Anda di halaman 1dari 5

Nama : Michael Situmorang

NIM : 011300346
Tugas Pengelolaan limbah
ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif penangkap debu dengan
effisiensi tinggi (diatas 90%) dan rentang partikel yang didapat cukup besar. Dengan
menggunakan electrostatic precipitator (ESP) ini, jumlah limbah debu yang keluar dari
cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16% (dimana efektifitas penangkapan debu mencapai
99,84%).

Salah satu komponen terpenting dalam proses produksi di Pabrik Gula dan PLTU
adalah boiler yang berfungsi sebagai tempat untuk memanaskan air, sehingga menghasilkan
uap yang nantinya akan digunakan untuk proses selanjutnya. Pada PLTU, uap ini digunakan
untuk memutar turbin uap sebagai penggerak generator. Untuk melakukan kerja, boiler
membutuhkan adanya panas yang digunakan untuk memanaskan air. Panas ini disuplai oleh
bagian yang disebut dengan ruang bakar atau furnace, dimana pada ruang bakar ini dilengkapi
dengan alat pembakaran atau burner. Hasil pembakaran di ruang bakar tersebut akan
mengandung banyak debu, mengingat bahan bakar yang digunakan adalah batubara, kemudian
debu tersebut akan terbawa bersama gas buang menuju cerobong. Sebelum gas buang tersebut
keluar melalui cerobong, maka gas buang tersebut akan melewati kisi-kisi suatu electrostatic
precipitator (ESP).

A. Fungsi alat electrostatic precipitator (ESP)

Fungsi Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara yang kotor
dalam jumlah (volume) yang relatif besar dan pengotor udaranya adalah aerosol atau uap air.
Alat ini dapat membersihkan udara secara cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah relatif
bersih.

Gambar (a) menunjukkan diagram skematik dari sebuah pengendap elektroststik. Potensial
listrik negatif yang tinggi tertahan pada kumparan kawat yang ada di bagian tengah membentuk
sebuah lompatan listrik di sekitar kawat. Gambar (b) menunjukkan contoh aplikasi pengendap
elektrostatik, sedangkan gambar (c) adalah gambar cerobong tanpa pengendap elektrostatik.
Jika dibandingkan, gambar (c) akan menghasilkan polusi udara lebih besar dibanding gambar
(b). Jika intensitas pembuangan gas (asap pabrik) terlalu banyak, maka akan merusak
lingkungan di sekitarnya. Hal terburuk yang akan terjadi secara perlahan-lahan adalah rusaknya
lapisan ozon di atmosfer yang merupakan salah satu bentuk penyebab pemanasan global
(global warming).
Nama : Michael Situmorang
NIM : 011300346
Tugas Pengelolaan limbah
Electrostatic precipitator merupakan salah satu cara agar industri yang berpotensi
menghasilkan limbah debu menjadi ramah lingkungan, setidaknya dapat mengurangi
kandungan polutan yang dibuang melalui cerobong.

B. Cara Kerja ElectroStatic Precipitator

Cara kerja dari electrostatic precipitator (ESP) yaitu sebagai berikut :

(1) Melewatkan gas buang (flue gas) melalui suatu medan listrik yang terbentuk
antara discharge electrode dengancollector plate, flue gas yang mengandung butiran debu
pada awalnya bermuatan netral dan pada saat melewati medan listrik, partikel debu tersebut
akan terionisasi sehingga partikel debu tersebut menjadi bermuatan negatif (-).

(2) Partikel debu yang bermuatan negatif (-) selanjutnya menempel pada pelat-pelat pengumpul
(collector plate), lihatgambar 4. Debu yang dikumpulkan di collector plate dipindahkan
kembali secara periodik dari collector plate melalui suatu getaran (rapping). Debu ini
kemudian jatuh ke bak penampung (ash hopper), lihat gambar 1 dan 2, dan dipindahkan
(transport) ke flyash silo dengan cara dihembuskan (vacuum).
Nama : Michael Situmorang
NIM : 011300346
Tugas Pengelolaan limbah

C. Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi


1. Debu Dalam Electrostatic Precipitator
Di dalam electrostatic precipitator, partikel yang terkungkung dalam gas secara
elektrik akan dipandu ke collecting electrode dengan sebuah medan listrik, elektroda
yang diketuk akan menyebabkan partikel jatuh ke hopper. Proses ini berbeda secara
mekanis atau proses penyaringan dimana gaya digunakan secara langsung di atas
partikel daripada pada gas secara keseluruhan. Pemisahan partikel secara efektif dapat
dicapai dengan tenaga yang rendah, dengan sedikit kerugian dan dengan sedikit atau
tanpa mempengaruhi komposisi gas.
Pada mulanya electrostatic precipitator digunakan untuk :

Mengembalikan nilai produk seperti timah hitam, tembaga atau saltcake.


Menghilangkan gangguan baik yang tampak atau yang dapat merusak tanaman.
Melindungi peralatan.
Seperti aplikasi awalnya, precipitator dirancang dengan adanya suatu plat yang
biayanya murah, dirancang dengan cara menyambung atau mengumpulkan plat
dengan menggantungkan besi-besi sebagai discharge electrode. Roof-mounted
digunakan sebagai penggetar partikel dari plat pengumpul.
2. Teknik Pengumpul Elektrostatic
Prinsip sederhana dari electrostatic precipitator adalah proses pemberian
muatan elektrostatic pada partikel abu dengan suatu discharge corona dan
Nama : Michael Situmorang
NIM : 011300346
Tugas Pengelolaan limbah
melewatkannya melalui medan listrik yang bertujuan agar partikel tertarik kepermukaan
collecting. Unsur-unsur dasar dari sebuah precipitator, termasuk sumber tegangan yang
tidak terkontrol, corona atau discharge electrodes, collecting electrodes dan semua yang
berhubungan dengan collecting.
Precipitator merupakan kombinasi dari langkah ionisasi dan collecting. Abu
yang berasal dari sisa pembakaran di boiler mula-mula tidak bermuatan, setelah adanya
proses emiting (pemberian muatan negatif), abu kemudian bermuatan negatif dan
akibatnya abu akan tertarik ke collecting yang bermuatan positif.

D. Faktor yang Mempengaruhi Desain Precipitator


Dalam merancang precipitator perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :
1. SCA (Specific Collection Area)
2. Treatment Time
Kecepatan Gas
Konfigurasi dan Jarak Elektroda
Number of Fields
Automatic Voltage Control (AVC)
Ukuran dan Kemiringan Hopper
E. Contoh perhitungan
Given situation
Airflow Q = 2,000 m3/min

Particle diameter (dp ) = 0.5 m
Average particle charge (q) = 10 electron charges

Electric field E = 50,000 V/m
Each plate has dimensions 6 m by 3 m.

Design requirement Device must achieve an efficiency of 99%.

Solution
One-micron particles are quite small. So, we include the correction due to
the Cunningham slip factor:

With = 0.066 m and dp = 0.5 m, we get Cc = 1.333.


Next, we calculate the electric charge on each particle. It is
q = 10 e = 10 x 1.6 10-19 C = 1.6 x 10-18 C
Nama : Michael Situmorang
NIM : 011300346
Tugas Pengelolaan limbah
The drift speed can now be estimated:

(Note how small the drift speed actually is, about 15 ft per hour...)
For an efficiency of 99% (= 0.99), we must have

With Q given (= 2000 m3/min = 33.33 m3/s) and we already determined, we can
deduce the needed collecting area A:

Since a single plate offers a collecting area of 2 x 6 x 3 = 36 m2 (counting both sides),


the required number of plates is

(Note: Need to add 1 because each of the two terminal plates offers only a single
collecting side.)

Anda mungkin juga menyukai