palpebra tarsalis
superior
Diagnosis: Konjungtivtis vernal
Tatalaksana?

www.padiukdi.com
71. D. Central retinal artery occlusion
Parlino, 35 tahun, dengan penurunan
penglihatan mendadak sejak 3 jam lalu. Pada
pemeriksaan funduskopi didapatkan
gambaran cherry red spot dan ground glass
retina
Diagnosis yang paling mungkin adalah:

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Central vein occlusion

www.padiukdi.com
72. A. Fotokoagulasi
Keywords
Parlino, 35 tahun, menderita DM sejak 10 tahun
yang lalu. Kadar glukosa normal.
Pemeriksaan luar N visus N
funduskopi : media jernih, papil normal, retina
datar, tidak ada neovaskularisasi, dot hemorage
(+), hard exudate (+), makula edema (+), refleks
fovea normal
Diagnosis: Retinopati Diabetik non proliferatif
Tatalaksana ?

www.padiukdi.com
Pilihan lainnya
Iridotomi pembuatan lubang pada iris, terapi
pada glaukoma sudut tertutup
TrabekulektomiPembuangan sebagian
jaringan konjungtiva agar aliran cairan terkontrol,
terapi glaukoma jika trabelukoplasti gagal

Eviserasi, enukleasi, exanterasi


Eviserasi membuang isi mata, menyisakan
sklera dan otot intraokular (co. Untuk terapi
endoptalmitis)
Enukleasi membuang isi mata, menyisakan
otot (co. Utk terapi tumor intraorbita)
Eksanterasi membuang seluruh isi orbita
(co. Utk terapi tumor ganas orbita)

www.padiukdi.com
73. A. Blefaritis

Keywords
Dion, 33 tahun,dengan keluhan gatal pada
kelopak mata sebelah kanan sejak 2 hari yang
lalu
kelopak mata kanan terasa menebal dan
terasa lengket saat dibuka
PF: tepi kelopak mata merah dan bersisik
Diagnosis yang tepat?
www.padiukdi.com
74. E. Dakriosistitis akut
Keywords:
Wanita, 50 tahun, nyeri pada mata
sebelah kanan
Terdapat benjolan pada pangkal mata
sebelah kanan yang terlihat
kemerahan
PF: benjolan pada saccus lacrimalis
dextra dan terdapat pus yang keluar
dari punctum lacrimalis inferior
dextra
Diagnosis yang tepat adalah
Dakriosistitis= inflamasi sakus lakrimal

www.padiukdi.com
Anatomi

www.padiukdi.com
Dacryoadenitis Vs. Dacryosistitis

Inflamasi dan/atau infeksi


Inflamasi pada kel. lakrimal
www.padiukdi.com
saccus nasolakrimal
Pilihan lainnya

A. Trichiasis (bulu mata terlipat kedalam post infeksi)

B. Dakriosistitis kronik
Sakus lakrimal membesar, tanda radang minimal

C. Blefaritis akut
Kelopak mata menebal, gatal, lengket, sulit dibuka

www.padiukdi.com
75. A Retinopati Hipertensi
Keywords:
Wanita, 66 tahun, dengan penurunan penglihatan
yang terjadi perlahan sejak 1 bulan lalu mata
tenang visus turun perlahan
TD: 190/110 hipertensi
pemeriksaan funduskopi: gambaran cooper wire
(gambaran retinopati HT pada funduskopi
fenomena cotton wool spot + av crossing + copper
wire)
Diagnosis : Retinopati hipertensi
www.padiukdi.com
76. A. Gentamisin Salep
Keywords:
Anak, 10 tahun
Luka disekitar bibir dan nyeri sejak 3 hari yang lalu.
Pemeriksaan fisik : krusta berwarna kuning keemasan
disekitar mulut dan jika krusta dilepaskan tampak
erosi dan berdarah.
Diagnosis : Impetigo Krustosa
Terapi : Salep Antibiotik Gantamisin salep
kulit

www.padiukdi.com
Impetigo Krustosa
Etilogi (tersering) : Streptococcus B hemolyticus
Gejala klinis :
Jarang disertai gejala umum
Sering pada anak
Predileksi di muka (sekitar hidung dan mulut)
Lesi kulit berupa vesikel eritem yang cepat pecah menjadi
krusta tebal berwarna kuning (seperti madu) yang jika
dilepaskan tampak erosi dibawahnya
Pengobatan :
Jika krusta sedikit, dilepaskan dan diberi salap antibiotik
Jika lesi banyak diberi juga antibiotik sistemik

www.padiukdi.com
77. B. Ptriasis versikolor
Keywords:
Keluhan bercak coklat hitam pada lipat paha,
lengan, dan tungkai atas.
Terasa sedikit gatal.
Pemeriksaan fisik: lesi hipopigmentasi dan
hiperpigmentasi dan skuama halus.
Flouresensi pada pemeriksaan lampu wood :
berwarna kuning keemasan.
Diagnosis : Ptiriasis versikolor
www.padiukdi.com
Ptiriasis Versikolor
Etiologi : Malassezia furfur
Tempat predileksi : ketiak, lipat paha, lengan tungkai atas,
leher, muka dan kulit kepala yang berambut.
Lesi kulit sangat superfisial, berupa bercak-bercak
berwarna-warni dengan skuama halus.
Penderita dapat merasakan gatal ringan
Flouresensi lesi kulit pada pemeriksaan lampu wood
berwarna kuning keemasan
Pada pemeriksaan dengan KOH terlihat hifa pendek dan
spora-spora bulat yang dapat berkelompok
Terapi : Selenium sulfide, Salisil spiritus 10%, derivat azol,
sulfur presipitatum, tiosulfas natrikus 25%

www.padiukdi.com
78. B. Herpes zooster
Keywords :
Keluhan bintil bintil di lengan atas kiri yang terasa
sangat nyeri.
Satus dermatologi : vesikel-vesikel berkelompok
dengan dasar eritema pada lengan atas kiri.
Diagnosis : Herpes zooster

www.padiukdi.com
Herpes Zooster
Daerah yang paling sering terkena : daerah
torakal, walaupun daerah lain tidak jarang
Lokalisasi : unilateral dan bersifat dermatomal
sesuai dengan tempat persarafan
Biasanya disertai dengan gejala prodromal
sistemik (demam, pusing, malese) dan lokal
(nyeri otot, pegal, gatal)
Lesi berupa vesikel berkelompok dengan dasar
kulit yang eritematosa dan edema
www.padiukdi.com
79. A. Acyclovir
Pengobatan pada herpes Zooster :
Obat antiviral :
Asiklovir : 5 x 800 mg
Valasiklovir : 3 x 1000 mg

www.padiukdi.com
80. C. Permetrin 5% krim
Keywords :
Anak 6 tahun
Keluhan bintil-bintil merah pada telapak tangan,
punggung tangan dan sela-sela jari
Gatal terutama pada malam hari.
Kaka dan adiknya juga mengalami keluhan yang sama.
Satus dermatologi: vesikel dan pustul disertai dengan
ekskoriasi
Diagnosis : Skabies
Tatalaksana : Permetrin 5% krim
www.padiukdi.com
Pengobatan pada skabies
Sulfur presipitatum 4-20% Krotamiton krim/losio
salap/krim Mempunyai efek antiskabies dan
Tidak efektif untuk stadium telur antigatal
Penggunaan harus lebih dari 3 hari Harus dijauhkan dari mata, mulut
Berbau dan mengotori pakaian dan uretra
Dapat menimbulkan iritasi Permetrin 5% krim
Dapat digunakan pada bayi Aplikasi cukup 1x
<2tahun Kurang toksisk dibandingkan
Emulsi benzil benzoas 20-25% gameksan
Obat sulit diperoleh Tidak dianjurkan untuk bayi
dibawah 2 bulan
Sering menimbulkan iritasi
Gameksan 1% krim/losio
Tidak dianjurkan untuk anak
dibawah 6 tahun dan wanita hamil
Pemberian obat cukup 1x
Efektif untuk semua stadium

www.padiukdi.com
81. A. Sarcoptes scabiei
Penyebab penyakit tersebut adalah Sarcoptes
scabiei.
Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var.
hominis.

www.padiukdi.com
82. C. Morbus Hansen
Keywords :
Keluhan bercak-bercak di seluruh tubuh.
Pemeriksaan dermatologis: makula
hipopigmentasi diseluruh lapangan punggung dan
dada
Nyeri (-), anastesi (+), tidak berkeringat.
Penebalan N.ulnaris kiri dan atropi hipotenar dan
otot interosius tangan kiri.
Diagnosis : MH
www.padiukdi.com
83. C. Dapson
Tatalaksana MH Terapi pada Pasien MB:
Terapi pada Pasien PB: Pengobatan bulanan: hari pertama
setiap bulannya (obat diminum di
Pengobatan bulanan: hari pertama depan petugas) terdiri dari: 2 kapsul
setiap bulannya (obat diminum di rifampisin @ 300mg (600mg), 3
depan petugas) terdiri dari: 2 kapsul tablet lampren (klofazimin) @100mg
rifampisin @ 300mg (600mg) dan 1 (300mg) dan 1 tablet dapson/DDS
tablet dapson/DDS 100 mg. 100 mg.
Pengobatan harian: hari ke 2-28 setiap Pengobatan harian: hari ke 2-28
bulannya: 1 tablet dapson/DDS 100 setiap bulannya: 1 tablet lampren 50
mg. 1 blister obat untuk 1 bulan. mg dan 1 tablet dapson/DDS 100 mg.
Pasien minum obat selama 6-9 bulan 1 blister obat untuk 1 bulan.
( 6 blister). Pasien minum obat selama 12-18
Pada anak 10-15 tahun, dosis bulan ( 12 blister).
rifampisin 450 mg, dan DDS 50 mg. Pada anak 10-15 tahun, dosis
rifampisin 450 mg, lampren 150 mg
dan DDS 50 mg untuk dosis
bulanannya, sedangkan dosis harian
untuk lampren 50 mg diselang 1 hari.

www.padiukdi.com
84. D. Dermatitis Numularis
Keywords :
Keluhan bintil-bintil pada tungkai bawah dan
lengan
Terasa sangat gatal.
Didapatkan beberapa gambaran lesi papulovesikel
yang berbentuk seperti uang logam, erimatosa
dan berbatas tegas.
Diagnosis : Dermatitis Numularis

www.padiukdi.com
Dermatitis Numularis
Dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang
(coin), berbatas tegas dengan eflouresensi
berupa papulovesikel, dan biasanya lesi mudah
pecah sehingga basah (oozing)
Terapi :
Bila kulit kering, beri emolien atau pelembab
Lesi dapat diberikan anti inflamasi topikal
Bila lesi basah/eksudatif sebaiknya di kompres terlebih
dahulu
Untuk pruritus dapat diberikan obat anti histamin

www.padiukdi.com
85. B. Miliaria Rubra
Keywords :
Keluhan beruntusan pada daerah punggung,
pinggang dan daerah yg sering terkenan gesekan
baju dan tekanan.
Terasa gatal dan pedih.
Pemeriksaan : lesi vesikel milier yang eritem pada
daerah punggung bawah dan pinggang.
Diagnosis : Miliaria Rubra

www.padiukdi.com
Miliaria
Miliaria Kristalina di stratum Miliaria Profunda di
korneum dermoepidermal junction
Lesi berupa vesikel bergerombol Biasanya timbul setelah miliaria rubra,
berukuran 1-2mm tanpa tanda radang ditandai papul putih, keras berukuran 1-
Tempat predileksi terutama pada 3mm
tempat tertutup pakaian Terutama pada pbadan dan ekstremitas
Muncul terutama saat setelah banyak Lesi lebih banyak papul dibandingkan
berkeringat vesikel
Umumnya tidak memberi keluhan dan Tidak gatal dan tidak terdapat eritema
sembuh dengan sisik yang halus

Miliaria Rubra di epidermis


Lebih berat dari miliaria kristalina
Terdapat pada badan yang sering
terkena tekanan atau gesekan
Lesi berupa papul merah atau papul
vesikular ekstrafolikular
Terasa sangat gatal dan pedih

www.padiukdi.com
86. A. Pneumonia
Keywords :
Keluhan bintil-bintil pada seluruh badan yang sangat
gatal.
Diawali dengan demam yang tidak terlalu tinggi
selama 1 hari
Bintil-bintil berisi air di badan dan meluas ke muka,
tangan dan kaki.
Pemeriksaan : lesi berupa vesikel, pustul dan krusta
yang tersebar generalisata.
Diagnosis : Varicela
Komplikasi : pneumonia

www.padiukdi.com
Komplikasi Varicela
Jarang terjadi pada anak-anak, lebih sering ditemukan
pada pasien dewasa
Komplikasi berupa :
Ensefalitis
Pneumonia
Glomerulonefritis
Karditis
Hepatitis
Konjunctivitis
Otitis
Arteritis
Kelainan darah

www.padiukdi.com
87. A. Pemeriksaan Tzank
Pemeriksaan penunjang untuk varicella
pemeriksaan Tzank
Bahan diabil dari kerokan dasar vesikel dan
diwarnai dengan Giemsa
Akan didapati sel datia berinti banyak

www.padiukdi.com
88. A. Shampo selenium sulfida
Keywords :
Keluhan gatal pada kulit kepala disertai dengan
rambut yang berminyak dan mudah rontok.
Pada kulit kepala didapatkan lesi eritema dengan
skuama yang berminyak berwarna kekuningan.
Diagnosis : Dermatitis seboroik
Terapi : Shampo selenium sulfida
Pada kasus ini pilihan B dan C tidak dapat
digunakan karena bantuk sediaannya berupa
salap, sedangkan keluhan pada daerah yang
berambut

www.padiukdi.com
Pengobatan Topikal pada Dermatitis
Seboroik
Shampo selenium sulfida 2-3 kali/minggu
selama 5-15 menit
Krim urea 10% untung skuama dan krusta
Sulfur presipitatum 4-20% digabung dengan
asam salisilat 3-6%
Kortikosteroid : krim hidrokortison 2,5%
Krim ketokonazole 2%

www.padiukdi.com
89. C. Pemeriksaan KOH
Keywords :
Gatal-gatal pada daerah leher dan punggung.
Pemeriksaan : lesi multipel makulo hipopigmentasi
dengan skuama halus diatasnya.

Diagnosis : Ptiriasis versikolor


Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan dengan
KOH 20% pada kerokan kulit terlihat hifa
pendek dan spora bulat berkelompok
www.padiukdi.com
90. C. Likenifikasi
Keywords :
Keluhan gatal pada punggung kaki dirasakan sejak 2
tahun yang lalu.
Awalnya bercak kemerahan kulit menjadi terasa
keras, tebal dan bersisik.
Gatal masih sering timbul apabila sedang stress atau
banyak pikiran.
Diagnosis : Neurodermatitis
Eflouresensi yang mungkin ditemukan pada
pasien ini : likenifikasi (berupa penebalan kulit)

www.padiukdi.com
Morfologi kulit
Papul : penonjolan diatas permukaan kulit,
sirkumskrip, berukuran diameter lebih kecil
dari 0,5 cm dan beisikan zat padat
Pustul : vesikel yang berisi nanah
Vesikel : Gelembung berisi cairan serum,
beratap, berukuran diameter kurang dari
0,5cm, dan mempunyai dasar
Bula : Vesikel berukuran besar

www.padiukdi.com
91. B. Tampon belloq 2 hari
Keywords :
Keluhan hidung berdarah setelah jatuh dari motor
beberapa jam yang lalu.
Pemeriksaan: hidung edema dan hiperemi,
perdarahan aktif dari nasofaring posterior.

Diagnosis : Epistaksis posterior


Tatalaksana : tampon posterior/tampon
Bellocq 2-3 hari

www.padiukdi.com
92. D. OMA fase hiperemis
Keywords :
Keluhan demam sejak 3 hari yang lalu.
Nyeri tenggorokan dan batuk pilek.
Pemeriksaan didapatkan liang telingan lapang,
membran timpani intak, tampak hiperemis, tidak
ada cairan keluar dari liang telinga.

Diagnosis : OMA stadium hiperemis

www.padiukdi.com
93. A. Otosklerosis
Keywords :
Penurunan pendengaran pada telinga kiri yang
dirasakan semakin memberat 1 bulan terakhir.
Pemeriksaan : membrane tympani intak,
Schwarte's sign (+), tes rinne (-) pada telinga kiri,
dan tes weber lateralisasi ke kiri.

Diagnosis : Otosklerosis

www.padiukdi.com
Otosklerosis
Penyakit pada kapsul tulang labirin yang mengalamai spongiosis di
daerah kaki stapes sehingga stapes menjadi kaku dan tidak dapat
menghantarkan getaran suara ke labirin dengan baik
Awal penyakit akan muncul tuli konduktif yang dapat menjadi tuli
campur bila penyakit sudah menyebar ke koklea
Gejala :
Pendengaran terasa berkurang secara progresif
Keluhan lain: tinitus dan terkadang vertigo
Lebih sering bilateral, perempuan lebih banyak dari laki-laki, antara
11-45 tahun
Pemeriksaan :
Membran timpani intak, tuba paten
Dapat ditemukan gambaran membran timpani yang kemerahan karena
pelebaran pembuluh darah promontium (Schwartes sign)
Pasien merasa pendengaran terdengar lebih baik dalam ruangan bising
(paracusis willisii)

www.padiukdi.com
94. C. Otitis media akut perforasi
Keywords :
Keluhan utama pendengaran telinga kanan kurang
disertai dengan nyeri.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu yang
meningkat 37,8 derajat.
Pemeriksaan telinga didapatkan membran timpani
perforasi dan disertai pus pada liang telinga.

Diagnosis : Otitis media akut perforasi

www.padiukdi.com
95. B. Konka inferior
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior, bagian
hidung yang dapat terlihat adalah :
Rongga hidung
Septum nasi
Konka inferior
Konka media
Meatus superior
Meatus media

www.padiukdi.com
96. B. Foto rontgen waters
Keywords :
Keluhan sakit kepala yang memberat terutama
saat sujud.
Mengeluh demam, pipi bengkak dan pilek yang
berbau busuk.
Terdapat Riwayat gigi berlubang yang tidak
mendapatkan perawatan.
Pemeriksaan radiologi yang dibutuhkan :
Foto rontgen waters
www.padiukdi.com
Berbagai Posisi X Ray
Waters: menilai sinus maksila, frontal, etmoid,
sphenoid

www.padiukdi.com
Caldwell: Menilai sinus frontal, etmoid, bola
orbita, dinding orbita medial, os zigoma, os
nasal, septum nasi, mandibula

www.padiukdi.com
Lateral: menilai sinus sphenoid
Schuller: menilai mastoid, kanalis akustikus
eksternus, TMJ

www.padiukdi.com
97. B. Abses peritonsilar
Keywords :
Keluhan mendengkur sudah 6 bulan.
Pemeriksaan didapatkan kedua tonsil membesar,
kripta melebar dan disertai dengan detritus.

Diagnosis : Tonsilitis
Komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit
tersebut adalah Abses peritonsilar

www.padiukdi.com
Abses Peritonsil
Abses peritonsil merupakan salah PF:
satu abses leher dalam Pembengkakan kelenjar
Etiologi: submandibula + nyeri tekan
Komplikasi tonsilitis akut atau Uvula bengkak terdorong ke
infeksi dari kelenjar Weber di tonsil kontralateral
Palatum mole bengkak berfluktuasi
Anamnesis:
Tonsil bengkak hiperemis, dapat
Odinofagia hebat disertai detritus
Otalgia pada sisi ipsilateral
Tatalaksana:
Muntah
pungsi abses insisi abses
Mulut berbau keluarkan pus tonsilektomi
Hipersalivasi
Komplikasi:
Hot potato voice
Abses pecah spontan
Trismus perdarahan, aspirasi paru, piemia
Abses parafaring
Trombus sinus kavernosus,
meningitis, abses otak

www.padiukdi.com
98. A. Gangguan tidur
Keywords :
Keluhan tidur mengorok dan sering tiba-tiba
terbangun dimalam hari sejak 1 tahun yang lalu.
Keluhan ini dirasakan hilang timbul.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran
tonsil T2-T2, tidak hiperemis, kripta melebar dan
terdapat detritus.
Indikasi tonsilektomi pada pasien ini :
Gangguan tidur
www.padiukdi.com
Indikasi Tonsilektomi
Serangan tonsilitis lebih dari tiga kali per tahun meskipun sudah
mendapatkan terapi yang adekuat
Tonsilitis hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan gangguan
pertumbuhan orofasial
Sumbatan jalan napas berupa sleep apnea, gangguan menelan dan
gangguan bicara
Rhinitis, sinusitis kronik, peritonsilitis, abses peritonsi yang tidak
sembuh dengan pengobatan
Napas bau yang tidak hilang dengan pengobatan
Tonsilitis berulang disebabkan oleh bakteri grup A streptococcus B
hemoliticus
Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan
Otitis media efusi/otitis media supuratif

www.padiukdi.com
99. C. Epstein barr virus
Keywords
Keluhan sering mimisan dan hidung tersumbat disertai
tinitus dan rasa tidak nyaman pada telinga.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan massa pada daerah
fossa rosenmuller.
Dan pada pemeriksaan biopsi menunjukkan
keganasan nasofaring.
Diagnosis : Ca Nasofaring
Etiologi : Virus Epstein-Barr

www.padiukdi.com
100. A. Tes Kalori
Keywords :
Keluhan pusing berputar.
Setiap serangan, pusing dirasakan <5 menit.
Disertai mual dan muntah.

Diagnosis : Vertigo
Pemeriksaan : Tes Kalori untuk memeriksa
fungsi vestibuler
www.padiukdi.com
B. Tes Bing Tes oklusi : Bila terdapat lateralisasi pada
telinga yang ditutup berarti normal, Bila bunyi pada
telinga yang ditutup tidak bertambah keras berarti
telinga tersebut tuli konduktif
C. Tes timpanometri mengetahui keadaan dalam
kavum timpani, misalnya ada cairan, kekakuan
membran timpani, gangguan rangkaian tulang
pendengaran
D. Tes stenger digunakan pada pemeriksaan tuli
anorganik (pura-pura tuli)
E. Audiometri nada murni untuk menentukan batas
ambang dengar dengan menggunakan satu frekuensi

www.padiukdi.com
NOMOR:101 A

KEYWORD
USUS HALUS
ASCARIS DEWASA DI
SMALL INTESTINE

www.padiukdi.com
ASCARIS LUMBRICOIDES
SANGAT JARANG BERGEJALA JIKA PARAH ABDOMINAL DISCOMFORT
ANAK SUKA MAIN DI SELOKAN RENTAN CACINGAN
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK: TELUR DENGAN 3 LAPIS DINDING
ALBUMINOID
HIALINE
VITELINE

ASCARIN LUMBRICOIDES
TATALAKSANA:
ALBENDAZOLE 400 MG SINGLE DOSE ATAU
MEBENDAZOLE 500 MG SINGLE DOSE

www.padiukdi.com
NOMOR:102 E

KEYWORD
GIGITAN NYAMUK
YANG MENGANDUNG
LARVA FILARIA

www.padiukdi.com
FILARIASIS

Di Indonesia: Wuchereria bancrofti, Cara diagnostic tradisional untuk


Brugia malayi, Brugia timori penyebab filariasis limfatik ditemukannya
filariasis limfatik mikrofilaria di darah perifer
Gejala dan tanda filariasis limfatik Mikrofilaria juga dapat ditemukan
Demam pada urin yang keruh seperti susu
dan cairan hidrokel
Limfadenopati inguinal atau aksila
Nyeri testis dan/atau inguinal
Untuk peluang deteksi terbaik,
darah sebaiknya diperiksa pada
Eksfoliasi kulit
beberapa waktu berbeda
Pembengkakan tungkai atau genital sepanjang periode 24 jam
Episode inflamasi dan limfedema yang
berulang menyebabkan kerusakan Disarankan agar sampel diambil
limfatik, pembengkakan kronis, dan antara jam 10 malam dan 2 pagi
elephantiasis di tungkai, lengan,
skrotum, vulva, dan payudara.

www.padiukdi.com
NOMOR:103 B
MEFLOKUIN ATAU KLOROKUIN BISA
HATI-HATI KLOROKUIN BISA EKSASERBASI PSORIASIS
KEYWORD MEFLOKUIN KONTRAIDIKASI PADA SEIZURE DISORDER DAN KONDISI
PSIKIATRIK
BIASANYA DI INDONESIA DIPAKAI KLOROKUIN. MEFLOKUIN DIPAKAI KALAU
ADA RESISTENSI TERHADAP KLOROKUIN.

www.padiukdi.com
NOMOR:104 C
DIETILCARBAMAZINE (DEC)
PASIEN KAKI GAJAH, DITEMUKAN MIKROFILARIA > 30
KEYWORD
FILARIASIS

PENGOBATAN
MASSAL WHO

http://www.cdc.gov/parasites/lymphaticfilariasis/treatment.html
www.padiukdi.com
NOMOR:105 D
ANCYLOSTOMA DUODENALE
NYERI PERUT, ANEMIA MIKROSITIK HIPOKROM (DEF. BESI)
KEYWORD
PIKIRKAN INFESTASI CACING (TERUTAMA CACING TAMBANG
(ANCYLOSTOMA /NECATOR)
PITTING EDEMA SERING PADA INFEKSI CACING TAMBANG
PADA TRICHURIASIS DAPAT EDEM NAMUN LEBIH LAZIM PADA INFEKSI BERAT
PROLAPS/EDEMA REKTUM

www.padiukdi.com
NOMOR:106 C
12-18 KG
HITUNG BMI DULU!! ASUMSI WANITA INDONESIA 160-165 CM
KEYWORD
BMI + 15 UNDERWEIGHT
PERTAMBAHAN 12-18 KG

BMI di bawah 18.5 Underweight atau kekurangan berat badan. Kenaikan berat badan ideal
selama hamil adalah 12 sampai 18 kg.
BMI 18.5 - 24.9 Ideal, kenaikan berat badan yang baik adalah 11 sampai 16 kg. Pada trimester
pertama, kenaikan berat badan ibu hamil sebaiknya 0,5 hingga 2,5 kg, setelah itu diikuti dengan
kenaikan berat 0,5 kg per minggu.
BMI 25 - 29.9 Overweight. Kenaikan berat badan ibu hamil jangan terlalu banyak, idealnya 7
sampai 11 kg
BMI di atas 30 Obesitas. Kenaikan berat badan ideal adalah 5 sampai 9 kg saja.

www.padiukdi.com
http://id.theasianparent.com/kenaikan-berat-badan-ibu-hamil/2/
NOMOR:107 B
MENGHAMBAT PEMATANGAN OVUM
KEYWORD MEKANISME KERJA KONTRASEPSI HORMONAL KOMBINASI:
MENEKAN SEKRESI FSH DAN LH MELALUI UMPAN BALIK (-) MENEKAN
OVULASI DAN MENGHAMBAT PEMATANGAN OVUM
MENGHAMBAT PERKEMBANGAN ENDOMETRIUM IMPLANTASI SULIT
PROGESTERON MUKUS JADI KENTAL

www.padiukdi.com
NOMOR:108 A
KELUARKAN SISA JARINGAN
KEYWORD PERDARAHAN POST PARTUM PADA OUE MASIH TERDAPAT JARINGAN
TATALAKSANA KELUARKAN SISA JARINGAN
MENGAPA JAWABANNYA BUKAN INFUS RL? KARENA YANG DITANYA BUKAN
TATALAKSANA AWAL

DIAGNOSIS/MASALAH GEJALA & TANDA TATALAKSANA


TONE (ATONIA UTERI) UTERUS LEMBEK, SYOK MASASE FUNDUS,RANGSANG
PUTTING, OKSITOSIN DAN
METERGIN
TEAR (ROBEKAN JALAN LAHIR) KONTRAKSI BAIK, PLASENTA HENTIKAN SUMBER PERDARAHAN
LENGKAP
TISSUE (SISA JARINGAN) PLASENTA TIDAK LENGKAP, KELUARKAN SISA JARINGAN
TERDAPAT JARINGAN PADA OUE
TROMBOSIT (GANGGUAN SINDROM HELLP KOMPLIKASI KOMPRESI BIMANUAL, LIGASI
KOAGULASI) PREEKLAMSIA-EKLAMSIA ARTERI HIPOGASTRIK SAMPAI
HISTEREKTOMI

www.padiukdi.com
Sumber: Buku Ajar Kebidanan FKUI, 2010
NOMOR:109 E
IUD
KEYWORD PASIEN MENYUSUI INGIN MENGGUNAKAN KB
JANGAN GUNAKAN YANG MENGANGGU PRODUKSI ASI HORMONAL
KOMBINASI
PILIHAN:
IUD TIDAK DIPENGARUHI MENYUSUI/TIDAK
MINI PIL (PROGESTERON SAJAH) ATAU IMPLAN ATAU SUNTIK 3 BULAN (JUGA
PROGESTERON) EFEKTIVITAS DIPENGARUHI OLEH MENYUSUI ADEKUAT ATAU
TIDAK

www.padiukdi.com
NOMOR:110 C
MENCEGAH OVULASI
KEYWORD EFEK UTAMA PADA IMPLAN ADALAH
MENCEGAH OVULASI MELALUI MEKANISME UMPAN BALIK
MENGENTALKAN LENDIR SERVIKS SUKA MENIMBULKAN EFEK LIANG
VAGINA TERASA KERING
EFEK TAMBAHAN: ENDOMETRIUM HIPOPLASIA

KANDIDAT ASEPTOR IMPLAN

www.padiukdi.com
EFEK SAMPING IMPLAN

www.padiukdi.com
NOMOR:111 A
MgSO4 (MAGNESIUM SULFAT)
KEYWORD PASIEN HAMIL 36 MINGGU DENGAN KEJANG !!!
HIPERTENSI 190/120 MMHG + PROTEINRIA 2+
MASUK KRITERIA EKLAMSIA

Eklampsia didefinisikan sebagai onset baru kejang grand mal dan/atau


koma yang tidak dapat dijelaskan selama kehamilan pada wanita
dengan preeklampsia, pada usia kehamilan di atas 20 minggu
Tata laksana definitif adalah partus
Terapi farmakologi:
DOC: MgSO4 dengan loading dose 4-6 g (15-20 min) dan maintenance dose
1-2 g per jam dalam IV solution Lini kedua: Benzodiazepin atau fenitoin
Antihipertensi nifedipine, hydralazine, labetalol

www.padiukdi.com
http://www.guideline.gov/content.aspx?id=39384
NOMOR:112 E
LAKUKAN MANUAL PLASENTA
KEYWORD > 30 MENIT SETELAH BAYI LAHIR PLASENTA TIDAK LAHIR RETENSIO PLASENTA
DRIP OKSITOSIN 20 IU DALAM 500CC RL/NACL 0.9%
INDIKASI MANUAL PLASENTA:
RETENSIO PLASENTA
PERDARAHAN > 400 CC
SETELAH PERSALINAN SULIT (FORCEPS, TALI PUSAT PUTUS)
RIWAYAT PERDARAHAN POSTPARTUM BERULANG

MANUAL PLASENTA

www.padiukdi.com
NOMOR:113 C
PELVIS ANTROPOID
KEYWORD DIAMETER ANTEROPOSTERIOR LEBIH BESAR DIBANDING DIAMETER
TRANSVERSA LONJONG
BENTUK PELVIS DINILAI DENGAN PELVISMETRI

Gynecoid ditemukan pada sekitar 50% wanita.


Bentuk ini merupakan bentuk klasik panggul
wanita. Ukuran anteroposterior sedikit lebih
kecil dibandingkan ukuran kiri-kanan transversa
Android bentuknya lebih segitiga, bentuk ini
merupakan bentuk panggul laki pada
umumnya. Wanita dengan bentuk panggul ini
akan mengalami kesulitan untuk melahirkan
bayi dengan ukuran yang agak besar. Ditemukan
pada sekitar 20% wanita.
Anthropoid, seperti panggul gynecoid tetapi
ukuran tyransversa lebih kecil.
Platypoid bentuknya gepeng. Mirip juga seperti
gynecoid tapi gepeng (flattened gynecoid).
Hanya sekitar 3% wanita yang memiliki bentuk
panggul seperti ini
www.padiukdi.com
NOMOR:114 D
KORPUS (BODY OF UTERUS)
KEYWORD KORPUS UTERI BAGIAN BAWAH POSISI PALING SERING DILAKUKAN INSISI
SAAT SC
JENIS SC:
Transperitonealis Profunda: Merupakan pembedahan yang paling banyak
dilakukan dewasa ini dengan insisi di segmen bawah uterus
Sectio Korporal atau Klasik: Insisi di buat pada korpus uteri, pembedahan ini
yang lebih mudah dilakukan, hanya diselenggarakan apabila ada halangan
untuk melakukan sectio caesaria transperitonialis profunda misalnaya,
melekat erat uterus pada dinding perut karena sectio yang sudah atau insisi
segmen bawah uterus megandung bahaya perdarahan yang banyak.

www.padiukdi.com
NOMOR:115 B
HcG
KEYWORD PASIEN HAMIL DENGAN BESAR UTERUS LEBIH BESAR DARI USIA KEHAMILAN
DISERTAI HIPEREMESIS CURIGA MOLA HIDATIDOSA
PEMERIKSAAN AWAL:
KECURIGAN KLINIS (SUDAH ADA PADA KASUS INI)
KADAR B-HCG KUANTITATIF

www.padiukdi.com
http://emedicine.medscape.com/article/254657-workup#a0719
NOMOR:116 D
GRANULOSA LUTEIN
KEYWORD HORMON RELAXIN DIPRODUKSI OLEH KORPUS LUTEUM, SEL DESIDUA DAN
PLASENTA

http://press.endocrine.org/doi/full/10.1210/jcem.82.9.4240?view=long&pmid=9284747&
www.padiukdi.com
NOMOR:117 D
ABORTUS IMINEN
KEYWORD OUE TERTUTUP TANPA DISERTAI PENGELUARAN JARINGAN
PADA KASUS INI HANYA DARAH TANPA JARINGAN

Diagnosis Serviks Besar uterus Gejala lain


Abortus Tertutup Sesuai dengan usia Uterus lunak
iminens kehamilan
Abortus Terbuka Sesuai dengan usia Uterus lunak
insipiens kehamilan
Abortus Terbuka Lebih kecil dari usia Uterus lunak
inkomplit kehamilan Keluar jaringan

Abortus Tertutup Lebih kecil dari usia Uterus kenyal


komplit kehamilan Keluar jaringan

www.padiukdi.com
NOMOR:118 B
PENINGKATAN KADAR PROGESTERON
KEYWORD HORMON ESTROGEN MUKUS CLOUDY, ENCER
HORMON PROGESTERON CLOUDY TETAPI KENTAL

The mucus cycle and the fertile window:


Cervical mucus changes are a result of the developing egg and follicle in the ovary. When a follicle (with the egg
inside) starts to grow early in the menstrual cycle, it begins to produce estrogen. Estrogen stimulates the cervix to
produce mucus. Beginning cervical mucus is thick, sticky, and holds its shape. The opening of the cervix at this time
also begins to soften and widen. As the follicle grows and ripens more estrogen is produced, and the cervical mucus
changes to a cloudy, thinner, and a slightly stretchy type mucus. Fertility is high at this time. Right before ovulation,
the follicle is at its largest and produces the most estrogen, cervical mucus at this time is very clear, stretchy, watery,
and slippery (like egg white). The cervix is also very soft, and the opening widens. Cervical mucus pours out from
the cervical opening. The woman is at the peak of her fertility at this time.

After ovulation, when the egg is released from the follicle, the follicle changes into a structure called the corpus
luteum. The corpus luteum produces the female hormone progesterone. Progesterone heats up the womans body
about 0.4 to 0.8 degrees, causes the cervical mucus to dry up and the cervix to close and tighten. The cervical
mucus again becomes very thick, cloudy, and forms a plug at the opening of the cervix. When this happens fertility
is again at a low level.

www.padiukdi.com
http://nfp.marquette.edu/monitor_cervical_mucus.php
NOMOR:119 B
KISTA GARDNER
KEYWORD KISTA TIDAK NYERI
TERLIHAT SAAT INSPEKULO LEBIH JELAS KARENA POSISI ANATOMI (LIHAT
GAMBAR)
PADA KISTA BARTOLIN BENJOLAN LEBIH NYATA PADA LABIA MAYOR DAN
UMUMNYA KARENA INFEKSI MENULAR SEKSUAL

www.padiukdi.com
NOMOR:120 B
INFEKSI RUBELLA PRIMER
KEYWORD HASIL IgM RUBELLA (+) DENGAN IgG RUBELLA (-) INFEKSI PRIMER
INFEKSI PRIMER BERBAHAYA JIKA TERKENA IBU HAMIL, TERUTAMA TRIMESTER 1
90% MENDERITA ABORTUS SPONTAN, CONGENITAL RUBELLA SYNDROME
(GANGGUAN PENDENGARAN, KATARAK, KELAINAN JANTUNG PDA),
MIKROSEFALI

http://sogc.org/wp-content/uploads/2013/01/guiJOGC203CPG0802.pdf
www.padiukdi.com
NOMOR:121 A
PRESENTASI MUKA
KEYWORD PADA PEMERIKSAAN DALAM TERABA MATA, HIDUNG, DAGU,MULUT, DAN DAHI
PASTI PRESENTASI MUKA BILA PADA VT: TERABA MULUT, HIDUNG, RAHANG ATAS
DAN ORBITAL RIDGES
PADA FOTO RONTGEN KEPALA BAYI HIPEREKSTENSI
PRESENTASI MUKA DAPAT LAHIR PERVAGINAM HANYA BILA DAGU BERADA DI
ANTERIOR !!
PENYEBAB PRESENTASI MUKA:
TUMOR LEHER JANIN
LILITAN TALI PUSAT
ANENSEFALUS
JANIN BESAR

www.padiukdi.com
PRESENTASI MUKA

MEKANISME PERSALINAN PER VAGINAM


Presentasi muka jarang terjadi bila kepala masih diatas Pintu Atas Panggul.
Umumnya keadaan diawali dengan presentasi dahi yang kemudian pada proses desensus
berubah menjadi presentasi muka.
Mekanisme persalinan terdiri dari densensus putar paksi dalam fleksi ekstensi dan
putar paksi luar.
TUJUAN PUTAR PAKSI DALAM AGAR DAGU BERADA DIBELAKANG SIMFISIS PUBIS
(ANTERIOR)
JIKA TIDAK BERHASIL ATAU PANGGUL SEMPIT OPERASI SC

www.padiukdi.com
NOMOR:122 A
TERBUTALIN
KEYWORD PASIEN HAMIL 30 MINGGU DENGAN PERUT KENCANG KONTRAKSI TERATUR
TAKUT LAHIR PREMATUR
PERTAHANKAN KEHAMILAN KARENA KETUBAN JUGA MASIH UTUH
TATALAKSANA: TERBUTALIN SUATU DERIVAT EPINEPRIN BEKERJA
MERELAKSASI OTOT POLOS (UTERUS)

www.padiukdi.com
NOMOR:123 A
ABORTUS INKOMPLIT
KEYWORD HAMIL < 20 MINGGU DENGAN GUMPALAN DARAH JARINGAN
UTERUS JADI LEBIH KECIL DARI MASA KEHAMILAN
HARUSNYA ADA OUE TERTUTUP/TERBUKA
PADA INKOMPLIT OUE TERBUKA

Diagnosis Serviks Besar uterus Gejala lain


Abortus Tertutup Sesuai dengan usia Uterus lunak
iminens kehamilan
Abortus Terbuka Sesuai dengan usia Uterus lunak
insipiens kehamilan
Abortus Terbuka Lebih kecil dari usia Uterus lunak
inkomplit kehamilan Keluar jaringan

Abortus Tertutup Lebih kecil dari usia Uterus kenyal


komplit kehamilan Keluar jaringan

www.padiukdi.com
Sumber: Buku Ajar Kebidanan FKUI, 2010
NOMOR:124 C
POLIP SERVIKS
KEYWORD WANITA 34 TAHUN RIWAYAT KELUAR CAIRAN PUTIH DAN DARAH DAN NYERI
SAAT BERHUBUNGAN DENGAN SUAMI
INSPEKULO MASSA BERTANGKAI SAJA KEMUNGKINAN POLIP SERVIKS
PADA MIOMA GEBURT MASA KELUAR DARI OUE:
Gejala biasa didahului oleh menometroragi, hipermenorrhea bisa sampai
terjadi anemia

www.padiukdi.com
NOMOR:125 B
KALA I FASE AKTIF
KEYWORD DILATASI SERVIKS 5 CM

Kala 1 Pematangan dan pembukaan mulut rahim hingga cukup untuk jalan keluar janin.
Fase laten: pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.
Fase aktif: pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar enam jam. Pada
tahap ini ibu akan merasakan kontraksi yang terjadi tiap 10 menit selama 20-30 detik. Frekuensi
kontraksi makin meningkat hingga 2-4 kali tiap 10 menit, dengan durasi 60-90 detik. Kontraksi
terjadi bersamaan dengan keluarnya darah, lendir, serta pecah ketuban secara spontan
Kala 2. Fase dimulai saat serviks sudah membuka selebar 10cm hingga bayi lahir lengkap. Pada kala 2,
ketuban sudah pecah atau baru pecah spontan, dengan kontraksi yang lebih sering terjadi yaitu 3-4 kali
tiap 10 menit.
Kala 3 Tahap ini disebut juga kala uri, yaitu saat plasenta ikut keluar dari dalam rahim. Fase ini dimulai
saat bayi lahir lengkap dan diakhiri keluarnya plasenta. Pada tahap ini biasanya kontraksi bertambah
kuat, namun frekuensi dan aktivitas rahim terus menurun.
Kala 4 Tahap ini merupakan masa satu jam usai persalinan yang bertujuan untuk mengobservasi
persalinan. Pada tahap ini plasenta telah berhasil dikeluarkan dan tidak boleh ada pendarahan dari
vagina atau organ.

www.padiukdi.com
Sumber: Buku Ajar Kebidanan FKUI, 2010
126. A. Melakukan intubasi endotrakeal

Keywords: Laki-laki, 28 tahun, kecelakaan,


terlempar sejauh 6 meter, diimobilisasi dengan
spinal board dan sudah terpasang collar neck,
pasien tidak sadar, didapatkan suara snoring

Usaha membebaskan jalan nafas yang dikerjakan


pertama-tama adalah...

Oropharyngeal airway atau intubasi endotrakeal?

www.padiukdi.com
Indikasi Intubasi pada Pasien dengan Trauma

Pasien apnea
Risiko aspirasi tinggi (ada muntah atau
perdarahan di rongga mulut)
Penurunan kesadaran (Glasgow Coma Scale <8)
Cedera dengan fraktur maksilofasial
Risiko obstruksi jalan nafas (hematoma di leher,
cedera laring atau cedera trakea)
Trauma inhalasi pada luka bakar
SpO2 < 90% dengan oksigenasi menggunakan
sungkup oksigen
American College of Surgeons Committee on Trauma. Airway and ventilatory management. in: Advanced trauma life
www.padiukdi.com
support for doctors. 8th ed. Chicago: American College of Surgeons Committee on Trauma; 2008. p. 2842
Skema Tatalaksana Jalan Nafas menurut ATLS

American College of Surgeons Committee on Trauma. Airway and ventilatory management. in: Advanced trauma life
www.padiukdi.com
support for doctors. 8th ed. Chicago: American College of Surgeons Committee on Trauma; 2008. p. 2842
127. A. M. Deltoid
Keywords: Wanita, 59 tahun, mengalami
kecelakaan. pasien tidak mampu melakukan
abduksi lengan kirinya

Cedera otot apa yang dapat mengakibatkan


kelainan tersebut?

www.padiukdi.com
Abduksi gerakan menjauhi sumbu tengah tubuh
Adduksi gerakan menuju sumbu tengah tubuh

www.padiukdi.com
Beberapa istilah...
Prime mover otot yang kontraksinya berperan
utama dalam suatu gerakan

Sinergis otot yang kontraksinya membantu


otot prime mover dalam suatu gerakan

Antagonis otot yang kontraksinya


mengakibatkan gerakan yang berlawanan dari
arah gerakan yang ditimbulkan otot prime mover
dan singeris
www.padiukdi.com
Abduksi lengan atas
Prime Mover: Deltoid
Sinergis: Supraspinatus
Antagonis: Latissimus dorsi, pectoralis mayor, teres major,
coracobrachialis, infraspinatus,www.padiukdi.com
teres minor, subscapularis
Pilihan lain..
M. Supraspinatus gangguan 900 pertama abduksi lengan
atas
Tidak dipilih menjadi jawaban karena bukan merupakan otot
prime mover abduksi lengan atas

M. Infraspinatus gangguan rotasi eksternal sendi bahu


Merupakan otot prime mover rotasi eksternal sendi bahu

M. Trapezius gangguan elevasi bahu


Merupakan otot prime mover dalam elevasi skapula

M. Axilaris tidak ada otot axilaris, yang ada nervus


axillaris
www.padiukdi.com
128. E. M. Intercostalis
Keywords: laki-laki, 28 tahun, kecelakaan motor,
terbentur di dada bagian samping, pasien sesak berat

Otot dinding toraks manakah yang merupakan otot


pernapasan murni?

Otot pernapasan murni m. intercostalis


Otot bantu pernapasan m. sternokleidomastoid, m.
serratus anterior (pilihan C), m. skalenus

www.padiukdi.com
Proses bernafas
Inspirasi
Kontraksi diafragma & m. intercostalis externus
Diafragma mendatar & elevasi rangka iga volume
rongga toraks
Bila pernapasan terganggu, elevasi rangka iga dibantu otot
nafas tambahan: sternokleidomastoid, serratus anterior,
skalenus

Ekspirasi
Ekspirasi pada dasarnya adalah proses pasif akibat recoil
dinding dada
Pada ekspirasi paksa kontraksi m. rectus abdominis &
m. Intercostalis internus

Wuryantoro, Nugroho A, Saunar R. Fisiologi bernapas. dalam: Manual pemasangan WSD. Jakarta: Badan Penerbit Universitas Indonesia; 2011. h. 12-4.
www.padiukdi.com
Otot-otot lain yang juga berperan
dalam inspirasi
pectoralis mayor (pilihan A), pectoralis minor,
trapezius, latissimus dorsi (pilihan B), erector
spinae, iliocostalis lumborum, quadratus
lumborum, serratus posterior (pilihan D),
subclavia

Kendall, F., McCreary, E., Provance, P., Rodgers, M., Romai, W. (2005). Muscles testing and
function with posture and pain (5th ed.). PA, USA: Lippincott Williams & Wilkins.
www.padiukdi.com
129. D. m. tibialis anterior
Keywords: Laki-laki, 54 tahun, fraktur cruris
dan terdapat robekan otot, pasien tidak dapat
melakukan dorsofleksi

otot apa yang mengalami robekan?

www.padiukdi.com
Dorsofleksi sendi ankle
Prime Mover: Tibialis
anterior

Sinergis: Extensor digitorum


longus, extensor hallucis
longus, peroneus tertius

Antagonis: Soleus,
gastrocnemius, fibularis
longus, fibularis brevis,
posterior tibialis, flexor
hallucis longus, flexor
digitorum longus, plantaris

www.padiukdi.com
m. tibialis anterior
m. tibialis anterior
terletak tepat di sebelah
lateral tulang tibia

Bila ada gaya dari arah


medial yang
menyebabkan fraktur
tibia, maka secara teoritis
displacement fragmen
tulang tibia dapat
mengakibatkan robekan
otot tibialis anterior

www.padiukdi.com
130. C. imobilisasi dengan spinal board dan collar neck

Keywords: wanita, 21 tahun, melompat dari


jembatan, pasien mengerang dan mengeluh
tidak bisa menggerakan kedua kaki dan
tangannya

Penangan yang paling tepat adalah....

Bisa bicara airway clear


www.padiukdi.com
Gejala cedera tulang belakang

Penurunan kesadaran
Terdapat tanda-tanda intoksikasi
Terdapat kecurigaan fraktur ekstremitas yang
mengganggu stabilitas tulang belakang
Defisit neurologis
Nyeri di sepanjang tulang belakang

www.padiukdi.com
Wing P, Dalsey W, Alvarez E, et al. Early acute management in adults with spinal cord injury. J Spinal Cord Med 2008;31:408479.
www.padiukdi.com
131. A. pasang WSD
Keywords: Laki-laki, 34 tahun, sesak nafas sejak 3
hari yang lalu, pasien batuk-batuk sejak 3 minggu
yang lalu, TD 134/68 ,N:116x/menit, RR: 32
x/menit, terlihat hemitoraks kanan membesar.
auskultasi redup, gerakan nafas kanan tertinggal,
Rontgen: perselubungan homogen di hemithorax
kanan, costofrenicus tertutup perselubungan,
sela iga melebar
Dx/ Efusi pleura masif

tindakan apa yg tepat?


www.padiukdi.com
Indikasi pemasangan WSD
Pneumotoraks
Hemotoraks
Efusi pleura masif
Empyema
Chylothorax

Wuryantoro, Nugroho A, Saunar R. Indikasi dan kontraindikasi WSD. dalam: Manual pemasangan WSD.
www.padiukdi.com
Jakarta: Badan Penerbit Universitas Indonesia; 2011. h. 30.
Pilihan lain...
needle thoracosintesis tindakan awal pada tension
pneumothorax

pungsi percobaan hanya bertujuan mengambil


sampel cairan pleura untuk diperiksakan di
laboratorium

rontgen thorax sudah dikerjakan

Dekortikasi tindakan pembedahan untuk


melepaskan perlengketan pleura

www.padiukdi.com
132. D. gambaran radiolusen avaskuler
disertai colaps line
Keywords: Laki-laki, 34 tahun, sesak sejak beberapa
jam yang lalu, dirasakan secara tiba-tiba, sebelumnya
pasien batuk selama 5 hari dengan dahak yang sulit
keluar dan tidak didapatkan demam, TD 120/80mmHg,
denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas 28x/menit
dan temp 38oC, deviasi trakea ke kiri, dada kanan
tertinggal, suara nafas yang menurun dan hipersonor
pada dada kanan
Dx/ pneumothorax

Apakah gambaran X-Ray yang mungkin ditemukan?

www.padiukdi.com
Pilihan..
Coin lesion curiga Ca Paru

Opasitas homogen cairan / konsolidasi

Infiltrat yang disertai konsolidasi Pneumonia?

Gambaran radiolusen avaskuler disertai colaps line


khas pneumothorax

Corakan bronkovaskuler yang meningkat infeksi


saluran nafas atau pengingkatan aliran darah ke paru

www.padiukdi.com
133. E. pemasangan WSD
Keywords: wanita, 48 tahun, sesak sejak 1 minggu yang lalu dan
memberat 2 hari terakhir, batuk berdahak yang berwarna
kecoklatan, 1 minggu sebelumnya pasien mengalami demam tinggi,
riwayat penyakit diabetes mellitus yang tidak terkontrol (+), TD
114/76mmHg, RR 34x/menit, temp 38oC dan denyut nadi
110x/menit, hemitoraks kanan tertinggal, redup hemitoraks kanan,
trakea deviasi kiri, foto thoraks didapatkan opasitas homogen
seluruh paru kanan, pungsi pleura didapatkan cairan dengan kesan
pus

Dx/ Empyema thoracis

Apakah tindakan yang tepat pada pasien ini?

www.padiukdi.com
Indikasi pemasangan WSD
Pneumotoraks
Hemotoraks
Efusi pleura masif
Empyema
Chylothorax
Contoh pus hasil evakuasi dari rongga
toraks melalui WSD

Wuryantoro, Nugroho A, Saunar R. Indikasi dan kontraindikasi WSD. dalam: Manual pemasangan WSD.
www.padiukdi.com
Jakarta: Badan Penerbit Universitas Indonesia; 2011. h. 30.
134. D. Pneumotoraks Spontan Primer
Keywords: Laki-laki, 20 tahun, sesak sejak beberapa
jam yang lalu, sesak dirasakan secara tiba-tiba,
sebelumnya pasien batuk selama 5 hari dengan dahak
yang sulit keluar dan tidak didapatkan demam, TD
120/80mmHg, HR 100x/menit, RR 28x/menit dan temp
37oC. deviasi trakea ke kiri, dada kanan tertinggal,
suara nafas yang menurun dan hipersonor pada dada
kanan. tidak didapatkan riwayat trauma dan TB paru.
BB: 38kg, TB: 168cm.

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?

www.padiukdi.com
Pilihan..
Empiema pus dalam rongga toraks perkusi redup

Hematothoraks darah dalam rongga toraks


perkusi redup

Efusi pleura massif cairan dalam rongga toraks


perkusi redup

pneumothoraks spontan primer ?


pneumothoraks spontan sekunder ?

www.padiukdi.com
Pneumotoraks spontan primer vs sekunder

Pneumotoraks Spontan Primer Pneumotoraks Spontan Sekunder


suatu pneumotoraks yang suatu pneumotoraks yang
terjadi tanpa ada riwayat terjadi akibat penyakit paru
penyakit paru yang mendasari yang mendasarinya
sebelumnya. TBC paru, Penyakit Paru
Umumnya pada individu sehat Obstruktif Kronik, Asma
Dewasa muda Bronkial, Pneumonia, Tumor
paru
Postur tubuh tinggi kurus
Terjadi pada saat istirahat dan
sampai sekarang belum Biasa terjadi pada orang tua
diketahui penyebabnya dengan PPOK

www.padiukdi.com
Mengapa pneumotoraks spontan primer?

Jawaban Pneumotoraks spontan primer dipilih


karena usia pasien yang masih muda, riwayat
penyakit paru yang (-), serta postur yang tinggi
kurus

www.padiukdi.com
135. A. Hidrokel
Keywords: Laki-laki, 50 tahun, terjadi pembesaran
pada skrotumnya, tidak disertai rasa nyeri, tidak
terjadi gangguan seksual, scrotum membesar,
lunak, tetapi tidak teraba adanya massa tumor,
tidak didapatkan pembesaran kelenjar lymphe
inguinal, transluminasi test (+)

Penyakit apakah yang paling mungkin diderita


oleh pasien ini?
www.padiukdi.com
Hydrocele
Penumpukan cairan di
dalam tunica vaginalis
scrotum

Tanda khas:
transluminasi (+)

www.padiukdi.com
Pilihan lain...
Varikokel pelebaran vena di plexus pampiniformis dapat
mengakibatkan gangguan produksi hormon testosteron
gangguan seksual

Elepantiasis sumbatan limfe inguinal oleh cacing Wuchereria


bancrofti kaki membesar (kaki gajah)

Orchitis inflamasi pada skrotum, bisa menyebabkan


penumpukan cairan pada skrotum namun biasanya disertai nyeri
hebat

Seminoma keganasan yang berawal dari germ cell di testis, bisa


mengakibatkan penumpukan cairan di skrotum namun biasanya
pasien memiliki kelainan seksual (subfertil, analisa semen yang
tidak normal)

www.padiukdi.com
136. C. Rontgen abdomen 3 posisi
Keywords: wanita, 62 tahun, tidak bisa BAB
dan kentut sejak 5 hari yang lalu, abdomen:
distensi (+), darm contour (+), darm
steifung(+), NT (+), peristaltik meningkat (+),
muscular defans (-)
Dx/ ileus obstruksi

Pemeriksaan radiologi yang diperlukan ?

www.padiukdi.com
Foto Polos Abdomen
Foto polos abdomen adalah pemeriksaan
radiologi awal yang umum dikerjakan pada pasien
dengan akut abdomen
Dapat mengeksklusi kemungkinan obstruksi usus dan
perforasi organ berongga

3 posisi
AP supine
AP erect
Left lateral decubitus

Stoker J, van Randen A, Lameris W, Boermeester MA. Imaging patients with acute abdominal pain. Radiology 2009; 253: 31-46.
www.padiukdi.com
Pilihan lain...
Barium enema digunakan untuk menilai saluran cerna
bawah terutama kolon. biasanya dikerjakan bila curiga
divertikulitis, chrons disease, dan polip

BNO-IVP digunakan untuk mengevaluasi letak batu


traktus urinarius

Barium meal digunakan untuk menilai kelainan struktur


maupun motilitas saluran cerna atas terutama esofagus,
lambung, dan duodenum

Appendikogram pencitraan appendiks menggunakan


foto polos dengan kontras. Dikerjakan bila curiga apendisitis
www.padiukdi.com
137. B. Indentasi kaudal buli-buli
Keywords: laki-laki, 68 tahun, keluhan
mengarah ke BPH

Kemungkinan hasil pemeriksaan BNO-IVP?

www.padiukdi.com
Temuan BNO IVP pada BPH
Indentasi caudal buli-buli

Elevasi pada intraureter menghasilkan bentuk


J-ureter (fish-hook appearance)

Divertikulasi dan trabekulasi vesika urinaria

Mamoulakis C, Herrmann TRW, Hofner K, Oelke M. World J Urol 2011;29:199-2014.


www.padiukdi.com
Indentasi kaudal buli
(panah=indentasi buli; P=prostat)

www.padiukdi.com
Fish Hook ureter appearance
(panah)

www.padiukdi.com
138. D. Aspirasi cairan sendi
Keywords: Anak laki-laki 7 tahun, demam sejak 2
hari yang lalu, dua minggu sebelumnya pasien
jatuh dan terdapat luka pada lutut kirinya, lutut
kiri tampak hiperemis, bengkak, dan nyeri, dokter
mencurigai terjadi infeksi sendi lutut.
Dx/ arthritis septik

Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk dapat


menegakkan diagnosis infeksi sendi secara pasti?
www.padiukdi.com
Diagnosis Pasti Septic Arthritis
Diagnosis ditegakkan atas dasar temuan klinis
dan analisis cairan sendi

Temuan klinis yang khas: demam, nyeri sendi


Temuan laboratoris yang mendukung: peningkatan
leukosit, laju endap darah, dan C-Reactive Protein
(CRP)

Cairds MS, Flynn JM, Leung YL, Millman JE, Ditalia JG, Dormans JP. Factors distinguishing septic arthritis from transient
www.padiukdi.com
synovitis of the hip in shildren. J Bone Joint Surg Am 2006;88:1251-7.
139. C. resusitasi cairan
Keywords: perempuan, 30 tahun, dada dan
perut nyeri dan kehausan, pasien post
kecelakan, jatuh ke jurang dan tersangkut di
sebatang pohon, perut dirasakan semakin
tegang, TD: 92/54, FN: 128x/menit, FP:
30x/menit, suhu: 360C
Dx/ perdarahan intraabdomen

penanganan awal yang tepat?


www.padiukdi.com
Pendekatan ATLS pada kasus ini
A clear, karena pasien bisa mengeluh (bisa
bicara)
B terdapat nafas spontan
C nadi cepat dan tekanan darah mulai turun
D pada soal tidak ditemukan keterangan
yang jelas tentang GCS pasien
E pada soal tidak disebutkan adanya jejas
atau tanda perlukaan
www.padiukdi.com
Apa masalah pasien pada soal ini?
Karena itu, pada pasien ini terdapat masalah
sirkulasi yaitu perdarahan

Berapa banyak perdarahannya?

www.padiukdi.com
Kelas perdarahan?

www.padiukdi.com
Penanganan awal
Penanganan awal pada perdarahan yang
mengakibatkan gangguan hemodinamik adalah
dengan memberikan 2 Liter cairan kristaloid yang
dihangatkan melalui 2 jalur infus kaliber besar
Evaluasi respon:
Rapid responder (20%)
Transient responder (30%)
Non-responder (>30%)

evaluasi urine output

www.padiukdi.com
Pilihan lain...
Laparatomi eksplorasi
Mungkin diperlukan untuk mencari sumber perdarahan, namun bukan
hal yang pertama dilakukan saat menghadapi pasien dengan
kecurigaan perdarahan intraabdomen

DPL (diagnostic peritoneal lavage)


Tindakan diagnostik yang dikerjakan apabila masih ragu apakah terjadi
perdarahan intraabdomen pada pasien

injeksi adrenalin
Tindakan pertolongan pertama pada reaksi anafilaksis

Observasi
Observasi dilakukan pada pasien yang stabil, bila pasien belum stabil
harus dilakukan resusitasi segera

www.padiukdi.com
140. B. Fraktur nasal dan fraktur le fort 3

Keywords: Laki-laki, 19 tahun, keluar darah


dari hidung dan lebam disekitar mata, jatuh
dari motor 2 hari yang lalu, hidung tersumbat,
nyeri di daerah batang hidung diikuti
penglihatan ganda, wajah tampak kebiruan di
bawah kedua mata dan bengkak di sekitar
batang hidung.

Diagnosisnya adalah ?

www.padiukdi.com
Tanda dan gejala pada Trauma Maksilofasial (1)

Fraktur orbita
Ekimosis dan edema kelopak mata, perdarahan
subkonjungtiva, diplopia (karena otot rectus terjepit
fragmen tulang)

Fraktur nasal
epistaxis, bengkak, nyeri, deformitas, dan krepitasi di
sekitar hidung
Dapat juga bermanifestasi sebagai sumbatan hidung
(septum patah dan menyumbat kavum nasi)

www.padiukdi.com
Tanda dan gejala pada Trauma Maksilofasial (2)

Fraktur Zygomatic/zygomaticomaxillary
complex (tripod fracture)
Bengkak di pipi
Trismus (karena otot zygomaticus terjepit
fragmen patahan tulang)
Diplopia timbul bila fraktur juga melibatkan
rima orbita

www.padiukdi.com
Tripod Fracture
(Zygomatic/zygomaticomaxillary complex fracture)

www.padiukdi.com
Tanda dan gejala pada Trauma Maksilofasial (3)

Fraktur Maxilla (Le Fort Fracture)


Instabilitas maxilla atau wajah, tergantung tipe
fraktur
Tarik rahang atas ke bawah (tidak dianjurkan bila
tersedia fasilitas radiologi)
Lefort I: yang bergerak hanya maxilla
Lefort II: yang bergerak maxilla & hidung
Lefort III: seluruh bagian wajah ikut bergerak

Dapat terjadi diplopia pada fraktur Le Fort II & III

www.padiukdi.com
Fraktur Le Fort

www.padiukdi.com
Tanda dan gejala pada Trauma Maksilofasial (4)

Fraktur mandibula
Trismus, maloklusi, asimetri dan deformitas dagu

www.padiukdi.com
Pada pasien ini...
Pada pasien ini didapati
Hidung tersumbat
nyeri di daerah batang
hidung Fraktur nasal
bengkak di sekitar
batang hidung

penglihatan ganda
kebiruan di bawah kedua Fraktur orbita
mata

www.padiukdi.com
Pada pasien ini...
Yang sudah jelas adalah fraktur nasal

Fraktur yang bisa menyebabkan diplopia:


Fraktur orbita
Fraktur Le Fort II
Fraktur Le Fort III
Fraktur tripod

Fraktur Le Fort III lebih mungkin menjadi penyerta fraktur


nasal
Mekanisme cedera gaya ke bagian tengah majah saat
terjatuh dari motor
Fraktur tripod gaya ke bagian lateral wajah (pipi)

www.padiukdi.com
141. C. Foto polos kepala posisi Caldwell

Keywords: Laki-laki, 19 tahun, keluar darah


dari hidung dan lebam disekitar mata, jatuh
dari motor 2 hari yang lalu, hidung tersumbat,
nyeri di daerah batang hidung diikuti
penglihatan ganda, wajah tampak kebiruan di
bawah kedua mata dan bengkak di sekitar
batang hidung

Pemeriksaan radiologi?

www.padiukdi.com
Posisi waters menilai sinus

www.padiukdi.com
Posisi Schulller menilai tulang mastoid

www.padiukdi.com
Posisi Caldwell menilai sinus, namun rima
orbita dan septum nasi juga terlihat jelas

www.padiukdi.com
Foto panoramik menilai gigi dan rahang

www.padiukdi.com
Foto left lateral decubitus biasanya dikerjakan
untuk menilai ada tidaknya obstruksi usus

www.padiukdi.com
142. E. Amankan patensi jalan nafas
Keywords: Laki-laki, 42 tahun, jatuh dari
bangunan lantai 3, pasien tergeletak di lantai
dan tidak sadarkan diri

Apa tindakan yang pertama kali dilakukan?

Pada pasien trauma, selalu ingat ABCDE

www.padiukdi.com
Primary Survey ATLS
Airway & Protection of Spinal Cord
Breathing and Ventilation
Circulation
Disability
Exposure and Environment Control
www.padiukdi.com
Primary Survey
Prinsip utama
Bila memungkinkan, ABCDE dikerjakan
secara simultan
Segera lakukan intervensi bila ditemukan
masalah dalam primary survey
Lakukan pemantauan / penilaian ulang
Bila terjadi perburukan, mulai cari masalah dari Airway
lalu baru ke Breathing dan seterusnya

www.padiukdi.com
Airway & proteksi servikal
Mengapa menjadi yang pertama?
Hilangnya patensi jalan nafas dapat mengakibatkan kematian dalam
waktu < 3 menit
Hipoksia berkepanjangan = perfusi yang inadekuat, kerusakan organ

Penilaian patensi airway / jalan nafas


Adakah sekresi atau darah di jalan nafas?
Adakah bunyi tambahan (stridor, snoring, gargling)?

Tips
Pasien yang bisa berbicara biasanya tidak memerlukan intervensi
segera
Curiga cedera laring atau cedera trakea pada pasien yang bersuara
serak
Bunyi tambahan seperti stridor, snoring dan gargling menandakan
adanya sumbatan jalan nafas
www.padiukdi.com
Intervensi Airway
Mengamankan patensi jalan nafas
Menyedot sekresi (suction)
Chin Lift/Jaw thrust
Nasopharyngeal Airway
Laryngeal Mask Airway (LMA)
Airway definitif
Airway Support
Oxygen
Non-Rebreathing Mask
Bag Valve Mask
Definitive Airway

Airway Definitif
Intubasi endotrakeal
Surgical Crichothyroidotomy
www.padiukdi.com
143. D. Epididimitis
Keywords: Laki-laki, 20 tahun, nyeri pada buah
zakar sebelah kiri, nyeri timbul tiba-tiba pada
saat bangun tidur, testis kiri lebih tinggi dari
kanan, Prehn sign (+)

Diagnosis pada pasien ini adalah...

www.padiukdi.com
dd/ nyeri skrotum

www.padiukdi.com
Pherns sign
Positif bila nyeri berkurang dengan melakukan
elevasi pada testis yang nyeri

Negatif bila nyeri tidak berkurang dengan


melakukan elevasi pada testis yang nyeri

Pherns sign positif khas untuk epididimitis

www.padiukdi.com
Epididimitis
Radang epididimis nyeri
skrotum
Biasanya disebabkan refluks
bakteri dari vas deferens

Biasanya onset-nya gradual,


namun bisa juga akut dan
tiba-tiba

Biasanya disertai tanda &


gejala ISK (nyeri, demam,
ditemukan peningkatan
leukosit pada urin)

www.padiukdi.com
144. A. Hernia inguinalis medialis kiri
Keywords: Laki-laki, 78 tahun, benjolan pada
lipatan paha kiri, benjolan masih bisa keluar
masuk sendiri, tidak disertai nyeri, tidak
disertai muntah kadang-kadang teraba di
kantung kemaluan kiri

Diagnosis yang tepat adalah...

www.padiukdi.com
HIM vs HIL, direk vs indirek
Hubungan Dibungkus
Onset
dengan vasa oleh fascia
Tipe Deskripsi biasanya pada
epigastrica spermatica
waktu
inferior interna
Penojolan melewati
cincin inguinal, biasanya
Hernia ingunalis
merupakan kegagalan
lateralis / Hernia Lateral Ya Anak
penutupan prosesus
inguinalis indirek
vaginalis setelah
penurunan testis
Keluarnya langsung
Hernia inguinalis
menembus fascia
medialis / Hernia Medial Tidak Dewasa
dinding abdomen lewat
inguinalis direk
trigonum Hesselbach

www.padiukdi.com
Jalur turunnya beragam hernia
Hernia inguinalis direk/medialis
Medial dari vasa epigastrica inferior
lewat Hesselbach triangle
Biasanya pada dewasa (daerah locus
minoris)

Hernia inguinalis indirek/laterallis


Lateral dari vasa epigastrica inferior
lewat kanalis inguinalis
Biasanya pada anak (karena prosesus
vaginalis gagal menutup)

Hernia femoralis
lewat kanalis femoralis

www.padiukdi.com
Tatalaksana

www.padiukdi.com
Chandler JJ. Groin hernia and masses, and abdominal hernias. In: Lowry SF, Ciocca RG, Rettie CS. Learning surgery: the clerkship manual. New York: Springer; 2005. p. 479-98.
145. C. Peritonitis TB
Keywords: Laki-laki, 30 tahun, nyeri perut yang
dirasakan hilang timbul sejak 1 bulan yang
lalu, demam yang hilang timbul, limfadenopati
pada lipat paha sebelah kanan, ditemukan
suara timpani dan pekak yang bergantian
selang seling (chess board phenomenon)

Apakah diagnosis pada kasus di atas?

www.padiukdi.com
Peritonitis TB
Radang peritoneum parietal atau viseral yang
disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis

Penyebaran terjadi dengan cara:


Hematogen dari paru
Melalui dinding usus yang terinfeksi
Penjalaran dari kelenjar limfe mesenterium

Fenomena papan catur merupakan temuan yang


karakteristik untuk peritonitis TB, namun tidak sering
dijumpai

Sulaiman A. Peritonitis tuberkulosa. Dalam: Sulaiman A, Daldiyono, Akbar N, Rani A. Buku ajar
gastroenterologi. Jakarta: Infomedika; 1999. p. 456-61.
www.padiukdi.com
Temuan klinis peritonitis TB

Sulaiman A. Peritonitis tuberkulosa. Dalam: Sulaiman A, Daldiyono, Akbar N, Rani A. Buku ajar
gastroenterologi. Jakarta: Infomedika; 1999. p. 456-61.
www.padiukdi.com
Keywords untuk pilihan lain...
Pankreatitis akut
Nyeri perut yang menjalar hingga ke tip scapula, muntah
berwarna hijau, amilase meningkat

Kolesistitis akut
Nyeri perut kanan atas, fat, female, forty, fertile

Gastritis
Nyeri epigastrium, terkait makan

Karsinoma colon
Penurunan berat badan, BAB berdarah
www.padiukdi.com
146. C. Pseudoephedrine
Keywords: anak, 6 tahun, batuk pilek, pilek,
pemeriksaan fisik didapatkan kongesti nasal

terapi yang paling tepat untuk menangani


kongesti nasal adalah
Dekongestan atau anti histamin?

www.padiukdi.com
Dekongestan vs antihistamin
Dekongestan simpatomimetik
vasokonstriksi di mukosa hidung produksi
sekret turun

Antihistamin menghambat kerja histamin


mencegah peningkatan permeabilitas vaskuler
mengurangi edema mukosa

Untuk mengurangi kongesti nasal dekongestan

www.padiukdi.com
Dekongestan
Dekongestan oral
Efedrin
Fenilpropanolamin
Pseudoefedrin
Efek iritasi mukosa hidung rendah

Dekongestan topikal (semprot)


Oksimetazolin
Tidak dianjurkan untuk anak karena absorpsi sistemiknya
tinggi
Efek iritasi mukosa hidung tinggi

www.padiukdi.com
Pilihan lain...
Asetaminofen nama lain parasetamol, obat
demam dan nyeri

DMP antitusif menekan pusat batuk di


susunan saraf pusat

CTM antihistamin

Kortikosteroid antiinflamasi menekan


reaksi alergi mengurangi edema mukosa

www.padiukdi.com
147. A. golongan reduktase inhibitor HMG CoA

Keywords: Laki-laki, 56 thn, berat badan


berlebih, riwayat DM tidak terkontrol,
kolesterol total 220, LDL 96, HDL 26,
Trigliserida 490

Apa terapi farmakologi yang tepat untuk


mencegah kejadian kardiovaskular pada
pasien ini?
Fibrat atau statin?

www.padiukdi.com
Hipertrigliseridemia
Peran hipertrigliseridemia sebagai faktor risiko
independen penyakit jantung koroner masih
kontroversial

Anjuran NCEP ATP III pada pasien dengan


risiko penyakit kardiovaskular yang tinggi
(misalnya pasien DM) fokus pada LDL dulu,
bila LDL normal baru obati hipertrigliseridemia

Third report of the National Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults
www.padiukdi.com
(Adult Treatment Panel III): final report. NIH publication no.: 02-5215. Bethesda, Md.: National Heart, Lung, and Blood Institute, 2002.
Rekomendasi NCEP ATP III

Third report of the National Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults
www.padiukdi.com
(Adult Treatment Panel III): final report. NIH publication no.: 02-5215. Bethesda, Md.: National Heart, Lung, and Blood Institute, 2002.
Algoritma penanganan
hipertrigliseridemia
Statin (HMG CoA reductase
inhibitor) tetap merupakan
pilihan utama pada high
triglyceride level

Pada very high triglyceride level,


fibrat (gemfibrozil) adalah
pilihan utama
Tujuan utama tatalaksana
very high triglyceride level
dengan fibrat adalah untuk
menurunkan risiko
pankreatitis, bukan untuk
menurunkan risiko
penyakit kardiovaskular

Third report of the National Cholesterol Education Program (NCEP)


Expert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Cholesterol in Adults (Adult Treatment Panel III): final report. NIH
www.padiukdi.com publication no.: 02-5215. Bethesda, Md.: National Heart, Lung, and
Blood Institute, 2002.
148. D. Eritropoietin
Keywords: Wanita, 68 tahun, datang dengan
keluhan lemas, riwayat gangguan ginjal dan
sudah menjalani hemodialisa secara rutin
serta sering mendapatkan tranfusi darah,
konjungtiva pucat
Dx/ anemia pada CKD

Apakah terapi yang paling tepat?

www.padiukdi.com
Tatalaksana Anemia pada CKD
Terapi pilihan untuk anemia pada CKD adalah
erythropoiesis-stimulating agents (ESAs)
Eritropoietin

Panduan National Kidney Foundation Kidney


Disease Outcomes Quality Initiative (NKF-DOQI)
merekomendasikan target hemoglobin 11 - 12
g/dL
Kelompok pasien dengan target Hb 11 12 terbukti
memiliki mortalitas yang lebih rendah dibandingkan
dengan kelompok pasien dengan target Hb > 13
VanWyck DB, Eckardt K-U, and the National Kidney Foundation KDOQI Work Group. KDOQI Clinical Practice Guideline and Clinical Practice Recommendations
for Anemia in Chronic Kidney Disease: 2007 Update of Hemoglobin Target. National Kidney Foundation. Available at:
www.padiukdi.com
http://www.kidney.org/professionals/KDOQI/guidelines_anemiaUP/index.htm. Accessed July 28, 2014.
149. B. Klorokuin
Keywords: wanita, hamil 7 bulan, pergi ke
Abepura, dokter menganjurkan untuk
mengkonsumsi kemoprofilaksis malaria

Obat apa yang tepat diberikan?

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
150. D. Isosorbid dinitrat
Keywords: wanita, 58 tahun, nyeri dada yang
dirasakan memberat setelah naik tangga,
dialami sejak 1 tahun terakhir, nyeri dada
dirasakan berkurang dengan istirahat, kontrol
teratur di PKM dengan captopril

Apakah terapi yang paling tepat untuk


mengurangi nyeri dada pasien?

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Obat antiangina
Nitrat

Penyekat Beta

Calcium Channel Blocker

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Pilihan lain
Ibuprofen NSAID dapat mengurangi nyeri namun
tidak sesuai dengan patofisiologi angina

Clopidogrel antiplatelet menghambat perlengketan


platelet satu dengan yang lain melalui blokade ADP

Simvastatin HMG CoA reductase inhibitor


menghambat sintesis kolesterol di hati

Asetil salisic acid aspirin menghambat agregasi


platelet
www.padiukdi.com
151 E. Agonis reseptor 5-HT1

Keywords:
Perempuan mengeluh nyeri kepala sebelah
(unilateral), berdenyut, mual muntah (+)
berulang diresepkan sumatriptan.

Kemungkinan diagnosis : Migrain

www.padiukdi.com
Karakteristik Sakit Kepala Primer

www.padiukdi.com
Tatalaksana Migrain
Terapi abortif (akut):
- Non spesifik : asetaminofen, NSAID
menghambat COX 1 dan COX 2
- Spesifik : sumatriptan agonis reseptor 5 HT-
1 (serotonin) vasokonstriksi dan inhibisi
aktivitas saraf trigeminus & peptida vasoaktif.
Terapi profilaktik :
Propanolol , amitriptilin, as valproat
www.padiukdi.com
152 B. Ethosuximide

Keywords:
Anak sering melamun, pandangan kosong
selama beberapa detik (singkat), sesudahnya
beraktivitas seperti biasa, berulang.

Kemungkinan diagnosis : epilepsi absans.

www.padiukdi.com
KARAKTERISTIK KEJANG
Parsial (1 area otak)
Parsial simpel : kejang fokal, kesadaran (+), aura (+).
Parsial kompleks : kejang fokal, kesadaran (-), aura (+), automatisasi (+),
> 1 menit, amnesia post iktal (+).
Aura = gejala sensorik pendahulu (melihat kilat, mencium wangi durian)
Automatisasi = gerakan repetitif autonom (menjilat lidah, berkedip2).

Umum (area otak difus)


Tonik klonik : kaku dan kelojotan, lidah tergigit, mulut berbusa.
Absans (lena): bengong, singkat.
tipikal : amnesia postiktal (-)
atipikal : amnesia postiktal (+).
Atonik : jatuh
Mioklonik : kedutan otot berulang.

Umum sekunder : kejang parsial diikuti kejang umum.


www.padiukdi.com
Secara umum,
kejang parsial
diterapi dengan
carbamazepin.

Kejang umum
diterapi dengan
asam valproat.

www.padiukdi.com
153 C. Nervus Medianus

Keywords:
Keluhan kesemutan pada jari telunjuk dan jari
tengah tangan kanan. Tangan kanan juga
dirasakan lemah.

Kemungkinan cedera saraf medianus.

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
154 A. Nervus VII perifer dekstra

Keywords:
Sulit menutup kelopak mata (lagoftalmus)
sebelah kanan, sudut mulut kanan jatuh, tidak
dapat mengangkat alis mata kanan.

Kemungkinan diagnosis : Bells Palsy.

www.padiukdi.com
Bells Palsy
Bells Palsy = kelumpuhan saraf fasialis (N. VII)
perifer.
Karakteristik:
- Tidak bisa mengangkat alis
- Tidak bisa menutup kelopak mata (lagoftalmus)
- Tidak bisa menggembungkan pipi
- Sudut mulut (plika nasolabial) hilang

Terapi : kortikosteroid + fisioterapi.


www.padiukdi.com
Paresis N. VII Sentral
(UMN)
-Kelumpuhan wajah hanya
pada pipi.
- Kelumpuhan wajah
kontralateral dengan lokasi
lesi saraf.
Jadi, lesi saraf VII dekstra
sentral menyebabkan
kelumpuhan pipi sebelah
kiri, begitu pula sebaliknya.

Paresis N. VII Perifer (LMN) =


Bells Palsy
- Kelumpuhan wajah pada
dahi dan pipi.
-Kelumpuhan wajah ipsilateral
dengan lokasi lesi saraf.
Jadi, lesi saraf VII sinistra
perifer menyebabkan
kelumpuhan wajah sisi kiri,
begitu pula sebaliknya
www.padiukdi.com
155 E. Nervus V

Keywords:
Penurunan kesadaran post KLL, GCS E2M3V3 =
8, herniasi ke arah pons terutama bagian
lateral.

Kemungkinan cedera pada n. V

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
156 A. Nervus ischiadicus

Keywords:
Kecelakaan lalu lintas, paha kanan pasien
dalam keadaan fleksi, aduksi, dan internal
rotasi. Pasien tidak dapat melakukan dorso
fleksi maupun plantar fleksi.

Kemungkinan cedera N. Ischiadicus e.c


dislokasi panggul posterior.

www.padiukdi.com
PED (Peroneus untuk Eversi dan Dorsofleksi) jadi, cedera n. Peroneus
menyebabkan tidak bisa dorsofleksi (dropped foot),
TIP ( Tibialis untuk Inversi dan Plantarfleksi) jadi, cedera n. Tibialis
menyebabkan tidak bisa plantarfleksi.
Nervus Ischiadicus bercabang menjadi n. Peroneus dan n. Tibialis jadi,
cedera n. Ischiadicus menyebabkan tidak bisa dorso maupun plantar fleksi.
www.padiukdi.com
157 C. Perdarahan Epidural

Keywords:
Post KLL, kesadaran menurun, muntah proyektil,
sebelumnya pasien tidak mengalami penurunan
kesadaran.
Hipertensi, bradikardi, nafas ireguler. Pupil
midriasis dan reflex cahaya lambat pada mata
kanan.
Foto polos kepala: fraktur temporo-parietalis
sebelah kanan.
Kemungkinan diagnosis : perdarahan epidural.

www.padiukdi.com
KARAKTERISTIK PERDARAHAN OTAK:
1. PERDARAHAN EPIDURAL
- Periode Lucid = mula2 sadar
penuh, sehari kemudian
penurunan kesadaran.
- Bisa muncul tanda-tanda kenaikan
TIK (pupil midriasis, muntah
proyektif, dll).
- Bisa muncul refleks Cushing
(hipertensi, bradikardi, nafas
ireguler).
- Akibat cedera temporal
pecahnya arteri meningea media
- Gambaran bikonveks pada CT
scan tanpa kontras.
2. PERDARAHAN SUBDURAL
- Gejala tidak spesifik
- Akibat pecahnya bridging vein
- Gambaran bulan sabit pada CT
scan tanpa kontras.
3. PERDARAHAN SUBARAKNOID
- Gejala peningkatan TIK
www.padiukdi.com
- KAKU KUDUK (+)
158 A. Nervus Radialis

Keywords :
Pergelangan tangan kiri tidak bisa dorso fleksi
serta ibu jari tidak bisa ekstensi.
Foto rontgen: fraktur humerus 1/3 bagian
tengah.

Kemungkinan cedera pada nervus radialis.

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
159 C. Meningitis tuberkulosis

Keywords:
sakit kepala sejak 3 minggu, kontak dengan
penderita batuk lama, kaku kuduk (+), reflex
patologis (-).
LED meningkat, lumbal punksi: peningkatan
limfosit, protein, dan penurunan glukosa.

Kemungkinan diagnosis : meningitis TB.


www.padiukdi.com
WAJIB DIBEDAKAN
Meningitis :
Demam, sakit kepala, Tanda Rangsang Meningeal (=
kaku kuduk) positif, bisa terjadi penurunan
kesadaran (kejang bersifat fokal).
Etiologi : bakteri, viral, TB
Ensefalitis :
Demam, sakit kepala, Tanda Rangsang Meningeal
(=kaku kuduk) negatif, penurunan kesadaran
(kejang bersifat umum)
Etiologi : viral (paling sering Herpes SimpleksVirus).
www.padiukdi.com
Cairan Serebrospinal pada Infeksi SSP

Bact.men Viral men TBC men Encephalitis Encephalopa


thy

Tekanan Normal/

Makros. Keruh Jernih Xantokrom Jernih Jernih

Lekosit > 1000 10-1000 500-1000 10-500 < 10

PMN (%) +++ + + + +

MN (%) + +++ +++ ++ -

Protein Normal/ Normal Normal

Glukosa Normal Normal Normal

Gram /Rapid Positif Negatif Negatif Negatif Negatif


T.
Sumber :
160 E. Sakit kepala tipe tension

Keywords:
Nyeri tengkuk dan kepala bagian belakang,
terasa seperti diikat, berkurang setelah tidur.
Pemeriksaan dan penunjang lain dalam batas
normal.

Kemungkinan diagnosis adalah sakit kepala


tipe Tension.
www.padiukdi.com
WAJIB DIBEDAKAN

www.padiukdi.com
161 A. Vertigo sentral
Keywords:
Pusing berputar, mual-muntah (-) sejak 2
bulan terakhir. Tekanan darah 160/85 mmHg.
Romberg test (+) baik saat menutup mata
maupun membuka mata.

Kemungkinan penyebab: vertigo sentral.

www.padiukdi.com
WAJIB DIBEDAKAN
Vertigo sentral
onset gradual, gejala mual muntah <<,
disertai defisit neurologis lain, terkait riwayat
penyakit jantung maupun stroke.
Misal : kelainan serebelum
Vertigo perifer
onset mendadak, gejala mual muntah >>,
defisit neurologis lain (-), terkait kelainan THT.
Misal : Penyakit Menierre, BPPV, labirinitis.
www.padiukdi.com
Pada Pasien ditemukan gejala vertigo tanpa
disertai mual muntah. Pasien memiliki hipertensi
dan Romberg test (+) baik saat mata terbuka
maupun tertutup dipikirkan pasien menderita
ataksia akibat kelainan serebelum vertigo
sentral.
www.padiukdi.com
162 D. Metilprednisolon
Keywords :
Jatuh dari ketinggian 4 meter, parestesi
setinggi pusar ke bawah, kekuatan motorik
ekstremitas bawah 0.

Diagnosis: parestesi dan paraplegi e.c trauma


medulla spinalis.
Terapi farmakologi : metilprednisolon 30 mg/
BB bolus, dilanjutkan 5,4 mg/BB/23 jam
www.padiukdi.com
163 B. L2-L3
Keywords :
Nyeri pinggang setelah sebelumnya sempat
jatuh terduduk, merasa baal pada sisi paha
sebelah luar pasien.

Kemungkinan kerusakan sarafnya setinggi L2-


L3.

www.padiukdi.com
Dermatom yg wajib dihafal :
T4 (setinggi papila mamae)
T10 (setinggi umbilikus)
L 1 ( setinggi ligamentum inguinale)
L 4 (setinggi lutut)
www.padiukdi.com
164 B. Nervus radialis
Keywords:
Ditusuk pada lengan kanan bagian atas. Pada
pemeriksaan didapatkan drop hand (+).

Kemungkinan cedera pada nervus radialis.

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
165 A. Levodopa + karbidopa
Keywords :
Gerakan seperti robot saat berjalan dan
mudah terjatuh. Pill rolling phenomenon dan
cogwheel phenomenon (+)

Diagnosis : Parkinson
Terapi utama : Levodopa + Carbidopa

www.padiukdi.com
PARKINSON
Karakteristik : TRAP
- Tremor saat istirahat khas: pill rolling
- Rigiditas khas: fenomena cog wheel
- Akinesia
- Postural instability

www.padiukdi.com
TERAPI
Levodopa + karbidopa dipertimbangkan pada pasien
parkinson berat berusia lanjut.
Trihexyphenidil antikolinergik, untuk mengurangi
keluhan tremor.
Benserazide segolongan dengan carbidopa, untuk
mempertahankan kadar Levodopa dalam ganglia basal.
Amantadine dipertimbangkan pada pasien parkinson
ringan tanpa gangguan aktivitas.
Bromocriptine golongan dopamin agonis,
dipertimbangkan pada pasien parkinson berat usia
muda.
www.padiukdi.com
166 B. Fobia sosial
Sering merasa khawatir, jantung berdebar-
debar, berkeringat dingin jika melakukan
presentasi di kantornya. Wajah akan terasa
panas, sulit bicara dan sulit berkonsentrasi.
Sulit berinteraksi dengan orang yang baru
dikenalnya, sering tidak percaya diri.

Kemungkinan diagnosis : fobia sosial

www.padiukdi.com
Gangguan panik = gejala simpatik PANICS
(Palpitation, Abdominal distress, Nausea,
Increase of Fear, Chills, Sweating)
Agorafobia objek cemasnya: rasa aman di
ruang terbuka.
Fobia sosial objek cemasnya: menjadi pusat
perhatian di suatu situasi sosial.
Gangguan cemas menyeluruh objek
cemasnya: menyeluruh dan menetap min. 6
bulan.
Fobia spesifik objek cemasnya: sangat spesifik,
misal pada tempat tinggi, binatang, dll.

www.padiukdi.com
167 D. Gangguan bipolar tipe I
Keywords:
Sering tidak tidur di malam hari, aktivitas
berlebihan sehingga tidak lagi merawat rumah
dan anak-anaknya.
Memilki pikiran besar seperti bisa
menyembuhkan orang dan suaminya
merupakan orang yang kaya raya.
Diagnosis : Gangguan bipolar tipe I

www.padiukdi.com
Klasifikasi
Gangguan bipolar tipe I
Episode Mania +/- episode depresi mayor
Gangguan bipolar tipe II
Episode hipomania + episode depresi mayor
Pada mania, sudah terjadi hendaya sosial, sementara
pada hipomania tidak.
Episode mania = tidak tidur, aktivitas berlebih, bicara
cepat, memiliki ide-ide kebesaran (grandiosity).
Mania bukanlah suatu diagnosis. Jadi, adanya suatu
episode mania sudah cukup untuk didiagnosis sebagai
bipolar tipe I.

www.padiukdi.com
168 C. Gangguan stres pasca trauma
Keywords:
Merasa ketakutan, berdebar2, sesak napas
dan keringat dingin saat sedang naik bus.
Berulang sejak 3 bulan lalu bila pasien
mengingat kecelakaan lalu lintas yang pernah
dialaminya.

Kemungkinan diagnosis: gangguan stres pasca


trauma (PTSD)
www.padiukdi.com
Serangan panik dengan agorafobia Objek
cemasnya: rasa aman di ruang terbuka
Gangguan afektif bipolar
- Tipe 1 : mania +/ - depresi mayor
- Tipe 2 : hipomania + depresi mayor
Gangguan stress pasca trauma Objek
cemasnya: bayangan terhadap peristiwa
traumatik menetap dalam 1 bulan.
Gangguan cemas menyeluruh Objek
cemasnya: menyeluruh & menetap dalam 6
bulan.
Gangguan penyesuaian cemas atau depresi
berlebihan terkait suatu stressor < 6 bulan. Bila
stressor hilang, gejala cemas atau depresi turut
menghilang.
www.padiukdi.com
169 A. pedofilia
Keywords:
Gemar bermain dengan anak-anak.
Diduga melakukan kekerasan seksual terhadap
anak-anak.

Kelainan seksual yang dialami: pedofilia

www.padiukdi.com
Pedofilia preferensi seksual pada anak2
Fetihisme kepuasan seksual dengan
mengandalkan benda2 tertentu sebagai objek
fantasi partner seksual yang memakainya.
Bedakan dengan transvestisme kepuasan seksual
dengan memakai pakaian lawan jenis untuk
menghayatinya (riasan lengkap, rambut palsu).
Masokisme preferensi seksual untuk menjadi
korban disiksa
Sadisme preferensi seksual untuk menjadi pelaku
yang menyiksa
Nekrofilia preferensi seksual pada mayat.
www.padiukdi.com
170 B. transvestisme
Suami mencuri celana dalam tetangga, sering
memakai celana dalam tsb. tiap berhubungan
seks.

Kemungkinan diagnosis : transvestisme

www.padiukdi.com
WAJIB DIBEDAKAN

Fethisme : kepuasan seksual dengan


mengandalkan suatu objek. Objek tersebut
digunakan untuk membangkitkan imajinasi
dan biasanya dipakai oleh partner seksualnya.
Transvestisme : kepuasan seksual dengan
memakai suatu objek diserta penghayatan di
dalamnya (riasan lengkap, wig).

www.padiukdi.com
171 D. Hipersomnia
Keywords:
Sulit menahan kantuk, padahal setiap malam
bisa tidur antara 10-12 jam. Riwayat konsumsi
obat tertentu (-). Pemeriksaan fisik dalam
batas normal.
Diagnosis : hipersomnia.

www.padiukdi.com
WAJIB DIBEDAKAN
Hipersomnia : sering merasa mengantuk,
meskipun kuantitas dan kualitas tidur sudah
cukup.
Narkolepsi : tidak merasa mengantuk, tiba2
jatuh tertidur, sering diikuti dengan gejala
katapleksia, halusinasi hipnagogik, maupun
paralisis tidur.

www.padiukdi.com
172 D. haloperidol
Keywords:
Pasien sedang dalam pengobatan akan
penyakit kejiwaannya. Pada saat ini pasien
mengeluhkan mulut dan bibir terasa kering.
Pasien didiagnosa oleh dokter dengan
skizofrenia.
Jenis obat yang menyebabkan efek samping di
atas: haloperidol

www.padiukdi.com
Haloperidol
Antipsikotik tipikal (haloperidol,
chlorpromazin) bersifat:
- menurunkan ambang rangsang kejang Efek
samping kejang.
- Antagonis reseptor dopamin efek samping
ekstrapiramidal.
- Anti muskarinik mulut kering, gangguan
kognisi pada orang tua.

www.padiukdi.com
173 D. fluoxetin
Keywords:
Tidak bisa tidur akhir-akhir ini. Pasien sering
memikirkan anaknya dan suaminya yang jauh.

Diagnosis : gangguan penyesuaian dd/


gangguan depresi.
Terapi: SSRI (fluoxetin).

www.padiukdi.com
174 B. Psikotik Lir Skizofrenia Akut
Keywords:
Suka mengurung diri di rumah sejak 1 minggu
terakhir setelah tidak lulus ujian. Sering
terlihat bicara sendiri dengan bayangan orang
yang dikhayalkannya. Pasien merasa
dibicarakan, diolok-olok, dan akan dibunuh.
Diagnosis: psikotik lir skizofrenia akut.

www.padiukdi.com
WAJIB DIBEDAKAN (SKIZO-)
Skizofrenia : gejala menarik diri + halusinasi + waham
timbul > 1 bulan.

Psikotik lir skizofrenia akut: gejala menarik diri + halusinasi


+ waham timbul < 1 bulan.

Tipe kepribadian skizoid: cenderung menarik diri dari


pergaulan, tidak ada inisiatif untuk bersosialisasi.
Bayangkan BATMAN.

Tipe kepribadian skizotipal: cenderung berpakaian dan


berpikiran aneh / eksentrik. Bayangkan KI JOKO BODO.

www.padiukdi.com
175 B. Gangguan panik
Keywords:
Keluhan nyeri dada, dada berdebar-debar, sesak
nafas, tercekik, dan rasa ingin mati. Satu minggu
yang lalu pasien masuk IGD dengan keluhan
sama. Menurut pasien, gejala tersebut datang
mendadak tiba-tiba dan tidak didahului pencetus.
Pemeriksaan EKG normal.
Diagnosis: Serangan panik.
Tatalaksana akut: alprazolam, tatalaksana jangka
panjang: SSRI (fluoxetin).
www.padiukdi.com
NOMOR: 176 B
PASANG COLLAR NECK
KEYWORD TRAUMA PASIEN SADAR
NAMUN PARAPLEGIA CURIGA TRAUMA CERVIKAL!!
TERMASUK PASANG
COLLAR NECK

In order to prevent further injury, such patients may have a collar placed by
medical professionals until X-rays can be taken to determine if a cervical
spine fracture exists

www.padiukdi.com
Jong, Syamsuhidayat, Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta
TRAUMA SPINAL INKOMPLIT

Anterior cord syndrome, yang meliputi hilangnya fungsi motorik dan sensasi nyeri dan/atau suhu,
dengan dipertahankannya propriosepsi.
Brown-Squard syndrome meliputi hilangnya fungsi propriosepsi dan motorik ipsilateral, dengan
hilangnya sensasi nyeri dan suhu kontralateral.
Central cord syndrome biasanya melibatkan lesi servikal, dengan kelemahan otot pada ekstremitas atas
yang dominant daripada ekstremitas bawah. Hilangnya sensasi bervariasi, nyeri dan/atau suhu lebih
sering terganggu daripada propriosepsi dan/atau vibrasi. Biasnya terjadi disestesia, khususnya pada
ekstremitas atas (misal sensasi panas di tangan atau lengan).
Conus medullaris syndrome adalah trauma vertebra sakral dengan atau tanpa keterlibatan saraf lumbal.
Sindrom ini ditandai arefleksia pada kandung kemih, pencernaan. Hilangnya fungsi motorik dan sensorik
pada ekstremitas bawah bervariasi.
Cauda equina syndrome melibatkan trauma saraf lumbosakral dan ditandai arefleksia pada pencernaan
dan /atau kandung kemih, dengan hilangnya fungsi motorik dan sensorik ekstremitas bawah yang
bervariasi. Trauma ini biasanya disebabkan oleh herniasi diskus lumbal sentral.

www.padiukdi.com
NOMOR: 177 A
KEYWORD
FUROSEMID (LOOP diuretics)
SESAK MEMBERAT TIDAK HILANG DENGAN ISTIRAHAT
HIPERTENSI LAMA TANPA TERAPI
PF: TAKIKARDIA+RH BASAH HALUS BASAL BILATERAL
X-RAY THORAKS KARDIOMEGALI
GAGAL JANTUNG AKUT !!!

www.padiukdi.com
ESC guidelines
NOMOR: 178 C
KEYWORD
VENTRIKEL FIBRILASI
PASIEN TIDAK SADAR!!!!
RIWAYAT NYERI DADA TANPA TRAUMA
TEKANAN DARAH TIDAK TERUKUR + TANPA NADI

VENTRIKEL VIBRILASI
SHOCKABLE
VENTRIKEL TAKIKARDIA TANPA NADI
KASUS HENTI
NAFAS ATAU
JANTUNG
PEA
ASISTOL
UNSHOCKABLE

www.padiukdi.com
ESC guidelines
KASUS HENTI NAFAS ATAU JANTUNG

TAKIKARDIA VENTRIKEL INGAT!!!


HARUS TANPA NADI

SHOCKABLE
FIBRILASI VENTRIKEL

LIHAT
IRAMA ?
PEA?? CHECK PEA EC SEBAB LAIN:
INGAT 6H DAN 5 T
PEA SPESIFIK JANTUNG:
QRS LEBAR, FREKUENSI LAMBAT
PULSELESS ELECTRICAL ACTIVITY (PEA)
TIDAK
SHOCKABLE ASISTOL CHECK ALAT!!
KABEL TERSAMBUNG BAIK?
SUDAH BERGANTIANG DICOBA LEAD
I,II,III
BATERE ALAT?
AMPLITUDO DICOBA DINAIKKAN?

www.padiukdi.com
ALGORITM PULSELESS
ARREST

www.padiukdi.com
NOMOR: 179 D
KEYWORD
STROKE NON HEMORAGIK TIPE
EMBOLI
KELEMAHAN SEBELAH SISI
MENDADAK
RISIKO:
HIPERTENSI LAMA
DISLIPIDEMIA
DM
GANGGUAN IRAMA ATRIAL
FIBRILASI EMBOLI

After a clot (or any debris) begins to travel through the


bloodstream it is called an embolus. It is difficult for an
embolus to make its way into the small arteries that can
cause a lacunar stroke.

www.padiukdi.com
http://www.drugs.com/health-guide/lacunar-stroke.html
NOMOR: 180 C
KEYWORD PERDARAHAN EPIDURAL
PENURUNAN KESADARAN SETELAH TRAUMA TANPA PENURUNAN
KESADARAN LUCID INTERVAL
FRAKTUR TEMPRO-PARIETAL SANGAT MUNGKIN CEDERA ARTERI MENINGEA
MEDIA PERDARAHAN EPIDURAL !!!

www.padiukdi.com
NOMOR: 181 E
NON MALEFICIENCE
PASIEN TANPA KELUARGA
KEYWORD INFORMED CONCENT TIDAK MEMUNGKINKAN
HARUS SELAMATKAN NYAWA

Prinsip dasar non-maleficence adalah primum non nocere, yang artinya


pertama-tama jangan menyakiti. Prinsip ini melarang dokter berbuat jahat
atau membuat derita pasien, serta mewajibkan dokter untuk
meminimalisasi akibat buruk.
Kewajiban dokter untuk menganut non-maleficence berdasarkan hal-hal
berikut :
1. pasien dalam keadaan amat berbahaya atau berisiko kehilangan sesuatu
yang penting
2. dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut
3. tindakan dokter terbukti efektif
4. manfaat bagi pasien lebih besar daripada kerugian dokter

www.padiukdi.com
NOMOR: 182 B
MELAKUKAN INFORMED CONCENT KEPADA ORANG TUA MELALUI
TELEPON
KEYWORD
PASIEN TIDAK KOMPETEN BAIK SEGI USIA MAUPUN
KESADARAN MENURUN
PASIEN BELUM CUKUP UMUR INFORMED CONCENT KE ORANG
TUA/WALI !!!

www.padiukdi.com
http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/matkul/Forensik/PERSETUJUAN%20TINDAKAN%20KEDOKTERAN.pdf
NOMOR: 183 B
PENCEGAHAN SEKUNDER
KEYWORD Pasien sudah terkena penyakit PENCEGAHAN SEKUNDER
EARLY DIAGNOSIS !!!!!

PRIMARY Pencegahan SEBELUM timbul penyakit


PREVENTION Mengurangi insiden dan prevalen
INTERVENSI: PROMOSI KESEHATAN & SPECIFIC PROTECTION

Penyakit SUDAH TERJADI


SECONDARY
NAMUN pasien belum tahu adanya penyakit
PREVENTION
INTERVENSI: EARLY DIAGNOSIS & PROMPT TREATMENT

Penyakit (+) dengan gejala


TUJUAN:
TERTIARY Menurunkan progresivitas penyakit
PREVENTION Mencegah komplikasi
Meningkatkan kualitas hidup
INTERVENSI: DISABILITY LIMITATION + REHABILITATION

www.padiukdi.com
NOMOR:184 C
PENCEGAHAN SEKUNDER
KEYWORD Pasien sudah terkena penyakit PENCEGAHAN SEKUNDER
PASIEN SUDAH PEGOBATAN LENGKAP BTA ADA YANG POSITIP
CHECK ULANG UNTUK MEMASTIKAN PENGOBATAN SESUAI BILA
MASIH POSITIF (KASUS GAGAL)
PROMPT TREATMENT !!!

www.padiukdi.com
http://bennysyah.edublogs.org/2007/02/14/mitos-seputar-jarak-sumur-dengan-septik-tank/
NOMOR:185 A
PROBABLE CASE
PASIEN BERGEJALA COCOK RADANG PARU BERAT
KEYWORD BELUM ADA PEMERIKSAAN LABORATORIUM, TAPI ADA RIWAYAT PAJANAN DAN
PASIEN MENINGGAL
Kasus Suspek H5N1 Kasus Probabel H5N1
Seseorang yang menderita demam Kriteria kasus suspek ditambah dengan
dengan suhu >38oC, disertai satu atau satu atau lebih keadaan di bawah ini :
lebih gejala di bawah ini : ditemukan kenaikan titer antibodi
batuk terhadap H5
sakit tenggorokan hasil laboratorium terbatas untuk
pilek Influenza H5
sesak napas
Disertai riwayat pajanan Atau

Seseorang yang meninggal karena suatu


penyakit saluran napas akut yang tidak
bisa dijelaskan penyebabnya yang secara
epidemiologis berkaitan dengan suatu
kasus H5N1

www.padiukdi.com
Kasus H5N1 terkonfirmasi
Seseorang yang memenuhi kriteria kasus
suspek atau probable, DAN DISERTAI satu
dari hasil positif berikut ini:
Isolasi virus H5N1
Hasil PCR H5N1 positif
Peningkatan >4 kali lipat titer antibodi netralisasi
untuk H5N1
Titer antibodi mikronetralisasi H5N1 >1/80 pada
spesimen serum yang diambil pada hari ke >14
setelah awitan disertai hasil positif uji serologi
lain, misalnya titer HI sel darah merah kuda
>1/160 atau western blot spesifik H5 positif
www.padiukdi.com
NOMOR:186 A
PLANNING
KEYWORD
DOKTER SEBAGAI KOORDINATOR
(MANAJERIAL) SISTEM POAC
TIDAK MEMENUHI TARGET KARENA VAKSIN
KURANG

Dalam PLANNING, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harus SMART:
Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan
terlalu idealis.
Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya.
Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan.
Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan.
Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan.
Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.

www.padiukdi.com
http://www.maswit.com/2013/06/poac-planning-organizing-actuating-and.html
NOMOR:187 C
3
KEYWORD JUMLAH PUSKESMAS INDUK PER 30.000 JIWA ADALAH SATU
PERBANDINGAN JUMLAH PUSKESMAS PEMBANTU: INDUK = 3:1
BUKU PEDOMAN PUSKESMAS

NOMOR:188 B
KODE ETIK KEDOKTERAN
KEYWORD PASIEN BUANYAK ISTIRAHAT KURANG SAKIT
MELANGGAL KODEKI PASAL 16:
SETIAP DOKTER HARUS MEMELIHARA KESEHATANNYA, SUPAYA DAPAT
BEKERJA DENGAN BAIK

KODEKI

www.padiukdi.com
NOMOR:189 C
KONTAK MATA
KEYWORD KOMUNIKASI DOKTER PASIEN REFLEKSI PERASAAN SAAT BREAKING BAD
NEWS
KONTAK MATA (KOMUNIKASI NON VERBAL)
Ciptakan kontak mata, kontak mata mengomunikasikan minatdan
perhatian pada orang tersebut

NOMOR:190 D
MEMBERITAHUKAN HASIL SECARA TERPISAH
KEYWORD Tetap menghargai otonomi masing-masing pasien

www.padiukdi.com
NOMOR:191 A
NILAI DUGA POSITIF/POSITIVE PREDICTIVE VALUE (PPV) = 250/300
KEYWORD POSISI TABEL HARUS BENAR

REALITAS PENYAKIT (+) REALITAS PENYAKIT (-)

A
PPV =
SCREENING (+) 250 (A) 50 (B) A+B

D
SCREENING (-) 10 (C) 190 (D) NPV =
C+D

SENSITIVITY SPECIFICITY
A D

A+C B+D

www.padiukdi.com
NOMOR:192 D
SPESIFISITAS = 190/240
KEYWORD POSISI TABEL HARUS BENAR

REALITAS PENYAKIT (+) REALITAS PENYAKIT (-)

A
PPV =
SCREENING (+) 250 (A) 50 (B) A+B

D
SCREENING (-) 10 (C) 190 (D) NPV =
C+D

SENSITIVITY SPECIFICITY
A D

A+C B+D

www.padiukdi.com
NOMOR:193 E
SENSITIVITAS = 250/260
KEYWORD POSISI TABEL HARUS BENAR

REALITAS PENYAKIT (+) REALITAS PENYAKIT (-)

A
PPV =
SCREENING (+) 250 (A) 50 (B) A+B

D
SCREENING (-) 10 (C) 190 (D) NPV =
C+D

SENSITIVITY SPECIFICITY
A D

A+C B+D

www.padiukdi.com
NOMOR:194 B
PENELITI MELAKUKAN KESALAHAN MAKSIMAL 5% DAN MENOLAK
KEYWORD H0
KEMAKNAAN = P VALUE

www.padiukdi.com
http://agus6121.web.ugm.ac.id/?p=79
NOMOR:195 A
SENSITIVITAS = a/(a+c)
KEYWORD POSISI TABEL HARUS BENAR

BTA(+) BTA (-)

A
PPV =
RONTGEN (+) a (A) b (B) A+B

D
RONTGEN (-) c (C) d (D) NPV =
C+D

SENSITIVITY SPECIFICITY
A D

A+C B+D

www.padiukdi.com
NOMOR:196 C
SPESIFISITAS = d/(b+d)
KEYWORD POSISI TABEL HARUS BENAR

BTA(+) BTA (-)

A
PPV =
RONTGEN (+) a (A) b (B) A+B

D
RONTGEN (-) c (C) d (D) NPV =
C+D

SENSITIVITY SPECIFICITY
A D

A+C B+D

www.padiukdi.com
NOMOR:197 B
ANGKA KEMATIAN BAYI = 40/40
KEYWORD JUMLAH KEMATIAN BAYI < 1 TAHUN 40 JIWA
BAYI LAHIR HIDUP 40 JIWA

JUMLAH KEMATIAN BAYI < 1 TAHUN


ANGKA KEMATIAN BAYI =
1000 BAYI LAHIR HIDUP

NOMOR:198 A
ANGKA KEMATIAN KASAR
KEYWORD JUMLAH KEMATIAN 250 JIWA DIBAGI JUMLAH PENDUDUK
5000 JIWA ANGKA KEMATIAN KASAR
INGAT!!! HARUS DIKALIKAN KONSTANTA 1000

ANGKA KEMATIAN KASAR/ = JUMLAH KEMATIAN PER 1000 PENDUDUK DALAM 1 TAHUN
CRUDE DEATH RATE
www.padiukdi.com
NOMOR:199 C
(20/70):(10/30) = 6/7
KEYWORD OUTCOME (INFLUENZA) DIATAS !! (LIAT TABEL BAWAH)

INFLUENZA INFLUENZA
(+) (-)

MADU HITAM (+) 20 (A) 50 (B)

MADU HITAM (-) 10 (C) 20 (D)

A C
RR = :
A+B C+D

www.padiukdi.com
NOMOR:200 B
CASE FATALITY RATE = 10/50
KEYWORD JUMLAH KEMATIAN KARENA DIARE = 10 JIWA
TOTAL PENDERITA DIARE = 50 JIWA

JUMLAH KEMATIAN SUATU PENYAKIT TERTENTU


CASE FATALITY RATE =
JUMLAH TOTAL PENDERITA PENYAKIT TERSEBUT

www.padiukdi.com

Anda mungkin juga menyukai