Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

SEJARAH PENJAS DAN OLAHRAGA


SEJARAH DAN PERLOMBAAN RENANG
Dosen : Bp. Edy Suprapto, M.Si

OLEH
AGUS PRIYONO
NIM : 2101217510806
POKJAR : SRAGEN

IKIP BUDI UTOMO MALANG


Jl. Simpang Arjuno 14B Malang Telp. (0341) 326019, 323214
Website: www.ikipbudiutomo.ac.id
TAHUN 2011
KATA PENGANTAR

dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT. atas berkat, Rahmat

dan Hidayah Nya yang berupa kesehatan, pikiran dan kemampuan sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik. penulis mengucapakan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada dosen penanggung jawab mata kuliah Sejarah Penjas dan Olahraga serta

untuk semua pihak yang telah memberikan bantuannya pada kami, sehingga makalah dengan

judul SEJARAH DAN PERLOMBAAN RENANG ini dapat terselesaikan dengan baik.

Akhirnya dengan mengucapkan kata hamdallah penulis menyadari bahwa makalah ini

masih jauh dari sempurna. Karena kebenaran dan kesempurnaan hanya Allah yang punya

dengan Kuasaan-Nya. Maka, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan, sehingga dalam penyusunan makalah berikutnya akan lebih baik. Demikian,

semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin

Malang, November 2011

Mahasiswa
DAFTAR ISI

Halaman Judul. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . ..
Kata Pengantar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Daftar Isi...

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Tujuan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . ...

BAB II SEJARAH DAN PERLOMBAAN RENANG


A. Sejarah renang... . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . .
B. Fasilitas dan Peralatan ....... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Peraturan Perlombaan dlm Renang...
D. Nomor Perlombaan.
E. Pakaian ...

BAB III PENUTUP.


Kesimpulan........................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang.

Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan

gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan

jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang

semifinal maju ke babak final.Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang

perairan terbuka, dan polo air, peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia

bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI)

adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

Tujuan

Dengan mempelajari sejarah dan perlombaan renang maka setelah ini kita dapat

memberikan memberikan ilmu renang ini kepada siswa siswi ataupun bagi siapa saja yang

membutuhkannya. Dan olahraga inipun juga bias kita kembangkan pada diri kita sendiri.
BAB II

SEJARAH DAN PERLOMBAAN RENANG

A. Sejarah

Renang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904.

Perlombaan berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang

berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan

gaya trudgen di lomba-romba renang setelah meniru renang gaya bebas suku Indian. Akibat

ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke mari,

Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi

gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.Renang menjadi salah satu cabang

olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan

sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya

bebas. Federasi Renang Internasional dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali

dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya

dada sebelum dianggap sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.

Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond)

didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat

(West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond)

didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan.

Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.Pada

1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor

100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil
Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret

1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang

Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.

B. Fasilitas dan peralatan

Kolam renang

kolam renang ukuran Olimpiade

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek

adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran

Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam

minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m

dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian

lainnya adalah 1,0 m.

Lintasan

Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan

pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang

sama panjang dengan panjang lintasan. Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung

berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung

pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan

menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning

untuk lintasan 4 dan 5.

Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan

(heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah.

Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6

lintasan). Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati

lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur

waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1

cm.Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan

sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di

Winnipeg, Kanada.

Balok start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start

dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok

start.Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start

adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak

melebihi 10.

C. Peraturan perlombaan dlm renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan

posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan

menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start,

sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan.

Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas

balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang

berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap ((Take your marks dalam bahasa Inggris)

diteriakkan oleh wasit start.[6] Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok

start sebelum ada aba-aba.[7] Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus

dalam keadaan diam.


D. Nomor perlombaan

Daftar rekor dunia renang

Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis

kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya

dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:

Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)

Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m

Gaya punggung: 100 m, 200 m

Gaya dada: 100 m, 200 m.

Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m

Gaya ganti estafet: 4 x 100 m

Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m

Marathon 10 km.[8]

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:

Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m

Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m

Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m

Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m

Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m

Gaya bebas estafet: 4100 m, 4200 m

Gaya ganti estafet: 4100 m.

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara

bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada,

dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di

kolam renang lintasan pendek 25 m.Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu

diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama
memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya

kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.

E. Pakaian

Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang

disetujui dalam perlombaan renang.[10] Perenang dibolehkan memakai topi renang dan

kacamata renang. Perenang berkacamata dapat memilih untuk mengenakan kacamata renang

minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.Perenang tidak

dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat memengaruhi kecepatan, daya

apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip,

dan sebagainya.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Bahwa olahraga air ternyata bukan hanya renang saja tetapi masih banyak lagi cabang

cabang yang lainnya yang juga diperlombakan dan pada perlombaan berenang pertama

dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang berenang dengan memakai

gaya dada dan selanjutnya banyak temuan-temuan jenis gaya yang lain dalam olah raga ini.
DAFTAR PUSTAKA

1. "Sejarah". Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Diakses pada 14 November 2009.

2. "FINA Facilities Rules 2009-2013". Diakses pada 14 November 2009.

3. "Swimming Rules". FINA.org. Diakses pada 14 November 2009.

4. "Timing Systems: Swimming System". Seiko. Diakses pada 14 November 2009.

5. "OMEGA and swimming a natural partnership". Diakses pada 14 November 2009.

6. "FINA Swimming Rules 2009-2013". Diakses pada 14 November 2009.

7. "FINA Swimming Rules 2009-2013". FINA.org. Diakses pada 14 November 2009.

8. "Swimming All Events". Olympic.org. Diakses pada 14 November 2009.

9. "FINA Technical Rule SW12.1 dan 12.2". Diakses pada 14 November 2009.

10. "FINA 2009 List of Approved Swimsuits". Fina.org. Diakses pada 14

November 2009.

Anda mungkin juga menyukai